Topik: ekspor

  • Bahlil Tahan Ekspor Listrik ke Singapura, Ini Alasannya

    Bahlil Tahan Ekspor Listrik ke Singapura, Ini Alasannya

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta Singapura untuk berinvestasi pada sektor hilirisasi di Indonesia apabila ingin membeli listrik hijau dari Indonesia.

    “Dia (Singapura) harus melakukan investasi bareng, kan kita lagi dorong hilirisasi. Ya, dia juga melakukan investasi bareng, dong,” ujar Bahlil ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat.

    Bahlil menyampaikan bahwa ekspor energi hijau berupa listrik dari Indonesia ke Singapura harus dibarengi dengan perlakuan yang adil antara kedua belah pihak.

    Apabila Indonesia memberikan listrik hijau kepada Singapura, ujar Bahlil, maka Singapura juga harus memberi sesuatu kepada Indonesia.

    “Ini kan di kawasan ASEAN, kami ingin untuk berbagi. Kami ingin berbagi dengan Singapura, tetapi Singapura bagi kita apa?” kata dia lagi.

    Bahlil menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto meminta kepada dirinya untuk memprioritaskan kepentingan nasional dalam membuat kebijakan, termasuk terkait ekspor listrik ke Singapura.

    Saat ini, katanya melanjutkan, tim Indonesia dengan tim Singapura sedang berunding untuk mencari format terbaik terkait ekspor listrik.

    “Tim kami dengan tim dari pihak Singapura itu lagi berunding, lagi mencari formatnya yang baik,” kata Bahlil.

    Ketika masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia siap mengekspor elektrifikasi hijau yang berasal dari energi baru terbarukan (EBT) ke Singapura dengan besaran 2-3 gigawatt.

  • #Produktifdinegerisendiri: Kelola Serai Wangi, Erdi Pratama Buktikan Sukses di Negeri Sendiri

    #Produktifdinegerisendiri: Kelola Serai Wangi, Erdi Pratama Buktikan Sukses di Negeri Sendiri

    Jakarta, Beritasatu.com – Banyak individu yang telah membuktikan bahwa #Produktifdinegerisendiri bisa berbuah kesuksesan tanpa harus meninggalkan kampung halaman. Dengan kreativitas, ketekunan, dan strategi yang tepat, kita mampu menciptakan peluang dan mencapai kemandirian finansial di daerah asal tanpa harus pergi ke luar negeri.

    Berwirausaha, mengembangkan bisnis berbasis kearifan lokal, atau memanfaatkan teknologi digital untuk menjangkau pasar yang lebih luas adalah beberapa strategi yang telah membawa banyak anak muda menuju kesuksesan.

    Misalnya saja sosok petani serai wangi Erdi Pratama. Pria berusia 30 tahun tersebut sangat sukses dengan usahanya. Lantas, bagaimana kisahnya?

    Kisah Sukses Erdi Pratama

    Erdi Pratama berperan sebagai mentor islamic sociopreneur development program (ISDP) 2022 dan CEO MP Natural. Ketertarikannya pada bisnis minyak atsiri bermula dari dorongan mentornya yang meyakini bahwa siapa pun yang mengelola bahan baku ciptaan Allah dapat memiliki bisnis besar.

    Lulusan ekonomi bisnis IPB University tahun 2017 ini menyadari bahwa minyak atsiri merupakan bahan baku utama dalam industri wewangian. Setahun setelah menyelesaikan studinya, ia mendirikan MP Natural pada 2018, sebuah perusahaan konsultasi yang berfokus pada proyek pertanian dan kehutanan.

    Pada tahun yang sama, Erdi menerima penghargaan dari Singapore International Foundation dan mendapatkan hibah senilai S$ 20.000 untuk memperluas dampak usahanya. Serai wangi menjadi pilihan utama Erdi karena proses pengolahannya yang relatif mudah dan memiliki prospek pasar yang menjanjikan, terutama untuk ekspor.

    Produk turunan minyak atsiri seperti kosmetik dan parfum semakin banyak diminati, menjadikan usaha ini memiliki potensi besar. Dengan visi membangun desa mandiri yang terintegrasi dari sektor hulu hingga hilir, ia mendirikan PT Musim Panen Harmonis pada Oktober 2017 sebagai perusahaan agribisnis yang berfokus pada tanaman aromatik dan ekstrak bahan baku alam.

    Ketertarikannya terhadap serai wangi tidak lepas dari penelitian skripsinya yang membahas tanaman bernama ilmiah Cymbopogon nardus.

