Topik: Gempa

  • BNPB kirimkan personel untuk evakuasi korban gempa di Myanmar

    BNPB kirimkan personel untuk evakuasi korban gempa di Myanmar

    Jakarta (ANTARA) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirimkan personel untuk membantu proses evakuasi dan pengobatan warga yang menjadi korban gempa di Myanmar.

    “Nah hari ini tim pencarian pertolongan, SAR, setelah ini diberangkatkan. Kekuatannya 53 orang dibantu pengamanan dan satu pesawat Boeing 747 milik TNI Angkatan Udara,” kata Kepala BNPB Suharyanto saat ditemui di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa.

    Suharyanto mengatakan personel yang terdiri dari anggota Baznas dan Basarnas ini akan diberangkatkan dari Lanud Halim Perdanakusuma menggunakan Pesawat Boeing milik TNI AU pukul 10.00 WIB.

    Pesawat itu, lanjut Suharyanto, akan langsung mendarat di Bandara Myanmar hari ini. Mereka akan langsung melakukan misi kemanusiaan seperti mencari korban di tumpukan puing bangunan, membangun posko kemanusiaan hingga memberikan pertolongan medis.

    Setelah pemberangkatan hari ini, pihaknya beserta TNI akan kembali mengirimkan pasukan pada Kamis (2/4) besok untuk memaksimalkan proses evakuasi korban gempa.

    “Kemudian nanti hari Kamis, insyaallah ya rekan-rekan media sekalian, akan berangkat dua pesawat. Satu pesawat Garuda 747-800 berisi personel, delegasi resmi,” jelas Suharyanto.

    Suharyanto melanjutkan, para personel yang berada di bawah koordinasi BNPB itu akan bertugas selama satu minggu.

    Namun demikian, Suharyanto memperkirakan misi kemanusiaan itu akan berjalan selama satu bulan.

    “Saya kemarin menyarankan kepada pemerintah sebulan. Kenapa sebulan? Ini pengalaman berdasarkan di tempat-tempat lain,” kata Suharyanto.

    Walau demikian, Suharyanto mengaku personelnya akan selalu siap jika harus bertugas dalam jangka waktu lebih lama lagi. Dia memastikan tugas tersebut akan terus dilakukan hingga pemerintah setempat mengumumkan pemberhentian pencarian korban.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Gempa Myanmar, Kepala BNPB: WNI Aman, Tidak Ada yang Luka, apalagi Korban Jiwa
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        1 April 2025

    Gempa Myanmar, Kepala BNPB: WNI Aman, Tidak Ada yang Luka, apalagi Korban Jiwa Nasional 1 April 2025

    Gempa Myanmar, Kepala BNPB: WNI Aman, Tidak Ada yang Luka Apalagi Korban Jiwa
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (
    BNPB
    )
    Suharyanto
    mengatakan, informasi yang ia dapat sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban luka-luka maupun korban jiwa akibat gempa bumi di Myanmar.
    “Nah, sejauh ini WNI aman, Alhamdulillah baik. Yang luka-luka, apalagi korban jiwa, tidak ada,” kata Suharyanto, dalam jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (1/4/2025).
    Kendati demikian, Suharyanto meminta awak media untuk memastikan lebih lanjut kepada pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk pembaruan informasi tersebut.
    “Tetapi untuk lebih jelas
    update
    -nya, silakan bertanya ke jajaran Kementerian Luar Negeri,” ujar dia.
    Jenderal TNI bintang tiga ini menuturkan, pemerintah telah mengirimkan bantuan berupa logistik dan personel sejak kemarin.
    Pada hari ini, pemerintah kembali mengirimkan Satgas Kemanusiaan ke Myanmar, yakni sebanyak 73 personel dari berbagai kementerian/lembaga.
    Dirinya mengeklaim, bantuan yang dikirimkan oleh Indonesia sejauh ini adalah yang paling lengkap dibandingkan negara lain.
    “Dan sebagai informasi, yang lengkap ada tim kesehatannya, ada tim pencarian pertolongannya, ada logistiknya, ya sejauh ini baru Indonesia,” ujar dia.
    “Kita patut bangga bahwa pemerintah Indonesia sangat peduli pada masyarakat negara lain yang sedang tertimpa bencana,” sambung Suharyanto.
    Adapun Satgas Kemanusiaan yang dikirim berasal dari BNPB, Badan SAR Nasional (Basarnas), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), dan personel TNI.
    Diketahui, gempa bumi dahsyat bermagnitudo 7,7 melanda Myanmar pada Jumat (28/3/2025).
    Hingga Senin (31/3/2025), jumlah korban tewas telah menembus angka 2.056 jiwa.
    Sementara itu, lebih dari 3.900 orang dilaporkan terluka dan 270 lainnya masih hilang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemenkes Thailand Belum Izinkan 6 RS Beroperasi, Dinilai Beresiko Tinggi bila Gempa Susulan Terjadi – Halaman all

