Topik: ekspor

  • Mendag Targetkan Transaksi Trade Expo Indonesia 2025 Rp 269 T, Airlangga Minta Lebih Tinggi – Halaman all

    Mendag Targetkan Transaksi Trade Expo Indonesia 2025 Rp 269 T, Airlangga Minta Lebih Tinggi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan, target transaksi Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 dipatok sebesar 16,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 269 triliun (kurs Rp 16.310 per dolar AS).

    Pada Trade Expo Indonesia 2024, target transaksi yang kala itu dipatok sebesar Rp 15 miliar dolar AS. Realisasinya mencapai 22,73 miliar dolar AS.

    “Target transaksi [TEI 2025] sebesar 16,5 miliar dolar AS atau naik 10 persen dari target sebelumnya sebesar 15 miliar dolar AS,” kata Budi dalam acara launching TEI 2025 di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025).

    Untuk target pengunjung TEI 2025, dipatok sebesar 1.500 exhibitor dan dikunjungi oleh 5.000 buyer dari seluruh dunia serta 30.000 visitor.

    Dalam kesempatan sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta agar realisasi total transaksi TEI 2025 bisa di atas 25 miliar dolar AS.

    “Tentu trade expo ini yang tahun kemarin lebih [dari] target ya, targetnya 17,5 miliar dolar AS, capaiannya di atas 22 miliar dolar AS. Nah tentu kalau bapak biasanya [target] naik 10 persen, kali ini [realisasinya] mungkin di atas 25 miliar ya pak,” katanya.

    Ia mengatakan, ekspor sebagai salah satu mesin penggerak pertumbuhan ekonomi, perlu dikebut kinerjanya.

    Hal itu dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan Presiden Prabowo Subianto sebesar 8 persen.

    “Pak presiden targetnya pertumbuhan menuju 8 persen. Jadi di tengah ketidakpastian, kalau engine export kita bisa ngebut, nah ini devisa kita bisa besar,” ujar Airlangga.

  • Industri Mebel dan Kerajinan Berpotensi Jadi Sektor Unggulan RI – Halaman all

    Industri Mebel dan Kerajinan Berpotensi Jadi Sektor Unggulan RI – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Industri mebel dan kerajinan diyakini memiliki potensi besar sebagai sektor unggulan RI di masa depan.

    Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur mengatakan, ini berkat dukungan ketersediaan bahan baku yang melimpah.

    Selain itu, sumber daya manusia yang kompeten, serta pasar yang terus berkembang, baik di dalam maupun luar negeri.

    “Kita memiliki bahan baku yang cukup beragam, mulai dari kayu, rotan, bambu, hingga serat alam lainnya,” kata Sobur saat memberi sambutan dalam acara Rakernas HIMKI 2025 di Hotel Manhattan Jakarta, dikutip dari siaran pers pada Kamis (20/2/2025).

    Selain itu, industri mebel dan kerajinan juga disebut menjadi penggerak ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja serta kontribusi terhadap devisa negara.

    Sobur menyebut industri mebel dan kerajinan mampu menghasilkan produk bernilai tambah tinggi dan berdaya saing global.

    Ia mengatakan, daya saing industri furnitur dan kerajinan Indonesia di pasar global terletak pada keberlanjutan bahan baku alami, desain khas yang berciri lokal, serta tenaga kerja yang terampil.

    Meski kondisi perekonomian dunia belum sepenuhnya pulih akibat dinamika geopolitik, permintaan terhadap produk mebel dan kerajinan diyakini tetap akan tumbuh.

    Saat ini, China masih menjadi eksportir utama mebel dunia, disusul Vietnam.

    “Ekspor produk mebel dan kerajinan nasional memang mengalami perlambatan, tetapi kami optimis pertumbuhannya akan kembali meningkat,” ujar Sobur.

    “Salah satu upaya yang kami lakukan adalah melalui pameran IFEX pada Maret 2025, yang kami harapkan dapat membantu menahan penurunan ekspor pada kuartal berikutnya,” lanjutnya.

