Topik: ekspor

  • Eropa Ketar-ketir dengan Ancaman Kenaikan Tarif Trump

    Eropa Ketar-ketir dengan Ancaman Kenaikan Tarif Trump

    Jakarta

    Belakangan, jika pelaku usaha asal Jerman dan Cina bertemu, hanya satu topik yang mendominasi pembicaraan, yakni ancaman kenaikan tarif oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Senin (25/11) lalu, dia mengumumkan bakal mengenakan tarif hukuman tambahan sebesar sepuluh persen pada impor dari Cina pada hari pertamanya menjabat.

    Trump juga ingin mengenakan tarif impor yang tinggi sebesar 25 persen pada Kanada dan Meksiko, satu-satunya negara tetangga AS. Kedua negara dituduh tidak berbuat banyak untuk memberantas arus migran dan penyelundupan narkoba di perbatasan.

    Hukuman dagang terhadap Cina dijatuhkan atas derasnya impor obat-obatan seperti fentanil, yang bertanggung jawab atas krisis kesehatan berupa kecanduan di Amerika Serikat.

    Beijing mengkritik pengumuman tarif sepihak dan menyerukan kepada AS “untuk tidak menganggap remeh niat baik Cina” untuk bekerja sama, menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Beijing. Pemerintah Tiongkok sudah melarang semua zat berbasis fentanil pada awal tahun 2019.

    Eropa ketar-ketir

    Uni Eropa sejauh ini belum disebutkan dalam pengumuman kenaikan tarif. Namun lingkaran politik dan bisnis di Eropa “pada dasarnya menunggu sampai UE dan Jerman muncul dalam daftar tersebut. Hal ini akan menimbulkan kerugian besar bagi kita,” kata Siegfried Russwurm, Presiden Federasi Industri Jerman, BDI.

    Selama kampanye pemilu, Trump mengancam akan mengenakan tarif hingga 20 persen terhadap impor dari Eropa. Tarif hingga 60 persen seharusnya berlaku untuk produk asal Cina. Bahkan jika UE terbebas dari kenaikan pajak impor oleh AS, lonjakan tarif terhadap Cina juga akan menjadi merugikan UE lantaran terikat dalam jejaring rantai suplai.

    “Jika hal ini benar-benar terjadi, hal ini tentu tidak hanya akan berdampak pada perusahaan Cina saja. Lingkarannya juga akan jauh lebih besar,” kata Michael Müller, kepala bank investasi terbesar Cina, China International Capital Corporation, CICC. Perusahaan lain yang berproduksi di Cina juga akan terkena dampak, misalnya perusahaan Jerman. “Dengan Trump, kita akan menghadapi lebih banyak masalah serupa.”

    Konsumsi dorong ekonomi

    Jerman pun mempunyai surplus perdagangan yang besar dengan Amerika, yang terutama bersumber dari ekspor kendaraan bermotor dan mesin.

    Jika tarif impor diberlakukan, harga di pasar domestik di AS akan naik secara signifikan, terlebih dengan industri dalam negeri yang tidak mampu mengisi kekurangan suplai dalam waktu singkat.

    Pada awal tahun 2018, Donald Trump memberlakukan tarif hukuman sebesar 25 persen pada baja dan aluminium dari Eropa, antara lain, pada masa kepresidenannya yang pertama. Dia berdalih, impor logam mengancam nasional karena memperlemah industri di dalam negeri. Tapi buntutnya, malah negara non-Eropa yang mengadu ke Organisasi Perdagangan Dunia. UE tidak ikut serta dalam gugatan tersebut dan memilih merundingkan sistem kuota dengan Washington pada tahun 2021.

    Eropa dan Cina mendekat?

    Kembalinya “manusia tarif” ke Gedung Putih pada Januari 2025 mendatang turut menyebar kekhawatiran ke seluruh Eropa. “Tidak ada pemenang dalam fragmentasi ekonomi global,” kata Sabine Mauderer, Wakil Presiden Bundesbank Jerman, pada Pekan Keuangan Euro China Day di Frankfurt pekan lalu.

    “Kita semua tahu bahwa proteksionisme biasanya menyebabkan penurunan pertumbuhan. Dan proteksionisme akan sangat merugikan ketika kita menghadapi tantangan serupa di Cina dan Jerman. Kita berdua perlu memperkuat perekonomian kita. Tingkat pertumbuhan di kedua negara lebih rendah dibandingkan sebelumnya. .”

