Topik: Gempa

  • Gempa Guncang Aceh-NTB, Efek Gempa Dahsyat Myanmar? Ini Kata Ahli BMKG

    Gempa Guncang Aceh-NTB, Efek Gempa Dahsyat Myanmar? Ini Kata Ahli BMKG

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa gempa yang terjadi di Myanmar tidak serta merta berpengaruh pada aktivitas kegempaan di Indonesia.

    Direktur Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjabarkan sederet alasan mengapa dampak gempa tersebut tidak langsung berimbas pada wilayah di Indonesia.

    “Ada beberapa alasan mengapa Gempa Myanmar tidak mudah mempengaruhi kegempaan di wilayah Indonesia,” kata dia dalam keterangan tertulis, Minggu (30/3/2025).

    Pertama, yakni sumber gempa yang berbeda. Jalur Sesar Sagaing yang menjadi pemicu Gempa Myanmar tidak menerus masuk ke wilayah Indonesia. Kedua, jaraknya cukup jauh dari wilayah Indonesia. Ujung selatan jalur Sesar Sagaing hingga Pulau Sabang jaraknya sekitar 1.256 km.

    Ketiga, masing-masing segmen sumber gempa akan mengalami rilis energi sendiri-sendiri, bukan saling picu. Setiap segmen sumber gempa memiliki besaran laju geser (slip-rate) sendiri-sendiri dan tentunya dapat mengalami akumulasi tegangan sendiri-sendiri pada masing-masing segmen.

    “Jika akumulasi medan tegangan melampaui batas elastisitas batuannya, maka akan terjadi pergeseran secara tiba-tiba yang dimanifestasikan sebagai gempa,” katanya.

    Keempat, tidak ada konsep atau teori saling picu dan tidak ada rambatan gempa. Beberapa aktivitas gempa yang terjadi di suatu kawasan dalam waktu dan jarak yang berdekatan tidak memiliki keterkaitan satu dengan lainnya, apalagi di wilayah memiliki banyak sumber gempa, sehingga beberapa jalur sesar dapat rilis gempa sendiri-sendiri.

    “Jika terjadi gempa yang berdekatan jarak dan waktunya itu faktor kebetulan saja, tidak ada hubungannya,” kata dia.

    Kelima, masih sulit menerangkan secara empirik dugaan bahwa antar gempa dapat saling berhubungan. Hingga saat ini, pihaknya masih lebih mudah mengkaji aktivitas gempa dalam aspek spasial dan temporal daripada mengkaji perubahan dan perpindahan tegangan (stress) di kulit Bumi.

    “Inilah mengapa sangat sulit menerangkan secara empirik dugaan sebagian orang, antargempa dapat saling berhubungan, merambat dan dapat menjalar kesana kemari,” kata Daryono.

    Keenam, kaitan antara gempa utama dan gempa susulannya. Teori Pemicuan Antar Gempa Bersifat Statis. Pemicuan yang bersifat statis dapat terjadi pada gempa-gempa yang sangat dekat jaraknya.

    Sebagai contoh adalah munculnya gempa-gempa baru (aftershocks) yang terjadi di sekitar gempa utama (mainshock) yang diduga kuat akibat pemicuan gempa yang bersifat statis (static stress transfer) dari gempa yang terjadi sebelumnya.

    “Transfer tegangan statis ini berkurang secara cepat terhadap jarak dan disebabkan oleh perpindahan patahan yang permanen,” katanya.

    Ketujuh, secara empirik masih sulit menjelaskan sebuah gempa dapat dipicu oleh gempa jauh. Teori Pemicuan Antar Gempa Bersifat Dinamis. Pemicuan yang bersifat dinamis dapat berkaitan dengan gempa-gempa dekat dan jauh.

    Transfer tegangan dinamis ini nilainya lebih kecil, berkurang dengan melambat terhadap jarak dan merupakan tegangan yang dibawa oleh gelombang seismik melalui batuan. Konsep pemicuan dinamik ini lebih sering dikaitkan dengan potensi gempa yang dipicu dari jarak jauh, namun banyak persyaratan yang harus terpenuhi sehingga konsep ini sangat kompleks dan rumit.

    Warga RI Diminta Siap Siaga

    Kedelapan, berdasarkan beberapa hal tersebut di atas, tampak aktivitas tektonik di zona Sesar Sagaing tidak dengan mudah secara langsung mempengaruhi wilayah Indonesia.

    Indonesia memiliki sistem sumber gempa sesar aktif dan zona subduksi sendiri yang menjadi sumber utama aktivitas seismik di wilayahnya. Sehingga meskipun antar segmen sesar berdekatan tetapi kalau salah satu sesarnya “belum matang” akumulasi energinya, maka tidak akan bisa terjadi saling picu gempa.

    Namun demikian, sebagai langkah kesiapsiagaan, meski tidak mudah gempa Myanmar mempengaruhi kegempaan Indonesia, Daryono menyarankan agar masyarakat sebaiknya tidak abai dengan keberadaan jalur sesar aktif di daerah masing-masing.

    “Jalur sesar ini dapat dilihat di peta tektonik. Jika ternyata tempat tinggal kita relatif dekat sumber gempa maka sebagai upaya mitigasi kita wajib membangun rumah yang memenuhi standar tahan gempa,” katanya.

    Gempa Hantam NTB dan Aceh

    Sebelumnya, pada Jumat, 28 Maret 2025 pukul 19.59.01 WITA, wilayah Sumbawa diguncang gempa bumi tektonik. Hasil analisa BMKG menunjukkan, gempa bumi ini berkekuatan M=4,7.

