Topik: e-commerce

  • Setengah Pedagang E-Commerce di Indonesia Gagal Optimalkan AI

    Setengah Pedagang E-Commerce di Indonesia Gagal Optimalkan AI

    Bisnis.com, JAKARTA – Laporan Lazada mengungkap 50% pedagang e-commerce di Indonesia belum memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) secara optimal. Bahkan, sebanyak 21% pedagang e-commerce di dalam negeri masih bekerja secara manual.

    Menurut hasil riset Lazada bekerja sama dengan Kantar, mayoritas pedagang e-commerce di Tanah Air tergolong ke dalam kategori AI Aspirants dan AI Agnostics. Masing-masing dengan persentase 50% dan 21%.

    Sebagai informasi, terdapat 3 kategori pemanfaatan AI oleh pedagang e-commerce berdasarkan riset tersebut. Pertama, AI Adepts yang mana penjual yang telah menerapkan AI di lebih dari 80% operasional mereka.

    Kedua, AI Aspirants. Dalam kategori ini, penjual telah mengintegrasikan AI secara sebagian, tetapi masih memiliki kesenjangan adopsi di beberapa fungsi utama.

    Ketiga, AI Agnostics. Yakni, kategori yang mengelompokkan penjual yang masih mengandalkan proses manual di sebagian besar fungsi bisnis mereka.

    Di Indonesia, persentase penjual yang benar-benar menggunakan AI juga lebih rendah dibandingkan dengan yang mengaku telah menerapkan teknologi tersebut. Adapun, pedagang yang mengaku telah menerapkan AI 52%, sedangkan yang secara aktual menggunakan AI hanya 42%.

    “Temuan kami mengungkap fenomena kesenjangan dalam ekosistem e-commerce di Asia Tenggara. Meskipun, sebagian besar penjual memahami potensi transformatif dari AI, banyak yang masih berusaha untuk bertransisi menuju tahap implementasi,” kata Chief Executive Officer Lazada Group James Dong dalam siaran pers, Kamis (10/4/2025).

    Dengan demikian, sambungnya, dukungan terhadap fungsi bisnis dengan tingkat adopsi AI yang rendah, seperti operasional dan logistik, perlu ditingkatkan untuk mempertahankan posisi atas Indonesia dalam adopsi AI di Asia Tenggara.

    Di kawasan ini, Indonesia dan Vietnam memimpin dengan tingkat adopsi AI sebesar 42% di berbagai fungsi bisnis, diikuti oleh Singapura dan Thailand dengan 39%.

  • Tarif Impor Trump Bikin Pengusaha China di Amazon Khawatir

    Tarif Impor Trump Bikin Pengusaha China di Amazon Khawatir

    Jakarta

    Pengusaha China yang menjual produk di perusahaan e-commerce asal Amerika Serikat (AS) Amazon sedang memperhitungkan dua langkah imbas penetapan tarif impor Trump. Pertama, para pengusaha mempertimbangkan harga jual baru. Kedua, para pengusaha meninggalkan platform tersebut.

    Diketahui, Trump menetapkan tarif impor untuk barang dari China menjadi 125% dari sebelumnya 104% pada Rabu (9/4/2025). Tarif tersebut telah berlaku dan dinilai akan meningkatkan risiko tinggi terhadap dua negara dengan ekonomi terbesar dunia tersebut.

    Dikutip dari Reuters penetapan tarif impor itu membuat banyak pengusaha China kewalahan. Menurut mereka tak cuma masalah pajak, pengusaha juga menyebut tarif impor bisa membuat biaya-biaya lainnya naik.

    “Ini bukan sekadar masalah pajak, tetapi seluruh struktur biaya bisa naik,” kata Kepala Asosiasi E-Commerce Lintas Batas Shenzhen Wang Xin, dikutip dari Reuters, Kamis (10/4/2025).

    Wang Xin mengatakan, kondisi ini sulit dihadapi bagi siapapun yang hidup di pasar AS. Ia mengaku, penetapan tarif tinggi yang diputuskan AS untuk China menjadi pukulan yang besar bagi para pengusaha.

    “Jadi bagi kita semua yang berkecimpung dalam bisnis e-commerce lintas batas saat ini, ini benar-benar pukulan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ungkapnya.

    Wang Xin mengatakan, saat ini beberapa pengusaha China yang berdagang di Amazon ingin menaikkan harga di AS sementara yang lain ingin mencari pasar baru. Adapun saat ini, China menjadi rumah bagi sekitar setengah dari penjual Amazon, dengan lebih dari 100.000 bisnis Amazon terdaftar di kota selatan Shenzhen dengan pendapatan tahunan sebesar $35,3 miliar berdasarkan data dari layanan e-commerce SmartScout.

    Selain itu, China juga menjadi tuan rumah bagi basis manufaktur platform e-commerce besar lainnya seperti Shein dan Temu. Impor dan ekspor yang melibatkan e-commerce negara itu tercatat sebesar 2,63 triliun yuan atau sekitar US$358 miliar tahun lalu.

    Laporan Reuters mengatakan, ada dua dari lima pengusaha yang hendak beralih meninggalkan pasar Amazon. Sementara tiga lainnya berencana menaikkan harga ekspor ke AS.

