Topik: ekspor

  • Impor Nikel RI Diproyeksi Naik, Produksi Bijih Filipina Bisa Terdongkrak 15%

    Impor Nikel RI Diproyeksi Naik, Produksi Bijih Filipina Bisa Terdongkrak 15%

    Bisnis.com, JAKARTA – Produksi bijih nikel Filipina diperkirakan akan pulih tahun ini, terdorong oleh peningkatan permintaan dari Indonesia dan permintaan yang stabil dari pasar utama China.

    Melansir Bloomberg, Rabu (12/2/2025), Presiden Asosiasi Industri Nikel Filipina Dante Bravo mengatakan, industri melihat adanya kenaikan permintaan dari smelter Indonesia yang kekurangan pasokan bijih lantaran masalah perizinan pemerintah.

    Bravo menuturkan, produksi bijih nikel Filipina diperkirakan akan meningkat sebesar 10%-15% pada tahun ini, setelah mengalami penurunan pada 2024.

    Filipina adalah produsen bijih nikel terbesar kedua di dunia setelah Indonesia, dengan sebagian besar hasilnya dikirim ke luar negeri sebagai bahan mentah untuk diproses. Namun, baru-baru ini, parlemen Filipina telah mengajukan rancangan undang-undang untuk melarang ekspor mineral mentah guna mengembangkan industri hilir dalam negeri.

    Adapun, Filipina hanya memiliki dua pabrik pengolahan untuk logam bahan baku baja tahan karat dan baterai untuk kendaraan listrik itu.

    Larangan ekspor bijih nikel ini akan memaksa China untuk mencari bijih nikel dari pemasok lain, seperti Kaledonia Baru, Brasil, dan Australia.

    “Ketika pasar-pasar ini semakin kompetitif, kita bisa kehilangan pembeli yang berharga dan kehilangan peluang ekspor utama,” ujar Bravo.

    Sementara itu, meski sebagai produsen nikel terbesar di dunia, Indonesia tercatat masih mengimpor sejumlah bijih nikel dari Filipina.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diakses pada Rabu (12/2/2025), impor bijih nikel dan konsentrat dari Filipina mencapai 10,18 juta ton dengan nilai US$445,09 juta pada 2024.

  • Dubes Rusia: Keanggotan Indonesia Bakal Perkuat BRICS di Panggung Global

    Dubes Rusia: Keanggotan Indonesia Bakal Perkuat BRICS di Panggung Global

    Bisnis.com, JAKARTA – Bergabungnya Indonesia ke dalam kelompok negara BRICS akan memperkuat posisi aliansi tersebut dalam dunia internasional sebagai perwakilan dari negara-negara berkembang.

    Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov mengatakan bergabungnya Indonesia ke dalam BRICS akan semakin memperkuat posisi kelompok ini sebagai suara sebenarnya dari Global South atau negara-negara berkembang.

    Apalagi, BRICS juga telah memiliki negara mitra (partner countries) yang berada di satu kawasan dengan Indonesia, yakni Thailand, Malaysia, dan Vietnam.

    “Partisipasi Indonesia dalam asosiasi kelompok negara ini sangat penting. Indonesia adalah negara dengan potensi yang besar, populasi yang besar, dan perekonomian yang besar,” kata Tolchenov dalam saat berkunjung ke Kantor Bisnis Indonesia, Jakarta pada Rabu (12/2/2025).

    Dia melanjutkan, semua negara anggota BRICS memiliki suara yang penting untuk didengar dalam dunia internasional. Seluruh keputusan kelompok tersebut akan dikeluarkan setelah mendengar dan mempertimbangkan pendapat semua negara anggota.

    “BRICS adalah suara sebenarnya dari negara-negara Global South. Kami ingin suara kami didengar oleh seluruh dunia,” kata Tolchenov.

    Adapun, Tolchenov menuturkan, minat Indonesia untuk bergabung ke kelompok negara ini telah dibicarakan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-15 di Johannesburg, Afrika Selatan pada 2023 lalu.

    Kemudian, pada akhir 2024 proses aksesi Indonesia berlanjut pada masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Niat Indonesia ditunjukkan dengan partisipasinya pada KTT BRICS ke-16 di Kazan, Rusia pada Oktober 2024.

