Topik: ekspor

  • Menggali potensi perikanan Indonesia

    Menggali potensi perikanan Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – Di tengah keterbatasan lapangan kerja di industri modern, sektor perikanan menyimpan potensi besar sebagai salah satu sumber penciptaan lapangan kerja baru. Sayangnya, sektor ini belum sepenuhnya mendapatkan perhatian, terutama di kalangan anak muda yang cenderung lebih tertarik pada bidang-bidang lain. Padahal, sektor perikanan memiliki peran strategis dalam mendukung perekonomian nasional dan seharusnya bisa menjadi salah satu pilihan karier yang menjanjikan bagi generasi penerus.

    Indonesia, negara yang dikenal kaya akan sumber daya alam, memiliki potensi besar di sektor perikanan. Dengan luasnya perairan dan keanekaragaman hayati yang melimpah, sektor ini telah menjadi salah satu penyokong utama ekonomi nasional.

    Perikanan tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan domestik tetapi juga menjadi komoditas ekspor yang berharga. Namun, di balik potensi tersebut, sektor perikanan tengah menghadapi tantangan serius yang bisa mengancam keberlanjutannya di masa depan.

    Salah satu masalah krusial yang dihadapi sektor perikanan adalah penurunan jumlah pengelola usaha perikanan.

    Dalam satu dekade terakhir, terjadi penurunan signifikan dalam jumlah pengelola usaha, yang sebagian besar masih didominasi oleh generasi tua dan terkonsentrasi di Pulau Jawa. Hal ini mencerminkan ketimpangan dalam pengelolaan potensi perikanan di luar Jawa yang belum sepenuhnya dimanfaatkan.

    Selain itu, minimnya partisipasi generasi muda dalam sektor ini menambah kerumitan masalah. Jika tidak ada upaya serius untuk mengatasi persoalan ini, maka perkembangan sektor perikanan Indonesia yang vital ini bisa terhambat.

    Peran sektor perikanan dalam perekonomian Indonesia sangat signifikan. BPS mencatat, pada tahun 2023, perikanan menyumbang sekitar 2,66 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

    Lebih lanjut, sektor ini juga memberikan kontribusi seperlima terhadap total PDB sektor pertanian. Pertumbuhan PDB perikanan selama satu dekade terakhir mencapai 65 persen, naik dari Rp176,15 triliun pada 2013 menjadi Rp290,58 triliun pada 2023. Angka-angka ini menunjukkan besarnya peran perikanan bagi perekonomian Indonesia, baik dalam perikanan tangkap maupun budidaya.

    Selain itu, potensi ekspor produk perikanan Indonesia juga cukup bagus. Selama periode 2018 hingga 2022, nilai ekspor hasil perikanan tumbuh rata-rata 6,5 persen per tahun. Meski pada 2023 nilai ekspor menjadi USD5,6 miliar, turun 9,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya, namun neraca perdagangan perikanan tetap surplus. Impor perikanan Indonesia pada tahun yang sama tercatat hanya sebesar USD560 juta, turun 7,3 persen dari tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa meski ada penurunan nilai ekspor, sektor perikanan masih mampu memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional.

    Meski demikian, penurunan jumlah rumah tangga usaha perikanan menjadi hal yang tidak bisa diabaikan. Hasil Sensus Pertanian 2023 menunjukkan adanya penurunan sebesar 6,19 persen, dari 1,98 juta rumah tangga pada 2013 menjadi 1,85 juta pada 2023. Penurunan ini, meski lebih kecil dibandingkan dengan subsektor pertanian lainnya, tetap menunjukkan adanya tantangan yang harus dihadapi. Beberapa kemungkinan penyebab penurunan ini adalah adanya pergeseran skala usaha dari rumah tangga menjadi perusahaan, peningkatan produktivitas, atau bahkan penurunan minat masyarakat terhadap usaha perikanan.

    Tidak hanya itu, struktur demografi pengelola usaha perikanan juga menjadi perhatian serius. Hasil Sensus Pertanian 2023 menunjukkan bahwa pengelola usaha perikanan masih didominasi oleh generasi tua dan laki-laki. Minimnya partisipasi perempuan dan generasi muda dalam usaha perikanan menjadi tantangan yang juga harus diatasi. Jika tidak, keberlanjutan usaha perikanan bisa terancam karena kurangnya regenerasi pengelola usaha yang mampu memanfaatkan teknologi dan inovasi dalam sektor ini.

    Rendahnya adopsi teknologi dalam kegiatan usaha perikanan menjadi masalah tersendiri. Sebagian besar pengelola usaha perikanan masih menggunakan metode tradisional, yang tentunya membatasi produktivitas mereka. Padahal, penerapan teknologi modern dalam proses produksi dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas hasil tangkapan.

    Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah konkret dari pemerintah untuk mendorong adopsi teknologi di kalangan pengelola usaha perikanan. Adopsi teknologi ini juga perlu diiringi dengan program pelatihan yang menyasar generasi muda, sehingga mereka mampu mengoperasikan dan memaksimalkan potensi teknologi dalam usaha perikanan.

    Untuk menjaga keberlanjutan sektor ini, pemerintah harus mengambil langkah serius dalam mendorong regenerasi pengelola usaha perikanan. Dukungan pembiayaan yang lebih inklusif bagi nelayan dan pembudi daya ikan harus menjadi prioritas.

    Dengan memperluas akses terhadap kredit mikro dan asuransi usaha perikanan, pelaku usaha dapat lebih berani mengembangkan usaha mereka dan mengurangi risiko yang dihadapi, terutama oleh pelaku skala kecil. Skema pembiayaan ini juga dapat membantu meningkatkan ketertarikan generasi muda untuk terjun ke sektor perikanan.

    Isu regenerasi ini sejalan dengan tantangan yang dihadapi banyak sektor lain di Indonesia. Dalam hal ini, kebijakan yang mendorong minat generasi muda untuk berkecimpung di sektor-sektor strategis seperti perikanan sangatlah penting.

    Program-program yang memadukan teknologi dengan inovasi bisa menjadi daya tarik bagi kaum muda untuk terlibat dalam industri ini. Diperlukan program regenerasi yang terpadu untuk menarik minat generasi muda ke sektor perikanan.

    Pemerintah dapat menggagas program inkubasi bisnis perikanan yang menawarkan pelatihan teknis dan kewirausahaan, serta memberikan akses ke modal dan pasar. Kerja sama dengan lembaga pendidikan untuk memperkenalkan wirausaha berbasis perikanan juga penting untuk meningkatkan keterlibatan generasi muda. Dengan adanya kompetisi inovasi nasional di sektor perikanan, potensi-potensi baru dari kalangan muda dapat dieksplorasi dan dioptimalkan.

    Selain itu, pengembangan sektor perikanan juga harus dilakukan secara inklusif. Partisipasi perempuan, yang saat ini masih sangat rendah, harus didorong melalui program-program pemberdayaan yang memberikan akses lebih besar bagi perempuan untuk terlibat dalam usaha perikanan. Dengan demikian, sektor perikanan tidak hanya menjadi tumpuan ekonomi, tetapi juga instrumen pemberdayaan sosial bagi berbagai kelompok masyarakat.

    Keberlanjutan sektor perikanan Indonesia juga sangat bergantung pada kondisi iklim usaha yang kondusif. Pemerintah perlu menjamin adanya iklim bisnis yang mendukung pengembangan usaha perikanan. Selain itu, perlindungan terhadap lingkungan laut juga harus menjadi perhatian utama. Pengelolaan yang tidak bertanggung jawab dapat merusak ekosistem laut yang menjadi sumber daya utama sektor perikanan. Oleh karena itu, upaya pelestarian lingkungan harus berjalan beriringan dengan pengembangan ekonomi sektor ini.

    Pada akhirnya, sektor perikanan memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan menjadi andalan ekonomi Indonesia di masa depan. Namun, keberlanjutan sektor ini sangat bergantung pada bagaimana kita mengatasi tantangan regenerasi pengelola usaha, meningkatkan adopsi teknologi, dan memastikan iklim usaha yang mendukung. Dengan langkah-langkah strategis yang tepat, Indonesia dapat menjaga dan mengembangkan potensi perikanannya, menjadikannya salah satu pilar utama pembangunan nasional yang berkelanjutan.

     

    *) Lili Retnosari merupakan Statistisi di Badan Pusat Statistik ( BPS)

    Copyright © ANTARA 2024

  • Gapki minta pemerintah ikut lindungi industri sawit dari isu negatif

    Gapki minta pemerintah ikut lindungi industri sawit dari isu negatif

    Penajam Paser Utara (ANTARA) –

    Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) meminta pemerintah ikut melindungi industri sawit dari isu negatif yang menyebarkan informasi menyesatkan karena menodai reputasi kelapa sawit.

     

     

    “Data ilmiah sering kali diabaikan, akibatnya persepsi negatif terhadap minyak sawit makin luas di dalam negeri maupun luar negeri,” jelas Ketua Bidang Kampanye Positif Gapki Pusat Edi Suhardi dalam keterangan pers tertulis yang diterima ANTARA di Penajam, Jumat.

     

     

    “Kami minta dan desak pemerintah lindungi industri sawit dari kampanye negatif,” tambahnya.

     

     

    Pernyataan tersebut disampaikan Edi Suhardi saat menjadi narasumber acara Bekesahan dengan Bubuhan Milenial terkait kelapa sawit yang digelar Gapki Kalimantan Timur di Kota Samarinda, berbentuk edukasi, peran serta dan perspektif industri kelapa sawit berkelanjutan pada kaum milenial.

     

     

    Gapki juga mengajak milenial dan Gen-Z Kalimantan Timur, menurut dia, untuk membela sawit dan tangkal kampanye negatif menyangkut industri sawit.

