Topik: ekspor

  • Trump Beri Sanksi 2 Raksasa Minyak Rusia, Putin Ancam Konsekuensi!

    Trump Beri Sanksi 2 Raksasa Minyak Rusia, Putin Ancam Konsekuensi!

    Moskow

    Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan negaranya tidak akan pernah tunduk pada tekanan dari Amerika Serikat (AS) atau kekuatan asing lainnya. Penegasan ini disampaikan setelah pemerintahan Presiden AS Donald Trump menjatuhkan sanksi terhadap dua raksasa minyak Rusia. Putin pun mengancam akan ada konsekuensi untuk itu.

    Trump, pada Rabu (22/10), menjatuhkan sanksi terhadap dua perusahaan minyak terbesar Rusia dalam perubahan kebijakan yang tajam terkait perang Moskow di Ukraina, yang mendorong harga minyak global melonjak hampir 5 persen pada Kamis (23/10) dan India mempertimbangkan untuk mengurangi impor Rusia.

    Saat berbicara kepada wartawan, seperti dilansir Reuters, Jumat (24/10/2025), Putin mengatakan bahwa sanksi-sanksi AS dan Barat merupakan tindakan yang “tidak bersahabat” dan akan memiliki konsekuensi.

    “Itu akan memiliki konsekuensi tertentu, tetapi tidak akan secara signifikan mempengaruhi kesejahteraan ekonomi kita,” ucap Putin dalam pernyataannya.

    Ditegaskan oleh Putin bahwa sektor energi Rusia tetap merasa percaya diri.

    “Itu, tentu saja, merupakan upaya untuk menekan Rusia,” kata Putin. “Tetapi tidak ada negara yang menghargai diri sendiri dan tidak ada orang yang menghargai diri sendiri yang akan memutuskan apa pun di bawah tekanan,” tegasnya.

    Lebih lanjut, Putin mengenang bahwa Trump pada masa jabatan pertamanya juga memberlakukan sanksi keras terhadap Rusia. Dia memperingatkan bahwa mengganggu ekspor dari Rusia — pengekspor minyak terbesar kedua di dunia — akan memicu lonjakan tajam harga minyak, termasuk di sejumlah pom bensin AS.

    Hal semacam itu, sebut Putin, akan menimbulkan ketidaknyamanan politik bagi Washington sendiri.

    Meskipun dampak finansial terhadap Rusia mungkin terbatas dalam jangka pendek, sanksi baru AS ini menjadi sinyal kuat dari niat Trump untuk menekan finansial Moskow dan berupaya memaksa Kremlin untuk mencapai kesepakatan damai, walaupun belum jelas apakah India akan benar-benar berhenti membeli minyak mentah Rusia.

    Sementara itu, mengenai rencana pertemuan dibatalkan Trump, Putin mengatakan bahwa pertemuan puncak itu dan lokasinya, yakni Budapest (ibu kota Hungaria), diusulkan oleh sang Presiden AS sendiri.

    “Apa yang bisa saya katakan? Dialog selalu lebih baik daripada semacam konfrontasi, daripada semacam perselisihan atau, terlebih lagi, perang,” kata Putin.

    Ketika ditanya soal laporan Wall Street Journal (WSJ) yang menyebut pemerintahan Trump mencabut pembatasan utama untuk penggunaan sejumlah rudal jarak jauh yang dipasok sekutu Barat kepada Ukraina, Putin menjawab: “Ini adalah upaya eskalasi.”

    “Tetapi jika senjata semacam itu digunakan untuk menyerang wilayah Rusia, responsnya akan sangat serius, bahkan mungkin membuat kewalahan. Biarkan mereka memikirkannya,” ucapnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Indonesia Buka Peluang Peningkatan Ekspor Pertanian ke Brasil

    Indonesia Buka Peluang Peningkatan Ekspor Pertanian ke Brasil

    Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia dan Brasil memperkuat hubungan strategis untuk memperluas kolaborasi ekonomi, perdagangan, energi, riset, statistik, dan pengembangan sektor pertanian dari kedua negara bersamaan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva ke Indonesia, Kamis (23/10/2025)

    Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran) menegaskan bahwa kerja sama antara Indonesia dan Brasil sudah terbangun lama dan kini memasuki fase yang lebih konkret. Menurutnya, kedua negara memiliki potensi besar untuk saling melengkapi. Indonesia unggul dalam komoditas tropis seperti kelapa sawit, kopi, kakao dan kelapa.

    “Kami kan sudah tiga kali ketemu ke Menteri Pertanian Brasil. Kami dua kali kunjungan ke Brasil. Menteri Brasil tiga kali berkunjung ke Indonesia. Yang kita bahas adalah bagaimana saling menguntungkan. Yang pertama, yang surplus di Indonesia CPO. Kopi, kakao, yang kita ekspor ke sana. Ada kelapa.” kata Mentan Amran di Istana Presiden.

