Topik: e-commerce

  • Wookey Weight, Solusi Herbal untuk Menambah Nafsu Makan Secara Alami – Halaman all

    Wookey Weight, Solusi Herbal untuk Menambah Nafsu Makan Secara Alami – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Menambah berat badan sering kali menjadi tantangan bagi banyak orang, bukan karena kurangnya asupan nutrisi, tetapi karena rendahnya nafsu makan. Banyak yang mengalami kesulitan makan dalam porsi cukup, sering merasa kenyang sebelum mencapai jumlah kalori yang dibutuhkan, atau bahkan jarang merasa lapar. Akibatnya, mereka sulit meningkatkan berat badan meskipun sudah mencoba berbagai cara.

    Dalam dunia kesehatan, peran nafsu makan sangat penting dalam menjaga keseimbangan energi dan nutrisi tubuh. Tanpa asupan makanan yang cukup, tubuh akan kekurangan zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan regenerasi sel. Namun, tidak sedikit orang yang menghadapi kendala ini bukan karena gangguan medis, tetapi karena pola makan yang kurang teratur serta kebiasaan yang membuat mereka tidak terbiasa mengonsumsi makanan dalam jumlah cukup.

    Menjawab permasalahan ini, sebuah inovasi dalam bentuk suplemen herbal hadir untuk membantu meningkatkan nafsu makan secara alami. Wookey Weight dikembangkan untuk merangsang selera makan dengan bahan-bahan herbal pilihan, tanpa efek samping yang berisiko bagi tubuh. Dengan meningkatkan nafsu makan, diharapkan individu yang sulit menambah berat badan bisa lebih mudah mencapai berat badan ideal secara sehat dan berkelanjutan.

    Yudha, Co-Founder Wookey Weight, mengungkapkan bahwa ide pembuatan produk ini muncul dari kebutuhan nyata di masyarakat. “Kami sering mendengar keluhan orang-orang yang ingin menaikkan berat badan, tapi justru merasa kesulitan karena tidak punya nafsu makan. Mereka bukannya tidak mau makan, tapi memang tubuh mereka tidak memberikan sinyal lapar yang cukup. Hal ini membuat mereka cenderung makan dalam porsi kecil atau bahkan melewatkan waktu makan,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Yudha menambahkan bahwa Wookey Weight tidak bekerja secara instan, tetapi membantu tubuh untuk secara perlahan membangun kebiasaan makan yang lebih baik. “Dengan mengonsumsi suplemen ini secara rutin, orang-orang yang sebelumnya sulit makan akan mulai merasakan peningkatan nafsu makan. Dari situ, mereka bisa memperoleh asupan kalori dan nutrisi yang lebih optimal untuk menambah berat badan secara alami, tanpa perlu paksaan atau pola makan yang tidak sehat,” tambahnya.

    Dalam dunia medis dan nutrisi, menambah berat badan secara sehat tidak hanya sekadar meningkatkan jumlah konsumsi makanan, tetapi juga memastikan bahwa tubuh mendapatkan keseimbangan gizi yang tepat. Selain itu, metabolisme individu juga berperan dalam menentukan seberapa efektif tubuh dapat menyerap nutrisi dari makanan. Wookey Weight hadir sebagai pendamping bagi mereka yang membutuhkan dorongan lebih untuk menikmati makanan dan meningkatkan pola makan yang lebih baik.

    Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan nutrisi, solusi berbasis herbal seperti Wookey Weight menjadi alternatif yang lebih banyak dipilih. Dengan bahan alami dan tanpa efek samping, produk ini menjadi pilihan bagi mereka yang ingin meningkatkan berat badan secara bertahap dan sehat. Saat ini, Wookey Weight telah tersedia di berbagai platform e-commerce dan toko kesehatan, menjadikannya lebih mudah diakses oleh masyarakat yang membutuhkan.

  • Aplikator Harus Jadi Perusahaan Transportasi

    Aplikator Harus Jadi Perusahaan Transportasi

    Jakarta

    Pakar transportasi ITB Sony Sulaksono Wibowo mengatakan, sulit bagi perusahaan berbasis e-commerce seperti Gojek dan Grab, memenuhi tuntutan mitra driver ojek online (ojol) yang menginginkan THR (Tunjangan Hari Raya). Kata Sony, perusahaan e-commerce atau disebut aplikator, bisa memenuhi tuntutan itu jika mereka berstatus sebagai perusahaan transportasi.

    “Jika mitra aplikator (driver) ingin diperlakukan seperti pegawai, punya upah minimum, THR, dan jaminan lainnya, maka para aplikator itu harus jadi perusahaan transportasi, bukan lagi perusahaan yang berbasis e-commerce. Dari dulu mereka tidak mau,” ungkap Sony dalam keterangannya.

    Sony menambahkan, perusahaan seperti Gojek dan Grab dari awal sudah menyatakan sebagai perusahaan e-commerce dengan karakteristik utamanya adalah dikelola secara virtual dengan minimum pegawai, tapi jaringannya luas.

    “Ini yang nanti akan menjadi bisnis besar yang didukung dengan teknologi komunikasi dan informasi yang sudah sangat canggih,” sambung dia.

    Di e-commerce, lanjut Sony, kita bisa jadi pedagang besar tanpa harus punya toko atau barang yang dijual. “Kita bisa jadi perusahaan layanan pengantaran orang dan barang tanpa harus punya banyak driver dan kendaraan,” terang Sony.

    Dikatakan bahawa bisnis e-commerce di Indonesia belum ada aturan yang jelas. Saat ini yang mengatur hanya Kementerian Komunikasi dan Digital, tetapi itu ternyata hanya mengatur terkait masalah penggunaan.

    Sebelumnya beberapa waktu lalu massa driver ojol melakukan demo besar-besaran. Mereka menuntut agar diberikan THR dan menuntut dua aturan agar dihapuskan lantaran membuat mereka menjadi seperti budak.

    “Yang pasti adalah tuntutan kami bahwa kami akan harus mendapatkan THR berupa uang, bukan berupa bahan pokok,” ujar Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) Lily Pujiat seperti dikutip dari CNBC Indonesia.

    Selain THR, driver ojol juga menuntut dihapuskannya dua aturan yang disebut aceng dan slot. Dua aturan itu disebut merugikan driver dan membuat mereka seolah merasa diperbudak.

    Kata Lily, aceng adalah angkutan yang tarifnya hanya Rp 5.000. Lily menilai aceng sangat merugikan lantaran tarif yang ditetapkan murah, meskipun jarak tempuhnya jauh. Aceng yang dimaksud merujuk pada Program Mitra GoFood Jarak Dekat.

    Sedangkan sistem slot yang ada di GoRide dianggap membatasi jangkauan pengemudi dan juga mengurangi pendapatan. Ia menilai ada pengkotak-kotakan wilayah dengan sistem slot ini.

