Topik: ekspor

  • Mobil Setir Kiri Buatan Indonesia Tembus Pasar Vietnam – Page 3

    Mobil Setir Kiri Buatan Indonesia Tembus Pasar Vietnam – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Industri otomotif di Indonesia terus memperkokoh posisinya sebagai salah satu penyumbang devisa terbesar serta motor penggerak ekonomi nasional. Pada 2023, ekspor kendaraan utuh atau Completely Built Up (CBU) meningkat 6,7% dari tahun sebelumnya, mencapai 500 ribu unit.

    Selain itu, ekspor komponen kendaraan mencapai 122 juta unit, menandai lonjakan signifikan dalam kontribusi sektor otomotif terhadap ekonomi Indonesia.

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan pentingnya ekspor sebagai upaya membangun reputasi industri otomotif Indonesia di kancah internasional.

    “Ekspor bukan sekadar menjual produk, tetapi juga menciptakan citra positif bagi industri Indonesia,” ucapnya dalam acara peluncuran ekspor perdana PT Chery Indonesia di Cikarang, Jumat (1/11/2024).

    Pada kesempatan tersebut, PT Chery Indonesia meresmikan ekspor OMODA 5 Turbo – mobil berkemudi kiri – ke pasar Vietnam, dimulai dengan 60 unit senilai Rp11,46 miliar.

    Hingga Desember 2024, PT Chery Indonesia merencanakan sembilan pengiriman tambahan untuk memenuhi target ekspor. Menteri Agus juga mengapresiasi Chery atas kontribusinya dalam memperluas jangkauan otomotif Indonesia di pasar global, seraya berharap perusahaan dapat memperbanyak jenis produk dan menambah negara tujuan ekspor ke luar ASEAN, seperti Australia.

    Mendorong TKDN dan Kolaborasi dengan Industri Kecil Menengah

    Menteri Perindustrian menyampaikan catatan bahwa Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) produk Chery masih berada di angka 40%.

    Dia berharap PT Chery Indonesia dapat meningkatkan TKDN hingga 60% dengan melibatkan lebih banyak sektor industri kecil dan menengah (IKM) lokal untuk memperkuat rantai pasok global.

    “Langkah ini akan memperkuat industri dalam negeri dan meningkatkan daya saing produk kita di pasar internasional,” tambahnya.

    Dukungan pemerintah untuk sektor otomotif kian nyata dalam bentuk pelatihan tenaga kerja, investasi teknologi, dan penyederhanaan regulasi. Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan industri otomotif nasional mampu terus berkembang dan bersaing secara global.

     

  • BPS: Ekspor Sulteng September 2024 meningkat 13,35 persen

    BPS: Ekspor Sulteng September 2024 meningkat 13,35 persen

    Selama September 2024, total ekspor Sulteng senilai 1.915,25 juta dolar AS, naik sebesar 225,60 juta dolar AS atau 13,35 persen….Palu (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) pada September 2024 mencapai 1.915,25 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau meningkat 13,35 persen dibandingkan Agustus 2024.

    “Selama September 2024, total ekspor Sulteng senilai 1.915,25 juta dolar AS, naik sebesar 225,60 juta dolar AS atau 13,35 persen dibandingkan bulan sebelumnya,” kata Kepala BPS Sulteng Simon Sapary, di Palu, Jumat.

     

    Ia menjelaskan bahwa kontribusi terbesar terhadap ekspor berasal dari besi dan baja senilai 1.272,80 juta dolar AS atau 66,46 persen dari total nilai ekspor. Kemudian, ekspor nikel senilai 295,86 dolar AS dan bahan bakar mineral senilai 271,74 dolar AS.

     

    Dia mengemukakan terdapat tiga negara tujuan ekspor, yakni Tiongkok, Taiwan, dan India. Negara Tiongkok menjadi negara tujuan dengan nilai ekspor terbesar senilai 899,58 juta dolar AS atau 46,97 persen dari total nilai ekspor.

     

    Sementara itu, kata dia, untuk nilai impor September 2024 sebesar 841,76 juta dolar AS, menurun 5,91 persen atau 52,89 juta dolar AS dibandingkan bulan Agustus 2024.

     

    “Kontribusi terbesar impor berasal dari bijih, kerak dan abu logam senilai 242,95 juta dolar AS atau 28,86 persen dari total nilai impor,” ujarnya.

