Topik: e-commerce

  • Dukungan Kredit Melonjak! Begini Cara UMKM Bisa Naik Kelas

    Dukungan Kredit Melonjak! Begini Cara UMKM Bisa Naik Kelas

    Jakarta: Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap ekonomi kerakyatan dengan meningkatkan penyaluran kredit bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sepanjang 2024, total pembiayaan yang disalurkan ke sektor sosial mencapai Rp144 triliun, naik 6,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
     
    Kredit tersebut banyak disalurkan kepada pelaku UMKM dan perempuan di pedesaan, dengan rincian Kredit Usaha Mikro (KUM) sebesar Rp26,9 triliun dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Rp63,9 triliun.
     

    Dorong UMKM naik kelas 
    Group Head Micro Development & Agent Banking Bank Mandiri, Muhammad Gumilang, menegaskan Bank Mandiri ingin UMKM di Indonesia terus berkembang dan memiliki daya saing tinggi.
     
    “Oleh sebab itu, kami terus mendorong pengembangan UMKM agar bisa naik kelas,” ujar Gumilang dalam keterangan tertulis, Jumat, 28 Februari 2025..

    Salah satu upaya Bank Mandiri adalah memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas akses keuangan. Melalui platform Livin’ Merchant, jumlah pengguna di daerah non-urban meningkat signifikan sebesar 42,3 persen secara tahunan (YoY), mencapai 1,47 juta pengguna hingga Desember 2024.

    Program Rumah BUMN
    Bank Mandiri juga menjalankan program Rumah BUMN (RB) untuk membantu UMKM naik kelas. Hingga kini, terdapat 23 Rumah BUMN yang tersebar di seluruh Indonesia, melibatkan lebih dari 15.000 UMKM. Para pelaku usaha mendapatkan pelatihan seperti literasi keuangan, pemasaran digital, hingga promosi e-commerce.
     
    Berdasarkan Social Return of Investment (SROI), setiap Rp1 yang diinvestasikan Bank Mandiri mampu menghasilkan nilai sosial sebesar Rp3,96 hingga Rp4,06 pada 2024.
     

    Dukungan Kredit untuk perempuan 
    Selain UMKM, Bank Mandiri juga aktif dalam pemberdayaan perempuan di sektor ekonomi. Hingga Desember 2024, total kredit UMKM yang disalurkan kepada perempuan mencapai Rp50 triliun atau 55 persen dari total kredit UMKM.
     
    Untuk semakin memperkuat peran perempuan dalam ekonomi, Bank Mandiri menjalin kerja sama dengan PNM Mekaar, menyalurkan fasilitas kredit sebesar Rp3 triliun. 
     
    Program ini memberikan akses permodalan bagi perempuan pengusaha ultra mikro tanpa agunan, dengan limit pinjaman antara Rp2 juta hingga Rp3 juta.
     
    Selain bantuan finansial, pendekatan tanggung renteng dalam program ini menciptakan komunitas solidaritas di antara pelaku usaha perempuan, memperkuat semangat kolektif untuk mencapai kesejahteraan ekonomi.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Langkah Kecil UMKM Lintang Kejora Bisa Mendunia Lewat Kain Perca, Olah Limbah Jadi Anugerah – Halaman all

    Langkah Kecil UMKM Lintang Kejora Bisa Mendunia Lewat Kain Perca, Olah Limbah Jadi Anugerah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berdasarkan laporan World Economic Forum (WEF), Indonesia menempati peringkat ketiga di ASEAN dalam Indeks Transisi Energi tahun 2024 dengan memperoleh total indeks sebesar 56,7. 

    Target Pemerintah dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) menargetkan pengembangan energi baru terbarukan (EBT) minimal 31 persen pada 2050 dan mencapai nol emisi karbon tahun 2060. 

    Upaya ini menjadi pemacu semangat masyarakat, lembaga, dan instansi untuk berkolaborasi dalam menerapkan program ramah lingkungan dan gaya hidup rendah emisi.

    Semangat ini juga tercermin dalam keseharian Rina Sulistyaningsih (49), pendiri UMKM Lintang Kejora di Solo. 

    Usahanya yang berbasis kain jumputan dan pemanfaatan kain perca tidak hanya mendukung produk lokal tetapi juga berkontribusi dalam pengurangan limbah tekstil. 

    Kain jumputan diproduksi dengan pewarna alami yang ramah lingkungan, sementara limbah kain diolah menjadi aneka produk kreatif seperti tas, dompet, dan perlengkapan rumah tangga.

    Lintang Kejora lahir di sebuah gang kecil di Kampung Baru, Solo. Dari teras rumahnya yang sederhana, aroma khas kain yang baru dicelup memenuhi udara. 

    Berbagai produk tertata rapi, siap dikirim ke pelanggan. Beberapa ibu terlihat sibuk mengemas barang-barang pesanan. Sementara itu, di sudut lain, Rina dengan teliti menyelesaikan jahitan tas di depan mesin jahitnya.

