Topik: Gempa

  • Banjir Lahar Gunung Lewotobi di NTT, 7 Desa Diimbau Waspada
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        22 Februari 2025

    Banjir Lahar Gunung Lewotobi di NTT, 7 Desa Diimbau Waspada Regional 22 Februari 2025

    Banjir Lahar Gunung Lewotobi di NTT, 7 Desa Diimbau Waspada
    Tim Redaksi
    FLORES TIMUR, KOMPAS.com

    Gunung Lewotobi Laki-laki
    yang terletak di Kabupaten
    Flores Timur
    , Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali memuntahkan
    banjir lahar
    pada Sabtu (22/2/2025) sore.
    Banjir lahar
    terjadi setelah puncak gunung tersebut diguyur hujan deras sejak pukul 12.00 Wita.
    “Terekam satu kali banjir lahar dengan amplitudo 47.3 mm, durasi 817 detik,” kata Kepala Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki,
    Herman Yosef Mboro
    , Sabtu. 
    Herman mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati saat melintasi jalur sungai atau aliran yang terlanda banjir, terutama bagi warga di beberapa desa seperti Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.
    Selain banjir lahar, Herman juga mencatat bahwa antara pukul 12.00 Wita hingga 18.00 Wita, gunung tersebut mengalami dua kali letusan dengan amplitudo 11-14.8 mm dan durasi 74-365 detik.
    Letusan ini menghasilkan kolom abu dengan ketinggian sekitar 500-1.200 meter dan berwarna kelabu.
    Asap kawah yang bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan mencapai ketinggian 500-700 meter di atas puncak kawah.
    Selama periode yang sama, terekam sembilan kali gempa embusan, satu kali tremor harmonik, dan dua kali gempa tektonik jauh.
    Herman menambahkan bahwa saat ini status Gunung Lewotobi Laki-laki berada di level III siaga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kesaksian Tsunami 100 Meter Hantam Ambon, Warga Rasakan Kiamat

    Kesaksian Tsunami 100 Meter Hantam Ambon, Warga Rasakan Kiamat

    Jakarta, CNBC Indonesia – George Berhard Rumphius sampai ke Ambon pada tahun 1653 setelah berbulan-bulan berlayar dari Portugal. Usai mengitari Selat Magelhaens, terombang-ambing ganasnya Samudera Atlantik, ia tiba di wilayah yang hanya ia kenal dari mulut ke mulut.

    Rumphius turun sebagai tentara yang ditugaskan menjaga keamanan Ambon dalam waktu tak ditentukan. Sehari-hari ia mengawasi penduduk dan mendukung proses eksploitasi rempah-rempah oleh VOC.

    Namun, otoritas VOC melihat Rumphius tak becus kerja. Dia malah sibuk mempelajari alam dan masyarakat Ambon, bukan memanggul dan mengokang senjata. Alhasil, dia pun dipindah ke dinas sipil.

    Pemindahan ini disambut baik dan membuat Rumphius mempelajari alam dan kebudayaan. Sampai akhirnya, upaya ini membuat Rumphius tercatat dalam sejarah sains sebagai naturalis ternama. Dia kemudian menuliskan pengamatannya soal alam dalam buku tebal berjudul Herbarium Amboinense.

    Buku itu tak hanya berisi makhluk hidup, tetapi juga ihwal kesaksiannya soal bencana alam dahsyat di Ambon pada Sabtu, 17 Februari 1674. Hari itu, Rumphius bekerja seperti biasa dari matahari terbit hingga tenggelam.

    Tak ada keanehan apapun sampai akhirnya jam menunjukkan pukul 19.30 waktu setempat. Tak ada angin dan hujan, lonceng-lonceng di Kastil Victoria, Ambon, bergerak dan berdentang sendiri. Banyak orang, termasuk Rumphius, bertanya-tanya atas apa yang terjadi. Namun, itu semua teralihkan oleh tanah yang bergerak bak air.

    “Orang berjatuhan ketika tanah bergerak naik turun seperti lautan. Begitu gempa mulai menggoyang, seluruh garnisun, kecuali beberapa orang yang terperangkap di atas benteng, mundur ke lapangan di bawah benteng,” ungkap Rumphius.

    Mereka pergi ke lapangan besar harapan bisa selamat. Sayang, itu salah. Selang beberapa detik, air laut tiba-tiba naik ke daratan. Praktis, semua orang lari tunggang-langgang ke tempat lebih tinggi untuk menyelamatkan diri.