     

    Tiongkok juga merupakan negara asal impor terbesar senilai 340,91 juta dolar AS atau 40,51 persen dari total nilai impor.

     

    Pewarta: Nur Amalia Amir
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2024

  • Indonesia Jadi Basis Produksi Chery di Asia Tenggara

    Indonesia Jadi Basis Produksi Chery di Asia Tenggara

    Jakarta

    Produsen mobil asal China, Chery, menjadikan Indonesia sebagai negara basis produksi mobil Chery di kawasan Asia Tenggara. Terbaru, Chery Indonesia baru saja mengirim sebanyak 120 unit Omoda 5 untuk pasar Vietnam.

    “Ekspor perdana Chery Omoda 5 ke Vietnam merupakan momen bersejarah bagi Chery Motor Indonesia. Ini adalah bukti nyata dari komitmen kami untuk terus berkembang dan memperluas pasar. Kami optimis bahwa Chery Omoda 5 akan mendapatkan sambutan yang hangat di pasar Vietnam, seperti halnya di Indonesia. Chery Indonesia akan jadi produsen mobil dengan pertumbuhan ekspor tercepat,” ujar Executive Vice President of Chery International Chen Chunqing, di Cikarang Dry Port, Jumat (1/11/2024).

    Setelah Vietnam, Chen menjelaskan akan ada lagi negara lain yang dituju. Saat ini, PT Chery Motor Indonesia telah siap melakukan perakitan untuk kebutuhan market dalam negeri juga ekspor ke negara tetangga.

    Chery Indonesia ekspor perdana 120 unit Omoda 5 ke Vietnam Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    “Bersamaan dengan mulainya ekspor ke Vietnam, kami terus melakukan evaluasi dan melakukan persiapan secara internal. Hal ini guna mempersiapkan ekspor untuk model-model lainnya yang diproduksi di Indonesia agar dapat berkontribusi mendukung perkembangan industri otomotif negara lain,” ucapnya lagi.

    Chen mengatakan, Indonesia menjadi basis produksi penting di Asia Tenggara bagi Chery dan akan memenuhi kebutuhan pasar tersebut. Tidak hanya itu, faktor kualitas pun menjadi salah satu hal yang dilihat, sebab Chery Motor Indonesia berkomitmen untuk memastikan kualitas produksi.

    Sebagai informasi, Chery Omoda 5 pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2023 dan berhasil memikat hati konsumen dengan desain futuristis, performa tangguh, dan fitur-fitur canggih. Sistem keamanan Chery Omoda 5 yang lengkap dengan 12 ADAS juga telah mendapat pengakuan bintang lima dari Australasian NCAP (ANCAP). Di Indonesia, Omoda Series sejak pertama kali diluncurkan hingga kini telah terjual lebih dari 8.000 unit.

    Komitmen Chery Motor Indonesia untuk Pasar Global

    Ekspor Chery Omoda 5 ke Vietnam adalah langkah awal dari rencana ekspansi Chery Motor Indonesia ke pasar global. Selain melakukan kegiatan Completely Knocked Down (CKD) di Indonesia, Chery Motor Indonesia juga berkomitmen untuk mengekspor produk-produk terbaiknya ke berbagai negara di dunia.

    “Kami percaya bahwa produk-produk Chery memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar global. Dengan kualitas dan teknologi yang terus ditingkatkan, kami yakin dapat memenuhi ekspektasi konsumen di berbagai negara,” tambah Chen.

    Sejak pertama kali Chery Motor Indonesia berdiri pada 2022, kini sudah terdapat 67 jaringan dealer di seluruh Indonesia. Pendekatan dealer kepada pasar otomotif Indonesia selalu mendapatkan respons yang positif, baik untuk model Tiggo series maupun Omoda series.

    “Penerimaan yang positif di Indonesia juga merupakan gambaran penerimaan di pasar global. Chery berhasil masuk Fortune 500 dengan peringkat ke-385 dan menduduki peringkat nomor satu untuk ekspor mobil penumpang asal China selama 21 tahun berturut-turut,” tutup Chen.

    (lua/rgr)

  • Biofarma Dapat Kontrak Ekspor Vaksin Rp 1,4 Triliun pada 2025

    Biofarma Dapat Kontrak Ekspor Vaksin Rp 1,4 Triliun pada 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Perusahaan farmasi BUMN, Biofarma mendapatkan kontrak untuk ekspor vaksin senilai Rp 1,4 Triliun pada 2025. Wakil Direktur Utama (Wadirut) Biofarma Soleh Ayubi menuturkan nilai kontrak tersebut sudah mencapai setengah dari target yang diinginkan Biofarma, yakni Rp 3 triliun pada 2025.

