Topik: ekspor

  • Freeport Minta Perpanjangan Izin Ekspor Lagi, Bahlil Tunggu Jawaban Prabowo – Page 3

    Freeport Minta Perpanjangan Izin Ekspor Lagi, Bahlil Tunggu Jawaban Prabowo – Page 3

    Sebelumnya,  Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku tengah berupaya agar pelepasan saham atau divestasi 10 persen saham PT Freeport Indonesia bisa selesai pada kuartal pertama tahun 2025.

    “Kita coba ya. Kita coba (kuartal I-2025),” kata Erick Thohir saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (24/12/2024).

    Lebih lanjut, Erick mengakui masih terdapat beberapa kendala dalam proses pelepasan saham Freeport Indonesia tersebut. Kendati demikian, ia tidak menyebut secara rinci apa kendalanya.

    “Kita usahakan, kita usahakan. Karena kan memang ada beberapa kesepakatan yang memang dinamikanya cukup kompleks,” ujarnya.

    Diketahui, sebelumnya percepatan divestasi 10 persen saham PT Freeport Indonesia telah diminta oleh Presiden Joko Widodo sebelum dirinya lengser. Jokowi meminta Menteri ESDM Bahlil Lahadalia untuk segera menyelesaikan divestasi tersebut.

    Pasalnya, Pemerintah menilai kepemilikan saham pemerintah di PT Freeport Indonesia akan bertambah 10 persen. Dengan begitu, total saham yang akan dimiliki pemerintah di PT Freeport yakni sebesar 61 persen.

    Selain itu, kepemilikan saham mayoritas di PT Freeport akan memberikan keuntungan besar bagi negara.

    Sebanyak 80 persen keuntungan PT Freeport nantinya akan masuk ke kas negara, baik dalam bentuk royalti, Pph Badan, Pph Karyawan, bea ekspor, hingga bea keluar.

     

  • Akan Dibahas dalam Rapat dengan Presiden

    Akan Dibahas dalam Rapat dengan Presiden

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, pemerintah segera membahas perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI).

    Menurut Bahlil, rapat tersebut akan dilakukan langsung bersama Presiden Prabowo Subianto, beserta para menteri terkait, dalam waktu dekat.

    Sebagai informasi, izin ekspor konsentrat tembaga PTFI telah berakhir pada 1 Januari 2025. Dmpak dari izin ekspor yang belum diperpanjang oleh pemerintah membuat produksi konsentrat tembaga di gudang PTFI menumpuk.

    Sementara itu, pemerintah mendorong PTFI untuk tak perlu lagi mengekspor konsentrat tembaga yang diproduksinya. Dan Pemerintah mengarahkan proses pemurnian komoditas mineral tersebut dapat dilakukan di dalam negeri, sejalan dengan telah rampungnya fasilitas smelter PTFI di Gresik, Jawa Timur.

    Namun sayangnya, fasilitas smelter ini mengalami insiden kebakaran pada Oktober 2024. Hal ini tentu membuat jadwal operasional smelter diundur.

    “Kami akan bawa (persoalan izin ekspor) dalam rapat dengan Bapak Presiden. Kami lagi kaji karena memang Freeport ini smelternya itu sudah jadi. Tapi kemudian kan musibah,” ungkap Bahlil saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (4/1/2025).

    Pemerintah, kata dia, telah meminta PTFI untuk segera secepatnya menyelesaikan pembenahan smelter, pasca terjadinya musibah kebakaran.

    Bahlil melanjutkan, untuk pembahasan aturan ekspor konsentrat tembaga akan dilakukan dalam waktu secepatnya. Adapun, rapat tersebut akan melibatkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, hingga tentunya Kementerian ESDM.

    Pembahasan nasib PTFI terkait aksi bisnisnya sangat penting, mengingat nilai ekonomi yang dikontribusikan oleh PTFI jumlahnya cukup besar.

    “Nanti saya mau lapor dulu sama Bapak Presiden, lewat rapat. Karena kan memang ini undang-undang ya. Ini namanya aturan ya pasti lewat rapat,” pungkasnya terkait dengan izin ekspor konsentrat tembaga Freeport. 