    (lua/lth)

  • Cara Bayar Akulaku Lewat Livin’ by Mandiri, Cepat dan Praktis

    Cara Bayar Akulaku Lewat Livin’ by Mandiri, Cepat dan Praktis

    PIKIRAN RAKYAT – Pernah nggak, kamu merasa bingung atau bahkan khawatir saat tiba waktunya membayar tagihan Akulaku? Tenang, kamu nggak sendirian! Akulaku memang jadi salah satu layanan kredit digital yang banyak digunakan karena kemudahan dalam bertransaksi. Tapi, supaya pengalaman belanjamu tetap nyaman, pastikan pembayaran tagihan selalu tepat waktu, ya!

    Untungnya, sekarang ada banyak cara mudah buat bayar tagihan Akulaku. Nggak cuma lewat aplikasi Akulaku itu sendiri, tapi juga bisa melalui berbagai platform pembayaran digital dan mobile banking. Hal ini bikin prosesnya jadi lebih praktis dan fleksibel. Kamu bisa memilih metode yang paling sesuai dengan kenyamananmu, baik melalui e-wallet, transfer bank, maupun layanan mobile banking.

    Salah satu opsi yang bisa kamu manfaatkan adalah pembayaran lewat Livin’ by Mandiri. Dengan aplikasi ini, pengguna Bank Mandiri bisa menyelesaikan tagihan Akulaku dengan cepat dan praktis langsung dari ponsel mereka. Yang penting, pastikan saldo di rekening cukup dan ikuti prosedur yang ada supaya pembayaran berhasil tanpa kendala.

    Jika kamu ingin tahu bagaimana cara untuk membayar Akulaku melalui Livin’ by Mandiri, berikut rinciannya.

    Cara Bayar Akulaku Lewat Livin’ By Mandiri

    Jika kamu ingin melunasi tagihan Akulaku dengan mudah menggunakan aplikasi Livin’ by Mandiri, berikut langkah-langkah yang bisa diikuti:

    Buka aplikasi Akulaku yang sudah terinstal di ponselmu. Masuk ke akun dengan melakukan login menggunakan data yang telah terdaftar. Pada halaman utama, pilih menu Keuangan. Masuk ke bagian Tagihan untuk mendapatkan nomor virtual account (VA). Sistem akan menampilkan jumlah tagihan yang perlu dibayar. Klik opsi Pelunasan Cepat, maka kamu akan diarahkan ke halaman pembayaran. Pilih tagihan yang ingin dilunasi, lalu tekan Bayar Sekarang. Masukkan nominal pembayaran dan klik kembali Bayar Sekarang. Berbagai metode pembayaran akan muncul di layar, pilih Mandiri VA pada opsi Bank Transfer VA. Tekan Konfirmasi, lalu salin nomor virtual account yang muncul. Buka aplikasi Livin’ by Mandiri, lalu masuk ke menu Bayar. Pilih kategori e-Commerce, kemudian cari nama merchant yang sesuai dengan yang ditampilkan di Akulaku. Masukkan nomor virtual account (VA) yang telah disalin, lalu tekan Lanjutkan. Sistem akan secara otomatis menampilkan jumlah tagihan yang harus dibayar. Jika semua data sudah benar, tekan Lanjutkan, lalu pilih Lanjut Bayar. Masukkan PIN Livin’ by Mandiri untuk menyelesaikan transaksi. Pembayaran berhasil! Tagihan Akulaku telah lunas.

    Bayar Akulaku lewat Livin’ by Mandiri

    Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu bisa membayar tagihan Akulaku dengan praktis dan cepat tanpa harus keluar rumah. Pastikan saldo mencukupi sebelum melakukan transaksi agar pembayaran berjalan lancar!

    Bayar Akulaku Bisa Pakai Apa Saja?

    Selain melalui Livin’ By Mandiri, pembayaran bisa dilakukan pula baik melalui aplikasi Akulaku, layanan m-banking, atau bahkan minimarket. Berikut beberapa cara yang bisa kamu pilih untuk melunasi tagihan Akulaku.

    1. Bayar Tagihan Akulaku Langsung di Aplikasi Akulaku

    Jika ingin proses yang cepat, kamu bisa langsung membayar melalui aplikasi Akulaku dengan metode GoPay. Berikut langkah-langkahnya:

    Buka aplikasi Akulaku dan login ke akunmu. Pilih menu Keuangan di bagian bawah untuk melihat jumlah tagihan dan tanggal jatuh tempo. Klik Bayar Sekarang, lalu pilih GoPay sebagai metode pembayaran. Konfirmasi pembayaran, masukkan PIN GoPay, dan tagihanmu langsung lunas!

    2. Bayar Akulaku Lewat M-Banking BCA

    Bagi pengguna BCA, pembayaran tagihan Akulaku bisa dilakukan melalui m-banking dengan metode Virtual Account (VA). Langkah-langkahnya sebagai berikut:

    Masuk ke aplikasi Akulaku, lalu pilih menu Bills atau langsung masuk ke bagian Tagihanku untuk melihat tagihan yang harus dibayar. Pilih metode pembayaran BCA Virtual Account, lalu salin kode yang ditampilkan. Buka aplikasi BCA Mobile, masuk ke menu Transfer, lalu pilih Virtual Account. Masukkan nomor VA yang telah disalin, ikuti instruksi pembayaran, dan transaksi pun berhasil!

    Tampilan BCA Virtual Account

    3. Bayar Tagihan Akulaku Lewat BRImo

    Bagi pengguna Bank BRI, pembayaran Akulaku bisa dilakukan dengan BRImo menggunakan BRI Virtual Account (BRIVA). Berikut caranya:

    Buka aplikasi Akulaku, lalu masuk ke menu Bills atau Keuangan. Pilih Lunasi Sekarang, lalu pilih metode pembayaran BRI Virtual Account. Masuk ke aplikasi BRImo, lalu login dengan username dan password. Pilih menu BRIVA, lalu pilih Pembayaran Baru. Masukkan nomor BRIVA, cek detail tagihan, lalu klik Verifikasi Pembayaran. Masukkan PIN BRImo, dan pembayaran selesai!

    4. Bayar Akulaku di Minimarket dengan QRIS GoPay

    Ingin bayar tagihan Akulaku sambil belanja di minimarket? Bisa banget! Ikuti langkah berikut:

    Buka aplikasi Akulaku, lalu masuk ke menu Keuangan. Klik Bayar Sekarang, lalu pilih metode pembayaran Minimarket. Saat tiba di kasir, buka aplikasi GoPay, lalu scan kode QRIS yang diberikan. Masukkan nominal pembayaran dan tekan Bayar. Tunggu hingga transaksi berhasil, dan tagihanmu langsung lunas!

    Dengan berbagai pilihan pembayaran ini, melunasi tagihan Akulaku kini semakin mudah dan fleksibel. Pastikan untuk selalu membayar tepat waktu agar terhindar dari denda keterlambatan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Raja Ecommerce Tutup di RI, Begini Nasibnya Sekarang

    Raja Ecommerce Tutup di RI, Begini Nasibnya Sekarang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Raksasa e-commerce China JD.com membukukan pertumbuhan pendapatan terkuat dalam 11 kuartal terakhir. Pencapaian ini berkat diskon besar-besaran dan subsidi pemerintah yang mendorong pelanggan untuk berbelanja.

