Topik: ekspor

  • Memperkuat industri, mempercepat Indonesia jadi negara maju

    Memperkuat industri, mempercepat Indonesia jadi negara maju

    Pekerja menyelesaikan perakitan mobil di Sunter, Jakarta, Selasa (6/6/2023). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.

    Memperkuat industri, mempercepat Indonesia jadi negara maju
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Minggu, 01 Desember 2024 – 09:01 WIB

    Elshinta.com – Sektor industri memiliki peranan yang sangat penting bagi kemajuan Indonesia karena sektor ini sudah menjadi salah satu tulang punggung ekonomi dalam satu dekade terakhir. Sektor ini juga turut serta menjadi penyelamat pada masa-masa krisis seperti pada pandemi COVID-19.

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan kontribusi sektor industri Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional terlihat stabil dibandingkan negara-negara lain, dengan rata-rata kontribusi 18–21 persen dalam kurun satu dekade, sedangkan negara lain, seperti India, Italia, Jepang, Thailand, Vietnam, dan Brasil terlihat lebih fluktuatif.

    Dari sisi investasi, sektor industri sudah memberikan sumbangsih yang tinggi terhadap keberlanjutan ekosistem investasi nasional. Hal ini dapat dilihat melalui adanya peningkatan minat investor yang masuk pada 2014–2016 yang secara beruntun menanamkan modalnya sebesar Rp186,79 triliun, Rp232,02 triliun, lalu Rp322,92 triliun.

    Sementara pada 3 tahun selanjutnya (2017–2019) kontribusi investasi industri pengolahan nonmigas (IPNM/manufaktur) mengalami penurunan, yaitu sebesar Rp268,85 triliun, Rp218,12 triliun, dan Rp213,44 triliun.

    Meski demikian situasi penurunan kontribusi investasi IPNM 2017–2019, telah memperoleh respons yang tepat dan progresif dari Pemerintah melalui penerbitan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, yang salah satu tujuan utamanya adalah penciptaan kemudahan dan penyederhanaan berusaha, sehingga membuat minat investasi sektor IPNM meningkat secara pesat.

    Rezim UU Cipta Kerja berhasil mendongkrak peningkatan nilai investasi IPNM. Per tahun 2020, investasi sektor manufaktur kembali naik menjadi Rp259,28 triliun dan pada tahun 2023 tercatat melesat menjadi Rp565,25 triliun.

    Dengan nilai investasi tahun 2023 tersebut, IPNM telah memberikan kontribusi nilai investasi nasional yang cukup signifikan, yaitu terhitung sebesar 39,84 persen dari total nilai investasi nasional seluruh sektor ekonomi.

    Berkat besarnya kontribusi sektor manufaktur terhadap ekosistem investasi di Tanah Air, hal ini secara langsung membuat industri menjadi sumber pembuka lapangan pekerjaan yang masif.

    Tercatat IPNM memberikan kontribusi terhadap serapan tenaga kerja nasional sebesar 13,8 persen pada tahun 2023. Selain itu tercatat adanya peningkatan lapangan pekerjaan dalam kurun waktu 10 tahun dengan penambahan mencapai 3 juta lapangan kerja.

    Pada tahun 2020, serapan tenaga kerja sektor IPNM sempat turun ke angka 17,43 juta orang. Namun permasalahan ini sudah dipulihkan, di mana pada tahun 2023 total tenaga kerja sektor manufaktur tercatat mencapai 19,29 juta orang.

    Adapun dari sisi kontribusi terhadap nilai ekspor nasional, IPNM tercatat memiliki nilai yang relatif stabil dari tahun 2014 hingga tahun 2020, yaitu di kisaran angka sebesar 121 miliar dolar AS.

    Selanjutnya, pada tahun 2021 kontribusi ekspor IPNM menunjukkan kenaikan signifikan pada angka 176,73 miliar dolar AS, dan terus mengalami kenaikan hingga angka 205,69 miliar dolar AS pada tahun 2022.

    Tingginya capaian kontribusi ekspor 2021–2021 tersebut, merupakan efektivitas kebijakan Izin Operasional Mobilitas dan Kegiatan Industri (IOMKI) dari Kementerian Perindustrian yang mengantarkan manufaktur Indonesia berhasil memanfaatkan ceruk pasar ekspor.

    Pada tahun 2023, seiring dengan mulai berjalannya aktivitas produktif industri di banyak negara pascapandemi, kontribusi ekspor IPNM tetap berada di level tinggi yakni mencapai 186,59 miliar dolar AS.

    Dengan nilai ekspor pada tahun tersebut, IPNM telah memberikan kontribusi ekspor tertinggi dibanding sektor ekonomi lainnya, yaitu sampai dengan 72,24 persen dari total nilai investasi nasional.

    Besarnya kontribusi dari sisi investasi, serapan tenaga kerja, dan ekspor dari sektor manufaktur ini memperkuat posisi industri Indonesia di mata internasional.

    Berdasarkan data Bank Dunia (World Bank), Indonesia berada di posisi ke-12 “Top Manufacturing Countries by Value Added” dunia pada tahun 2023, dengan perolehan nilai tambah perekonomian dari sektor manufaktur (manufacturing value added/MVA) mencapai 255 miliar dolar AS.

    Angka ini meningkat sebanyak 14 miliar dolar AS atau 5,83 persen dibandingkan nilai MVA sebelumnya pada tahun 2022 yang tercatat 241 miliar dolar AS.