    Salah seorang pengusaha tas sekolah hingga speaker aktif asal China Dave Fong, mengaku telah menaikkan harga ekspor di AS hingga 30% dan akan membiarkan tingkat persediaan turun dan menurunkan pengeluaran untuk biaya iklan Amazon, yang pernah menghabiskan 40% dari pendapatannya di AS.

    “Bagi kami dan siapa pun, Anda tidak dapat bergantung pada pasar AS, itu sudah cukup jelas. Kami harus mengurangi investasi, dan menempatkan lebih banyak sumber daya ke kawasan seperti Eropa, Kanada, Meksiko, dan seluruh dunia,” kata Dave Fong.

    Sementara itu, Brian Miller, pengusaha yang telah berjualan di Amazon selama tujuh tahun mengaku tidak memiliki alasan untuk mengembangkan produk baru pada kondisi saat ini, Untuk mengantisipasi tarif tinggi, ia perlu menaikkan harga secara tajam ketika persediaan saat ini habis dalam satu atau dua bulan.

    Miller mengatakan, balok bangunan untuk anak-anak yang dijual di Amazon seharga US$20 yang menghabiskan biaya produksi perusahaannya sebesar US$3 kini akan menelan biaya $7 termasuk tarif. Untuk mempertahankan margin, diperlukan kenaikan harga setidaknya 20%, dan harga mainan yang lebih mahal mungkin akan naik 50%.

    “Saya tidak melihat skenario, jika keadaan tidak berubah, bahwa melayani AS dari Tiongkok masih layak dan manufaktur yang melayani AS harus dipindahkan ke negara lain seperti Vietnam, atau Meksiko,” kata Miller.

    Lihat juga Video: Kala Trump Tunda Kenaikan Tarif 90 Hari, China Justru Naik 125%

    (kil/kil)

  • Sebar Semangat Kuatkan Iman dengan Imun yang Bagus, Kaum Dhuafa dan Anak Yatim Dapat Asupan Vitamin – Halaman all

    Sebar Semangat Kuatkan Iman dengan Imun yang Bagus, Kaum Dhuafa dan Anak Yatim Dapat Asupan Vitamin – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kekuatan imunitas atau daya tahan tubuh memengaruhi ibadah. Jika tubuh kuat dipercaya bisa memperkuat iman. 

    Prinsip ini dipegang perusahaan farmasi PT Dexa Medica dan Dharma Dexa.

    Perusahaan ini memperbaiki sistem imun kepada para dhuafa dan anak yatim yang dikemas dalam aksi kepedulian terhadap kesehatan masyarakat.

    Aksi sosial yang juga menggandeng Dompet Dhuafa ini diwujudkan dalam bentuk donasi suplemen yang bermanfaat.

    Aksi sosial bertajuk “Sedekah Bersama Stimuno – Perbaiki Imun Perkuat Iman” ditujukan kepada dhuafa dan anak yatim di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada Rabu (26/3/2025).

    General Manager Consumer Health Dexa Medica Andy Mitra Gunadi, menyebut aksi ini sebagai bentuk kepedulian sosial Dexa Medica yang menggandeng Dharma Dexa sebagai tim corporate social initiatives Dexa Group dan sekaligus kepedulian terhadap kesehatan. 

    “Sebagai bentuk kepedulian, kami memberikan donasi Stimuno yang menyasar para dhuafa dan anak yatim bekerja sama dengan Dompet Dhuafa,” kata dia dalam keterangannya, Selasa (8/4/2025).

    Melalui donasi suplemen untuk imun ini, harapannya dapat memperbaiki daya tahan tubuh seiring dengan meningkatnya kebutuhan nutrisi selama aktivitas yang tinggi. 

    Aksi sosial ini merupakan hasil dari kampanye ramadan “Perbaiki Imun Perkuat Iman” yang berlangsung sejak 1 Maret 2025. 

    Dalam kampanye tersebut, setiap pembelian produk Stimuno Forte maupun Stimuno Sirup di e-commerce Dexa Medica Official Shop, secara otomatis memiliki kontribusi pada donasi untuk para dhuafa dan anak yatim. Bentuk bantuan yang diberikan meliputi paket sembako, santunan, serta paket berbuka puasa kepada ratusan penerima manfaat.

    Andy Mitra Gunadi menyampaikan bahwa program “Perbaiki Imun Perkuat Iman” memiliki pesan untuk mengedukasi masyarakat terhadap pentingnya menjaga daya tahan tubuh agar tetap prima saat puasa, Lebaran, hingga mudik ke kampung halaman.

    “Stimuno ini ingin mengajak masyarakat untuk terus menjaga kesehatan karena menjaga kesehatan itu bagian dari ibadah dan bagian dari iman. Kami berharap, menjaga daya tahan tubuh ini dapat menjadi satu gerakan supaya tidak mudah sakit, berikut juga memperkuat iman dengan terus membagi kepedulian dan berbagi terhadap sesama yang membutuhkan,” kata Andy.

    Dalam sambutannya, Ketua Ramadan Dompet Dhuafa 2025, Andriansyah, mengatakan bahwa kolaborasi ini menjadi aksi nyata atas kepedulian dan berbagi Stimuno. 

    “Dengan adanya bantuan dari Stimuno dan Dompet Dhuafa, bisa memberikan kebahagiaan bagi para penerima manfaat program juga meringankan beban mereka karena paket sembako yang diberikan bisa digunakan untuk mereka menghadapi hari raya Idul Fitri,” ungkap Andriansyah.

