Topik: Gempa

  • Gempa Megathrust di RI Hanya Tunggu Waktu, BMKG Ungkap Zona Merahnya

    Gempa Megathrust di RI Hanya Tunggu Waktu, BMKG Ungkap Zona Merahnya

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia dikepung tiga lempeng tektonik yang berada dalam cakupan Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan hal ini menyebabkan Indonesia rawan gempa.

    Lempeng-lempeng tersebut berada di laut, sehingga gempa yang terjadi bisa memicu tsunami ketika berkekuatan dahsyat dengan kedalaman dangkal.

    BMKG pernah menyebut setidaknya ada 6.000 kali kejadian gempa yang mengguncang Indonesia setiap tahunnya. Tentu, dengan kekuatan, jenis, dan episenter bervariasi.

    Sepanjang April 2025, BMKG mencatat lebih dari 195 kejadian gempa di wilayah Indonesia. Bahkan, ada 30 gempa berkekuatan di atas M5,0 sejak 3 Maret 2025 hingga 14 April 2025.

    Foto: Peta Gempa M5,0+ Terbaru (per 14 April 2025). (Dok. BMKG)
    Peta Gempa M5,0+ Terbaru (per 14 April 2025). (Dok. BMKG)

    Gempa Makin Sering Terjadi

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam sebuah webinar beberapa waktu lalu mengungkapkan, kejadian gempa bumi di Indonesia menunjukkan tren peningkatan. Dia pun mengingatkan pentingnya pendekatan mitigasi bencana geohidrometeorologi.

    Tidak hanya gempa bumi dan tsunami, tetapi juga bencana hidrometeorologi yang semakin meningkat akibat perubahan iklim.

    Selain karena ada di jalur pertemuan 3 lempeng, jelas Dwikorita, di Indonesia terdapat 14 segmen sumber gempa subduksi/ megathrust, serta 402 segmen sumber gempa sesar aktif yang sudah teridentifikasi. Juga, masih banyak lagi yang belum teridentifikasi.

    “Aktivitas kegempaan yang termonitor BMKG mengalami lompatan. Berdasarkan data aktivitas data gempa jangka panjang, ada pola kejadian gempa di Indonesia terus meningkat setiap tahun,” katanya.

    “Rata-rata kejadian gempa di tahun 1990-2008 sekitar 2.254 gempa per tahun. Namun, tahun 2009-2017 meningkat jadi 5.389 kejadian gempa. Kemudian melompat mulai tahun 2018-2019, bahkan 2020 ya, melompat bahkan 2018 itu 12.062, 2019 itu masih 11.731,” ucap Dwikorita.

    Lalu, terjadi lonjakan kejadian gempa yang signifikan di tahun 2024. Tercatat ada 29.869 kali kejadian gempa, dengan jumlah alat kurang lebih sama dengan tahun 2023.

    “Poinnya di sini memang terjadi tren peningkatan aktivitas kegempaan. Terutama untuk gempa dangkal ini memang meningkat. Juga ada fenomena patahan-patahan aktif di darat semakin banyak yang jadi sumber gempa,” terangnya.

    Lebih lanjut, ia menjelaskan pada 2024 ada 20 gempa di Indonesia yang sifatnya merusak. Sementara dari 2018-2023, ada 119 kali gempa merusak.

    “Jadi tadi, ada sedikit penurunan dari tahun 2020-2023 meski masih 11.000-an, tapi gempa merusaknya semakin meningkat,” papar Dwikorita.

    Dalam kesempatan tersebut, Dwikorita juga mengaku, mewaspadai 2 segmen megathrust yang ada di Indonesia. Sebagai catatan, disebutkan ada 13 segmen megathrust di Indonesia.

    Dari 13 segmen itu, ada 2 segmen yang telah ratusan tahun belum mengeluarkan energi. Sehingga, masuk dalam fokus perhatian BMKG. Hal itu, ujar Dwikorita, sesuai dengan tugas BMKG yang diamanahkan Undang-Undang.

