Topik: ekspor

  • Mendag Ungkap Modus Produsen Sunat Takaran Minyakita

    Mendag Ungkap Modus Produsen Sunat Takaran Minyakita

    Jakarta

    Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkap modus produsen saat mengurangi takaran kemasan Minyakita 1 liter. Budi menyebut minyak yang digunakan adalah minyak goreng non Domestic Market Obligation (DMO).

    Minyak goreng non-DMO adalah minyak goreng komersial, seperti minyak goreng curah dan premium. Sementara minyak goreng DMO atau Minyakita yang didistribusikan oleh produsen dan mendapatkan insentif pengajuan hak ekspor.

    “Kita kan lagi pelajari minyak komersial yang dipakai apa, apakah curah, kita kan belum tahu. Yang jelas non DMO,” kata dia di Lippo Mall Nusantara, Jakarta Selatan, Jumat (14/3/2025).

    Budi menyebut belum tahu apakah modus itulah yang menyebabkan harga Minyakita meningkat. Pihaknya akan mengevaluasi kembali setelah Lebaran.

    “Jadi kita lihat dulu, evaluasi itu, cuma belum sekarang. Ini kan sekarang sifatnya pelanggaran-pelanggaran. Jadi kita belum tahu apakah itu murni karena HET. Jadi, kita evaluasi dulu kejadian ini penyebab utamanya apa, nanti kita kumpul-kumpul abis Lebaran,” terang dia.

    Sebelumnya, Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga, Moga Simatupang juga mengatakan indikasi yang ditemukan di sejumlah pelaku usaha menjual Minyakita menggunakan minyak goreng non-DMO kemudian mengurangi volume isi.

    “Dengan mengurangi volume isi, harga non-DMO disamakan dengan harga eceran tertinggi (HET) Minyakita. Saat ini, barang bukti sudah disita Bareskrim,” ujar Moga.

    Moga menambahkan, bagi pelaku usaha yang mengurangi takaran di luar batas toleransi, dapat dikenakan sanksi lima tahun penjara atau denda Rp 2 miliar seperti yang diatur dalam UU No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Dia menegaskan, Kementerian Perdagangan dan Satgas Pangan Polri akan terus berkoordinasi serta melakukan pengawasan ke beberapa daerah lainnya.

    “Selain untuk memastikan kesesuaian produk, pengawasan juga dilakukan untuk memastikan ketersediaan stok untuk mencegah adanya kelangkaan, terutama menjelang Lebaran,” ungkap Moga.

    (ada/ara)

  • Apa Kabar Rekomendasi Ekspor buat Freeport? Ini Jawaban Wamen ESDM

    Apa Kabar Rekomendasi Ekspor buat Freeport? Ini Jawaban Wamen ESDM

    Jakarta

    Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung buka suara soal pemberian rekomendasi ekspor kepada PT Freeport Indonesia (PTFI). Yuliot mengatakan, pihaknya akan mengecek dulu apakah Freeport sudah mengurus rekomendasi ekspor ke ESDM atau belum.

    “Rekomendasi (ekspor) itu apakah sudah diajukan? Saya juga belum tahu. Jadi saya cek dulu,” ujarnya saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (14/3/2025).

    Yuliot juga merespons revisi rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) pertambangan Freeport sebagai syarat bisa mengekspor konsentrat tembaga. Ia juga mengatakan akan memeriksanya terlebih dahulu ke Direktorat Jenderal Minyak dan Batu bara.

    “Jadi RKAB saya cek dulu sama Dirjen Minerba,” singkatnya.

    Sebelumnya, Freeport Indonesia sendiri telah mengajukan kuota ekspor konsentrat tembaga sebanyak 1,27 juta ton kering tahun ini. Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan, angka yang tertera pada revisi RKAB itu telah diserahkan ke Ditjen Minerba.

    Freeport mendapat relaksasi ekspor konsentrat tembaga usai terbitnya Peraturan Menteri (Permen) ESDM No 6 Tahun 2025. Relaksasi diberikan imbas kebakaran Smelter Gresik pada Oktober 2024 yang membuat perusahaan tak bisa mengolah hasil tambangnya.

    Meski sudah mendapat restu untuk ekspor, Freeport belum mendapat rekomendasi ekspor dari Kementerian ESDM. Menurut Tony rekomendasi ekspor sedang diurus di Kementerian ESDM.

    “Kami harus melakukan revisi RKAB. Revisi RKAB sudah dilakukan, sudah disetujui juga oleh Ditjen Minerba. Dan persetujuan rekomendasi ekspor masih dalam permohonan, sudah diajukan ke Kementerian ESDM,” katanya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (13/3/2025).

    Tony menjelaskan, saat rekomendasi ekspor sudah diberikan oleh Kementerian ESDM maka Freeport akan memperoleh persetujuan ekspor dari Kementerian Perdagangan. Setelah itu barulah Freeport benar-benar bisa melakukan ekspor.

    “Persetujuan ekspor dari Kementerian Perdagangan akan bisa disampaikan segera setelah rekomendasi ekspor dari ESDM kita dapatkan,” tuturnya.

    Saat dikonfirmasi kapan ekspor pertama akan dilakukan, Tony menyebut segera mengekspor jika sudah memperoleh izin. Menurutnya kapal-kapal pengangkut konsentrat tembaga sudah siaga untuk melakukan ekspor.

    “Segera setelah dapat izin ekspornya, kita langsung (lakukan). Kapal saya sudah standby semuanya,” tuturnya.

    (ily/kil)

  • Protes SKB Angkutan Lebaran, Truk Ancam Stop Operasi, Ini Kata Pelaku Usaha – Halaman all

    Protes SKB Angkutan Lebaran, Truk Ancam Stop Operasi, Ini Kata Pelaku Usaha – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFi) Jakarta, mengusulkan agar Pemerintah bisa meninjau ulang atau ada diskresi terhadap aturan pembatasan angkutan barang pada musim Lebaran/Idul Fitri tahun ini.

