Topik: ekspor

  • Pemerintah Terbitkan Surat Utang Global, Cadangan Devisa RI Naik Jadi 156,1 Miliar Dolar AS  – Halaman all

    Pemerintah Terbitkan Surat Utang Global, Cadangan Devisa RI Naik Jadi 156,1 Miliar Dolar AS  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyatakan, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2025 sebesar 156,1 miliar dolar Amerika Serikat (AS). 

    Jumlah ini meningkat dibandingkan posisi akhir Desember 2024 sebesar 155,7 miliar dolar AS.

    Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Ramdan Denny Prakoso mengatakan, kenaikan posisi cadangan devisa tersebut bersumber dari penerbitan global bond pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa.

    Cadangan devisa ini menunjukkan peningkatan meskipun di tengah kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah, serta sejalan dengan berlanjutnya ketidakpastian pasar keuangan global. 

    “Posisi cadangan devisa pada akhir Januari 2025 setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor,” kata Denny dalam keterangannya, Jumat (7/2/2025).

    Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

    “Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal,” jelas Denny.

    Sementara prospek ekspor yang tetap positif serta neraca transaksi modal dan finansial yang diprakirakan tetap mencatatkan surplus.

    Hal itu sejalan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik, mendukung tetap terjaganya ketahanan eksternal. 

    Di sisi lain, Bank Indonesia juga terus meningkatkan sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal, sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

  • Perusahaan Logistik Ketar-ketir Akibat Kebijakan Tarif Trump ke China

    Perusahaan Logistik Ketar-ketir Akibat Kebijakan Tarif Trump ke China

    Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan-perusahaan logistik bergegas untuk melakukan penyesuaian dengan peraturan baru Presiden AS Donald Trump yang berpotensi menghambat salah satu segmen bisnis mereka yang sedang booming, yaitu pengiriman paket kecil dari penjual China ke pembeli Amerika.

    Melansir Bloomberg pada Jumat (7/2/2025), keputusan Trump untuk mencabut aturan “de minimis” bagi China secara efektif menutup celah yang memungkinkan paket kecil di bawah US$800 masuk ke AS bebas bea. Hal ini berdampak pada miliaran barang yang dijual oleh pengecer seperti Shein dan Temu.

    Dampak awalnya adalah kebingungan dan upaya tergesa-gesa yang dilakukan beberapa perusahaan logistik di China untuk menaikkan harga guna mengimbangi tarif yang lebih tinggi.

    Namun tindakan Trump ini mempunyai risiko dampak yang luas, termasuk menekan konsumen AS yang sudah berjuang menghadapi tekanan biaya hidup. Meskipun China secara resmi melaporkan ekspor paket kecil ke Amerika senilai US$23 miliar pada tahun lalu, Nomura Holdings Inc. memperkirakan paket tujuan Amerika senilai US$46 miliar berasal dari negara tersebut.

    Sementara itu, pencabutan de minimis dapat mengurangi pertumbuhan ekspor China sebesar 1,3 poin persentase dan mengurangi ekspansi produk domestik bruto China tahun ini sebesar 0,2 poin persentase. Proyeksi itu semakin menambah tantangan ekonomi yang  membebani perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut.

    Operator pos global seperti US Postal Service (USPS) memiliki 50% pangsa pasar segmen pengiriman surat langsung (direct mailing), yaitu sebuah perusahaan mengirimkan barang dari gudang di China ke konsumen di luar negeri, menurut laporan China Merchants Bank Co. pada 2024. 

    Adapun, USPS sempat menghentikan layanan pengiriman semua surat dan paket dari China menuju AS. Kebijakan itu pun akhirnya dibatalkan setelah beberapa waktu dan sempat membingungkan para pelaku usaha.

    Operator tersebut biasanya mengenakan biaya lebih rendah dibandingkan perusahaan seperti FedEx Corp., DHL dan United Parcel Service Inc., yang memegang 10% saham perdagangan. Sementara itu, agen logistik lainnya menyumbang 40% sisanya, menurut China Merchants Bank.

    USPS mengatakan pihaknya menerima semua surat dan paket masuk internasional dari China dan Hong Kong dan bekerja sama dengan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS untuk meminimalkan gangguan pengiriman. Pemerintah juga menerapkan mekanisme pengumpulan untuk memastikan tarif baru dibebankan dan dipungut.

    Secara terpisah, seorang juru bicara FedEx mengatakan pihaknya bekerja sama dan mendukung pelanggannya untuk beradaptasi terhadap perubahan besar dari pengumuman tarif. 

    Dia mengatakan, pengiriman barang antara AS dan China akan terus dilanjutkan. Namun, FedEx menolak berkomentar apakah perusahaan telah menyesuaikan jadwal penerbangan atau waktu pengiriman untuk paket tujuan AS dari China.