    Selain itu, ia melihat bahwa serai wangi adalah komoditas yang cocok bagi pebisnis agribisnis pemula seperti dirinya. Tanaman ini mudah ditanam, memiliki pasar yang luas, dan minyak atsiri yang dihasilkannya (Citronella) sedang banyak dibutuhkan oleh industri, sehingga harga jualnya terus meningkat.

    Dalam satu hektare lahan, tanaman serai wangi yang ditanam selama tiga bulan dapat menghasilkan hingga 70 kilogram minyak atsiri setelah melalui proses penyulingan. Sejak memulai usaha pada Juni 2018, Erdi telah berhasil memanen dua hektare dari total 20 hektare lahan yang dikelolanya. Ia menargetkan seluruh lahan tersebut akan tertanami pada Januari 2019.

    Lahan yang digunakan Erdi berlokasi di Desa Karacak, Leuwiliang, Bogor. Lahan tersebut sebelumnya tidak terkelola selama 20 tahun dan hanya ditanami buah-buahan yang sering dipanen secara tidak teratur oleh masyarakat setempat.

    Untuk mengatasi keterbatasan modal, Erdi menjalin kerja sama dengan pemilik lahan, yang kemudian bertindak sebagai komisaris perusahaan. Keluarga pemilik lahan juga membantu menyediakan infrastruktur seperti tempat penyulingan serta biaya operasional karyawan.

    Dalam menjalankan bisnisnya, Erdi dibantu oleh seorang rekan yang bertugas melatih petani, melakukan kontrol, penyulingan, dan survei lahan untuk ekspansi. Selain itu, dua orang petani juga direkrut dan dilatih agar dapat mengelola lahan secara mandiri.

    Menariknya, Erdi tidak berasal dari keluarga petani. Orang tuanya adalah pengusaha di bidang tour and travel, kontraktor alat kesehatan, dan properti. Ketertarikannya pada pertanian justru muncul sejak kecil karena sering bermain game Harvest Moon. Sejak saat itu, ia bertekad untuk mendalami bidang pertanian dan memilih IPB sebagai tempatnya menimba ilmu.

    Keputusan Erdi untuk terjun ke dunia pertanian mendapat dukungan penuh dari keluarganya. Setelah sukses mengelola lahan di Bogor, pria kelahiran 9 Maret 1995 ini berencana memperluas bisnisnya ke Sukabumi dan Kalimantan.

    Ia juga tengah mencari mitra yang memiliki lahan seluas 15-20 hektare atau petani di desa lain yang tertarik untuk menanam dan menyuling serai wangi guna memperluas jaringan produksinya.

    Kisah Erdi Pratama menjadi bukti nyata bahwa #Produktifdinegerisendiri dapat berbuah kesuksesan tanpa harus diraih di perantauan. Dengan kreativitas, ketekunan, dan strategi yang tepat, kita dapat menciptakan peluang di daerah sendiri. Bisnis minyak atsiri berbasis serai wangi yang dikembangkannya tidak hanya membawanya menuju kemandirian finansial, tetapi juga membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.

  • Pemerintah Izinkan Freeport Ekspor Konsentrat Tembaga hingga Juni 2025

    Pemerintah Izinkan Freeport Ekspor Konsentrat Tembaga hingga Juni 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah akhirnya memberikan izin ekspor konsentrat tembaga kepada PT Freeport Indonesia (PTFI) hingga Juni 2025. Keputusan ini diambil dalam rapat terbatas (ratas) yang melibatkan sejumlah kementerian terkait.

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjelaskan, izin ekspor ini diberikan setelah melalui diskusi panjang dengan kementerian terkait, termasuk Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian ESDM.

    “Dalam keputusan rapat, kami mempertimbangkan kepentingan negara, perusahaan, dan rakyat Papua,” ujar Bahlil di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (21/2/2025).

    Sesuai aturan dalam undang-undang, batas akhir izin ekspor semula yaitu 31 Desember 2024. Pemerintah sebelumnya telah mendorong PTFI untuk menghentikan ekspor konsentrat tembaga dan mengalihkannya ke pemurnian dalam negeri, seiring dengan selesainya pembangunan smelter PTFI di Gresik, Jawa Timur.

    Namun, insiden kebakaran yang terjadi di smelter PTFI Gresik pada Oktober 2024 menyebabkan penundaan operasional. Akibatnya, terjadi penumpukan konsentrat tembaga di gudang PTFI. Setelah dilakukan audit, kebakaran tersebut dinyatakan sebagai insiden kecelakaan murni.

    Berdasarkan hasil audit ini, pemerintah akhirnya menerbitkan kembali izin ekspor konsentrat tembaga hingga Juni 2025, dengan syarat smelter di Gresik harus selesai dan beroperasi kembali pada akhir semester I 2025.

