Topik: Gempa

  • Seram, Jepang Diprediksi Kena Gempa ‘Monster’

    Seram, Jepang Diprediksi Kena Gempa ‘Monster’

    Jakarta

    Berada di kawasan Ring of Fire, Jepang memang rentan gempa. Bahkan kemungkinan gempa ‘monster’ atau megaquake melanda Jepang yang dapat memicu tsunami dahsyat dan menewaskan ratusan ribu orang kini mencapai 82%. Estimasi itu datang dari panel pemerintah Jepang sendiri.

    Komite Penelitian Gempa Bumi Jepang menaikkan perkiraannya tentang kemungkinan gempa bumi dahsyat tersebut terjadi di Palung Nankai, palung bawah laut sepanjang 800 kilometer yang membentang kira-kira sejajar dengan pantai Pasifik Jepang.

    Palung itu terletak di Cincin Api Pasifik tempat dua bagian raksasa kerak Bumi bertemu yaitu lempeng Eurasia dan lempeng Laut Filipina. Lempeng terakhir bergerak perlahan di bawah lempeng pertama dan menciptakan tekanan serta potensi gempa bumi sebagai akibatnya.

    Dikutip detikINET dari Newsweek, kedua lempeng tersebut dapat saling menempel saat bergerak melewati satu sama lain. Hal ini menciptakan penumpukan tekanan sangat besar.

    Menurut otoritas Jepang, pola aktivitas gempa bumi di sana selama 1.400 tahun terakhir memperlihatkan gempa besar terjadi di Palung Nankai setiap 100 hingga 200 tahun.

    Gempa monster terakhir yang melanda Jepang terjadi tahun 1946, yang terasa di seluruh Jepang dan menghancurkan 36.000 rumah di selatan pulau Honshu saja. “Sudah 79 tahun sejak gempa terakhir, dan kemungkinan terjadinya megaquake lain meningkat tiap tahun dengan kecepatan sekitar satu persen,” kata pejabat Earthquake Research Committee Jepang.

    Menurut perkiraan pemerintah Jepang sebelumnya, jika terjadi megaquake, pulau-pulau kecil di lepas pantai Jepang dapat dibanjiri tsunami setinggi lebih dari 30 meter, sementara gelombang besar dapat menghantam daerah di pulau-pulau utama Honshu dan Shikoku dalam beberapa menit.

    Asosiasi Meteorologi Jepang pada bulan Agustus lalu pernah mengeluarkan peringatan kemungkinan megaquake pertamanya berdasarkan peraturan yang dibuat setelah gempa bumi dan tsunami dahsyat tahun 2011, yang menewaskan 18.500 orang.

    Mereka saat itu mengatakan bahwa kemungkinan terjadinya gempa besar lebih tinggi dari biasanya setelah gempa berkekuatan 7,1 skala Richter melanda. Peringatan ini sempat menimbulkan kepanikan, mengakibatkan kekurangan beras dan makanan lainnya.

    Menilik sejarah di tahun 1707, semua segmen Palung Nankai pecah sekaligus, melepaskan gempa yang menjadi gempa bumi terkuat kedua di negara itu dan memicu letusan terakhir Gunung Fuji. Akhir Perang Dunia II, Jepang mengalami dua megaquake yang terjadi di sepanjang palung Nankai tahun 1944 dan 1946.

    (fyk/fyk)

  • Menteri PU Sebut Stadion Kanjuruhan Standar FIFA dan Tahan Gempa

    Menteri PU Sebut Stadion Kanjuruhan Standar FIFA dan Tahan Gempa

    Malang (beritajatim.com) – Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia, Dody Hanggodo mengunjungi renovasi tahap akhir Stadion Kanjuruhan, Sabtu (18/1/2025) sore. Dody mengaku, proses panjang renovasi Stadion Kanjuruhan karena penuh dengan sejarah panjang.

    “Stadion sudah selesai kita renovasi. Memang prosesnya panjang karena ini bangunan ada sejarahnya. Dan sejarahnya itu yang tidak akan pernah kita hilangkan. Makanya agak lama dan kesulitan kesulitan disana sini karena awalnya secara teknis stadion ini memang tidak layak,” tegas Dody.

