Topik: ekspor

  • Trump Terapkan Tarif Baru, Ekspor Mobil Uni Eropa Terancam

    Trump Terapkan Tarif Baru, Ekspor Mobil Uni Eropa Terancam

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan pada hari Rabu (26/03) bahwa negaranya akan memberlakukan tarif baru sebesar 25% untuk mobil dan truk ringan impor. Tarif ini akan bersifat permanen dan mulai berlaku pada 2 April mendatang, dengan pemungutan dimulai sehari setelahnya.

    Saat ini, sekitar 50% mobil yang dijual di AS diproduksi secara domestik. Gedung Putih menyatakan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan industri manufaktur dalam negeri.

    “Kebijakan ini akan terus memacu pertumbuhan seperti yang belum pernah Anda lihat sebelumnya,” kata Trump kepada wartawan.

    Tarif baru bisa picu kenaikan harga mobil

    Pemerintahan Trump memperkirakan akan mengumpulkan pendapatan sebesar $100 miliar (Rp1.657 triliun) per tahun dari tarif ini.

    Namun, karena produsen mobil AS mendapatkan komponen dari berbagai negara, mereka berisiko menghadapi biaya produksi yang lebih tinggi dan penurunan penjualan.

    “Kita akan melihat harga kendaraan yang jauh lebih mahal,” kata ekonom Mary Lovely, peneliti senior di Peterson Institute for International Economics, kepada Associated Press.

    “Pilihan konsumen juga akan berkurang… Pajak semacam ini lebih membebani kelas menengah dan pekerja,” tambahnya.

    Tarif baru ini juga berpotensi memicu perang dagang yang lebih luas, dengan pembalasan dari negara lain yang dapat berdampak negatif pada perdagangan global dan pertumbuhan ekonomi. Jika biaya tarif dibebankan kepada konsumen, harga rata-rata mobil di AS bisa melonjak hingga $12.500 (sekitar Rp207 juta).

    Selain itu, kebijakan ini dapat memperburuk hubungan dengan negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, Kanada, Meksiko, dan Jerman, yang merupakan mitra dekat AS.

    Reaksi internasional terhadap tarif baru AS

    Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, mengecam tarif baru AS untuk mobil impor, dan menyebutnya sebagai “serangan langsung” terhadap pekerja Kanada.

    Carney mengatakan kepada wartawan bahwa ia akan mengadakan pertemuan tingkat tinggi dengan para menteri kabinet pada Kamis (27/03) untuk membahas opsi perdagangan.

    Sementara itu, Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, menyatakan pada Kamis (27/03) bahwa Tokyo akan mempertimbangkan “semua opsi” dalam menghadapi kebijakan tarif otomotif tersebut.

    “Jepang adalah negara dengan investasi terbesar di Amerika Serikat, jadi kami bertanya-tanya apakah masuk akal bagi (Washington) untuk menerapkan tarif yang sama ke semua negara. Itu adalah poin yang telah kami sampaikan dan akan terus kami tekankan,” katanya.

    Uni Eropa sesalkan keputusan tarif AS

    Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengecam pengumuman tarif baru dari Trump.

    “Saya sangat menyesalkan keputusan AS untuk memberlakukan tarif pada ekspor otomotif Eropa,” kata von der Leyen dalam sebuah pernyataan.

    “Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, tarif adalah pajak, sehingga buruk bagi bisnis dan lebih buruk lagi bagi konsumen, baik di AS maupun Uni Eropa,” tambahnya.

    “Sebagai kekuatan perdagangan utama dan komunitas yang kuat dengan 27 negara anggota, kami akan bersama-sama melindungi pekerja, bisnis, dan konsumen di seluruh Uni Eropa,” ujarnya.

    Von der Leyen juga mengatakan bahwa pengumuman terbaru Trump, serta “langkah-langkah lain yang sedang dipertimbangkan AS dalam beberapa hari ke depan,” akan dievaluasi lebih lanjut.

    Sementara itu, Ketua Asosiasi Industri Otomotif Jerman (VDA), Hildegard Mller, menyebut tarif tersebut sebagai “sinyal yang fatal bagi perdagangan bebas dan berbasis aturan.”