    Saham JD.com di Amerika Serikat (AS) naik lebih dari 5% pada awal perdagangan, setelah perusahaan melampaui ekspektasi pasar untuk kuartal keempat.

    Para pemimpin e-commerce China seperti JD.com dan Alibaba memangkas harga untuk memikat para pembeli di tengah persaingan yang ketat.

    Pemerintah China juga meningkatkan stimulus fiskal untuk meningkatkan konsumsi domestik, yang mencakup insentif untuk trade-in barang-barang konsumen. Stimulus ini berhasil mendorong pembelian kebutuhan rumah tangga, demikian dikutip dari Reuters, Jumat (7/3/2025).

    JD.Com sebagai perusahaan peritel utama peralatan rumah tangga di China, memperkirakan tren konsumsi yang lebih sehat tahun ini karena adanya peningkatan permintaan dan peningkatan pengalaman pelanggan yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI).

    Perusahaan yang dulu pernah beroperasi di Indonesia ini, melaporkan total pendapatan sebesar 346,99 miliar yuan (Rp 778 triliun) untuk kuartal keempat, meningkat 13,4% dari tahun sebelumnya.

    Para analis memperkirakan 332,35 miliar yuan, menurut data yang dikumpulkan oleh LSEG.

    Analis M Science, Vinci Zhang, mengatakan bahwa ini merupakan hasil yang kuat secara keseluruhan bagi perusahaan. Namun, sebagian besar pendapatan tersebut didorong oleh produk elektronik dan peralatan rumah tangga yang mendapat subsidi pemerintah.

    “Jadi berapa banyak dari keseluruhan peningkatan yang terjadi secara organik, kami tidak benar-benar tahu,” katanya.

    JD.com juga merambah ke area-area bisnis baru. Perusahaan ini mengumumkan masuk ke pasar pengiriman makanan pada bulan Februari.

    “Bisnis pesan-antar makanan merupakan pelengkap yang bagus untuk struktur bisnis yang sudah ada karena JD memiliki banyak kemampuan pergudangan dan logistik, jadi menambahkan layanan pesan-antar makanan terasa seperti perpanjangan alami dari hal tersebut,” ujar Zhang.

    Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa JD.com adalah 9,9 miliar yuan untuk kuartal Oktober-Desember, dibandingkan dengan 3,4 miliar yuan setahun sebelumnya.

    Untuk diketahui, JD.com pernah beroperasi Indonesia sejak November 2015 dengan nama JD.Com Indonesia atau JD.ID.

    JD.ID menawarkan berbagai produk, seperti produk untuk ibu dan anak, smartphone, perangkat elektronik, hingga produk luxury.

    Namun sayang, JD.ID menutup layanannya di Indonesia pada 31 Maret 2023.

    (fab/fab)

  • Video: Embracing FMCG Growth in the E-Commerce Era

    Video: Embracing FMCG Growth in the E-Commerce Era

    Jakarta, CNBC Indonesia – CNBC Indonesia bersama dengan Compas menggelar anugerah Exceptional Performance in e-Commerce (EPIC) Awards. Penghargaan ini diberikan kepada brand FMCG yang menjadi bintang karena mampu mencatatkan kinerja luar biasa, baik dari sisi penjualan atau pertumbuhan penjualan.

    Selengkapnya saksikan di CNBC Indonesia.

  • 4 Cara Bayar Pajak PBB Online Tanpa Ribet

    4 Cara Bayar Pajak PBB Online Tanpa Ribet

    PIKIRAN RAKYAT – Membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) kini semakin mudah berkat berbagai metode pembayaran online yang tersedia. Jika dulu pembayaran pajak harus dilakukan langsung di kantor pajak atau bank, sekarang semuanya bisa diselesaikan dengan beberapa kali klik dari genggaman tangan.

    Salah satu cara yang banyak dipilih adalah melalui m-banking, yang memungkinkan pembayaran PBB dilakukan langsung dari aplikasi perbankan di smartphone. Layanan ini tentu sangat membantu, terutama bagi mereka yang memiliki mobilitas tinggi dan tidak sempat datang ke tempat pembayaran fisik. Dengan fitur ini, pengguna bisa membayar pajak kapan saja dan di mana saja, asalkan memiliki koneksi internet yang stabil.

    Kemudahan pembayaran PBB secara online ini menjadi solusi praktis bagi masyarakat yang ingin patuh membayar pajak tanpa harus menghadapi proses yang ribet. Selain lebih efisien, metode ini juga membantu mengurangi potensi keterlambatan pembayaran, karena bisa dilakukan dengan cepat dan fleksibel.

    Lantas dengan berbagai layanan digital yang tersedia, bagaimana cara untuk bayar pajak PBB secara online? Simak selengkapnya.

    Cara Bayar Pajak PBB Online

    Membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) kini bisa dilakukan secara online melalui berbagai platform, termasuk e-commerce dan layanan mobile banking. Berikut beberapa cara yang bisa digunakan untuk membayar PBB secara praktis dan cepat.

    1. Bayar PBB Lewat Tokopedia

    Unduh dan buka aplikasi Tokopedia dari Play Store atau App Store. Pilih menu PBB Online di halaman utama. Masukkan Nomor Objek Pajak (NOP) pada kolom yang tersedia. Cek rincian pembayaran yang muncul dan pastikan semua data sudah benar. Klik Bayar, pilih metode pembayaran yang diinginkan, lalu tekan Bayar Sekarang untuk menyelesaikan transaksi.

    Selain melalui e-commerce, pembayaran PBB juga bisa dilakukan via layanan mobile banking dari berbagai bank, seperti BCA, BNI, dan Mandiri. Berikut langkah-langkahnya.

    2. Bayar PBB Lewat m-Banking BCA

    Masuk ke aplikasi BCA Mobile. Pilih menu m-Payment, lalu klik Pajak. Pilih opsi Input No. Objek Pajak, lalu masukkan NOP yang akan dibayar. Tentukan tahun pembayaran sesuai dengan data pajak yang terdaftar. Periksa detail tagihan yang muncul, lalu tekan OK. Masukkan PIN m-BCA untuk menyelesaikan pembayaran.

    Jika transaksi berhasil, akan muncul notifikasi konfirmasi pembayaran.

    3. Bayar PBB Lewat m-Banking BNI

    Buka aplikasi BNI Mobile Banking dan login menggunakan user ID serta MPIN. Pilih menu Pembayaran, lalu klik Pajak. Pilih opsi PBB, lalu tentukan rekening debet yang akan digunakan. Masukkan NOP dan tahun pajak yang ingin dibayarkan. Periksa detail tagihan yang ditampilkan sebelum melanjutkan transaksi. Masukkan password transaksi untuk menyelesaikan pembayaran.

