Topik: Gempa

  • Gempa Magnitudo 5,1 di Gunungkidul Yogyakarta Pagi Ini

    Gempa Magnitudo 5,1 di Gunungkidul Yogyakarta Pagi Ini

    Bisnis.com, JAKARTA – Gempa magnitudo 5,1 terjadi hari ini, Sabtu 01-Februari 2025 pukul 07:40:13WIB.

    Menurut data BMKG pusat gempa berlokasi di titik 8.88LS, 110.27BT (105 km BaratDaya GUNUNGKIDUL-DIY), Kedlmn:10 Km.

    Selain di Gunungkidul gempa juga terjadi di beberapa daerah berikut ini

    Gempa (UPDATE) Mag:2.3, 01-Feb-25 04:34:25 WIB, Lok:4.05 LS, 121.76 BT (Pusat gempa berada di darat 3.7 km BaratDaya Lalolae, Kolaka Timur), Kedlmn:3 Km Dirasakan (MMI) II Kolaka Timur

    Gempa Mag:2.9, 01-Feb-25 03:39:10 WIB, Lok:6.93 LS, 106.90 BT (Pusat gempa berada di darat 3 km barat daya Kota Sukabumi), Kedlmn:5 Km Dirasakan (MMI) II-III Kota Sukabumi

    Gempa Mag:3.9, 01-Feb-2025 04:11:23WIB, Lok:0.68LS, 99.14BT (107 km BaratDaya AGAM-SUMBAR), Kedlmn:10 Km

    Gempa Mag:3.3, 01-Feb-2025 02:51:33WIB, Lok:8.77LS, 124.74BT (46 km BaratLaut BELU-NTT), Kedlmn:28 Km

    Gempa Mag:5.1, 01-Feb-25 01:11:10 WIB, Lok:6.81 LS,129.92 BT (200 km BaratLaut TANIMBAR), Kedlmn:208 Km, tdk berpotensi tsunami

  • Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Gunungkidul DIY

    Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Gunungkidul DIY

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa Magnitudo 5,2 mengguncang wilayah Gunungkidul DIY, Sabtu (1/2/2025), pukul 07.40.14 WIB. Badan Meteorlogi Kliamtologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, lokasi gempa Gunungkidul ini berada pada koordinat 8.88LS, 110.27BT, dengan episenter gempa berada di laut 105 km barat daya Gunungkidul.

    “Kedalaman gempa 10 km,” tulis BMKG.

    BMKG menyebutkan gempa tidak berpotensi tsunami.

    Belum ada laporan kerusakan akibat gempa naumn warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.

     

     

  • Gempa Bumi Barusan Terjadi di Purworejo 2 Menit Lalu 1 Februari 2025

    Gempa Bumi Barusan Terjadi di Purworejo 2 Menit Lalu 1 Februari 2025

    TRIBUNJATENG.COM, PURWOREJO – Baru saja terjadi gempa bumi di Purworejo, Jawa Tengah, Sabtu 1 Februari 2025.

    Gempa bumi di Purworejo terjadi hanya beberapa detik sekitar pukul 07.42.

    Admin akun X BMKG menyebutkan jika pusat gempa terjadi di Gunungkidul, Yogyakarta. 

    “Mag:5.2, 01-Feb-25 07:40:14 WIB, Lok:8.81 LS,110.31 BT (96 km BaratDaya GUNUNGKIDUL-DIY), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami,” demikian cuitan admin. 

    Informasi ini disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.

    Sama seperti gempa sebelumnya, informasi ini disampaikan oleh BMKG dengan peringatan bahwa hasil pengolahan data masih bisa mengalami perubahan seiring dengan kelengkapan data yang lebih lanjut.

    Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan atau dampak lebih lanjut akibat gempa ini.

    BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap informasi resmi yang akan diumumkan secara lebih detail.

