Topik: ekspor

  • Kurs Rupiah Anjlok, Apindo Wanti-Wanti Risiko PHK hingga Inflasi

    Kurs Rupiah Anjlok, Apindo Wanti-Wanti Risiko PHK hingga Inflasi

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pengusaha Indonesia alias Apindo meyakini anjloknya kurs rupiah beberapa waktu belakangan bisa mengakibatkan PHK hingga semakin tingginya inflasi.

    Ketua Komite Kebijakan Ekonomi Apindo Aviliani meyakini industri yang sangat berdampak atas pelemahan nilai rupiah adalah yang bergantung pada impor. Dengan pelemahanan rupiah, biaya impor semakin mahal.

    Akibatnya, industri tersebut semakin tidak bisa kompetitif. Dampak terburuknya, perusahaan melakukan efisiensi.

    “Nah efisiensi ini yang biasanya akibatnya ke PHK, lalu ke berbagi hal yang supaya mereka bisa survive [bertahan]. Kalau enggak survive, akhirnya mereka kan naikin harga barang. Jadi inflasi juga bisa terjadi karena pelemahan rupiah,” ungkap Aviliani dalam konferensi pers di Kantor Apindo, Jakarta Selatan, Kamis (19/12/2024).

    Lebih lanjut, dia menilai ketergantungan Indonesia terhadap portofolio di pasar keuangan menjadi penyebab utama anjloknya kurs rupiah beberapa waktu belakangan.

    Aviliani meyakini nilai tukar rupiah masih sangat tergantung dengan portofolio seperti saham, obligasi, dan sejenisnya.

    “Sehingga ketika ada yield [imbal hasil] yang menarik di AS [Amerika Serikat] atau insentif yang menarik di AS, rupiah cenderung melemah,” ujarnya.

    Oleh sebab itu, dia menyarankan agar pemegang kepentingan memaksimalkan Devisa Hasil Ekspor (DHE) untuk menstabilkan kurs rupiah. Menurutnya, selama ini nilai DHE cenderung rendah dibandingkan impor.

    Aviliani menekankan pentingnya dukungan pemerintah ke sektor bisnis yang berbasis ekspor. Terutama, sambungnya, dukungan dari wilayah hulu.

    “Kita ini seringkali melupakan hulu. Artinya ada industri tapi [bergantung] impor,” jelasnya.

  • Dorong Investasi Mobil Listrik, Menteri Rosan Temui Perusahaan Tiongkok

    Dorong Investasi Mobil Listrik, Menteri Rosan Temui Perusahaan Tiongkok

    Bisnis.com, JAKARTA –  Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani menemui sejumlah perusahaan raksasa Tiongkok yang bergerak di ekosistem electric vehicle (EV) yaitu Build Your Dreams (BYD), CNGR New Material, dan Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL). Ketiganya ditemui di masing-masing fasilitas produksinya di Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pada 16-17 Desember 2024.

    Kunjungan Menteri Rosan ke perusahaan-perusahaan ini dilaksanakan dalam rangka mengawal investasinya yang telah berjalan di Indonesia, mengetahui hal-hal yang dapat didukung Pemerintah Indonesia untuk percepatan realisasi investasi serta memfasilitasi rencana investasi jangka panjang perusahaan. “Sebagaimana pesan dari Bapak Presiden Prabowo justru untuk selalu mengutamakan investor yang sudah berinvestasi di Indonesia, itu yang kita jaga,” ujar Menteri Rosan.

    Pertemuan dengan BYD Auto

    Kunjungan hari pertama di Tiongkok, Menteri Rosan melakukan pertemuan dengan pimpinan perusahaan otomotif terkemuka, BYD Auto, membahas upaya percepatan untuk pembangunan pabrik mobil listrik BYD di Subang, Jawa Barat. Menteri Rosan mengapresiasi investasi BYD yang mulai direalisasikan di Indonesia.

    “Kami meyakini tentunya selain berdampak pada pemberian nilai tambah dan penciptaan lapangan kerja, namun investasi ini juga sejalan dengan kebijakan Pemerintah Indonesia dalam mencapai target pengurangan emisi karbon pada tahun 2060, atau mungkin diharapkan lebih cepat. Terlebih lagi saat ini perusahaan tidak hanya melihat pasar Indonesia yang cukup besar tetapi juga untuk pasar ekspor,” ucap Menteri Rosan.

    Rencananya BYD Indonesia akan menambah kapasitas produksi dari yang awalnya 150.000 unit per tahun, serta terbuka untuk pengembangan fasilitas baterai dan kendaraan jenis Plug In Hybrid Electric Vehicle (PHEV) premium di awal tahun depan. Penambahan kapasitas produksi ini rencananya akan menambah total tenaga kerja dari sebelumnya 8.700 orang menjadi 18.814 orang. Pembangunan pabrik ini ditargetkan akan memulai produksi komersialnya pada awal 2026.

    “Pembangunan pabrik BYD di Indonesia nantinya merupakan salah satu yang tercepat, karena sebelumnya untuk membuat pabrik mobil listrik di China dan di Thailand membutuhkan waktu 10-16 bulan. Namun jika didukung pemerintah, kami yakin bisa menyelesaikan pembangunan pabrik dan memulai produksi komersial pada awal 2026,” ungkap Liu Xueliang, General Manager BYD Asia-Pacific.

