Topik: Gempa

  • 3 Gempa Susulan Guncang Aceh Selatan

    3 Gempa Susulan Guncang Aceh Selatan

    Bisnis.com, JAKARTA – Gempa magnitudo 6,2 mengguncang Aceh Selatan hari ini, Jum’at 31 Januari 2025 pukul 18:03:43 WIB.

    Adapun pusat gempa berada di titik lokasi3.15 LU,96.95 BT (36 km BaratDaya KAB-ACEHSELATAN), Kedlmn:29 Km.

    BMKG menyatakan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

    Setelah gempa besar itu, muncul juga gempa susulan berikut ini

    Gempa Mag:5.7, 31-Jan-2025 18:03:43WIB, Lok:3.14LU, 96.95BT (37 km BaratDaya KAB-ACEHSELATAN), Kedlmn:58 Km

    Gempa Mag:3.8, 31-Jan-2025 18:17:58WIB, Lok:3.16LU, 96.97BT (34 km BaratDaya KAB-ACEHSELATAN), Kedlmn:24 Km

    Gempa Mag:2.4, 31-Jan-2025 18:37:45WIB, Lok:3.14LU, 97.02BT (30 km BaratDaya KAB-ACEHSELATAN), Kedlmn:25 Km

  • Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Aceh Selatan!

    Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Aceh Selatan!

    Bisnis.com, JAKARTA – Gempa magnitudo 6,2 mengguncang Aceh Selatan, Aceh pada hari ini, Jumat 31 Januari 2025 pukul 18:03:43 WIB.

    Menurut data BMKG gempa berpusat di lokasi 3.15 Lintang Utara, 96.95 Bujur Timur.

    Adapun kedalaman gempa 91 Km dengan titik lokasi 36 km dari Aceh Selatan.

    Sejauh ini BMKG mengonfirmasikan bahwa gempa besar itu tidak berpotensi tsunami.

    BMKG juga memaparkan bahwa getaran gempa di Aceh Selatan, Simelue, Banda Aceh, Dolok Sanggul, Humbahas, Kutacane, Sigli, Aceh Besar, Aceh Jaya, Gayo Lues, Aceh Timur, Aceh Tengah, Medan, dan Gunung Sitoli.

    Belum ada laporan kerusakan maupun korban jiwa dalam peristiwa gempa tersebut.

  • Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Aceh Selatan, Tak Berpotensi Tsunami – Page 3

    Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Aceh Selatan, Tak Berpotensi Tsunami – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Aceh Selatan diguncang gempa berkekuatan magnitudo 6,2 pada Jumat (31/1/2025) pukul 18.03 WIB. Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di 36 km barat daya Aceh Selatan, dengan kedalaman 29 km.

    Dalam laman resminya, BMKG mencatat, koordinat gempa Aceh Selatan berada di 3,15 LU dan 96,95 BT. BMKG juga memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami.

    Berikut ini mitigasi saat dan setelah gempa terjadi. 

    Sebelum Terjadi Gempa

    Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.
    Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.
    Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.
    Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.
    Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.
    Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah.Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi.
    Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
    Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
    Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

    Saat Terjadi Gempa

    Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.
    Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
    Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
    Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
    Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

     

  • Aceh Selatan Diguncang Gempa Magnitudo 6,2 Sore Ini, Tidak Berpotensi Tsunami

    Aceh Selatan Diguncang Gempa Magnitudo 6,2 Sore Ini, Tidak Berpotensi Tsunami

    Jakarta, Beritasatu.com – Gempa dengan magnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Aceh Selatan, Jumat (31/1/2025) pukul 18.03 WIB.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa berlokasi di titik koordinat 3.15 derajat lintang utara (LU) dan 96,95 derajat bujur timur (BT).

    Pusat gempa berada di darat sekitar 36 kilometer barat daya Kabupaten Aceh Selatan pada kedalaman 29 kilometer.

    “Gempa tidak berpotensi tsunami. Hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi,” tulis BMKG dalam situs website resminya.

