Topik: ekspor

  • Australia Tarik 4 Varian Indomie di Pasar, ICBP Klarifikasi

    Australia Tarik 4 Varian Indomie di Pasar, ICBP Klarifikasi

    Corporate Secretary ICBP, Gideon A. Putro mengatakan produk-produk Indomie yang ditarik oleh FSANZ adalah varian mi goreng rasa rendang, ayam bawang, soto mie, dan mi goreng Aceh.

    Berdasarkan hasil penelaahan perseroan, produk mi instan yang dimaksud dalam pemberitaan tersebut bukanlah produk mi instan yang diekspor secara resmi oleh ICBP ke pasar Australia. “Melainkan parallel import yang dilakukan oleh importir yang bukan merupakan distributor resmi perseroan, mengingat keterangan pada kemasan produk itu menggunakan Bahasa Indonesia, bukan Bahasa Inggris,” jelas Gideon dalam keterbukaan informasi, dikutip Jumat (20/12).

    Lebih lanjut, produk-produk itu hanya ditujukan untuk pasar Indonesia yang sudah mendapat Nomor Izin Edar (NIE) dari BPOM RI, serta sudah mencantumkan bahan alergen dalam kandungan bahan menggunakan tulisan tebal sesuai peraturan BPOM RI No. 31/2018. 

    Di sisi lain, produk mi instan yang ICBP ekspor ke Australia harus memiliki label ‘export product’ dan menggunakan keterangan dalam Bahasa Inggris yang dicetak langsung pada label kemasannya. Itu termasuk kandungan alergen yang disyaratkan oleh regulator Australia.

    Untuk itu, penarikan produk yang tidak diimpor oleh distributor resmi perseroan tak berdampak pada potensi sanksi dari otoritas terkait di Australia kepada ICBP. Hal itu juga tak berdampak material pada kegiatan operasional ataupun kinerja perseroan.

    “Hingga saat ini, seluruh produk mi instan perseroan yang diekspor secara resmi ke Australia tetap dapat dipasarkan dan didistribusikan secara normal oleh distributor resmi yang ditunjuk oleh perseroan, tanpa ada penarikan atau penahanan produk oleh otoritas Australia,” kata Gideon lagi.

    Sebelumnya, kabar mengenai ditariknya Indomie oleh regulator Australia mengudara pada 18 Desember 2024. FSANZ melaporkan, itu karena produk mi instan yang ditarik tak mencantumkan alergen yang terkandung di dalamnya, yakni alergen susu dan telur. Produk yang ditarik itu diperdagangkan di Asian Groceers di VIC.

  • Pengusaha Waspada Anjlok Rupiah Usai Trump Dilantik Jadi Presiden AS

    Pengusaha Waspada Anjlok Rupiah Usai Trump Dilantik Jadi Presiden AS

    Jakarta, CNN Indonesia

    Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mewaspadai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang semakin dalam saat Presiden terpilih Donald Trump resmi menjabat pada 2025.

    Apindo memprediksi rata-rata nilai tukar rupiah pada 2025 berada di kisaran Rp15.800-Rp16.350 per dolar AS.

    “Memang kalau kita melihat, Trump ini kan baru akan memberlakukan (kebijakan) mungkin baru tahun depan. Jadi di pelemahan tahun depan akan lebih signifikan dibandingkan akhir tahun ini,” ucap Ketua Komite Analisis Kebijakan Ekonomi Bidang Perbankan dan Jasa Keuangan Apindo Aviliani dalam konferensi pers di Kantor Apindo, Jakarta Selatan, Kamis (19/12).

    Ia memproyeksi pergerakan nilai tukar rupiah masih akan berfluktuasi seiring dengan kebijakan Trump yang mendukung industri domestik, seperti pemotongan pajak korporasi dan penciptaan lapangan kerja yang berpotensi meningkatkan inflasi.

    Dengan demikian, perlambatan penurunan suku bunga oleh Bank Sentral AS The Fed diproyeksi membuat rupiah semakin melemah.

    “Mungkin sekarang (rupiah) masih bisa dipertahankan karena belum diberlakukan insentif dari Amerika. Nanti begitu diberlakukan pajak korporat turun, itu bisa berpengaruh,” ujar Aviliani.

    “Kemudian juga nanti penciptaan lapangan kerja di Amerika itu bisa jadi malah menambah inflasi sebenarnya. Jadi makanya itu yang dikatakan perlambatan dari penurunan suku bunga akan signifikan karena akan ada inflasi lagi di Amerika dengan penciptaan lapangan kerja,” imbuhnya.

    Apindo pada dasarnya memproyeksikan nilai tukar rupiah masih akan tertekan pada paruh pertama 2025 karena kecenderungan penguatan dolar AS, yang diperkirakan akan menguat pada paruh kedua usai pasar mampu mengantisipasi kebijakan Trump.

    Mereka melihat kebijakan devisa hasil ekspor (DHE), local currency transaction (LCT), SRBI, dan SVBI belum dapat menjaga nilai tukar rupiah yang diakibatkan karena Indonesia adalah negara small open economy terutama pada produk minyak, pangan, layanan digital, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

    Sementara itu, volatilitas nilai tukar rupiah disebut sangat tinggi sepanjang 2024, di mana sempat terdepresiasi hingga level Rp16.450 pada Juni 2024 dan kembali melemah hingga tembus ke level Rp16 ribu di akhir kuartal IV 2024.

    (del/agt)

  • Airlangga Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Tercapai 2028

    Airlangga Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Tercapai 2028

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan pertumbuhan ekonomi 8 persen bisa dicapai pada 2028.

    Pertumbuhan ekonomi 8 persen katanya akan dicapai secara bertahap mulai dari 5 persen tahun ini.

    “Kita prediksi abis 5 (persen) naik 6 (persen), 7 (persen), 8 (persen). Jadi 2028 atau 2029 (tercapai 8 persen),” dalam acara CNN Indonesia Business Summit, Jumat (19/12). .