    Perbesar

    Menteri Rosan menekankan komitmen pemerintah dalam mendorong percepatan realisasi investasi BYD, salah satunya berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait untuk percepatan infrastruktur di sekitar kawasan industri, termasuk jalan tol dan akses jalan ke Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat. Menteri Rosan juga menyampaikan dukungan pemerintah kepada perusahaan berupa percepatan penerbitan perizinan dan insentif penanaman modal.

    Pabrik BYD di Indonesia ini akan menjadi pabrik otomotif terbesar di ASEAN. Saat ini, luas lahan pabrik BYD adalah 108 Ha dan telah memutuskan pengembangan serta penambahan baru menjadi 126 Ha.

    Secara global, BYD menjadi produsen kendaraan listrik terbesar di dunia dengan penjualan mencapai lebih dari 3 juta unit pada 2023. Sejak diperkenalkan di Indonesia pada awal 2024, BYD Indonesia telah membukukan penjualan lebih dari 13.800 unit dan diklaim telah berkontribusi sebanyak hampir 50% pada penjualan EV di Indonesia setiap bulannya.

    Pertemuan dengan CNGR New Material

    Setelah bertemu BYD, Menteri Rosan melanjutkan kunjungannya ke fasilitas produksi CNGR New Material di Qinzhou, RRT (17/12). Pertemuan dengan CNGR membahas perkembangan investasi CNGR di Indonesia, serta rencana perusahaan untuk membangun Kawasan Industri Tekno Hijau Konasara (KIHTK) di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara yang akan terfokus kepada produksi advance material.

    Di dalam Kawasan Industri di Konawe tersebut, CNGR berencana akan menggabungkan industrinya dari hulu ke hilir. CNGR sendiri telah berinvestasi di beberapa proyek industri smelter untuk pengolahan bijih nikel di Indonesia. Total investasi CNGR di Indonesia sendiri saat ini mencapai Rp42,4 trililun dengan jumlah Tenaga Kerja Indonesia 6.613 orang.

    “Pada prinsipnya kami terbuka untuk investasi dan akan memfasilitasi sebaik mungkin agar investasi bisa berkembang lebih besar,” ungkap Menteri Rosan di sela-sela kunjungannya ke fasilitas produksi CNGR di Qinzhou.

    CNGR juga berencana untuk mengundang investor global produsen advance material agar berinvestasi di dalam kawasan. Nantinya, para perusahaan di dalam kawasan tidak hanya akan mengolah nikel, tetapi juga kobalt, mangan dan mineral lainnya. Nikel sendiri akan diolah menjadi energi advance material dan hidrogen, sedangkan timah akan dikembangkan untuk konduktor solar panel dan artificial intelligence. Di dalam kawasan juga akan dibangun fasilitas penelitian dan pengembangan untuk melakukan perencanaan dan riset mengubah mineral menjadi advance material.

    “Rencana kami, dengan pembangunan kawasan ini, maka rantai pasok untuk advance material akan lebih terpusat sehingga tercipta efisiensi dan kestabilan dalam rantai pasok. Bisa jadi ini merupakan satu-satunya di dunia dan Indonesia merupakan tempat yang paling bagus untuk mengembangkan rantai pasok advance material global,” ujar Deng Weiming, Chairman CNGR Advanced Materials.

    Menteri Rosan juga mengapresiasi upaya perusahaan untuk meningkatkan sumber daya manusia sejalan dengan pengembangan kawasan, dengan menyediakan pelatihan dan juga akses ke pendidikan tinggi bagi para pekerja terkait. Menteri Rosan berharap, rencana investasi CNGR ini bisa mendorong ekosistem hilirisasi sesuai dengan Peta Jalan Hilirisasi Investasi Strategis yang sudah ada. “Kami terbuka untuk kolaborasi dan mensinergikan rencana pengembangan industri hilirisasi ini. Akan kita kembangkan dengan cepat dan sustainable,” pungkas Menteri Rosan.

    Pertemuan dengan BRUNP-CATL

    Perusahaan raksasa selanjutnya yang dikunjungi Menteri Rosan adalah BRUNP, yang merupakan bagian dari group Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL). Mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia ini mengunjungi fasilitas produksi CATL di Foshan, RRT yaitu pabrik baterai (CATL Ruiqing Factory) dan pabrik katoda (CATL-Brunp Foshan Factory-I), serta kunjungan ke kantor pusat BRUNP di Foshan, RRT.

    Kunjungan ini sekaligus menegaskan komitmen Pemerintah Indonesia dalam mendukung percepatan pembangunan ekosistem baterai electric vehicle (EV) di Indonesia. Saat ini Group CATL melalui konsorsium CBL (CATL, BRUNP dan Lygend) sedang bekerja sama dengan BUMN (ANTAM dan IBC) untuk membangun proyek rantai industri dan ekosistem baterai kendaraan listrik terintegrasi yang dimulai dari pertambangan, smelter, industri bahan baterai (prekursor dan katoda) serta sel baterai serta daur ulang baterai yang berlokasi di Halmahera Timur, Maluku Utara dan di Karawang, Jawa Barat. Total investasi dari proyek ini diperkirakan akan mencapai USD6 miliar atau setara Rp96 triliun.

