Topik: e-commerce

  • Fenomena Bulan Puasa, Waktu Belanja Online Warga RI Geser

    Fenomena Bulan Puasa, Waktu Belanja Online Warga RI Geser

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tokopedia dan TikTok Shop mencatat kebiasaan unik pelanggan selama bulan Ramadan 2025. Salah satunya adalah waktu belanja yang paling digemari konsumen.

    Head of Communications Tokopedia and TikTok E-commerce Aditia Grasio Nelwan mengatakan, waktu yang paling digemari konsumen untuk belanja adalah saat sahut.

    “Waktu sahur itu, di Tokopedia juga di TikTok Shop itu waktu yang paling ideal, membeli barang-barang transaksi,” ujar Aditia dalam acra Bicara Tren Ramadhan 2025 di Jakarta, Senin (17/3/2025).

    Lebih lanjut ia mengungkap saat sahur nilai transaksi di Tokopedia dan TikTok Shop naik 10 kali lipat di bulan Ramadan.

    Pada awal Ramadhan, sekitar seminggu pertama, live streaming di TikTok sudah lebih dari 2 miliar kali ditonton.

    Kategori produk yang paling laris pada awal Ramadan (1-7 Maret 2025), masih di tempati oleh makanan dan minuman, fesyen, perlengkapan rumah tangga, kecantikan dan perawatan diri, dan barang elektronik.

    Adapun, produk yang paling laris dibeli lewat live streaming adalah baju muslim wanita, parfum, skincare, makeup dan hampers.

    Secara total, ada 135 juta pengguna di Indonesia yang mengunjungi TikTok untuk mencari hiburan dan inspirasi.

    Adapun kekuatan penemuan TikTok adalah sistem rekomendasi terpersonalisasi, konten autentik dan dukungan komunitas.

    “Kalau di TikTok itu, it’s all about entertainment. Jadi kita adalah platform hiburan digital. Dan kalau kembali ke misi TikTok sendiri, misi kami adalah menginspirasi kreativitas dan membawa kebahagiaan,” ujar Anggini Setiawan Communications Director TikTok Indonesia dalam kesempatan yang sama.

    “Jadi artinya adalah bagaimana platform kemudian dapat memberdayakan kreator untuk terus berkreativitas. Dan sebenarnya kepercayaan dan kreativitas para creator inilah yang terus menginspirasi kami,” imbuhnya.

    (dem/dem)

  • BAZNAS RI komitmen kelola ZIS untuk pembangunan nasional dan pengentasan kemiskinan

    BAZNAS RI komitmen kelola ZIS untuk pembangunan nasional dan pengentasan kemiskinan

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    BAZNAS RI komitmen kelola ZIS untuk pembangunan nasional dan pengentasan kemiskinan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 17 Maret 2025 – 13:57 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menegaskan komitmennya dalam mengoptimalkan pengelolaan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) untuk mendukung pembangunan nasional serta pengentasan kemiskinan di Indonesia.

    Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua BAZNAS RI, Mokhamad Mahdum, MIDEc, Ak, CA, CPA, CWM, CGRCOP, GRCE, CHRP, dalam acara Talkshow Economic Challenges Special Ramadan: Pembangunan Sosial Berbasis Zakat, Infak, Sedekah, Wakaf (ZISWAF) yang diselenggarakan di Grand Studio Metro TV, Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (11/03/2025).

    Dalam diskusi tersebut, Mokhamad Mahdum menekankan, ZISWAF bukan sekadar instrumen distribusi kekayaan, tetapi juga memiliki peran strategis dalam mendorong pemberdayaan ekonomi umat secara berkelanjutan.

    “Optimalisasi pengelolaan ZISWAF dengan pendekatan inovatif dan profesional akan meningkatkan efektivitas dalam memberdayakan mustahik menjadi muzakki, serta mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan berbasis prinsip syariah,” ujar Mo Mahdum.

    Mo Mahdum menjelaskan, BAZNAS menerapkan standar evaluasi pengelolaan zakat, salah satunya adalah Indeks Zakat Nasional (IZN) yakni alat ukur kinerja pengelolaan zakat, guna memastikan perbaikan berkelanjutan.