    Implikasinya, hal ini menaikkan peringkat Indonesia dari peringkat ke-13 dunia pada tahun 2022 menjadi peringkat ke-12 pada tahun 2023 yang berada persis di bawah negara maju seperti China, Amerika Serikat, Jerman, Jepang, dan Inggris.

    Di Asia Tenggara, Indonesia menempati posisi pertama, serta berada jauh di atas Thailand yang peringkat kedua dengan nilai 128 miliar dolar AS, dan Vietnam yang merupakan peringkat ketiga dengan nilai 102 miliar dolar AS.

    Capaian itu mengartikan struktur manufaktur yang dimiliki Indonesia lebih dalam dan tersebar merata sehingga memiliki nilai tambah (value  added) yang jauh lebih besar daripada Thailand dan Vietnam yang nilai MVA-nya hanya setengah dari nilai MVA Indonesia.
    Kebijakan proindustri

    Untuk menjaga kontribusi sektor manufaktur terhadap pemajuan ekonomi Indonesia, diperlukan kebijakan dan regulasi yang memprioritaskan industri. Hal inilah yang menjadi kerangka utama Kementerian Perindustrian dalam menyiapkan setiap beleid yang hendak dibuat.

    Setidaknya ada tujuh kebijakan yang diterapkan dan satu kebijakan yang didorong Kemenperin untuk memberikan dampak besar terhadap pemajuan industri.

    Kebijakan tersebut meliputi penguatan sumber daya manusia (SDM) industri melalui program pendidikan dan pelatihan vokasi, kebijakan harga gas bumi tertentu (HGBT), skema Making Indonesia 4.0, restrukturisasi mesin/peralatan industri, penguatan wirausaha baru industri kecil menengah (IKM), dekarbonisasi dan industri hijau, kebijakan hilirisasi, serta mendorong untuk memindahkan jalur masuk produk impor (entry point) ke pelabuhan yang berada di timur Indonesia.

    Untuk kebijakan sekolah vokasi, Kemenperin memiliki sembilan SMK/SMAK, 11 politeknik, dan dua akademi komunitas yang siap mencetak SDM industri unggul. Hal ini karena di satuan pendidikan tersebut mengedepankan skema keterhubungan (link and match) yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri dalam negeri.

    Kebijakan HGBT merupakan program subsidi gas murah bagi industri dengan menetapkan harga 6 dolar AS per million british thermal unit (MMBTU) yang pada saat ini dialokasikan kepada tujuh subsektor industri pengolahan, yakni pupuk, petrokimia, oleochemical, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet.

    Kebijakan HGBT memiliki manfaat yang besar bagi pemajuan ekonomi Indonesia, itu karena dari portofolio penerima HGBT di tahun 2023, tercatat ada sebanyak 321 perusahaan dengan alokasi gas industri sebesar 1222,03 billion british thermal unit per day (BBTUD), sedangkan alokasi untuk kelistrikan sebesar 1231,22 BBTUD.

    Apabila dikonversikan ke dalam rupiah, modal yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan program HGBT untuk tujuh subsektor industri menelan biaya sebesar Rp51,04 triliun.

    Namun, nilai tambah bagi perekonomian yang dihasilkan dari program itu mencapai Rp157,20 triliun atau meningkat hampir tiga kali lipat dari modal awal yang digelontorkan. Oleh karena itu, Kemenperin saat ini tengah memperjuangkan untuk memperluas cakupan HGBT ke seluruh subsektor industri.

    Selanjutnya peta jalan Making Indonesia 4.0 yang bertujuan untuk menggabungkan teknologi digital dan fisik untuk menciptakan sistem produksi yang lebih efisien, fleksibel, dan terhubung. Hal ini demi mendorong produktivitas pelaku industri dalam negeri sehingga memberikan kontribusi lebih besar terhadap pemajuan ekonomi nasional.

    Untuk program restrukturisasi mesin/peralatan industri, kebijakan ini memberikan bantuan pembiayaan berupa penggantian dana (reimburse) bagi pelaku industri yang mengajukan untuk melakukan pembaruan terhadap mesin produksinya.

    Pada industri tekstil dan produk tekstil (TPT), program ini berdampak terhadap peningkatan kapasitas produksi 21,75 persen, efisiensi energi 11,86 persen, dan penjualan 6,65 persen. Sementara pada industri pengolahan kayu, program ini dimulai pada tahun 2022 dan telah berdampak positif pada efisiensi perusahaan hingga 10-30 persen, mutu produk 10-30 persen, dan produktivitas perusahaan hingga 20-30 persen.

    Adapun kebijakan penguatan wirausaha baru IKM, memiliki tujuan memunculkan wirausaha baru yang mendapatkan legalitas izin berusaha. IKM yang dilatih sampai tahun 2024 sebanyak 167.784 IKM, dan yang mendapatkan legalitas izin berusaha sebanyak 64.490 IKM.

    Lebih lanjut, kebijakan dekarbonisasi dan industri hijau yakni untuk memperkuat daya saing sektor industri, mengingat saat ini pasar global sudah banyak yang menginginkan produk hasil industri rendah emisi.

    Adapun sejak diterbitkannya Permenperin 26/2018 tentang Standar Industri Hijau untuk Industri Semen Portland, dampak pada sektor industri semen telah berhasil meningkatkan reduksi emisi gas rumah kaca (GRK) energi, yang mana pada tahun 2022 mencapai 3,89 juta ton CO2, serta mengurangi intensitas emisi energi yang digunakan dalam proses produksi.

