Topik: ekspor

  • BPS Papua catat sektor ekspor ikan dan kayu menurun karena cuaca

    BPS Papua catat sektor ekspor ikan dan kayu menurun karena cuaca

    ANTARA – Badan Pusat Statistik (BPS) Papua mengungkapkan nilai ekspor pada November 2024 mencapai 4.792,88 ribu dolar AS. Angka ini turun 25,52 persen dibandingkan Oktober 2024 senilai 6.434,70 ribu dolar AS. Ketua Tim statistik distribusi BPS Papua menyebut penurunan tersebut di picu karena tidak adanya dua produk unggulan yang di ekspor bulan November yakni kelompok ikan (HS03) dan kayu (HS44) akibat tangkapan kurang dan faktor cuaca.
    (Laksa Mahendra/Andi Bagasela/I Gusti Agung Ayu N)

  • Inggris Resmi Gabung di Pakta Perdagangan Indo-Pasifik

    Inggris Resmi Gabung di Pakta Perdagangan Indo-Pasifik

    Jakarta

    Inggris menjadi anggota ke-12 Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik, atau CPTPP, pada hari Minggu (15/12).

    Tahun lalu, pemerintah Inggris periode sebelumnya menandatangani perjanjian aksesi, dengan sebagian besar anggota blok tersebut telah meratifikasi masuknya Inggris.

    Para pejabat Inggris berharap keanggotaan ini dapat meningkatkan ekonomi negaranya sebanyak $2,5 miliar per tahun.

    Negara tersebut mencoba untuk mencapai kesepakatan perdagangan baru di luar negeri setelah meninggalkan Uni Eropa setelah referendum Brexit tahun 2016.

    Hingga kini, perdagangan Inggris dengan negara-negara anggota Uni Eropa (UE) masih menyumbang lebih dari 40% ekspor Inggris dan lebih dari 50% impor.

    Apa itu CPTPP?

    Sebelum Inggris bergabung, Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik ini punya 11 anggota, yakni Australia, Brunei, Kanada, Chile, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura, dan Vietnam.

    CPTPP dibentuk dari sisa-sisa blok Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) yang sebelumnya direncanakan. Kemitraan TPP seharusnya juga mencakup AS, tapi Washington menarik diri segera setelah pemilihan Donald Trump tahun 2016.

    CPTPP mempertahankan sebagian besar ketentuan kesepakatan itu, dan menurunkan hambatan perdagangan sejumlah barang di antara negara-negara anggota.

    Namun, pakta tersebut menawarkan perdagangan bebas yang jauh lebih terbatas jika dibandingkan dengan pergerakan barang dan jasa tanpa hambatan dengan negara-negara anggota UE.

    Blok tersebut dipandang sebagai semacam penyeimbang ekonomi bagi Cina di kawasan Pasifik. Cina saat ini juga adalah salah satu dari beberapa pelamar yang ingin bergabung. Secara gabungan, para anggotanya saat ini menyumbang sekitar 15% dari PDB global dan populasi sekitar setengah miliar.

    CPTPP disebut sebagai kesepakatan terbesar sejak Brexit

    CPTPP tidak memiliki pasar tunggal untuk barang atau jasa, sehingga harmonisasi regulasi tidak diperlukan, tidak seperti halnya di Uni Eropa,

    Pemerintah Inggris sebelumnya yang berhaluan konservatif menandatangani perjanjian dengan Inggris pada bulan Juli 2023. Menteri Perdagangan dan Bisnis saat itu Kemi Badenoch, yang sekarang pemimpin oposisi dengan Partai Buruh yang berkuasa, menyebutnya sebagai “kesepakatan perdagangan terbesar” sejak Inggris meninggalkan Uni Eropa, atau Brexit.

    Inggris telah mengamankan sejumlah kesepakatan perdagangan, termasuk dengan Australia, Selandia Baru, dan Singapura sejak meninggalkan pasar tunggal UE pada awal 2021.

    Menteri Bisnis Partai Buruh Jonathan Reynolds mengatakan Inggris “diposisikan secara unik untuk memanfaatkan pasar-pasar baru yang menarik, sambil memperkuat hubungan yang sudah ada.”

