Topik: ekspor

  • Nilai Ekspor RI Turun 8,56% Jadi US$ 21,45 M di Januari, Ada Apa?

    Nilai Ekspor RI Turun 8,56% Jadi US$ 21,45 M di Januari, Ada Apa?

    Jakarta

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Januari 2025 sebesar US$ 21,45 miliar atau turun 8,56% dibandingkan Desember 2024 (month to month/mtm). Ekspor migas dan nonmigas kompak turun.

    Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan, ekspor migas pada Januari 2025 sebesar US4 1,06 miliar atau turun 31,35% dan ekspor nonmigas US$ 20,40 miliar atau turun 6,96%.

    “Pada Januari 2025, nilai ekspor mencapai US$ 21,45 miliar atau turun 8,56% dibandingkan Desember 2024 atau secara month to month. Nilai ekspor migas tercatat senilai US$ 1,06 miliar atau turun 31,35% dan nilai ekspor nonmigas tercatat turun sebesar 6,96% dengan nilai US$ 20,40 miliar,” katanya dalam konferensi pers di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2025).

    Lebih lanjut, wanita yang akrab disapa Winny menjelaskan, turunnya ekspor pada Januari secara bulanan utamanya didorong penurunan nilai ekspor nonmigas terutama pada komoditas bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati, serta bijih logam terak dan abu.

    Sedangkan penurunan nilai ekspor Migas terutama didorong oleh penurunan nilai ekspor gas dengan andil sebesar -1,08%.

    “Secara tahunan nilai ekspor Januari 2025 mengalami peningkatan sebesar 4,68%. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan ekspor nonmigas terutama pada ekspor kapal perahu dan struktur terapung, logam mulia dan perhiasan, serta ekspor bahan kimia anorganik,” ujarnya.

    Komoditas nonmigas unggulan Indonesia yang memberikan andil besar pada ekspor Januari antara lain batu bara, besi dan baja, serta CPO dan turunannya.

    “Komoditas nonmigas unggulan Indonesia yaitu batu bara, besi dan baja serta CPO dan turunannya. Ketiga komoditas ini memberikan share sekitar 28,08% dari total ekspor nonmigas Indonesia pada Januari 2025,” tuturnya.

    Dijelaskan lebih lanjut bahwa nilai ekspor batu bara secara bulanan turun 19,33%, secara tahunan turun 9,99%. Nilai ekspor besi dan baja turun 10,41% secara bulanan dan tahunan turun 7,63%. Nilai ekspor CPO dan turunannya turun 24,10% secara bulanan dan secara tahunan turun 16,68%.
    Sebanyak tiga besar negara tujuan ekspor Indonesia antara lain China, Amerika Serikat (AS), dan India dengan andil 39,9% dari total ekspor nonmigas pada Januari 2025.

    “Nilai ekspor nonmigas ke China tercatat sebesar US$ 4,57 miliar, nilai ekspor non migas ke as tercatat sebesar US$ 2,34 miliar, nilai ekspor non migas ke India tercatat sebesar US$ 1,23 miliar dan secara tahunan nilai ekspor ke Tiongkok dan AS mengalami peningkatan. Sedangkan nilai ekspor ke India mengalami penurunan,” ujarnya.

    (ara/ara)

  • BUMN Dorong UMKM Naik Kelas hingga Tembus Ekspor, Ini Caranya

    BUMN Dorong UMKM Naik Kelas hingga Tembus Ekspor, Ini Caranya

    Jakarta

    UMKM binaan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjual produk-produknya dengan nilai penjualan mencapai Rp 5,7 miliar dalam Pameran INACRAFT 2025. Sebanyak 52 UMKM binaan BUMN menghadirkan 149 jenis produk unggulan dalam kategori fashion, kerajinan tangan, dan aksesoris.

    Menteri BUMN, Erick Thohir menyampaikan partisipasi binaan UMKM ini bukan hanya sekadar menghadirkan produk, tetapi juga menunjukkan bahwa UMKM binaan Brantas Abipraya dan binaan Rumah BUMN kini lebih siap, lebih berkualitas, dan lebih kompetitif untuk menembus pasar nasional maupun internasional.