    Atas dasar itu, pemerintah melalui ratas memutuskan untuk memberikan izin ekspor Freeport hingga smelter yang rusak selesai diperbaiki pada Juni 2025. Bahlil juga sudah meminta Dirut Freeport Indonesia Tony Wenas untuk menandatangani pernyataan resmi di atas meterai.

  • Daftar Bank BUMN di Indonesia dan Perannya dalam Perekonomian Nasional

    Daftar Bank BUMN di Indonesia dan Perannya dalam Perekonomian Nasional

    Jakarta: Bank BUMN atau Bank Badan Usaha Milik Negara memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. 
     
    Bank-bank ini dikelola oleh pemerintah dan bertujuan untuk memberikan layanan keuangan bagi masyarakat luas, termasuk pelaku usaha, UMKM, hingga korporasi besar. 
     
    Lalu, bank apa saja yang termasuk dalam kategori Bank BUMN? Simak daftar lengkapnya berikut ini, seperti yang dirangkum berbagai sumber, salah satunya dari laman Ajaib.

    Apa itu bank BUMN?
    Bank BUMN adalah bank yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh pemerintah Indonesia. Sebagai lembaga keuangan yang dikelola negara, Bank BUMN bertugas untuk mendukung kebijakan ekonomi nasional, menyediakan akses perbankan bagi masyarakat, serta membantu pembiayaan sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, pertanian, dan UMKM.

    Selain berorientasi pada profit, Bank BUMN juga memiliki tanggung jawab sosial dalam mendorong pemerataan ekonomi. 
     
    Oleh karena itu, banyak program bantuan kredit dan pendanaan yang disalurkan melalui bank-bank ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

    Daftar Bank BUMN di Indonesia

    Saat ini, terdapat lima bank besar yang berstatus sebagai Bank BUMN, yaitu:

    Bank Rakyat Indonesia

    Bank Rakyat Indonesia (BRI) tercatat sebagai bank Pemerintah pertama di Indonesia. Pendiriannya secara resmi berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 1946. Namun, ihwal beroperasinya BRI telah dimulai sejak 16 Desember 1895 di kota Purwokerto, Jawa Tengah dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden.
     
    Operasional BRI sempat terhenti sementara waktu di tahun 1948 akibat berkecamuknya perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Operasional BRI baru mulai aktif kembali setelah Perjanjian Renville pada tahun 1949 yang disertai dengan perubahan namanya menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat.
     
    Pada tahun 2003, BRI resmi melantai di bursa saham dengan kode saham BBRI. Meski berstatus perusahaan publik, saham mayoritas BRI masih dipegang oleh Pemerintah. Kini, aset BRI telah menembus di atas Rp1.000 triliun.
     
    Sejumlah produk terkenal BRI antara lain Tabungan Simpedes, Tabungan Haji, Tabungan BRI Simpel (khusus pelajar), Junio (bagi anak di bawah 12 tahun), dan Bancassurance BRI Life.
     

    Bank Mandiri

    Bank pelat merah ini memiliki sejarah panjang sebelum resmi beroperasi pada 2 Oktober 1998. Bank Mandiri merupakan gabungan dari empat bank Pemerintah yang dilikuidasi, yaitu Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo).
     
    Bank Mandiri tercatat sebagai bank pertama yang asetnya menembus Rp1.000 triliun. Saat ini, Bank Mandiri memiliki aset senilai lebih dari Rp1.500 triliun. Kantor cabangnya tercatat lebih dari 1.200 buah di seluruh Indonesia dan banyak mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Bank Mandiri juga memiliki beberapa kantor cabang di luar negeri.
     
    Sejumlah produk unggulan Bank Mandiri antara lain Tabungan Mandiri, Deposito Mandiri, Kartu kredit Mandiri, Bancassurance AXA Mandiri, dan M-Banking Mandiri.
     

    Bank Negara Indonesia

    Tak lama setelah BRI resmi berdiri, terbentuk pula Bank Negara Indonesia (BNI). Bank satu ini diresmikan pada 5 Juli 1946.
     
    Berdirinya BNI diawali pada 9 Oktober 1945. Saat itu, terbentuk Yayasan Poesat Bank Indonesia. Lalu pada 5 Juli 1946 dan ada pula bank sentral dengan nama Bank Negara Indonesia (BNI). Keduanya pun melebur menjadi satu. Setiap tanggal 5 Juli 1946 kemudian diperingati sebagai Hari Bank Nasional.
     
    Kini, BNI sudah memiliki ribuan cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Ada pula beberapa cabangnya di luar negeri.
     
