Topik: Gempa

  • Banyak Rumah Rusak Terdampak Banjir, Apa Asuransi Properti Menguntungkan? – Halaman all

    Banyak Rumah Rusak Terdampak Banjir, Apa Asuransi Properti Menguntungkan? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia menghadapi tantangan cuaca yang semakin tidak menentu, mulai dari hujan lebat yang menyebabkan banjir hingga angin kencang yang merusak bangunan. 

    Bahkan baru-baru ini banjir melanda wilayah di Jabodetabek, dengan kondisi terparah ada di Bekasi, Jawa Barat.

    Situasi ini meningkatkan risiko kerusakan properti, baik untuk hunian maupun tempat usaha. Tanpa perlindungan yang memadai, pemilik properti bisa mengalami kerugian finansial yang besar.

    Sekretaris Perusahaan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), Brellian Gema mengatakan asuransi properti menjadi solusi yang sangat penting di tengah ancaman cuaca ekstrem. 

    “Banyak pemilik properti yang masih menganggap asuransi sebagai biaya tambahan, padahal ini adalah bentuk investasi perlindungan. Dengan premi yang relatif terjangkau, mereka bisa menghindari risiko kehilangan aset akibat bencana,” ujar Brellian dalam keterangannya, Jumat(7/3/2025).

    Asuransi properti melindungi pemilik dari berbagai risiko seperti kebakaran, banjir, gempa bumi, hingga angin puting beliung. 

    Dengan kondisi cuaca yang semakin sulit diprediksi, memiliki perlindungan ini bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan. 

    “Kami terus mengedukasi masyarakat bahwa asuransi bukan hanya tentang mengatasi kerugian setelah bencana terjadi, tetapi juga memberikan rasa aman sejak awal,” ujarnya.

    Sebagai perusahaan asuransi yang telah berpengalaman, Jasindo menawarkan berbagai produk asuransi properti yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. 

    Dengan memahami manfaat asuransi dan memilih polis yang tepat, pemilik properti dapat memastikan bahwa aset mereka tetap terlindungi, apa pun kondisi cuaca yang terjadi.

    “Di tengah perubahan iklim yang semakin ekstrem, memiliki asuransi properti adalah langkah cerdas untuk menjaga kestabilan finansial dan melindungi investasi jangka panjang. Jangan tunggu sampai bencana datang, siapkan perlindungan sejak sekarang,” pungkasnya.

     

  • Masjid Roboh Jelang Tarawih di Pulau Raas Sumenep
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        7 Maret 2025

    Masjid Roboh Jelang Tarawih di Pulau Raas Sumenep Surabaya 7 Maret 2025

    Masjid Roboh Jelang Tarawih di Pulau Raas Sumenep
    Tim Redaksi
    SUMENEP, KOMPAS.com

    Masjid Baiturrahman
    yang terletak di Desa Brakas, Kecamatan
    Pulau Raas
    , Kabupaten
    Sumenep
    , Jawa Timur, roboh menjelang shalat tarawih pada Kamis (6/3/2025).
    Kejadian ini mengejutkan para jemaah yang sedang berada di dalam masjid. Mereka berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri.
    Mursid, seorang saksi mata sekaligus ketua takmir masjid, menceritakan bahwa sebelum insiden, para jemaah sedang mengikuti pengajian sambil menunggu adzan Isya.
    “Saat itu jemaah sedang pengajian, sambil menunggu Isya,” ungkap Mursid.
    Tiba-tiba, ia mendengar suara retakan dari bangunan masjid yang awalnya diduga sebagai gempa bumi.
    Tak lama setelah itu, teras masjid roboh, memaksa jemaah segera keluar melalui pintu sebelah kiri.
    Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Sumenep, AKP Widiarti, menjelaskan bahwa pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti insiden tersebut.
    Namun, dugaan sementara menyebutkan bahwa kondisi bangunan yang sudah tua dan belum mendapatkan perbaikan menjadi faktor utama.
    “Masih kami selidiki penyebab pastinya. Tapi mungkin karena bangunannya memang sudah tua,” ujar Widiarti.
    Di lokasi kejadian, petugas menutup pintu gerbang masjid dan memasang garis polisi.
    Mereka juga meminta keterangan dari para saksi untuk mengetahui secara pasti penyebab robohnya masjid tersebut.
    Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Meskipun demikian, kerugian ditaksir mencapai Rp 300 juta.
    “Untungnya tidak ada korban jiwa, jemaah berhasil menyelamatkan diri,” tambah Widiarti.
    Warga setempat berupaya membersihkan puing-puing bangunan yang roboh dengan alat seadanya.
    Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dan segera melaporkan jika ada tanda-tanda bangunan lain yang berisiko roboh.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gempa Baru Saja Terjadi Siang Ini, Rabu 5 Maret 2025, Cek Jarak dan Lokasi, Info BMKG