    Sementara itu, UPS mengatakan pihaknya akan terus menyediakan layanan masuk dan keluar China dan Hong Kong. Perusahaan logistik lainnya, DHL melalui perwakilannya di Asia Pasifik mengatakan mungkin ada waktu dan biaya tambahan dalam pengiriman barang. Perusahaan belum menangguhkan penanganan paket dari Hong Kong yang ditujukan ke AS.

    Selanjutnya, penyedia logistik utama di China, SF Express memutuskan untuk menaikkan biaya kliring dan setoran tarif untuk paket kecil tujuan AS, menurut Nomura. 

    Semua paket e-commerce yang dikirim dari China akan dikenakan biaya kliring tambahan sebesar 20 yuan ($2,70), serta pra-pengumpulan deposit tarif sebesar 30% berdasarkan berat paket, kata bank tersebut.

    Sementara itu, pengecer China yang menjual di platform e commerce Shein dan Temu mengatakan bahwa mereka telah diminta oleh agen logistik untuk mulai membayar retribusi tambahan sebesar 30%.

    Para vendor menerima pemberitahuan tentang harga baru yang akan dikenakan oleh agen logistik mereka pada Rabu (5/2/22025), menurut sebuah memo yang dilihat Bloomberg. 

    Tambahan 30% dari nilai eceran barang yang dijual harus dibayar dalam bentuk deposit, yang kemudian akan dikembalikan oleh agen atau diminta untuk diisi ulang tergantung pada biaya pajak sebenarnya dari bea cukai AS.

  • Ketahanan pangan dan ketahanan gizi dalam satu waktu

    Ketahanan pangan dan ketahanan gizi dalam satu waktu

    Investasi dalam sektor gizi disebut sebagai investasi paling menguntungkan, dengan potensi keuntungan hingga 30 kali lipat dibandingkan investasi di sektor lainnya

    Jakarta (ANTARA) – Ketahanan pangan dan ketahanan gizi dalam satu waktu menjadi pilar fundamental dalam pembangunan suatu negara. Upayanya mencakup langkah untuk memastikan setiap individu memiliki akses terhadap pangan yang cukup, aman, beragam, serta bernilai gizi tinggi.

    Konsep ini tidak hanya meliputi ketersediaan pangan dalam jumlah yang memadai, tetapi juga aspek keterjangkauan dan pemanfaatannya secara optimal.

    Pemerintah telah menetapkan kebijakan strategis dalam Peraturan Presiden tentang Strategi Ketahanan Pangan dan Gizi 2021-2024 untuk menguatkan ketahanan pangan nasional melalui berbagai pendekatan.

    Strategi ketersediaan pangan mencakup peningkatan produksi pangan yang beragam, penyediaan pangan yang aman dalam setiap tahap produksinya, serta pengelolaan cadangan pangan di tingkat pusat, daerah, dan masyarakat.

    Selain itu, aspek ekspor dan impor pangan harus dikelola dengan baik agar tidak mengganggu kestabilan pasokan dalam negeri.

    Penanganan food loss juga menjadi perhatian utama guna mengurangi kehilangan hasil panen, sementara biofortifikasi diterapkan untuk meningkatkan nilai gizi sumber pangan.

    Dalam aspek keterjangkauan, stabilitas pasokan dan harga pangan menjadi prioritas utama agar masyarakat tidak terbebani lonjakan harga yang ekstrem.

    Pemanfaatan sistem informasi pasar dan harga pangan yang transparan akan membantu produsen dan konsumen dalam mengambil keputusan yang tepat.

    Sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), koperasi, serta Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) berperan penting dalam ekosistem pangan, sehingga penguatan kapasitas mereka menjadi bagian dari strategi yang diterapkan.

    Pemerintah juga mengembangkan sistem jaring pengaman sosial pangan dengan memanfaatkan keanekaragaman pangan lokal serta menyediakan pangan darurat untuk situasi krisis.

    Di samping itu, penguatan kemandirian pangan di daerah rentan dan terdampak bencana, pengembangan sistem logistik pangan, serta optimalisasi perdagangan internasional turut berkontribusi dalam membangun ketahanan pangan yang tangguh.

    Sementara itu, strategi pemanfaatan pangan menitikberatkan pada peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pola konsumsi yang beragam, bergizi seimbang, dan aman (B2SA).

    Pemantauan status gizi secara berkala dan penguatan sistem kewaspadaan pangan menjadi langkah awal dalam mendeteksi permasalahan gizi di masyarakat.