    Ia menambahkan, peluang pasar global tetap terbuka, terutama dengan meningkatnya pembangunan di berbagai negara yang mendorong permintaan furnitur dan kerajinan.

    AS dan Eropa masih menjadi pasar utama, tetapi permintaan dari kawasan tersebut cenderung menurun akibat inflasi yang tinggi.

    Oleh karena itu, industri perlu mengoptimalkan peluang di pasar baru seperti Timur Tengah, India, dan Asia.

    “Kami optimis industri furnitur nasional akan terus tumbuh, dengan target ekspor mencapai USD 6 miliar pada tahun 2030,” pungkas Sobur.

    Apresiasi Terhadap HIMKI

    Dalam sambutan pembukaan Rakernas HIMKI 2025 yang dibacakan oleh Direktur Jenderal Industri Agro, Putu Juli Ardika, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengapresiasi HIMKI atas kontribusinya dalam mendorong industri furnitur nasional.

    HIMKI dinilai terus bersinergi dengan pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan untuk mencapai target ekspor dan memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.

    Agus menegaskan bahwa hilirisasi industri hasil hutan merupakan langkah strategis yang sejalan dengan UU Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian.

    Hilirisasi ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk, memperkuat struktur industri, menciptakan lapangan kerja, serta mengurangi ketergantungan pada impor.

    “Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada Januari 2025 mencapai 53,10, menunjukkan bahwa industri sedang berada dalam fase ekspansi. Kondisi ini harus dimanfaatkan oleh para pelaku industri untuk semakin meningkatkan daya saing,” jelasnya.

     

  • Airlangga Sebut Filipina hingga India Minta RI Investasi

    Airlangga Sebut Filipina hingga India Minta RI Investasi

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan banyak negara yang meminta Indonesia untuk berinvestasi, seperti Filipina, India, dan Amerika. Dia meyakini banyak negara yang ingin belajar dari Indonesia.

    “Beberapa negara sebetulnya meminta kita juga untuk investasi di negaranya masing-masing. Seperti Filipina minta begitu, India minta begitu. Semuanya konsepnya sebetulnya belajar dari Indonesia,” kata dia dalam pembukaan pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) 2025, di Kementerian Perdagangan, Kamis (20/2/2025).

    Permintaan itu datang karena produk dari Indonesia sering kali terkena anti dumping. Untuk itulah, dalam menghindari hal tersebut, banyak negara yang meminta Indonesia berinvestasi di negaranya.

    “Ini pengalaman kita di berbagai negara ASEAN. Kalau tidak seperti ekspor mobil kita, dicek satu-satu. Jadi kalau ada satu misalnya yang diketemukan tidak memenuhi standar, dikembalikan semuanya katanya,” terangnya.

    Airlangga menyebut, untuk meningkatkan perdagangan, Indonesia juga harus menjalin kerja sama dengan 83% negara di dunia. Dia menyebut dengan adanya kebijakan Presiden AS Donald Trump, Indonesia harus mencari peluang perdagangan dari negara lainnya.

    “Nah tentu dengan perdagangan ini, dengan adanya kebijakan Trump 2.0, kita harus melihat perdagangan ke seluruh dunia, itu world trade itu di luar Amerika hampir 80%, kalau nggak salah 83%. Jadi kita harus menjalin kerjasama dengan 83% dunia,” pungkasnya

    (ada/kil)

  • 22 Ribu Produk UMKM Senilai Rp961 Juta Diekspor ke Filipina – Halaman all

    22 Ribu Produk UMKM Senilai Rp961 Juta Diekspor ke Filipina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Wakil Menteri UMKM Helvi Yuni Moraza menyampaikan, pihaknya melepas ekspor perdana 22 ribu produk UMKM ke Filipina dengan nilai transaksi Rp961 juta.

    “Ini produk makanan, fesyen, hingga kerajinan,” ujar Helvi di Kantor Kementerian UMKM, Jakarta, Kamis (20/2/2025).