    Gempa Baru Saja Terjadi Siang Ini, Rabu 5 Maret 2025, Cek Jarak dan Lokasi, Info BMKG

    Gempa Baru Saja Terjadi Siang Ini, Rabu 5 Maret 2025, Cek Jarak dan Lokasi, Info BMKG

    TRIBUNJATENG.COM – Terjadi gempa bumi di sejumlah wilayah Indonesia pada Rabu siang (5/3/2025).

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadi gempa bumi sebanyak 5 kali dibeberapa wilayah Indonesia dengan magnitude berbeda-beda. 

    Berikut informasi titik lokasi gempa bumi yang terjadi di wilayah Indonesia pada Rabu 5 Maret 2025:

    1. Gempa Bumi Papua

    Gempa Mag:3.0, 05-Mar-2025 10:31:13WIB, Lok:0.74LS, 133.69BT (28 km BaratLaut PEGUNUNGANARFAK-PAPUABRT), Kedlmn:15 Km

    Pukul 10.31.13 WIB, sebuah gempa dengan magnitudo 3.0 melanda Indonesia.

    Episenter gempa ini terletak di koordinat geografis 0.74 Lintang Selatan (LS) dan 133.69 Bujur Timur (BT).

    Lokasi itu sekitar 28 km Barat Laut Pegunungan Arfak Papua Barat. Gempa ini memiliki kedalaman sekitar 15 kilometer.

    2. Gempa Bumi NTB

    Gempa Mag:2.4, 05-Mar-2025 11:18:14WIB, Lok:8.97LS, 116.90BT (24 km Tenggara SUMBAWABARAT-NTB), Kedlmn:10 Km

    Pukul 11.18.14 WIB, sebuah gempa dengan magnitudo 2.4 melanda Indonesia.

    Episenter gempa ini terletak di koordinat geografis 8.97 Lintang Selatan (LS) dan 116.90 Bujur Timur (BT).

    Lokasi itu sekitar 24 km Tenggara Sumbawa Barat NTB. Gempa ini memiliki kedalaman sekitar 10 kilometer.

    3. Gempa Bumi Sulut

    Gempa Mag:3.2, 05-Mar-2025 11:26:03WIB, Lok:0.40LU, 124.85BT (47 km Tenggara TUTUYAN-BOLTIM-SULUT), Kedlmn:10 Km

    Pukul 11.26.03 WIB, sebuah gempa dengan magnitudo 3.2 melanda Indonesia.

    Episenter gempa ini terletak di koordinat geografis 0.40 Lintang Selatan (LS) dan 124.85 Bujur Timur (BT).

    Lokasi itu sekitar 47 km Tenggara Tutuyan Boltim Sulut. Gempa ini memiliki kedalaman sekitar 10 kilometer.

    4. Gempa Bumi Sultra

    Gempa Mag:3.4, 05-Mar-2025 12:20:41WIB, Lok:4.32LS, 121.67BT (30 km Tenggara KOLAKA-SULTRA), Kedlmn:19 Km

    Pukul 12.20.41 WIB, sebuah gempa dengan magnitudo 3.4 melanda Indonesia.