    “Indeks Literasi Zakat di Indonesia saat ini berada di angka 74,83 atau kategori menengah. Oleh karena itu, kami terus menggencarkan edukasi dan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya zakat,” jelas Mahdum.

    Mo Mahdum menambahkan, BAZNAS juga mengoptimalkan pembayaran zakat secara digital dengan bekerja sama dengan 24 perbankan, 24 aplikasi platform komersial, 7 platform non-komersial, serta berbagai media sosial dan e-commerce. Selain itu, BAZNAS telah mengembangkan Zakat Virtual Assistant dan Voice Command Zakat Assistant berbasis Artificial Intelligence (AI).

    “Digitalisasi pengelolaan zakat telah meningkatkan efisiensi dan transparansi. Pengumpulan zakat secara digital mengalami kenaikan rata-rata 202,5 persen dalam 10 tahun terakhir,” ungkap Mahdum.

    Mo Mahdum menyampaikan, dana ZIS tidak hanya digunakan untuk bantuan konsumtif, tetapi juga dialokasikan ke berbagai program pemberdayaan ekonomi, seperti UMKM, ekonomi kreatif, dan pertanian.

    “Selama tahun 2024, BAZNAS menyalurkan Rp68,3 miliar kepada 26.778 mustahik UMKM. Program ini bertujuan untuk mengubah mustahik menjadi muzakki dalam jangka panjang,” tutur Mahdum.

    “Sinergi dengan pemerintah dan sektor swasta sangat penting untuk memastikan program berbasis ZIS lebih tepat sasaran, terintegrasi dengan kebijakan daerah, serta berkelanjutan,” kata Mahdum.

    Mo Mahdum merincikan, seluruh program BAZNAS berkontribusi terhadap pencapaian SDGs, dengan alokasi dana 30 persen untuk sosial kemanusiaan, 23,5 persen untuk pendidikan, 20 persen untuk ekonomi, 17,4 persen untuk kesehatan, 5,1 persen untuk advokasi dan dakwah, 3,5 persen untuk pemberdayaan kesehatan.

    Sebagai langkah peningkatan kepercayaan publik, BAZNAS menerapkan audit independen setiap tahun, memperoleh predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI, serta mengembangkan Sistem Informasi Manajemen BAZNAS (SIMBA) untuk memonitor penerimaan dan distribusi dana secara real-time.

    Pada 2025, BAZNAS memiliki 10 program prioritas, termasuk Beasiswa dan Pendidikan, BAZNAS Microfinance, Zmart, ZChicken, Santripreneur, Rumah Layak Huni BAZNAS (RLHB), Rumah Sehat BAZNAS, serta pengentasan kemiskinan ekstrem dan stunting.

    Dalam kesempatan itu, Mo Mahdum juga mengimbau kepada masyarakat untuk mensucikan hartanya dengan menunaikan zakat, tidak hanya zakat fitrahnya, tetapi juga zakat mal, zakat profesi, zakat perusahaan, zakat pertanian, dan lain sebagainya.

    “Tentunya kami mengimbau agar masyarakat menunaikan zakat, infak, dan sedekahnya melalui lembaga-lembaga resmi yang mendapatkan izin dari pemerintah melalui Kemenag, dalam hal ini adalah BAZNAS,” tutupnya.

    Acara yang dipersembahkan oleh Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) dan disiarkan langsung di kanal YouTube Metro TV ini juga menghadirkan Ketua Badan Wakaf Indonesia, Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, Wakil Ketua Umum VI IAEI, Dr. Irfan Syauqi Beik, serta Ketua Badan Pengurus Yayasan Baitul Maal BRILiaN, M. Dadang Permana KF.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Penjual TikTok Shop Naik hingga 40% di Pekan Pertama Ramadan

    Penjual TikTok Shop Naik hingga 40% di Pekan Pertama Ramadan

    Jakarta

    President Director Tokopedia and TikTok E-commerce Melissa Siska Juminto mengungkap, ada peningkatan jumlah pelaku usaha atau sellers di TikTok Shop menjelang hingga pekan pertama Ramadan. Ia mengatakan, penjual di TikTok Shop sepanjang periode tersebut meningkat 40%.