    Sementara Brasil yang memiliki kekuatan di komoditi sapi, daging, dan gandum, yang diskemakan untuk dikembangkan melalui pola investasi.

    “Kemudian (dari) mereka, sapi, gandum, daging, dan yang terpenting, kami undang investasi di Indonesia untuk pengembangan sapi.” ujar Mentan Amran.

    Mentan Amran memandang kemitraan dengan Brasil adalah langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Presiden Prabowo Subianto sebelumnya telah menegaskan bahwa kemandirian pangan adalah salah satu pilar utama pembangunan ekonomi Indonesia.

    Kerja sama dengan negara yang berhasil menjadikan pertanian sebagai kekuatan ekonomi seperti Brasil menjadi wujud nyata arah kebijakan tersebut.

    “Presiden selalu menekankan bahwa kedaulatan pangan tidak bisa ditawar. Karena itu, setiap kerja sama harus memberi manfaat langsung bagi peningkatan produksi dan kesejahteraan petani kita,” tutur Amran.

    Sebelum pertemuan tingkat tinggi hari ini, kedua negara telah menandatangani beberapa nota kesepahaman penting di sektor pertanian. Pada 30 Oktober 2023, Mentan Amran telah mengajak Brasil untuk berinvestasi dan melakukan transfer teknologi di sektor gula, dengan tujuan mempercepat target swasembada gula nasional. Upaya tersebut disambut positif oleh pemerintah Brasil yang dikenal memiliki sistem industri gula modern dan efisien.

    Selanjutnya, 12 September 2024 Indonesia-Brasil melakukan kerja sama investasi pengembangan 100.000 ekor ternak sapi perah tropis asal Brasil yang akan dilaksanakan di Indonesia dalam rangka mendukung peningkatan produksi susu dalam negeri. Investasi diperkirakan bernilai Rp4,5 Triliun.

    Kerja sama Indonesia-Brasil kali ini tidak hanya mempererat hubungan ekonomi antar dua negara di belahan dunia berbeda, tetapi juga menjadi simbol solidaritas antara sesama kekuatan agraris global. Melalui kolaborasi yang saling menguntungkan, Indonesia menegaskan komitmennya untuk membangun sektor pertanian yang berdaulat, modern, dan berdaya saing di tingkat internasional.

  • Eximbank dan ICBC Jalin Sinergi Demi Perkuat Ekosistem Ekspor Nasional

    Eximbank dan ICBC Jalin Sinergi Demi Perkuat Ekosistem Ekspor Nasional

    Jakarta

    Indonesia Eximbank dan Bank ICBC Indonesia menandatangani perjanjian kredit senilai USD 250 juta, yang terdiri dari fasilitas revolving sebesar USD 100 juta dan pinjaman berjangka tiga tahun sebesar USD 150 juta. Penandatanganan ini melanjutkan kemitraan strategis antara kedua institusi keuangan yang telah terjalin lama untuk memperkuat ekosistem ekspor nasional.

    Penandatangan perjanjian dilaksanakan di Jakarta pada Rabu (15/10) lalu oleh Kepala Divisi Funding & Treasury LPEI, Lianawaty Mihardja dan Director ICBC Indonesia, Liu Hongbo dengan disaksikan oleh Direktur Pelaksana Keuangan, Operasional, dan Teknologi Informasi LPEI, Anwar Harsono dan Director ICBC Indonesia, Fransisca Nelwan Mok.

    Direktur Pelaksana Keuangan, Operasional, dan Teknologi Informasi LPEI Anwar Harsono sebagai Special Mission Vehicle (SMV) di bawah Kementerian Keuangan, LPEI terus memperluas sinergi dengan berbagai mitra strategis, termasuk Bank ICBC Indonesia, yang telah menjalin kerja sama sejak tahun 2015.

    LPEI menyampaikan apresiasi atas kepercayaan dan komitmen Bank ICBC Indonesia dalam mendukung mandat LPEI selama satu dekade terakhir. Indonesia Eximbank dan ICBC Indonesia sepakat untuk terus mendorong peningkatan aktivitas perdagangan antara Indonesia dan Tiongkok, di tengah tantangan serta dinamika pasar global yang terus berkembang.

    “Momen ini tidak hanya menandai pencapaian finansial, tetapi juga memperkuat kembali kemitraan yang dibangun atas dasar saling menghormati, visi bersama, dan dukungan berkelanjutan sejak 2015. Indonesia Eximbank bersama ICBC Indonesia terus berkomitmen untuk terus menjajaki peluang baru, mendukung dan meningkatkan kapasitas pelaku usaha berorientasi ekspor, dan memberikan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia,” kata Anwar dalam keterangannya, Jumat (24/10/2025).