    Aturan itu dinilai berpotensi merugikan bisnis logistik dan melemahkan pertumbuhan perekonomian nasional yang telah ditargetkan 7-8 persen oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran.

    “Menurut hemat kami, waktu pembatasan angkutan barang selama 2 minggu itu terlalu lama. Idealnya cukup selama H-4 s/d H+4 saja supaya kegiatan logistik dan perekonomian bisa tetap berjalan sebagaimana mestinya dan diharmonisasikan dengan arus mudik maupun arus balik (angkutan penumpang) Lebaran,” ujar Ketua ALFI Jakarta, Adil Karim, beberapa waktu lalu.

    Dia menegaskan, kebijakan yang telah disampaikan Pemerintah agar menjalankan Work From Anywhere (WFA) sebelum dan dan sesudah Lebaran adalah kebijakan kerja yang memungkinkan pekerja untuk bekerja dari mana saja. WFA merupakan pengaturan kerja fleksibel yang memberikan kebebasan kepada pekerja untuk memilih tempat bekerja.

    “Idealnya WFA bisa dimanfaatkan para Aparatur Sipil Negara (ASN), maupun pegawai BUMN untuk melakukan mudik Lebaran lebih awal. Sehingga mobilisasi penumpang arus mudik bisa lebih terkondisikan,” ucap Adil.

    ALFI berharap sebelum pengambilan keputusan pengaturan Angkutan Lebaran, bisa akomodatif dan memperhatikan keduanya yakni terhadap pergerakan barang atau logistik maupun pergerakan (mobilisasi) orang/penumpang.

    “Pergerakan angkutan barang dan angkutan penumpang selama Lebaran mesti berjalan harmonis demi menopang pertumbuhan ekonomi nasional, dan jangan sampai ada salah satunya yang dikorbankan,” ucap Adil.

    Khawatirkan Closing Time

    Dewan Pemakai Jasa Angkutan Indonesia (Depalindo) dan Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) juga menyoroti aturan pembatasan/larangan operasional angkutan barang dan logistik terutama terhadap ekspor menjelang dan pasca Lebaran tahun ini.

    Sebab, selain kontraproduktif dengan semangat dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional yang dicanangkan Pemerintahan Prabowo-Gibran sebesar 7-8 persen, aturan yang dituangkan melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) itu juga berpotensi melemahkan kinerja ekspor nasional dan menimbulkan high cost logistik.

    Ketua Umum Depalindo yang juga Sekjen DPP GPEI Toto Dirgantoro, menyayangkan adanya SKB itu sekaligus mendesak instansi terkait untuk merevisinya atau meninjau ulang lantaran aktivitas logistik lainnya seperti pelabuhan, hinterland (industri)-nya tetap berkegiatan.

    “SKB itu kami sayangkan karena kontraproduktif dengan target pertumbuhan ekonomi nasional yang telah dicanangkan Presiden Prabowo yakni 7-8 persen. Sebelumnya, Depalindo dan GPEI juga sudah secara resmi memberikan masukan agar jangan sampai ada hambatan pada aktivitas logistik terutama ekspor yang notabene menghasilkan devisa negara,” ujar Toto.

    Dia menegaskan jika aturan pembatasan operasional sesuai SKB itu tetap dipaksakan justru akan memunculkan praktik permohonan pengajuan dispensasi dilapangan yang pada akhirnya pengangkutan muatan ekspor dari dan ke pelabuhan mesti memenuhi berbagai persyaratan tertentu, seperti memakai jasa kawalan yang ujung-ujungnya bisa mendongkrak biaya logistik ekspor.

    “Mumpung masih ada waktu, karenanya Depalindo meminta SKB itu ditinjau ulang demi kelancaran arus barang dan logistik saat libur Lebaran. Walaupun ada pembatasan/larangan angkutan barang cukup bisa dilakukan pada H-1 hingga H+2 Lebaran,” tegas Toto.

    Dia mengungkapkan, disisi lain pada periode pembatasan dalam SKB itu kegiatan pelabuhan atau sisi laut-nya seperti aktivitas layanan kapal dan bongkar muat tetap berjalan.

    Maka dari itu, imbuhnya, kegiatan sisi daratnya (angkutan) juga idealnya tetap beroperasi untuk menghindari eksportir terkena batas akhir waktu pengapalan atau closing time, juga mengingat kondisi industri nasional yang sedang berat, serta mengingat target peningkatan ekspor sesuai harapan Pemerintah.

    Toto mengatakan, mestinya, diberikan solusi agar kegiatan ekspor tetap berjalan serta tidak dibatasi dan tetap diizinkan, dan hanya diatur rute jalan-nya saja serta jam operasionalnya meskipun tidak melalui akses tol tetapi tetap bisa lewat akses arteri atau alternatif.

    Apalagi, kata dia, area hinterland (industri) dari suatu pelabuhan umumnya tidak terlalu jauh jaraknya. Seperti halnya Pelabuhan Tanjung Priok yang selama ini didominasi hinterland  Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), maupun Jawa Barat dan sekitarnya.

    “Jadi mari sama-sama kita peduli terhadap kelangsungan dan pertumbuhan bisnis untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional tidak bertambah kritis, namun tetap memperhatikan (lewat harmonisasi regulasi) demi kenyamanan angkutan penumpang Lebaran atau Idul Fitri,” harap Toto.

    Antisipasi

    Otoritas dan Manajemen Terminal Peti Kemas Pelabuhan (TPK) di Pelabuhan Tanjung Priok perlu mengantisipasi agar terhindar dari kepadatan arus barang atau potensi kongesti menyusul adanya rencana stop operasi angkutan barang dan logistik secara nasional pada 20 Maret 2025, imbas penolakan SKB Angkutan Barang saat Lebaran (Angleb) 2025/Idul Fitri 1446 Hijriah.