    “Berita hari ini adalah bukti lebih lanjut bahwa Inggris adalah tempat yang luar biasa untuk berbisnis, dengan ekonomi yang terbuka dan berwawasan ke luar yang mendorong pertumbuhan yang dapat dirasakan masyarakat di komunitas mereka,” kata Reynolds.

    Ia mengatakan pemerintahnya pada tahun 2025 akan menerbitkan strategi perdagangan yang “akan menerapkan rencana strategis jangka panjang untuk perdagangan internasional yang membantu bisnis dan konsumen dan, pada akhirnya, menumbuhkan ekonomi.”

    ae/hp (AFP, dpa, Reuters)

    (ita/ita)

  • Transjakarta Operasikan 90 Bus Listrik High Deck Buatan Golden Dragon

    Transjakarta Operasikan 90 Bus Listrik High Deck Buatan Golden Dragon

    Jakarta

    PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) akan mengoperasikan sebanyak 90 unit bus listrik Golden Dragon tipe high deck. Bus listrik tersebut disediakan oleh PT Sinar Armada Globalindo (SAG) bekerja sama dengan operator bus PT Bianglala Metropolitan.

    Sebagai informasi, 90 unit bus listrik tersebut merupakan bagian dari 200 unit armada bus listrik baru Transjakarta yang diresmikan belum lama ini. Peluncuran 200 unit bus listrik tersebut menggenapi target 300 unit bus yang akan dioperasikan Transjakarta hingga penghujung tahun 2024.

    Dalam keterangannya, SAG mengatakan kontribusi 90 unit bus listrik Golden Dragon tersebut merupakan manifestasi komitmen perusahaan buat berkontribusi ke ekosistem transportasi publik yang lebih ramah lingkungan dalam misi mencapai target net emisi nol (net zero emission).

    Transjakarta operasikan 90 bus listrik high deck dari SAG Foto: Dok. SAG

    Provinsi Daerah Khusus Jakarta sendiri berkomitmen untuk memimpin upaya nasional dalam pengurangan emisi karbon, dengan target net zero emission pada 2050 dengan Jakarta dapat mencapai 100% elektrifikasi kendaraan umum pada 2030.

    Dengan bus listrik, potensi ini meningkat menjadi 422 ribu ton CO₂e atau setara dengan menanam 1,5 juta bibit pohon atau mendaur ulang 32 ribu ton sampah. Sebelumnya menyikapi regulasi pemerintah lewat Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 8 Tahun 2024 terkait aturan minimal 20% Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) produksi bus listrik, SAG menjalin kerja sama dengan PT Piala Mas Industri (Piala Mas) untuk perakitan bus listrik dengan nilai TKDN yang ditargetkan mencapai 40% di tahun 2025.

    Sekadar informasi, Golden Dragon merupakan salah satu produsen bus listrik terbesar di dunia dan sudah melakukan ekspor ke 170 negara. Selain Indonesia, Golden Dragon memiliki pengalaman perakitan knocked-down yang ekstensif di lebih dari sepuluh negara, termasuk Malaysia, Thailand, Mesir, dan Nigeria.

    Transjakarta operasikan 90 bus listrik high deck dari SAG Foto: Dok. SAG

    “Melalui panduan langsung dan kerja sama erat, Golden Dragon membantu para mitranya, termasuk SAG, dalam mencapai pelokalan suku cadang dan meningkatkan tingkat ketenagakerjaan lokal serta transfer teknologi,” tulis SAG.

    Sebelumnya pada tahun 2019 SAG memperkenalkan produk pertamanya Bus Low Deck 12M ke Indonesia dan sudah beroperasi di tahun 2023, dalam komitmen mendukung program pemerintah Langit Biru untuk pengendalian polusi udara.

    (lua/dry)

  • KKP: Ekspor perikanan RI capai 4,81 miliar dolar AS hingga Oktober

    KKP: Ekspor perikanan RI capai 4,81 miliar dolar AS hingga Oktober

    Kinerja ekspor hasil perikanan Indonesia pada periode Januari hingga Oktober tahun 2024, saat ini tercatat per bulan Oktober itu adalah 4,81 miliar dolar AS

    Jakarta (ANTARA) – Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebutkan nilai ekspor perikanan Indonesia mencapai 4,81 miliar dolar AS dengan volume 1.150 ton selama periode Januari hingga Oktober 2024.