    Director Bank ICBC Indonesia Liu Hongbo menyampaikan apresiasi atas terlaksananya penandatanganan kerjasama strategis antara ICBC Indonesia dengan Indonesia Eximbank. Kolaborasi yang dilandasi profesionalisme, keandalan, dan integritas, menjadi bukti sinergi dua lembaga dalam mencapai tujuan bersama.

    Selain itu, inisiatif ini juga mencerminkan komitmen berkelanjutan untuk mendukung ekosistem nasional dan memperkuat konektivitas keuangan, khususnya antara Indonesia dan Tiongkok.

    “Selama bertahun-tahun, Bank ICBC Indonesia telah menorehkan berbagai pencapaian penting dalam kontribusinya terhadap industri keuangan nasional. Sebagai bagian dari ICBC Group, institusi perbankan dengan total aset terbesar di dunia, kami terus memperkuat peran sebagai jembatan keuangan antara Indonesia dan Tiongkok. Melalui kemitraan ini, ICBC Indonesia menghadirkan solusi keuangan yang inovatif dan adaptif, termasukpengembangan bisnis Renminbi (RMB), peningkatan fasilitas trade financing, serta digitalisasi layanan perbankan untuk mendukung pelaku ekspor impor,” ujar Liu Hongbo.

    (ega/ega)

  • Harga Minyak Melompat 5% Setelah Donald Trump Beri Sanksi Perusahaan Rusia – Page 3

    Harga Minyak Melompat 5% Setelah Donald Trump Beri Sanksi Perusahaan Rusia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Harga minyak melonjak lebih dari 5% pada perdagangan Kamis, 23 Oktober 2025 waktu setempat. Kenaikan harga minyak terjadi setelah pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberlakukan sanksi lebih lanjut terhadap dua perusahaan minyak mentah terbesar Rusia. Hal ini dengan alasan kurangnya komitmen serius Moskow terhadap proses perdamaian untuk mengakhiri perang di Ukraina.

    Mengutip CNBC, Jumat (24/10/2025), harga minyak Brent naik USD 3,4 atau 5,43% ditutup ke posisi USD 65,99 per barel. Harga minyak mentah AS bertambah USD 3,29 atau 5,62% ditutup menjadi USD 61,79 per barel.

    “Sekaranglah saatnya untuk menghentikan pembunuhan dan untuk gencatan senjata,” ujar Menteri Keuangan Scott Bessent saat mengumumkan sanksi terhadap Rosneft dan Lukoil.

    “Departemen Keuangan siap mengambil tindakan lebih lanjut jika diperlukan untuk mendukung upaya Presiden Trump untuk mengakhir perang lainnya,” ujar Bessent.

    “Kami mendorong sekutu kami untuk bergabung dengan kami dan mematuhi sanksi ini,” ia menambahkan.

    Departemen Keuangan mengatakan, sanksi baru tersebut akan merugikan kemampuan Kremlin untuk mengumpulkan penghasilan guna mendanai perangnya melawan Ukraina.

    Seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan kepada NBC News, sanksi baru tersebut terkait dengan rencana pertemuan antara Presiden Donald Trump dan pemimpin Rusia Vladimir Putin di Budapest yang gagal.

    Trump juga telah berupaya menekan India untuk berhenti membeli minyak Rusia. New Delhi adalah salah satu pembeli terbesar ekspor minyak mentah Rusia.

    Harga minyak mentah AS telah turun 16% tahun ini dan Brent turun hampir 14%. OPEC+, yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia, telah meningkatkan produksi selama berbulan-bulan.

    Sementara itu, ketegangan perdagangan yang disebabkan oleh tarif Trump juga telah menimbulkan kekhawatiran di pasar minyak.

  • Indeks Produksi Kacang Hijau dan Tanah Menurun Beberapa Tahun Ini

    Indeks Produksi Kacang Hijau dan Tanah Menurun Beberapa Tahun Ini

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ekonom Bright Institute, Awalil Rizky memaparkan indeks produksi kacang hijau.

    Dikatakan indeks produksi kacang hijau cenderung menurun cukup signifikan selama beberapa tahun terakhir.

    Indeks tahun 2024 sebesar 40,11 (tahun dasar 2010, 2010=100). 

    “Artinya produksi tahun 2024 yang sekitar 117 ribu ton hanya 40,11% dari produksi tahun 2010 yang mencapai 292 ribu ton,” kata Awalil Rizky, dalam akun Threadnya, Jumat, (24/10/2025).

