Topik: Gempa

  • Jember Diguncang Gempa Magnitudo 2,8 Pagi Ini

    Jember Diguncang Gempa Magnitudo 2,8 Pagi Ini

    Bisnis.com, JAKARTA – Gempa magnitudo 2,8 mengguncang kawasan Jember Jawa Timur pagi ini, Kamis  20 November 2025.

    Berdasarkan data BMKG, gempa mengguncang pukul 05:38:00WIB, dengan lokasi pusat gempa .32LS, 113.49BT (126 km BaratDaya JEMBER-JATIM).

    Adapun pusat gempa berkedalaman 9 km.

    Selain di Jember berikut kejadian gempa pagi ini

    Gempa Mag:2.5, 20-Nov-2025 05:21:20WIB, Lok:4.89LU, 96.77BT (20 km BaratLaut KAB-BENERMERIAH-ACEH), Kedlmn:4 Km

    Gempa Mag:2.9, 20-Nov-2025 05:04:38WIB, Lok:0.23LS, 123.12BT (85 km BaratDaya BONEBOLANGO-GORONTALO), Kedlmn:70 Km

    Gempa Mag:3.4, 20-Nov-2025 04:29:33WIB, Lok:0.54LU, 121.88BT (11 km BaratLaut POHUWATO-GORONTALO), Kedlmn:81 Km

    Gempa Mag:3.5, 20-Nov-2025 03:59:15WIB, Lok:1.79LU, 126.08BT (113 km TimurLaut BITUNG-SULUT), Kedlmn:19 Km

    Gempa Mag:2.3, 20-Nov-2025 03:45:51WIB, Lok:9.12LS, 117.51BT (70 km Tenggara SUMBAWA-NTB), Kedlmn:64 Km

    Gempa Mag:2.5, 20-Nov-2025 03:42:03WIB, Lok:0.20LS, 122.96BT (84 km BaratDaya BONEBOLANGO-GORONTALO), Kedlmn:34 Km

  • Kabupaten Bandung Diguncang 2 Kali Gempa Malam Ini

    Kabupaten Bandung Diguncang 2 Kali Gempa Malam Ini

    Bisnis.com, JAKARTA – BMKG mencatat terjadi tiga kali gempa mengguncang wilayah Kabupaten Bandung Jawa Barat malam ini.

    Dikutip dari akun twitter BMKG, gempa pertama terjadi pada pukul 22.54 WIB dengan magnitudo 3,2, dengan lokasi Lok:7.22LS, 107.58BT (22 km Tenggara KAB-BANDUNG-JABAR), Kedlmn:5 Km.

    Kemudian gempa kedua Mag:2.3, 19-Nov-2025 23:50:36WIB, Lok:7.18LS, 107.62BT (20 km Tenggara KAB-BANDUNG-JABAR), Kedlmn:4 Km

    Selain Bandung, wilayah Bantul Jawa Tengah juga diguncang gempa Mag:2.4, 19-Nov-2025 23:52:14WIB, Lok:8.72LS, 110.14BT (93 km BaratDaya BANTUL-DIY), Kedlmn:50 Km

  • Fenomena Bau Gas dan Panas di Cugenang Akibat Gas Bumi

    Fenomena Bau Gas dan Panas di Cugenang Akibat Gas Bumi

    CIANJUR – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memprediksi fenomena bau gas dan lantai teras yang panas di rumah warga di Kecamatan Cugenang akibat gas bumi yang ke luar dari retakan setelah gempa bumi Cianjur, Jawa Barat, pada tahun 2022.

    Penyelidik Bumi Utama dari PVMBG Supartoyo mengatakan beberapa penyebab terjadinya bau gas dan panas di lantai rumah warga di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, terjadi di bawah permukaan tanah dan segera dilakukan penelitian.

    “Banyak kemungkinan penyebab terjadinya fenomena di teras rumah warga tersebut yang tiba-tiba panas setelah muncul getaran, diduga karena adanya gas bumi yang ke luar akibat retakan pascagempa 2022,” katanya dilansir ANTARA, Rabu, 19 November.

    Fenomena lantai di rumah warga tiba-tiba panas bisa disebabkan beberapa kemungkinan seperti gas dari magma atau air panas di bawah permukaan tanah, gas magma, atau gas biogenic setempat berdasarkan hipotesis atau dugaan sementara.

    Bahkan pihaknya mencatat rumah warga mengalami fenomena itu terletak di wilayah terdampak gempa, ditambah sebelum munculnya panas sempat terjadi beberapa kali guncangan yang dirasakan pemilik rumah.