    Namun, Airlangga tak ingin pertumbuhan ekonomi 8 persen tidak berkelanjutan seperti era Presiden Soeharto. Ia mengatakan pada 1995, pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen. Namun, pada 1997 hingga 1998, ekonomi Indonesia justru diterpa krisis parah.

    “Tentu kita ingin 8 persen yang sustainable. Karena pada saat Pak Soeharto tahun 1995 1996 naik 8 persen. Kemudian ada crash di 1997. Dan kita tidak ingin ada crash,” katanya.

    Airlangga mengatakan kunci pertumbuhan ekonomi di era Prabowo dengan Soeharto sebenarnya sama yakni konsumsi, investasi, dan ekspor. Namun yang membedakan adalah Incremental Capital Output Ratio (ICOR).

    ICOR adalah parameter yang menggambarkan besaran tambahan modal yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit output. Dengan kata lain, semakin tinggi skor ICOR, artinya investasi semakin tak efisien.

    Pertumbuhan ekonomi 8 persen di era Soeharto, sambung Airlangga, bisa tercapai karena ICOR berada di level 4. Sedangkan saat ini ICOR berada di level 6 dengan investasi 32 persen dari Produk Domestik Brutoo (PDB).

    “Kalau ICOR-nya kembali kita bisa tekan ke 4 maka 32 persen divided by 4 exactly 8 persen,” katanya.

    (fby/agt)

  • Batikmark Jadi Solusi Atasi Masalah Batik Tiruan

    Batikmark Jadi Solusi Atasi Masalah Batik Tiruan

    Jakarta, FORTUNE – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut sertifikasi Batikmark pada produk batik bisa jadi solusi efektif untuk mengatasi masalah peredaran kain batik tiruan yang marak di pasaran.

    Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian, Andi Rizaldi, mengatakan bahwa solusi ini akan menguntungkan, baik bagi para pengrajin batik asli, penjual, maupun konsumen.

    “Konsumen akan mendapatkan manfaat dan kualitas yang baik dengan membeli batik asli, sementara industri batik akan memeroleh keunggulan lebih besar karena meningkatkan nilai produk batik dan mendapatkan kepercayaan dari konsumen,” ujarnya dalam keterangan di laman resmi Kemenperin, Kamis (19/12).

    Menurutnya, dengan menerapkan batikmark pada produk batik, utilisasi subsektor industri tekstil ini akan terus meningkat, hingga akhirnya dapat berkontribusi bagi perekonomian nasional termasuk menjadi sarana technical barrier bagi produk impor tiruan batik yang tidak memenuhi standar.

    Andi optimis bahwa industri batik nasional masih berpeluang menguasai pasar dalam negeri, meski realisasi ekspor industri batik selama semester I tahun 2024 terkontraksi 8,29 persen jika dibandingkan pada periode yang sama 2023.

    “Pada semester I-2024, industri batik telah menyumbangkan kontribusinya pada capian ekspor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional, dengan nilai menyentuh angka USD8,33 juta atau setara Rp127 miliar (asumsi kurs Rp15.255 per dolar AS),” kata Andi.

  • BNI Jelajah Kopi Khatulistiwa Genjot Produktivitas Petani Kopi di Temanggung

    BNI Jelajah Kopi Khatulistiwa Genjot Produktivitas Petani Kopi di Temanggung

    Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI melalui program Jelajah Kopi Khatulistiwa (JKK) menyalurkan bantuan alat dan mesin pengolahan kopi kepada Komunitas Petani Kopi di LMDH Wana Asri, Desa Kertosari, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (19/12).

    Program BNI Jelajah Kopi Nusantara merupakan upaya perseroan dalam mewujudkan ekonomi hijau bagi petani kopi yang berorientasi ekspor. BNI memberikan edukasi, kurasi, inkubasi, business matching dan penggunaan solusi transaksi perbankan sebagai ekosistem finansial dari komoditas kopi rakyat dari hulu hingga ke hilir.

    Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengungkapkan saat ini ekosistem BNI JKK dengan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kopi terbanyak adalah ekosistem Kopi Temanggung, yakni sebesar Rp 8,65 miliar yang terdiri dari 117 debitur.

    “Melalui bantuan CSR berupa alat dan mesin pengolahan kopi dalam program BNI JKK ini diharapkan dapat mendorong semangat produktivitas para petani kopi di Temanggung,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (20/12/2024).

    Melalui Program JKK di Temanggung, BNI menggandeng Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang juga bagian dari Program Makmur dalam membangun ekosistem dan mendukung penuh kebangkitan industri kopi nasional.

    Okki mengatakan pemberian CSR menjadi wujud kepedulian BNI kepada masyarakat petani kopi. Kegiatan ini pun telah diapresiasi oleh Kementerian BUMN dengan pemberian Gold Medal Kategori Creating Shared Value dalam ajang BUMN Corporate Communication and Sustainability Summit (BCOMMS) 2024.

    “Harapannya dengan bantuan alat dan dan mesin pengolahan kopi, BNI bisa ikut berkontribusi meningkatkan kapabilitas petani dalam mengolah kopi sehingga dapat memiliki nilai jual yang lebih tinggi,” pungkas Okki.

    Sebagai informasi, BNI Jelajah Kopi Nusantara telah berjalan sejak 2022 dan hingga kini telah hadir di 5 Provinsi, antara lain Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Rejang Lebong Sumatera Selatan, Garut Jawa Barat, Jember Jawa Timur, dan Temanggung Jawa Tengah. Sebanyak 424 petani telah terbantu melalui program tersebut.

    Pada kesempatan tersebut, turut hadir ini yakni, PMO Kopi & Kakao Nusantara Kementerian BUMN diwakili Deslaknyo Wisnu Hanjagi, perwakilan Pemerintah setempat, Pemimpin Wilayah BNI Yogyakarta Ariyanto Soewondo Geni, perwakilan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka), perwakilan Perhutani, Pupuk Indonesia, dan Jamkrindo.