  • 76% Penjual e-Commerce Asia Tenggara Butuh Dibantu untuk Adopsi AI

    76% Penjual e-Commerce Asia Tenggara Butuh Dibantu untuk Adopsi AI

    Jakarta

    Mayoritas penjual online di Indonesia sudah familiar dengan AI. Namun, kesenjangan implementasi AI untuk mereka masih tinggi.

    Hal ini terungkap dalam laporan berjudul ‘Menjembatani Kesenjangan AI: Persepsi dan Tren Adopsi Penjual Online di Asia Tenggara’ yang dirilis Lazada dan Kantar. Ada 1.214 responden penjual online di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam yang dilibatkan dalam survei ini.

    Sebanyak 68% penjual online di Asia Tenggara sudah mengenal AI. Sebanyak 47% mengaku telah menerapkan AI untuk operasional bisnis. Namun, survei menunjukkan tingkat penerapan nyata AI hanya mencapai angka 37%.

    Di Indonesia, penerapan nyata AI (42%) berselisih sebesar 10% dari yang mengaku telah menerapkan AI (52%). Kesenjangan ini menempatkan Indonesia sebagai negara ketiga di Asia Tenggara dengan kesenjangan terbesar antara yang mengaku telah menerapkan AI dengan penerapan nyata AI.

    Penjual online menghadapi dilema terkait efektivitas AI dan biaya penerapan AI. Sebanyak 89% responden mengakui AI berperan dalam meningkatkan produktivitas, namun 61% masih meragukan manfaat keseluruhannya. 93% Penjual percaya bahwa adopsi AI dapat menghemat biaya dalam jangka panjang, namun 64% menyebut faktor biaya dan proses implementasi yang memakan waktu sebagai hambatan dalam adopsi AI.

    Hampir semua penjual (93%) sepakat bahwa meningkatkan keterampilan tenaga kerja dalam menggunakan AI sangat penting agar mereka lebih produktif. Namun, 3 dari 4 penjual (75%) juga mengakui bahwa karyawan mereka masih lebih memilih menggunakan perangkat yang sudah mereka kenal dibanding menggunakan solusi AI yang baru.

    Di Asia Tenggara, Indonesia dan Vietnam memimpin dengan tingkat adopsi AI sebesar 42% di berbagai fungsi bisnis, diikuti oleh Singapura dan Thailand dengan 39%. Laporan ini membagi kesiapan AI penjual berdasarkan lima aspek inti operasional bisnis, yaitu operasi dan logistik, manajemen produk, pemasaran dan iklan, customer service, serta manajemen tenaga kerja.

    “Temuan kami mengungkap fenomena kesenjangan yang menarik dalam ekosistem e-Commerce di Asia Tenggara. Meskipun sebagian besar penjual memahami potensi transformatif dari AI, banyak yang masih berusaha untuk bertransisi menuju tahap implementasi,” ungkap Chief Executive Officer, Lazada Group, James Dong dalam keterangannya, Rabu (9/4/2025).

    Sebanyak 24% pedagang online di Asia Tenggara sudah menerapkan AI lebih dari 80 persen kegiatan mereka atau kategori AI Adepts. Sebanyak 76% pedagang online di Asia Tenggara sudah memakai AI untuk sebagian urusan tapi masih ada kesenjangan di beberapa fitur utama, atau ada juga yang masih mengandalkan proses manual.

    Data angka 76% ini mengindikasikan perlunya solusi AI yang efektif, terutama dalam hal fitur AI (42%) dan dukungan penjual (41%). Di Indonesia, dukungan terhadap fungsi bisnis dengan tingkat adopsi AI yang rendah, seperti operasional dan logistik, perlu ditingkatkan untuk mempertahankan posisi atas Indonesia dalam adopsi AI di Asia Tenggara.

    “Sebagai pemimpin di industri e-Commerce Asia Tenggara, kami berupaya menjembatani kesenjangan ini dengan menyediakan solusi AI yang mudah diakses bagi setiap penjual di seluruh Asia Tenggara yang memiliki tantangan unik di setiap pasar. Solusi ini membuat teknologi dapat dimanfaatkan secara lebih luas dan mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan tanpa memandang ukuran bisnis atau kemampuan penjual,” kata James Dong.

    Lazada pun meluncurkan Buku Panduan Kesiapan AI untuk Penjual Online. Riset ini juga menunjukkan penjual sudah memanfaatkan solusi berbasis AI di platform Lazada untuk meningkatkan efisiensi.

    67% Penjual menyatakan kepuasan tinggi terhadap fitur AI Lazada. Lazada merancang fitur Generative AI (GenAI) baru untuk memberdayakan penjual, meningkatkan daftar produk, menyederhanakan operasional, dan meningkatkan konversi pelanggan.

    Fitur GenAI tersebut terdiri dari AI Smart Product Optimisation untuk optimasi judul, deskripsi, hingga foto produk. Ada lagi AI-Powered Translations untuk menerjemahkan konten produk ke berbagai bahasa lokal. Ada pula asisten AI bernama Lazzie Seller di Alibaba Seller Centre (ASC) untuk pertanyaan umum, navigasi cepat, penilaian risiko toko, serta saran bisnis.