    Sebagai lembaga yang bertanggung jawab, jelasnya, sesuai Undang-Undang Nomor 31/2009 dan turunannya, tugas utama BMKG itu memberikan layanan berupa informasi, info dini gempa bumi, dan peringatan dini Tsunami. Juga informasi tentang cuaca dan iklim, serta informasi kualitas udara dan peringatan dininya.

    “Sehingga, kami harus terus mewaspadai zona seismic gap yang ada di Selatan Banten dan Selat Sunda, sudah ada sejak tahun 1757 dan di Wilayah Mentawai-Siberut itu sudah sejak 1797. Sudah lebih 227 tahun. Sudah seharusnya kami bersiap untuk itu,” ungkapnya.

    Seismic gap megathrust Selat Sunda, kata dia sudah mencapai 267 tahun dan seismic gap di Mentawai-Siberut sudah 227 tahun.

    Padahal, lanjutnya, megathrust Nankai di Jepang “hanya” 78 tahun dan sudah lepas. Begitu juga dengan megathrust Tohoku-Oki yang sudah lepas juga di tahun 2011, ada seismic gap 176 tahun.

    Kemudian, megathrust Aceh-Andaman yang juga sudah rilis energi, dengan seismic gap 97 tahun.

    “Nah yang belum terjadi yang sedang ditunggu itu adalah di Selat Sunda dan di Mentawai-Siberut, sudah lebih dari 227 tahun. Sehingga, sudah seharusnya kami untuk bersiap untuk itu. Teknologi kita tingkatkan, kita bangun terus sistemnya,”katanya.

    Dia pun memaparkan data yang menunjukkan aktivitas gempa terlihat jarang di zona seismic gap Selat Sunda.

    “Kenapa kita sebut seismic gap di situ karena memang ada kekosongan. Ada gap. Dan di situ kita khawatir akan terlepas sewaktu-waktu. Karena masanya sudah terlewati,” warning Dwikorita.

    Daftar 13 Segmen Megathrust Ancam Wilayah RI

    Mengacu pada Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017, berikut daftar 13 segmen megathrust yang mengancam Indonesia:

    1. Megathrust Mentawai-Pagai dengan potensi gempa M8,9

    2. Megathrust Enggano dengan potensi gempa M8,4

    3. Megathrust Selat Sunda dengan potensi gempa M8,7

    4. Megathrust Jawa Barat-Jawa Tengah dengan potensi gempa M8,7

    5. Megathrust Jawa Timur dengan potensi gempa M8,7

    6. Megathrust Sumba dengan potensi gempa M8,5

    7. Megathrust Aceh-Andaman dengan potensi gempa M9,2

    8. Megathrust Nias-Simelue dengan potensi gempa M8,7

    9. Megathrust Batu dengan potensi gempa M7,8

    10. Megathrust Mentawai-Siberut dengan potensi gempa M8,9

    11. Megathrust Sulawesi Utara dengan potensi gempa M8,5

    12. Megathrust Filipina dengan potensi gempa M8,2

    13. Megathrust Papua dengan potensi gempa M8,7.

    (fab/fab)

  • 6 Cara Efektif Mengatasi Serangan Vertigo Sebelum ke Dokter

    6 Cara Efektif Mengatasi Serangan Vertigo Sebelum ke Dokter

    JABAR EKSPRES – Gangguan sakit kepala dengan sensasi kepala seperti berputar-putar, sering kali disebut dengan Vertigo. Serangan Vertigo bisa datang kapan saja secara mendadak, terutama saat tidak berhati-hati dalam mengubah posisi kepala.

    Penderita Vertigo sering kali mengira kondisi sekellingnya sedang mengalami gempa karena berputar-putar, padahal sesungguhnya hanya perasaannya saja.

    Gangguan Vertigo ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gangguan pada telinga, migrain, cedera kepala, dan lain-lain.
    Vertigo

    Gejala paling umum yang terjadi diantaranya pusing berputar, kehilangan keseimbangan, mual, muntah, gerakan bola mata abnormal

    Ada beberapa jenis gangguan Vertigo, seperti bertigo perifer, vertigo vestibular, vertigo non vestibular.