    “Kinerja ekspor hasil perikanan Indonesia pada periode Januari hingga Oktober tahun 2024, saat ini tercatat per bulan Oktober itu adalah 4,81 miliar dolar AS,” kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Budi Sulistiyo dalam Konferensi Pers Capaian Akhir Tahun KKP 2024 Sesi I di Jakarta, Senin.

    Budi menyampaikan bahwa angka tersebut naik 4,37 persen bila dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 mencapai 6,41 miliar dolar AS dengan volume ekspor mencapai 986 ton.

    “Kami berharap di akhir tahun atau nanti sampai bulan Desember 2024 itu bisa mencapai lebih dari angka 5 miliar dolar AS,” ujarnya.

    Sementara dari sisi komoditas udang mendominasi ekspor perikanan Indonesia mencapai 1,36 miliar dolar AS; disusul tuna-tongkol-cakalang sebesar 0,86 miliar dolar AS; lalu cumi-sotong-gurita mencapai 0,68 miliar dolar AS; kemudian rajungan-kepiting 0,43 miliar dolar AS; dan rumput laut mencapai 0,29 miliar dolar AS.

    Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Budi Sulistiyo menjawab pertanyaan awak media seusai Konferensi Pers Capaian Akhir Tahun KKP 2024 Sesi I di Jakarta, Senin (16/12/2024). ANTARA/Harianto

    Ia menyebutkan bahwa berdasarkan 20 komoditas utama ekspor yang mengalami peningkatan baik nilai maupun pangsanya dibanding periode Januari-Oktober tahun 2023 ada 11 komoditas, yaitu tuna- cakalang-tongkol, cumi-sotong-gurita, rajungan-kepiting, tilapia, layur, lobster, sarden, kerapu, kekerangan, surimi dan bawal.

    Kemudian, berdasarkan 20 komoditas utama ekspor Indonesia menurut volume yang mengalami peningkatan baik nilai maupun pangsanya dibanding periode Januari-Oktober tahun 2023 ada 12 komoditas, yaitu tuna-cakalang-tongkol, cumi-sotong-gurita, layur-gulama, rajungan-kepiting, sarden, bawal, surimi, kekerangan, kerapu, ubur-ubur, makarel, dan hati-telur Ikan;

    Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa kinerja penguatan pasar perikanan ke luar negeri di tahun 2024 dilakukan dengan mengikuti beberapa ekspo internasional di antaranya di Boston Amerika Serikat dan di Barcelona.

    Pada tahun 2024, KKP melakukan promosi perdagangan internasional di beberapa negara, dan menghasilkan realisasi kontrak dagang sebesar 50,03 juta dolar AS.

    “Kemudian juga ada pertemuan ekspo internasional di Jakarta. Dari ekspo-ekspo yang kami ikuti melibatkan semua pelaku usaha yang telah kami kurasi itu terjadi transaksi 50,03 juta dokar AS,” ucap Budi.

    Lebih lanjut, Budi juga menyebutkan bahwa nilai impor periode Januari-Oktober 2024 mencapai 0,42 miliar dolar AS atau turun 24,27 persen.

    “Serta hanya sekitar 8,68 persen terhadap nilai ekspor, sehingga mengukuhkan Indonesia sebagai negara net exporter produk perikanan,” tutur Budi.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kemenhub bakal hadirkan kapal perintis Batam-Johor, akses pasar ekspor

    Kemenhub bakal hadirkan kapal perintis Batam-Johor, akses pasar ekspor

    Kalau ada permintaan seperti itu akan kami siapkan. Jadi bisa jual hasil tangkapan mereka menjadi lebih tinggi. Karena ada beberapa laporan yang kami terima perlu adanya kapal perintis untuk menjual hasil laut

    Batam (ANTARA) – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menghadirkan kapal perintis rute Batam – Johor, Malaysia, yang bertujuan untuk memperlancar akses pasar bagi produk-produk hasil laut Indonesia, khususnya dari wilayah Kepulauan Riau, ke pasar internasional.

    Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana di Batam, Senin, mengatakan rute Batam – Johor akan menjadi jalur vital untuk memperkenalkan komoditas unggulan Indonesia ke luar negeri serta meningkatkan perekonomian daerah setempat.

    Ia menyampaikan soal hadirnya kapal perintis saat ini sedang dalam pembahasan, yang sebelumnya juga ada usulan dari Gubernur Kepri agar kapal itu segera diadakan.

    “Gubernur juga sudah mengusulkan. Segera akan kami tindaklanjuti,” katanya.

    Anggota DPD RI Provinsi Kepri Ria Saptarika mendukung penuh rencana Kemenhub untuk mengadakan kapal perintis Batam-Johor.

    Ia menilai hal tersebut mampu mendongkrak perekonomian nelayan-nelayan di Kepri.

    Sebelumnya Ditjen Hubla Kemenhub menyerahkan 1.891 alat keselamatan pelayaran kepada masyarakat pesisir dan nelayan di Kepri.

    Wamenhub Suntana mengatakan ribuan unit alat keselamatan pelayaran tersebut dibagikan secara gratis, sebagai upaya nyata Kemenhub untuk meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya keselamatan di laut.

    Pewarta: Jessica Allifia Jaya Hidayat
    Editor: Risbiani Fardaniah
    Copyright © ANTARA 2024

  • Cegah Gagal Panen, Basmi Serangan Hama Tanaman Butuh Integrasi Manajemen dan Teknologi Digital – Halaman all

    Cegah Gagal Panen, Basmi Serangan Hama Tanaman Butuh Integrasi Manajemen dan Teknologi Digital – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto  

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Di Indonesia, serangan hama menjadi persoalan serius setiap musim tanam dan berujung gagal panen yang merugikan petani.

    Sepanjang tahun 2023, diperkirakan 174 ribu hektare lahan pertanian padi dan 34 ribu hektare lahan jagung terserang hama seperti wereng, penggerek batang dan tikus.

    Perubahaan iklim meningkatkan serangan hama sehingga petani akan semakin bergantung pada racun hama dan  bisa berdampak terhadap lingkungan.

    Managing Director Rentokil Initial Indonesia Heri Susanto mengatakan, untuk mengatasi masalah itu diperlukan berbagai langkah strategis, seperti pemanfaatan teknologi yang mampu pengendalian hama berbasis inovasi digital dan keberlanjutan. 

    “Mengintegrasikan teknologi digital dengan sistem manajemen hama berkelanjutan jadi cara menjaga produktivitas dan menciptakan dampak positif bagi lingkungan,” kata Heri di acara dialog bertema Meningkatkan Produktivitas Bisnis Melalui Inovasi Digital dan Sistem Manajemen Hama Berkelanjutan di Gorontalo, akhir pekan lalu.

    Acara ini dihadiri pebisnis, instansi pemerintah, serta pelaku industri dari sektor perhotelan, rumah sakit, dan perbankan.

    Dia mengatakan, isu keberlanjutan menjadi perhatian kami khususnya pada dampak perubahan iklim, pertumbuhan populasi, serta risiko penyebaran hama akibat kegiatan ekspor impor.

    Henny Puspitasari, Regional Sales & Operation Manager Rentokil mengatakan, pihaknya mengedepankan pendekatan yang meminimalkan penggunaan bahan kimia berbahaya melalui solusi pencegahan dan eliminasi hama yang tepat sasaran tanpa racun.

    “Juga penggunaan teknologi canggih seperti sistem pelaporan digital myRentokil dan perangkat digital PetsConnect untuk memantau aktivitas hama secara real-time,” katanya.

    Henny juga mengungkapkan komitmen menggunakan kendaraan listrik untuk operasional serta memilih pemasok yang memiliki akreditasi ramah lingkungan dan jalin kemitraan pelestarian.

