Topik: e-commerce

  • Pakai Jargas, Masyarakat Tak Perlu Cemas Kehabisan Gas saat Memasak – Page 3

    Pakai Jargas, Masyarakat Tak Perlu Cemas Kehabisan Gas saat Memasak – Page 3

    Sebelumnya, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memanfaatkan digitalisasi untuk meningkatkan layanan bagi pelanggan rumah tangga dan usaha kecil, dengan mempermudah proses pembayaran tagihan gas bumi.

    Sekretaris Perusahaan PGN, Fajriyah Usman mengatakan, pelanggan dapat membayar tagihan dengan lebih fleksibel melalui berbagai kanal, baik digital maupun ritel, dengan disiapkannya beragam opsi loket pembayaran guna memastikan kenyamanan pelanggan, antara lain melalui minimarket di seluruh Indonesia.

    Selain itu, dapat juga melalui aplikasi digital MyPertamina, Pegadaian, layanan perbankan melalui bank transfer, e-commerce Shopee dan Tokopedia, serta dompet digital seperti Gopay, Dana dan LinkAja.

    “Sebagai bagian dari upaya meningkatkan pengalaman pelanggan, kami menghadirkan lebih banyak opsi pembayaran yang mudah dijangkau. Dengan demikian, pelanggan dapat memilih metode pembayaran yang paling sesuai dengan kebutuhannya,” kata Fajriyah, (27/3/2025).

    Tagihan gas bumi PGN dihitung berdasarkan jumlah pemakaian yang tercatat pada meter gas pelanggan. Setiap bulan, tagihan akan muncul pada tanggal 6 dan dapat dibayarkan hingga tanggal 20 melalui kanal pembayaran yang tersedia.

    Untuk membantu pelanggan dalam mengelola konsumsi gas, PGN menyediakan aplikasi PGN Mobile, yang memungkinkan pemantauan pemakaian gas secara real-time.

    “Kami terus berupaya meningkatkan kenyamanan pelanggan, salah satunya dengan menghadirkan PGN Mobile. Aplikasi ini memungkinkan pelanggan untuk memantau konsumsi gas secara langsung, sehingga mereka bisa lebih mudah mengelola anggaran bulanannya,” tambah Fajriyah.

     

  • Bakal Diakui sebagai UMKM, Ojol Bisa Dapat Subsidi hingga KUR

    Bakal Diakui sebagai UMKM, Ojol Bisa Dapat Subsidi hingga KUR

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah menyampaikan rencana untuk mengklasifikasikan pengemudi ojek online (ojol) sebagai pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

    Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengatakan, rencana ini akan dimasukkan dalam revisi Undang-Undang UMKM yang ditargetkan mulai dibahas pada 2026.

    Langkah ini bertujuan memberikan dasar hukum yang jelas bagi para pengemudi ojol agar mereka dapat memperoleh berbagai fasilitas seperti subsidi BBM, LPG 3 kg, serta akses pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

    “(Tujuannya) supaya saudara-saudara kita penggiat-penggiat ojek online ini mempunyai payung hukum yang jelas,” kata Maman dikutip dari Antara, Selasa (15/4/2025).

    Pernyataan terkait ojol jadi UMKM ini disampaikan Maman seusai Presiden Prabowo mengusulkan agar pengemudi ojol mendapat bonus saat Lebaran.

    Ia menjelaskan bahwa perusahaan e-commerce tidak memiliki kewajiban memberikan tunjangan tersebut, sehingga alternatifnya adalah memperjelas status ojol sebagai pelaku UMKM.

    “Apabila masuk kategori UMKM, para pengemudi dapat menikmati bunga KUR yang rendah, yakni 6%, untuk pinjaman hingga Rp 100 juta tanpa agunan tambahan. Selain itu, mereka juga bisa mendapat insentif pajak sebesar 0,5% jika omzetnya di bawah Rp 4,8 miliar.

    Tak hanya itu, pengemudi ojol nantinya juga bisa mengikuti program pelatihan dan peningkatan kapasitas, seperti yang selama ini diberikan kepada pelaku UMKM lainnya.

    Menurut Maman, usulan ojol masuk kategori UMKM ini masih dalam proses kajian internal dan akan diajukan dalam revisi UU UMKM tahun depan.

  • Menteri UMKM Sebut Bakal Awasi Ketat E-Commerce di RI, Mengapa?

    Menteri UMKM Sebut Bakal Awasi Ketat E-Commerce di RI, Mengapa?

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Kementerian UMKM) mengeklaim telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mencegah banjir barang impor China ke Indonesia di tengah adanya tarif tarif timbal balik atau tarif resiprokal Presiden AS Donald Trump. Langkah ini dilakukan agar produk dalam negeri bisa bersaing dengan produk China.

    Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengatakan pihaknya sudah mengantisipasi banjir impor barang China, salah satunya melalui pemantauan ketat (monitoring) pada setiap perusahaan e-commerce.