    Akankah Jerman mendekat kepada Beijing demi menstimulasi perekonomian dan mengamankan lapangan kerja? Menteri Luar Negeri Federal Annalena Baerbock harus menunjukkan kemampuan negosiasinya ketika berkunjung ke Cina pada Senin dan Selasa.

    Beijing tidak ingin terlibat dalam persaingan dan menawarkan kerja sama obyektif kepada Berlin demi kepentingan bersama. Ibarat roda doa, Cina menegaskan kembali keinginannya untuk bekerja sama dengan Jerman dan Eropa dalam membangun tatanan dunia multilateral. Eropa tidak boleh membiarkan kebijakan perdagangannya didikte oleh Washington, demikian dikatakan di Beijing. Perusahaan Cina ingin memperluas aktivitasnya di Eropa karena pasar AS akhir-akhir ini semakin sulit bagi banyak industri karena peraturan yang ketat.

    Bagaimanapun, Beijing siap mendukung perekonomiannya sebaik mungkin, kata Jens Rübbert, kepala regional Asia-Pasifik di Landesbank Baden-Württemberg, LBBW, di Singapura. “Pemerintah Cina telah menyiapkan paket stimulus ekonomi yang sangat besar. Masih harus dilihat apakah itu akan cukup untuk masa depan atau apakah Cina akan menunggu lebih lama lagi untuk melihat apa yang sebenarnya akan dilakukan oleh Presiden Trump.”

    Berbeda dengan Amerika Serikat, konsumsi domestik di Tiongkok hanya mempunyai peran kecil dalam pertumbuhan ekonomi. Produk domestik bruto didukung oleh investasi publik dan, yang terpenting, ekspor.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Jerman

    (ita/ita)

  • Prabowo optimistis RI tidak impor beras lagi tahun 2025

    Prabowo optimistis RI tidak impor beras lagi tahun 2025

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Prabowo optimistis RI tidak impor beras lagi tahun 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 02 Desember 2024 – 22:10 WIB

    Elshinta.com – Presiden Prabowo Subianto optimistis Indonesia tidak lagi mengimpor beras pada tahun 2025, karena melihat produksi pangan nasional yang terus meningkat.

    “Dan sangat besar kemungkinan dan keyakinan saya tahun 2025, kita tidak akan impor beras lagi,” kata Prabowo ketika menyampaikan pengantar Sidang Kabinet Paripurna di Ruang Sidang Kabinet, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/12). 

    Dia juga menginginkan Indonesia ke depan tidak lagi mengimpor komoditas pangan, karena Kepala Negara optimistis Indonesia akan semakin kuat dalam bidang pangan.

    “Semakin ke depan kita akan tambah kuat di bidang ini (pangan). Kita nanti tidak hanya bebas dari impor beras, tapi kita harus bebas dari impor semua komoditas pangan,” kata Prabowo.

    Prabowo menyampaikan terima kasih kepada tim Menko Pangan dan semua menteri-menteri yang berurusan dengan pangan. Dalam rapat terbatas terakhir beberapa hari yang lalu, Kepala Negara mengaku mendapat paparan yang sangat menggembirakan.

    “Produksi pangan kita naik, cadangan pangan kita mungkin terbesar selama beberapa tahun ini. Yang ada di gudang kita, saya kira mendekati 2 juta ton,” kata Prabowo.

    Presiden menyampaikan cadangan pangan cukup. Menurut Kepala Negara, hal tersebut berkat kerja keras jajaran anggota kabinet dan kepala badan.

    “Apresiasi saya juga kepada Menteri Pertanian dan timnya, Bulog, Badan Pangan Nasional, semua unsur Menteri BUMN dan BUMN yang berada di bawah pengawasan Menteri BUMN. Terima kasih langkah-langkah kita di akhir tahun 2024,” jelasnya.

    Prabowo juga berterima kasih kepada Menteri Dalam Negeri yang ikut membantu mengendalikan pemantauan inflasi.

    Prabowo juga berterima kasih atas dukungan Presiden ketujuh RI Joko Widodo sebelumnya, sehingga pemerintahan saat ini mampu mengatasi tantangan tahun ini yang tidak ringan, seperti El Nino sekaligus La Nina.