  • Moskow Tuding AS Jadi Dalang yang Kompori Ukraina Setop Aliran Gas Transit Ke Eropa – Halaman all

    Moskow Tuding AS Jadi Dalang yang Kompori Ukraina Setop Aliran Gas Transit Ke Eropa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.C0M – Pemerintah Rusia menuduh Barat, khususnya AS sebagai sosok yang bertanggung jawab atas keputusan Ukraina untuk menghentikan pasokan gas Rusia ke Eropa melalui Kyiv.

    Tudiangan itu dilontarkan pejabat Rusia menanggapi berakhirnya kesepakatan lima tahunan antara Moskow dan Kyiv terkait transit gas Rusia melalui Ukraina.

    Pada awal pekan kemarin, tepatnya 1 Januari 2025 pemerintah Ukraina resmi memutus aliran gas transit Rusia, ditengah perang panas dengan yang telah terjadi sejak Februari 2022.

    Adapun langkah ini menandai akhir dari salah satu jalur pasokan energi utama Rusia ke Eropa, yang telah berlangsung selama lima dekade terakhir, dimana Ukraina telah menjadi jalur utama pasokan gas ke Eropa.

    Hal tersebut juga dikonfirmasi langsung oleh Perusahaan Rusia Gazprom,.

    Dalam keterangan resminya, mereka mengatakan bahwa ekspor gas melalui Ukraina ke Eropa dihentikan mulai pukul 08:00 waktu setempat (05:00 GMT) pada hari Rabu (1/1/20025).

    “Karena penolakan berulang dan eksplisit dari pihak Ukraina untuk memperpanjang perjanjian lima tahun, Gazprom PJSC dihilangkan dari kesempatan teknis dan hukum untuk memasok gas untuk transit melalui wilayah Ukraina mulai 1 Januari 2025,” kata raksasa gas Rusia.

    Mengutip dari Anadolu, presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa negaranya tidak akan membiarkan Rusia meraup miliaran dolar melalui pipa-pipa gas yang melintas di bawah tanah Ukraina.

    Alasan tersebut yang mendorong Ukraina menghentikan ekspor gas Rusia melalui wilayahnya, dengan dalih untuk menjaga keamanan nasional wilayahnya, meskipun negara itu harus kehilangan pendapatan transit tahunan sebesar 800 juta dollar AS.

    Eropa Terancam Krisis Energi

    Imbas pemutusan aliran itu Uni Eropa terancam mengalami krisis energi.

    Lantaran segelintir negara Eropa tengah yang bergantung pada aliran tersebut dipaksa untuk mendapatkan gas di tempat lain dengan harga jauh lebih mahal untuk memenuhi kebutuhan listriknya.

    Hal ini menambah tekanan pada pasokan pada saat wilayah tersebut telah menghabiskan penyimpanan musim dinginnya dengan kecepatan tercepat dalam beberapa tahun.

    “Langkah untuk menghentikan pasokan sumber energi Rusia yang kompetitif dan ramah lingkungan ini mengurangi potensi ekonomi Eropa dan sangat mempengaruhi kualitas hidup warga Eropa,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.

    Ia juga berpendapat bahwa Jerman menjadi negara pertama yang terkena dampak hal ini, karena Berlin membeli gas alam dengan “harga yang jauh lebih tinggi” menyusul ledakan pipa Nord Stream pada bulan September 2022.

    “Jerman juga harus mulai menutup sejumlah fasilitas produksi legendaris utamanya. Kini negara-negara lain yang pernah menjadi bagian dari Uni Eropa yang berkembang pesat secara ekonomi dan independen juga akan menanggung konsekuensi dari sponsor AS,” katanya.

    Sementara itu, Perdana Menteri Slovakia Robert Fico memperkirakan efek dari pemutusan gas membuat konsumen Eropa menghadapi kenaikan harga gas hingga 50 miliar euro atau 52 miliar dollar AS  per tahun serta kenaikan biaya listrik sebesar 70 miliar euro.

    Putin Rugi Miliaran Dolar

    Selain memicu masalah bagi negaraUni eropa, pemutusan aliran gas transit juga diprediksi bakal membuat Rusia merugi

    Lantaran Gazprom raksasa energi Rusia berpotensi kehilangan pelanggannya di Uni Eropa, memicu kerugian hingga 5,2 miliar dollar AS akibat pengurangan jalur distribusi ke Eropa.

    Penurunan ini mengakhiri dominasi Rusia, yang sebelumnya menguasai sekitar 35 persen pasar gas Eropa.

    “Rusia telah kehilangan pasar yang penting, sehingga Rusia memperoleh kerugian sekitar 5 miliar euro atau 5,2 miliar dollar AS per tahun,” jelas laporan BBC International.