    Kemenkes Thailand Belum Izinkan 6 RS Beroperasi, Dinilai Beresiko Tinggi bila Gempa Susulan Terjadi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kementerian Kesehatan Thailand masih enggan memberikan izin operasional terhadap 6 rumah sakit yang ditutup semenjak gempa besar terjadi pada tanggal 28 Maret 2025 lalu.

    Hal ini disebabkan masih tingginya resiko dari 6 bangunan rumah sakit tersebut, apabila gempa susulan terjadi.

    Kebijakan tersebut, disampaikan oleh Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand, Somsak Thepsuthin, dalam jumpa pers pada Senin (31/3/2025).

    Dikutip dari Thairath, Somsak mengungkapkan, evaluasi pascagempa menunjukkan bahwa beberapa bangunan di area 6 rumah sakit yang ditutup dikategorikan beresiko tinggi.

    Adapun 6 rumah sakit yang dimaksud tersebut adalah:

    Rumah Sakit Thepparat Wetchachanukul, Provinsi Chiang Mai
    Rumah Sakit Phran Kratai, Provinsi Kamphaeng Phet
    Rumah Sakit Bang Mun Nak, Provinsi Phichit
    Rumah Sakit Wiset Chai Chan, Provinsi Ang Thong.
    Rumah Sakit Samut Sakhon
    Rumah Sakit Phra Yuen, Provinsi Khon Kaen

    Sementara itu Kementerian Kesehatan Thailand masih mengevaluasi kelayakan operasional di 2 rumah sakit di Bangkok yang juga terdampak yakni:

    Rumah Sakit Lerdsi
    Ditemukan kerusakan yang tidak memengaruhi struktur, kecuali bagian yang terhubung ke Gedung Kanchanaphisek yang masih tidak dapat digunakan.
    Rumah Sakit Rajavithi, Gedung Nawamintharathiraj
    Ditemukan kerusakan yang berpotensi memengaruhi struktur bangunan, sehingga gedung tidak digunakan dan 133 pasien dipindahkan ke rumah sakit terdekat. 

    Ia menegaskan, pemeriksaan detail harus dilakukan secara mendalam sebelum layanan dibuka untuk publik. 

    Guna mewujudkan hal tersebut, Somsak memerintahkan Pusat Operasi Darurat Medis untuk memantau terus situasi di 6 rumah sakit tersebut secara ketat dan mengirim tim untuk memantau bangunan serta mengevakuasi orang.

    Pada jumpa pers tersebut, Somsak juga berbicara mengenai kasus evakuasi warga dari beberapa gedung bertingkat di Bangkok.

    Ia menekankan bahwa keselamatan harus menjadi pertimbangan utama dalam proses evakuasi.

    Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand telah memberikan panduan evakuasi aman yang harus diikuti masyarakat. 

    Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk mematuhinya secara ketat dan tidak terlalu khawatir karena dapat memicu stres dan gangguan kesehatan.

    Masyarakat diminta mengutamakan informasi dari lembaga pemerintah agar tidak mengalami masalah kesehatan mental.

    Jika ada yang merasa cemas atau mengalami gejala tidak biasa, mereka dapat menghubungi layanan hotline kesehatan mental yang beroperasi 24 jam nonstop di nomor 1323.