    Episenter gempa ini terletak di koordinat geografis 4.32 Lintang Selatan (LS) dan 121.67 Bujur Timur (BT).

    Lokasi itu sekitar 30 km Tenggara Kolaka Sultra. Gempa ini memiliki kedalaman sekitar 19 kilometer.

    5. Gempa Bumi NTB

    Gempa Mag:3.8, 05-Mar-2025 12:25:19WIB, Lok:8.14LS, 118.47BT (43 km TimurLaut DOMPU-NTB), Kedlmn:191 Km

    Pukul 12.25.19 WIB, sebuah gempa dengan magnitudo 3.8 melanda Indonesia.

    Episenter gempa ini terletak di koordinat geografis 8.14 Lintang Selatan (LS) dan 118.47 Bujur Timur (BT).

    Lokasi itu sekitar 43 km Timur Laut Dompu NTB. Gempa ini memiliki kedalaman sekitar 191 kilometer.

    Informasi ini disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.

    Sama seperti gempa sebelumnya, informasi ini disampaikan oleh BMKG dengan peringatan bahwa hasil pengolahan data masih bisa mengalami perubahan seiring dengan kelengkapan data yang lebih lanjut.

    Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan atau dampak lebih lanjut akibat gempa ini.

    BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap informasi resmi yang akan diumumkan secara lebih detail.

     

  • Benarkah Satu Hari Berdurasi 24 Jam?

    Benarkah Satu Hari Berdurasi 24 Jam?

    Jakarta

    Satu hari punya durasi 24 jam. Durasi ini sebenarnya berasal dari pergerakan Bumi saat berputar pada porosnya.

    Di lain sisi, pembagian waktu ini bukanlah sesuatu yang terjadi secara alami. Melainkan juga hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan dan sistem pengukuran waktu yang diwarisi dari peradaban terdahulu.

    Mengapa Satu Hari Berdurasi 24 Jam?

    Satu hari berdurasi 24 jam tidak terjadi begitu saja. Dalam laman Space disebutkan bahwa bumi harus melalui berbagai perubahan signifikan, hingga akhirnya terjadi keseimbangan sementara antara gaya pasang surut gravitasi dari Bulan dan Matahari.

    Ketika Bulan terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, Bulan berada jauh lebih dekat dengan Bumi dibandingkan sekarang. Bumi juga berputar jauh lebih cepat, sehingga durasi satu hari dulu sempat kurang dari 10 jam.

    Sejak saat itu, Bulan perlahan bergerak ke arah luar, sehingga rotasi Bumi melambat. Saat ini, seperti kita ketahui, satu hari di Bumi berlangsung selama 24 jam.

    Dalam laman Live Science juga dijelaskan setiap hari Bumi berputar sekali pada porosnya dalam waktu sekitar 24 jam. Perputaran ini menentukan siklus siang dan malam, yang menjadi acuan bagi manusia, hewan, dan tumbuhan untuk beraktivitas dan beristirahat.

    Durasi Satu Hari Pernah Kurang dari 24 Jam

    Menurut Sarah Millholland, asisten profesor fisika di MIT, kecepatan rotasi Bumi sebenarnya tidak selalu tetap. Di masa lalu, panjang hari di Bumi jauh lebih pendek. Sekitar satu miliar tahun yang lalu, satu hari hanya berlangsung sekitar 19 jam.

    Bahkan, pada awal terbentuknya planet ini, satu hari mungkin hanya berlangsung kurang dari 10 jam. Hal ini terjadi karena dampak besar saat Bulan terbentuk akibat tabrakan antara Bumi dan sebuah protoplanet seukuran Mars. Tabrakan tersebut mempercepat rotasi Bumi, tetapi seiring waktu, gaya pasang surut dari Bulan memperlambatnya.

