Topik: e-commerce

  • Berubahnya Kebiasaan Belanja Orang Indonesia, Kini Berburu Cashback dan Komisi Referral!

    Berubahnya Kebiasaan Belanja Orang Indonesia, Kini Berburu Cashback dan Komisi Referral!

    Jakarta: Belanja online bukan lagi sekadar gaya hidup, tapi sudah jadi kebutuhan sehari-hari bagi banyak orang Indonesia. Mulai dari beli baju, skincare, sampai kebutuhan dapur, semua bisa diklik dan langsung sampai rumah. 
     
    Tapi, makin hari, makin banyak juga orang yang nggak cuma mau praktis, tapi juga ingin hemat dan untung. Di sinilah cashback dan program referral mulai dilirik banyak pengguna.

    Cashback dan referral, solusi belanja 
    Ongkir mahal, harga barang yang naik-turun, dan diskon yang penuh syarat sering bikin belanja online jadi kurang menyenangkan. 
     
    Tapi sekarang, banyak platform e-commerce dan aplikasi tambahan yang menawarkan solusi lewat cashback dan referral. 

    Intinya, kamu bisa dapat kembali sebagian dari uang yang kamu belanjakan, dan bahkan dapat komisi tambahan hanya dengan mengajak teman untuk ikutan.
     

    MOVA aplikasi cashback dan referral 
    Salah satu platform yang sedang naik daun adalah MOVA. Aplikasi ini hadir untuk bantu pengguna belanja lebih hemat dan untung lewat sistem cashback dan referral. 
     
    Dengan MOVA, kamu bisa dapat cashback dari transaksi di e-commerce populer seperti Shopee dan TikTok Shop.
     
    Cashback dari MOVA ini bisa kamu kumpulkan dan digunakan lagi untuk belanja berikutnya. Jadi makin sering belanja, makin besar potensi cashback yang bisa kamu kumpulkan. 
     
    Selain itu, kamu juga bisa membagikan link referral ke teman atau keluarga. Kalau mereka berbelanja lewat link tersebut, kamu akan dapat komisi dari cashback mereka. Lumayan banget buat nambah-nambah penghasilan pasif.
     
    “Dengan adanya MOVA, kami ingin memberikan pengalaman belanja yang lebih menguntungkan bagi masyarakat. Cashback dan referral bukan sekadar fitur tambahan, tetapi merupakan cara baru dalam berbelanja yang bisa membantu pengguna mendapatkan lebih banyak manfaat dari setiap transaksi mereka,” ujar Public Relations MOVA, Hansen dalam keterangan tertulis, Kamis, 24 April 2025.
     
    Kini MOVA sudah tersedia di App Store dan Play Store. Cukup unduh, daftar, dan kamu langsung bisa mulai berburu cashback serta mengajak teman untuk dapat komisi referral. Simpel, praktis, dan menguntungkan.
     
    Jadi, buat kamu yang belum coba MOVA, sekarang waktunya jadi smart shopper. Mulai hemat, kumpulin cashback, dan ajak teman untuk belanja bareng lewat referral. Karena di era digital, siapa bilang belanja cuma buang duit?
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Bakal Ada Aturan Khusus Soal Pasar Mangga Dua? Kemendag Bilang Begini – Page 3

    Bakal Ada Aturan Khusus Soal Pasar Mangga Dua? Kemendag Bilang Begini – Page 3

    Dalam laporan National Trade Estimate (NTE) Report on Foreign Trade Barriers yang dirilis akhir Maret 2025, Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) menilai pasar tersebut masih menjadi lokasi utama peredaran barang bajakan dan produk palsu.

    USTR menyatakan Indonesia tetap berada dalam Priority Watch List berdasarkan Special 301 Report tahun 2024. Meskipun terdapat sejumlah upaya perbaikan oleh pemerintah Indonesia, seperti perluasan satuan tugas penegakan HKI dan peningkatan penindakan terhadap pembajakan digital, kekhawatiran besar tetap ada, terutama terkait pembajakan hak cipta dan pemalsuan merek dagang baik secara daring maupun fisik.