    “Dalam KTT itu, negara-negara BRICS mendiskusikan minat Indonesia untik bergabung dengan kelompok negara ini,” jelas Tolchenov.

    Kemudian, pada awal Januari 2025, Indonesia resmi menjadi negara anggota penuh BRICS.

    Adapun, BRICS merupakan aliansi negara yang dibentuk oleh Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Sebelumnya, BRICS juga telah berhasil menambah beberapa negara anggota baru, yakni Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab.

    Selain itu, BRICS juga memiliki sejumlah negara mitra, yakni Turki, Aljazair, Belarusia, Kuba, Bolivia, Malaysia, Uzbekistan, Kazakhstan, Thailand, Vietnam, Nigeria, dan Uganda.

    Adapun, Tolchenov menilai Indonesia dan Rusia memiliki potensi yang besar untuk bekerja sama pada beragam bidang. Menurutnya, Indonesia dan Rusia memiliki banyak keunggulan pada sejumlah aspek kerja sama untuk melengkapi kebutuhan kedua negara.

    “Kita dapat saling menambahkan sesuatu antara satu sama lain karena iklimnya berbeda. Kita membuat produk yang berbeda, misalnya produk di pertanian kita sendiri,” kata Tolchenov.

    Selain produk pertanian, dia mengatakan Rusia juga melirik peluang kerja sama dari ekspor alat-alat pertanian. Dia juga menyebut adanya potensi kerja sama pada ekspor logam seperti alumunium.

    Di sisi lain, dia menuturkan kerja sama kedua negara perlu dibarengi dengan penyederhanaan regulasi yang optimal. Menurutnya, penyederhanaan ini dapat membuka peluang untuk meningkatkan jumlah barang yang dapat diekspor ke Indonesia.

  • Mendag minta calon duta besar RI bersinergi memperluas pasar ekspor

    Mendag minta calon duta besar RI bersinergi memperluas pasar ekspor

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso dalam pembekalan kepada para Calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (11/2/2025). (ANTARA/HO-Kemendag)

    Mendag minta calon duta besar RI bersinergi memperluas pasar ekspor
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 12 Februari 2025 – 12:47 WIB

    Elshinta.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso meminta kepada calon duta besar bersinergi untuk memperluas pasar ekspor pada negara penempatan.

    Dalam pembekalan kepada para Calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (11/2), Budi menyampaikan bahwa calon duta besar RI dapat membantu dalam mewujudkan target pertumbuhan ekspor sebesar 7,1 persen pada 2025.

    “Semoga Bapak dan Ibu dapat bersinergi dengan Kemendag dalam memperluas pasar ekspor ke negara penempatan hingga target pertumbuhan ekspor sebesar 7,1 persen pada 2025 tercapai,” ujar Budi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

    Menurut Budi, dengan memperhitungkan berbagai faktor seperti produk domestik bruto (PDB) dunia, PDB Indonesia, nilai tukar, serta harga komoditas dunia, ekspor nasional Indonesia ditargetkan akan tumbuh sebesar 7,1 persen pada 2025 atau senilai 294,45 miliar dolar AS.

    Ia juga mengajak para calon duta besar agar dapat mendukung tiga program utama Kemendag, yakni pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor dan UMKM Bisa Ekspor.

    Dalam mendukung target pertumbuhan ekspor, Kemendag berkomitmen untuk memperluas pasar ekspor dengan penguatan diplomasi perdagangan. Upaya ini ditempuh, antara lain, melalui penyelesaian perundingan, sengketa perdagangan, serta partisipasi pada forum internasional.

    Hingga saat ini, setidaknya telah terimplementasi 19 perjanjian dagang, tertandatangani dan teratifikasi 10 perjanjian, serta sedang dirundingkan 16 perjanjian lainnya. Budi pun meminta sejumlah dukungan untuk penguatan diplomasi perdagangan kepada para calon duta besar.

    Pertama, dukungan melalui pembukaan akses pasar dan upgrading perundingan dengan negara-negara mitra di berbagai forum, baik bilateral, regional, maupun multilateral.

    Kedua, dukungan penyusunan informasi pasar. Mendag mengharapkan peran perwakilan dalam merespons isu-isu yang berkembang di negara akreditasi seperti isu perdagangan hijau dan berkelanjutan.