    Menurut Helvi, pihaknya berkolaborasi dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) untuk melepas ekspor perdana hari ini. Terutama dalam pembiayaan pengiriman ekspor perdana hari ini.

    “Total nilai transaksi sebesar Rp 961 juta atau mendekati Rp 1 miliar,” ujar Helvi.

    Helvi berujar, selain melepas ekspor, Kementerian UMKM juga turut menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sampai saat ini, nilainya telah mencapai Rp300 triliun. Pemerintah saling berkolaborasi lintas kementerian.

    “Program UMKM ini, misalnya di Kementerian Perdagangan lewat UMKM Go Export,” tutur Helvi.

    Helvi memaparkan, kontainer ekspor akan berangkatkan pada tanggal 22 Februari dengan durasi perjalanan selama 19 hari menuju Filipina.

    “Dukungan pembiayaan pengiriman kontainer difasilitasi oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI),” terang Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM Temmy Satya Permana.

    Temmy melanjutkan, potensi sektor fesyen di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dengan banyaknya UKM yang aktif di sektor ini. Berdasarkan data BPS pada 2024 menunjukkan bahwa ekspor tekstil dan produk tekstil selama ini mengalami peningkatan, dengan nilai mencapai 9,85 miliar dolar AS dengan volume 1,6 juta ton.

    “Kinerja ekspor di sektor ini mulai dari kategori sutera, serta tekstil, karpet, rajutan hingga pakaian dan aksesoris berkontribusi terhadap peningkatan ekspor dibandingkan tahun 2023 sebesar 0,89 persen,” terang Temmy.

    Temmy menuturkan, keunggulan dari UMKM Indonesia tidak hanya menampilkan kreativitas, tetapi juga menunjukkan keunggulan kualitas produk lokal yang dapat masuk ke pasar dunia.

    Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk menjadi pintu bagi para pengusaha UMKM yang tergabung di platformnya agar bisa berdaya saing global.

    Upaya juga dilakukan melalui pemberian pendampingan dan pelatihan yang relevan dengan perkembangan saat ini. Selain itu, ada juga Kampus UMKM Shopee yang mencakup pelatihan UMKM gratis dengan kurikulum terlengkap, serta ada dukungan Rp2 juta untuk tiap UMKM baru di Shopee.

    “Seperti program ekspor Shopee yang sudah mengantarkan lebih dari 50 juta produk UMKM ekspor ke Asia Timur, Asia Tenggara, dan Amerika Latin. Lalu sudah ada lebih dari satu miliar produk UMKM yang terjual melalui fitur Shopee Live di tahun 2024,” ujar Radynal.

  • 22 UMKM RI Jualan ke Luar Negeri, Sekali Kirim Rp 1 M

    22 UMKM RI Jualan ke Luar Negeri, Sekali Kirim Rp 1 M

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melepas ekspor 22 UMKM RI ke Filipina. Kegiatan ini merupakan hasil dari aktualisasi program Capacity Building pada tahun 2024 melalui platform KAMPUS UKM dengan pendekatan ekosistem dan rantai pasok global.

    “Hari ini, kita menyaksikan pelepasan ekspor perdana produk dari 22 UMKM ke Filipina mencakup produk makanan, fesyen, dan kerajinan dengan total nilai transaksi sebesar Rp961 juta,” ujar Wakil Menteri UMKM Helvi Yuni Moraza saat memberikan sambutan di SMESCO, Jakarta, Kamis (20/2/2025)

    Potensi sektor fesyen di Indonesia, kata dia, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dengan banyaknya UKM yang aktif di sektor ini. Data juga BPS 2024 menunjukkan bahwa ekspor tekstil dan produk tekstil selama mengalami peningkatan, dengan nilai mencapai US$ 9,85 miliar dengan volume 1,6 juta ton.

    Kinerja ekspor di sektor ini mulai dari kategori sutra, serta tekstil, karpet, rajutan hingga pakaian dan aksesorinya berkontribusi terhadap peningkatan ekspor dibanding tahun 2023 sebesar 0,89%.