    “Musim kering, tapi kita mampu mengatasi, mampu menghadapi di tengah suasana geopolitik yang tidak ringan. Masalah geopolitik berpengaruh dengan masalah pangan,” ujar Prabowo.

    Prabowo mengatakan jika terjadi suatu ketegangan dan krisis, negara-negara yang biasanya ekspor pangan akan menghentikan ekspornya.

    “Ini fenomena yang sudah terjadi berkali-kali. Karena itu, terima kasih alhamdulillah kita sekarang berada dalam posisi yang semakin kuat,” kata Prabowo. 

    Sumber : Antara

  • Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Sulit Kalau Daya Beli Lemah

    Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Sulit Kalau Daya Beli Lemah

    Jakarta, CNBC Indonesia – The Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai ambisi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga mencapai 8% sulit untuk dicapai jika hanya mengandalkan mesin konsumsi rumah tangga semata.

    Hal ini diungkapkan oleh Direktur Eksekutif The Institute for Development of Economics and Finance Esther Sri Astuti dalam Sarahsehan 100 Ekonom dengan tema ‘Estafet Kepemimpinan Baru Menuju Akselerasi Ekonomi’, Selasa (3/12/2024).

    “Prabowo menetapkan target pertumbuhan ekonomi 8%, agar target pertumbuhan itu tidak hanya target, tidak hanya omongan, maka diperlukan orkestrasi pemerintahan yang smart untuk menyelesaikan segera berbagai tantangan dan pekerjaan rumah yang ada,” ujar Esther.

    Saat ini, jika melihat struktur pertumbuhan ekonomi, konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi 51%. Indef, kata Eshter, menilai untuk mencapai target 8%, tidak mungkin hanya mengandalkan konsumsi semata.

    “Tetapi harus mengaktifkan mesin ekonomi dari investasi, ekspor dan pengeluaran pemerintah,” tegasnya.

    Namun, saat ini, masalah yang harus diatasi pemerintah terlebih dahulu adalah daya beli masyarakat yang melemah. Pelemahan daya beli ini dinilai berisiko menghambat pertumbuhan ekonomi.

    “Oleh karena itu, daya beli masyarakat yang lemah ini juga harus menjadi pertimbangan pemerintah, tidak hanya dengan mencapai target pertumbuhan ekonomi, tapi daya beli melemah,” ujar Esther.

    Sebagai catatan, pelemahan daya beli terlihat dari pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang di bawah 5% pada kuartal III-2024. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) mengalami penurunan yakni menjadi 121,1 pada Oktober 2024 atau terendah sejak Desember 2022 (hampir dua tahun terakhir).

    Daya beli yang paling tertekan adalah kelas menengah ke bawah. Bagi kelompok menengah ke atas kondisinya sangat berbeda, sebab pertumbuhannya masih sangat tinggi.

    (haa/haa)

  • Tren Pelemahan IHSG Hari Ini Diprediksi Berlanjut

    Tren Pelemahan IHSG Hari Ini Diprediksi Berlanjut

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,95 persen atau setara dengan 67,28 poin ke level 7.046,99 pada Senin (2/12/2024). Dengan demikian, indeks saham nasional terus terkoreksi sejak awal pekan ini, sehingga IHSG hari ini diprediksi melemah.

    Melihat pergerakan IHSG kemarin, senior analyst retail research BNI Sekuritas Kevin Juido Hutabarat mengatakan, tren pelemahan IHSG masih berlanjut pada hari ini, Selasa (3/12/2024). IHSG bergerak di resistance 7.100-7.124 dan support 6.960-7.000.

    “Melihat pergerakkan IHSG kemarin, BNI Sekuritas memproyeksikan hari ini IHSG melanjutkan pelemahan,” tutur Kevin dalam analisanya di Jakarta, Selasa (2/12/2024).

    Lebih lanjut, Kevin menjelaskan indeks-indeks Wall Street mayoritas ditutup naik dengan mencatat all time high pada Senin (2/12/2024). Namun, Dow Jones melemah.

    Index S&P 500 naik 0,3% dan Nasdaq Composite menguat 1%. Sedangkan, Dow Jones turun tipis 0,1%. Saham Tesla meningkat 3% setelah Roth MKM meningkatkan rekomendasinya dari “neutral” menjadi “buy’”dengan alasan hubungan dekat Elon Musk dengan presiden terpilih AS Donald Trump.

