Topik: ekspor

  • Pemimpin Baru Kanada Isyaratkan Gelar Pembicaraan Dagang dengan AS

    Pemimpin Baru Kanada Isyaratkan Gelar Pembicaraan Dagang dengan AS

    ISTANBUL – Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, pada Jumat (21/3) menyatakan Presiden AS, Donald Trump, pada akhirnya akan duduk bersama melakukan negosiasi perdagangan. Ia berargumen bahwa konsumen Amerika akan menjadi pihak yang paling terdampak dari perang dagang yang semakin meningkat akibat kebijakan Washington.

    “Pada akhirnya, rakyat Amerika sendiri yang akan dirugikan oleh tindakan perdagangan mereka,” kata Carney dalam pertemuan dengan para pemimpin provinsi Kanada di Museum Perang Kanada, Ottawa, untuk membahas dampak perang dagang. Pernyataan itu mengutip laporan ABC News yang dirilis pada Sabtu.

    “Itulah salah satu alasan saya yakin bahwa pembicaraan ini akan terjadi dengan tingkat penghormatan yang tepat dan cakupan yang luas. Saya siap kapan pun mereka siap,” tambahnya.

    Carney, yang baru dilantik pekan lalu, belum berbicara langsung dengan Trump. Presiden AS itu kerap melontarkan kritik terhadap Kanada, mengeklaim bahwa AS “menjaga Kanada tetap bertahan” dan bahkan menyebut negara itu seharusnya menjadi “negara bagian ke-51 AS.”

    Saat ditanya mengenai pernyataan Trump, Carney menepisnya dan menegaskan bahwa pembicaraan perdagangan tidak akan terjadi “sampai kami mendapatkan penghormatan yang layak sebagai negara berdaulat. Dan hal itu bukan standar yang tinggi.”

    AS telah menerapkan tarif 25 persen terhadap baja dan aluminium Kanada serta mengancam akan memberlakukan tarif yang lebih luas terhadap semua ekspor Kanada mulai 2 April.

    Sebagai tanggapan, Carney dan para pemimpin provinsi sepakat untuk mempercepat rencana pembangunan koridor perdagangan dan energi nasional guna meningkatkan rantai pasok domestik serta mengurangi ketergantungan pada pasar AS.

    Untuk meredam dampak ekonomi, pemerintah Ottawa akan menghapus masa tunggu satu minggu untuk asuransi ketenagakerjaan bagi pekerja yang terdampak tarif tersebut dan memberikan keringanan pajak sementara bagi bisnis yang mengalami kesulitan likuiditas.

    Carney, yang mengambil alih kepemimpinan Partai Liberal setelah pengunduran diri Justin Trudeau. Kanada diperkirakan akan memulai proses pemilu dini akhir pekan ini. Pemungutan suara dijadwalkan akan berlangsung pada 28 April 2025.

  • AS Kiamat Telur-Harga Naik Gila-gilaan, Anak Buah Trump Buka Suara

    AS Kiamat Telur-Harga Naik Gila-gilaan, Anak Buah Trump Buka Suara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) berencana untuk mengimpor telur dari Turki dan Korea Selatan bahkan membuka kesempatan impor dengan negara-negara lain dengan harapan melonggarkan harga tertinggi telur di AS saat ini.

    “Kami berbicara tentang ratusan juta telur untuk jangka pendek,” kata Menteri Pertanian Brooke Rollins dilansir BBC, Minggu (23/3/2025).

    Hal itu mengikuti pengumuman pemerintah tentang rencana penghilangan epidemi flu burung yang meningkat yang juga membuat petani AS untuk memusnahkan puluhan juta ayam.

    Hal itu juga terlepas dari janji kampanye Presiden Donald Trump untuk mengurangi harga, biaya telur telah melonjak lebih dari 65% selama setahun terakhir, dan diproyeksikan meningkat 65% selama satu tahun terakhir pada tahun 2025.

    Foto: Harga telur ayam berada di angka Rp30.000 per kg di Pasar Jaya Gondangdia, Jakarta Pusat hari ini, Kamis (15/2/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
    Harga telur ayam berada di angka Rp30.000 per kg di Pasar Jaya Gondangdia, Jakarta Pusat hari ini, Kamis (15/2/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

    Rollins mengungkapkan, departemennya juga tengah dalam pembicaraan dengan negara lain untuk mengamankan pasokan baru, sayangnya dia tidak mengungkapkan wilayah mana yang dimaksud.

    “Ketika populasi ayam kami terisi kembali dan kami memiliki industri bertelur penuh lagi, semoga dalam beberapa bulan, kami kemudian beralih kembali ke lapisan telur internal kami dan memindahkan telur-telur itu ke rak,” katanya.