    Saat muncul serangan mendadak, penderita tidak perlu panik, karena ada beberapa tips untuk mengatasinya sebelum kedokter.

    Baca juga : Jangan Panik, ini 10 Cara Mengatasi Serangan Vertigo Sebelum ke Dokter

    Mengatasi vertigo bisa dilakukan dengan beberapa pendekatan tergantung penyebabnya. Berikut adalah beberapa cara umum:

    1. Perubahan Posisi (Manuver Epley)

    Jika vertigo disebabkan oleh BPPV (Benign Paroxysmal Positional Vertigo), manuver Epley sangat efektif:

    Duduk tegak, kemudian berbaring ke samping dengan kepala dimiringkan ke arah telinga yang sakit.

    Tahan posisi 30-60 detik, lalu ganti posisi perlahan ke sisi lainnya.

    Ulangi beberapa kali sehari.

    2. Konsumsi Jahe

    Jahe dipercaya membantu meredakan mual dan pusing. Bisa dikonsumsi sebagai:
    -Air rebusan jahe hangat
    -Teh jahe

    3. Minum Air yang Cukup

    Dehidrasi dapat memperburuk vertigo. Pastikan tubuh tetap terhidrasi.

    Baca juga : Kenali Gejala Ramsay Hunt Syndrome pada Anak, Berikut Penjelasannya

    4. Hindari Gerakan Mendadak

    Bangun dari tidur atau duduk secara perlahan, hindari membungkuk atau memutar kepala secara cepat.

    5. Terapi Fisik (Vestibular Rehabilitation)

    Latihan khusus dari fisioterapis untuk memperkuat sistem keseimbangan tubuh.

    6. Obat-obatan

    Dokter bisa meresepkan:
    1. Antihistamin (misalnya betahistine)
    2. Obat anti-mual seperti dimenhidrinat.

    Kalau kamu sering mengalami vertigo, baiknya konsultasi langsung ke dokter untuk mencari penyebab pasti dan penanganan jangka panjang. .

  • Cuaca Besok Jumat 18 April 2025: Langit Jabodetabek Cerah dan Berawan – Page 3

    Cuaca Besok Jumat 18 April 2025: Langit Jabodetabek Cerah dan Berawan – Page 3

    Gempa mengguncang wilayah Bogor, Jawa Barat, Kamis, 10 April 2025 sekitar pukul 22.16 WIB. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi dengan magnitudo 4.1.

    Kepala BMKG Wilayah II Tangerang, Hartanto, menjelaskan episenter terletak pada koordinat 6.62 LS dan 106.8 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 2 km Tenggara Kota-Bogor-Jabar pada kedalaman 5 km.

     “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif,” kata Hartanto.

    Hartanto menyatakan, dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Kabupaten Bogor, Kota Bogor dan Depok dengan Skala Intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).

    “Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut,” kata Hartanto.

    Hingga pukul 22:28 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.

    “Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” kata Hartanto.

    “Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,” jelasnya.

  • Gempa Magnitudo 5,7 Guncang Tutuyan Bolaang Mongondow Timur Sulut

    Gempa Magnitudo 5,7 Guncang Tutuyan Bolaang Mongondow Timur Sulut

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa Magnitudo 5,7 mengguncang wilayah Tutuyan Bolaang Mongondow Timur Sulut, Kamis (17/4/2025), pukul 07.51.25 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, lokasi gempa Tutuyan Bolaang Mongondow Timur ini berada pada koordinat 0,36 LU-124,90 BT, dengan episenter gempa berada di laut 54 km tenggara Tutuyan Bolaang Mongondwo Timur. 

    “Kedalaman gempa 10 km,” tulis BMKG.

    BMKG juga menyebutkan, gempa tidak berpotensi tsunami.

    Getaran gempa turut dirasakan di beberapa daerah dalam skala MMI, antara lain di II Bitung, II Manado, II Minahasa, II Gorontalo, III Bolmong, dan II Gorontalo Utara.