    15 Wilayah Potensi Gempa Megathrust

    Peneliti BRIN, Nuraini Rahma Hanifa mengungkapkan gempa megathrust berpotensi mengguncang Selat Sunda Banten dan sejumlah wilayah lain di Indonesia.

    Ia menjelaskan bahwa potensi bencana berupa gempa megathrust di wilayah selatan Jawa sangat mungkin terjadi dan dapat memicu tsunami dengan skala yang mirip dengan kejadian di Aceh pada 26 Desember 2004. 

    Megathrust sendiri merupakan jenis patahan besar yang terletak di zona subduksi, di mana lempeng tektonik yang lebih padat bergerak ke bawah lempeng yang lebih ringan. 

    Pergerakan ini menciptakan tekanan yang dapat menyebabkan gempa bumi dengan magnitudo tinggi ketika dilepaskan secara tiba-tiba. 

    Tidak hanya gempa besar, kondisi ini juga memiliki potensi untuk memicu tsunami dengan gelombang tinggi.

    Daftar zona megathrust di Indonesia

    Dilansir dari Kompas.com, Senin (13/8/2024), wilayah Indonesia dikelilingi oleh titik-titik megathrust, antara lain:

    Aceh-Andaman 

    Nias-Simeulue 

    Kepulauan Batu 

    Mentawai-Siberut 

    Mentawai–Pagai 

    Enggano 

    Selat Sunda, Banten 

    Selatan Jawa Barat 

    Selatan Jawa Tengah-Jawa Timur 

    Selatan Bali Selatan Nusa Tenggara Barat (NTB) 

    Selatan Nusa Tenggara Timur (NTT) 

    Laut Banda Selatan 

    Laut Banda Utara

     Utara Sulawesi 

    Subduksi lempeng Laut Filipina.

    Setiap zona megathrust memiliki potensi gempa yang berbeda. 

    Namun, tidak setiap gempa megathrust menimbulkan potensi tsunami. 

    Pasalnya, tsunami memiliki syarat gempa besar dengan titik pusat gempa atau hiposenter dangkal dan gerak naik. 

    Meski demikian, bukan tidak mungkin tsunami menyusul gempa di sejumlah zona megathrust tersebut.

    Potensi tsunami di Selat Sunda

    Selain itu, Rahma menuturkan bahwa segmen megathrust di selatan Jawa menyimpan energi tektonik

    Sehingga bisa melepaskan gempa berkekuatan magnitudo 8,7 hingga 9,1.

    “Potensi megathrust ini dapat memicu goncangan gempa yang besar dan tsunami, yang menjalar melalui Selat Sunda hingga ke Jakarta dengan waktu tiba sekitar 2,5 jam,” ungkap Rahma, dikutip dari laman BRIN, Kamis (26/12/2024). 

    Jika tsunami terjadi, dari simulasi yang dilakukan oleh BRIN bersama tim peneliti dari berbagai institusi, ketinggian gelombang diperkirakan bisa mencapai hingga 20 meter. 

    Menurut simulasi, gelombang tsunami berpotensi setinggi 20 meter di pesisir selatan Jawa, 3–15 meter di Selat Sunda, dan sekitar 1,8 meter di pesisir utara Jakarta. 

    Penelitian ini juga menunjukkan, fenomena serupa pernah terjadi dalam sejarah. Misalnya, saat tsunami Pangandaran 2006 yang dipicu oleh marine landslide di dekat Nusa Kambangan.  (*) 

  • Penjelasan BMKG soal Gempa Magnitudo 6,2 di Aceh Selatan yang Tak Berpotensi Tsunami

    Penjelasan BMKG soal Gempa Magnitudo 6,2 di Aceh Selatan yang Tak Berpotensi Tsunami

    JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa 6,2 magnitudo yang terjadi Samudera Hindia sebelah barat Kabupaten Aceh Selatan, Aceh. tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

    Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan kepastian tersebut didapatkan berdasarkan hasil pemodelan sumber gempa yang dilakukan oleh para tim ahli BMKG.