    Di lain sisi, Asosiasi unggas Polandia dan Lithuania mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka juga telah didekati oleh kedutaan besar AS mengenai kemungkinan ekspor telur, lapor AFP.

    “Kembali pada bulan Februari, kedutaan Amerika di Warsawa bertanya kepada organisasi kami apakah Polandia tertarik untuk mengekspor telur ke pasar AS,” ujar Katarzyna Gawronska, direktur Kamar Nasional Produsen Unggas dan Pakan.

    (wur)

  • Duh! UNCTAD Sebut Perang Dagang Hambat Industrialisasi Negara Berkembang

    Duh! UNCTAD Sebut Perang Dagang Hambat Industrialisasi Negara Berkembang

    Bisnis.com, JAKARTA — United Nations Conference on Trade and Development alias UNCTAD mewanti-wanti kebijakan tarif impor tinggi yang memicu perang dagang seperti yang terjadi belakangan akan menghambat industrialisasi negara berkembang.

    Dalam laporan terbaru bertajuk UNCTAD Global Trade Update March 2024, lembaga di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu menyatakan peningkatan tarif menghambat negara-negara berkembang untuk mengekspor barang-barang bernilai tambah sehingga memperlambat proses industrialisasi dalam negeri.

    UNCTAD menegaskan bahwa tarif merupakan instrumen penting dalam kebijakan perdagangan internasional terutama untuk negara berkembang. Setidaknya, instrumen tarif bisa memberikan tiga manfaat penting bagi negara berkembang.

    Pertama, tarif berfungsi sebagai sumber pendapatan negara melalui pajak langsung. Dalam banyak kasus, UNCTAD mencatat tarif memberikan kontribusi yang signifikan terhadap anggaran pemerintah, membiayai layanan penting seperti infrastruktur, perawatan kesehatan, dan pendidikan.

    Kedua, tarif dapat bertindak sebagai instrumen kebijakan untuk mendukung industri yang baru berdiri. Dengan mengenakan bea masuk pada barang impor, industri dalam negeri bisa terlebih dahulu tumbuh sebelum bersaing secara langsung dengan pemain yang lebih mapan di pasar global.

    Ketiga, tarif memengaruhi akses pasar dan negosiasi perdagangan. UNCTAD mencatat negara-negara berkembang sering kali menggunakan sistem perjanjian perdagangan yang rumit dan skema akses pasar preferensial yang menentukan tarif saat mengekspor barang.

    Sebaliknya, banyak negara maju memberikan akses istimewa untuk ekspor dari negara-negara berkembang dan sektor-sektor tertentu—seperti pertanian dan pakaian—terus mengalami tarif tinggi. Akibatnya, kemampuan negara-negara berkembang untuk memperluas ekspor dan berintegrasi ke dalam rantai nilai global semakin terbatas.

    Di sisi lain, UNCTAD turut menyampaikan bahwa bea masuk yang tinggi turut dapat meningkatkan biaya bagi pelaku usaha dan konsumen sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi dan daya saing.

    UNCTAD melihat sudah menjadi pola umum bahwa barang olahan dikenai tarif tinggi, sementara bahan mentah dikenai tarif lebih rendah. Pola tersebut diyakini menghambat ekspor produk bernilai tambah dari negara berkembang sehingga menghambat upaya industrialisasi.

    “Dalam konteks ini, para pembuat kebijakan di negara-negara berkembang harus mencapai keseimbangan antara memanfaatkan tarif untuk pembangunan ekonomi dan berintegrasi ke dalam ekonomi global melalui liberalisasi perdagangan,” tulis UNCTAD dalam laporan tersebut.

    Lebih lanjut, UNCTAD melaporkan perdagangan barang mulai melambat pada kuartal IV/2024, sementara perdagangan jasa masih mempertahankan momentumnya yang kuat.

    Sementara itu, data awal pada kuartal I/2025, menunjukkan pertumbuhan yang baik pada barang maupun jasa. Hanya saja, sebagian besar pertumbuhan itu diyakini merupakan antisipasi awal kebijakan tarif yang diberlakukan pemerintahan baru Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Donald Trump.

    Oleh sebab itu, UNCTAD mewanti-wanti eskalasi perang dagang akibat pergeseran kebijakan AS dapat meningkatkan ketidakseimbangan perdagangan global. Bahkan, ketidakpastian geopolitik akibat eskalasi perang dagang dikhawatirkan dapat memengaruhi pertumbuhan perdagangan global secara negatif.