    (Tribunnews.com / Namira Yunia)

  • Dorong Daya Beli, China Bakal Subsidi Pembelian Smartphone – Halaman all

    Dorong Daya Beli, China Bakal Subsidi Pembelian Smartphone – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Pemerintah China mengumumkan rencana pemberian subsidi bagi warganya untuk membeli smartphone, tablet, jam tangan pintar dan berbagai perangkat elektronik, mulai Jumat (3/1/2025).

    Subsidi ini merupakan lanjutan dari program tukar tambah nasional berupa potongan harga untuk pembelian peralatan rumah tangga dan mobil, yang sebelumnya telah dijalankan pemerintah China. Namun di tahun 2025, program ini diperluas mencakup perangkat pribadi.

    Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya China untuk menghidupkan kembali pasar ponsel pintar di China, menggenjot penjualan Industri teknologi dalam negeri seperti Huawei Technologies hingga Xiaomi.

    Selain itu, cara ini bertujuan untuk mengimbangi potensi dampak tarif baru dari AS terhadap ekspor China, yang selama ini menjadi pendorong utama pertumbuhan.

    “Pemerintah akan secara signifikan meningkatkan penjualan obligasi khusus jangka panjang untuk mendanai perluasan program tersebut,” kata Wakil Sekretaris Jenderal Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Yuan Da, dikutip dari Techinasia.

    Pemerintah China pada Juli 2024 telah berkomitmen untuk menyediakan dana 300 miliar yuan yang dikumpulkan dari obligasi khusus untuk mendukung program subsidi tukar tambah barang.

    Tak tanggung-tanggung, China bahkan berkomitmen meningkatkan penjualan obligasi khusus jangka panjang untuk mendanai program tersebut.

    Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi China, dilaporkan tumbuh pada laju paling lambat sejak dalam tiga bulan hingga akhir September. Negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini melambat karena disebabkan beberapa faktor.

    Diantaranya penurunan properti yang berkepanjangan, serta ketidakamanan lapangan kerja yang menghambat pemulihan, sehingga terdapat ekspektasi bahwa pemerintah perlu mengeluarkan lebih banyak stimulus.

    Tak hanya itu perlambatan juga terjadi imbas pertumbuhan penjualan ritel yang lesu, mencapai titik terendah dalam 18 bulan karena tekanan deflasi. Hal ini memaksa dunia usaha memangkas harga mulai dari mobil, makanan, hingga pakaian.

    Kondisi tersebut menurunkan kepercayaan konsumen dan menghambat kemampuan pemerintah daerah yang terlilit utang untuk menghasilkan dana segar melalui penjualan tanah.

    Bank Dunia bahkan memperkirakan ekonomi China tumbuh 4,5 persen pada 2025. Angkanya melambat dibandingkan prediksi laju ekonomi tahun ini, 4,9 persen.

    Mengantisipasi perlambatan ekonomi yang semakin mendalam, para pemimpin China berjanji dalam pertemuan kebijakan utama bulan ini untuk meningkatkan defisit, menerbitkan lebih banyak utang.

    Serta melonggarkan kebijakan moneter untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi yang stabil. Pemerintah juga baru-baru ini berjanji untuk meningkatkan dukungan fiskal langsung kepada masyarakat dan meningkatkan jaminan sosial.

  • Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen Bisa Tercapai Asal Pemerintah Bisa Pertahankan Daya Beli Masyarakat – Halaman all

    Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen Bisa Tercapai Asal Pemerintah Bisa Pertahankan Daya Beli Masyarakat – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution, Ronny P Sasmita berpendapat, target pertumbuhan ekonomi di tahun 2025 sebesar 5,2 persen akan tercapai seandainya pemerintah bisa menjaga daya beli masyarakat yang sudah dua tahun ini mulai menurun.

    Menurutnya, daya beli masyarakat akan berpengaruh terhadap konsumsi rumah tangga yang menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi selama ini.

    “Ini cukup penting dibicarakan karena daya beli ini berpengaruh langsung terhadap tingkat konsumsi rumah tangga. As we know, konsumsi rumah tangga adalah kontributor utama pertumbuhan ekonomi kita, sekitar 53 persen,” kata Ronny saat dihubungi Tribunnews, Jumat (3/1/2025).