    “Pemerintah mendorong kemajuan kerja sama investasi ekosistem baterai kendaraan listrik karena ini sejalan dengan program hilirisasi dan peningkatan nilai tambah di dalam negeri serta transformasi hijau,” jelas Menteri Rosan.

    Dengan dimulainya pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik terintegrasi di Indonesia, pemerintah berharap dapat menjadi bagian penting dalam rantai pasok global serta mendorong tumbuhnya industri otomotif kendaraan listrik di dalam negeri dengan kandungan lokal yang lebih tinggi dan harga yang terjangkau. Rencana investasi ini juga didorong untuk dapat memprioritaskan kemitraan dengan pengusaha nasional, terutama yang ada di daerah serta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang memiliki kapabilitas dan kapasitas dalam setiap rantai pasok.

    “Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM saat ini juga terus melakukan fasilitasi dan asistensi terkait percepatan realisasi investasi proyek ini melalui percepatan perizinan berusaha dan juga insentif. Kami juga akan memfasilitasi komunikasi dan berkoordinasi dengan Kementerian BUMN dan para stakeholder terkait agar proyek dapat terealisasi dengan cepat,” terang Rosan.

    Pada kesempatan yang sama, Founder and CEO BRUNP Li Changdong yang mewakili group CATL menyampaikan bahwa pihaknya akan berupaya mendorong proyek pengembangan ekosistem agar lebih cepat terealisasi. “Yang terdekat adalah sel baterai kendaraan listrik yang harus mulai berproduksi di 2026 untuk memenuhi permintaan pasar yang sudah masuk. Kami juga tertarik untuk mengembangkan industri daur ulang baterai yang dapat mengamankan sumber daya mineral yang penting untuk baterai agar tetap terjaga serta dapat diolah dan diproduksi kembali di Indonesia dengan teknologi hijau,” ucap Li.

    CATL merupakan salah satu perusahaan global teknologi energi baru dan inovatif asal Tiongkok yang menduduki peringkat 292 pada Fortune 500 tahun 2023 dengan kepemilikan total aset per Desember 2023 sebesar USD101 miliar atau setara Rp1,6 kuadriliun. Sejak didirikan tahun 2011, perusahaan yang berkantor pusat di Ningde, Fujian tersebut telah menduduki peringkat pertama selama 7 tahun berturut-turut (2017-2023) sebagai penyuplai baterai kendaraan listrik di dunia dengan pangsa pasar global sebesar 37%.

  • Ini Tantangan Pemerintah Kejar Produksi B40 15,62 Juta KL Tahun Depan

    Ini Tantangan Pemerintah Kejar Produksi B40 15,62 Juta KL Tahun Depan

    Bisnis.com, JAKARTA – Pengamat mengungkapkan sejumlah tantangan pemerintah dalam mengejar target penyaluran campuran biodiesel berbasis sawit 40% atau B40 sebanyak 15,62 juta kiloliiter (KL) mulai tahun depan.

    Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action (ISEAI) Ronny P Sasmita menyampaikan target pemerintah itu cukup realistis. Pasalnya, pertumbuhan pemakaian biodiesel cukup tinggi pada tahun ini.

    Diketahui, target penyaluran B35 pada 2024 hanya dipatok 13,41 juta KL. Artinya, target penyaluran B40 [ada tahun depan memang terus meningkat.

    Namun, dia mengingatkan agar pemerintah tetap bisa mengukur serapan dari produksi B40 itu di pasaran pada 2025 mendatang. Ronny mengatakan target tersebut harus tetap memiliki hitungan.

    “Kenaikan [target kuota biodiesel] menjadi 15 juta KL ini harus berdasarkan analisis dan proyeksi yang setidaknya secara ilmiah bisa dipertanggungjawabkan, karena kita menghitung permintaannya akan naik segitu,” kata Ronny kepada Bisnis, Kamis (19/12/2024).

    Di sisi lain, Ronny mengatakan kapasitas produksi B40 tahun depan juga menjadi tantangan. Artinya, pemerintah harus menyiapkan teknologi, manufaktur, hingga sumber daya manusia untuk mengejar produksi B40 mencapai 15,62 juta KL itu.

    Selain itu, tantangan produksi B40 lainnya adalah terkait bahan baku, yakni minyak kelapa sawit mentah (CPO). Ronny mengatakan pemerintah harus siap sedia untuk memasok CPO khususnya B40.

    Dia mengingatkan jangan sampai CPO yang biasanya digunakan sebagai bahan baku utama minyak goreng ikut tergerus. Jika ini terjadi, maka minyak goreng bisa menjadi langka dan harganya naik di pasaran.

    Dengan kata lain, Ronny mengingatkan pemerintah secara paralel ikut meningkatkan produksi CPO. Dengan begitu, suplai CPO untuk minyak goreng tidak terganggu.

    “Karena itu [minyak goreng] salah satu kebutuhan pokok. Kalau itu sampai terganggu, akan membuat harga minyak goreng semakin naik. Dan ini kan kasihan masyarakat.

    Lebih lanjut, Ronny mengatakan tantangan lain pengembangan B40 adalah menjaga pasar ekspor dari CPO. Dia mengatakan jangan sampai produksi B40 malah mengganggu pasokan CPO untuk ekspor.