    Setelah berhasil, bukti pembayaran akan muncul di aplikasi.

    4. Bayar PBB Lewat m-Banking Mandiri

    Masuk ke aplikasi Livin’ by Mandiri dengan user ID dan password. Pilih menu Pembayaran, lalu klik Penerimaan Negara. Pilih e-PBB sesuai dengan domisili tempat pajak terdaftar. Masukkan NOP yang terdiri dari 18 digit serta tahun pajak yang akan dibayarkan. Cek detail tagihan yang muncul, lalu klik Lanjut. Konfirmasi pembayaran dan masukkan PIN Livin’ by Mandiri.

    Setelah transaksi berhasil, pembayaran PBB selesai dilakukan.

    Dengan berbagai opsi pembayaran online ini, kamu bisa melunasi tagihan PBB dengan mudah tanpa harus keluar rumah.

    Bagaimana Cara Cek Tagihan PBB Online?

    Dengan kemajuan teknologi, pengecekan tagihan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) kini bisa dilakukan secara online melalui berbagai platform. Beberapa opsi yang tersedia mencakup situs resmi pajak daerah serta layanan e-commerce yang telah bekerja sama dengan pemerintah. Berikut beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengecek tagihan PBB dengan mudah.

    1. Cek Tagihan PBB di Tokopedia

    Unduh dan buka aplikasi Tokopedia. Pilih menu Top-up & Tagihan. Klik opsi Pajak PBB. Masukkan alamat, kota/kabupaten, tahun pembayaran, dan Nomor Objek Pajak (NOP). Tekan tombol Cek Tagihan untuk melihat rincian pembayaran.

    2. Cek Tagihan PBB di Shopee

    Unduh dan jalankan aplikasi Shopee. Masuk ke menu Pulsa, Tagihan, & Tiket. Pilih kategori PBB. Isi daerah, tahun pajak, dan NOP yang ingin dicek. Klik Lihat Tagihan untuk menampilkan jumlah pajak yang harus dibayar. Pilih metode pembayaran jika ingin langsung melunasi tagihan.

    3. Cek Tagihan PBB di Lazada

    Download dan buka aplikasi Lazada. Pilih menu Pulsa & Tagihan. Klik opsi Pajak PBB. Masukkan daerah dan NOP yang sesuai. Tekan Buat Tagihan untuk menampilkan informasi pajak. Jika ingin melakukan pembayaran, pilih metode pembayaran yang tersedia.

    4. Cek Tagihan PBB di Website Resmi Pajak Daerah

    Akses situs web pajak daerah sesuai domisili. Pilih menu e-SPPT. Lakukan pendaftaran dengan mengisi data diri secara lengkap untuk proses verifikasi. Setelah pendaftaran berhasil, sistem akan mengirimkan tautan unduhan e-SPPT melalui email.

    Unduh e-SPPT untuk melihat detail tagihan PBB.

    Berikut beberapa tautan resmi untuk cek tagihan PBB berdasarkan wilayah:

    Dengan berbagai pilihan platform ini, kini masyarakat bisa lebih mudah mengecek dan membayar tagihan PBB secara praktis tanpa perlu datang langsung ke kantor pajak.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Cerita Sukses UMKM Craftonesia Ubah Koran Bekas Jadi Kerajinan Cantik Hingga Tembus Pasar Taiwan

    Cerita Sukses UMKM Craftonesia Ubah Koran Bekas Jadi Kerajinan Cantik Hingga Tembus Pasar Taiwan

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – “Tak Ada Rotan Koran Pun Jadi” 

    Tagline ini memang cocok untuk menggambarkan usaha kreatif milik Piliani Ernawati yang diberi nama Craftonesia.

    Di tangan piawainya, wanita yang akrab disapa Pili ini sukses menyulap koran bekas menjadi produk bernilai tinggi.

    Mulai dari gantungan kunci, gelang, tempat tisu, home dekor hingga tas.

    Pili mulai merintis usaha Craftonesia sejak pandemi Covid-19 pada 2021 lalu di rumahnya yang berada di Jalan Prof Soedarto Gang Bulusari I No.14E, RT.02/RW.03, Tembalang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.

    Sebelumnya ibu anak dua tersebut menekuni bisnis kuliner, namun bisnis itu terhenti karena pandemi.

    Pili pun tak sengaja menemukan ide untuk membuat kerajinan dari koran bekas saat duduk sendiri.

    Saat itu ia melihat tumpukan koran di meja dan berfikir bagaimana membuat koran di depannya menjadi benda yang memiliki nilai jual tinggi.

    “Kebetulan waktu itu di meja ada koran yang numpuk. Nah dari situ search Google, kira-kira kertas korannya bisa diolah jadi apa sih. Nah ketemulah ada beberapa ide. Waktu itu tu hanya dibuat untuk tempat pensil,” ucap Pili kepada Tribun Jateng pada Rabu (5/3/2025).

    Kebetulan Pili juga suka dengan dunia kerajinan tangan. 

    “Karena saya suka, ngecraft, menurut saya itu tantangan. Sebenarnya basicnya asal kita tahu teknik anyamannya, jadi butuh ketelatenan,” ungkap Pili.

    Kertas koran yang sudah tak terpakai itu ia potong menjadi beberapa bagian. 

    Kemudian kertas koran yang sudah dipotong diberi lem lalu digulung kecil.

    Dari gulungan ini selanjutnya dianyam menjadi berbagai macam barang. 

    “Proses produksinya itu ada 4 tahap, jadi pertama itu dari kertas koran kita potong kemudian kita linting. Tahap kedua kertas koran tersebut kita warnai, kemudian kita lapisin dengan bahan foodgrade, jadi tahan air.

    Kemudian tahap penganyaman, dan tahap terakhir itu finishing. Finishing itu kita lapisi lagi dengan pelapis yang foodgrade. 
    Kalau tas itu finishingnya kita pasang inner, kita kasih cover. Sehingga siap dijual,”

    Meskipun terbuat dari koran, Pili menjamin produknya tahan air karena sudah dilapisi dengan pelapis food grade.

    Selain itu, pewarna yang digunakan untuk membuat anyaman ini juga memakai pewarna alam.

    Bahkan bahan sisa juga tetap dipakai sehingga tidak ada sampah dari hasil produksi. 

    Berawal dari tempat pensil, Pili mulai membuat barang lain, seperti tempat tisu hingga tas.

    Awalnya Pili menggunakan barang-barang tersebut untuk keperluan pribadi saja. 

    Namun ternyata, banyak teman-temannya yang tertarik dengan tas dari koran bekas karya Pili.

     “Terus ketemulah ide bikin tas, nah itu. Jadi awalnya bikin yang kecil-kecil untuk konsumsi sendiri, akhirnya bikin tas, pas aku pakai banyak yang tertarik. Nah dari situ mulailah usaha ini dikembangkan,” lanjut Pili.