    “Air itu sedemikian tinggi hingga melampaui atas rumah dan menyapu bersih desa. Batuan koral terdampar jauh dari pantai,” kenang Rumphius.

    Pria kelahiran 1 November 1627 itu jadi sedikit orang yang bisa berlari kencang ke tempat lebih tinggi. Sementara ada 2.322 orang lain di Ambon dan Pulau Seram tertimbun reruntuhan dan tergulung air laut. Dua dari ribuan korban meninggal ada istri dan anak perempuan Rumphius.

    Gempa dan Tsunami Dahsyat Sepanjang Sejarah

    Ratusan tahun setelah gempa, kesaksian Rumphius membuka tabir sejarah bencana alam di Indonesia. BMKG menyebut cerita tersebut menjadi yang pertama dalam sejarah dan catatan tsunami tertua di Nusantara.

    “Gempa Ambon 1674 merupakan gempa dan tsunami dahsyat yang pertama dalam catatan Nusantara,” ungkap Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam webinar “Peringatan Tsunami Ambon 1674”, Selasa (18/2/2025).

    Dalam penelitian kontemporer diketahui gempa tersebut diperkirakan memiliki kekuatan sebesar M7,9 dan sangat merusak. Bukan hanya diakibatkan getaran gempa, tetapi juga soal dampak lanjutannya.

    Gempa membuat tanah Ambon mengalami likuifaksi atau hilangnya kekuatan tanah akibat getaran gempa bumi. Tanah pun menghisap segala sesuatu di atasnya. Ini dibuktikan oleh cerita Rumphius soal “tanah bergerak naik turun seperti lautan”.

    Soal tsunami diperkirakan memiliki ketinggian 100 meter yang menggulung Ambon. Daryono menyebut tsunami ekstrem di Ambon tak hanya disebabkan oleh getaran semata, tapi juga faktor lain, yakni tanah longsor pantai yang dipicu gempa.

    “Kalau kita melihat kasus-kasus tsunami di Indonesia. (Misalkan) kita lihat tsunami Flores 1992, kalau hanya murni melihat magnitud sebesar 7,8 Skala Magnitudo, itu tidak sedahsyat itu tsunaminya sampai 30 meter dan melompati pulau babi. Bahkan Tsunami Aceh kalau melihat magnitud tak sebesar itu. Artinya sumbangan signifikan terbentuknya tsunami adalah longsoran pantai,” tutur Daryono.

    Dengan demikian, Tsunami Ambon 1674 menjadi bukti bahwa longsor merupakan sumber bahaya tsunami penting di Indonesia. Sebab, tsunami-tsunami setelahnya di era modern, banyak disebabkan oleh gempa yang diikuti longsoran pantai. Berarti, Tsunami Ambon 1674 yang menghasilkan gelombang setinggi 100 meter jadi gelombang terbesar sepanjang sejarah Nusantara.

    (Zefanya Aprilia/fab)

  • Gempa M 4,1 Terjadi di Melonguane Sulut

    Gempa M 4,1 Terjadi di Melonguane Sulut

    Jakarta

    Gempa berkekuatan magnitudo (M) 4,1 terjadi di Melonguane Sulawesi Utara (Sulut). Kedalaman gempa 77 Km.

    Melalui akun X nya, BMKG melaporkan gempa terjadi pada Sabtu (22/2/2025) pukul 01.44 WIB. Gempa berada pada 17 Km Barat Laut Melonguane Sulut.

    “Gempa Mag:4.1,” tulis BMKG.

    Titik koordinat gempa 4,00 Lintang Utara, 126,52 Bujur Timur. BMKG menyampaikan informasi gempa dapat berubah seiring kelengkapan data.

    “Disclaimer:Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” imbuhnya.

    (dek/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Breaking News: Bekasi Diguncang Gempa Magnitudo 3,8

    Breaking News: Bekasi Diguncang Gempa Magnitudo 3,8

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengabarkan adanya Gempa Bumi berkekuatan 3,8 magnitudo di Kabupaten Bekasi. Adapun pusat gempa berada di darat atau 14 kilometer (km) Tenggara Kabupaten Bekasi.

    Gempa terjadi pada pukul 21.35 WIB. “Lok:6.48 LS, 107.24 BT (Pusat gempa berada di darat 14 km tenggara Kab. Bekasi), Kedalaman: 4 Km Dirasakan (MMI) II-III Purwakarta, II-III Karawang,” ungkap BMKG dalam akun X-nya @infoBMKG, Kamis (20/2/2025).

    Memantau gempa ini melalui X, netizen yang berlokasi di Purwakarta merasakan gempa tersebut. “Berasa sampai Purwakarta,” tulis @riiyadi.