    UNCTAD mencontohkan pemerintah AS menaikkan tarif untuk baja dan aluminium. Diperkirakan, peningkatan tarif itu akan berdampak signifikan pada rantai nilai global dan regional.

    Peningkatan tarif atas produk baja dan aluminium itu diyakini akan menyebabkan pergeseran dalam pola produksi dan pengadaan. Bagaimanapun, perusahaan dan pemerintah akan menyesuaikan diri dengan hambatan perdagangan baru dan berupaya mengurangi biaya tarif tersebut.

    Bahkan, pada bulan-bulan pertama 2025, sudah terjadi penurunan permintaan pengiriman peti kemas sebagaimana tercermin dari penurunan signifikan dalam Shanghai Containerized Freight Index (SCFI). Penurunan SCFI menunjukkan pelemahanan volume perdagangan, yang menandakan perlambatan dalam aktivitas ekonomi global.

    Selain itu, Indeks Baltic Dry yang melacak tarif pengiriman untuk komoditas curah seperti batu bara, bijih besi, dan biji-bijian juga masih berada di level yang relatif rendah dibandingkan 2024. UNCTAD meyakini fakta tersebut merupakan indikasi kuat akan terjadi kontraksi perdagangan global dan berkurangnya aktivitas ekonomi. 

    “Karena permintaan yang lebih rendah untuk pengiriman curah biasanya berkaitan dengan output industri yang lebih lemah dan pertumbuhan yang lebih lambat di sektor-sektor utama,” tulis laporan tersebut.

    UNCTAD pun menyimpulkan ke depan perlunya kebijakan yang lebih seimbang dan kerja sama multilateral yang lebih kuat untuk mendukung perdagangan dan pertumbuhan ekonomi global.

  • Close Loop lawan hambatan perdagangan global

    Close Loop lawan hambatan perdagangan global

    Ilustrasi – Sejumlah warga mengikuti pelatihan pembuatan sabun cair dari bahan ramah lingkungan di Desa Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Jumat (21/2/2025). Pelatihan diselenggarakan agar masyarakat mampu memproduksi dan menjual produk pembersih rumah tangga yang ramah lingkungan guna meningkatkan perekonomian masyarakat. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/nym.

    Koperasi Merah Putih: Close Loop lawan hambatan perdagangan global
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 23 Maret 2025 – 11:10 WIB

    Elshinta.com – Hambatan perdagangan global seperti tarif perdagangan baru dari Amerika Serikat dan Eropa serta gangguan rantai pasok akibat ketegangan geopolitik mengancam stabilitas ekonomi Indonesia. Tarif ini meningkatkan biaya impor dan melemahkan ekspor seperti sawit dan tekstil, sementara surplus neraca perdagangan senilai 3,12 miliar dolar AS pada Februari 2025 tak cukup melindungi perekonomian dari tekanan eksternal.

    Laporan sementara OECD Economic Outlook pada Maret 2025 menyebutkan, tarif baru tersebut menekan pertumbuhan dunia dan meningkatkan inflasi, terutama di negara berkembang.

    Bank Indonesia telah menjual 8 miliar dolar Amerika dari cadangan devisa dalam tiga bulan terakhir untuk menjaga stabilitas, namun ternyata efeknya terbatas. Cadangan devisa yang tercatat senilai 156,1 miliar dolar Amerika pada Januari 2025 tak mampu mengatasi akar masalah, yaitu ketergantungan pada impor dan pasar ekspor yang menyempit.

    Solusi instan sepertinya tak cukup. Indonesia butuh sistem yang tahan guncangan luar. Koperasi Merah Putih, inisiatif Presiden Prabowo untuk membentuk 70.000 koperasi di setiap desa dengan dana Rp350 triliun, menjadi harapan baru. Namun, tanpa skema tepat, koperasi ini berisiko menjadi toko sembako biasa yang menjual barang impor dari kapital besar. Tentu saja ini bukan solusi produktif yang dibutuhkan.

    Bila koperasi hanya menjual barang seperti mie instan atau sabun dari perusahaan besar yang dominan bahan bakunya justru dari impor, maka dana Rp5 miliar per koperasi tak akan mampu menjadikan desa lebih maju. Yang terjadi malah uang akan lari keluar dan ekonomi desa makin suram.

    Skema close loop economy adalah jawaban: sistem sederhana yang bikin desa mandiri dengan memproduksi, menjual, dan memakai barang sendiri, serta melawan proteksionisme global. Koperasi Merah Putih yang digagas Pemerintah dapat dirancang sebagai koperasi multipihak untuk menjalankan close loop economy.