    Sementara itu, saat IHSG hari ini diprediksi melemah, saham Super Micro Computer melesat 29% setelah penyelidikan komite khusus menemukan tidak ada bukti pelanggaran, dan laporan keuangan perusahaan dinyatakan “akurat secara material”. Saham Amazon juga naik 1% didukung oleh dimulainya musim belanja liburan pada Cyber Monday.

    Pada Senin pagi waktu AS, data terbaru menunjukkan bahwa sektor manufaktur AS membaik pada November meskipun masih dalam fase kontraksi. Data ini dirilis menjelang laporan pekerjaan November yang dijadwalkan pada Jumat (6/12/2024) mendatang.

    Sedangkan bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Senin (2/12/2024). Penguatan bursa saham Asia Pasifik ini terjadi di tengah rilis data ekonomi, seperti rilis data dari Jepang, Korea Selatan dan China, serta negara lainnya.

    Selama akhir pekan, China merilis pembacaan purchasing manager index (PMI) manufaktur mencapai 50,3. Data PMI manufaktur tersebut melebihi ekspektasi sebesar 50,2. Sementara itu, PMI nonmanufaktur China turun ke posisi 50 dari 50,2 pada bulan lalu.

    Pada Senin (2/12/2024), Australia akan mengumumkan penjualan ritel untuk Q2. Di domestik, BPS mencatat IHK mengalami inflasi pada November 2024 sebesar 0,30% MoM, dan secara tahunan sebesar 1,55% yoy.

    Indeks Kospi di Korea Selatan turun 0,06% dan Kosdaq turun 0,35%. Selama akhir pekan, Korea Selatan mengungkapkan ekspor tumbuh 1,4% YoY pada November.

    Saat IHSG hari ini  diprediksi melemah, indeks ASX 200 di Australia naik 0,14%. Indeks Nikkei 225 Jepang menguat 0,80%, dan Topix naik 1,27%. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,65% dan CSI 300 China menguat 0,79% pada perdagangan, Senin (2/12/2024).

  • Bukan Cuma Beras, Prabowo Ingin Bebas dari Impor Berbagai Komoditas Pangan

    Bukan Cuma Beras, Prabowo Ingin Bebas dari Impor Berbagai Komoditas Pangan

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto optimistis Indonesia bisa segera terbebas dari ketergantungan impor komoditas pangan.

    Hal itu disampaikan Prabowo saat Rapat Terbatas (Ratas) bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan terkait pembahasan isu strategis di sektor pangan. Presiden mengklaim banyak kabar menggembirakan mengenai kemampuan pangan, salah satunya cadangan stok beras dalam Negeri yang melimpah.

    “Kita makin ke depan akan tambah kuat di bidang [pangan] ini. Nanti, tidak hanya bebas dari impor beras, tetapi kita harus bebas dari impor semua komoditas pangan,” ujar Prabowo saat membuka Sidang Kabinet Paripurna (SKP) di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (2/12/2024).

    Dia pun menyebut bahwa pencapaian itu berhasil terlaksana di tengah masalah geopolitik yang turut berpengaruh dengan kondisi pangan. 

    Orang nomor satu di Indonesia itu mengamini bahwa apabila terjadi suatu ketegangan dan krisis, negara-negara yang biasanya ekspor pangan akan menghentikan ekspor mereka. 

    Menurutnya, fenomena yang sudah terjadi berkali-kali itu selalu menjadi tantangan setiap Negara.

    “Alhamdulillah kita sekarang berada dalam posisi yang semakin kuat,” ucapnya.

    Kepala Negara pun menargetkan Indonesia bisa segera terbebas dari kegiatan impor komoditas beras pada tahun mendatang.

    “Beras yang ada di gudang kita, saya kira mendekati 2 juta ton dan sangat besar kemungkinan dan keyakinan saya pada 2025 kita tidak akan impor beras lagi. Bahkan cadangan kita cukup,” ujarnya dalam forum itu.

    Dia menilai bahwa pencapaian tersebut terjadi lantaran kerja keras dari berbagai Kementerian/Lembaga terkait.  termasuk peran Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

    “Langkah kita pada akhir 2024 juga karena dukungan presiden Jokowi sehingga kita mampu mengatasi tahun ini karena sebelumnya kita hadapi El Nino sekaligus la nina. Musim kering, tetapi kita mampu menghadapi di tengah suasana geopolitik yang tidak ringan,” pungkas Prabowo.