    Di jumpa pers tersebut, Somsak juga menekankan agar pusat operasi darurat medis dan kesehatan publik ikut memantau gedung bertingkat mana saja yang perlu dievaluasi jika skenario gempa kembali terjadi.

    Somsak pun meminta tim medis darurat untuk mengevaluasi jalur evakuasi semua gedung bertingkat tersebut guna mempersiapkan bantuan darurat bagi warga jika terjadi insiden

    Hal ini termasuk membantu menilai gejala mereka yang mungkin sakit atau terluka selama evakuasi.

    Somsak juga mengaku, pelayanan unit layanan Kementerian Kesehatan Masyarakat terus digalakkan di sejumlah tempat yang terdampak gempa.

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • Update Gempa Myanmar-Thailand: Korban Tewas Tembus 2.000 Orang, 3.900 Terluka, 270 Lainnya Hilang – Halaman all

    Update Gempa Myanmar-Thailand: Korban Tewas Tembus 2.000 Orang, 3.900 Terluka, 270 Lainnya Hilang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gempa bumi dengan magnitudo 7,7 mengguncang sebagian Myanmar dan Thailand pada Jumat (28/3/2025), mengakibatkan banyak korban jiwa dan meratakan bangunan.

    Pusat gempa berada di Mandalay, Myanmar, kota terbesar kedua di negara tersebut.

    Bahkan di Bangkok, yang berjarak sekitar 1.000 km dari pusat gempa, bangunan pencakar langit yang sedang dibangun runtuh total akibat getaran.

    Korban diperkirakan akan terus bertambah karena upaya pencarian dan penyelamatan masih berlangsung di gedung-gedung yang runtuh di Myanmar dan Thailand, kata para pejabat.

    Kini, jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 2.056 di Myanmar, mengutip laporan ABC News.

    Lebih dari 3.900 orang terluka dan 270 orang dilaporkan hilang, menurut Junta Militer Myanmar.

    Di Bangkok, sedikitnya 13 orang tewas akibat keruntuhan gedung di kawasan Chatuchak, menurut Otoritas Metro Bangkok.

    GEMPA MYANMAR – Tangkapan layar dari YouTube Al Arabiya English menunjukkan bangunan-bangunan rusak parah di Mandalay setelah gempa bumi berkekuatan 7,7 SR mengguncang Myanmar, Jumat (28/3/2025). (Tangkapan layar YouTube Al Arabiya English)

    Bantuan Internasional

    Pada Senin (31/3/2025), Kedutaan Besar AS di Myanmar mengumumkan bantuan sebesar $2 juta untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan pascagempa.

    Kedutaan menyebut bantuan tersebut sebagai bagian dari “tanggapan langsung” Amerika Serikat terhadap bencana ini.

    Selain itu, tim tanggap darurat kecil dari Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) telah dikerahkan untuk menilai situasi di Myanmar, namun hingga Senin pagi, mereka belum dapat memasuki negara tersebut.

    Pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan diskusi mengenai tanggapan yang lebih luas terhadap gempa bumi ini sedang berlangsung, termasuk kemungkinan mengirim Tim Tanggap Bantuan Bencana.

    Sementara itu, tim internasional, termasuk dari China dan Rusia, telah berada di lapangan untuk merespons situasi di Myanmar, lapor ABC News.

    Tim dari China tiba 18 jam setelah gempa dengan lebih dari 400 personel yang kini berada di lapangan.

    Pada hari Senin, mereka berhasil menyelamatkan empat orang dari bangunan runtuh di Mandalay.

    Beijing juga mengirimkan pesawat penuh perbekalan, dengan total bantuan senilai $14 juta. China juga memiliki beberapa tim yang membantu di Thailand.

    Mao Ning, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, mengatakan di platform X: “China adalah teman dalam kesulitan.”

    IFRC: Myanmar Menghadapi Kehancuran Terburuk di Asia dalam 100 Tahun

    “Myanmar mengalami tingkat kehancuran yang belum pernah terjadi selama satu abad di Asia,” kata penjabat kepala Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) setelah gempa bumi pada hari Jumat.