    Bayangkan lingkaran di desa: petani, peternak, dan UMKM sebagai klaster produsen memproduksi barang—misalnya beras atau kain—dari bahan baku yang tersedia di sekitar mereka. Warga desa sebagai anggota klaster konsumen yang membeli barang-barang tersebut, sehingga kebutuhan sehari-hari terpenuhi tanpa disuplai dari luar desa.

    Tak ketinggalan, akademisi dan praktisi turut dilibatkan untuk ikut serta membantu memikirkan cara memproduksi barang dengan kualitas yang sesuai standar dan kuantitas yang terukur, sementara BUMDes mengatur urusan dana dan dukungan agar lingkaran ini dapat terlaksana dengan baik.

    Skema ini sederhana. Petani sebagai anggota klaster produsen koperasi misalnya menghasilkan 50 ton beras lokal atau UMKM memproduksi 10.000 kain tenun dari kapas desa. Kemudian barang dijual di gerai koperasi untuk keperluan warga dan sekolah, salah satunya dapat mensuplai program Makan Bergizi Gratis.

    Lalu setelah kebutuhan desa terpenuhi, sisa produksi bisa dijual ke desa atau kota tetangga baik melalui mekanisme pemasaran offline maupun online. Skema ini akan menambah peluang tambahan penghasilan bagi warga. Keuntungan—misalnya Rp 200 juta per bulan— setelah diambil untuk tambahan kesejahteraan warga, dapat dipakai untuk keperluan menambah kapasitas produksi, bukan lari ke luar negeri.

    Hal ini akan menghemat devisa dan menekan impor pangan yang tinggi, sehingga skema close loop ini dapat mendukung ekonomi semakin stabil. Tidak perlu jauh-jauh untuk melihat contoh sukses.

    Di Kulon Progo, program “Bela Beli” yang dijalankan oleh pemerintah daerahnya juga menunjukkan bukti nyata. Petani menjual beras dan kain lokal ke koperasi, yang memasok barang ke warga, sekolah, dan kantor pemerintah. Pasok untuk kebutuhan lokal ini menjadi prioritas utama, sebelum sisa produksi dijual ke luar daerah.

    Program ini terbukti mampu menurunkan inflasi daerah dari 6,96% pada 2013 menjadi 3,35% pada 2015 atau lebih rendah dari angka inflasi nasional, karena barang impor berkurang, dan harga stabil. Di sisi lain, petani lebih untung karena bisa menjual produknya tanpa melalui tengkulak sehingga pendapatan naik dan kehidupan mereka lebih baik.

    Contoh sukses lain bisa ditemukan di Italia. Coop Italia, koperasi konsumen dengan 6,7 juta anggota dan 1.100 toko retail, yang membeli barang dari petani lokal dengan harga murah, sehingga bersaing dengan barang impor, dan saat dijual ke anggota pun keuntungannya kembali masuk ke koperasi untuk menjadi SHU.

    Skema close loop ini akan membantu graduasi kelompok masyarakat desa, mengangkat warga miskin menjadi mandiri. Petani dan UMKM tidak lagi sekadar berperan sebagai buruh atau pedagang kecil, namun bisa menjadi produsen aktif. Mereka dilatih, diberi alat, dan punya pasar pasti melalui koperasi, naik kelas dari hidup pas-pasan menjadi punya usaha sendiri. Ini berbeda dari bantuan biasa, bukan cuma memberi ikan, tapi mengajarkan memancing dan ikut memastikan ikannya laku.

    Keuntungan juga diperoleh warga sebagai konsumen karena mereka bisa menghemat biaya dengan membeli produk langsung dari produsen, dan keuntungan pun kembali ke desa untuk membantu keluarga miskin jadi lebih sejahtera. Skema ini tentu butuh pendampingan intensif. Kuantitas dan kualitas jadi kunci karena tanpa itu, koperasi tak akan mampu melawan barang impor.

    Diawali dengan membuat peta potensi desa untuk mempelajari apa yang bisa ditanam atau dibuat dan apa yang dibutuhkan warga supaya produksi sesuai dengan kebutuhan. Kemudian dilakukan pendampingan ke lapangan: petani dilatih menanam lebih baik, UMKM diajari berproduksi dengan menggunakan alat sederhana, dan bisnis diatur ketat. Pendampingan yang dilakukan bukan cuma teori, namun hasil bisa diukur dan cara diperbaiki.

    Struktur koperasi perlu melibatkan akademisi dan praktisi sebagai pengurus. Hal ini karena SDM di desa terbatas, sehingga satu orang dapat menjadi anggota dan pengurus di beberapa koperasi—misalnya lima desa terdekat.

