Topik: ekspor

  • Video: BRI Tutup Gelaran UMKM EXPO(RT) 2025 Dengan Prestasi Ciamik

    Video: BRI Tutup Gelaran UMKM EXPO(RT) 2025 Dengan Prestasi Ciamik

    Jakarta, CNBC Indonesia –PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), resmi menutup gelaran BRI UMKM EXPO(RT) 2025 pada akhir pekan lalu. Direktur Utama BRI, Sunarso menyatakan acara yang digelar selama 30 Januari hingga 2 Februari di Ice BSD City, Tangerang ini mencatatkan 63 ribu pengunjung dan total deal untuk ekspor atau kesepakatan business matching ditaksir mencapai kisaran USD 90 juta atau lebih dari Rp 1,5 triliun.

    Selengkapnya dalam program Power Lunch CNBC Indonesia (Senin, 03/02/2025) berikut ini.

  • DeepSeek Bikin Kacau, China Siap-siap Kena Tamparan Keras

    DeepSeek Bikin Kacau, China Siap-siap Kena Tamparan Keras

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden AS Donald Trump dan CEO Nvidia Jensen Huang membahas soal DeepSeek, perusahaan AI asal China yang mengguncang dunia teknologi. Salah satu yang dibahas adalah rencana memperketat ekspor chip AI ke China.

    Pembahasan tersebut terjadi dalam sebuah pertemuan di Gedung Putih pada Jumat (2/1) waktu setempat.

    Trump tidak memberikan rincian pertemuannya dengan bos raksasa chip AS itu, namun ia menyebut Huang sebagai “seorang pria terhormat”.

    “Saya tidak bisa mengatakan apa yang akan terjadi. Kami mengadakan pertemuan. Itu adalah pertemuan yang baik,” kata Trump, dikutip dari Reuters, Senin (3/2/2025).

    Pertemuan pada Jumat sore itu terjadi ketika pemerintah merencanakan pembatasan lebih lanjut ekspor chip AI pada musim semi ini atau sekitar Maret-Mei 2025. Kebijakan diambil untuk memastikan kekuatan komputasi tetap berada di AS dan para sekutunya, sembari mencari lebih banyak cara untuk melumpuhkan teknologi China.

    “Kami menghargai kesempatan untuk bertemu dengan Presiden Trump dan mendiskusikan semikonduktor dan kebijakan AI,” kata juru bicara Nvidia dalam sebuah pernyataan.

    “Jensen dan Presiden membahas pentingnya memperkuat teknologi AS dan kepemimpinan AI,” imbuhnya.

    Sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan, pertemuan tersebut dilakukan sebelum DeepSeek membuat heboh dunia teknologi.

    Sumber tersebut juga menyebut bahwa Presiden AS yang baru dilantik itu berpikir bahwa kemunculan perusahaan China berarti “perusahaan AS tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk membangun alternatif (AI) yang murah”.

    Pertemuan tersebut berlangsung di tengah kekhawatiran bahwa China sedang mengejar ketertinggalannya dari AS dalam pengembangan AI.

    Pekan lalu, DeepSeek meluncurkan asisten gratis yang katanya menggunakan lebih sedikit data dengan biaya yang lebih murah daripada model AS.

    Dalam beberapa hari, DeepSeek menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh di App Store Apple dan memicu kekhawatiran tentang keunggulan Amerika Serikat dalam bidang AI, yang memicu hilangnua sekitar US$ 1 triliun dari saham teknologi AS. Pada satu titik, saham Nvidia, produsen utama chip AI, turun 17%.

    Pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan untuk memperketat pembatasan penjualan chip H20 Nvidia yang dirancang untuk pasar China, kata tiga orang yang mengetahui masalah ini kepada Reuters.

    (fab/fab)

  • Resmi Ditutup, BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Dihadiri 63 Ribu Pengunjung dan Realisasikan Business Matching Senilai Rp1,5 Triliun

    Resmi Ditutup, BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Dihadiri 63 Ribu Pengunjung dan Realisasikan Business Matching Senilai Rp1,5 Triliun

    Jakarta: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) resmi menutup rangkaian acara BRI UMKM EXPO(RT) 2025 pada Minggu, 2 Februari 2025. Melalui inisiatif strategis ini, BRI terus berkomitmen untuk mendorong semakin banyak UMKM binaan yang naik kelas dan berhasil menjangkau pasar internasional.
     
    Acara yang berlangsung pada 30 Januari hingga 2 Februari 2025 di ICE BSD City tersebut sukses dihadiri oleh lebih dari 63 ribu pengunjung, mencatatkan transaksi Rp38,9 miliar dan berhasil merealisasikan businesss matching dengan commitment deal mencapai USD90,6 juta atau sekitar Rp1,5 triliun. Hal tersebut disampaikan dalam closing ceremony BRI UMKM EXPO(RT) oleh Direktur Utama BRI Sunarso.
     
