Topik: ekspor

  • Pelarangan Truk Sumbu 3 Saat Lebaran Bikin Importir Alami Kerugian – Halaman all

    Pelarangan Truk Sumbu 3 Saat Lebaran Bikin Importir Alami Kerugian – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kebijakan pelarangan truk sumbu 3 beroperasi saat Lebaran menimbulkan berbagai dampak bagi para importir. 

    Salah satu dampak yang paling signifikan adalah terganggunya ketersediaan stok bahan baku di pabrik.

    Hal ini dapat berimbas pada berbagai sektor, termasuk tenaga kerja dan biaya operasional industri.

    Wakil Ketua Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Jawa Timur, Medy Prakoso, menyatakan bahwa kebijakan tersebut menimbulkan efek domino yang cukup panjang.

    “Tidak hanya menyebabkan keterlambatan distribusi bahan baku, tetapi juga berpotensi meningkatkan angka pengangguran sementara karena banyak pekerja yang tidak dapat bekerja akibat terhentinya produksi,” kata Medy melalui keterangan tertulis, Jumat (7/3/2025).

    Dikatakannya, Ketika bahan baku tidak tersedia, operasional pabrik otomatis terganggu.

    Menurut Medy, jika mesin pabrik sudah beroperasi, maka penghentian mendadak akan memerlukan biaya besar untuk menyalakan kembali mesin tersebut.

    Selain itu, kata dia biaya listrik, air, dan pajak tetap berjalan meskipun produksi terhenti. 

    “Artinya, para importir dan pelaku industri akan menanggung beban keuangan yang semakin besar akibat kebijakan ini,” katanya.

    Di sisi lain, jika importir harus menggunakan truk sumbu 2 sebagai alternatif, biaya operasional akan meningkat secara signifikan.

    Widy, seorang pelaku industri, menjelaskan bahwa penggunaan truk sumbu 2 bukanlah solusi yang ideal karena kapasitasnya lebih kecil dibandingkan truk sumbu 3.

    Hal ini menyebabkan perlunya lebih banyak perjalanan pengiriman yang pada akhirnya meningkatkan biaya logistik.

    “Belum lagi biaya tambahan di pelabuhan seperti storage dan biaya gangguan di jalan yang semakin memperberat beban importir,” katanya.

    Medy juga menegaskan bahwa operasional importir tidak dapat mengikuti jadwal libur yang ditetapkan pemerintah.

    Hal ini karena importir telah memiliki jadwal pembelian dan pengadaan stok yang sudah direncanakan jauh sebelumnya.

    Dalam industri, terdapat konsep PPIC (Production Plan Inventory Control) dan FIFO (First In First Out) yang berfungsi untuk merancang serta mengontrol proses produksi secara sistematis.

    “Kami sudah membuat perencanaan pembelian dan stok, termasuk untuk memenuhi kebutuhan saat Lebaran dan Natal-Tahun Baru (Nataru).

    Oleh karena itu, kami tidak bisa begitu saja mengikuti jadwal-jadwal pemerintah tanpa ada koordinasi sebelumnya,” tegasnya.

    Menurutnya, setiap importir sudah memiliki jadwal pengiriman yang disusun dengan cermat untuk memastikan produksi berjalan lancar.

    Jika pengiriman bahan baku tiba-tiba dihentikan hanya karena adanya kebijakan pelarangan truk sumbu 3 saat Lebaran, maka rantai pasokan akan terganggu dan berimbas pada operasional industri secara keseluruhan.

    Importir umumnya telah menetapkan jadwal produksi, stok, dan distribusi sejak awal atau bahkan akhir tahun sebelumnya.

    Oleh karena itu, seharusnya kebijakan pelarangan operasional truk sumbu 3 mempertimbangkan jadwal yang telah disusun oleh para pelaku industri.

    Medy menekankan bahwa pabrik besar memiliki jadwal ketat yang harus diikuti oleh transporter dan pemilik moda transportasi, bukan sebaliknya.

    “Pabrik besar punya jadwal-jadwal yang seharusnya disesuaikan oleh pemilik transporter, bukan malah kami yang harus menyesuaikan dengan kebijakan yang tiba-tiba diterapkan tanpa koordinasi,” ujarnya.

    Para importir juga tidak dapat mengubah jadwal mereka hanya karena adanya libur Lebaran, mengingat pengadaan barang sudah ditentukan berdasarkan jadwal pengiriman yang telah disepakati.

    Oleh karena itu, mereka berharap ada koordinasi yang lebih baik antara pemerintah dan pelaku industri sebelum kebijakan seperti ini diberlakukan.