    Ketiga, dukungan pemanfaatan instrumen trade remedies antidumping, antisubsidi, serta safeguard secara masif dan efektif untuk melindungi industri dalam negeri.

    Mendag menyampaikan kepada para calon duta besar, Kemendag memiliki 46 perwakilan perdagangan yang meliputi 19 Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), 24 Atase Perdagangan, 1 Konsul Perdagangan, 1 Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI), dan 1 Duta Besar di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

    “Para perwakilan perdagangan ini saya tugaskan membawa misi peningkatan ekspor yang berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perbankan, dan lembaga terkait lainnya,” kata Budi.

    Mendag juga mendorong dan memfasilitasi ekspor ke pasar negara berkembang (emerging market), serta mendukung transformasi struktur ekspor. Upaya ini mencakup transformasi komoditas mentah yang bernilai tambah rendah menuju produk ekspor berbasis manufaktur berteknologi tinggi dan menengah sebagai bagian dari dukungan program hilirisasi dan industrialisasi.

    Sumber : Antara

  • Mendag Minta Calon Dubes RI Bersinergi Perluas Pasar Ekspor

    Mendag Minta Calon Dubes RI Bersinergi Perluas Pasar Ekspor

    JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso meminta kepada calon duta besar (dubes) bersinergi untuk memperluas pasar ekspor pada negara penempatan.

    Dalam pembekalan kepada para Calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI, Budi menyampaikan, calon duta besar RI dapat membantu dalam mewujudkan target pertumbuhan ekspor sebesar 7,1 persen pada 2025.

    “Semoga Bapak dan Ibu dapat bersinergi dengan Kemendag dalam memperluas pasar ekspor ke negara penempatan hingga target pertumbuhan ekspor sebesar 7,1 persen pada 2025 tercapai,” ujar Budi dilansir ANTARA, Rabu, 12 Februari.

    Menurut Budi, dengan memperhitungkan berbagai faktor seperti produk domestik bruto (PDB) dunia, PDB Indonesia, nilai tukar, serta harga komoditas dunia, ekspor nasional Indonesia ditargetkan akan tumbuh sebesar 7,1 persen pada 2025 atau senilai 294,45 miliar dolar AS.

    Ia juga mengajak para calon duta besar agar dapat mendukung tiga program utama Kemendag, yakni pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor dan UMKM Bisa Ekspor.

    Dalam mendukung target pertumbuhan ekspor, Kemendag berkomitmen untuk memperluas pasar ekspor dengan penguatan diplomasi perdagangan. Upaya ini ditempuh, antara lain, melalui penyelesaian perundingan, sengketa perdagangan, serta partisipasi pada forum internasional.

    Hingga saat ini, setidaknya telah terimplementasi 19 perjanjian dagang, tertandatangani dan teratifikasi 10 perjanjian, serta sedang dirundingkan 16 perjanjian lainnya.

    Budi pun meminta sejumlah dukungan untuk penguatan diplomasi perdagangan kepada para calon duta besar.

    Pertama, dukungan melalui pembukaan akses pasar dan upgrading perundingan dengan negara-negara mitra di berbagai forum, baik bilateral, regional, maupun multilateral.

    Kedua, dukungan penyusunan informasi pasar. Mendag mengharapkan peran perwakilan dalam merespons isu-isu yang berkembang di negara akreditasi seperti isu perdagangan hijau dan berkelanjutan.

    Ketiga, dukungan pemanfaatan instrumen trade remedies antidumping, antisubsidi, serta safeguard secara masif dan efektif untuk melindungi industri dalam negeri.

    Mendag menyampaikan kepada para calon duta besar, Kemendag memiliki 46 perwakilan perdagangan yang meliputi 19 Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), 24 Atase Perdagangan, 1 Konsul Perdagangan, 1 Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI), dan 1 Duta Besar di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

    “Para perwakilan perdagangan ini saya tugaskan membawa misi peningkatan ekspor yang berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perbankan, dan lembaga terkait lainnya,” kata Budi.

    Mendag juga mendorong dan memfasilitasi ekspor ke pasar negara berkembang (emerging market), serta mendukung transformasi struktur ekspor.

    Upaya ini mencakup transformasi komoditas mentah yang bernilai tambah rendah menuju produk ekspor berbasis manufaktur berteknologi tinggi dan menengah sebagai bagian dari dukungan program hilirisasi dan industrialisasi.