    Dengan kompetensi dan pengalaman yang dimiliki, mereka diharapkan dapat membawa gagasan baru dan memastikan bisnis mencapai pertumbuhan yang harmonis. Dengan tenaga dan waktu yang diberikan, mereka pantas mendapat upah layak sesuai keahlian dan kinerja bisnis yang dicapai.

    Sehingga setelah operasional usaha dapat berjalan tersistem, koperasi berhasil menjadi wadah inkubator bisnis yang melahirkan lebih banyak orang di desa menjadi kompeten dalam berbisnis. Hal ini juga akan menekan potensi terjadinya korupsi karena good corporate governance yang diterapkan dalam bisnis.

    Hambatan perdagangan global tak terelakkan. Tarif perdagangan yang diberlakukan AS akan menekan ekspor sawit, sementara biaya impor yang mahal mengancam terjadinya inflasi.

    Apabila Koperasi Merah Putih tak menggunakan skema close loop, boleh jadi malah menjadi saluran dana kepada kapital besar. Tapi, dengan skema ini—produksi sendiri, pakai sendiri, sisa dijual— melalui 70.000 koperasi yang dibentuk, Indonesia bisa menghemat devisa, menekan impor, dan mendukung target 8 persen pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan Presiden Prabowo.

    Ini fondasi baru, bukan tambalan sementara. Saatnya bertindak. Koperasi Merah Putih harus menjadi mesin produktif, dengan pendampingan intensif dan pengurus kompeten, mengubah desa jadi mandiri. Lawan proteksionisme, wujudkan kesejahteraan dari desa.

     

    Sumber : Antara

  • Merek China Masuk, Mulai Ganggu ‘Raja Truk’ di Indonesia?

    Merek China Masuk, Mulai Ganggu ‘Raja Truk’ di Indonesia?

    Jakarta

    Merek China mulai meramaikan pasar otomotif Indonesia. Bukan cuma segmen mobil penumpang, tetapi juga importasi kendaraan komersil dari Tiongkok.

    Penjualan kendaraan bermotor di Indonesia mengalami koreksi jika dibandingkan tahun lalu.

    Aji Jaya, selaku Sales & Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors mengatakan penurunan penjualan itu dipengaruhi kontestasi pemilihan umum, hingga pengetatan lembaga pembiayaan.

    “Tahun 2024 yang sudah kita lalui merupakan tahun penuh tantangan bagi kami industri otomotif. Karena tahun tersebut banyak sekali agenda besar nasional yang harus dilaksanakan, harga komoditas yang tidak stabil, ditambah lagi sulitnya mendapatkan pembiayaan dari lembaga keuangan,” kata Aji Jaya saat Media Gathering di Pulomas, Jakarta Timur, Jumat (21/3/2025).

    “Ini mengakibatkan penjualan kendaraan komersil mengalami penurunan 15 persen dibanding 2023, dari 84.957 unit turun menjadi 72.703 unit,” tambahnya lagi.

    Kendati pasar turun, Fuso masih menjadi raja truk di Indonesia.

    “Dengan kondisi tahun 2024 yang sangat menantang atau sulit bagi kami industri otomotif. Mitsubishi Fuso tetap menjadi market leader dengan perolehan pangsa pasar 38,1 persen,” kata Aji.

    Aji memaparkan penyumbang terbesar penjualan tersebut berasal dari varian Canter di kelas Light Duty Truck (LDT) yang mencatatkan dominasi pasar sebesar 53,1% atau setara dengan 25.219 unit.

    Sementara itu, di kategori Medium Duty Truck (MDT), Fighter X mencatatkan perolehan pangsa pasar sebesar 13,3% atau sebanyak 2.436 unit.

    Di tengah menurunnya penjualan kendaraan komersil, truk impor dari China turut membanjiri Indonesia.

    Dalam website data Badan Pusat Statistik Ekspor Impor tahun 2024. Kode HS 87042369 merupakan pengelompokan untuk kendaraan bermotor selain pendingin, pengumpul sampah, tanker, lapis baja, hooklift, dumper; untuk pengangkutan barang, hanya dengan mesin diesel atau semi diesel; g.v.w. > 24 ton & ≤ 45 ton; bukan CKD.

    Tertulis dalam nomenklatur Harmonized System (HS) 87042369 yang di dalamnya juga memuat impor truk dari China. Barang-barang itu dikirim ke proyek produksi nikel seperti Morowali, Weda, Pulau Obi.