    (akd/akd)

  • Desa Binaan Astra Lepas Ekspor Komoditas Senilai Rp63,2 M

    Desa Binaan Astra Lepas Ekspor Komoditas Senilai Rp63,2 M

    Jakarta, FORTUNE – Desa binaan Astra, yakni Desa Sejahtera Astra Insan Madani Sukses di Malang, Ekspor kacang tunggak dan produk perikanan ke Belanda senilai Rp63,2 miliar.

    Chief of Corporate Affairs Astra, Riza Deliansyah, mengatakan ekspor ini akan melengkapi total pengiriman Komoditas desa binaan Astra sejak 2020 hingga 204 yang sudah mencapai Rp343 miliar.

    “Astra berharap produk-produk unggulan Desa Sejahtera Astra dapat berkembang secara signifikan hingga menjadi kebanggaan bangsa untuk hari ini dan masa depan Indonesia,” ujarnya dalam keterangan dikutip Kamis (19/12).

    Adapun ekspor kacang tersebut akan dikirim secara bertahap dalam  satu tahun, dimulai dengan  pengiriman perdana 10 ton kacang tunggak serta 1.500 boks produk perikanan, seperti Ikan Nila dan Ikan Lele. Keberhasilan ekspor ini akan menjadi inkubator di Kabupaten Malang untuk menyasar area selanjutnya yang memiliki komoditas potensial sama, seperti Jember dan Blitar.

    “Astra berkomitmen untuk memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat melalui empat pilar program kontribusi sosial Astra yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan dan kewirausahaan,” kata Riza.

    Momentum ini sekaligus menjadi momentum peresmian pabrik untuk produksi kacang tunggak dan berbagai produk perikanan.

    Pada 2023, Desa Sejahtera Astra Insan Madani Sukses mendapatkan kepercayaan dari buyer produk kacang tunggak dan perikanan asap/asin dari Belanda, dengan total nilai kontrak US$20 juta atau sekitar Rp326,23 miliar (kurs Rp16.312,01/US$) untuk periode tahun 2023–2028.

    Kolaborasi dengan pemerintah

    Astra berkolaborasi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT). Hal ini bertujuan untuk mengembangkan dan memasarkan produk-produk unggulan desa hingga dapat mempunyai nilai jual yang lebih tinggi sehingga dapat menyejahterakan masyarakat.

    Sementara itu, Menteri Perdagangan, Budi Santoso, menyampaikan bahwa ekspor ini menunjukkan bahwa desa binaan Astra konsisten berinovasi. “Desa Sejahtera Astra membuat produk-produknya mampu bersaing mengikuti selera pasar dunia, di tengah kondisi pasar global yang masih tidak menentu,” katanya.

    Pemerintah melalui Kemendag dan Kemendes PDT, melihat bahwa program pembinaan di Desa Sejahtera Astra Insan Madani Sukses ini sangat bermanfaat bagi masyarakat.

    Program ini tercatat telah menciptakan 108 lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat setempat hingga mencapai 85 persen, serta membantu meningkatkan valuasi negara melalui produk-produk komoditas dan olahan masyarakat di tingkat UMKM.

  • Hidup Makin Susah, Pengusaha Makin Cemas Rupiah Melemah-PPN Naik

    Hidup Makin Susah, Pengusaha Makin Cemas Rupiah Melemah-PPN Naik

    Jakarta, CNBC Indonesia – Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) memperingatkan agar Indonesia waspada menyusul munculnya gejala Stagnasi Sekuler. Disebutkan, gejala itu terlihat pada pada pertumbuhan ekonomi kuartal III tahun 2024 yang hanya mampu tumbuh 4,95% secara tahunan (year on yeara/ yoy).

    Meski, APINDO melihat ada harapan dari pelaksanaan Pilkada serentak yang digelar pada 27 November 2024 lalu. Serta, dampak dari momen Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. APINDO memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2024 dapat ditutup di level 5% secara tahunan.

    Hal itu terungkap dalam dalam konferensi pers Outloook Ekonomi dan Bisnis APINDO 2025 di Jakarta, Kamis (19/12/2024). Dalam catatan APINDO, pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup tangguh di saat berbagai negara dialporkan justru mengalami pelemahan bahkan hingga krisis pada kondisi perekonomian domestik mereka.

    “Kondisi perekonomian Indonesia tahun ini cukup tangguh di tengah ketidakpastian ekonomi global. Dengan pertumbuhan ekonomi di atas 5% diproyeksikan dapat dipertahankan
    sepanjang tahun 2024,” kata Ketua Umum APINDO Shinta Kamdani dalam konferensi pers tersebut, dikutip Jumat (20/12/2024).

    Hanya saja, imbuh dia, APINDO memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 nanti belum akan melompat jauh. Dan diprediksi bakal stagnan, tumbuh di kisaran 4,90-5,20% secara tahunan.

    “Prediksi ini dibuat berdasarkan berbagai indikator. Seperti kondisi lingkungan strategis global yang belum stabil, inflasi global yang belum sepenuhnya terkendali, berlanjutnya penurunan kelas menengah akibat tekanan kenaikan PPN pada barang-barang
    tertentu, potensi layoff (PHK) akibat kenaikan UMP (upah minimum provinsi) yang tidak diimbangi dengan produktivitas, hingga berakhirnya era boom commodity (windfall) dari komoditas CPO dan batubara,” sebut Shinta.

    Tak hanya itu, APINDO pun menyoroti seriusnya pelemahan daya beli masyarakat. Indikatornya adalah deflasi yang terjadi berturut-turut sejak Mei hingga September 2024. Besarnya penurunan jumlah penduduk kelas menengah yang semakin besar, dari 57,33 juta orang pada 2019 menjadi 47,85 juta orang pada 2024.

    “Kelas menengah Indonesia berperan penting dalam mendongkrak konsumsi nasional. Hal ini akan diperparah dengan rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% per 1 Januari 2025,” cetusnya.