    (fay/fyk)

  • China Dominasi Infrastruktur Telekomunikasi RI, Ekspansi Internet 3T Berlanjut

    China Dominasi Infrastruktur Telekomunikasi RI, Ekspansi Internet 3T Berlanjut

    Bisnis.com, JAKARTA — Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) menilai dominasi China atas infrastruktur telekomunikasi Indonesia membuat penetrasi internet di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) tetap berjalan. Kebijakan tarif timbal balik yang dikeluarkan Amerika Serikat tidak memberi dampak signifikan.

    Ketua umum Mastel, Sarwoto Atmosutarno mengatakan perkembangan penetrasi internet Indonesia tak banyak terpengaruh oleh kebijakan tarif AS. Pasalnya, sebagian besar penyedia layanan telekomunikasi di Indonesia menggunakan produk infrastruktur yang tidak berasal dari AS. 

    Sehingga tarif timbal balik AS lebih banyak mempengaruhi aplikasi dan perangkat yang menggunakan platform dengan hak kekayaan intelektual milik AS.

    “Khusus untuk infrastruktur internet hanya sedikit yang terimbas AS tariff. Karena banyak produk teknologi infrastruktur dipakai penyedia nasional bukan produk AS,” kata Sarwoto kepada Bisnis, Rabu (9/4/2025).

    Lebih lanjut, Sarwoto menyampaikan layanan telekomunikasi di Indonesia sangat penting dan tidak boleh terhenti, terutama dalam situasi yang penuh tantangan seperti saat ini.

    Sarwoto menegaskan bahwa layanan telekomunikasi adalah bagian dari infrastruktur kritis yang harus terus berjalan, mengingat sejarah Indonesia yang pernah mengalami krisis pada tahun 1998. 

    Dalam menghadapi krisis tersebut, kolaborasi dengan vendor lokal dan internasional terbukti menjadi strategi yang efektif untuk memastikan layanan tetap berjalan tanpa gangguan.

    “Kita punya pengalaman waktu krisis 1998, kolaborasi dengan vendor merupakan strategi yang baik, karean telekomunikasi merupakan investasi jangka panjang,” ucapnya.

    Layanan Telekomunikasi di Indonesia Timur adalah Keharusan

    Di hubungi secara terpisah, Pengamat Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Ian Joseph Matheus Edward menilai pembangunan layanan telekomunikasi di Indonesia Timur ada langkah strategis yang diambil untuk memastikan akses yang lebih luas di daerah 3T.

    Ian menuturkan, salah satu langkah yang dilakukan adalah melalui kebijakan Modern Licensing dan tender untuk frekuensi baru. Dimana langkah ini mencakup klausul wajib pembangunan di daerah yang telah ditentukan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). 

    “Dan juga dimasukan insentif untuk Universal Service Obligation (USO) Non-Cash untuk operator sehingga pembangunan diarahkan ke daerah timur,” ujar Ian.

    Lebih lanjut, Ian mengungkapkan bahwa kebijakan tarif yang diterapkan oleh pemerintah AS, seperti kebijakan tarif Trump, dapat memengaruhi pasar Indonesia dan membuka peluang penetrasi internet lebih luas. 

    Kunci dari pembangunan telekomunikasi adalah kebijakan yang mewajibkan pembangunan dimulai dari daerah 3T terlebih dahulu, baru kemudian menuju ke pusat. 

    “Khusus frekuensi baru pembangunan harus dimulai dari daerah 3T baru ke pusat,” tuturnya.

    Senada dengan Ian, Pengamat Telekomunikasi dari STEI ITB, Agung Harsoyo menyatakan bahwa layanan telekomunikasi saat ini sudah setara dengan kebutuhan dasar manusia seperti listrik atau makanan. 

    Sebagai elemen vital dalam kehidupan sehari-hari, sektor ini tidak hanya menyangkut komunikasi, tetapi juga mendukung berbagai sektor ekonomi, seperti e-commerce dan aplikasi transportasi online seperti Gojek dan Grab. 

    Maka dari itu, Agung mengusulkan optimasi infrastruktur satelit, dengan memanfaatkan satelit Satria untuk mendukung penggelaran layanan telekomunikasi di Indonesia Timur.

    “Dari sisi infrastruktur satelit, dalam hal ini kita optimalkan pemanfaatan Satelit Satria. Dalam waktu dekat, hal ini yang dapat membantu penggelaran layanan di Indonesia Timur,” pungkas Agung.

  • XL Catat Kenaikan Trafik Data 5% Ramadan dan Lebaran 2025, Aplikasi Gim Melesat

    XL Catat Kenaikan Trafik Data 5% Ramadan dan Lebaran 2025, Aplikasi Gim Melesat

    Bisnis.com, JAKARTA —PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1446 H, antara 28 Maret – 6 April 2025. 

    Berdasarkan data dari Customer Experience & Service Operation Center terjadi kenaikan trafik layanan data sebesar 5% dibandingkan periode Ramadan dan Lebaran tahun sebelumnya, dan 21% dibandingkan hari-hari biasa.

    Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa menyampaikan pihaknya sudah memprediksi adanya lonjakan trafik data yang cukup tinggi selama periode liburan, terutama untuk akses layanan streaming video melalui media sosial. 