    Upaya edukasi keamanan pangan terus diperluas, terutama bagi kelompok rentan seperti ibu hamil dan anak balita, yang memerlukan perhatian khusus dalam pemenuhan gizi.

    Pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif serta pemanfaatan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) berbasis pangan lokal juga ditekankan sebagai langkah preventif terhadap permasalahan gizi buruk.

    Pemerintah berupaya meningkatkan layanan kesehatan dan gizi masyarakat, mengendalikan pemborosan pangan, serta memperkaya kandungan zat gizi melalui fortifikasi pangan tertentu. Semua langkah ini ditujukan untuk menjamin keamanan pangan dan mutu gizi yang optimal.

    Pendekatan Menyeluruh

    Dalam perspektif yang lebih luas, upaya ketahanan pangan dan gizi tidak bisa dilakukan secara terpisah.

    Diperlukan pendekatan yang lebih menyeluruh dengan memperkuat integrasi antara ketahanan pangan dan gizi.

    Beberapa langkah strategis dalam ketahanan pangan mencakup peningkatan produksi nasional melalui produktivitas dan efisiensi pertanian, diversifikasi pangan dengan mengembangkan sumber pangan alternatif seperti jagung, kedelai, dan umbi-umbian, serta penguatan infrastruktur pertanian yang meliputi sistem irigasi, jaringan transportasi, dan fasilitas penyimpanan.

    Pemanfaatan teknologi pertanian yang lebih canggih juga berperan dalam meningkatkan hasil produksi dan mengurangi ketergantungan pada impor.

    Dari sisi ketahanan gizi, peningkatan konsumsi makanan bergizi seperti sayur, buah, dan protein hewani menjadi perhatian utama.

    Program gizi yang menyasar berbagai kelompok usia, termasuk anak-anak, ibu hamil, dan lansia, terus dikembangkan agar kebutuhan gizi spesifik mereka dapat terpenuhi.

    Infrastruktur pendukung seperti fasilitas pengolahan dan distribusi makanan yang lebih baik juga diperlukan agar akses terhadap pangan bergizi semakin luas.

    Penerapan teknologi dalam pengolahan, pengemasan, dan pengawasan gizi semakin relevan dalam menjamin keamanan serta kandungan nutrisi pangan yang dikonsumsi masyarakat.

    Pendekatan integratif menjadi kunci dalam memastikan ketahanan pangan dan gizi berjalan seiring.

    Pengembangan sistem pertanian terpadu yang mengintegrasikan produksi, pengolahan, dan distribusi pangan akan memperkuat ekosistem pangan secara keseluruhan.

    Pendidikan gizi juga harus diperluas agar masyarakat memiliki kesadaran yang lebih baik terhadap pentingnya asupan nutrisi seimbang.

    Kolaborasi lintas sektor antara pertanian, kesehatan, dan pendidikan perlu ditingkatkan guna menghasilkan kebijakan yang lebih efektif dan berkelanjutan.

    Selain itu, sistem monitoring dan evaluasi harus diperkuat agar setiap kebijakan yang diterapkan dapat dievaluasi efektivitasnya secara berkala.

    Dalam konteks ini, Perum Bulog memainkan peran penting sebagai operator pangan nasional, khususnya dalam mendukung upaya mengatasi masalah stunting di berbagai daerah.

    Langkah nyata yang telah diambil Bulog dalam menyediakan makanan bergizi bagi masyarakat merupakan langkah progresif yang patut diapresiasi.

    Di tengah pembahasan kebijakan makan bergizi gratis yang dirancang oleh Badan Gizi Nasional, kehadiran Bulog menjadi elemen strategis dalam memastikan bahwa pangan bergizi benar-benar sampai ke masyarakat yang membutuhkan.

    Penting untuk dipahami bahwa gizi tidak hanya sebatas aspek konsumsi, tetapi juga merupakan investasi masa depan. Gizi yang baik berkontribusi terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang pada akhirnya berdampak pada produktivitas nasional.

    Investasi dalam sektor gizi bahkan disebut sebagai investasi paling menguntungkan, dengan potensi keuntungan hingga 30 kali lipat dibandingkan investasi di sektor lainnya.

    Namun, tantangan terbesar adalah memastikan bahwa para pengambil kebijakan benar-benar memahami urgensi asupan gizi dalam pembangunan generasi mendatang.

    Nilai investasi di sektor gizi dan nutrisi terus meningkat, terutama jika diarahkan pada program yang memiliki dampak tinggi terhadap kesejahteraan masyarakat.

    Intervensi gizi menjadi salah satu bentuk intervensi pembangunan yang paling efektif dari segi biaya, sehingga menjadi perhatian utama dalam berbagai gerakan global, termasuk Gerakan Percepatan Perbaikan Gizi atau SUN Movement.

    Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri dalam upaya ini, melainkan harus menggerakkan seluruh elemen masyarakat melalui model pentahelix yang mencakup unsur pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media. Kolaborasi inilah yang akan menciptakan gerakan perbaikan gizi yang lebih berkelanjutan dan berdampak luas.

    Harapan besar tertuju pada program peduli gizi yang diinisiasi oleh Bulog sebagai langkah awal dalam mendukung rencana makan bergizi gratis yang digagas Presiden Prabowo.

    Jika program ini dapat berjalan dengan baik, dampaknya akan sangat besar bagi kualitas hidup masyarakat Indonesia dalam lima tahun ke depan.

    Kiprah Bulog dalam memastikan ketersediaan pangan bergizi di seluruh pelosok negeri akan menjadi salah satu faktor kunci dalam membangun bangsa yang lebih sehat, cerdas, dan produktif.

    *) Penulis adalah Ketua Dewan Pakar DPD HKTI Jawa Barat.

    Copyright © ANTARA 2025

  • Donald Trump Jatuhkan Sanksi Baru untuk Iran, Targetkan Jaringan Minyak – Halaman all

    Donald Trump Jatuhkan Sanksi Baru untuk Iran, Targetkan Jaringan Minyak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjatuhkan sanksi terbaru terhadap Iran, menandai langkah pertama sejak ia kembali ke Gedung Putih.

    Sanksi ini bertujuan untuk menekan jaringan minyak Iran dan mengembalikan kampanye “tekanan maksimum” yang pernah ia terapkan.

    Pada Kamis (6/2/2025), Departemen Keuangan AS mengumumkan sanksi yang ditargetkan pada perusahaan kapal dan individu yang berafiliasi dengan perusahaan minyak Iran yang telah dikenakan sanksi sebelumnya.

    Menteri Keuangan Scott Bessent menjelaskan bahwa tindakan ini bertujuan untuk menghalangi pendanaan bagi program nuklir Iran dan dukungan terhadap kelompok teroris regional.

    “Amerika Serikat berkomitmen untuk secara agresif menargetkan setiap upaya Iran untuk mendapatkan pendanaan bagi kegiatan jahat ini,” kata Bessent, Al Jazeera melaporkan.

    Sanksi ini mencakup entitas dan individu dari berbagai negara, termasuk Tiongkok, India, dan Uni Emirat Arab.

    Tindakan terbaru ini muncul dua hari setelah Trump menandatangani perintah eksekutif untuk menghidupkan kembali tekanan terhadap Iran.

    Pada 2018 lalu, Trump membatalkan kesepakatan internasional dengan Teheran, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), yang sebelumnya mengharuskan Iran mengurangi program nuklirnya sebagai imbalan pencabutan sanksi.

    Perintah eksekutifnya minggu ini mengarahkan pejabat AS untuk meninjau dan memperketat sanksi guna mengurangi ekspor minyak Iran hingga nol.

    Iran telah lama menolak sanksi terhadap sektor minyaknya, menyebutnya sebagai pembajakan.

    Teheran juga menegaskan bahwa penjualan minyak adalah haknya sebagai negara berdaulat.

    Namun, Departemen Luar Negeri AS menegaskan bahwa ekspor minyak Iran mendukung kelompok teroris dan proksi.

    “Washington tidak akan menoleransi perilaku yang ilegal,” ungkap pernyataan Departemen Luar Negeri.

    Sementara itu, para pemimpin Iran berpendapat bahwa negara mereka tengah berupaya mendapatkan senjata nuklir, yang telah memicu kekhawatiran di kalangan sekutu AS, terutama Israel.

    Donald Trump Jatuhkan Sanksi kepada ICC 

    Trump juga menjatuhkan sanksi kepada Pengadilan Pidana Internasional (ICC) melalui  perintah eksekutif yang ditandatangani pada Kamis (6/2/2025) malam.

    Keputusan ini diumumkan oleh Gedung Putih dan dilaporkan oleh The Guardian.

    Perintah eksekutif tersebut menuduh ICC terlibat dalam tindakan yang dianggap tidak sah dan tidak berdasar, yang ditujukan kepada Amerika Serikat dan sekutunya, Israel.

    Trump mengeklaim ICC menyalahgunakan kewenangannya dengan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant.

    Sanksi yang dijatuhkan mencakup pembekuan aset di AS yang dimiliki oleh individu-individu yang ditunjuk, serta melarang mereka dan keluarga mereka untuk memasuki wilayah AS.

    Perintah tersebut juga memperingatkan bahwa AS akan memberikan konsekuensi nyata dan signifikan kepada individu yang terlibat dalam penyelidikan ICC terhadap warga negara AS atau sekutunya.