    Belum diketahui apa dampak dari gempa magnitudo 6,2 di Aceh Selatan tersebut. 

  • 20 Tahun Reksa Dana Haji Syariah, Berangkatkan Hampir 1.000 Jemaah Haji dan Umrah

    20 Tahun Reksa Dana Haji Syariah, Berangkatkan Hampir 1.000 Jemaah Haji dan Umrah

    loading…

    Sejak diluncurkan pada 2005, Reksa Dana Haji Syariah berhasil memberangkatkan 999 jemaah yang telah mencakup area di seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah 3T. FOTO/IST

    JAKARTA – Reksa Dana Haji Syariah (I-Hajj Syariah Syariah Fund) menandai tonggak pencapaian pada tahun ini, yakni 20 tahun perjalanan dalam memberikan kontribusi sosial bagi masyarakat Indonesia. Sejak diluncurkan pada tahun 2005, Reksa Dana Haji Syariah telah berhasil memberangkatkan hampir 1.000 jemaah (total 999 jemaah) yang telah mencakup area di seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah 3T (tertinggal, terluar, dan terdepan).

    Sebagai wujud nyata komitmen filantropi, Program Umrah Reksa Dana Haji Syariah PT Insight Investments Management (Insight) didanai dari penyisihan sebagian Nilai Aktiva Bersih I-Hajj Syariah Fund yang dialokasikan sebagai dana infaq dan dikelola secara transparan serta akuntabel. Melalui program ini, Insight memberikan apresiasi kepada jemaah yang tetap berkontribusi bagi sesama meskipun di tengah keterbatasan ekonomi.

    Dengan menghadirkan pengalaman spiritual yang bermakna, program ini menjadi bentuk penghargaan atas ketulusan dan pengorbanan mereka.

    “Selama dua dekade terakhir, terhitung per awal tahun 2025, kami menyampaikan bahwa program Reksa Dana Haji Syariah ini telah memberangkatkan 999 jemaah sebagai bukti komitmen kami dalam mendukung masyarakat kurang mampu yang memiliki kontribusi sosial yang nyata bagi masyarakat,” ujar Komisaris Independen Insight, M Jani dalam keterangannya Jumat (31/1/2025).

    Jemaah yang diberangkatkan melalui program ini berasal dari berbagai latar belakang, profesi dan menjangkau individu dengan keterbatasan fisik seperti disabilitas netra dan tuli. Mengedepankan prinsip inklusivitas dan transparansi, Insight Haji Syariah memastikan setiap peserta memiliki kesempatan yang adil untuk menjalani pengalaman spiritual mereka.

    Kisah Inspiratif Penerima PenghargaanDi antara para jemaah yang telah diberangkatkan oleh Reksa Dana Haji Syariah, terdapat berbagai sosok yang memiliki komitmen sosial yang luar biasa. Salah satunya adalah Ratna Teja (38), seorang guru honorer dan relawan yayasan sosial Human Initiative asal Garut. Selain aktif mengajar, Ratna juga terlibat dalam berbagi penanganan bencana alam seperti banjir dan gempa bumi khususnya di area Jawa Barat.

    Kisah inspiratif lainnya datang dari Adika Hario Nugroho (33), seorang teman tuli asal Salatiga yang menjadi bagian dari mendirikan The Little Hijabi Institute di Bekasi, sekolah berbasis bahasa isyarat pertama untuk anak-anak Muslim. Melalui Project Isyarat Cahaya, ia menyediakan materi Islam berbasis bahasa isyarat, memastikan akses pendidikan yang inklusif untuk anak-anak yang memiliki keterbatasan pendengaran.

    Selain itu, ada juga Abdul Majid (52), seorang tukang gali kubur asal Tangerang yang telah mengabdikan dirinya selama 26 tahun. Majid tidak hanya menjalani profesi ini sebagai pekerjaan, tetapi juga sebagai bentuk ibadah membantu sesama.

