Topik: ekspor

  • Berorientasi Ekspor, Kemendes dan Sektor Industri Inisiasi Desa Perajin Karpet Handmade – Halaman all

    Berorientasi Ekspor, Kemendes dan Sektor Industri Inisiasi Desa Perajin Karpet Handmade – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Untuk memaksimalkan pembangunan desa, daerah tertinggal serta transmigrasi, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi bersama sektor industri menginisiasi pembentukan desa-desa kreatif dan sentra-sentra pengrajin karpet handmade  berorientasi ekspor di seluruh Indonesia. 

    Sebagai pilot project, Kemendes dan perusahaan industri karpet lokal beroientasi ekspor HJ Karpet  mengadakan pelatihan merajut karpet untuk mempersiapkan desa pengrajin karpet handmade berorientasi ekspor.

    Desa yang dipilih untuk pilot project program ini adalah Desa Sendang Jaya, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    Menurut Heru Purnomo, CEO HJ Karpet, pelatihan ini sebagai rasa tanggung jawab perusahaan di lingkungan.

    “Lima bulan yang lalu kita mengadakan kerja sama dengan Desa Sendang Jaya untuk mengadakan training pembuatan karpet. Alhamdulillah dari seleksi 40 orang kemudian tinggal 14 dan sekarang jadi 9 orang,” ungkapnya dikutip Rabu, 19 Maret 2025.

    Dia menjelaskan, 9 orang warga tersebut sudah mengantongi keterampilan membuat karpet.

    “Dengan adanya training membuat karpet ini bisa memberdayakan masyarakat sekitar nanti kita sebagai perusahaan bisa menjadi Bapak asuh,” katanya saat beraudiensi dengan Menteri Desa Yandri Susanto di Jakarta, Selasa, 18 Maret 2025.  

    Ia menegaskan, pelatihan serupa bisa dilakukan di berbagai desa-desa di Indonesia. 

    “Kami bersama Kemendes menginisiasi desa-desa potensial untuk diberikan pelatihan merajut karpet handmade berorientasi ekspor, kami menguatkan infrastruktur Sumber Daya Manusia (SDM) atau kompetensi dari pengrajin di desa-desa binaan Kemendes, sehingga realisasi sentra-sentra desa pengrajin bisa dapat diwujudkan,” lanjutnya.

    Salah satu visi misi perusahaannya adalah membuat “Desa Karpet”.

    “Maksudnya bukan hanya sekedar membuat karpet custom, ada suatu keunikan, dibutuhkan keterampilan seni, sebab karpet itu bukan hanya untuk lantai tapi banyak juga untuk kaligrafi seni bikin pemandangan bikin karikatur atau dan sebagainya dan jika ini kita bikin desain dengan khusus,” ujar Heru.

    Heru mengatakan, eksistensi Desa Karpet juga dapat menjadi salah satu objek wisata, pengunjung bisa belajar membikin karpet.

    “Insya Allah bisa menjadi salah satu daya tarik wisata, baik wisata lokal maupun wisata dari luar negeri, bisa juga sebagai sarana belajar siswa, keterampilan karpet ini ternyata luar biasa, bisa menjadi hasil karya seni,” katanya. 

    Menurut dia, pembentukan desa karpet juga untuk menciptakan industri desa yang berorientasi ekspor melalui pelatihan pembuatan karpet , tidak hanya menciptakan lapangan kerja namun juga membuka jalan bagi masa depan yang lebih baik. 

    Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Yandri Susanto menegaskan banyak potensi desa dan daerah tertinggal untuk menjadi desa-desa kreatif dan  sentra-sentra pengrajin karpet handmade berorientasi ekspor.

    “Dari kegiatan pelatihan merajut karpet handmade ini kita harapkan desa-desa kembali produktif, penuh dengan kegiatan ekonomi, selain ketahanan pangan, juga ada produk kreatif seperti merajut karpet handmade berorientasi eskspor,” ujar Yandri.