     

     

    Untuk melawan kampanye negatif industri sawit perlu terus menyampaikan fakta dan data yang benar, lanjut dia, kampanye yang dilakukan harus berbasis akal sehat dengan membandingkan informasi yang benar dan salah, serta mengklarifikasi isu-isu yang seringkali menjadi salah arti.

     

     

    Pemerintah juga harus berperan aktif dalam melindungi industri sawit, ia menimpali lagi, sebagai salah satu pilar perekonomian nasional.

     

     

    Industri sawit telah menjadi tumpuan sumber pendapatan bagi 16,2 juta tenaga kerja baik di sektor perkebunan sawit maupun industri hilir maupun pendukung lainnya.

     

     

    Dengan minyak sawit sebagai biodesel, pada 2023 Indonesia mampu menghemat devisa untuk mengimpor minyak bumi sebesar US 7,92 miliar dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp 120,8 triliun.

     

     

    Saat ini minyak sawit Indonesia sudah di ekspor kepada lebih dari 160 negara di dunia dan penggunaan minyak sawit sudah sangat meluas, jelas dia, penerimaan devisa ekspor dari industri sawit pada 2022 mencapai 39 miliar dolar Amerika Serikat atau Rp600 triliun.

     

     

    “Pada 2023 sekitar 30 miliar dolar Amerika Serikat, turun dari penerimaan devisa 2023. Karena harga minyak sawit 2023 relatif lebih rendah dari 2022,” katanya.

     

     

    Upaya terkoordinasi mendiskreditkan minyak sawit telah membuahkan hasil dengan diberlakukan peraturan yang lebih ketat di Uni Eropa, ungkap dia, seperti EUDR membatasi penggunaan minyak sawit yang merugikan petani dan industri kelapa sawit Indonesia.

     

     

    Pewarta: Nyaman Bagus Purwaniawan
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2024

  • Digitalisasi perluas penetrasi pasar global produk rotan Cirebon

    Digitalisasi perluas penetrasi pasar global produk rotan Cirebon

    Cirebon (ANTARA) –

    Di tengah derasnya arus modernisasi, kerajinan rotan di Cirebon, Jawa Barat, tetap bertahan dan beradaptasi, menjadi simbol tradisi yang mampu bersaing di pasar luar negeri.

     

    Hal inilah yang diamini oleh Fera. Pengusaha asal Tegalwangi, Cirebon, yang berhasil membuktikan bahwa produk kerajinan rotan dapat bersaing di era digital.

     

    Sejak beberapa tahun terakhir, perempuan ini aktif memanfaatkan berbagai platform digital seperti website dan media sosial untuk mempromosikan produk-produknya.

     

    Fera, misalnya, menggunakan media sosial sebagai etalase virtual yang memamerkan keindahan rotan Cirebon kepada calon konsumennya.

     

    Setiap produk dipajang lewat unggahannya  sehingga pelanggan seakan dapat merasakan tekstur dan keindahannya seolah-olah sedang menyentuhnya langsung.

     

    Promosi di kanal digital menjadi alat yang ampuh untuk mempromosikan karya-karyanya.

     

    Selain itu, melalui sentuhan kreatifnya juga, ia dapat mengubah persepsi masyarakat tentang produk rotan yang selama ini dianggap monoton dan kurang inovatif.

     

    Dengan memadukan unsur klasik dan modern, produk-produk buatannya berhasil memikat hati konsumen, baik di dalam maupun luar negeri.

     

    “Zaman sekarang di era media sosial, mereka (konsumen) banyak yang senang dengan hal-hal klasik tetapi modern. Jadi kerajinan rotan kami kombinasikan dengan bahan lain untuk menghasilkan produk estetik,” ujarnya kepada ANTARA.

     

    Produk yang dibuatnya meliputi furnitur, perabotan rumah tangga, hingga aksesori, dengan paduan warna yang memanjakan mata.

    Fera (kiri) bersama suaminya saat menunjukkan produk rotan buatannya di Cirebon, Jawa Barat. ANTARA/Fathnur Rohman

    Sebagai pengusaha yang sudah berkecimpung di industri ini sejak lama, Fera pun merasakan dampak positif dari eksposur di ruang digital.

     

    Berkat strategi pemasaran yang tepat, produk-produk rotan buatannya menembus pasar internasional. Negara-negara seperti India, Afrika, Malaysia, dan Arab Saudi menjadi tujuan ekspor utamanya.

     

    Pelanggan dari berbagai belahan benua itu  terpukau dengan keindahan dan kualitas produk-produk rotan asal Cirebon.

     

    Produk kerajinan rotan miliknya bisa diekspor sebanyak enam sampai tiga kali dalam setahun, dengan jumlah pengiriman sekitar 40–60 feet.