  • Harga Minyak Berpeluang Turun Usai Perang Rusia-Ukraina Berakhir – Page 3

    Harga Minyak Berpeluang Turun Usai Perang Rusia-Ukraina Berakhir – Page 3

    Sebelumnya, harga minyak melanjutkan kenaikan pada hari Selasa (Rabu waktu Jakarta). Harga minyak dunia naik di tengah kekhawatiran atas pasokan minyak Rusia dan Iran serta ancaman sanksi meskipun ada kekhawatiran bahwa meningkatnya tarif perdagangan dapat melemahkan pertumbuhan ekonomi global.

    Dikutip dari CNBC, Rabu (12/2/2025), harga minyak mentah Brent naik USD 1,11, atau 1,46%, pada USD 76,98 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 99 sen atau 1,37% menjadi USD 73,31.

    Kedua patokan harga minyak dunia tersebut membukukan keuntungan hampir 2% pada sesi sebelumnya setelah tiga kerugian mingguan berturut-turut.

    “Dengan tindakan keras AS terhadap ekspor Iran dan sanksi yang masih menggerogoti aliran minyak Rusia, mutu minyak mentah Asia tetap kuat dan mendukung reli dari kemarin,” kata Analis Minyak PVM, John Evans.

    Pengiriman minyak Rusia ke China dan India, importir minyak mentah utama dunia, telah terganggu secara signifikan oleh sanksi AS bulan lalu yang menargetkan kapal tanker, produsen, dan perusahaan asuransi.

    Kekhawatiran pasokan bertambah parah dengan adanya sanksi AS terhadap jaringan pengiriman minyak Iran ke Tiongkok setelah Presiden Donald Trump mengembalikan “tekanan maksimum” terhadap ekspor minyak Iran minggu lalu.

     

     

  • Penyaluran Kredit Usaha Berorientasi Ekspor BNI Tembus Rp33,6 Triliun – Halaman all

    Penyaluran Kredit Usaha Berorientasi Ekspor BNI Tembus Rp33,6 Triliun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (BNI) mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) naik kelas hingga mampu go global melalui program BNI Xpora.

    Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, mengatakan, BNI Xpora merupakan program BNI dalam memperkuat ekosistem UKM berorientasi ekspor yang bertujuan untuk Go Productive, Go Digital, dan Go Global.

    Program ini juga mempermudah diaspora Indonesia yang berprofesi sebagai pengusaha di luar negeri untuk mendapatkan produk dari Indonesia.

    Hingga akhir Desember 2024, total outstanding kredit usaha berorientasi ekspor BNI mencapai Rp33,6 triliun kepada 18.432 debitur. Adapun nilai transaksi perdagangan mencapai Rp108,04 triliun.

    “Ke depan, BNI akan terus mendukung lebih banyak pelaku UMKM berorientasi ekspor sehingga bisa berkontribusi lebih besar bagi perekonomian nasional,” kata Okki dikutip Rabu (12/2/2025).

    Salah satu UKM yang masuk dalam program BNI Xpora yakni produsen tempe PT Azaki Food Internasional.

    Azaki Food, yang telah berdiri sejak 2005 di Bogor, berhasil bertransformasi hingga produknya menembus pasar ekspor ke 10 negara berkat dukungan BNI Xpora.

    Direktur Azaki Food, Cucup Ruhiyat, mengungkapkan, usaha tempenya semula bernama Rumah Tempe Azaki. Kemudian, pada 2019, bisnisnya terus berkembang dan berganti nama menjadi PT Azaki Food Internasional (PT AFI).

    Azaki Food terus berkembang menembus pasar global dengan melakukan berbagai inovasi, memenuhi sertifikasi internasional, dan penguatan manajerial.

    Cucup mengaku, dengan potensi yang ada, manajemen terus berfokus untuk merespons cepat setiap peluang bisnis yang tersedia.

    “Hari ini, produk Tempe Azaki sudah menguasai hampir seluruh pasar modern di Jabodetabek dan sudah diekspor ke 10 negara di dunia, mulai dari Hong Kong, Jepang, hingga Amerika Serikat,” kata Cucup.

    Cucup melanjutkan bahwa program BNI Xpora, yang ia kenal sejak 2021, turut berkontribusi pada perkembangan bisnisnya.