    Cuma satu merek dari China yang tergabung dengan asosiasi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, yakni Truk FAW yakni diproduksi oleh China FAW Group Co., Ltd. Penjualan retail sales tahun lalu mencapai 847 unit.

    Truk merek Jepang mungkin mendominasi di jalan-jalan Indonesia. Tetapi jika bicara di tambang nikel di Morowali (Sulawesi Tengah) dan Halmahera (Maluku Utara) yang paling populer adalah truk warna merah asal China merek Shacman.

    Motor Sights International (MSI), distributor Shacman menjelaskan sudah menjual lebih dari 6.000 truk di Indonesia sejak 2016 yang 95 persen penjualannya digunakan di Morowali dan Halmahera.

    Bahkan di situs global Shacman, disebutkan proyek nikel di Indonesia merupakan keberhasilan Shacman di Asia Pasifik.

    Aji mengatakan pihaknya belum memiliki data terkait kehadiran merek-merek China yang mulai berjualan di Indonesia.

    “Sampai saat ini kita susah mengukurnya. Kenapa? karena kita melihat data itu dari Gaikindo data,” kata Aji.

    “Sayangnya sampai saat ini, banyak brand dari China tadi yang belum menjadi member Gaikindo. Jadi kita belum bisa melihat datanya Februari kemarin. Hanya ada beberapa yang sudah menjadi member, itu yang bisa kita ukur.”

    “Yang menyulitkan itu pesaingnya tidak kelihatan. Ada tapi tidak kelihatan berapa banyak, kita tidak tahu berapa besar,” tambah dia.

    “Di beberapa lokasi tambang, proyek tertentu ada brand-brand China beroperasi di sana. Itu secara data, berapa porsinya mengambil pasar kendaraan komersil belum bisa baca. Ada tapi kita belum tahun seberapa besar, berdampak kepada bisnis kendaraan komersil, karena tadi, belum masuk datanya di Gaikindo,” ujarnya.

    “Persaingan jadi ketat, karena tadinya yang bermain 5-6 perusahaan atau enam brand. Sekarang bisa menjadi 8-10,” jelasnya lagi.

    (riar/din)

  • Samsung di Indonesia: 30 Tahun Inovasi, Investasi, dan Kontribusi Berkelanjutan – Page 3

    Samsung di Indonesia: 30 Tahun Inovasi, Investasi, dan Kontribusi Berkelanjutan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Selama lebih dari 30 tahun, Samsung telah menjadi bagian dari perkembangan industri teknologi di Indonesia. Sejumlah produk telah diluncurkan di pasar Indonesia, mulai dari smartphone, tablet, wearable, perangkat elektronik rumah tangga, monitor.

    Tidak hanya dikenal sebagai pemimpin dalam industri smartphone dan tablet sejak 2012, Samsung juga berinvestasi dalam penguatan produksi dalam negeri dengan mendirikan pabrik smartphone dan tablet di Cikarang pada 2015.

    Pabrik ini berperan besar dalam memenuhi kebutuhan pasar domestik sekaligus mengekspor lebih dari 12 juta unit smartphone ke berbagai negara tetangga selama 2015-2024.

    “Selain memenuhi permintaan pasar Indonesia, pabrik smartphone dan tablet Samsung di Cikarang, Jawa Barat juga mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui ekspor pada tahun 2015-2024 yang mencapai lebih dari 12 juta unit smartphone,” tutur President Samsung Electronics Indonesia Harry Lee dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (22/3/2025). 

    Mendorong Kemajuan Ekonomi Nasional

    Komitmen Samsung dalam mendukung program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) diwujudkan melalui pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di berbagai lini produk.

    Dengan produksi lokal di Cikarang, smartphone Galaxy berhasil memenuhi standar TKDN, seperti Galaxy A26 5G (40,3 persen), Galaxy A56 5G dan Galaxy A36 5G (39,6 persen), serta Galaxy S25 Series (37,5 persen).

    Selain meningkatkan devisa negara, Samsung juga menciptakan lebih dari 11 ribu lapangan pekerjaan di Indonesia, mulai dari produksi hingga layanan purna jual, yang turut berkontribusi dalam menggerakkan roda ekonomi nasional.

  • UEA Bakal Gelontorkan Investasi ke AS Rp23,1 Kuadriliun Usai Bertemu Trump

    UEA Bakal Gelontorkan Investasi ke AS Rp23,1 Kuadriliun Usai Bertemu Trump

    Bisnis.com, JAKARTA — Uni Emirat Arab akan menginvestasikan US$1,4 triliun atau sekitar Rp23,1 kuadriliun (dalam kurs Rp16.500) di Amerika Serikat selama 10 tahun.