    Dengan demikian, penduduk desa tak perlu lagi cari kerja ke kota. “:Karena di desa-desa mereka sudah penuh dengan order atau pesanan karpet rajut handmade dari berbagai belahan dunia, inilah langkah awal dari kerjasama dengan HJ Karpet, semoga ke depannya bisa lebih banyak lagi desa-desa yang jadi sentra pengrajin karpet handmade berorientasi ekspor,” katanya. 

    Heru Purnomo yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Home Industri dan ekonomi kreatif di Himpunan Pengusaha Nahdliyin (DPP HPN) ini menyatakan kolaborasi dengan Kemendes adalah langkah nyata merealisasikan ekonomi kreatif berbasis home industri di desa-desa.

    “Saya harap kolaborasi ini dapat menggerakkan roda ekonomi desa menjadi lebih baik dan berkualitas,” katanya. (tribunnews/fin)

     

  • Pemerintah Genjot Industri Padat Karya, Siapkan Kredit Rp20 Triliun untuk Revitalisasi – Halaman all

    Pemerintah Genjot Industri Padat Karya, Siapkan Kredit Rp20 Triliun untuk Revitalisasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah terus memberikan perhatian penuh terhadap industri padat karya agar mampu terus bertumbuh dan menyerap tenaga kerja secara signifikan. 

    Sektor industri padat karya merupakan salah satu sektor yang memiliki penyerapan tenaga kerja yang optimal dan dinilai mampu menyokong pencegahan penambahan angka pengangguran.

    Dalam rapat di Istana Merdeka, Rabu (19/3/2025), Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan deregulasi secara besar-besaran untuk meningkatkan daya saing, menciptakan lapangan kerja, dan mempercepat investasi di sektor tekstil, produk tekstil, sepatu, dan sektor padat karya lainnya.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan persnya usai rapat menjelaskan, salah satu perhatian utama Pemerintah adalah sektor tekstil dan produk tekstil yang saat ini menyerap hampir 4 juta tenaga kerja dan mencatatkan ekspor lebih dari USD2 miliar.

    “Tadi arahan Pak Presiden untuk terkait dengan ketersediaan bahan baku, terkait dengan illegal import, terkait supply chain itu untuk dipermudah dan disederhanakan. Jadi arahan pertama tentu Pemerintah harus melihat dari keseluruhan supply chain, dan juga melakukan harmonisasi daripada tarif yang sudah dilakukan. Dan kedua kita merespons terhadap barang yang didumping, melalui tindakan anti-dumping. Nah ini beberapa langkah yang kita akan lakukan, dan ditambah lagi tentu barang-barang ini adalah barang-barang yang kompetitif,” ujar Airlangga.

    Selain itu, Presiden Prabowo Subianto juga mendorong agar program padat karya masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). 

    Hal tersebut dilakukan agar berbagai kemudahan perizinan dan fasilitas insentif bisa segera diberikan.

    Airlangga juga mengatakan bahwa Pemerintah akan terus melakukan deregulasi dan debirokratisasi, maupun mempermudah perizinan untuk pengembangan termasuk terkait dengan AMDAL serta Pemerintah akan membentuk satgas untuk melakukan percepatan.

    “Yang ketiga, di tengah ketidakpastian di geopolitik, tentu pasar kita harus terus dijaga. Dan kalau kita lihat memang pasar terbesar tekstil, produk tekstil ini adalah di EU. Yang besarnya marketnya sekitar hampir ke 30 persen dari demand global. Amerika sekitar 15 persen dan the rest of the world sisanya. Sehingga menjadi penting tadi I-EU CEPA segera bisa diselesaikan,” ujar Airlangga.

    Sedangkan dalam rangka menjaga daya saing industri, Pemerintah juga menyiapkan paket revitalisasi mesin-mesin produksi. 

    Pemerintah menyediakan kredit investasi sebesar Rp20 triliun dengan subsidi bunga 5 persen untuk 8 tahun untuk sektor padat karya seperti tekstil, sepatu, makanan minuman, hingga furnitur.