    Episenter terletak pada koordinat 8,13° LS; 117,92° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 68 km timur laut Sumbawa, NTB pada kedalaman 23 km.

    Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar (Strike Slip Fault).

    Sementara itu, pada Minggu 30 Maret 2025 pukul 09.58.35 WIB wilayah Kuta Baro, Aceh Besar, Aceh juga diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,2.

    Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,55° LU ; 95,47° BT, atau tepatnya berlokasi di darat 16 km arah Timurlaut Banda Aceh, Aceh pada kedalaman 12 km.

    Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Seulimeum. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun ( oblique normal ).

    Kedua gempa ini terjadi setelah gempa dahsyat M7,7 mengguncang Myanmar dan Thailand pada hari Jumat (29/3/2025) pukul 13:20:56 WIB.

    (dce)

  • Pakar Jelaskan Penyebab Gempa Myanmar dan Thailand Sangat Mematikan

    Pakar Jelaskan Penyebab Gempa Myanmar dan Thailand Sangat Mematikan

    Jakarta

    Gempa dahsyat dengan kekuatan magnitude 7,7 yang berpusat di wilayah Sagaing dekat kota Mandalay di Myanmar menyebabkan kerusakan parah di negara itu dan mengguncang negara tetangganya Thailand pada Jumat (28/3).

    Myanmar Rentan Terhadap Gempa

    Myanmar terletak di perbatasan antara dua lempeng tektonik dan merupakan salah satu negara dengan aktivitas seismik paling aktif di dunia, meskipun gempa besar dan merusak relatif jarang terjadi di wilayah Sagaing.

    “Batas lempeng antara Lempeng India dan Lempeng Eurasia membentang kira-kira dari utara ke selatan, membelah bagian tengah negara ini,” kata Joanna Faure Walker, profesor dan pakar gempa di University College London (UCL), dikutip dari Reuters.

    Dia mengatakan, lempeng-lempeng bergerak melewati satu sama lain secara horizontal dengan kecepatan yang berbeda. Meskipun hal ini menyebabkan gempa ‘strike slip’ yang biasanya tidak sekuat gempa yang terjadi di ‘zona subduksi’ seperti Pulau Sumatra, tempat satu lempeng meluncur di bawah lempeng lainnya, gempa tersebut masih dapat mencapai magnitudo 7 hingga 8.

    Foto: REUTERS/StringerGempa yang Sangat Merusak dan Mematikan

    Sagaing telah dilanda beberapa gempa dalam beberapa tahun terakhir, dengan kejadian berkekuatan 6,8 magnitudo yang menyebabkan sedikitnya 26 kematian dan puluhan cedera pada akhir 2012.

    Namun, peristiwa hari Jumat (28/3) itu mungkin yang terbesar yang melanda daratan Myanmar dalam tiga perempat abad, kata Bill McGuire, pakar gempa bumi lainnya di UCL.

    Roger Musson, peneliti kehormatan di British Geological Survey, mengatakan bahwa kedalaman gempa yang dangkal berarti kerusakannya akan lebih parah. Menurut United States Geological Survey, episentrum gempa berada pada kedalaman hanya 10 km.

    “Ini sangat merusak karena terjadi pada kedalaman yang dangkal, sehingga gelombang kejut tidak hilang saat bergerak dari pusat gempa ke permukaan. Bangunan-bangunan menerima kekuatan penuh dari guncangan,” kata Musson.

    “Penting untuk tidak berfokus pada episentrum karena gelombang seismik tidak menyebar keluar dari episentrum, melainkan menyebar dari seluruh garis patahan,” tambahnya.

    Kesiapan Myanmar

    Program Bahaya Gempa Bumi USGS, mengatakan pada Jumat (28/3) bahwa jumlah korban jiwa bisa mencapai antara 10.000 hingga 100.000 orang, dan dampak ekonominya bisa mencapai 70% PDB Myanmar.

    Musson mengatakan, perkiraan tersebut didasarkan pada data dari gempa sebelumnya dan pada ukuran, lokasi dan kesiapan Myanmar terhadap gempa secara keseluruhan.

    Jarangnya kejadian gempa besar di wilayah Sagaing, yang dekat dengan Mandalay yang berpenduduk padat, berarti infrastruktur belum dibangun untuk menahannya. Itu berarti kerusakannya bisa jauh lebih parah.

    Musson mengatakan gempa besar terakhir yang melanda wilayah itu terjadi pada 1956, dan rumah-rumah tidak mungkin dibangun untuk menahan kekuatan seismik sekuat yang terjadi pekan ini.

    “Sebagian besar aktivitas seismik di Myanmar terjadi di bagian barat, sedangkan gempa ini terjadi di bagian tengah negara,” katanya.

    (rns/rns)

  • Dompet Dhuafa Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Gempa di Myanmar

    Dompet Dhuafa Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Gempa di Myanmar

    loading…

    Dompet Dhuafa melepas tim Disaster Management Center (DMC) dan bantuan kemanusiaan ke Myanmar. Foto/istimewa

    JAKARTA – Dompet Dhuafa melepas tim Disaster Management Center (DMC) dan bantuan kemanusiaan pada hari ini. Pengiriman ini merupakan bentuk respons terhadap gempa bumi Myanmar pada Minggu (30/3/2025).