    “Ini adalah gempa bumi yang dampaknya akan kita rasakan bukan hanya hari ini atau besok, tetapi juga dalam minggu-minggu mendatang,” ujar Marie Manrique kepada CNN pada hari Minggu.

    IFRC meluncurkan seruan darurat, menyerukan solidaritas global saat mereka memobilisasi tim untuk membantu upaya penyelamatan di Myanmar.

    Pernyataan IFRC juga melaporkan kerusakan signifikan pada infrastruktur penting di seluruh negeri.

    Bandara di Mandalay dan Naypyidaw masih ditutup karena masalah keselamatan, sementara pemadaman telekomunikasi menghambat koordinasi di beberapa wilayah.

    Menanggapi banyaknya tantangan dalam upaya kemanusiaan, direktur regional IFRC untuk Asia Pasifik, Alexander Matheou, mengatakan:

    “Ini bukan hanya bencana; ini adalah krisis kemanusiaan yang kompleks yang memperburuk kerentanan yang sudah ada.”

    “Myanmar terus menghadapi masalah pengungsian internal dan kerawanan pangan.”

    “Gempa bumi ini memperparah situasi yang sudah rapuh.”

    “Komunitas global harus melangkah maju untuk mendukung tanggapan yang berani dan berkelanjutan.”

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Politik kemarin, griya Idul Fitri hingga bantuan logistik ke Myanmar

    Politik kemarin, griya Idul Fitri hingga bantuan logistik ke Myanmar

    Jakarta (ANTARA) – Berbagai peristiwa politik kemarin (31/3) menjadi sorotan, mulai dari SBY hingga JK hadiri gelar griya Idul Fitri 1446 H di Istana Merdeka hingga Kemenhan kirim 12 ton bantuan logistik untuk korban gempa Myanmar.

    Berikut rangkuman ANTARA untuk berita politik kemarin yang menarik untuk kembali dibaca:

    1. SBY hingga JK hadiri gelar griya Idul Fitri 1446 H di Istana Merdeka

    Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono serta Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) menghadiri open house atau gelar griya di Istana Merdeka dalam rangka merayakan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, Senin.

    Jusuf Kalla tiba di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, sekitar pukul 09.00 WIB didampingi istrinya Mufidah Jusuf Kalla.

    Kehadirannya dengan segera disambut oleh hormat senjata dan iringan musik. Setelahnya, rombongan Wapres RI ke-10 dan ke-12 itu diarahkan menuju bagian Istana Merdeka serta disambut oleh Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.

    Baca selengkapnya di sini

    2. PDIP sebut sosok Didit pererat hubungan Megawati dan Prabowo

    Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan kehadiran Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, ke rumah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat perayaan Lebaran Idul Fitri, mempererat hubungan baik antara Prabowo dan Megawati.

    “Ibu Mega berulang-ulang mengatakan bahwa hubungan pribadi antara Ibu Mega dan Pak Prabowo itu sangat baik sejak dulu hingga sekarang dan itu dibuktikan dengan silaturahmi Pak Didit hari ini ke kediaman beliau,” kata Ahmad Basarah saat ditemui di kediaman Megawati di Teuku Umar, Jakarta Selatan, Senin.

    Menurut Basarah, hubungan baik itu sudah terjalin sejak Megawati dan Prabowo sama sama maju dalam pemilihan presiden dan wakil presiden pada 2004 lalu.

    Baca selengkapnya di sini

    3. Pramono Anung dan Bang Doel sambangi rumah Megawati saat Idul Fitri

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno atau yang akrab disapa Bang Doel mendatangi rumah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta, saat Hari Raya Idul Fitri, Senin.

    Dari pantauan di lokasi, Bang Doel dan keluarga terlihat hadir lebih dahulu di rumah Megawati, yang merupakan Presiden kelima RI, sekitar pukul 10.41 WIB.

    Dia terlihat hadir mengenakan pakaian kemeja Muslim lengan panjang berwarna putih dan celana panjang hitam. Saat turun dari mobil di depan rumah Megawati, Bang Doel langsung masuk sambil menyapa wartawan yang sudah menunggu di depan.

