Topik: Gempa

  • Gempa M 5,0 Mengguncang Merangin, Jambi, Tak Berpotensi Tsunami

    Gempa M 5,0 Mengguncang Merangin, Jambi, Tak Berpotensi Tsunami

    Jambi, Beritasatu.com – Gempa bumi magnitudo (M) 5,0 dilaporkan mengguncang wilayah Merangin, Jambi, dan sekitarnya pada Minggu (2/2/2025) malam.

    Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut terjadi pada pukul 20.38 WIB dengan pusat gempa berada di 32 km barat daya Merangin, Jambi, pada kedalaman 158 km.

    BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. “#Gempa Mag:5.0, 02-Feb-25 20:38:43 WIB, Lok:2.46 LS,101.91 BT (32 km Barat Daya Merangin-Jambi), Kedlmn:158 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG,” tulis akun X resmi @InfoBMKG.

    Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai dampak atau kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi di Merangin, Ja

  • Baru Sebulan di 2025, 33 Kejadian Bencana Terjadi di Pacitan

    Baru Sebulan di 2025, 33 Kejadian Bencana Terjadi di Pacitan

    Pacitan (beritajatim.com) – Sepanjang Januari 2025, Kabupaten Pacitan dilanda 33 kejadian bencana alam yang didominasi tanah longsor. Satu korban jiwa dilaporkan meninggal dunia akibat peristiwa bencana alam maupun non alam.Korban adalah Sudarno (68), warga Dusun Craken Kulon, Desa Sumberharjo, Kecamatan/Kabupaten Pacitan.

    “Kejadian korban meninggal itu pada awal tahun lalu,”kata Erwin Andriatmoko, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan saat dikonfirmasi, Minggu (02/02/2025).

    Dari total kejadian, tanah longsor menjadi bencana yang paling banyak terjadi dengan 21 insiden. Dampaknya merusak 14 fasilitas umum, termasuk ruas jalan dan empat talud.

    Puluhan bencana itu, tersebar di 12 kecamatan di Kabupaten Pacitan. Kecamatan Nawangan, mencatat kejadian terbanyak, yakni 8 kali bencana dalam sebulan.

    Erwin mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem. Berdasarkan prakiraan cuaca, Provinsi Jawa Timur masih akan mengalami puncak musim hujan hingga 5 Februari 2025.

    “Saat ini wilayah Jawa Timur sudah memasuki puncak musim hujan. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap dampak cuaca ekstrem seperti hujan lebat, banjir, tanah longsor, angin kencang, hingga puting beliung,” ujar Erwin.

    Selain bencana hidrometeorologi, Kabupaten Pacitan juga diguncang gempa sebanyak 109 kali sepanjang Januari 2025. Gempa tersebut berkisar pada magnitudo 1 hingga 4 Skala Richter, namun hanya dua di antaranya yang dirasakan warga. [end/aje]

  • Kerak Bumi Terkelupas dan Tenggelam di Bawah Pegunungan Sierra Nevada California

    Kerak Bumi Terkelupas dan Tenggelam di Bawah Pegunungan Sierra Nevada California

    Bisnis.com, JAKARTA – Peneliti mengungkapkan di bawah pegunungan Sierra Nevada California, kerak bumi terkelupas.

    Proses ini, yang disebut dengan tenggelamnya litosfer, tidak perlu dikhawatirkan. Faktanya, mungkin itulah asal mula terbentuknya benua.

    Sebuah studi baru menemukan bahwa proses ini sedang terjadi saat ini di bawah Sierra Nevada. Di bawah bagian selatan pegunungan, litosfer bagian atas mantel bumi dan sebagian kerak bumi telah terkelupas dan tenggelam ke dalam mantel yang lebih dalam, menurut penelitian baru.

    Litosfer di bawah Sierra tengah saat ini sedang terkelupas, sementara prosesnya belum sampai ke ujung utara pegunungan.

    Anda mungkin sedang memancing di Sierras, dan mungkin ada lapisan besar yang terkelupas di bawah Anda dan Anda bahkan tidak menyadarinya,” kata Vera Schulte-Pelkum, ahli geosains di Universitas Colorado Boulder dilansir dari livescience.