    Sebagai informasi, mengutip Corporate Finance Institute, Stagnasi Sekuler merujuk pada kondisi rendahnya pertumbuhan ekonomi, atau tidak ada pertumbuhan sama sekali. Kondisi di mana perekonomian stagnan dalam jangka waktu panjang.

    Jakarta, CNBC Indonesia – Rupiah mengalami pelemahan di hadapan dolar AS. Seharian pada Kamis, 19 Desember 2024, nilai tukar rupiah berfluktuasi hingga sentuh level Rp16.130/US$ dan terjauh di posisi Rp16,300/US$.

    Melansir data Refinitiv, pada penutupan perdagangan (19/12/2024), rupiah anjlok hingga 1,24% ke level Rp16.285/US$. Pelemahan lebih dari 1% ini adalah yang terdalam sejak 7 Oktober 2024 yakni sebelumnya sebesar 1,26%. Pada awal perdagangan, data Refinitiv menunjukkan rupiah dibuka melemah 0,28% di angka Rp16.130/US$.

    Pelemahan rupiah tidak terlepas dari sentimen global yang didominasi kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) dan lonjakan indeks dolar AS (DXY). Pada perdagangan sebelumnya, DXY melesat 1% ke posisi 108,03, tertinggi sejak November 2022, akibat ekspektasi pasar terhadap kebijakan suku bunga AS yang lebih konservatif.

    The Fed dalam pernyataan terbarunya menyebutkan bahwa pemangkasan suku bunga acuan (Fed Funds Rate) pada 2025 kemungkinan hanya akan terjadi dua kali, lebih rendah dari proyeksi September yang mencapai 100 basis poin (bps).

    Hal ini diperkuat oleh pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell, yang menegaskan perlunya kehati-hatian dalam penyesuaian kebijakan moneter. Ekspektasi ini memicu penguatan dolar AS dan memberi tekanan pada mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.

    Dalam pandangan outlooknya, APINDO pun memproyeksikan, nilai tukar rupiah masih akan tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

    “Rata-rata nilai tukar Rupiah terhadap USD tahun 2025 diprediksi berada di kisaran 15.800-16.350 per dollar USD,” kata Shinta.

    “Nilai tukar Rupiah diproyeksikan masih akan tertekan pada paruh pertama 2025 karena kecenderungan penguatan Dolar AS dan akan menguat pada paruh kedua setelah pasar mampu mengantisipasi kebijakan Presiden Trump,” tambahnya.

    Hal senada disampaikan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Ekspor Impor (GPEI) Benny Soetrisno. Dia juga memprediksi pelemahan rupiah masih akan berlangsung sampai awal tahun 2025 nanti.

    “Ini (pelemahan rupiah) bagian dari game moneter. GPEI mendorong ekspor komoditas industri yang berbahan baku lokal semakin banyak,” ujarnya lewat pesan singkat kepada CNBC Indonesia.

    Industri lokal yang menggunakan bahan baku impor dan bukan eksportir akan menjadi sektor paling terkena efek buruk pelemahan rupiah.

    “Kalau bahan baku impor dan barang jadi dijual di dalam negeri, ya rugi besar,” kata Benny.

    Sementara itu, Shinta menuturkan, kebijakan devisa hasil ekspor (DHE), local currency transaction (LCT), SRBI, dan SVBI belum dapat menjaga nilai tukar rupiah yang diakibatkan karena Indonesia adalah negara small open economy terutama pada produk minyak, pangan, digital services, dan TIK yang perlu menjadi perhatian khusus.

    “Volatilitas nilai tukar Rupiah sangat tinggi sepanjang 2024, sempat terdepresiasi hingga level 16.450 pada Juni 2024 (terburuk sejak pandemi tahun 2020) dan kembali menguat hingga level 15.300 pada kuartal III, namun pada akhir kuartal IV kembali turun ke hingga level 16.000 dan tren pelemahan ini diprediksi akan berlanjut hingga awal tahun depan,” sebut Shinta.

    Berdasarkan hasil konsensus pasar di Amerika Serikat dan dengan track record kepemimpinan Donald Trump di periode sebelumnya maka diproyeksikan The Fed akan menurunkan Fed Fund Rate sebanyak 3 kali di tahun 2025 dengan penurunan di kisaran 0,25% 0,5%.

    “Maka dari itu, APINDO menilai bahwa sebagai respon atas kebijakan tersebut maka Bank Indonesia akan menurunkan suku bunga paling banyak 2 kali di kisaran 0,25% 0,50% menjadi berada dalam kisaran 5,25% -5,75% di tahun 2025 nanti,” kata Shinta.

    Di sisi lain, tren “China De-risking” membuka peluang strategis bagi Indonesia untuk menarik investasi dan memperluas ekspor dengan menjadi alternatif dalam Global Value Chain (GVC).

    Konflik dagang AS-China menciptakan tren diversifikasi GVC di mana perusahaan global berupaya untuk mendiversifikasi suplai barang dan jasa dari satu perusahaan atau negara saja untuk menghindari risiko rantai pasok (China De-risking).

    “Produk yang mengalami peralihan perdagangan terbesar antara lain semikonduktor, produk elektronik, dan produk-produk terkait alat telekomunikasi Diversifikasi produksi oleh negara-negara maju menciptakan ruang bagi Indonesia untuk memaksimalkan potensi di sektor manufaktur mineral kritis, dan energi hijau,” ujarnya.

    Jakarta, CNBC Indonesia – APINDO mencatat, biaya ekonomi tinggi masih menjadi tantangan struktural yang menghambat daya saing Indonesia. Yang berasal dari tingginya biaya logistik, energi, tenaga kerja, dan pinjaman, menjadikan Indonesia salah satu negara dengan biaya berusaha tertinggi di ASEAN-5.

    Indonesia, jauh di bawah Singapura dan Malaysia dalam hal ketidakefisienan akibat biaya logistik. Di mana Indonesia mencapai 23,5% dari PDB, jauh lebih tidak efisien dibandingkan Malaysia (12,5%) dan Singapura (8%).