    Gempa berkekuatan 7,7 magnitudo yang terjadi pada Jumat 28 Maret 2025 menyebabkan kerusakan infrastruktur dan menimbulkan korban jiwa, serta luka-luka bagi masyarakat Myanmar. Guncangan gempa juga terasa hingga India, Thailand dan Cina.

    Menurut Lembaga Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) pusat gempa terletak 16 kilometer di barat lau Kota Sagaing di Myanmar. Lokasi tersebut berdekatan dengan Kota Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar.

    Dilansir APNews jumlah korban tewas di negara tersebut melonjak menjadi 1.644 orang. Jumlah korban luka meningkat menjadi 3.408 orang, sementara jumlah yang hilang meningkat menjadi 139 orang. Di negara tetangga Thailand, jumlah korban tewas meningkat menjadi 17 orang.

    Gempa tersebut mengguncang wilayah Bangkok yang lebih luas, yang dihuni sekitar 17 juta orang, dan wilayah lain di negara itu. Dari jumlah korban tewas, 10 orang tewas di gedung tinggi dekat pasar Chatuchak yang runtuh, sementara sisanya tewas di tujuh lokasi berbeda. Pihak berwenang di Bangkok mengatakan 83 orang belum diketahui keberadaannya.

    Sebagai lembaga filantropi yang fokus pada aksi kemanusiaan, Dompet Dhuafa segera mengaktifkan Tim DMC untuk merespons bencana ini. Tim telah berkoordinasi dengan relawan lokal dan jaringan kemanusiaan internasional guna memastikan distribusi bantuan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat sasaran.

    “Kami telah menyiapkan sejumlah bantuan berupa kebutuhan dasar dan personel guna bantu percepatan penanganan pasca gempa bumi di Myanmar,” ujar Direktur Sosial, Kemanusiaan dan Dakwah Dompet Dhuafa Ahmad Shonhaji pada MInggu (30/3/2025).

    Saat ini, tim Dompet Dhuafa tengah melakukan asesmen jarak jauh melalui relawan dan jaringan lokal guna mengidentifikasi titik-titik prioritas yang membutuhkan bantuan mendesak. Bantuan akan difokuskan pada kelompok rentan, termasuk anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas.

    Dompet Dhuafa juga membuka kanal donasi bagi masyarakat Indonesia yang ingin berkontribusi dalam aksi kemanusiaan ini. Donasi dapat disalurkan melalui rekening resmi Dompet Dhuafa atau platform crowdfunding yang telah bekerja sama dengan Dompet Dhuafa.

    “Kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama membantu saudara-saudara kita yang terdampak gempa di Myanmar dan sekitarnya. Solidaritas dan kepedulian kita akan sangat berarti bagi mereka yang sedang berjuang untuk bangkit dari bencana ini,” kata Kepala DMC Dompet Dhuafa, Shofa Qudus.

    Dengan langkah cepat dan koordinasi yang baik, Dompet Dhuafa berkomitmen untuk terus memberikan bantuan yang maksimal bagi para korban gempa bumi di Myanmar. Semoga warga Myanmar dan sekitarnya selalu berada di perlindungan Allah SWT.

    (cip)

  • Myanmar Dilanda Gempa Susulan, Banyak Korban Terjebak Reruntuhan

    Myanmar Dilanda Gempa Susulan, Banyak Korban Terjebak Reruntuhan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gempa susulan kembali mengguncang kota Mandalay yang hancur pada Minggu (30/3/2025). Ini terjadi setelah gempa besar berkekuatan magnitudo 7,7 menghantam Myanmar dan Thailand pada Jumat (28/3/2025) lalu.

    Melansir The Guardian, para warga berlarian dengan putus asa di antara gedung-gedung yang runtuh untuk mencari para penyintas saat gempa susulan terjadi. Sementara itu otoritas terkait juga mulai melakukan pencarian penyintas di bawah reruntuhan gedung.

    Seorang petugas penyelamat mengatakan sebagian besar operasi di kota itu dilakukan oleh kelompok-kelompok warga yang kecil dan terorganisasi sendiri yang tidak memiliki peralatan yang dibutuhkan.

    “Kami telah mendekati gedung-gedung yang runtuh, tetapi beberapa bangunan tetap tidak stabil saat kami bekerja,” katanya, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena masalah keamanan.

    Puluhan orang dikhawatirkan terjebak di bawah bangunan yang runtuh di Mandalay, tetapi sebagian besar tidak dapat dijangkau atau ditarik keluar tanpa alat berat, menurut pekerja kemanusiaan lain dan dua warga lainnya.

    “Orang-orang masih terjebak di dalam bangunan, mereka tidak dapat mengeluarkan orang,” kata seorang warga yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

    Di tempat lain di kota itu, pemilik kedai teh Win Lwin berjalan di antara sisa-sisa restoran yang runtuh di jalan utama di lingkungannya, melemparkan batu bata satu per satu.

    “Sekitar tujuh orang meninggal di sini” ketika gempa terjadi pada hari Jumat, katanya kepada AFP. “Saya mencari lebih banyak mayat tetapi saya tahu tidak mungkin ada yang selamat.

    “Kami tidak tahu berapa banyak mayat yang mungkin ada tetapi kami sedang mencari.” Pada Minggu pagi, gempa susulan kecil terjadi, membuat orang-orang berlarian keluar dari hotel untuk menyelamatkan diri, setelah gempa serupa terasa pada Sabtu malam.

    Truk-truk penuh petugas pemadam kebakaran berkumpul di salah satu stasiun pemadam kebakaran utama Mandalay untuk diberangkatkan ke lokasi-lokasi di sekitar kota.