    Sebab, pasar ekspor itu mendatangkan devisa yang cukup besar untuk Indonesia. Tak hanya itu, industri kelapa sawit juga merupakan salah satu penyumbang terbesar untuk ekspor nonmigas Indonesia. 

    Menurut data Kementerian Perdagangan, sampai dengan September 2024 menunjukkan kinerja ekspor nonmigas sebesar US$181,14 miliar dan untuk ekspor lemak dan minyak nabati mencapai US$14,43 miliar termasuk didalamnya minyak dari kelapa sawit.

    “Itu [ekspor CPO] juga jangan sampai berkurang. Kalau bisa, pertambahan kebutuhan bahan baku CPO [untuk B40] ini diproduksi dari yang memang benar-benar tidak mampu kita ekspor,” ucap Ronny.

    Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan target kuota B40 sebanyak 15,62 juta KL pada 2025.

    Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (EBTKE) Eniya Listiani mengatakan produksi B40 disebut sudah dapat dilakukan. Pasalnya, sudah ada pabrik yang memiliki kapasitas untuk memproduksi sesuai spek B40.  

    “Spek untuk B40 ini nanti di-deliver per 1 Januari sekarang sudah mulai produksi. Nah lalu targetnya 15,616 juta KL 15,62 [juta KL] lah 2025,” kata Eniya di Jakarta, Selasa (17/12/2024). 

    Eniya juga menuturkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Usaha Bahan Bakar Nabati (BUBBN) terkait kesiapan produksi B40. Menurutnya, pabrik telah meningkatkan kapasitas produksi B40 hingga 81%. 

  • Produk Indomie Ditarik dari Australia, Bos Indofood (INDF) Buka Suara

    Produk Indomie Ditarik dari Australia, Bos Indofood (INDF) Buka Suara

    Bisnis.com, JAKARTA — Beberapa varian Indomie alias mie instan produk dari Indonesia dikabarkan ditarik peredarannya di Australia.

    Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) Franciscus Welirang mengatakan tidak mengetahui secara terperinci mengenai hal tersebut, tetapi kemungkinan eksportir membeli produknya di pasar lokal.

    Manajemen Indofood menduga adanya pihak tidak resmi yang membawa produk-produk Indomie dari pasar lokal ke Australia.

    “Saya kira hal tersebut adalah mungkin paralel ekspor, produk [yang ditarik] tersebut labelnya berbahasa Indonesia tidak bahasa Inggris. Jadi artinya eksportir beli dari pasar lokal,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis (19/12/2024).

    Dia menjelaskan bahwa khusus untuk produk Indomie yang di ekspor ke luar negeri berbeda labelnya, dan pastinya berbahasa Inggris.

    Adapun dikabarkan sebelumnya, badan pangan Australia menarik sejumlah varian Indomie dari peredaran. Pasalnya dikabarkan dalam beberapa produk Indomie di Australia tidak tercantum keterangan alergen susu dan telur.

    Beberapa varian Indomie yang ditarik tersebut di antaranya Mi Goreng Rasa Rendang, Mi Kuah Rasa Ayam Bawang, dan Mi Kuah Rasa Soto Mie.

    Manajemen Indofood menegaskan produk Indomie sudah mendapatkan izin edar dengan Nomor Izin Edar (NIE), terutama di Indonesia, dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

  • Pertumbuhan ekonomi RI tetap terjaga didukung permintaan domestik

    Pertumbuhan ekonomi RI tetap terjaga didukung permintaan domestik

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    BI: Pertumbuhan ekonomi RI tetap terjaga didukung permintaan domestik
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 18 Desember 2024 – 18:35 WIB

    Elshinta.com – Bank Indonesia (BI) menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga karena didukung oleh permintaan domestik serta investasi tumbuh positif pada triwulan IV 2024, yang ditopang penyelesaian berbagai proyek strategis nasional (PSN) dan investasi swasta, yang didukung insentif dari pemerintah.

    “Konsumsi rumah tangga diprakirakan tetap tumbuh didorong oleh keyakinan konsumen yang terjaga serta dampak positif pelaksanaan pilkada di berbagai daerah,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Desember 2024 di Jakarta, Rabu.

    Konsumsi pemerintah lebih tinggi seiring dengan kenaikan aktivitas belanja pemerintah pada akhir tahun. Sementara itu, ekspor nonmigas diprakirakan melambat dipengaruhi ekonomi global yang belum kuat.

    Secara sektoral, pertumbuhan juga ditopang terutama oleh sektor industri pengolahan, konstruksi, serta perdagangan besar dan eceran. Adapun secara keseluruhan tahun, pertumbuhan ekonomi 2024 diperkirakan berada dalam kisaran 4,7-5,5 persen dan meningkat menjadi 4,8-5,6 persen pada 2025.

    Ke depan, ujar Perry, berbagai upaya perlu terus ditempuh untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, baik dari sisi permintaan maupun sisi penawaran.

    Oleh karena itu, Bank Indonesia memperkuat bauran kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, dan bersinergi erat dengan kebijakan stimulus fiskal pemerintah.

    Upaya tersebut didukung dengan optimalisasi stimulus kebijakan makroprudensial dan akselerasi digitalisasi transaksi pembayaran yang ditempuh Bank Indonesia.

    “Dari sisi penawaran, kebijakan reformasi struktural pemerintah perlu terus diperkuat untuk mendorong sektor ekonomi yang dapat menyerap tenaga kerja,” kata Perry.