    Sampai saat ini, BNI memiliki aset sekitar Rp800 triliun. BNI Taplus, Taplus Muda (khusus anak muda), Taplus Anak (khusus pelajar), Deposito BNI, dan Bancassurance BNI Life adalah beberapa produk unggulan BNI.
     

    Bank Tabungan Negara

    Fokus Bank Tabungan Negara (BTN) sejak awal berdiri adalah sektor perumahan. Lebih spesifik, bank ini berfokus pada perencanaan kepemilikan rumah bagi masyarakat. Maka tak heran bila BTN identik dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Tambah pula, Pemerintah telah menggulirkan program 1 juta rumah sejak beberapa tahun lalu.
     
    Total aset yang dikelola oleh bank BTN sendiri saat ini mencapai Rp375 triliun. Dua produk terkenal BTN adalah KPR BTN dan KPA BTN.
     
    Cikal bakal Bank BTN dimulai pada tahun 1897 dengan berdirinya Postspaarbank di Jakarta (Batavia kala itu). Sekitar empat dekade kemudian, Jepang mengambil alih Postpaarbank dari pihak Belanda. Jepang kemudian mengganti nama Postspaarbank menjadi Tyokin Kyoku.
     
    Setelah kemerdekaan Indonesia, Tyokin Kyoku diambil alih oleh Pemerintah Indonesia dan namanya diubah menjadi Kantor Tabungan Pos RI. Pada tanggal 9 Februari 1950, namanya berubah lagi menjadi Bank Tabungan Pos.
     
    Nama Bank Tabungan Pos resmi berganti menjadi Bank Tabungan Negara pada tahun 1963. Hal ini berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 4 Tahun 1963.
     

    Bank Syariah Indonesia

    Bank BUMN termuda adalah Bank Syariah Indonesia (BSI). Bank syariah terbesar di tanah air ini resmi beroperasi sejak 1 Februari 2021.
     
    BSI adalah hasil merger atau penggabungan tiga bank syariah BUMN. Ketiga bank yang dimaksud adalah PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS), PT Bank BNI Syariah (BNIS), dan PT Bank Syariah Mandiri (BSM). Tujuan dari merger ini sendiri adalah untuk mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia.
     
    Saat ini, BSI memiliki aset sekitar Rp200 triliun. Dengan jumlah tersebut, BSI langsung masuk top 10 bank terbesar di Indonesia dari sisi aset. Sementara itu, modal intinya tercatat Rp20,4 triliun. Produk terkenal BSI antara lain BSI Tabungan Easy Wadiah, BSI Tabungan Efek Syariah, BSI Tabungan Haji Muda, dan BSI Reksa Dana Syariah.
     

    Bank BUMN memiliki peran krusial dalam perekonomian Indonesia, baik dalam mendukung UMKM, memfasilitasi akses keuangan, hingga membiayai infrastruktur. Dengan layanan dan produk yang terus berkembang, Bank BUMN menjadi pilihan utama masyarakat dalam memenuhi kebutuhan perbankan mereka.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Freeport Dapat Restu Ekspor Konsentrat, Ini Alasan Bahlil

    Freeport Dapat Restu Ekspor Konsentrat, Ini Alasan Bahlil

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebutkan pemerintah akan memberikan relaksasi izin ekspor konsentrat tembaga khususnya untuk PT Freeport Indonesia (PTFI). Di mana sejatinya, ekspor konsentrat tersebut sudah berakhir pada 31 Desember 2024 lalu.

    Bahlil menyebutkan, izin ekspor konsentrat tembaga tersebut akan diberikan untuk PTFI setidaknya hingga perbaikan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga PTF, di Gresik, Jawa Timur tuntas pada Juni 2025.

    Memang, pada Oktober 2024 lalu, smelter tembaga PTFI mengalami kejadian kebakaran yang membuat perusahaan tersebut harus menghentikan operasinya.

    “Smelter ini sebenarnya sudah jadi. US$ 3 miliar sudah sempat diresmikan. Kemudian kan kita tahu bahwa terjadi kebakaran. Tapi setelah dicek ternyata baik asuransi maupun dari Polisi mengatakan bahwa ini memang terjadi kesalahan yang tidak disengaja. Artinya kahar (force majeure),” kata Bahlil saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (21/2/2025).

    Lantas apa pertimbangan pemerintah untuk memberikan relaksasi izin ekspor konsentrat tembaga PTFI?

    Berbicara hal itu, Bahlil menyebutkan jika negara tidak memberikan izin ekspor konsentrat tembaga untuk PTFI, salah satu hal yang dikorbankan adalah ribuan karyawan PTFI yang terancam dirumahkan.