    Tidak ada tanda-tanda di permukaan bahwa pengelupasan ini terjadi. Namun para peneliti sebelumnya telah memperhatikan gempa bumi yang sangat dalam di bawah Pegunungan Sierra, dengan gempa berkekuatan 1,9 hingga 3,2 skala richter yang terjadi di kedalaman lebih dari 25 mil (40 kilometer).

    Anehnya, kata Schulte-Pelkum, karena batuan pada kedalaman tersebut biasanya hangat dan bertekanan, yang berarti batuan tersebut cenderung berubah bentuk tanpa pecah dan melepaskan gelombang seismik.

    Schulte-Pelkum dan rekan penulisnya, seismolog Universitas California San Diego Deborah Kilb, mengamati catatan gempa di wilayah tersebut dari tahun 1985 hingga 2023. Mereka menggunakan gelombang dari gempa bumi tersebut untuk mengumpulkan informasi tentang kerak dalam dan mantel atas di bawah pegunungan.

    Mereka menyempurnakan pengukuran yang disebut anisotropi, yang mengungkapkan perbedaan cara gelombang merambat bergantung pada arah datangnya. Hal ini dapat mengungkap informasi tentang orientasi batuan.

    Hasilnya menunjukkan adanya lapisan dengan kedalaman antara 25 dan 43 mil (40 hingga 70 km) di mana bebatuannya terlepas dari kerak bumi di atasnya. Di Sierra selatan, dekat Taman Nasional Sequoia, lapisan ini telah hilang, dan di Sierra utara, di sekitar Danau Tahoe, lapisan ini tidak terkelupas. Namun di Sierra tengah, di bawah Taman Nasional Yosemite, lapisan tersebut secara aktif turun ke dalam mantel.

    apsPenelitian sebelumnya telah mengisyaratkan bahwa pengelupasan ini mungkin terjadi di bawah Sierra selatan 3 juta atau 4 juta tahun yang lalu, kata Schulte-Pelkum. “Sekarang, kami berkata, ‘Saya pikir hal ini masih terjadi,’” katanya, “jadi kami menangkap kejadian tersebut.”

    Para peneliti melaporkan temuan mereka pada bulan Desember di jurnal Geophysical Research Letters. Proses pembentukan kerak benua yang sama mungkin terjadi di tempat lain di dunia, kata Schulte-Pelkum, termasuk di Selandia Baru, di dataran tinggi Anatolia di Turki, dan di Pegunungan Carpathian di Eropa Timur.

    “Kita bisa mencarinya di sejumlah tempat lain di mana orang-orang berpendapat bahwa mungkin dulu litosfernya lebih tebal dan sekarang sudah terkelupas,” katanya.

  • Gempa M 5,3 Guncang Kepulauan Aru, Tak Berisiko Tsunami
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 Februari 2025

    Gempa M 5,3 Guncang Kepulauan Aru, Tak Berisiko Tsunami Regional 2 Februari 2025

    Gempa M 5,3 Guncang Kepulauan Aru, Tak Berisiko Tsunami
    Tim Redaksi
    AMBON, KOMPAS.com
    – Gempa tektonik berkekuatan 5,3 magnitudo mengguncang Kabupaten
    Kepulauan Aru
    , Maluku, Minggu pagi (2/2/2025) pukul 05.24 WIT.
    Data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (
    BMKG
    ) menunjukkan gempa tersebut berada pada titik koordinat 4,42 Lintang Selatan dan 136,42 Bujur Timur Laut, atau berjarak 151 km arah Timur Laut Kepulauan Aru, Maluku, pada kedalaman 58 km di bawah laut.
    Adapun dari data yang diperoleh, gempa jenis dangkal tersebut ikut dirasakan getarannya di wilayah Mimika dan Kaimana, Papua Barat, dengan skala III-IV MMI.
    Sejauh ini, belum ada laporan mengenai dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.
    BMKG memastikan bahwa gempa tersebut tidak berisiko menimbulkan tsunami.
    “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG
    Daryono
    dalam keterangan tertulis yang diterima
    Kompas.com
    , Minggu.
    Daryono menjelaskan bahwa dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas deformasi batuan kerak bumi di Zona Graben Aru.
    “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun dengan kombinasi mendatar atau oblique normal fault,” terangnya.
    Adapun dari hasil monitoring BMKG, hingga pukul 06.00 WIT, belum ada aktivitas gempa susulan di wilayah itu.
    Terkait gempa tersebut, BMKG mengimbau warga Kepulauan Aru agar tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan isu-isu yang tidak bertanggung jawab.
    Warga juga diminta untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
    “Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah,” kata Daryono mengimbau.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gempa M 5,3 Terjadi di Kepulauan Aru Maluku

    Gempa M 5,3 Terjadi di Kepulauan Aru Maluku

    Jakarta

    Gempa berkekuatan magnitudo (M) 5,3 terjadi di Kepulauan Aru, Maluku. Kedalaman gempa 10 Km.