    Standardisasi terhadap proses produksi dan digitalisasi produk dilakukan dalam upaya penetrasi pasar serta menyiapkan produk dalam memasuki pasar global. Hal itu juga didukung dengan upaya mempertemukan pengusaha UKM terpilih dengan calon pembeli (buyer) melalui program Onsite Business Matching (OBM).

    Onsite Business Matching pada 2024 dilaksanakan sebanyak dua kali, tahap pertama dilaksanakan pada September 2024 dan tahap kedua dilaksanakan pada Desember 2024.

    OBM tahap pertama diikuti oleh 34 peserta UMKM dengan sembilan buyer yang berasal dari Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Afrika Selatan, Jerman, dan Arab Saudi. Sedangkan OBM tahap kedua diikuti oleh 30 peserta UMKM dengan 12 buyer berasal dari Malaysia, Thailand, Filipina, Australia, Hongkong, dan Uni Emirat Arab.

    (dem/dem)

  • Langkah Efisiensi, Vietnam Pangkas Kementerian dan Birokrasi Ruwet

    Langkah Efisiensi, Vietnam Pangkas Kementerian dan Birokrasi Ruwet

    Hanoi

    Pemerintah komunis Vietnam berencana untuk memangkas satu dari lima pekerjaan di sektor publik dalam lima tahun ke depan sebagai bagian dari upaya merampingkan birokrasi secara besar-besaran.

    Pada Selasa (18/1), parlemen Vietnam menyetujui pengurangan jumlah kementerian dari 18 menjadi 14. Majelis Nasional juga menyetujui dua wakil perdana menteri baru, sehingga totalnya menjadi tujuh.

    Menurut pemerintah Vietnam, sekitar 100.000 pegawai akan dirumahkan atau ditawarkan pensiun dini.

    Apa saja yang terdampak?

    Sebagai bagian dari restrukturisasi, organisasi media milik negara, pegawai negeri, polisi dan militer akan mengalami pemangkasan. Kementerian transportasi, perencanaan dan investasi, komunikasi, dan tenaga kerja semuanya telah dihapus.

    Kementerian perencanaan dan investasi yang menyetujui proyek-proyek investasi asing akan bergabung dengan kementerian keuangan, sementara kementerian transportasi dan kementerian konstruksi akan digabung. Kementerian sumber daya alam dan lingkungan hidup serta kementerian pertanian juga akan digabungkan.

    Langkah seperti ini bukan hal baru, di mana secara bertahap Vietnam mengurangi jumlah kementerian dari 36 pada awal tahun 1990-an menjadi 22 pada tahun 2021.

    Namun, para analis mencatat bahwa skala dan kecepatan reformasi sangat besar. Sekretaris Jenderal Partai Komunis, To Lam, menyebut proses tersebut sebagai “revolusi kelembagaan”.

    Tujuan utamanya adalah “memodernisasi aparatur negara Vietnam, mengatasi inefisiensi yang terus-menerus menghambat tata kelola pemerintahan dan pertumbuhan ekonomi, dan merampingkan birokrasi yang membengkak,” ujar Nguyen Khac Giang, peneliti tamu di ISEAS Yusof Ishak Institute.

    Jika dilaksanakan dengan baik, reformasi ini dapat menjadikan To Lam, yang dianggap sebagai politisi paling berkuasa di Vietnam, dan warisan Perdana Menteri Pham Minh Chinh “sebagai reformis yang berorientasi pada tindakan,” tambahnya.

    Tantangan bagi ekonomi

    Dalam pertemuan Komite Sentral pada November lalu, To Lam menyebut perubahan-perubahan tersebut sebagai kebutuhan ekonomi, menggambarkan institusi-institusi sebagai “penghambat kemacetan,” dan menambahkan bahwa reformasi itu bertujuan untuk membuat pemerintah menjadi “ramping, kompak, kuat, efisien, efektif, dan berdampak.”

    Mengutip media pemerintah Vietnam, mantan Direktur Central Institute for Economic Management, Nguyen Dinh Cung, mengatakan bahwa reformasi ini akan meningkatkan efisiensi ekonomi di Vietnam.