    Indeks produksi kacang hijau tidak merujuk pada satu angka tunggal, melainkan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti produktivitas (misalnya rata-rata 1,2 ton per hektar), produksi dunia dan nasional, serta harga jual dan neraca perdagangan (impor vs ekspor). 

    Untuk mendapatkan gambaran yang lengkap, perlu dilihat data dari berbagai sumber, termasuk data produktivitas per daerah dan tren perdagangan global. 

    Selain itu dia menyebut indeks produksi kacang tanah menurun tajam beberapa tahun ini. 

    “Indeks tahun 2024 sebesar 37,37 (tahun dasar 2010, 2010=100),” ungkapnya.

    Artinya lanjut dia, produksi tahun 2024 adalah sekitar 291 ribu ton atau hanya 37,37% dari produksi tahun 2010 yang mencapai 779 ribu ton.

    Indeks produksi kacang tanah bervariasi tergantung wilayah dan tahun. Secara nasional, indeks produksi kacang tanah mengalami penurunan tajam di tahun 2024, mencapai 37,37% dari produksi tahun 2010 (indeks tahun dasar 2010=100), yang setara dengan sekitar 291 ribu ton dibandingkan 779 ribu ton pada tahun dasar. 

  • KPK Dalami Proses Pemberian hingga Pencairan Kredit pada Kasus LPEI

    KPK Dalami Proses Pemberian hingga Pencairan Kredit pada Kasus LPEI

    Bisnis.com, JAKARTA – Penyidik KPK memeriksa empat saksi dalam kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas pembiayaan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Kamis (23/10/2025), di Gedung Merah Putih, Jakarta Selatan.

    Keempat saksi adalah Sunu Widi Purwoko (SWP) selaku Kepala Divisi Hukum LPEI tahun 2015, Irene Gunawan (IG) selaku pihak swasta, Dendy Wahyu K. Wardhana (DWW) selaku Kepala Divisi Kepatuhan tahun 2015, Yevita Pantjanata (YP) selaku pihak swasta.

    Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menjelaskan keempat saksi diperiksa dengan materi yang berbeda. SWP diminta keterangan oleh penyidik mengenai POB proses kredit di LPEI dan pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam proses tersebut.

    “Selain itu, Saksi SWP juga diminta menjelaskan tanggapan Divisi Hukum atas usulan/review/keputusan terkait pemberian kredit atas debitur,” ucap Budi.

    Lalu bagi saksi IG, didalami terkait proses permohonan, proses pencairan, dan penggunaan hasil pencairan kredit dari LPEI. Kemudian saksi DWW diperiksa untuk menjelaskan tanggapan Divisi Kepatuhan atas usulan, review, keputusan terkait pemberian kredit atas debitur.

    Sedangkan saksi YP ditelisik terkait kepemilikan dan proses penjualan saham perusahaan debitur. Tetapi, Budi belum dapat menyampaikan perusahaan yang dimaksud karena masih dalam proses penyidikan.

    “Kami akan sampaikan pada kesempatan berikutnya, tapi yang pasti memang dalam perkara terkait dengan pembiayaan oleh LPEI ini melibatkan sejumlah perusahaan,” jelasnya.

    Sekadar informasi, LPEI diduga memberikan fasilitas kredit kepada sejumlah perusahaan atau pihak debitur yang tidak layak dan tidak sesuai prosedur. Dalam proses pencairan dana, direksi diduga melakukan kesepakatan dengan sejumlah debitur.

    KPK telah menetapkan 5 tersangka pada 3 Maret 2025, yakni Direktur Pelaksana I LPEI Dwi Wahyudi, Direktur Pelaksana IV LPEI Arif Setiawan, PT Caturkarsa Megatunggal/Komisaris Utama PT PE Jimmy Masrin, Direktur Utama PT PE Newin Nugroho, dan Direktur Keuangan PT PE Susi Mira Dewi Sugiarta.

    Kemudian pada 28 Agustus 2025, KPK menetapkan Hendarto selaku debitur PT Sakti Mait Jaya Langit dan PT Mega Alam Sejahtera pada grup PT Bara Jaya Utama sebagai tersangka. KPK memperkirakan kerugian negara mencapai Rp11 triliun. 

  • Hari Kakao Indonesia 2025, Kemenko Pangan Tegaskan Penguatan Sektor Hulu – Page 3

    Hari Kakao Indonesia 2025, Kemenko Pangan Tegaskan Penguatan Sektor Hulu – Page 3

    Sebelumnya, Pemerintah tengah menyiapkan langkah negosiasi lanjutan dengan Amerika Serikat untuk menurunkan tarif sejumlah komoditas ekspor Indonesia, termasuk kakao, kopi, sawit, dan produk mineral.