    Alumni ITB Bandung dan Oklahoma Amerika Serikat itu menyebut, kalau dibandingkan stadion stadion yang lain, jauh lebih cepet bangunannya dibanding stadion Kanjuruhan. Mungkin karena stadion lain jauh lebih murah. Strukturnya jika gak cocok tinggal dirobohkan. Tapi khusus Stadion Kanjuruhan tidak bisa begitu saja. Karena ada sejarah yang tidak bisa kita lupakan bersama seluruh rakyat Indonesia. Sehingga ada sejarah khusus yang kita pertahankan untuk anak cucu kedepan,” ucapnya.

    Dody menjelaskan, langkah selanjutnya adalah akan berproses untuk diserahkan bangunan renovasi Stadion Kanjuruhan pada Pemkab Malang. “Harapanya dalam waktu singkat proses serah terima bisa diselesaikan dan untuk dikelola Pemkab Malang lebih lanjut,” tuturnya.

    Dody juga mengaku, stadion Kanjuruhan kini lebih bagus dan megah. “Cuma ya tadi kalau hitung hitungan rupiah ya terlalu mahal sih menurut saya yaa. Tapi kalau kita ngomong historikalnya, ada sejarah yang mesti kita harus selamatkan untuk anak cucu kita ya menjadi sangat murah. Karena nyawa manusia itu tidak ada harganya. Tidak bisa diganti dengan uang. Jadi saya gak bisa bilang ini mahal atau murah. Ini tidak bisa dibandingkan dengan tempat lain. Oh stadion Kanjuruhan ini kemahalan, stadion lainnya lebih murah gak bisa dibandingkan itu. Karena stadion Kanjuruhan ada nilai sejarah yang harus kita jaga,” tegas Dody.

    Terkait keselamatan penonton dalam lingkup Stadion, Dody membeberkan, sudah ada poin poin keselamatan. “Kalau dulu dari struktur bangunannya saja sudah gak layak Kanjuruhan. Tadi saya lihat gate 13 saja saya lihatnya saja sudah takut sendiri. Lihat tok itu, belum ikut nonton loh. Tapi ya yang sudah biarlah sudah,” pungkasnya.

    Secara estimasi waktu, hanya dibutuhkan 7 menit evakuasi seluruh penonton apabila terjadi insiden maupun kejadian menonjol di lingkup Stadion Kanjuruhan yang baru.

    Bangunan renovasi yang menelan anggaran Rp 357.848.262.000 ini dengan kontraktor PT Waskita Karya, sudah berstandar nasional. “Kita bangun sudah sesuai SNI Kita sendiri. Sudah di cek FIFA dan standar FIFA juga. Sudah diverifikasi Komisi Bangunan Indonesia juga…sudah tahan gempa dan layak. Ini megah,” pungkas Dody. (yog/kun)

  • Renovasi Stadion Kanjuruhan Rampung, Makan Biaya Rp357,85 Miliar

    Renovasi Stadion Kanjuruhan Rampung, Makan Biaya Rp357,85 Miliar

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyebutkan bahwa seluruh tahapan pengerjaan renovasi Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, sudah rampung secara keseluruhan.

    Dody di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Sabtu, mengatakan proses serah terima stadion yang terletak di Jalan Trunojoyo, Dusun Krajan Desa Kedungpedaring Kecamatan Kepanjen dari pemerintah pusat ke Pemerintah Kabupaten Malang akan dilakukan dilakukan dalam waktu dekat.

    “Tinggal proses serah terima dari kami di pusat ke pemerintah daerah, mudah-mudahan maksimal sebulan selesai,” kata Dody.

    Bangunan Stadion Kanjuruhan yang telah direnovasi disebutnya sudah melalui uji bangunan dan mengantongi sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI). Kemudian juga bangunannya sudah tahan gempa.

    “Insyaallah sudah layak 30-40 tahun ke depan,” ujarnya.

    Sudah Standard FIFA

    Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo mengatakan keseluruhan kondisi Stadion Kanjuruhan, sudah ditinjau langsung oleh FIFA dan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) ketika proses renovasi masih berjalan.

    “Sudah dicek oleh FIFA dan tentunya kalau FIFA sudah, maka PSSI juga sudah. Untuk Standar yang ada sudah sesuai dengan ketentuan dari FIFA,” kata Dody.

    Dia merasa optimis dengan terpenuhinya standarisasi FIFA, ke depannya Stadion Kanjuruhan mampu menambah opsi sebagai tempat menyelenggarakan pertandingan sepakbola tingkat internasional.

    “InsyaAllah bisa untuk tempat menggelar pertandingan internasional,” ucapnya.