    “Sebuah proyek investasi mungkin memerlukan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikan prosedurnya,” katanya.

    “Pada saat prosedur-prosedur tersebut selesai, peluang bisnis mungkin telah hilang, dan rencana-rencana awal harus direvisi.”

    Selain itu menurut Cung, perampingan kementerian dan komisi akan memudahkan dokumen investasi serta skema infrastruktur dan real estate.

    Ia pun menambahkan bahwa hal ini juga akan menyelesaikan beberapa tumpang tindih kelembagaan yang membuat pemerintah berada di arah yang berlawanan: “Satu lembaga mengharuskan Anda ke kanan sementara lembaga lain menuntut Anda ke kiri. Masalah ini cukup umum terjadi.”

    Reformasi ini dilakukan di tengah kekhawatiran di Hanoi tentang laju perubahan ekonomi.

    Sebagai negara yang ekonominya bergantung pada ekspor, Vietnam menghadapi ketidakpastian akan hubungan perdagangan dengan pasar terbesarnya, Amerika Serikat (AS), apalagi di masa kepresidenan Donald Trump.

    Trump telah mengancam akan memberlakukan tarif sebesar 10%-20% untuk semua impor dan sebelumnya telah melabeli Vietnam sebagai “pelanggar terburuk” perdagangan AS karena surplus yang besar, yang telah meningkat secara besar-besaran sejak 2019.

    Hai Hong Nguyen, seorang dosen senior di VinUniversity, mencatat bahwa 40 tahun setelah mengadopsi prinsip-prinsip pasar bebas, Vietnam saat ini menjadi negara berpenghasilan menengah ke bawah dan dipandang secara internasional sebagai model pembangunan.

    Namun, “berdasarkan semua indikasi, Vietnam seharusnya berkembang lebih cepat dan berada di tingkat pembangunan yang lebih tinggi,” tambahnya.

    Konsolidasi kekuasaan

    Reformasi ini juga memiliki dimensi politik. To Lam menjadi ketua partai pada Agustus lalu setelah kematian pendahulunya, Nguyen Phu Trong, yang mengubah Vietnam dengan kampanye anti-korupsi dengan jargon “api penyucian”.

    Sebelumnya sebagai menteri keamanan publik, To Lam mengumpulkan kekuatan yang signifikan dengan memelopori upaya antikorupsi. Sejak 2021, pejabat dari Kementerian Keamanan Publik, militer, dan polisi semakin banyak mengisi mayoritas kursi di Politbiro, badan pembuat keputusan tertinggi.

    Setelah naik ke jabatan tertinggi partai, To Lam terus mengonsolidasikan kekuasaan yang mengarah pada tuduhan kecenderungan diktator. Awal tahun ini, ia sempat memegang jabatan sebagai ketua partai dan presiden negara, sebuah konsentrasi kekuasaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Vietnam.

    Momen reformasi ini sangat penting, karena terjadi setahun menjelang kongres Partai Komunis pada 2026 mendatang, di mana kepemimpinan To Lam akan dikonfirmasi. Meski sebagian besar analis memperkirakan dia akan mendapatkan masa jabatan berikutnya sebagai sekretaris jenderal, ada desas-desus ketidakpuasan di dalam partai.

    Beberapa pengamat menarik persamaan antara reformasi kelembagaan Vietnam dan rencana pemerintahan Trump yang akan datang untuk merombak pemerintah AS. David Brown, mantan diplomat AS di Vietnam, mengatakan bahwa pendekatan Trump bertujuan untuk “memperkuat kendalinya atas negara itu.”