    “Sangat berdampak sekali karena dengan fasilitas dari Xpora di saat yang tepat, Azaki bisa memanfaatkan setiap momentum peluang pengembangan secara maksimal,” ujar Cucup.

     

  • Dorong Investor Pertanian, Tak Cuma Swasembada

    Dorong Investor Pertanian, Tak Cuma Swasembada

    Jakarta, FORTUNE – Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman mengajak para calon Duta Besar (dubes) untuk mendorong ekspor dan menarik investasi asing. Hal ini bertujuan untuk memperkuat industri pertanian nasional dalam upaya memajukan sektor pertanian Indonesia.

    “Kita diharapkan tidak hanya mengejar Swasembada Pangan, tetapi juga memperluas ekspor ke luar negeri. Kami butuh bantuan Bapak-Ibu yang bekerja di wilayah masing-masing untuk itu,” kata Amran dalam keterangannya, dikutip Rabu (12/2).

    Kemudian dia menekankan peran vital diplomasi dalam memperluas pasar ekspor produk pertanian RI serta menarik lebih banyak investor untuk mengembangkan industri hilirisasi pertanian.

    “Indonesia memiliki beragam komoditas unggulan yang diminati pasar global. Dengan sinergi yang baik, kita dapat membuka pasar baru dan menggaet lebih banyak investor untuk membangun industri hilirisasi di dalam negeri,” ujar Amran.

    Dorong hilirisasi pertanian

    Andi Amran juga melihat pentingnya investasi dalam mendorong hilirisasi pertanian agar produk-produk RI bisa diolah menjadi barang dengan nilai tambah yang lebih tinggi.

    “Sebagai contoh, selama ini Indonesia mengekspor kakao dan kacang mete dalam bentuk mentah, sementara Singapura mengolahnya menjadi cokelat dengan harga yang jauh lebih tinggi. Ini seharusnya menjadi peluang kita untuk mengembangkan produk turunan dengan nilai tambah,” terang Amran.

    Dia juga optimis dengan kondisi produksi pertanian yang terjaga di dalam negeri serta potensi investasi di sektor hilir, sehingga Indonesia makin berdaya saing di pasar global.

    Amran pun menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan perwakilan diplomatik merupakan kunci untuk mencapai target tersebut.

    “Yang menentukan Indonesia menjadi negara superpower (adikuasa) adalah investasi, dan investasinya adalah sektor pertanian karena itu yang sustain (berkelanjutan). Oleh karena itu, butuh sinergi untuk mencapainya,” kata dia.

    Upaya perkuat ekspor dan investasi pertanian

    Sementara itu, dalam dinamika global yang makin kompetitif, Amran menilai bahwa upaya memperkuat ekspor dan meningkatkan investasi di sektor pertanian merupakan langkah strategis untuk mengangkat nilai tambah produk RI.

    Dia berharap lewat orientasi ini, para calon dubes bisa membawa semangat baru dalam menjalin kerja sama internasional yang mendukung kemajuan sektor pertanian, meningkatkan kesejahteraan petani, dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

  • Rupiah Perkasa terhadap Dolar AS di Tengah Gonjang Ganjing Tarif Dagang Donald Trump – Page 3

    Rupiah Perkasa terhadap Dolar AS di Tengah Gonjang Ganjing Tarif Dagang Donald Trump – Page 3

    Perekonomian Indonesia pada kuartal I 2025 diperkirakan tetap stabil dengan pertumbuhan sekitar 4,98% hingga 5%.  Salah satu faktor pendorong utama pencapaian tersebut adalah konsumsi domestik dan investasi. 

    “Ekonomi domestik perlu diperkuat agar bisa memitigasi dampak yang ditimbulkan dari faktor eksternal,” kata Ibrahim.

    Menurut dia, dukungan kebijakan untuk kelas menengah, juga penting untuk memperkuat ekonomi konsumsi yang masih cenderung stagnan, terbukti dari kondisi net bank balance masih negatif. 

    “Ini menunjukkan bahwa konsumen telah menghabiskan tabungan mereka untuk mempertahankan tingkat konsumsi saat ini, yang tidak bisa berlangsung terus-menerus. Fenomena ini terjadi khususnya di rumah tangga kalangan menengah ke bawah,” jelasnya.