    Dengan ekosistem pendampingan yang berkelanjutan, BUMN memastikan bahwa para pelaku usaha ini memiliki daya saing tinggi dan mampu menjadi bagian dari rantai ekonomi yang lebih luas sebagaimana yang diamanatkan dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

    “BUMN tidak hanya hadir sebagai pendukung, tetapi sebagai akselerator bagi UMKM agar mereka naik kelas,” ujar Erick dalam keterangan tertulis, Senin (17/2/2025).

    Erick menambahkan, Rumah BUMN bukan hanya tempat untuk UMKM bernaung, tetapi juga wadah untuk berkembang.

    “Dengan berbagai program pelatihan, pendampingan bisnis, hingga akses pemasaran digital, Rumah BUMN membantu pelaku usaha mengoptimalkan potensi mereka dan memperluas pasar,” katanya.

    Sementara itu, Direktur SDM & Umum Brantas Abipraya Tumpang Muhammad menyampaikan keikutsertaan Brantas Abipraya dalam INACRAFT 2025 ini merupakan bukti komitmen pihaknya dalam mendukung penuh kemajuan UMKM, dengan menampilkan produk-produk unggulan binaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

    Partisipasi dalam INACRAFT 2025 adalah salah satu bentuk nyata bagaimana Rumah BUMN membuka peluang lebih besar bagi UMKM binaan BUMN lainnya.

    “Semoga kontribusi ini dapat membuka peluang lebih luas lagi bagi UMKM,” katanya.

    (ara/ara)

  • 7 Fakta dan Respons Pengamat hingga Menlu Usai Viral Tagar #KaburAjaDulu – Page 3

    7 Fakta dan Respons Pengamat hingga Menlu Usai Viral Tagar #KaburAjaDulu – Page 3

    Tagar #KaburAjaDulu tengah menggema di sosial media selama beberapa waktu terakhir, sebagai respons terhadap kondisi sosial ekonomi terkini di dalam negeri.

    Sejumlah netizen mengkampanyekan #KaburAjaDulu, sebagai ajakan untuk mengadu nasih di luar negeri, lantaran lapangan kerja di dalam negeri yang tidak pasti.

    Seperti diutarakan akun X @Ju***Ekspor, yang menilai nasib tenaga kerja di Indonesia semakin tidak jelas dari tahun ke tahun. Sehingga dirinya memilih untuk hijrah mencari nafkah di luar Indonesia.

    “baru rame #KaburAjaDulu , gue udah bilang dari beberapa tahun lalu, Indonesia ini makin kacau. Bisnis makin ga sehat, permainan orang dalam, impor menggila, inflasi terus naik, gaji ga naik, kualitas hidup ga ada. Makanya gua pindah ke luar negeri, buka bisnis diluar negeri,” tulisnya, seperti dikutip Senin 10 Februari 2025.

    Ungkapan senada diutarakan akun X lain, @ism***fahmi. Ia menyebut masa depan pekerja di Indonesia kian suram dan dihantui ketidakjelasan.

    “Frustrasi netizen terhadap keadaan di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk ketidakpuasan ekonomi, kualitas hidup yang menurun, ketidakadilan sosial, kebijakan pemerintah yang tidak memadai, dan harapan untuk masa depan yang lebih baik,” ungkapnya.

    Namun, segala anggapan tersebut ditentang oleh akun X @inv***orgabut, yang merasa beradu nasib di Indonesia masih lebih nyaman dibanding negara luar. Menurutnya, banyak kesempatan kerja di Tanah Air dengan penghasilan tinggi yang bisa dicari.

    “Gw gk setuju dgn #KaburAjaDulu. Tinggal di Indo itu aslinya enak krn apa2 murah, iklimnya nyaman (gw pernah ke Italia pas summer dan winter, panas sama dinginnya sama2 gk ngotak), dan tentunya deket keluarga,” serunya.

    “Better cari remote job yg dibayar pake US$. Come on guys, this is 2025,” dia menambahkan.

    Di tengah ajakan kabur aja dulu, akun @Mik***Dewabrata mengajak warganet yang minat cari peruntungan di luar Indonesia untuk mendalami informasi seputar visa tinggal di negara tujuannya.