    “Salah satunya adalah melakukan monitoring e-commerce kita agar lebih mengedepankan marketing penjualan produk-produk lokal,” kata Maman dalam konferensi pers di Kantor Kementerian UMKM, Jakarta, Selasa (15/4/2025).

    Selain itu, Maman menyatakan Kementerian UMKM juga membangun beberapa ekosistem usaha untuk meningkatkan para pelaku UMKM hingga menekan biaya produksi UMKM.

    Menurut Maman, biaya produksi yang ditekan ini akan membuat produk UMKM mampu bersaing dengan produk impor, termasuk China.

    “[Kami] mendorong ongkos biaya produksi UMKM itu kita tekan bagaimana caranya dengan adanya ekosistem usaha itu semakin turun, agar harga dan barang yang dijual pun bisa bersaing dengan produk-produk dari luar,” ujarnya.

    Sebelumnya, Ketua Bidang Industri Manufaktur Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Adhi Lukman mengkhawatirkan perang dagang AS-China ini akan mengganggu perdagangan dan menimbulkan efek domino secara global.

    Bahkan, efek dari perang dagang AS-China dikhawatirkan membuat barang impor China bisa membanjiri pasar Indonesia.

    “Yang kami khawatirkan adalah dampak perang dagang China dengan Amerika. Kalau asumsi saya, China bea masuk ke Amerika naik menjadi 125%, sementara negara-negara lain dibebaskan, tentunya perdagangan China dengan Amerika itu kan cukup besar,” kata Adhi saat ditemui seusai acara Halal Bihalal Apindo di MidPlaza, Jakarta, Senin (14/4/2025).

    Dunia usaha khawatir dampak dari perang dagang tersebut bisa mengganggu pengiriman barang. “Yang kita khawatir adalah mengganggu logistik, sehingga keseimbangan ketersediaan kontainer akan terganggu,” imbuhnya.

    Misalnya, lanjut Adi, jika China tidak mengekspor barang ke AS, maka secara otomatis barang di AS akan kosong. Imbasnya, kondisi ini akan berpengaruh terhadap ketersediaan kontainer secara global.

    Adhi menyebut kondisi seperti itu pernah terjadi pada saat Covid-19 menghantam. Kala itu, ungkapnya, beberapa kontainer terhambat di satu negara, sehingga negara lain akan kekosongan.

    “Itu menyebabkan waktu itu biaya logistik naik luar biasa ke negara-negara Amerika, negara Amerika Latin, bahkan sampai 3-4 kali lipat. Nah ini yang kita tidak berharap [terjadi perang AS-China],” ujarnya.

    Adhi juga mengkhawatirkan jika dari China tidak bisa mengekspor produk ke AS, maka stok dari produksi di China akan menumpuk. Imbasnya, sejumlah barang dari China akan membanjiri Indonesia.

    “Dan kita khawatir akan meluber atau merembes masuk ke negara-negara tujuan lain, termasuk ke Indonesia. Oleh sebab itu, kita harus waspada,” tutupnya.

  • 10 Ecommerce Tutup Layanan di Indonesia, Ada Bukalapak

    10 Ecommerce Tutup Layanan di Indonesia, Ada Bukalapak

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah e-commerce tutup layanan di Indonesia.

    Ada juga yang memilih bisnis baru. Salah satunya dilakukan oleh Bukalapak awal tahun ini yang mengumumkan menutup layanan marketplace.

    Startup yang pernah menyandang status Unicorn itu kini memilih menjual seperti pulsa, token listrik, dan membayar BPJS.

    Sementara itu, sejumlah e-commerce lain memilih menutup seluruh layanannya. Ada berbagai alasan yang terungkap, termasuk tidak bisa bersaing dengan pemain-pemain lainnya.

    Berikut 10 e-commerce yang akhirnya memutuskan menutup layanan:

    1. Blanja.com

    Perusahaan yang didirikan Telkom dengan e-Bay menutup layanan 1 September 2020. Alasan penutupan adanya perubahan strategis dari e-commerce yang dulunya bernama Plasa.com.

    2. Elevania

    Elevania tutup layanan pada 2023 setelah hampir 10 tahun beroperasi. Perusahaan ini adalah hasil patungan dari XL Aciata dengan SK Planet yang berasal dari Korea Selatan.

    3. Qlapa

    Qlapa jadi korban dari sulitnya bersaing di sektor e-commerce yang dihuni nama besar seperti Tokopedia dan Bukalapak. Layanan ini resmi ditutup 2019 atau empat tahun setelah dirilis.

    4. Rakuten

    E-commerce asal Jepang ini menutup layanan setelah lima tahun diluncurkan. Alasan Rakuten tutup karena adanya pergeseran model bisnis yang tidak sesuai dengan konsep awal.

    5. Cipika

    Cipika bertahan tiga tahun sebelum akhirnya menutup layanan pada 2017. Perusahaan dari Indosat ini dinilai memiliki perkembangan yang lambat.

    6. Multiply

    Layanan ini awalnya sebuah media sosial. Namun Multiply Commerce berpindah dari AS ke Indonesia, yang akhirnya perkembangannya tidak signifikan dan Nasper menghentikan aliran dananya.