    Sementara itu, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur Airyn Saputri Harahap mengatakan pelaksanaan renovasi Stadion Kanjuruhan mempertimbangkan ketentuan dari FIFA, salah satunya menyangkut aspek keselamatan bagi para penonton.

    Lebih lanjut, kata Airyn, proses evakuasi penonton apabila terjadi kejadian darurat di dalam stadion sudah dihitung oleh pihaknya. Kemudian dilakukan simulasi dan diterapkan dalam tahapan pelaksanaan renovasi bangunan tersebut.

    “Jalur evakuasi itu sudah ada, bisa dilihat seperti yang ada di foto di depan. Bahkan standar evakuasi dari kami untuk keluar dari dalam stadion itu tujuh menit,” kata dia.

    Tak hanya itu, Stadion Kanjuruhan juga menyediakan tempat duduk khusus masyarakat penyandang disabilitas dengan kapasitas 16 orang.

    Dia menambahkan sesungguhnya Tragedi Kanjuruhan yang terjadi, pada 1 Oktober 2022 merupakan pelajaran penting bagi banyak pihak, agar selalu mengedepankan sisi keamanan masyarakat.

    “Semua aturan kami mengikuti, kembali lagi bahwa yang kami jaga ini nyawa manusia gitu,” kata dia.

    Adapun, renovasi stadion yang berdiri di lahan seluas 4,8 hektare dilaksanakan sejak 4 September 2023, dengan total nilai proyek mencapai Rp357.848.262.000 atau Rp357,85 miliar.

    Proses perbaikan fasilitas olahraga milik Pemerintah Kabupaten Malang itu dilakukan setelah pecahnya Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 yang menyebabkan 135 orang meninggal dunia.

    Pelaksanaan pengerjaan renovasi, di antaranya penguatan struktur bangunan, pengerjaan landscape, dan perbaikan jalur atletik serta lapangan sepak bola.

    Stadion Kanjuruhan mampu menampung 21.603 orang yang terdiri atas 108 kursi VVIP, 2.465 kursi VIP, 134 kursi media, dan 16 kursi khusus penyandang disabilitas.

    Terdapat pula tribun umum, meliputi dari sisi timur dengan total 4.352 kursi, serta sisi utara dan sisi selatan dengan total masing-masing 7.264 kursi.

    Tak hanya meninjau proses renovasi stadion, Menteri Dody juga menyempatkan diri memastikan rampungnya pembangunan monumen Tragedi Kanjuruhan yang memuat nama-nama ratusan korban peristiwa pilu tersebut yang dibangun tak jauh dari gerbang 13.

    Dia menyatakan setelah proses serah terima dilakukan maka pengelolaan Stadion Kanjuruhan menjadi wewenang dari Pemerintah Kabupaten Malang.

    “Memang kami yang melaksanakan [renovasi] tapi kalau sudah selesai kan diserahkan dan pengelolaannya menjadi pemerintah daerah, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Malang,” ujarnya.

  • Gunung Ibu Meletus 47 Kali Hari Ini, Warga Diimbau Jauhi Radius 5 Km dari Kawah

    Gunung Ibu Meletus 47 Kali Hari Ini, Warga Diimbau Jauhi Radius 5 Km dari Kawah

    Halmahera Barat, Beritasatu.com – Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara mengalami 47 kali letusan hingga Sabtu (18/1/2025) siang. Erupsi terbesar menyemburkan kolom abu setinggi 700 meter dari puncak kawah.

    “Letusan tertinggi dari pukul 00.00 sampai 06.00 WIT kolom abunya setinggi 700 meter dan untuk pukul 06.00 sampai 13.00 WIT sama kolom abu mencapai 700 meter,” kata Petugas Penyelidikan Bumi Muda Badan Geologi Efrita Lusy Siahaan di Pos Pengamatan Gunung Ibu.

    Secara visual kolom abu teramati kelabu condong ke arah barat dan barat daya. 

    Hingga pukul 12.00 WIT, kata Efrita, Gunung Ibu terekam mengalami 47 kali letusan dengan tingkat kegempaan yang masih fluktuatif tinggi.

    “Satu kali (gempa) guguran, 70 kali embusan, 10 kali tremor harmonik, satu kali tornilo, 169 kali vulkanik dangkal, 12 kaki vulkanik dalam, dan 15 kali gempa tektonik jauh,” ujarnya.