    Sumber : Antara

  • Sukses Hilirisasi Kemiri, BUMDes Ngada NTT Siap Ekspor ke Sejumlah Negara – Page 3

    Sukses Hilirisasi Kemiri, BUMDes Ngada NTT Siap Ekspor ke Sejumlah Negara – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Maju Bersama Desa Inagena, Kecamatan Bajawa Utara, Kabupaten Ngada, Nusa Tengga Timur berhasil melakukan hilirisasi komoditas kemiri. Saat ini BUMDes Maju Bersama siap melakukan ekspor hair tonic dari kemiri ke sejumlah negara.

    Upaya melakukan hilirisasi untuk meningkatkan nilai jual kemiri sebagai produk unggulan Desa Inagena bukan proses mudah. Puluhan tahun kemiri dijual dengan harga murah sebagai bahan mentah. Namun seiring masuknya Progam Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD), usaha memberikan nilai tambah kemiri mulai terealisasi.

    “Program TEKAD memberikan kontribusi nyata baik memberikan pelatihan maupun bantuan dana hingga Rp100 juta di tahun 2022,” ujar Koordinator Program TEKAD Kabupaten Ngada, Antonius Silvester, Kamis (19/12/2024).

    Dia mengungkapkan bantuan dana dari Program TEKAD dimanfaatkan oleh warga untuk membeli mesin pemecah kemiri, freezer, mesin pemeras minyak, dan botol kemasan. Kegiatan Demonstrasi Plot (Demplot) menjadi ajang bagi warga Desa Inegena untuk belajar mengolah kemiri menjadi berbagai produk unggulan mulai dari minyak rambut hingga pelembab kulit.

    “Bantuan ini menjadi langkah awal yang mendorong masyarakat desa untuk lebih percaya diri dalam mengolah dan memasarkan produk mereka,” ujarnya.

    Melihat prospek dan potensi besar yang dimiliki desa, pada tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Ngada memberikan dukungan tambahan berupa mesin pemecah kemiri, oven, dan kulkas. Selain itu, Program TEKAD juga mengalokasikan dana sebesar Rp260 juta untuk pembangunan Solar Dome Dryer, pembelian freezer, dan mesin vacuum sealer. Semua fasilitas ini mendukung peningkatan kapasitas produksi dan kualitas produk desa.

    Tahun ini, Desa Inegena menjalin kerja sama strategis dengan PT Agradaya dan memanfaatkan dana CSR dari PT Pelindo II sebesar Rp 149.766.600 untuk membangun rumah produksi Solar Dome Dryer. “Saat ini, progres pembangunan telah mencapai 40%, yang menunjukkan semangat kerja keras dan kolaborasi berbagai pihak dalam mendukung pengembangan ekonomi desa,” jelas Silvester.

     

  • Kadin Usul Ikan Jadi Menu Pendukung Makan Bergizi Gratis

    Kadin Usul Ikan Jadi Menu Pendukung Makan Bergizi Gratis

    Jakarta: Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Kelautan dan Perikanan mengusulkan agar ikan menjadi menu pendukung dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ikan disebut memiliki kandungan protein yang kompleks.
     
    “Ikan memiliki kandungan gizi yang lebih baik dari sumber protein lain,” kata Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto, dikutip dari Antara, Kamis, 19 Desember 2024.
     
    Yugi juga menyampaikan kesiapan Kadin mendukung Program MBG. Terutama dalam mempercepat swasembada pangan serta mendorong hilirisasi dan perluasan investasi di sektor pangan.
    “Teman-teman pelaku usaha di daerah akan kita libatkan. Nah, itu kita sosialisasikan supaya diberikan kepada masyarakat,” kata Yugi.
     
    Menguatkan ekosistem logistik
    Menurut dia, Kadin selain mendorong investasi di sektor kelautan dan perikanan, juga berperan dalam penguatan ekosistem logistik dan infrastruktur, penguatan inovasi dan teknologi, peningkatan ekspor produk perikanan, hingga pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dia telah mencatat beberapa langkah strategis mengenai keterkaitan Kadin dalam mewujudkan swasembada pangan melalui optimalisasi di sektor kelautan dan perikanan.
     
    “Sebagai jembatan antara pemerintah, investor, dan pelaku usaha, Kadin mendorong investasi untuk di perikanan tangkap, budi daya, pengolahan, serta infrastruktur pendukung. Kami juga memiliki perhatian serius terhadap akses konektivitas antardaerah untuk mendukung distribusi pangan hasil laut,” papar Yugi.
     
    Terapkan digitalisasi
    Tak hanya itu, penerapan teknologi seperti sistem pengawasan kapal berbasis IT, digitalisasi rantai pasok, sistem manajemen stok perikanan berbasis data, dan teknologi budidaya berkelanjutan juga harus terus dikembangkan untuk menciptakan efisiensi.
     
    “Bersama pemerintah, Kadin akan memfasilitasi promosi produk perikanan di dalam negeri dan memasyarakatkan gemar makan ikan sebagai pangan bergizi tinggi, di samping juga promosi ke pasar internasional untuk meningkatkan komoditas-komoditas ekspor unggulan,” ungkapnya.
     