    Ronny mengatakan, ketika pertumbuhan konsumsi rumah tangga terkontraksi maka akan mengganggu pertumbuhan ekonomi yang menjadi satu faktor penentu tercapai atau tidaknya pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen.

    “Selama pemerintahan Prabowo bisa menjaga daya beli masyarakat, menjaga tingkat pertumbuhan konsumsi rumah tangga minimal sama dengan pertumbuhan ekonomi 5 persen, 4,5 persen dan itu akan memastikan tercapainya 5,2 persen ini,” papar dia.

    Kemudian, pemerintah perlu menjaga investasi agar peluang penciptaan lapangan kerja terbuka luas bagi masyarakat. Sebab menurutnya, sejauh ini lapangan pekerjaan tidak banyak bisa disediakan oleh pemerintah maupun oleh proyek pemerintah.

    Sehingga investasi itu sangat menentukan terserap tidaknya angkatan kerja, baik yang sudah menganggur selama bertahun-tahun, maupun angkatan kerja baru.

    “Kalau itu terserap cukup banyak, semakin banyak tenaga kerja kita yang terserap, itu berarti investasi kita pertumbuhannya cukup baik. Nah kalau tidak, kalau pertumbuhannya tidak tinggi maka pengangguran akan bertambah dari tahun ke tahun dan makin banyak orang yang tidak menerima pendapatan,” papar dia.

    “Semakin banyak orang yang tidak menerima pendapatan maka semakin banyak orang yang menahan dan mengurangi konsumsinya,” sambungnya.

    Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen ini akan tercipta ketika pemerintah bisa meningkatkan belanja yang produktif terhadap pertumbuhan ekonomi. 

    Ronny bilang, pada era pemerintahan Presiden Jokowi selama 10 tahun, pemerintah sangat pro melakukan pembangunan infrastruktur namun pertumbuhan ekonominya stagnan di 5 persen, dan jauh dari yang ditargetkan sebesar 7 persen.

    “Jadi kedepan pemerintahan Prabowo tantangan salah satunya adalah memastikan bahwa belanja pemerintah, terutama belanja pembangunan maupun belanja rutin itu fungsional terhadap pertumbuhan ekonomi. Memang memberikan kontribusi dan multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi. Ini tantangan terbesarnya,” ungkapnya.

    Terakhir, Ronny menyebut bahwa faktor lain yang menjadi penentu terciptanya pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen adalah kinerja ekspor Indonesia.

    Meski begitu, dia menilai bahwa ekspor ini perlu kreativitas dari pemerintah untuk memasarkan komoditas ke pasar baru misalnya Afrika, Timur Tengah maupun Amerika Latin.

    “Walaupun kontribusi ekspor-ekspor ini nggak terlalu besar tapi cukup berpengaruh dan cukup besar pengaruhnya terhadap penyediaan lapangan kerja,” ucap Ronny.

    “Semakin besar ekspor kita maka semakin besar tenaga kerja dibutuhkan dalam negeri untuk memproduksi apa yang kita ekspor gitu. Itu empat tantangan utama,” imbuhnya.

  • Rupiah Masih Tak Sanggup Lawan Kedigdayaan Dolar AS

    Rupiah Masih Tak Sanggup Lawan Kedigdayaan Dolar AS

    Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari ini mengalami pelemahan. Meskipun, pelemahan yang dialami mata uang Garuda tersebut lebih kecil ketimbang perdagangan pagi.
     
    Mengutip data Bloomberg, Kamis, 2 Januari 2025, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp16.198 per USD. Mata uang Garuda tersebut melemah sebanyak 66 poin atau setara 0,41 persen dari posisi Rp16.132 per USD pada penutupan perdagangan sebelumnya.
     
    “Pada perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup melemah 66 poin walaupun sebelumnya sempat melemah 110 poin di level Rp16.198 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp16.132 per USD,” kata analis pasar uang Ibrahim Assuaibi dalam analisis hariannya.
    Sementara itu, data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona merah pada posisi Rp16.190 per USD. Rupiah turun sebanyak 100 poin atau setara 0,62 persen dari Rp16.090 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
     
    Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp16.236 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun sebanyak 79 poin dari perdagangan sebelumnya di level Rp16.157 per USD.
     