    “Kita kembali dipercaya untuk menyuplai vaksin dan jenisnya macam-macam tadi, di antaranya polio, difteri, tetanus, dan pertusis senilai Rp 1,4 triliun pada 2025 saja,” ungkapnya di kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2024).

    Soleh mengatakan, kontrak ini didapatkan setelah rapat besar dengan 43 perusahaan farmasi global yang juga dihadiri WHO, Unicef, dan buyer berbagai negara. Menurutnya, hal ini masih sangat krusial bagi Biofarma untuk menyuplai vaksin 700 juta anak di dunia.

    Dia menambahkan, pihaknya terus berusaha memperbaiki produk. Selain itu, pihaknya juga memastikan supply chain terjamin.

    “Kalau ada gangguan misalkan di Pasteur, Bandung, di pabrik kita, itu dampaknya ke 153 negara. Keterlambatan di titik itu korbannya di 153 negara. Bukan sesuatu yang gampang, sesuatu yang memang superkrusial,” ungkapnya.

    Soleh menyatakan saat ini produksi vaksin Biofarma di pabrik Pasteur, Bandung bisa mencapai 3,1 miliar dosis. Biofarma akan membangun pabrik baru untuk meningkatkan kapasitas produksi vaksin.

    “Kita akan tingkatkan beberapa kali lipat dan ini tidak mungkin dilakukan di pabrik kita yang di Bandung. Teman-teman tahu ya, itu dibangun 130 tahun yang lalu di tengah hutan waktu itu. Sekarang itu sudah di tengah kota penuh banget,” ungkapnya.

    Soleh menjelaskan keamanan pabrik Biofarma di Pasteur kurang mumpuni. Oleh karena itu, pihaknya sedang mencari tempat baru agar dapat digunakan 50-100 tahun ke depan.

    “Nah, dengan seperti itu, kita punya fleksibilitas untuk menaikkan kapasitasnya bahkan sampai lima kali lipat sehingga revenue-nya juga harapannya dari ekspor itu. Kita punya aspirasi internal untuk ekspor 10 tahun ke depan itu bisa menaikkan kapasitasnya sampai 10 kali lipat juga,” ujarnya.

  • Perdagangan Kalbar September 2024 alami surplus 159,71 juta dolar AS

    Perdagangan Kalbar September 2024 alami surplus 159,71 juta dolar AS

    Neraca perdagangan itu atas nilai ekspor sebesar 222,93 juta dolar AS dan impor 63,22 juta dolar AS.Pontianak (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Barat (Kalbar) mencatat neraca perdagangan Kalbar pada September 2024 surplus sebesar 159,71 juta dolar Amerika Serikat (AS).

    “Neraca perdagangan itu atas nilai ekspor sebesar 222,93 juta dolar AS dan impor 63,22 juta dolar AS,” ujar Kepala BPS Kalbar Muh Saichudin, di Pontianak, Jumat.

    Ia menjelaskan untuk nilai ekspor Kalbar pada Oktober 222,93 juta dolar AS tersebut, didominasi oleh tiga jenis barang utama.

    Ketiga jenis tersebut, yakni Bahan Kimia Anorganik (HS28); Lemak & Minyak Hewan/Nabati (HS15); serta Karet dan Barang dari Karet (HS40) masing-masing berkontribusi 55,31 persen, 26,59 persen, dan 6,35 persen.

    “Untuk tujuan ekspor Kalbar sendiri yakni Tiongkok, Malaysia, dan Belanda yang merupakan tiga negara tujuan ekspor Kalbar terbesar pada September 2024, masing-masing mencapai nilai ekspor 39,09 juta dolar AS, 35,85 juta dolar AS dan 28,38 juta dolar AS dengan total kontribusi 103,32 juta dolar AS atau 46,34 persen,” kata dia lagi.

    Sedangkan untuk impor sendiri dari 63,22 juta dolar AS pada September 2024 dari jenis barang, didominasi oleh tiga jenis yakni Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (HS84), Bahan Bakar Mineral (HS27), dan Bahan Kimia Anorganik (HS28).