    Pelatihan dan pendampingan
    Yugi mengatakan program pelatihan dan pendampingan usaha kecil sangat penting juga dilakukan agar pelaku UMKM mampu meningkatkan produktivitas dan lebih berdaya saing, baik di pasar domestik maupun global.
     

    “Yang penting filosofinya Pak Presiden (Prabowo) itu ya tidak hanya omong-omong aja dan diskusi di meja seminar, tapi action-nya di lapangan yang akan kita eksekusi dalam waktu dekat,” tegas Yugi.
     
    Tantangan sektor kelautan
    Berdasarkan Data Kementerian Kelautan dan Perikanan, angka pertumbuhan rata-rata produksi perikanan Indonesia mencapai 2,56 persen per tahun, yakni 21,84 juta ton pada 2020 menjadi 23,54 juta ton pada 2023.
     
    Di samping potensi yang begitu besar, menurut Yugi, terdapat beberapa tantangan di sektor kelautan dan perikanan yang dihadapi yang harus segera diantisipasi dan dicarikan solusinya.
     
    “Di antaranya mengenai isu pencemaran lingkungan, penangkapan hasil laut berlebihan, perizinan kapal tangkap, kesiapan pakan untuk pembudidayaan, perubahan iklim, subsidi bahan bakar nelayan, hingga penangkapan ikan ilegal.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (UWA)

  • Dokumen Rahasia China Dicuri Amerika, Ini Isinya

    Dokumen Rahasia China Dicuri Amerika, Ini Isinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) dituduh melakukan penyerangan siber terhadap perusahaan teknologi China. Bahkan, diduga penyerangan tersebut bertujuan mencuri dokumen rahasia yang berisi data-data perdagangan sejak Mei 2023.

    Hal itu disampaikan Pusat Koordinasi/Tim Teknis Tanggap Darurat Jaringan Komputer Nasional China (CNCERT/CC) melalui pernyataan di laman resminya.

    Secara spesifik, disebutkan bahwa lembaga intelijen AS menargetkan unit penelitian dan desain material canggih China, serta perusahaan teknologi berskala besar yang fokus pada energi canggih dan informasi digital.

    CNCERT/CC merupakan lembaga non-pemerintah yang bertujuan mencegah dan mendeteksi ancaman keamanan siber di China. Peretasan itu dikatakan telah menyebabkan pencurian besar terhadap dokumen rahasia dagang China, dikutip dari Reuters, Jumat (20/12/2024).

    Sebelumnya, AS menuduh China telah melakukan penyerangan berskala masif terhadap jaringan telekomunikasi AS. Ahasil, FBI dan CISA mewanti-wanti masyarakat untuk berhenti menggunakan layanan chat tidak berenkripsi untuk menghindari penyadapan.

    AS dan China selama bertahun-tahun memang kerap saling tuduh menjadi korban peretasan satu sama lain untuk melancarkan aksi spionasi yang menargetkan pemerintah dan industri.

    Tuduhan saling lempar serangan siber kian menguat di tengah perang dagang yang memanas antara AS dan China. AS baru-baru ini mengeluarkan kebijakan pembatasan ekspor tahap ketiga yang memperketat pemblokiran akses chip dan alat pembuat chip canggih ke China.

    AS juga maju terus dengan rencana pemblokiran TikTok secara nasional. TikTok diminta lepas dari induk ByteDance asal China atau diblokir pada 19 Januari 2025.

    Balas dendam, China kemudian mengeluarkan pengetatan pembatasan ekspor mineral penting ke AS. Masing-masing gallium, germanium, dan antimon. Mineral itu krusial untuk mengembangkan senjata, alat militer, dan material baterai untuk mobil listrik (EV).

    Departemen Luar Negeri AS tidak segera menanggapi permintaan komentar atas pernyataan CNCERT/CC.

    Pada bulan Maret 2022, CNCERT/CC mengatakan China telah menghadapi gelombang serangan siber, yang sebagian besar berasal dari AS dan beberapa negara sekutu AS seperti Jerman dan Belanda.

    Serangan-serangan ini mengambil kendali komputer di China dan menggunakannya untuk melakukan serangan siber di Rusia, Ukraina, dan Belarus, menurut lembaga tersebut.

    (fab/fab)

  • PTDI-Kemhan ikut Vietnam Defence Expo 2024 perkuat penetrasi global

    PTDI-Kemhan ikut Vietnam Defence Expo 2024 perkuat penetrasi global

    Bandung (ANTARA) – BUMN PT Dirgantara Indonesia (PTDI) bersama Kementerian Pertahanan melalui Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Ditjen Pothan) ikut Vietnam Defence Expo 2024, sebagai langkah untuk memperkuat penetrasi pasar global.

    “Acara ini menjadi momentum strategis bagi PTDI untuk memperkuat penetrasi pasar global, sekaligus menindaklanjuti berbagai potensi penjualan dan peluang kerja sama internasional di bidang pertahanan udara,” kata Manajer Komunikasi Perusahaan & Hubungan Kelembagaan PTDI Adi Prastowo dalam keterangan di Bandung, Kamis.

    Adi mengatakan pameran yang berlangsung pada tanggal 19-22 Desember 2024 di Gia Lam Airport, Hanoi tersebut, PTDI mendorong pesawat NC212i dan CN235-220 yang telah terbukti keandalan dalam mendukung kebutuhan operasional militer maupun sipil.