    “Sebelum tercium bau gas dan lantai panas, pemilik sempat mendengar beberapa kali getaran yang diduga menyebabkan terjadinya retakan  dari gempa bumi,“ katanya.

    Pihaknya berharap bau gas dan hawa panas di lantai rumah warga dapat segera hilang setelah sumbernya sudah berkurang, namun hal tersebut merupakan hipotesis atau dugaan sementara, sehingga untuk memastikan harus dilakukan penelitian.

    “Untuk mengetahui penyebab pastinya perlu penelitian lebih lanjut atau berdasarkan data penelitian,” katanya.

    Saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, menunggu hasil pemeriksaan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) guna memastikan penyebab bau gas dan hawa panas dari lantai rumah warga Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang.

    Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Asep Sudrajat, mengatakan pihaknya sudah mendatangi rumah warga di Kampung Cijedil yang dilaporkan mengeluarkan bau gas dan lantainya panas serta meminta pemilik mengungsi sementara.

    “Pemilik beserta keluarganya sudah mengungsi ke rumah saudaranya guna menghindari hal yang tidak diinginkan sambil menunggu kepastian dari PVMBG yang sudah kita layangkan surat guna dilakukan pemeriksaan,” katanya.

  • Gempa Dangkal Getarkan Kabupaten Bandung, Dipicu Aktivitas Sesar Aktif

    Gempa Dangkal Getarkan Kabupaten Bandung, Dipicu Aktivitas Sesar Aktif

    Jika Anda berada dalam situasi guncangan akibat gempa, berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi:

    Sebelum Terjadi Gempa:

    – Untuk memastikan keamanan tempat tinggal Anda, pastikan bahwa struktur dan letak rumah dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Lakukan evaluasi dan renovasi ulang terhadap struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

    – Penting untuk mengenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

    – Mempelajari manfaat P3K dan alat pemadam kebakaran.

    – Pastikan selalu menyiapkan nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur perabotan di rumah Anda agar menempel kuat pada dinding. Hal itu disarankan agar benda tersebut tak mudah jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa terjadi

    – Untuk barang yang mudah terbakar, sebaiknya disimpan pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

    – Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

    – Pastikan Anda selalu siap dengan alat-alat penting seperti Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

  • Tren Perceraian di Usia Senja Meningkat dan Dampaknya pada Anak Dewasa

    Tren Perceraian di Usia Senja Meningkat dan Dampaknya pada Anak Dewasa

    JAKARTA – Meski diawali dengan kebahagiaan melimpah, tak jarang pernikahan harus berakhir dengan perceraian, termasuk bagi mereka yang telah menikah hingga puluhan tahun.

    Pengumuman perceraian Bill Gates (65) dan Melinda Gates (56) empat tahun silam mengejutkan dunia. Masyarakat bertanya-tanya mengapa pasangan yang tampak memiliki segalanya dan telah hidup bersama selama lebih dari 27 tahun, malah memilih berpisah di usia yang tak lagi muda.

    “Kami tidak lagi memiliki kepercayaan bahwa kami mampu tumbuh bersama sebagai pasangan pada fase hidup kami yang berikutnya,” kata Melinda Gates dan Bill Gates saat mengumumkan perceraian mereka melalui akun Twitter, pada 4 Mei 2021.

    Tidak dijelaskan apa alasan mereka memilih berpisah. Tentu hanya keluarga Bill dan Melinda yang tahu apa penyebab utama hancurnya bahtera rumah tangga mereka.

    Bill Gates dan Melinda Gates mengumumkan perceraian mereka pada 2021, setelah menikah selama 27 tahun. (X)

    Di Indonesia, perceraian di usia lanjut juga dialami beberapa pasangan selebriti, sebut saja Lydia Kandou dan Jamal Mirdad, Camelia Malik dan Harry Capri, Willy Dozan dan Betharia Sonata, Mark Sungkar dan Fanny Bauty.

    Angkanya Meningkat

    Perceraian yang terjadi di usia senja rupanya bukan hal yang mengagetkan. Fenomena demografi ni justru terjadi sejak lama, dan disebut gray divorce atau perceraian abu-abu. Jumlahnya terus meningkat seiring berjalannya waktu.

    Selama tiga dekade terakhir, Pusat Statistik Kesehatan Nasional (NCHS) Amerika Serikat dan Biro Sensus AS menunjukkan, tingkat perceraian pasangan yang berumur lebih dari 50 tahun di AS justru naik dua kali lipat.