    Dalam wawancara dengan media Bild, Mller mengatakan bahwa tarif ini akan menjadi “beban besar bagi perusahaan dan rantai pasokan industri otomotif yang saling terhubung secara global, dengan dampak negatif khususnya bagi konsumen, termasuk di Amerika Utara.”

    pkp/ha (AFP, dpa, AP, Reuters)

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Buka Banyak Lapangan Kerja, Industri Tembakau Kini Makin Terancam – Page 3

    Buka Banyak Lapangan Kerja, Industri Tembakau Kini Makin Terancam – Page 3

    Sebelumnya, Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) mengaku resah dengan adanya intervensi pihak asing dalam Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes), yang memuat soal kebijakan kemasan rokok polos tanpa merek.

    Dugaan muncul bahwa Rancangan Permenkes tersebut mengadopsi agenda asing melalui Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) yang disusun oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

    Sekretaris Jenderal DPN Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), Kusnadi Mudi, menilai terdapat intervensi asing yang bermaksud mengacak-acak keberlangsungan pertanian tembakau nasional.

    Keluhan itu muncul akibat langkah Kemenkes yang secara tidak langsung mengadopsi pasal-pasal FCTC dalam Rancangan Permenkes, seperti munculnya wacana penyeragaman kemasan rokok tanpa identitas merek. Padahal, Indonesia sama sekali tidak meratifikasi aturan asing tersebut.

    “Indonesia sebagai negara berdaulat dan mandiri, seharusnya tidak perlu mengikuti aturan dan campur tangan asing dalam mengelola komoditas andalannya,” kata Mudi, Kamis (27/2/2025).

    Menurut dia, niatan kelompok-kelompok tertentu seperti LSM anti-tembakau yang terus mendorong Indonesia untuk meratifikasi FCTC, tidak sesuai dengan kondisi ekosistem pertembakauan nasional. Dimana sektor ini telah menjadi sumber penghidupan bagi sekitar 6 juta tenaga kerja, mulai dari hulu sampai hilir.

    Industri tembakau merupakan industri prioritas padat karya yang menggerakan ekonomi nasional serta melibatkan berbagai unsur mulai dari petani, manufaktur, rantai distribusi, ritel, hingga ekspor.

    “Kami berharap Presiden Prabowo Subianto dapat melihat dan menyadari dorongan ratifikasi FCTC yang diadopsi melalui berbagai aturan yang restriktif di Rancangan Permenkes. Aturan-aturan tersebut tidak sesuai dengan kompleksitas ekosistem pertembakauan di dalam negeri,” ungkapnya.

     

  • Ternyata Ini Biang Kerok Rupiah Ambrol, Dolar AS Makin Perkasa – Page 3

    Ternyata Ini Biang Kerok Rupiah Ambrol, Dolar AS Makin Perkasa – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, salah satu penyebab utama Nilai tukar Rupiah mengalami pelemahan dalam beberapa waktu terakhir adalah meningkatnya kekhawatiran terkait arah perang dagang yang diperkirakan akan berlanjut pada pekan depan.

    Ketidakpastian ini mendorong investor untuk mencari perlindungan dengan membeli Dolar AS sebelum libur panjang, sehingga menyebabkan tekanan terhadap nilai tukar Rupiah.

    “Pelemahan nilai tukar Rupiah pada hari ini, salah satunya disebabkan oleh berlanjutnya kekhawatiran terkait arah perang dagang pada pekan depan, sehingga investor mengantisipasi risiko tersebut dengan melakukan pembelian Dolar AS sebelum libur panjang,” kata Josua kepada Liputan6.com, Kamis (27/3/2025).

    Selain faktor eksternal tersebut, pelemahan Rupiah juga dipicu oleh tren penurunan harga komoditas ekspor utama Indonesia dalam satu minggu terakhir.

    Komoditas seperti crude palm oil (CPO), batu bara, dan nikel mengalami koreksi harga yang cukup signifikan. Penurunan harga ini berpotensi memperlebar defisit transaksi berjalan Indonesia tahun ini. Dengan semakin memburuknya neraca perdagangan, pasar memproyeksikan nilai tukar Rupiah akan mengalami depresiasi lebih lanjut.