    Baca selengkapnya di sini

    4. Istana bagikan 5.000 bingkisan saat gelar griya bersama Presiden

    Istana Kepresidenan Jakarta membagikan lebih dari 5.000 bingkisan dan suvenir kepada masyarakat umum saat acara gelar griya atau open house bersama Presiden RI Prabowo Subianto dalam momen Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Senin.

    Berdasarkan keterangan resmi yang diterima di Jakarta, masyarakat tidak hanya berkesempatan mengunjungi Istana, tetapi juga menerima bingkisan Lebaran dan suvenir.

    Salah satu warga penyandang disabilitas bernama Joko (40) mengaku tidak berkesempatan bersalaman dengan Presiden Prabowo Subianto, namun dirinya bersyukur mendapat bingkisan dan menapakkan kakinya di dalam Istana Kepresidenan Jakarta.

    Baca selengkapnya di sini

    5. Kemenhan kirim 12 ton bantuan logistik untuk korban gempa Myanmar

    Kementerian Pertahanan mengirimkan sebanyak 12 ton bantuan logistik menggunakan pesawat Hercules untuk membantu korban gempa di Myanmar.

    Ke-12 ton logistik tersebut merupakan bantuan dari TNI, Basarnas, Baznas, dan beberapa elemen pemerintah serta masyarakat.

    “Bantuan yang dikirimkan berupa tenda, kemudian juga makanan, kemudian selimut, obat obatan dan kebutuhan lain yang berkaitan dengan medis,” kata Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan saat melepas bantuan kemanusiaan tersebut di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

  • Korban Gempa Capai 2.056 Orang, Myanmar Umumkan 7 Hari Berkabung Nasional

    Korban Gempa Capai 2.056 Orang, Myanmar Umumkan 7 Hari Berkabung Nasional

    Jakarta

    Gempa berkekuatan 7,7 magnitudo menewaskan ribuan orang di Myanmar. Pemerintah Myanmar mengumumkan masa berkabung nasional selama tujuh hari.

    “Myanmar mengumumkan tujuh hari berkabung nasional atas gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,7 skala richter yang melanda Myanmar bagian tengah pada hari Jumat,” bunyi keterangan media pemerintah Myanmar, MRTV, dilansir Anadolu Agency, Selasa (1/4/2025).

    Pengumuman itu disampaikan pemerintah Myanmar pada Senin (31/3) waktu setempat. Bendera nasional akan dikibarkan setengah tiang selama masa berkabung untuk menghormati para korban.

    Tim Informasi Administrasi Negara Myanmar mengatakan jumlah korban tewas akibat gempa mencapai 2.056. Sekitar 3.900 orang terluka dan hampir 270 orang dilaporkan hilang.

    Rusia, India, Tiongkok, Thailand, PBB, UEA, dan negara-negara lain telah mengirimkan tim pencarian dan penyelamatan spesialis beserta bantuan kemanusiaan.

    Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa di Myanmar terus bertambah. Pemerintah Myanmar mengatakan jumlah korban tewas kini mencapai lebih dari 2.000 orang.

    Dilansir Asscoicated Press (AP), upaya pengiriman bantuan ke Myanmar kini terhambat akibat pemadaman listrik hingga jaringan komunikasi yang bermasalah. Pemerintah Myanmar juga mengalami kekurangan alat berat sehingga operasi pencarian dan penyelamatan korban tidak maksimal.

    Lebih dari 10.000 bangunan runtuh atau rusak parah di Myanmar bagian tengah dan barat laut. Satu gedung kelas prasekolah runtuh di distrik Mandalay menewaskan 50 anak dan dua guru.