    Hal itu, lantaran smelter PTFI tidak bisa beroperasi, sedangkan produksi tembaga yang dilakukan PTFI tidak bisa diproses menjadi katoda tembaga. Sehingga operasi PTFI pun terhambat.

    Pun, kata Bahlil, saat ini negara sudah memegang kepemilikan PTFI lebih dari setengahnya yakni mencapai 51%. “Karena 51% saham freeport itu kan sudah beli negara. Masalahnya gini loh. Kalau kita tidak izinin, karyawannya itu jadi apa tuh? Gitu loh,” tegasnya.

    Belum lagi, lanjutnya, perputaran ekonomi khususnya di Timika, Papua juga terancam lantaran hasil tambang tembaganya tidak bisa diproses maupun diekspor.

    “Aku mikir, kalau tidak kita izinin pendapatan untuk Papua, Timika sama Pemda Papua gimana? Terkecuali konsentratnya itu masuk di Smelter supaya ada perputaran ekonomi. Tapi kalau ini stuck. Abis stuck dia nggak bisa produksi. Karyawan semua disuruh stay. Yang nanggung siapa?,” tambah Bahlil.

    Walaupun pemerintah akan memberikan izin ekspor konsentrat tembaga untuk PTFI setidaknya hingga Juni 2025, Bahlil klaim pemerintah tidak akan terus terlena dengan kondisi tersebut.

    Dia menyebutkan, pihaknya akan tegas jika PTFI tidak kunjung menyelesaikan pembenahan pabrik tembaganya, maka pemerintah tidak segan untuk memberikan sanksi tegas untuk PTFI.

    “Saya sudah minta Pak Tony Wenas (Presiden Direktur PTFI) untuk tanda tangan pernyataan diatas materai dinotariskan agar kalau sampai bulan Juni pun tidak selesai maka dia akan mendapatkan sanksi,” imbuhnya.

    Tidak terkecuali, Bahlil juga mengungkapkan pemerintah juga memberikan sanksi berupa pajak ekspor tertinggi untuk PTFI lantaran tidak menepati kebijakan pemerintah untuk menghentikan ekspor konsentrat tembaga pada 31 Desember 2024 lalu. “Yang untuk ekspornya kita memberikan pajak ekspor yang maksimal,” tandasnya.

    (pgr/pgr)

  • Rusia Kalah! Ternyata Gandum dari 2 Negara Ini yang Jajah RI di 2024

    Rusia Kalah! Ternyata Gandum dari 2 Negara Ini yang Jajah RI di 2024

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia bergantung 100% kebutuhan gandum dari pasokan impor. Setidaknya, Indonesia mengimpor sekitar 10-11 juta ton gandum per tahun.

    Sepanjang Januari-November 2024, Indonesia mengimpor 11,46 juta ton gandum. Naik 18,1% secara tahunan dibandingkan 2023. Akibat Pandemi Covid-1, impor gandum RI sempat anjlok 17,6% jadi 9,45 juta ton di tahun 2022. Lalu kembali mengalami kenaikan 14,9% jadi 10,86 juta ton pada tahun 2023. 

    Lalu dari mana saja Indonesia mengimpor gandum? Negara mana pemasok terbesar? Ternyata bukan Rusia atau Ukraina, melainkan Australia.

    Asosiasi Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) mencatat, impor gandum Australia ke RI sebanyak 830.837 metrik ton (MT) di 2020, naik signifikan menjadi 4.692.612 MT di 2021, lalu menjadi 4.240.428 MT di 2022, kemudian menjadi 4.344.809 di 2023 serta 2.891.880 MT di Januari-November 2024.

    Ternyata bukan tanpa alasan Australia jadi pemasok gandum terbesar ke RI.

    “Karena kedekatan sejarah Indonesia dan Australia, dari segi geografis juga lebih dekat, dan paling penting Australia punya komitmen untuk memasok terigu ke Indonesia,” kata Direktur Eksekutif Aptindo Ratna Sari Loppies kepada CNBC Indonesia, Jumat (21/2/2025).

    Di posisi kedua ada Ukraina yang mengekspor 2.960.785 MT gandum ke RI pada tahun 2020. Angka itu naik jadi 3.074.907 MT di 2021, lalu turun signifikan 166.758 MT di 2022, kemudian 166.758 MT di 2023, serta 2.448.713 MT di Januari-November 2024.

    Kemudian, Kanada di posisi ketiga sebagai negara pemasok gandum terbesar ke RI dengan ekspr 2.336.599 MT di 2020. Angka itu drop 1.919.127 MT di 2021,  lalu jadi 1.322.448 MT di 2022, kemudian melonjak jadi 2.377.996 MT di 2023, dan tercatat sudah mencapai 2.405.053 MT sepanjang Januari-November 2024.