    7. MatahariMall.com

    Sebelumnya e-commerce ini bernama Matahari.com sebelum diubah pada 2015. Perubahan itu membuat MatahariMall.com berfokus hanya berjualan produk dari Matahari, bukanlagi berasal dari pihak ketiga saja.

    8. Toko Bagus

    Toko Bagius sebenarnya tidak sepenuhnya tutup, namun berganti nama menjadi OLX pada 2014. Ternyata mereka tidak bisa bersaing dan sekarang fokusnya jual beli mobil bekas dengan nama OLX Autos.

    9. JD.id

    Penutupan layanan JD.id terjadi pada 2023, menyusul sebelumnya telah melakukan beberapa kali PHK dan menutup layanan logistik. Induk perusahaannya JD.com beralasan penutupan sebagai cara mereka berfokus pada pembangunan jaringan rantai pasok lintas negara.

    10. Bukalapak

    Pada Januari lalu, emiten teknologi e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) resmi menutup layanan jual dan beli produk fisik. Hal ini seiring dengan perubahan strategi bisnis.

    “Penjualan produk fisik di platform Bukalapak memiliki kontribusi kurang dari 3% terhadap total pendapatan perusahaan. Sebaliknya, langkah ini mendukung upaya kami untuk mencapai EBITDA positif dan memastikan keberlanjutan bisnis yang sehat dan menguntungkan,” ungkap manajemen.

    Setelah aksi penutupan ini, Bukalapak akan fokus pada produk virtual seperti Mitra Bukalapak, Gaming, Investment, dan Retail selama beberapa tahun terakhir. Ke depan, segmen ini akan menjadi bagian dari strategi pertumbuhan perusahaan.

    Kendati penutupan produk fisik tersebut, manajemen menegaskan bahwa aplikasi maupun situs web serta Mitra Bukalapak akan tetap beroperasi dan dapat diakses oleh para pengguna dan konsumen untuk layanan lainnya yang telah ada sebelumnya.

    (fab/fab)

  • Nabung Emas Di Mana? Ini 7 Aplikasi Investasi Emas yang Aman dan Untung

    Nabung Emas Di Mana? Ini 7 Aplikasi Investasi Emas yang Aman dan Untung

    PIKIRAN RAKYAT – Investasi emas digital semakin diminati karena kemudahannya yang tak lagi mengharuskan seseorang datang ke toko emas atau Pegadaian. Hanya dengan ponsel pintar, kini transaksi jual beli dan penyimpanan emas bisa dilakukan secara online, kapan saja dan di mana saja.

    Akan tetapi, penting untuk memastikan bahwa aplikasi yang digunakan telah terdaftar dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), demi menjamin keamanan dana dan keabsahan hukum.

    Emas menjadi pilihan menarik untuk berinvestasi karena nilainya cenderung stabil dan tahan terhadap inflasi, berbeda dengan saham atau kripto yang sangat fluktuatif.

    Dengan berbagai aplikasi investasi emas yang tersedia saat ini, siapa pun bisa mulai menabung emas dengan modal minim sekalipun. Berikut 15 aplikasi investasi emas terbaik dan terpercaya di tahun 2025 yang telah mengantongi izin resmi:

    1. Pegadaian Digital

    Dikelola oleh: PT Pegadaian (BUMN)

    Keuntungan

    Dikelola langsung oleh BUMN, menjamin legalitas dan keamanan. Bisa tarik emas fisik mulai 1 gram. Tersedia fitur cicilan emas dan tabungan emas.

    Kelebihan

    Jaringan luas, bisa setor dan tarik emas di cabang Pegadaian. Terdaftar dan diawasi OJK. Minimal pembelian sangat rendah, mulai Rp50.

    Kekurangan

    Biaya administrasi dan spread (selisih jual beli) relatif tinggi. Antarmuka aplikasi cenderung kurang modern dibanding startup. 2. Tokopedia Emas

    Bekerja sama dengan: Pegadaian

    Keuntungan

    Mudah diakses lewat aplikasi e-commerce Tokopedia. Bisa beli emas mulai dari Rp500.

    Kelebihan

    Sangat praktis untuk pengguna Tokopedia. Bisa pantau harga real-time. Transaksi cepat dan mudah.

    Kekurangan

    Tidak bisa tarik emas fisik langsung dari aplikasi. Hanya untuk investasi digital, bukan koleksi fisik. 3. Shopee Emas

    Bekerja sama dengan: IndoGold

    Keuntungan

    Bisa beli emas sambil berbelanja di Shopee. Nominal pembelian sangat kecil, mulai Rp500.

    Kelebihan

    Mudah digunakan, terutama bagi pengguna aktif Shopee. Transaksi cepat dengan berbagai metode pembayaran.