    Ihwal beleid hilirisasi, kebijakan ini membawa manfaat besar untuk industri logam dan kelapa sawit. Ekspor industri logam dari tahun 2014 bergerak ke arah yang positif atau mengalami peningkatan. Ekspor tertinggi terjadi pada tahun 2022 dengan peningkatan sebanyak empat kali lipat dibanding tahun 2014.

    Jumlah smelter nikel standalone binaan Kemenperin yang telah beroperasi sebanyak 55 smelter, dengan total kapasitas produksi sebesar 26,98 juta ton/tahun.

    Hilirisasi produk nikel juga terbukti berkontribusi positif, yang dapat dilihat melalui perbandingan nilai ekspor pada tahun 2014 yakni 1,06 miliar dolar AS, dengan nilai ekspor tahun 2023 yang mencapai 6,82 miliar dolar AS. Artinya hilirisasi membawa peningkatan kontribusi hingga enam kali lipat.

    Untuk hilirisasi kelapa sawit, kebijakan ini membawa manfaat yang besar. Hal ini dapat dilihat melalui ekspor industri makanan dari tahun 2014 cenderung bergerak sedikit fluktuatif, namun mulai tahun 2020 bergerak meningkat hingga tahun 2022 mencapai titik puncaknya yaitu 48,46 miliar dolar AS atau meningkat sebanyak dua kali lipat dibandingkan tahun 2014.

    Begitu juga dengan kondisi investasi industri makanan dari tahun 2014 bergerak fluktuatif, dan meningkat sampai tahun 2022 hampir dua kali lipat.

    Ragam jenis produk hilir dari kelapa sawit juga tercatat terus mengalami peningkatan, pada tahun 2011 sebanyak 48 jenis, tahun 2023 meningkat menjadi 193 jenis.

    Untuk memaksimalkan peran industri manufaktur terhadap pemajuan ekonomi, perlu adanya sinergi bersama antarkementerian/lembaga untuk membuat kebijakan dan regulasi yang pro terhadap industri dalam negeri.

    Hal ini agar Misi Astacita dari Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang menginginkan Indonesia menjadi negara maju bisa terwujud.

    Sumber : Antara

  • PNM Dorong Potensi Usaha Ultra Mikro Naik Kelas

    PNM Dorong Potensi Usaha Ultra Mikro Naik Kelas

    Jakarta: PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mendorong pelaku usaha ultra mikro di Indonesia naik kelas. Perlu dilakukan berbagai program pelatihan, coaching, serta membuka akses jaringan atau networking yang luas bagi para pelaku usaha.
     
    Hal itu diungkapkan Direktur Operasional PNM Sunar Basuki dalam acara webinar dan bazar bertajuk ‘Kepo-in Produk Paling Dicari Filipina, Potensi Ekspor UMKM’ yang digelar bersama Philippine Women’s Association (PWA) Indonesia.
     
    Basuki memberikan wawasan tentang bagaimana PNM memberdayakan perempuan pelaku usaha ultra mikro. PNM memiliki pendekatan yang berbeda dengan lembaga keuangan konvensional.PNM tidak ada kewajiban memberikan jaminan, yang biasanya menjadi syarat utama di lembaga perbankan. 
    “PNM tidak mengutamakan syarat-syarat ketat seperti yang diterapkan bank. Di bank, pinjaman harus didasarkan pada jaminan, kredibilitas usaha, dan kemampuan nasabah. Sementara di PNM, kami fokus pada mereka yang kurang mampu. Orang yang mampu malah tidak kami beri pinjaman,” kata Sunar.
     
    Sunar menyebut PNM telah menjangkau lebih dari 6.000 kecamatan di 36 provinsi. PNM mengoperasikan 4.000 unit kerja PNM Mekaar dan melayani lebih dari 21,2 juta nasabah di seluruh Indonesia.
     
    “Kami hadir untuk membantu ibu-ibu yang prasejathera dan ingin berusaha, tetapi terkendala modal. PNM memberikan dukungan bagi perempuan yang ingin mengembangkan usaha demi membantu perekonomian keluarga, serta memenuhi kebutuhan pendidikan dan kesehatan mereka,” ujarnya.
     
    Berdasarkan data PNM, sektor UMKM berkontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia, menyerap 97 persen tenaga kerja, menciptakan 97 persen lapangan pekerjaan, serta menyumbang 60,34 persen dari total GDP nasional. Selain itu, UMKM juga berperan dalam menyumbang 14,17 persen ekspor Indonesia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (FZN)

  • Komoditas Unggulan Ini Siap Meluncur ke Tiongkok, Apa Saja?

    Komoditas Unggulan Ini Siap Meluncur ke Tiongkok, Apa Saja?

    Jakarta: PT Berkat Cawan Milenial (BCM), perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan bahan pangan dari produksi hingga distribusi internasional, menandatangani perjanjian kerja sama ekspor komoditas unggulan Indonesia yakni jagung, tapioka, dan tepung konyaku dengan mitra Guang Tong Shi Pin dari Guangdong, Tiongkok.
     
    Pengiriman perdana dijadwalkan pada Januari 2025, menandai langkah penting dalam memperluas jangkauan distribusi global sekaligus mendukung program pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Pemerintah Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, menargetkan pencapaian swasembada pangan pada 2027.
     