    Dampak Ekonomi dan Harapan Importir

    Medy menegaskan bahwa bahkan jika importir berhenti beroperasi selama setengah hari saja, dampaknya bisa sangat besar terhadap perekonomian.

    Ia mengutip pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani bahwa dalam rumus ekonomi, lima variabel utama yang harus dijaga adalah konsumsi (consumer goods), investasi, belanja pemerintah (government expenditure), serta selisih antara ekspor dan impor.

    Artinya, ekspor dan impor memegang peranan penting dalam perekonomian nasional.

    Sebagai solusi, para importir berharap pemerintah melalui Kementerian Perhubungan dapat menata kembali kebijakan pelarangan truk sumbu 3 agar tidak merugikan mereka.

    Mereka juga meminta agar dilibatkan dalam proses pembuatan kebijakan agar bisa memberikan masukan yang lebih realistis dan tidak menghambat kelangsungan bisnis mereka.

    “Kami berharap setidaknya diajak koordinasi sebelum kebijakan ini diterapkan. Dengan begitu, kami bisa memberikan masukan yang lebih konstruktif agar tidak ada pihak yang dirugikan,” pungkasnya.

    Dengan adanya keterlibatan semua pihak dalam perumusan kebijakan, diharapkan solusi terbaik dapat ditemukan sehingga industri tetap berjalan tanpa mengganggu kelancaran arus mudik Lebaran.

     

  • IPW Bilang Penetapan Anak Riza Chalid Jadi Tersangka Tak Punya Dasar Hukum Kuat, Apa Alasannya? – Halaman all

    IPW Bilang Penetapan Anak Riza Chalid Jadi Tersangka Tak Punya Dasar Hukum Kuat, Apa Alasannya? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia Police Watch (IPW) menyatakan dukungan terhadap langkah Presiden Prabowo Subianto dalam pemberantasan korupsi, sebagaimana tercantum dalam Asta Cita.

    Namun, IPW juga menyoroti dugaan penyalahgunaan wewenang dalam proses penyidikan kasus dugaan korupsi Tata Kelola Minyak Mentah dan Produk Kilang di PT Pertamina (Persero) yang ditangani oleh Kejaksaan Agung.

    Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso, menegaskan Kejaksaan Agung harus bertindak profesional dan tidak tebang pilih dalam menegakkan hukum.

    “Jangan sampai niat mulia Kepala Negara justru dinodai oleh praktik impunitas atau penyalahgunaan kewenangan dalam penyidikan kasus korupsi,” tegas Sugeng, dalam keteranganya tertulisnya kepada Tribunnews.com, Jumat (7/3/2025).

    IPW juga mempertanyakan arah penyidikan yang dilakukan Kejaksaan Agung, terutama terkait dugaan kerugian negara akibat impor dan ekspor minyak.

    Penyidik mengklaim bahwa kerugian negara mencapai:

    Rp35 triliun dari ekspor minyak mentah dalam negeri
    Rp2,7 triliun dari impor minyak mentah melalui broker
    Rp9 triliun dari impor BBM melalui broker

    Namun, IPW menyoroti kejanggalan dalam penyidikan. Tidak ada satu pun pihak swasta dari cluster pelaku impor dan ekspor minyak yang ditetapkan sebagai tersangka.

    Sebaliknya, penyidik justru menetapkan seorang pengusaha muda, Muhammad Kerry Andrianto Riza, sebagai tersangka, meskipun perusahaannya, PT Orbit Terminal Merak (OTM), memiliki kontrak legal dengan Pertamina Patra Niaga dalam pengadaan jasa Intank Blending, Injection Additive/Dyes, Intertank, dan Analisa Samping.

    “Ini aneh. Akar masalah dugaan korupsi justru ada pada pihak yang melakukan impor dan ekspor minyak, tetapi mereka tidak tersentuh. Malah, pengusaha yang memiliki kontrak legal dengan Pertamina yang dijadikan tersangka,” ujar Sugeng.

    Kerry Andrianto yang tak lain adalah putra dari sosok juragan minyak ternama yakni Mohammad Riza Chalid, diduga membantu kejahatan dalam “pengoplosan” BBM untuk mengubah RON 88 dan RON 90 menjadi RON 92.

    Namun, IPW menegaskan yang dilakukan bukanlah pengoplosan, melainkan blending, yang merupakan praktik sah dalam industri migas.

    Sugeng mengatakan, blending bertujuan meningkatkan kualitas BBM dan diatur dalam: Peraturan Menteri ESDM Nomor 32 Tahun 2008 dan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2004

    Selain itu, IPW mengungkapkan penyidik tidak memiliki hasil uji laboratorium untuk membuktikan dugaan pengoplosan BBM.