    “Kalau rajin cek web imigirasi di negara tujuan, biasanya ada keterangan untuk cara mendapatkan visa untuk tinggal. Tiap negara beda-beda, dan yang sediain visa skilled worker. Informasinya cukup lengkap, bikin kita bisa atur targetnya,” sebutnya.

    Menurut dia, informasi soal visa tinggal berguna untuk strategi jangka panjang. Mulai dari meningkatkan kapasitas kerja, biaya untuk tabungan, hingga mempelajari bahasa asing di tempat tujuannya.

    “Kalau pas cek biaya agak mahal, mulai bikin gol untuk mencapai tabungan di angka yang kita tentukan. Mirip seperti Kaluna di Home Sweet Loan, tapi golnya modal ke LN. Di sini bisa masukin perhitungan cost seperti kursus bahasa, naekin skill, deposit, dst,” bebernya.

    “Emang ga mudah. Tingkat kesulitannya lumayan tinggi, tapi karena syarat-syarat yang ditampilin jelas, kita bisa estimasi sendiri target itu realistis atau tidak,” tulis dia.

     

  • Gula Semut Kediri Tembus Pasar Internasional di Jepang dan Malaysia

    Gula Semut Kediri Tembus Pasar Internasional di Jepang dan Malaysia

    Kediri, Beritasatu.com – Gula semut produksi Kabupaten Kediri, Jawa Timur, kini semakin diminati pasar, baik di dalam negeri maupun mancanegara, seperti Jepang dan Malaysia. Produk berbahan dasar tebu ini diproduksi pasangan suami istri (pasutri) Guncono dan Sri Wahyuni, warga Desa Nambaan, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.

    “Kami memulai usaha sejak 2014 dengan membuat gula merah berbentuk balok, bumbung, dan koin. Namun, pada 2018, kami melihat peluang bisnis gula semut karena masyarakat lebih menyukai produk yang praktis,” ujar Sri Wahyuni saat ditemui Beritasatu.com, Minggu (16/2/2025).

    Menurut Sri Wahyuni, gula semut lebih praktis digunakan dibandingkan gula merah berbentuk balok. Dengan kemasan bubuk, konsumen cukup menggunakan sendok takar saat memasak atau membuat minuman.

    Apalagi, Kabupaten Kediri memiliki banyak petani tebu dan perajin gula merah sehingga bahan baku melimpah. Untuk meningkatkan kualitas produksi gula semut Kediri, Guncono dan Sri Wahyuni bahkan rela belajar langsung ke Yogyakarta selama lima hari dengan biaya sendiri.

    Usaha ini pun berbuah manis. Kini, gula semut produksi mereka tidak hanya diminati di Kediri, tetapi juga merambah pasar Tulungagung, Blitar, Nganjuk, Jombang, Manado, Bandung, Papua, hingga ke luar negeri, seperti Jepang dan Malaysia.

    “Kami pernah mengirim 10 pieces ke Jepang dan 1 ton ke Malaysia. Sebenarnya ada permintaan 7 ton per pekan, tetapi karena keterbatasan alat produksi, kami belum bisa memenuhinya,” jelasnya.

    Saat ini, produksi gula semut masih dilakukan secara manual, dengan kapasitas harian hanya 200 kilogram (kg). Kendala lainnya adalah cuaca, terutama pada musim hujan karena pengeringan masih mengandalkan sinar matahari.

    Dari segi harga, gula semut Kediri dijual secara curah seharga Rp 25.000 per kg, sedangkan untuk kemasan 250 gram dijual Rp 20.000 per kg. “Kami butuh alat dengan kapasitas lebih besar agar bisa memenuhi permintaan ekspor dalam jumlah besar,” pungkas Sri Wahyuni.

  • Balai Karantina Ikan Malut periksa 45 ton ikan cakalang beku

    Balai Karantina Ikan Malut periksa 45 ton ikan cakalang beku

    Bukan hanya jalur laut yang diawasi, tetapi juga jalur udara, baik untuk barang yang masuk maupun ke luar.

    Ternate (ANTARA) – Petugas Balai Karantina Ikan, Hewan, dan Tumbuhan Maluku Utara (Malut) memeriksa sebanyak 45 ton ikan cakalang beku yang akan dikirim ke Surabaya oleh petugas karantina di Ternate.