    Inisiatif ini mencakup pembangunan lumbung pangan di berbagai tingkatan serta program makan bergizi gratis bagi pelajar dan kelompok rentan. Kerja sama ekspor komoditas yang dilakukan oleh BCM sejalan dengan upaya pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
    Direktur Utama BCM, Via Amalia menyatakan ekspor jagung, tapioka, dan tepung konyaku ini tidak hanya meningkatkan devisa negara tetapi juga mendorong produktivitas petani lokal.
     
    “Kerja sama ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di pasar global, tetapi juga menjadi bagian dari upaya kami untuk berkontribusi langsung terhadap ketahanan pangan nasional. Kami percaya ekspor ini akan membuka lebih banyak peluang bagi petani lokal, memperluas cakupan pasar, dan menunjukkan kualitas unggulan bahan pangan Indonesia,” ujar dia, dalam keterangan tertulis, Minggu, 1 Desember 2024.
     
    Sebagai perusahaan yang mengelola bahan pangan dari proses produksi hingga distribusi, BCM memprioritaskan kualitas, efisiensi, dan keberlanjutan. Komoditas seperti jagung, tapioka, dan tepung konyaku dipilih karena tingginya permintaan global terhadap produk ini.
     
    Jagung dan tapioka menjadi komponen penting dalam industri pangan dan pakan ternak, sedangkan tepung konyaku telah menarik perhatian pasar internasional sebagai bahan pangan sehat dan ramah lingkungan.
     
    “Kami terus berinovasi untuk memastikan setiap produk yang kami kelola tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar internasional tetapi juga membawa manfaat nyata bagi komunitas lokal. Kami memahami pentingnya efisiensi dalam rantai pasokan, dan itulah yang menjadi fokus utama kami dalam setiap tahap proses produksi hingga distribusi,” tambah Via Amalia.
     
    BCM terus berinovasi dalam mengoptimalkan rantai pasokan untuk memastikan produk pangan sampai ke konsumen dengan efisien. Teknologi dan strategi distribusi yang digunakan memungkinkan perusahaan untuk menjaga kesegaran produk, meminimalkan biaya logistik, dan meningkatkan daya saing di pasar internasional.
     
    Hal ini juga mendukung pencapaian keberlanjutan dan efisiensi dalam rantai pasokan global. Kerja sama dengan berbagai pihak menjadi pilar penting dalam strategi BCM untuk memperluas jangkauan distribusi global.
     
    Dengan mitra seperti PT Rajawali Nusindo (RNI), BUMN yang berperan aktif dalam mendukung sektor pangan, dan mitra internasional di Guangdong, China, BCM membangun jaringan distribusi yang solid untuk meningkatkan kepercayaan pasar terhadap produk pangan Indonesia.
     
    “Kami yakin kolaborasi strategis ini akan menjadi tonggak penting dalam perjalanan BCM untuk membawa bahan pangan Indonesia semakin dikenal di pasar internasional. Kami akan terus menjaga standar tinggi dalam kualitas produk dan layanan kami, sejalan dengan visi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara swasembada pangan,” tegas Via Amalia.
     
    BCM memastikan seluruh proses produksi, pengolahan, dan distribusi dilakukan sesuai standar internasional. Perusahaan tidak hanya fokus pada keuntungan komersial tetapi juga pada dampak sosial, seperti pemberdayaan petani lokal dan pengurangan jejak karbon dalam rantai pasokan.
     
    Langkah strategis ini diharapkan dapat meningkatkan devisa negara, memperkuat sektor pertanian, dan mendorong daya saing Indonesia di pasar global. BCM berkomitmen untuk terus memberikan solusi pangan inovatif yang berkelanjutan dan berkualitas tinggi.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)

  • Terungkap! Warga AS Suka Konsumsi Daun ‘Surga’ dari Jakarta

    Terungkap! Warga AS Suka Konsumsi Daun ‘Surga’ dari Jakarta

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kratom merupakan komoditas yang menjanjikan di pasar internasional. Tanaman herbal khas Asia Tenggara ini mulai banyak diminati banyak negara, salah satunya Amerika Serikat.

    Tanaman ini dikenal karena manfaatnya dalam pengobatan tradisional, seperti mengatasi nyeri, kecemasan, hingga membantu proses detoksifikasi bagi pengguna opioid. Meskipun di Indonesia sempat menuai kontroversi dan disebut sebagai “narkoba baru,” kratom justru berhasil menembus pasar AS dan berkembang menjadi industri bernilai miliaran dolar.

    Data BPS tahun 2023 menunjukkan AS sebagai pengimpor terbesar kratom dari Indonesia, dengan volume mencapai 4.694 ton dan nilai ekspor sekitar US$ 9,15 juta. Selain AS, negara lain seperti India, Jepang, Jerman, dan Republik Ceko juga menjadi tujuan ekspor, meski dengan volume yang lebih kecil, namun tetap menjadi pasar yang menjanjikan.

    Sementara berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag), dari seluruh ekspor kratom Indonesia, DKI Jakarta menjadi pemain utama. Kontribusinya mencapai US$ 4,45 juta, atau sekitar 60,75% dari total nilai ekspor. Kalimantan Barat dan Jawa Timur menyusul di posisi kedua dan ketiga dengan kontribusi signifikan. Di pasar luar negeri, Kratom yang diolah menjadi bentuk ekstrak dihargai mencapai US$ 6.000 per kg.