    Melissa juga mengatakan pengguna TikTok menunjang rata-rata kinerja harian TikTok Shop. Saat ini, tercatat lebih dari 135 juta pengguna TikTok yang turut mengakses video shop atau iklan.

    “Nggak hanya shop video, tapi juga melihat kenaikan penjual itu dibanding tahun lalu masa Ramadhan. Itu growth-nya 40%. Jadi itu juga kami sangat senang,” kata Melissa dalam acara Bicara Tren Ramadan 2025 di SEIA Restoran, Jakarta Pusat, Senin (17/3/2025).

    Melissa juga mengatakan, pihaknya resmi mengubah logo menjadi TikTok Shop by Tokopedia. Bergabungnya dua platform ini memberikan jangkauan pasar yang lebih luas kepada seller.

    “Kami juga ingin memastikan brand-brand juga cukup gampang menyebutnya. Jadi dengan komitmen kami itu terus sama, yaitu membesarkan para UMKM, membesarkan juga para konten kreator, meng-connect para pembeli dan juga sellers dan juga kreator kami agar benar-benar bisa menemukan apa yang dibutuhkan,” tutupnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Communication Director TikTok Indonesia Anggini Setiawan mengatakan, tercatat lebih dari 72 juta video pendek yang diunggah penjual maupun kreator. Pada periode yang sama, tercatat juga lebih dari 2 miliar kali pengguna menonton siaran langsung TikTok.

    Hal itu terjadi lantaran TikTok merupakan platform hiburan berbasis digital. Anggini mengatakan, TikTok juga memiliki kekuatan utama sebagai media sosial, yakni sistem rekomendasi terpersonalisasi, konten autentik, hingga dukungan komunitas.

    “Nah kalau kita lihat angka-angka ini, makanya apa sih sebenarnya? Artinya jutaan penjual atau pelaku usaha di Tokopedia dan juga di TikTok Shop bisa meningkatkan penjualan melalui ekosistem yang sinergis yang di-drive oleh konten di TikTok,” jelasnya.

    Untuk diketahui, sepanjang Ramadan 2025, TikTok mencatat ada lebih dari 200.000 unggahan dari 5 tagar terpopuler. Melalui fitur pembuatan konten video, TikTok mencatat rata-rata transaksi bulan termasuk Ramadan sebesar miliaran rupiah.

    (ara/ara)

  • SRC Bantu 347 Ribu UMKM Tumbuh Lewat Digitalisasi dan Pendampingan

    SRC Bantu 347 Ribu UMKM Tumbuh Lewat Digitalisasi dan Pendampingan

    Jakarta

    PT HM Sampoerna Tbk menjadi motor penggerak bagi UMKM Indonesia melalui program Sampoerna Retail Community (SRC), dalam upaya memperkuat perekonomian nasional, kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah menjadi faktor krusial dalam memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

    Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk, Ivan Cahyadi, menekankan bahwa sinergi erat antar pemerintah dan sektor swasta dapat menciptakan efisiensi serta ketepatan sasaran dalam program pemberdayaan UMKM. Dengan menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak, SRC mampu menciptakan ekosistem bisnis yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

    “Ke depannya, saya ingin mengajak kita semua untuk terus bekerja sama meningkatkan dukungan kita kepada program pemerintah dan pengembangan UMKM di Indonesia. Bersama-sama kita dapat mewujudkan target pemerintah, target bangsa di Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen,” ungkap Ivan dalam keterangan tertulis, Senin (17/3/2025).

    Sejak didirikan, lanjut Ivan, SRC telah membantu mengembangkan jaringan ritel tradisional dan mendukung pelaku usaha dalam meningkatkan daya saing mereka di era digital. SRC hadir sebagai wadah pengembangan ritel tradisional dengan tujuan membantu toko kelontong lokal bertahan dan berkembang di tengah persaingan yang semakin ketat.