    “Selanjutnya tentu kita berharap bahwa dengan sektor padat karya ini bisa ditangani dengan baik. Kita berharap lapangan kerja bisa tercipta dan kita menargetkan sesudah I-EU CEPA ini diharapkan industri ini akan kembali bergeliat,” kata Airlangga.

     

     

  • Video: Gara-Gara Trump, Jepang Tahan Suku Bunga

    Video: Gara-Gara Trump, Jepang Tahan Suku Bunga

    Jakarta, CNBC Indonesia –Bank Sentral Jepang atau BOJ mempertahankan suku bunga kebijakan di level 0,5% pada 19 Maret 2025 waktu setempat. BOJ menilai kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump akan berpengaruh terhadap ekonomi Jepang yang bergantung pada ekspor.

    Selengkapnya saksikan di Program Property Point CNBC Indonesia, Rabu (19/03/2025).

  • Industri Tekstil Masih Diminati Investor, Pemerintah Siap Permudah Perizinan

    Industri Tekstil Masih Diminati Investor, Pemerintah Siap Permudah Perizinan

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah berencana melakukan deregulasi perizinan investasi di sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) guna meningkatkan daya saing industri serta menarik lebih banyak investor.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa sektor padat karya ini memiliki peran penting dalam perekonomian nasional.

    “Sektor padat karya yang terutama tekstil, produk tekstil, kemudian juga apparel itu kontribusi terhadap ekonomi Indonesia besar karena ekspor lebih dari US$2 miliar, tenaga kerjanya hampir 4 juta orang,” ujar Airlangga di Kantor Presiden, Rabu (19/3/2025)

    Menurutnya, di tengah potensi itu, masih terdapat hambatan dalam perizinan yang perlu disederhanakan untuk menarik investor ke sektor tekstil.

    Apalagi, kata Airlangga, Indonesia sudah naik kelas dalam memproduksi barang bernilai tambah tinggi seperti sepatu dan tekstil.

    “Nah, ini memerlukan perbaikan terutama terkait dengan perizinan karena masih ada investor yang ingin masuk di sektor tekstil dan produk tekstil ini. Indonesia sebetulnya sudah naik kelas ke produk-produk yang nilainya lebih tinggi atau high value added,” katanya.

    Presiden Prabowo Subianto pun, kata Airlangga, memberikan arahan agar berbagai hambatan di sektor ini segera diselesaikan, terutama dalam hal ketersediaan bahan baku, impor ilegal, serta rantai pasok (supply chain).

    Tak hanya itu, Airlangga melanjutkan bahwa orang nomor satu di Indonesia itu juga meminta agar pemerintah segera melakukan harmonisasi tarif yang sudah dilakukan.

    Selain itu, pemerintah juga akan menindak praktik dumping yang merugikan industri dalam negeri dengan menerapkan kebijakan anti-dumping. Langkah ini bertujuan agar produk tekstil nasional tetap kompetitif di pasar global.

    “Nah, kompetitif terhadap pesaing kita, baik di Thailand, di Vietnam, maupun yang terakhir, yang menikmati besar itu Bangladesh sehingga kita harus melakukan terus deregulasi dan debirokratisasi maupun permudahan izin untuk pengembangan termasuk terkait dengan amdal,” tambahnya.

    Sebagai tindak lanjut, dia menyebut, pemerintah akan membentuk satuan tugas (satgas) khusus untuk mempercepat implementasi kebijakan deregulasi dan memastikan efektivitas langkah-langkah yang telah dirancang.

    Dengan langkah-langkah ini diharapkan industri tekstil Indonesia semakin berkembang dan dapat bersaing lebih baik di tingkat global.

    “Sehingga tentu ini akan ditangani dan pemerintah tentu akan membentuk semacam satgas di mana ini akan dilakukan percepatan,” pungkas Airlangga.

  • Arief Pabettingi Sebut Terjadi Pertumbuhan Signifikan pada Sektor Ekspor PT Raihan Perdana Abadi

    Arief Pabettingi Sebut Terjadi Pertumbuhan Signifikan pada Sektor Ekspor PT Raihan Perdana Abadi

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — PT Raihan Perdana Abadi bersama Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) DPD Sulawesi Selatan dan Alumni Ika Pascasarjana STIEM Bongaya Makassar mengadakan buka puasa bersama.