    Ketiga golongan barang tersebut menyumbang masing-masing 55,39 persen, 14,28 persen, dan 7,05 persen dengan kontribusi 76,72 persen.

    “Negara Malaysia, Tiongkok, dan Singapura merupakan tiga negara pemasok terbesar impor Kalbar pada September 2024 dengan total kontribusi 56,00 juta AS atau 88,58 persen dari keseluruhan nilai impor Kalbar,” ujar dia pula.
    Baca juga: Perdagangan Kalbar hingga Oktober 2023 surplus 1.254,79 juta dolar AS
    Baca juga: Pemprov Kalbar: FMM perkuat perdagangan Kalbar-Malaysia
     

    Pewarta: Dedi
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2024

  • Trump Janji Naikkan Tarif Jika Menang Pilpres, Goldman Sachs Ungkap Dampaknya ke China

    Trump Janji Naikkan Tarif Jika Menang Pilpres, Goldman Sachs Ungkap Dampaknya ke China

    Bisnis.com, JAKARTA – Tarif impor AS yang lebih tinggi terhadap barang-barang China dapat menghambat pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Di sisi lain, hal ini juga berpotensi memaksa China untuk fokus ke konsumen dalam negeri. 

    Tim Analis Goldman Sachs Inc. yang dipimpin oleh Xinquan Chen dalam laporan yang dikutip Jumat (1/11/2024) menyebut, jika terjadi tarif yang lebih tinggi, Beijing akan terpaksa meningkatkan dukungan fiskal untuk lebih meningkatkan permintaan domestik. 

    Chen mengatakan, gelombang stimulus pemerintah tahun ini – yang mencakup program tukar tambah peralatan rumah tangga dan dukungan real estate – sudah siap untuk menggeser pertumbuhan tahun depan ke arah yang sama.

    “Jika barang-barang China menghadapi tarif AS yang lebih tinggi tahun depan, hal ini akan menekankan pergeseran ke arah permintaan domestik,” tulis laporan tersebut dikutip dari Bloomberg, Jumat (1/11).

    Analis Goldman memperkirakan tarif sebesar 20% terhadap barang-barang China jika Trump memenangkan kursi kepresidenan. Hal ini akan mengurangi produk domestik bruto (PDB) Negeri Panda tersebut sebesar 0,7% dan berdampak pada pembentukan modal dan ekspor. 

    Dalam hal ini, mereka juga memperkirakan China akan menoleransi pelemahan yuan untuk memitigasi dampaknya, memperluas program penggantian barang dan peralatan rumah tangga, dan memberikan bantuan tunai yang ditargetkan kepada beberapa rumah tangga.

    Analis dan investor semakin melihat pejabat China lebih banyak beralih ke konsumsi hanya jika gambaran perdagangan semakin melemah. Investor veteran Asia Weijian Shan, ketua eksekutif PAG, juga mengatakan lingkungan eksternal yang sulit akan mendorong para pejabat untuk memprioritaskan konsumsi yang lebih besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

    China telah mengidentifikasi penurunan permintaan sebagai tantangan utama sejak 2021 dan berulang kali berjanji untuk mendorong konsumsi pada pertemuan Politbiro, sebuah badan yang terdiri dari pejabat tinggi China. 

    Banyak ekonom – termasuk penasihat kebijakan dan mereka yang bekerja di lembaga swasta – telah mengusulkan pemberian uang tunai kepada keluarga untuk meningkatkan pengeluaran selama beberapa tahun terakhir, namun sejauh ini Beijing tidak menunjukkan tanda-tanda akan menerapkan saran tersebut.

    Organisasi-organisasi termasuk Dana Moneter Internasional (IMF) juga menyerukan penyeimbangan kembali ekonomi di China agar tidak terlalu bergantung pada investasi dan perdagangan. Adapun, AS juga ikut serta mengkritik kelebihan pasokan dalam perekonomian China. 

    Bagi Beijing, meningkatnya permusuhan dari AS dan langkah-langkah yang membatasi China dalam bidang teknologi utama semakin memperkuat tekad Presiden Xi Jinping untuk memprioritaskan kemandirian teknologi dan sektor manufaktur.

    Para pemilih AS akan pergi ke tempat pemungutan suara pada hari Selasa dalam pertarungan antara Donald Trump dan Kamala Harris. Mantan presiden tersebut mengatakan dia mungkin akan mengenakan tarif terhadap barang-barang China lebih dari 60% jika terpilih.