    Maka dari itu, seluruh tim jaringan, baik di pusat maupun yang bertugas di lapangan, bersiaga penuh selama periode krusial untuk memastikan layanan tetap berjalan lancar tanpa gangguan.

    “Selain itu, pergerakan masyarakat yang begitu dinamis dari satu daerah ke daerah lainnya juga terekam melalui data kami. Secara keseluruhan, trafik data tercatat meningkat lebih dari 21% dibanding hari biasa,” kata Gede dalam keteranganya, Rabu (9/4/2025).

    Gede menambahkan, pola penggunaan berbagai jenis layanan data oleh pelanggan XL selama libur Lebaran menggambarkan semakin maksimalnya masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan sarana digital untuk berbagai keperluan sehari-hari. 

    Selama periode Ramadan dan Lebaran, trafik layanan didominasi oleh streaming yang meningkat sebesar 17%, disusul File access yang meningkat 16%, kemudian web browsing juga meningkat 12% serta game meningkat 46%.

    Pada layanan streaming, sejumlah aplikasi mengalami kenaikan trafik pemakaian yang signifikan, seperti layanan berbasis gim mengalami kenaikan trafik rata-rata hingga 46%, YouTube naik 9%, TikTok 18%, dan Netflix naik 10%. 

    Untuk layanan Instant Messenger, trafik pemakaian layanan WhatsApp meningkat 14%. Sementara itu, pada layanan Social Network, trafik Instagram meningkat 26%, trafik X meningkat 23% dan Meta (Facebook) 4%.

    Sementara itu web browsing naik 12% dan belanja online melalui e-commerce meningkat hingga 19%. 

    “Untuk layanan peta atau penunjuk rute jalan seperti Google Map dan Waze cukup banyak diakses masyarakat yang melakukan perjalanan, yaitu naik sekitar 19% dibanding hari normal,” ujar Gede

    Secara nasional, Gede menyampaikan Bandara dan Pelabuhan yang mengalami kenaikan sangat signifikan adalah Bandara Internasional Soekarno Hatta sebesar 167% dan Pelabuhan Dermaga Merak sebesar 156%.

    Untuk trafik layanan di Jabodetabek, trafik layanan tetap mengalami kenaikan pada saat Lebaran dibanding hari biasa, yaitu naik hingga sebesar 18%. 

    Trafik tahun ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang selalu mengalami penurunan, kemungkinan dikarenakan tingkat perpindahan lokasi pelanggan berbeda dengan periode lebaran sebelumnya. 

    “Data monitoring XL Axiata mencatat tingkat perpindahan pelanggan dari wilayah Jabodetabek ke provinsi lain, yaitu sekitar 27%,” tutur Gede.

  • Apa itu Gestun? Cermati Risiko dan Pelanggaran Menanti

    Apa itu Gestun? Cermati Risiko dan Pelanggaran Menanti

    PIKIRAN RAKYAT – Di tengah tekanan ekonomi dan kebutuhan mendesak yang kian meningkat, muncul berbagai cara instan untuk memperoleh dana tunai. Salah satu metode yang belakangan kerap digunakan—meski menyimpan banyak konsekuensi—adalah gestun, singkatan dari gesek tunai.

    Fenomena ini berkembang di banyak kalangan, dari pengguna kartu kredit konvensional hingga pemilik akun layanan kredit digital.

    Di balik kemudahannya, gestun menyimpan potensi pelanggaran hukum dan risiko keuangan yang serius. Memahami praktik ini secara menyeluruh adalah langkah awal untuk menyadari bahwa tidak semua solusi cepat itu aman.

    Apa Itu Gestun?

    Gestun merujuk pada praktik mencairkan uang tunai dari kartu kredit melalui transaksi fiktif. Pemilik kartu melakukan transaksi di merchant seolah-olah membeli barang atau jasa, padahal yang sebenarnya diterima hanyalah uang tunai. Transaksi ini tercatat sebagai pembelanjaan, bukan penarikan uang, sehingga bunga yang dikenakan lebih rendah dibanding tarik tunai melalui ATM.

    Praktik ini telah dilarang secara tegas oleh Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan BI No.11/11/PBI/2009 yang kemudian diperbarui dengan PBI No.14/2/PBI/2012 tentang Penyelenggaraan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK). Meski demikian, gestun tetap banyak dilakukan, baik secara langsung di toko maupun melalui platform daring.

    Cara Kerja Gestun

    Dalam praktiknya, gestun dilakukan melalui dua skema utama:

    Gestun Konvensional

    Pemilik kartu mendatangi merchant atau toko penyedia jasa gestun. Kartu kredit digesek di mesin EDC, dan transaksi dicatat sebagai pembelian barang atau jasa. Merchant memberikan uang tunai setara nilai transaksi, dipotong biaya layanan antara 2%–5%.

    Gestun Digital

    Pemilik akun layanan kredit digital seperti PayLater atau dompet digital menghubungi penyedia jasa gestun online. Limit kredit dicairkan melalui transaksi fiktif di platform e-commerce atau aplikasi dompet digital. Uang ditransfer setelah pemotongan fee tertentu.

    Skema ini memungkinkan akses cepat terhadap dana tunai tanpa terkena bunga tinggi layaknya tarik tunai dari ATM. Namun konsekuensinya tidak sesederhana keuntungan yang dirasakan.