    “Meski dilaporkan turun menjadi 14,29% dari PDB pada 2023, Indeks Kinerja Logistik (LPI) menunjukkan penurunan dalam aspek ketepatan waktu dan efisiensi pengiriman internasional,” sebut Shinta.

    “Survei APINDO menunjukkan, 61,26% pelaku usaha kesulitan mengakses pinjaman, sementara 43,05% menilai suku bunga terlalu tinggi. Di sisi lain, sekitar 64,28% perusahaan menyatakan reformasi regulasi belum menjamin kemudahan dan kepastian usaha,” paparnya.

    Sementara, sambungnya, saat ini juga terjadi dominasi sektor informal dan rendahnya produktivitas. Hal ini berpotensi menghambat laju pertumbuhan ekonomi, di mana jumlah sektor informal mencapai 59,17% pada 2024, meningkat dari 55,88% pada 2019.

    “Kondisi ini menggarisbawahi ketidakefisienan struktural yang menghambat daya saing Indonesia dan harus menjadi perhatian pemerintah jika ingin mendorong laju pertumbuhan ekonomi ke depan,” tukasnya.

    Dengan sejumlah peluang dan tantangan yang dimiliki Indonesia saat ini, Shinta mengungkapkan Apindo merumuskan agenda strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, diantaranya, hilirisasi komoditas di sektor-sektor strategis, penguatan UMKM secara konsisten dan terarah dengan pendekatan pentahelix, penguatan ekosistem ekonomi digital, optimalisasi sektor hijau, dan pencapaian swasembada pangan.

    “Jadi, kita selalu mengatakan kunci utama adalah bagaimana Indonesia bisa memperbaiki high cost economy yang ada. Supaya kita bisa lebih kompetitif,” tegas Shinta.

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi tahun 2025 bisa mencapai 5,2%. Target ini, menurut Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso, bisa tercapai dengan terjaganya komponen utama pertumbuhan ekonomi, yakni dari sisi konsumsi rumah tangga, investasi, maupun ekspor.

    “Dengan berbekal basis yang kuat di 2025 dengan beberapa fondasi dan angka-angka tadi, mestinya apa yang menjadi harapan Bapak Presiden akan ada pertumbuhan 8% entah di 2028 maupun di 2029, mestinya cukup realistis kita kejar bersama-sama,” kata Susiwijono dalam Program Evening Up CNBC Indonesia, dikutip Selasa (10/12/2024).

    Lalu bagaimana menurut pengusaha?

    APINDO memperkirakan, situasi perekonomian Indonesia tahun 2025 belum banyak perubahan. Lompatan yang diinginkan pemerintahan Presiden Prabowo sulit untuk terealisasi.

    “Apindo memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 belum akan mengalami lompatan jauh, dan akan tetap stagnan berada dalam rentang 4,90% hingga 5,20% (yoy),” kata Shinta.

    Shinta menjelaskan penyebabnya adalah situasi dunia yang masih gelap. Ini dipengaruhi oleh tensi geopolitik, fragmentasi perdagangan global dan berakhirnya era boom commodity (windfall) dari komoditas CPO dan batubara.

    “Inflasi global yang mulai terkendali tetapi belum kembali pada posisi normal, hingga dinamika di Amerika Serikat pasca terpilihnya Presiden Donald Trump,” ujarnya.

    Dalam negeri, kata Shinta pengaruh utamanya adalah pelemahan kelas menengah yang selama ini menjadi penopang konsumsi dalam negeri, tekanan kenaikan PPN pada barang-barang tertentu, dan potensi layoff akibat kenaikan UMP yang tidak diimbangi dengan produktivitas masyarakat. Pada 2024, jumlah penduduk kelas menengah hanya mencakup 47,8 juta orang, menyusut hingga 9,5 juta orang hanya dalam 5 tahun terakhir.

    “Selain itu, tidak adanya booster pertumbuhan seperti pelaksanaan Pemilu dengan timeline yang berulang seperti tahun ini, dapat menjadi tantangan bagi pertumbuhan ekonomi tahun depan jika hanya mengandalkan faktor pertumbuhan musiman,” jelas Shinta.

    Ekonomi 2025 masih andalkan konsumsi domestik, diikuti dengan realisasi investasi, dan ekspor komoditas dengan dukungan hilirisasi yang semakin masif. Secara sektoral, porsi terbesar masih dipegang oleh industri pengolahan, pertanian, perdagangan, pertambangan, dan konstruksi.

    “Masing-masing sektor tersebut diproyeksikan akan menguasai lebih dari 10% porsi distribusi dalam PDB tahun depan,” kata Shinta.

    “Tahun 2025 akan menjadi sangat krusial bagi perekonomian Indonesia, di mana berbagai tantangan dan peluang akan menentukan arah pertumbuhan di masa mendatang. Untuk
    memastikan Indonesia dapat mencapai pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan, sejumlah agenda strategis harus dijalankan dengan terarah,” ucapnya.

    APINDO menekankan kondisi di mana Indonesia menghadapi tantangan signifikan dalam meningkatkan daya beli masyarakat menjelang tahun 2025.

    Shinta memaparkan, berbagai indikator mengindikasikan pelemahan daya beli masyarakat yang memengaruhi perekonomian nasional, yang saat ini masih ditopang oleh konsumsi masyarakat.

    Dia mengutip data BPS menunjukkan Indonesia mengalami deflasi selama 5 bulan berturut-turut dari Mei hingga September 2024. Selain itu, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dari Bank Indonesia pada Oktober 2024 di angka 121,1 atau mencapai titik 3 terendah sejak Januari 2023. Dan diikuti oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang juga terendah sejak Januari 2023, yaitu turun ke 109,9.

    “Tren penurunan inflasi inti selama periode Mei-September 2024 juga mengindikasikan melemahnya permintaan domestik,” sebutnya.