    Melalui akun X nya, BMKG melaporkan gempa terjadi pada Minggu (2/2/2025) pukul 03.24 WIB. Gempa berada pada 146 Km Timur Laut Kepulauan Aru, Maluku.

    “Gempa Mag:5.3,” tulis BMKG.

    Titik koordinat gempa berlokasi 4.48 Lintang Selatan dan 134.52 Bujur Timur. BMKG menyampaikan informasi gempa dapat berubah seiring kelengkapan data.

    “Disclaimer:Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” imbuhnya.

    (dek/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Jalan di Cimanggis Depok Ambles Dua Kali dalam Waktu Berdekatan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Februari 2025

    Jalan di Cimanggis Depok Ambles Dua Kali dalam Waktu Berdekatan Megapolitan 1 Februari 2025

    Jalan di Cimanggis Depok Ambles Dua Kali dalam Waktu Berdekatan
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
    Amblesnya ruas jalan di Jalan H. Cebeng, Cimanggis, Kota Depok, disebut terjadi dua kali dalam satu waktu pada Jumat (31/1/2025) sore.
    Hal itu diungkapkan oleh Dwi (56), salah seorang warga yang bertempat tinggal tepat di pinggir titik lokasi jalan yang ambles.
    “Sebenarnya amblesnya dua kali. Pas awal cuma ambles setengah dari yang sekarang, terus enggak lama ambles lagi,” ucap Dwi ketika ditemui
    Kompas.com
    di lokasi, Sabtu (1/2/2025).
    Dwi menceritakan, sebelum
    jalan ambles
    , saat itu dirinya tengah bersantai di halaman depan warungnya sambil memberi makan kucing liar.
    Namun, ia mulai merasa ada yang aneh saat motor yang melintas selalu meninggalkan getaran layaknya kendaraan berat yang lewat.
    “Pokoknya tiap motor lewat tuh getar, awalnya enggak sadar kalau yang getar tuh jalanannya,” ungkapnya.
    Lama-kelamaan getaran itu semakin terasa jelas hingga membuat Dwi dan tetangganya ikut panik.
    “Pokoknya berasa di saya itu tanah yang di dalam itu gerak-gerak makanya getarnya kayak gempa,” terang Dwi.
    “Ada kayaknya itu getaran tiga menit. Pokoknya saya saja sampai ditarik ke arah sana (dua meter dari titik ambles),” sambungnya.
    Jalanan tersebut pada akhirnya ambles ketika dua orang anak tengah lewat menggunakan sepeda.
    Kedua anak tersebut terperosok ke bawah dengan kedalaman ambles sekitar satu meter.
    “Mereka ikut jatuh ke bawah, untungnya enggak luka tapi ya nangis, namanya juga kaget (saya saja kan kaget),” ujar Dwi.
    Jalan ambles
    itu memiliki ukuran panjang sekitar tiga meter di ruas jalan yang memiliki lebar 2,5-3 meter.
    Salah seorang warga lainnya bernama Udin (75) menyebutkan, meski jalan yang ambles terlihat hanya berkisar tiga meter, tali total panjang jalan yang rentan ambles lagi mencapai 10 meter.
    “Yang amblesnya sih 3×3 ya luasnya, tapi kemarin sudah ditinjau, hasilnya tuh 10 meter yang kondisi tanah di bawah jalannya sudah kopong,” ujar Udin.
    Karena berisiko membahayakan, akses jalan yang rentan ambles ditutup oleh bilah kayu sebagai tanda larangan bagi pengendara melintas.
    Bahkan, pejalan kaki juga diminta untuk tidak terlalu sering melewati area yang rentan ambles agar tidak ada ambles susulan.
    Rencananya, perbaikan jalan yang ambles akan dilakukan pada Senin (3/2/2025) oleh pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Video: Jakarta Terancam Tsunami 1,8 Meter Jika Dihantam Megathrust

    Video: Jakarta Terancam Tsunami 1,8 Meter Jika Dihantam Megathrust

    Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan Indonesia berada di Cincin Api Pasifik alias Ring of Fire dan berada di pertemuan 3 lempeng utama dunia yaitu Indo Australia, Pasifik, dan Eurasia.