    Mengapa Gestun Digemari?

    Gestun populer karena menawarkan kemudahan dan fleksibilitas keuangan secara instan. Beberapa faktor yang membuat praktik ini diminati antara lain:

    Tidak dikenakan bunga harian seperti tarik tunai konvensional. Limit transaksi lebih besar dan tidak dibatasi oleh ketentuan ATM. Proses lebih cepat tanpa persyaratan administratif ketat. Biaya layanan relatif rendah dibanding produk pinjaman lainnya. Dapat dimanfaatkan saat tidak memiliki dana darurat.

    Fenomena ini banyak ditemui di kalangan pekerja lepas, pelaku UMKM, dan bahkan mahasiswa yang kesulitan likuiditas tetapi memiliki akses kredit.

    Risiko dan Bahaya Gestun

    1. Pelanggaran Hukum

    Transaksi gestun dikategorikan sebagai penyalahgunaan kartu kredit. Pelaku bisa dijerat pasal pidana terkait manipulasi transaksi, penipuan, dan pelanggaran sistem pembayaran.

    2. Potensi Pencurian Data

    Praktik gestun, terutama melalui platform daring, rentan terhadap pencurian data kartu dan penyalahgunaan akun kredit digital. Beberapa kasus membuktikan bahwa data disimpan secara ilegal dan digunakan tanpa persetujuan pemilik.

    3. Kredit Macet

    Karena transaksi tercatat sebagai pembelanjaan, pemilik kartu kerap meremehkan kewajiban membayar. Dalam jangka panjang, hal ini memicu gagal bayar, penurunan skor kredit, bahkan masuk daftar hitam sistem perbankan nasional.

    4. Kerugian bagi Merchant

    Merchant yang terlibat gestun menghadapi risiko hukum, pemutusan hubungan kerja sama dengan bank, pemblokiran terminal EDC, serta pengawasan ketat dari OJK. Nama baik usaha juga dapat tercoreng karena dikaitkan dengan transaksi ilegal.

    5. Pencucian Uang

    Bank Indonesia mewaspadai gestun sebagai celah untuk praktik pencucian uang. Modus fiktif ini memungkinkan dana haram disamarkan seolah-olah berasal dari transaksi legal.

    6. Kecanduan Konsumtif

    Kemudahan akses dana tunai membuat pemilik kartu terus melakukan gestun untuk memenuhi gaya hidup. Tanpa kontrol keuangan yang ketat, pengeluaran membengkak dan utang menumpuk.

    Dasar Hukum Larangan Gestun

    Larangan gestun secara eksplisit tercantum dalam:

    PBI No.11/11/PBI/2009 dan PBI No.14/2/PBI/2012 tentang APMK. UU No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan, khususnya pasal mengenai perbuatan manipulatif dan penyalahgunaan fasilitas kredit. UU No.8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

    Sanksi atas pelanggaran ini dapat berupa pencabutan izin usaha merchant, denda, hingga hukuman pidana untuk pelaku dan penyedia jasa.

    Alternatif Aman Pengganti Gestun

    Daripada mengambil risiko besar, tersedia berbagai solusi legal yang lebih aman:

    Kredit Tanpa Agunan (KTA)
    Pinjaman bank tanpa jaminan dengan bunga kompetitif, meski prosesnya membutuhkan waktu lebih lama. Program Cicilan Ringan
    Beberapa bank menyediakan fasilitas konversi transaksi menjadi cicilan tetap dengan bunga rendah. Pinjaman dari Lembaga Terpercaya
    Pegadaian, koperasi resmi, atau fintech yang terdaftar di OJK menyediakan pinjaman tunai dengan persyaratan jelas. Menggadaikan Barang Berharga
    Emas, elektronik, atau kendaraan dapat dijadikan jaminan untuk memperoleh dana tunai dengan risiko yang lebih terkendali.

    Gestun mungkin tampak seperti solusi praktis untuk mengatasi kebutuhan finansial mendesak. Namun di balik kemudahannya, tersimpan konsekuensi hukum, risiko keuangan, serta potensi pelanggaran etik yang berat. Praktik ini dilarang oleh otoritas keuangan karena berpotensi merugikan banyak pihak, termasuk lembaga keuangan dan negara.

    Bijak dalam mengelola keuangan dan memilih solusi pinjaman yang legal merupakan langkah terbaik untuk menjaga kestabilan finansial. Jangan biarkan kebutuhan sesaat mengorbankan keamanan jangka panjang.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 3
                    
                        Banyak Pengunjung Batal Beli Jersey Timnas di Indomaret, Apa Penyebabnya?
                        Megapolitan