    Kekurangan

    Tidak ada fitur tarik emas fisik langsung. Spread harga bisa lebih tinggi dari aplikasi khusus investasi. 4. Pluang

    Bekerja sama dengan: PT PG Berjangka (emas disimpan di Kliring Berjangka Indonesia)

    Keuntungan

    Investasi emas dapat dikombinasikan dengan aset lain (kripto, saham luar negeri). Emas bisa ditarik fisik mulai dari 1 gram.

    Kelebihan

    Aplikasi modern dan user-friendly. Emas tersertifikasi dan disimpan di tempat terpercaya. Terintegrasi dengan aplikasi Gojek dan Bukalapak.

    Kekurangan

    Fee jual-beli relatif lebih tinggi dari Pegadaian. Untuk pemula, menu diversifikasi bisa membingungkan. 5. Lakuemas

    Dikelola oleh: PT Laku Emas Indonesia

    Keuntungan

    Menawarkan kartu emas fisik (Lakuemas Card). Bisa tarik emas dalam bentuk perhiasan atau batangan.

    Kelebihan

    Tersedia toko fisik partner di mal-mal besar. Emas bisa dipindah ke bentuk fisik dengan mudah.

    Kekurangan

    Tidak sepopuler aplikasi lain, fitur terbatas dibanding kompetitor. Spread harga bisa lebih besar. 6. Treasury

    Dikelola oleh: PT Triniti Investama Berjangka

    Keuntungan

    Fokus khusus pada investasi emas digital. Bisa jual beli mulai dari 0,01 gram.

    Kelebihan

    Aplikasi ringan, mudah digunakan pemula. Fitur auto-debit untuk menabung emas rutin.

    Kekurangan

    Tidak banyak fitur tambahan selain jual beli emas. Penarikan fisik terbatas pada denominasi tertentu saja. 7. IndoGold

    Sudah berdiri sejak: 1978

    Keuntungan

    Salah satu pelopor tabungan emas digital di Indonesia. Menyediakan emas digital dan fisik.

    Kelebihan

    Legal, diawasi Bappebti. Bisa tarik emas fisik langsung. Tersedia fitur cicilan.

    Kekurangan

    Tampilan aplikasi kurang modern. Beberapa pengguna melaporkan kendala teknis pada aplikasi. Tips Memilih Aplikasi

    Masing-masing aplikasi investasi emas memiliki kekuatan dan kekurangannya sendiri. Untuk memilih yang paling tepat, penting untuk mempertimbangkan:

    Tujuan investasi: Apakah untuk jangka panjang, jangka pendek, atau koleksi fisik? Kebutuhan fitur: Apakah hanya beli-jual emas digital atau ingin tarik emas fisik juga? Kemudahan akses: Apakah lebih suka aplikasi e-commerce atau aplikasi khusus investasi?

    Investasi emas kini tak lagi sulit. Dengan berbagai aplikasi terpercaya yang telah mengantongi izin resmi, menabung emas menjadi lebih mudah, aman, dan menguntungkan. Baik berbasis syariah, marketplace, maupun platform keuangan digital, semua memberikan keleluasaan bagi siapa pun untuk memulai langkah investasi dengan modal minim sekalipun.

    Memilih aplikasi yang tepat sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan, kenyamanan penggunaan, serta tujuan keuangan masing-masing. Pastikan selalu memilih platform yang terdaftar di BAPPEBTI dan OJK demi keamanan dan perlindungan maksimal dalam berinvestasi.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Raup Deviden Tinggi Sejak IPO, Chitose Incar Pendapatan Rp470 Miliar – Halaman all

    Raup Deviden Tinggi Sejak IPO, Chitose Incar Pendapatan Rp470 Miliar – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Emiten industri furniture PT Chitose Internasional Tbk (CINT), membidik target pendapatan bersih dan profitabilitas yang meningkat di tahun 2025 ini dibandingkan dengan target tahun sebelumnya di tengah kondisi industri yang penuh dengan tantangan.

    Direktur Utama PT Chitose Internasional Tbk Kazuhiko Aminaka mengatakan, tahun ini manajemen menargetkan pendapatan tumbuh 2 persen menjadi Rp470 miliar dari target tahun 2024 sebesar Rp450 miliar. 

    “Sedangkan, laba sebelum pajak ditargetkan meningkat 9 persen menjadi Rp25 miliar dari target tahun 2024 sebesar Rp13 miliar,” kata  Aminaka dalam dalam Paparan Publik usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Showroom Chitose, Cimahi, Jawa Barat, Selasa (15/4/2025).

    Sepanjang tahun lalu, dari target Rp450 miliar, perseroan berhasil membukukan penjualan neto mencapai Rp462 miliar, naik tipis dari penjualan neto 2023 sebesar Rp457 miliar.

    Realisasi penjualan bersih itu berhasil mencapai 103 persen dari target yang ditetapkan.

    Sementara itu, laba sebelum pajak tahun 2024 mencapai Rp23 miliar, meningkat 47?ri laba sebelum pajak tahun 2023 sebesar Rp16 miliar dan mencapai 176 persen dari target.

    “Laba tahun berjalan mencapai Rp18 miliar, melesat 208 persen dari laba tahun berjalan di tahun 2023 sebesar Rp6 miliar,”  katanya.