    Malam sebelumnya, tim penyelamat telah mengeluarkan seorang wanita hidup-hidup dari reruntuhan gedung apartemen yang runtuh.

    Korban Tewas dan Kesulitan Dapat Bantuan

    Junta penguasa Myanmar mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu bahwa sedikitnya 1.644 orang tewas dan lebih dari 3.400 orang terluka di negara itu, dengan sedikitnya 139 orang lainnya hilang.

    Namun dengan komunikasi yang tidak dapat diandalkan, skala sebenarnya dari bencana tersebut masih belum jelas di negara yang diperintah militer yang terisolasi itu, dan jumlah korban diperkirakan akan meningkat secara signifikan.

    Gempa pada Jumat telah meruntuhkan gedung-gedung, merobohkan jembatan dan membuat jalan-jalan tertekuk, dengan kerusakan massal terlihat di kota berpenduduk lebih dari 1,7 juta orang, kota terbesar kedua di Myanmar.

    Pemodelan prediktif dari US Geological Service memperkirakan jumlah korban tewas di Myanmar dapat mencapai 10.000 dan kerugian dapat melebihi pendapatan ekonomi tahunan negara itu.

    Pimpinan junta Min Aung Hlaing mengeluarkan seruan yang sangat jarang untuk bantuan internasional pada Jumat, yang menunjukkan betapa parahnya bencana tersebut. Pada Minggu, ia meminta “semua rumah sakit militer dan sipil, serta petugas kesehatan” untuk “bekerja sama secara terkoordinasi dan efisien”, menurut media yang dikelola pemerintah.

    Pemerintah militer sebelumnya telah menolak bantuan asing, bahkan setelah bencana alam besar. Myanmar telah dilanda perang saudara selama empat tahun yang dipicu oleh kudeta militer pada tahun 2021.

    Pemerintah di pengasingan mengatakan akan “bekerja sama dengan PBB dan LSM untuk memastikan keamanan, transportasi, dan pendirian kamp penyelamatan dan medis sementara” di wilayah yang dikuasainya, menurut pernyataan tersebut, yang dirilis di media sosial.

    Namun badan-badan bantuan telah memperingatkan bahwa Myanmar tidak siap menghadapi bencana sebesar ini.

    Badan kemanusiaan PBB, OCHA, mengatakan kurangnya pasokan medis dan kerusakan infrastruktur seperti jalan menghambat upaya untuk menanggapi gempa bumi. Badan tersebut mengatakan rumah sakit dan fasilitas kesehatan juga mengalami kerusakan parah atau hancur.

    (hoi/hoi)

  • Dampak Gempa: Ribuan Korban di Myanmar Butuh Bantuan – Halaman all

    Dampak Gempa: Ribuan Korban di Myanmar Butuh Bantuan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Badan PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengungkapkan bahwa kondisi korban gempa di Myanmar sangat memprihatinkan.

    Ribuan orang kini dilaporkan mengalami kekurangan pasokan medis yang parah.

    Hal ini terjadi setelah jumlah korban terus meningkat, sementara stok medis yang tersedia tidak mencukupi untuk menangani jumlah pasien yang semakin bertambah.

    Kekurangan pasokan medis ini semakin diperparah oleh kerusakan jalan dan infrastruktur komunikasi yang mengganggu mobilitas pengiriman alat medis.

    OCHA menjelaskan, “Kekurangan parah pasokan medis menghambat upaya untuk menanggapi gempa bumi mematikan di Myanmar,” seperti yang dikutip dari The Straits Times.

    Bagaimana Dampak Gempa Terhadap Infrastruktur?

    Kondisi darurat ini diperburuk oleh gangguan telekomunikasi dan internet, yang menghambat komunikasi serta operasi kemanusiaan.

    Jalan yang rusak dan puing-puing bangunan menghalangi akses ke daerah terdampak, mempersulit penilaian kebutuhan yang mendesak. “Jalan yang rusak dan puing-puing menghalangi akses kemanusiaan dan mempersulit penilaian kebutuhan,” tambah OCHA.

    PBB melaporkan bahwa mereka sedang memobilisasi upaya tanggap darurat bersama dengan organisasi mitra kemanusiaan setelah gempa bumi dahsyat yang terjadi pada 28 Maret.

    Bantuan kemanusiaan yang mendesak sangat dibutuhkan untuk membantu mereka yang terkena dampak bencana ini.

    Berapa Banyak Korban Jiwa yang Terjadi?

    Laporan media pemerintah menunjukkan bahwa jumlah korban jiwa akibat gempa di Myanmar telah bertambah menjadi 1,644 orang, sementara 3,408 orang lainnya mengalami luka-luka, dan ada 139 orang yang dilaporkan hilang.

    Upaya penyelamatan yang dilakukan sejak hari Jumat terkendala oleh kurangnya alat berat di daerah-daerah terdampak, membuat masyarakat setempat harus berjuang dengan tangan kosong untuk menyelamatkan satu sama lain.

    Video viral di media sosial menunjukkan dua pria yang sedang berusaha mengeluarkan seorang wanita muda yang terjebak di antara dua lempengan beton.

    Di Mandalay, tim penyelamat juga terlihat menarik seorang wanita hidup-hidup dari reruntuhan blok apartemen dengan tangan kosong.

    Apa Saja Kerusakan yang Diterima oleh Infrastruktur?

    Gempa yang terjadi dekat Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar, tidak hanya menghancurkan gedung-gedung tetapi juga meruntuhkan jembatan yang menghubungkan wilayah Ava dan Sagaing.