    Acara ini digelar Ballroom Phinisi lantai 2 Hotel Claro Makassar pada Rabu (19/3/2025) dengan tema ‘Menjalin Silaturahmi dan Persaudaraan Antar Manajemen, Karyawan, Relasi, Asosiasi dan Alumni’.

    Direktur Utama PT Raihan Perdana Abadi, Ketua GPEI sekaligus Ketua IKA Pps STIEM Bongaya, Arief R Pabettingi mengungkap kegiatan hari ini melibatkan banyak stakeholder yang berasal dari organisasi dan karyawan PT Raihan Perdana Abadi.

    “Buka puasa bersama ini adalah suatu pertemuan yang melibatkan banyak stakeholder baik itu organisasi dan relasi dan karyawan manajemen PT Raihan Perdana Abadi,” ungkapnya.

    Arief mengatakan buka puasa bersama hari ini cukup spesial lantaran digelar secara besar.

    “Kegiatan buka puasa ini tentunya selama ini kami sudah setiap saat lakukan hanya baru kali ini sedikit besar, mewah, dibanding beberapa tahun sebelumnya,” sambungnya.

    “Mengingat kekuatan dari organisasi, pertumbuhan dari perusahaan kami sedikit mengalami pertumbuhan yang bagus,” imbuhnya.

    Tak main-main, acara ini menghadirkan 437 undangan dari jaringan. Termasuk anak-anak dari Panti Asuhan Miftahul Khair.

    “Kalau melihat animo undangan yang kami sebar dengan jaringan yang sangat luas tentunya hari ini sesuai list yang ada itu 437,” jelasnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Arief menjelaskan soal pertumbuhan yang dialami oleh perusahaan.

  • Prabowo Perintahkan Izin Sektor Padat Karya Dipermudah

    Prabowo Perintahkan Izin Sektor Padat Karya Dipermudah

    Prabowo Perintahkan Izin Sektor Padat Karya Dipermudah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden
    Prabowo Subianto
    memerintahkan agar mempermudah perizinan di
    sektor padat karya
    .
    Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian
    Airlangga Hartarto
    menyebutkan, perintah itu disampaikan menyusul masih banyak
    investor
    yang berminat membenamkan investasi di sektor tersebut.
    Terlebih, sektor itu menyumbang pertumbuhan ekonomi dari sisi ekspor dengan nilai 2 miliar dollar AS dan menyerap sekitar 4 juta tenaga kerja.
    “Ada sektor padat karya yang terutama tekstil, produk tekstil, kemudian juga apparel, itu kontribusi terhadap ekonomi Indonesia besar karena ekspor lebih dari 2 miliar dollar, tenaga kerjanya hampir 4 juta orang,” kata Airlangga, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/3/2025).
    “Nah, ini memerlukan perbaikan terutama terkait dengan perizinan karena masih ada investor yang ingin masuk di sektor tekstil dan produk tekstil ini,” imbuhnya.
    Airlangga menuturkan, Prabowo juga meminta agar penyediaan bahan baku untuk sektor tersebut dipermudah.
    Sebab, saat ini, Indonesia sudah menjadi salah satu hub padat karya yang diandalkan.
    Airlangga menyebut, Indonesia sejatinya sudah naik kelas di sektor padat karya.
    Dengan kata lain, produk-produk yang dihasilkan dan dijual sudah merupakan barang jadi bernilai tinggi (
    high value added
    ).
    “Oleh karena itu, tadi arahan Pak Presiden terkait dengan ketersediaan bahan baku, terkait dengan
    illegal import
    , terkait dengan
    supply chain
    , itu untuk dipermudah dan disederhanakan,” ucap dia.
    Penyederhanaan ini, lanjut dia, meliputi pengecekan rantai pasok (
    supply chain
    ) dan harmonisasi tarif yang berlaku.
    Kemudian, mengeluarkan tindakan untuk melindungi pasar dari praktik dumping, yakni praktik menjual barang di luar negeri dengan harga yang lebih murah dari dalam negeri.
    “Nah, ini beberapa langkah yang kita akan lakukan. Dan ditambah lagi tentu barang-barang ini adalah barang-barang yang kompetitif. Nah, kompetitif terhadap pesaing kita, baik di Thailand, di Vietnam, maupun yang terakhir, yang menikmati besar itu Bangladesh,” ujar Airlangga.
    Airlangga mengungkapkan, pemerintah akan membentuk satuan tugas (satgas) untuk mempercepat penyederhanaan tersebut melalui deregulasi dan debirokratisasi.
    Di sisi lain, pemerintah akan membuat program strategis nasional (PSN) untuk padat karya.
    “Tadi arahan Pak Presiden juga untuk program padat karya ini dibuatkan PSN program. Jadi, proyek strategis nasional berupa program untuk sektor padat karya sehingga investasi bisa cepat masuk,” ujar Airlangga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Segera Guyur Subsidi Kredit Investasi Padat Karya Rp20 Triliun