    SRC berhasil memberdayakan lebih dari 347.000 pelaku UMKM di seluruh Indonesia melalui pendampingan dan pelatihan komprehensif. SRC juga turut serta dalam program digitalisasi guna meningkatkan daya saing usaha kecil dan menengah.

    Dampak ekonomi dari ekosistem SRC sangat signifikan. Omset seluruh toko SRC diperkirakan mencapai RP 236 triliun per tahun, yang setara dengan 11,4% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada tahun 2022. Angka ini menunjukan bahwa keberadaan SRC telah memberikan kontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

    Salah satu inisiatif unggulan SRC adalah program ‘Pojok Lokal’ yang menjadi sarana bagi UMKM ultra-mikro untuk memasarkan produk mereka di toko kelontong SRC. Hasilnya sangat positif, dengan peningkatan omset hingga 40% dibandingkan produk yang dijual di toko kelontong SRC.

    Hal ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara ritel modern dan UMKM dapat menciptakan dampak ekonomi yang lebih besar dan berkelanjutan.

    “Seluruh mata rantai dari hulu ke hilir di bisnis Sampoerna dari Indonesia dan berupaya memberikan dampak berganda bagi masyarakat Indonesia,” ungkapnya.

    Ivan menjelaskan, di era digital saat ini, SRC terus juga berinovasi dalam meningkatkan daya saing pelaku UMKM melalui pengembangan aplikasi digital, salah satunya dengan menghadirkan ‘Super App AYO’ inovasi ini ditujukan untuk memudahkan pemilik toko kelontong SRC dalam melakukan transaksi grosir secara online tanpa perlu meninggalkan tokonya.

    “Jadi mereka tidak perlu lagi untuk toko. Karena pengusaha retail ini kadang-kadang karena hanya sendiri, dia harus ke toko sehingga kehilangan waktu untuk pedagang, karena harus belanja. Hari ini tidak perlu, pakai jempol cukup,” tuturnya.

    Selain itu SRC juga menghadirkan ‘MAY AYO’, sebuah platform digital yang menghubungkan pengusaha retail UMKM langsung dengan konsumen mereka. Langkah ini tidak hanya membantu pelaku usaha kecil dalam menghadapi tantangan e-commerce, tetapi juga memberikan mereka akses ke pasar yang lebih luas tanpa biaya tambahan.

    “Karena kita tahu bahwa sekarang dunia itu bergeser ke e-commerce. Ini memberikan akses pengusaha retail UMKM untuk langsung direct digitalisasi dengan konsumen sekitar,” paparnya.

    Dengan semangat kolaborasi, digitalisasi, dan inovasi, UMKM Indonesia dapat menjadi pilar utama dalam memperkuat ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui inisiatif yang dilakukan SRC, ini telah membuktikan bahwa usaha kecil dapat tumbuh menjadi lebih besar dan lebih kuat dengan dukungan yang tepat.

    “Kalau yang jutaan UMKM ini kemudian bisa bergabung dengan SRC, dalam ekosistem ini, sama-sama kita berjuang bersama itu bukan hanya target pertumbuhan ekonomi 8 persen tercapai, Insya Allah, at least 9 persen.” pungkasnya.

    (akn/ega)

  • Hukum Membayar Zakat Fitrah Online, Sah atau Tidak? – Page 3

    Hukum Membayar Zakat Fitrah Online, Sah atau Tidak? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Membayar zakat fitrah adalah kewajiban umat muslim yang mampu jelang Idul Fitri. Pasalnya, zakat fitrah merupakan upaya bagi umat Islam untuk mensucikan diri sebelum salat Idul Fitri dimulai.

    Pembayaran zakat fitrah biasanya dilakukan secara langsung, di mana, orang-orang yang menuaikan zakat alias muzaki datang ke masjid atau mushala maupun badan amal dan zakat terdekat mereka, lalu membaca niat untuk berzakat. 

    Namun, seiring perkembangan zaman, pembayaran zakat fitrah kini juga banyak difasilitasi oleh lembaga hingga e-commerce secara online. Metode pembayaran transfer pun menjadi kunci bagi pembayaran zakat fitrah online ini. 