    Bahkan, pada 4 Maret 2025, Kejaksaan Agung meralat pernyataannya dan mengakui kasus yang mereka tangani adalah blending, bukan pengoplosan.

    “Ini bukti jika sejak awal ada kesalahan fatal dalam penyidikan. Akibatnya, Pertamina dirugikan dan kepercayaan konsumen terhadap SPBU nasional menurun, sehingga mereka beralih ke SPBU asing,” papar Sugeng.

    Tidak Ada Perbuatan Melawan Hukum

    Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI pada 26 Februari 2025, disimpulkan blending adalah proses yang umum dalam industri migas dan bukan merupakan tindakan ilegal.

    Bahkan, Pertamina sendiri mengakui merekalah yang melakukan blending, bukan PT Orbit Terminal Merak atau Muhammad Kerry Andrianto Riza.

    “Jika blending memang dianggap melanggar hukum, maka yang seharusnya bertanggung jawab adalah Pertamina, bukan perusahaan mitra yang menjalankan kontrak sah,” kata Sugeng.

    Lebih lanjut, IPW menjelaskan kontrak antara PT Orbit Terminal Merak dan Pertamina sudah berlaku sejak 2014 dan sah berdasarkan KUH Perdata serta Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-04/MBU/09/2017.

    IPW juga menyoroti Kerry Andrianto ditetapkan sebagai tersangka hanya karena statusnya sebagai Beneficial Owner PT Navigator Katulistiwa.

    “Dalam hukum pidana Indonesia, seseorang tidak bisa dipidana hanya karena jabatannya, tanpa bukti keterlibatan langsung dalam tindak pidana,” jelas Sugeng.

    Hal ini sejalan dengan putusan Mahkamah Agung yang menegaskan pertanggungjawaban pidana bersifat individual dan tidak bisa didasarkan pada kedudukan seseorang dalam suatu perusahaan.

    IPW juga menilai penetapan Muhammad Kerry Andrianto Riza sebagai tersangka tidak memiliki dasar hukum yang kuat dan hanya akan mencederai upaya pemberantasan korupsi yang dijanjikan Presiden Prabowo Subianto.

    “Jika Asta Cita dalam pemberantasan korupsi benar-benar ditegakkan, maka Presiden harus turun tangan dan memastikan tidak ada penyalahgunaan wewenang dalam penyidikan kasus ini,” tegas Sugeng.

    Kerugian negara

    Angka kerugian keuangan negara dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah PT Pertamina tahun 2018-2023 disebut Kejaksaan Agung sekitar Rp 193,7 triliun.

    Jumlah kerugian itu baru dihitung dari kerugian yang diderita selama satu tahun, yakni pada 2023.

    Asumsi bahwa kerugian negara bisa mencapai Rp 1 kuadriliun muncul jika besaran kerugian dalam satu tahun itu diasumsikan terjadi pula di tahun-tahun lainnya dalam rentang 2018-2023.

    Namun, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Harli Siregar, pada Senin (3/3/2025), menyampaikan, jumlah pasti kerugian negara, masih dihitung.

    “Saat ini ahli keuangan sedang bekerja. Kita tunggu saja,” ujarnya.

    Harli memastikan, penyidik akan mendalami kerugian yang terjadi di setiap tahunnya, baik terkait ekspor dan impor minyak mentah, sampai kerugian akibat pemberian kompensasi dan subsidi yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Untuk itu, penyidik menggandeng pihak ahli.

  • Freeport Bisa Ekspor Konsentrat Tembaga 6 Bulan, Kuotanya 1 Juta Ton

    Freeport Bisa Ekspor Konsentrat Tembaga 6 Bulan, Kuotanya 1 Juta Ton

    Jakarta

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memberikan izin PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk melakukan ekspor konsentrat tembaga yang sebelumnya telah berakhir pada 31 Desember 2024. Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM No 6/2025.

    Bahlil mengatakan relaksasi ekspor konsentrat kali ini diberikan waktu selama 6 bulan dengan kuota ekspor sekitar 1 juta ton.

    “Freeport kuotanya kurang lebih sekitar satu juta sampai sejuta lebih gitu. Nanti kita lihat selama enam bulan ini ya,” kata Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (7/3/2025).

    Sejalan dengan itu, Bahlil mengatakan, pihaknya juga akan mengevaluasi per tiga bulan sekali terhadap perbaikan pabrik asam sulfat di smelter PTFI di Gresik, Jawa Timur.