    “Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan kesehatan ikan sebelum dikirim ke daerah tujuan,” kata Kepala Balai Karantina Ikan, Hewan, dan Tumbuhan Maluku Utara, Willy Indra Yunan di Ternate, Minggu.

    Dia menjelaskan bahwa langkah tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan. Tujuannya adalah memastikan bahwa komoditas yang dikirim bebas dari Hama Penyakit Ikan Karantina (HPIK).

    “Bukan hanya jalur laut yang diawasi, tetapi juga jalur udara, baik untuk barang yang masuk maupun ke luar. Kami bekerja sama dengan berbagai instansi terkait untuk memastikan ikan yang dilalulintaskan tetap berkualitas dan aman,” ujar Willy.

    Oleh karena itu, dengan pengawasan ketat ini, diharapkan ikan cakalang yang dikirim tetap terjamin mutunya dan layak dikonsumsi oleh masyarakat.

    Sebelumnya, Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Malut mencatat sebanyak 26,4 ton produk perikanan jenis tuna loin beku asal daerah itu diekspor ke Vietnam melalui Satuan Pelayanan Pelabuhan Laut Tobelo, Halmahera Utara.

    Willy Indra Yunan mengakui, pengiriman tuna loin tersebut dilakukan pada 24 Januari 2025 ke Vietnam dan berkomitmen terus mendukung ekspor komoditas lokal berkualitas asal Malut, termasuk produk perikanan seperti tuna loin.

    “Dengan komitmen sebagai otoritas kompeten, proses karantina yang ketat memainkan peran penting dalam memastikan keamanan dan kualitas tuna loin beku yang akan dikonsumsi pasar global,” ujarnya.

    Dia menjelaskan, ekspor ini melalui proses pemeriksaan ketat sesuai standar keamanan dan kesehatan produk perikanan yang berlaku.

    Pemeriksaan tersebut mencakup verifikasi dokumen serta pemeriksaan fisik guna memastikan tuna loin beku bebas dari hama penyakit ikan karantina (HPIK) dan memenuhi persyaratan negara tujuan.

    “Pemeriksaan dilakukan guna memastikan kualitas, kesesuaian jenis, serta volume melalui pemeriksaan fisik terhadap tuna loin yang akan diekspor,” katanya.

    Ia menilai bisnis perikanan tuna cukup menjanjikan karena ikan tuna merupakan jenis ikan migrasi tinggi sehingga menjadi primadona hingga mancanegara.

    Pewarta: Abdul Fatah
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Profil Chairul Tanjung yang Masuk Top 10 Orang Terkaya di Indonesia

    Profil Chairul Tanjung yang Masuk Top 10 Orang Terkaya di Indonesia

    PIKIRAN RAKYAT – Chairul Tanjung adalah salah satu pengusaha paling berpengaruh di Indonesia. Berkat kepiawaiannya dalam mengelola bisnis di berbagai sektor, ia berhasil membangun kerajaan bisnis yang mencakup industri ritel, media, keuangan, hingga hiburan. Keberhasilannya menjadikannya salah satu dari 10 orang terkaya di Indonesia.

    Masa Kecil dan Pendidikan

    Lahir pada 16 Juni 1962 di Jakarta, Chairul Tanjung tumbuh dalam keluarga sederhana. Ayahnya, Abdul Ghafar Tanjung, adalah seorang wartawan yang menerbitkan surat kabar kecil, sementara ibunya, Halimah, adalah ibu rumah tangga. Ketika usaha ayahnya terhenti akibat kebijakan Orde Baru, keluarganya menghadapi kesulitan ekonomi.

    Chairul menempuh pendidikan di SD Van Lith, SMP Van Lith, dan SMA Negeri 1 Boedi Oetomo Jakarta. Setelah lulus pada 1981, ia melanjutkan ke Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia dan meraih gelarnya pada 1987. Meskipun berlatar belakang kedokteran, jiwa wirausahanya sudah terlihat sejak masa kuliah, dengan menjalankan usaha seperti berjualan buku, kaos, hingga jasa fotokopi.