    Pada 1990, tercatat lima dari 1.000 pasangan berumur lebih dari 50 tahun bercerai. Kemudian pada 2015, jumlahnya menjadi 10 dari 1.000 pasangan.

    Sementara untuk pasangan yang berumur lebih dari 65 tahun pada periode yang sama, tingkat perceraian naik tiga kali lipat. Situasi sebaliknya terjadi pada pasangan berumur 25-39 tahun yang tingkat perceraiannya menurun seperlimanya. Meski demikian, itu tidak menandakan pasangan di usia tersebut lebih bahagia dengan pernikahannya. Yang terjadi adalah, mereka lebih selektif dalam menikah.

    Menurut studi, gray divorce terjadi karena berbagai alasan. Salah satunya, usia hidup yang lebih panjang, dan pasangan di usia senja mungkin lebih enggan menerima pernikahan yang tidak memuaskan.

    Di sisi lain, kaum muda menikah di usia lebih tua dan menjadi lebih selektif dalam memilih pasangan. Seorang peneliti AS berujar, “AS sedang menuju sistem di mana pernikahan lebih jarang dan lebih stabil daripada sebelumnya”.

    Lepas dari Hubungan Mengikat

    Israel Helfand, pengelola retret bagi pasangan yang pernikahannya di ambang kehancuran menuturkan, perceraian abu-abu makin umum terjadi.

    “Di usia lanjut, seseorang tidak hanya ingin hidup lebih lama dan sehat, tapi juga memiliki kesempatan. Mereka juga jadi lebih pemilih dalam menentukan tingkat kebahagiaan yang mereka inginkan dan mereka tidak ingin berkompromi dengan hal itu,” tutur Helfand.

    Pasangan usia lanjut juga umumnya memiliki kesiapan untuk berpisah, termasuk kesiapan secara finansial. Sehingga, mereka menilai ongkos perceraian itu kecil.

    Penyebab lainnya yang memicu perceraian abu-abu adalah empty nest syndrome atau sindrom sarang burung kosong. Ketika anak-anak sudah dewasa, intensi orang tua untuk membesarkan anak sudah terlewati. Mereka sudah tidak lagi disibukkan dengan urusan anak, maka akan lebih sedikit kegiatan atau minat yang bisa dilakukan bersama pasangan.

    Di saat seperti ini, mereka mulai berusaha mencari apa yang sebenarnya mereka inginkan dalam hidup. John Gottman, yang mengelola kelas terapi pernikahan dan penulis buku The Seven Principles for Making Marriage Work mengatakan, momen ini menjadi waktu yang dipilih para pasangan usia lanjut untuk istirahat dari hubungan yang mengikat.

    “Saat romantisme, hasrat, dan semangat petualangan bersama terkikis, banyak pasangan usia lanjut melihatnya sebagai waktu yang tepat untuk mengakhiri hubungan secara baik-baik,” jelas Gottman.

    Pengalaman Sulit

    Bagaimana dampak gray divorce pada anak mereka? Meski para peneliti banyak mempelajari bagaimana anak-anak kecil terdampak perceraian, dampaknya terhadap anak-anak dewasa cenderung terabaikan. Mungkin, karena mereka dianggap lebih dewasa dan lebih mampu mengatasi masalah.

    Padahal, penelitian menemukan bahwa, seperti halnya anak-anak kecil, orang dewasa bereaksi terhadap perceraian orang tua dengan amarah, terkejut, dan kesedihan yang berkepanjangan.

    “Saya sering mendengar anak-anak dewasa berkata ‘support system yang saya andalkan sejak saya bertumbuh hancur seperti gempa bumi’”, kata Carol Hughes, seorang terapis pernikahan dan keluarga yang berbasis di California. 

    “Tiba-tba orang tua mereka bercerai, dan mereka merasa hidup mereka hancur,” imbuhnya.

    Gray divorce juga meninggalkan luka kepada anak-anak yang sudah dewasa. (Unsplash)

    Mereka juga kemudian merenungkan kembali berbagai kenangan bersama keluarga selama puluha tahun. Lalu para anak dewasa ini bertanya-tanya “Apakah semuanya hanya tipuan? Apakah mereka pernah benar-benar bahagia?” kata Hughes.

    Akibat gray divorce ini, Hughes mengaku beberapa kliennya, anak dewasa, memilih mengakhiri pertunangan mereka atau mempertanyakan identitas dan harga diri mereka.

    “Perceraian orang tua bisa menjadi pengalaman yang sulit bagi siapa pun, berapa pun usianya, berapa pun lamanya pernikahan,” Joleen Greenwood, profesor sosiologi di Kutztown University of Pennsyvania, menimpali. 