    Gunung Ibu masih berstatus awas atau level IV awas. Warga diimbau tidak beraktivitas pada jarak radius 5 kilometer dengan perluasan sektoral 6 kilometer dari arah bukaan kawah.

    Sementara itu pemeritah daerah melalui Tim Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Ibu yang terdiri dari BPBD, TNI, dan Polri terus melakukan sosialisasi terhadap warga di enam desa yang masuk zona merah, agar tidak beraktivitas di area berbahaya.

  • Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Aceh Jaya, Tidak Berpotensi Tsunami

    Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Aceh Jaya, Tidak Berpotensi Tsunami

    Jakarta, Beritasatu.com – Gempa dengan magnitudo 5,4 melanda Kabupaten Aceh Jaya, Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 12.04 WIB. Gempa ini dinyatakan tidak berpotensi tsunami.

    BMKG melaporkan lokasi gempa berada di titik koordinat 3,87 lintang derajat utara dan 93.54 derajat bujur timur.

    Pusat gempa berada di 242 kilometer arah barat daya Calang, Ibu Kota Aceh Jaya, pada kedalaman 10 kilometer.

    “Hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi,” tulis BMKG dalam laman resminya.

    BMKG memastikan gempa di Aceh Jaya tersebut tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.

    Belum diketahui apa dampak dari gempa tersebut.

    Aceh Jaya merupakan kabupaten di pesisir barat Aceh yang pernah luluh lantak dihantam tsunami pada 26 Desember 2004, setelah gempa 9 SR. lebih 200.000 orang jadi korban akibat tsunami tersebut.

  • Pertemuan Jokowi dan Sultan HB X Ada Kaitannya dengan Rencana Mega-Prabowo Bertemu, Motif Batik Jadi Sorotan

    Pertemuan Jokowi dan Sultan HB X Ada Kaitannya dengan Rencana Mega-Prabowo Bertemu, Motif Batik Jadi Sorotan

    loading…

    Pertemuan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Kilen Yogyakarta, Rabu (15/1/2025) menyedot perhatian masyarakat. Foto/Dok Humas Pemda DIY

    JAKARTA – Pertemuan Presiden ke-7 RI Joko Widodo ( Jokowi ) dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Kilen Yogyakarta, Rabu (15/1/2025) menyedot perhatian masyarakat. Pertemuan yang berlangsung sekitar 1,5 jam itu terjadi saat Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden Prabowo Subianto dikabarkan akan segera bertemu.

    Lalu, apakah pertemuan Jokowi dengan Sri Sultan tersebut ada kaitannya dengan rencana pertemuan Prabowo dan Megawati?

    “Kemungkinan ke arah itu ada, menimbang Sultan punya relasi yang baik dengan semua elite termasuk Ibu Mega,” kata Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro kepada SindoNews, Sabtu (18/1/2025).

    “Artinya arahan Sultan menjadi aktor yang menjembatani ‘rekonsiliasi politik’ antara Ibu Mega dengan Pak Jokowi menguat di tengah pertemuan dengan Pak Prabowo,” sambungnya.

    Agung menambahkan, walaupun secara keseluruhan mestilah Sultan dan Jokowi juga membahas soal-soal kebangsaan dan kerakyatan.

    Motif Batik Sri Sultan HB X saat Bertemu Jokowi Jadi Sorotan
    Pemerhati Multimedia, Telematika, AI, dan OCB Independen KRMT Roy Suryo mengatakan makna batik Naga (Antaboga) yang dipakai Jokowi dan batik Gringsing yang dikenakan Sri Sultan banyak menjadi pertanyaan netizen dan masyarakat.

    “Antaboga atau Sang Hyang Antaboga dalam pewayangan berwujud naga dengan mahkota yang mengenakan kalung emas dalam mitologi Jawa dan Bali. Makhluk ini dianggap sangat sakti dan bisa menjelma sebagai manusia, bahkan gempa bumi dianggap sebagai peristiwa akibat Antaboga menggerakkan ekornya,” kata Roy dalam keterangan tertulisnya.

  • Penyebab Gempa Magnitudo 4,3 di Sukabumi Hari Ini

    Penyebab Gempa Magnitudo 4,3 di Sukabumi Hari Ini

    Bisnis.com, JAKARTA – Hari Sabtu, 18 Januari 2025 pukul 00:44:08 WIB, wilayah KAB-SUKABUMI-JABAR dan sekitarnya diguncang gempabumi tektonik.

    Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan Magnitudo 4,3.

    Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono megatakan Episenter terletak pada koordinat 7.28 LS dan 106.49 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 33 km BaratDaya KAB-SUKABUMI-JABAR dengan kedalaman 38 km.

    Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini dipicu sesar aktif (sesar naik) di darat.

    Dampak gempabumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di wilayah Surade dengan Skala Intensitas III MMI *(Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu)*, Di Cianjur, Cibeber, Cipanas, Bogor, Cidolog, Palabuhan Ratu dengan Skala Intensitas II MMI *(Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang)*.

    Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut.

    Hingga pukul 01:10 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan.

  • Mengenal Menara Siger, Simbol Kebanggaan dan Inovasi Arsitektur Lampung

    Mengenal Menara Siger, Simbol Kebanggaan dan Inovasi Arsitektur Lampung

    Liputan6.com, Lampung – Menara Siger, ikon Provinsi Lampung, berdiri megah sebagai representasi dari kekayaan budaya dan inovasi arsitektur daerah. Dibangun pada tahun 2005 dan diresmikan pada tahun 2008, menara ini tidak hanya menjadi landmark yang mencolok, tetapi juga simbol kebanggaan bagi masyarakat Lampung.

    Mengutip dari berbagai sumber, bentuk menara yang unik, menyerupai siger (mahkota adat pengantin wanita Lampung), merupakan perwujudan dari penghormatan terhadap warisan budaya Lampung. Sembilan rangkaian pada menara melambangkan sembilan macam bahasa yang ada di Lampung.

    Hal ini menunjukkan keberagaman budaya yang kaya. Warna kuning dan merah yang mendominasi menara juga memiliki makna simbolis yang berkaitan dengan kemakmuran dan keberanian.

    Salah satu keunikan Menara Siger terletak pada penggunaan teknik ferrocement dalam konstruksinya. Teknik ini, yang dikembangkan khusus untuk menara ini, melibatkan penggunaan jaring kawat yang dilapisi dengan beton.

    Hasilnya adalah struktur yang kuat, tahan gempa, dan tahan terhadap korosi, sangat cocok untuk kondisi lingkungan pesisir. Selain itu, teknik ini juga memungkinkan para perajin untuk menciptakan detail-detail ornamen yang rumit dengan tangan, sehingga menghasilkan karya seni yang indah.

    Menara Siger terletak di Bukit Gamping, Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, tepat di pintu gerbang Pulau Sumatera. Letaknya yang strategis menjadikan menara ini sebagai titik nol Pulau Sumatera.

    Hal ini juga menjadi ikon yang mudah dikenali oleh para pengunjung. Selain sebagai landmark, Menara Siger juga berfungsi sebagai pusat informasi, ruang pameran, dan tempat rekreasi.

    Menara Siger tidak hanya memiliki nilai arsitektur yang tinggi, tetapi juga memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Lampung. Menara ini menjadi simbol identitas dan persatuan masyarakat Lampung. Selain itu, keberadaan Menara Siger juga berkontribusi pada pengembangan pariwisata Lampung dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

     

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Ada Struktur Aneh dan Tak Dapat Dijelaskan di Dalam Laut Pasifik

    Ada Struktur Aneh dan Tak Dapat Dijelaskan di Dalam Laut Pasifik

    Jakarta

    Ilmuwan geologi menemukan ada sesuatu yang aneh dan sulit dijelaskan di dalam Laut Pasifik. Menggunakan data gempa bumi, mereka mempelajari komposisi bawah mantel bumi di sana.

    Ada beberapa zona tempat gelombang seismik bergerak dengan cara yang berbeda. Ini menunjukkan adanya struktur yang lebih dingin atau memiliki komposisi yang berbeda dari batuan cair di sekitarnya. Tim tersebut menggambarkan keberadaan struktur ini sebagai misteri besar.

    Melansir IFLScience, tidak jelas apa struktur tersebut. Salah satu kemungkinannya adalah sebagian lempengan tektonik yang tenggelam di zona subduksi. Tapi, Laut Pasifik itu lempengannya besar, jadi seharusnya tidak ada materi subduksi di bawah sana.

    Dikarenakan para peneliti juga tidak yakin tentang jenis material apa yang menyusun struktur ini, hal tersebut dianggap sebagai sebuah dilema oleh ilmuwan.