    “Nanti kita akan lihat perkembangannya per tiga bulan dalam progress pekerjaan terhadap pabrik yang kena kahar,” katanya.

    Sebelumnya, Bahlil mengatakan salah satu pertimbangan pemerintah memberikan izin relaksasi ekspor konsentrat kepada Freeport ialah kondisi kahar di pabrik asam sulfat di smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur.

    “Kita minta tolong Polisi cek, asuransi cek, kalau kesengajaan ya kita tidak kasih izin ekspornya. Setelah di cek baik asuransi maupun Polisi mengatakan ini memang terjadi kesalahan yang tidak disengaja. Artinya kahar. Dan karena itu asuransi juga sudah membayar,” katanya ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (21/2/2025).

    “Lewat rapat terbatas (ratas) pemerintah memutuskan untuk Freeport dapat diperpanjang ekspornya sampai dengan pabrik yang rusak itu selesai,” tambahnya.

    (acd/acd)

  • Dolar AS Diramal Betah di Rp 16.000an, Ini Biang Keroknya

    Dolar AS Diramal Betah di Rp 16.000an, Ini Biang Keroknya

    Jakarta

    PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau Permata Bank memproyeksikan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah pada 2025 ini akan bertahan di kisaran Rp 16.000-an. Kondisi ini didorong kebijakan tarif impor Presiden AS Donald Trump yang dinilai bisa memicu perang dagang ‘jilid 2’.

    “Kami melihat memang rupiah di tahun ini mungkin pergerakannya akan sama dengan dengan tahun lalu. Bahwa tantangannya masih akan sangat didominasi oleh faktor eksternal,” kata Chief Economist Bank Permata, Josua Pardede, dalam Public Expose perbankan, Jumat (7/3/2025).

    “Tahun ini kita tahu bahwa kebijakan dari luar negeri, dari Amerika Serikat ini kan sangat-sangat sentral ya. Kebijakan terkait dengan tarif impor AS dan potensi dari perang dagang ini kan cukup mengemuka,” jelasnya lagi.

    Namun di sisi lain Josua melihat kebijakan terkait parkir Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA) untuk para eksportir yang berlaku belum lama ini dapat membantu menjaga cadangan valuta asing (valas) di dalam negeri.

    Di luar itu menurutnya sejumlah program pemerintah lain, seperti hilirisasi, juga berpotensi meningkatkan nilai ekspor RI. Sehingga jumlah dolar yang bisa dibawa masuk ke Indonesia melalui hasil ekspor produk hilirisasi itu dapat semakin tinggi.

    “Sehingga kami melihat bahwa ada kombinasi di sana, bahwa ada tantangan dari eksternal, namun kebijakan dalam negeri dan juga bagaimana upaya-upaya untuk meningkatkan dari sisi nilai tambah ekspor melalui program prioritas hilirisasi, ini diharapkan akan bisa meningkatkan suplai valas dalam negeri,” jelasnya.

    Dengan berbagai pertimbangan faktor luar dan dalam negeri ini, Josua memprediksi pergerakan nilai tukar dolar terhadap rupiah akan berada di kisaran Rp 16.000an. Walau perubahan nilai tukar ini masih bergantung pada keberhasilan kebijakan DHE SDA dalam menambah devisa negara.

    “Meskipun memang kami belum bisa melihat (ke depan), jangka pendek mungkin masih akan berkisar di Rp 16.000,” kata Josua.

    “Tapi itu subject to lagi bagaimana perkembangan dari sisi kebijakan DHE. Kalau kebijakan DHE ini berhasil ya, sesuai dengan harapan pemerintah, di mana ada tambahan devisa, let’s say misalkan US$ 60-80 billion di tahun ini saja, tentunya ini akan bisa mendorong ataupun bisa memberikan data positif pada rupiah,” pungkasnya.
    Halaman

    (fdl/fdl)

  • Kebijakan Prabowo Ini Bisa Bikin Rupiah Tumbangkan Dolar AS, Apa Itu? – Page 3

    Kebijakan Prabowo Ini Bisa Bikin Rupiah Tumbangkan Dolar AS, Apa Itu? – Page 3

    Sebelumnya, Rupiah mengalami pelemahan pada Kamis, 6 Maret 2025.

    Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi mengungkapkan bahwa Rupiah terpantau ditutup melemah 27 point terhadap Dolar AS (USD), setelah sebelumnya sempat menguat 50 point di level Rp.16.339 dari penutupan sebelumnya di level Rp.16.312.