    Satu Hari Tak Selalu Berdurasi Tepat 24 Jam

    Selain lebih pendek, hari di Bumi juga pernah lebih panjang dari 24 jam, meskipun hanya dalam hitungan milidetik. Perubahan ini dipengaruhi oleh faktor internal seperti pergerakan inti cair Bumi serta faktor eksternal seperti lautan dan atmosfer.

    Cara sebuah planet berputar ditentukan oleh bagaimana ia terbentuk dari debu, batu, dan gas yang mengelilingi Matahari. Jika Bumi terbentuk lebih dekat ke Matahari, rotasinya akan sangat berbeda.

    Meski bagi kita satu hari tampak stabil, para ilmuwan menemukan bahwa panjang hari di Bumi sebenarnya terus berubah. Secara perlahan, rotasi Bumi semakin melambat, menambah panjang hari sekitar 1,7 milidetik setiap abad.

    Perubahan ini terutama disebabkan oleh gaya tarik Bulan, yang menciptakan efek pasang surut dan memperlambat rotasi Bumi seiring waktu. Diperkirakan, dalam 200 juta tahun ke depan, satu hari di Bumi bisa bertambah menjadi 25 jam.

    Selain pengaruh Bulan, faktor lain juga dapat mempengaruhi panjang hari di Bumi. Peristiwa alam seperti gempa bumi besar, tabrakan asteroid, dan bahkan perubahan iklim juga dapat mempercepat atau memperlambat rotasi planet ini.

    Misalnya, gempa bumi dahsyat yang melanda Jepang pada tahun 2011 mempercepat rotasi Bumi dan mempersingkat hari sebanyak 1,8 mikrodetik. Sementara itu, pencairan es di kutub akibat pemanasan global dapat menyebabkan redistribusi massa Bumi, yang juga mempengaruhi kecepatannya berputar.

    Meski perubahan ini sangat kecil dan hampir tidak terasa dalam kehidupan sehari-hari, tandanya rotasi Bumi tidaklah tetap. Seiring berjalannya waktu, hari di Bumi mungkin akan terus bertambah panjang, dipengaruhi oleh berbagai faktor alam dan aktivitas manusia.

    Nah, itulah tadi penjelasan tentang durasi satu haru 24 jam. Semoga menambah pengetahuanmu, ya!

    (aau/fds)

  • Waspada! Begini Kondisi Terkini Gunung Ruang di Sitaro

    Waspada! Begini Kondisi Terkini Gunung Ruang di Sitaro

    Liputan6.com, Sitaro – Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, kembali menunjukkan aktivitasnya setelah gempa hebat pada April 2024 silam. Pihak Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan laporan perkembangan gunung setinggi 725 mdpl tersebut.

    “Badan Geologi merekam sebanyak 11 kali gempa vulkanik dalam Gunung Ruang,” ungkap Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid AN pada, Jumat (28/2/2025).

    Dia memaparkan, pemunculan gempa vulkanik dalam merupakan indikasi adanya suplai magma atau migrasi magma dari kedalaman dalam ke kedalaman dangkal/permukaan.

    Selain gempa vulkanik dalam, pada periode tersebut juga terekam sebanyak 27 kali gempa embusan, satu kali gempa vulkanik dangkal, tiga kali gempa tektonik lokal.

    “Terekam juga sebanyak 81 kali gempa tektonik jauh, gempa terasa satu kali dengan skala II MMI serta satu kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 55 milimeter dengan lama gempa 2640 detik,” papar dia.

    Pasca-erupsi besar 17 April dan 30 April 2024, sampai saat ini asap kawah masih teramati, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut.

    Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis – sedang dan tinggi sekitar 50 – 100 meter dari puncak.

    “Berdasarkan hasil evaluasi, pada umumnya kegempaan vulkanik Gunung Ruang cenderung rendah, lebih didominasi oleh gempa tektonik, diperkirakan pengaruh dari subduksi Sulut dan subduksi ganda di Laut Maluku,” ujarnya.

    Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang, tekanan lemah dan kecenderungan tinggi pada kisaran 100-400 meter di atas puncak kawah.