    Argentina menyusul dengan ekspor 2.635.500 MT gandum ke Indonesia pada tahun 2020, lalu anjlok dalam jadi 606.844 MT di 2021. Kemudian terjadi lonjakan ke 1.469.655 MT di 2022, anjlok lagi jadi hanya 198.750 MT di 2023,  kemudian naik ke 1.386.012 MT pada Januari-November 2024.

    Lalu bagaimana dengan Rusia?

    Rusia ternyata hanya mengekspor 68.816 MT gandum ke RI tahun 2020, lalu hanya 2.955 MT di 2021, dan dilaporkan tidak ada ekspor ke Indonesia pada tahun 2022. Ekspor gandum Rusia ke RI melonjak lagi jadi 964.003 MT di 2023 serta, dan sudah mencapai 1.166.161 MT di Januari-November 2024.

    (dce)

  • Takut Terdampak Trade War Trump, Jepang Mulai Lobi AS soal Rencana Tarif Impor Mobil – Halaman all

    Takut Terdampak Trade War Trump, Jepang Mulai Lobi AS soal Rencana Tarif Impor Mobil – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM –  Pemerintah Jepang tengah melobi Amerika Serikat (AS), terkait rencana usulan tarif dagang yang akan diberlakukan Presiden Donald Trump pada produk kendaraan dan otomotif.

    Langkah tersebut diambil Jepang setelah Trump mengumumkan kenaikan tarif impor mobil dan semikonduktor yang akan diberlakukan pada 2 April 2025. 

    Trump tidak menyebutkan secara spesifik apakah tarif tersebut akan menargetkan negara-negara tertentu atau berlaku untuk semua kendaraan yang diimpor ke AS.

    Namun pungutan tersebut kemungkinan besar berdampak pada industri otomotif Jepang.

    Alasan tersebut yang mendorong Negara Sakura ini untuk mengambil langkah antisipasi, dengan melobi AS demi menghindari pukulan besar terhadap perekonomian Jepang, sebagaimana dikutip dari Reuters.

    Dampak Kebijakan Trump

    Para ekonom memperkirakan apabila kebijakan Trump diberlakukan dampaknya akan sangat besar.

    Ini lantaran produk mobil merupakan komponen terbesar ekspor Jepang, dengan Amerika Serikat sebagai pasar nomor satu.

    Dimana sepertiga ekspor Jepang ke AS adalah mobil. Bahkan di tahun lalu, ekspor mobil menyumbang 17 persen dari seluruh pengiriman keluar Jepang, dan lebih dari sepertiganya dikirim ke AS.

    Oleh karenanya apabila pajak  tarif 25 persen diterapkan di semua negara, termasuk Jepang maka harga mobil akan naik.

    Apabila permintaan pembelian tidak dapat mengimbangi, itu berarti permintaan ekspor perusahaan besar Jepang seperti Toyota, Honda, dan Nissan yang memiliki pabrik di AS akan turun.

    Hal tersebut tentunya akan mengancam perekonomian Jepang.

    Lebih lanjut, kebijakan Trump juga berpotensi mengganggu rantai pasokan global.

    Lantaran banyak komponen kendaraan yang diproduksi di Jepang dan diekspor ke berbagai negara termasuk AS.

    Pengenaan tarif bisa mengganggu aliran komponen ini, menyebabkan peningkatan biaya produksi dan mempengaruhi industri otomotif di seluruh dunia.

    Tak hanya itu, Pengenaan tarif impor terhadap kendaraan Jepang dapat mempengaruhi nilai tukar yen.

    Jika ekspor kendaraan menurun, hal ini bisa mengarah pada penurunan permintaan yen di pasar internasional, yang pada gilirannya bisa menyebabkan depresiasi nilai tukar yen.

    Secara keseluruhan, tarif impor terhadap kendaraan Jepang akan membawa dampak negatif bagi ekonomi Jepang.

    Perusahaan-perusahaan otomotif, serta hubungan dagang antara Jepang dan AS. Jika kebijakan ini dilanjutkan dalam jangka panjang, bisa menambah ketidakpastian ekonomi bagi kedua negara.

    “Pemerintah AS, mengingat pentingnya industri otomotif Jepang. Kami pertama-tama akan hati-hati memeriksa rincian spesifik dari tindakan yang akan diambil dan dampaknya terhadap Jepang, dan kemudian merespons dengan tepat,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi dalam konferensi pers.