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • TNI AL Siapkan KRI Radjiman Wedyodiningrat-992 Bantu Korban Gempa di Myanmar 
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        1 April 2025

    TNI AL Siapkan KRI Radjiman Wedyodiningrat-992 Bantu Korban Gempa di Myanmar Nasional 1 April 2025

    TNI AL Siapkan KRI Radjiman Wedyodiningrat-992 Bantu Korban Gempa di Myanmar
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    TNI Angkatan Laut (AL) menyiapkan
    KRI Radjiman Wedyodiningrat-992
    untuk dikirim membantu korban
    gempa bumi
    di Myanmar.
    Hal ini sebagaimana disampaikan Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (Asops KSAL) Laksamana Muda TNI Yayan Sofiyan, Senin (31/3/2025).
    “Kapal perang yang disiapkan adalah KRI Radjiman Wedyodiningrat-992, itu kapal bantu rumah sakit,” kata Yayan Sofiyan saat memimpin Gelar Kesiapan Operasi
    Bantuan Kemanusiaan
    Luar Negeri untuk korban terdampak gempa bumi yang melanda Myanmar maupun Thailand, di Dermaga Kolinlamil, Jakarta Utara, Senin.
    Yayan mengatakan, KRI Radjiman Wedyodiningrat-992 telah dilengkapi berbagai alat kesehatan yang mampu membantu misi kemanusiaan.
    Tak hanya alat medis, tim tenaga kesehatan dari prajurit TNI juga ikut disiagakan.
    “Di dalam (KRI Radjiman) sudah dilengkapi dengan kontainer-kontainer medis dan bisa melaksanakan kegiatan operasi medik,” terang Asops KSAL.
    Kegiatan Gelar Pasukan diawali dengan pemeriksaan personel dan material oleh Asops KSAL, guna memastikan kelengkapan dan personel siap diberangkatkan menuju daerah operasi di Myanmar.
    Adapun pasukan yang disiapkan terdiri dari personel TNI AD,
    TNI AL
    , dan TNI AU yang akan memberikan
    bantuan kemanusiaan
    di daerah terdampak.
    Bantuan Kemanusiaan yang saat ini dibutuhkan para korban terdampak yaitu penggelaran operasi medik dan penyaluran obat-obatan, tenda, dan selimut.
    Asops KSAL menjelaskan bahwa kegiatan ini menindaklanjuti perintah dari Presiden Prabowo Subianto untuk tanggap segera terhadap gempa bumi yang menimpa Thailand dan Myanmar.
    Tugas tersebut merupakan salah satu dari tugas TNI dalam rangka Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
    “TNI AL terus berkomitmen dalam memberikan manfaat yang besar dan membantu kesulitan masyarakat selaras dengan kebijakan Kasal Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, terutama dalam memberikan bantuan kemanusiaan bagi korban bencana alam yang melanda di negara Myanmar,” kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady, dalam keterangan yang dibagikan Dispenal.
    Diketahui, gempa bumi dahsyat melanda Myanmar pada Jumat (28/3/2025).
    Hingga Senin (31/3/2025), jumlah korban tewas telah menembus angka 2.056 jiwa.
    Sementara itu, lebih dari 3.900 orang dilaporkan terluka dan 270 lainnya masih hilang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Sumba Barat, Tak Berpotensi Tsunami

    Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Sumba Barat, Tak Berpotensi Tsunami

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika alias BMKG mencatat gempa berkekuatan magnitudo 6,0 mengguncang Wanokaka, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur.

    Dalam catatan BMKG, gempa terjadi pukul 22.54 WIB dengan titik lokasi 61 kilometer arah barat daya Wanokaka, Sumba Barat.

    Sementara lokasi koordinatnya berada di 10.15 lintang selatan dan 118.97 bujur timur dengan kedalaman 10 kilometer. 

    Sejauh ini BMKG memastikan bahwa gempa dengan magnitudo cukup besar itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

    Bisnis belum mendapatkan informasi adanya kerusakan maupun korban jiwa akibat gempa tersebut.

    Namun berdasarkan peta guncangan gempa BMKG, pusat gempa tidak berada di darat melainkan di perairan sekitar Pulau Sumba.

  • Korban Tewas Gempa Myanmar Kini Tembus Lebih dari 2 Ribu Orang

    Korban Tewas Gempa Myanmar Kini Tembus Lebih dari 2 Ribu Orang

    Jakarta

    Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa di Myanmar terus bertambah. Pemerintah Myanmar mengatakan jumlah korban tewas kini mencapai lebih dari 2.000 orang.