    Perjalanan bisnis Rina dimulai pada 2015, ketika ia sekadar iseng membuat dompet kecil dari kain perca untuk digunakan sendiri. 

    Keunikan motif jumputan menarik perhatian teman-temannya hingga akhirnya ia menerima pesanan. Dari satu pesanan ke pesanan lain, Rina pun memutuskan untuk serius menekuni bisnis ini. 

    “Awalnya hanya iseng, saya bahkan tidak pernah berpikir bisa sebesar ini. Tapi ketika melihat banyak yang suka, saya sadar, kain jumputan ini punya potensi luar biasa,” ujarnya ditemui, pada Sabtu (22/2/2025).

    Owner Lintang Kejora, Rina Sulistyaningsih menunjukkan produk kerajinan (TribunSolo.com/Chrysnha)

    Tantangan terbesar datang pada 2020 saat pandemi Covid-19 melanda. Pembatasan sosial membuat aktivitas offline terhenti, termasuk pameran dan pasar UMKM yang selama ini menjadi sumber pemasukan utama. 

    Namun, alih-alih menyerah, Rina memilih beradaptasi dengan memanfaatkan teknologi digital untuk pemasaran. Dengan bimbingan dari Bank Mandiri, ia belajar menggunakan Instagram, marketplace, dan strategi digital marketing. 

    “Awalnya saya takut karena benar-benar tidak paham teknologi. Tapi pandemi memaksa saya untuk belajar,” katanya.

    Peran perbankan dalam mendukung UMKM seperti Lintang Kejora sangatlah signifikan. Bank Mandiri, misalnya, telah memberikan pelatihan digitalisasi, manajemen keuangan, hingga cara membuat katalog produk yang menarik bagi lebih dari 15.000 UMKM binaannya, termasuk 350 UMKM di Solo. 

    Program ini membantu pelaku usaha bertransformasi secara digital, mengurangi penggunaan sumber daya fisik, dan meningkatkan efisiensi operasional.

    Bank Mandiri juga menyediakan berbagai fasilitas keuangan, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan program kemitraan. 

    Selain itu, melalui aplikasi Livin’ Merchant by Mandiri, UMKM dapat mengakses layanan perbankan dengan lebih mudah, melakukan transaksi nontunai, dan mempercepat perputaran modal kerja. 

    Rina pun merasakan manfaat besar dari aplikasi ini. 

    “Dengan Livin’ Merchant, transaksi lebih cepat dan efisien. Saya jadi lebih fokus ke produksi tanpa harus repot dengan urusan pembayaran,” ujarnya.

    Dengan teknologi perbankan digital, Rina kini mengandalkan aplikasi Livin’ Mandiri untuk transaksi bisnisnya. 

    “Livin’ Mandiri sangat membantu, terutama saat ikut pameran. Semua transaksi bisa selesai hanya dengan satu aplikasi,” katanya.

    Ekonom dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Mulyanto, memberikan pandangan mengenai perkembangan digitalisasi UMKM di Kota Solo dewasa ini.

    Menurutnya, di era modernisasi, pelaku ekonomi termasuk pelaku UMKM mencari cara menyuguhkan dagangan murah, berkualitas dan produksi terjangkau.

    UMKM, lanjutnya, tertarik dengan tanpa adanya beban tambahan dan memperkecil biaya pengeluaran dengan menambah keuntungan.

    “Kemudian peminat UMKM akan lebih banyak mencari produk dengan harga murah, nah produk tersebut akan banyak yang laku. Untuk bisa menjual produk murah, UMKM produsen perlu menekan biaya yang bisa ditekan. Termasuk transaksi menggunakan kartu kredit, debit, hingga QRIS,” jelasnya.

    Bagi Mulyanto, perkembangan UMKM dewasa ini bisa dikatakan bagus berdampingan dengan merchant perbankan.

    Catatan darinya, pelaku UMKM perlu mencari kesempatan untuk menekan biaya pengeluaran demi angka harga jual yang murah dan diminati pembeli.

    “Harapannya dari situ nanti akan mendapat keuntungan yang lebih besar,” ujar dia. 

    Peran Bank Mandiri

    Rayakan perjalanan 26 tahun, Bank Mandiri level up dengan menghadirkan wajah baru aplikasi Livin’ by Mandiri yang lebih personal dan memanjakan nasabah. (Dok. Bank Mandiri)

    Menurut Direktur Jaringan dan Retail Banking Bank Mandiri, Aquarius Rudianto, digitalisasi memiliki peluang besar bagi pelaku UMKM dalam memperluas pasar. 

    Bank Indonesia bahkan memproyeksikan transaksi digital akan bertumbuh sekitar 7,2 persen pada 2024. 

    “Dengan adanya permintaan pasar, Bank Mandiri melihat kesempatan untuk berinovasi dengan melakukan digitalisasi terhadap sektor UMKM,” ujarnya dalam keterangan tertulis Bank Mandiri.