    Langkah ini diharapkan dapat menghindarkan komoditas potensial dari beban tarif resiprokal sebesar 19%.

    Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, mengatakan komoditas yang menjadi prioritas negosiasi adalah yang tidak diproduksi di Amerika Serikat, memiliki potensi ekspor tinggi dari Indonesia, serta terkait rantai pasok mineral kritis. Pemerintah telah mengajukan daftar komoditas tersebut ke United States Trade Representative (USTR) dan menargetkan penurunan tarif hingga 0%.

    “Kita tinggal nunggu nanti kita targetkan itu tarifnya nggak kena yang resiprokal 19% tapi bisa kita usahakan untuk negosiasi sampai 0%. Itu lebih penting karena itu kan konkret ada potensi ekspornya,” kata Susiwijono usai menghadiri acara Pembukaan Indonesia Shopping Festival 2025, Kamis (14/8/2025).

     

     

     

  • Benturan Aturan Pelabuhan Baru Antara China dan Amerika Serikat

    Benturan Aturan Pelabuhan Baru Antara China dan Amerika Serikat

    Pada 10 Oktober, sebuah pengumuman yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan China mengguncang dunia pelayaran global: Mulai 14 Oktober, semua kapal yang terlibat dalam bisnis dengan Amerika Serikat yang berlabuh di pelabuhan China wajib membayar “Biaya Pelabuhan Khusus” berdasarkan tonase kapal. Kebijakan ini langsung berhadapan dengan langkah serupa yang diberlakukan oleh AS pada hari yang sama terhadap kapal-kapal asal China, yang menandakan bahwa perang dagang antara China dan Amerika Serikat kini telah merambah ke sektor pelayaran.

    Pada 17 April, Kantor Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat mengumumkan penyelesaian penyelidikan 301 terhadap industri maritim, logistik, dan galangan kapal China. Dengan alasan adanya “persaingan tidak adil,” AS memutuskan untuk mengenakan biaya pelabuhan tambahan pada kapal-kapal China mulai pertengahan Oktober. Secara rinci, AS akan mengenakan biaya sebesar 50 dolar AS per ton untuk kapal-kapal yang dimiliki atau dioperasikan oleh perusahaan China, dan 18 dolar AS per ton atau 120 dolar AS per kontainer untuk kapal-kapal yang dibangun di China. Yang menarik, kebijakan ini juga berlaku untuk perusahaan pihak ketiga yang menggunakan kapal yang dibangun di China, misalnya jika pemilik kapal Yunani menggunakan kapal tanker yang dibangun di China, mereka juga diwajibkan membayar biaya ini kepada AS.

    Meskipun kebijakan ini telah diumumkan, implementasi rinciannya masih belum jelas. Menurut seorang mitra dari firma hukum Holland & Knight, hingga saat ini, AS belum mengungkapkan rincian operasional, seperti apakah kapal-kapal yang disewa oleh perusahaan China akan dikenakan biaya atau tidak. Asosiasi Pelabuhan Amerika sebelumnya telah memperingatkan bahwa kebijakan ini dapat memperburuk inflasi, menyebabkan kemacetan pelabuhan, bahkan berpotensi mengancam kelangsungan hidup beberapa perusahaan pelayaran kecil dan menengah.

    Langkah balasan yang diambil China menunjukkan pendekatan yang terstruktur dan tepat sasaran. Berdasarkan pengumuman yang diterbitkan, ada lima jenis kapal yang akan dikenakan biaya: kapal-kapal yang dimiliki atau dioperasikan oleh perusahaan AS, kapal yang dimiliki oleh perusahaan dengan saham minimal 25% yang dimiliki oleh AS, kapal yang terdaftar di bawah bendera AS, serta kapal-kapal yang dibangun di AS. Desain kebijakan ini secara efektif menghindari celah bagi AS yang mungkin mencoba menghindari kebijakan dengan cara mengganti bendera atau menggunakan perantara kepemilikan saham.

    Tarif yang dikenakan oleh China akan meningkat secara bertahap dalam empat tahap: mulai 14 Oktober, biaya akan dikenakan sebesar 400 yuan per ton, dan akan naik menjadi 640 yuan pada 17 April 2026, 880 yuan pada periode yang sama di 2027, dan akhirnya mencapai 1120 yuan pada April 2028. Untuk mengurangi dampak terhadap rantai pasokan global, China juga menerapkan aturan fleksibel: hanya satu biaya yang dikenakan jika sebuah kapal berlabuh di beberapa pelabuhan di China dalam satu perjalanan, dan batasan biaya tahunan untuk sebuah kapal hanya berlaku untuk lima perjalanan.