    Dikatakannya, capaian profitabilitas juga terus membaik dengan perolehan laba tahun berjalan yang meningkat sebesar 208 persen berkat dorongan peningkatan penjualan, inovasi dan program efisiensi yang diimplementasikan sepanjang tahun 2024.

    Direktur PT Chitose Internasional Tbk Susanto menjelaskan bahwa jumlah penjualan netto perseroan itu berasal dari enam segmen operasi, yaitu kursi lipat; Hotel, Banquet & Restoran (HBR); peralatan kantor; pendidikan; rumah sakit; dan lainnya. Kontributor tertinggi dihasilkan dari segmen peralatan kantor sebesar 52%.

    “Sementara itu, peningkatan penjualan terjadi pada segmen pendidikan, rumah sakit, dan Airmate C-Pro. Sepanjang tahun 2024, perseroan melakukan pengembangan produk baru, seperti kursi auditorium, kursi tunggu, dan kursi stadion,” kata Susanto.

    Direktur PT Chitose Internasional Tbk Ade Arifin mengatakan, jaringan pemasaran produk Chitose tersebar di seluruh wilayah Indonesia melalui distribution holding yang berada di Surabaya, Jakarta, Bandung, Jogja, Semarang, Palembang, dan Samarinda.

    Sebelumnya, sejak 2022, perseroan sudah memperluas pasar ekspor ke Malaysia dan Jepang untuk produk Airmate C-Pro melalui entitas anak PT Chitose C-Engineering Indonesia.

    “Selain itu, perseroan memperkuat pemasaran retail melalui marketplace, e-commerce, dan website,” katanya.

    Pembagian Dividen Tertinggi Sejak IPO

    Dalam RUPST itu, para pemegang saham menyetujui penggunaan laba tahun berjalan 2024 yang sebagian dialokasikan untuk dividen sebesar Rp10 miliar, atau 55?ri laba tahun berjalan 2024 yang sebesar Rp18 miliar, sementara sisa laba disimpan sebagai laba ditahan. 

    “Dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan pembayaran dividen sebesar 100?ri dividen laba tahun 2023, yaitu sebesar Rp10 miliar dari Rp5 miliar dan merupakan dividen tertinggi sejak melantai di Bursa efek Indonesia pada tahun 2014,” kata Direktur PT Chitose Internasional Tbk R. Nurwulan Kusumawati. 

    Pembagian dividen akan dilakukan pada 15 Mei 2025 dan akan dibagikan sesuai porsi kepemilikan saham.

    Tahun ini, perseroan menyiapkan rencana investasi barang modal sebesar Rp2,5 miliar yang akan dialokasikan untuk modernisasi permesinan dan relay out manufacture  untuk mendorong peningkatan efisiensi, produktivitas, dan pengembangan produk-produk baru yang modern dan kompetitif.

    Sebelumnya, perseroan sudah melakukan investasi mesin laser jet cutting di akhir 2024 dan akan beroperasi secara komersil di awal tahun 2025. (Eko Sutriyanto)

    CAPTION : Ki-ka Direktur Utama PT Chitose Internasional Tbk (CINT) Kazuhiko Aminaka, Direktur CINT Susanto, Direktur CINT R. Nurwulan Kusumawati, dan Direktur CINT Ade Arifin saat  Paparan Publik usai RUPST di Cimahi, Jawa Barat, Selasa (15/4/2025). Manajemen menargetkan pendapatan tumbuh 2 persen menjadi Rp470 miliar dari target tahun 2024 sebesar Rp450 miliar

  • Ciptakan Pengusaha Berdaya Saing Global, UMKM Songket Binaan BRI Sukses Tembus Pasar Dunia

    Ciptakan Pengusaha Berdaya Saing Global, UMKM Songket Binaan BRI Sukses Tembus Pasar Dunia

    SILUNGKANG – Keindahan kain songket, salah satu warisan budaya Indonesia, terus dijaga dan dikembangkan oleh generasi penerus. Salah satunya adalah Unici Songket Silungkang, usaha tenun asal Sumatera Barat yang sukses menembus pasar nasional hingga internasional. Melalui ketekunan dan inovasi, Unici Songket tidak hanya mempertahankan tradisi, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi para perajin lokal.

    Songket telah lama menjadi simbol kemewahan dan identitas budaya, dibuat dengan teknik rumit menggunakan benang emas atau perak. Di Silungkang, Sumatera Barat, para perajin masih mempertahankan metode tradisional dalam setiap helai kain yang mereka produksi. Dari keahlian turun-temurun inilah lahir Unici Songket Silungkang, sebuah brand yang didirikan oleh Fitri pada 2019. Berawal dari pemasaran sederhana di media sosial, kini Unici Songket berkembang pesat berkat strategi digital dan inovasi bisnis yang diterapkan.