  • BPS: Ekspor dan impor Sumut turun pada September 2024 

    BPS: Ekspor dan impor Sumut turun pada September 2024 

    Medan (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menyatakan nilai ekspor dan impor di Provinsi Sumatera Utara mengalami penurunan pada September 2023 bila dibandingkan bulan sebelumnya.

    “Nilai ekspor pada September mencapai 996,23 juta AS, turun 4,34 persen dibandingkan dengan keadaan Agustus dengan nilai 1.041,48 dolar AS,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara Asim Saputra di Medan, Jumat.

    Asim mengatakan secara year on year bila dibandingkan dengan September 2023, jumlah ekspor Sumut mengalami peningkatan sebesar 13,89 persen.

    Lebih lanjut, dia mengatakan, sektor industri masih mendominasi yakni 95,16 persen, sementara Agustus sektor industri 93,38 persen.

    kemudian, untuk sektor pertanian memberikan pangsa pasar 4,84 persen, menurun Agustus 6,62 persen.

    “Kiriman ekspor terbesar September 2024 lemak dan minyak hewan nabati mencapai 400,19 juta dolar AS dan berbagai produk kimia 125,67 juta dolar AS,” kata Asim.

    Kemudian pangsa ekspor ke Tiongkok 17,93 persen dengan total 178,65 juta dolar AS, Amerika Serikat 14,44 persen dengan nilai 143,82 juta dolar AS, India dengan nilai 6,20 persen dengan nilai 61,79 juta dolar AS.

    “Pangsa pasar tiga negara dominan ini menyentuh 38,57 persen,” kata Asim.

    Untuk tujuan ke negara ASEAN total ekspor mencapai 128,51 juta dolar AS dengan pangsa pasar 12,90 persen. Sementara di Asia di luar ASEAN total pasar 346,52 juta dolar AS atau 34,78 persen.

    Untuk nilai impor sebesar 456,10 juta dolar AS atau turun 8,94 persen dibandingkan Agustus 2024. Peran bahan baku penolong mencapai 77,67 persen dari total impor September ini.

    Untuk negara asal impor yakni Tiongkok dengan nilai 121,50 juta dolar AS, Singapura 68,88 juta, Malaysia 59,92 juta dolar AS. Impor dari ASEAN 168,68 juta dolar AS, Asia di luar ASEAN 171,89 juta dolar AS.

    Sementara neraca perdagangan September surplus perdagangan dari kegiatan ekspor dan impor Sumatera Utara bernilai 540,13 juta dolar AS, turun tipis 0,09 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

    Neraca perdagangan Sumut menurut negara yakni Amerika Serikat 105 juta dolar AS, Rusia 60 juta dolar AS dan Tiongkok 57 dolar AS.

     

    Pewarta: M. Sahbainy Nasution
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Airlangga Akui PMI Manufaktur Masih Kontraksi Akibat Daya Beli Lemah

    Airlangga Akui PMI Manufaktur Masih Kontraksi Akibat Daya Beli Lemah

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara terkait masih terkontraksinya Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia  pada Oktober 2024 di level 49,2. 

    Airlangga menyebutkan sektor manufaktur masih bertengger di bawah angka 50—yang menunjukkan kontraksi atau penurunan aktivitas—akibat kondisi daya beli masyarakat yang mempengaruhi permintaan. 

    “Kami melihat dari segi domestik itu terjadi pelemahan konsumen,” ujarnya kepada media massa di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (1/11/2024). 

    Pasalnya, permintaan yang turun dari masyarakat membuat stok barang meningkat dan produksi barang baru menjadi turun. 

    Dirinya berharap kondisi daya beli masyarakat ini dapat segera pulih sehingga permintaan naik dan pabrik ataupun industri dapat terus melakukan produksi. 

    Airlangga menuturkan pemerintah terus mencapi potensi baik dari pasar domestik maupun pasar ekspor agar barang-barang tersebut dapat terserap. 

    “Kalau konsumsinya recover kita juga berharap industrinya juga bisa akan terdorong,” tuturnya. 

    Pernyataan Airlangga tersebut sejalan dengan informasi S&P Global terbaru bahwa operasional manufaktur Indonesia masih mengalami penurunan dari sisi produksi, permintaan baru, dan ketenagakerjaan. 