    “Selain dari sisi perang dagang, depresiasi nilai tukar Rupiah juga disebabkan oleh tren penurunan harga komoditas ekspor utama Indonesia, seperti CPO, batu bara, serta nikel dalam 1 minggu terakhir,” ujarnya.

    Penguatan Dolar AS dan Dampaknya ke Rupiah

    Di sisi lain, penguatan Dolar AS terhadap mayoritas mata uang global juga menjadi faktor yang memperberat tekanan terhadap Rupiah. Penguatan ini didorong oleh kombinasi beberapa faktor, seperti antisipasi perang dagang.

    Investor global cenderung mengalihkan investasinya ke aset yang lebih aman (safe haven) seperti Dolar AS untuk mengurangi risiko akibat ketidakpastian perdagangan global.

     

  • Trump Terapkan Tarif 25 Persen bagi Negara Pembeli Minyak Venezuela – Halaman all

    Trump Terapkan Tarif 25 Persen bagi Negara Pembeli Minyak Venezuela – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan negara mana pun yang membeli minyak atau gas dari Venezuela akan dikenakan tarif 25 persen dalam perdagangan dengan AS.

    Dikutip dari Middle East Eye, kebijakan ini mulai berlaku pada Rabu (2/4/2025).

    Dalam unggahan di Truth Social, Trump menuduh Venezuela memicu migrasi ke AS dan menyebut negara tersebut “sangat bermusuhan” dengan Amerika Serikat.

    “Setiap negara yang membeli minyak atau gas dari Venezuela akan dipaksa membayar tarif sebesar 25 persen kepada Amerika Serikat atas setiap perdagangan yang mereka lakukan dengan negara kami,” tulis Trump.

    Tarif ini bertujuan menekan Venezuela serta negara pembelinya, termasuk China, Spanyol, Brasil, dan Turki.

    Tarif Tambahan dan Pembentukan Lembaga Baru

    Dalam rapat kabinet Gedung Putih, Trump juga mengumumkan rencana tarif baru pada produk farmasi, mobil, dan aluminium.

    Selain itu, mulai 2 April, mitra dagang AS akan menghadapi “tarif timbal balik” yang mencerminkan tarif negara lain terhadap produk AS.

    Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, menyebut 2 April sebagai “hari pembebasan Amerika” ketika dunia mulai memperlakukan AS dengan lebih hormat.

    Ia juga mengumumkan pembentukan External Revenue Service, lembaga baru yang bertugas memungut tarif dan pajak impor.

    Namun, para kritikus menyoroti kalau Customs and Border Protection AS sudah menangani tarif impor, sehingga pembentukan badan baru kemungkinan memerlukan persetujuan Kongres.

    Kampanye Tekanan terhadap Venezuela

    Pengumuman tarif ini melanjutkan kebijakan tekanan maksimum Trump terhadap Venezuela.

    Pada masa jabatan pertamanya (2017-2021), Trump memberlakukan sanksi berat terhadap pemerintahan Presiden Nicolas Maduro, yang dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia.

    Trump bahkan menawarkan hadiah $15 juta untuk informasi yang dapat mengarah pada penangkapan Maduro.

    Sebaliknya, Maduro menuduh AS berusaha menggulingkan pemerintahannya dan menyalahkan sanksi atas krisis ekonomi yang memburuk.

    Trump juga mengklaim Venezuela sengaja mengirim ribuan penjahat ke AS, termasuk anggota geng Tren de Aragua yang telah diklasifikasikan sebagai “Organisasi Teroris Asing” oleh pemerintah AS.

    Dampak Tarif terhadap Perdagangan Global

    Ancaman tarif ini dapat meningkatkan harga minyak dan produk lainnya bagi konsumen AS.

    Venezuela telah mengalami penurunan produksi minyak selama lebih dari satu dekade.

    Menurut Badan Informasi Energi AS, produksi minyak Venezuela turun dari 3,2 juta barel per hari pada tahun 2000 menjadi 735.000 barel per hari pada September 2023.

    OPEC memperkirakan ekspor minyak Venezuela mencapai $13,68 miliar pada tahun 2023.

    Sementara itu, krisis ekonomi dan penindasan politik telah menyebabkan eksodus sekitar 7,7 juta warga Venezuela, banyak di antaranya mencari suaka.