    Pasar Mangga Dua masih tercantum dalam Notorious Markets List 2024, bersama dengan beberapa platform e-commerce asal Indonesia. Penegakan hukum yang dinilai masih lemah menjadi salah satu alasan utama AS terus mendesak pemerintah Indonesia untuk memperkuat koordinasi antar-lembaga dalam hal penegakan hukum HKI.

    “Pasar Mangga Dua di Jakarta masih tercantum dalam Tinjauan 2024 tentang Pasar Ternama untuk Pemalsuan dan Pembajakan (Notorious Markets List), bersama dengan beberapa marketplace daring asal Indonesia,” tulis USTR, dikutip Liputan6.com, Senin (21/4/2025).

     

  • GITEX Asia 2025: Potensi Besar Startup Asean

    GITEX Asia 2025: Potensi Besar Startup Asean

    Bisnis.com, SINGAPURA – Kawasan Asia Tenggara dipandang memiliki potensi besar yang mendukung pengembangan perusahaan rintisan (startup). Bahkan, upaya pengembangan yang dilakukan pebisnis startup di wilayah ini dinilai amat baik untuk ditiru oleh wilayah lainnya di kancah global.

    Tak ayal, Managing Director Techstars Tokyo Accelerator Yuki Shirato berpandangan bahwa potensi startup yang berbasis di Asia Tenggara tak terbatas.

    Dia adalah salah satu dari sekitar 330 pembicara ahli internasional yang berpartisipasi pada ajang GITEX Asia 2025 x Ai Everything Singapore yang digelar di Marina Bay Sands, Singapura pada 23-25 April 2025. 

    Saat menyampaikan pandangannya sebagai panelis pada sesi khusus North Star Asia -sebuah sesi penghubung startup, akselerator, dan investor eksklusif di bawah naungan GITEX-, Shirato memberikan penyemangat inspiratif sembari mengungkapkan sejumlah faktor-faktor kunci yang dapat mendorong kemajuan digital di Asia Tenggara.

    Dia menjelaskan bahwa kesuksesan startup dapat berasal dari hampir semua sektor dan bisa terjadi di mana saja, terutama lantaran era digital serta globalisasi pemanfaatan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

    “Pertanyaannya ke depan adalah ke mana mereka akan menargetkan. Dari sudut pandang Asean, pasar yang terus berkembang, dengan persaingan, investasi, dan inisiatif yang didukung pemerintah yang meningkat, seiring dengan populasi orang muda yang melek teknologi,” katanya, Rabu (23/4/2025).

    Menurutnya, Techstars Tokyo Accelerator yang berbasis di Tokyo, Jepang telah mengidentifikasi mitra ekosistem startup dan mendukung mereka untuk berkembang, maju, dan mewujudkan potensi penuh di kawasan Asia Pasifik.

    Dia mengatakan bahwa pihaknya telah mendirikan tiga startup yang didukung oleh modal ventura, memberikan pendampingan kepada 20 startup lainnya, dan menjadi angel investor untuk 50 perusahaan tahap awal. Dari jumlah itu, imbuhnya, termasuk juga beberapa perusahaan di Asia Tenggara.

    Dalam beberapa tahun terakhir, Shirato juga menyaksikan perusahaan dagang elektronik (e-commerce), teknologi finansial (financial technology/fintech), AI, layanan kesehatan, dan layanan komputasi awan (cloud) telah menjadi segmen pemikat investasi Asean dengan penyerapan tertinggi.

    Bahkan, imbuhnya, dia juga telah mengidentifikasi area alternatif, di mana pengaruh dan dampak startup dapat berkembang di masa mendatang dengan proyeksi bakal melampaui valuasi US$1 triliun.