    “Berasa euy di Kota Wisata,” sambut akun X @kuchinghitam.

    (pgr/pgr)

  • Bekasi Diguncang Gempa Magnitudo 3,8 Malam Ini

    Bekasi Diguncang Gempa Magnitudo 3,8 Malam Ini

    Bisnis.com, JAKARTA – BMKG melaporkan telah terjadi gempa dengan kekuatan magnitudo 3,8, malam ini 20-Februari 2025 pukul 21:35:08 WIB.

    Menurut data BMKG pusat gempa berlokasi di titik 6.48 LS, 107.24 BT (Pusat gempa berada di darat 14 km tenggara Kab. Bekasi).

    Adapun kedalaman gempa sedalam 4 Km.

    BMKG melaporkan gempa itu dirasakan di Purwakarta, dan Karawang

  • Status Gunung Lewotobi Turun ke Level III Siaga
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        20 Februari 2025

    Status Gunung Lewotobi Turun ke Level III Siaga Regional 20 Februari 2025

    Status Gunung Lewotobi Turun ke Level III Siaga
    Tim Redaksi
    FLORES TIMUR, KOMPAS.com

    Badan Geologi
    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengumumkan penurunan status
    Gunung Lewotobi Laki-laki
    dari level IV (awas) menjadi level III (siaga) pada Kamis, 20 Februari 2025.
    Keputusan ini diambil berdasarkan analisis dan evaluasi menyeluruh dari pemantauan visual dan instrumental yang dilakukan sejak 14 hingga 20 Februari 2025.
    Wafid melaporkan bahwa selama periode pemantauan, hanya terjadi satu kali erupsi pada 17 Februari 2025 dengan ketinggian mencapai 400 meter dari puncak, yang menghasilkan kolom abu berwarna kelabu.
    Selain itu, jenis gempa yang terekam mencakup 3 kali gempa letusan, 158 kali gempa embusan, 49 kali gempa harmonik, 5 kali gempa low frekuensi, 12 kali gempa vulkanik dalam, 1 kali gempa tektonik lokal, 45 kali gempa tektonik jauh, dan 1 kali getaran banjir.
    Wafid menjelaskan bahwa penurunan jumlah gempa letusan menunjukkan berkurangnya suplai magma dari dalam gunung, sehingga frekuensi erupsi juga menurun dan lebih didominasi embusan.
    “Ini mengindikasikan aktivitas magma dalam kantong magma gunung api menurun karena aktivitas magma yang menuju permukaan berkurang,” tambahnya.
    Meskipun gempa tektonik lokal menunjukkan penurunan, aktivitas gempa tektonik jauh masih fluktuatif.
    Wafid menegaskan bahwa meskipun terdapat penurunan, tektonik lokal yang terekam mengindikasikan masih adanya suplai dari dalam yang lokasinya jauh dari tubuh gunung.
    Dia mengingatkan bahwa masyarakat perlu waspada jika terjadi peningkatan tiba-tiba pada jumlah gempa tektonik lokal, karena hal tersebut dapat berpengaruh pada tinggi letusan atau aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki.
    Wafid juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, mengikuti arahan dari pemerintah daerah, dan tidak mempercayai isu-isu yang bersumber dari informasi yang tidak jelas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Banda Aceh, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

    Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Banda Aceh, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

    Jakarta, Beritasatu.com – Gempa dengan magnitudo 5,2 mengguncang Banda Aceh, Kamis (20/2/2025) pukul 10.19 WIB. 

    Menurut BMKG, lokasi gempa berada di titik koordinat 4,92 derajat lintang selatan dan 94,63 derajat bujur timur.

    Pusat gempa Banda Aceh berada di darat sekitar 103 kilometer barat daya Banda Aceh dengan kedalaman 10 kilometer.

    “Tidak berpotensi tsunami. Hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi,” tulis BMKG di situs web resminya.

    Gempa Aceh dirasakan di Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Jaya, dan Pidie. Belum ada laporan kerusakan yang dilaporkan akibat gempa di Banda Aceh ini.

  • Di Sekolah Langganan Banjir, BPBD Tuban Gelar Simulasi SPAB

    Di Sekolah Langganan Banjir, BPBD Tuban Gelar Simulasi SPAB

    Tuban (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban menggelar simulasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di MA Al Qudsiyah Tuban, Rabu (19/02/2025). Program ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan sekolah yang menjadi langganan banjir, terutama karena lokasinya yang berada di pinggiran Sungai Bengawan Solo.

    Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Tuban, Sudarmaji, menjelaskan bahwa pemilihan MA Al Qudsiyah sebagai lokasi simulasi didasarkan pada riwayat bencana yang sering terjadi di kawasan tersebut.

    “Sehingga harapannya ketika terjadi bencana bukan hanya bisa menyelamatkan warga, namun juga fasilitas pendidikan,” ujar Sudarmaji.

    Selain itu, ia menekankan pentingnya adaptasi terhadap kondisi lingkungan yang rawan bencana.

    “Untuk kejadian bencana banjir, masyarakat harus bersikap adaptif sehingga menjadi Living in Harmony with Disaster karena mereka memahami pasang surut air,” tambahnya.

    Tak hanya simulasi banjir, BPBD Tuban juga meminta fasilitator SRPB Jatim untuk melaksanakan simulasi bencana gempa bumi guna menghadapi potensi gempa besar di masa mendatang.

    “Kami berpesan kepada fasilitator SRPB Jatim untuk dilaksanakan simulasi bencana gempa bumi agar jika memang isu bencana Megathrust terjadi, warga sekolah bisa siap untuk menghadapi,” tegas Sudarmaji.

    Dalam kegiatan ini, BPBD Tuban juga mengapresiasi kehadiran Mosipena, media edukasi interaktif yang membantu siswa memahami bencana dengan cara yang lebih menarik dan mudah dipahami.

    Materi dalam simulasi ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan (Kabid PK) BPBD Tuban, Moh. Maftuchin Riza. Ia memberikan penjelasan tentang mitigasi bencana banjir, praktik simulasi gempa bumi, penanganan korban bencana, pemutaran videotron di Mosipena, hingga simulasi pemadaman api.

    Kepala Sekolah MA Al Qudsiyah, Achmad Baidowi, mengungkapkan bahwa sekolahnya hampir setiap musim hujan selalu terdampak banjir.

    “Masyarakat sekitar sekolah pun menganggapnya suatu hal yang biasa dan bersikap adaptif,” katanya.

    Baidowi menjelaskan bahwa pada tahun 2007, banjir di daerah ini bahkan mencapai setinggi pinggang orang dewasa akibat hujan yang terus-menerus. Selain itu, pada 2024, sekolahnya juga merasakan getaran gempa Bawean.

    “Namun beruntungnya, bangunan sekolah aman. Tapi di sekitar sekolah ada beberapa rumah warga yang rusak,” ujarnya.

    Dengan adanya program SPAB, ia berharap seluruh warga sekolah bisa lebih memahami potensi ancaman bencana dan mempersiapkan strategi mitigasi yang efektif.

    “SPAB ini juga untuk mengenalkan jalur evakuasi. Sehingga ketika terjadi bencana, warga sekolah sudah tahu ke mana mereka akan menyelamatkan diri,” pungkasnya.

    Program ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan sekolah serta masyarakat sekitar dalam menghadapi potensi bencana di masa mendatang. [ayu/ian]

  • Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Seram Bagian Timur Maluku

    Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Seram Bagian Timur Maluku

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa Magnitudo 5,1 mengguncang Seram Bagian Timur Maluku, Rabu siang (19/2/2025), pukul 11.38.10 WIB. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, lokasi gempa Seram Bagian Timur Maluku ini berlokasi pada koordinat 3.33 LS,131.02 BT, dengan episenter gempa berada di laut 64 km tenggara Seram Bagian Timur Maluku.

    “Kedalaman gempa 90 km,” tulis BMKG.

    BMKG juga menyebutkan, gempa tidak berpotensi tsunami.

    Belum ada laporan kerusakan akibat gempa, meski begitu warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.

  • Gempa M5,9 Guncang Laut Seram Maluku, Tidak Berisiko Tsunami

    Gempa M5,9 Guncang Laut Seram Maluku, Tidak Berisiko Tsunami

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa Magnitudo 5,9 mengguncang Laut Seram Maluku, Rabu (19/2/2025), pukul 06.39.12 WIB. Hasil analisis BMKG menyebutkan, gempa Laut Seram ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,7. Episenter gempa terletak pada koordinat 3,33° LS ; 131,06° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 68 Km arah Tenggara Seram Bagian Timur, Maluku pada kedalaman 20 km.

    Kepala Bidang Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG Daryono menyebutkan, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Seram Utara.

    “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” katanya.

    Daryono juga mengatakan, getaran gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Bula dengan skala intensitas III MMI.

    “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami,” katanya.

    Hingga pukul 07.05 WIB tadi, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Meski begitu warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.