    Untuk diketahui, menurut Gedung Putih pada awal pekan, Presiden Donald Trump bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Tahnoon Bin Zayed Al Nahyan.

    Adapun Penasihat Keamanan Nasional UEA tersebut mengunjungi Washington atas arahan Presiden UEA HH Sheikh Mohamed bin Zayed. Dalam pertemuan tersebut juga para kepala Dana Kekayaan Negara dan perusahaan-perusahaan besar UEA. Setelah pertemuan tersebut, UEA dengan bangga berkomitmen pada kerangka investasi 10 tahun senilai $1,4 triliun dolar di Amerika Serikat.

    “Kerangka baru ini akan secara substansial meningkatkan investasi UEA yang ada dalam ekonomi AS dalam infrastruktur AI, semikonduktor, energi, dan manufaktur Amerika,” tulis Pemerintah AS dalam laman resminya dikutip Sabtu (22/3/2025).

    Selain itu, MGX, BlackRock, Microsoft, dan Global Infrastructure Partners (GIP) yang berkantor pusat di Abu Dhabi menyambut baik NVIDIA dan xAI dalam kemitraan infrastruktur AI (AIP) yang akan berupaya memobilisasi total investasi hingga US$100 miliar untuk memungkinkan pembangunan pusat data dan infrastruktur energi generasi berikutnya guna mendukung kepemimpinan AI di AS.

    MGX merupakan bagian dari kerajaan Sheikh Tahnoon dengan valuasi US$1,5 triliun yang membentang dari dana kekayaan hingga perusahaan AI G42 bagian dari ambisi teknologi UEA. Dia menjabat sebagai chairman dari usaha-usaha tersebut, serta perusahaan investasi swasta Royal Group dan First Abu Dhabi Bank.

    Kemudian, dana investasi UEA ADQ bersama dengan mitra AS Energy Capital Partners mengumumkan inisiatif yang berfokus pada AS senilai US$25 miliar untuk berinvestasi dalam infrastruktur energi dan pusat data.

    Selain itu, XRG, yang dimiliki oleh ADNOC mengumumkan komitmennya untuk mendukung produksi dan ekspor gas alam AS dengan investasi di fasilitas ekspor LNG Next Decade di Texas.

    “Mereka juga memiliki rencana tambahan untuk melakukan investasi substansial dalam aset AS di seluruh gas, bahan kimia, infrastruktur energi, dan solusi rendah karbon,” tulis Pemerintah AS.

    ADQ dan Orion Resource Partners telah menyetujui kemitraan pertambangan senilai US$1,2 miliar untuk mengamankan pasokan mineral penting.

    “Emirates Global Aluminium berencana untuk berinvestasi di pabrik peleburan aluminium baru pertama di Amerika Serikat dalam 35 tahun, yang akan hampir menggandakan produksi aluminium domestik AS,” tulis Pemerintah AS. 

    Investasi signifikan tersebut menunjukkan hubungan erat antara Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab, serta hubungan yang kuat antara Presiden Trump dan Presiden Sheikh Mohamed.

  • Top 3 Tekno: Desain Tak Biasa Huawei Pura X hingga Kolaborasi Kemenperin dan Master Bagasi – Page 3

    Top 3 Tekno: Desain Tak Biasa Huawei Pura X hingga Kolaborasi Kemenperin dan Master Bagasi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Informasi soal peluncuran Huawei Pura X ternyata menjadi salah satu artikel terpopuler yang ada di kanal Tekno Liputan6.com, pada Jumat (21/3/2025), kemarin. 

    Huawei Pura X sendiri menawarkan desain revolusioner dengan membuka ke samping, menghasilkan aspek rasio 16:10 yang lebih lebar dibandingkan ponsel lipat tradisional.

    Selain itu, ada artikel yang membahas soal rencana peluncuran iOS 18.4 pada April 2025. Kabarnya, ada empat fitur yang wajib dicoba oleh para pengguna iPhone.

    Tidak ketinggalan, ada artikel lain yang juga menarik perhatian para pembaca adalah soal kolaborasi strategis antara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dengan platform Master Bagasi untuk mendukung UMKM Indonesia.

    Kolaborasi ini mencakup program dan acara bersama, penyuluhan tentang ekspor B2C dan regulasi perdagangan global, program “Gerebek UMKM” untuk menggali potensi produk lokal, serta berbagi wawasan dalam forum industri.

    Untuk mengetahui informasi lebih lengkap mengenai hal tersebut, baca selengkapnya di sini. 