    “Sebagai salah satu pasar potensial di Asia Pasifik, Vietnam menjadi fokus strategis bagi PTDI, terutama dalam menyediakan layanan purna jual untuk tiga unit pesawat NC212i yang telah dioperasikan oleh Vietnam Air Force sejak dikirim dari PTDI Bandung pada tahun 2018,” ujarnya.

    PTDI bersama-sama dengan anak perusahaannya, PT Nusantara Turbin & Propulsi (PT NTP), kata dia, juga telah melakukan kegiatan maintenance training untuk “airframe & engine” ketiga pesawat tersebut, yang kemudian menjadi peluang bagi PTDI dan PT NTP untuk dapat memperoleh kontrak pekerjaan pemeliharaannya.

    “PTDI dan PT NTP menawarkan layanan purna jual yang terintegrasi, termasuk pemeliharaan, perbaikan dan penyediaan suku cadang guna memastikan performa dan keandalan pesawat tetap optimal,” katanya.

    Dia melanjutkan bahwa dengan dukungan fasilitas layanan purnajual berstandar internasional, PTDI tidak hanya mempererat hubungan dengan pelanggannya di Vietnam, tetapi juga meningkatkan kepercayaan terhadap produk dan layanan industri dirgantara Indonesia di kawasan tersebut.

    “Sebagai satu-satunya industri dirgantara di Asia Tenggara yang memproduksi pesawat terbang, PTDI memiliki rekam jejak ekspor yang baik. Produk andalan PTDI seperti NC212 dan CN235 series telah digunakan di berbagai negara, mencerminkan keunggulan kompetensi dan kepercayaan global terhadap kualitas produk buatan Indonesia,” ucapnya.

    Keberhasilan PTDI dalam menembus pasar internasional juga, kata dia, menjadi simbol kemajuan bangsa Indonesia di sektor teknologi tinggi, khususnya dalam industri penerbangan.

    “Dengan fokus pada inovasi dan pengembangan berkelanjutan, PTDI terus berkomitmen untuk mendukung eksistensi Indonesia di pasar global,” tuturnya.

    Keberhasilan PTDI, tambah dia, tidak terlepas dari dukungan penuh Kementerian Pertahanan RI dan Kementerian BUMN RI dalam memperkuat posisi industri pertahanan nasional yang mencakup kebijakan strategis, pembinaan, hingga sinergi untuk mendorong produk pertahanan Indonesia mampu bersaing secara global.

    “Melalui partisipasi di Vietnam Defence Expo 2024, PTDI bersama Holding Defend ID di bawah naungan Ditjen Pothan Kementerian Pertahanan RI, kami harap dapat semakin memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, memperluas pasar internasional, serta mendukung upaya Indonesia menjadi salah satu pemain utama dalam industri dirgantara dunia,” kata Adi.

  • Ekonomi Indonesia resilien di tengah ketidakpastian global

    Ekonomi Indonesia resilien di tengah ketidakpastian global

    Jakarta (ANTARA) – Ketidakpastian global yang ditandai oleh perlambatan ekonomi dunia, inflasi yang tinggi di negara maju, serta ketegangan geopolitik telah menjadi tantangan besar bagi perekonomian dunia pada tahun 2024.

    Namun, Indonesia menunjukkan kemampuan untuk bertahan dengan baik dalam situasi tersebut. Pemetaan tantangan global yang tengah terjadi saat ini salah satunya dilakukan oleh Kementerian Keuangan ke dalam tiga hal besar. Pertama, konflik geopolitik. Kedua, perubahan kepemimpinan politik di banyak negara. Ketiga, proyeksi ekonomi global dan negara-negara besar di dunia yang masih lemah.

    Efek perang Ukraina-Rusia masih terasa. Konflik geopolitik di Timur Tengah dan di Laut China Selatan juga masih belum usai, membuat dunia memang berada dalam situasi global yang tidak pasti, bahkan ada kecenderungan kian memanas.

    Ditambah lagi tahun ini banyak negara melakukan pemilihan umum sehingga muncul pimpinan negara baru, baik di negara maju maupun berkembang. Lebih dari 60 negara melakukan pemilihan umum dan melibatkan empat miliar orang di dunia. Perubahan kepemimpinan ini dipastikan akan menimbulkan perbedaan arah kebijakan. Pemilihan umum juga berlangsung di Indonesia dan menciptakan pergantian pimpinan dari Presiden Joko Widodo ke Presiden Prabowo Subianto.

    Tantangan lain yang masih membayangi situasi global adalah kondisi perekonomian global yang belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi COVID-19.

    Pada 2024, aktivitas ekonomi global cenderung lemah dengan kinerja yang bervariasi antarkawasan. Kinerja ekonomi negara-negara maju masih cukup resilien atau tangguh meski masih lebih rendah dibanding periode sebelum pandemi.

    Berbagai dinamika situasi global ini sedikit banyak memberi dampak terhadap perekonomian Indonesia, dan untuk itu diperlukan upaya kolektif dan komprehensif untuk dapat menghadapi tantangan perekonomian global tersebut supaya tetap resilien dan tetap optimis mengalami pertumbuhan yang positif.

    Ekonomi dunia diperkirakan hanya tumbuh 3 persen pada 2024, lebih lambat dibandingkan rata-rata sebelum pandemi (IMF, 2024). Faktor-faktor seperti perang di Ukraina, pemulihan pasca-COVID-19 yang tidak merata, dan pengetatan kebijakan moneter di negara maju memberikan tekanan pada ekonomi global.