    Para kritikus memperingatkan kebijakan Trump dapat memperburuk hubungan perdagangan global dan meningkatkan ketidakpastian ekonomi.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Stimulus OJK Jadi Angin Segar Perbankan di Tengah Tantangan Ekonomi, Apa Itu? – Page 3

    Stimulus OJK Jadi Angin Segar Perbankan di Tengah Tantangan Ekonomi, Apa Itu? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong stabilitas dan pertumbuhan sektor perbankan di tahun 2025, meskipun menghadapi berbagai tantangan ekonomi.

    Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menyatakan bahwa hingga Januari 2025, kinerja intermediasi perbankan tetap tumbuh positif dengan profil risiko yang terjaga.

    Data menunjukkan bahwa pertumbuhan kredit masih melanjutkan tren positif dengan angka 10,27% yoy, sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 5,51% yoy.

    “Sementara itu, kondisi likuiditas industri perbankan tetap memadai dengan rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) masing-masing sebesar 114,86% dan 26,03% masih di atas threshold masing-masing sebesar 50% dan 10%. Adapun Liquidity Coverage Ratio (LCR) berada di level 211,20%,” kata Dian dikutip dari jawaban tertulisnya, Kamis (27/3/2025).

    Sederet Insentif

    Sebagai upaya mendukung kebijakan pemerintah, OJK telah mengeluarkan serangkaian insentif bagi sektor perbankan, terutama untuk meningkatkan cadangan devisa negara dan memperkuat program pembiayaan perumahan.

    Pertama, insentif untuk peningkatan Cadangan Devisa. OJK mendukung implementasi PP No.8 Tahun 2025, yang mengatur Devisa Hasil Ekspor (DHE) dari Sumber Daya Alam (SDA), guna memperkuat cadangan devisa negara.

    “Kebijakan tersebut diharapkan mendorong perbankan untuk berkontribusi dalam implementasi PP dimaksud secara optimal,” ujarnya.

    Selain itu, bank dapat memanfaatkan penempatan dana DHE SDA tersebut sebagai Dana DHE SDA yang ditempatkan di bank dapat digunakan sebagai agunan tunai dan tetap dikategorikan sebagai kredit berkualitas lancar.

    Kemudian, penyediaan dana yang dijamin oleh DHE SDA dapat dikecualikan dari perhitungan BMPK/BMPD.

    Serta, Penempatan DHE SDA pada instrumen perbankan tidak dianggap sebagai Dana Pihak Ketiga (DPK) dan tidak mempengaruhi likuiditas perbankan. Jika ditempatkan pada instrumen Bank Indonesia, statusnya hanya sebagai titipan dan tidak berdampak pada rasio prudensial seperti LCR, NSFR, KPMM, CEMA, BMPK/BMPD, serta kualitas aset, selama tidak ada eksposur risiko.

     

  • Meninggal Mendadak, CEO Samsung Han Jong-hee Sempat Minta Maaf dan Akui Kinerja Saham Buruk – Halaman all

    Meninggal Mendadak, CEO Samsung Han Jong-hee Sempat Minta Maaf dan Akui Kinerja Saham Buruk – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – CEO Samsung Electronics, Han Jong Hee, meninggal dunia akibat serangan jantung pada usia 63 tahun.

    Perusahaan mengumumkan kematian Han pada Selasa (25/3/2025) kemarin.

    Han menjabat sebagai kepala divisi elektronik konsumen dan perangkat seluler Samsung.

    Dia telah mengabdikan hampir 40 tahun hidupnya untuk raksasa teknologi Korea Selatan tersebut.

    Sempat Meminta Maaf atas Kinerja Saham

    Beberapa hari sebelum meninggal, Han sempat meminta maaf atas kinerja buruk saham Samsung dalam rapat pemegang saham tahunan.

    Dikutip dari Reuters, ia mengakui bahwa perusahaan gagal memanfaatkan pertumbuhan pesat dalam industri kecerdasan buatan (AI), yang telah menguntungkan para pesaing di sektor semikonduktor.

    “Saya dengan tulus meminta maaf atas kinerja saham baru-baru ini yang tidak memenuhi harapan,” ujar Han pada Rabu (19/3/2025).