     

    Banyak dari pelanggan mancanegara ini menemukan produk Fera berkat ulasan positif dan rating bintang lima yang diberikan konsumen sebelumnya hingga mereknya muncul teratas saat mereka mencarinya di internet.

     

    Di puncak penjualannya, Fera mengakui bisa mendapatkan omzet yang menjanjikan yakni sekitar Rp300 juta per bulan.

    Editor: Achmad Zaenal M
    Copyright © ANTARA 2024

  • Tomat dan emas perhiasan sumbang inflasi tertinggi di NTB

    Tomat dan emas perhiasan sumbang inflasi tertinggi di NTB

    emas perhiasan menyumbang inflasi sebesar 0,07 persen. Sedangkan, komoditas tomat menyumbang inflasi hingga 0,17 persenMataram (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan angka inflasi bulan ke bulan di Nusa Tenggara Barat tercatat sebesar 0,09 persen pada Oktober 2024.

    Kepala BPS Nusa Tenggara Barat Wahyudin mengatakan pembentuk inflasi tertinggi adalah tomat dan emas perhiasan.

    “Sekarang harga emas lagi naik Rp1,5 juta per gram,” ujar Wahyudin di Mataram, Jumat.

    Harga emas Antam yang dipantau melalui laman Logam Mulia bertengger pada angka Rp1,45 juta per gram pada 1 Oktober 2024.

    Kemudian, harga emas bergerak naik mencapai Rp1,56 juta per gram pada 31 Oktober 2024. Itu adalah harga emas tertinggi dalam lima tahun terakhir.

    Sepanjang Oktober 2024, harga emas Antam telah naik sebesar 7,92 persen atau sekitar Rp115 ribu per gram.

    Kepala BPS Nusa Tenggara Barat Wahyudin menuturkan komoditas emas perhiasan menyumbang inflasi sebesar 0,07 persen. Sedangkan, komoditas tomat menyumbang inflasi hingga 0,17 persen.

    Musim pancaroba atau peralihan kemarau ke hujan membuat banyak tanaman tomat mati yang membuat pasokan menurun. Harga tomat di pasar tradisional, seperti Pasar Kebon Roek di Kota Mataram hari ini menembus harga Rp20 ribu per kilogram.

    Selain tomat dan emas perhiasan, komoditas yang juga menyumbang inflasi di Nusa Tenggara Barat adalah beras sebesar 0,06 persen, bawang merah 0,03 persen, dan sigaret kretek tangan 0,03 persen.

    Adapun komoditas yang memberikan andil terhadap deflasi adalah ikan layang atau ikan benggol sebesar 0,08 persen, udang basah 0,04 persen, ikan tongkol 0,04 persen, pisang 0,03 persen, dan cabai rawit 0,03 persen.

    Baca juga: BPS beri sinyal ekonomi daerah tumbuh melambat di NTB

    Baca juga: Pisang jadi penyumbang inflasi di NTB

    Baca juga: BPS: Impor NTB Agustus 2024 meningkat 59,28 persen

    Baca juga: Penjualan kapal dongkrak nilai ekspor non tambang di NTB

    Pewarta: Sugiharto Purnama
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024

  • Chery Torehkan Sejarah Baru! Ekspor Omoda 5 ‘Made in Indonesia’ ke Vietnam

    Chery Torehkan Sejarah Baru! Ekspor Omoda 5 ‘Made in Indonesia’ ke Vietnam

    Bekasi

    Chery Indonesia resmi melakukan ekspor perdana 120 unit Omoda 5 ke Vietnam. Adapun unit Omoda 5 yang dikirim ke negeri jiran tersebut menggunakan model setir kiri.

    Dikatakan Executive Vice President Chery International Chen Cunqing, selama dua tahun berkiprah di Indonesia, Chery telah meluncurkan berbagai model kendaraan dari seri Tiggo hingga Omoda, maupun kendaraan bermesin konvensional hingga bermesin listrik.

    “Dengan desain futuristis dan fitur-fitur canggih dan safety, mobil-mobil kami mendapat pujian dan apresiasi dari konsumen Indonesia,” buka Cunqing dalam sambutan seremonial First Export Chery Indonesia di Cikarang Dry Port, Bekasi, Jumat (1/11/2024).

    “Hari ini merupakan tonggak baru dalam perjalanan Chery Indonesia. Kami hadir di sini untuk menyaksikan dimulainya ekspor perdana produk kami Omoda 5 ke negara Vietnam. Pencapaian ini menunjukkan bahwa Chery tidak hanya mendukung ekspektasi volume ekspor mobil yang dicanangkan pemerintah, tapi juga menunjukkan komitmen Chery untuk pengembangan dan ekspansi jangka panjang di Indonesia,” sambung Cunqing.

    Cunqing menambahkan, dengan memilih Indonesia sebagai titik awal untuk mengekspor 120 unit ke Vietnam, terbukti Indonesia memiliki kualitas manufaktur yang baik yang dapat memperoleh kepercayaan dari pasar global.