    Selain memudahkan bagi mereka yang menunaikan zakat dan tak sempat mendatangi mushala, bayar zakat fitrah online juga lebih praktis karena para muzaki bisa langsung transfer sesuai banyaknya orang yang ingin dibayarkan zakatnya. 

    Namun, bagaimana sih hukum zakat fitrah online dalam agama Islam? Apakah hal ini diperbolehkan dan bisa dilakukan?

    Mengutip sejumlah sumber, termasuk laman Dompet Dhuafa, Senin (17/3/2025), sebenarnya, syarat utama terbayarkannya zakat adalah niat. Meski niat hanya diucapkan dalam hati, zakat yang ditunaikan sudah sah.

    Sumber yang sama menyebut, dalam kitab Fiqh Az-Zakat, Syaikh Yusuf Al-Qardhawi menjelaskan bahwa seorang pemberi zakat (muzaki) tidak harus menyatakan secara langsung kepada mustahik bahwa dana yang ia berikan adalah zakatnya.

    Dengan demikian, jika seseorang membayar zakat tanpa menyatakan bahwa uang yang ia berikan kepada penerima manfaat adalah zakat, maka zakatnya tetap sah. Dengan kata lain, seorang muslim boleh menyerahkan zakatnya secara online.

  • BPOM RI Sidak Gudang Tak Lolos ‘Pest Control’, Ini Risikonya

    BPOM RI Sidak Gudang Tak Lolos ‘Pest Control’, Ini Risikonya

    Jakarta – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) menyidak salah satu gudang e-commerce tempat penyimpanan sejumlah bahan pangan olahan yang dikirim selama bulan Ramadan. Mengingat, penjualan produk terkait meningkat sekitar 20 hingga 30 persen selama bulan puasa maupun menjelang Hari Raya Idul Fitri.

    “Nah, kekhawatiran kita, ada produk-produk yang sudah expired. Misalnya cuci gudang, dia mau jual semuanya. Itu termasuk pelanggaran,” sorot Kepala BPOM RI Taruna Ikrar, saat ditemui di kawasan Cawang, Jakarta Timur, Senin (17/2/2025).

    Dari hasil penyidakan, sejumlah produk ditemukan tidak sesuai dengan ketentuan. Utamanya pangan yang disimpan dalam suhu ruang.

    Sarana dinilai belum lolos ‘pest control’. Artinya, ada risiko terkontaminasi dengan tikus, lalat, dan serangga lain yang bisa membawa sejumlah penyakit.

    “Salmonella, penyakit-penyakit heart syndrome, penyakit-penyakit yang disebabkan oleh kotoran. Jadi, pest control-nya masih perlu diperbaiki. Kita sudah sampaikan rekomendasi itu sesuai dengan aturan yang kita lakukan,” beber Taruna.

    Temuan lainnya didapatkan dari produk industri rumah tangga (PIRT) yang kemasannya sudah rusak dan tidak steril.

    Produk tidak steril memiliki risiko tinggi, terlebih bila disimpan dalam jangka waktu panjang. Mengingat, pangan yang diperkenankan dipasarkan dengan masa kedaluwarsa lebih dari enam bulan harus dikategorikan MD, bukan PIRT.

    “Karena itu, kalau tanpa itu berbahaya. Nanti dimakan sama rakyat kita kan bisa keracunan, bisa mengalami sakit perut dan sebagainya. Jadi singkat cerita, kami melakukan intensifikasi, baik itu pangan siap saji, maupun pangan olahan, untuk menjelang bulan puasa, selama bulan Ramadan, dan untuk persiapan Idul Fitri,” tutur Taruna, dalam konferensi pers pasca sidak di kawasan Cawang, Jakarta Timur, Senin (17/2/2025).

    “Untuk menjamin rakyat kita memakan makanan apapun yang dikonsumsi aman, sehat, dan berkualitas. Jadi amannya harus penting. Kita tidak mau orang sudah puasa terus keracunan,” lanjut dia.

    Taruna mengimbau masyarakat untuk tidak asal membeli pangan dan parcel untuk Idul Fitri dengan iming-iming diskon fantastis.