    Produk Tembus Pasar Taiwan

    UMKM CRAFTONESIA – Sejumlah produk dari Craftonesia milik Piliani Ernawati saat ditemui di rumahnya Jl. Prof. Soedarto Gg. Bulusari I No.14E, RT.02/RW.03, Tembalang, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50275 pada Rabu (5/3/2025) (Tribunjateng/Like)

    Tak hanya diminati oleh pasar lokal, produk Craftonesia milik Pili ternyata sudah tembus ke luar negeri.

    Produk Craftonesia sudah pernah diikutkan pameran ke Singapura, Belanda hingga Turki. 

    Bahkan Craftonesia kini sudah masuk ke marketplace Taiwan.

    “Saat ini kita sudah masuk e-commerce di Taiwan. Alhamdulilah kita ketemu reseller yang membawa Craftonesia sampai di Taiwan dan dimasukkan ke Shopee Taiwan,” 

    Dapat tambahan modal dari Rumah BUMN

    Selain ketekunan dari Pili, Craftonesia juga terbantu oleh Rumah Kreatif BUMN Semarang.

    Sebelum menekuni bisnis Craft, Pili memang sudah bergabung dengan Rumah BUMN Semarang. 

    Dirinya mengakui jika Rumah BUMN sangat membantu perkembangan bisnisnya. 

    “Sebelum usaha ini jalan, mungkin tahun 2019, karena saat itu masih usaha di kuliner. Banyak banget manfaatnya, jadi pas gabung kita ada di rumah BUMN itu kita dapat banyak informasi teruatama tentang pelatihan. Pelatihannya juga nggak cuma pelatihan keterampilan, tapi juga manajemen dan cara pemasaran, lewat rumah BUMN itu kita pernah juga di hire untuk bisa mengajarkan pelatihan ini ke temen-temen,” 

    Saat itu Pili sempat merasa kesulitan dana untuk membeli alat grafir label.

    Setelah berkonsultasi dengan Rumah BUMN, ia pun diminta untuk menjadi pengisi pelatihan yang diadakan oleh Rumah BUMN.

    Hasil dari mengisi pelatihan, Pili bisa membuat alat grafir sendiri.

    “Dan kita sangat terbantu sekali, hasilnya itu kita bisa memperoleh mesin yang waktu itu kita memang kesulitan karena masih kesulitan di dana.

    Dari Rumah BUMN kita dibuatkan program untuk bisa isi pelatihan di Dinas Sosial sama yang di Rumah BUMN sendiri. Dari hasil itu bisa kebeli alat grafir. Karena selama ini kita konsultasi ke Rumah BUMN karena selama usaha ini berjalan grafirnya masih pesen. ternyata uangnya nggak sedikit. Setelh cek harga alatnya mending beli alatnya. Waktu kita konsultasi ke rumah BUMN, terus rumah BUMN memberi kesempatan untuk ngisi pelatihan, uang pelatihan untuk membeli alat, secara tidak langsung sangat membantu juga untuk pendanaan,” kenang Pili.

    Ia juga sangat terbantu dengan peran BRI yang selalu mengajaknya ke beberapa pameran.

    “Untuk pemasaran pun sangat terbantu, BRI kan sering ngadain event, kita juga sering diikutkan, dari situ kita sering ketemu temen-temen dan kolaborasi. Jadi banyak banget manfaatnya,”

    Selain sukses dari segi pemasaran produk, Pili juga beberapa kali menjuarai kompetisi UMKM di Kota Semarang. (*)

  • Belanja COD saat Ramadan? Begini Cara Aman Agar Tidak Tertipu!

    Belanja COD saat Ramadan? Begini Cara Aman Agar Tidak Tertipu!

    Jakarta: Menjelang lebaran dan selama bulan Ramadan, tren belanja online biasanya melonjak. 
     
    Mulai dari kebutuhan harian, perlengkapan dapur, pakaian, sepatu, hingga hampers untuk keluarga dan kolega, semuanya bisa dibeli hanya dengan beberapa klik. 
     
    Salah satu metode pembayaran yang paling banyak digunakan adalah Cash on Delivery (COD) atau bayar di tempat. 

    Metode ini dianggap praktis, terutama bagi yang tidak memiliki rekening bank atau e-wallet. 
    Namun, jika tidak berhati-hati, bisa saja pembeli mengalami kerugian.
     
    Agar tetap aman dan nyaman, simak dulu hal-hal penting berikut sebelum menggunakan sistem COD saat berbelanja online, seperti drangkum dari laman Inspirasi Shopee!
     

    Apa itu COD?
    COD adalah metode pembayaran di mana pembeli membayar pesanan langsung kepada kurir saat barang diterima. Dengan sistem ini, pembeli tidak perlu melakukan transfer uang sebelumnya. 
     
    Metode ini sangat populer di Indonesia karena dianggap lebih aman, terutama bagi mereka yang khawatir tertipu saat belanja online.
     
    Beberapa platform e-commerce bahkan menyediakan fitur COD, di mana pembeli diperbolehkan memeriksa barang sebelum melakukan pembayaran. 
     
    Jika barang tidak sesuai atau rusak, pembeli bisa langsung mengembalikan tanpa harus membayar. 
     
    Namun, tidak semua toko atau platform menyediakan fitur ini, jadi penting untuk mengecek syarat dan ketentuan terlebih dahulu.
     

    Hal yang harus dilakukan saat menerima paket COD
    Agar terhindar dari kerugian atau penipuan, ada beberapa langkah yang wajib dilakukan saat menerima paket COD:
     
    Pastikan nama dan alamat SesuaiSebelum menerima paket, cek dulu apakah nama dan alamat yang tertera sudah benar. Jangan sampai menerima paket yang bukan milikmu, apalagi jika ada tagihan yang harus dibayar.

    1. Buka paket di depan kurir

    Jika memungkinkan, buka paket langsung di depan kurir. Dengan begitu, kamu bisa segera memeriksa apakah barang sesuai dengan pesanan atau tidak. Beberapa platform bahkan mewajibkan pembeli merekam proses pembukaan paket sebagai bukti jika ada masalah.

    2. Periksa barang dengan teliti

    Bandingkan barang yang diterima dengan deskripsi dan foto di toko online. Pastikan jumlahnya sesuai, tidak ada kerusakan, dan tidak ada komponen yang hilang.

    3. Jangan bayar jika barang tidak sesuai

    Jika barang yang diterima tidak sesuai dengan pesanan atau rusak, jangan ragu untuk menolak paket. Kembalikan kepada kurir dan jangan membayar sepeser pun. Namun, pastikan semua barang dalam paket tetap utuh saat dikembalikan.

    4. Gunakan rekaman sebagai bukti 

    Jika terjadi masalah, rekaman saat membuka paket bisa menjadi bukti kuat untuk mengajukan komplain ke pihak e-commerce. Oleh karena itu, biasakan merekam unboxing saat menerima barang COD.
     