    BMKG mendeteksi pusat gempa bumi tektonik terletak di laut pada kedalaman 59 kilometer dengan koordinat 3,15° Lintang Utara (LU); 96,95° Bujur Timur (BT), atau berjarak 28 kilometer barat daya Kota Tapaktuan, Aceh Selatan.

    Gempa bumi dengan parameter terkini sebesar 5,2 magnitudo itu dipicu akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang bersubduksi ke bawah Pulau Sumatera.

    Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan BMKG diketahui mekanisme pergerakan batuan lempeng itu adalah oblique normal atau pergerakan secara mendatar dan turun.

    “Dari pemodelan ini menunjukkan gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami,” ujarnya dlansir ANTARA, Jumat, 31 Januari.

    Gempa itu dideteksi mengguncang sejumlah daerah beberapa saat pada pukul 18.03 WIB di Kabupaten Aceh Selatan, Kabupaten Simelue, Aceh Besar, Aceh Jaya, Gayo Lues, Aceh Timur, Kota Banda Aceh dengan skala intensitas III-IV MMI (getaran dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).

    Bahkan hingga ke Kota Medan, Sumatera Utara dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

    “Tiga kali gempa susulan yang tercatat hingga pukul 18.35 WIB dengan magnitudo terbesarnya 3,8,” kata dia.

    BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang diragukan kebenarannya sampai hasil analisis peristiwa menyeluruh dilaporkan oleh BMKG.

    Hasil analisa tersebut biasa didapatkan masyarakat dengan cara mengakses aplikasi daring infoBMKG, media sosial infoBMKG, atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.

    Selain itu, kata dia, masyarakat juga diharapkan untuk senantiasa mengikuti dan menaati panduan mitigasi dampak bencana dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Aceh.

    Oleh M. Riezko Bima Elko Praset

  • Terjadi 22 Kali Gempa Vulkanik Dangkal Gunung Awu di Sangihe, Warga Diminta Waspada

    Terjadi 22 Kali Gempa Vulkanik Dangkal Gunung Awu di Sangihe, Warga Diminta Waspada

    Liputan6.com, Sangihe – Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Awu di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulut, mencatat sebanyak 22 kali gempa vulkanik dangkal pada periode pengamatan pukul 00.00 – 06.00 Wita, Kamis (30/1/2025).

    “Untuk status Gunung Awu saat ini masih siaga level III. Bila ada aktivitas yang signifikan nanti akan beritahukan,” ungkap Kepala Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Sulawesi dan Maluku Juliana DJ Rumambi pada, Kamis (30/1/2025).

    Dia mengatakan, gempa vulkanik yang terekam tersebut memiliki amplitudo antara 5-36 milimeter dengan durasi 5-16 detik.

    Selain itu, terekam juga gempa vulkanik dalam sebanyak satu kali dengan amplitudo 30 milimeter, S-P : 0.5 detik dengan durasi 22 detik, dan gempa tektonik jauh sebanyak lima kali, amplitudo: 5-12 milimeter, S-P : tidak terbaca, dengan durasi antara 60-85 detik.

    “Pada tingkat aktivitas Gunung Awu Siaga level III, masyarakat tetap mematuhi radius bahaya yang direkomendasikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral,” ujarnya.

    Dia mengatakan, beberapa rekomendasi harus dipatuhi masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak mendekati dan beraktivitas dalam radius empat kilometer dari kawah puncak Gunung Awu.

    Masyarakat di sekitar Gunung Awu diharapkan tetap tenang, tidak terpancing isu-isu mengenai aktivitas Gunung Awu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

    “Masyarakat maupun pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan tingkat aktivitas maupun rekomendasi Gunung Awu setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia,” ujarnya.