    3 Banyak Pengunjung Batal Beli Jersey Timnas di Indomaret, Apa Penyebabnya? Megapolitan

    Banyak Pengunjung Batal Beli Jersey Timnas di Indomaret, Apa Penyebabnya?
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Antusiasme publik terhadap jersey resmi Tim Nasional Indonesia yang dijual secara eksklusif di
    Indomaret
    terbilang tinggi.
    Namun di sejumlah gerai, termasuk Indomaret Fresh Tanjung Barat, Jakarta Selatan, tak sedikit calon pembeli yang akhirnya batal membawa pulang kostum kebanggaan tersebut.
    Menurut Ara, kasir Indomaret Fresh Tanjung Barat, banyak pelanggan yang datang khusus untuk membeli
    jersey Timnas
    , tetapi mundur begitu mengetahui ukuran yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.
    “Mereka pas lihat cuma ada stok dari yang kami pajang, jadinya ada yang pergi lagi enggak jadi beli. Ukuran baju yang ada soalnya kan yang dari dikirim saja,” kata Ara saat ditemui
    Kompas.com
    , Selasa (8/4/2025).
    Masalah utama yang dikeluhkan adalah keterbatasan ukuran.
    Di toko tersebut, stok yang tersedia hanya mencakup tiga ukuran yakni M, L, dan XL.
    Sementara banyak calon pembeli mencari ukuran yang lebih kecil untuk anak-anak, atau ukuran ekstra besar yang lebih jarang didistribusi.
    Sebagai informasi, ukuran M memiliki panjang baju 70 sentimeter, lebar dada 50 sentimeter, dan panjang lengan 23 sentimeter.
    Ukuran L dan XL masing-masing lebih besar dua sentimeter secara bertahap.
    Namun ukuran-ukuran ini tak mencakup seluruh spektrum kebutuhan masyarakat, yang secara fisik sangat beragam.
    Kondisi ini mengindikasikan adanya celah dalam strategi distribusi.
    Meskipun penjualan jersey di Indomaret bertujuan untuk memudahkan akses dan memberantas produk tiruan, distribusi yang tidak merata dalam hal ukuran justru menimbulkan pengalaman yang kurang memuaskan bagi sebagian konsumen.
    “Ini kita termasuk telat mulai jualannya, di Indomaret lain kan kayaknya sudah dari sebelum cuti lebaran ya, kita seminggu juga belum,” ungkap Ara.
    Ia menambahkan, dalam satu hari, jersey bisa terjual hingga 10 buah, membuktikan bahwa permintaan memang ada, tapi tidak bisa sepenuhnya dilayani.
    Kerja sama antara PSSI melalui PT Garuda Sepak Bola Indonesia (GSI) dan PT Indomarco Prismatama (Indomaret) sebagai mitra distribusi resmi sebenarnya diluncurkan dengan semangat besar.
    Direktur Utama GSI, Marsal Masita, menyatakan, eksklusivitas ini merupakan langkah untuk melawan maraknya peredaran jersey palsu.
    “Jika dilihat, banyak sekali jersey palsu atau KW yang diedarkan di GBK atau online shop/e-commerce. Hari ini kita kenalkan bahwa khusus dan hanya di Indomaret kami akan distribusikan eksklusif jersey yang dapat dengan mudah diperoleh melalui gerai Indomaret dengan harga yang sangat terjangkau,” ujar Marsal dalam siaran persnya, Kamis (20/3/2025).
    Namun, kemudahan akses secara geografis belum tentu sejalan dengan inklusivitas dalam hal ukuran.
    Distribusi yang tidak memperhitungkan keragaman konsumen, termasuk usia dan bentuk tubuh, membuat sebagian besar antusiasme tak bisa diakomodasi secara maksimal.
    (Reporter: Dinda Aulia Ramadhanty | Editor: Abdul Haris Maulana)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perdana di Indonesia, Shopee Gelar Reality Show ‘Jagoan UMKM’

    Perdana di Indonesia, Shopee Gelar Reality Show ‘Jagoan UMKM’

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian UMKM RI mencatat jumlah UMKM di Indonesia mencapai lebih dari 64 juta dengan kontribusi sebesar 61,07% terhadap PDB Indonesia. Melihat hal itu, membantu para pengusaha UMKM naik kelas menjadi tantangan bersama dari berbagai pihak baik pemerintah maupun pihak swasta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Tanah Air.

    Sekarang, bagaimana jika para pengusaha UMKM terbaik di Indonesia dipertemukan dalam sebuah kompetisi yang menantang strategi, kreativitas, dan ketangguhan bisnis mereka? Shopee Indonesia, sebagai platform e-commerce yang lekat dengan pelaku UMKM, menghadirkan program terbaru bernama Jagoan UMKM.

    Program ini adalah kompetisi UMKM perdana berbasis reality show yang dirancang untuk membuktikan keterampilan pelaku UMKM dalam mengelola usaha mereka. Program Jagoan UMKM menjadi wadah bagi para pengusaha lokal untuk mengasah keterampilan bisnis, berinovasi, dan bertransformasi secara profesional.

    Melalui serangkaian tantangan, peserta akan diuji dalam berbagai aspek, mulai dari pengelolaan operasional yang efisien, strategi pemasaran yang efektif, hingga pengelolaan keuangan yang berkelanjutan. Tidak hanya itu, mereka juga berkesempatan mendapatkan bimbingan langsung dari para ahli bisnis terbaik di bidangnya.

    “Kami sangat senang dapat meluncurkan Jagoan UMKM, inovasi program terbaru untuk memajukan bisnis para pengusaha UMKM di Indonesia. Misi kami untuk UMKM akan selalu sama, yaitu mendukung pertumbuhan produk lokal dan menjadi kawan dalam membantu UMKM naik kelas. Program Jagoan UMKM ini diharapkan dapat membantu para pengusaha UMKM untuk naik kelas dan menjalani transformasi bisnis yang luar biasa,” kata Direktur Eksekutif Shopee Indonesia, Christin Djuarto dikutip Rabu (9/4/2025).