    Analisis foto satelit oleh Planet Labs PBC menunjukkan bahwa gempa merobohkan menara kontrol lalu lintas udara di Bandara Internasional Naypyitaw.

    Diprediksi setidaknya 2,900 bangunan, 30 jalan, dan tujuh jembatan rusak akibat gempa bumi ini.

    Dalam respons darurat, junta militer Myanmar mengumumkan situasi darurat pada tanggal 28 Maret untuk enam wilayah, termasuk Sagaing, Mandalay, Bago, Magway, dan bagian timur Shan, serta Naypyidaw, ibu kota yang menjadi kediaman para pemimpin junta.

    Bagaimana Upaya Bantuan Internasional Dikerahkan?

    Untuk mempercepat proses evakuasi, bantuan internasional dan upaya penyelamatan terus ditingkatkan.

    Tim bantuan dari Cina telah tiba di Myanmar dengan pesawat China Eastern Airlines, membawa bantuan penting.

    India juga turut berkontribusi, mengirimkan 15 ton bantuan kemanusiaan yang mencakup tenda, kantong tidur, selimut, makanan siap saji, alat penyaring air, paket kebersihan, serta perlengkapan medis.

    Sementara itu, Kementerian Situasi Darurat Rusia mengirimkan dua pesawat yang membawa 120 tenaga ahli, termasuk dokter dan tim penyelamat, untuk membantu upaya pemulihan di daerah terdampak.

    Dengan situasi yang semakin mendesak, penting bagi masyarakat internasional untuk terus mendukung upaya bantuan kemanusiaan di Myanmar.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Bau Mayat Membusuk Tercium di Jalanan Myanmar Usai Gempa M 7,7 Mengguncang

    Bau Mayat Membusuk Tercium di Jalanan Myanmar Usai Gempa M 7,7 Mengguncang

    Mandalay

    Bau mayat yang membusuk mulai tercium di jalan-jalan kota terbesar kedua di Myanmar, Mandalay, hari ini. Tim penyelamat dan warga bekerja keras membersihkan puing-puing dengan harapan menemukan seseorang yang masih hidup dua hari setelah gempa magnitudo (M) 7,7 melanda wilayah itu.

    Dilansir Associated Press, Minggu (30/3/2025), gempa dahsyat pada Jumat (28/3) itu mengakibatkan banyak bangunan hancur dan menewaskan lebih dari 1.600 orang. Saat ini, masih banyak orang lainnya terkubur di bawah reruntuhan.

    Pusat gempa terjadi di dekat Mandalay. Guncangan juga telah merusak infrastruktur lain seperti bandara kota. Upaya bantuan juga terhambat oleh jalanan yang rusak, jembatan yang runtuh, komunikasi yang tidak lancar, dan tantangan beroperasi di negara yang sedang dilanda perang saudara.

    Pencarian korban selamat sebagian besar dilakukan oleh penduduk setempat tanpa bantuan alat berat. Mereka memindahkan puing-puing dengan tangan dan sekop dalam suhu 41 derajat celcius dengan hanya sesekali terlihat ekskavator beroda rantai.

    Gempa susulan berkekuatan M 5,1 pada Minggu sore telah memicu teriakan dari orang-orang di jalan dan kemudian pekerjaan dilanjutkan. Banyak dari 1,5 juta penduduk Mandalay menghabiskan malam dengan tidur di jalanan karena mereka kehilangan tempat tinggal akibat gempa.

    Sejauh ini, 1.644 orang dilaporkan tewas di Myanmar dan 3.408 orang hilang. Tetapi, banyak daerah belum dijangkau dan upaya penyelamatan terus dilakukan.

    “Yang paling banyak adalah relawan lokal, penduduk lokal yang hanya berusaha menemukan orang yang mereka cintai. Saya juga melihat laporan bahwa sekarang beberapa negara mengirim tim pencarian dan penyelamatan ke Mandalay untuk mendukung upaya tersebut, tetapi rumah sakit benar-benar berjuang untuk mengatasi masuknya orang-orang yang terluka, ada kekurangan pasokan medis, dan orang-orang berjuang untuk menemukan makanan dan air bersih,” kata manajer Catholic Relief Services, Cara Bragg, yang berbasis di Yangon usai mendapat laporan dari timnya di Mandalay.

    Upaya bantuan resmi di Naypyidaw memprioritaskan kantor-kantor pemerintah dan perumahan staf, sehingga penduduk setempat dan kelompok-kelompok bantuan harus menggali reruntuhan dengan tangan di daerah permukiman. Terik matahari menyengat dan bau kematian tercium di udara.

    Lihat juga Video: Gempa Dahsyat Myanmar Sebabkan 800-an Rumah di Tiongkok Rusak

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • TNI Kirim SAR dan Medis Mereka ke Myanmar, Bantu Evakuasi Para Korban Gempa

    TNI Kirim SAR dan Medis Mereka ke Myanmar, Bantu Evakuasi Para Korban Gempa

    PIKIRAN RAKYAT – Mabes TNI akan mengirimkan tim search and rescue (SAR) dan tim medis untuk membantu mengevakuasi korban bencana gempa bumi di Myanmar.

    Dilansir dari Antara, Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Brigjen TNI Kristomei Sianturi mengonfirmasi langkah tersebut, Minggu, 30 Maret 2025.

    “Betul, hari ini Panglima TNI menghadiri rapat zoom yang dipimpin oleh Menko PMK, dan TNI akan menyiapkan pasukan tim SAR, evakuasi medis, tim Zeni,” kata dia.