    Bersama istrinya, ia pernah menabung untuk biaya haji, namun pandemi Covid-19 membuat kondisi ekonomi mereka memburuk.
    Pada bulan Ramadhan di tengah pandemi, hati Majid tergerak saat melihat jamaah tarawih kehujanan di area luar rumahnya.

    Dengan penuh keikhlasan, ia memutuskan menyalurkan tabungan hajinya untuk membangun sebuah aula yang kini digunakan sebagai tempat shalat tarawih dan pengajian.

    Ketiga sosok ini, bersama ratusan penerima penghargaan lainnya telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam pendidikan, sosial dan pemberdayaan komunitas.

  • Salah Satu Gunung Berapi Paling Aktif di Dunia Segera Meletus

    Salah Satu Gunung Berapi Paling Aktif di Dunia Segera Meletus

    Jakarta

    Ring of Fire atau Cincin Api Samudra Pasifik adalah sebutan untuk area paling aktif secara vulkanik di Bumi. Bagian dari cincin itu membelah Pasifik Barat Laut melalui Pegunungan Cascade, dan di sinilah salah satu gunung berapi paling aktif di dunia dapat ditemukan, Axial Seamount (Gunung Laut Aksial).

    Para ilmuwan memperkirakan, puncak bawah laut yang terletak sekitar 482 km dari pantai Oregon ini akan meletus sebelum 2025 berakhir.

    Beberapa gunung berapi di wilayah perairan tersebut dapat bertahan selama berabad-abad (bahkan ribuan tahun) tanpa meletus, tetapi frekuensi Gunung Laut Aksial dapat diukur hanya dalam hitungan tahun.

    Faktanya, gunung berapi tersebut sangat aktif sehingga menjadi lokasi observatorium gunung berapi bawah laut pertama di dunia, salah satunya oleh New Millennium Observatory (NEMO) yang memantau perubahan yang sedang berlangsung di kaldera puncak.

    Meskipun dipantau dengan cermat sejak 1997, gunung berapi tersebut telah mengalami letusan pada 1998, 2011, 2015, dan tampaknya 2025 akan menjadi tahun ia meletus lagi.

    Axial Seamount berbeda dari gunung berapi lain di wilayah Northwest, baik dari segi frekuensi maupun tingkat keparahannya. Dikutip dari Science Alert, struktur perisai puncaknya terbentuk dari lava tipis, yang berarti bahwa setiap letusan kemungkinan akan mengeluarkan magma dan membentuk dasar laut baru. Hal ini membuat ancaman tsunami yang mungkin terjadi sangat rendah.

    Gunung Laut Aksial juga bukan bagian dari Zona Subduksi Cascadia, yang merupakan area berbahaya yang menurut para ahli akan terjadi gempa Bumi yang dijuluki ‘The Big One’. Sebaliknya, gunung ini berada di punggung bukit Juan de Fuca lebih jauh ke barat, dan letusannya yang akan terjadi kemungkinan tidak akan berdampak pada aktivitas seismik zona subduksi di sepanjang pantai Oregon.

    Para ilmuwan di Oregon State University (OSU) dan University of North Carolina di Wilmington telah secara aktif mempelajari bagaimana magma bergerak dalam sistem Axial menggunakan perekam tekanan dasar. Setiap dua tahun, para ilmuwan mengeluarkan perekam tekanan dasar ini, mengumpulkan perekam lama, dan menganalisis datanya. Bill Chadwick dari OSU kemudian menggunakan data tersebut untuk mencoba memperkirakan kapan Axial Seamount akan meletus lagi.

    Pada musim panas 2024, Chadwick melaporkan bahwa laju inflasi di Axial Seamount terus meningkat. Pembaruan pada Oktober 2024 melaporkan bahwa laju inflasi, serta aktivitas seismik di sekitarnya, telah stabil.

    “Letusan tampaknya tidak akan terjadi dalam waktu dekat, tetapi tidak akan terjadi selamanya,” simpul Chadwick. Ia menyatakan bahwa letusan di Axial Seamount antara sekarang dan akhir 2025 tidak dapat dihindari.