    Belum ada laporan kerusakan akibat gempa, namun warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.

  • Tim Medis Indonesia Rawat 2.273 Pasien Korban Gempa Myanmar

    Tim Medis Indonesia Rawat 2.273 Pasien Korban Gempa Myanmar

    loading…

    Emergency Medical Team (EMT) bagian dari Tim Kemanusiaan Indonesia terus memberikan layanan medis kepada 2.273 pasien bencana gempa bumi di Myanmar. Foto/Ist

    JAKARTA – Emergency Medical Team (EMT) bagian dari Tim Kemanusiaan Indonesia terus memberikan layanan medis kepada 2.273 pasien bencana gempa bumi di Myanmar.

    Tiba di Myanmar sejak Kamis (3/4/2025), tim medis tersebut melakukan pelayanan kesehatan di lingkungan Rumah Sakit 50 Bed Oattara Thiri Township, Naypyitaw ibukota Myanmar.

    Tim terdiri dari 7 orang Dokter Umum, 2 Dokter Spesialis Bedah, 2 Dokter Spesialis Orthopedi, 2 Dokter Spesialis Emergensi, 1 orang Dokter Spesialis Anestesi, 1 Dokter Spesialis Anak, 11 orang Perawat, 3 orang Tenaga Farmasi, 1 orang Bidan, 1 orang Petugas Administrasi dan 4 orang Tenaga Logistik.

    Sampai hari ini sebanyak 2.273 pasien telah mendapatkan pengobatan dari EMT Indonesia.

    “Pasien yang datang tidak hanya dari wilayah kota Naypyitaw, ada juga yang dari wilayah Mandalay dan Yangon dengan waktu tempuh 1 sampai 3 jam,” ucap Ketua EMT Indonesia, dr Eko Medistianto dalam keterangannya, dikutip Kamis (17/4/2025).

    Pos pelayanan kesehatan Indonesia selalu ramai warga yang ingin mendapatkan pengobatan, ini terlihat dari antusiasme warga Myanmar yang rela antri setiap paginya, bahkan sebelum operasional pelayanan dibuka.

    Setiap hari terdapat sekitar 200 warga korban gempa datang untuk mendapatkan perawatan medis.

    Adapun pelayanan kesehatan yang tersedia mencakup pelayanan emergensi, rawat jalan, kesehatan anak, tindakan bedah minor, kebidanan, terapi nyeri, pelayanan farmasi, laboratorium dasar dan pemeriksaan X Ray.

    Dalam pelaksanaannya, penanganan medis tidak hanya bagi warga yang berada di wilayah Naypyitaw saja, tapi dari beberapa wilayah terdekat pun turut berobat di posko kesehatan EMT Indonesia.

    (shf)

  • Banjir Landa Pulau Bawean Gresik

    Banjir Landa Pulau Bawean Gresik

    Gresik (beritajatim.com) – Banjir kembali menerjang Pulau Bawean, Kabupaten Gresik. Akibat peristiwa ini, sebanyak 7 hektar lahan sawah di Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura, terendam banjir, dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp 21,2 juta.

    Genangan air yang merendam area sawah menyebabkan benih padi rusak, padahal sebagian besar tanaman tersebut sudah mendekati masa panen. Hal ini membuat petani terpaksa memanen lebih awal dari jadwal yang telah diprediksi.

    Kepala Desa Lebak, Fadal, mengatakan bahwa banjir tahunan ini membuat para petani memilih memanen lebih cepat karena kondisi padi sudah rusak berat.

    “Sesuai prediksi petani, panen seharusnya seminggu lagi. Tapi akibat banyak padi yang mengalami kerusakan, sebagian besar petani memanen lebih awal,” katanya, Rabu (16/4/2025).

    Fadal menambahkan, dirinya menerima banyak keluhan dari petani yang terdampak dan telah memfasilitasi mereka untuk mengajukan klaim kerugian kepada Dinas Pertanian (Distan) Gresik.