  • Video Perajin Patung Yesus Jepara Kebanjiran Orderan Menjelang Natal 2024

    Video Perajin Patung Yesus Jepara Kebanjiran Orderan Menjelang Natal 2024

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA –  Berikut ini video Perajin Patung Yesus Jepara Kebanjiran Orderan Menjelang Natal 2024

    Menjelang hari Raya Natal 2024 menjadi berkah melimpah bagi perajin patung Yesus maupun ornamen gereja di Kabupaten Jepara. 

    Satu di antaranya pengerajin kayu, pemilik Sanggar Bukit Akar di Mulyoharjo, Kecamatan Jepara, Dandi Setya Prada (26).

    Dia mengatakan bahwa setiap menjelang perayaan natal, permintaan untuk patung maupun ornamen rohani selalu meningkat. 

    Tahun ini saja kata dia, pihaknya ke banjir orderan pesanan patung Yesus dan ornamen gereja.

    Menurutnya kebanjiran orderan ini, lantaran perbaikan kondisi ekonomi serta banyaknya gereja yang direnovasi. 

    Ia menjelaskan bahwa orderan patung yesus maupun ornamen sudah masuk sekitar enam bulan yang lalu.

    “Sampai kuwalahan, terutama karyawan di bagian ukir dan finishing. Peningkatan pesanan tahun ini sangat signifikan dibandingkan tahun lalu, dengan selisih yang bisa mencapai 70-80 persen,” kata Dandi kepada Tribunjateng, Senin (2/12/2024).

    Untuk memenuhi lonjakan permintaan tersebut, Dandi harus merekrut karyawan baru.

    Dari yang biasanya 20 karyawan, saat ini bertambah 30 karyawan. 

    “Natal tahun ini, patung tertinggi yang diproduksi, memiliki ketinggian 2,5 meter yang berbentuk patung Maria dan telah dikirim ke Bandung,” ucapnya.

    Lebih lanjut, pihaknya merasa senang dengan momen natal ini. 

    Sebab, keberkahan natal bukan hanya dirasakan oleh kaum Kristiani saja, melainkan para perajin ukir di Jepara.

    Tidak hanya patung yesus saja lanjut kata dia, pihaknya juga membuat berbagai jenis patung yang paling banyak dipesan meliputi, Salib corpus, Mimbar, Meja Altar, dan almari tempat patung.

    Dalam sebulan saja, pihaknya bisa memproduksi satu jenis patung mencapai dari lima item lebih. 

    Jika, dikalkulasikan dalam satu tahun bisa sampai 70-an item yang dibuat.

    “Pesanan banyak, satu tahun bisa mencapai 70 an patung yang dibuat,” ungkapnya. 

    Untuk waktu pekerjaan patung pun cukup bervarias, tergantung pada ukuran patung.

    Untuk patung kecil, Dandi memerlukan waktu sekitar satu minggu, sedangkan patung yang lebih besar bisa memakan waktu hingga satu bulan. 

    “Pelanggan melakukan pemesanan harus jauh-jauh hari dulu,” ujarnya.

    Harga patung yang ditawarkan Dandi pun cukup bervariasi, mulai dari Rp 4 juta hingga lebih dari Rp 200 juta per item. 

    “Harga bervariasi tergantung ukuran juga,” jelasnya.

    Semua produk dibuat menggunakan bahan kayu jati. 

    Hasil kerajinan Dandi pun sudah mencapai luar negeri hingga berbagai daerah di Indonesia, seperti Semarang, Surabaya, Jakarta, hingga Nusa Tenggara Timur (NTT).

    “Kami juga sempat ekspor keluar negeri, ke Amerika dan India,”tutupnya. (Ito)

  • Penyelesaian ICA-CEPA Jadi Angin Segar Bagi Eksportir

    Penyelesaian ICA-CEPA Jadi Angin Segar Bagi Eksportir

    Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyebut, rampungnya perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Kanada (Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership/ICA-CEPA) menjadi angin segar bagi pelaku usaha, utamanya yang berorientasi ekspor.

    Ketua Umum Apindo Shinta W. Kamdani menyampaikan, perjanjian dagang ini diharapkan dapat menciptakan permintaan pasar yang lebih tinggi terhadap produk ekspor nasional, di tengah lesunya permintaan pasar global.