    Sebagai contoh, sebuah kapal berbendera AS yang mengangkut lebih dari 10.000 kontainer akan dikenakan biaya sekitar 1 juta dolar AS per kali berlabuh pada tahun pertama, dan biaya ini bisa dua kali lipat pada tahun 2028. Sementara itu, biaya untuk kapal kargo curah dengan kapasitas 50.000 ton per perjalanan akan meningkat antara 2 juta hingga 5,6 juta yuan. Biaya terbesar per perjalanan untuk kapal tanker raksasa bisa mencapai 6,2 juta dolar AS.

    Keberanian China untuk melakukan pembalasan yang setara ini didorong oleh kekuatan industri galangan kapal mereka yang sangat besar. Data menunjukkan bahwa pada paruh pertama 2024, China mencatatkan porsi terbesar di dunia dalam volume penyelesaian kapal, pesanan baru, dan backlog pesanan kapal, dengan masing-masing mencapai 51,7%, 68,3%, dan 64,9%. China telah mempertahankan posisi teratas dunia selama 16 tahun berturut-turut. Di sektor kapal transportasi LNG dan kapal kontainer super besar, tingkat domestikasi kapal buatan China telah melampaui 90%.

    Sebaliknya, industri galangan kapal di Amerika Serikat terus mengalami penurunan. Pada 2024, total produksi kapal komersial AS diperkirakan tidak akan mencapai 10 unit, yang hanya sebanding dengan kapasitas produksi bulanan China. Biaya pembuatan kapal di AS tiga hingga lima kali lipat lebih mahal dibandingkan di China, dan harga kapal baru bisa lebih dari 40% lebih tinggi. Penurunan industri ini dapat ditelusuri kembali ke Undang-Undang Jones tahun 1920, yang merupakan undang-undang proteksionis yang mewajibkan kapal-kapal yang beroperasi di AS menggunakan kapal buatan dalam negeri, yang menyebabkan daya saing industri ini menurun. Saat ini, usia rata-rata pekerja galangan kapal di AS adalah 52 tahun, dengan hanya 15% pekerja muda, dan mereka sepenuhnya bergantung pada impor untuk peralatan kritis seperti poros engkol kapal.

    Setelah pengumuman kebijakan baru ini, perusahaan pelayaran global segera menyesuaikan strategi operasional mereka. Maersk telah memindahkan kapal-kapal buatan China dari rute pelayaran AS ke pasar Eropa dan Asia Tenggara, sementara COSCO Shipping memindahkan 12 rute pelayaran yang sebelumnya berlabuh di Pelabuhan Los Angeles ke pelabuhan di Meksiko dan Kanada, meskipun waktu transit meningkat 36 jam, namun biaya keseluruhan turun 22%. Menurut data Linerlytica, hanya ada empat kapal yang direncanakan untuk berlabuh di pelabuhan AS selama periode tarif bulan Oktober ini.

    Tekanan biaya ini terus diteruskan ke konsumen akhir di Amerika Serikat. Reuters menganalisis bahwa tarif pengiriman di rute pelayaran AS-Barat diperkirakan akan naik 5%-8%, dengan biaya tambahan untuk kapal berbendera AS sebesar 10.000 kontainer akan diteruskan melalui rantai pasokan kepada importir dan pengecer di AS. Sektor pertanian mengalami dampak yang lebih besar: biaya logistik untuk ekspor kedelai AS ke China naik 20%, yang kemungkinan besar akan membuat perusahaan pengolah kedelai China beralih ke negara penghasil alternatif seperti Brasil.

    Di sisi hukum, China telah menyelesaikan persiapan legislatif untuk tindakan balasan pada akhir September. Peraturan Maritim Internasional yang baru disahkan menambah ketentuan untuk melawan kebijakan diskriminatif, yang memberi kewenangan kepada pemerintah untuk mengenakan biaya khusus pada kapal-kapal dari negara-negara terkait. Peraturan ini lebih cepat dua minggu dibandingkan kebijakan AS, dengan demikian mengikuti prinsip “hukum lebih dulu” dalam menghadapi situasi ini.

    Dari perbandingan strategi, kebijakan AS dianggap melanggar prinsip perlakuan paling disukai WTO serta Pasal 6 dalam Perjanjian Pelayaran China-AS tahun 2003, yang mengatur bahwa kapal-kapal kedua negara harus diperlakukan sama di pelabuhan masing-masing. Sementara itu, tindakan balasan China mengikuti prinsip kesetaraan, dengan tarif dan waktu pelaksanaan yang disesuaikan secara tepat dengan kebijakan AS, serta batasan yang jelas untuk menghindari dampak terhadap pihak yang tidak menjadi sasaran.