    Belanja online dengan sistem COD memang praktis, tetapi tetap perlu kewaspadaan agar tidak tertipu atau mengalami kerugian. Pastikan selalu memeriksa paket sebelum membayar, gunakan rekaman sebagai bukti, dan jangan ragu untuk mengembalikan barang jika tidak sesuai. Dengan langkah-langkah ini, pengalaman belanja online bisa tetap aman dan nyaman!
     
    Selamat berbelanja dan tetap waspada!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Kisah Sukses Penjual Mukena Kembangkan Bisnis dan Raih Keuntungan Maksimal Bersama Shopee

    Kisah Sukses Penjual Mukena Kembangkan Bisnis dan Raih Keuntungan Maksimal Bersama Shopee

    Jakarta: Bisnis online melalui e-commerce membuka peluang lebih besar bagi pelaku UMKM dan jenama lokal dalam mengembangkan bisnisnya. Jenama mukena lokal, MAIA By Hasya yang didirikan oleh pria bernama Ari Hami, menjadi salah satu UMKM yang sukses meraih keuntungan maksimal dari bisnis online.

    MAIA By Hasya ini berawal dari usaha yang Ari rintis di kampung halamannya di Bukittinggi, Sumatera Barat pada tahun 2000. Di periode itu ia membuka konveksi dan berjualan mukena, baju gamis, kebaya hingga sprei pengantin.

    “Di daerah itu seperti jenis dagangan macam macam di satu toko. Memberi kami pilihan dagangan mana yang pantas dilanjutkan,” kata Ari saat ditemui ditemui di tempat usaha konveksinya, Rabu 5 Maret 2025.

    Setelah mulai berjalan dan usahanya mengalami peningkatan, Ari kemudian mencoba untuk bekerja sama dengan konveksi yang ada di Tasikmalaya, Jawa Barat. Saat itu, Ari masih menjual barangnya di daerah belum menyasar pasar Jakarta.

    Hingga akhirnya setelah dua tahun kerja sama, Ari kemudian membuka konveksi sendiri di Tasikmalaya. Ia juga mengembangkan bisnisnya dengan membuka toko.
    “Itu jalan sekitar empat tahun di Tasikmalaya,” ucapnya.

    Baru setelah itu Ari akhirnya memutuskan menyasar pasar Jakarta. Ia pertama kali membuka tokonya di Thamrin City.

    “Dari yang kecil, tahun 2008. 2010 itu mulai ekspansi coba buka di Tanah Abang. Itu produksi kami coba mukena dan gamis, baju koko ada sedikit,” jelasnya.

    Ari kemudian memutuskan untuk hanya menjual mukena. Keputusan ini tepat karena ia berhasil mengembangkan bisnisnya.

    “Akhirnya kami putuskan semua khusus mukena dulu. Akhirnya berkembang dari satu toko menjadi dua, di Thamrin City dari satu jadi dua. Di tanah Abang dari satu jadi dua, akhirnya beberapa tahun 2021 itu setelah covid itu kami mulai gamis lagi, kesininya lumayanlah,” beber Ari.

    Selama hampir dua dekade itu, Ari menjalankan bisnisnya secara konvensional. Ia tidak membuka penjualan online meski saat itu tren bisnis online melalui e-commerce sedang naik.
    Hingga akhirnya Covid-19 melanda di 2020, Ari mengaku saat itu semua tokonya tutup. Meski begitu, ia tetap mengusahakan agar konveksinya tetap produksi agar karyawannya tetap mendapatkan penghasilan. 

    “Kami sayang pulangin orang ke kampungnya, mereka mau makan apa. Sementara yang dijahit ada,” ungkapnya.

    (Pekerja di tempat produksi jenama MAIA By Hasya. Foto: Medcom.id)

    Di momen itulah Ari kemudian mulai membuka diri dan berkenalan dengan e-commerce. Ia mencoba segala macam marketplace yang ada pada saat itu, termasuk Shopee.

    “Itu semua kami coba,” tuturnya.
    Bentuk Tim Digital Marketing
    Ari pun tidak main-main ketika mulai terjun ke e-commerce. Ia sampai membentuk tim digital marketing untuk membuat konten jualanya. 

    Meski begitu apa yang dilakukannya itu tidak berjalan mulus. Ari berusaha mencari ramuan yang pas untuk memasarkan mukena MAIA By Hasya secara online.

    “Kami sempat hire beberapa orang yang mengerti digital marketing tambal sulam keluar masuk sampai ketemu formatnya. Makin kesini bikin tim untuk konten. Masih meraba-raba lah untuk konten TikTok. Untuk Shopee lumayan bisa fitur-fiturnya kami terima,” jelasnya.
     

     

    Raih Keuntungan Maksimal Bersama Shopee 

    Perjalanan Ari di Shopee berkembang pesat selama lima tahun terakhir. Saat ini MAIA By Hasya masuk dalam kategori Star+ Seller. 

    Ari mengaku selama jualan di Shopee penjualan mukenanya mengalami peningkatan. Khususnya saat momen-momen seperti Ramadan dan Idulfitri. Selain itu, program tanggal cantik dari Shopee juga mendongkrak penjualan.

    “Mereka ada mengadakan beberapa program dalam sebulan, tanggal kembar, terus PEDE tanggal 2025 sampai akhir bulan. Mereka berikan ekstra voucher diskon ongkir, dari sisi iklan kami dikasih traffic. Peningkatan bisa 100 persen, tanggal kembar itu tanggal 3 bulan 3,” ungkapnya.

    Ari menambahkan fitur live di Shopee juga membantu dalam meningkatkan penjualannya. Untuk Shopee Live ia memang sudah menyiapkan tim sendiri.

    “Sekarang itu live Subuh saat sahur, pagi itu sudah menguasai 50 persen penjualan harian online.” jelasnya.

    Penjualan produk Maia by Hasya di marketplace seharinya bisa mencapai hingga 200 picis saat hari biasa. Sedangkan saat momen Ramadan hingga menjelang Idulfitri, penjualan produknya bisa meningkat hingga 100 persen atau kisaran di atas 400 picis.

    Ari sendiri menjual produk mukena MAIA By Hasya dari harga Rp80 ribu sampai Rp200 ribu dan Rp200 ribu sampai Rp450. Untuk mukena yang dibanderol Rp80 ribu sampai Rp200 ribu merupakan mukena yang banyak beredar di pasaran, namun dengan tetap menjaga kualitas.

    “Nah Rp200 ribu sampai Rp450 ribu itu desain sendiri dari motif, itu kami order khusus dari pabrik buat kami. Ada label diprinting merek kami,” kata Ari.

    Jenama Maia By Hasya kini berhasil dikembakan Ari hingga memiliki enam toko offline dan toko online di marketplace seperti Shopee dan lainnya.

    Saat ini telah Ari juga telah memiliki lima lokasi produksi yang tersebar di beberapa wilayah, satu diantaranya di daerah Pondok Kacang, Pondok Aren, Tangerang, Banten.