    Pada closing ceremony BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang mengusung tema “Broadening MSME’s Global Outreach” yang menghadirkan 1.000 UMKM terbaik dari seluruh Indonesia yang siap bersaing di pasar global tersebut juga dihadiri oleh Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto dan jajaran Direksi BRI, serta sejumlah buyers internasional dan perwakilan UMKM.

    Direktur Utama BRI Sunarso  mengungkapkan bahwa selain membuka peluang bisnis bagi UMKM, expo ini juga berhasil menarik minat masyarakat untuk mengenal lebih jauh produk unggulan Tanah Air. Hal ini tercermin dari jumlah pengunjung yang terus meningkat.
     
    “Hingga kegiatan closing ceremony, total jumlah pengunjung yang menghadiri expo mencapai lebih dari 63 ribu pengunjung (angka ini masih dapat meningkat hingga expo ditutup pada malam hari), pencapaian tersebut melampaui target sebanyak 50 ribu pengunjung dalam empat hari” katanya.
     

    Sementara itu, dari sisi total transaksi hingga 1 Februari 2025 (tiga hari pelaksanaan) telah mencapai Rp38,9 miliar, melampaui target Rp38 miliar selama empat hari gelaran BRI UMKM EXPO(RT) 2025. Transaksi ini mencakup pembelian langsung di lokasi melalui EDC dan QRIS, serta transaksi online yang dilakukan melalui e-commerce yang telah bekerja sama dengan BRI.
     
    Terkait capaian tersebut, Sunarso mengungkapkan BRI terus berkomitmen mendukung UMKM Indonesia mampu bersaing di pasar internasional dengan memberikan akses pasar melalui kegiatan business matching yang telah dilaksanakan.
     
    “Tahun ini kami menargetkan commitment deal senilai USD89,4 juta dengan realisasi sebesar USD90,6 juta. Dan pelaksanaan business matching ini akan terus berlanjut selama 2025,” ujarnya.
     
    Lebih lanjut, Sunarso menambahkan bahwa dalam mendukung UMKM Go Global, business matching tidak hanya berhenti di BRI UMKM EXPO(RT) 2025. Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, BRI pun berkolaborasi dengan Kementerian Perdagangan RI untuk menyelenggarakan sesi business matching secara rutin dua kali dalam sebulan guna terus membuka peluang perdagangan bagi UMKM Tanah Air.
     
    Dalam rangkaian kegiatan BRI UMKM EXPO(RT) 2025, bergabungnya 506 registered buyers dari 34 negara mencerminkan tingginya minat pasar global terhadap produk UMKM Indonesia. Capaian ini jauh melampaui target awal yang hanya 94 buyers dari 33 negara. Hingga saat ini, 166 peserta UMKM telah mengikuti 270 sesi business meeting, membuka lebih banyak peluang bagi UMKM untuk menembus pasar ekspor.
     
    “Sebagai contoh success story BRI UMKM EXPO(RT) 2025, salah satu peserta UMKM, yaitu PT Siger Jaya Abadi telah berhasil melakukan signing dengan pihak buyer Bluestar Food Corporation, Amerika Serikat dengan nilai transaksi USD13,05 juta,” ujar Sunarso.
     
    Sunarso pun berharap BRI UMKM EXPO(RT) dapat semakin berkembang dan terus mengalami peningkatan, sehingga mampu terus memperluas akses usaha anak bangsa ke pasar internasional. Menurutnya, upaya tersebut bukan hanya tentang peningkatan penjualan UMKM, tetapi juga merupakan langkah BRI dalam hal pemberdayaan finansial masyarakat serta peningkatan literasi keuangan yang turut mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.
     

    Di samping membantu UMKM memperluas jangkauan bisnis ke mancanegara, BRI juga memberikan apresiasi kepada para pelaku usaha yang telah menunjukkan kinerja luar biasa dalam ajang BRI UMKM EXPO(RT) 2025. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi, inovasi, dan kerja keras UMKM yang telah menginspirasi pelaku usaha lainnya untuk terus berkembang dan berdaya saing di pasar global.
     
    Dalam ajang Penganugerahan UMKM Awards, BRI memberikan penghargaan kepada para pemenang dalam tiga kategori utama, yaitu Top Deals on Business Matching, New Comers on Business Matching, dan Best Expo.