    Dalam SKB tersebut, ditegaskan Pembatasan Angkutan Barang mulai sejak 24 Maret hingga 8 April 2025, atau sekitar 16 hari.

    Kegiatan layanan kapal dan bongkar muat barang di pelabuhan tetap berjalan, namun jika truk pengangkut barang melakukan stop operasi, otomatis memengaruhi kegiatan receiving dan delivery kargo/peti kemas dari dan ke pelabuhan. Dampaknya terjadi penumpukan barang maupun peti kemas yang berlebihan di pelabuhan.

    “Jadi mesti disiapkan sedini mungkin antisipasinya, dan bagaimana contigensi plan-nya yang tidak menimbulkan high cost logistik jika aksi stop operasi armada truk pengangkut barang itu betul-betul terjadi pada pekan depan,” ujar Wawan salah satu pegiat pengurusan barang ekspor impor di pelabuhan Tanjung Priok.

    Pelabuhan Tanjung Priok merupakan pelabuhan tersibuk di Indonesia mengingat lebih dari 65 persen aktivitas ekspor impor nasional maupun domestik melalui pelabuhan yang terletak di Jakarta Utara itu.

    Saat ini, terdapat lima fasilitas terminal peti kemas yang melayani ekspor impor melalui pelabuhan itu yakni: Jakarta International Container Terminal (JICT), Terminal Peti Kemas (TPK) Koja, New Priok Container Terminal-One (NPCT-1), Terminal 3-IPC TPK, dan Terminal Mustika Alam Lestari (MAL/NPH).

    Sebagaimana diberitakan, Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) akan melakukan stop operasi mulai 20 Maret 2025 hingga 8 April 2025, sebagai bentuk protes atau penolakan terhadap adanya aturan pelarangan operasional truk pengangkut barang termasuk ekspor impor menjelang dan sesudah Lebaran 2025/Idul Fitri 1446 H.

    “Sesuai dengan hasil rapat koordinasi dengan semua pengurus Aptrindo di daerah-daerah pada hari ini (Senin, 10 Maret 2025), kami perusahaan truk yang tergabung dalam Aptrindo memutuskan untuk melakukan stop operasi mulai pekan depan, 20 Maret 2025 hingga 8 April 2025,” ujar Ketua Umum DPP Aptrindo Gemilang Tarigan.

    Aptrindo menilai aturan pembatasan operasional angkutan barang cukup dilakukan maksimal 6 hari saja yakni 3 hari sebelum hari H (Lebaran) dan 3 hari setelah Lebaran.

    “Kalau sesuai SKB itu pelarangan angkutan barang dilakukan selama dua minggu. Makanya, kalau Pemerintah tidak mau mendengarkan masukan dan keluhan pelaku usaha logistik, maka sekalian saja kita putuskan untuk Stop Operasi pada 20 Maret 2025,” tegas Gemilang.

    Gemilang juga menegaskan bahwa SKB pembatasan Angkutan Lebaran 2025 itu, justru dinilai paradoks lantaran tidak sejalan dengan upaya dan target Pemerintah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional 8 persen.

     

  • Sebagai Komisaris Terima Laporan dan Hasil Audit

    Sebagai Komisaris Terima Laporan dan Hasil Audit

    loading…

    Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad angkat bicara mengenai mantan Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diperiksa Kejaksaan Agung (Kejagung). Foto/Felldy Utama

    JAKARTA – Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad angkat bicara mengenai mantan Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok ) diperiksa Kejaksaan Agung (Kejagung). Ahok selama 8 jam diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada Pertamina subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023.

    “Ya saya pikir sebagai komisaris itu kan kemudian menerima laporan-laporan kemudian hasil audit yang sudah dilakukan,” kata Dasco di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (14/3/2025).

    Oleh karenanya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra itu menilai bahwa Kejagung berkepentingan memanggil Ahok. Menurutnya, bisa saja apa yang diketahui Ahok bisa menjadikan kasus ini terang benderang.

    “Bagaimana pada waktu proses pemeriksaannya, bagaimana proses auditnya kalau memang terjadi unsur-unsur yang sekarang terjadi,” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya, penyidik Korps Adhyaksa mendalami peran Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina dalam impor-ekspor. “Penyidik ingin mendalami bagaimana peran yang bersangkutan sebagai Komisaris Utama dalam kaitan dengan impor-ekspor. Katakan kalau impor itu kan ada minyak mentah dan juga produk kilang,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung (Kejagung) Harli Siregar di Kompleks Kejagung, Jakarta Selatan, Kamis (13/3/2025).

    Dia mengatakan, dari pemeriksaan tersebut, Ahok memang mengetahui adanya aktivitas ekspor terhadap minyak mentah dan produk kilang. Lalu, di saat yang sama juga terdapat impor terhadap minyak dan produk kilang.

    (rca)

  • Udang RI Masih Dijegal AS, KKP Bersiap Ajukan Banding

    Udang RI Masih Dijegal AS, KKP Bersiap Ajukan Banding

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencana mengajukan peninjauan ulang terhadap tarif bea masuk anti-dumping yang dikenakan pada ekspor udang Indonesia ke Amerika Serikat (AS). Langkah ini diambil menyusul keputusan akhir yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan AS.

    Dalam keputusan final yang diterbitkan AS melalui Federal Register Nomor 89 FR 104982 pada 26 Desember 2024 itu, tarif anti-dumping terhadap udang beku Indonesia telah diturunkan dari 6,3% menjadi 3,9%. Selain itu, keputusan ini juga mengonfirmasi, Indonesia tidak memberikan subsidi, sehingga memperoleh status Countervailing Duties (CVD) de-minimis. Yakni bea masuk tambahan yang dikenakan oleh suatu negara untuk mengimbangi subsidi yang diberikan oleh pemerintah negara pengekspor kepada produsen dalam negeri mereka. 