  • Ketegangan Dagang AS-China Memuncak Jelang Pertemuan Trump-Xi Jinping

    Ketegangan Dagang AS-China Memuncak Jelang Pertemuan Trump-Xi Jinping

    Bisnis.com, JAKARTA – Hubungan dagang AS-China kembali tegang sepekan jelang pertemuan kedua pemimpinnya, Donald Trump dan Xi Jinping, yang dipicu oleh langkah Beijing memperluas pembatasan ekspor logam tanah jarang.

    Ketegangan yang telah lama membara memuncak pada awal Oktober, setelah Beijing memperluas pembatasan ekspor logam tanah jarang (rare earth) sebagai respons terhadap keputusan AS menambah daftar perusahaan yang dilarang membeli teknologi asal Negeri Paman Sam.

    Langkah China memperketat kendali atas mineral penting, termasuk di luar wilayahnya, dinilai sebagai ekspansi besar terhadap instrumen kebijakan perdagangannya dan menunjukkan niat Beijing untuk memanfaatkan dominasinya dalam rantai pasok global.

    China, yang memproduksi lebih dari 90% pasokan logam tanah jarang dunia, merancang pembatasan tersebut dengan meniru aturan AS yang sebelumnya membatasi ekspor produk semikonduktor ke negara Asia tersebut.

    “Ini merupakan perluasan besar dari yurisdiksi ekstrateritorial. Bahasanya sangat eksplisit, secara khusus menargetkan sejumlah chip,” ujar Cory Combs, analis di lembaga konsultasi Trivium China dikutip dari Reuters, Kamis (23/10/2025).

    Menurut dua sumber yang mengetahui pembahasan internal, pemerintahan Trump terkejut oleh langkah balasan China. Sumber lain menyebut pejabat AS kini tengah menanyakan dampak kebijakan itu terhadap perusahaan-perusahaan Amerika.

    Para analis menilai, meski Beijing berupaya menggambarkan kebijakan ekspornya bersifat terbatas, kerangka aturan tersebut telah disiapkan lama dan kemungkinan besar akan tetap diterapkan.

    Washington menuduh Beijing melancarkan perang ekonomi, sementara Trump memperingatkan pertemuan puncak dengan Xi bisa saja batal. Kedua pihak pun saling menuding sebagai penyebab eskalasi mendadak hubungan bilateral.

    Padahal, hanya beberapa pekan sebelumnya Trump sempat memuji adanya kemajuan dalam pembahasan sejumlah isu — mulai dari perdagangan dan aplikasi TikTok hingga penyelundupan fentanyl dan perang di Ukraina — setelah pembicaraan di Madrid dan panggilan telepon dengan Xi pada September lalu.

    Para analis menilai, sekalipun pertemuan antara Trump dan Presiden Xi Jinping tetap berlangsung, keyakinan masing-masing pihak bahwa mereka berada di posisi lebih kuat — ditambah sikap Beijing yang semakin tegas — membuat kemungkinan tercapainya kesepakatan hanya terbatas pada sejumlah isu kecil.

    “China menilai negosiasi saja tidak cukup dan langkah tandingan yang efektif terhadap AS diperlukan untuk mencegah tekanan lebih lanjut,” kata Wu Xinbo, Direktur Pusat Kajian Amerika di Universitas Fudan, Shanghai.

    Wu menambahkan, langkah terbaru China mencerminkan perubahan pendekatan dalam negosiasi ekonomi dan perdagangan dengan AS selama masa jabatan kedua Trump.

    Trump Ancam Tarif 100%

    Trump menegaskan masih berencana bertemu Xi di Korea Selatan pada akhir Oktober, di sela-sela pertemuan APEC, dan berharap dapat mencapai kesepakatan. Namun, dia kembali mengancam akan memberlakukan tarif hingga 100% jika pembicaraan gagal.

    Sebagai upaya terakhir meredam ketegangan, Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng dijadwalkan bertemu di Malaysia dalam beberapa hari ke depan.

    Pertemuan tersebut mengikuti serangkaian negosiasi keras di berbagai ibu kota Eropa — mulai dari Jenewa hingga Stockholm — yang mencakup isu perdagangan, fentanyl, akses pasar, dan komitmen ekonomi. Kedua pihak saling menuding gagal menepati janji setelah pembicaraan itu.

    Seorang sumber yang memahami kebijakan Gedung Putih menyebut para pejabat senior Trump memandang langkah China terhadap ekspor logam tanah jarang sebagai perang ekonomi terbuka.

    “Potensi eskalasinya sangat serius. “Tidak ada solusi cepat seperti jeda 90 hari yang pernah dilakukan sebelumnya,” ujar sumber tersebut.

    Sama-sama Percaya Diri

    Michael Hart, Presiden Kamar Dagang AS di China, mengatakan salah satu tantangan utama adalah keyakinan masing-masing pihak bahwa kedua negara memiliki posisi tawar yang lebih kuat.