    Economics Director S&P Global Market Intelligence Paul Smith mengatakan hal tersebut dikarenakan aktivitas pasar yang belum bergairah karena ketidakpastian geopolitik yang menyebabkan klien waspada dan tidak bergerak.

    Kondisi pasar yang lesu membuat penumpukan pekerjaan baru turun karena perusahaan mampu menyelesaikan pekerjaan, sedangkan stok barang jadi meningkat. 

    Sementara dari data inflasi yang kerap dikaitkan dengan daya beli masyarakat, mulai mencatatkan terjadi inflasi setelah liam bulan mengalami deflasi bulanan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya inflasi sebesar 1,71% secara tahunan atau year on year (YoY) dan sebesar 0,08% secara bulanan atau month to month (MtM). 

    Di mana secara bulanan, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil inflasi 0,06%. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan.

    Sementara penyumbang utama inflasi Oktober 2024 secara tahunan adalah kelompok kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil inflasi 0,67%. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah beras, Sigaret Kretek Mesin (SKM), kopi bubuk, minyak goreng, dan bawang merah.

  • Ekonom: Keanggotaan BRICS naikkan daya tawar RI di depan OECD

    Ekonom: Keanggotaan BRICS naikkan daya tawar RI di depan OECD

    Indonesia akan semakin terkoneksi dengan komunitas ekonomi yang dinamis dan mewakili lebih dari 50 persen PDB duniaJakarta (ANTARA) – Ekonom Universtias Paramadina Wijayanto Samirin menilai keanggotaan Indonesia di BRICS dapat menaikkan daya tawar Indonesia di depan negara-negara anggota OECD.

    “Indonesia akan semakin terkoneksi dengan komunitas ekonomi yang dinamis dan mewakili lebih dari 50 persen PDB dunia berdasarkan purchasing power parity (PPP),” kata Wijayanto saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.

    Diketahui, Indonesia telah melayangkan surat expression of interest yang menandakan langkah resmi untuk mendaftar keanggotaan BRICS pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus 23-24 Oktober 2024 di Kazan, Russia.

    Menurut Wijayanto, BRICS berpotensi mendongkrak nilai ekspor beserta investasi Indonesia. Hal ini karena keanggotaan BRICS dapat membuka peluang pasar ekspor yang baru, khususnya ke negara-negara seperti Brasil dan Afrika Selatan.

    Keanggotaan BRICS dapat membantu mendiversifikasi pasar ekspor Indonesia sehingga ketergantungan pada pasar tradisional mampu berkurang.

    Langkah ini memungkinkan Indonesia lebih tangguh menghadapi gejolak ekonomi global dan menjadi hal positif untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen.

    Baca juga: Ekonom: Keanggotaan RI di BRICS berpotensi pengaruhi aksesi OECD

    Baca juga: Pengamat: RI harus punya produk unggulan jika ingin untung di BRICS

    “Tetapi untuk mencapai 8 persen rasanya sangat berat. Dana Moneter Internasional (IMF) saja mem-forecast pertumbuhan ekonomi kita hanya di level sekitar 5 persen di 2019, utang yang berlebih menjadi salah satu alasan utama,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Wijayanto mengatakan bahwa keanggotaan Indonesia di BRICS dapat menjadi penyeimbang untuk ambisi dedolarisasi negara-negara BRICS. Di lingkup BRICS sendiri, saat ini ada dua kelompok dengan pandangan berbeda soal dedolarisasi.

    Kelompok pertama negara-negara yang ingin mengakhiri peran dolar AS sebagai mata uang global seperti China dan Rusia.

    Kemudian kelompok kedua, kelompok negara yang berpandangan moderat yang ingin membangun sistem pembayaran (payment system) dan mendorong penerapan mata uang lokal untuk ekspor impor, salah satunya India.

    “Indonesia harus memperkuat kelompok moderat, dan menjadi jembatan dengan OECD. Menggantikan dolar AS adalah ilusi, tetapi mengurangi dominasinya dan mengangkat peran mata uang lokal adalah solusi menuju sistem moneter dunia yang lebih stabil dan fair, serta mendorong stabilitas rupiah,” jelasnya.

    Sementara, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal menilai Indonesia lebih cocok bergabung dengan kelompok BRICS dibandingkan dengan OECD.

    Hal tersebut karena karakteristik dan kepentingan ekonomi negara-negara BRICS lebih sejalan dengan kondisi Indonesia sebagai negara berkembang.