    Adapun berbagai program dilangsungkan dalam mendukung ekonomi ramah lingkungan dengan UMKM di antaranya.

    Salah satu programnya adalah Bank Mandiri memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM tentang edukasi terkait pengelolaan limbah dan cara mengurangi dampak lingkungan dalam kegiatan produksi.

    Bank Mandiri mendorong UMKM untuk bertransformasi secara digital. 

    Digitalisasi ini memungkinkan UMKM untuk mengurangi penggunaan sumber daya fisik (seperti kertas), memperbaiki efisiensi operasional serta mempermudah akses kepada pasar global yang lebih sadar akan isu berkelanjutan.

    Bank Mandiri memiliki program Urban Living yang merupakan sebuah gerakan yang mengajak masyarakat perkotaan untuk hidup lebih baik, lebih ramah lingkungan dan lebih peduli terhadap sesama dengan sasaran di kawasan Sub Urban agar menjadi masyarakat yang lebih sejahtera melalui pilar lingkungan, pilar pendidikan dan pilar ekonomi.

    Sementara untuk mendukung ekonomi rendah karbon, Bank Mandiri memanfaatkan digitalisasi, membantu UMKM untuk menjalankan usahanya secara lebih efisien.

    Digitalisasi dapat mengurangi penggunaan sumber daya fisik seperti kertas dan meningkatkan efisiensi operasional.

    Beberapa bentuk digitalisasi yang didorong oleh Bank Mandiri antara lain: Platform digital untuk transaksi dan manajemen keuangan. UMKM dapat mengelola keuangan mereka secara lebih efisien melalui aplikasi perbankan digital, yang mengurangi kebutuhan dan dokumen fisik serta transportasi.

    Lalu ada E-commerce, mendorong UMKM untuk memanfaatkan platform e-commerce guna mengakses pasar lebih luas tanpa harus meningkatkan jejak karbon dari logistic tradisional

    Kisah Lintang Kejora membuktikan bahwa ketekunan dan inovasi dapat mengubah sesuatu yang sederhana menjadi luar biasa. 

    Dari rumah kecil di Solo, Rina Sulistyaningsih membawa kain jumputan khas Indonesia ke panggung dunia, menginspirasi banyak pelaku UMKM lainnya bahwa produk lokal memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar global dalam menghadapi tantangan, adaptasi dan inovasi menjadi kunci keberhasilan.

    (***)

  • Penjualan FMCG di E-Commerce Melonjak 34% Tahun Lalu, Produk Kesehatan Paling Cuan

    Penjualan FMCG di E-Commerce Melonjak 34% Tahun Lalu, Produk Kesehatan Paling Cuan

    Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan produk-produk fast moving consumer goods (FMCG) di platform e-commerce melonjak 34% secara tahunan (year on rear/yoy) dengan nilai mencapai Rp75,4 triliun pada 2024. Kenaikan dialami oleh produk dari seluruh kategori.

    Laporan terbaru Compas.id menunjukkan produk perawatan kecantikan meraup cuan paling banyak dengan nilai tembus Rp30 triliun dari tingkat pertumbuhan sebesar 34% yoy. Disusul oleh produk makanan dan minuman (mamin) yang meraup Rp17,1 triliun (42% yoy), kesehatan Rp11,6 triliun (14% yoy), serta Rp7,6 triliun (61% yoy).

    Menurut Co-Founder dan CEO Compas.co.id Hanindia Narendrata, tingginya permintaan terhadap produk-produk perawatan diri didorong oleh meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya self-care.

    “Hal ini diperkuat oleh edukasi dari Key Opinion Leaders (KOL), influencer, komunitas, serta inisiatif pemerintah. Selain untuk menjaga kebugaran, semakin banyak konsumen yang peduli dengan penampilan mereka dan ingin tampil lebih menarik,” kata Hanindia dalam siaran pers, Jumat (28/2/2025).

    Kendati demikian, brand-brand FMCG tidak lepas dari banyak tantangan dalam berjualan di e-commerce pada tahun lalu. Mulai dari boikot produk terafiliasi Israel, perubahan tren social commerce, hingga deflasi yang terjadi 5 bulan secara beruntun periode Mei – September 2024.

    Perusahaan-perusahaan FMCG terbaik di Indonesia merespons dinamika ini dengan mengadopsi strategi penjualan online yang lebih agresif. 

    Marketplace dan platform e-commerce menjadi kanal utama untuk menjangkau konsumen, terutama dengan memberikan penawaran menarik, strategi bundling produk, serta program loyalitas yang meningkatkan daya tarik bagi pembeli yang lebih berhati-hati dalam pengeluaran di tahun 2024 lalu.

    Menurut Compas Market Insight Dashboard, nilai penjualan bundling di e-commerce meningkat 44,43% pada 2024. Pada 2023 nilai penjualannya Rp9,6 triliun, dan pada 2024 melonjak ke angka Rp13,9 triliun.

