Topik: Gempa

  • PBB Ungkap Kondisi Terkini Myanmar Usai Dihantam Gempa Dahsyat 7,7 M

    PBB Ungkap Kondisi Terkini Myanmar Usai Dihantam Gempa Dahsyat 7,7 M

    Jakarta, CNBC Indonesia – Upaya tanggap darurat gempa bumi mematikan 7,7 M di Myanmar terkendala kurangnya pasokan medis. Demikian laporan badan kemanusiaan PBB, OCHA, sebagaimana dilansir AFP, Sabtu (29/3/2025).

    “Seiring dengan bencana yang terjadi, diperlukan bantuan kemanusiaan yang mendesak untuk mendukung mereka yang terkena dampak,” demikian laporan OCHA.

    “Kekurangan pasokan medis yang parah menghambat upaya tanggap darurat, termasuk kantong darah, obat-obatan hingga tenda untuk petugas kesehatan.”

    OCHA menyatakan, rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang ada telah mengalami kerusakan parah bahkan hancur.

    “Gangguan telekomunikasi dan internet menghambat komunikasi dan operasi kemanusiaan. Jalan yang rusak dan puing-puing menghalangi akses kemanusiaan dan mempersulit assessment kebutuhan upaya tanggap darurat,” demikian laporan OCHA.

    Menurut OCHA, upaya koordinasi sedang dilakukan demi meningkatkan respons darurat. Apalagi, gempa bumi telah menyebabkan kerusakan rumah yang meluas dan kerusakan parah pada infrastruktur penting.

    “Ribuah orang menghabiskan malam di jalan atau ruang terbuka karena kerusakan dan kehancuran rumah, takut terhadap gempa susulan,” demikian laporan OCHA.

    Masih menurut laporan OCHA, rumah sakit di Mandalay, Magway, dan ibu kota Myanmar Naypyidaw, “berjuang keras untuk mengatasi korban yang terluka”. Di bagian selatan negara bagian Shan, masyarakat membutuhkan pakaian, selimut, hingga makanan.

    Dalam pernyataan itu, OCHA menyampaikan konvoi 17 truk kargo berisi bantuan dari China diperkirakan akan tiba esok. Bantuan itu berupa tempat penampungan hingga pasokan medis.

    (miq/miq)

  • Mengapa Banyak Masjid Roboh Akibat Gempa di Myanmar?

    Mengapa Banyak Masjid Roboh Akibat Gempa di Myanmar?

    GELORA.CO – Ratusan umat Islam dikhawatirkan syahid di Myanmar setelah gempa dangkal melanda saat jamaah berkumpul di masjid untuk salat Jumat di bulan suci. Lebih dari 50 masjid mengalami kerusakan, menurut otoritas bayangan Pemerintah Persatuan Nasional.

    Banyaknya masjid yang roboh bisa jadi bukan semata karena dahsyatnya gempa bumi. Alasan lainnya terungkap dalam laporan Departemen Luar Negeri AS soal kebebasan beragama di Myanmar yang dilansir pada 2017 lalu. 

    “Komunitas agama di seluruh Myanmar, termasuk umat Buddha, Kristen, Hindu, dan Muslim, semuanya melaporkan kesulitan dan penundaan yang dapat berlangsung selama bertahun-tahun dalam mendapatkan izin untuk pembangunan gedung baru dan rehabilitasi bangunan keagamaan yang sudah ada,” demikian tertulis dalam laporan Departemen Luar Negeri AS tersebut.

    Merujuk laporan itu, mendapatkan izin renovasi bangunan ibadah lebih sulit bagi kelompok selain mayoritas Buddha. Kelompok agama mengatakan banyaknya izin yang diperlukan, kewenangan yang tidak jelas di antara lembaga-lembaga pemerintah, dan penundaan yang berkepanjangan dalam menanggapi permohonan izin membuat mereka membangun tempat ibadah tanpa izin yang diperlukan. Yang lain mengatakan perlunya menyuap pihak berwenang untuk mendapatkan izin.