    “Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang Rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 16.320 – Rp 16.370,” kata Ibrahim dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Jumat (7/3). Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump telah mulai memberlakukan tarif impor terhadap Tiongkok, Kanada, dan Meksiko mulai minggu ini.

    Trump menyoroti rencana untuk tindakan tarif yang lebih ketat selama pidatonya di Kongres. “Rencana Trump untuk tarif timbal balik juga akan berdampak pada ekonomi berorientasi ekspor utama di Asia, terutama Korea Selatan, Australia, Taiwan, dan Singapura,” Ibrahim menyoroti.

    “Namun, pasar sedikit lega setelah Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menyatakan bahwa Trump mungkin terbuka untuk mencapai kesepakatan perdagangan dengan Kanada dan Meksiko,” lanjutnya.

     

  • Bahlil Izinkan Freeport Ekspor Konsentrat Tembaga Selama 6 Bulan

    Bahlil Izinkan Freeport Ekspor Konsentrat Tembaga Selama 6 Bulan

    Jakarta

    Pemerintah Indonesia memberikan restu kepada PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk ekspor konsentrat tembaga. Hal ini ditandai dengan terbitnya Peraturan Menteri (Permen) ESDM No 6 Tahun 2025.

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan Permen tersebut terbit berdasarkan hasil keputusan rapat terbatas yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu.

    “Permennya sudah saya terbitkan berdasarkan hasil keputusan rapat terbatas yang dipimpin langsung oleh Bapak Presiden,” katanya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (7/3/2025).

    Bahlil mengatakan, PT Freeport diberikan kelonggaran untuk melakukan ekspor selama 6 bulan sejak izin untuk melakukan ekspor diberikan. “Sejak penertiban izin ekspor kita berikan,” katanya.

    Namun saat ini, izin ekspor masih belum terbit. Hal ini karena ESDM belum merekomendasikan Freeport kepada Kementerian Perdagangan. Sebelum ESDM merekomendasikan ke Kementerian Perdagangan, Freeport harus lebih dulu mengajukan permohonan kepada Kementerian ESDM.

    Sejalan dengan itu, Bahlil mengatakan, pihaknya juga akan mengevaluasi per tiga bulan sekali terhadap perbaikan pabrik asam sulfat di lingkungan smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur

    “Nanti kita akan lihat perkembangannya per tiga bulan dalam progress pekerjaan terhadap pabrik yang kena kahar,” katanya.

    Lebih lanjut, Bahlil mengatakan volume konsentrat tembaga yang diperbolehkan untuk diekspor oleh PTFI berada di kisaran 1 juta ton.

    “Antara satu juta ton lebih. Nanti kita lihat selama enam bulan ini ya,” katanya.

    (acd/acd)

  • Cadangan Devisa Indonesia Sentuh USD 154,5 Miliar pada Februari 2025 – Page 3

    Cadangan Devisa Indonesia Sentuh USD 154,5 Miliar pada Februari 2025 – Page 3

    Sebelumnya, Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2025 sebesar USD 156,1 miliar, meningkat dibandingkan posisi pada akhir Desember 2024 sebesar USD155,7 miliar.

    “Kenaikan posisi cadangan devisa tersebut antara lain bersumber dari penerbitan global bond pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa di tengah kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sejalan dengan berlanjutnya ketidakpastian pasar keuangan global,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso, dikutip dari laman BI, Jumat (7/2/2025).

    Ramdan menjelaskan, posisi cadangan devisa pada akhir Januari 2025 setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

    Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

    “Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal,” ujarnya.

    Prospek Ekspor

    Adapun prospek ekspor yang tetap positif serta neraca transaksi modal dan finansial yang diperkirakan tetap mencatatkan surplus, sejalan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik, mendukung tetap terjaganya ketahanan eksternal.

    “Bank Indonesia juga terus meningkatkan sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujarnya.

  • Industri Tekstil Indonesia Sekarat, Vietnam Malah Melesat

    Industri Tekstil Indonesia Sekarat, Vietnam Malah Melesat

    Bisnis.com, JAKARTA- Industri tekstil Indonesia pernah berjaya, mulai dari kehadiran raksasa Sritex di Solo hingga sentra garmen di Majalaya, Jawa Barat. Namun kini, kondisi itu berbalik, sewaktu industri padat karya dalam negeri ini rontok, justru industri tekstil Vietnam tengah berjaya.

    Penutupan operasional Sritex yang disusul Pemutusan Hubungan Kerja alias PHK ribuan buruh, selayaknya jadi momen pembenahan industri tekstil. Industri padat karya yang jadi salah satu prioritas pengembangan industri, telah lama didera banyak persoalan.