  • Bidik Pasar Fesyen Indonesia, Jenama Malaysia Buka Gerai Pertama di Jakarta – Halaman all

    Bidik Pasar Fesyen Indonesia, Jenama Malaysia Buka Gerai Pertama di Jakarta – Halaman all

     

    Laporan Hasiolan EP/Tribunnews.com

    TRIBUNNEWS.COM – Industri fesyen di Indonesia semakin berkembang dengan kehadiran berbagai merek internasional. Salah satunya adalah Christy Ng, merek asal Malaysia yang akan membuka gerai pertamanya di Jakarta, Sabtu (1/3/2025).

    Berlokasi di Mal Kota Kasablanka, gerai ini menjadi langkah awal ekspansi bisnis mereka di Indonesia.

    CEO Christy Ng International Indonesia, Ruth Kusnomo, akan meresmikan pembukaan toko tersebut, yang menandai komitmen perusahaan dalam memperkuat kehadiran mereka di Asia Tenggara.

    Sebelumnya, Christy Ng telah mengembangkan bisnisnya melalui e-commerce dan jaringan gerai di Malaysia. Kini, dengan masuk ke Indonesia, perusahaan berharap bisa lebih dekat dengan pelanggan setianya serta menjangkau pasar yang lebih luas.

    Perjalanan Christy Ng dimulai lebih dari satu dekade lalu, ketika sang pendiri, Christy Ng, memulai usaha ini dari ruang tamu rumahnya. Seiring waktu, bisnisnya berkembang dan mulai merambah platform digital pada 2012. Kini, selain melalui e-commerce, merek ini telah memiliki 13 gerai fisik di Malaysia dan mulai memperluas jangkauannya ke luar negeri.

    Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia menjadi salah satu target ekspansi bagi berbagai merek ritel global.

    Dengan populasi yang besar dan daya beli yang terus meningkat, pasar Indonesia menawarkan peluang pertumbuhan yang signifikan bagi industri fesyen.

    Kehadiran toko fisik Christy Ng di Jakarta memungkinkan perusahaan untuk memahami lebih dalam preferensi konsumen lokal dan memperkuat hubungan dengan pelanggan.

    Menurut Christy Ng, pendiri sekaligus CEO perusahaan, langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang mereka.

    “Indonesia selalu menjadi pasar yang penting bagi kami, dan memiliki toko fisik di sini memungkinkan kami untuk lebih terhubung dengan pelanggan secara langsung,” ujarnya.

    Gerai pertama di Jakarta ini dirancang dengan konsep modern dan elegan, menghadirkan pengalaman berbelanja yang lebih interaktif. 

    Konsumen bisa melihat langsung berbagai koleksi terbaru maupun desain klasik yang telah menjadi ciri khas merek ini. Selain itu, perusahaan juga berencana menawarkan beberapa koleksi eksklusif yang hanya tersedia di Indonesia.

    Pembukaan toko ini juga menjadi awal dari ekspansi lebih luas di Indonesia. Dalam beberapa tahun mendatang, perusahaan berencana membuka lebih banyak gerai di kota-kota besar lainnya, menyesuaikan dengan permintaan pasar yang terus meningkat.

    Langkah ini sejalan dengan tren industri ritel global, di mana merek-merek yang sebelumnya hanya berfokus pada penjualan online mulai membangun kehadiran fisik untuk memberikan pengalaman lebih bagi pelanggan.

    Selain memperluas jangkauan bisnis, kehadiran Christy Ng di Indonesia juga mencerminkan bagaimana industri fesyen terus berkembang, baik secara digital maupun offline.

    Persaingan di sektor ini semakin dinamis, dengan berbagai merek berlomba-lomba menawarkan inovasi dalam desain, kualitas, dan layanan pelanggan.

    Sebagai bagian dari strategi globalnya, Christy Ng tidak hanya fokus pada ekspansi geografis, tetapi juga pada penguatan komunitas pelanggan.

    Perusahaan terus berupaya menghadirkan produk yang sesuai dengan gaya hidup wanita modern, sekaligus menjaga keseimbangan antara kualitas dan harga.

    Dengan kehadiran toko fisik ini, pelanggan di Indonesia kini memiliki akses lebih mudah untuk melihat langsung produk-produk Christy Ng tanpa perlu bergantung pada pemesanan online atau perjalanan ke luar negeri.

    Ini juga membuka peluang baru bagi perusahaan untuk lebih memahami kebutuhan pasar lokal dan beradaptasi dengan tren yang berkembang.

    Ekspansi ini menjadi bagian dari perubahan lanskap ritel di Indonesia, di mana semakin banyak merek internasional yang melihat potensi besar di pasar domestik.

    Dengan strategi yang tepat, Christy Ng berharap dapat memperkuat posisinya dan terus berkembang di tengah persaingan industri fesyen yang semakin kompetitif.