    “Melalui program ini, para peserta berkesempatan untuk mendapatkan bimbingan bisnis dari para ahli, meningkatkan eksposur bisnis mereka, mendapatkan tambahan modal usaha, hingga memperluas networking yang pada akhirnya bisa turut mendorong pertumbuhan bisnis mereka,” tambah dia.

    Program Jagoan UMKM akan dikemas dalam format reality show sebanyak enam episode yang tayang di kanal YouTube Shopee Indonesia. Kompetisi ini akan dimulai dengan program seleksi yang ketat hingga tersaring 40 besar peserta yang lolos ke tahap berikutnya.

    Dari sana, 20 peserta akan masuk ke babak semifinal, dan hanya 10 UMKM terbaik yang akan melaju ke babak final untuk beradu gagasan serta strategi bisnis di hadapan dewan juri untuk memenangkan total hadiah senilai Rp 1 miliar dalam bentuk uang tunai, modal usaha, voucher toko, hingga saldo Iklan Shopee.

    Pendaftaran kompetisi Jagoan UMKM dibuka dan berlangsung mulai 28 Maret hingga 30 April 2025. Bagi para pengusaha UMKM yang telah bergabung di Shopee minimal dua tahun dan memproduksi produk lokal (bukan reseller atau distributor) dapat segera mendaftarkan diri dan raih kesempatan menjadi Jagoan UMKM di https://shopee.co.id/m/jagoan-umkm.

    (dpu/dpu)

  • 1
                    
                        Banyak Pengunjung Batal Beli Jersey Timnas di Indomaret Fresh, Ini Penyebabnya
                        Megapolitan

    1 Banyak Pengunjung Batal Beli Jersey Timnas di Indomaret Fresh, Ini Penyebabnya Megapolitan

    Banyak Pengunjung Batal Beli Jersey Timnas di Indomaret Fresh, Ini Penyebabnya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sejumlah calon pembeli batal membeli jersey Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang dijual di Indomaret Fresh lantaran tidak menemukan ukuran yang sesuai dengan tubuh mereka.
    Hal itu beberapa kali dilihat oleh Ara, kasir Indomaret Fresh Tanjung Barat, Jakarta Selatan, usai pembeli menanyakan soal keberadaan rak jersey dipajang.
    “Mereka pas lihat cuma ada stok dari yang kami pajang jadinya ada yang pergi lagi enggak jadi beli. Ukuran baju yang ada soalnya kan yang dari dikirim saja,” kata Ara saat ditemui
    Kompas.com
    di lokasi, Selasa (8/4/2025).
    Sebagai karyawan, Ara hanya bisa memberikan jawaban seadanya ketika pembeli menanyakan kemungkinan adanya jersey ukuran lain.
    Meskipun tidak dapat menghitung secara pasti, Ara mengakui antusiasme masyarakat terhadap jersey Timnas Indonesia cukup tinggi, termasuk dari kalangan anak-anak. Bahkan, penjualan jersey sempat mencapai 10 buah dalam sehari.
    “Ini kita termasuk telat mulai jualannya, di Indomaret lain kan kayaknya sudah dari sebelum cuti lebaran ya, kita seminggu juga belum,” ujar Ara.
    Ara mengungkapkan, stok jersey di Indomaret Fresh Tanjung Barat tersisa 23 buah dengan variasi tiga ukuran, yakni M, L, dan XL.
    Pada ukuran M memiliki panjang baju 70 sentimeter, lebar dada 50 sentimeter, dan panjang lengan 23 sentimeter.
    Sementara ukuran L, panjang baju 72 sentimeter, lebar dada 52 sentimeter, dan panjang lengan 24 sentimeter.
    Selanjutnya untuk ukuran XL, panjang bajunya 74 sentimeter, lebar dada 54 sentimeter, dan panjang lengan 25 sentimeter.
    Sebelumnya, PSSI melalui PT Garuda Sepak Bola Indonesia (GSI) menggandeng PT Indomarco Prismatama (Indomaret) sebagai Official Modern Retail and Minimarket Partner of Timnas Indonesia.
    Kolaborasi ini bertujuan untuk mempermudah akses masyarakat mendapatkan jersey resmi Timnas Indonesia sekaligus mengurangi peredaran produk palsu atau KW. Kemitraan ini resmi diumumkan dalam acara MoU Signing Ceremony yang berlangsung di Menara Indomaret, Jakarta, pada Senin (17/3/2025).
    Dalam kerja sama ini, Indomaret akan menjadi satu-satunya ritel yang mendistribusikan jersey resmi Timnas Indonesia secara eksklusif.
    Direktur Utama PT Garuda Sepak Bola Indonesia, Marsal Masita, menekankan pentingnya kerja sama ini dalam mengatasi maraknya peredaran jersey palsu di pasaran.
    “Jika dilihat, banyak sekali jersey palsu atau KW yang diedarkan di GBK atau
    online shop/e-commerce
    . Hari ini kita kenalkan bahwa khusus dan hanya di Indomaret kami akan distribusikan eksklusif jersey yang dapat dengan mudah diperoleh melalui gerai Indomaret dengan harga yang sangat terjangkau,” ujar Marsal dalam siaran persnya, Kamis (20/3/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.