    Foto: Tanaman Kratom. (Dok. Detikcom/Yudistira Imandiar)
    Tanaman Kratom. (Dok. Detikcom/Yudistira Imandiar)

    Namun, kratom memiliki tantangan terkait legalitasnya di pasar internasional. Di Amerika Serikat, permintaan kratom terus meningkat meski status legalitasnya masih belum mendapat pengesahan penuh dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA). Meskipun demikian, dilansir dari Bloomberg, masyarakat Amerika membeli begitu banyak kratom dan produk berbahan dasar kratom, baik secara online atau di minimarket pom bensin, toko serba ada, toko rokok, dan bar, sehingga menjadi industri senilai US$ 1 miliar.

    Sementara di Jepang dan Jerman mengizinkannya dalam penggunaan terbatas. India, dengan kebijakan yang lebih longgar, menjadi salah satu pasar ekspor terbesar. Legalitas yang bervariasi ini menuntut perhatian Indonesia dalam menjaga kualitas produk agar dapat memenuhi standar global yang terus berkembang.

    Di dalam negeri, DKI Jakarta, Kalimantan Barat, dan Jawa Timur adalah provinsi utama yang menopang ekspor kratom, menyumbang hampir seluruh nilai ekspor nasional. Ini menunjukkan pentingnya penguatan hilirisasi di wilayah penghasil untuk memastikan keberlanjutan dan pengembangan lebih lanjut dari komoditas ini.

    Ke depan, peningkatan hilirisasi menjadi strategi penting. Dengan teknologi yang terjangkau, produksi kratom dapat diolah menjadi produk turunan bernilai tinggi seperti minuman energi atau bahan baku farmasi.

    Peningkatan standar kualitas, sertifikasi keamanan, dan pemahaman akan regulasi di setiap negara tujuan menjadi prioritas agar kratom Indonesia semakin diterima di pasar internasional.

    Kratom Indonesia menunjukkan potensi besar sebagai komoditas ekspor yang unik. Dengan mengembangkan industri hilir dan meningkatkan standar produksi, Indonesia dapat memperkuat posisi kratom sebagai salah satu komoditas unggulan yang mampu bersaing di pasar global yang semakin kompetitif.

    (wur/wur)

  • BI Proyeksi Ekonomi 5,6% di 2025, Ini Respons Airlangga-Wamenkeu

    BI Proyeksi Ekonomi 5,6% di 2025, Ini Respons Airlangga-Wamenkeu

    Jakarta

    Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 4,8-5,6%. Pertumbuhan itu diyakini dapat tercapai meski di tengah ketidakpastian dan gejolak global yang terus berlanjut.

    Merespons hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan target pertumbuhan ekonomi Indonesia telah diproyeksikan seusai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebesar 5,2%. Namun, pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi akan didorong meningkat setiap tahunnya.

    “Kalau target tahun depan kan sekitar 5,2% di dalam APBN kan begitu tapi nanti sesudahnya kita akan dorong di 2026-2027 untuk lebih tinggi lagi,” kata Airlangga ditemui di Bank Indonesia, Jakarta Pusat, dikutip Sabtu (30/11/2024).

    Dalam waktu bersamaan, pemerintah juga mengantisipasi efek dari kebijakan Donald Trump sebagai Presiden baru Amerika Serikat (AS). Apalagi Indonesia belum lolos mendapatkan relaksasi tarif melalui Generalized System of Preferences (GSP), program perdagangan AS yang memberikan perlakuan khusus kepada produk ekspor ke negara tersebut.

    “Waktu jilid 1 kita berunding GSP tapi tidak dinaikkan ke kongres atau senat sehingga sampai sekarang produk Indonesia ke Amerika Serikat kena tarif,” terangnya.

    Pemerintah masih akan mendorong Indonesia mendapatkan GSP karena Indonesia dan AS merupakan partner yang strategis. Saat ini Indonesia juga tengah berjuang untuk masuk dalam Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

    “Tentu kita berharap positioning Indonesia akan lebih baik, apalagi ya tentu kita harap alternatif daripada direct investment dari China bisa ke Indonesia,” tuturnya.

    Ditemui di lokasi yang sama, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara juga mengatakan senada terkait target ekonomi Indonesia 2025 sesuai dengan yang telah diproyeksi di APBN 2025. Namun, diakui harus ada beberapa aspek yang diwaspadai dan ditingkatkan untuk menjaga perekonomian Indonesia ke depan.

    “Kita liat aktivitas ekonomi 2024 menggeliat. Tentu saja titik titik yang kita waspadai ada, konsumsi harus kita tingkatkan, investasi akan lebih bagus lagi kalau bisa kita tumbuhkan,”pungkasnya.

    (ada/ara)

  • Trump jadi Presiden AS, Bukit Asam (PTBA) Optimistis Prospek Batu Bara Positif

    Trump jadi Presiden AS, Bukit Asam (PTBA) Optimistis Prospek Batu Bara Positif

    Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara pelat merah PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) menyampaikan optimistis terhadap prospek batu bara ke depan seiring terpilihnya Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat. 

    Corporate Secretary Bukit Asam Niko Chandra menjelaskan PTBA melihat dengan kondisi geopolitik ke depan, sektor batu bara akan diuntungkan dengan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS. 