     

    PMI manufaktur RI kembali ekspansif

    Purchasing Manager Index (PMI) manufaktur Indonesia kembali ekspansif usai berada di zona kontraksi selama lima bulan beruntun. Berdasarkan laporan terbaru S&P Global, PMI manufaktur Indonesia menguat ke level 51,2 pada Desember 2024 dari sebelumnya terkontraksi di 49,6 pada November 2024. Indeks kinerja manufaktur ini merupakan yang tertinggi sejak Mei 2024.
     
    Kenaikan PMI tersebut didorong oleh kenaikan volume produksi dan permintaan baru secara bersamaan. Secara keseluruhan, produksi naik pada tingkat sedang. Namun, pada laju lebih cepat dibandingkan November 2024.
     
    Permintaan pasar secara umum dilaporkan menguat, baik di dalam maupun luar negeri. Volume penjualan ekspor baru naik, meski marginal, untuk pertama kali hanya dalam waktu kurang dari satu tahun.
     
    Perekonomian manufaktur Indonesia berakhir pada 2024 dengan catatan positif. Ekspansi untuk pertama kali sejak pertengahan tahun menunjukkan penjualan dan output naik. Terlebih lagi, besar harapan tren positif ini akan berlanjut.
     
    Banyak perusahaan optimistis produksi naik pada tahun ini, karena kondisi makro ekonomi stabil dan daya beli klien membaik sehingga lapangan kerja dan aktivitas pembelian naik.
     
    Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi mencapai 0,44 persen (month to month/mtm) dan 1,57 persen (year on year/yoy) pada Desember 2024. Inflasi tahunan (yoy) yang tercatat pada Desember juga menjadi inflasi pada tahun berjalan.
     
    Dengan hanya mencatat inflasi 1,57 persen, inflasi 2024 akan menjadi yang terendah dalam sejarah Indonesia. Sebagai catatan, inflasi terendah yang pernah dicatat BPS sebelumnya adalah pada 2020 yakni 1,68 persen.
     
    “Rendahnya inflasi 2024 disebabkan sejumlah faktor mulai dari melemahnya daya beli serta melandainya harga bahan pangan pokok setelah terbang pada 2022 dan 2023,” terang Ibrahim.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Impor Bijih Besi China Bakal Cetak Rekor di Tengah Lesu Penjualan Baja

    Impor Bijih Besi China Bakal Cetak Rekor di Tengah Lesu Penjualan Baja

    Jakarta, CNN Indonesia

    China akan mencatat rekor tertinggi impor bijih besi tahun ini meski permintaan baja menurun di tengah lesunya sektor properti.

    Negeri Tirai Bambu akan meningkatkan impor bijih besi 10 juta hingga 40 juta metrik ton. Dengan begitu, China akan memiliki pasokan bijih besi 1,27 miliar ton tahun ini, lebih tinggi dari prediksi para pakar.

    Peningkatan ini dipicu bertambahnya pasokan bijih besi dari dua pemasok terbesar, Australia dan Brazil.

    “Para penambang ingin menjual bijih sebelum proyek bijih besi raksasa Simandou mulai berproduksi akhir tahun ini dan membanjiri pasar dengan pasokan baru,” seperti dilansir Channel News Asia, Kamis (2/1).

    Proyek Simandou adalah pertambangan bijih besi berkualitas tinggi di Afrika Barat. Proyek raksasa itu diinisiasi perusahaan multinasional Rio Tinto dan akan mulai berjalan pada 2025.

    Para penambang, terang laporan itu, khawatir pasar akan dibanjiri produk bijih besi berkualitas setelah Simandou dimulai. Jika itu terjadi, harga bijih besi akan turun. Oleh karena itu, mereka buru-buru menjual pasokannya ke China.

    Harga bijih besi diperkirakan turun di kisaran US$75 dan US$120 per ton tahun ini. Berdasarkan data konsultan Steelhome, harga bijih besi tahun 2024 berkisar US$88 hingga US$144 per ton.

    “Skenario dasar kami mengasumsikan surplus moderat pada tahun 2025 dan harga bertahan di sekitar US$95-100/t,” kata Kepala Pertambangan EMEA di UBS Myles Allsop.

    Dia menambahkan, “Kami melihat surplus akan semakin besar pada tahun 2026/2027 yang mendorong harga semakin dalam ke kurva biaya.”

    Melonjaknya impor bijih besi akan membuat stok di pelabuhan China mencapai 170 juta ton. Stok bijih besi China sebenarnya sudah naik 28,3 persen per tahun menjadi 146,85 juta ton per 27 Desember kemarin.