    Di Mandalay, wilayah terdampak paling parah, umat Islam mengatakan pihak berwenang melarang keras pembersihan, renovasi, bahkan memasuki delapan masjid yang ditutup setelah konflik antaragama pada 2014. Sedangkan lima masjid dalam kendali ketat pemerintah.

    Kelompok-kelompok Muslim melaporkan permintaan pembangunan resmi mengalami penundaan yang signifikan, dan bahkan ketika disetujui, hal itu dapat dibatalkan. Mereka juga melaporkan bahwa masih sangat sulit mendapatkan izin untuk memperbaiki masjid-masjid yang ada, meskipun pihak berwenang mengizinkan pemeliharaan internal dalam beberapa kasus. 

    Masjid bersejarah di Meiktila di Divisi Mandalay, Mawlamyine di Negara Bagian Mon, dan Sittwe di Negara Bagian Rakhine, serta di Rangoon dan daerah lainnya terus mengalami kerusakan karena pihak berwenang tidak mengizinkan pemeliharaan rutin.

    Muslim adalah minoritas di Myanmar yang mayoritas penduduknya beragama Buddha dan telah dipinggirkan oleh pemerintahan berturut-turut. Sementara kelompok ultranasionalis dan biksu ekstremis dalam beberapa tahun terakhir telah menghasut kekerasan. 

    Bangunan-bangunan Buddha juga terkena dampak parah akibat gempa tersebut, dengan 670 biara dan 290 pagoda rusak, menurut pemerintah militer. Mereka tidak menyebutkan satupun masjid dalam laporan kerusakannya. 

    Kesaksian penyintas Muslim

    Ketika gempa bumi dahsyat pada hari Jumat melanda Myanmar tengah, Htet Min Oo sedang melakukan wudhu sebelum salat Ramadhan di sebuah masjid di sebelah rumahnya di Mandalay. Rumahnya ambruk bersama sebagian masjid, separuh tubuhnya terjebak dengan puing-puing tembok yang mengubur dua orang bibinya. Warga berlomba-lomba menarik bibi-bibi itu keluar, katanya, namun hanya satu yang selamat.

    Htet Min Oo (25 tahun), mengatakan dua paman dan neneknya juga terjebak di bawah tumpukan beton. Karena tidak adanya alat berat, ia berusaha mati-matian membersihkan puing-puing dengan tangannya namun tidak dapat menggesernya.

    “Saya tidak tahu apakah mereka masih hidup di bawah puing-puing. Setelah sekian lama, saya rasa tidak ada harapan lagi,” katanya, Jumat. “Terlalu banyak puing-puing dan tidak ada tim penyelamat yang datang untuk menyelamatkan kami,” tambahnya, suaranya bergetar sambil menangis. 

    Seorang warga berusia 39 tahun di wilayah Mandalay menggambarkan pemandangan mengerikan ketika ia mencoba menyelamatkan seorang pria yang terjebak di bawah puing-puing masjid yang runtuh di desa Sule Kone, namun harus melarikan diri karena gempa susulan yang kuat. 

    “Saya harus meninggalkannya… Saya pergi untuk kedua kalinya mencoba menyelamatkannya,” katanya, menolak disebutkan namanya. “Saya mengambil empat orang dengan tangan saya sendiri. Namun sayangnya, tiga orang sudah tewas dan satu orang tewas di pelukan saya.”

    Dia mengatakan 10 orang tewas di sana, dan mereka termasuk di antara 23 orang yang tewas di tiga masjid yang dihancurkan di desa tersebut. Pembatasan pemerintah telah menghalangi perbaikan masjid-masjid itu, katanya. 

    Reuters tidak dapat menjangkau masjid-masjid tersebut atau memverifikasi laporan mengenai keruntuhan tersebut. Seorang pria, Julian Kyle, meminta melalui media sosial agar alat berat mengangkat pilar beton setelah gempa menghancurkan masjid Mandalay lainnya.