    Demikian pula To Lam yang “berniat untuk menempatkan orang-orang kepercayaannya pada jabatan-jabatan penting,” terutama jika hal itu dibarengi dengan perombakan struktur pemerintahan yang sudah lama tertunda, tambahnya.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Haris Rusly Moti: Waspadai Kepentingan Geopolitik

    Haris Rusly Moti: Waspadai Kepentingan Geopolitik

    loading…

    Eksponen Gerakan Mahasiswa 1998 Yogyakarta Haris Rusly Moti mengingatkan masyarakat mengenai adanya kepentingan geopolitik di tengah kondisi sosial bernegara. Foto/Ist

    JAKARTA – Eksponen Gerakan Mahasiswa 1998 Yogyakarta Haris Rusly Moti mengingatkan masyarakat mengenai adanya kepentingan geopolitik di tengah kondisi sosial bernegara.

    Dia menilai hal itu sepatutnya untuk diwaspadai bersama oleh semua komponen bangsa tanpa terkecuali. Pasalnya, pengaruh geopolitik nantinya berpotensi melahirkan eskalasi politik.

    “Kepentingan geopolitik berpotensi mulai menunggangi situasi sosial untuk menciptakan eskalasi politik. Sejumlah kebijakan nasionalistik kerakyatan yang menjadi dasar dan arah pemerintahan Prabowo berpotensi mengundang masuknya tangan-tangan senyap menciptakan situasi eskalatif,” ujar Haris kepada wartawan, Kamis (20/2/2025).

    Sejumlah kebijakan nasionalistik kerakyatan yang dibangun di atas dasar dan arah Pembukaan UUD 1945 itu, yakni keputusan bergabungnya Indonesia menjadi anggota BRICS, pembentukan Danantara dan Bank Emas, kewajiban penempatan 100 persen devisa hasil ekspor (DHE) sumber daya alam di dalam negeri, efisiensi untuk mengendalikan utang luar negeri dan mencegah kebocoran, dan program hilirisasi komoditi.

    Haris mengatakan, pada masa lampau, tangan-tangan geopolitik masuk secara terbuka melalui lembaga donor kepada sejumlah organisasi konvensional, seperti LSM dan ormas. Tujuannya, dalam rangka mendikte arah kebijakan pemerintah. Namun, dia melihat kini pola tersebut tampak berbeda jika dilihat secara komprehensif.

    “Saya melihat saat ini berbeda, polanya dengan melakukan rekayasa salah paham terhadap sejumlah kebijakan pemerintah untuk membenturkan masyarakat dan mengobarkan kemarahan publik melalui sosial media dan open source,” katanya.

    “Akan tetapi, jiwa patriotik Presiden Prabowo menempatkannya tidak pernah memecah belah dan membenturkan masyarakat untuk urusan kekuasaan. Seperti yang pernah terjadi kemarin kemarin, masyarakat diaduk aduk melalui influencer dan buzzer, membenturkan kelompok si anu dengan kelompok si ono,” sambungnya.

  • Masakan Jawa Terkenal Manis, Ini Alasannya

    Masakan Jawa Terkenal Manis, Ini Alasannya

    Liputan6.com, Yogyakarta – Kehadiran rasa manis yang dominan dalam masakan Jawa memiliki akar sejarah yang terkait dengan kebijakan kolonial Belanda pada abad ke-19. Kebijakan tanam paksa yang diterapkan oleh Gubernur Jenderal Van Den Bosch pada tahun 1831 tidak hanya mengubah lanskap pertanian Jawa, tetapi juga membentuk karakteristik kuliner yang bertahan hingga saat ini.

    Mengutip dari berbagai sumber, krisis keuangan yang melanda pemerintah Hindia Belanda pasca perang Diponegoro menjadi titik balik dalam sejarah kuliner Jawa. Van Den Bosch, yang saat itu menghadapi permasalahan keuangan, mengeluarkan kebijakan yang mengharuskan petani di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta menanam tebu secara masif untuk kepentingan ekspor.

    Selama sembilan tahun masa tanam paksa, lahan pertanian di Jawa didominasi oleh tanaman tebu. Kondisi ini secara tidak langsung memaksa masyarakat lokal untuk beradaptasi dengan ketersediaan bahan baku yang ada.

    Gula, sebagai hasil olahan tebu, menjadi bahan yang mudah didapat dan akhirnya terintegrasi ke dalam pola masak masyarakat Jawa. Berbagai hidangan tradisional Jawa mulai mengadopsi penggunaan gula sebagai bahan utama.