    Hingga saat ini, belum ada kepastian mengenai seberapa cepat pemerintahan Trump akan mengumumkan nama-nama individu yang terkena sanksi.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Dampak Tarif Impor Trump ke China, DEN: Peluang Relokasi Industri

    Dampak Tarif Impor Trump ke China, DEN: Peluang Relokasi Industri

    Bisnis.com, JAKARTA – Kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) terhadap impor barang dari China sebesar 10% diharapkan membuat peluang relokasi industri yang dapat menguntungkan perekonomian Indonesia.

    Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Chatib Basri menjelaskan dengan penerapan tarif dan juga peluang trade war antara Amerika dengan China membuka peluang basis produksi akan berpindah dari China ke negara-negara yang tidak dikenakan impor tarif. Salah satunya Indonesia.

    Agar dapat memanfaatkan peluang tersebut, DEN merekomendasikan agar Indonesia melakukan perbaikan iklim investasi, meningkatkan kepastian usaha, dan menjaga konsistensi kebijakan.

    “Karena kalau ini yang terjadi, maka posisi Indonesia sebetulnya bisa diuntungkan. Karena ada relokasi dari basis produksi dari China kepada Vietnam dan mungkin kalau Vietnam nanti terlalu penuh akan lari kepada Indonesia,” ujarnya, dikutip dari Antara, Kamis (6/2/2025).

    Menurutnya, sektor-sektor yang berpotensi terdampak relokasi ini mencakup manufaktur dan berbagai industri yang sebelumnya berbasis di China. Tak hanya itu, Chatib menekankan pentingnya reformasi birokrasi melalui digitalisasi guna mempercepat proses administrasi dan meningkatkan daya tarik investasi Indonesia.

    Hambatan tarif AS terhadap barang impor dari China langsung dibalas oleh Beijing. China mengumumkan pengenaan tarif impor pada sejumlah produk Amerika Serikat (AS) dan akan melakukan penyelidikan terhadap Google. 

    Kebijakan ini merupakan respons China terhadap pengenaan tarif 10% pada barang-barang dari China oleh AS. Mengutip Bloomberg pada Selasa (4/2/2025), China menerapkan pungutan sebesar 15% terhadap ekspor batu bara dan gas alam cair AS, serta menargetkan minyak dan peralatan pertaniannya dengan tarif sebesar 10%. 

    “Pemberlakuan tarif secara sepihak oleh AS merupakan pelanggaran serius terhadap peraturan Organisasi Perdagangan Dunia,” kata Kementerian Keuangan China dalam sebuah pernyataan yang terkait pengumuman tarif tersebut.

    INFLASI GLOBAL

    Sejumlah ekonom global khawatir, semakin sering Presiden Donald Trump mengancam hambatan tarif, semakin besar potensi gelombang inflasi. Hal ini mungkin terjadi, mengingat ada risiko kenaikan harga di tingkat konsumen. 

    “Perang tarif berdampak inflasi, itu tidak dapat diperdebatkan,” kata Carsten Brzeski, kepala penelitian makro global ING, melansir Bloomberg.  

    Menurutnya, di banyak tempat, perang tarif menambah beban perekonomian. Padahal, negara-negara masih menghadapi tantangan inflasi, struktural perekonomian hingga tantangan iklim. 

    Di AS, pasar tenaga kerja yang tangguh membuat Federal Reserve tetap waspada karena kebijakan dan ancaman Trump mendorong imbal hasil obligasi lebih tinggi. Sementara itu, menguatnya dolar AS diproyeksi menghantui pasar berkembang, seperti Indonesia. 

    Sebuah survei Bank of America terhadap manajer dana global pada Januari lalu, menunjukkan munculnya kembali pertumbuhan harga konsumen global sebagai tema utama untuk 2025.

    Sebelumnya, Kepala Ekonom PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) Banjaran Surya Indrastomo menilai rupiah masih akan melemah dan inflasi masih terjaga rendah, setidaknya pada Februari 2025. 

    Banjaran pelemahan nilai tukar rupiah beberapa waktu belakangan diakibatkan oleh sentimen eksternal, terutama penguatan dolar Amerika Serikat (AS). Menurutnya, penerapan sejumlah kebijakan pemerintahan baru AS di bawah presiden Donald Trump yang cenderung proteksionis mendorong penguatan indeks dolar AS. 

    “Rupiah diperkirakan masih melanjutkan tren pelemahan dalam jangka pendek, tertekan oleh sentimen eksternal,” ujar Banjaran kepada Bisnis, Selasa (4/2/2025).