    “Di bawah reruntuhan, anggota keluarga saya dan orang lain tertimpa dan kehilangan nyawa,” tulisnya. “Kami sangat ingin memulihkan jenazah mereka.” Seorang warga dari kota Taungnoo sekitar 370 km jauhnya mengatakan dia sedang shalat ketika salah satu sisi masjid Kandaw ambruk sehingga dua baris pria yang duduk di depannya ambruk. 

    “Saya melihat begitu banyak orang dibawa keluar dari masjid, beberapa di antaranya meninggal tepat di depan mata saya,” ujarnya. “Sungguh memilukan.”

  • Top 5 News: Penetapan Lebaran 2025 hingga Skandal Lisa Mariana dan RK

    Top 5 News: Penetapan Lebaran 2025 hingga Skandal Lisa Mariana dan RK

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah resmi menetapkan Idulfitri atau Lebaran 2025 jatuh pada Senin (31/3/2025), informasi kendaraan mudik masuk ke Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim), hingga aturan menggunakan vape di dalam pesawat terbang menjadi top 5 news Beritasatu.com pada Sabtu (29/3/2025).

    Artikel lainnya yang tidak kalah menarik adalah jumlah korban tewas akibat gempa di Myanmar serta Lisa Mariana menantang Ridwan Kamil (RK) tes DNA.

    Top 5 news Beritasatu.com:

    1. Pemerintah Resmi Tetapkan Lebaran 2025

    Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan Hari Raya Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah atau Lebaran 2025 jatuh pada Senin (31/3/2025). Penetapan tersebut berdasarkan sidang isbat di kantor pusat Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (29/3/2025).

    “1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin (31/3/2025). Jadi malam ini masih tetap melakukan salat tarawih,” ujar Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam konferensi persnya. 

    2. H-2 Lebaran 2025, 1.836 Kendaraan Masuk dari Jateng ke Jatim

    Hingga H-2 Lebaran 2025 atau Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah, arus kendaraan di jalur pantura Surabaya, Jawa Timur-Semarang, Jawa Tengah masih terpantau sepi. Berdasarkan data pada Sabtu (29/3/2025), tercatat 1.836 kendaraan masuk dari Jateng ke Jatim.

    Kanit Penegakan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Tuban Iptu Eko Sulistiono menyampaikan, tren lalu lintas H-2 pada Lebaran 2025 mengalami kenaikan sekitar 15% dibandingkan hari biasa. Namun, apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, terjadi penurunan signifikan.

    3. Gunakan Vape Saat Pesawat Terbang dapat Terancam Denda Miliaran Rupiah 

    Top 5 news berikutnya, yaitu pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan larangan merokok, termasuk rokok elektrik atau vape di dalam pesawat udara guna menjaga keselamatan dan kenyamanan penerbangan.

    Ketentuan tersebut diatur dalam Surat Edaran Menteri Perhubungan (SE Menhub) Nomor 29 Tahun 2014 tentang larangan merokok di dalam sarana angkutan umum. Surat edaran ini ditujukan kepada operator angkutan penumpang, baik darat, laut, udara, kereta api, dan penyeberangan. 

    4. Jumlah Korban Tewas Akibat Gempa Myanmar Jadi 1.644 Orang

    Junta Militer yang berkuasa di Myanmar melalui televisi pemerintah mengatakan jumlah korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 meningkat menjadi 1.644 orang, Sabtu (29/3/2025).

    Pernyataan itu diungkapkan Pemerintah Myanmar setelah banyak jenazah berhasil dikeluarkan dari reruntuhan sejumlah bangunan yang roboh saat gempa terjadi di dekat kota terbesar kedua di negara tersebut.