    “Total kerugiannya ditaksir sekitar Rp 21,2 juta, dan sudah dilaporkan ke kecamatan lalu diteruskan ke Distan Gresik,” ungkapnya.

    Ia menyebut, lokasi terparah berada di Dusun Lebak dan Sungairaya. Menurutnya, banjir kali ini lebih ringan dibanding tahun lalu yang bertepatan dengan gempa.

    “Ini banjir tahunan, terjadi setiap musim hujan. Dibanding tahun ini, tahun lalu lebih parah karena bersamaan dengan terjadi gempa,” imbuhnya.

    Meski demikian, Fadal menyebutkan bahwa pertumbuhan padi tahun ini sebenarnya lebih baik dari tahun sebelumnya. Sayangnya, hujan deras dan banjir merusak sebagian besar tanaman sebelum sempat dipanen.

    Tak hanya merendam sawah, banjir kali ini juga menyebabkan kerusakan infrastruktur, termasuk tiga titik tebing sungai yang jebol dan saluran irigasi yang ikut rusak. Akibatnya, air meluap ke area persawahan serta sejumlah pemukiman warga. [dny/but]

  • Waspada! Gunung Merapi Luncurkan 26 Guguran Lava Sejauh 2.000 Meter

    Waspada! Gunung Merapi Luncurkan 26 Guguran Lava Sejauh 2.000 Meter

    Sleman, Beritasatu.com – Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih tinggi. Tercatat 26 kali guguran lava pijar mengarah ke barat daya selama periode 00.00 WIB hingga 24.00 WIB, Selasa (16/4/2025).

    “Teramati 26 kali guguran lava ke arah barat daya Kali Putih, Kali Krasak dan Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter,” kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso dalam keterangan resminya pada Rabu (16/4/25).

    Cuaca di sekitar Gunung Merapi dilaporkan cerah hingga mendung, sementara visual gunung terlihat jelas hingga kabut ringan. Asap kawah bertekanan lemah tampak berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang, membumbung hingga 50 meter dari puncak.

    Berdasarkan catatan kegempaan, terjadi 105 kali gempa guguran, 130 kali gempa hybrid/fase banyak, 5 kali gempa vulkanik dangkal, serta 3 kali gempa tektonik jauh.

    Aktivitas ini menandakan suplai magma ke dalam tubuh gunung masih terus berlangsung.

    Status Gunung Merapi saat ini masih berada di level III atau siaga. Karenanya, BPPTKG meminta warga untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya.

    Adapun potensi bahaya itu berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong (maksimal 5 km), Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng (maksimal 7 km).

    Sementara itu, pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro (maksimal 3 km) dan Sungai Gendol (maksimal 5 km).

    Apabila terjadi letusan eksplosif, lontaran material vulkanik diprediksi dapat menjangkau radius hingga 3 km dari puncak.

    “Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas di wilayah yang berpotensi bahaya dan selalu waspada terhadap ancaman lahar serta awan panas guguran, terutama saat turun hujan,” lanjutnya.

    BPPTKG juga mengimbau masyarakat agar mengantisipasi gangguan abu vulkanik dan senantiasa mengikuti perkembangan informasi resmi.

    BPPTKG akan melakukan peninjauan  kembali terhadap status Gunung Merapi apabila terjadi peningkatan aktivitas yang signifikan.

  • Gempa M 5,6 Guncang Filipina

    Gempa M 5,6 Guncang Filipina

    Jakarta

    Gempa berkekuatan 5,6 magnitudo mengguncang Filipina selatan hari ini. Gempa ini memiliki kedalaman 30 kilometer.

    Dilansir AFP, Rabu (16/4/2025), gempa ini terjadi di lepas pantai Pulau Mindanao dengan kedalaman 30 kilometer. Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina menempatkan episentrum gempa 43 km barat daya dari kota Maitum. Kota yang terletak di daerah pegunungan dan penduduknya sedikit.

    Tidak ada kerusakan akibat gempa tersebut. Gempa dilaporkan terjadi sangat cepat.