  • Lawan Kebijakan Tarif Impor Trump, China Adukan AS ke WTO – Halaman all

    Lawan Kebijakan Tarif Impor Trump, China Adukan AS ke WTO – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Pemerintah China resmi mengajukan keluhan ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait kebijakan tarif impor sebesar 10 persen yang diberlakukan Amerika Serikat (AS).

    Keluhan tersebut dilayangkan China untuk memprotes kebijakan Presiden AS Donald Trump yang memberlakukan kebijakan tarif impor tinggi terhadap produk-produk yang masuk dari China 4 Februari lalu.

    Trump berdalih kebijakan tersebut diberlakukan sebagai alat tawar-menawar dan metode untuk melakukan perubahan kebijakan luar negeri, khususnya masalah imigrasi dan perdagangan narkoba.

    Namun Beijing menganggap tindakan tersebut tersebut diskriminatif dan proteksionisme perdagangan, karena kebijakan tarif impor hanya berlaku untuk barang-barang asal Negeri Tirai Bambu, dan tidak konsisten dengan kewajiban AS terhadap WTO. 

    Mengutip dari dari BBC International, kebijakan tarif AS juga dianggap merusak sistem perdagangan multilateral yang berbasis aturan, mengikis fondasi kerja sama ekonomi dan perdagangan China-AS, serta mengganggu stabilitas rantai pasokan dan industri global.

    Alasan tersebut yang mendorong China untuk mengajukan permintaan konsultasi dengan WTO. Adapun permintaan konsultasi adalah awal dari proses sengketa yang diharapkan dapat menghasilkan keputusan dan  kejelasan hukum soal penerapan kebijakan tarif oleh Trump.

    Hingga saat ini, kedua belah pihak belum memberikan kabar terbaru terkait dengan adanya negosiasi antara Presiden AS, Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping.

    Akan tetapi tuntutan seperti ini tampaknya tidak akan membawa kelegaan bagi Beijing. Lantaran Badan Banding WTO sebagian besar tidak berfungsi selama bertahun-tahun, setelah AS memblokir pengangkatan hakim banding dengan alasan badan itu terlalu melampaui kewenangannya, menghambat pengambilan keputusan akhir dalam kasus tahun 2020.

    China Balas Tarif Baru Trump

    Selain melayangkan aduan, Pemerintah China juga turut memberlakukan sanksi balasan kepada Presiden AS Donald Trump dengan mematok tarif baru terhadap produk impor dari Amerika Serikat.

    Dalam pengumuman yang dikutip dari CNBC International, China resmi menerapkan tarif impor mulai dari 10 persen pada minyak mentah, mesin pertanian, mobil berkapasitas besar, dan truk pikap yang diimpor dari China. 

    Ada pula penerapan tarif impor 15 persen terhadap 8 produk batu bara dan gas alam cair yang diimpor dari AS, berlaku Senin depan (10/2/2025)

    Para analis menilai tarif ekspor yang ditetapkan China dapat berefek signifikan bagi ekonomi AS, ini karena China merupakan negara importir gas alam cair terbesar di dunia meski sebagian besar pasokannya berasal dari Australia, Qatar, dan Malaysia.

    Sementara data US-China Business Council menyebutkan bahwa perang sanksi yang dilakukan AS dan China membuat harga barang impor menjadi lebih mahal, terutama untuk industri otomotif dan elektronik yang sangat bergantung pada suku cadang dari Tiongkok.

    Bahkan ribuan pekerjaan terancam hilang imbas perang dagang ini, hal tersebut telah dibuktikan dimana pada akhir tahun 2019, perang dagang telah menyebabkan kerugian ekonomi bagi AS sebesar 108 miliar dolar dan membuat AS kehilangan 245.000 lapangan kerja.

  • Komisi VII DPR imbau industri domestik serap tembaga Freeport Gresik

    Komisi VII DPR imbau industri domestik serap tembaga Freeport Gresik

    Gresik, Jawa Timur (ANTARA) – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty mengimbau industri domestik bisa menyerap katoda tembaga hasil produksi Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Gresik, Jawa Timur.

    “Dengan produksi yang ada itu sebenarnya tidak terserap domestik 100 persen, masih banyak. Ini diapakan?” katanya dalam kunjungan Komisi VII DPR RI ke Smelter PTFI di KEK Gresik, Jawa Timur, Kamis.

    Imbauan Evita tersebut setelah mendapat laporan dari pihak PTFI bahwa industri dalam negeri ternyata masih belum siap untuk menyerap seluruh hasil produksi dari Smelter PTFI.

    Padahal fasilitas PTFI ini diperkirakan mampu memurnikan hingga 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun dan dari jumlah itu diproyeksikan dihasilkan sekitar 1 juta ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 200 ton perak.