    Alasan Trump Perketat Kebijakan

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberlakukan kebijakan agresif, lewat kenaikan tarif pada impor mobil, semikonduktor, dan farmasi sekitar 25 persen, mulai 2 April 2025.

    “Saya mungkin akan memberitahu Anda pada tanggal 2 April, tetapi jumlahnya akan mendekati 25 persen,” kata Trump kepada wartawan di klubnya Mar-a-Lago ketika ditanya tentang rencananya untuk tarif otomotif, mengutip dari Financial Post.

    Kendati memicu dampak negatif bagi industri otomotif dunia, namun Trump berpendapat bahwa tarif ini akan memberikan keuntungan bagi produsen domestik.

    Membuat produk impor lebih mahal dan mempersulit persaingan. Dengan cara ini, diharapkan produsen lokal dapat lebih kompetitif di pasar AS. 

    Kebijakan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi dengan mendorong produksi barang-barang yang lebih strategis, seperti semikonduktor dan produk farmasi, di dalam negeri. 

    Dengan begitu AS dapat mengumpulkan lebih banyak pendapatan.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Smelter Kebakaran, Freeport Akhirnya Boleh Ekspor Konsentrat Tembaga Lagi – Page 3

    Smelter Kebakaran, Freeport Akhirnya Boleh Ekspor Konsentrat Tembaga Lagi – Page 3

    Diberitakan sebelumnya, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas membantah tudingan adanya unsur kesengajaan dalam insiden kebakaran smelter Freeport di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur. Tony menegaskan, kebakaran tersebut terjadi akibat faktor teknis.

    “Tidak ada di perusahaan kami atau di masyarakat Gresik, atau siapa pun yang berkepentingan, yang menginginkan smelter itu terbakar. Tidak ada untungnya kalau itu terbakar,” ujar Tony dikutip dari Antara, Rabu (19/2/2025).

    Kebakaran tersebut disebabkan oleh aliran oksigen yang berlebihan, yang kemudian mengalir ke panel listrik yang mengalami kebocoran.

    Kondisi itu menimbulkan panas, lalu menyumbat dan akhirnya terbakar hingga terjadi ledakan,” jelasnya.

    Menurut Tony, penyebab kebakaran tersebut telah melalui audit internal dan pemeriksaan oleh adjuster asuransi. Hasil investigasi juga sejalan dengan temuan Bareskrim Polri yang memastikan insiden ini bukan akibat kelalaian atau kesengajaan.

    Kebakaran yang terjadi pada Oktober 2024 itu berdampak pada terhentinya sementara operasional Freeport di Gresik. Akibatnya, perusahaan belum bisa memproduksi seperti yang direncanakan dan mengajukan perpanjangan izin ekspor kepada pemerintah.

     

  • Ekspor Nonmigas Indonesia ke Mesir pada 2024 Lampaui Target Pemerintah

    Ekspor Nonmigas Indonesia ke Mesir pada 2024 Lampaui Target Pemerintah

    Jakarta, Beritasatu.com – Kinerja ekspor nonmigas Indonesia ke Mesir terus menunjukkan tren positif, meskipun kondisi regional sekitar Mesir masih bergejolak. Ekspor nonmigas Indonesia berhasil melampaui target yang telah ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).

    Diketahui, target Kemendag, yakni sebesar 4,46% atau senilai US$ 1,37 miliar, sementara realisasinya mencapai 16,36%. Angka ini menjadi capaian tertinggi dalam tiga tahun terakhir.

    Keberlanjutan surplus ekspor turut meningkatkan devisa negara dan membuka peluang bagi UMKM serta industri manufaktur untuk memperluas pasar di Mesir.

    Duta Besar Indonesia untuk Mesir Lutfi Rauf mengungkapkan, capaian tersebut dalam acara peluncuran promosi Trade Expo Indonesia 2025 yang digelar secara daring oleh Menteri Perdagangan pada Kamis (21/2025).

    Lebih lanjut, Lutfi menyampaikan, total perdagangan Indonesia-Mesir sepanjang 2024 telah mencapai US$ 1,73 miliar, mengalami kenaikan sebesar 14,61% dibandingkan 2023 yang tercatat sebesar US$ 1,51 miliar.

    Ekspor Indonesia ke Mesir pada 2024 tercatat sebesar US$ 1,52 miliar, meningkat signifikan sebesar 16,36% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai US$ 1,31 miliar.

    Sementara itu, nilai impor Indonesia dari Mesir mencapai US$ 207 juta, tumbuh sebesar 3,8% dari tahun sebelumnya yang senilai US$ 201 juta.