    5. Lisa Mariana Tantang Ridwan Kamil Tes DNA

    Selebgram sekaligus model majalah dewasa Lisa Mariana menantang Ridwan Kamil agar berani untuk melakukan tes DNA demi memperjuangkan anaknya hasil dari hubungan dengan mantan gubernur Jawa Barat itu. Tantangan dari Lisa tersebut dicurahkan kepada pengacara Sunan Kalijaga.

    “Lisa itu berkali-kali mengatakan sangat siap kalau ditantang untuk melakukan tes DNA. Dia sangat siap. Berarti Lisa, dia tidak main-main dengan hal ini,” jelas Sunan Kalijaga dikutip dari kanal YouTube, Sabtu (29/3/2025).

    Demikian top 5 news Beritasatu.com pada Sabtu (29/3/2025) yang menarik perhatian pembaca. Namun, terdapat update berita lainnya yang tak kalah menarik, informatif, serta menghibur yang bisa pembaca simak lebih lanjut.

  • 30 Jam Terkubur Reruntuhan Gempa Myanmar, Wanita Dievakuasi Hidup-hidup

    30 Jam Terkubur Reruntuhan Gempa Myanmar, Wanita Dievakuasi Hidup-hidup

    Mandalay

    Tim penyelamat Myanmar mengeluarkan seorang wanita dalam keadaan hidup dari reruntuhan gedung apartemen yang ambruk usai diterjang gempa magnitudo (M) 7,7. Wanita tersebut sudah terkubur selama 30 jam.

    Dilansir AFP, Minggu (30/3/2025), wanita tersebut bernama Phyu Lay Khaing. Wanita berusia 30 tahun itu dibawa keluar dari Kondominium Sky Villa oleh tim penyelamat dan digotong dengan tandu sambil dipeluk oleh suaminya Ye Aung dan dibawa ke rumah sakit.

    “Awalnya saya tidak mengira dia akan hidup,” kata Ye Aung kepada AFP sambil dengan cemas menunggu istrinya, yang saat itu terkubur di reruntuhan, untuk keluar.

    “Saya sangat senang mendengar kabar baik,” lanjut dia.

    Sementara itu, seorang pejabat Palang Merah mengatakan kepada AFP sebelumnya bahwa lebih dari 90 orang mungkin terperangkap di bawah reruntuhan gedung apartemen.

    Korban Tewas Capai 1.644

    Sebelumnya diberitakan, Myanmar diguncang gempa berkekuatan magnitudo (M) 7,7. Jumlah korban akibat gempa tersebut terus bertambah hingga kini sudah mencapai 1.644 orang.

    Dilansir AFP, jumlah korban bertambah setelah tim penyelamat menggali reruntuhan bangunan yang runtuh akibat gempa tersebut. Sebagai informasi, gempa dangkal berkekuatan magnitudo 7,7 melanda barat laut kota Sagaing di Myanmar tengah pada Jumat (28/3) sore, diikuti beberapa menit kemudian oleh gempa susulan berkekuatan magnitudo 6,7.

    Sampai saat ini sebanyak 1.644 orang tewas akibat gempa itu. “Lebih dari 3.400 orang terluka di Myanmar, dengan sedikitnya 139 orang lainnya hilang,” imbuh junta dalam sebuah pernyataan. Sekitar 10 kematian juga telah dikonfirmasi di Bangkok.

    (maa/maa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Dashyatnya Gempa 7,7 M Hingga Pemimpin Junta Myanmar Muncul

    Dashyatnya Gempa 7,7 M Hingga Pemimpin Junta Myanmar Muncul

    Naypyidaw

    Gempa bermagnitudo (M) 7,7 mengguncang Myanmar dan sejumlah negara tentangganya seperti Thailand. Dahsyatnya gempa itu sampai membuat kemunculan langka pemimpin junta militer Myanmar.

    Gempa kuat tersebut terjadi di Sagaing, Myanmar, pada Jumat (28/3). Kuatnya gempa telah merusak banyak gedung di Myanmar dan Thailand, terutama di Kota Bangkok.