    “Kami mendorong pelaku usaha nasional yang belum mengekspor, untuk ekspor ke Kanada dengan mempergunakan komitmen-komitmen kerja sama ICA CEPA,” kata Shinta kepada Bisnis, Senin (2/12/2024).

    Di sisi lain, Shinta menyebut bahwa penyelesaian perjanjian dagang ini juga meningkatkan kepercayaan pelaku usaha asing terhadap iklim usaha di Indonesia. Mengingat, sepanjang tahun cenderung stagnan karena kondisi wait and see transisi politik.

    Menurutnya, jika momentum ini dapat dimanfaatkan dengan baik, seperti meningkatkan penyederhanaan perizinan investasi, hingga peningkatan fasilitasi dan debottlenecking investasi, ICA CEPA akan berdampak positif terhadap kinerja ekspor dan investasi nasional dalam waktu dekat.

    Adapun, total perdagangan Indonesia-Kanada tercatat sebesar US$2,65 miliar pada Januari-September 2024. Secara terperinci, ekspor Indonesia ke Kanada sebesar US$1,06 miliar dan impor Indonesia dari Kanada mencapai US$1,59 miliar. Itu artinya, Indonesia defisit perdagangan terhadap Kanada sebesar US$536 juta. 

    Pada 2023, total perdagangan Indonesia-Kanada tercatat sebesar US$3,44 miliar. Ekspor Indonesia ke Kanada sebesar US$1,30 miliar dan impor Indonesia dari Kanada sebesar US$2,14 miliar.

    Melihat kondisi ini, Shinta menilai bahwa baik masyarakat maupun pemerintah perlu memahami bahwa defisit perdagangan tidak akan hilang selama kinerja ekspor Indonesia tidak berkembang dengan baik.

    Pun ada ICA CEPA, Shinta menilai bahwa perlu adanya dukungan dari pemerintah, seperti fasilitasi, edukasi, hingga stimulus untuk memanfaatkan perjanjian dagang tersebut.

    “Kalau hanya puas dengan kondisi status quo seperti saat ini, tentu sulit menghilangkan defisit perdagangan dengan Kanada,” pungkasnya. 

    Sebagai informasi, penandatanganan Joint Ministerial Statement telah berlangsung hari ini, Senin (2/12/2024) seiring adanya kunjungan dari Menteri Promosi Ekspor, Perdagangan Internasional dan Pengembangan Ekonomi Kanada Mary Ng, ke Jakarta. Hal ini menandakan bahwa negosiasi ICA CEPA telah berakhir.

    Adapun, perjanjian ini memberikan sejumlah manfaat bagi Indonesia. Budi mengungkap, Indonesia mendapat fasilitas pembebasan bea masuk untuk sejumlah komoditas unggulan ke Kanada.

    Perjanjian ini juga akan memberikan preferential treatment bagi penyedia jasa Indonesia, termasuk untuk sektor jasa bisnis, telekomunikasi, konstruksi, pariwisata, dan transportasi. 

    Sementara, untuk investasi, perjanjian ini akan mempermudah akses investasi di sektor manufaktur, pertanian, perikanan, kehutanan, pertambangan dan penggalian, serta infrastruktur energi.

    Perjanjian ini juga mencakup komitmen lainnya yaitu hak kekayaan intelektual, praktik regulasi yang baik, niaga elektronik (e-commerce), persaingan usaha, Usaha Kecil dan Menengah (UKM), pemberdayaan ekonomi perempuan, lingkungan, dan ketenagakerjaan.

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengharapkan, perjanjian kerja sama ini dapat menekan defisit perdagangan Indonesia terhadap Kanada. 

     “Jadi sekarang defisitnya udah menurun. Ke depan bagaimana? Ya harapan kita justru kita akan berkurang [defisitnya] karena dengan CEPA ini kan banyak market access yang kita dapatkan,” ungkapnya.

  • PPN Naik Jadi 12% Dinilai Bikin Beban Hidup Rakyat Makin Berat

    PPN Naik Jadi 12% Dinilai Bikin Beban Hidup Rakyat Makin Berat

    Jakarta

    Pajak Pertambahan Nilai (PPN) bakal naik menjadi 12% mulai 1 Januari 2025. Kebijakan itu merupakan amanah Undang-Undang No 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).

    Namun, kebijakan itu dinilai akan membuat beban masyarakat semakin berat. Apalagi perekonomian Indonesia diproyeksi masih melambat dan daya beli masyarakat masih menurun.