    Perjalanan Karier dan Bisnis

    Chairul memulai bisnisnya pada 1987 dengan mendirikan PT Pariarti Shindutama, yang memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor. Namun, karena perbedaan visi, ia keluar dan membangun bisnisnya sendiri.

    Berkat kemampuannya membangun jaringan bisnis, ia mengembangkan usahanya ke berbagai sektor. Pada 1996, ia mengakuisisi Bank Karman dan mengubahnya menjadi Bank Mega. Selain itu, ia mendirikan Bandung Supermall dan mengakuisisi Bank Tugu yang kemudian menjadi Bank Mega Syariah.

    Di bidang media, Chairul mendirikan Trans TV pada 1998 dan mengakuisisi TV7, yang kemudian menjadi Trans7. Pada 2013, ia meresmikan Trans Media sebagai induk perusahaan yang menaungi berbagai bisnis media lainnya. Ia juga mengembangkan industri hiburan dengan mendirikan Trans Studio dan bekerja sama dengan SM Entertainment dari Korea Selatan.

    Pada 2011, konglomerasi bisnisnya yang semula bernama Para Group berubah menjadi CT Corp, yang mencakup tiga sub-holding utama:

    Mega Corp (keuangan) Trans Corp (media dan ritel) CT Global Resources (sumber daya alam dan investasi)

    Melalui CT Corp, Chairul juga memiliki jaringan ritel Transmart Carrefour, waralaba Wendy’s di Indonesia, serta merek fashion ternama seperti Versace, Mango, dan Jimmy Choo.

    Peran dalam Pemerintahan dan Akademik

    Selain sukses sebagai pengusaha, Chairul juga pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada 2014, menggantikan Hatta Rajasa. Sebelumnya, ia juga menjadi Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN). Meski masa jabatannya singkat, ia berperan dalam berbagai kebijakan ekonomi nasional.

    Dalam dunia akademik, Chairul Tanjung dikukuhkan sebagai Guru Besar di bidang Kewirausahaan oleh Universitas Airlangga pada 2015. Gelar ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya dalam dunia bisnis dan ekonomi di Indonesia.

    Kekayaan dan Posisi di Daftar Orang Terkaya

    Menurut daftar Forbes Real Time Billionaires per 31 Januari 2025, Chairul Tanjung menempati peringkat ke-9 orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan mencapai 4,4 miliar dolar AS (Rp71,61 triliun). Meskipun mengalami penurunan dari 5,7 miliar dolar AS (Rp92,77 triliun) di tahun sebelumnya, posisinya tetap kuat di antara konglomerat lainnya.

    Dengan keberhasilannya membangun bisnis di berbagai sektor, Chairul Tanjung adalah bukti nyata bahwa kerja keras, ketekunan, dan strategi yang tepat dapat membawa seseorang dari latar belakang sederhana menjadi pengusaha paling berpengaruh di Indonesia.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • BSI Akan Terus Dukung Pemprov Aceh Perkuat Pembangunan Ekonomi Syariah

    BSI Akan Terus Dukung Pemprov Aceh Perkuat Pembangunan Ekonomi Syariah

    Jakarta, Beritasatu.com — PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkomitmen untuk mendorong pembangunan ekonomi syariah di Provinsi Aceh melalui berbagai sektor, mulai dari pengembangan UMKM, pembiayaan sektor strategis seperti pariwisata dan kesehatan, hingga peningkatan kapasitas SDM. Komitmen ini disampaikan dalam silaturahmi antara jajaran direksi BSI dengan Gubernur dan Wakil Gubernur  Provinsi (Pemprov) Aceh.

    Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyampaikan bahwa perseroan siap mendukung Pemprov Aceh dalam mengembangkan ekonomi syariah melalui penyediaan layanan keuangan syariah yang terintegrasi, pemberdayaan UMKM, serta penguatan ekosistem ekonomi berbasis syariah di Aceh. BSI mengapresiasi dukungan Pemprov Aceh selama 4 tahun, dan bersama-sama mengimplementasikan Qanun Aceh, khususnya terkait Lembaga Keuangan Syariah (LKS). Sehingga konsep ekonomi syariah yang universal dan modern dapat diterapkan di bumi Serambi Mekah secara konsisten dan berkesinambungan.