  • Bank Mandiri catat penyaluran kredit UMKM 2024 sebesar Rp144 triliun

    Bank Mandiri catat penyaluran kredit UMKM 2024 sebesar Rp144 triliun

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatat realisasi penyaluran kredit untuk sektor UMKM sebesar Rp144 triliun pada 2024.

    Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 6,6 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    “Bank Mandiri berkomitmen untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan melalui pinjaman sosial. Hal ini sejalan dengan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) yang diterapkan Bank Mandiri terutama dari segi aspek sosial,” kata Group Head Micro Development & Agent Banking Bank Mandiri Muhammad Gumilang di Jakarta, Jumat.

    Adapun, kredit tersebut disalurkan ke para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta para perempuan di pedesaan. Dengan rincian, Kredit Usaha Mikro (KUM) senilai Rp26,9 triliun dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp63,9 triliun.

    Gumilang menyampaikan sebagai agen perubahan (agent of change), Bank Mandiri ingin UMKM semakin berkembang, bahkan bisa naik kelas.

    ”Oleh sebab itu, kami terus melakukan upaya untuk mengembangkan segmen UMKM untuk memiliki daya saing tinggi,” ungkapnya.

    Sementara itu, dalam rangka memperluas akses keuangan kepada masyarakat yang kurang terlayani, Bank Mandiri memanfaatkan teknologi digital dengan menyediakan access to finance melalui Livin’ Merchant.

    Hingga Desember 2024, distribusi pengguna Livin Merchant di non-urban area mencapai 1,47 juta pengguna atau naik signifikan sebesar 42,3 persen (yoy).

    Di samping itu, untuk mengakselerasi ekonomi kerakyatan Bank Mandiri juga memiliki program Rumah BUMN (RB) yang menyasar UMKM agar bisa naik kelas.

    Saat ini, bank berlogo pita emas ini telah membentuk 23 RB di seluruh penjuru Indonesia, melibatkan lebih dari 15.000 UMKM untuk berbagai jenis pelatihan seperti literasi keuangan, pemasaran digital, dan promosi niaga-el (e-commerce).

    Dukungan RB juga diperhitungkan dapat memberikan dampak positif pada masyarakat di sekitar tempat kegiatan berjalan.

    Sampai saat ini, program RB mampu memberikan Social Return of Investment (SROI) sebesar 3,96 kali dan 4,06 kali pada tahun 2024.

    SROI adalah nilai tiap rupiah yang diinvestasikan Bank Mandiri, yang mampu memberikan nilai sosial sebanyak Rp 3,96 dan Rp 4,06 melalui kegiatan Rumah BUMN.

    Di sisi lain, akses kredit UMKM yang diberikan Bank Mandiri terhadap perempuan juga mengalami peningkatan. Hal ini sejalan dengan peran Bank Mandiri untuk melakukan pemberdayaan ekonomi.

    Per Desember 2024, komposisi kredit UMKM yang tersalurkan kepada perempuan mencapai Rp50 triliun atau setara 55 persen.

    Dalam memperkuat perannya tersebut, Bank Mandiri juga melakukan kolaborasi yang ditandai dengan penandatanganan fasilitas kredit sebesar Rp3 triliun untuk PNM Mekaar yang tersebar di berbagai daerah.

    Adapun, fasilitas yang diberikan menjadi solusi bagi perempuan pelaku usaha ultra mikro untuk mendapatkan akses permodalan tanpa agunan dengan limit pembiayaan antara Rp2 juta hingga Rp3 juta.

    Melalui pendekatan tanggung renteng, program ini tak hanya memberikan pembiayaan tetapi juga menciptakan komunitas solidaritas di antara anggotanya, memperkuat semangat kolektif untuk mencapai kesejahteraan ekonomi.

    “Tentunya, hal ini tak lepas dari komitmen dan upaya Bank Mandiri dalam menerapkan pilar sustainable banking (bank berkelanjutan) sesuai dengan prinsip ESG dalam lini usaha bisnis dan operasional perusahaan,” terang Gumilang.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pemerintah-Aprindo gelar program diskon dorong konsumsi saat Ramadhan

    Pemerintah-Aprindo gelar program diskon dorong konsumsi saat Ramadhan

    Friday Mubarak yang diselenggarakan Aprindo kali ini berlangsung sampai 30 Maret 2025 dengan target penjualan Rp75 triliun

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah bersama pelaku usaha menggelar program diskon belanja nasional guna mendorong konsumsi masyarakat di bulan Ramadhan 1446 Hijriah.

    Salah satunya, Program Friday Mubarak yang menjadi inisiatif Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) untuk mendorong konsumsi masyarakat selama bulan Ramadhan tahun ini.

    “Friday Mubarak yang diselenggarakan Aprindo kali ini berlangsung sampai 30 Maret 2025 dengan target penjualan Rp75 triliun. Di mana, setiap hari Jumat akan lebih banyak promosi dan diskonnya,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara peluncuran Friday Mubarak di Jakarta, Jumat.