    “Kondisi fiskal Indonesia 2024 sangat menantang dan berpotensi berlanjut di 2025-2026. Pada saat yang sama daya beli masyarakat menurun. Pertumbuhan melambat dan dunia usaha alami kesulitan,” kata Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin, dalam keterangannya di Webinar Universitas Paramadina dan INDEF, Senin (2/12/2024).

    Sementara Ketua Prodi Manajemen Universitas Paramadina mengatakan kenaikan PPN 12% merupakan kabar buruk bagi gen Z dan milenial. Generasi tersebut disebut telah mengalami tekanan internal, untuk bisa mandiri secara ekonomi/finansial, dan tekanan sosial lainnya.

    “Tekanan eksternal berupa ketidakpastian ekonomi global dan persaingan kerja, tekanan sektor perbankan, dan kebijakan pemerintah,” terangnya.

    Saat ini, harga barang dan jasa juga telah naik karena beban pajak meningkat. Kondisi ini akan menyebabkan gen Z dan milenial menekan pengeluaran. Artinya tingkat konsumsi yang juga akan terkena dampaknya.

    “Kecenderungan ke depan gen z/milenial akan banyak menabung untuk biaya pendidikan, properti dan investasi. Dari sisi financial behaviour berkenaan kenaikan PPN 12% itu juga berpengaruh terhadap perilaku konsumsi dan pilihan-pilihan strategi keuangan gen Z/milenial ke depan,” lanjutnya.

    Kemudian, Kepala Pusat Makro Ekonomi dan Keuangan INDEF M.Rizal Taufikurahman berpendapat pengaruh kenaikan PPN 12% terhadap perekonomian nasional akan menambah beban rakyat miskin.

    Selain itu juga akan mengurangi daya saing ekspor karena kenaikan overhead. Efek lainnya harga produk, barang dan jasa domestik juga akan naik, terutama yang berkaitan dengan pajak penghasilan.

    “Akibat lanjut, maka akan terjadi inflasi yang dari sisi konsumsi akan membuat daya beli semakin turun. Akan terjadi juga kenaikan tax avoidance. Pengaruh juga terjadi di sektor keuangan dan daya saing di sektor industri riil padat karya,” terangnya.

    Kenaikan PPN juga diperkirakan akan menurunkan Produk Domestik Bruto (PDB). Pengeluaran lebih banyak akan dialami oleh kelas menengah yang sudah terjepit.

    Menurutnya, PDB diperkirakan akan turun 0,17%, hal itu disebabkan oleh konsumsi rumah tangga yang turun, dan penyerapan jumlah tenaga kerja yang turun.

    “Ekspor kita juga diperkirakan akan turun. Penurunan-penurunan itu yang meski diikuti oleh indeks harga konsumen/inflasi naik, indeks harga/biaya investasi juga akan ikut naik atau yang biasa disebut ICOR yang akan semakin tinggi,” pungkasnya.

    (ada/hns)

  • ICA CEPA Jadi Pintu Masuk RI Pasok Barang ke Amerika Utara

    ICA CEPA Jadi Pintu Masuk RI Pasok Barang ke Amerika Utara

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menilai, Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Kanada (Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership/ICA-CEPA) dapat memudahkan Indonesia untuk memasok produk lokal ke Amerika Utara.

    Hal tersebut disampaikan Budi usai melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Promosi Ekspor, Perdagangan Internasional dan Pengembangan Ekonomi Kanada, Mary Ng, di Hotel Mulia, Jakarta, Senin (2/12/2024).

    “Ini akses ya, akses yang bisa kita gunakan untuk lebih mudah, kita mengakses atau memasarkan produk-produk kita ke negara-negara Amerika Utara,” kata Budi dalam konferensi pers, Senin (2/12/2024).

    Menurutnya, kebijakan ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengembangkan pasar ekspor Indonesia, sekaligus menghindari hambatan-hambatan perdagangan baru dari negara lain.

    Adapun, perjanjian ini memberikan sejumlah manfaat bagi Indonesia. Budi mengungkap, Indonesia mendapat fasilitas pembebasan bea masuk untuk sejumlah komoditas unggulan ke Kanada.

    Perjanjian ini juga akan memberikan preferential treatment bagi penyedia jasa Indonesia, termasuk untuk sektor jasa bisnis, telekomunikasi, konstruksi, pariwisata, dan transportasi. 

    Sementara, untuk investasi, perjanjian ini akan mempermudah akses investasi di sektor manufaktur, pertanian, perikanan, kehutanan, pertambangan dan penggalian, serta infrastruktur energi.

    Perjanjian ini juga mencakup komitmen lainnya yaitu hak kekayaan intelektual, praktik regulasi yang baik, niaga elektronik (e-commerce), persaingan usaha, Usaha Kecil dan Menengah (UKM), pemberdayaan ekonomi perempuan, lingkungan, dan ketenagakerjaan.

    Budi mengharapkan perjanjian kerja sama ini dapat menekan defisit perdagangan Indonesia terhadap Kanada. Budi mengungkap, perdagangan Indonesia-Kanada saat ini mengalami defisit sekitar US$846 juta. Nilai tersebut, kata dia, jauh berkurang dibanding 2023 yang mencapai US$1,7 miliar.

    “Jadi sekarang defisitnya udah menurun. Kedepan bagaimana? Ya harapan kita justru kita akan berkurang [defisitnya] karena dengan CEPA ini kan banyak market access yang kita dapatkan,” ungkapnya.

    Total perdagangan Indonesia-Kanada tercatat sebesar US$2,65 miliar pada Januari-September 2024.

    Secara terperinci, ekspor Indonesia ke Kanada sebesar US$1,06 miliar dan impor Indonesia dari Kanada mencapai US$1,59 miliar. Itu artinya ,Indonesia defisit perdagangan terhadap Kanada sebesar US$536juta. 

    Pada 2023, total perdagangan Indonesia-Kanada tercatat sebesar US$3,44 miliar. Ekspor Indonesia ke Kanada sebesar US$1,30 miliar dan impor Indonesia dari Kanada sebesar US$2,14 miliar.

  • Strategi Kanada Taklukan Indo-Pasifik Lewat Indonesia

    Strategi Kanada Taklukan Indo-Pasifik Lewat Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kanada dan Indonesia telah memperkuat hubungan bilateral lewat Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA). Perjanjian ini pun menjadi salah satu langkah Ottawa dalam menjalankan misi strategi di Indo-Pasifik melalui RI.

    Menteri Promosi Ekspor, Perdagangan Internasional, dan Pembangunan Ekonomi Kanada Mary Ng mengaku bahwa Indonesia merupakan salah satu negara ASEAN yang mewakili hubungan ekonomi yang vital dan berkembang dengan Kanada.

    “Sebagai mitra dagang keuangan terbesar ketiga Kanada di antara negara-negara ASEAN, Indonesia mewakili hubungan ekonomi yang vital dan berkembang, dan misi ini mencontohkan strategi Indo-Pasifik Kanada yang lebih luas, yang mencakup investasi sebesar US$2,3 miliar selama lima tahun dengan perdagangan sebagai pilar utama,” ujar Mary dalam konferensi pers di Senayan, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2024).

    Mary menuturkan, sejak 2022, pihaknya telah mencari cara agar menjadikan Indonesia sebagai mitra bagi Kanada, khususnya di bidang teknologi bersih hingga pertambangan, pertanian, inovasi digital, manufaktur canggih, dan lainnya. Misalnya lewat perjanjian dagang CEPA yang negosiasinya telah selesai.

    “Ini akan mengurangi hambatan perdagangan, memperkuat rantai pasokan, dan menjadi dasar bagi kolaborasi yang lebih besar,” imbuh Mary.

    “Ini mencerminkan investasi yang signifikan bagi hubungan komersial bilateral kita dan yang akan mendukung inisiatif yang menargetkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan keberlanjutan serta akan mendorong pengembangan bisnis yang dapat diprediksi dalam lanskap ini di Indonesia,” lanjutnya.

    Di sisi lain, Mary menyebut perjanjian CEPA ini tidak hanya menguntungkan pihaknya, tetapi juga Indonesia. Lewat perjanjian tersebut, perusahaan-perusahaan di Indonesia dapat menggunakan Kanada sebagai pintu gerbang untuk mengakses pasar Amerika Utara.

    “Kanada adalah satu-satunya negara G7 yang memiliki perjanjian komprehensif dengan negara-negara G7 lainnya dan jaringan perjanjian perdagangan yang memberikan akses bagi bisnis Anda ke 1,5 miliar pelanggan di pasar internasional,” tambahnya.

    (sef/sef)