  • Hizbullah Kian Gusar, Israel Bombardir Markas Bawah Tanah dan Pabrik Senjata di Lembah Bekaa – Halaman all

    Hizbullah Kian Gusar, Israel Bombardir Markas Bawah Tanah dan Pabrik Senjata di Lembah Bekaa – Halaman all

    Hizbullah Kian Gusar, Israel Bombardir Markas Bawah Tanah dan Pabrik Senjata di Lembah Bekaa

    TRIBUNNEWS.COM – Israel dilaporkan kembali melakukan pelanggaran baru terhadap perjanjian gencatan senjata di Lebanon.

    Pelanggaran paling baru yang dilakukan Israel itu terjadi melalui serangan udara di wilayah timur negara itu yang menyebabkan sedikitnya dua orang tewas, Jumat (31/1/2025) PressTV melaporkan.

    Adapun Militer Israel (IDF) pada Jumat mengatakan pihaknya menyerang “beberapa” target fasilitas Hizbullah di Lembah Bekaa, Lebanon.

    Serangan terbaru ini terjadi dua bulan setelah gencatan senjata yang rapuh dengan kelompok perlawanan Lebanon, Hizbullah.

    “Target yang diserang termasuk situs Hizbullah yang berisi infrastruktur bawah tanah, yang digunakan untuk mengembangkan dan memproduksi persenjataan, serta lokasi infrastruktur tambahan di perbatasan Suriah-Lebanon,” klaim militer Israel.

    Pertahanan sipil Lebanon mengumumkan kalau “dua orang tewas dan sembilan orang terluka dalam serangan udara Israel di wilayah Beqaa di Lebanon timur, yang melanggar gencatan senjata”.

    Menurut televisi Lebanon al-Manar, desa Janta menjadi sasaran serangan udara. 

    Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) mengatakan pasukan Israel membakar sebuah peternakan unggas dekat Tal Nahas pada Kamis (30/1/2025).

    Menurut badan tersebut, serangan artileri Israel juga menargetkan pinggiran kota Shebaa di Lebanon selatan.

    Pelanggaran lebih lanjut termasuk serangan pesawat tak berawak terhadap reruntuhan rumah, yang telah hancur dalam serangan Israel sebelumnya, di pintu masuk utara kota Yahmar al-Shaqif pada Rabu malam.

    Pasukan Israel juga terus membakar dan menghancurkan rumah-rumah di Ras al-Dahr, sebelah barat kota Meiss al-Jabal.

    Mereka menembaki sebuah rumah di kota perbatasan Ramish, serta warga Lebanon dan ambulans milik Asosiasi Pramuka Risala Islam (Palang Merah Lebanon) di pintu masuk Maroun al-Ras.

    Ambulans lain, yang berupaya mengangkut orang yang terluka, disita di daerah tersebut.

    Pada Rabu malam, pasukan Israel menculik empat warga Lebanon yang sedang memeriksa rumah mereka di pinggiran Maroun al-Ras, dan menembak serta melukai dua lainnya di daerah tersebut.

    Menurut NNA, pasukan Israel juga maju 100 meter dari posisi tentara Lebanon di pintu masuk barat Meiss al-Jabal, melewati pusat Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL).

    Setelah melewati pangkalan UNIFIL, buldoser Israel, yang didukung oleh tank Merkava, mengangkat gundukan tanah di tengah jalan di lingkungan Mafailah, menurut laporan tersebut.

    Sementara itu, pesawat tak berawak Israel terbang di atas ibu kota Beirut dan pinggiran selatan pada ketinggian rendah.

    Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, total delapan orang terluka, termasuk lima orang di Majdal Selim dan dua di Maroun al-Ras.

    AGRESI MILITER – Tentara Israel (IDF) dalam agresi militer mereka ke Lebanon Selatan untuk memukul mundur pasukan Hizbullah. Hingga dua bulan perjanjian gencatan senjata, Militer Israel belum mau angkat kaki dari wilayah agresi mereka di Lebanon. (khaberni/tangkap layar)

    Hizbullah Kian Gusar, Gencatan Senjata Kian Rapuh

    Pada hari Rabu, ketua blok parlemen Loyalitas kepada Perlawanan Hizbullah, Mohammad Raad, menyatakan kegusaran gerakan tersebut terhadap aksi militer Israel yang terus melanggar perjanjian gencatan senjata.