    1.    Top Deals on Business Matching

    Kategori ini diberikan kepada UMKM dengan capaian potential dealing tertinggi dalam sesi business matching. Penghargaan ini diberikan kepada tiga UMKM yang sukses mencatat transaksi potensial terbesar, yaitu:
     
    ·       Bintang Kita Kemuliaan (Food & Beverage)
     
    ·       Albasi Karang Layung (Home Décor & Craft)
     
    ·       Gula Aren Temon (Food & Beverage)

    2.    Newcomers on Business Matching

    Kategori ini diberikan kepada UMKM yang belum pernah melakukan ekspor sebelumnya, tetapi berhasil mendapatkan potential deal dan buyer internasional pertamanya dalam sesi business matching selama tiga hari penyelenggaraan. Adapun UMKM yang mencapai jumlah potential deal tertinggi adalah:
     
    ·       Rumah Atsiri Indonesia (Healthcare & Wellness)
     
    ·       Minyak Sacha Inchi (Food & Beverage)
     
    ·       Organic Center (Food & Beverage)

    3.    Best Expo

    Selain pencapaian dalam business matching, penghargaan Best Expo diberikan kepada UMKM unggulan yang menunjukkan kesiapan ekspor luar biasa serta kemampuan beradaptasi dengan ekosistem digital, khususnya dalam pemanfaatan e-commerce dan marketplace. Penghargaan ini diraih oleh:
     
    ·       Sila Agri Inovasi (Food & Beverage)
     
    ·       Pelita Lumpang Mas (Food & Beverage)
     
    ·       Restu Mande (Food & Beverage)
     
    Melalui penghargaan ini, BRI menegaskan komitmennya dalam mendukung UMKM untuk semakin kompetitif, baik di pasar domestik maupun global. Untuk informasi lebih lanjut mengenai BRI UMKM EXPO(RT) 2025, kunjungi https://briumkmexport.com.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Bahlil Buka Opsi Batasi Ekspor Batu Bara & Eksportir Wajib Jual Sesuai HBA

    Bahlil Buka Opsi Batasi Ekspor Batu Bara & Eksportir Wajib Jual Sesuai HBA

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membuka opsi untuk membatasi ekspor batu bara. Hal ini dilakukan demi menjaga harga emas hitam di tingkat global.

    Dia menjelaskan, sepanjang 2024, batu bara yang beredar di pasar global mencapai 2,5 miliar ton. Sementara itu, ekspor batu bara dari Indonesia mencapai 555 juta ton. Menurutnya, dengan angka itu, kontribusi pasokan batu bara RI ke pasar global mencapai 30% hingga 35%. Artinya, Indonesia memiliki peran signifikan.

    Kendati demikian, dia menilai harga batu bara RI masih terbilang rendah. Oleh karena itu, Bahlil pun membuka opsi untuk melarang ekspor emas hitam itu.

    “Jadi batu bara kita betul-betul berdampak sistemik, masif, dan terstruktur kalau kita membuat kebijakan pengetatan ekspor. Namun sampai saat ini belum. Tapi kalau harga kita ditekan terus, tak menutup kemungkinan kita berpikir lain,” ucap Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/2/2025).

    Berdasarkan data Kementerian ESDM, produksi batu bara nasional sepanjang 2024 mencapai 836 juta ton, melebihi target yang dipatok 710 juta ton. Realisasi produksi batu bara 2024 itu pun lebih besar dibanding 2023 yang sebesar 775 juta ton.

    Lebih terperinci, dari total produksi emas hitam pada 2024 itu, untuk ekspor mencapai 555 juta ton, sementara untuk domestic market obligation (DMO) sebesar 233 juta ton, dan tersedia stok sebesar 48 juta ton.

    Eksportir Wajib Jual Pakai HBA

    Selain itu, Bahlil juga berencana mewajibkan para eksportir menjual batu bara Indonesia sesuai dengan harga batu bara acuan (HBA) yang dipatok pemerintah. Bahlil pun mengaku pemerintah kini tengah menggodok kebijakan ini yang rencananya akan dituangkan dalam bentuk Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM.

    “Saya lagi memerintahkan Dirjen [Minerba] untuk hitung betul HBA kita dibandingkan ICE [ICE Newcastle]. Saya umumkan hari ini, tidak dalam waktu lama lagi, kami akan mempertimbangkan untuk membuat keputusan menteri agar HBA itulah yang dipakai untuk transaksi di pasar global,” ujar Bahlil.  

    Bahlil bahkan mengultimatum tidak akan mengeluarkan izin ekspor jika perusahaan batu bara tak mau mengikuti aturan tersebut.

    “Kalau perusahaan tak mau menerapkan, kami punya cara agar mereka ikut. Kalau perlu kita nggak keluarkan izin ekspor. Masa harga batu bara kita dibuat lebih murah, masa harga batu bara kita ditentukan negara tetangga. Jadi negara kita harus berdaulat menentukan harga sendiri,” tegas Bahlil.

    Berdasarkan catatan Bisnis, HBA pada Januari 2025 mengalami kenaikan untuk sebagian besar jenis kalori. HBA untuk batu bara kalori tinggi dalam kesetaraan nilai kalor 6.322 kcal/kg GAR pada Januari 2025 naik 1,22% menjadi US$124,01 per ton. Pada bulan sebelumnya, harga batu bara kalori ini berada di level US$122,51 per ton.

    Selanjutnya, HBA dengan nilai kalor 5.300 kcal/kg GAR dipatok senilai US$83,95 per ton, naik 2,89% dibandingkan bulan lalu seharga US$81,59 per ton.