    “Pejabat China merasa percaya diri terhadap perekonomian mereka dan melihat AS sedang dilanda kekacauan ekonomi dan politik. Karena itu, mereka merasa berada di posisi yang kuat,” ujarnya.

    Namun, di sisi lain, pejabat AS justru merasa yakin kondisi ekonomi mereka lebih solid dan menilai ekonomi China sedang melemah.

    Ketidakselarasan kebijakan AS terhadap China disebut semakin memperumit upaya meredakan ketegangan, di tengah kombinasi langkah hukuman dan pelonggaran terbatas terhadap ekspor chip serta kesepakatan aplikasi media sosial TikTok.

    “Orang-orang yang saya temui di Washington mengatakan kebijakan pemerintahan Trump terhadap China cukup keras. Namun mereka juga mengakui, Presiden Trump sendiri terkadang lebih fleksibel dan pragmatis,” kata Hart.

    Meski kedua pihak bersiap melanjutkan pembicaraan, Washington dan Beijing juga mulai memperluas strategi diversifikasi ekonomi serta menyiapkan langkah baru untuk mengurangi ketergantungan satu sama lain.

    Pada awal pekan ini, Trump menandatangani pakta mineral strategis dengan Australia guna mengimbangi peran dominan China di sektor tersebut. Di sisi lain, AS juga tengah mempertimbangkan kebijakan baru untuk membatasi ekspor produk berbasis perangkat lunak.

    Pejabat AS juga menyatakan pemerintah sedang menyiapkan tarif sektoral tambahan yang mencakup industri semikonduktor, farmasi, dan sektor strategis lainnya.

    Sebaliknya, China diperkirakan dapat mengambil langkah balasan dengan memperketat penerapan aturan ekspor logam tanah jarang, meluncurkan penyelidikan antimonopoli terhadap perusahaan AS, atau meningkatkan tarif seperti yang dilakukan pada April lalu.

    Di tengah ketidakpercayaan yang kian dalam, sebagian pejabat AS menilai skenario paling optimistis adalah kesepakatan lanjutan dari Phase One Deal tahun 2020. Kesepakatan yang mencakup pembelian kedelai atau produk pertanian lain dinilai lebih mudah dicapai.

    “Skenario terbaik adalah langkah-langkah membangun kepercayaan dan arahan untuk melanjutkan negosiasi kesepakatan baru yang bisa diluncurkan pada paruh pertama tahun depan,” ujar Peter Harrell, mantan pejabat ekonomi internasional di pemerintahan Biden.

  • China Berani Blokir Amerika, Trump Balas Lebih Kejam

    China Berani Blokir Amerika, Trump Balas Lebih Kejam

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tak tinggal diam usai China membatasi ekspor tanah jarang. Kabarnya, pemerintahan AS tengah mempertimbangkan melakukan blokir ekspor yang lebih luas ke Beijing.

    Seorang pejabat dan tiga sumber yang dikutip Reuters menyebutkan pemerintahan Trump mempertimbangkan rencana mengekang ekspor software ke China. Kebijakan itu berlaku untuk laptop hingga mesin jet.

    Reuters mencatat rencana ini menindaklajuti ancaman Trump terkait larangan ekspor software penting ke China awal bulan ini. Kala itu, ia mengatakan pembatasan akan berlaku untuk software AS yang dikirim secara global atau perangkat yang diproduksi dengan software asal AS.

    Pada unggahan di media sosialnya, Trump mengatakan AS akan membebankan tarif tambahan 100% untuk pengiriman barang China ke AS dan kontrol ekspor baru untuk seluruh software penting. Ia mengatakan kebijakan baru itu akan berlaku paling lambat pada 1 November 2025 mendatang.

    Sumber mengatakan tindakan itu kemungkinan tidak akan dilanjutkan.

    Sementara dua sumber mengatakan kontrol baru yang tengah dipertimbangkan memperlihatkan panasnya pertikaian AS dengan China. Padahal, beberapa orang dalam pemerintahan lebih memilih pendekatan diplomasi yang ‘lembut’.

    Salah satu sumber juga mengatakan kemungkinan AS tak akan pernah menerapkan rencana tarif lebih tinggi. Namun, pengumuman langkah pembatasan ekspor digaungkan sebagai cara untuk menekan China.

    Soal pembatasan ekspor software ke China, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengonfirmasi sudah dipertimbangkan. Keputusan akan dilakukan dengan koordinasi bersama anggota G7.

    “Jika pembatasan ekspor ini, baik software, mesin atau hal lain, terjadi kemungkinan besar akan dikoordinasikan dengan sekutu G7,” ujarnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]