    “Kalau saya sih jelas lebih cocok ke BRICS daripada OECD, karena OECD adalah kumpulan negara-negara maju yang dalam banyak hal beda karakteristiknya dengan kita, kepentingannya juga dalam konteks ekonomi tentu saja berbeda antara negara maju dan juga negara berkembang,” ujar Faisal.

    Ia mengatakan bahwa BRICS menawarkan kesamaan yang lebih banyak, yang dapat mewakili kepentingan negara berkembang.

    Namun, dirinya juga menyarankan bahwa Pemerintah mesti tetap melakukan kalkulasi ekonomi mendalam sebelum membuat keputusan tentang bergabung dengan kelompok internasional seperti BRICS atau OECD.

    “Indonesia tetap perlu melakukan kalkulasi sebelum memutuskan, jadi kalkulasi ekonominya apa keuntungan kalau dari sisi perdagangan dan investasi, kalau kita mau ekspor, ekspor yang mana yang mesti menjadi andalan dan mesti didorong ya, dan kalau ada potensi impor, nah kita perlu mengantisipasi yang mana dan strateginya seperti apa,” tutupnya.

    Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI Sugiono menyampaikan langkah Indonesia menjadi anggota BRICS merupakan pengejawantahan politik luar negeri nasional yang berasaskan nilai bebas aktif. Indonesia memandang BRICS sebagai wahana yang tepat untuk memajukan kepentingan negara-negara Selatan Global (Global South).

    Baca juga: Kemendag: Perlu pengembangan sektor jasa untuk hadapi tantangan OECD

    Baca juga: Pemerintah meluncurkan Portal Aksesi OECD

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pemerintah terus berupaya meningkatkan pariwisata halal

    Pemerintah terus berupaya meningkatkan pariwisata halal

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan pariwisata halal agar Indonesia menjadi tujuan wisata ramah Muslim teratas di dunia.

    Dalam The 6th International Halal Tourism Summit di Jakarta, Rabu (30/10), Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana Widiyanti menyampaikan bahwa Indonesia telah mendapat penghargaan sebagai destinasi ramah Muslim terbaik tahun 2023 dan 2024 dari Mastercard Crescent Rating Global Muslim Travel Index.

    Menurut siaran pers kementerian di Jakarta, Jumat, Indonesia juga menempati peringkat teratas dalam daftar tujuan wisata halal dunia Global Muslim Travel Index (GMTI) tahun 2023, mengungguli 140 negara lainnya.

    Widiyanti mengatakan, pemerintah berupaya memperkuat hubungan dengan pelaku industri, memperluas pasar, mempromosikan ekspor halal, meningkatkan pemahaman masyarakat tentang wisata halal, dan menarik investasi ke lingkup industri halal guna mendukung pengembangan pariwisata halal.

    Menurut dia, pelaksanaan kegiatan seperti Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 mendukung pelaksanaan misi untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi utama pariwisata ramah Muslim global.

    “Membuka kesempatan yang sangat berharga untuk mendorong industri halal dan menjadikan Indonesia top of mind dari wisatawan Muslim yang ada di berbagai belahan dunia,” kata Widiyanti.

    “Bersama-sama, mari kita tingkatkan pariwisata halal Indonesia dan memperkenalkan negara kita yang indah ini sebagai paradise on earth (surga di bumi),” katanya.

    Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rizki Handayani mengemukakan bahwa perbaikan dalam segi atraksi, amenitas, dan kolaborasi antar-pemangku kepentingan perlu dilakukan untuk meningkatkan pariwisata halal di Indonesia.

    “Yang terpenting bukan bagaimana kita sudah mengalahkan negara tetangga sehingga menjadi nomor satu, tapi bagaimana kita berusaha memperbaiki diri sesuai aspek-aspek yang dinilai dalam Mastercard Crescent Rating Global Muslim Travel Index,” kata Rizki.

    Ia menyampaikan bahwa populasi Muslim di dunia yang mencapai sekitar dua miliar menghadirkan peluang besar bagi usaha pariwisata halal dan pengembangan produk halal dalam negeri.

    Baca juga: Indonesia menempati peringkat pertama di Global Muslim Travel Index

    Baca juga: Menparekraf ingin pariwisata halal Indonesia tetap terbaik di dunia

    Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
    Editor: Maryati
    Copyright © ANTARA 2024