    “Terima kasih atas dukungan untuk perkembangan BSI di Aceh dan bersama-sama mengembangkan kebijakan Qanun Aceh terkait LKS, serta terus menjalankan konsep syariah universal dan modern. Tentunya hal ini sangat sejalan dengan spirit yang dijalankan BSI,” ungkap Hery.

    Menurut Hery, BSI selalu berkomitmen untuk terus melakukan berbagai upaya meningkatkan fasilitas layanan keuangan syariah yang dimiliki perseroan guna mendukung perekonomian daerah di Aceh sekaligus memberdayakan masyarakat. Salah satu contohnya di sektor pariwisata, di mana BSI  membantu perputaran ekonomi dengan memberikan layanan keuangan yang lebih optimal.

    Sebagai bentuk nyata komitmen tersebut, BSI telah membangun fasilitas layanan di berbagai lokasi wisata strategis di Aceh. Di antaranya adalah penyediaan ATM di Iboh yang dapat digunakan oleh wisatawan asing dengan kartu Visa atau Mastercard.

    “Ketika saya baru masuk ke Aceh tiga tahun lalu, di Iboh belum ada ATM berbasis visa atau mastercard yang bisa digunakan turis asing. Akan tetapi sejak November-Desember 2022, wisatawan asing sudah bisa mengambil uang di sana, yang tentunya berdampak positif pada perputaran ekonomi lokal,” tambahnya.

    Dalam acara silaturahmi tersebut, Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem, mengapresiasi komitmen BSI dalam mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Aceh dan menekankan pentingnya peran perbankan syariah dalam menopang perekonomian daerah.

    “Kami sangat mengapresiasi langkah BSI dalam mendukung perekonomian Aceh, terutama dalam penguatan UMKM dan pengembangan SDM. Ini adalah langkah penting untuk memastikan keberlanjutan ekonomi syariah di Aceh,” kata Mualem.

    Dalam mendukung pertumbuhan UMKM, BSI memberikan perhatian khusus dengan menghadirkan program pengembangan di UMKM Center. Program ini tidak hanya menyediakan fasilitas pembiayaan, tetapi juga pelatihan dan pendampingan rutin agar UMKM dapat naik kelas.

    Selain itu, BSI juga terus mendorong anak muda untuk menjadi entrepreneur melalui Aceh Muslimpreneur. Program ini merupakan kompetisi untuk mendorong anak muda mengembangakn ide bisnis mereka, memperluas jaringan, dan membangun komunitas pengusaha muslim.

    Inisiatif ini diharapkan menjadi gerbang awal menyiapkan wirausaha muda di Aceh agar mampu bersaing dan berdaya. Pada 2024, tercatat 10.400 wirausaha baru untuk membantu meningkatkan perekonomian di Aceh.

    BSI juga aktif mengembangkan desa-desa binaan, seperti Desa Nilam di Aceh Besar, Desa Bandeng di Aceh Timur, dan Desa Kopi di Bener Meriah. Dukungan ini membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Ke depan, BSI berencana memperluas jangkauan program ini ke lebih banyak desa sebagai bagian dari upaya pemberdayaan Masyarakat.

    Dalam hal pembiayaan di Aceh, BSI mencatatkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 3,98 triliun kepada 49.735 penerima. Capaian ini melampaui target Rp 3,1 triliun. Tidak hanya itu, BSI juga berhasil menyalurkan Rp 582 miliar untuk pembiayaan ekspor di Aceh. Selama 2024, BSI mencatatkan DPK di Aceh sebanyak Rp.18,7 Triliun naik 11,5% dari tahun sebelumnya.

  • Was-Was Perang Dagang Trump 2.0, Surplus Neraca Dagang Diprediksi Makin Sempit

    Was-Was Perang Dagang Trump 2.0, Surplus Neraca Dagang Diprediksi Makin Sempit

    Bisnis.com, JAKARTA — Kekhawatiran akan perang dagang 2.0 usai Donald Trump menduduki kursi Presiden AS terus muncul dan berdampak terhadap kinerja perdagangan internasional Indonesia. 

    Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk. (BNLI) Josua Pardede memprediksikan surplus perdagangan Januari 2025 masih akan melanjutkan tren 56 bulan berturut-turut, namun akan menyusut lebih lanjut dari bulan sebelumnya.  