    Tak ketinggalan, HBA batu bara dengan kesetaraan nilai kalor 4.100 kcal/kg GAR juga naik ke level US$52,75 per ton atau menguat 1,87% dibandingkan harga acuan bulan sebelumnya di angka US$51,78 per ton.

    Sementara itu, batu bara dengan kesetaraan nilai kalor 3.400 kcal/kg GAR kembali melemah ke level US$34,7 per ton. Harga acuan itu turun 1,64% dari posisi bulan sebelumnya di angka US$35,28 per ton.

  • Indeks Manufaktur (PMI) Asia Vs Indonesia pada Januari 2025, Vietnam ‘Terpukul’

    Indeks Manufaktur (PMI) Asia Vs Indonesia pada Januari 2025, Vietnam ‘Terpukul’

    Bisnis.com, JAKARTA – Aktivitas manufaktur di sebagian besar Asia mencatatkan perlambatan pada Januari 2025 karena menurunnya permintaan jelang perang dagang yang dimulai oleh Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump. Seperti diketahui, Trump mulai menjabat sebagai presiden pada 20 Januari 2025. Akan tetapi, sebelum resmi berkuasa sosok ini telah menebar ancaman tarif bagi negara yang dinilai merugikan ekonomi negaranya. 

    Laporan S&P Global yang dikutip dari Bloomberg pada Senin (3/2/2025) menyebut, indeks purchasing managers index (PMI) pada negara dengan aktivitas manufaktur signifikan di Asia menujukkan tanda pelemahan. Di Vietnam, indeks PMI mengalami kontraksi lebih lanjut menjadi 48,9 karena penurunan output untuk pertama kalinya dalam 4 bulan 

    Sementara itu, di Korea Selatan, aktivitas sedikit meningkat menjadi 50,3, tepat di atas angka 50 yang mengindikasikan adanya ekspansi. Adapun, pada kawasan Asia Tenggara, PMI manufaktur turun ke level terendah dalam 11 bulan di 50,4.

    Sebagai gambaran PMI menggunakan angka 50 sebagai nilai tengah. Capaian persepsi di atas 50 menunjukkan terjadi ekspansi dalam industri manufaktur, demikian juga sebaliknya. Nilai di bawah 50 menunjukkan terjadi perlambatan.

    Lima negara dengan perekonomian besar termasuk Jepang menunjukkan penurunan secara keseluruhan, sementara Korea Selatan, Indonesia, dan Malaysia menunjukkan sedikit perbaikan.

    Dalam rilis berbeda, Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia dilaporkan kembali menguat ke level 51,9 pada Januari 2025 atau naik dari bulan sebelumnya 51,2 pada Desember 2024. Angka ini menunjukkan industri nasional dalam tahap ekspansi. 

    Berdasarkan laporan terbaru S&P Global, Senin (3/2/2025), penguatan indeks tersebut terlihat dari variabel output dan permintaan baru yang terus meningkat. Kondisi ini juga memicu penyerapan tenaga kerja lebih banyak. 

    Economics Director S&P Global Market Intelligence Paul Smith mengatakan, manufaktur Indonesia mengalami ekspansi cepat pada Januari, didukung oleh kenaikan output secara bersamaan.  “Terlebih lagi, menggambarkan kepercayaan diri tentang masa mendatang, dengan produksi diharapkan naik didukung oleh perbaikan permintaan pasar pada sepanjang tahun, perusahaan menambah staf pada tingkat terkuat selama 2 setengah tahun,” jelas Paul dalam keterangannya, Senin (3/5/2025). 

    Hambatan pada Manufaktur

    Pertumbuhan manufaktur di China mencatatkan level terlemahnya dalam empat bulan dan di bawah ekspektasi para ekonom.

    Hambatan terbesar terhadap aktivitas di banyak negara adalah output dan pesanan baru. Sebagai tanda melemahnya permintaan dari luar negeri, pesanan ekspor turun selama 3 bulan berturut-turut di Vietnam, permintaan menurun di Taiwan, dan mengalami kontraksi selama delapan bulan di Jepang. Pesanan ekspor sedikit meningkat di Korea Selatan. 

    Pembelian bahan baku melambat ke level terendah dalam tiga bulan dan kepercayaan masih lemah di seluruh Asia Tenggara, kata S&P. 

    “Pesanan baru dan output meningkat pada kecepatan yang lebih lambat, dan pasar ekspor terus menahan pertumbuhan penjualan secara keseluruhan,” ujar ekonom di S&P Global Market Intelligence, Maryam Baluch dalam sebuah pernyataan.

  • Langkah Indonesia Belum Respons Tarif Baru Donald Trump Dinilai Tepat

    Langkah Indonesia Belum Respons Tarif Baru Donald Trump Dinilai Tepat

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Amerika Serikat (AS) menerapkan tarif bea masuk atau tarif impor baru terhadap tiga negara, yakni Kanada, Meksiko, dan Tiongkok. Tiga negara itu langsung bereaksi dan akan menerapkan tarif balasan. Namun, Indonesia hingga saat ini masih belum merespons kebijakan tersebut.

    Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional 2012-2014 Imam Pambagyo mengatakan, sangat bijak bagi Indonesia belum bereaksi menanggapi tarif baru Trump tersebut.

    “Sebagai negara middle-income countries dan emerging economies dan sebagian besar anggota ASEAN, Indonesia cukup bijak tidak cepat-cepat bereaksi menanggapi kebijakan Trump maupun policy response yang akan diterapkan Kanada, Meksiko dan Tiongkok,” ucapnya dalam keterangannya, Senin (3/2/2025).

    Ia melanjutkan, narasi “kalau AS berani, mengapa kita harus takut?”, bukanlah cara pikir Indonesia yang benar berdasarkan kalkulasi yang matang.

    “Indonesia tidak atau belum memiliki otot ekonomi dan militer yang dapat dijadikan bargaining chips seperti dimiliki AS,” ujarnya.

    Imam menyebut Indonesia sebaiknya fokus pada pengembangan dan penerapan strategi yang beragam dalam hal pasar ekspor, sumber impor, serta investasi asing. Hal ini penting untuk menyeimbangkan ketidakpastian kebijakan yang diambil oleh pemerintahan Trump.

    Indonesia juga perlu menghindari sikap yang terlalu terpengaruh oleh prinsip “amicus meus, inimicus inimici mei” atau musuh dari musuhku adalah kawanku.

    “Sebaliknya, lebih baik tetap bersikap netral, tidak mudah terpancing, dan melakukan pengamatan mendalam guna merumuskan strategi dan taktik jangka panjang yang lebih matang dan bijaksana,” ucap Imam.

    Sebelumnya, AS di bawah kepemimpinan Donald Trump menerapkan tarif baru untuk bea masuk pada produk Meksiko, Kanada, dan Tiongkok.

    Secara rinci, produk dari Meksiko dan Kanada akan dikenakan tarif 25%, sementara produk dari Tiongkok akan dikenakan kenaikan 10% dari tarif tinggi yang sudah berlaku sebelumnya. Khusus untuk produk minyak Kanada, kenaikannya tidak mencapai 25%, melainkan hanya 10%.

    Sebagaimana yang telah diperkirakan, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau segera merespons kebijakan Trump dengan mengungkapkan rencana penerapan tarif sebesar 25% pada barang impor Kanada dari AS yang bernilai US$ 155 miliar.

    Secara lebih rinci, Trudeau menyatakan bahwa tarif baru akan dikenakan pada minuman beralkohol dan buah-buahan impor dari AS senilai US$ 30 miliar, yang akan mulai berlaku pada Selasa, (4/2/2025), bersamaan dengan implementasi kenaikan tarif oleh AS.

    Di sisi lain, beberapa jam setelah Trump mengeluarkan instruksi tersebut, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengumumkan bahwa ia telah meminta menteri ekonominya untuk mempersiapkan tarif tinggi pada produk impor dari AS.

    Hingga saat ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai apakah kenaikan tarif baru impor Trump untuk Meksiko terhadap produk AS akan berlaku secara menyeluruh atau hanya difokuskan pada produk-produk tertentu yang akan memberikan dampak paling signifikan bagi produsen AS.

    Sementara itu, Kementerian Perdagangan Tiongkok menyatakan tidak akan ada pemenang dalam perang tarif baru Trump ini. Beijing juga segera menyiapkan pengaduan ke badan perdagangan dunia WTO atas kebijakan tarif AS yang dinilai melanggar komitmen multilateral AS di WTO.

  • Serunya BRI UMKM EXPORT 2025: Produk Lokal Go Global & Business Matching Triliunan Rupiah

    Serunya BRI UMKM EXPORT 2025: Produk Lokal Go Global & Business Matching Triliunan Rupiah

    TRIBUNJATENG.COM – BRI UMKM EXPO(RT) 2025 sukses menyedot perhatian banyak pengunjung, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. 

    Ribuan UMKM binaan BRI tampil dengan produk-produk yang kreatif, inovatif, dan tentunya orisinal, yang mampu menarik perhatian pengunjung dari berbagai latar belakang.

    Keberagaman Produk yang Memikat

    BRI UMKM EXPO(RT) 2025 menampilkan beragam produk unggulan dari para pelaku UMKM yang sangat beragam, mulai dari batik, tenun, aksesori, produk kecantikan, hingga makanan khas Indonesia. 

    Tidak hanya itu, produk kulit dan kopi khas Indonesia juga tak kalah memikat. Semua produk tersebut dipamerkan dengan bangga, menunjukkan kreativitas para pengusaha lokal Indonesia dalam mengolah komoditas asli tanah air.

    Seorang pengunjung internasional asal Turki, Ece, mengungkapkan, “Saya datang bersama teman-teman saya untuk melihat acara ini. Kami membeli pakaian dan beberapa produk seperti jaket dan sarung yang sangat cantik dan unik.” Ia juga memuji acara tersebut, “Sangat terorganisir dan profesional.”