    Kristomei mengungkapkan bahwa pengiriman bantuan merupakan bagian dari tugas TNI dalam melaksanakan kegiatan kemanusiaan di area bencana atau konflik.

    Tim medis dan SAR akan berkolaborasi dengan personel di lapangan untuk menyelamatkan korban gempa yang masih terjebak di reruntuhan. Sementara itu, tim Zeni akan mendukung proses pembangunan atau pengangkatan puing-puing menggunakan peralatan berat.

    Kristomei menambahkan bahwa selain mengirimkan pasukan, pihaknya juga mengerahkan berbagai armada, seperti pesawat, kapal rumah sakit, dan helikopter, untuk mendukung proses evakuasi di lokasi gempa.

    “Kapal rumah sakit KRI Rajiman, tiga pesawat C-130/Hercules, satu Heli Super Puma dan tiga Heli caracal untuk misi kemanusiaan korban bencana alam Gempa Bumi di Myanmar,” kata Kristomei.

    Kristomei memastikan bahwa bantuan akan segera dikirimkan pada hari Senin, 31 Maret 2025.

    Pada Jumat, 28 Maret 2025, gempa bumi dengan magnitudo 7,7 mengguncang wilayah tengah Myanmar. Getaran gempa dirasakan hingga ke India, Thailand, Bangladesh, Laos, dan China.

    Akibat gempa, lebih dari 1.000 orang meninggal dan 2.300 lainnya terluka di Myanmar.

    Di Thailand, delapan orang dilaporkan meninggal dunia, sementara 80 orang masih hilang setelah gempa tersebut juga mengguncang Bangkok, yang berjarak sekitar 1.000 km dari pusat gempa di Myanmar.

    Korban Jiwa Tembus 1.000 Orang

    Tim penyelamat asing mulai tiba di Myanmar pada Sabtu 29 Maret 2025 untuk membantu pencarian korban selamat dari gempa bumi dahsyat yang telah merenggut lebih dari 1.000 nyawa.

    Gempa ini melumpuhkan infrastruktur vital di negara Asia Tenggara tersebut, yang sudah lebih dulu terpuruk akibat perang saudara berkepanjangan.

    Menurut laporan terbaru dari pemerintah militer Myanmar, jumlah korban tewas mencapai 1.002 jiwa, meningkat tajam dari laporan awal yang menyebutkan 144 orang pada Jumat 28 Maret 2025.

    Di negara tetangga, Thailand, gempa berkekuatan 7,7 skala Richter mengguncang bangunan hingga merobohkan gedung pencakar langit yang tengah dibangun di ibu kota Bangkok. Setidaknya sembilan orang tewas, 30 orang terjebak di bawah reruntuhan, dan 49 lainnya masih dinyatakan hilang.

    Berdasarkan pemodelan prediktif dari Dinas Geologi AS (USGS), jumlah korban tewas di Myanmar bisa terus meningkat hingga lebih dari 10.000 jiwa, dengan kerugian ekonomi yang diperkirakan melampaui total output tahunan negara tersebut. Gempa juga menyebabkan kerusakan signifikan pada jalan, jembatan, dan bangunan.

    Junta militer Myanmar, yang jarang meminta bantuan asing, kali ini mengeluarkan seruan internasional.

    “Operasi pencarian dan penyelamatan saat ini sedang dilakukan di daerah yang terkena dampak,” ujar pemerintah dalam pernyataan resmi pada Sabtu, 29 Maret 2025. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Bantuan Korban Gempa Myanmar Akan Dikirim Mulai Besok, Tim SAR Berangkat Lusa Pakai C-130 Hercules – Halaman all

    Bantuan Korban Gempa Myanmar Akan Dikirim Mulai Besok, Tim SAR Berangkat Lusa Pakai C-130 Hercules – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bantuan kemanusiaan untuk korban bencana alam gempa bumi di Myanmar dari Indonesia akan dikirim secara bertahap mulai besok Senin (31/3/2025).

    Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan tim yang akan diberangkatkan besok adalah tim advance.

    Sedangkan tim SAR, lanjut dia, akan dikirim lusa pada Selasa (1/4/2025).

    “Pemberangkatannya secara bertahap. Tim advance besok tanggal 31 Maret 2025, tim SAR tanggal 1 April 2025 dengan C-130 Hercules, dan tim Emergency Medical Team (EMT) serta bantuan logistik lainnya tanggal 3 April 2025,” kata Kristomei saat dikonfirmasi Tribunnews.com pada Minggu (30/3/2025).

    Sebelumnya, ia mengatakan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memerintahkan jajarannya untuk menyiapkan pasukan hingga kapal rumah sakit untuk misi kemanusiaan bencana alam di Myanmar.

    Kristomei mengatakan Panglima TNI telah menghadiri rapat virtual yang dipimpin oleh Menko PMK pada hari ini Minggu (30/3/2025).

    Berdasarkan hasil rapat tersebut, TNI akan menyiapkan pasukan di antaranya (Tim SAR, tim evakuasi medis, Tim Zeni), kapal rumah sakit (KRI Rajiman), tiga pesawat C-130 Hercules, satu Helikopter Super Puma dan tiga Helikopter caracal untuk misi kemanusian korban bencana alam gempa bumi di Myanmar.

    “Panglima TNI telah memerintahkan satuan yang akan terlibat misi kemanusiaan ini untuk mengecek dan menyiapkan personil, peralatan dan perlengkapan, serta alutsista yang akan digunakan,” kata Kristomei saat dihubungi Tribunnews.com pada Minggu (30/3/2025).

    Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan duka cita atas gempa magnitudo 7,7 yang melanda negara Myanmar dan Thailanda. 

    “Pikiran dan doa kami menyertai rakyat kedua negara selama masa sulit ini,” kata Prabowo dalam keterangannya, Sabtu (29/3/2025).

    Dia memastikan Indonesia siap memberikan dukungan pemulihan pascagempa di wilayah kedua negara yang terdampak.

    “Indonesia siap memberikan semua dukungan yang diperlukan untuk upaya pemulihan di daerah yang terkena dampak,” tulis Prabowo.

    Juga diberitakan sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyampaikan hingga Jumat (28/3/2025) belum ada laporan soal WNI yang menjadi korban dalam peristiwa gempa bumi 7,7 magnitudo di Myanmar dan Thailand.

    Namun, Kemlu memastikan terus berkoordinasi dengan KBRI Yangon dan Bangkok.

    “Berdasarkan komunikasi dengan komunitas Indonesia, hingga saat ini belum terdapat informasi adanya korban WNI, baik di Myanmar dan di Thailand,” ujar Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI)  Judha Nugraha dalam keterangan tertulis, Jumat (28/3/2025).

    Berdasarkan pantauan media setempat, Judha mengatakan pusat gempa merusak sejumlah infrastruktur di Mandalay, salah satunya adalah Old Sagaing Bridge yang menghubungkan Kota Mandalay dengan Sagaing Region.

    “KBRI Yangon tengah memantau dan berkoordinasi dengan otoritas dan komunitas Indonesia untuk mengidentifikasi WNI yang terdampak. Sejauh ini sejumlah WNI yang berada di wilayah Mandalay telah melaporkan dalam keadaan baik. Total WNI yang berada di Myanmar tercatat sekitar 250,” kata dia.

    Sementara untuk wilayah Thailand, Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, telah menetapkan Bangkok sebagai zona darurat dan memerintahkan otoritas terkait untuk mengeluarkan peringatan nasional, pemberitahuan publik melalui SMS dan media, serta mobilitas militer. 

    Judha menyebut, bandara, rumah sakit, dan layanan transportasi juga disiagakan. Bangkok Metropolitan Authority telah merilis nomor hotline darurat 1555 melalui akun Facebook resminya untuk menerima laporan warga terdampak gempa. 

    “Total jumlah WNI yang tercatat menetap di Thailand sejumlah 2.379 orang,” tutur Judha.

    KBRI Yangon dan KBRI Bangkok, dikatakan Judha, mengimbau para WNI untuk tetap waspada atas gempa susulan.

    “Segera menghubungi hotline KBRI jika menghadapi keadaan darurat,” katanya. 

    Berikut dua hotline yang bisa dihubungi dalam keadaan darurat untuk para WNI di Myanmar dan Thailand: 

    Hotline KBRI Yangon: +95 9 503 7055 

    Hotline KBRI Bangkok: +65929031103

  • PBB: Myanmar Darurat Bantuan, Ribuan Korban Gempa Kekurangan Pasokan Medis – Halaman all

    PBB: Myanmar Darurat Bantuan, Ribuan Korban Gempa Kekurangan Pasokan Medis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Badan PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyatakan kondisi korban gempa Myanmar memprihatinkan, ribuan orang dilaporkan kekurangan pasokan medis yang parah.

    Hal ini diungkap OCHA usai korban gempa Myanmar terus mengalami peningkatan sementara stok medis yang ada tak cukup untuk menangani para pasien.

    Kondisi ini semakin diperparah lantaran rusaknya jalan dan infrastruktur komunikasi, mengganggu mobilitas pengiriman alat medis termasuk peralatan trauma, kantong darah, obat bius, alat bantu, obat-obatan penting, dan tenda untuk petugas kesehatan.

    “Kekurangan parah pasokan medis menghambat upaya untuk menanggapi gempa bumi mematikan di Myanmar,” kata OCHA mengutip dari The Straits Times.

    “Gangguan telekomunikasi dan internet terus menghambat komunikasi dan operasi kemanusiaan. Jalan yang rusak dan puing-puing menghalangi akses kemanusiaan dan mempersulit penilaian kebutuhan,” imbuhnya.

    PBB mengatakan pihaknya sedang memobilisasi upaya tanggap darurat, bersama dengan organisasi mitra kemanusiaan, menyusul gempa bumi dahsyat yang melanda Myanmar pada 28 Maret.

    “Seiring dengan semakin meluasnya bencana ini, bantuan kemanusiaan yang mendesak sangat dibutuhkan untuk membantu mereka yang terkena dampak,” imbuh OCHA dalam sebuah pernyataan.

    Laporan media pemerintah mengungkap setidaknya saat ini  jumlah korban jiwa akibat gempa dahsyat di Myanmar telah bertambah menjadi 1.644 orang.

    Sementara 3.408 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka, dengan angka orang hilang mencapai  139 jiwa.

    Evakuasi dengan Tangan Kosong

    Upaya penyelamatan telah dilakukan sejak Jumat kemarin, namun imbas kurangnya alat berat yang masuk ke daerah-daerah terdampak membuat masyarakat setempat harus melakukan upaya penanganan dengan tangan kosong.

    Dalam sebuah video viral yang tersebar di sosial media menunjukkan dua orang pria sedang memindahkan reruntuhan untuk mengeluarkan seorang wanita muda yang terjebak di antara dua lempengan beton.