    Program-program Pemerintah 

    Adapun tahun ini terdapat beberapa program yang sudah mulai dijalankan pemerintah. Misal, makan bergizi gratis (MBG), kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 6,5%, sejumlah paket stimulus seperti diskon listrik 50% selama dua bulan (Januari-Februari 2025) bagi pelanggan listrik dengan daya listrik terpasang hingga 2.200 VA, kebijakan untuk UMKM, dan lainnya. 

    Sejalan itu, pada kuartal I 2025 juga ada momentum Ramadan, yang biasanya mendorong laju konsumsi rumah tangga.

    “Meski begitu, program MBG yang sudah mulai dijalankan belum terlihat dampaknya secara signifikan. Pasalnya program ini juga masih bertahap dan belum terealisasi 100%. Memang program MBG akan mendorong sektor-sektor terkait, seperti logistik, packaging, makanan dan minuman. Namun karena belum berjalan maksimal, program tersebut hanya akan menyumbang 0,1% terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal I  2025,” ujar Ibrahim.

    “Disamping itu, kinerja ekspor juga diperkirakan masih stagnan pertumbuhannya, dan akan tumbuh melambat dibandingkan dengan impor. Kejadian serupa terjadi pada tahun lalu, yang mana impor justru menghambat dorongan pertumbuhan ekonomi di tahun tersebut,” ia menambahkan.

  • Arab Saudi Makin Ganas, Amerika-China Patut Waspada

    Arab Saudi Makin Ganas, Amerika-China Patut Waspada

    Jakarta, CNBC Indonesia – Startup semikonduktor AS, Groq, mendapat pendanaan senilai US$1,5 miliar dari Arab Saudi untuk memperluas pengiriman chip AI canggihnya ke negara tersebut.

    Perusahaan Silicon Valley yang didirikan oleh mantan engineer chip AI Alphabet, dikenal karena memproduksi chip inferensi AI yang mengoptimalkan kecepatan dan menjalankan perintah model yang telah dilatih sebelumnya.

    Perusahaan rintisan ini memiliki perjanjian yang sudah ada dengan Aramco Digital, anak perusahaan teknologi dari perusahaan minyak besar Aramco, di mana perusahaan-perusahaan tersebut membangun pusat AI di wilayah tersebut pada bulan Desember.

    Groq bahwa mereka akan menerima dana selama tahun ini untuk memperluas pusat data yang ada di Dammam, demikian dikutip dari Reuters, Selasa (11/2/2025).

    Perusahaan chip canggih khususnya untuk chatbot dan model bahasa besar lainnya masuk dalam kontrol ekspor AS, tetapi Groq mengatakan bahwa mereka telah mendapatkan lisensi yang diperlukan untuk mengirimkannya ke Dammam.

    Salah satu teknologi yang akan didukung oleh pusat data Dammam adalah teknologi AI yang disebut Allam, sebuah model bahasa AI yang dapat digunakan dalam bahasa Arab dan Inggris dan dikembangkan oleh pemerintah Saudi.

    Arab Kencang Investasi AI

    Sejumlah negara Timur Tengah beramai-ramai menyuntik dana ke perusahaan-perusahaan pembuat kecerdasan buatan atau Artificial intelligence (AI) di Silicon Valley, Amerika Serikat (AS)

    Tren ini muncul setelah negara-negara kaya minyak seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait dan Qatar berusaha untuk mendiversifikasi ekonomi mereka, dan beralih ke investasi teknologi sebagai lindung nilai.

    Hal ini mengindikasikan negara-negara Arab turut serta secara aktif berkompetisi untuk mendominasi teknologi AI yang selama ini diperebutkan AS dan China.

    Dilansir CNBC Internasional, data dari Pitchbook menunjukkan, setahun terakhir pendanaan untuk perusahaan AI oleh negara Timur Tengah telah meningkat lima kali lipat.

    Banjir uang tunai membuat beberapa investor Silicon Valley khawatir tentang efek SoftBank, mengacu pada Vision Fund Masayoshi Son dari SoftBank terutama mendukung Uber dan WeWork, mendorong perusahaan ke valuasi setinggi langit sebelum go public. WeWork mengalami kebangkrutan tahun lalu setelah dinilai oleh SoftBank sebesar US$ 47 miliar pada 2019.