    Dirinya memperkirakan surplus neraca dagang menyempit dari US$2,24 miliar pada Desember 2024 menjadi US$1,76 miliar pada Januari 2025.

    “Didorong oleh normalisasi harga komoditas, meningkatnya kekhawatiran perang dagang, dan pelemahan ekonomi global,” tuturnya, Minggu (16/2/2025). 

    Josua menjelaskan kondisi perdagangan global yang menurun tercermin dari Baltic Dry Index yang menunjukkan tren penurunan yang signifikan pada Januari 2025. 

    Hal ini mengindikasikan perlambatan perdagangan global dan berkurangnya permintaan untuk pengiriman bahan baku di tengah meningkatnya kekhawatiran mengenai risiko Perang Dagang 2.0 dan perlambatan global.

    Akibatnya, pertumbuhan ekspor bulanan pada Januari 2025 diproyeksikan turun 7,42% month to month (MtM)—sejalan dengan tren awal tahun—ditambah pengaruh melemahnya permintaan eksternal. 

    Utamanya, permintaan dari China di mana indikator ekonomi menunjukkan sinyal perlambatan yang berkelanjutan. Selain itu, harga komoditas global terus mengalami normalisasi. Sementara secara tahunan, ekspor masih akan tumbuh 5,99% year on year (YoY). 

    Sementara itu, aktivitas impor masih cukup kuat dan didorong permintaan domestik. Josua memproyeksikan impor mencapai 7,92% YoY pada Januari 2025 atau lebih rendah dari pertumbuhan 11,07% YoY di Desember 2024. 

    Impor yang kuat juga tercermin dari PMI Manufaktur Indonesia yang naik pada Januari 2025 ke level 51,9 dan menandakan ekspansi yang berkelanjutan.

    Secara historis pada 2024, neraca perdagangan Indonesia mengumpulkan surplus mencapai US$31,04 miliar. Surplus terbesar dihasilkan pada November 2024 yang mencapai US$4,36 miliar, sementara terendah pada Juli 2024 senilai US$500,9 juta. 

    Adapun, Badan Pusat Statistik (BPS) akan menyampaikan realisasi ekspor, impor, dan neraca perdagangan Januari 2025 pada Senin (17/2/2025) pukul 11.00 WIB. 

  • Ekspor Kriya Semester I 2024 Rp197,8 T, Kementerian UMKM: Genjot Ekraf RI

    Ekspor Kriya Semester I 2024 Rp197,8 T, Kementerian UMKM: Genjot Ekraf RI

    JAKARTA – Staf Ahli Menteri UMKM Bidang Komunikasi dan Hubungan Antar Lembaga, Sudaryano Rahmalifman Lamangkona, mengatakan produk kriya dan fesyen memiliki peluang untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi Indonesia di sektor ekonomi kreatif (ekraf).

    “Peluang sektor kriya Indonesia ini tidak hanya akan memperkuat posisi Indonesia dalam industri kerajinan, tetapi juga akan memberikan kontribusi pada sektor ekonomi kreatif dengan target mencapai 27,53 miliar dolar AS, sebagaimana data dari Kemenparekraf pada tahun 2024,” ujar Sudaryano, dikutip dari keterangan resmi Kementerian UMKM di Jakarta, Minggu 16 Februari, disitat Antara. 

    Lebih lanjut, Sudaryano mengatakan, berdasarkan data Ditjen Bea dan Cukai pada semester I 2024, nilai ekspor ekonomi kreatif Indonesia telah mencapai 12,36 miliar dolar AS atau sebesar Rp197,8 triliun.

    “Angka ini naik sebesar 4,46 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada semester I 2023. Adapun yang mendominasi adalah ekspor pada subsektor kriya dengan nilai 4,75 miliar dolar AS,” ujarnya.

    Dia menjelaskan hal ini didorong oleh meningkatnya permintaan pasar global secara signifikan terhadap produk kriya dan fesyen sebagai ciptaan dan kreasi dari anak bangsa.

    “Tentu upaya ini harus dilakukan secara bersama-sama dengan konsep kolaboratif sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen sebagaimana yang telah dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto,” kata dia.