    “Selama setahun terakhir, kami gagal merespons dengan cepat terhadap perkembangan pesat pasar semikonduktor AI,” lanjutnya.

    Ia juga mengungkapkan Samsung tengah mempertimbangkan untuk memperluas skema insentif berbasis saham guna meningkatkan keterlibatan karyawan serta memperbaiki harga saham.

    Selain itu, Han menegaskan bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun yang penuh tantangan bagi Samsung karena ketidakpastian kebijakan ekonomi global.

    Ia juga menyoroti pentingnya strategi merger dan akuisisi untuk mendorong pertumbuhan perusahaan.

    “Kami bertekad menghasilkan hasil nyata dalam strategi M&A (merger dan akuisisi) tahun ini, meskipun ada hambatan regulasi dan kepentingan nasional yang kompleks,” katanya.

    Tantangan dan Tekanan di Tengah Persaingan Global

    Menurut laporan Daily Mail, Han Jong Hee telah lama menjadi tokoh kunci di Samsung, terutama dalam bidang inovasi teknologi dan strategi bisnis global.

    Sebelum menjadi CEO pada 2022, ia menjabat sebagai Kepala R&D Tim Visual Display dan Kepala Visual Display Business.

    Han bertanggung jawab atas pengembangan produk unggulan Samsung di bidang televisi dan perangkat elektronik lainnya.

    Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Samsung menghadapi tekanan besar akibat ketatnya persaingan industri chip dan teknologi.

    Saham perusahaan sempat anjlok hampir sepertiga dalam satu tahun terakhir.

    Saham Samsung mencapai titik terendah dalam empat tahun pada November 2024.

    Lalu mengalami sedikit pemulihan setelah Samsung mengumumkan rencana pembelian kembali saham senilai 10 triliun won (USD 7,2 miliar).

    Pesaing utama Samsung dalam industri chip, terutama di bidang AI, mengalami lonjakan permintaan, sementara Samsung tertinggal dalam inovasi semikonduktor canggih.

    Selain itu, pembatasan ekspor chip AS ke China semakin memperumit strategi Samsung di pasar global, mengingat China merupakan salah satu pasar terbesar perusahaan.

    Warisan dan Kontribusi Han Jong Hee

    Lahir pada 15 Maret 1962, Han Jong Hee meraih gelar Sarjana Teknik Elektro dari Universitas Inha pada 1988.

    Ia dikenal sebagai sosok yang mendorong inovasi, transformasi digital, dan kolaborasi global dalam pengembangan teknologi canggih.

    Di bawah kepemimpinannya, Samsung tidak hanya berfokus pada pengembangan perangkat elektronik, tetapi juga strategi pengalaman pengguna (Device eXperience/DX) yang menjadi salah satu pilar utama pertumbuhan perusahaan.

    Meski mendadak meninggal dunia, kontribusi Han terhadap industri teknologi dan strategi bisnis Samsung tetap meninggalkan jejak yang kuat.

    Seorang analis Samsung mengatakan kepada Reuters bahwa kepergian mendadaknya dapat berdampak pada strategi jangka panjang perusahaan, terutama dalam bidang pemasaran dan pengembangan teknologi baru.

    Jun Young Hyun Memimpin Samsung

    Setelah meninggalnya Han Jong-hee, tanggung jawab kepemimpinan di Samsung kini semakin besar bagi Jun Young Hyun, yang sebelumnya telah menjabat sebagai CEO bersama Han.

    Jun Young Hyun saat ini mengawasi divisi bisnis semikonduktor Samsung, salah satu pilar utama perusahaan yang menghadapi tantangan besar di tengah persaingan industri chip global.

    Dengan meningkatnya permintaan akan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan ketatnya regulasi perdagangan chip, Jun diharapkan dapat membawa strategi baru untuk mempertahankan dominasi Samsung di sektor ini.