    1. Huawei Pura X: HP Layar Lipat dengan Desain Unik ke Samping, Berapa Harganya?

    Huawei baru saja mengumumkan smartphone terbaru mereka dengan meluncurkan Huawei Pura X, ponsel layar lipat mengusung desain unik.

    Berbeda dari ponsel lipat pada umumnya yang terbuka secara vertikal, Huawei Pura X justru mengadopsi mekanisme lipatan ke samping.

    Huawei Pura X memiliki dimensi 143,2 mm x 91,7 mm saat dibuka, membuatnya lebih pendek tetapi lebih lebar dibandingkan smartphone konvensional. Saat dilipat, ukurannya menjadi lebih ringkat, yakni 91,7 mm x 74,3mm.

    Layar utama dan cover HP baru Huawei ini sudah memakai panel LTPO OLED dengan refresh rate 120Hz, dan bisa difungsikan untuk mengakses kamera, aplikasi perpesanan, panggulan, hingga pemutar musik tanpa harus membuka ponsel.

    Baca selengkapnya di sini. 

  • Penilaian Moody’s Cerminkan Upaya Pemerintah Jaga Stabilitas Ekonomi

    Penilaian Moody’s Cerminkan Upaya Pemerintah Jaga Stabilitas Ekonomi

    Jakarta, Beritasatu.com – Lembaga pemeringkat Moody’s menilai bahwa profil kredit dan stabilitas ekonomi Indonesia tetap kuat dengan peringkat Baa2, didukung oleh ketahanan ekonomi yang berkelanjutan. Moody’s juga mencatat adanya potensi peningkatan peringkat jika Indonesia berhasil memperluas ukuran dan daya saing sektor manufaktur serta komoditasnya.

    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi penilaian tersebut, yang menurutnya mencerminkan upaya keras pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan fiskal.

    “Pemerintah akan terus berkomitmen untuk memperkuat fondasi ekonomi Indonesia dan memastikan pertumbuhan yang inklusif serta berkelanjutan,” ujar Sri Mulyani dalam pernyataan resmi yang diterima pada Sabtu (22/3/2025).

    Pertumbuhan dan stabilitas ekonomi Indonesia diperkirakan tetap solid, dengan pertumbuhan PDB riil rata-rata sekitar 5,0% pada 2025 dan 2026.

    Faktor utama pendorongnya adalah konsumsi rumah tangga dan investasi yang tetap kuat, serta stabilnya volume komoditas yang mendukung pertumbuhan ekspor.

    Namun, Moody’s juga menyoroti risiko perlambatan akibat dinamika global, seperti perang tarif. Meski demikian, beban utang Indonesia diperkirakan tetap stabil dan pada tingkat yang relatif rendah dibandingkan ukuran ekonomi serta negara-negara sebanding.

    Moody’s juga mencatat bahwa meskipun masih ada tantangan dalam hal optimalisasi pendapatan negara, kondisi fiskal Indonesia dinilai tetap terkelola dengan baik.

    Sri Mulyani menegaskan bahwa pemerintah dan Bank Indonesia (BI) terus memantau dinamika serta risiko global. Upaya yang dilakukan mencakup menjaga daya beli masyarakat, mengendalikan inflasi, menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, serta mempertahankan momentum pemulihan ekonomi.

    Gubernur BI Perry Warjiyo menambahkan bahwa kepercayaan Moody’s terhadap ketahanan ekonomi Indonesia menjadi indikator positif yang mencerminkan keyakinan dunia internasional terhadap fundamental ekonomi Indonesia yang solid, meskipun ketidakpastian keuangan global masih tinggi.

    “Hal ini didukung oleh komitmen otoritas dalam menjaga kredibilitas serta memperkuat sinergi kebijakan guna memastikan stabilitas makroekonomi tetap terjaga,” tutur Perry.

    Ia menjelaskan bahwa koordinasi kebijakan mencakup beberapa aspek, seperti stabilisasi nilai tukar rupiah untuk meredam dampak dinamika global, mendorong pembiayaan ekonomi melalui kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM), percepatan transformasi digital pemerintah, serta penguatan hilirisasi dan ketahanan pangan.

    Selain itu, BI terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) guna menjaga stabilitas sistem keuangan.

    “Untuk menjaga kepercayaan global terhadap perekonomian Indonesia, BI akan terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah guna memastikan stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang selaras dengan program Asta Cita pemerintah,” pungkas Perry terkait stabilitas ekonomi Indonesia.

  • Kata Toyota Soal Ekspor Mobil Indonesia Tahun 2024 Turun

    Kata Toyota Soal Ekspor Mobil Indonesia Tahun 2024 Turun