     

  • Menperin raih penghargaan penggerak hilirisasi dan modernisasi sawit

    Menperin raih penghargaan penggerak hilirisasi dan modernisasi sawit

    Apresiasi penghargaan ini mempertimbangkan rekam jejak kebijakan dan dampak dari kebijakan tersebut terhadap sektor industri sawit

    Jakarta (ANTARA) –
    Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita meraih penghargaan Sawit Indonesia Award 2024 sebagai Tokoh Penggerak Hilirisasi dan Modernisasi Sawit di tanah air.

    Menurut Ketua Panitia Pelaksana Sawit Indonesia Award 2024 Qayuum Amri, penghargaan tersebut diberikan sebagai apresiasi dan penghargaan kepada Menteri Perindustrian yang mampu menggerakkan industri hilir sawit dalam 5 tahun terakhir.

    “Apresiasi penghargaan ini mempertimbangkan rekam jejak kebijakan dan dampak dari kebijakan tersebut terhadap sektor industri sawit,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Senin.

    Dari penilaian rekam jejak kebijakan, terdapat lima aspek yang menjadi pertimbangan yakni ragam jenis produk hilir sawit semakin meningkat signfikan yang mana pada 2010 hanya terdapat 54 jenis, meningkat menjadi 193 jenis pada 2023.

    Sementara itu, rasio ekspor bahan baku dan produk hilir sawit juga kian melonjak. Tahun 2010, rasionya 40 persen dan 60 persen (bahan baku dan produk hilir sawit), dan naik drastis menjadi 70 persen dan 93 persen pada 2023.

    Kemudian hadirnya pusat pertumbuhan ekonomi baru industri berbasis sawit di luar Jawa, antara lain di Dumai-Riau, Sei Mangkei-Sumut, Tarjun-Kalsel, Kotawaringin Barat-Kalteng, Bitung-Sulut, dan Balikpapan-Kaltim. Ke depan, hilirisasi dapat menumbuhkan aglomerasi atau kawasan industri baru berbasis sawit.

    Hadirnya teknologi optimalisasi produksi minyak sawit mentah adalah SPPOT (Steamless POMELess Palm Oil Technology), untuk menghasilkan minyak sawit mentah yang lebih bernutrisi, lebih efisien energi, lebih rendah emisi karbon, hingga minimal dalam timbulan limbah cair. SPPOT ini memungkinan pabrik kelapa sawit dibangun modular skala kecil (5 – 10 ton TBS/Jam), dengan skema operasional – milik pabrik oleh petani rakyat secara BOT (Build Owned Transfer).

    Selain itu, modernisasi industri pengolahan sawit yang menghasilkan ragam produk turunan sawit yang bernilai tambah tinggi dan telah dipasarkan ke 150 negara di dunia.

    Serta kebijakan hilirisasi sawit dapat mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi Presiden Prabowo Subianto sebesar 8 persen karena mengundang investasi baik dari dalam dan luar negeri.

    Melalui target Indonesia mampu menghasilkan 240 ragam jenis produk hilir pada tahun 2029. Selain itu, nilai ekonomi kegiatan usaha kelapa sawit mencapai Rp1.146 triliun, yang berasal dari konsumsi dalam negeri dan ekspor.

    Pada kesempatan itu Qoyum menyebutkan penyerahan penghargaan kepada Menteri Perindustrian diwakili oleh Dirjen Industri Agro, Putu Juli Ardika pada ajang Sawit Indonesia Award 2024 di Jakarta, Kamis (12/12).

    Sementara itu Putu Juli Ardika saat membacakan sambutan Menperin, memaparkan Kementerian Perindustrian telah menjalankan langkah penguatan iklim usaha/investasi yang kondusif dan berdaya saing dalam rangka mewujudkan industri hilir kelapa sawit yang profitable berkelanjutan.

    Dalam sepuluh tahun terakhir, tambahnya, Kemenperin memfasilitasi investasi baru/perluasan pabrik pengolahan kelapa sawit melalui insentif fiskal, non-fiskal termasuk harga gas bumi tertentu bagi industri oleokimia, hingga kebijakan dis-insentif berupa tarif pungutan ekspor–bea keluar yang pro-penumbuhan industri hilir di dalam negeri.

    Pewarta: Subagyo
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2024

  • RI Ekspor Ikan Rp 76,8 T, Paling Banyak ke AS-China

    RI Ekspor Ikan Rp 76,8 T, Paling Banyak ke AS-China

    Jakarta

    Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyampaikan nilai ekspor perikanan periode Januari hingga Oktober 2024 mencapai US$ 4,8 miliar atau Rp 76,8 triliun (kurs Rp 16.000). Nilai tersebut meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu sebesar US$ 4,61 miliar.

    Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Budi Sulistyo menargetkan pada akhir 2024, nilai ekspor perikanan Indonesia tembus US$ 5 miliar.

    “Terkait penguatan dari pemasaran hasil perikanan yang kita dapatkan di 2024 bahwa kinerja ekspor perikanan Indonesia periode Januari hingga Oktober 2024 itu pada saat ini tercatat per bulan Oktober adalah US$ 4,81 miliar. Ini (mengalami) peningkatan pada periode yang sama. Kami berharap di akhir tahun, sampai bulan Desember mencapai lebih angka US 5 miliar,” kata Budi dalam Konferensi Pers Capaian Akhir Tahun KKP 2024 di Gedung Mina Bahari IV, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2024).

    Negara Tujuan Ekspor Ikan RI

    Lebih lanjut, Budi menjelaskan ada lima negara tujuan terbesar, antara lain Amerika Serikat (AS) dengan nilai ekspor US$ 1,56 miliar, China dengan nilai ekspor US$ 0,99 miliar, ASEAN yang nilai ekspor US$ 0,65 miliar, Jepang dengan nilai ekspor U$$ 0,49 miliar, dan Uni Eropa sebesar US$ 0,35 miliar. Komoditas perikanan yang paling banyak diekspor, yakni udang, tuna tongkol cakalang, cumi sotong gurita, rajungan kepiting, dan rumput laut.

    “Komoditas didominasi oleh udang, disusul tuna tongkol cakalang, cumi sotong, rajungan dan rumput laut,” jelas Budi.

    Untuk menggenjot ekspor perikanan pada tahun depan, pihaknya telah menyusun dan menganalisa kinerja pasar serta pemasaran, khususnya untuk komoditas tuna cakalang tongkol dan tilapia. Analisa ini dilakukan untuk melihat negara-negara tujuan ekspor yang potensial.

    Berdasarkan hasil analisanya, permintaan ikan tuna AS diprediksi meningkat 300 ribu ton dengan bentuk produk unggulan utuh beku. Kemudian di Uni Eropa diperkirakan permintaan ikan tuna mencapai 889 ribu ton dengan bentuk produk unggulan tuna kaleng.

    “Tuna di Jepang posisi (Indonesia sebagai negara ekspor tuna di Jepang) nomor 4. Sementara permintaan 2025 diprediksi 249 ribu ton atau naik 4%. Nah kita seharusnya dari potensi kenaikan ini bisa merebut pasar. Begitu juga tilapia. Informasi semacam ini akan kami sampaikan ke para pelaku usaha. Ini untuk meningkatkan kinerja ekspor ke depan dan akan kami selalu ditingkatkan kemampuannya,” jelas Budi.

    (ara/ara)

  • Kawasan Industri Batang Bakal Jadi KEK, Tunggu Restu Prabowo

    Kawasan Industri Batang Bakal Jadi KEK, Tunggu Restu Prabowo

    Batang

    Proyek Stratetgis Nasional (PSN) Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah bakal menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Proses ini tinggal menunggu restu Presiden Prabowo Subianto.

    Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) Ngurah Wirawan menjelaskan, KIT Batang dan 5 kawasan lainnya telah dinyatakan lulus oleh Dewan Nasional KEK beberapa waktu lalu. “Sidang akhirnya di depan Menko Perekonomian itu lulus semua, tapi belum dapat ijazah karena presiden belum tanda tangan ijazah,” katanya di Grand City Batang, Jawa Tengah, dikutip Senin (16/12/2024).