    De-minimis dalam konteks CVD merujuk pada tingkat subsidi yang terlalu kecil untuk dianggap berdampak signifikan. Jika tingkat subsidi yang diberikan kepada suatu produk berada di bawah ambang batas de-minimis, maka produk tersebut tidak dikenakan bea masuk pengimbangan (CVD) dan investigasi dapat dihentikan.

    Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Budi Sulistiyo menyebut pencapaian ini merupakan hasil dari berbagai strategi yang dijalankan oleh Delegasi Republik Indonesia. Ia menambahkan, Delegasi RI bersama eksportir, asosiasi udang, penasihat hukum, KBRI Washington DC, serta Kementerian Perdagangan dan lembaga terkait lainnya, terus berkomunikasi dengan otoritas AS untuk memperjuangkan posisi Indonesia.

    “Kami juga menyusun dokumen pembelaan serta berkomunikasi dengan importir dan asosiasi di AS guna menegaskan posisi Indonesia sebagai eksportir udang yang kompetitif,” kata Budi dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat (14/3/2025).

    Dibandingkan dengan negara pesaing, kata Budi, Indonesia masih dikenakan tarif anti-dumping yang jauh lebih rendah. Di mana tarif AD udang Ekuador mencapai 10,58%, sementara CVD Vietnam 2,84%, Ekuador 3,78%, dan India 5,77%. Selain itu, Vietnam dan India masih dikenakan Bea Masuk Anti-Dumping (BMAD) yang jauh lebih tinggi, yakni 110,90% untuk India dan 25,76% untuk Vietnam.

    “Dengan perbandingan ini, produk udang Indonesia masih memiliki daya saing di pasar AS,” ujarnya.

    Budi juga menyebut importir AS tetap menaruh kepercayaan pada eksportir Indonesia berkat rekam jejak yang baik dalam hal kualitas dan ketepatan pengiriman. Kepercayaan ini diperkuat oleh pengakuan importir saat berdialog dengan Delegasi RI pada Agustus 2024.

    “Ini menjadi modal penting bagi kita untuk tetap mempertahankan dan memperluas pasar ekspor di tengah dinamika perdagangan global,” jelasnya.

    Tren Tetap Positif

    Meski dikenakan BMAD, ekspor udang beku Indonesia ke AS tetap menunjukkan tren positif. Budi mengatakan, nilai ekspor udang beku Indonesia ke AS pada Januari 2025 diperkirakan mencapai US$94,2 juta dengan volume 11,1 ribu ton, meningkat 24% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Untuk itu, KKP mendorong eksportir dan asosiasi udang mengajukan review atas tarif yang dikenakan. Proses ini melibatkan pemilihan kuasa hukum, penyusunan dokumen pendukung, pengisian kuesioner, serta pemilihan mandatory respondent yang dipersyaratkan oleh Departemen Perdagangan AS.

    “Kami targetkan pengajuan review ini akan dimulai pada Mei 2025,” kata Budi.

    Lebih lanjut, Budi menyampaikan bahwa KKP terus memperluas pasar ekspor ke negara lain, termasuk Jepang dan Kanada untuk udang mentah beku dan olahan, Tiongkok untuk udang mentah beku, serta Korea Selatan dan Australia untuk udang olahan. Sementara itu, ekspor udang olahan breaded ke AS juga terus didorong.

    Di dalam negeri, KKP memperkuat pasar domestik melalui promosi, pameran, dan bazar bekerja sama dengan sektor hotel, restoran, dan katering (horeka).

    Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan komitmen KKP dalam menyelesaikan masalah CVD dan antidumping di pasar AS.

    “Kita akan kerjakan terus, kita sedang diplomasi. Mudah-mudahan dalam waktu dekat juga sudah bisa kita jalankan. Kita akan tangani dengan baik, kita berusaha semaksimal mungkin untuk itu tidak terjadi. Doain saja,” ujar Menteri Trenggono.

    (dce)

  • 5 Khasiat Minyak Atsiri untuk Kesehatan, Rahasia dari Tanaman yang Tumbuh Subur di Indonesia – Halaman all

    5 Khasiat Minyak Atsiri untuk Kesehatan, Rahasia dari Tanaman yang Tumbuh Subur di Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebagai negara tropis yang kaya akan keanekaragaman hayati, Indonesia memiliki beragam sumber daya alam yang bermanfaat bagi kesehatan dan industri. Salah satunya adalah tanaman atsiri, yang dikenal sebagai bahan utama dalam pembuatan minyak atsiri. 

    Menariknya, dari 99 jenis tanaman atsiri yang ada di dunia, sekitar 40 di antaranya tumbuh subur di Indonesia. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu produsen minyak atsiri terbesar dengan potensi luar biasa dalam bidang kesehatan, kecantikan, dan aromaterapi. Tak hanya untuk kebutuhan dalam negeri, minyak atsiri Indonesia juga diminati di pasar global. 

    Dalam laman BISIP Pertanian disebutkan, Indonesia mengekspor minyak atsiri ke 102 negara di seluruh dunia, membuktikan tingginya kualitas dan keberagaman produknya. Pada tahun 2021, nilai ekspor minyak atsiri Indonesia bahkan mencapai USD 185 juta, menjadikannya salah satu komoditas unggulan yang berkontribusi pada perekonomian nasional.

    Minyak atsiri lebih dikenal sebagai essential oil. Selain dari tanaman atsiri, minyak ini juga diperoleh dari berbagai jenis tumbuhan seperti akar wangi, serai, pala, hingga cengkeh. Minyak atsiri diolah melalui proses penyulingan berbagai bagian tanaman. Mulai dari biji, bunga, buah, batang, daun, hingga akar atau rimpang, di mana setiap bagiannya memiliki karakteristik unik yang menghasilkan aroma khas. 