    “Target ekspor kami ke Vietnam adalah 5.000 unit pada tahun pertama. Kami yakin bahwa Chery Omoda 5, dengan desain futuristis, performa tangguh, dan fitur-fitur canggih, akan diterima dengan baik oleh konsumen Vietnam. Saat ini kami juga sedang mempelajari rencana untuk mengekspor ke lebih banyak negara,” kata Cunqing lagi.

    Cunqing melanjutkan, Chery Indonesia akan terus berkontribusi dan membawa lebih banyak nilai tambah bagi sektor manufaktur dan inovasi teknologi di Indonesia.

    “Melalui penawaran produk dan layanan terbaik kepada pelanggan, Chery akan menjadi salah satu merek otomotif paling berpengaruh di Indonesia dengan ekspor ini sebagai salah satu terobosan.

    Akhirnya, kami juga ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuan dari pemerintah Indonesia. Terima kasih kepada Menteri Perindustrian, Bea Cukai, Pelabuhan Cikarang, Mitra Pemasok Lokal, Media, dan peserta lainnya yang hadir pada acara hari ini untuk menyaksikan sejarah ini bersama-sama,” tutup Cunqing.

    (lua/dry)

  • Penurunan harga kakao dipengaruhi peningkatan produksi di Afrika Barat

    Penurunan harga kakao dipengaruhi peningkatan produksi di Afrika Barat

    Penurunan HR dan HPE biji kakao di antaranya dipengaruhi peningkatan produksi, terutama negara-negara di wilayah Afrika BaratJakarta (ANTARA) – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebutkan penurunan harga biji kakao periode November 2024 dikarenakan adanya peningkatan produksi dari negara-negara wilayah Afrika Barat.

    Harga referensi biji kakao periode November 2024 ditetapkan sebesar 7.448,02 dolar AS per MT atau turun 133,48 dolar AS dari bulan sebelumnya.

    Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag) Isy Karim menyampaikan, hal ini berdampak pada penurunan harga patokan ekspor (HPE) biji kakao pada November 2024 menjadi 7.037 dolar AS per MT, turun 130 dolar AS atau 1,81,persen dari periode Oktober 2024.

    “Penurunan HR dan HPE biji kakao di antaranya dipengaruhi peningkatan produksi, terutama negara-negara di wilayah Afrika Barat, akibat cuaca yang mulai kondusif. Namun, tidak diimbangi dengan peningkatan permintaan,” kata Isy melalui keterangan di Jakarta, Jumat.

    Di sisi lain, HPE produk kulit periode November 2024 tidak berubah dari bulan sebelumnya, sedangkan produk kayu meningkat untuk beberapa jenis kayu.

    Peningkatan terjadi pada jenis kayu veneer dari hutan tanaman, lembaran kayu untuk kotak pengepakan, kayu gergajian dengan luas penampang 1.000-4.000 mm2 dari jenis meranti, sortimen lainnya jenis jati, kayu dari hutan tanaman jenis pinus dan gmelina, serta sengon.

    Produk yang HPE-nya turun berasal dari jenis kayu veneer dari hutan alam, kayu dalam bentuk serpihan atau partikel, kayu gergajian dengan luas penampang 1.000-4.000 mm2 dari jenis rimba campuran dan sortimen lainnya jenis eboni, serta kayu dari hutan tanaman jenis akasia dan karet.

    Penetapan HPE biji kakao, HPE produk kulit, dan HPE produk kayu tercantum dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 1531 Tahun 2024 tentang Harga Patokan Ekspor dan Harga Referensi atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.

    Baca juga: Menko Pangan: Kakao dan kopi masuk komoditas pokok swasembada pangan
    Baca juga: Proses perubahan BPDPKS jadi BPDP bakal rampung minggu ini
    Baca juga: Mendag bertemu asosiasi kakao Asia bahas kesejahteraan petani

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024

  • BKPM Perbarui Peta Jalan Hilirisasi Era Prabowo, 28 Komoditas Jadi Prioritas

    BKPM Perbarui Peta Jalan Hilirisasi Era Prabowo, 28 Komoditas Jadi Prioritas

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tengah menyempurnakan roadmap atau peta jalan hilirisasi untuk 28 komoditas prioritas guna mengoptimalisasi potensi yang ada.

    Terlebih, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto membidik rata-rata pertumbuhan ekonomi mencapai 8% dalam 5 tahun ke depan. Untuk mewujudkan target sekaligus mencapai visi misi Indonesia Emas 2045, sektor hilirisasi memiliki peranan penting sebagai penopang. 

    Ahli Madya Bidang Hilirisasi Minyak dan Gas Bumi Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Ikhsan Adhi mengatakan sebelumnya peta jalan hilirisasi 2022-2023 telah menjadi acuan. Kendati demikian, terdapat beberapa fokus pembaruan untuk makin mendorong gairah investasi sektor hilirisasi. 