    Dia mengatakan, aktivitas Gunung Ruang masih belum kembali ke normal, meski jumlah kegempaan sudah jauh menurun dibandingkan dengan bulan April-Mei 2024, dengan jumlah gempa vulkanik pada kisaran 1-3 per hari.

    “Potensi bahaya saat ini berupa erupsi yang menghasilkan lontaran material pijar dan paparan abu vulkanik yang bergantung pada arah dan kecepatan angin,” katanya.

    Selain potensi bahaya erupsi, warga juga diminta mewaspadai lahar bila hujan deras turun di sekitar Gunung Ruang.

    Muhammad Wafid mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, aktivitas vulkanik Gunung Ruang kategori Level II atau Waspada.

    “Kami berharap warga mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan, di antaranya masyarakat di sekitar Gunung Ruang dan pengunjung/wisatawan agar tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius dua kilometer dari pusat kawah aktif,” ujarnya.

    Masyarakat juga diimbau selalu menggunakan masker untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernapasan.

     

    Jenazah Nelayan Dievakuasi dari Perairan Nusakambangan Cilacap

  • 62 Kali Gempa Susulan usai Lindu Mengguncang Bolmong Timur, Pertanda Apa?

    62 Kali Gempa Susulan usai Lindu Mengguncang Bolmong Timur, Pertanda Apa?

    Liputan6.com, Manado – Gempa bumi berkekuatan M6,1mengguncang Kabuoaten Bolmong Timur, Sulut pada, Rabu (26/2) pukul 06:55 Wita. Setelah itu terjadi puluhan gempa susulan yang menggetarkan wilayah Sulut.

    Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Winangun-Manado, Sulut mencatat sebanyak 62 kali gempa susulan setelah gempa utama.

    “Dari 62 gempa susulan tersebut, sebanyak 12 gempa dapat dirasakan getarannya,” kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado, Muhammad Zulkifli di Manado pada, Jumat (28/2/2025).

    Dia menyebutkan, hingga Rabu (26/2/2025), pukul 09:00 Wita, terekam sebanyak 10 kali gempa susulan, tiga gempa susulan (pukul 12.00 Wita), enam gempa susulan (pukul 15.00 Wita), enam gempa susulan (pukul 18.00 Wita), sembilan gempa susulan (pukul 21.00 Wita), dan enam gempa susulan pada pukul 24.00 Wita.

    Selanjutnya di Kamis (27/2/2025), hingga pukul 03.00 Wita terjadi tujuh kali gempa susulan, serta masing-masing lima kali gempa susulan di pukul 06.00 Wita dan pukul 09.00 Wita.

    “Gempa ini merupakan gempa dangkal akibat aktivitas subduksi Sangihe dengan mekanisme pergerakan geser atau strike-slip,” tuturnya.

    Dia mengatakan, gempa utama yang terjadi pada hari Rabu tidak berpotensi tsunami, apalagi gempa-gempa susulan yang kekuatannya lebih kecil dari gempa utama.

    Gempa yang mengguncang arah tenggara pusat ibu kota Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Tutuyan, menyebabkan sebanyak 11 rumah warga mengalami kerusakan serta satu rumah ibadah.

    Diberitakan sebelumnya, pada Rabu (26/2/2025), pukul 06.55.45 Wita, wilayah Tutuyan, Sulut diguncang gempa tektonik, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi tersebut memiliki parameter terbaru dengan magnitudo M6,1.

    Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,50° LU ; 124,89° BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 42 kilometer arah tenggara Tutuyan, Sulut pada kedalaman 11 kilometer.

     

    KOCAK!! Barisan Pramuka Anak SD Bubar Cerai Berai Gara-gara Serbuan Domba

  • Gubernur Sumbar sampaikan pidato pertama usai dilantik

    Gubernur Sumbar sampaikan pidato pertama usai dilantik

    Sumber foto: Musthofa/elshinta.com.