    “Beberapa ruang sangat menarik, di mana saya melihat lebih banyak startup menarik yang berasal dari Asia. Saya percaya ini adalah robotika, manufaktur canggih, pertanian, energi, dan hiburan. Khusus yang ini [hiburan] mencakup gaming, anime, dan manga,” jelasnya.

    Shirato mengatakan bahwa segmen hiburan, terutama gaming, amat menarik. Nilai pasar global dari segmen ini, imbuhnya, diproyeksi mencapai US$236 miliar pada 2025 lantaran gaming yang berakar dari budaya regional dan popularitasnya yang terus meningkat.

    Niko Partners bahkan memproyeksikan pendapatan pasar gaming Asean akan mencapai US$7,1 miliar pada 2028. Angka ini meningkat dari capaian pada 2024 sebesar US$5,5 miliar, yang artinya tingkat rata-rata pertumbuhan (compounded annual growth rate/CAGR) sebesar 6,7% sepanjang periode tersebut.

    Pada 2028, Niko Partners bahkan memperkirakan kawasan Asean akan menjadi rumah bagi 332 juta gamer. Angka ini, jauh melampaui capaian pada 2023 yang hanya sebanyak 277 juta gamer.

    Sementara itu, perusahaan modal ventura gaming Konvoy Ventures memperkirakan industri anime memiliki nilai pasar global sebesar US$31 miliar dengan 600 juta penggemar yang tersebar di berbagai belahan dunia.

    Dari data tersebut, Shirato mengungkapkan bahwa anime siap untuk pertumbuhan dan ekspansi global dalam waktu dekat. Asean, imbuhnya, juga siap untuk meningkatkan keterlibatan, minat, dan popularitas internasional.

    “Dari sisi penciptaan, baik itu gaming, anime, atau bahkan manga, saya melihat makin banyak studio independen yang berbasis di Asean. Sementara banyak di Jepang, masih memegang kekayaan intelektual yang berharga selama beberapa dekade memimpin industri ini,” katanya.

    Apalagi, dia mengungkapkan bahwa di seluruh kawasan, kompetensi dan tingkat keterampilan talenta terus meningkat. Hal ini, imbuhnya, jelas merupakan area pertumbuhan tinggi, di mana startup dapat masuk dan memberikan dampak nyata.

    “Dengan pasar di seluruh dunia menyukai gaming, anime, dan manga. Baik dari Asia dan Afrika hingga Eropa, Timur Tengah, dan Amerika. Ini mewakili peluang multi-miliar dolar yang menguntungkan karena ada begitu banyak potensi bagi startup spesialis untuk mencapai status unikorn dan dekakorn,” jelasnya.

    Dia pun berpandangan bahwa lokasi Singapura amat strategis, di mana perusahaan Barat, Asia, dan lainnya, dapat bertemu, terhubung, dan berkolaborasi di tempat yang netral.

    “Ini sangat menarik karena jarang sekali begitu banyak perusahaan teknologi canggih dari China, Amerika Serikat, Eropa, Jepang, Korea Selatan, Asean, dan sekitarnya berkumpul di satu tempat,” ujarnya.

    Oleh sebab itu, dia meyakini bahwa dengan berpusat di Asia, kemajuan terbaru industri robotika humanoid akan menjadi industri bernilai triliunan dolar yang terus berkembang dalam lima hingga 10 tahun ke depan. “Ini membawa nilai yang sangat besar bagi konstruksi, manufaktur, perawatan kesehatan dan lanjut usia, dan banyak lagi.”

  • Perintah Xi Jinping, Ecommerce China Berubah Total

    Perintah Xi Jinping, Ecommerce China Berubah Total

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah China memerintahkan platform e-commerce untuk menghentikan kebijakan pengembalian dana (refund) tanpa mengharuskan mengembalikan barang (return). Hal ini dilakukan demi meringankan beban keuangan para pedagang.