    Selai terkandung aroma yang khas dan menenangkan, di dalam minyak atsiri juga menyimpan banyak khasiat yang luar biasa bagi kesehatan. Berikut ini dirangkum dari pelbagai sumber, Jumat (14/3/2025), sederet khasiat alami dari minyak atsiri yang baik untuk kesehatan tubuh.

    1. Mengurangi Stres dan Kecemasan

    Salah satu manfaat penggunaan minyak atsiri adalah kemampuannya dalam mengurangi stres dan kecemasan. Mengutip dari laman Halodoc, sebuah studi yang dipublikasikan pada tahun 2015 menunjukkan bahwa penggunaan minyak esensial selama pemijatan dapat membantu mengurangi stres. 

    Namun, efek pengurangan stres tersebut mungkin hanya berlangsung selama sesi pemijatan. Oleh karena itu, efektivitas minyak esensial dalam mengurangi stres masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami dampaknya dalam jangka panjang.

    Beberapa jenis minyak esensial diketahui memiliki efek menenangkan dan dapat membantu meredakan stres, di antaranya minyak atsiri bergamot dan minyak atsiri serai.

    Minyak atsiri bergamot memiliki aroma jeruk segar dengan sentuhan herbal yang khas. Selain dikenal karena sifat anti-inflamasi dan antioksidannya, minyak ini sering digunakan untuk mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Mengutip dari laman WebMD, sebuah studi tahun 2022 bahkan menemukan bahwa minyak bergamot dapat membantu meredakan gejala depresi pada wanita pascapersalinan.

    Sementara itu, minyak atsiri serai menghadirkan aroma menyegarkan yang memadukan lemon dan mawar, menjadikannya pilihan populer untuk menciptakan rasa tenang dan relaksasi. Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2015, seperti dikutip dari National Library of Medicine, menunjukkan bahwa hanya dengan beberapa tetes minyak serai, gejala kecemasan dapat berkurang secara signifikan.

    2. Mengurangi Peradangan

    Minyak atsiri adalah campuran kompleks yang berasal dari tanaman aromatik dan dikenal memiliki beragam manfaat kesehatan. Salah satunya adalah kemampuannya dalam meredakan peradangan, berkat kandungan senyawa aktif yang berperan dalam menghambat pelepasan sitokin inflamasi—zat yang berperan dalam proses peradangan di dalam tubuh.

    Selain itu, minyak atsiri juga kaya akan sifat antibiotik dan antioksidan yang berperan dalam meredakan peradangan serta melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Dengan manfaat tersebut, tak ayal jika minyak atsiri kerap dimanfaatkan dalam berbagai terapi alami untuk mendukung kesehatan secara menyeluruh.

    Mengutip dari laman OnlyMyHealth, salah satu jenis minyak atsiri yang dapat mengurangi peradangan adalah minyak atsiri kayu putih. Minyak kayu putih dikenal dengan aromanya yang segar dan khas mint, serta manfaatnya dalam mendukung kesehatan pernapasan. Berkat sifat anti-inflamasi dan analgesiknya yang kuat, minyak ini efektif meredakan gejala asma, sinusitis, dan nyeri akibat peradangan otot.

    Saat diaplikasikan ke kulit, minyak kayu putih membantu mengurangi pembengkakan sekaligus meredakan nyeri dan ketegangan otot. Bagi penderita kondisi pernapasan seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) atau bronkitis, minyak kayu putih juga dapat memberikan manfaat dengan membantu mengurangi peradangan di paru-paru, sehingga pernapasan menjadi lebih lega.

    3. Meningkatkan Daya Ingat

    Khasiat minyak atsiri yang juga dikenal sebagai minyak aromaterapi ini adalah kemampuannya bagi kesehatan otak. Sejumlah penelitian mengungkap bahwa aromaterapi dapat membantu meningkatkan daya ingat dan fungsi kognitif. 

    Mengutip dari Everyday Health, sebuah studi menunjukkan bahwa orang dewasa berusia 60 hingga 85 tahun yang rutin menggunakan diffuser aromaterapi setiap malam selama enam bulan mengalami peningkatan daya ingat hingga 226 persen dibandingkan kelompok yang tidak menggunakannya. Minyak esensial seperti mawar, jeruk, eukaliptus, lemon, pepermin, rosemary, dan lavender berperan dalam efek positif ini, menjadikannya pilihan alami untuk mendukung kesehatan otak.

    4. Membantu Mengatasi Insomnia

    Insomnia merupakan gangguan tidur yang kerap dialami oleh banyak orang. Nggak heran kalau banyak juga yang mencari cara alami untuk mengatasinya. Salah satu solusi yang cukup populer adalah menggunakan minyak esensial, yang sering dijadikan “penolong” agar bisa tidur lebih nyenyak.

    Sebuah studi yang dipublikasikan pada U.S. National Library of Medicine menjelaskan, minyak esensial beraroma lavender telah terbukti meningkatkan kualitas tidur wanita setelah melahirkan, serta pasien yang mengidap penyakit jantung. 

    Selain itu, tinjauan terhadap 15 studi lain mengenai minyak esensial dan kualitas tidur juga menunjukkan hasil yang menjanjikan. Sebagian besar penelitian menemukan bahwa menghirup minyak atsiri seperti lavender dapat memberikan efek positif dalam membentuk kebiasaan tidur yang lebih baik.

    5. Mendukung Perawatan Rambut, Tubuh, dan Skincare Alami

    Minyak atsiri sering digunakan sebagai bahan dalam berbagai produk perawatan tubuh dan kecantikan, mulai dari lotion, sabun, hingga sampo dan minyak rambut. 