    Nasi gandul, yang merupakan makanan khas Pati, menggunakan kuah manis sebagai ciri khasnya. Selat solo, hidangan warisan kolonial, juga mengedepankan perpaduan rasa manis dalam bumbu-bumbunya.

    Bahkan soto, yang dikenal sebagai sup tradisional, di wilayah Jawa sering ditambahkan kecap manis untuk memperkaya rasanya. Transformasi kuliner ini tidak terbatas pada makanan utama saja.

    Minuman tradisional Jawa seperti wedang ronde, wedang uwuh, dan berbagai jenis jamu juga menggunakan gula sebagai komponen penting. Penggunaan gula dalam minuman tradisional ini bahkan banyak yang meyakini memiliki fungsi medis dalam pengobatan tradisional Jawa.

    Pola konsumsi yang terbentuk selama era tanam paksa ini kemudian mengakar kuat dalam budaya Jawa. Generasi ke generasi mewarisi preferensi rasa manis ini melalui resep-resep yang diturunkan dalam keluarga.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Pabrik Sanken di Cikarang yang Tutup Bukan Bagian PT Sanken Argadwija

    Pabrik Sanken di Cikarang yang Tutup Bukan Bagian PT Sanken Argadwija

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pabrik PT Sanken Indonesia di Kawasan Industri MM2100, Cikarang, Jawa Barat akan menghentikan produksinya pada Juni 2025. Saat ini proses produksi masih dilakukan. Penutupan pabrik berdampak pada 459 pekerja aktif yang berpotensi terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

    Ketua PUK SPEE FSPMI PT Sanken Indonesia, Dedy Supriyanto mengungkapkan PT Sanken Indonesia merupakan bagian dari Sanken Electric yang merupakan induk perusahaan di Jepang.

    “PT Sanken Indonesia anak perusahaan Sanken Electric yang Jepang,” ungkap Dedy kepada CNBC Indonesia, Kamis (20/2/2025).

    Dedy juga menegaskan bahwa PT Sanken Indonesia tidak ada hubungan dengan PT Sanken Argadwija meskipun keduanya memiliki entitas yang sama yaitu Sanken.

    “Tidak ada hubungan,” sebutnya.

    Untuk PT Sanken Indonesia, pabrik yang berlokasi di kawasan MM2100 memproduksi transformator (trafo), UPS (Uninterruptible Power Supply) dan power supply, bukan alat-alat rumah tangga elektronik seperti lemari es, showcase, water dispenser, solar water heater, mesin cuci, air conditioner, television, rice cooker, kipas angin dan produk-produk rumah tangga lainnya.

    “Untuk di PT Sanken Indonesia produksi Power Suplai, transformers dan komponen elektronik lain,” sebutnya.

    Sementara itu, Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kemenperin Ronggolawe Sahuri mengungkapkan PT Sanken Argadwija yang memproduksi peralatan rumah tangga masih beroperasi. PT Sanken Argadwija berada di Tangerang, Banten. Adapun pabrik ini juga melayani pasar ekspor yang cukup besar, sehingga barangnya bukan hanya dipasarkan di dalam negeri.

    “Produk yang dihasilkan diekspor sebesar 40%. Sisanya dijual di dalam negeri,” sebut Ronggolawe.

    (wur)

  • Sederet Mobil Produksi Indonesia yang Diekspor, Mana yang Terlaris?

    Sederet Mobil Produksi Indonesia yang Diekspor, Mana yang Terlaris?

    Jakarta

    Mobil produksi Indonesia laris manis di pasar luar negeri. Tahukah detikers, mobil apa saja yang banyak diekspor? Simak data ekspor mobil dari Indonesia berikut ini, lengkap dengan merek dan model-modelnya.

    Data Ekspor Mobil Indonesia

    Dilihat dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) di situs resminya, ada 33.971 unit mobil utuh (CBU) dari Indonesia yang diekspor dalam bulan Januari 2025. Jumlah tersebut naik jika dibandingkan dengan bulan Januari 2024 yang jumlah ekspornya 29.505 unit.