    Dia mengecam masyarakat internasional atas tidak adanya tindakan apa pun terhadap pelanggaran gencatan senjata oleh Israel.

    “Ketidakpedulian internasional yang kronis terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh entitas perampas kekuasaan ini dan kegigihannya dalam melakukan serangan” telah membuat Israel semakin berani melakukan pelanggaran terhadap semua aturan, standar, dan hukum internasional dan kemanusiaan, katanya.

    Ia menekankan hak “sah” rakyat Lebanon untuk menghadapi agresi Israel.

    Sejauh ini, Hizbullah berulang kali mengancam akan membalas Israel yang akan mengakhiri kesepakatan gencatan senjata.

    Namun, sejumlah analis geopolitik menilai, Hizbullah urung membalas merujuk pada situasi gencatan senjata di Jalur Gaza, ihwal mereka terlibat konfrontasi serius dengan Israel.

    Israel menerima gencatan senjata dengan Hizbullah setelah melancarkan agresinya di Lebanon.

    Otoritas kesehatan Lebanon melaporkan bahwa sejak Oktober 2023, lebih dari 4.000 orang telah tewas dan lebih dari 16.500 orang terluka akibat serangan Israel, dengan lebih dari 1 juta lainnya mengungsi.

    TEROWONGAN HIZBULLAH – Foto yang diambil dari Yedioth Ahronoth tanggal 31 Januari 2025 memperlihatkan kompleks bawah tanah milik Hizbullah yang dinamai Imad 4. Kompleks itu dilaporkan sudah diserahkan kepada tentara Lebanon. (Yedioth Ahronoth)

    Hizbullah Lucuti Diri, Termasuk Serahkan Terowongan ke Tentara Lebanon

    Dalam konteks gencatan dengan Israel ini, Hizbullah diminta untuk melucuti persenjataan mereka ke Tentara Lebanon yang berfungsi sebagai ‘penengah’.

    Sebagai informasi, di Lebanon, Hizbullah merupakan kekuatan politik dan militer yang bahkan setara dengan kekuatan angkatan bersenjata negara tersebut. 

    Dalam pemenuhan perjanjian gencatan senjata dengan Israel, Hizbullah dilaporkan sudah menyerahkan kompleks terowongannya kepada tentara Lebanon.

    Tentara Lebanon kemudian masuk ke dalam fasilitas bawah tanah yang pernah dipamerkan oleh Hizbullah itu.

    Selasa malam, (28/1/2025), media-media Lebanon dan negara Arab lainnya menyebut di dalam kompleks itu terdapat terowongan besar yang bisa dimasuki oleh truk.

    Kompleks itu dinamai Imad 4 sebagai bentuk penghormatan kepada Imad Mughniyeh, panglima senior Hizbullah yang dibunuh tahun 2008. Mughniyeh dilaporkan mengawasi pembangunan kompleks itu bersama dengan tim yang dipilih oleh Sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah.

    Pada bulan Agustus 2024 Hizbullah pernah memperlihatkan kompleksi itu memiliki fasilitas komputer dan pencahayaan. Motor bisa masuk ke dalam.

    Menurut laporan Al Arabiya, ketika tentara Lebanon masuk ke dalam terowongan itu, peralatan berat telah diangkut Hizbullah.

    Adapun Al Jadeed menyebut terowongan itu sudah diserahkan kepada tentara Lebanon lebih dari seminggu yang lalu.

    Terowongan itu dilaporkan berada di antara Desa Joya dan Desa Itit di kawasan Tyre. Video yang pernah dirilis Hizbullah memperlihatkan terowongan itu memiliki tempat peluncuran rudal.