    Kandungan minyak atsiri dalam produk-produk ini tidak hanya membantu melembutkan kulit, tetapi juga memberikan efek relaksasi serta merawat kesehatan rambut. Beberapa jenis minyak atsiri, seperti jeruk, mawar, dan tea tree, dikenal efektif mengatasi masalah rambut seperti kekeringan, kerontokan, dan ketombe.  

    Selain itu, minyak atsiri juga menjadi bahan utama dalam produk kecantikan seperti face oil dan krim wajah. Kandungannya dipercaya dapat meningkatkan sirkulasi darah, merelaksasi kulit, serta membantu memperlambat tanda-tanda penuaan dini. Bahkan, minyak atsiri dari kelopak mawar sering dimanfaatkan untuk memudarkan bekas jerawat dan bintik hitam, membuat kulit tampak lebih cerah dan merata.

    #LokalAsri #ArahkanAksiAsrikanIndonesia #TribunNetwork #MataLokalMenjangkauIndonesia

  • Pabrik Rampung, PepsiCo Siap Edarkan Produk Populer Lays, Doritos, Cheetos untuk Konsumen Indonesia

    Pabrik Rampung, PepsiCo Siap Edarkan Produk Populer Lays, Doritos, Cheetos untuk Konsumen Indonesia

    PIKIRAN RAKYAT – PT PepsiCo Indonesia Foods and Beverages atau PepsiCo Indonesia telah memproduksi makanan ringan populer di bawah bendera PepsiCo yaitu Lays, Cheetos, dan Doritos.

    Untuk produk Cheetos, makanan ringan tersebut sudah diproduksi dan dipasarkan melalui ritel tertentu. Sedangkan untuk Lays dan Doritos baru akan didistribusikan pada pekan mendatang.

    Director of Government Affairs and Corporate Communications PepsiCo Indonesia Gabrielle Angriani Johny mengatakan untuk ke depannya produk akan menjangkau semua saluran penjualan.

    “Semua jalur penjualan pasti akan kami lakukan, tapi butuh waktu untuk bisa full di market. Saat ini kami memang kerja sama dengan retailer tertentu, tetapi ke depannya pasti akan semakin full di berbagai channel,” kata Gabby dalam acara media gathering di Jakarta Selatan, Rabu, 12 Maret 2025.

    Sebelumnya, PepsiCo telah berkomitmen untuk menanamkan investasi sebesar 200 juta dolar atau setara Rp3 triliun dengan mendirikan pabrik di Indonesia. Lokasi pabriknya berada di Cikarang, Jawa Barat.

    Pabrik tersebut nantinya akan memproduksi makanan ringan di bawah bendera PepsiCo seperti Lays, Cheetos, dan Doritos.

    “Pabriknya sudah berdiri, semua sudah berdiri tinggal produksi dan jualan,” ujar Gabby.

    Dia percaya diri kualitas produk PepsiCo akan mendapat kepercayaan konsumen Indonesia. Dia mengatakan untuk ke depannya pihaknya tentu akan terus mengeluarkan varian lain dan terbuka untuk melakukan ekspor.

    “Memang kami punya ambisi ekspor, tapi sekarang ini masih memenuhi pasar domestik terlebih dahulu,” kata dia.

    Pada tahun 2021, PepsiCo menghentikan operasionalnya di Indonesia karena kemitraan antara PT Indofood CBP Sukses Makmur tidak berlanjut setelah tiga dekade bermitra sejak 1990.

    Produk seperti Cheetos, Lays, dan Doritos pun tidak lagi beredar di pasar lokal semenjak itu.

    Meskipun demikian, seiring berjalannya waktu, beberapa produk PepsiCo masih dapat ditemukan di sejumlah ritel. Ini karena adanya importir yang membawa dan menjual produk seperti Lays dan Cheetos. Namun, harga produk-produk tersebut kini lebih mahal dibandingkan saat masih resmi dipasarkan oleh PepsiCo.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 4
                    
                        Ketika Ahok yang Niat Buka-bukaan Justru Dibuat Kaget Penyidik soal Korupsi Pertamina…
                        Nasional