    Dilansir CNN, Sabtu (29/3/2025), media pemerintah MRTV melaporkan jumlah korban tewas akibat gempa di Myanmar meningkat menjadi sedikitnya 1.002 orang. Selain korban tewas, ada 2.376 orang yang terluka di Myanmar.

    Jumlah tersebut berasal dari semua wilayah terkena dampak gempa di Myanmar. Guncangan gempa juga mengakibatkan kerusakan dahsyat di Thailand.

    Gedung pencakar langit yang sedang dalam tahap konstruksi roboh di Thailand. Setidaknya, delapan orang tewas di Thailand dan pencarian korban masih dilakukan.

    Sementara, pemodelan yang dibuat oleh US Geological Service (USGS) atau Badan Geologi Amerika Serikat menunjukkan gempa bumi di Myanmar berpotensi menewaskan lebih dari 10.000 orang. Prediksi itu ditunjukkan Pager, yang merupakan sistem otomatis dari USGS yang dapat memperkirakan jumlah korban jiwa dan biaya kerusakan.

    Namun, jumlah itu hanyalah perkiraan dan dihitung berdasarkan intensitas guncangan dan populasi di daerah yang terkena dampak. Pager tidak mempertimbangkan dampak lanjutan seperti tanah longsor, likuifaksi, dan tsunami.

    Pemimpin Junta Militer Myanmar Lakukan Hal Langka

    Pemimpin junta militer Myanmar (seragam militer hijau)-(Foto: AFP/SAI AUNG MAIN)

    Usai gempa dahsyat itu, pemimpin junta militer yang berkuasa di Myanmar, Min Aung Hlaing, muncul di hadapan publik dan memberi pernyataan langka. Dia meminta bantuan dari masyarakat internasional setelah gempa bumi mematikan melanda negaranya.

    “Saya secara pribadi telah mengunjungi beberapa lokasi yang terkena dampak untuk menilai situasinya. Saya ingin meminta semua orang untuk bergandengan tangan dan mendukung misi penyelamatan yang sedang berlangsung,” kata Min Aung Hlaing dalam pidato yang disiarkan televisi seperti dilansir CNN, Sabtu (29/3/2025).

    Dia mengatakan pemerintahan junta militer telah mengumumkan keadaan darurat. Dia juga menyatakan Myanmar terbuka dengan bantuan internasional.

    “Saya telah mengumumkan keadaan darurat dan meminta bantuan internasional,” lanjut Min Aung Hlaing.

    Dia menyebut India akan mengirimkan bantuan. Min mengatakan Myanmar terbuka kepada organisasi manapun untuk membantu rakyat Myanmar.

    “Saya ingin menyampaikan undangan terbuka kepada organisasi dan negara mana pun yang bersedia datang dan membantu orang-orang yang membutuhkan di negara kita,” ujarnya.

    Seruan tersebut dinilai memperlihatkan dampak gempa yang sangat parah. Min Aung Hlaing menjadi subjek permintaan surat perintah penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dan junta militernya jarang bekerja sama dengan komunitas internasional.

    Dia merupakan pemimpin militer Myanmar yang kuat dan dikenal sebagai Tatmadaw, yang merebut kekuasaan pada tahun 2021. Sejak saat itu, dia menjabat sebagai penguasa militer negara tersebut.

    Jaksa agung ICC telah mengajukan surat perintah penangkapannya tahun lalu atas dugaan kejahatan yang dilakukan terhadap kelompok minoritas Rohingya yang teraniaya, dengan perkiraan bahwa lebih dari 1 juta warga Rohingya telah dipindahkan secara paksa dari Myanmar. ICC belum menyetujui permintaan tersebut.