    Gubernur Sumbar sampaikan pidato pertama usai dilantik
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 03 Maret 2025 – 16:21 WIB

    Elshinta.com – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah menyampaikan pidato pertamanya pada rapat paripurna DPRD Provinsi Sumbar pasca dilantik Presiden RI, Prabowo Subianto 20 Februari 2025. 

    Gubernur menyampaikan Pidato dengan judul “Mewujudkan Sumbar Madani yang Maju dan Berkeadilan 2025 –2030”. Sumbar menghadapi berbagai tantangan dalam pembangunan yang harus dikelola dengan baik. 

    “Salah satu tantangan utama adalah pemerataan kualitas sumber daya manusia, terutama dalam meningkatkan mutu pendidikan dan keterampilan kerja agar sesuai dengan kebutuhan industri,” sebut Mahyeldi seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Musthofa, Senin (3/3). 

    Akses pendidikan dan layanan kesehatan, khususnya di daerah terpencil, juga perlu ditingkatkan demi kesejahteraan masyarakat. Di bidang ekonomi, modernisasi sektor pertanian dan perikanan serta pengembangan industri kreatif dan digital sangat penting untuk meningkatkan daya saing daerah. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menghadapi kesulitan dalam akses modal, teknologi dan pasar, sehingga inovasi harus menjadi strategi utama untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

    Tantangan lain sebut Mehyeldi, adalah penguatan infrastruktur dan konektivitas antar wilayah. Perbaikan jalan dan transportasi diperlukan agar akses antar kabupaten dan kota lebih lancar. 

    Selain itu, pengembangan infrastruktur digital sangat penting untuk mendukung transformasi 
    ekonomi berbasis teknologi. Sebagai daerah rawan bencana, Sumatera Barat perlu meningkatkan mitigasi dan kesiapsiagaan terhadap bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir, dan tanah longsor. Perubahan iklim telah terbukti mengganggu sektor pertanian dan ketersediaan air bersih, sehingga pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan menjadi prioritas.

    Dalam bidang sosial, pelestarian budaya dan identitas Minangkabau harus dilakukan untuk menjaga nilai-nilai lokal di tengah pengaruh globalisasi. Prinsip Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah harus tetapdijunjung tinggi, dan pariwisata berbasis budaya perlu dikembangkan tanpa menghilangkan kearifan lokal.

    Tuntutan agar Pemerintahan harus semakin transparan dan akuntabel sehingga kebijakan lebih efektif dan berpihak pada masyarakat. Digitalisasi layanan publik sangat diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas birokrasi. Selain itu, pencegahan korupsi dan penyalahgunaan wewenang harus menjadi prioritas utama.

    Tantangan berat yang juga dihadapi adalah penyesuaian anggaran sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Undang-undang ini menetapkan bahwa pada tahun 2027, belanja pegawai maksimal diperbolehkan 30% dari total APBD, sementara belanja infrastruktur publik minimal diperbolehkan 40%. Saat ini, belanja pegawai di tingkat provinsi masih 34,21% berarti harus bisa dikurangi 4,21%, sedangkan belanja infrastruktur publik baru 32,04% dan harus kita tambah 7,96%. 

    Tantangan lebih besar ada di kabupaten dan kota, di mana belanja pegawai berkisar antara 40% hingga 52,70%, maka harus dikurangi sebanyak 10% s/d 22,7%. Sementara itu, belanja infrastruktur publik rata-rata masih 26%, bahkan ada yang hanya 9%, sehingga kabupaten dan kota wajib meningkatkan lagi sebesar 14% s/d 31% pada tahun 2027.

    Semua tantangan diatas, diperberat lagi dengan kondisi Fiskal Sumatera Barat dan Kabupaten serta Kota. Data APBD 2025 menunjukan bahwa APBD Sumatera Barat 52,93% masih bergantung dari dana Tranfer Pemerintah Pusat, baik dalam bentuk DAU, DAK maupun dana intensif fiskal atau DIF.