    4 Ketika Ahok yang Niat Buka-bukaan Justru Dibuat Kaget Penyidik soal Korupsi Pertamina… Nasional

    Ketika Ahok yang Niat Buka-bukaan Justru Dibuat Kaget Penyidik soal Korupsi Pertamina…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Mantan Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias
    Ahok
    , telah diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023 pada Kamis (13/3/2025).
    Dalam pemeriksaan yang berlangsung sejak pukul 08.36 WIB hingga sekitar 18.31 WIB, atau kurang lebih selama 10 jam, banyak hal yang Ahok kemukakan untuk berkas perkara para tersangka.
    Meski berada di pucuk pimpinan selama kurang lebih lima tahun, Ahok mengaku kaget saat mendengar pertanyaan yang dibacakan penyidik.
    Ada hal-hal yang membuatnya tidak habis pikir bisa dilakukan oleh anak perusahaan Pertamina, terutama mereka di level operasional.
    “Saya juga kaget-kaget juga dikasih tahu penelitian ini ada
    fraud
    apa, ada penyimpangan, transfer seperti apa, dia jelasin,” ujar Ahok kepada awak media di kawasan Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (13/3/2025).
    Bahkan, tindakan-tindakan para tersangka ini dinilainya sesuatu yang gila untuk dilaksanakan.
    Ahok tidak membeberkan secara spesifik bagian mana yang menurutnya gila atau di luar akal.
    Tapi, kepada awak media, dia mengaku, seusai diperiksa penyidik, pengetahuannya itu ibarat sekaki, sementara penyidik bisa sekepala.
    “Saya tahu mereka (penyidik) punya data yang lebih banyak daripada yang saya tahu. Ibaratnya, saya cuma tahu sekaki, dia tahu sekepala,” imbuh Ahok.
    Sebagai Komisaris Utama Pertamina, Ahok mengaku tugasnya sebatas mengawasi kinerja perusahaan melalui Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) alias untung rugi.
    “Saya cuma sampai memeriksa. Kita tuh hanya memonitoring dari RKAP gitu lho. Nah itu kan untung rugi-untung rugi,” katanya.
    Fungsi pengawasan ini tidak sampai melihat ke kerja mereka yang ada di anak perusahaan, apalagi sampai di tingkat operasional.
    Terlebih, selama Ahok berada di Pertamina, kinerja perusahaan pelat merah ini terlihat baik-baik saja dari pencatatannya.
    “Kebetulan kinerja Pertamina kan bagus terus selama saya di sana gitu kan. Jadi kita enggak tahu tuh. Ternyata di bawah ada apa kita enggak tahu,” lanjut dia.
    Saat menghadapi penyidik selama 10 jam, Ahok mengaku banyak membahas soal rapat-rapat dengan jajaran Pertamina.
    “Ya, saya kasih tahu tentang apa (rapat). Kita pernah pengarahan apa. Itu ada di mana,” lanjut dia.
    Kepada penyidik, Ahok mengaku ada beberapa arahannya yang tidak dijalankan oleh jajaran Pertamina.
    Tapi, dia meminta penyidik menggali soal alasan arahan itu tidak dijalankan langsung kepada orang-orang yang pernah mendapatkan arahan itu.
    “Kalau soal nanti kenapa (arahannya) enggak dikerjakan. Kita ada teguran, ada apa. Bapak (penyidik) tanya sama direksi lah,” kata Ahok lagi.
    Ahok menegaskan, kasus ini lebih dalam dari masalah pengoplosan Pertamax yang sempat menjadi isu hangat di masyarakat beberapa waktu yang lalu.
    “Ini yang lebih dalam, kalau pengoplosan langsung ketahuan konsumen,” kata dia.
    Ahok mengatakan, jika Pertamax memang dioplos, para pemilik kendaraan sudah akan protes sejak lama.
    “Kalau pengoplosan, otomatis kendaraan-kendaraan akan protes dong. Kendaraan kita macet dong. Nah, saya kira bukan itu,” imbuh Ahok.
    Komisaris Utama Pertamina tahun 2019-2024 ini mengaku ada hal-hal yang tidak bisa diungkapkan kepada publik.
    Bahkan, baru bisa diungkap saat di persidangan nanti.
    “Ini memang ada soal sesuatu yang saya enggak bisa ngomong, nanti di sidang pasti penyidik akan ngasih lihat,” kata Ahok lagi.
    Kepada awak media, Ahok mengaku tidak ditanya soal pengusaha minyak Riza Chalid oleh penyidik.
    “Enggak ada (soal Riza Chalid),” katanya singkat.
    Lebih lanjut, dia mengaku tidak kenal dengan anak Riza Chalid, Muhammad Kerry Adrianto Riza, yang saat ini menjadi salah satu tersangka.
    “Enggak kenal (dengan Kerry),” imbuh dia.
    Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar, menjelaskan, penyidik mendalami peran Ahok terkait dengan pengawasan tata kelola minyak mentah dan produk kilang di anak perusahaan atau subholding PT Pertamina Patra Niaga.
    Dalam 14 pertanyaan yang diajukan, penyidik juga mendalami pengetahuan Ahok terkait dengan impor dan ekspor minyak mentah yang dilakukan Pertamina.
    “Terkait dengan pelaksanaan tugas dan fungsi itu dalam konteks melakukan aktivitas pengawasan, ya pengawasan dalam kaitan dengan importasi atau tata kelola minyak mentah dan produk kilang di subholding PT Pertamina Patra Niaga,” ujar Harli, Kamis malam.
    Berdasarkan pemeriksaan sementara, Ahok disebutkan mengetahui adanya ekspor dan impor minyak mentah yang dilakukan dalam kurun waktu yang bersamaan.
    “Penyidik melihat bahwa yang bersangkutan sesungguhnya mengetahui bahwa ada ekspor terhadap minyak mentah kita. Pada saat yang sama juga dilakukan impor terhadap minyak mentah dan produk kilang,” jelas Harli.
    Harli menegaskan, pengetahuan Ahok terkait adanya ekspor impor ini tidak serta merta menjadikannya tersangka.
    “Ini kan pemeriksaan saksi, jadi tidak semua orang harus jadi tersangka. Jadi, bagaimana pengetahuannya terhadap perbuatan para tersangka itu, itu yang difokuskan,” imbuh Harli.
    Dalam pemeriksaan ini, Ahok disebutkan membawa sejumlah data dan catatan rapat Pertamina dalam bentuk soft copy.
    Sementara, penyidik membutuhkan dokumen dalam bentuk fisik untuk diperiksa.
    Penyidik akan meminta data ini langsung kepada Pertamina karena Ahok tidak dapat menyerahkan data-data ini usai keluar dari perusahaan pelat merah ini di tahun 2024.
    “Kita masih harus melakukan katakanlah pengambilan data di PT Pertamina, di persero, untuk selanjutnya nanti akan dipelajari lebih dalam oleh penyidik,” imbuh Harli.
    Nantinya, setelah data ini sudah dikuasai dan dipelajari penyidik, Ahok akan kembali diperiksa untuk menjelaskan isi data-data yang disinggungnya.
    “Misalnya, terkait dengan notulen-notulen rapat yang dilakukan oleh direksi atau komisaris dalam kaitan dengan tata kelola minyak mentah dan produk kilang ini,” kata Harli lagi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Trump Longgarkan Kebijakan, Batal Hajar Baja dan Aluminium Kanada Pakai Tarif Impor 50 Persen – Halaman all

    Trump Longgarkan Kebijakan, Batal Hajar Baja dan Aluminium Kanada Pakai Tarif Impor 50 Persen – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membatalkan rencananya untuk mengenakan tarif 50 persen terhadap baja dan aluminium asal Kanada.