    “Tantangan ke depan menjadi semakin berat dengan besarnya penurunan jumlah penduduk kelas menengah dari 57,33 juta orang pada 2019 menjadi 47,85 juta orang pada 2024, dengan proporsi terhadap total populasi turun dari 21,45% menjadi 17,13%,” ujar Shinta.

    4 Rekomendasi APINDO

    Untuk itu, APINDO merekomendasikan beberapa kebijakan kepada pemerintah untuk mendorong perekonomian di tengah tingginya ketidakpastian global alias gelap.

    Pertama, menurut Shinta adalah kebijakan fiskal dan moneter yang pro-stability, pro-growth, dan pro-poor untuk menjaga sisi demand. Dengan meningkatkan penerimaan dan menciptakan belanja yang berkualitas.

    “Relaksasi kebijakan suku bunga dimana skema rasio pembiayaan inklusif makroprudensial (RPIM) yang mendukung sektor manufaktur dapat juga mendorong modal sosial melalui peningkatan kualitas SDM,” sebutnya.

    Kedua, meningkatkan efisiensi biaya usaha universal yang berfokus pada pemangkasan biaya melalui reformasi birokrasi dan kepastian hukum, menekan cost of finance dengan suku bunga yang kompetitif, serta pengendalian biaya energi, logistik, dan tenaga kerja.

    “Penguatan National Logistics Ecosystems (NLE) terutama pada jalur laut dan udara diperlukan untuk menciptakan biaya distribusi yang kompetitif,” katanya.

    “Dengan menciptakan ekosistem biaya usaha yang lebih efisien, daya saing Indonesia di akan semakin kuat, sekaligus membuka ruang bagi investasi strategis yang mendukung pertumbuhan jangka panjang,” tukas Shinta.

    Ketiga, meningkatkan investasi untuk penciptaan lapangan kerja yang berkualitas, ditujukan pada sektor strategis seperti padat karya. Sektor ini mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar dan mendorong pertumbuhan sektor formal.

    “Pemerintah harus memastikan percepatan investasi dengan mengeliminasi hambatan birokrasi, penyederhanaan perizinan, dan kepastian hukum. Dengan demikian, investasi yang berkualitas akan menjadi motor utama dalam membuka lapangan kerja dan mengurangi pengangguran,” terang Shinta

    Keempat, peningkatan produktivitas dan kualitas SDM. Shinta menegaskan pemerintah harus melakukan akselerasi dengan memastikan link and match antara sistem pendidikan dan kebutuhan industri agar tenaga kerja memiliki keterampilan yang relevan dan siap bersaing di era perkembangan teknologi.

    “Reformasi pendidikan dan pelatihan vokasi yang berorientasi pada reskilling dan upskilling harus menjadi prioritas, dengan penekanan pada penguasaan teknologi dan literasi digital. SDM yang unggul dan adaptif menjadi kunci keberhasilan Indonesia dalam menghadapi transformasi ekonomi global,” pungkas Shinta.

  • BUMDes di Ngada NTT Sukses Hilirisasi Kemiri, Siap Dieskpor

    BUMDes di Ngada NTT Sukses Hilirisasi Kemiri, Siap Dieskpor

    Ngada: Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Maju Bersama Desa Inegena, Bajawa Utara, Kabupaten Ngada, Nusa Tengga Timur (NTT) berhasil melakukan hilirisasi komoditas kemiri. BUMDes Maju Bersama siap melakukan ekspor hair tonic dari kemiri ke sejumlah negara.

    Koordinator Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad) Kabupaten Ngada Antonius Silvester mengatakan upaya melakukan hilirisasi untuk meningkatkan nilai jual kemiri sebagai produk unggulan Desa Inegena bukan proses mudah. Puluhan tahun kemiri dijual dengan harga murah sebagai bahan mentah. Sejak masuknya progam Tekad, kata dia, usaha memberikan nilai tambah kemiri mulai terealisasi. 

    “Program Tekad memberikan kontribusi nyata baik memberikan pelatihan maupun bantuan dana hingga Rp100 juta di tahun 2022,” ujar Antonius Silvester, Kamis, 19 Desember 2024.

    Dia mengungkapkan bantuan dana dari program Tekad dimanfaatkan warga untuk membeli mesin pemecah kemiri, freezer, mesin pemeras minyak, dan botol kemasan. Kegiatan demonstrasi plot (Demplot) menjadi ajang bagi warga Desa Inegena untuk belajar mengolah kemiri menjadi berbagai produk unggulan mulai dari minyak rambut hingga pelembab kulit.

    “Bantuan ini menjadi langkah awal yang mendorong masyarakat desa untuk lebih percaya diri dalam mengolah dan memasarkan produk mereka,” ujarnya.
     

    Melihat prospek dan potensi besar yang dimiliki desa, pada 2023, Pemerintah Kabupaten Ngada memberikan dukungan tambahan berupa mesin pemecah kemiri, oven, dan kulkas. Selain itu, program ini mengalokasikan dana sebesar Rp260 juta untuk pembangunan solar dome dryer, pembelian freezer, dan mesin vacuum sealer. 

    “Semua fasilitas ini mendukung peningkatan kapasitas produksi dan kualitas produk desa,” jelasnya.

    Tahun ini, Desa Inegena menjalin kerja sama strategis dengan PT Agradaya dan memanfaatkan dana CSR dari PT Pelindo II sebesar Rp149.766.600 untuk membangun rumah produksi Solar Dome Dryer.  

    “Saat ini, progres pembangunan telah mencapai 40 persen, yang menunjukkan semangat kerja keras dan kolaborasi berbagai pihak dalam mendukung pengembangan ekonomi desa,” jelas Silvester.

    Selain memproduksi kemiri bulat dan minyak kemiri, kata dia, Desa Inegena memanfaatkan limbah cangkang kemiri menjadi briket. Inovasi ini dikembangkan melalui Program Kampus Merdeka dengan dukungan mahasiswa magang dari PT Agradaya. 