    Selain produk yang menarik, banyak pengunjung lokal yang juga merasakan pengalaman seru berbelanja di acara ini. Novita, salah seorang pengunjung lokal, mengatakan, “Saya lebih fokus ke makanan, karena banyak sekali pilihan dan promonya menarik. Saya langsung membeli dodol setelah melihatnya di salah satu stand.”

    Business Matching: Peluang Emas bagi UMKM Indonesia

    Salah satu fitur menarik dari BRI UMKM EXPO(RT) 2025 adalah kegiatan Business Matching yang memfasilitasi pertemuan langsung antara pelaku UMKM dengan calon pembeli yang memiliki minat serupa. 

    Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan peluang kerja sama yang menguntungkan bagi kedua belah pihak, mulai dari perdagangan, investasi, hingga kemitraan strategis.

    Business Matching memberikan kesempatan kepada UMKM Indonesia untuk bertemu dengan pembeli lokal maupun internasional yang tertarik pada produk mereka. 

    Ini adalah langkah penting dalam memperluas jaringan dan mempercepat proses transaksi. Pembeli yang terlibat dalam kegiatan ini pun memiliki kesempatan untuk mengakses produk berkualitas dari Indonesia dengan harga kompetitif, serta mendiversifikasi rantai pasokan mereka.

    Manfaat Business Matching untuk Pembeli:

    Akses ke Produk Berkualitas: Pembeli dapat menemukan produk lokal Indonesia yang berkualitas dengan harga yang bersaing.
    Diversifikasi Rantai Pasokan: Memberikan peluang untuk memperluas dan mendiversifikasi sumber pasokan produk.
    Efisiensi Proses Pencarian: Mempercepat proses pencarian mitra bisnis yang tepat.
    Kemitraan Jangka Panjang: Membuka peluang untuk hubungan kemitraan jangka panjang yang saling menguntungkan.
    Pemberdayaan Ekonomi Lokal: Kontribusi positif terhadap pengembangan ekonomi dan pemberdayaan UMKM lokal.

    Negara-Negara yang Berpartisipasi dalam Business Matching

    BRI UMKM EXPO(RT) 2025 tidak hanya menarik perhatian pengunjung lokal, tetapi juga berhasil mengundang pembeli dari berbagai negara. Sebanyak 34 negara terlibat dalam kegiatan Business Matching ini, termasuk Australia, Kanada, Prancis, Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Inggris, Amerika Serikat, Rusia, hingga Nigeria. 

    Keikutsertaan negara-negara ini membuka peluang bagi para pelaku UMKM Indonesia untuk memperluas pasar ekspor mereka. Dengan adanya partisipasi internasional ini, BRI UMKM Expo 2025 menjadi wadah penting bagi pengusaha Indonesia untuk melebarkan sayap dan memasuki pasar global.

    Capaian Luar Biasa: 63 Ribu Pengunjung dan Transaksi USD 90,6 Juta

    BRI UMKM EXPO(RT) 2025 resmi ditutup pada 2 Februari 2025 setelah berlangsung selama empat hari di ICE BSD City. Acara ini mencatatkan pencapaian luar biasa dengan lebih dari 63 ribu pengunjung, jauh melampaui target awal sebanyak 50 ribu pengunjung. Selain itu, transaksi yang terjadi selama acara mencapai Rp38,9 miliar, melampaui target Rp38 miliar.

    Dari sisi business matching, komitmen kesepakatan yang berhasil direalisasikan mencapai USD 90,6 juta atau sekitar Rp1,5 triliun, melebihi target awal sebesar USD 89,4 juta. Hal ini menunjukkan UMKM Indonesia semakin diminati di pasar global.

    Direktur Utama BRI, Sunarso, menyampaikan, keberhasilan ini tidak hanya membuka peluang bisnis bagi UMKM, tetapi juga meningkatkan daya saing produk lokal di kancah internasional. 

    “Hingga kegiatan closing ceremony, total jumlah pengunjung yang menghadiri expo mencapai lebih dari 63 ribu pengunjung, pencapaian tersebut melampaui target sebanyak 50 ribu pengunjung dalam 4 hari,” jelasnya.

    Selain itu, 506 registered buyers dari 34 negara turut bergabung dalam acara ini, mencerminkan tingginya minat pasar global terhadap produk UMKM Indonesia. Hingga saat ini, 166 peserta UMKM telah mengikuti 270 sesi business meeting, membuka lebih banyak peluang bagi UMKM untuk menembus pasar ekspor.

    Sebagai contoh sukses dari BRI UMKM EXPO(RT) 2025, salah satu peserta UMKM, PT Siger Jaya Abadi, berhasil melakukan perjanjian dengan Bluestar Food Corporation, Amerika Serikat, dengan nilai transaksi sebesar USD 13,05 juta.