    Saat pertama kali memasarkan produk secara online, Fitri melihat respons positif dari pasar. Hal ini mendorongnya untuk lebih serius mengembangkan Unici Songket dengan merekrut perajin dan membuka toko fisik di Sawahlunto, Sumatera Barat. Bahkan, di tengah tantangan pandemi Covid-19, Ia mampu beradaptasi dengan mengalihkan 70% penjualannya ke platform digital seperti Facebook dan Instagram.

    Memasuki 2023, Unici Songket semakin memperluas jangkauan pemasaran melalui e-commerce dan fitur live selling di TikTok Shop. Berkat strategi ini, omzet bulanannya stabil di kisaran Rp 30-50 juta per bulan.

    Guna memperluas usahanya, Fitri bergabung dalam program BRI UMKM EXPO(RT) pada tahun 2023. Melalui berbagai program pemberdayaan UMKM, Fitri merasakan manfaat besar dalam pengembangan usaha, baik dari sisi pemasaran, penjualan, hingga perluasan jaringan bisnis.

    “Alhamdulillah, program pembinaan dari BRI sangat membantu kami dalam meningkatkan skala bisnis. Tidak hanya melalui pameran, tetapi juga pelatihan dan business matching yang membuka peluang kerja sama lebih luas,” ujar Fitri saat mengikuti ajang BRI UMKM EXPO(RT) 2025 di ICE BSD, Tangerang.

    BRI UMKM EXPO(RT) menjadi salah satu platform penting bagi pelaku UMKM untuk mempromosikan produk mereka ke pasar yang lebih luas, termasuk buyer internasional. Selain itu, BRI juga memberikan fasilitas bagi peserta, mulai dari akomodasi hingga pendampingan bisnis. Fitri mengungkapkan bahwa pengalaman mengikuti acara ini sejak 2023 telah memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan Unici Songket.

    Selain partisipasi dalam pameran, Fitri juga mendapatkan pelatihan digitalisasi bisnis. Dengan bimbingan dari BRI, Ia mulai mengoptimalkan pemasaran di berbagai marketplace seperti Lazada, Blibli, dan Tokopedia. Langkah ini semakin meningkatkan daya saing dan eksposur produknya di pasar online.

    Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menegaskan komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia. Tahun ini, BRI UMKM EXPO(RT) diikuti oleh 1.000 UMKM terpilih, meningkat dari 700 peserta pada tahun sebelumnya. BRI juga terus memperluas akses pasar ekspor bagi UMKM binaannya melalui program business matching bersama Kementerian Perdagangan yang secara rutin terus dilakukan.

    “BRI berkomitmen untuk terus mendorong UMKM naik kelas dan berdaya saing global. Melalui berbagai program pemberdayaan seperti pembinaan, pameran, serta dukungan digitalisasi, kami berharap UMKM dapat berkembang secara berkelanjutan dan berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkap Hendy.

    Dengan dukungan yang berkelanjutan, diharapkan semakin banyak UMKM seperti Unici Songket Silungkang yang mampu melestarikan warisan budaya sekaligus menembus pasar dunia. Keberhasilan Fitri menjadi bukti nyata bahwa inovasi, ketekunan, dan sinergi dengan pihak perbankan dapat membawa UMKM ke level yang lebih tinggi. (ADV)

  • Sempat Terdampak Pandemi Covid-19, Pelaku Usaha Barbershop Dapat Kucuran Dana – Halaman all

    Sempat Terdampak Pandemi Covid-19, Pelaku Usaha Barbershop Dapat Kucuran Dana – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pandemi Covid-19 menjadi pukulan telak bagi banyak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), seperti pemilik Barbershop Gedong 1, Adik Firdaus. 

    Adik memulai usahanya sejak 2007 dan telah menjalankan barbershop selama 16 tahun. 

    Saat pandemi melanda, pembatasan sosial membuatnya kehilangan banyak pelanggan. Pendapatannya turun drastis dan bisnis nyaris gulung tikar.

    “Pandemi itu masa yang sangat berat, pelanggan sepi, biaya sewa tetap jalan. Saya sampai harus mencari pinjaman dari sana-sini agar bisa bertahan,” ujar Adik melalui keterangan tertulis, Senin (14/4/2025).

    Pada 2022, dirinya mendapatkan pembiayaan sebesar Rp 124 juta dari platform pinjaman daring (Pindar). 

    Dana itu dimanfaatkan untuk membeli peralatan seperti mesin cukur dan perlengkapan lainnya yang menunjang operasional usahanya.

    “Kalau sampai mesin rusak dan tidak diganti, operasional bisa lumpuh. Pendanaan ini sangat membantu menjaga performa layanan,” ujarnya.

    Dengan dukungan modal tersebut, Adik mulai menerapkan strategi bisnis baru, termasuk memberikan berbagai promo untuk menarik pelanggan. 

    Hasilnya, pendapatan hariannya melonjak hingga lebih dari 40 persen. Kini, omzet hariannya mencapai Rp 1 juta hingga Rp 2 juta, jauh meningkat dibandingkan masa pandemi yang hanya berkisar Rp 600 ribu hingga Rp 700 ribu.