    Karyawan yang membantu bisnis Ari saat ini juga tidak sedikit. Jika ditotal dari karyawan produksi hingga karyawan toko, Maia by Hasya telah mempekerjakan sekitar 100 orang.

    “Kalau di total kira-kira lima tempat produksi itu satu tempat ada 15 orang, terus ditambah karyawan toko kira-kira karyawan kita sekarang kurang lebih ada 100 orang,” jelasnya.

    Dengan karyawan yang hampir 100 orang produksi sehari untuk Maia By Hasya rata-rata seminggu bisa 2.500 picis dari satu tempat produksi. Jika ditotal dengan seluruh tempat produksi, seminggu bisa mencapai 10.000 picis. Untuk penjualan dalam sehari baik dari toko baik grosir dan retail serta online, Maia By Hasya bisa mencapai 2.000 picis.

    Jakarta: Bisnis online melalui e-commerce membuka peluang lebih besar bagi pelaku UMKM dan jenama lokal dalam mengembangkan bisnisnya. Jenama mukena lokal, MAIA By Hasya yang didirikan oleh pria bernama Ari Hami, menjadi salah satu UMKM yang sukses meraih keuntungan maksimal dari bisnis online.
     
    MAIA By Hasya ini berawal dari usaha yang Ari rintis di kampung halamannya di Bukittinggi, Sumatera Barat pada tahun 2000. Di periode itu ia membuka konveksi dan berjualan mukena, baju gamis, kebaya hingga sprei pengantin.
     
    “Di daerah itu seperti jenis dagangan macam macam di satu toko. Memberi kami pilihan dagangan mana yang pantas dilanjutkan,” kata Ari saat ditemui ditemui di tempat usaha konveksinya, Rabu 5 Maret 2025.

    Setelah mulai berjalan dan usahanya mengalami peningkatan, Ari kemudian mencoba untuk bekerja sama dengan konveksi yang ada di Tasikmalaya, Jawa Barat. Saat itu, Ari masih menjual barangnya di daerah belum menyasar pasar Jakarta.
     
    Hingga akhirnya setelah dua tahun kerja sama, Ari kemudian membuka konveksi sendiri di Tasikmalaya. Ia juga mengembangkan bisnisnya dengan membuka toko.
    “Itu jalan sekitar empat tahun di Tasikmalaya,” ucapnya.
     
    Baru setelah itu Ari akhirnya memutuskan menyasar pasar Jakarta. Ia pertama kali membuka tokonya di Thamrin City.
     
    “Dari yang kecil, tahun 2008. 2010 itu mulai ekspansi coba buka di Tanah Abang. Itu produksi kami coba mukena dan gamis, baju koko ada sedikit,” jelasnya.
     
    Ari kemudian memutuskan untuk hanya menjual mukena. Keputusan ini tepat karena ia berhasil mengembangkan bisnisnya.
     
    “Akhirnya kami putuskan semua khusus mukena dulu. Akhirnya berkembang dari satu toko menjadi dua, di Thamrin City dari satu jadi dua. Di tanah Abang dari satu jadi dua, akhirnya beberapa tahun 2021 itu setelah covid itu kami mulai gamis lagi, kesininya lumayanlah,” beber Ari.
     
    Selama hampir dua dekade itu, Ari menjalankan bisnisnya secara konvensional. Ia tidak membuka penjualan online meski saat itu tren bisnis online melalui e-commerce sedang naik.
    Hingga akhirnya Covid-19 melanda di 2020, Ari mengaku saat itu semua tokonya tutup. Meski begitu, ia tetap mengusahakan agar konveksinya tetap produksi agar karyawannya tetap mendapatkan penghasilan. 
     
    “Kami sayang pulangin orang ke kampungnya, mereka mau makan apa. Sementara yang dijahit ada,” ungkapnya.
     

    (Pekerja di tempat produksi jenama MAIA By Hasya. Foto: Medcom.id)
     
    Di momen itulah Ari kemudian mulai membuka diri dan berkenalan dengan e-commerce. Ia mencoba segala macam marketplace yang ada pada saat itu, termasuk Shopee.
     
    “Itu semua kami coba,” tuturnya.

    Bentuk Tim Digital Marketing
    Ari pun tidak main-main ketika mulai terjun ke e-commerce. Ia sampai membentuk tim digital marketing untuk membuat konten jualanya. 
     
    Meski begitu apa yang dilakukannya itu tidak berjalan mulus. Ari berusaha mencari ramuan yang pas untuk memasarkan mukena MAIA By Hasya secara online.
     
    “Kami sempat hire beberapa orang yang mengerti digital marketing tambal sulam keluar masuk sampai ketemu formatnya. Makin kesini bikin tim untuk konten. Masih meraba-raba lah untuk konten TikTok. Untuk Shopee lumayan bisa fitur-fiturnya kami terima,” jelasnya.
     

     

    Raih Keuntungan Maksimal Bersama Shopee 

    Perjalanan Ari di Shopee berkembang pesat selama lima tahun terakhir. Saat ini MAIA By Hasya masuk dalam kategori Star+ Seller. 
     
    Ari mengaku selama jualan di Shopee penjualan mukenanya mengalami peningkatan. Khususnya saat momen-momen seperti Ramadan dan Idulfitri. Selain itu, program tanggal cantik dari Shopee juga mendongkrak penjualan.
     
    “Mereka ada mengadakan beberapa program dalam sebulan, tanggal kembar, terus PEDE tanggal 2025 sampai akhir bulan. Mereka berikan ekstra voucher diskon ongkir, dari sisi iklan kami dikasih traffic. Peningkatan bisa 100 persen, tanggal kembar itu tanggal 3 bulan 3,” ungkapnya.
     
    Ari menambahkan fitur live di Shopee juga membantu dalam meningkatkan penjualannya. Untuk Shopee Live ia memang sudah menyiapkan tim sendiri.
     
    “Sekarang itu live Subuh saat sahur, pagi itu sudah menguasai 50 persen penjualan harian online.” jelasnya.
     
    Penjualan produk Maia by Hasya di marketplace seharinya bisa mencapai hingga 200 picis saat hari biasa. Sedangkan saat momen Ramadan hingga menjelang Idulfitri, penjualan produknya bisa meningkat hingga 100 persen atau kisaran di atas 400 picis.
     
    Ari sendiri menjual produk mukena MAIA By Hasya dari harga Rp80 ribu sampai Rp200 ribu dan Rp200 ribu sampai Rp450. Untuk mukena yang dibanderol Rp80 ribu sampai Rp200 ribu merupakan mukena yang banyak beredar di pasaran, namun dengan tetap menjaga kualitas.
     
    “Nah Rp200 ribu sampai Rp450 ribu itu desain sendiri dari motif, itu kami order khusus dari pabrik buat kami. Ada label diprinting merek kami,” kata Ari.
     
    Jenama Maia By Hasya kini berhasil dikembakan Ari hingga memiliki enam toko offline dan toko online di marketplace seperti Shopee dan lainnya.
     