    “Lebih dari 2.000 orang kini dipastikan tewas di Myanmar setelah gempa bumi terbesar melanda,” bunyi keterangan pemerintah Myanmar dilansir CNN, Selasa (1/4/2025).

    Dilansir Asscoicated Press (AP), upaya pengiriman bantuan ke Myanmar kini terhambat akibat pemadaman listrik hingga jaringan komunikasi yang bermasalah. Pemerintah Myanmar juga mengalami kekurangan alat berat sehingga operasi pencarian dan penyelamatan korban tidak maksimal.

    Petugas penyelamat di biara U Hla Thein yang runtuh di Mandalay, Myanmar, mengatakan mereka masih mencari sekitar 150 biksu yang tewas. Anggota Komite Pengarah Jaringan Muslim Myanmar, Tun Kyi, mengatakan ratusan jemaah tewas saat sedang salat Jumat akibat bangunan masjid roboh terdampak gempa pada Jumat (28/3).

    “Sekitar 700 jemaah muslim yang menghadiri salat Jumat tewas ketika masjid runtuh,” kata Tun Kyi.

    Dia mengatakan sekitar 60 masjid rusak atau hancur. Video yang diunggah di situs berita daring The Irrawaddy memperlihatkan beberapa masjid roboh. Tidak jelas apakah angka-angka tersebut sudah termasuk dalam jumlah korban resmi.

    Stasiun MRTV milik pemerintah Myanmar melaporkan bahwa pemimpin pemerintahan militer, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, mengatakan kepada perdana menteri Pakistan melalui panggilan telepon,bahwa 2.065 orang tewas, dengan lebih dari 3.900 orang terluka dan sekitar 270 orang hilang.

    “Bahkan sebelum gempa bumi ini, hampir 20 juta orang di Myanmar membutuhkan bantuan kemanusiaan,” kata Marcoluigi Corsi, koordinator kemanusiaan dan residen PBB.

    Lebih dari 10.000 bangunan runtuh atau rusak parah di Myanmar bagian tengah dan barat laut. Satu gedung kelas prasekolah runtuh di distrik Mandalay menewaskan 50 anak dan dua guru.

    Analisis kecerdasan buatan terhadap citra satelit Mandalay oleh Lab AI for Good milik Microsoft menunjukkan 515 bangunan mengalami kerusakan 80 hingga 100 persen dan 1.524 bangunan lainnya mengalami kerusakan 20 hingga 80 persen.

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gempa M 6,0 di Wanokaka NTT, Getaran Terasa hingga Sumba

    Gempa M 6,0 di Wanokaka NTT, Getaran Terasa hingga Sumba

    Jakarta

    Gempa bumi 6,0 magnitudo terjadi di wilayah Wanokaka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Getaran gempa terasa hingga di daerah Sumba dan Sumbawa.

    BMKG awalnya melaporkan kekuatan gempa 6,1 magnitudo. Data kekuatan gempa lalu diperbaharui menjadi 6,0 magnitudo. Gempa terjadi pada Senin (31/3) sekitar pukul 22.54 WIB.

    “Gempa (update) Mag 6.0,” tulis akun X BMKG, Selasa (1/4/2025).

    Getaran gempa dirasakan di sejumlah wilayah. Gempa Wanokaka ini dirasakan di Waingapu, Bima, dan Waikabubak dengan skala MMI III. Skala itu menandakan getaran dirasakan nyata di rumah tingkat atas. Getaran seakan ada truk lewat.

    Getaran gempa juga dirasakan di Bima, Tambolaka, hingga Sumbawa dengan skala MMI II. Skala ini menandakan getaran dirasakan oleh beberapa orang yang tinggal diam, terlebih di rumah bertingkat. Benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

    “Dirasakan (MMI) III Waingapu, III Bima, II Sumbawa, III – IV Tambolaka, II – III Waikabubak,” tulis BMKG.

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini