Topik: ekspor

  • Indonesia buktikan mampu hasilkan produk berteknologi

    Indonesia buktikan mampu hasilkan produk berteknologi

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso saat membuka acara pengembangan ekspor di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (3/12/2024). ANTARA/HO-Kemendag

    Mendag: Indonesia buktikan mampu hasilkan produk berteknologi
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 04 Desember 2024 – 11:10 WIB

    Elshinta.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyebutkan ekspor sepeda listrik ke Amerika dan Eropa merupakan bukti Indonesia mampu menunjukkan kemampuan memproduksi barang berteknologi tinggi.

    Hal ini disampaikan Mendag saat melepas ekspor produk sepeda listrik Polygon Kalosi di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (3/12), ke Amerika dan Eropa, senilai 500 ribu dolar AS atau setara Rp7,8 miliar.

    Menurut Budi, ekspor produk sepeda listrik ini merupakan bukti nyata kemampuan industri Indonesia dalam upaya hilirisasi.

    “Indonesia menunjukkan kemampuannya memproduksi produk berteknologi tinggi dan menciptakan nilai tambah dalam memenuhi permintaan di pasar global,” kata Budi.

    Sebagian besar komponen utama sepeda listrik yang diekspor ini berasal dari dalam negeri dan dirakit oleh PT Insera Sena.

    Untuk meningkatkan kinerja perdagangan dengan negara mitra, Kementerian Perdagangan (Kemendag) merumuskan Program Perluasan Pasar Ekspor sebagai salah satu program prioritas.

    Program ini dijalankan, salah satunya, melalui upaya memperbanyak perjanjian perdagangan dengan negara mitra.

    “Kami akan menyelesaikan semua perjanjian perdagangan secepat-cepatnya. Tujuannya, agar produk-produk Indonesia mempunyai daya saing tinggi sehingga lebih mudah memasuki pasar global,” kata Budi.

    Lebih lanjut, pencapaian ekspor sepeda ini merupakan sinergi antara Kemendag dengan pelaku usaha. Sinergi ini berhasil membawa produk Indonesia menembus pasar internasional.

    Mendag berharap, kontribusi ekspor sepeda listrik menjadi motivasi bagi lebih banyak pelaku usaha untuk mengekspor produk bernilai tambah hasil hilirisasi. Kemudian, hasil ekspor hilirisasi dapat turut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan peningkatan ekspor Indonesia.

    Sumber : Antara

  • Mendag Ajak UMKM Produk Makanan Sehat Bidik Pasar Ekspor – Page 3

    Mendag Ajak UMKM Produk Makanan Sehat Bidik Pasar Ekspor – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengajak para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang memproduksi makanan sehat untuk mulai membidik pasar ekspor.

    Ajakan ini sejalan dengan salah satu program prioritas Kementerian Perdagangan, yakni Peningkatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor).

    Program yang digagas Kemendag tersebut telah membuka jalan bagi sebanyak-banyaknya UMKM untuk mulai mempertimbangkan ekspansi ke pasar mancanegara. Mendaf harapkan gayung bersambut dan semakin banyak UMKM memanfaatkan program UMKM BISA Ekspor.

    “UMKM BISA Ekspor digerakkan bersama-sama oleh pemerintah, UMKM itu sendiri, dan masyarakat. Mari kita dukung satu sama lain. Kemendag telah menyediakan fasilitas-fasilitas yang dapat UMKM manfaatkan agar bisa merambah pasar ekspor,” ujar Mendag dalam keterangan tertulis, Rabu (4/12/2024).

    “Mari kita koordinasi. Kemendag mempunyai banyak perwakilan perdagangan di luar negeri yang bisa membantu mempromosikan produk-produk makanan sehat dari UMKM dan mengajak pelaku usaha ikut pameran internasional. Ayo manfaatkan hal tersebut,” serunya.

    Menurut dia, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag siap membantu pelaku usaha, termasuk UMKM produk makanan sehat, untuk merambah pasar ekspor yang lebih luas.

    Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah menggelar penjajakan bisnis (business matching) kepasar-pasar yang berpotensi untuk makanan sehat bebas gluten. Contohnya, kawasan Australia, Eropa, dan Amerika.

    Mendag Budi berharap, sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha akan membuka jalan bagi peningkatan daya saing produk makanan sehat Indonesia di pasar global.

    “Kami bersama-sama mengedepankan kolaborasi pemerintah, pelaku usaha, dan asosiasi bisnis dalam mendorong penetrasi produk ekspor Indonesia ke pasar global,” ungkap dia.

     

  • Kemendag: Kenaikan CPO dipengaruhi peningkatan permintaan dari India

    Kemendag: Kenaikan CPO dipengaruhi peningkatan permintaan dari India

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut kenaikan harga referensi (HR) komoditas minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) dipengaruhi peningkatan permintaan dari India, Eropa, dan Amerika Utara.

    Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim mengatakan HR CPO untuk penetapan bea keluar (BK) dan tarif Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BLU BPDP-KS) tercatat sebesar 1.071,67 dolar AS per metrik ton (MT) pada periode Desember 2024.

    Nilai HR yang juga menjadi pungutan ekspor (PE) ini, naik 109,70 dolar AS atau 11,40 persen dari periode November 2024 yang tercatat sebesar 961,97 dolar AS per MT.

    “Peningkatan HR CPO dipengaruhi peningkatan permintaan, terutama dari India serta wilayah Eropa dan Amerika Utara, yang tidak diimbangi dengan peningkatan produksi global. Di samping itu, terjadi penurunan produksi, larangan sementara ekspor CPO dari Thailand, peningkatan konsumsi domestik di Malaysia, serta pelemahan mata uang ringgit yang turut mengerek HR CPO,” kata Isy melalui keterangan di Jakarta, Rabu.

    Penetapan ini tercantum dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 1617 Tahun 2024 tentang
    Harga Referensi Crude Palm Oil yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit untuk Periode 1-31 Desember 2024.

    Sedangkan, penetapan BK CPO periode Desember 2024 merujuk pada Kolom Angka 9 Lampiran Huruf C Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 38 Tahun 2024 yang sebesar 178 dolar AS per MT.

    Sementara itu, pungutan ekspor CPO periode 1-31 Desember 2024 merujuk pada Lampiran I PMK Nomor Nomor 62 Tahun 2024 sebesar 7,5 persen dari HR CPO periode Desember 2024 yaitu sebesar 80,3752 dolar AS per MT.

    Isy menjelaskan penetapan HR CPO diperoleh dari rata-rata harga periode 25 Oktober-24 November 2024 pada Bursa CPO di Indonesia sebesar 1.019,97 dolar AS per MT, Bursa CPO di Malaysia sebesar 1.123,37 dolar AS per MT, dan Pasar Lelang CPO Rotterdam sebesar 1.279,33 dolar AS per MT.

    Selain itu, lanjut Isy, minyak goreng (refined, bleached, and deodorized/RBD palm olein) dalam kemasan bermerek dan dikemas dengan berat netto ≤ 25 kg dikenakan BK 48 dolar AS per MT.

    Untuk penetapan merek, diatur dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 1618 Tahun 2024 tentang Daftar Merek Refined, Bleached, and Deodorized (RBD) Palm Olein dalam Kemasan Bermerek dan Dikemas dengan Berat Netto ≤ 25 Kg.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Mendag Lepas Ekspor Produk UMKM Jawa Timur, Nilainya Capai Rp 3,9 Miliar – Page 3

    Mendag Lepas Ekspor Produk UMKM Jawa Timur, Nilainya Capai Rp 3,9 Miliar – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso, melepas ekspor produk-produk dari empat pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) asal Jawa Timur. Pelepasan ekspor dilakukan di Kawasan Pergudangan Sinar Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur.

    Produk-produk yang dilepas ekspornya tersebut terdiri atas produk kerajinan, furnitur daur ulang dari plastik, gurita potong beku, dan filet ikan. Produk-produk ini dikirim ke Amerika Serikat (AS), Jepang, Tiongkok, dan Singapura.

    Nilai ekspor pada pelepasan kali ini sekitar USD 256 ribu atau setara Rp 3,9 miliar. Produk-produk ini merupakan hasil inovasi UMKM yang berhasil diterima dengan baik di pasar internasional.

    “Ekspor oleh para pelaku UMKM ini menjadi bukti bahwa produk inovatif Indonesia punya tempat dan mampu bersaing di pasar global. Kemendag percaya UMKM yang dibina dengan baik akan mampu mendapatkan pasar ekspor sehingga dapat menjadi tulang punggung dalam perekonomian Indonesia,” kata Mendag Budi, saat pelepasan ekspor, di Jawa Timur, Rabu (4/12/2024).

    Keempat UMKM yang produk-produknya diekspor kali ini, yaitu CV Cherry Blossom Indonesia, PT Siklus Karya Global, PT Daya Matahari Utama dan PT Matra Multikarya Segara. Mendag Budi berharap, jumlah UMKM yang mampu merambah pasar ekspor dapat terus bertambah.

    Menurutnya, keberhasilan UMKM Jawa Timur menembus pasar ekspor ini merupakan hasil sinergi antara Kemendag, melalui Export Center Surabaya, dan pemerintah daerah. Keberhasilan ini juga tidak lepas dari peran perwakilan perdagangan di luar negeri dengan serangkaian pendampingan teknis terkait ekspor dan fasilitasi dalam bentuk penjajakan kerja sama bisnis (business matching).

    “Kolaborasi ini telah membuka akses baru ke pasar internasional sekaligus memperkuat daya saing produk UMKM Indonesia di tingkat global. Hal ini pun menjadi bukti nyata sinergi pemerintah dan swasta dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.

     

  • Ketua Kadin optimistis ICA-CEPA perbesar investasi Kanada di Indonesia

    Ketua Kadin optimistis ICA-CEPA perbesar investasi Kanada di Indonesia

    Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie (kiri) saat CEPA Forum Panel Disscussion di Jakarta, Senin (2/12/2024). ANTARA/HO-Kadin

    Ketua Kadin optimistis ICA-CEPA perbesar investasi Kanada di Indonesia
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 03 Desember 2024 – 10:41 WIB

    Elshinta.com – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie mengatakan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership (ICA-CEPA) dapat mempermudah dan memperbesar investasi Kanada di Indonesia.

    Tak hanya investasi, lanjut Anindya, ICA-CEPA membawa keuntungan terbukanya akses pasar produk-produk Indonesia untuk diekspor ke Kanada.

    “Ini merupakan suatu kemitraan bersejarah yang dilakukan antar-kedua negara. Karena ICA CEPA itu gampang bicaranya, namun tidak mudah merealisasikannya. Kemitraan Ekonomi Indonesia-Kanada ini bisa terjadi dalam waktu 2-3 tahun ke depan, dan itu relatif sangat cepat,” terang Anindya, usai menjadi pembicara dalam CEPA Forum Panel Discussion di Jakarta, Senin (2/12/2024).

    Menurut Anindya, dalam keterangan di Jakarta, Selasa, sektor-sektor utama yang berpotensi untuk Kemitraan Ekonomi Indonesia-Kanada di antaranya adalah ketahanan energi, ketahanan pangan, critical mineral, dan kerja sama di bidang pertahanan. Anindya menambahkan beberapa sektor yang bisa didanai melalui penanaman modal asing langsung (foreign direct investment/FDI) dari ICA-CEPA antara lain mencakup sektor manufaktur, teknologi, agrikultur, dan energi.

    “Mereka punya fund-fund (pendanaan) besar yang dinamakan Maple, ‘Daun Maple 9’. Jadi, ada 9 hal yang bisa dikerjakan karena mereka adalah fund managers besar yang bisa melakukan investasi,” ujarnya.

    Anindya menambahkan dari keempat bidang yang bisa diinvestasikan, sektor energi terutama dalam konteks transisi energi, saat ini diketahui tengah membutuhkan banyak pendanaan dan teknologi.

    “Jadi, ini suatu hal yang besar, dan merupakan awal dari banyak hal ke depan. Dan, perlu dicatat jika ICA-CEPA ini membawa keuntungan bagi kepentingan Indonesia dan Kanada,” jelasnya.

    Menurut Anindya, perjanjian kemitraan CEPA yang dijalin Indonesia tidak hanya dengan Kanada, namun juga dengan sejumlah negara lain di antaranya Uni Emirat Arab dan Australia.

    “Artinya, ICA-CEPA akan semakin memperbesar arus investasi asing ke Indonesia. Sebab, momentumnya sangat tepat, mengingat Presiden Prabowo yang dalam 2,5 minggu kunjungan beliau ke luar negeri berhasil membawa pulang komitmen investasi asing sebesar 18,5 miliar dolar AS,” sebut Anindya.

    Sebelumnya, dalam acara yang bertajuk “Team Canada Trade Mission Plenary Session and CEPA Forum” yang diselenggarakan oleh Misi Perdagangan Kanada di Indonesia (Team Canada Trade Mission) diawali dengan penandatanganan Pernyataan Bersama Penyelesaian ICA-CEPA oleh Menteri Perdagangan (Mendag) RI Budi Santoso dan Menteri Promosi Ekspor, Perdagangan Internasional, dan Pembangunan Ekonomi Kanada, Mary Ng.

    Mendag Budi menjelaskan Perundingan Indonesia-Kanada CEPA telah selesai setara substantif dan diumumkan oleh kedua kepala negara di sela KTT APEC pada 15 November 2024 di Lima, Peru. Kedua negara sepakat perjanjian dapat ditandatangani pada pertengahan 2025 dengan perkiraan waktu implementasi pada 2026.

    Sumber : Antara

  • Pemerintah Girang Weda Bay Jadi KI Pertama yang Bikin Komponen Baterai Kendaraan Listrik

    Pemerintah Girang Weda Bay Jadi KI Pertama yang Bikin Komponen Baterai Kendaraan Listrik

    Halmahera Tengah: Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan apresiasi tinggi kepada PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) atas kemajuan yang dicapai, terutama terkait rencana ekspor prekursor nikel untuk industri baterai kendaraan listrik yang dijadwalkan pada awal 2025.
     
    “Saya sangat menghargai dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran PT IWIP atas dedikasinya dalam menjadikan Kawasan Industri (KI) Weda Bay sebagai kawasan industri terintegrasi pertama di Indonesia yang mendukung pengolahan mineral dan produksi komponen baterai kendaraan listrik,” ungkap Agus dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 3 Desember 2024.
     
    Menteri Agus mengatakan, dukungan terhadap pengembangan ekosistem kendaraan listrik adalah langkah strategis yang sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan pengendalian emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
     
    “Pemerintah berkomitmen dalam kebijakan penurunan emisi GRK di level internasional hingga akhirnya mencapai Net Zero Emissions (NZE) di 2060 atau lebih awal. Salah satu program utamanya adalah dengan pengembangan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai atau KBLBB,” jelasnya.
     
    Untuk itu, Menperin menegaskan pemerintah terus mendukung penuh percepatan pengembangan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), yang salah satunya didorong melalui proyek-proyek seperti Weda Bay.
     
    “Kehadiran proyek ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem kendaraan listrik dan memberikan dampak positif bagi ekonomi Indonesia, khususnya di Maluku Utara dan Halmahera Tengah,” imbuh dia.
     

     

    Ekspor 50 ribu ton Precursor NCM
     
    Diketahui, PT IWIP, melalui anak perusahaan PT Huaneng New Material, berencana mengekspor 50 ribu ton per tahun Precursor Nickel Cobalt Manganese Hydroxide (NCM) ke pasar Amerika Utara dan Eropa. Prekursor ini merupakan bahan baku penting dalam produksi baterai kendaraan listrik.
     
    Selain itu, Weda Bay Project juga akan terus berkembang dengan rencana untuk memproduksi Baterai Kendaraan Listrik dan Sistem Penyimpanan Energi (Energy Storage System) yang akan dikelola oleh PT REPT Battero Energy Co. Ltd.
     
    Kapasitas produksi baterai ini akan dimulai pada 8 GWh pada Maret 2026 dan berkembang hingga 20 GWh pada 2027, yang akan membuka peluang lapangan pekerjaan bagi sekitar 2.800 tenaga kerja.
     
    Proyek ini juga akan memproduksi Off Road Pure Electric Mining Dump Truck dengan kapasitas baterai mulai dari 282 kWh hingga 375 kWh, dengan perakitan truk pertama yang dijadwalkan pada Desember 2025.
     
    Lebih lanjut, kawasan ini juga akan memproduksi alumunium ingot dengan kapasitas satu juta ton per tahun, melalui PT Kemajuan Alumunium Industry, dengan nilai investasi sekitar USD655 juta.
     
    Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT IWIP Xiang Binghe mengungkapkan, IWIP yang kini memiliki lebih dari 80 ribu karyawan, tidak lepas dari kerja sama yang solid antara pihak perusahaan dan pemerintah. IWIP berharap dapat terus melanjutkan kerjasama ini untuk membawa manfaat bagi masyarakat Indonesia, khususnya di wilayah Maluku Utara.
     
    “Kami berharap dukungan dan kerja sama yang baik ini terus terjalin, agar proyek ini dapat berkembang pesat dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Indonesia secara umum, serta khususnya bagi masyarakat Maluku Utara dan Halmahera Tengah,” tutup dia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Komisi I pererat hubungan Indonesia-Peru di bidang ketahanan pangan

    Komisi I pererat hubungan Indonesia-Peru di bidang ketahanan pangan

    Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto menerima kunjungan kehormatan (courtesy call) dari Duta Besar Peru untuk Indonesia Luis Tsuboyama di Gedung Nusantara III, DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (2/12/2024). (ANTARA/HO-DPR RI)

    Komisi I pererat hubungan Indonesia-Peru di bidang ketahanan pangan
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 03 Desember 2024 – 15:57 WIB

    Elshinta.com – Komisi I DPR RI menerima kunjungan kehormatan (courtesy call) dari Duta Besar Peru untuk Indonesia Luis Tsuboyama dalam rangka mempererat hubungan diplomatik antara Indonesia dan Peru, terutama di bidang ketahanan pangan.

    “Peru sedang berkembang di sektor pertanian, seperti asparagus dan mangga yang mereka ekspor ke Amerika Serikat. Kita dapat belajar dari keahlian mereka dalam pertanian, dan sebaliknya, mereka juga dapat memanfaatkan keahlian kita. Pertukaran keahlian ini akan sangat bermanfaat,” ujar Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

    Kunjungan kehormatan Duta Besar Peru untuk Indonesia berlangsung menjelang perayaan 50 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Peru pada 2025. Utut menyampaikan bahwa kerja sama ini memiliki potensi besar, khususnya dalam bidang pertanian. Utut menambahkan bahwa Indonesia dan Peru memiliki kemiripan dari sisi pendapatan per kapita, meskipun dengan jumlah penduduk yang berbeda signifikan.

    “Pendapatan per kapita Peru sekitar 7.300 dolar AS, sementara Indonesia 4.800 dolar AS. Namun, penduduk kita hampir tujuh kali lipat dari mereka,” kata dia.

    Selain ketahanan pangan, Utut mengungkapkan bahwa kerja sama potensial juga mencakup sektor pertambangan, terutama lithium, yang menjadi bahan utama dalam produksi baterai kendaraan listrik.

    “Lithium, atau yang sederhananya mirip dengan nikel, merupakan peluang kerja sama lainnya. Kita bisa mengarahkan keahlian kita ke sektor ini untuk memperluas hubungan bilateral,” ucapnya.

    Utut juga menyoroti keanggotaan Peru dalam Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

    “Mereka telah menjadi anggota OECD, dan Dubes Luis adalah salah satu tokoh yang merintis langkah ini saat menjabat sebagai Direktur Jenderal di Kementerian Luar Negeri Peru. Pengalaman ini dapat menjadi pelajaran bagi kita,” kata dia.

    Sementara itu, Luis Tsuboyama menyatakan bahwa kunjungan ini bertujuan memperkuat hubungan bilateral, terutama menjelang perayaan 50 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

    “Kami sedang menyelesaikan negosiasi perjanjian bilateral yang akan meningkatkan hubungan bisnis kedua negara. Sebagai bagian dari peringatan ini, kami juga merencanakan berbagai aktivitas budaya, seperti pameran fotografi,” kata Luis.

    Ia menambahkan bahwa kegiatan budaya akan terus digelar di berbagai kota di Indonesia.

    “Beberapa waktu lalu, kami mengadakan kegiatan di Yogyakarta, Surabaya, dan Bandung. Tahun depan, kami berencana mengunjungi Makassar, Sumatera, dan Bali,” kata Luis.

    Sumber : Antara

  • Menteri Kanada Tiba-Tiba Sebut-Sebut Indomie, Kenapa?

    Menteri Kanada Tiba-Tiba Sebut-Sebut Indomie, Kenapa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Promosi Ekspor, Perdagangan Internasional dan Pembangunan Ekonomi Kanada, Mary Ng, tiba-tiba menyebutkan produk mie instan Indonesia, Indomie, Selasa (3/12/2024). Ia bahkan menyampaikan isi kandungan mie instan besutan Indofood itu.

    Dalam acara Meja Bundar Bisnis Indonesia Business Council (IBC) dan Business Council of Canada (BCC) di Jakarta, Mary menyebutkan bahwa saat tiba di Indonesia, ia pernah berkelakar dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Ia mengungkap bahwa Indomie merupakan bahan pangan yang penting di Indonesia.

    “Jadi Indomie adalah makanan pokok yang sangat, sangat besar di Indonesia. Anda, pada kenyataannya, adalah produsen mie instan terbesar di Indonesia. Jadi semua orang tahu tentang mie instan. Jadi sebagai produsen raksasa yang Anda,” ungkapnya.

    Ia kemudian melanjutkan dengan mengatakan bahwa kandungan yang dimiliki Indomie adalah gandum, yang menjadi bahan pembuatan tepung, asal Kanada.

    “Coba tebak, coba tebak apa yang ada di indomie dan mie instan itu, Gandum Kanada,” ujarnya.

    Kanada merupakan salah satu produsen besar tanaman gandum. Pada tahun 2023, Negeri Maple itu memproduksi 34,3 juta ton gandum, yang memiliki kadar protein tinggi.

    Hal ini pun juga diamini oleh Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti. Dalam forum yang sama, ia menjelaskan bahwa impor Indonesia dari Kanada yang terbesar adalah produk gandum, yang akrab dengan kehidupan warga RI sehari-hari.

    “Dan ekspor Indonesia ke Kanada juga menunjukkan tren positif sebesar 13,99% dalam lima tahun terakhir. Dan ketika kita berbicara tentang lima produk utama Indonesia, yang diimpor dari Kanada. Ini melibatkan sereal gandum,” tuturnya.

    “Jadi semua yang kita miliki setiap hari di pagi hari, pada dasarnya kita dapatkan dari Kanada. Jadi terima kasih. Dan ada juga pupuk, bubur kayu, biji minyak, boiler, mesin, peralatan mekanis. Jadi ini adalah impor teratas,” tambahnya.

    (sef/sef)

  • Gencarkan Program UMKM BISA Ekspor, Kemendag Gelar Pekan Pengembangan Ekspor

    Gencarkan Program UMKM BISA Ekspor, Kemendag Gelar Pekan Pengembangan Ekspor

    Surabaya, Beritasatu.com – Menteri Perdagangan Budi Santoso membuka Pekan Pengembangan Ekspor pada Selasa, (3/12/2024) di Surabaya, Jawa Timur. Pekan Pengembangan Ekspor yang akan berlangsung dari 3-6 Desember 2024 ini merupakan bagian dari implementasi salah satu program prioritas Kementerian Perdagangan, yaitu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor).

    “Pekan Pengembangan Ekspor merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk terus memperkuat daya saing UMKM agar lebih mudah merambah dan memperluas jangkauan ke pasar global. Selain itu, acara ini merupakan upaya aktif Kemendag dalam mendukung dan mendorong pelaku usaha, khususnya UMKM, untuk menjadi eksportir tangguh yang siap menghadapi tantangan global,” ungkapnya.

    Mendag Budi berharap kegiatan ini menjadi langkah awal yang efektif dalam menghadirkan lebih banyak produk Indonesia di pasar internasional.

    Menurut Mendag Budi, Pekan Pengembangan Ekspor juga bermanfaat membuka akses informasi terkait pasar ekspor. Manfaat ini perlu dimaksimalkan para pelaku usaha, termasuk UMKM, sebagai bagian dari upaya mendorong implementasi Program UMKM BISA Ekspor.

    “Kemendag melalui Program UMKM BISA Ekspor mendorong transformasi UMKM menjadi pelaku ekspor yang andal. Program ini dirancang untuk membantu UMKM mengatasi hambatan ekspor, memahami pasar global, dan memanfaatkan peluang perdagangan internasional. Kemendag siap menjadi mitra strategis UMKM untuk berkolaborasi mendukung ekosistem bisnis dengan menciptakan lingkungan usaha yang mendukung usaha UMKM,” ujarnya.

    Pekan Pengembangan Ekspor diisi serangkaian kegiatan. Beberapa di antaranya, yaitu forum dialog yang mengusung transformasi UMKM melalui kolaborasi dan inovasi dengan pemerintah; penandatanganan kerja sama pembinaan pelaku usaha berorientasi ekspor dengan Bank Jatim; seminar peluang ekspor produk fesyen, aksesori, pertanian, dan hortikultura; konsultasi dan adaptasi produk UMKM yang difasilitasi Export Center Surabaya; pelepasan ekspor; serta penjajakan bisnis (business matching) antara pelaku usaha Indonesia dan perwakilan perdagangan di Jepang serta Uni Emirat Arab (UEA).

    Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Mardyana Listyowati melihat Pekan Pengembangan Ekspor sebagai upaya peningkatan kapasitas pelaku UMKM, daya saing produk, sekaligus penyediaan sarana bagi UMKM.

    “Pekan Pengembangan Ekspor ini kami harap tidak hanya mendukung pertumbuhan bisnis UMKM melalui peningkatan kapasitas pelaku UMKM dan peningkatan daya saing produk, namun sekaligus penyediaan sarana bagi UMKM dalam mengakses pasar yang lebih luas,” kata Mardyana.

    Mardyana mengajak semua pelaku usaha, khususnya UMKM, untuk menjadikan Pekan Pengembangan Ekspor sebagai momentum bagi UMKM Indonesia untuk bertransformasi menjadi pelaku ekspor yang andal.

    “Melalui berbagai kegiatan yang diselenggarakan, seperti business matching dan konsultasi produk, saya optimistis UMKM kita akan semakin siap memenuhi tuntutan pasar global. Bersama, mari kita wujudkan produk-produk Indonesia yang mampu menjadi kebanggaan di dunia,” tuturnya.

    Turut hadir Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur Iwan, Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman. Turut mendampingi Mendag Budi antara lain Dirjen PEN Mardyana, Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan Putu Jayan Danuputra.

    Kolaborasi Strategis Kemendag dan Bank Jatim Mendorong Ekspor

    Dalam sesi pembukaan Pekan Pengembangan Ekspor, juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (Bank Jatim). Kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk mendukung pelaku usaha, termasuk UMKM, meningkatkan kapasitas di bidang ekspor, pengembangan produk, serta kurasi pelaku usaha binaan kedua pihak pada keikutsertaan pameran dagang atau promosi dagang untuk perluasan pasar ekspor.

    Kemendag dan Bank Jatim menyinergikan dan memanfaatkan kemampuan sumber daya dalam melaksanakan pembinaan pelaku UMKM berorientasi ekspor. Dalam implementasinya, kesepakatan kerja sama ini akan mencakup berbagai kegiatan, termasuk pendampingan pelaku usaha, sertifikasi produk, dan promosi ekspor.

    Mardyana menyambut baik pelaksanaan kerja sama baru yang telah terjalin itu. Kerja sama antara pemerintah dan perbankan dilakukan agar UMKM siap bersaing serta mampu memperluas akses di pasar global. 

    “Kerja sama ini selaras dengan upaya Kemendag untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk perbankan, untuk memperkuat ekosistem mendukung UMKM BISA Ekspor,” tutup Mardyana.

  • Kanada Lirik Peluang Kerja Sama Tenaga Nuklir dengan RI

    Kanada Lirik Peluang Kerja Sama Tenaga Nuklir dengan RI

    Bisnis.com, JAKARTA – Kanada melihat adanya peluang kerja sama dengan Indonesia ke depannya, utamanya terkait tenaga nuklir. Hal tersebut sejalan dengan salah satu prioritas utama Presiden Prabowo Subianto yakni ketahanan energi dan energi rendah karbon.

    Hal tersebut disampaikan Menteri Promosi Ekspor, Perdagangan Internasional dan Pengembangan Ekonomi Kanada Mary Ng dalam sambutannya pada business roundtable yang digelar oleh Indonesian Business Council (IBC) dan Business Council of Canada (BCC) di Jakarta Selatan, Selasa (3/12/2024).

    “Menurut saya keahlian Kanada, baik dalam teknologi bersih atau solusi berkelanjutan dalam spektrum yang luas, tetapi juga nuklir, menjadi peluang nyata bagi kita untuk berkolaborasi,” kata Mary Ng, Selasa (3/12/2024).

    Mary menyebut, pembahasan mengenai pemanfaatan tenaga nuklir sebelumnya telah didiskusikan oleh Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Prabowo Subianto di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Pacific Economic Cooperation (KTT APEC).

    Dalam diskusi itu, lanjutnya, Kanada juga telah menyampaikan bagaimana negara ini dapat bekerja sama dengan Indonesia utamanya dalam hal ketahanan energi.

    Merespons hal tersebut, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya menyebut bahwa sejauh ini belum ada pembahasan secara mendetail terkait kerja sama tersebut. 

    Namun demikian, dia tidak menampik bahwa banyak sekali sektor-sektor yang masuk dalam Perjanjian Perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Kanada (Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership/ICA-CEPA), yang dapat dikerjasamakan ke depannya.

    “Baik itu di sektor energinya, dari resource yang new maupun renewables,” ujarnya. 

    Dalam catatan Bisnis, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sempat mengajak Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau untuk melakukan kerja sama pengembangan teknologi reaktor nuklir skala kecil atau small modular reactor (SMR). 

    SMR adalah teknologi energi nuklir skala kecil menengah yang saat ini mulai banyak dikembangkan di dunia sebagai sumber energi bersih yang lebih murah dan aman. 

    “Indonesia sendiri sudah mulai melakukan asesmen SMR,” kata Airlangga dalam pertemuan ketiga Trudeau dengan para petinggi negara-negara anggota Asean pada KTT Khusus Asean-Kanada di Keketuaan Asean Laos, Kamis (10/10/2024). 

    Adapun, Indonesia tengah mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) pada 2025-2035 yang tertuang pada PP No. 14/2015 tentang Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN).  

    Salah satu teknologi nuklir yang dapat dimanfaatkan adalah SMR yang bekerja sama dengan US DoS melalui program Foundational Infrastructure for the Responsible Use of SMR Technology (FIRST).

    Airlangga juga mendorong kerja sama teknologi transisi energi lainnya, yakni bahan bakar berbasis kelapa sawit.