    Sebagai negara berkembang, Indonesia juga menghadapi dampak dari ketidakpastian tersebut, terutama melalui kanal perdagangan, investasi, dan nilai tukar.

    Kinerja ekonomi Indonesia

    Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen (YoY) hingga kuartal III 2024, sejalan dengan target pemerintah. Konsumsi domestik yang kuat, pemulihan sektor pariwisata, dan peningkatan investasi menjadi pendorong utama pertumbuhan.

    Inflasi Indonesia yang terkendali berada pada level 3,4 persen (YoY) per November 2024, berada dalam rentang target Bank Indonesia sebesar 2-4 persen. Kebijakan moneter yang tepat serta subsidi energi dari pemerintah membantu menjaga stabilitas harga.

    Terkait ekspor-impor, meskipun harga komoditas global cenderung menurun, ekspor Indonesia tetap tumbuh sebesar 4,2 persen, didukung oleh diversifikasi produk ekspor seperti manufaktur dan produk teknologi informasi. Sementara itu, impor tumbuh 3,9 persen, menunjukkan peningkatan aktivitas produksi domestik.

    Sementara itu, nilai tukar rupiah relatif stabil di tengah volatilitas global. Hingga Desember 2024, rupiah berada pada kisaran Rp15.200 per dolar AS, didukung oleh cadangan devisa sebesar 137 miliar dolar AS, cukup untuk membiayai enam bulan impor dan pembayaran utang luar negeri.

    Capaian Pemerintah dalam perekonomian

    Di bidang investasi infrastruktur, pada tahun 2024 pemerintah telah menyelesaikan beberapa proyek strategis nasional, misalnya tol Trans-Sumatra dan pelabuhan di Kalimantan Timur. Investasi infrastruktur ini tidak hanya meningkatkan konektivitas tetapi juga menarik investasi asing langsung (FDI) yang meningkat 11 persen dibandingkan tahun lalu.

    Dalam rangka menghadapi tantangan perubahan iklim, pemerintah meluncurkan insentif untuk pengembangan energi terbarukan. Kapasitas pembangkit listrik tenaga surya meningkat 25 persen pada 2024, sementara Indonesia berhasil menarik komitmen investasi hijau sebesar 2,5 miliar dolar AS dari berbagai negara.

    Terkait digitalisasi dan UMKM, Pemerintah mempercepat transformasi digital melalui program literasi digital untuk UMKM. Hingga akhir tahun, 21 juta UMKM telah terhubung dengan platform digital, meningkatkan kontribusi UMKM terhadap PDB hingga 62 persen.

    Meski menunjukkan kinerja yang kuat, Indonesia tetap menghadapi beberapa tantangan diantaranya adalah kesenjangan pembangunan regional.

    Pertumbuhan ekonomi yang masih terkonsentrasi di Pulau Jawa memerlukan perhatian lebih agar daerah lain dapat mengejar ketertinggalan. Ini sejalan juga dengan pandangan teori Keynesian mengenai pentingnya peran pemerintah dalam menjaga permintaan agregat melalui pengeluaran publik, terutama dalam situasi ketidakpastian global. Investasi infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia menjadi salah satu contoh penerapan teori ini, yang tidak hanya menciptakan lapangan kerja tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi jangka Panjang diseluruh wilayah Republik Indonesia.

    Tantangan lain adalah peningkatan produktivitas tenaga kerja. Produktivitas tenaga kerja Indonesia masih rendah dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Investasi dalam pendidikan dan pelatihan vokasi harus ditingkatkan, terutama dalam digital talent untuk meningkatkan daya saing global.

    Studi McKinsey (2023) menunjukkan bahwa digitalisasi dapat meningkatkan produktivitas hingga 40 persen dalam sektor ekonomi tertentu. Adopsi digital oleh UMKM di Indonesia menjadi bukti nyata bahwa teknologi memainkan peran penting dalam menjaga daya saing di tengah tekanan global.

    Hal lain adalah ketahanan energi. Ketergantungan pada energi fosil masih menjadi tantangan. Pemerintah perlu mempercepat transisi energi terbarukan untuk mengurangi risiko terhadap volatilitas harga minyak dunia. Indonesia memiliki potensi besar energi terbarukan, seperti panas bumi (28.5 GW, terbesar di dunia), Hidro (94.5 GW), Energi surya (207.8 GWp), Angin dan bioenergi. Namun, pemanfaatan energi terbarukan baru sekitar 2-3 persen dari total potensi.

    Di tengah ketidakpastian global, ekonomi Indonesia menunjukkan resiliensi yang kuat menjelang akhir tahun 2024. Dukungan konsumsi domestik, kebijakan pemerintah yang proaktif, dan transformasi digital menjadi fondasi utama yang menopang perekonomian.

    Namun, pemerintah harus terus berfokus pada penyelesaian tantangan struktural untuk memastikan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.

    Dengan demikian, Indonesia dapat memanfaatkan momentum ini untuk terus memperkuat posisinya di kancah ekonomi global.

    *) Dr. M. Lucky Akbar, S.Sos, M.Si, Kepala Kantor Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan Jambi

    Copyright © ANTARA 2024