    “Jadi pas terpilihnya Trump, tampaknya dan suatu harapan untuk industri batu bara semakin memanas,” ucap Niko dalam Media Gathering Bukit Asam, Sabtu (30/11/2024). 

    Niko menjelaskan saat ini demand atau permintaan utama batu bara PTBA memang berasal dari domestik. Dia mencermati, setelah Covid-19, terjadi pertumbuhan permintaan batu bara secara domestik. 

    Di sisi lain, untuk keperluan ekspor, PTBA menurutnya saat ini mulai mencari pasar baru, yang secara permintaan tumbuh cukup tinggi. Negara-negara baru tersebut seperti Vietnam dan Filipina. 

    “Memang kami fokus ke sana selain market-market yang saat ini sudah kami punya, dengan existing market tetap kami pertahankan,” ujar Niko.

    Hanya saja, lanjutnya, saat ini tantangan bagi PTBA menurutnya datang dari kebijakan Mitra Instansi Pengelola (MIP) batu bara yang tengah digodok pemerintah. PTBA menurut Niko belum menemukan titik terang dari penerapan kebijakan ini.

    “Dengan adanya kebijakan MIP, ini menjadi salah satu solusi yang perlu tetap didorong,” tuturnya. 

    Dia melanjutkan pada tahun depan, PTBA akan fokus untuk investasi terkait pengembangan sisi logistik perseroan. Menurutnya, PTBA akan fokus mengembangkan proyek Keramasan, khususnya pengembangan proyek Train Loading Station (TLS) 67. 

    Niko menuturkan proyek ini menjadi salah satu inisiatif strategis bagaimana PTBA meningkatkan pengeluaran batu bara, selain juga meningkatkan pengeluaran batu bara dengan moda anggota lain. 

  • Dampak Stimulus Mulai Terlihat, Indeks PMI Manufaktur China Lanjutkan Pemulihan

    Dampak Stimulus Mulai Terlihat, Indeks PMI Manufaktur China Lanjutkan Pemulihan

    Bisnis.com, JAKARTA – Indeks manufaktur China meningkat secara moderat selama dua bulan beruntun pada November. Hasil positif ini menambah serangkaian data terkini yang menunjukkan bahwa stimulus kilat akhirnya mulai berdampak tepat saat Donald Trump meningkatkan ancaman perdagangannya. 

    Data dari Biro Statistik Nasional China pada Sabtu (30/11/2024) mencatat, purchasing managers’ index (PMI) manufaktur China pada November 2024 mencapai 50,3. Catatan tersebut merupakan yang tertinggi dalam tujuh bulan dan naik dari perolehan Oktober 2024 sebesar 50,1

    Dengan demikian, PMI manufaktur China kembali mencatatkan tren ekspansi dan mengalahkan perkiraan median 50,2 dalam jajak pendapat Reuters. 

    Laporan PMI menunjukkan total pesanan baru meningkat untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan pada bulan November, sementara pesanan ekspor baru mengalami kontraksi selama tujuh bulan berturut-turut.

    Sentimen di sektor manufaktur China telah tertekan selama berbulan-bulan karena jatuhnya harga produsen dan berkurangnya pesanan, tetapi pembacaan PMI yang positif selama dua bulan menunjukkan pengumuman stimulus meningkatkan sentimen di lantai pabrik. 

    Meskipun demikian, hambatan baru dari tarif tambahan AS dapat mengancam sektor industri China tahun depan dan meredam optimisme awal di sektor manufaktur raksasa Asia tersebut.

    Meskipun ada beberapa tanda bahwa langkah terbaru para pembuat kebijakan China mungkin memberikan dukungan pada pasar properti yang sedang sakit,  para pejabat kini tengah berlomba untuk membatasi kerentanan ekonomi menjelang masa jabatan kedua Trump sebagai presiden. 

    Presiden terpilih AS, Donald Trump mengatakan pada awal pekan ini bahwa dia akan mengenakan tarif 10% pada barang-barang China agar Beijing berbuat lebih banyak untuk menghentikan perdagangan bahan kimia buatan Negeri Tirai Bambu yang digunakan dalam produksi fentanil.

    Dia juga mengancam akan mengenakan tarif lebih dari 60% pada barang-barang China saat ia sedang berkampanye, kenaikan yang menimbulkan risiko pertumbuhan yang besar bagi eksportir barang terbesar di dunia.

    Ekspor China melonjak lebih dari yang diharapkan pada bulan Oktober, yang oleh para analis dikaitkan dengan pabrik-pabrik yang mempercepat pengiriman ke pasar-pasar utama untuk mengantisipasi tarif lebih lanjut dari AS dan Uni Eropa.

    “Perekonomian baru-baru ini stabil karena kebijakan fiskal dan moneter dilonggarkan setelah pertemuan Politbiro pada tanggal 26 September. Namun prospek untuk tahun 2025 masih belum jelas,” kata presiden dan kepala ekonom di Pinpoint Asset Management, Zhang Ziwei.

    “Perang dagang semakin dekat dan akan menunda keputusan investasi oleh perusahaan. Para investor mengharapkan stimulus fiskal tetapi ukuran dan komposisi pengeluaran masih belum pasti,” kata Zhang.

    Konferensi kerja ekonomi pusat pada bulan Desember dapat memberikan sedikit gambaran tentang prospek kebijakan, tambahnya.