    “Kami berupaya meningkatkan inklusi keuangan di kalangan UMKM melalui penyediaan produk-produk pendanaan, salah satunya melalui kerja sama dengan e-commerce guna memperluas jangkauan akses pendanaan berbasis teknologi bagi UMKM,” kata Daniel Soelistyo, Direktur Kredito.

    Seiring target Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendorong penyaluran pinjaman ke sektor produktif dan UMKM sebesar 30 persen–40% pada periode 2023–2024, peran fintech lending dipandang krusial untuk memperluas inklusi keuangan di Indonesia.

  • Ecommerce China Dilarang Masuk RI, Nasibnya Makin Memprihatinkan

    Ecommerce China Dilarang Masuk RI, Nasibnya Makin Memprihatinkan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Aplikasi Temu dan Shein sempat dikabarkan akan mengekspansi layanan di Indonesia. Bahkan, keduanya sudah sempat muncul di toko aplikasi Apple dan Google di Tanah Air.

    Namun, pemerintah langsung melakukan intervensi dengan melarang dua aplikasi itu beroperasi di Indonesia. Pasalnya, Temu dan Shein memiliki bisnis model yang disebut bisa membunuh UMKM lokal.

    Keduanya menjual barang langsung dari produsen di China ke konsumen akhir, tanpa ada perantara. Hal ini membuat harga jualnya sangat murah dan tidak membuka ruang kompetisi yang sehat dengan produsen lokal.

    Di negara lain, Temu dan Shein mendulang popularitas karena barang yang ditawarkan jauh di bawah harga pasar. Kendati demikian, eksistensi Temu dan Shein terancam tumbang gara-gara kebijakan tarif resiprokal yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump.

    Trump menetapkan tarif sebesar 145% untuk barang impor dari China. Sebelumnya, Trump juga merencanakan penghapusan kebijakan de minimis yang selama ini dimanfaatkan oleh Temu dan Shein untuk beroperasi di AS.

    Kebijakan de minimis membebaskan barang-barang impor senilai kurang dari US$800 dari tarif dan prosedur bea cukai. Hal ini membantu Temu dan Shein untuk menjaga harga tetap rendah dan meraih pangsa pasar.

    Menurut laporan Reuters, bisnis impor-ekspor yang melibatkan skema e-commerce lintas negara (cross border) memiliki nilai 2,63 triliun yuan (Rp6.039 triliun). Potensi nilai tersebut terancam lenyap dihantap penghapusan de minimis dan lebih luas tarif resiprokal Trump.

    Pedagang China Ramai-ramai Kabur dari AS

    Bukan cuma Temu dan Shein yang terancam, tetapi juga raksasa e-commerce asal AS. Para penjual asal China yang selama ini mengandalkan platform seperti Amazon mulai menaikkan harga dan berencana hengkang dari pasar AS.

    Wang Xin, kepala Shenzhen Cross-Border E-Commerce Association, yang mewakili lebih dari 3.000 penjual Amazon, menyebut kenaikan tarif ini sebagai pukulan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

    Menurutnya, struktur biaya produksi dan distribusi kini terguncang, membuat banyak pelaku usaha sulit bertahan di pasar AS.

    “Ini bukan sekadar soal pajak. Tetapi juga seluruh struktur biaya juga akan terbebani,” jelas Wang, dikutip dari Reuters.

    Ia menambahkan bahwa tarif tersebut juga dapat menyebabkan penundaan bea cukai dan biaya logistik yang lebih tinggi.

    China merupakan sumber dari sekitar setengah penjual di Amazon, dengan lebih dari 100.000 bisnis asal Shenzhen saja menyumbang pendapatan hingga US$ 35,3 miliar per tahun. Namun kini, banyak dari mereka mempertimbangkan untuk hengkang.

    Dari lima penjual yang diwawancarai Reuters, tiga di antaranya berencana menaikkan harga hingga 30% untuk pasar AS, sementara dua lainnya akan menarik diri sepenuhnya dari pasar tersebut.

    Salah satunya, Dave Fong, yang menyatakan dirinya akan membiarkan stok habis dan mengurangi belanja iklan Amazon, yang sebelumnya menyerap hingga 40% dari pendapatan AS-nya.

    Ketergantungan Amazon pada penjual China menempatkannya dalam posisi rentan. Tanpa alternatif pasar dengan daya beli sebesar AS, produsen China menghadapi risiko perang harga yang lebih sengit di wilayah lain, yang bisa berujung pada penurunan profitabilitas secara global.

    Reuters melaporkan tak ada negara lain yang menandingi daya konsumsi AS. Membatasi produksi negara-negara lain untuk memenuhi kebutuhan konsumsi AS dikhawatirkan akan meningkatkan risipo perang harga di antara eksportir China.

    Dave Fong yang menjual produk dari tas sekolah hingga speaker Bluetooth mengatakan akan menaikkan harga jual di AS hingga 30%. Ia mengatakan akan menghabiskan invetori barang yang tersisa dan mengurangi pengeluaran iklan di Amazon. Ia mengatakan selama ini biaya iklan di Amazon mengambil sekitar 40% dari pendapatannya di AS.