    Permintaan Baja Lesu

    Impor jor-joran bijih besi dilakukan China di tengah lesunya permintaan baja. Hal itu diyakini karena industri properti sedang krisis.

    Lembaga Penelitian dan Perencanaan Industri Metalurgi Tiongkok (MPI) memperkirakan permintaan baja turun 4,4 persen (year-on-year) tahun 2024. Mereka memprediksi akan ada penurunan 1,5 persen di tahun ini.

    “China, yang membeli lebih dari dua pertiga kargo laut global, mengimpor 1,124 miliar ton bijih besi dalam 11 bulan pertama tahun 2024, naik 4,3 persen per tahun, bahkan saat produksi baja mentahnya turun 2,7 persen selama periode yang sama.

    “Sektor manufaktur yang bergairah dan ekspor baja yang tangguh gagal sepenuhnya mengimbangi penurunan sektor real estat,” dikutip dari laporan tersebut.

    China sedang mengeluarkan sejumlah stimulus untuk melecut ekonomi mereka yang terdampak rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menaikkan tarif.

    Kepala Data Konsultan Kallanish Commodities melihat sebagian besar stimulus akan meningkatkan permintaan dari konsumen baja lapis kedua, seperti produsen otomotif dan barang-barang rumah tangga.

    “Meskipun ini positif, hal itu tidak akan cukup untuk melawan dampak restrukturisasi di sektor real estat,” ujarnya.

    (dhf/sfr)

  • Gaikindo Pede Penjualan Mobil di Indonesia Tahun Ini Bisa Tembus 1 Juta Unit

    Gaikindo Pede Penjualan Mobil di Indonesia Tahun Ini Bisa Tembus 1 Juta Unit

    Jakarta

    Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tetap optimistis penjualan mobil di tahun 2025 nggak akan jelek-jelek amat. Bahkan, penjualan mobil diproyeksi bisa kembali ke angka 1 juta unit.

    “Ya (meskipun ada) beberapa kenaikan pajak ya, kita masih harus tetap menjaga optimisme. Kalau kita nggak optimis siapa lagi yang menjaga optimisme. Ada banyak hal yang bisa kita jadikan alasan rasional bahwa kita harusnya tetap optimis bisa mencapai 1 juta (unit),” kata Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara dalam Program Evening Up CNBC Indonesia.

    Pertama, kata Kukuh, karena proyeksi pertumbuhan ekonomi di Indonesia diperkirakan sekitar 5 persen. Hal itu membuat Gaikindo yakin penjualan mobil bisa tembus 1 juta unit lagi.

    “Di antara negara G20, 5 persen nggak jelek-jelek amat kan. Itu cukup baik. Jadi itu menjadi salah satu alasan kita,” ujar Kukuh.

    “Kemudian kalau kita melihat lagi dari datanya Gaikindo, semenjak 2013, kita itu sudah memproduksi dan menjual rata-rata setiap tahunnya 1,1-1,2 juta unit mobil. Memang sempat turun, di tahun 2020 karena pandemi, itu turunnya cukup tajam sampai tinggal 550. Namun terima kasih kerja sama dan bantuan dari pemerintah dengan mengeluarkan PPNBM DTP itu dalam waktu singkat bisa recover,” ucapnya.

    Bahkan, ekspor mobil juga meningkat menjadi sekitar 500 ribuan unit. Dengan torehan itu, Kukuh optimistis industri otomotif di Indonesia akan bangkit.

    “Harusnya kita menjadi salah satu pemain kuat di ASEAN dan kita itu sebenarnya-yang nggak banyak diketahui orang-kita sudah swasembada mobil roda empat atau lebih. Minimal dari 2013 bahkan sebelumnya. Karena import kita sangat sedikit,” ucapnya.

    Sementara itu, di tahun 2024 penjualan mobil diperkirakan turun. Gaikindo sempat mengoreksi target penjualan dari 1,1 juta unit menjadi 850 ribu unit tahun 2024. “Mudah-mudahan tercapai, angkanya belum selesai,” katanya.

    Dampak PPN 12 Persen

    Industri otomotif kemungkinan akan terdampak PPN 12 persen. Sebab, pemerintah menyebutkan, PPN 12 persen dikenakan untuk barang yang tergolong mewah yang sebelumnya dikenakan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM). Hampir semua mobil dikenakan PPnBM.