    “Gempanya kuat tetapi tidak berlangsung lama. Kami telah memeriksa tetapi hasilnya negatif (tidak ada kerusakan atau korban jiwa),” kata seorang pejabat pemadam kebakaran di Maitum, Gilbert Rolifor.

    Gempa diketahui merupakan kejadian sehari-hari di Filipina, yang terletak di sepanjang ‘Cincin Api’ Pasifik, busur aktivitas seismik dan vulkanik yang kuat yang membentang dari Jepang hingga Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik.

    Sebagian besar gempa tidak terlalu terasa oleh masyarakat, tetapi gempa bumi yang kuat dan merusak terjadi secara acak tanpa adanya teknologi yang tersedia untuk memprediksi kapan dan di mana gempa bumi akan terjadi.

    Lihat juga Video ‘Momen Kawanan Gajah Berkumpul Saat Gempa Guncang California’:

    (zap/taa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Bangun Budaya Sadar Bencana, UKSW Adakan Sosialisasi Mitigasi Bencana Kebakaran

    Bangun Budaya Sadar Bencana, UKSW Adakan Sosialisasi Mitigasi Bencana Kebakaran

    TRIBUNJATENG.COM – Sebagai langkah konkret untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) kembali mengadakan kegiatan “Sosialisasi Mitigasi Bencana dan Pelatihan Pemadam Kebakaran” di Auditorium Ds. S. Djojodihardjo, Fakultas Teknologi Informasi (FTI), Jumat (11/04/2025). 

    Kegiatan yang diinisiasi oleh Direktorat Keamanan, Ketertiban, dan Data Siber (D2KDS) bersama Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kota Salatiga ini diikuti oleh 120 peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan. 

    Dalam sapaan hangatnya, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kewirausahaan (RIK) Prof. Eko Sediyono, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan hal yang sangat penting guna melatih kesigapan civitas academica UKSW menghadapi bencana. “Kegiatan ini menjadi langkah strategis bagi kita untuk mengenali berbagai kondisi bencana dan tindakan penanganannya,” imbuhnya. 

    Sementara itu, Direktur D2KDS Dr. Teguh Wahyono, S. Kim., M. Cs., menerangkan bahwa kegiatan ini merupakan acara tahunan yang digelar oleh D2KS untuk membangun budaya kesadaran dalam menghadapi bencana dan kebakaran. “Acara ini bertujuan untuk melatih kesigapan warga kampus menghadapi kondisi darurat seperti kebakaran dan bencana alam,” ujarnya. 

    Penguatan Kapasitas

    Sosialisasi ini menghadirkan dua narasumber berpengalaman yaitu Ketua FPRB Kota Salatiga, Tri Sukrisdiyanto dan Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Inspeksi Damkar Kota Salatiga, Betty Wahyu Nilla Sari.

    Dalam paparannya, Tri Sukrisdiyanto menjelaskan bahwa penguatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam membangun budaya sadar bencana melalui edukasi di dunia pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. “Acara sosialisasi dan pelatihan yang digelar oleh UKSW ini merupakan langkah strategis untuk membangun budaya sadar dan tanggap menghadapi bencana,” katanya. 

    Tri Sukrisdiyanto juga menerangkan alur proses evakuasi yang aman, mulai dari tahap awal kejadiaan bencana hingga pendataan dan pelaporan untuk mendapatkan tindak lanjut. “Pada tahap awal semua personil berusaha mengamankan diri, lari menuju titik kumpul sesuai jalur evakuasi. Dilanjutkan dengan pendataan di titik kumpul, baru dilakukan evaluasi lanjutan,” paparnya.

    Di samping itu, Betty Wahyuni juga menyampaikan tindakan pencegahan dan penanganan kebakaran. Adapun upaya yang dilakukan untuk mencegah kebakaran diantaranya membuat rencana penyelamatan dan menerapkan praktik hidup aman “Salah satu contohnya adalah membuang kabel yang rusak, memberikan edukasi kepada anak bahwa api merupakan hal yang berbahaya, serta menghindari penggunaan colokan kombinasi T,” jelasnya.