    “Desa juga mulai mengembangkan produk turunan seperti minyak kemiri beraroma untuk hair tonic, yang memiliki potensi pasar besar,” bebernya.

    Untuk pemasaran, Desa Inegena menjalin kerja sama dengan PT Agradaya sebagai off taker kemiri dengan target ekspor. Langkah ini memperkuat posisi Desa Inegena dalam rantai nilai global, membuka akses ke pasar internasional, dan meningkatkan pendapatan masyarakat. 

    “Atas berbagai pencapaiannya, Desa Inegena dinobatkan sebagai Desa Program Tekad terbaik tingkat nasional pada tahun 2024,” ucap Silvester.  

    Program Tekad adalah program kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa (PEID)  Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.

    Ngada: Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Maju Bersama Desa Inegena, Bajawa Utara, Kabupaten Ngada, Nusa Tengga Timur (NTT) berhasil melakukan hilirisasi komoditas kemiri. BUMDes Maju Bersama siap melakukan ekspor hair tonic dari kemiri ke sejumlah negara.
     
    Koordinator Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad) Kabupaten Ngada Antonius Silvester mengatakan upaya melakukan hilirisasi untuk meningkatkan nilai jual kemiri sebagai produk unggulan Desa Inegena bukan proses mudah. Puluhan tahun kemiri dijual dengan harga murah sebagai bahan mentah. Sejak masuknya progam Tekad, kata dia, usaha memberikan nilai tambah kemiri mulai terealisasi. 
     
    “Program Tekad memberikan kontribusi nyata baik memberikan pelatihan maupun bantuan dana hingga Rp100 juta di tahun 2022,” ujar Antonius Silvester, Kamis, 19 Desember 2024.
    Dia mengungkapkan bantuan dana dari program Tekad dimanfaatkan warga untuk membeli mesin pemecah kemiri, freezer, mesin pemeras minyak, dan botol kemasan. Kegiatan demonstrasi plot (Demplot) menjadi ajang bagi warga Desa Inegena untuk belajar mengolah kemiri menjadi berbagai produk unggulan mulai dari minyak rambut hingga pelembab kulit.
     
    “Bantuan ini menjadi langkah awal yang mendorong masyarakat desa untuk lebih percaya diri dalam mengolah dan memasarkan produk mereka,” ujarnya.
     

    Melihat prospek dan potensi besar yang dimiliki desa, pada 2023, Pemerintah Kabupaten Ngada memberikan dukungan tambahan berupa mesin pemecah kemiri, oven, dan kulkas. Selain itu, program ini mengalokasikan dana sebesar Rp260 juta untuk pembangunan solar dome dryer, pembelian freezer, dan mesin vacuum sealer. 
     
    “Semua fasilitas ini mendukung peningkatan kapasitas produksi dan kualitas produk desa,” jelasnya.
     
    Tahun ini, Desa Inegena menjalin kerja sama strategis dengan PT Agradaya dan memanfaatkan dana CSR dari PT Pelindo II sebesar Rp149.766.600 untuk membangun rumah produksi Solar Dome Dryer.  
     
    “Saat ini, progres pembangunan telah mencapai 40 persen, yang menunjukkan semangat kerja keras dan kolaborasi berbagai pihak dalam mendukung pengembangan ekonomi desa,” jelas Silvester.
     
    Selain memproduksi kemiri bulat dan minyak kemiri, kata dia, Desa Inegena memanfaatkan limbah cangkang kemiri menjadi briket. Inovasi ini dikembangkan melalui Program Kampus Merdeka dengan dukungan mahasiswa magang dari PT Agradaya. 
     
    “Desa juga mulai mengembangkan produk turunan seperti minyak kemiri beraroma untuk hair tonic, yang memiliki potensi pasar besar,” bebernya.
     
    Untuk pemasaran, Desa Inegena menjalin kerja sama dengan PT Agradaya sebagai off taker kemiri dengan target ekspor. Langkah ini memperkuat posisi Desa Inegena dalam rantai nilai global, membuka akses ke pasar internasional, dan meningkatkan pendapatan masyarakat. 
     
    “Atas berbagai pencapaiannya, Desa Inegena dinobatkan sebagai Desa Program Tekad terbaik tingkat nasional pada tahun 2024,” ucap Silvester.  
     
    Program Tekad adalah program kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa (PEID)  Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AGA)

  • Tak Hanya Dipasarkan Lokal, Proton eMas 7 Juga Diekspor ke Beberapa Negara Ini

    Tak Hanya Dipasarkan Lokal, Proton eMas 7 Juga Diekspor ke Beberapa Negara Ini

    JAKARTA – Belum lama ini, Proton secara resmi merilis model eMas 7 sebagai kendaraan listrik (EV) pertamanya. Mobil ini tidak hanya dipasarkan di rumah sendiri, melainkan akan diekspor ke berbagai negara.

    Melansir dari Paultan, Kamis, 19 Desember, pabrikan dari negeri jiran ini akan melakukan ekspor le berbagai negara seperti Trinidad and Tobago, Nepal, Singapura, dan Mauritius.

    Tidak hanya beberapa negara tersebut, Proton eMas 7 juga berpotensi untuk dipasarkan di negara tetangga seperti Brunei dan Singapura dalam beberapa waktu mendatang.

    Sebelumnya, mobil ini menunjukkan kebolehannya dengan memperoleh bintang lima dalam uji keselamatan ASEAN New Car Assessment Program (ASEAN NCAP) dengan memperoleh poin keseluruhan hingga 92,57 poin usai melewati protokol 2021-2025 yang ketat.

    Dalam penilaian Adult Occupant Protection (AOP), eMas 7 mampu memperoleh 31,20 dari 32 poin, sedangkan pada Child Occupant Protection (COP) meraih skor 44,17 poin dari 51 poin.

    Pada kategori Motorcycle Safety Assessment untuk menguji fungsionalitas teknologi titik buta yang dipasang pada kendaraan, eMas 7 mendapatkan skor 13 dari 16 poin yang telah ditetapkan.