    “Kemudian PPN yang 12 persen, untuk kendaraan-kendaraan yang harganya di bawah 300 juta itu banyak peminatnya, yang di atas itu ya mereka lain lagi kelasnya. Tapi dengan naiknya PPN 12 persen kalau dijatuhkan kemudian mereka kan belinya kredit, harusnya tidak terlalu berpengaruh,” kata Kukuh .

    Sebab, menurut Kukuh, mayoritas pembeli mobil di Indonesia menggunakan skema kredit. Jadi kenaikan PPN dari 11 persen menjadi 12 persen seharusnya tidak terasa dengan skema kredit.

    Kekhawatiran Soal Opsen Pajak

    Meski begitu, bukan kenaikan PPN yang membuat industri otomotif ketar-ketir. Kebijakan seperti opsen dan momen awal tahun 2025 ini yang kemungkinan bikin penjualan mobil lebih berat.

    “Mungkin kuartal pertama Januari, Februari, mungkin agak berat. Karena di bulan Februari itu ada puasa, kemudian ada lebaran. Itu juga biasanya penjualan akan menurun. Namun setelah itu harapan kita adalah semuanya akan membaik, kondisi ekonomi membaik dan sebagainya,” ujar Kukuh.

    “Yang paling berat itu bukan PPN yang 12 persen ya, tapi yang berat adalah opsen,” sambungnya.

    Sebab, dengan adanya opsen bea balik nama dan pajak kendaraan bermotor, harga mobil bakal naik. Hal itu dikhawatirkan dapat membuat penjualan kendaraan turun.

    “Kita juga berdiskusi, kita sampaikan pemikiran-pemikiran kita dengan kenaikan opsen. Karena kenaikan opsen itu cukup tinggi. Dan beberapa daerah sudah punya pengalaman, dengan menaikkan BBNKB dan PKB itu berdampak pada penurunan penjualan kendaraan bermotor,” kata Kukuh.

    Padahal, lanjut Kukuh, di kebanyakan provinsi pendapatan asli daerah (PAD) dari kendaraan bermotor cukup besar, antara 40 sampai 80 persen.

    “Kalau ini (PKB dan BBNKB) dinaikkan (dengan adanya opsen), itu kemudian penjualan (kendaraan) yang menurun, artinya Pemda akan kekurangan atau mengalami penurunan revenue. Itu yang kita sampaikan,” ujar Kukuh.

    (rgr/dry)

  • Freeport Belum Dapat Izin Ekspor, Konsentrat Tembaga Numpuk di Gudang Papua

    Freeport Belum Dapat Izin Ekspor, Konsentrat Tembaga Numpuk di Gudang Papua

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Freeport Indonesia (PTFI) masih berupaya untuk berdiskusi dengan pemerintah terkait relaksasi perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga yang telah berakhir pada 1 Januari 2025. Terhentinya ekspor ini membuat stok konsentrat tembaga menumpuk di gudang penyimpanan Amamapare, Mimika, Papua.

    VP Corporate Communications Freeport Katri Krisnati mengatakan, hingga saat ini kegiatan operasi smelter baru Freeport di Gresik, Jawa Timur masih dihentikan karena dalam proses perbaikan setelah insiden kebakaran pada Oktober 2024 lalu. 

    “Kami tengah berdiskusi dengan pemerintah untuk melakukan penjualan konsentrat yang semestinya dimurnikan di smelter PTFI ke luar negeri sampai smelter PTFI beroperasi penuh 100%,” ujar Katri kepada Bisnis, Jumat (3/1/2025). 

    Hal ini terus diupayakan untuk mempertahankan tingkat operasi produksi penambangan atau pengolahan serta kontribusi keuangan PTFI kepada negara. 

    Berdasarkan rencana perbaikan fasilitas yang terdampak, diperkirakan ramp-up operasi smelter Freeport dapat dimulai pada akhir semester I/2025. 

    “Hal ini tentunya akan berdampak pada kapasitas penyimpanan konsentrat kami, baik di pelabuhan Amamapare maupun di smelter PTFI yang akan penuh dalam beberapa waktu ke depan,” ujarnya. 

    Hingga saat ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) belum mengeluarkan persetujuan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga untuk Freeport yang habis pada 1 Januari 2025.

    Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya belum memberikan persetujuan perpanjangan izin ekspor kepada Freeport. 