    Para ilmuwan berharap bahwa dengan terus memantau Axial Seamount, mereka dapat mempelajari lebih banyak tentang gunung berapi lainnya di seluruh dunia. Untungnya, gunung berapi paling aktif di Pacific Northwest menyediakan laboratorium ilmiah yang sempurna.

    (rns/rns)

  • Berkaca dari Kebakaran Glodok Plaza, Ini Cara Terbaik Menyelamatkan Diri dari Gedung yang Terbakar

    Berkaca dari Kebakaran Glodok Plaza, Ini Cara Terbaik Menyelamatkan Diri dari Gedung yang Terbakar

    Jakarta, Beritasatu.com – Kebakaran yang terjadi di Glodok Plaza membuat masyarakat membuka pikiran untuk mengetahui bagaimana cara menyelamatkan diri saat berada di dalam gedung.

    “Kejadian di Glodok Plaza ini tentu banyak membuat masyarakat lebih mawas diri mengenai cara menyelamatkan diri apabila terjadi kebakaran hingga gempa bumi,” ucap Perwira Piket Pemadam Kebakaran (Damkar) Joko Susilo dikutip dari podcast YouTube RJL 5 – Fajar Aditya, Kamis (30/1/2025).

    Joko Susilo meminta kepada masyarakat, pada saat memasuki gedung baik di perkantoran maupun di pusat perbelanjaan harus menanyakan posisi jalur evakuasi terlebih dahulu.

    “Selama ini maindset yang ada di masyarakat, saat masuk ke dalam gedung itu pasti seakan tidak perduli terhadap keselamatannya. Oleh karenanya, maindset itu harus diubah,” tuturnya.

    “Caranya, mulai lah dari sekarang setiap kita datang atau masuk ke dalam gedung, maka begitu masuk pertama kali yang dicari adalah lokasi evakuasi atau jalur evakuasi. Di setiap pintu masuk tentu ada petugas keamanan, Anda bisa mempertanyakannya kepada mereka,” tuturnya.

    Joko Susilo meminta kepada masyarakat apabila terjadi bencana seperti kebakaran dan gempa bumi, maka jangan mencari lift atau eskalator.

    “Saat berada di dalam keadaan darurat, maka jangan lari ke lift tetapi carilah tangga darurat,” lanjutnya.

    “Karena di tangga darurat ada udara bersih, pintunya tahan baja jadi masyarakat yang ada di dalam bangunan ketika lari ke tangga darurat maka dipastikan aman,” tuturnya.

    Ia menegaskan, apabila memilih jalan melalui lift ketika terjadi bencana maka secara otomatis lift akan mati total.

    “Kalau ke lift tentu ketika ada darurat terjadi maka akan mati, saat ada asap atau guncangan,” ungkapnya.

    “Semua bangunan itu harus ada tangga darurat, maksimal 30 meter dari jarak bangunan maka apabila lebih dari itu harus ada tangga darurat lagi,” tambahnya.

    Selain mencari tangga darurat, ada hal yang harus diperhatikan yaitu penggunaan alas kaki.

    “Ketika menggunakan sepatu hak tinggi atau yang sifatnya menyulitkan beraktifitas untuk mengevakuasi diri seperti berjalan maka harus dilepaskan,” tutup Perwira Piket Pemadam Kebakaran (Damkar) Joko Susilo yang menjelaskan bagaimana cara menyelamatkan diri dari kebakaran seperti di Glodok Plaza.

  • Gempa Barusan Magnitudo 4.0, Pusat Gempa 2 Menit Lalu di Cilacap Jawa Tengah, Cek Info BMKG

    Gempa Barusan Magnitudo 4.0, Pusat Gempa 2 Menit Lalu di Cilacap Jawa Tengah, Cek Info BMKG

    Gempa Barusan Magnitudo 4.0, Pusat Gempa 2 Menit Lalu di Cilacap Jawa Tengah, Cek Info BMKG

    TRIBUNJATENG.COM- Terjadi gempa bumi di sejumlah wilayah Indonesia pada Kamis siang (30/1/2025).