    “Indeks PMI terus meningkat pada bulan November, menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang lebih jelas di bagian bawah ekonomi. Efek kebijakan dalam meningkatkan kepercayaan bisnis menjadi lebih kuat,” kata analis di Pusat Informasi Logistik China Zhang Liqun.

    Namun, dia mengatakan permintaan yang tidak mencukupi masih menjadi kendala utama pada aktivitas produksi perusahaan. Hal itu diperlukan terutama untuk memperkuat dorongan efektif investasi publik pemerintah pada pesanan perusahaan.

    PMI nonmanufaktur, yang mencakup konstruksi dan jasa, turun menjadi 50,0 bulan ini, setelah naik menjadi 50,2 pada bulan Oktober. Aktivitas di sektor jasa meningkat secara moderat untuk bulan kedua berturut-turut.

    Awal bulan ini, China meluncurkan paket utang 10 triliun yuan atau US$1,38 triliun untuk meredakan ketegangan pembiayaan kota. Itu menyusul bank sentral China pada bulan September yang memperkenalkan stimulus terbesarnya sejak pandemi untuk menarik ekonomi kembali ke target pertumbuhan pemerintah sekitar 5%.

    Penasihat kebijakan China merekomendasikan agar Beijing mempertahankan target pertumbuhan yang sama tahun depan dan memperkenalkan lebih banyak stimulus untuk meningkatkan permintaan domestik.

    Tanda-tanda awal ekonomi China mulai membaik juga telah terlihat Penjualan eceran, ukuran konsumsi, tumbuh paling tinggi sejak Februari bulan lalu, dan penurunan penjualan properti menyempit, yang mungkin mengindikasikan bahwa sektor yang terkepung itu mulai bangkit kembali.

    Namun, produksi industri bulan lalu sedikit melambat dari laju September dan laba industri, indikator yang tertinggal, terus turun, yang menunjukkan betapa sulitnya bagi perusahaan untuk tetap menguntungkan dalam iklim ekonomi saat ini di China.

    Sementara itu, survei pabrik Caixin sektor swasta akan dirilis pada Senin (2/12/2024) mendatang dan analis memperkirakan angkanya akan naik menjadi 50,5. PMI gabungan resmi China bulan November, yang mencakup aktivitas manufaktur dan jasa, tetap di angka 50,8 pada bulan November.

  • BI Prediksi Ekonomi Tumbuh 5,6% Tahun Depan

    BI Prediksi Ekonomi Tumbuh 5,6% Tahun Depan

    Jakarta

    Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) yang berlangsung Jumat (29/11) menjadi salah satu bentuk apresiasi dalam hal stabilitas mata uang yang jadi wujud suatu kedaulatan suatu negara. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan optimisme BI bahwa perekonomian Tanah Air ke depannya akan semakin baik, dengan tetap mewaspadai sejumlah tantangan global yang meningkat.

    Mengutip keterangan tertulis, Sabtu (30/11/2024), BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 tetap kuat pada kisaran 4,8-5,6%, dan akan terus meningkat menjadi 4,9-5,7% pada 2026 didukung oleh konsumsi swasta, investasi, dan kinerja ekspor yang cukup baik.

    Inflasi akan tetap terkendali dalam rentang sasaran 2,5±1% pada 2025 dan 2026 didukung konsistensi kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

    Stabilitas eksternal dan sistem keuangan tetap terjaga, disertai digitalisasi yang terus berkembang pesat. Ke depan, lima tantangan global perlu terus dicermati dan diantisipasi yakni perlambatan dan divergensi pertumbuhan ekonomi global, penurunan inflasi dunia yang lambat, suku bunga negara maju yang masih akan bertahan tinggi, kuatnya mata uang dolar AS, serta pelarian modal dari emerging markets ke negara maju.

    Sinergi kebijakan perlu terus diperkuat untuk menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks ke depan, dan mempercepat transformasi ekonomi nasional agar perekonomian tumbuh lebih kuat.

    Dalam kaitan itu, sinergi bauran kebijakan meliputi lima area penting, yakni stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan; pertumbuhan domestik melalui peningkatan konsumsi dan investasi; peningkatan produktivitas dan kapasitas ekonomi nasional; pendalaman keuangan untuk pembiayaan perekonomian; serta digitalisasi sistem pembayaran dan ekonomi keuangan digital nasional.

    Untuk mewujudkan pasar uang dan pasar valas (PUVA) yang modern dan maju serta mendukung pembiayaan ekonomi nasional, dalam PTBI 2024 Bank Indonesia juga meluncurkan Blueprint Pendalaman Pasar Uang dan Pasar Valas (BPPU) 2025-2030.

    Bauran kebijakan BI pada 2025 akan terus diarahkan untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, dalam sinergi erat dengan kebijakan ekonomi nasional.

    (ara/ara)

  • RI Mau Ekspor Jagung Hingga Tapioka ke China, Dikirim Januari 2025

    RI Mau Ekspor Jagung Hingga Tapioka ke China, Dikirim Januari 2025

    Jakarta

    Pemerintah Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, menargetkan pencapaian swasembada pangan pada tahun 2027. Inisiatif ini mencakup pembangunan lumbung pangan di berbagai tingkatan serta program makan bergizi gratis bagi pelajar dan kelompok rentan. Semua pihak termasuk swasta diharapkan terlibat, seperti yang dilakukan PT Berkat Cawan Milenial (BCM).

    Perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan bahan pangan dari produksi hingga distribusi internasional bekerja sama dengan Guang Tong Shi Pin dari Guangdong, China untuk ekspor komoditas unggulan Indonesia-jagung, tapioka, dan tepung konyaku. Pengiriman perdana dijadwalkan pada Januari 2025. Langkah ini jadi upaya mendukung program pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

    Direktur Utama BCM, Via Amalia, menyatakan ekspor jagung, tapioka, dan tepung konyaku ini tidak hanya akan meningkatkan devisa negara, tetapi juga mendorong produktivitas petani lokal.

    “Kerja sama ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di pasar global, tetapi juga menjadi bagian dari upaya kami untuk berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional. Kami percaya bahwa ekspor ini akan membuka lebih banyak peluang bagi petani lokal, memperluas cakupan pasar, dan menunjukkan kualitas unggulan bahan pangan Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (30/11/2024).

    Sebagai perusahaan yang mengelola bahan pangan dari produksi hingga distribusi, BCM memprioritaskan kualitas, efisiensi, dan keberlanjutan. Komoditas seperti jagung, tapioka, dan tepung konyaku dipilih karena tingginya permintaan global terhadap produk ini. Jagung dan tapioka merupakan komponen penting dalam industri pangan dan pakan ternak, sementara tepung konyaku semakin diminati sebagai bahan pangan sehat dan ramah lingkungan.

    “Kami terus berinovasi untuk memastikan bahwa setiap produk yang kami kelola tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar internasional, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi komunitas lokal. Kami memahami pentingnya efisiensi dalam rantai pasokan, dan itulah yang menjadi fokus utama kami dalam setiap tahap proses produksi hingga distribusi,” tambah Via Amalia.

    Teknologi dan strategi distribusi yang digunakan memungkinkan perusahaan untuk menjaga kesegaran produk, meminimalkan biaya logistik, dan meningkatkan daya saing di pasar internasional. Hal ini juga mendukung pencapaian keberlanjutan dan efisiensi dalam rantai pasokan global. Dengan mitra seperti PT Rajawali Nusindo (RNI), BUMN yang berperan aktif dalam mendukung sektor pangan, serta mitra internasional di Guangdong, China, BCM membangun jaringan distribusi yang kuat untuk meningkatkan kepercayaan pasar terhadap produk pangan Indonesia.

    “Kami yakin bahwa kolaborasi strategis ini akan menjadi tonggak penting dalam perjalanan BCM untuk membawa bahan pangan Indonesia semakin dikenal di pasar internasional. Kami akan terus menjaga standar tinggi dalam kualitas produk dan layanan kami, sejalan dengan visi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara swasembada pangan,” tegas Via Amalia.

    (shc/fdl)

  • Bos BI Siapkan 5 Kunci Hadapi Ketidakpastian Global, Apa Saja?

    Bos BI Siapkan 5 Kunci Hadapi Ketidakpastian Global, Apa Saja?

    Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo terus mewaspadai dan mengantisipasi transmisi dari risiko gejolak ekonomi dan geopolitik global yang tengah berlangsung.

    Perry menyampaikan bahwa sinergi menjadi satu kunci utama agar ekonomi Indonesia dapat berdaya tahan, seperti halnya langkah yang dilakukan bersama pemerintah kala pandemi Covid-19. Untuk itu, Perry menyiapkan lima langkah yang menjadi kunci untuk memperkuat stabilitas ekonomi nasional.

    “Pertama, sinergi memperkuat stabilitas makroekonomi dan stabilitas sistem keuangan,” ujarnya dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI), Jumat (29/11/2024).

    Langkah kedua, sinergi dengan mendorong permintaan domestik khususnya konsumsi dan investasi. Ketiga, sinergi meningkatkan produktivitas dan kapasitas ekonomi nasional.

    Keempat, sinergi pendalaman keuangan untuk pembiayaan perekonomian. Terakhir, sinergi digitalisasi sistem pembayaran dan ekonomi keuangan digital nasional.

    Pasalnya, sinergi dipercaya menjadi kunci utama di tengah kewaspadaan akan perlambatan ekonomi global pada 2025 dan 2026 akibat kondisi ekonomi dunia yang terus bergejolak dan akan adanya rambatan sebagai efek dari terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS.

    Trump membawa kebijakan dengan mementingkan negaranya terlebih dahulu atau American First, sehingga membawa perubahan terhadap geopolitik dan ekonomi dunia. Mulai dari tarif tinggi, perang dagang, geopolitik, disrupsi dagang, fragementasi ekonomi dan keuangan.

    Perry menegaskan bahwa stabilitas sangatlah penting bagi negara manapun dalam mendorong ekonomi tumbuh tinggi—seperti harapan Presiden Prabowo Subianto agar pertumbuhan ekonomi mencapai 8%. Kredibilitas Indonesia diakui secara internasional sebagai negara dengan disiplin tinggi 

    “Itulah kunci ketahanan menghadapi gejolak global. Sinergi fiskal dan moneter yang sangat erat perlu semakin kita perkuat ke depan dalam pengendalian inflasi, defisit fiskal, stabilisasi rupiah,” tutur Perry.

    Termasuk sinergi dalam penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) dan juga operasi moneter Bank Indonesia serta efektivitas penerapan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA).

    Selain itu, sinergi pemerintah dan bank sentral dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam pengawasan dan resolusi permasalahan lembaga keuangan, pendalaman pasar keuangan, literasi keuangan, dan perlindungan konsumen.