    Oleh sebab itu, selain mendorong industri domestik untuk menyerap, Komisi VII DPR RI turut mendorong pemerintah yang bertugas mengatur perindustrian untuk bisa membantu mencari jalan keluar bagi PTFI.

    Evita menegaskan Kementerian Perindustrian harus mulai memikirkan untuk membangun hilirisasi-hilirisasi lain yang memiliki hubungan dengan produk yang dihasilkan oleh Smelter PTFI.

    “Karena sayang kita sudah hilirisasi tapi tidak dilakukan penyerapan domestik, mau tidak mau kita ekspor lagi. Peningkatan hilirisasi ini jadi konsentrasi Komisi VII di departemen perindustrian,” ujarnya.

    Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ekonomi RI Lesu, IHSG Anjlok

    Ekonomi RI Lesu, IHSG Anjlok

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi cukup dalam pada perdagangan hari ini, Kamis (6/2/2025). Indeks perdagangan saham dalam negeri anjlok ke level 6.800. Dari data Refinitiv, IHSG tercatat melemah nyaris 2% atau tepatnya terkoreksi 121.45 poin (-1,81%) ke 6.894,81 jelang penutupan perdagangan pukul 11:17 WIB.

    Pelemahan IHSG ini dipicu oleh aksi profit taking dalam di tengah momentum rilis laporan keuangan bank-bank besar Tanah Air. Namun, sentimen laporan keuangan ini bukan satu-satunya yang berpengaruh pada gerak IHSG hari ini. Rilis data PDB Indonesia yang meleset dari target pemerintah ikut menekan laju saham-saham di IHSG.

    Hal ini diungkapkan oleh Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih dalam catatannya, Kamis (6/2/2025). Dia mengatakan, kinerja Big Banks mengalami koreksi pada kuartal IV-2024, senada dengan iklim suku bunga tinggi dan lemahnya daya beli. Alhasil, investor asing kabur dan mencatatkan jual bersih di pasar ekuitas senilai Rp 490 miliar yang didominasi oleh Big Banks.

    “Sementara, lesunya kondisi ekonomi domestik juga tercermin dari rilis pertumbuhan ekonomi (PDB). Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan PDB Indonesia sepanjang tahun 2024 tumbuh 5,03% yoy atau lebih rendah dibandingkan tahun 2023 sebesar 5,05% yoy. Sementara, secara kuartalan (qoq) pada 4Q24 pertumbuhan ekonomi lebih landai sebesar 0,53%, dibandingkan kuartal sebelumnya tumbuh 1,50%,” paparnya.

    Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 tumbuh stabil di kisaran 5%, namun jika ditelisik lebih dalam, kondisi ini tidak sepenuhnya baik karena periode 2024 ada pemilihan presiden (pilpres) di awal tahun kemudian dilanjutkan dengan momen pemilihan kepala daerah (pilkada) di akhir tahun.

    Ini memberikan harapan bahwa dengan momen penting tersebut, konsumsi masyarakat bisa meningkat secara signifikan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa melesat. Sayangnya, data berkata lain. Target pertumbuhan pemerintah 5,2% meleset. Bahkan, tren pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia setahun penuh pada 2022 dan 2023 tercatat lebih tinggi dibandingkan 2024 yakni masing-masing sebesar 5,31% dan 5,05%.

    Sebelumnya, Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menegaskan bahwa fokus pasar pelaku pasar minggu ini adalah rilis pertumbuhan ekonomi. Mereka memperkirakan pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah, seiring dengan konsumsi domestik yang mengalami stagnasi.

    “Pelaku pasar tetap khawatir terkait adanya pelemahan konsumsi mengingat inflasi inti tetap didorong oleh harga emas, sementara indeks penjualan ritel sejak Agustus 2024 mengalami tren yang menurun, mengkonfirmasi berlanjutnya pelemahan daya beli pada kelas menengah ke bawah,” paparnya, Rabu (5/3/2025).

    Biang Kerok Ekonomi Memburuk

    Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan, melambatnya pertumbuhan ekonomi pada tahun lalu lebih disebabkan menurunnya net ekspor ketimbang tahun lalu. Disebabkan tumbuh tingginya kinerja impor dibanding ekspor pada 2024.

    “Satu komponen yang menahan laju pertumbuhan ekspor lebih tinggi adalah dari net ekspor,” kata Amalia saat konferensi pers di kantor pusat BPS, Jakarta, Rabu (5/2/2025).

    Total net ekspor atas dasar harga konstan pada 2024 memang hanya sebesar Rp 513,7 triliun, lebih rendah dari catatan pada 2023 yang sebesar Rp 514,36 triliun. Kondisi itu dipicu pertumbuhan ekspor pada 2024 kalah dibanding impornya, berkebalikan dari kondisi pada 2023.