    “Dengan model resolusi tinggi yang baru, kami dapat melihat anomali seperti itu di mana-mana di mantel Bumi. Namun, kami tidak tahu persis apa itu atau material apa yang menciptakan pola yang telah kami temukan,” kata Thomas Schouten penulis dan mahasiswa doktoral dari Geological Institute of ETH Zurich, dalam sebuah pernyataan.

    Adanya begitu banyak daerah dingin di mantel menunjukkan bahwa mungkin mereka terbentuk pada waktu yang berbeda dan dari sumber yang berbeda. Mereka bukan hanya lempeng subduksi dari 200 juta tahun terakhir. Schouten menambahkan bahwa mungkin anomali ini memiliki berbagai asal.

    “Itu bisa jadi material purba yang kaya silika yang telah ada di sana sejak terbentuknya mantel sekitar 4 miliar tahun lalu dan bertahan meskipun terjadi gerakan konvektif di mantel, atau zona tempat batuan kaya besi terakumulasi sebagai akibat dari gerakan mantel ini selama miliaran tahun,” pendapatnya.

    Diperlukan lebih banyak penggalian informasi soal misteri ini. Apalagi, tim tersebut hanya menggunakan satu sifat gelombang dan kecepatannya. Tapi, bahkan dengan model yang fantastis sekaligus, memang sulit untuk mengetahui semuanya hanya dari itu. Kita tidak dapat benar-benar membuka Bumi dan melihat apa yang ada di dalamnya.

    “Kita harus menghitung berbagai parameter material yang dapat menghasilkan kecepatan yang diamati dari berbagai jenis gelombang. Pada dasarnya, kita harus menyelami lebih dalam sifat material di balik kecepatan gelombang,” jelas Schouten. Studi ini telah diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports.

    (ask/rns)

  • Gunung Ibu Masih Erupsi, 6 Desa Masuk Zona Bahaya Ancaman Lava Pijar

    Gunung Ibu Masih Erupsi, 6 Desa Masuk Zona Bahaya Ancaman Lava Pijar

    Halmahera Barat, Beritasatu.com – Setelah statusnya naik dari level III ke level IV awas, Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara masih terus erupsi. Tinggi kolom asap teramati sekitar 400-800 meter di atas puncak gunung.

    Analis Data Ilmia Pertama Badan Geologi Sulistiyani melaporkan terjadi 13 kali gempa letusan dengan amplitudo maksimal 28 milimeter dan durasi maksimal 70 detik. 

    “Kemudian sudah tercatat sudah 28 kali gempa embusan, 80 kali gempa vulkanik dangkal, delapan kali gempa vulkanik dalam, dan lima kali gempa tektonik jauh,” kata Sulistiyani di Pos Pengamatan Gunung Api Ibu, di Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Jumat (17/1/2025).

    Masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas di dalam radius lima kilometer dari puncak Gunung Ibu dan radius enam kilometer untuk daerah rekomendasi bahaya ke arah bukaan kawah di arah utara dari puncak gunung Ibu.

    “Terdapat enam desa yang harus dilakukan evakuasi. Jadi kami memang rekomendasinya seperti itu karena memang ada potensi bahaya yang ke daerah tersebut,” ucapnya.

    Menurutnya, eupsi Gunung Ibu tidak hanya teramati pada siang hari, tetapi juga pada malam hari terjadi lontaran lava pijar dari puncak gunung. Terdapat enam desa di Kecamatan Tabaru, masuk pada area zona merah sehingga benar-benar ada ancaman bahaya awan panas.

    “Betul kalau malam hari beberapa kali ada lava pijar dan terlihat dari beberapa sisi yaitu ada api diam yang ada di puncak Gunung Ibu. Nah, ini merupakan ancaman bahayanya saat ini berupa awan panas guguran kemudian aliran lava kemudian jatuhan material vulkanik”, jelasnya.

    Hingga di hari ke tiga status tanggap darurat bencana erupsi Gunung Ibu, tercatat sebanyak 207 jiwa mengungsi. Mereka ditempatkan di gedung, gereja dan kantor desa di Desa Tongute Sungi, yang berada di Kecamatan Ibu Tengah.

    Meski begitu masih banyak warga yang belum mau diungsikan. Saat ini pemerintah daerah melalui Badan Pelanggulangan Bencana (BPBD), TNI, dan Polri terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait ancaman bahaya erupsi Gunung Ibu.