    “Fasilitas ini berada jauh di bawah tanah, jauh dari jangkauan intelijen musuh, dan juga menyediakan perlindungan,” kata Al Mayadeen.

    Setahun lalu media Prancis Liberation menerbitkan artikel tentang terowongan Hizbullah.

    Media itu mengklaim Hizbullah telah menggali terowongan sepanjang ratusan kilometer selama lebih dari 30 tahun. Beberapa bagian terowongan itu memiliki kedalaman 40 hingga 80 meter.

    Terowongan itu juga diklaim lebih canggih dan berbahaya daripada terowongan Hamas di Jalur Gaza. Jika beberapa terowongan diledakkan, gempa bumi dan tanah longsor bisa terjadi.

    Hisham Jaber, seorang pensiunan jenderal Lebanon, pada bulan Agustus 2024 pernah mengatakan hanya ada sedikit informasi yang diketahui tentang bunker dan terowongan Hizbullah yang “sangat rahasia”.

    Adapun terowongan Imad 4 mungkin hanya salah satu dari puluhan kompleks bawah tanah milik Hizbullah.

    “Pegunungan dan bukit di Lebanon selatan sangat cocok untuk digali (untuk kompleks bawah tanah) karena terlindungi lantaran berada di jantung pegunungan,” ujar Jaber dikutip dari France 24.

    “Pesawat tempur tidak dapat menjangkau fasilitas ini.” Dia menyebut para pejuang Hizbullah bisa berada di dalam terowongan itu selama berbulan-bulan.

    Bahkan, menurut dia, Israel bisa terus “menghancurkan Lebanon selama berbulan-bulan” tanpa mampu menjangkau bunker Hizbullah.

    Nicholas Blanford, pakar tentang Hizbullah, meyakini jaringan terowongan Hizbullah mulai dibangun tahun 1980-an ketika Israel menarik pasukannya dari Lebanon.

    “Sudah lama diketahui bahwa Hizbullah punya jaringan terowongan yang besar, digunakan untuk menyimpan amunisi dan tempat peluncuran rudal dan roket.

    Gencatan senjata Israel-Hizbullah

    Sementara itu, Israel dan Hizbullah telah sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata.

    Dengan perpanjangan ini, tenggat waktu penarikan mundur pasukan Israel dari Lebanon selatan turut diperpanjang hingga 18 Februari nanti.

    “Gencatan antara Lebanon dan Israel, dengan dipantau oleh AS, akan berlaku hingga 18 Februari 2025,” kata Gedung Putih, Minggu, (26/1/2025), dikutip dari kantor berita Associated Press.

    Gedung Putih menyebut kedua belah pihak juga mulai merundingkan pemulangan warga Lebanon yang ditahan setelah perang di Jalur Gaza meletus tanggal 7 Oktober 2023.

    Sebelumnya, Israel memang sudah meminta lebih banyak waktu untuk mundur. Awalnya gencatan hanya akan berlangsung selama 60 hari sejak November 2024.

    Israel mengaku butuh waktu lebih lama karena tentara Lebanon belum dikerahkan ke semua area di Lebanon selatan. Tujuan pengerahan itu adalah agar pejuang Hizbullah tidak kembali ke area tersebut.

    Di sisi lain, tentara Lebanon mengaku tak bisa mengerahkan personelnya hingga pasukan Israel menarik diri.

    (oln/presstv/*)

  • Gempa M 6,2 Guncang Aceh Selatan, Warga: Saya Pikir Pusing karena Main Bola, Ternyata Gempa – Halaman all

    Gempa M 6,2 Guncang Aceh Selatan, Warga: Saya Pikir Pusing karena Main Bola, Ternyata Gempa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sejumlah warga Kabupaten Aceh Selatan merasakan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2, pada Jumat (31/1/2025) sore.

    Selain Aceh Selatan, gempa juga dirasakan penduduk di Nagan Raya dan Aceh.