    Acara Seru dan Inspiratif untuk Pengunjung

    Selain pameran produk, para pengunjung juga dapat menikmati berbagai acara seru dan inspiratif yang digelar BRI UMKM EXPO(RT) 2025. Salah satunya adalah talk show dengan tema Unlock Your Business Evolution, yang mengangkat tema tentang cara mengembangkan bisnis melalui ritel. 

    Ada juga Pojok Kreasi yang dapat digunakan pengunjung juga dapat mengikuti workshop menyulam bunga pada kantong sebagai ide usaha masa depan.

    Tak hanya itu, acara ini juga menyuguhkan lomba cipta rasa, di mana peserta diminta untuk menyiapkan kreasi bento untuk bekal anak-anak bersama Devina Hermawan. Selain itu, fashion show yang menampilkan karya-karya desainer ternama seperti Amanda Hartanto, Batik Cik, dan Rumah Kebaya Vilga turut menyemarakkan suasana.

    BRI UMKM EXPO(RT) 2025 semakin meriah dengan pertunjukan musik dari musisi muda berbakat, Juicy Luicy, Sal Priadi, Bernadya, Lyodra, dkk yang sukses menciptakan suasana seru di malam hari.

    Harapan untuk Masa Depan

    Pengunjung dan peserta acara sangat mengapresiasi penyelenggaraan BRI UMKM EXPO(RT) 2025. Seperti yang disampaikan oleh beberapa peserta, mereka berharap acara ini bisa diadakan lebih sering, tidak hanya sekali setahun, tetapi mungkin dua kali setahun atau lebih.

    “BRI telah memberikan peluang besar bagi kami untuk memperkenalkan produk lokal ke pasar internasional. Kami berharap bisa terus bekerja sama dengan BRI dalam acara-acara serupa di masa depan,” ujar salah seorang peserta yang merasa sangat terbantu dengan adanya acara ini.

    BRI UMKM EXPO(RT) 2025 berhasil mempertemukan berbagai elemen dalam ekosistem bisnis, dari pengunjung lokal hingga pembeli internasional. Acara ini tidak hanya memperkenalkan produk-produk kreatif lokal Indonesia, tetapi juga membuka peluang kerja sama yang menguntungkan bagi pelaku UMKM. 

    Dengan adanya kegiatan Business Matching, pengusaha Indonesia memiliki peluang besar untuk memperluas pasar mereka ke kancah internasional, membawa Indonesia semakin dikenal di dunia bisnis global.

    Cek dan follow Instagram @bankbri_id untuk info event menarik lainnya. Jangan lupa download BRImo agar kamu bisa mendapatkan promo spesial dari BRI ya!

  • Kebijakan Tarif Baru Donald Trump Akan Lemahkan Daya Saing Manufaktur AS

    Kebijakan Tarif Baru Donald Trump Akan Lemahkan Daya Saing Manufaktur AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi meneken surat perintah eksekutif untuk menaikkan tarif bea masuk baru pada produk Meksiko, Kanada, dan Tiongkok. Namun, upaya penerapan tarif baru yang tinggi akan lemakkan sektor manufaktur AS.

    Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional 2012-2014 Imam Pambagyo mengatakan, Kebijakan tarif impor yang dinaikkan oleh Trump berpotensi memberikan dampak negatif pada sektor manufaktur.

    “Hal itu karena industri ini sangat bergantung pada impor bahan baku dan bahan pendukung dari ketiga negara tersebut,” ucapnya dalam keterangannya, Senin (3/2/2025).

    Imam melanjutkan, meskipun lapangan kerja di sektor manufaktur AS telah menunjukkan tren positif dalam beberapa semester terakhir, tetapi kebijakan tarif baru tinggi yang diterapkan oleh Trump serta tindakan balasan dari Kanada dan Meksiko dapat mengurangi daya saing industri manufaktur AS.

    “Akibatnya, pelaku bisnis di AS mungkin akan dipaksa untuk melakukan efisiensi, termasuk mengurangi jumlah tenaga kerja sebagai langkah penyesuaian,” ujarnya.

    Selain itu, Imam menambahkan, beberapa pengamat dan pelaku bisnis dari berbagai belahan dunia menyebut korban dari kebijakan Trump ini adalah negara AS dan masyarakatnya sendiri.

    “Korban pertama dan utama dari kebijakan terbaru Trump ini adalah ekonomi dan masyarakatnya sendiri. Ekspor AS ke ketiga negara target menjadi tidak kompetitif karena dikenakan tarif retaliasi,” ujarnya.

    Langkah-langkah pembalasan tarif baru Trump yang direncanakan oleh Kanada dan Meksiko, yang AS terikat dalam perjanjian USMCA, menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku bisnis di ketiga negara tersebut.

    “Meskipun demikian, langkah ini tidak sepenuhnya mengejutkan,” ujar Imam dalam menanggapi tarif baru Trump.
     