    Prabowo Segera Guyur Subsidi Kredit Investasi Padat Karya Rp20 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto segera mengguyurkan dana sebesar Rp20 triliun untuk subsidi kredit investasi revitalisasi mesin bagi industri padat karya skala kecil dan menengah. 

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa aturan terkait skema kredit investasi tersebut akan terbit dalam waktu dekat. 

    “Untuk usaha menengah kecil, pemerintah sudah merumuskan paket untuk revitalisasi permesinan. Nah, revitalisasi permesinan ini regulasinya dalam waktu dekat akan keluar, di mana pemerintah sudah menyediakan Rp20 triliun untuk subsidi investasi,” ujarnya di Kantor Presiden, Rabu (19/3/2025).

    Menurutnya, peremajaan mesin sangat penting untuk meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi konsumsi energi, dan meningkatkan kecepatan produksi.

    Oleh karena itu, pemerintah telah menyiapkan skema kredit investasi bagi sektor padat karya yang meliputi industri tekstil dan produk tekstil (TPT), sepatu, makanan dan minuman, furnitur, serta kulit.

    “Karena kalau mesinnya tidak diperbaiki, daya saing baik dari penggunaan energi maupun produksi, speed-nya akan lebih lambat. Oleh karena itu, pemerintah sudah siapkan kredit investasi untuk sektor padat karya. Tekstil, produk tekstil, sepatu, makanan dan minuman, furnitur, kulit, itu bisa menggunakan skema itu untuk 8 tahun,” jelasnya.

    Untuk mendukung program ini, pemerintah akan memberikan subsidi bunga sebesar 5%. Artinya, berapa pun suku bunga kredit investasi yang ditetapkan perbankan, pemerintah akan menanggung 5% dari total bunga yang harus dibayar oleh pelaku usaha.

    “Dan bunganya disubsidi sebesar 5% oleh pemerintah. Jadi, berapa pun kredit investasi perbankan, pemerintah potong 5%,” tambahnya.

    Dengan adanya dukungan ini, pemerintah berharap sektor padat karya dapat berkembang lebih pesat dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja.

    Airlangga juga menekankan bahwa setelah perjanjian perdagangan IEU-CEPA selesai, industri diharapkan dapat kembali bergeliat dan memanfaatkan peluang ekspor ke pasar Eropa.

    “Nah, selanjutnya tentu kita berharap bahwa dengan sektor padat karya ini bisa ditangani dengan baik. Kami berharap lapangan kerja bisa tercipta dan kita menargetkan, ini sesudah IEU-CEPA, ini diharapkan industri ini akan kembali bergeliat,” pungkas Airlangga.