    Informasi ini disampaikan oleh dua sumber yang mengetahui langsung kebijakan tersebut. Menurut sumber, pemerintah telah menggelar pertemuan dengan beberapa perusahaan, termasuk PDD Holdings, dan memutuskan bahwa praktik refund tanpa return harus dihentikan paling lambat Juli 2025.

    Setelah periode tersebut, hanya pedagang yang dapat menginisiasi proses refund, bukan lagi platform atau konsumen. Sumber tersebut tidak menyebutkan tanggal spesifik kapan kebijakan ini mulai berlaku.

    Langkah ini diambil untuk mencegah kerugian finansial di kalangan pedagang, terutama di tengah perlambatan ekonomi yang terjadi di negara tersebut.

    “Tujuannya adalah untuk mencegah melemahnya bisnis pedagang selama masa perlambatan ekonomi,” kata salah satu sumber, dikutip dari Reuters, Rabu (23/4/2025).

    PDD dan rivalnya, JD.com menolak memberikan komentar. Sementara itu, Alibaba Group dan Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar juga belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar.

    Kebijakan refund tanpa return memang sempat menuai kontroversi. Pada Juli lalu, ratusan orang dilaporkan menggelar aksi protes di kantor platform Temu milik PDD di wilayah selatan China.

    Aksi tersebut mendorong intervensi otoritas, termasuk regulator pasar dan kementerian perdagangan, yang kemudian memerintahkan PDD untuk merevisi kebijakannya.

    Tahun ini, berbagai lembaga pemerintah seperti regulator pasar dan Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) makin gencar mengkritik apa yang mereka sebut sebagai persaingan tak sehat.

    Pada pertemuan tahunan parlemen Maret lalu, istilah “perbaikan menyeluruh atas persaingan tidak sehat” bahkan dimasukkan ke dalam Laporan Kerja Pemerintah.

    Awalnya, kebijakan refund tanpa return dirancang untuk menguntungkan pembeli dan pedagang dalam beberapa jenis transaksi. PDD mulai memperluas penerapan kebijakan ini sejak 2021, diikuti oleh sejumlah pesaingnya.

    Namun dalam praktiknya, para pedagang, baik yang menjual pakaian hingga peralatan rumah tangga, mengeluhkan bahwa kebijakan ini justru menggerus keuntungan mereka. Para penjual harus menanggung kerugian ganda, yakni kehilangan barang sekaligus uang.

    (fab/fab)

  • Perang Tarif Trump Makan Korban Baru, Startup Makin Suram

    Perang Tarif Trump Makan Korban Baru, Startup Makin Suram

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump yang memicu perang dagang dengan China membawa dampak besar di berbagai sektor. Industri teknologi menjadi salah satu yang mendapat pukulan telak.

    Bukan cuma perusahaan besar seperti Apple, Nvidia, dkk, tetapi juga startup digital yang masih merintis. Kekhawatiran terkait perang dagang yang berdampak pada industri startup diungkap Managing Partner di Heavybit, Tom Drummond.

    Heavybit merupakan firma modal ventura yang berbasis di San Francisco, AS. “Tak ada yang tahu apa yang sedang terjadi,” kata Drummond kepada Wired, dikutip Rabu (23/4/2025).

    Trump menetapkan tarif resiprokal ke China sebesar 145%, bahkan mengancam akan menaikkan lagi menjadi 245%. China lantas membalas dengan tarif 125%.

    Untuk negara-negara lain, Trump memberlakukan tarif tambahan secara seragam sebesar 10%. Pemberlakuan tarif resiprokal untuk negara lain, termasuk Indonesia, masih dalam tahap perundingan selama 90 hari.

    Beberapa pelaku modal ventura yang mendanai startup skala kecil dan menengah mengaku waswas selama beberapa pekan terakhir gara-gara tarif Trump yang berubah-ubah.