    Sementara, pada kategori Safety Assist, mobil ini meraih hasil impresif dengan peroleh skor maksimum 21 poin sekaligus menjadikan eMas 7 model dengan skor tertinggi pada kategori ini.

    Proton eMas 7 hadir dengan enam airbag, ESC, ABS serta hadir dengan pengingat sabuk pengaman untuk semua penumpang.

    Selain itu, EV pertama dari merek asal Malaysia ini telah dilengkapi fitur keselamatan yang canggih seperti Autonomous Emergency Braking, Forward Collision Warning, Lane Keep Assist, Lane Departure Warning, Rear Cross Traffic Alert, dan Rear Cross Traffic Braking.

    Kembaran dari Geely Galaxy E5 ini hadir dalam dua varian yakni Prime dan Premium dengan keduanya dibekali motor listrik tunggal bertenaga 218 ps dan torsi 320 Nm.

    Untuk tipe Prime, eMas 7 memiliki baterai berkapasitas 49,52 kWh dari Geely Aegis yang sanggup memberikan jangkauan 345 km dan Premium dengan baterai 60,22 kWh menawarkan jarak tempuh 410 km.

  • Pelaku UMKM Dapat Pendampingan PNM Mekaar untuk Daftar Izin Edar BPOM

    Pelaku UMKM Dapat Pendampingan PNM Mekaar untuk Daftar Izin Edar BPOM

    Jakarta: PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menggelar webinar edukasi bertema ‘manfaat Izin BPOM bagi pelaku UMKM’ usai bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

    Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, mendorong nasabah binaan PNM yang bergerak di sektor pangan untuk maju dengan meningkatkan kualitas produk usahanya.

    “Usaha ibu-ibu Mekaar berperan besar dalam meningkatkan keamanan pangan Indonesia. Jadi, jangan ragu untuk mau mendaftarkan usahanya agar dapat diuji kelayakan oleh BPOM, kami siap bantu dampingi agar usaha rumah tangga punya peluang lebih besar masuk ke ritel modern dan kita dorong juga agar bisa ekspor,” kata Arief dalam keterangan pers, Rabu, 18 Desember 2024.
     

    Dia menjelaskan ratusan nasabah PNM Mekaar yang memiliki usaha di sektor pangan didampingi oleh PNM untuk mendaftarkan produk usahanya. Harapannya, produk mereka segera mendapat penilaian layak lolos ke tahap bimbingan teknis dan menjalani pendampingan lanjutan dari BPOM.

    Pendampingan ini dapat menjadi bahan evaluasi dalam menjalankan usaha pangan yang aman, baik dari aspek produksi hingga pengemasan.

    Arief percaya usaha mikro yang memiliki semangat juang makro dapat naik kelas lebih mudah. Sehingga dibutuhkan mental entrepreneurship agar mereka keluar dari zona usaha subsisten dan meningkatkan kualitas ekonomi kerakyatan.

    “Pemberdayaan untuk menumbuh kembangkan kualitas nasabah PNM Mekaar ini sejalan dengan komitmen Menteri BUMN dalam mengembangkan UMKM serta Asta Cita Presiden untuk pemerataan ekonomi lewat ekonomi desa dan akar rumput. Tentu kami akan terus dukung tujuan besar menuju Indonesia Emas ini,” ungkap Arief.

    Sebelumnya Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan BPOM, Ema Setyawati, mengatakan untuk pendaftaran izin edar BPOM bagi UMKM semakin mudah hanya dengan online.

    Selain itu kemudahan lain dapat dirasakan mulai dari coaching clinic, diskon 50% untuk biaya registrasi, aspek penilaian yang menyesuaikan kondisi UMK, dan masih banyak lagi.

    Jakarta: PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menggelar webinar edukasi bertema ‘manfaat Izin BPOM bagi pelaku UMKM’ usai bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
     
    Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, mendorong nasabah binaan PNM yang bergerak di sektor pangan untuk maju dengan meningkatkan kualitas produk usahanya.
     
    “Usaha ibu-ibu Mekaar berperan besar dalam meningkatkan keamanan pangan Indonesia. Jadi, jangan ragu untuk mau mendaftarkan usahanya agar dapat diuji kelayakan oleh BPOM, kami siap bantu dampingi agar usaha rumah tangga punya peluang lebih besar masuk ke ritel modern dan kita dorong juga agar bisa ekspor,” kata Arief dalam keterangan pers, Rabu, 18 Desember 2024.
     

    Dia menjelaskan ratusan nasabah PNM Mekaar yang memiliki usaha di sektor pangan didampingi oleh PNM untuk mendaftarkan produk usahanya. Harapannya, produk mereka segera mendapat penilaian layak lolos ke tahap bimbingan teknis dan menjalani pendampingan lanjutan dari BPOM.
    Pendampingan ini dapat menjadi bahan evaluasi dalam menjalankan usaha pangan yang aman, baik dari aspek produksi hingga pengemasan.
     
    Arief percaya usaha mikro yang memiliki semangat juang makro dapat naik kelas lebih mudah. Sehingga dibutuhkan mental entrepreneurship agar mereka keluar dari zona usaha subsisten dan meningkatkan kualitas ekonomi kerakyatan.
     
    “Pemberdayaan untuk menumbuh kembangkan kualitas nasabah PNM Mekaar ini sejalan dengan komitmen Menteri BUMN dalam mengembangkan UMKM serta Asta Cita Presiden untuk pemerataan ekonomi lewat ekonomi desa dan akar rumput. Tentu kami akan terus dukung tujuan besar menuju Indonesia Emas ini,” ungkap Arief.
     
    Sebelumnya Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan BPOM, Ema Setyawati, mengatakan untuk pendaftaran izin edar BPOM bagi UMKM semakin mudah hanya dengan online.
     
    Selain itu kemudahan lain dapat dirasakan mulai dari coaching clinic, diskon 50% untuk biaya registrasi, aspek penilaian yang menyesuaikan kondisi UMK, dan masih banyak lagi.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DEN)