    “Untuk kami dan banyak orang, sudah tak bisa lagi bergantung pada pasar AS. Ini sangat jelas,” kata Fong.

    “Kami harus mengurangi investasi dan mengalokasikan lebih banyak sumber daya ke wilayah lain seperti Eropa, Kanada, Meksiko, dan wilayah lain di seluruh dunia,” ia menuturkan.

    Brian Miller yang menjual barang di Amazon dari Shenzhen selama 7 tahun mengatakan ia tak punya alasan lagi untuk mengembangkan produk-produk baru di tengah iklim tarif saat ini.

    Ia mengatakan pedagang lain mau tak mau akan menaikkan harga jual secara signifikan dengan mengandalkan inventoris yang ada hingga habis dalam 1 hingga 2 bulan ke depan.

    “Saya tidak melihat skenario, jika keadaan tidak berubah, bahwa melayani AS dari China masih layak dan manufaktur yang melayani AS harus dipindahkan ke negara lain seperti Vietnam, atau Meksiko,” kata Miller.

    Wang mengatakan dampak tarif AS akan berpengaruh besar ke bisnis kecil dan manufaktur. Hal ini bisa menambah tingkat pengangguran di China.

    (fab/fab)

  • Alibaba Bangkit Jadi Raja Aplikasi China Nomor 1, ByteDance Minggir

    Alibaba Bangkit Jadi Raja Aplikasi China Nomor 1, ByteDance Minggir

    Jakarta, CNBC Indonesia – Alibaba kembali bangkit menjadi raja teknologi di China. Namun, kapasitasnya bukan sebagai e-commerce, melainkan aplikasi teknologi kecerdasan buatan (AI).

    Beberapa saat lalu, Alibaba merombak aplikasi asisten AI Quark miliknya yang kini menawarkan pengalaman lebih mudah bagi pengguna. Upaya itu berhasil, sebab Quark langsung menjadi aplikasi AI paling populer di China.

    Quark berhasil mengalahkan Doubau milik ByteDance yang merupakan induk layanan TikTok. Pada Maret 2023, Quark menempati urutan pertama sebagai aplikasi AI China terpopuler dengan pengguna aktif bulanan (MAU) mencapai 150 juta di seluruh dunia.

    Selanjutnya, di posisi kedua ada Doubao dengan 100 juta pengguna dan di posisi ketiga ditempati DeepSeek dengan 77 juta pengguna, dikutip dari South China Morning Post, Senin (14/4/2025), berdasarkan data dari Aicp.com.

    Situs tersebut mengumpulkan dara dari toko aplikasi Apple App Store dan Google App Store di seluruh dunia, serta toko Android khusus di China. Namun, situs itu tidak memasukkan pengunjungan langsung ke situs chatbot.

    Alibaba sebelumnya mengatakan Quark telah tersedia sebagai aplikasi di HP maupun desktop. Alibaba menyebut penggunanya secara total sudah tembus 200 juta, tetapi tidak spesifik menyebut berapa angka dari platform mobil dan desktop.

    Laporan terpisah pada awal Maret lalu yang dikeluarkan modal ventura asal AS Andreessen Horowitz menunjukkan Quark berada di posisi ke-6 di seluruh dunia berdasarkan MAU.

    Quark berada di bawah aplikasi pencarian AI Baidu, ChatGPT milik OpenAI, dan browser Edge berbasis AI milik Microsoft.

    Popularitas Quark menanjak setelah Alibaba mengubah aplikasi tersebut dari penyimpanan cloud dan layanan pencarian menjadi aplikasi super asisten berbasis AI. Alibaba mengumumkan perubahan besar-besaran ini pada bulan lalu.

    Quark versi baru dirancang berbasis model Qwen yang memungkinkan AI berpikir sebelum merespons perintah. Hal ini membuat Quark lebih perkasa untuk menyelesaikan tugas yang kompleks.

    Aplikasi tersebut memiliki fitur boks pencarian. Alibaba mengatakan hal ini memudahkan tugas seperti riset akademis, draf dokumen, pengumpulan gambar, presentasi, diagnostik medis, perencanaan perjalanan, pengodean, hingga pengumpulan teks dan gambar.

    Kemampuan AI Quark yang lebih luas mengikuti tren yang didorong para raksasa teknologi China. Mereka berlomba-lomba menghadirkan super apps AI yang bisa digunakan untuk berbagai skenario.

    Hal serupa juga dilakukan Doubou milik ByteDance. Aplikasi itu kini bisa dilakukan sebagai mesin pencari untuk mengumpulkan informasi, menganalisa teks, gambar, dan kode. ByteDance juga dikatakan tengah menguji coba kemampuan generasi video di Doubou.

    Selain itu, Yuanbao milik Tencent juga memperkuat layanannya dengan memanfaatkan beragam agen AI. Tencent juga telah mengintegrasikan Yuanbao ke WeChat yang merupakan aplikasi paling banyak digunakan di China.

    (fab/fab)