    Mereka menilai ketidakpastian ini bisa memicu kelesuan investasi bagi startup teknologi. Selain itu, hal ini juga akan menghambat startup untuk melantai di bursa (IPO). Bahkan, tak menutup kemungkinan startup yang tak kuat bisa gulung tikar.

    Beberapa investor mengatakan akan memperpanjang siklus investasi dan berencana menjual saham mereka ke perusahaan swasta maupun manajer aset. Ada pula yang mengatakan untuk sementara akan menahan investasi ke perusahaan hardware yang paling terdampak kebijakan tarif Trump.

    Drummond mengatakan faktor terbesar yang menentukan dampak tarif Trump bagi perusahaan modal ventura tergantung pada startup-startup dalam portofolio mereka. Apakah startup yang mereka danai mengalami dampak tingkat pertama dari tarif tersebut.

    Dampak tingkat pertama maksudnya startup tersebut secara langsung bergantung pada perdagangan global. Sementara itu, dampak tingkat kedua dirasakan dari pengurangan belanja konsumen jika ekonomi mengalami resesi.

    “Portofolio industri yang sangat bergantung pada perdagangan atau transaksi lintas-negara, misalnya perangkat keras, teknologi hijau, bahkan bioteknologi hingga taraf tertentu. Industri tersebut sedang dalam kesulitan saat ini,” katanya.

    Salah satu perusahaan portofolio Drummond adalah platform internet-of-things (IoT). Ia mengatakan startup itu sedang meneliti strategi manajemen inventaris untuk menentukan kapan harus memesan dari pemasok dan apakah dapat menemukan pemasok baru di luar China.

    Ia mengatakan jika tarif tinggi terus berlangsung, maka perusahaan modal ventura akan benar-benar menahan diri untuk berinvestasi ke semua startup hardware dalam jangka panjang.

    “Hardware jauh lebih berisiko ketimbang software,” ujarnya.

    Chip Hazard, General Partner dan Co-founder modal ventura Flybridge Capital, baru-baru ini mengirimkan email kepada lebih dari 400 pendiri startup. Ia meminta mereka untuk tidak panik, namun mengingatkan bahwa pasar modal sedang dalam kondisi kacau.

    Ia menekankan potensi investor akan lebih sulit menggelontorkan dana, sehingga mengurangi akses ke pendanaan startup, menurut salinan pesan yang dilihat oleh Wired.

    Hazard mendorong para pendiri startup untuk memikirkan risiko dan peluang yang mungkin akan diciptakan oleh tarif tersebut bagi bisnis mereka, serta mengevaluasi strategi pembiayaan mereka.

    “Jika Anda sedang dalam proses penggalangan modal, segera selesaikan. Selain itu, berhati-hatilah dalam menggunakan modal Anda,” tulis Hazard dalam pesannya.

    Charles Hudson, Managing Partner dan pendiri modal ventura Precursor, mengaku memiliki risiko besar di beberapa startup e-commerce dalam portofolionya. Ia mengatakan industri e-commerce bisa terdampak besar oleh tarif Trump.

    Namun, Hudson mengatakan ia tak tahu strategi terbaik dalam menanggapi tarif. Pasalnya, logika waktu, skala, dan cakupan, tak bisa diprediksi dan benar-benar ada di kepala Presiden Trump.

    “Tarif tidak didiskusikan melalui proses pembuatan kebijakan pada umumnya yang membuat kami memiliki gambaran,” kata dia.

    Precursor fokus berinvestasi pada startup tahap awal. Baru-baru ini, modal ventura tersebut baru saja mengumpulkan lebih dari US$65 juta untuk pendanaan kelimanya. Hudson mengatakan dalam wawancara baru-baru ini dengan The Information bahwa ia berencana untuk melakukan investasi selama periode tiga tahun, bukan dua tahun seperti biasanya.

    Harapannya, waktu tambahan akan memberikan para mitra yang menyediakan pendanaan kepada perusahaan modal ventura untuk melihat hasil investasi mereka dalam jangka yang lebih panjang.