    Pada tahun lalu, pertumbuhan ekspor sebesar 6,51% sedangkan impornya tumbuh kencang sebesar 7,95%. Sedangkan pada 2023, pertumbuhan ekspornya meski hanya sebesar 1,32% namun impornya terkontraksi atau minus hingga sebesar 1,65%.

    “Karena positifnya (net ekspor) sedikit lebih kecil dibanding 2023 maka sumbangan ke pertumbuhan ekonominya terlihat negatif 0,01%, ini salah satu faktor yang agak menahan dari pertumbuhan lebih tinggi,” ucap Amalia.

    (haa/haa)

  • Trump Minta OPEC+ Turunkan Harga Minyak, Pertalite Bisa Lebih Murah – Page 3

    Trump Minta OPEC+ Turunkan Harga Minyak, Pertalite Bisa Lebih Murah – Page 3

    Sebelumnya, harga minyak anjlok lebih dari 2% pada hari Rabu, setelah laporan menunjukkan peningkatan signifikan dalam persediaan minyak mentah dan bensin di Amerika Serikat, yang mengindikasikan permintaan yang lebih lemah.

    Selain itu, kekhawatiran tentang perang dagang baru antara China dan AS semakin memicu ketakutan akan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat.

    Dikutip dari CNBC, kamis (6/2/2025), harga minyak untuk kontrak berjangka minyak mentah Brent ditutup turun USD 1,59, atau 2,09%, menjadi USD 74,61 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun USD 1,67, atau 2,3%, menjadi USD 71,03 per barel.

    Administrasi Informasi Energi AS melaporkan pada hari Rabu bahwa persediaan minyak mentah AS meningkat tajam minggu lalu, di tengah kilang yang melakukan pemeliharaan karena permintaan bensin yang lemah.

    Para kilang saat ini tidak membutuhkan minyak mentah, kata John Kilduff, mitra di Again Capital di New York. Mereka bergegas melakukan pemeliharaan, mengingat lemahnya permintaan bensin yang kita lihat, tambahnya.

    Kekhawatiran akan perang dagang baru antara AS dan China, importir energi terbesar dunia, juga menekan harga.

    Pada hari Selasa, China mengumumkan tarif atas impor minyak, gas alam cair, dan batu bara AS sebagai balasan atas tarif yang diterapkan AS pada ekspor China, yang menyebabkan WTI turun 3% pada titik terendah sesi, terendah sejak 31 Desember.

    Pengenaan tarif oleh China pada impor AS mengurangi permintaan untuk komoditas tersebut, yang perlu dialihkan ke pasar lain, kata Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associates.

  • Donald Trump Ingin Harga Minyak Dunia Turun, Indonesia Bisa lebih Untung – Page 3

    Donald Trump Ingin Harga Minyak Dunia Turun, Indonesia Bisa lebih Untung – Page 3

    Sebelumnya, harga minyak anjlok lebih dari 2% pada hari Rabu, setelah laporan menunjukkan peningkatan signifikan dalam persediaan minyak mentah dan bensin di Amerika Serikat, yang mengindikasikan permintaan yang lebih lemah.

    Selain itu, kekhawatiran tentang perang dagang baru antara China dan AS semakin memicu ketakutan akan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat.

    Dikutip dari CNBC, kamis (6/2/2025), harga minyak untuk kontrak berjangka minyak mentah Brent ditutup turun USD 1,59, atau 2,09%, menjadi USD 74,61 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun USD 1,67, atau 2,3%, menjadi USD 71,03 per barel.

    Administrasi Informasi Energi AS melaporkan pada hari Rabu bahwa persediaan minyak mentah AS meningkat tajam minggu lalu, di tengah kilang yang melakukan pemeliharaan karena permintaan bensin yang lemah.

    Para kilang saat ini tidak membutuhkan minyak mentah, kata John Kilduff, mitra di Again Capital di New York. Mereka bergegas melakukan pemeliharaan, mengingat lemahnya permintaan bensin yang kita lihat, tambahnya.

    Kekhawatiran akan perang dagang baru antara AS dan China, importir energi terbesar dunia, juga menekan harga.

    Pada hari Selasa, China mengumumkan tarif atas impor minyak, gas alam cair, dan batu bara AS sebagai balasan atas tarif yang diterapkan AS pada ekspor China, yang menyebabkan WTI turun 3% pada titik terendah sesi, terendah sejak 31 Desember.

    Pengenaan tarif oleh China pada impor AS mengurangi permintaan untuk komoditas tersebut, yang perlu dialihkan ke pasar lain, kata Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associates.