  • SRBI Tarik Investor Asing untuk Perkuat Stabilitas Ekonomi

    SRBI Tarik Investor Asing untuk Perkuat Stabilitas Ekonomi

    Jakarta, Beritasatu.com – Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) telah mencapai Rp 892,36 triliun per 17 Maret 2025. Dari jumlah tersebut, kepemilikan investor asing dalam SRBI tercatat sebesar Rp 232,41 triliun atau sekitar 26,05% dari total nilai yang beredar. Rata-rata transaksi harian SRBI mencapai Rp 16 triliun.

    Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan bahwa instrumen ini berperan dalam memperdalam pasar uang dan valuta asing, sekaligus menarik investasi asing ke sektor keuangan domestik.

    “SRBI telah aktif diperdagangkan di pasar sekunder dengan transaksi rata-rata harian mencapai Rp 16 triliun, termasuk di antara bank,” ujar Perry dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur BI Maret 2025 di Gedung Thamrin, pada Rabu (19/3/2025).

    Ia juga menambahkan bahwa sejak penerapan sistem dealer utama (primary dealer) pada Mei 2024, transaksi SRBI di pasar sekunder dan mekanisme repurchase agreement (repo) antarpelaku pasar semakin meningkat. Hal ini berkontribusi terhadap efektivitas kebijakan moneter dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mengendalikan inflasi.

    Suku bunga SRBI untuk tenor 6, 9, dan 12 bulan per 14 Maret 2025 mengalami penurunan, namun tetap menarik bagi investor asing. Jika pada awal Januari 2025 suku bunga berada di level 7,16%, 7,20%, dan 7,27%, kini telah turun menjadi 6,32%, 6,37%, dan 6,40%.

    Untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mencapai target inflasi, BI terus memperkuat strategi operasi moneter berbasis pasar.

    Selain SRBI, instrumen Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI) juga digunakan untuk meningkatkan aliran modal asing. Hingga 17 Maret 2025, total investasi asing yang masuk melalui SVBI mencapai US$ 2,3 miliar, sementara SUVBI menyumbang US$ 320 juta.

    “Dealer utama tidak hanya aktif di SRBI, tetapi juga diperluas ke instrumen lain, seperti SVBI, SUVBI, serta Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA),” pungkas Perry saat menjelaskan dana investor asing.

  • Analis Bank of New York nilai tekanan di IHSG tak akan merambat jauh

    Analis Bank of New York nilai tekanan di IHSG tak akan merambat jauh

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Analis Bank of New York nilai tekanan di IHSG tak akan merambat jauh
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 19 Maret 2025 – 14:57 WIB

    Elshinta.com – Kepala Strategi Makro Asia Pasifik Bank of New York (BNY) Aninda Mitra menilai pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat terjadi pada Selasa (18/3) tidak akan merambat jauh ke pasar valuta asing (valas) serta obligasi, mengingat pasokan dolar AS yang melimpah serta kepemilikan asing atas surat utang pemerintah masih rendah.

    “Saya tidak akan mengesampingkan tekanan yang moderat, tetapi masih diragukan apakah ini pasti akan menyebar lebih luas ke valuta asing dan obligasi,” ungkap Aninda di Jakarta, Rabu.

    Aninda menjelaskan, kerentanan Indonesia yang lebih luas terhadap pembalikan cepat modal asing tampak lebih rendah daripada sebelumnya.

    Pertumbuhan yang melambat ditambah dengan peraturan yang lebih ketat tentang devisa hasil ekspor akan memastikan likuiditas dolar yang cukup di dalam negeri sehingga rupiah bisa lebih stabil.

    Kepemilikan asing atas obligasi rupiah tetap rendah, sekitar 15 persen dari total keseluruhan.

    “Angka tersebut jauh di bawah puncak prapandemi yang mencapai hampir 40 persen. Sebagian besar kepemilikan ini mungkin juga dilindungi nilai valuta asing,” terangnya.

    Adapun pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa kemarin (18/3), IHSG tercatat sempat ditutup melemah 395,87 poin atau 6,12 persen ke posisi 6.076,08.

    Sementara itu, indeks LQ45 tercatat turun 38,27 poin atau 5,25 persen ke posisi 691,08.