    “Belum. Kalau habis, ya habis. Ya per regulasi sekarang kan habis [izin ekspornya],” ujar Dadan ketika ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (3/1/2025).

    Dadan menuturkan bahwa pemerintah akan mencari solusi terbaik bagi Freeport terkait potensi penumpukan stok konsentrat akibat terhentinya operasi smelter.

    “Kami cari cara terbaik ya, dari sisi regulasi, dari sisi keekonomian,” kata Dadan.

  • Izin Ekspor Konsentrat Freeport Habis, ESDM Belum Beri Perpanjangan

    Izin Ekspor Konsentrat Freeport Habis, ESDM Belum Beri Perpanjangan

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) belum mengeluarkan persetujuan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga untuk PT Freeport Indonesia menyusul insiden kebakaran di smelter baru perusahaan di Gresik, Jawa Timur.

    Adapun, izin ekspor konsentrat Freeport telah berakhir pada 1 Januari 2025 setelah mendapat relaksasi kebijakan larangan ekspor bahan mentah hingga 31 Desember 2024.

    Relaksasi izin ekspor tersebut diberikan melalui Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 6 Tahun 2024 Tentang Penyelesaian Pembangunan Fasilitas Pemurnian Mineral Logam di Dalam Negeri dan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 10/2024.

    Belakangan, Freeport melobi pemerintah untuk memperpanjang izin ekspor konsentrat seiring terbakarnya fasilitas smelter barunya di Gresik pada Oktober 2024. Insiden ini menyebabkan operasi smelter terhenti dan diperkirakan kegiatan perbaikan selesai 6 bulan mendatang.

    Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya belum memberikan persetujuan perpanjangan izin ekspor kepada Freeport.

    “Belum. Kalau habis, ya habis. Ya per regulasi sekarang kan habis [izin ekspornya],” ujar Dadan ketika ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (3/1/2025).

    Lebih lanjut, Dadan menyampaikan bahwa perpanjangan izin sejumlah produk tambang termasuk konstentrat tembaga memang menjadi kewenangan Kementerian Pergadangan. Namun, dirinya menyebut izin ekspor konsentrat tetap harus mendapatkan rekomendasi dari Kementerian ESDM.

    “Ya pasti, kalau itu pasti ada urusannya ke sana [Kemendag]. Tapi di hulunya kan harus ada regulasinya dulu,” ucapnya.

    Di sisi lain, Dadan menuturkan bahwa pemerintah akan mencari solusi terbaik bagi Freeport terkait potensi penumpukan stok konsentrat akibat terhentinya operasi smelter.

    “Kami cari cara terbaik ya, dari sisi regulasi, dari sisi keekonomian,” kata Dadan.

    Sebelumnya, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengungkapkan fasilitas pengolahan asam sulfat pada smelter barunya di Gresik, Jawa Timur yang terbakar, baru akan pulih dalam 6 bulan ke depan.

    Oleh karena itu, Tony menyebut, smelter yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated and Industrial Port Estate atau KEK JIIPE, Manyar, Gresik, Jawa Timur baru akan berproduksi lagi pada pertengahan 2025.

    “Ini kami lagi hitung, tapi mungkin diperkirakan sekitar 6 bulan lah [perbaikannya]. Mudah-mudahan [selesai pada pertengahan 2025],” kata Tony usai menghadiri acara Indonesia Mining Summit 2024 di Jakarta, Rabu (4/12/2024).

    Fasilitas pengolahan asam sulfat di smelter Freeport terbakar pada Senin (14/10/2024). Induk Freeport Indonesia, Freeport-McMoran Inc. (FCX) melaporkan insiden kebakaran tersebut mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur produksi asam sulfat yang diperlukan untuk proses peleburan tembaga. Akibatnya, operasi smelter dihentikan sementara sambil menunggu kegiatan perbaikan.

    “Kami melakukan diskusi dengan pemerintah. Semua pihak berkepentingan agar konsentrat dapat terus berlanjut. Kami memiliki fleksibilitas dalam kuota [ekspor] yang ada saat ini mengenai apa yang dapat kami kirimkan hingga tahun 2024. Namun, kami akan meminta fleksibilitas tambahan untuk memastikan bahwa kami dapat mengirimkan semua yang kami produksi pada tahun 2024,” ujar President & Chief Executive Officer Freeport-McMoran Inc. Kathleen Quirk dalam Earnings Conference Call Q3 2024, Selasa (22/10/2024) waktu New York, AS.