    Hudson juga meramalkan penjualan saham startup di pasar sekunder akan menghasilkan sebagian besar likuiditas yang dilihat investor selama 5 tahun ke depan, bukan laba dari akuisisi atau IPO.

    Modal ventura lainnya setuju bahwa pasar sekunder kemungkinan akan memanas. Ia mengatakan dulu modal ventura merupakan pondasi utama yang mendukung startup hingga mampu melakukan IPO.

    “Namun, selama 10 tahun terakhir, startup harus menjadi penjual yang jauh lebih disiplin dan mencari cara untuk memberikan likuiditas lebih cepat,” kata dia.

    Analis dari PitchBook, basis data statistik tentang pasar modal ventura dan ekuitas swasta, memperingatkan bahwa tarif dapat berdampak buruk pada investasi internasional. PitchBook mencatat startup yang dulunya dipuji karena memiliki strategi “global first” mungkin kini dianggap rentan.

    Pada kuartal pertama (Q1) tahun ini, sebelum pengumuman tarif resmi Trump, porsi modal AS yang mengalir ke transaksi modal ventura di Eropa dan China lebih kecil dibandingkan periode sebelumnya. Sekitar 47% transaksi Eropa mencakup pendanaan AS, turun 4% dari kuartal terakhir tahun 2024.

    “Selama beberapa dekade, modal ventura telah berkembang pesat di dunia. Namun, perang tarif belakangan ini mendorong penilaian ulang yang besar,” tulis reporter PitchBook Leah Hodgson awal bulan ini.

    IPO Suram

    Sebelum Trump menjabat, para investor berharap pasar IPO teknologi akan terus bangkit tahun ini setelah sempat terpuruk pada tahun 2022. Pasar menunjukkan tanda-tanda pemulihan pada tahun 2024. Ada 176 IPO di AS tahun lalu dibandingkan dengan 127 pada tahun 2023 dan 90 pada tahun 2022, menurut data yang dikumpulkan oleh firma konsultan EY.

    Perusahaan akuntansi KPMG mengatakan ketidakpastian pasar menyebabkan banyak startup menunda IPO. Layanan perbankan seluler Chime, perusahaan tiket StubHub, dan startup paylater Klarna semuanya menunda IPO yang sudah direncanakan.

    Perusahaan infrastruktur AI CoreWeave adalah pengecualian. Startup ini mulai melakukan IPO pada Maret lalu.

    “Dengan ekspektasi pemulihan IPO akan makin lama, kami bisa melihat penggantian prioritas modal ventura dalam melakukan pendanaan,” kata Global Head KPMG, Conor Moore, dalam sebuah laporan.

    Kendati demikian, beberapa investor dan analis mengatakan masih ada alasan untuk optimistis menghadapi tantangan saat ini. Industri seperti AI, teknologi pertahanan, dan teknologi keamanan, kini masih menarik untuk diinvestasi.

    Hazard mengatakan pihaknya percaya diri dengan perusahaan-perusahaan AI. Terbukti, OpenAI dan Anthropic saja baru-baru ini mengumumkan pendanaan baru senilai total US$ 43 miliar pada kuartal ini.

    Kendati demikian, pendanaan besar tersebut merupakan anomali. Terlebih, OpenAI dan Anthropic adalah perusahaan yang skalanya sudah besar. Tren AI memang menarik, tetapi bagi startup kecil yang belum bisa melihat jalan menuju profit akan tetap kesulitan di era ketegangan geopolitik saat ini.

    (fab/fab)

  • Segini Harga Cushion TIRTIR yang Ditahan Bea Cukai, Rachel Vennya Rugi Puluhan Juta Rupiah

    Segini Harga Cushion TIRTIR yang Ditahan Bea Cukai, Rachel Vennya Rugi Puluhan Juta Rupiah

    Segini Harga Cushion TIRTIR yang Ditahan Bea Cukai, Rachel Vennya Rugi Puluhan Juta Rupiah

    TRIBUNJATENG.COM– Segini harga cushion TIRTIR brand asal Korea Selatan.