    Pantauan Serambinews.com, getaran gempa terasa cukup kuat,  hingga warga panik dan berhamburan keluar dari rumah.

    Selain itu, gempa dirasakan oleh warga di sepanjang pantai Barat Selatan (Barsela) Aceh.

    Seorang warga di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Reka, mengaku gempa cukup kuat dirasakan. 

    “Warga seperti terkejut dan langsung berhamburan ke jalan,” katanya saat dihubungi via telepon, Jumat, dilansir Kompas.com.

    Getaran gempa juga dirasakan Agus, warga Kota Banda Aceh. 

    Saat gempa, Agus sedang beristirahat di warung kopi usai bermain sepak bola. Tiba-tiba meja di sekitarnya bergoyang. 

    “Saya pikir pusing karena baru main bola, ternyata benar gempa,” ungkapnya. 

    Hingga saat ini, belum ada laporan resmi mengenai kerusakan atau korban akibat gempa tersebut.

    Namun, pihak berwenang terus memantau situasi.

    Gempa Tak Berpotensi Tsunami

    Diketahui, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan, gempa berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang sejumlah wilayah di Aceh.

    Titik gempa berada di 36 KM Barat Daya-Aceh Selatan dengan kedalaman 29 Km, Jumat (31/1/2025).

    Kepala BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar, Andi Azhar Rusdin, mengatakan gempa terjadi sekitar pukul 18.03 WIB, Jumat.

    Beruntung peristiwa gempa tersebut, tidak berpotensi tsunami.

    “Benar telah terjadi peristiwa gempa 6,2 Mag Lok:3.15 LU,96.95 BT (36 km BaratDaya KAB-ACEHSELATAN), Kedlmn:29 Km,” kata Andi.

    Andi mengatakan, meski tidak berpotensi tsunami, kekuatan gempa dirasakan di Kabupaten Aceh Selatan.

    Kemudian, dirasakan di Simuelue, Banda Aceh, Dolok Sanggul, Humbahas, Kutacane, Sigli, Aceh Besar, Aceh Jaya, Gayo Lues, Aceh Timur dan Aceh Tengah III MMI, Medan dan Gunung Sitoli II MMI.

    Prakirawan BMKG di Nagan Raya, Rahmad Zikri, pun membenarkan gempa tidak berpotensi tsunami.

    “Update terkini gempa tidak berpotensi tsunami,” ucapnya. 

    Getaran Gempa Aceh Selatan

    BMKG menjelaskan, getaran gempa Aceh Selatan dirasakan di beberapa daerah. Berikut daftarnya:

    1. Skala intensitas IV MMI 

    Skala intensitas IV MMI berarti getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun. Jika gempa terjadi pada siang hari, dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

     2. Skala intensitas III MMI 

    Banda Aceh 
    Dolok Sanggul 
    Humbahas 
    Kutacane 
    Sigli 
    Aceh Besar 
    Aceh Jaya 
    Gayo Lues 
    Aceh Timur 
    Aceh Tengah 

    Skala intensitas III MMI artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, seperti ada getaran truk berlalu. 

    3. Skala intensitas II MMI 

    Skala intensitas II artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

    Sebagian artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Gempa M 6,2 Goyang Barat Selatan Aceh tidak Potensi Tsunami, Terpusat di Aceh Selatan

    (Tribunnews.com/Suci Bangun DS, SerambiNews.com/Rizwan, Indra Wijaya, Ilhami Syahputra, Kompas.com)

  • Gempa M 6,2 Guncang Aceh, BMKG: Pusat Gempa di Laut – Halaman all

    Gempa M 6,2 Guncang Aceh, BMKG: Pusat Gempa di Laut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang Aceh pada hari ini, Jumat (31/1/2025) pukul 18.03 WIB.

    Pusat gempa berada di laut, tepatnya 36 km barat daya Kabupaten Aceh Selatan pada kedalaman 29 km.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, gempa ini tidak berpotensi tsunami.