    Kondisi geografis ini membuat Indonesia memiliki 13 segmen Megathrust, yaitu sumber gempa yang mampu memicu gempa dahsyat. Dua diantaranya adalah zona megathrust segmen Megathrust Mentawai-Suberut dan Megathrust Selat Sunda.

    Senada dengan BRIN, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga telah memberikan peringatan terhadap ancaman gempa Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut karena yang memberikan efek dahsyat seperti guncangan hingga tsunami dengan skala serupa di Aceh pada tahun 2004

    Disebutkan salah satu segmen Megathrust yang rawan meledak adalah Pantai Selatan Jawa hingga memanjang ke Selat Sunda. Apabila pecah, segmen Megathrust ini bisa memicu gempa dahsyat hingga M 8,7 dan tsunami setinggi 20 meter dengan
    Sementara potensi tsunami yang dihasilkan juga akan sampai ke Jakarta dengan kisarannya antara 1 sampai 1,8 meter.

    Tsunami tersebut akan tiba di Jakarta 2,5 jam setelah tsunami besar muncul di Selatan Jawa, dimana hanya daerah pesisir utara Jakarta saja yang akan terkena tsunami 1,8 meter.

    Mengantisipasi ancaman bencana maka diperlukan mitigasi melalui pendekatan struktural dan non-struktural meliputi pembangunan tanggul penahan tsunami serta penataan ruang di kawasan pesisir hingga meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat melalui edukasi mitigasi bencana.

  • Menteri PKP Maruarar Mohon Dukungan Polri untuk Program 3 Juta Rumah – Page 3

    Menteri PKP Maruarar Mohon Dukungan Polri untuk Program 3 Juta Rumah – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengatakan, dukungan pihak Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dalam program 3 juta rumah sangat diperlukan.  

    “Saya Menteri Perumahan, saya mohon dukungannya, saya dapat tugas membangun dan merenovasi rumah 3 juta rumah rakyat Indonesia setiap tahun. Ini tugas yang sangat berat, tapi saya yakin dengan dukungan bapak-bapak Jenderal Perwira Tinggi dari Kepolisian Republik Indonesia,” kata Ara dalam keterangan tertulis, Sabtu (1/2/2025).

    Maruarar juga siap mendukung penyediaan rumah bagi anggota Polri dengan melakukan ground breaking pada Februari 2025.

    “Saya tidak sendirian, saya mohon bantuan Polri untuk ikut mensukseskan Program 3 Juta Rumah. Mungkin saya akan datang ke tempat Bapak / Ibu bertugas. Saya titip diri, semoga Bapak berkenan membantu tugas kami untuk menyediakan hunian layak bagi masyarakat termasuk anggota Polri,” ungkapnya. 

    Ara menilai, komitmen Polri dalam memperhatikan hunian layak bagi anggotanya, sama dengan bantu menyelesaikan 1 persen tugas Kementerian PKP dalam hal penyediaan rumah. 

    “Terima kasih buat Kepolisian Republik Indonesia. Saya mendapatkan informasi, bahwa tahun ini Kepolisian Republik Indonesia sangat luar biasa akan memperhatikan anggota Pori, dengan mempersiapkan 30 ribu rumah untuk anggota Pori di seluruh Indonesia,” tutur dia.

    Apresiasi Minat Partisipasi Jepang 

    Program pembangunan 3 juta rumah ini diklaim telah ikut menarik minat sejumlah negara luar, untuk mau berinvestasi di dalamnya, salah satunya Jepang. 

    Wakil Menteri PKP Fahri Hamzah mengatakan, dengan pengalaman pembangunan rumah yang hijau, ramah lingkungan serta tahan gempa yang dilaksanakan di Jepang, diharapkan juga bisa menjadi inspirasi dalam pembangunan hunian layak bagi masyarakat Indonesia.