    “Sekarang di tahun ini kita sedang melakukan penajaman terhadap beberapa komoditas utama serta ada 2 aspek yaitu akselerasi dan optimalisasi yang akan kita paripurnakan dari sisi aspek finansial, aspek teknis, dan aspek legal,” kata Ikhsan usai agenda Coffee Morning: Peranan Hilirisasi Industri Menuju Indonesia Emas 2045, Jumat (1/11/2024). 

    Dia mencontohkan, hilirisasi nikel dalam mengalami peningkatan pesat sekaligus mengoptimalkan posisi cadangan nikel Indonesia sebesar 21  juta ton. Peningkatan nilai tambah komoditas tersebut juga diiringi dengan larangan ekspor sejak 2020. 

    Sebelum pelarangan, nilai ekspor nikel mencapai US$3 miliar, setelah dilakukan sinkronisasi larangan posisi nilai tambah komoditas meningkat hingga lebih dari US$30 miliar. 

    Pihaknya juga memproyeksi dampak ekonomi dari hilirisasi nikel yakni nilai investasi yang mencapai US$127,90 miliar pada 2023-2040 hingga peningkatan devisa mencapai US$81,00 miliar. Sedangkan, kontribusi terhadap PDB mencapai US$43,20 miliar pada 2040 dan tenaga kerja sebanyak 357.000 pekerja.

    “Hilirisasi menjadi kendaraan yang dipergunakan oleh pemerintah memastikan skala kepentingan terserap rata untuk seluruh stakeholder. Untuk menciptakan kemandirian nasional, di industri hulu kita optimize agar output nya mendorong pelaku usaha dari hulu ke hilir,” ujarnya. 

    Pemerintah juga memastikan bahwa investor yang masuk di sektor hilirisasi dapat mendorong kolaborasi investasi besar dengan pengusaha nasional daerah sebagaimana tertuan dalam Peraturan Menteri Investasi No 1/2022. 

    Dengan demikian, hilirisasi dapat berdampak pada peningkatan sumber pertumbuhan baru untuk mewujudkan visi Indonesia sentris, pengusaha daerah menjadi tuan rumah di negeri sendiri, UMKM naik kelas, dan pemerataan ekonomi. 

    Adapun, 28 komoditas prioritas hilirisasi dalam peta jalan yang tengah disempurnakan saat ini mencakup sektor mineral, batubara, minyak da gas bumi, perkebunan, kehutanan, perikanan, dan kelautan. 

    Di sektor mineral, komoditasnya mencakup nikel, timah, tembaga, bauksit, besi baja, emas perak, pasir silika, mangan, kobal, dan logam tanah jarang. Sektor batubara dan aspal buton, sektor migas bumi, perkebunan mencakup sawit, kelapa, karet, biofuel, kakao, dan pala. 

    Selanjutnya, sektor kehutanan yaitu kayu balok dan getah pinus. Sementara di sektor perikanan mencakup udang, ikan TCT, rajungan, dan tilapia, serta sektor kelautan yaitu rumput laut dan potensi lahan garam. 

    “Pada prinsipnya, nanti kajian [peta jalan hilirisasi] ini akan menjadi paduan bagi semua, baik pemerintah maupun stakeholder dalam melakukan hilirisasi di Indonesia,” tuturnya. 

    Sebagai informasi, berdasarkan catatan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, progres realisasi penanaman modal di bidang hilirisasi sejak hilirisasi digaungkan yakni tahun 2020 hingga September 2024 total nilai nya mencapai Rp1.245,80 triliun. 

    Capaian realisasi tersebut berasal dari berbagai sektor mencakup mineral berupa smelter nikel, tembaga, bauksit, dan timah senilai Rp759,83 triliun. Lalu, hilirisasi kehutanan di subsektor pulp dan paper sebesar Rp196,99 triliun. 

    Lebih lanjut, penanaman modal bidang hilirisasi pertanian berupa CPO/oleochemical mencapai Rp130,23 triliun, sektor migas berupa petrochemical senilai Rp139,61 triliun, dan ekosistem kendaraan listrik, khususnya baterai mencapai Rp19,14 triliun. 

  • Bio Farma Kantongi Kontrak Ekspor Vaksin Senilai Rp1,4 Triliun pada 2025

    Bio Farma Kantongi Kontrak Ekspor Vaksin Senilai Rp1,4 Triliun pada 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero) telah mengantongi kontrak pengadaan vaksin senilai Rp1,4 triliun dengan beberapa negara untuk 2025.

    Adapun, kesepakatan tersebut diteken saat pertemuan rutin bersama 43 perusahaan farmasi global, World Health Organization (WHO), dan United Nations Children’s Fund (UNICEF) di Sao Paolo, Brazil pada bulan lalu.

    Wakil Direktur Utama Bio Farma Soleh Ayubi mengatakan, Bio Farma kembali dipercaya untuk memasok berbagai jenis vaksin ke sejumlah negara pada 2025. Vaksin yang akan dipasok oleh holding BUMN farmasi tersebut, di antaranya vaksin polio dan difteri, pertusis, tetanus (DPT) untuk anak-anak.