    “Pertama, kita cek kemasannya. Kedua, labelnya, apa benar atau tidak. Yang ketiga, izin edarnya, yang keempat kedaluwarsa-nya, khusus mengenai kedaluwarsa sangat penting, karena biasanya menjelang puasa, menjelang Hari Raya, terdapat kenaikan penjualan,” pungkasnya.

    (naf/kna)

  • Tren Belanja Ramadan 2025, Sahur Jadi Waktu Favorit Bertransaksi di Tokopedia dan TikTok Shop

    Tren Belanja Ramadan 2025, Sahur Jadi Waktu Favorit Bertransaksi di Tokopedia dan TikTok Shop

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Selama bulan Ramadhan 2025, kebiasaan belanja masyarakat Indonesia mengalami perubahan yang cukup menarik. Kepala Komunikasi Tokopedia dan TikTok E-commerce, Aditia Grasio Nelwan, mengungkapkan bahwa waktu favorit masyarakat untuk berbelanja di platform Tokopedia dan TikTok Shop by Tokopedia ternyata bukan saat ngabuburit, melainkan saat sahur.

    “Kita pikir mungkin (berbelanja) itu buat ngabuburit, ya, kata orang Sunda itu menghabiskan waktu sebelum buka mungkin itu salah satu waktu yang ingin digunakan. Cuma ternyata waktu yang paling digemari masyarakat itu waktu sahur,” ujar Adit dalam acara “Bicara Tren Ramadhan 2025” di Jakarta, Senin.

    Menurut Adit, momen sahur dianggap sebagai waktu yang ideal bagi masyarakat untuk melakukan transaksi dan pembelian produk. Hal ini berdasarkan data perilaku belanja masyarakat di Tokopedia dan TikTok Shop selama pekan pertama Ramadhan, yakni 1-6 Maret 2025.

    “Kami melihat nilai transaksi di Tokopedia dan TikTok Shop itu naik 10,5 kali lipat di bulan Ramadhan saat sahur. Jadi, itu luar biasa sekali, itu adalah waktu yang cukup menarik dari waktu awal bulan Ramadhan ini,” tambahnya.

    Adapun produk yang paling banyak dicari selama awal Ramadhan 2025 mencerminkan kebutuhan utama masyarakat selama bulan suci ini. Di Tokopedia, kategori makanan dan minuman didominasi oleh parsel, kurma, dan camilan sebagai produk terlaris. Sementara di TikTok Shop, bahan pokok seperti minyak goreng, gula, kue, serta kurma menjadi pilihan utama pembeli.

  • THR Cair! Ini Dia Tren Belanja Gen Z dan Milenial yang Diungkap Survei YouGov

    THR Cair! Ini Dia Tren Belanja Gen Z dan Milenial yang Diungkap Survei YouGov

    Jakarta: Setiap tahun, Tunjangan Hari Raya (THR) menjadi momen yang paling ditunggu oleh banyak pekerja di Indonesia. 
     
    Tapi, ke mana uang THR itu mengalir? Survei terbaru dari YouGov Indonesia mengungkap bahwa mayoritas masyarakat, terutama Gen Z dan milenial, lebih memilih membelanjakan THR mereka untuk fashion ketimbang hal lain. 
     
    Tren ini semakin menguat, seiring dengan meningkatnya peran media sosial dan e-commerce dalam membentuk kebiasaan belanja masyarakat.

    Menurut survei YouGov, sebanyak 79 persen responden berencana menggunakan dana THR mereka untuk membeli pakaian baru. 
     
    Sementara itu, 71 persen mengalokasikan THR untuk makanan dan minuman, dan 52 persen memilih membeli hampers serta kue Lebaran. 
     
    Produk perawatan diri dan kosmetik juga menjadi favorit, dengan 43 persen responden berencana membelinya, disusul alas kaki sebanyak 38 persen.
     

    Fashion dan kosmetik jadi favorit gen Z dan milenial
    Yang menarik, survei ini juga menunjukkan perbedaan pola belanja berdasarkan generasi. 
     