    Saat ini telah Ari juga telah memiliki lima lokasi produksi yang tersebar di beberapa wilayah, satu diantaranya di daerah Pondok Kacang, Pondok Aren, Tangerang, Banten.
     
    Karyawan yang membantu bisnis Ari saat ini juga tidak sedikit. Jika ditotal dari karyawan produksi hingga karyawan toko, Maia by Hasya telah mempekerjakan sekitar 100 orang.
     
    “Kalau di total kira-kira lima tempat produksi itu satu tempat ada 15 orang, terus ditambah karyawan toko kira-kira karyawan kita sekarang kurang lebih ada 100 orang,” jelasnya.
     
    Dengan karyawan yang hampir 100 orang produksi sehari untuk Maia By Hasya rata-rata seminggu bisa 2.500 picis dari satu tempat produksi. Jika ditotal dengan seluruh tempat produksi, seminggu bisa mencapai 10.000 picis. Untuk penjualan dalam sehari baik dari toko baik grosir dan retail serta online, Maia By Hasya bisa mencapai 2.000 picis.
     

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • Cerita Pemilik Brand Mukena Maia by Hasya, Manfaatkan Shopee untuk Dongkrak Usaha – Halaman all

    Cerita Pemilik Brand Mukena Maia by Hasya, Manfaatkan Shopee untuk Dongkrak Usaha – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pandemi Covid-19 mengubah cara orang menjalani hidup hingga bisnis. Hal ini yang juga dirasakan para pemilik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

    Mewabahnya coronavirus di awal tahun 2020 memaksa pelaku usaha beralih haluan dari yang awalnya memanfaatkan 100 persen pasar offline, harus beralih ke platform digital atau e-commerce, seperti Shopee.

    Pemilik usaha mukena dengan brand Maia by Hasya Ari Hami turut terjun memanfaatkan e-commerce agar usahanya tetap berjalan saat pandemi Covid-19.

    “Di 2020 itu kan Covid, kita otomatis toko tutup semua. Tapi kami alhamdulillah produksi jalan terus. Karena kita sayang untuk pulangkan karyawan ke kampungnya, nanti mereka mau makan apa.
    Sementara yang di jahit (bahan baku) ada. Kita juga punya tabungan sedikit buat bayar upahnya.
    Mulai dari itulah kita kenal dengan yang namanya online marketplace. Kita semua coba, seperti Shopee dan semuanya,” tutur Ari saat ditemui di tempat produksi mukena Maia by Hasya di Pondok Aren, Tangerang, Rabu (5/3/2025).

    Menjadi hal yang baru, Ari sampai harus merekrut beberapa karyawan yang paham mengenai digital marketing untuk membantu memasarkan produknya.

    Dirinya bersama tim mulai mempelajari bagaimana format konten yang bisa menarik konsumen. Apalagi saat Covid-19 terjadi, cara berbelanja masyarakat beralih seluruhnya ke online.

    “Akhirnya kita sempat hire beberapa orang yang mengerti tentang digital marketing. Ya tambal sulam sampai menemukan formatnya. Makin kesini bikin tim untuk konten segala macam,” ucap Ari seraya tersenyum.

    Dengan semakin berkembangnya Shopee yang juga menyediakan fitur untuk mempermudah seller dan disertai panduan, Ari menyebut timnya kian mudah memasarkan produk.

    Fitur yang sangat membantu adalah Shopee Live. Sebagai seller yang juga memproduksi sendiri mukena yang dijual, fitur Shoppe Live dimulai sangat membantu memasarkan produk ke konsumen.

    Khusus di bulan Ramadan, penjualan mukena buatannya bisa naik drastis hingga 100 persen berkat dukungan dari Shopee Live.

    Waktu paling ideal untuk melakukan Shopee Live saat Ramadan ialah ketika sahur. Biasanya Maia by Hasya bisa menutup hingga 50 persen dari target penjualan harian.

    “Iya justru sekarang (Shopee Live) itu pas sahur.
    Pagi itu penjualannya bisa udah menguasai 50 persen dari penjualan harian di online. Saya sampai bingung, apa subuh itu udah nggak tidur, orang sahur banyak yang belanja,” ungkap Ari.

    Penjualan produk mukena, gamis dan beberapa produk lainnya di bawah brand Maia by Hasya di marketplace seharinya bisa mencapai hingga 200 picis saat hari biasa. 

    Pada momen Ramadan hingga menjelang Lebaran, penjualan produknya bisa meningkat hingga 100 persen atau kisaran di atas 400 picis.

    Sementara menyoal harga, produk-produk Maia by Hasya dibanderol mulai dari Rp 80.000 hingga Rp 450.000. Harga tertinggi biasanya untuk model-model limited edition yang dibuat oleh Ari.

    Saat ini, pemasaran produk Maia by Hasya melalui offline store maupun e-commerce sama-sama berimbang, dimana penjualan offline menyumbang 60 persen dan online 40 persen.

    Ari sendiri memulai usahanya sejak tahun 2000 di Bukittinggi. Pria asal daerah Sumatera Barat tersebut akhirnya memutuskan memperluas usahanya ke Jakarta pada tahun 2008 dengan membuka toko di Thamrin, Jakarta. Setelah itu, tahun 2010 dirinya menambah outlet dengan membukanya di Tanah Abang.

    Hingga saat ini, Ari berhasil mengembangkan brand Maia by Hasya dengan memiliki enam store offline dan memperluas penjualan melalui e-commerce Shopee dan lainnya.

    Produksi sehari untuk Maia by Hasya rata-rata seminggu bisa 2.500 pcs dari satu lokasi. Jika ditotal dengan seluruh tempat produksi, seminggu bisa mencapai 10.000 picis. Untuk penjualan dalam sehari baik dari offline store maupun online, Maia by Hasya bisa mencapai 2.000 picis.

    Dengan bisnis yang semakin berkembang, brand Maia by Hasya saat ini telah memiliki lima lokasi produksi yang tersebar di beberapa wilayah, satu diantaranya di daerah Pondok Kacang, Pondok Aren, Tangerang, Banten.

    Karyawan yang membantu bisnis Ari saat ini juga tidak sedikit. Jika ditotal dari karyawan produksi hingga karyawan toko, Maia by Hasya telah mempekerjakan sekitar 100 orang.

    “Kalau di total kira-kira lima tempat produksi itu satu tempat ada 15 orang, terus ditambah karyawan toko kira-kira karyawan kita sekarang kurang lebih ada 100 orang,” jelasnya.

    Ari berharap bisa memperluas pasar brand buatannya dan dapat melayani pembeli di luar Indonesia melalui Shopee. Saat ini sudah banyak buyer dari luar Indonesia, hanya saja ongkos pengiriman masih menjadi kendala.

    “Sebenarnya banyak sekali yang sudah mau beli dari luar Indonesia, tapi masih terkendala ongkos kirim ke pelanggan yang lebih mahal dari harga produk. Ya berharap bisa ada solusi,” ucapnya.