    “Di Sao Paulo, Brasil kami dipercaya kembali untuk memasok vaksin jenisnya macam-macam, di antaranya polio dan DPT, itu total Rp1,4 triliun untuk 2025,” kata Soleh di kantor BUMN, Jumat (1/11/2024).

    Soleh menyampaikan, nilai kontrak sebesar Rp1,4 triliun tersebut baru setengah dari target yang dicanangkan oleh Bio Farma pada 2025. Sebab, pada tahun depan Bio Farma menargetkan total ekspor vaksin dengan nilai mencapai Rp3 triliun.

    Soleh menuturkan, terdapat 153 negara yang bakal menggunakan vaksin milik Bio Farma. Vaksin tersebut, kata Soleh, nantinya sebagian besar adalah vaksin yang diberikan kepada anak-anak.

    Namun, Soleh tak memerinci negara mana saja yang bakal mengimpor vaksin dari perusahaan yang berbasis di Kota Kembang ini.

    “[Sebanyak] 700 juta anak di seluruh seluruh dunia, dari 153 negara itu menggunakan vaksinnya Bio Farma. Jadi sangat-sangat krusial ya, selain yang ada di Indonesia sendiri,” ucapnya.

    Di tempat yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir memastikan pemerintah terus mengupayakan agar Bio Farma bisa menjadi salah satu pusat produksi vaksin dunia. 

    Oleh karena itu, pemerintah mendorong perusahaan farmasi ini untuk meningkatkan kapasitas produksinya yang saat ini diketahui mencapai 3,1 miliar dosis vaksin setiap tahunnya.

    “Bahkan, kita dorong produksinya untuk 10 tahun ke depan. Kalau bisa, bisa naik lima kali lipat. Ini berbagai jenis vaksin ya, ada vaksin kanker serviks ada macam-macam,” ucap Erick.

  • Ketua DPR minta Pemerintah prioritaskan penyelamatan karyawan Sritex

    Ketua DPR minta Pemerintah prioritaskan penyelamatan karyawan Sritex

    Jakarta (ANTARA) – Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Pemerintah fokus memprioritaskan penyelamatan ribuan karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) agar tidak terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) buntut raksasa tekstil itu dinyatakan pailit.

    “Kita harus fokus terhadap perlindungan tenaga kerja dalam menghadapi situasi ketidakpastian seperti ini. Jangan sampai ada PHK,” kata Puan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

    Dia mengatakan bahwa penyelamatan karyawan itu termasuk memastikan regulasi dan fasilitas dari Pemerintah terjamin oleh mereka.

    “Fokusnya tetap pada penyelamatan para pekerja yang berpotensi mengalami pemutusan hubungan kerja,” ujarnya.

    Puan berharap sengketa dagang perusahaan tekstil yang berpusat di Sukoharjo, Jawa Tengah, tersebut dapat segera diselesaikan. Dia berharap pula Sritex memenuhi komitmennya untuk tidak melakukan PHK kepada para karyawannya.

    “Badai PHK atau PHK besar-besaran harus dihindari. Ini menyangkut nasib dan kesejahteraan para karyawan Sritex yang cukup besar,” katanya.

    Menurut dia, Pemerintah harus memperhatikan perlindungan terhadap hak-hak pekerja dari kemungkinan terburuk yang bisa terjadi.

    “Kebijakan Pemerintah harus ramah terhadap para pekerja guna menghindari dampak ekonomi yang lebih luas, serta menurunkan risiko pengangguran massal,” ucapnya.

    Dia meminta Pemerintah terus melakukan pemantauan dan pendampingan bagi para pekerja Sritex merespons status terbaru yang disandang perusahaan tekstil tersebut.

    Namun apabila PHK massal tak dapat dihindari, lanjut dia, Pemerintah harus memastikan jaminan bagi pekerja yang terkena PHK dapat diberikan tanpa ada hambatan.

    Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) itu mencakup gaji, pesangon, hingga akses informasi pasar kerja, dan pelatihan kerja sesuai program BPJS Ketenagakerjaan.

    “Ini harus menjadi perhatian utama karena ketidakpastian akan hak-hak tersebut bisa memperburuk kondisi ekonomi puluhan ribu karyawan Sritex beserta keluarganya,” tuturnya.

    Program itu, tambah dia, diharapkan dapat membantu meringankan beban finansial para karyawan yang kehilangan pekerjaan dengan menyediakan tunjangan sementara, serta pelatihan untuk mencari pekerjaan baru.

    “Kalau bisa bantu juga fasilitasi penyaluran pekerja yang terkena PHK ke tempat-tempat kerja baru. DPR tentunya akan ikut memberi pengawalan,” katanya.