    Gen Z dan milenial lebih cenderung menghabiskan THR mereka untuk fashion dan kosmetik, sementara generasi lebih tua seperti Gen X dan Baby Boomers lebih banyak mengalokasikan dana mereka untuk makanan serta hampers Lebaran.
     
    “Survei ini menunjukkan bahwa preferensi belanja masyarakat Indonesia terus berkembang dengan pengaruh digitalisasi yang semakin besar. Meskipun fashion tetap menjadi primadona, kita melihat pergeseran yang signifikan dalam pola konsumsi di berbagai kategori,” ujar General Manager YouGov Indonesia, Edward Hutasoit, dalam keterangan tertulis, Senin, 17 Maret 2025.
     

    Online vs offline: mana yang lebih diminati?
    Dalam tren belanja THR 2025, YouGov juga menemukan bahwa belanja online terus meningkat, terutama di beberapa kategori tertentu:
     
    – Paket data & internet (55 persen), pembayaran listrik & tagihan (46 persen), serta langganan hiburan (44 persen) lebih banyak dilakukan secara digital.
    – Makanan & minuman (58 persen), serta obat-obatan & vitamin (48 persen) mengalami lonjakan pembelian online dibanding tahun sebelumnya.
    – Elektronik & peralatan rumah tangga mengalami pertumbuhan di dua kanal (online dan offline), menandakan fleksibilitas konsumen dalam memilih cara berbelanja.
     
    Namun, beberapa kategori tetap lebih banyak dibeli secara offline, termasuk:
     
    – Fashion (75 persen) dan perawatan diri & kosmetik (68 persen), menunjukkan bahwa pengalaman belanja langsung masih menjadi faktor penting.
    – Obat-obatan & vitamin (45 persen), karena faktor kepercayaan terhadap konsultasi langsung dengan apoteker.
     
    “Tren belanja THR membuka peluang besar bagi ritel dan e-commerce. Dengan meningkatnya belanja online untuk makanan dan kebutuhan rumah tangga, bisnis perlu memperkuat strategi pemasaran digital. Sementara itu, fashion dan kosmetik tetap lebih banyak dibeli secara offline, sehingga promosi eksklusif di toko bisa menarik lebih banyak pelanggan,” tambah Edward.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • BPOM RI Sidak Gudang Tak Lolos ‘Pest Control’, Ini Risikonya

    Respons BPOM RI soal La Roche Posay Ditarik Terkontaminasi Bahan Risiko Kanker

    Jakarta – Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) Taruna Ikrar menanggapi kegaduhan salah satu produk La Roche Posay dengan kandungan benzoyl peroxide terkontaminasi benzena ditarik di Amerika Serikat. Produk tersebut ditarik secara sukarela oleh perusahaan pasca Food and Drug Administration (FDA) menunjukkan hasil uji lab produk mereka positif benzena.

    Menurut Taruna, otoritas Indonesia akan melakukan pengujian dan penelusuran laporan terkait. Ia belum bisa memastikan apakah produk La Roche Posay yang tersebar di Indonesia memiliki sumber batch dan distribusi yang sama dengan penarikan di AS.

    “Kita melakukan penelusuran, hal-hal yang ditarik kalau di negeri kita tentu kita akan melakukan juga sesuai dengan aturan yang ada,” respons Taruna kepada detikcom saat ditemui di salah satu gudang e-commerce, Jl Dewi Sartika, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (17/2/2025).

    Terpisah, La Roche Posay Indonesia memastikan penarikan sukarela produk Effaclar Duo Dual Action Benzoyl Peroxide Acne Spot Treatment di Amerika Serikat (AS), tidak berkaitan dengan yang beredar di Indonesia.

    Seluruh produk kosmetik La Roche Posay di Indonesia diklaim tidak mengandung benzoyl peroxide. Hal ini sejalan dengan regulasi ASEAN Cosmetic Directive dan aturan produk kosmetik Indonesia, benzoyl peroxide tidak diizinkan pada produk kosmetik.