    Imbas dari pelemahan tersebut, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan pembekuan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS).

    Pembekuan perdagangan dipicu oleh penurunan IHSG yang mencapai lebih dari 5 persen. 

    Sumber : Antara

  • CEO Samsung Minta Maaf, Kinerja Kurang Optimal hingga Gagal Manfaatkan Momentum AI

    CEO Samsung Minta Maaf, Kinerja Kurang Optimal hingga Gagal Manfaatkan Momentum AI

    Bisnis.com, JAKARTA — CEO Samsung Han Jong-hee meminta maaf atas kinerja yang kurang optimal. Samsung bakal mengejar pertumbuhan anorganik untuk dorong pertumbuhan. 

    Samsung Electronics sedang mencari peluang untuk melakukan akuisisi besar guna meningkatkan kinerja.

    Melansir dari Reuters, Rabu (19/3/2025) CEO Samsung, Han Jong-hee, menyatakan permintaan maaf atas kinerja saham yang buruk dan menyebutkan bahwa perusahaan gagal memanfaatkan ledakan kecerdasan buatan (AI) yang telah menguntungkan pesaing di industri semikonduktor.

    Samsung, yang telah menderita penurunan pendapatan dan penurunan harga saham dalam beberapa kuartal terakhir, merasa tertinggal dari pesaing utamanya dalam chip memori canggih dan manufaktur chip kontrak. 

    Pesaing-pesaing tersebut, termasuk perusahaan-perusahaan besar dalam proyek AI, menikmati permintaan yang kuat dari sektor ini.

    “Pertama dan terutama, saya dengan tulus meminta maaf atas kinerja saham baru-baru ini yang tidak memenuhi harapan Anda. Selama setahun terakhir, perusahaan kami gagal menanggapi pasar semikonduktor AI yang berkembang pesat,” kata Han.

    Lebih lanjut, Han menambahkan bahwa perusahaan sedang mempertimbangkan untuk memperluas skema kinerja berbasis saham yang saat ini diterapkan kepada eksekutif, untuk meningkatkan keterlibatan karyawan dan memperbaiki harga saham.

    Saham Samsung sempat mengalami penurunan hampir sepertiga pada tahun lalu, mencapai titik terendah dalam empat tahun terakhir pada bulan November. Meskipun ada pemulihan kecil setelah perusahaan mengumumkan rencana pembelian kembali saham senilai 10 triliun won ($7,2 miliar). 

    Namun, saham Samsung kini naik 2,6%, sedikit lebih baik dibandingkan dengan kenaikan 1% yang tercatat pada indeks KOSPI.

    Han mengatakan kepada investor bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun yang sulit karena ketidakpastian seputar kebijakan ekonomi di negara-negara ekonomi utama dan bahwa Samsung akan mengejar merger dan akuisisi yang berarti untuk mendorong pertumbuhan.

    “Ada beberapa kesulitan dalam melakukan M&A semikonduktor karena masalah regulasi dan berbagai kepentingan nasional, tetapi kami bertekad untuk menghasilkan beberapa hasil nyata tahun ini,” ujarnya.

    Namun, Samsung menghadapi hambatan yang lebih besar daripada para pesaingnya dari pembatasan lebih lanjut AS terhadap ekspor chip kelas atas ke China. Sebab, negara tersebut telah menjadi pasar terpenting Samsung berkat penimbunan chip oleh perusahaan-perusahaan Tiongkok.

    Han mengatakan Samsung akan secara fleksibel menanggapi tarif Presiden AS Donald Trump dengan rantai pasokan global dan jejak manufakturnya, sambil mempertimbangkan opsi untuk investasi AS.

    Adapun, dalam rapat internal, Samsung mengakui telah kehilangan pijakan dalam beberapa sektor, terutama di bisnis semikonduktor, yang tertinggal dari SK Hynix dalam produksi chip memori pita lebar (HBM) yang digunakan oleh perusahaan seperti Nvidia. 

    Pemegang saham menilai bahwa Samsung perlu melakukan langkah besar untuk mengembalikan daya saingnya.