  • Ekonomi hingga Masyarakat AS Bisa Jadi Korban Kebijakan Tarif Baru Trump

    Ekonomi hingga Masyarakat AS Bisa Jadi Korban Kebijakan Tarif Baru Trump

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi meneken surat perintah eksekutif untuk menaikkan tarif bea masuk pada produk Meksiko, Kanada, dan Tiongkok.

    Produk dari Meksiko dan Kanada akan dikenakan tarif sebesar 25%, sedangkan produk dari Tiongkok mengalami kenaikan tarif sebesar 10% dari tarif tinggi yang sudah berlaku sebelumnya.

    Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional 2012-2014 Imam Pambagyo mengatakan, beberapa pengamat dan pelaku bisnis dari berbagai belahan dunia menyebut korban dari kebijakan Trump ini adalah negara AS dan masyarakatnya sendiri.

    “Korban pertama dan utama dari kebijakan terbaru Trump ini adalah ekonomi dan masyarakatnya sendiri. Ekspor AS ke ketiga negara target menjadi tidak kompetitif karena dikenakan tarif retaliasi,” ucapnya dalam keterangannya, Senin (3/2/2025).

    Langkah-langkah pembalasan tarif baru Trump yang direncanakan oleh Kanada dan Meksiko, yang AS terikat dalam perjanjian USMCA, menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku bisnis di ketiga negara tersebut. Meskipun demikian, langkah ini tidak sepenuhnya mengejutkan.

    Pada masa awal kepemimpinannya, Trump pernah menyatakan bahwa USMCA adalah perjanjian perdagangan yang paling adil, seimbang, dan menguntungkan yang pernah disepakati.

    Namun, seiring dengan meningkatnya sikap militan Trump dalam mewujudkan visi make America great again, komitmen internasional AS, seperti USMCA, Paris Agreement, dan keanggotaan di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kini dianggap tidak lagi menjadi prioritas bagi Trump dan para pendukung Trumpnomics.

    Perkembangan terbaru ini tampaknya akan mengabaikan konsep-konsep yang sebelumnya digagas oleh AS sendiri, terutama sejak pecahnya perang dagang antara AS dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

    “Misalnya, konsep “friend shoring” semakin sulit untuk diimplementasikan tanpa adanya definisi dan kriteria yang jelas tentang siapa yang dapat dikategorikan sebagai “teman”,” ucap Imam.

    Sementara konsep “near shoring” dikembangkan terutama dari perspektif bisnis untuk mengurangi biaya logistik, konsep “off shoring” (memulangkan investasi perusahaan AS dari luar negeri dengan iming-iming insentif) mungkin menjadi kurang menarik bagi investor atau pelaku bisnis AS yang telah beroperasi di negara-negara dengan kebijakan yang lebih stabil.

    “Hal ini terutama karena AS kini menghadapi risiko pembalasan dari mitra dagangnya,” pungkas Imam dalam menanggapi penerapan tarif baru Trump.
     

  • Resmi Ditutup, BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Gaet Lebih Dari 63 Ribu Pengunjung dan Realisasikan Kontrak Ekspor Senilai USD90,6 Juta

    Resmi Ditutup, BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Gaet Lebih Dari 63 Ribu Pengunjung dan Realisasikan Kontrak Ekspor Senilai USD90,6 Juta

    Sementara itu, dari sisi total transaksi hingga 1 Februari 2025 (3 hari pelaksanaan) telah mencapai Rp38,9 miliar, melampaui target Rp38 miliar selama 4 hari pelaksanaan BRI UMKM EXPO(RT) 2025. Transaksi ini mencakup pembelian langsung di lokasi melalui EDC dan QRIS, serta transaksi online yang dilakukan melalui e-commerce yang telah bekerja sama dengan BRI.

    Terkait capaian tersebut, Sunarso juga mengungkapkan bahwa BRI terus berkomitmen untuk mendukung UMKM Indonesia mampu bersaing di pasar internasional dengan memberikan akses pasar melalui kegiatan business matching yang telah dilaksanakan. “Tahun ini kami menargetkan commitment deal senilai USD 89,4 juta dengan realisasi sebesar USD 90,6 juta. Dan pelaksanaan business matching ini akan terus berlanjut selama 2025,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Sunarso menambahkan bahwa dalam mendukung UMKM Go Global, business matching tidak hanya berhenti di BRI UMKM EXPO(RT) 2025. Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, BRI pun berkolaborasi dengan Kementerian Perdagangan RI untuk menyelenggarakan sesi business matching secara rutin dua kali dalam sebulan guna terus membuka peluang perdagangan bagi UMKM Tanah Air.

    Dalam rangkaian kegiatan BRI UMKM EXPO(RT) 2025, bergabungnya 506 registered buyers dari 34 negara mencerminkan tingginya minat pasar global terhadap produk UMKM Indonesia. Capaian ini jauh melampaui target awal yang hanya 94 buyers dari 33 negara. Hingga saat ini, 166 peserta UMKM telah mengikuti 270 sesi business meeting, membuka lebih banyak peluang bagi UMKM untuk menembus pasar ekspor.