    “Gempa Mag:6.2, 31-Jan-25 18:03:43 WIB, Lok:3.15 LU,96.95 BT (36 km BaratDaya KAB-ACEHSELATAN), Kedlmn:29 Km, tdk berpotensi tsunami,” tulis BMKG di X, Jumat.

    Skala MMI Gempa

    Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari:

    I MMI

    Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

    II MMI

    Getaran atau guncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.

    III MMI

    Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.

    Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.

    IV MMI

    Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.

    V MMI

    Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

    VI MMI

    Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.

    Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.

    VII MMI

    Semua orang di rumah keluar.

    Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.

    Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.

    Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.

    VIII MMI

    Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.

    Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.

    IX MMI

    Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.

    Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.

    X MMI

    Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

    XI MMI

    Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.

    Jembatan rusak, terjadi lembah.

    Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.

    XII MMI

    Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.

    Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.

    (Tribunnews.com/Widya)

  • Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Aceh

    Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Aceh

    GELORA.CO  – Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6,2 terjadi di wilayah Aceh Selatan.

    Gempa bumi terjadi pada Jumat(31/1/2025) sekitar pukul 18.03 WIB.

    Pusat gempa bumi terletak pada koordinat 3,15° LU ; 96,95° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 28 Km arah Barat Daya Kota Tapaktuan, Aceh pada kedalaman 59 km bawah permukaan laut.

    Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan memperhatikan pusat gempa bumi dan kedalamannya yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Pulau Sumatera.

    “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme kombinasi pergerakan mendatar dan turun (Oblique Normal),” kata Daryono dalam pernyataannya.

    Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di Kabupaten Aceh Selatan dan Kabupaten Simeulue dengan skala intensitas IV MMI (dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Banda Aceh, Dolok Sanggul, Humbahas, Kutacane, Sigli, Aceh Besar, Aceh Jaya, Gayo Lues.

    Termasuk dirasakan di Aceh Timur, dan Aceh Tengah dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah terasa getaran seakan-akan truk berlalu), Medan dan Gunungsitoli dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). 

    “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” kata Daryono.

    Hingga pukul 18.35 WIB, hasil monitoring BMKG  menunjukkan telah terjadi 3 (tiga) kali aktivitas gempa bumi susulan ( aftershocks ) dengan magnitudo terbesar M3,8 pada pukul 18:17:58.

    “Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” kata Daryono.

  • BREAKING NEWS: Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Aceh, BMKG Sebut Tidak Berpotensi Tsunami – Halaman all

    BREAKING NEWS: Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Aceh, BMKG Sebut Tidak Berpotensi Tsunami – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6,2 terjadi di wilayah Aceh Selatan.

    Gempa bumi terjadi pada Jumat(31/1/2025) sekitar pukul 18.03 WIB.

    Pusat gempa bumi terletak pada koordinat 3,15° LU ; 96,95° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 28 Km arah Barat Daya Kota Tapaktuan, Aceh pada kedalaman 59 km bawah permukaan laut.

    Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan memperhatikan pusat gempa bumi dan kedalamannya yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Pulau Sumatera.

    “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme kombinasi pergerakan mendatar dan turun (Oblique Normal),” kata Daryono dalam pernyataannya.

    Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di Kabupaten Aceh Selatan dan Kabupaten Simeulue dengan skala intensitas IV MMI (dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Banda Aceh, Dolok Sanggul, Humbahas, Kutacane, Sigli, Aceh Besar, Aceh Jaya, Gayo Lues.

    Termasuk dirasakan di Aceh Timur, dan Aceh Tengah dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah terasa getaran seakan-akan truk berlalu), Medan dan Gunungsitoli dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). 

    “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” kata Daryono.

    Hingga pukul 18.35 WIB, hasil monitoring BMKG  menunjukkan telah terjadi 3 (tiga) kali aktivitas gempa bumi susulan ( aftershocks ) dengan magnitudo terbesar M3,8 pada pukul 18:17:58.

    “Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” kata Daryono.