    Selain itu, dia mengingatkan Pemerintah agar memberikan bantuan yang efektif, menyusul adanya isu Pemerintah akan melakukan bail out (dana talangan) untuk menyelamatkan Sritex dari kebangkrutan.

    “Kita juga mendukung bagaimana Pemerintah membantu Sritex agar tetap bisa melakukan ekspor-impor meski berstatus pailit karena kalau operasionalnya tidak jalan, dampaknya ke bisnis mereka, di mana ada puluhan ribu orang menggantungkan nasibnya di situ,” paparnya.

    Dia mengingatkan bahwa potensi PHK massal dapat berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sebab Sritex merupakan perusahaan tekstil terbesar se-Asia Tenggara.

    “Pailitnya Sritex bukan sekadar masalah keuangan perusahaan, namun memiliki dampak yang meluas pada tenaga kerja, ekonomi lokal, dan stabilitas sosial,” kata Puan.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Sulsel Siap ramaikan Made in Indonesia Expo 2025 di Arab Saudi

    Sulsel Siap ramaikan Made in Indonesia Expo 2025 di Arab Saudi

    Makassar (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mendukung dan siap meramaikan penyelenggaraan Made in Indonesia Expo 2025 yang akan digelar untuk kedua kalinya di Riyadh-Arab Saudi, pada April 2025.

    Pelaksana Harian (Plh) Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan Setda Sulsel Abd Aziz Bennu dalam keterangannya di Makassar, Jumat, mengatakan Pemprov telah menggelar sosialisasi Made in Indonesia Expo 2025 di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulsel, sebagai bentuk keseriusan menyambut agenda tersebut.

    “Kehadiran kita pada sosialisasi ini adalah bukti komitmen dan tekad bersama dalam mendorong kemajuan produk-produk lokal Indonesia, khususnya Anjungan Sulawesi Selatan yang akan dipamerkan pada Made in Indonesia Expo 2025 Riyadh, Arab Saudi,” ucapnya.

    Kegiatan Made in Indonesia Expo ini, kata Aziz, bertujuan untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke Arab Saudi dan negara-negara teluk serta negara di Timur Tengah umumnya, meningkatkan kunjungan wisatawan Arab Saudi dan negara di Kawasan Teluk ke Indonesia, dan meningkatkan investasi Arab Saudi ke Indonesia.

    Aziz mengatakan, dalam kegiatan nanti Pemerintah Provinsi Sulsel akan ikut berpartisipasi dengan turut menampilkan produk-produk Sulsel untuk diperkenalkan ke perdagangan internasional, khususnya di kawasan Timur Tengah.

    “Mengapa Sulawesi Selatan ikut berpartisipasi? Karena Arab Saudi sebagai pintu gerbang ke Timur Tengah memiliki potensi yang sangat besar sebagai alternatif tujuan ekspor produk-produk Indonesia,” ujarnya.

    Aziz mengungkapkan, dengan jumlah penduduk sekitar 35 juta jiwa dan dengan Produk Domestik Bruto (PDB) Per Kapita sebesar 34,4 juta dolar AS pada 2022. Rekor ini naik dibanding sebelumnya yaitu 28,2 juta dolar AS untuk 2021 (dilaporkan oleh CEIC Data), maka tidak heran jika Arab Saudi menjadi target pasar ekspor negara-negara lain di dunia.

    Masyarakat Arab Saudi, lanjutnya, juga gemar berwisata, terutama wisata alam bersama keluarga. Diperkirakan lebih dari 4 juta warga Arab Saudi berwisata ke manca negara setiap tahun. Sementara kunjungan wisatawan Arab Saudi ke Indonesia masih sangat rendah.

    Ia menuturkan, sejak tahun 2019, kunjungan wisman Arab Saudi ke Indonesia tidak lebih dari 160.000 orang/tahun. Rata-rata lama menginap wisman Arab Saudi 13,88 hari per kedatangan dengan rata-rata pengeluarannya 1.706,01 dolar AS.

    Melihat potensi ini maka Indonesia berpeluang untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Arab Saudi melalui promosi paket wisata dan keindahan alam Indonesia khususnya Sulawesi Selatan dengan adanya Anjungan Sulawesi Selatan.

    Aziz menambahkan, dengan VISI 2030, Arab Saudi memandang kekayaan negara tidak hanya terletak pada sumber daya alam melainkan sumber daya manusia berkualitas. Oleh karena itu, kerjasama bidang ketenagakerjaan dengan Arab Saudi akan semakin terbuka.

    Sebelumnya, kegiatan Made in Indonesia Expo pertama sukses digelar di Jeddah Exhibition and Convention Center, Jeddah – Arab Saudi, pada November 2018 lalu dan diikuti 125 peserta dengan transaksi senilai 14 juta dolar AS atau setara dengan Rp200 miliar, dan dihadiri 13 ribu pengunjung.

    Baca juga: Belasan negara buka kerja sama perjalanan wisata di Makassar

    Pewarta: Abdul Kadir
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2024