    Salah satu isu yang muncul remuknya industri tekstil adalah banjir impor. Persoalannya, arus deras banjir tersebut tidak lain membuktikan kecenderungan industri tekstil kalah saing, terutama dari produk asal China.

    Di lain sisi, kala industri tekstil Indonesia jumpalitan dihantam impor China, kinerja industri Vietnam malah menunjukkan fakta sebaliknya. Industri tekstil Vietnam justru hidup oleh pasar besar seperti China.

    Dalam laporan Mirae Asset Vietnam, China masih menjadi pasar terbesar untuk serat Vietnam, yang menyumbang 48,2% dari total ekspor. Bahkan, kebangkitan industri tekstil Tiongkok, malah membawa berkah kepada ‘Negeri Paman Ho’.

    Laporan tersebut juga mengungkap, Vietnam berhasil mempertahankan kinerja industri tekstil beberapa periode belakangan. Nilai ekspor serat maupun pakaian produk tekstil, telah mempertahankan pertumbuhan yang tinggi.

    Tidak hanya itu, industri tekstil Vietnam pun melakukan banyak ekspansi pasar ekspor. “Pangsa pasar garmen menunjukkan perkembangan yang beragam di pasar-pasar utama, Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan,” tulis Mirae.

    Pangsa pasar Vietnam di AS dan Jepang tetap tinggi, sementara pangsa pasarnya di Korea sedikit menurun. Pada saat yang sama, pangsa pasar garmen China di pasar-pasar ini terus mengalami tren penurunan, meskipun tetap mempertahankan posisi teratas.

    Secara keseluruhan, hingga Oktober tahun lalu, produk tekstil Vietnam mengalami pertumbuhan. Untuk segmen tenun dan pakaian jadi meningkat masing-masing sebesar 12,1% YoY dan 10,3% YoY. Selain itu, indeks ketenagakerjaan tenun dan pakaian jadi keduanya mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan.

    Vietnam telah jadi rumah produksi tekstil merek ternama seperti Nike, Inditex, GAP, H&M, dan Puma.

    KEBIJAKAN INDUSTRI TEKSTIL

    Mengutpi wtin.com, dalam beberapa tahun terakhir, Vietnam telah berubah dengan cepat menjadi salah satu produsen tekstil utama dunia, memperkuat posisinya sebagai eksportir peringkat ketiga di dunia setelah China dan Bangladesh.

    Dengan sejarah yang berakar pada kerajinan tekstil sutra dan saat ini merangkul produksi tekstil modern yang luas, sektor yang berkembang pesat di negara ini menawarkan prospek pertumbuhan yang luar biasa bagi bisnis domestik dan internasional.

    Sektor tekstil dan pakaian jadi Vietnam terdiri dari sekitar 7.000 perusahaan dan mempekerjakan lebih dari tiga juta pekerja, dengan 80% kapasitas produksi digunakan untuk ekspor dan 20% untuk konsumsi dalam negeri.

    Kemajuan dibantu oleh jaringan logistik yang berkembang dengan baik, tenaga kerja terampil, dan lingkungan politik yang stabil. Seiring berkembangnya industri tekstilnya, beberapa tren utama memengaruhi arah masa depannya, yang mencerminkan penekanan yang semakin besar pada keberlanjutan dan kemajuan teknologi, dan mengarah pada peluang baru bagi para peserta pameran dan pembeli di seluruh rantai nilai di pameran tekstil komprehensif Vietnam.

    Semakin banyak perusahaan Vietnam yang mengadopsi bahan ramah lingkungan, termasuk katun organik, poliester daur ulang, dan Tencel, sementara banyak merek global yang memproduksi di Vietnam, dan telah berkomitmen pada “Piagam Industri Mode tentang Aksi Iklim”, yang bertujuan untuk mencapai emisi karbon nol bersih pada tahun 2050.

    Catatan gemilang industri tekstil Vietnam seakan ratapan bagi industri yang sama di Indonesia. Tidak hanya dilanda badai PHK, kinerja ekspor Vietnam yang kini menembus US$37,6 miliar, sulit dikerjar Indonesia yang hanya menghasilkan ekspor benang pintal dan pakaian produk tekstil senilai US$8,0 miliar pada tahun lalu.

  • Pesawat B-52 AS dan Jet Tempur Israel Unjuk Kekuatan di Dekat Iran – Halaman all

    Pesawat B-52 AS dan Jet Tempur Israel Unjuk Kekuatan di Dekat Iran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pada hari Kamis (6/3/2025) bahwa Angkatan udara Israel dan AS telah melakukan latihan militer gabungan di Mediterania Timur.