    “Semua produk kosmetik La Roche-Posay di Indonesia tidak mengandung zat ini. Produk Effaclar yang dijual di pasar Indonesia adalah produk Effaclar Duo+M, produk yang berbeda dengan produk yang ditarik di AS. Produk Effaclar Duo+M di luar AS, termasuk Indonesia, tidak terpengaruh dan tetap aman digunakan,” tegas La Roche Posay dalam keterangan tertulis di website resminya, dikutip detikcom Selasa (17/2).

    Sementara produk Effaclar Duo Dual Action Benzoyl Peroxide Acne Spot Treatment yang dipasarkan di AS dalam studi terbaru memang ditemukan benzene dalam produk minimal.

    Pihak perusahaan meyakini dalam jumlah kecil, kontaminasi tersebut tidak menimbulkan risiko keamanan papun bagi para pengguna.

    (naf/kna)

  • Kebijakan Ekonomi Pemerintah untuk Idulfitri 2025, Apa Saja?

    Kebijakan Ekonomi Pemerintah untuk Idulfitri 2025, Apa Saja?

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah telah menyiapkan berbagai kebijakan menjelang Hari Raya Idulfitri 2025 untuk mendorong pergerakan ekonomi nasional.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, langkah ini bertujuan meningkatkan permintaan dan pasokan guna mendukung aktivitas ekonomi selama libur Lebaran.

    Sejumlah program terkait kebijakan ekonomi telah disiapkan, termasuk promosi pariwisata selama periode Idulfitri. Tahun ini, jumlah perjalanan wisata diproyeksikan mencapai 122,1 juta perjalanan.

    Pemerintah juga memberikan insentif berupa pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) sebesar tambahan 6% untuk tiket transportasi, serta diskon tarif tol 20% untuk perjalanan jarak jauh atau barrier gate to barrier gate di beberapa ruas tol pada H-7 hingga H-4 Idulfitri dan H+7 hingga H+8 Idulfitri.

    Selain itu, percepatan program kendaraan listrik turut menjadi bagian dari kebijakan ini, dengan subsidi sebesar Rp 7 juta per unit motor listrik.

    Dalam aspek kesejahteraan pekerja, pemerintah menetapkan pemberian tunjangan hari raya (THR) Keagamaan bagi pekerja dan buruh, serta bonus hari raya bagi pengemudi dan kurir berbasis aplikasi, yang harus dibayarkan paling lambat tujuh hari sebelum Lebaran.

    ASN, pegawai daerah, serta pensiunan juga akan menerima THR dua minggu sebelum Idulfitri.

    Pemerintah turut menggelar program belanja nasional, seperti Friday Mubarak pada 28 Februari-28 Maret 2025 dengan target transaksi Rp 75-77 triliun, BINA Lebaran pada 14-30 Maret 2025 dengan target Rp 30 triliun, serta kampanye belanja daring Ramadan di berbagai platform e-commerce.

    Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Indonesia tetap berada dalam posisi yang kuat. Menurut data Bloomberg Februari 2025, risiko resesi Indonesia berada di bawah 5%, jauh lebih rendah dibandingkan negara lain seperti Meksiko (38%), Kanada (35%), dan AS (25%).

    Airlangga menegaskan, fondasi ekonomi nasional yang kokoh, diversifikasi mitra dagang, serta penguatan hilirisasi menjadi faktor utama dalam menjaga daya saing Indonesia di tengah dinamika global.

    Pada 2024, ekonomi nasional mencatat pertumbuhan solid sebesar 5,03% (yoy), dengan sejumlah provinsi, seperti Papua Barat dan Maluku Utara mengalami pertumbuhan pesat berkat sektor industri pengolahan serta pertambangan.

    elain itu, berbagai kebijakan ekonomi turut berkontribusi terhadap stabilitas nasional, seperti indeks keyakinan konsumen (IKK) di level 126,4 pada Februari 2025, indeks pembelian manufaktur atau PMI manufaktur berada di zona ekspansi di level 53,6, serta deflasi 0,48% (mtm) yang masih dialami Indonesia karena adanya program diskon tarif listrik, dengan komponen inti mengalami inflasi 0,25% (mtm).