    Ia mengatakan kawasan yang telah dinyatakan lulus untuk menjadi KEK ialah KEK Industri Halal Sidoarjo, KEK Patimban, KEK Batuta Chemical Industrial Park di Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur, KEK Subang yang juga terletak di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat dan menjadi KEK manufaktur, KEK Mangkupadi terletak di Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara dan KEK Nongsa.

    Ia berharap keputusan proyek PSN Batang dapat segera menjadi KEK. Menurutnya jika sudah menjadi KEK akan dapat menggaet lebih banyak investor lagi dengan keringanan pajak yang ada di kawasan tersebut.

    “Kami sangat menunggu keputusan pemerintah. Kalau bisa akhir tahun ini sudah ada keputusan sehingga tahun depan PP nya bisa terbit. Sehingga para investor lebih mau masuk,” katanya.

    Adapun jika nanti KITB sudah menjadi KEK, Ngurah menyampaikan bahwa kawasan ini menjadi satu-satunya kawasan yang ada di 3 sektor. KEK Industri, KEK Pariwisata dan KEK logistik dan transportasi.

    Ia menjelaskan KITB nantinya akan ada pelabuhan petikemas yang dapat menampung aktivitas ekspor dan impor barang dari wilayah Batang dan sekitarnya.

    Kemudian terkait dengan kawasan industri, Ngurah menyampaikan saat ini sudah ada 28 perusahaan yang akan menggarap lahan di KITB. Di mana 6 perusahaan sudah beroperasi.

    “Saat ini ada 6 perusahaan yang sudah beroperasi dan sudah menghasilkan 5.500 pekerja. Di tahun 2029 kemungkinan diproyeksikan 39.000 karyawan,” katanya.

    Untuk destinasi pariwisata, Ngurah mengatakan akan memanfaatkan lokasi yang dilewati oleh pengendara. Hal ini akan menjadikan area Batang sebagai area transit yang ada destinasi pariwisatanya.

    “Batang beda. Misalkan anda dengan keluarga berangkat dari Jakarta bulan Maret, eh mampir ke Batang yuk ada watersport di garis pantainya. Karena kita berada di jalur lintas. Sehingga jenis pariwisatanya yang simple-simple. Misalnya seperti Ancol yang bisa dilewati sekali jalan. Tapi ini masih kami gali konsepnya,” katanya.

    (rrd/rrd)

  • Pelabuhan KIT Batang Belum Beroperasi Optimal, Ini Penyebabnya

    Pelabuhan KIT Batang Belum Beroperasi Optimal, Ini Penyebabnya

    Batang

    Pelabuhan di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) saat ini masih belum dioptimalkan untuk pusat aktivitas ekspor dan impor.

    Direktur Utama KITB Ngurah Wirawan menjelaskan pelabuhan Batang baru dapat mengaktifkan terminal multifungsi seluas 2 hektar. Di mana terminal ini baru mampu menangani muatan curah kering dan cair.

    “Tahap awal yang akan dioperasikan bulan Maret besok dan direncanakan bulan April termasuk commissioning adalah terminal multi fungsi atau multi pupus terminal. Tapi belum ada craine buat kontainernya. Kapal yang bisa merapat itu masih terbatas,” katanya di Grand City Batang, Jawa Tengah dikutip, Senin (16/12/2024).

    Meski begitu, Ngurah mengatakan seiring bertambahnya volume aktivitas di kawasan industri, Pelindo berencana meningkatkan kapasitas pelabuhan di Batang, termasuk memetakan kebutuhan logistik dari kawasan lain seperti Kendal. Hanya saja hal ini belum akan terealisasi dalam dua tahun mendatang.

    “Artinya mereka juga harus dilayani dalam ekosistem logistik,” katanya.

    Akan tetapi, Menurutnya saat ini Pelindo masih mengoptimalkan aktivitas muat barang di Pelabuhan Petikemas Semarang. Selain itu, industri di KITB juga belum masif dalam pengiriman barang.

    “Karena kita masih tumbuh dan belum banyak ekspor dari Batang. Sehingga Pelindo menyampaikan untuk barang ekspor yang ada dikirim terlebih dahulu ke Pelabuhan Petikemas,” katanya.

    (rrd/rrd)