    Sepanjang 2024, Indonesia berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 5,03 persen (ctc). Konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi 54,04 persen dari pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia tahun 2024.

    Hal ini menunjukkan konsumsi rumah tangga menjadi motor penggerak utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

    Survei Konsumen Bank Indonesia pada Januari 2025 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap kuat.

    Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Januari 2025 yang berada pada level optimis sebesar 127,2.

    Untuk menjaga momentum positif ini, pemerintah mendorong konsumsi masyarakat selama libur Ramadhan dan Lebaran hingga perayaan Nyepi dengan juga memberikan berbagai kemudahan.

    Stimulus yang diberikan antara lain berupa diskon harga tiket pesawat lebih dari 10 persen (selama dua minggu untuk penerbangan domestik), diskon tarif tol sebesar 20 persen, program pariwisata mudik Lebaran, program mudik gratis bersama 74 BUMN kolaborator, tiket gratis angkutan laut Lebaran 2025, dan Operasi Pasar (OP) untuk menjaga stabilitas bahan pokok.

    Sementara itu, mengingat di tahun ini jarak waktu antara Natal dan Tahun Baru dan Lebaran lebih dekat, maka Menko Airlangga mengarahkan agar ada tambahan satu musim (season) lagi untuk penyelenggaraan program belanja nasional, misalnya pada masa back to school nanti.

    “Saya titip di antaranya nanti setelah bulan April sampai Desember harus ada satu season lagi agar bisa mendongkrak sales. Tadi dengan Badan Pangan kita sudah cek dengan beberapa daerah relatif kondisi suplai pangan aman, dan mereka membuat rata-rata diskon dari 30 persen sampai 50 persen. Hal itu tentu akan sangat membantu masyarakat,” tutur Airlangga.

    Pada kesempatan yang sama, juga diadakan temu wicara secara daring (online) antara Airlangga dengan para pengusaha ritel atau swalayan yang berasal dari beberapa provinsi di Indonesia, seperti dari Sumatra Utara, Lampung, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Maluku Utara.

    Menko juga mengecek ketersediaan stok bahan pangan dan kestabilan harga menjelang Ramadhan di masing-masing daerah tersebut.

    Selain Program Friday Mubarak yang diselenggarakan Aprindo, rencananya turut akan diadakan program BINA Lebaran oleh HIPPINDO, Pasar Kreatif Ramadhan oleh Pemprov DKI Jakarta, Bazar Ramadhan serta Ramadhan Sale yang akan diselenggarakan Indonesian E-commerce Association (IdEA).

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pojok Digital promosikan digitalisasi bagi pelaku UMKM perempuan

    Pojok Digital promosikan digitalisasi bagi pelaku UMKM perempuan

    kami sangat antusias untuk melaksanakan bagaimana program ini akan membuka potensi UMKM Indonesia agar berkembang dalam ekonomi digital

    Jakarta (ANTARA) – Kedutaan Besar Inggris di Jakarta bekerja sama dengan BRI Research Institute memperkenalkan proyek “Pojok Digital” sebagai wadah untuk mempromosikan akses digital khususnya bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) muda dan perempuan.

    “Akses digital dapat berfungsi sebagai katalisator kuat bagi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, khususnya bagi pelaku usaha mikro, dan kami sangat antusias untuk melaksanakan bagaimana program ini akan membuka potensi UMKM Indonesia agar berkembang dalam ekonomi digital,” kata Direktur BRI Research Institute Anton Hendranata, dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Jumat.

    Adapun proyek ini merupakan bagian dari Program Akses Digital (DAP) Pemberdayaan Digital bagi Pelaku Usaha Perempuan dan Pemuda Ultra Mikro dan Mikro di Tahun 2025”.

    Dalam program ini, Pemerintah Inggris telah menyediakan dana sebesar 100.000 poundsterling (sekitar Rp2 miliar) agar pelaku usaha perempuan dan pemuda ultra mikro dan mikro dapat memeroleh pelatihan melalui pembekalan keterampilan digital serta peluang pendampingan lainnya.

    Keterampilan ini mencakup pencatatan keuangan digital, pengelolaan transaksi keuangan digital melalui pembayaran secara digital ataupun dompet digital, serta pemasaran produk ke platform e-commerce.

    Dengan adanya program ini, sebuah Learning Management System (LMS) juga akan dikembangkan, platform ini menyediakan akses ke beragam sumberdaya guna mendukung pemberdayaan literasi digital.

    Fase pertama dari program ini telah berhasil dilaksanakan di Jawa Barat dan Lampung. Beberapa hasil dari program tersebut yaitu pelatihan bagi 500 perempuan dan pemuda UMKM dalam literasi digital, serta pendirian tujuh Pojok Digital di dua provinsi.