    Latihan gabungan yang melibatkan pesawat pengebom jarak jauh ini terjadi pada Selasa (4/3/2025).

    Latihan ini dilakukan pada saat yang sangat kritis, kemungkinan menunjukkan pesan kepada Iran atas adanya potensi serangan terhadap fasilitas nuklir Teheran.

    Dua jenis jet tempur terlihat melintasi langit Mediterania Timur pada saat itu.

    “Jet tempur F-35 dan F-15 Israel ikut serta dalam latihan di Mediterania Timur bersama pesawat pengebom strategis jarak jauh B-52 AS,” kata tentara Israel, dikutip dari Middle East Eye.

    Seperti diketahui, pesawat B-52 milik AS memiliki kemampuan untuk membawa bom untuk menyerang fasilitas nuklir bawah tanah Iran.

    Latihan gabungan ini dianggap sebagai unjuk kekuatan terhadap Teheran selama masa ketegangan.

    “Latihan tersebut difokuskan pada koordinasi operasional antara kedua militer untuk “meningkatkan kemampuan mereka dalam mengatasi berbagai ancaman regional,” tambah IDF, dikutip dari Xinhua News.

    Latihan tersebut dilakukan pada saat yang sensitif di Timur Tengah.

    Di mana gencatan senjata Israel-Hamas masih belum ada kesepakatan hingga saat ini.

    Sementara Israel mengancam akan menargetkan fasilitas nuklir Iran dengan potensi dukungan AS.

    Dukungan AS yang diberikan untuk Israel dalam menyerang fasilitas nuklir Iran sempat diungkapkan oleh Presiden Trump pada bulan Februari, lalu.

    Ia mengatakan lebih suka membuat kesepakatan dengan Iran tentang non-nuklir.

    Namun jika tidak berhasil, ia mengancam akan mengebom Iran.

    Pada hari Kamis, Reuters melaporkan bahwa pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan rencana untuk menghentikan dan memeriksa kapal tanker minyak Iran di laut.

    Ini mengacu pada perjanjian internasional yang bertujuan untuk mencegah perdagangan senjata pemusnah massal.

    Trump mengatakan bahwa pihaknya akan menggunakan Inisiatif Keamanan Proliferasi 2003 untuk mencoba dan menghentikan ekspor minyak Iran.

    Trump telah berjanji untuk kembali melakukan kampanye “tekanan maksimum” terhadap Iran.

    Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat semakin meningkat setelah pada 2018, di bawah pemerintahan Donald Trump.

    Di mana saat itu Trump menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 yang membatasi pengembangan nuklir Iran. 

    Perjanjian tersebut berisi tentang perjanjian Iran dan negara-negara besar dunia, termasuk Prancis, Inggris, dan Jerman untuk  mencapai kesepakatan yang meringankan sanksi internasional terhadap Teheran dengan imbalan pembatasan program nuklirnya.

    Teheran mematuhi kesepakatan tersebut hingga Washington menarik diri, tetapi kemudian mulai membatalkan komitmennya.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Israel-AS dan Iran

  • Irma Suryati, dari Kursi Roda Semakin Mendunia dengan Kain Perca

    Irma Suryati, dari Kursi Roda Semakin Mendunia dengan Kain Perca

    TRIBUNJATENG.COM – Sosok perempuan itu tersenyum ramah melihat kedatangan kami berlima, dari tim Commrel & CSR Kilang Cilacap. Terik yang menyengat di luar seolah menghangat seiring sambutan tulus dari atas kursi roda di kediamannya di Jl. Karang Bolong Km 7, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

    Memasuki rumah bercat merah jambu itu, terpajang berbagai plakat penghargaan maupun sertifikat sebagai bukti nyata atas kiprahnya yang inspiratif dan memberdayakan. Selain itu, aneka produk kerajinan kreasi tangan dinginnya terpampang di ruang depan. 

    Di ruang tengah, ada ratusan bahkan ribuan keset kain perca kualitas ekspor siap jual dan satu area di samping rumah menjadi tempat produksi dengan memberdayakan sesama penyandang disabilitas. 

    Irma Suryati (50), potret perempuan tangguh yang menolak tunduk pada keterbatasan. Ia menghabiskan waktu dengan kreativitas menyulap kain perca menjadi kerajinan di kediamannya yang merangkap rumah produksi. “Disabilitas bukan pembatas. Saya tetap bisa berkarya, bahkan memberdayakan ratusan orang, tidak terbatas pada teman-teman disabilitas,” katanya. 