    Mengutip BBC International, penangguhan itu diberlakukan Trump tepat setelah Perdana Menteri Ontario Doug Ford membatalkan ancaman tarif 25 persen terhadap listrik yang diekspor Kanada ke lebih dari 1 juta rumah tangga di AS.

    Sebelumnya Kanada mengancam akan untuk memutus pasokan listrik ke Amerika Serikat (AS) jika Presiden Donald Trump terus memberlakukan tarif impor 25 persen. 

    Tak sampai disitu, Ford juga mengancam akan mengambil tindakan tegas dengan melarang perusahaan AS mengajukan tender dalam proyek infrastruktur Ontario.

    Serta membatalkan kesepakatan senilai 100 juta dolar dengan Starlink, penyedia layanan internet milik miliarder Elon Musk yang merupakan teman dekat Trump.

    Ancaman ini yang kemudian membuat Musk melunak, hingga membatalkan rencananya untuk mengenakan tarif 50 persen terhadap baja dan aluminium asal Kanada.

    Meski begitu, Trump menegaskan bahwa pihaknya akan tetap memberlakukan tarif 25 persen yang sebelumnya telah direncanakan pada baja dan aluminium dari semua negara, termasuk Kanada, tanpa pengecualian mulai Rabu (12/3/2025).

    Dampak Tarif Impor Baja dan Aluminium

    Meski pajak impor telah dikurangi 25 persen, namun pengenaan tarif ini bisa mengalihkan perdagangan internasional, mengubah aliran impor dan ekspor baja dan alumunium.

    Negara-negara lain mungkin akan mendapat peluang untuk memasok baja dan alumunium ke AS atau Kanada, namun juga bisa menambah ketegangan perdagangan global.

    Dampak kebijakan ini juga berpotensi memicu fluktuasi harga baja dan alumunium dalam pasokan global.

    Jika tarif AS terhadap Kanada mengurangi pasokan dari Kanada, ini bisa mengarah pada lonjakan harga yang lebih besar di pasar global.

    Hal ini terjadi lantaran Kanada merupakan salah satu penghasil baja terbesar di dunia.

    Meskipun produksinya lebih kecil dibandingkan dengan negara-negara seperti China atau Jepang, namun baja Kanada banyak digunakan dalam berbagai sektor, termasuk otomotif, konstruksi, dan infrastruktur.

    Lebih lanjut dampak tarif impor dapat menyebabkan gangguan dalam distribusi produk tersebut, memperlambat proses produksi global, dan meningkatkan biaya logistik.

    Pasar Saham Anjlok

    Imbas Keputusan mendadak Putin, pasar saham terutama Indeks Wall Street mengalami tekanan besar dengan penurunan tajam yang mendekati zona koreksi.

    Penurunan ditandai dengan merosotnya indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, yang turun 478,23 poin, atau sekitar 1,14 persen, menjadi 41.433,48 pada awal pembukaan pasar Rabu (13/3/2025).

    Indeks S&P 500 juga ikut dilaporkan melemah 42,49 poin, atau sekitar 0,76 persen, menjadi 5.572,07. Disusul Indeks komposit Nasdaq yang merosot 32,23 poin, atau sekitar 0,18 persen, menjadi 17.436,1.

    Saham perusahaan pengelola department store Kohl’s juga ikut terjun bebas 24,1 persen setelah mencatatkan penurunan penjualan tahunan melampaui ekspektasi. Sementara Saham perusahaan ritel Dick’s Sporting Goods anjlok 5,7 persen dipicu ekspektasi penurunan perolehan laba tahunan.

    Menyusul yang lainnya saham maskapai penerbangan Delta Air Lines terjun 7,3 persen usai perkiraan penurunan perolehan laba kuartal pertama sebesar 50 persen.

    Kemudian saham American Airlines turun 8,3 persen setelah memperkirakan kerugian kuartal pertama melampaui ekspektasi.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Kejagung Cecar 14 Pertanyaan ke Ahok, Ini Detailnya

    Kejagung Cecar 14 Pertanyaan ke Ahok, Ini Detailnya

    Bisnis.com, JAKARTA — Penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) mencecar 14 pertanyaan kepada mantan Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

    Kapuspenkum Kejagung RI, Harli Siregar mengatakan 14 pertanyaan pokok itu mencakup tugas pokok Ahok dalam melakukan pengawasan Pertamina dan holdingnya. 

    “Setidaknya ada 14 pertanyaan pokok yang diajukan kepada yang bersangkutan lebih melihat kepada bagaimana tugas fungsi yang bersangkutan sebagai komisaris utama,” ujarnya di Kejagung, Kamis (13/3/2025).

    Dia menambahkan, pengawasan itu berkaitan dengan kinerja perusahaan serta tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Patra Niaga.

    Selanjutnya, Ahok juga sejatinya bakal menyampaikan soal data terkait anak usaha pertamina. Namun, hal tersebut tidak dapat ditindaklanjuti lantaran Kejagung masih memerlukan pendalaman data dari PT Pertamina (Persero).

    Oleh karenanya, Harli masih membuka kemungkinan Ahok bakal dipanggil kembali untuk melengkapi keterangan, jika pihaknya telah memperoleh data dari Pertamina.

    “Kemudian bahwa penyidik pada waktunya nanti juga akan tentu melakukan pemeriksaan lanjutan,” tambahnya.

    Lebih jauh, Harli juga menyatakan bahwa pihaknya ingin melakukan pendalaman terkait dengan ekspor hingga importasi minyak mentah dan produk kilang pada perusahaan plat merah tersebut.

    “Nah, perlu kami sampaikan Bahwa sesungguhnya penyidik tentu ingin mendalami Bagaimana Peran yang bersangkutan sebagai komisaris utama dalam kaitan dengan Impor-ekspor,” pungkasnya.