    Sedangkan kondisi 19 Kabupaten dan Kota lebih tinggi lagi ketergantungannya terhadap dana Tranfer dari Pemerintah Pusat, mulai dari yang tertinggi tingkat ketergantungannya mencapai 91,34% dan yang terendah tingkat ketergantungannya 67,68%.

    Kondisi ini membuat pemerintah provinsi sangat sulit menyalurkan Bantuan Keuangan Khusus kepada Kabupaten dan Kota (BKK), karena BKK tidak dihitung sebagai bagian dari Anggaran Infrastruktur Provinsi. 

    Gubernur dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasih atas kesempatan menyampaikan pidato dalam Rapat Paripurna tersebut. 

    Rapat paripurna dihadiri gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi-Vasco Ruseimy, unsur Forkopimda, rektor universitas negeri dan swasta di sumatra barat, Kepala perwakilan BI Sumatera Barat, Kepala OJK Sumatera Barat, kepala BPKP Sumatera Barat, Kepala BPK Sumatera Barat, Kepala Ombudsman  RI Perwakilan Sumatera Barat serta kepala Instansi vertikal dan KPU serta bawaslu provinsi Sumatera Barat.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Gempa M 4,3 Guncang Sumbawa, BMKG: Pusat Gempa di Laut – Halaman all

    Gempa M 4,3 Guncang Sumbawa, BMKG: Pusat Gempa di Laut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gempa berkekuatan magnitudo 4,3 mengguncang Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada hari ini, Senin (3/3/2025) pukul 07.02 WIB.

    Pusat gempa berada di laut, tepatnya 113 km tenggara Sumbawa pada kedalaman 18 km.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, gempa ini dirasakan (Skala MMI) hingga wilayah: 

    “Gempa (UPDATE) Mag:4.3, 03-Mar-25 07:02:06 WIB, Lok:9.50 LS, 117.55 BT (Pusat gempa berada di laut 113 km Tenggara Sumbawa), Kedlmn:18 Km Dirasakan (MMI) II Sumbawa Barat, II Sumbawa,” tulis BMKG di X, Senin.

    Skala MMI Gempa

    Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari:

    I MMI

    Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

    II MMI

    Getaran atau guncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.

    III MMI

    Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.

    Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.

    IV MMI

    Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.

    V MMI

    Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

    VI MMI

    Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.

    Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.

    VII MMI

    Semua orang di rumah keluar.

    Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.

    Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.

    Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.

    VIII MMI

    Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.

    Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.

    IX MMI

    Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.

    Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.

    X MMI

    Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

    XI MMI

    Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.

    Jembatan rusak, terjadi lembah.

    Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.

    XII MMI

    Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.

    Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.

    (Tribunnews.com/Widya)

  • Gempa Magnitudo 4,3 Guncang Pulau Sumbawa NTB

    Gempa Magnitudo 4,3 Guncang Pulau Sumbawa NTB

    Jakarta, Beritasatu.com – Gempa bumi dengan magnitudo 4,3 melanda Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Senin (3/3/2025) sekitar pukul 07.02 WIB.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan lokasi gempa berada di titik koordinat 9,50 derajat lintang selatan dan 117,55 derajat bujur timur.

    Gempa tersebut pusatnya berada di laut sekitar 113 kilometer arah tenggara Pulau Sumbawa pada kedalaman 18 kilometer.

    “Hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi,” tulis BMKG dalam laman resminya.

    Gempa tersebut dirasakan dalam II skala MMI di Sumbawa Barat dan Sumbawa.

    Belum ada laporan mengenai dampak dari gempa di Sumbawa tersebut.

  • Gempa M4,9 mengguncang Ternate, BMKG imbau warga tetap waspada

    Gempa M4,9 mengguncang Ternate, BMKG imbau warga tetap waspada

    ANTARA – Gempa berkekuatan magnitudo 4,9 mengguncang Kota Ternate, Maluku Utara pada Minggu (2/3) pukul 21:26 WIT. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas III Ternate meminta warga agar tidak panik, karena gempa tidak berpotensi tsunami. (Harmoko Minggu/Soni Namura/Hilary Pasulu)