    Tim penyelamat juga terlihat menarik seorang wanita hidup-hidup dari reruntuhan blok apartemen 12 lantai di Mandalay dengan tangan kosong.

    Sementara itu para korban selamat di Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar dilaporkan menggali sendiri reruntuhan bangunan dengan tangan kosong untuk menyelamatkan keluarga yang masih terjebak di puing-puing bangunan.

    Gempa terjadi di dekat Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar tak hanya menghancurkan gedung-gedung, namun juga membuat jembatan yang menghubungkan wilayah Ava dan Sagaing runtuh.

    Bahkan foto satelit dari Planet Labs PBC yang dianalisis oleh The Associated Press menunjukkan bahwa gempa merobohkan menara kontrol lalu lintas udara di Bandara Internasional Naypyitaw.

    Diprediksi sedikitnya 2.900 bangunan, 30 jalan, dan tujuh jembatan rusak akibat gempa bumi. 

    Junta Militer Tetapkan Status Darurat

    Usai guncangan gempa memicu kerusakan parah di sejumlah wilayah, Junta militer Myanmar langsung mengumumkan situasi darurat, Jumat (28/3/2025).

    Adapun status darurat ini ditetapkan untuk 6 wilayah diantaranya Sagaing, Mandalay, Bago, Magway, serta Shan bagian timur.

    Selain itu, junta militer juga turut memberlakukan status darurat di Naypyidaw, ibu kota yang menjadi kediaman bagi para pemimpin tertinggi junta.

    Untuk mempercepat proses evakuasi, bantuan internasional dan upaya penyelamatan terus ditingkatkan seiring dengan proses pemulihan di Myanmar dan Thailand pasca dilanda gempa dahsyat.

    Terbaru, tim bantuan dari Cina tiba dilaporkan tiba Myanmar menggunakan pesawat China Eastern Airlines untuk mengirimkan bantuan penting.

    Langkah serupa juga dilakukan India yang turut mengirimkan 15 ton bantuan kemanusiaan, termasuk tenda, kantong tidur, selimut, makanan siap saji, alat penyaring air, paket kebersihan, obat-obatan, serta perlengkapan medis.

    Sementara Kementerian Situasi Darurat Rusia mengirimkan dua pesawat yang membawa 120 tenaga ahli, termasuk dokter anestesi, psikolog, unit pencarian anjing pelacak (K9), serta tim penyelamat untuk membantu upaya pemulihan, menurut Kementerian Luar Negeri Rusia.

    (Tribunnews / Namira Yunia)

  • Panglima TNI Perintahkan Siapkan Pasukan Hingga Kapal Rumah Sakit Berangkat ke Myanmar – Halaman all

    Panglima TNI Perintahkan Siapkan Pasukan Hingga Kapal Rumah Sakit Berangkat ke Myanmar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memerintahkan persiapan pasukan lengkap, termasuk kapal rumah sakit dan pesawat, untuk misi kemanusiaan pasca-gempa Magnitudo 7,7 di Myanmar.

    Panglima TNI, yang hadir dalam rapat virtual dengan Menko PMK pada Minggu (30/3/2025), memastikan bahwa TNI akan mengirimkan tim SAR, tim evakuasi medis, serta Tim Zeni.

    Tidak hanya itu, untuk memastikan bantuan sampai dengan cepat, kapal rumah sakit KRI dr Radjiman Wedyodiningrat  dan tiga pesawat C-130 Hercules turut disiapkan. 

    Bahkan, ada satu helikopter Super Puma dan tiga Heli Caracal yang juga siap diberangkatkan ke Myanmar untuk mendukung upaya penyelamatan dan pemulihan pasca-gempa.

    “Panglima TNI telah memerintahkan satuan yang akan terlibat misi kemanusiaan ini untuk mengecek dan menyiapkan personil, peralatan dan perlengkapan, serta alutsista yang akan digunakan,” kata Kristomei kepada Tribunnews.com pada Minggu (30/3/2025).

    Sementara itu, tim advance Indonesia sudah dijadwalkan berangkat pada Senin (31/3/2025) untuk segera membantu korban gempa yang telah menewaskan dan melukai ribuan orang.

    Gempa dengan magnitudo 7,7 yang melanda Myanmar dan Thailand ini mengakibatkan kerusakan parah di wilayah Mandalay, Myanmar, serta Bangkok, Thailand.

    Infrastruktur utama seperti Old Sagaing Bridge di Myanmar dilaporkan rusak, dan wilayah Bangkok telah ditetapkan sebagai zona darurat.

    Presiden Prabowo Subianto juga mengungkapkan belasungkawa mendalam atas bencana ini, dan menyatakan bahwa Indonesia siap memberikan segala bentuk dukungan untuk pemulihan di kedua negara yang terdampak.

    Selain misi kemanusiaan, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI terus memantau situasi WNI di wilayah yang terdampak.

    Hingga kini, Kemlu menyatakan belum ada laporan tentang WNI yang menjadi korban. Namun, pihaknya tetap berkoordinasi dengan KBRI Yangon dan Bangkok untuk memastikan keselamatan warga negara Indonesia di sana.

    Indonesia menunjukkan solidaritas luar biasa dengan mengirimkan pasukan lengkap untuk membantu negara tetangga yang sedang berduka. Misi ini bukan hanya menunjukkan kekuatan TNI, tetapi juga komitmen Indonesia untuk selalu siap dalam misi kemanusiaan di seluruh dunia.