    Sebagai salah satu eksekutif berpengalaman di perusahaan, Jun memiliki tugas berat dalam menjaga stabilitas bisnis Samsung di tengah ketidakpastian ekonomi global serta perubahan kepemimpinan mendadak akibat wafatnya Han Jong-hee.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Produsen Elektronik RI Waswas Dampak Kebijakan Tarif Tinggi Trump

    Produsen Elektronik RI Waswas Dampak Kebijakan Tarif Tinggi Trump

    Bisnis.com, JAKARTA — Gabungan Perusahaan Industri Elektronika (Gabel) menilai risiko kebijakan tarif tinggi bea masuk ke Amerika Serikat dapat menghantam industri nasional. Indonesia akan menjadi sasaran empuk produk elektronik dari negara yang dikenakan tarif tinggi oleh Presiden Donald Trump. 

    Sekjen Gabel Daniel Suhardiman mengatakan bagi pelaku usaha elektronik, kebijakan tersebut lebih banyak menjadi tantangan ketimbang peluang. Sebab, pasar domestik Indonesia yang masih minim non-tariff measures berpotensi dibanjiri produk impor. 

    “Kalau kami melihat justru bisa jadi ancaman serius untuk industri dalam negeri,” ujar Daniel kepada Bisnis, Kamis (27/3/2025). 

    Padahal, menurut Daniel, Indonesia dapat mengambil peluang dari masifnya pabrikan elektronik yang kabur dari China untuk menghindari tarif tinggi bea masuk ke AS yang diterapkan Presiden Trump.

    Namun, pihaknya justru melihat pabrikan elektronik China tersebut lebih memprioritaskan relokasi dan berinvestasi ke Thailand, Malaysia, dan Vietnam. 

    “Di sisi lain, China perlu pasar untuk menyerap hasil produksi mereka, dan tentunya Indonesia adalah pilihan seksi karena kita lemah NTM (Non Tariff Measure),” ujarnya.

    Menurut Daniel, pemerintah harus memperkuat kebijakan non-tarif measures, salah satunya telah dilakukan Kemenperin dan Kementerian ESDM yang memperluas penerapan wajib SNI dan Label Hemat Energi (LHE). 

    Kendati demikian, hal tersebut tidak akan efektif apabila relaksasi impor masih terjadi. Untuk itu, revisi Permendag No.8/2024 harus segera dilakukan dan dipercepat. 

    Pelaku usaha elektronik juga menyarankan agar rencana pemindahan pelabuhan atau entry point impor ke wilayah timur Indonesia tidak hanya jadi wacana.

    “Dalam jangka pendek kami terus meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kami akan usahakan untuk tidak terjadi perampingan, meskipun yang saya dengar, di level ritel elektronika sudah mulai terjadi perampingan, tapi bisa saja informasi ini kurang akurat,” pungkasnya. 

    Sebelumnya, Peneliti Ekonomi dari Institute of Development of Economic and Finance (Indef) Ariyo DP Irhamna mengatakan produk elektronik dan komponen juga dapat dikenakan tarif tinggi ekspor ke AS, jika negara tersebut memperluas tarif untuk produk teknologi. 

    Menurut Ariyo, industri elektronik RI yang sedang berkembang bisa terdampak. Adapun, nilai ekspor produk elektronik (HS 85) sebesar US$4,18 miliar pada 2024 atau meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai US$3,45 miliar. 

  • Harga Telur RI Terendah di Dunia

    Harga Telur RI Terendah di Dunia

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan Indonesia berpotensi ekspor telur ke tingkat dunia. Hal ini diungkapkan Amran lantaran harga jual telur Indonesia menjadi yang terendah di dunia. 

    Amran mengungkapkan, harga telur di Indonesia menjadi yang paling rendah di dunia dikarenakan dijual senilai US$ 1,5 per kilogram (kg). Apabila dikonversi secara kurs rupiah, nilainya yakni Rp 24.923 per kg. 

  • Instruksi Prabowo: Rampingkan Struktur Komisaris di BUMN Perbankan – Halaman all

    Instruksi Prabowo: Rampingkan Struktur Komisaris di BUMN Perbankan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Prabowo Subianto memberikan instruksi menyederhanakan struktur komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor perbankan.

    Prabowo ingin struktur komisaris di BUMN perbankan ramping dan berisi para profesional.

    Instruksi tersebut disampaikan dalam rapat terbatas bersama sejumlah menteri di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (26/3/2025).

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan langkah ini merupakan bagian dari upaya memperkuat tata kelola BUMN sekaligus meningkatkan respons positif dari pasar.