    Ia mengakui kondisinya yang disabilitas sempat menjadi penghambat saat mencoba mengajukan lamaran kerja di berbagai perusahaan. “Karena itulah saya bertekad harus mandiri dengan keterampilan yang saya miliki. Kebetulan sejak muda senang utak-atik kain perca,” urainya.

    Rupanya hobi mengolah kain perca sejak muda, selanjutnya menjadi jalan hidup Irma di tengah keterbatasan yang membuatnya harus duduk di kursi roda, setelah sempat menggunakan tongkat penyangga akibat kecelakaan yang menimpanya di usia balita. “Saya akhirnya mantap di jalan ini dengan brand Mutiara Handycraft sejak 2003. Kita tahu mutiara adalah benda yang akan selalu berharga, di manapun berada. Itu filosofinya,” ungkap ibu dari lima anak ini.
      
    Di tangan Irma, kain perca ini menjadi kerajinan rumahan seperti keset, tas, dan baju. “Kenapa kain perca, karena modalnya murah dan pengerjaan juga mudah. Dengan ini saya juga bisa ikut memberdayakan teman-teman penyandang disabilitas lain, menguatkan motivasi mereka untuk berani bangkit, tidak terus-terusan meratapi kondisi,” ucapnya.  

    Irma, dengan segala keterbatasannya sukses mencuri perhatian pada gelaran Pertamina UMK Academy 2024. Semangat juang yang tak pernah padam meski harus duduk di atas kursi roda, menjadi inspirasi bagi peserta yang lain. 

    Pada event ini, Mutiara Handycraft diikutkan Pertamina UMK Academy 2024 kategori Go Digital. “Melalui Go Digital ini, Pertamina memacu kami untuk mendongkrak peningkatan penjualan secara online melalui platform tik tok dan instagram. Luar biasa, kami tertantang untuk terus belajar meluaskan pemasaran melalui online,” katanya.

    Mutiara Handycraft menjadi satu dari 20 UMKM terpilih mengikuti Pertamina UMK Academy 2024 dari Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap dan selanjutnya melaju ke region Jawa Tengah. Dari serangkaian tahapan, terpilih menjadi satu dari empat UMKM yang dinominasikan oleh Kilang Cilacap di tingkat nasional bersaing dengan total 519 peserta se Indonesia.

    Bagi Irma, keikutsertaan di Pertamina UMK Academy 2024 menjadi berkah yang luar biasa untuk usahanya. “Kami bisa mengikuti perkembangan digital, follower instagram naik, dari 7 ribu menjadi 40 ribu. Omset juga ikut naik dari 200 juta menjadi 600 sampai 800 juta rupiah per bulan. Pemasaran semakin luas, bahkan kami bisa ekspor ke Jepang” jelasnya.

    Berkah lain, Irma kini rutin menjadi pembicara di kelas pelatihan, motivasi di sejumlah kota di Indonesia hingga mencapai 500 antrean. “Alhamdulillah, kami sangat bersyukur melalui Pertamina UMK Academy, Mutiara Handycraft terus naik kelas. Ilmu semakin bertambah, rezeki juga berlimpah,” imbuh Irma.

    Rina Puji Rahayu (28) menjadi salah satu penyandang disabilitas yang berkarya di Mutiara Handycraft sejak 3 tahun terakhir turut merasakan manfaatnya. “Saya kebetulan di bagian marketing, setiap hari saya berangkat ke sini untuk mengambil 40 buah keset kain perca lalu saya jual di taman SMP N 2 Gombong,” kata Rina yang menderita tuna daksa sejak kecil ini.

    Ia mengaku mengalami perubahan positif sejak ikut bergabung di Mutiara Handycraft. “Saya jadi lebih percaya diri, difasilitasi kendaraan roda tiga oleh Bu Irma, dan bisa dibangunkan rumah. Salam semangat untuk teman-teman difabel, tetap berkarya tanpa merepotkan siapapun,” tambahnya.
     
    Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Cilacap, Cecep Supriyatna mengungkapkan kegigihan Irma Suryati layak diteladani, selaras dengan semangat Pertamina yang terus menebarkan energi. “Seperti Pertamina yang tidak hanya menghasilkan energi terbaik untuk negeri, tapi turut bertanggung jawab menguatkan dan memberdayakan masyarakat melalui program yang tepat manfaat dan tepat guna,” paparnya.

    Inisiatif Pertamina melalui UMK Academy sejalan dengan prinsip Environmental, Social, Governance (ESG) dan mendukung *Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs’), khususnya poin pertama, tanpa kemiskinan; tujuan ketiga, kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan; tujuan kelima, mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan. (*)