    Sementara jika melihat data ekspor sepanjang tahun 2024, industri otomotif Indonesia mengekspor sebanyak 472.194 unit CBU. Jumlah tersebut menurun 6,5 persen dibandingkan ekspor sepanjang 2023 yang mencatatkan 505.134 unit.

    Selain mengekspor mobil utuh (CBU), industri otomotif Indonesia juga mengekspor mobil dalam bentuk terurai (CKD) dan dalam bentuk komponen. Selama 2024, tercatat ekspor CKD mencapai 46.311 unit, turun 29,6 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 65.781 unit. Sementara ekspor komponen mobil 2024 ada sebanyak 153.075.695 buah.

    Merek dan Model yang Terbanyak Diekspor

    Mengawali tahun 2025, ada 9 merek mobil yang sudah diekspor. Berikut ini sederet mobil ekspor terlaris Januari dan model-model yang selama ini diekspor:

    1. Toyota

    Ekspor pada Januari 2025: 10.365 unit

    Pabrik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) selama ini mengekspor sejumlah model, seperti Avanza, Veloz, Fortuner, Innova Zenix, dan Yaris Cross.

    2. Daihatsu

    Ekspor pada Januari 2025: 9.412 unit

    Daihatsu selama ini mengekspor Gran Max minibus dan pikap. Selain merek sendiri, pabrikan Daihatsu juga mengekspor merek Toyota dan Mazda. Beberapa mereknya seperti Mazda Bongo, Toyota Town Ace, Lite Ace, Rush, Raize, dan Wigo.

    3. Mitsubishi

    Ekspor pada Januari 2025: 6.868 unit

    Mitsubishi Indonesia banyak memenuhi permintaan dari negara-negara di kawasan Timur Tengah, Afrika, dan Asia. Model yang diekspor antara lain Xpander, Xforce, dan Pajero Sport. Di luar mereknya sendiri, Mitsubishi juga mengekspor Nissan Livina buatan Indonesia.

    4. Hyundai

    Ekspor pada Januari 2025: 2.948 unit

    Pabrik Hyundai di indonesia memproduksi dua model untuk kebutuhan ekspor, yaitu Creta dan Stargazer.

    5. Suzuki

    Ekspor pada Januari 2025: 1.830 unit

    Suzuki Indonesia mengekspor ke sejumlah negara seperti Arab Saudi, Qatar, Brunei Darussalam, Kamboja, Filipina, Laos, Tahiti, hingga Barbados. Beberapa model yang diekspor adalah Ertiga, Carry, APV, dan XL-7.

    6. Honda

    Ekspor pada Januari 2025: 1.706 unit

    Honda Indonesia mengekspor mobil untuk memenuhi pasar Filipina, Thailand, Meksiko, Vietnam, hingga Brunei Darussalam. Model yang diekspor antara lain Honda Brio dan BR-V.

    7. Isuzu

    Ekspor pada Januari 2025: 440 unit

    Isuzu Indonesia selama ini mengekspor truk Traga untuk beberapa negara yang di kawasan Amerika Selatan dan Asia.

    8. Chery

    Ekspor pada Januari 2025: 281 unit

    Chery Indonesia sejak 2022 memproduksi mobil lewat pabrik rekanan, yaitu Handal Indonesia Motor. Sejak November 2024, Chery mulai mengekspor Omoda 5 dengan setir kiri menuju Vietnam.

    9. Wuling

    Ekspor pada Januari 2025: 41 unit

    Wuling Indonesia selama ini mengekspor beberapa model, seperti Air ev, BinguoEV, Formo Max, Confero, Formo, Cortez, dan Alvez.

    Itulah tadi sederet mobil produksi Indonesia yang diekspor ke luar negeri. Tiga merek besar Indonesia selalu berada di posisi tertinggi, yaitu Toyota, Daihatsu, kemudian Mitsubishi.

    (bai/row)