    Setelah dibekali dengan teori, ratusan peserta secara langsung mempraktikkan simulasi evakuasi gempa bumi dan teknik pemadaman api menggunakan berbagai alat pemadam. Mereka langsung mencoba memadamkan api menggunakan karung goni dan handuk yang sudah dibasahi serta Alat Pemadam Api (APAR) jenis powder, foam, karbon dioksida (CO2), dan liquid gas. 

    Saat dijumpai seusai praktik, salah satu peserta Beta Christy Apriliani Putri, S.I.Kom., mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat. “Pelatihan ini sangat bagus karena memberikan edukasi bagi civitas academica UKSW untuk menghadapi berbagai kondisi darurat seperti kebakaran,” ujar Beta Christy Apriliani Putri yang juga merupakan tenaga kependidikan Kursus Musik UKSW. 

    Kegiatan tahunan ini merupakan bukti nyata UKSW berkontribusi dalam Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 pendidikan berkualitas, ke-15 ekosistem daratan, dan ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan. 

    UKSW merupakan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang telah terakreditasi Unggul. Berdiri sejak tahun 1956, memiliki 15 fakultas dengan 63 pilihan program studi jenjang D3, D4, S1, S2, dan S3. Terletak di Salatiga, kampus ini dikenal sebagai Kampus Indonesia Mini, karena keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah Indonesia. Selain itu, UKSW juga dikenal dengan julukan Creative Minority atau minoritas berdaya cipta, yaitu sekelompok kecil individu yang memiliki kemampuan untuk menciptakan perubahan, menjadi agen transformasi, dan menginspirasi masyarakat. (*)

  • 53 Sekolah Rakyat Tuntas Juni 2025, Ini Lokasinya – Page 3

    53 Sekolah Rakyat Tuntas Juni 2025, Ini Lokasinya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Pemerintah target pembangunan 53 Sekolah Rakyat selesai pada Juni 2025, agar dapat digunakan pada Tahun Ajaran 2025-2026.

    Menteri Pekerjaan Umum (PU)Dody Hanggodo mengatakan, Kementerian PU secara intensif telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Sosial serta kementerian/lembaga terkait guna mempercepat pelaksanaan program Sekolah Rakyat.

    Langkah ini juga diiringi dengan survei usulan lokasi Sekolah Rakyat untuk mengidentifikasi kebutuhan di lapangan dan kesiapan lokasi, sekaligus memastikan pemenuhan kelengkapan readiness criteria.

    “Kita sudah melakukan survei-survei di daerah yang menjadi lokasi pembangunan Sekolah Rakyat. Bersama dengan Mensos, kami tengah merancang prototipe dan Detail Engineering Design (DED) untuk pembangunan Tahap 1 yang direncanakan selesai pada bulan Juli 2025,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (15/4/2025).

    Dody mengutarakan, dukungan survei calon lokasi Sekolah Rakyat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan ketersediaan bangunan eksisting maupun lahan.

    Untuk tahap 1, sebanyak 53 lokasi saat ini seluruhnya telah selesai dilaksanakan survei dan dalam tahap perencanaan DED. DED ditargetkan selesai pada pekan kedua April 2025, dan mulai konstruksi pada pekan pertama Mei 2025.

    “Kalau bangun PU selalu pakai teknologi besar, makanya ada renovasi yang nanti kita sesuaikan dengan inovasi-Inovasi Kementerian PU, tidak hanya menambah toilet atau ruang kelas, tetapi juga harus memperhatikan tahan gempa,” kata Dody.

    Saat ini, Kementerian PU telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Sekolah Rakyat yang bertugas melakukan pendampingan dalam perencanaan hingga pelaksanaan pembangunan/renovasi Sekolah Rakyat.

    “Selanjutnya, kami mengharapkan Kementerian Sosial dapat memetakan keberlanjutan sistem sekolah terhadap aset terbangun oleh Kementerian PU,” imbuh dia.