    Perhitungan Ahli soal Kekuatan Gempa

    Gedung di Thailand hancur akibat gempa Myanmar (Foto: REUTERS/Chalinee Thirasupa)

    Gempa M 7,7 yang melanda Myanmar disebut melepaskan energi setara dengan lebih dari 300 ledakan bom atom. Ahli Geologi memperingatkan potensi gempa susulan.

    “Kekuatan yang dilepaskan oleh gempa seperti ini sekitar 334 bom atom,” kata Ahli Geologi asal Amerika Serikat, Jess Phoenix, dilansir CNN.

    Dia memperingatkan gempa susulan dapat berlangsung selama beberapa bulan karena lempeng tektonik India terus menabrak lempeng Eurasia di bawah Myanmar. Phoenix mengatakan kerusakan di Myanmar bisa diperburuk oleh perang saudara di negara itu.

    “Apa yang biasanya menjadi situasi sulit menjadi hampir mustahil,” katanya.

    Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono juga memberikan analisis soal kuatnya dampak gempa Myanmar. Dia mengatakan guncangan gempa di Myanmar dapat menyebabkan kerusakan parah di Thailand karena fenomena Vibrasi Periode Panjang (Long Vibration Period).

    “Mengapa Bangkok bisa rusak akibat gempa Myanmar? Fenomena ini disebut efek Vibrasi Periode Panjang (Long Vibration Period) di mana gelombang gempa yang sumbernya jauh direspons tanah lunak,” ujarnya kepada wartawan.

    Dia mengatakan tanah di Bangkok merespons gempa di Myanmar. Kemudian, kondisi itu membentuk resonansi yang berdampak pada gedung-gedung tinggi di Bangkok.

    “Tanah lunak tebal di Bangkok merespons gempa jauh membentuk resonansi mengancam gedung-gedung tinggi,” ujarnya.

    Dia memberikan contoh serupa pada tahun 1985 saat terjadi gempa dahsyat di subduksi Cocos M 8,1 di pantai Michoacan, salah satu negara bagian Meksiko. Dia mengatakan kerusakan parah terjadi di ibu kota Meksiko meski jarak pusat gempa jauh.

    “Meski jarak pusat gempa ke Meksiko City sejauh 350 km, kerusakan hebat terjadi di Mexico City, sebagian besar 9.500 korban meninggal terjadi di Mexico City yang dibangun dari rawa yang direklamasi,” jelasnya.

    Dia mengatakan tanah lunak begitu rentan. Menurutnya, berbahaya jika gempa begitu kuat terjadi di daerah dengan tanah lunak.

    “Dari berbagai penelitian reclaimed land adalah unconsolidated material yang sangat berbahaya jika terjadi gempa kuat,” katanya.

    Dia juga menduga bangunan di Bangkok ambruk karena efek direktivitas yang terjadi ketika energi gempa terfokus di satu arah.

    “Kemungkinan kedua rusaknya bangunan di Bangkok disebabkan oleh efek direktivitas yaitu efek yang terjadi ketika energi gempa terfokus dalam satu arah. Efek ini dapat terjadi pada gempa bumi. Semakin tinggi direktivitas, semakin terkonsentrasi energi dalam satu arah,” ujarnya.

    Halaman 2 dari 3

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Terus Bertambah, Korban Tewas Gempa Myanmar Kini Capai 1.644 Orang

    Terus Bertambah, Korban Tewas Gempa Myanmar Kini Capai 1.644 Orang

    Mandalay

    Myanmar diguncang gempa berkekuatan magnitudo (M) 7,7. Jumlah korban akibat gempa tersebut terus bertambah hingga kini sudah mencapai 1.644 orang.

    Dilansir AFP, jumlah korban bertambah setelah tim penyelamat menggali reruntuhan bangunan yang runtuh akibat gempa tersebut. Sebagai informasi, gempa dangkal berkekuatan magnitudo 7,7 melanda barat laut kota Sagaing di Myanmar tengah pada Jumat (28/3) sore, diikuti beberapa menit kemudian oleh gempa susulan berkekuatan magnitudo 6,7.