    Rachel Vennya mendapat hadiah produk 60 cushion TIRTIR dari perusahaan kosmetik.

    Namun setiba di Indonesia, ternyata 40 cushion ditahan bea cukai.

    Rachel Vennya hanya menerima 20 cushion.

    Kronologi Rachel Vennya ngamuk karena cushion pemberian dari brand asal Korea Selatan ditahan pihak Bea Cukai.

    Kekesalan Rachel Vennya itu ia unggah di akun Tiktok pribadinya, Selasa (22/4/2025).

    Rachel mengunggah video yang menampilkan dirinya hendak membuka paket hadiah kosmetik dari perusahaan Korea Selatan. 

    harusnya, Rachel Vennya mendapat 60 cushion, namun paket yang ia terima hanya 20 buah.

    “Jadi ini bukan satu-satunya PR package yang aku dapetin, aku dapat juga PR package yang gede yang isinya ada 60 cushion.

    Dalam video itu, Rachel mengaku mendapat kiriman hadiah paket berisi 60 cushion, tetapi 40 di antaranya tertahan di Bea Cukai. 

    Rachel Vennya mengaku membayar 20 cushion yang ia terima.

    “Dia (Bea Cukai) cuma mau me-release 20 cushion, itupun aku harus bayar,” kata Rachel dalam video tersebut.

    Rachel Vennya berusaha menjelaskan jika cushion tersbeut merupakan hadiah dari brand TIRTIR.

    “Terus aku udah sempet ngasih tahu ke Bea Cukai kalau ini tuh gift aku nggak akan jualin lagi karena aku mau bikin video, bikin konten tentang si cushion TIRTIR itu, dan dia cuma mau nge-release 20 cushion itu pun aku harus bayar. Terus aku bilang, ya udah aku bayar tapi boleh nggak di-release semuanya?” tutur Rachel.

    Karena kesal, Rachel Vennya lantas berusaha merelakan cushion tersebut.

    “Ya sudah nggak apa-apa, aku nggak ambil PR Packgae-nya, biar buat teman-teman yang di Bea Cukai, biar tetap glowing karena pakai cushion,” tulis Rachel Vennya.

    Harga cushion TIRTIR

    Tirtir sudah resmi masuk ke Indonesia sejak tahun 2024 lalu dan direview oleh banyak beauty vlogger.

    Untuk cushion-nya, harga satuan cushion lengkap dengan puff dan kemasannya yang unik dijual di e-commerce di Indonesia mulai dari Rp250 ribu. 

    Jika 40 cushion yang ditahan bea cukai,maka Rachel Vennya mengalami kerugian sekitar Rp 10 juta.

    Klarifikasi Bea Cukai

    Melansir dari Kompas.com, Penjelasan Bea Cukai Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Dirjen Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Nirwala Dwi Heryanto mengatakan, penahanan puluhan cushion tersebut dilakukan lantaran barang yang dimaksud termasuk produk kosmetik. 

    Oleh karena itu, peraturan kiriman barang itu mengacu pada Peraturan BPOM Nomor 28 Tahun 2023 tentang Perubahan Atas Peraturan BPOM Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pengawasan Pemasukan Obat dan Makanan ke dalam Wilayah Indonesia. 

    Berdasarkan aturan itu, produk kosmetik yang dikirim melalui mekanisme pengiriman barang, perlu dibatasi. 

    “Produk tersebut dibatasi importasinya oleh BPOM melalui Peraturan BPOM 28 Tahun 2023 yakni 20 pcs per penerima barang apabila diimpor melalui mekanisme barang kiriman,” kata dia saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (23/4/2025). Atas dasar itu, Bea Cukai hanya melepaskan 20 produk cushion yang dikirim ke Rachel Vennya.