    Bagi AS, memiliki dana kekayaan negara yang berinvestasi di perusahaan-perusahaan Amerika, dan bukan di musuh China, telah menjadi prioritas geopolitik.

    Jared Cohen dari Goldman Sachs Global Institute mengatakan ada jumlah modal yang tidak proporsional yang berasal dari negara-negara seperti Arab Saudi dan UEA, dan kesediaan untuk menyebarkannya di seluruh dunia. Dia menggambarkan mereka sebagai “geopolitical swing states.”

    (fab/fab)

  • Kolaborasi jadi jembatan kosmetik lokal ke pasar global

    Kolaborasi jadi jembatan kosmetik lokal ke pasar global

    Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri (dua dari kiri). ANTARA/Dokumentasi pribadi

    Wamendag Roro: Kolaborasi jadi jembatan kosmetik lokal ke pasar global
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 12 Februari 2025 – 06:47 WIB

    Elshinta.com – Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri menyebutkan kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan terkait, menjadi jembatan menuju keberhasilan bagi pelaku usaha di sektor kosmetik untuk mengekspor produk ke pasar global.

    Menurut dia, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, pemerintah akan selalu mendorong pelaku usaha dalam negeri, khususnya di sektor kosmetik untuk meraih peluang besar di pasar global.

    “Kami mendorong para pelaku usaha dalam negeri, khususnya di sektor kosmetik untuk meraih peluang besar di pasar global. Kolaborasi antara pemerintah dengan pelaku usaha dan pemangku kepentingan terkait bisa menjembatani produk dalam negeri, khususnya produk kosmetik untuk merambah pasar internasional. Saya meyakini keberhasilan untuk ekspor produk ke luar negeri dimulai dari niat besar untuk bekerja sama dan berkolaborasi,” sebut Wamendag Roro dalam “Wardah Colourverse: Empowering Every Shade of You” di Jakarta.

    Acara tersebut bertujuan untuk menginspirasi dan memberdayakan individu melalui diskusi mendalam tentang kecantikan, kepemimpinan, dan inovasi. Wamendag Roro menjelaskan Kementerian Perdagangan juga memiliki platform InaExport yang dapat dimanfaatkan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berorientasi ekspor.

    InaExport adalah platform pelayanan satu pintu (one stop service) fasilitasi ekspor untuk menghubungkan dan mempromosikan produk dari para pelaku usaha Indonesia ke buyer luar negeri. Lebih lanjut, Wamendag Roro mengapresiasi komitmen Wardah dalam memacu produk kosmetik lokal agar semakin dikenal di pasar global.

    Menurut dia, keberhasilan Wardah menjadi salah satu merek kosmetik Indonesia yang mampu bersaing di tingkat internasional merupakan bukti produk lokal memiliki kualitas tinggi dan daya saing yang kuat.

    “Saya melihat ekosistem perdagangan kosmetik di Indonesia sudah cukup baik. Kemudian, keberhasilan Wardah menembus pasar luar negeri, seperti Malaysia diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pelaku usaha kosmetik lainnya untuk terus berinovasi dan memperluas jaringan bisnis mereka. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, saya yakin produk kosmetik Indonesia dapat semakin berkembang dan meraih pangsa pasar yang lebih luas,” terang Wamendag Roro.

    Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, negara tujuan ekspor utama untuk produk kosmetik Indonesia (kode HS 330499, 330491, 330410, 330420, dan 330430) pada 2024 adalah Malaysia senilai 35,35 juta dolar AS, Thailand 34,95 juta dolar AS, Singapura 12,13 juta dolar AS, Filipina 8,38 juta dolar AS, dan Uni Emirat Arab 8,05 juta dolar AS.

    Dengan begitu, peluang Wardah untuk memperluas pasar ekspor ke negara-negara tersebut masih terbuka lebar, terutama dengan mempertimbangkan tren permintaan produk kosmetik halal yang terus meningkat di kawasan Asia Tenggara dan Timur Tengah. Pada kesempatan itu, Wamendag Roro juga memaparkan tiga program prioritas Kementerian Perdagangan.

    Ketiga program prioritas itu adalah pengamanan pasar dalam negeri untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan produk lokal, perluasan pasar ekspor guna meningkatkan daya saing produk Indonesia di kancah global, dan peningkatan UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) ekspor.

    Sumber : Antara