    “Itu memang arahan Bapak Presiden bahwa jumlah daripada komisarisnya itu dibuat lebih ringkas dan diisi oleh profesional,” ungkap Airlangga dalam konferensi pers.

    Ia menambahkan bahwa struktur baru tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing bank.

    Selain itu, komposisi komisaris tetap mencakup perwakilan dari kementerian teknis terkait.

    “Kalau misalnya ada yang mewakili kementerian, ada yang mewakili dari keuangan, ada yang mewakili juga misalnya kalau untuk BRI unsur kementerian teknis UMKM,” jelasnya.

    Selain penyederhanaan struktur komisaris BUMN, rapat tersebut juga membahas nilai tukar rupiah yang turut menjadi perhatian.

    Airlangga menegaskan, meskipun terjadi fluktuasi, kondisi fundamental ekonomi Indonesia tetap stabil.

    “Ya rupiah kan seperti biasa kan berfluktuasi. Tetapi tentu kita lihat secara fundamental kuat,” katanya.

    Ia menjelaskan, ekspor yang solid, cadangan devisa yang kuat, serta neraca perdagangan yang positif menjadi faktor utama yang menopang perekonomian nasional.

    Selain itu, kebijakan devisa hasil ekspor (DHE) yang telah diterapkan turut memperkuat ketahanan nilai tukar.

    “Kita punya ekspor juga bagus, kita punya cadangan devisa juga kuat, rancah perdagangan bagus. Jadi dengan demikian fundamental kita bagus.”

    “Plus kita kan sudah melaksanakan yang namanya devisa hasil ekspor. Jadi kita tidak ter-corner ke depan,” paparnya.

    (Tribunnews.com)

  • Struktur Komisaris BUMN Perbankan akan lebih ringkas dan profesional

    Struktur Komisaris BUMN Perbankan akan lebih ringkas dan profesional

    Foto : Setpres

    Struktur Komisaris BUMN Perbankan akan lebih ringkas dan profesional
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Rabu, 26 Maret 2025 – 21:07 WIB

    Elshinta.com – Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan penyederhanaan struktur komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor perbankan agar lebih ramping dan diisi oleh para profesional. Hal itu menjadi salah satu bahasan dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 26 Maret 2025.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa langkah tersebut menjadi bagian dari upaya memperkuat manajemen BUMN dan meningkatkan respons positif dari pasar. 

    “Itu memang arahan Bapak Presiden bahwa jumlah daripada komisarisnya itu dibuat lebih ringkas dan diisi oleh profesional,” ujar Airlangga dalam keterangan pers kepada awak media usai rapat.

    Menurut Airlangga, struktur baru ini akan tetap menyesuaikan kebutuhan masing-masing bank. Selain itu, komposisi komisaris juga tetap akan mencakup unsur dari kementerian teknis terkait.

    “Kalau misalnya ada yang mewakili kementerian, ada yang mewakili dari keuangan, ada yang mewakili juga misalnya kalau untuk BRI unsur kementerian teknis UMKM,” jelasnya.

    Tidak hanya penyederhanaan struktur komisaris BUMN, kondisi nilai tukar rupiah juga turut menjadi perhatian dalam rapat tersebut. Airlangga menegaskan bahwa meskipun rupiah mengalami fluktuasi, kondisi ekonomi Indonesia secara fundamental tetap kuat.

    “Ya rupiah kan seperti biasa kan berfluktuasi. Tetapi tentu kita lihat secara fundamental kuat,” ujarnya.

    Airlangga menyebutkan beberapa faktor pendukung seperti ekspor yang kuat, cadangan devisa yang solid, serta neraca perdagangan yang positif. Ia menambahkan, kebijakan devisa hasil ekspor (DHE) yang telah dijalankan turut memberikan dampak positif terhadap ketahanan nilai tukar.

    “Kita punya ekspor juga bagus, kita punya cadangan devisa juga kuat, rancah perdagangan bagus. Jadi dengan demikian fundamental kita bagus. Plus kita kan sudah melaksanakan yang namanya devisa hasil ekspor. Jadi kita tidak ter-corner ke depan,” pungkasnya.

    Penulis : Sri Lestari

    Sumber : Radio Elshinta