    Gempa tersebut menghancurkan bangunan, merobohkan jembatan, dan membuat jalan melengkung di seluruh wilayah Myanmar. Kerusakan besar akibat gempa terlihat di Mandalay, kota terbesar kedua di negara itu dan rumah bagi lebih dari 1,7 juta orang.

    “Kami membutuhkan bantuan,” kata Thar Aye, 68 tahun, seorang warga Mandalay.

    “Kami tidak punya cukup bantuan,” lanjutnya.

    Sampai saat ini sebanyak 1.644 orang tewas akibat gempa itu. “Lebih dari 3.400 orang terluka di Myanmar, dengan sedikitnya 139 orang lainnya hilang,” imbuh junta dalam sebuah pernyataan. Sekitar 10 kematian juga telah dikonfirmasi di Bangkok.

    Sebelumnya diberitakan, gempa M 7,7 melanda barat laut kota Sagaing di Myanmar tengah pada Jumat (28/3). Gempa menyebabkan kerusakan besar di sebagian besar wilayah negara itu.

    Guncangan gempa juga mengakibatkan kerusakan dahsyat di Thailand. Gedung pencakar langit yang sedang dalam tahap konstruksi roboh di Thailand. Setidaknya, tujuh orang tewas di Thailand dan pencarian korban masih dilakukan.

    (maa/maa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Korban Gempa Dahsyat Myanmar Bertambah, 1.644 Orang Tewas

    Korban Gempa Dahsyat Myanmar Bertambah, 1.644 Orang Tewas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Korban tewas akibat gempa bumi di Myanmar kini mencapai 1.644 orang, dan sebanyak 3.408 orang luka-luka. Hal ini diungkap oleh junta militer Myanmar, pada Sabtu (29/3/2025) dikutip dari The Guardian.

    Sebuah pernyataan dari tim informasi junta mengatakan bahwa setidaknya 139 orang masih hilang setelah gempa berkekuatan 7,7 skala Richter Jumat.

    Sebelumnya, junta militer negara itu mengatakan bahwa jumlah korban tewas telah melampaui 1.000 orang.

    Dikabarkan sebelumnya gempa bumi dahsyat di Myanmar menghancurkan jalan-jalan, merobohkan monumen-monumen keagamaan hingga menghancurkan gedung-gedung bertingkat.

    Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 cukup kuat hingga merobohkan gedung 33 lantai yang sedang dibangun nyaris 1.000 km jauhnya di Bangkok, Thailand.

    Gempa bumi tersebut merupakan gempa bumi ketiga terbesar yang pernah mengguncang kawasan itu dalam seabad terakhir, dan analisis USGS menempatkan episentrumnya hanya 10 mil dari jantung Mandalay, kota berpenduduk sekitar 1,5 juta orang.

    Gempa susulan berkekuatan M 6,7 tercatat sekitar 11 menit kemudian, yang merupakan gempa pertama dari beberapa gempa besar yang terjadi setelah gempa pertama.

    (hoi/hoi)

  • Gempa M 4,9 Terjadi di Maluku Tenggara

    Gempa M 4,9 Terjadi di Maluku Tenggara

    Jakarta

    Gempa berkekuatan magnitudo (M) 4,9 terjadi di Maluku Tenggara. Gempa berpusat di laut.

    BMKG melaporkan gempa terjadi Sabtu (29/3/2025), pukul 20.39 WIB. Gempa terjadi pada kedalaman 132 kilometer.

    “206 km barat daya Maluku Tenggara,” tulis @infoBMKG.

    Titik koordinat gempa tercatat 5,91 lintang selatan (LS) dan 130,89 bujur timur (BT). Sampai saat ini belum ada informasi terkait dampak gempa tersebut.

    “Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” lanjut BMKG.