    Digital Empowerment Women & Youth MSME programme participant Melly Yanti menjelaskan, akses digital yang lebih baik bisa membantu pelaku usaha perempuan dan pennuda ultra mikro mengembangkan bisnis.

    “Kegiatan pelatihan fokus pada manajemen keuangan digital dan bagaimana digitalisasi begitu penting untuk pengembangan usaha,” kata Melly.

    Sementara itu, acara pembukaan program ini diadakan di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

    Lombok dipilih sebagai lokasi pelaksanaan proyek karena potensi UMKM lokal dalam memproduksi beragam produk seperti kerajinan tangan, makanan, minuman, dan paket wisata.

    Diharapkan, para pemilik usaha dapat memaksimalkan potensi usahanya dalam mendapatkan manfaat dari ekonomi digital melalui program ini.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Indonesia Rugi Punya Banyak Youtuber TikToker, Ini Alasannya

    Indonesia Rugi Punya Banyak Youtuber TikToker, Ini Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Banyaknya pembuat konten seperti Youtuber atau Tiktoker ternyata tidak menguntungkan untuk Indonesia. Sebaliknya ini menguntungkan bagi platform YouTube dan Tiktok itu sendiri.

    Hal ini sempat diungkapkan Wishnutama, pelaku industri kreatif yang pernah menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dia mengatakan platform tersebut memiliki banyak pembuat konten yang juga menambah keuntungannya sendiri.

    Menurutnya, ada kesalahan membaca data ekonomi digital. Seringkali kita mendengar pihak yang membanggakan banyaknya pembuat konten.

    Karena yang terjadi sebaliknya, banyaknya jumlah content creator itu sebenarnya merugikan potensi pendapatan iklan bagi masyarakat, karena kompetisi content creator yang bertambah secara jumlah.

    “Banyak yang datang ke kita, bilang bagus, karena mereka sudah punya jutaan konten kreator. Itu hanya buat konten kreator baru, dia yang untung, pembaginya makin banyak. Sizenya tetap sama, digital adex [iklan digital] cuma segitu,” kata Wishnutama pada 2023 lalu.

    Hal serupa juga terjadi pada sektor e-commerce. Penambahan UMKM pun tidak berdampak besar pada perekonomian sebab hanya memindahkan dari yang biasanya dilakukan di dunia nyata sekarang melalui internet.

    “Bertambah jualan di platform ecommerce tidak menciptakan ekonomi baru. Adanya pembagi baru, karena size [ekonomi] tidak lebih besar,” katanya.

    Habiskan duit di TikTok

    TikTok menjadi raja media sosial baru di Indonesia. Tak hanya soal popularitas, TikTok juga tercatat sebagai media sosial yang membukukan transaksi di dalam aplikasi terbesar di RI sepanjang 2024.

    Laporan tahunan dari Sensor Tower yang bertajuk State of Mobile 2025 menempatkan TikTok sebagai aplikasi media sosial paling populer di RI dalam hal jumlah download. Perincian jumlah download TikTok tidak diberikan dalam laporan itu. Namun, secara total, jumlah download aplikasi media sosial di RI sepanjang 2024 mencapai 367 juta kali.

    Media sosial adalah kategori aplikasi dengan jumlah download terbanyak, diikuti oleh kategori aplikasi nada dering sebanyak 195 juta kali dan aplikasi streaming film sebanyak 180 juta kali.

    Aplikasi media sosial juga tercatat sebagai kategori dengan jumlah pembelian di dalam aplikasi (in-app purchase) terbesar di RI. Sepanjang 2024, nilai transaksi di dalam aplikasi media sosial di RI mencapai US$ 212 juta (Rp 3,46 triliun) dengan pertumbuhan tahunan nyaris 2 kali lipat.

    TikTok adalah aplikasi nomor satu dalam hal transaksi di dalam aplikasi. Sumber uang terbesar TikTok adalah fitur pembelian stiker yang kemudian bisa diberikan kepada kreator sebagai tip.

    Kategori aplikasi dengan nilai pembelian di dalam aplikasi terbesar kedua adalah aplikasi streaming film dan TV. Nilai transaksi warga RI di kategori aplikasi ini mencapai US$ 119 juta (Rp 1,94 triliun) dengan Vidio sebagai aplikasi dengan nilai transaksi terbesar.

    Menurut Sensor Tower, Indonesia adalah negara dengan jumlah download aplikasi nomor 4 secara global. Warga RI men-download aplikasi sebanyak 7,79 miliar kali sepanjang 2024. Tiga negara dengan jumlah download terbanyak di atas RI adalah India, Amerika Serikat, dan Brasil.

    Jumlah download di RI masih tumbuh meskipun secara global warga dunia mendownload lebih sedikit aplikasi setelah memuncak pada 2020 selama pandemi Covid-19. Pada 2023, jumlah download aplikasi di RI mencapai 7,17 miliar kali.