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadi gempa bumi 4 kali di beberapa wilayah dengan magnitudo berbeda-beda.

    Berikut informasi titik lokasi gempa bumi yang terjadi di wilayah Indonesia pada Kamis 30 Januari 2025:

    1. Gempa Bumi Jateng

    Gempa Mag:4.0, 30-Jan-2025 11:10:35WIB, Lok:8.43LS, 109.23BT (82 km Tenggara CILACAP-JATENG), Kedlmn:11 Km

    Pukul 11.10.35 WIB, sebuah gempa dengan magnitudo 4.0 melanda Indonesia.

    Episenter gempa ini terletak di koordinat geografis 8.43 Lintang Selatan (LS) dan 109.23 Bujur Timur (BT).

    Lokasi itu sekitar 82 km Tenggara Cilacap Jateng Gempa ini memiliki kedalaman sekitar 11 kilometer.

    2. Gempa Bumi NTT

    Gempa Mag:2.7, 30-Jan-2025 11:32:51WIB, Lok:9.79LS, 124.12BT (33 km BaratDaya TIMORTENGAHSEL-NTT), Kedlmn:10 Km

    Beberapa menit setelah gempa pertama, pada pukul 11.32.51 WIB, tercatat gempa dengan magnitudo 2.7.

    Episenter gempa ini terletak di koordinat 124.12 Lintang Selatan dan 124.12 Bujur Timur.

    Lokasi tersebut sekitar 33 kilometer Barat Daya Timor Tengah Sel NTT.

    3. Gempa Bumi NTT

    Gempa Mag:2.1, 30-Jan-2025 11:36:32WIB, Lok:9.88LS, 124.07BT (23 km TimurLaut KAB-KUPANG-NTT), Kedlmn:16 Km

    Pukul 11.36.32 WIB, sebuah gempa dengan magnitude 2.1 melanda Indonesia.

    Episenter gempa ini terletak di koordinat geografis 9.88 Lintang Utara (LU) dan 124.07 Bujur Timur (BT).

    Lokasi itu sekitar 23 km Timur Laut Kab Kupang NTT. Gempa ini memiliki kedalaman sekitar 16 kilometer.

    4. Gempa Bumi Sulsel

    Gempa Mag:3.2, 30-Jan-2025 13:06:33WIB, Lok:2.35LS, 121.42BT (37 km TimurLaut LUWUTIMUR-SULSEL), Kedlmn:10 Km 

    Pukul 13.06.33 WIB, sebuah gempa dengan magnitudo 3.2 melanda Indonesia.

    Episenter gempa ini terletak di koordinat geografis 2.35 Lintang Selatan (LS) dan 121.42 Bujur Timur (BT).

    Lokasi itu sekitar 37 km TIMUR Laut Luwu Timur Sulsel. Gempa ini memiliki kedalaman sekitar 10 kilometer.

    Informasi ini disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.

    Sama seperti gempa sebelumnya, informasi ini disampaikan oleh BMKG dengan peringatan bahwa hasil pengolahan data masih bisa mengalami perubahan seiring dengan kelengkapan data yang lebih lanjut.

    Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan atau dampak lebih lanjut akibat gempa ini.

    BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap informasi resmi yang akan diumumkan secara lebih detail.

     

  • RS dan Puluhan Rumah Rusak Akibat Gempa Magnitudo 5,1 di Kolaka

    RS dan Puluhan Rumah Rusak Akibat Gempa Magnitudo 5,1 di Kolaka

    Kolaka, Beritasatu.com – Gempa berkekuatan Magnitudo 5,1 yang melanda Kolaka Timur pada Rabu (29/1/2025) siang menyebabkan puluhan rumah dan rumah sakit mengalami kerusakan parah.

    Berdasarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat 33 rumah warga rusak akibat gempa di Kolaka ini.

    Kerusakan terparah terjadi di Kelurahan Horodopi Kecamatan Mowewe Kolaka Timur Sulawesi Tenggara. Akibat gempa ini dinding rumah warga rusak parah hingga roboh.

    Rumah ibadah hingga fasilitas umum juga dilaporkan rusak. BPBD Kolaka Timur sampai saat ini masih dilakukan pendataan.

    Tak hanya itu, puluhan pasien dievakuasi karena tembok pada gedung Rumah Sakit Benyamin Guluh (RSBG) Kolaka mengalami retak-retak. Diduga, retakan pada tembok itu imbas getaran gempa bumi di Kolaka Timur.

    Pj Bupati Kolaka Muhammad Fadlansyah saat meninjau kondisi RSBG Kolaka, mengatakan, 65 pasien telah dievakuasi ke lobi rumah sakit. Dia menerangkan mereka yang dievakuasi adalah pasien yang berada di kamar lantai atas dan dipindah ke lantai satu.

    Fadlansyah menilai, saat ini kondisi sudah terbilang aman, evakuasi hanya upaya untuk mewaspadai getaran gempa susulan yang lebih besar.

    Tembok gedung rumah sakit mengalami retakan ringan, ia pun menegaskan gedung RSBG Kolaka masih kokoh, karena tidak mengakibatkan kerusakan fatal imbas getaran gempa.

    Saat ini pihaknya sudah bekerja sama dengan tim Dinas Kesehatan dan BPBD Kolaka untuk mengecek retakan pada tembok rumah sakit itu. Dari hasil pemeriksaan bangunan gedung dinyatakan masih aman untuk ditempati.

    “Hanya retak sedikit. Insyaallah masih kokoh dan aman untuk ditempati, hanya memang kita semua tetap waspada dan antisipasi gempa susulan,” terangnya tentang akibat gempa di Kolaka ini pada Kamis (30/1/2025).

  • Bencana Tanah Gerak di Desa Cowek Pasuruan, BMKG: Bukan Gempa

    Bencana Tanah Gerak di Desa Cowek Pasuruan, BMKG: Bukan Gempa

    Pasuruan (beritajatim.com) – Warga Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, dibuat resah akibat bencana tanah gerak yang terjadi di wilayah mereka. Meski demikian, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Prigen memastikan bahwa kejadian tersebut tidak tercatat sebagai gempa bumi.

    Menurut Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Pasuruan, Suwarto, peristiwa tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh tanah longsor di sekitar lokasi kejadian. Oleh karena itu, gerakan kecil tersebut tidak terdeteksi oleh sensor seismograf.

    “Setelah kami cek rekaman sensor seismograf yang ada di Prigen tidak ada tanda-tanda gempa. Kemungkinan hal yang terjadi dikarenakan intensitas hujan yang deras dan mengakibatkan tanah longsor, jadi bukan kategori gempa,” ungkap Suwarto.

    Sementara itu, Suhendro, warga yang terdampak langsung, mengaku bahwa kejadian ini merupakan yang pertama kali terjadi di desanya. Ia juga menegaskan bahwa dalam beberapa hari terakhir tidak ada kejadian tanah longsor yang terdeteksi di sekitar pemukiman mereka.

    “Beberapa hari ini memang gak ada kejadian tanah longsor. Tapi dari beberapa hari kemaren memang hujan deras, terus-terusan selama dua hari,” ungkapnya.

    Diketahui bahwa jarak pemukiman warga terdampak berada sekitar 500 meter dari tebing. Hingga berita ini ditulis, pergerakan tanah masih terus terjadi di Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi.

    Sebelumnya, telah dilaporkan bahwa setidaknya 47 kartu keluarga dan 176 jiwa harus mengungsi akibat retakan tanah yang mulai terjadi sejak Selasa (28/1/2025) kemarin. [ada/beq]