    Dengan selisih ini, neraca perdagangan Indonesia pada 2024 kembali mencatat surplus signifikan sebesar USS 1,31 miliar, melanjutkan tren surplus yang telah berlangsung selama satu dekade.

    Sementara, Atase Perdagangan KBRI Kairo M Syahran Bhakti menjelaskan, surplus ekspor nonmigas Indonesia ke Mesir pada 2024 didukung oleh meningkatnya kinerja ekspor di tengah lonjakan harga berbagai komoditas unggulan.

    Ia juga menyatakan bahwa kendala keterbatasan stok dolar untuk pembayaran ke luar negeri yang sebelumnya dialami Mesir kini telah teratasi.

    “Pada 2024, tercatat 10 produk Indonesia yang mengalami peningkatan ekspor ke Mesir, di antaranya minyak sawit dan turunannya, biji kopi, kendaraan roda empat, produk kayu, produk besi, kelapa dan olahannya, benang tekstil, minyak nabati, produk elektronik, serta ban kendaraan,” ujar Syahran.

    Di sisi lain, Indonesia juga mengimpor 10 produk utama dari Mesir, yang sebagian besar berupa bahan baku dan penolong industri. Produk tersebut meliputi pupuk fosfat, kurma, kentang industri, jeruk citrus, minyak zaitun, biji koriander, anise, anggur, panel kayu, serta buku cetakan.

    Untuk memperluas akses pasar produk Indonesia di Mesir, Syahran menekankan pentingnya registrasi perusahaan ekspor melalui aplikasi online Cargox Mesir (www.cargox.io) dan menerapkan perlindungan perdagangan dengan menggunakan asuransi sebagai langkah mitigasi risiko terhadap kemungkinan gagal bayar atau gagal kirim.

    Menanggapi potensi investasi di Mesir, pejabat fungsi ekonomi KBRI Kairo Rifki Rustam Arsyad menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Mesir didukung oleh sektor swasta dan investasi, terutama di bidang jasa, pariwisata, manufaktur, dan industri.

    Mesir memiliki posisi geografis yang strategis sebagai penghubung antara Asia, Afrika, dan Eropa, menjadikannya mitra dagang nontradisional yang penting bagi Indonesia serta salah satu tujuan utama investasi di benua Afrika.

    Saat ini, investasi Indonesia di Mesir mencakup sektor komoditas, jasa, konstruksi, serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Sebaliknya, investasi Mesir di Indonesia meliputi sektor perkebunan dan peternakan, industri kertas dan percetakan, serta perdagangan dan reparasi.

    KBRI Kairo terus berupaya membangun komunikasi dengan berbagai pihak guna memperkuat kerja sama investasi dan perdagangan antara kedua negara. Selain angka ekspor nonmigas, total realisasi investasi Mesir di Indonesia mencapai US$ 5,9 juta, tersebar dalam 323 proyek pada 2024.

  • Dalam 2 Pekan, Kanwil Bea Cukai Jakarta Terbitkan 2 Izin Fasilitas PLB – Page 3

    Dalam 2 Pekan, Kanwil Bea Cukai Jakarta Terbitkan 2 Izin Fasilitas PLB – Page 3

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Januari 2025 sebesar USD21,45 miliar. Angka itu turun 8,56 persen dibandingkan nilai ekspor Desember 2024 yang mencapai USD23,46 miliar.

    “Pada Januari 2025, nilai ekspor mencapai USD21,45 miliar atau turun 8,56 persen dibandingkan Desember 2024 atau secara month to month,” kata Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia A. Widyasanti, dalam konferensi pers Ekspor-Impor Janauri 2025, Senin (17/2/2025).

    Nilai ekspor tersebut didukung oleh nilai ekspor migas yang tercatat senilai USD1,06 miliar atau turun 31,35 persen, sedangkan nilai ekspor non-migas tercatat turun sebesar 6,96 persen dengan nilai USD20,40 miliar.

    Amalia menjelaskan, penurunan nilai ekspor Januari 2025 secara bulanan terutama didorong oleh penurunan nilai ekspor non-migas, terutama pada komoditas bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati atau HS15, dan juga bijih logam, terak dan abu HS26.

    Adapun penurunan nilai ekspor migas terutama didorong oleh penurunan nilai ekspor gas dengan andil sebesar minus 1,08 persen.

    Lebih lanjut, BPS mencatat secara tahunan, nilai ekspor Januari 2025 mengalami peningkatan sebesar 4,68 persen. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan ekspor non-migas terutama pada ekspor kapal perahu dan struktur terapung atau HS89, logam mulia dan perhiasan atau HS71, dan juga ekspor bahan kimia anorganik atau HS28.