    (dem/dem)

  • Jadi Pilihan Konsumen, 5 Brand FMCG Ini Raih EPIC Awards

    Jadi Pilihan Konsumen, 5 Brand FMCG Ini Raih EPIC Awards

    Jakarta, CNBC Indonesia – Media ekonomi terbesar dan terintegrasi CNBC Indonesia menggelar TheCompas.co.idx CNBC Indonesia Exceptional Performance in e-Commerce (EPIC) Awards sebagai bentuk apresiasi kepada sektor bisnis yang mampu memanfaatkan e-commerce.

    Penghargaan ini diberikan kepada brand yang berhasil mendorong pertumbuhan penjualan yang signifikan serta mengeksekusi strategi digital yang matang dan terukur di tengah persaingan ketat dalam ekosistem e-commerce Indonesia.

    Brand yang meraih penghargaan ini antara lain, Scarlett yang untuk kategori Most Innovative Local Body Lotion Brand, Mom Uung untuk kategori Best Breastfeeding Supplement for Moms, serta Transpulmin untuk kategori Market Leader and Most Growing Decongestant Brand. Kemudian Azarine untuk kategori Best Sunscreen Brand dan Moell untuk kategori Indonesia Best Baby Care Brand.

    Di samping itu, penghargaan ini juga bertujuan untuk mendorong brand brand Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) semakin memaksimalkan potensi penjualannya di e-commerce. Mengingat tren pertumbuhan industri ini yang tetap kuat sejak 2022 hingga 2024, bahkan di tengah tantangan deflasi tahun lalu.

    Saat ini platform e-commerce dinilai menjadi pilar utama dalam pertumbuhan industri brand FMCG di era digital yang semakin maju. Lewat platform ini, masyarakat mulai mengenai berbagai brand FMCG di Indonesia sehingga e-commerce mengiringi pertumbuhan kinerja perusahaan-perusahaan FMCG tersebut.

    Compas.co.idmelaporkan pertumbuhan nilai penjualan FMCG di e-commerce secara konsisten terjadi sejak 2022 – 2024. Di mana pada 2022 nilai penjualan berada di angka Rp51 triliun, sementara di tahun 2023 naik 11% ke angka Rp56,3 triliun.

    (dpu/dpu)

  • Rahasia Dibalik Keberhasilan Abon Cap Koki, Mengikuti BRI UMKM EXPO(RT) Hingga Tembus Pasar Internasional

    Rahasia Dibalik Keberhasilan Abon Cap Koki, Mengikuti BRI UMKM EXPO(RT) Hingga Tembus Pasar Internasional

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Abon Cap Koki, yang didirikan pada tahun 1968, telah menjadi salah satu merek makanan khas Purbalingga. Berawal dari usaha yang dirintis oleh ibu Novi Kurnia Setiawati pada tahun 2005 untuk mengembangkan produk abon sapi berkualitas tinggi yang terbuat dari 100% daging sapi murni tanpa bahan pengganti.

    Inovasi terus dilakukan, dengan menawarkan berbagai varian produk seperti abon sapi original dan pedas, serundeng, sambal pecel, dan kentang kering. Produk Abon Cap Koki tersedia dengan harga mulai dari Rp25.000 dan dapat diperoleh baik melalui penjualan langsung maupun kerja sama dengan distributor serta platform e-commerce.

    Berkat pencapaian tersebut, Abon Cap Koki berpartisipasi dalam gelaran BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang diselenggarakan pada 30 Januari 2025 – 2 Februari 2025 di ICE BSD. Melalui partisipasi dalam BRI UMKM EXPO(RT), Abon Cap Koki telah memperluas jangkauan pasar hingga ke mancanegara, termasuk negara-negara seperti Malaysia, Singapura, dan Amerika Serikat.

    Menurut Novi, BRI UMKM EXPO(RT) menjadi event tahunan yang sangat dinanti, karena selain membuka peluang untuk memperkenalkan produk, acara ini juga memberi akses untuk mengembangkan jaringan bisnis di kancah internasional.

    “BRI UMKM EXPO(RT) sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM seperti saya. Dengan mengikuti program ini, kami dapat lebih siap bersaing di pasar internasional. Alhamdulillah, kami berhasil lolos kurasi dan menjadi bagian dari event ini,” ujar Novi.

    Seperti diketahui, BRI telah sukses menyelenggarakan BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang resmi ditutup pada Minggu, 2 Februari 2025. Melalui inisiatif strategis ini, BRI terus berkomitmen untuk mendorong semakin banyak UMKM binaan yang naik kelas dan berhasil menjangkau pasar internasional. Acara yang berlangsung pada 30 Januari hingga 2 Februari 2025 di ICE BSD City tersebut sukses dihadiri oleh lebih dari 69 ribu pengunjung, mencatatkan transaksi lebih dari Rp40 miliar dan berhasil merealisasikan kontrak ekspormencapai USD 90,6 juta atau sekitar Rp1,5 triliun.