    Kementerian UMKM, lanjut dia, telah berkomitmen untuk terus mengembangkan program pembinaan dan pengembangan UMKM di seluruh tanah air.

    Adapun komitmen ini salah satunya diimplementasikan melalui pembentukan UMKM holding yang bertujuan untuk menghubungkan UMKM dengan industri yang lebih besar sehingga dapat membentuk rantai pasok kepada industri-industri tersebut.

    Sudaryano mengatakan satu upaya untuk memperluas pasar dan memperkenalkan kekayaan budaya sebagai instrumen kreatif dalam meraih keunggulan kompetitif di pasar global adalah melalui kegiatan atau pameran lokal seperti Purworejo Expo 2025 yang digelar baru-baru ini.

    “Kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya keberlanjutan serta mendorong seluruh komunitas kerajinan dan pengusaha UMKM untuk menambah informasi dan pengetahuan guna mengasah keterampilan khususnya pada sektor UMKM,” kata Sudaryano.

  • Barantin pastikan dukung peningkatan budidaya ikan koi Indonesia

    Barantin pastikan dukung peningkatan budidaya ikan koi Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat Manaor Panggabean menyampaikan bahwa pihaknya mendukung peningkatan budidaya ikan koi Indonesia untuk mendorong pertumbuhan sektor perikanan dan ekonomi nasional.

    “Barantin mendukung breeder dan pembudidayaan ikan koi di Indonesia. Melalui Barantin, ikan koi yang masuk ke Indonesia dipastikan bebas dari penyakit ikan berbahaya, dan ikan koi yang diekspor dari Indonesia memiliki kualitas yang baik,” kata Sahat pada Malam Penghargaan Indonesia-Japan Koi Show sebagaimana keterangan di Jakarta, Minggu.

    Dia menyampaikan bahwa berdasarkan data sistem Best Trust Karantina Indonesia, impor ikan koi dari Jepang selama tahun 2024 tercatat sebanyak 51.786 ekor dengan frekuensi 31 kali, dan berasal dari sekitar 10 eksportir di Jepang.

    Sahat berharap, ikan koi tersebut memiliki mutu terbaik yang kemudian dapat dibudidayakan untuk meningkatkan kualitas mutu koi lokal melalui beragam teknologi pemuliaan genetika.

    “Muaranya adalah agar kualitas dan mutu ikan koi Indonesia tidak kalah dengan leluhurnya yang ada di Jepang,” ujar Sahat.

    Terdapat beberapa varietas koi lokal Indonesia seperti Koi Kumpay Slayer dan Koi Banana atau Domas.

    Berdasarkan data di sistem Best Trust Karantina Indonesia, tercatat volume ekspor ikan koi pada tahun 2024 sebanyak 39.787 ekor dan frekuensi 292 kali, dengan tujuan ke berbagai negara di Asia, Eropa, Amerika, maupun Afrika.

    “Data di atas menunjukman potensi koi asal Indonesia yang diminati pasar global,” ucap Sahat.

    Untuk memastikan jaminan mutu dan kesehatan ikan bagi pembudidaya ikan yang melakukan ekspor, Barantin melalui Kedeputian Bidang Karantina Ikan menerapkan sistem biosecurity on farm atau Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB).

    Instalasi milik pembudidaya ikan koi yang telah tersertifikasi CKIB akan diregistrasikan ke negara tujuan ekspor, sebagai jaminan bahwa ikan koi tersebut bebas dari penyakit ikan berbahaya.

    “Saat ini ada sekitar 900 eksportir telah tersertifikasi CKIB oleh Barantin, baik untuk ikan hias maupun ikan konsumsi. Ke depannya diharapkan semakin banyak pembudidaya ikan koi yang tersertifikasi CKIB, sehingga ekspor ikan koi Indonesia semakin meningkat,” jelas Sahat.

    Sahat juga mengapresiasi penyelenggaraan Indonesia-Japan Koi Show ini yang telah menjadi wadah bagi pecinta koi hingga breeder baik dari Indonesia maupun Jepang.

    “Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi sarana untuk knowledge sharing antara breeder koi di Indonesia maupun breeder koi dari Jepang, sehingga dapat memperluas koneksi dan peluang pasar” kata Sahat.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025