  • Gempa Magnitudo 4,3 Guncang Gunungkidul

    Gempa Magnitudo 4,3 Guncang Gunungkidul

    Liputan6.com, Jakarta Gempa maginitudo 4,3 mengguncang Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (17/11/2025) pukul 03.29 WIB.

    Dikutip dari akun X Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), lokasi koordinat gempa berada di 9.03 LS dan 110.49 BT. Berjarak 115 km arah barat daya dari Gunungkidul.

    Pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer dari permukaan laut.

    Belum diketahui informasi lebih lanjut mengenai gempa ini, termasuk ada atau tidaknya dampak berupa kerusakan bangunan milik warga.

  • Gempa M 4,2 Guncang Kodi di Sumba NTT

    Gempa M 4,2 Guncang Kodi di Sumba NTT

    Jakarta

    Gempa magnitudo (M) 4,2 terjadi di Kodi, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pusat gempa berada kedalaman 52 km.

    “193 km Barat Daya Kodi-Sumba Bart Daya-NTT,” tulis BMKG di akun X, Minggu (16/11/2025).

    Gempa terjadi pukul 01.53 WIB. Titik koordinat gempa berada pada 11,22 lintang selatan dan 118,37 bujur timur.

    “Disclaimer: Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” tulis BMKG.

    (whn/whn)

  • Gempa M 4,2 Guncang Kodi di Sumba NTT

    Gempa M 3,1 Terjadi di Jembrana Bali

    Jakarta

    Gempa magnitudo (M) 3,1 terjadi di Jembrana, Bali. Gempa berada pada kedalaman 10 km.

    “132 km Barat Daya Jembrana-Bali” tulis BMKG di akun X, Sabtu (15/11/2025).

    Gempa terjadi pukul 22.50 WIB. Titik koordinat gempa berada di 9,43 lintang selatan dan 114,09 bujur timur.

    “Disclaimer: Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” tulis BMKG.

    (whn/whn)

  • Mitigasi Jadi Prioritas, Pemkot Malang Gelar Simulasi Besar Hadapi Potensi Bencana

    Mitigasi Jadi Prioritas, Pemkot Malang Gelar Simulasi Besar Hadapi Potensi Bencana

    Malang (beritajatim.com) – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menegaskan pentingnya mitigasi bencana di Kota Malang. Ia mendorong langkah pencegahan dan penanggulangan dilakukan secara kolektif sebagai tanggung jawab bersama.

    Dalam upaya mitigasi, Pemkot Malang menggelar simulasi atau gladi bencana di Lapangan Amprong, Kota Malang, pada Sabtu (15/11/2025). Simulasi ini bertujuan meningkatkan kompetensi, mempererat koordinasi, serta menumbuhkan peran aktif masyarakat dalam menghadapi situasi darurat.

    “Kota Malang yang kita cintai ini memang terus berkembang sebagai kota yang maju dan dinamis. Namun, di saat yang sama, kita tidak boleh lengah terhadap risiko bencana seperti gempa bumi, banjir, tanah longsor, dan ancaman lainnya,” ujar Wahyu.

    Pria yang akrab disapa Pak Mbois ini menuturkan bahwa penanggulangan bencana tidak dapat dilakukan sendiri. Diperlukan kolaborasi, komunikasi yang efektif, serta sinergi kuat antara berbagai lembaga dan masyarakat.

    Wahyu berpesan para peserta untuk mengikuti kegiatan simulasi dengan serius, sebab pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh sangat penting untuk menghadapi seluruh tahapan bencana, mulai dari pra-bencana, saat darurat, hingga pemulihan.

    “Tujuannya adalah memastikan kemampuan untuk merespons dengan cepat, bertindak tepat, dan bekerja sama dalam situasi kritis,” tutur Wahyu. (luc/kun)

  • Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Melonguane Sulut, Tidak Berisiko Tsunami

    Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Melonguane Sulut, Tidak Berisiko Tsunami

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa Magnitudo 5,4 mengguncang Melonguane Sulut, Sabtu siang (15/11/2025), pukul 12.33.29 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, lokasi gempa Melonguane ini berada pada koordinat 4.12 LU,126.79 BT, dengan episenter gempa berada di laut 18 km timur laut Melonguane Sulut.

    “Kedalaman gempa 10 km,” tulis BMKG.

    BMKG menyebutkan, gempa tidak berpotensi tsunami.

    Belum ada laporan kerusakan akibat gempa, namun warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.