    “Kami percaya bahwa Jepang salah satu inspirasi kita di dalam membangun infrastruktur dan rumah masyarakat yang baik,” ujar Fahri Hamzah beberapa waktu lalu. 

     

     

  • 2
                    
                        Warga Rasakan Getaran Bak Gempa Sebelum Jalan di Cimanggis Depok Ambles
                        Megapolitan

    2 Warga Rasakan Getaran Bak Gempa Sebelum Jalan di Cimanggis Depok Ambles Megapolitan

    Warga Rasakan Getaran Bak Gempa Sebelum Jalan di Cimanggis Depok Ambles
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Sebelum ruas Jalan H. Cebeng, Cimanggis, Kota
    Depok
    , ambles hingga satu meter, warga mengaku merasakan getaran seperti terjadi gempa.
    Hal itu diceritakan oleh Dwi (56), yang pada Kamis (31/1/2025) sore sedang memberi makan kucing di dekat titik jalan yang ambles.
    Dwi mengatakan, saat kejadian jalanan juga sedang tidak begitu ramai oleh anak-anak yang biasanya bermain setiap sore.
    “Kan biasanya suka ramai sama anak-anak main tiap sore, kemarin tuh sepi. Saya juga tiba-tiba mau nongkrong di depan rumah padahal biasanya juga enggak,” kata Dwi ketika ditemui
    Kompas.com
    di lokasi, Sabtu (1/2/2025).
    Namun, Dwi mengaku, sempat merasakan sedikit getaran setiap motor berlalu-lalang melintasi jalan depan rumahnya sebelum ambles. 
    “Pokoknya tiap motor lewat, itu kayak gempa,” ujarnya.
    Hingga tiba-tiba, Dwi merasakan getaran layaknya ada yang bergeser dari bagian bawah jalan aspal.
    Saat itu, dia mengaku panik hingga tetangganya membantu menarik dirinya sedikit lebih jauh dari titik getaran.
    “Itu jalanan bergetar tiga menit tuh ada, pokoknya saya saja sampai ditarik ke arah sana (dua meter dari titik ambles),” kata Dwi.
    Menurut Dwi, getaran itu terus terasa hingga jalanan ambles bersama dua orang anak dengan sepedanya yang berada di atasnya.
    Kedua anak itu ikut terperosok ke bawah dengan kedalaman sekitar satu meter.
    “Mereka ikut jatuh ke bawah, untungnya enggak luka tapi ya nangis, namanya juga kaget (saya saja kan kaget),” ujar Dwi.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    ,
    jalan ambles
    itu memiliki ukuran panjang sekitar tiga meter di ruas jalan yang memiliki lebar 2,5-3 meter.
    Saat ini, akses jalan terputus dan tidak bisa dilintasi kendaraan kecuali pejalan kaki.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Gunungkidul, Terasa hingga Sleman

    Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Gunungkidul, Terasa hingga Sleman

    Sleman, Beritasatu.com – Gempa bumi dengan magnitudo 5,2 mengguncang wilayah barat daya Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Sabtu (1/2/2025) pagi. Getaran gempa terasa di beberapa daerah, termasuk Kabupaten Sleman, membuat warga yang berada di Pasar Sleman panik sejenak.

    Sejumlah warga yang tengah beraktivitas di Pasar Sleman mengaku merasakan guncangan tersebut. Tanti, seorang pedagang makanan, mengatakan meja tempatnya berjualan bergetar selama beberapa detik.

    “Saya lagi duduk nulis, tiba-tiba terasa goyangan, kepala juga pusing. Namun, cuma beberapa detik,” ujarnya kepada Beritasatu.

    Hal serupa dirasakan Dani, seorang pedagang perabot di pasar tersebut. Ia sempat panik karena beberapa barang dagangannya terlihat bergoyang.

    “Saya sedang duduk, tiba-tiba seperti disentak, lumayan tinggi juga goyangannya. Semua barang ikut bergetar, saya hampir lari tadi,” ungkapnya.

    Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi pada pukul 07.40 WIB dengan pusat gempa berada di koordinat 8,81° Lintang Selatan dan 110,31° Bujur Timur.

    Gempa berpusat di laut, sekitar 96 kilometer barat daya Gunungkidul, dengan kedalaman 10 kilometer. BMKG memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami, sehingga masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi.

    Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan atau korban jiwa akibat gempa tersebut. Namun, BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.