    (maa/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Belasan Orang Masih Terjebak di Reruntuhan Gedung Gempa Thailand

    Belasan Orang Masih Terjebak di Reruntuhan Gedung Gempa Thailand

    Naruemol Thonglek menunjukkan foto suaminya yang berkebangsaan Myanmar, Kyi Than, di Bangkok, Thailand, Sabtu (29/3/2025) di ponselnya yang bekerja di konstruksi gedung tinggi yang runtuh setelah gempa bumi dahsyat di Bangkok dan hingga kini masih hilang. (AP/Sakchai Lalit)

  • Tragedi Gempa 7.7 di Myanmar dan Thailand: Cerita Korban Selamat – Halaman all

    Tragedi Gempa 7.7 di Myanmar dan Thailand: Cerita Korban Selamat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gempa bumi dahsyat yang mengguncang Myanmar dan Thailand baru-baru ini telah meninggalkan jejak luka yang mendalam.

    Dengan lebih dari 1000 orang dipastikan tewas, banyak cerita selamat yang muncul dari kejadian tragis ini.

    Pada hari Jumat, 28 Maret 2025, gempa berkekuatan 7.7 telah mengguncang pusat Myanmar, dan dampaknya terasa hingga ke negara tetangga seperti Thailand dan bahkan China.

    Menurut laporan dari berbagai sumber, tim penyelamat saat ini tengah berusaha menjangkau korban yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan.

    Bagaimana Korban Selamat Menghadapi Gempa?

    Seorang warga di Mandalay, Myanmar, menggambarkan detik-detik gempa yang menyayat hati kepada BBC. “Kota ini seperti kota yang hancur,” ungkapnya.

    Gempa itu berlangsung selama tiga hingga empat menit, dan saat menerima pesan dari teman-teman, ia menyadari bahwa gempa tidak hanya terjadi di Yangon, tetapi juga di banyak tempat di seluruh negeri.

    Di Nay Pyi Taw, ibu kota Myanmar, seorang petugas penyelamat menjelaskan tantangan yang mereka hadapi.

    “Kami berusaha menyelamatkan seseorang yang terjebak di dalam rumah tetapi tidak berhasil. Kami hanya bisa menemukan orang di tempat yang suaranya masih terdengar,” ujarnya.

    Di Bangkok, seorang pekerja konstruksi bernama Khin Aung menceritakan bagaimana ia berhasil melarikan diri dari gedung pencakar langit yang runtuh.

    “Ketika shift kerja saya berakhir sekitar pukul 1 siang, saya keluar untuk mengambil air dan melihat adik laki-laki saya sebelum keluar,” katanya kepada AFP.

    Saat ia keluar, Aung melihat debu di mana-mana dan segera berlari untuk menyelamatkan diri dari gedung yang runtuh.

    “Saat saya menelepon saudara laki-laki dan teman-teman saya, sambungan terputus dan gedung itu runtuh,” ujarnya dengan nada yang sulit menggambarkan perasaannya.

    Di Chinatown, seorang turis bernama John juga mengalami situasi mencekam.

    “Tiba-tiba lantai mulai bergerak. Saya melihat ke bawah dan semua orang mulai berteriak panik,” ceritanya.

    “Kami semua sangat ketakutan, berlari, berteriak, dan saling mendorong untuk keluar dari gedung,” tambahnya.

    Lebih dari 1000 orang dipastikan tewas di Myanmar setelah gempa berkekuatan 7.7 mengguncang negara tersebut.

    Menurut laporan terbaru, jumlah korban di Bangkok juga mencatat enam orang tewas dengan 26 orang terluka dan 47 orang lainnya masih hilang.

    Di Myanmar, junta militer melaporkan 2376 orang terluka dan 30 orang hilang, dengan peringatan dari Jenderal militer Min Aung Hlaing bahwa lebih banyak korban jiwa masih mungkin terjadi.

    Gempa susulan berkekuatan 6.4 juga terjadi setelah gempa awal, menambah ketidakpastian dan keresahan di daerah yang terdampak.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).