    Sayangnya, berdasarkan aturan yang berlaku, 40 cushion yang tertahan di Bea Cukai tidak bisa diberikan. 

    Nirwala menjelaskan, sisa barang tersebut akan dilakukan penegahan yakni tindakan yang dilakukan oleh pejabat Bea dan Cukai untuk menunda pengeluaran, pemuatan, atau pengangkutan terhadap barang kena cukai dan/atau barang lainnya yang terkait dengan barang kena cukai, dan/atau mencegah keberangkatan sarana pengangkut.

    “Atas kelebihan barang yang dimaksud, dilakukan penegahan untuk ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam hal ini hibah, lelang, ataupun dimusnahkan,” jelas Nirwala.

    Terkait dengan penarikan sejumlah uang untuk pengambilan barang yang ditujukan kepada Rachel Vennya, Nirwala meluruskan bahwa hal tersebut tidak pernah terjadi. “Tidak benar, Bea Cukai tidak pernah meminta uang tebusan,” tandas dia.

     

     

     

  • Swir Cakalang, Kuliner Gurih dan Tahan Lama Khas Pesisir Gorontalo

    Swir Cakalang, Kuliner Gurih dan Tahan Lama Khas Pesisir Gorontalo

    Liputan6.com, Gorontalo – Swir cakalang menjadi salah satu kuliner khas pesisir Gorontalo yang kian diminati, baik oleh warga lokal maupun wisatawan.

    Dikenal dengan cita rasa pedas, gurih, dan smokey (aroma asap), olahan ikan ini tak hanya menggugah selera, tetapi juga mampu bertahan lama tanpa bahan pengawet.

    Produk unggulan ini merupakan hasil kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun. Mulai dari proses penangkapan ikan hingga pengolahan tradisional di dapur rumah tangga.

    Swir cakalang dibuat dari ikan cakalang segar hasil tangkapan nelayan pesisir Gorontalo. Setelah melalui proses pengasapan alami, ikan kemudian disuwir secara manual dengan cara dicabik-cabik dan dimasak dengan minyak goreng sedikit campuran cabai, bawang merah, bawang putih, dan rempah-rempah lokal.

    Proses memasak dilakukan dengan api kecil dalam waktu lama untuk menghasilkan tekstur lembut namun kering, serta rasa gurih dan pedas yang khas.

    Swir cakalang tidak hanya digemari karena rasanya yang kuat dan otentik, tetapi juga karena daya tahannya yang tinggi.

    Tanpa bahan pengawet, produk ini bisa bertahan hingga beberapa minggu dalam suhu ruangan, menjadikannya pilihan favorit sebagai oleh-oleh khas Gorontalo.

    Kombinasi rasa pedas, gurih, dan aroma asap menjadikan swir cakalang cocok dinikmati bersama nasi hangat, nasi kuning, hingga sebagai pelengkap lauk harian.

    Beberapa lokasi di wilayah pesisir Gorontalo dikenal sebagai sentra pengolahan dan penjualan swir cakalang otentik. Desa-desa di Kecamatan Kabila Bone dan Batudaa Pantai,

    “Kalau di Kabupaten Bone Bolango, merupakan contoh daerah yang aktif memproduksi olahan ini secara mandiri,” kata Warga Lanti lokal.

    Produk swir cakalang dari wilayah ini telah menjangkau pasar lokal hingga nasional. Bahkan mulai merambah pasar digital melalui platform e-commerce lokal.

    “Ada yang sudah menjual produk ikan cakalang swir ke luar negeri juga,” ia menandaskan.

     

    Simak informasi dalam Fokus Pagi edisi (16/4) dengan beberapa topik pilihan di antaranya, 10 Mahasiswa KKN Terseret Arus Sungai, Tiga Tewas, Bus Rombongan Pengantin Terperosok, Kebakaran Rumah, Satu Orang Tewas, Ditikam Seseorang ala Ninja, Polisi Gu…

  • Petaka Tarif Trump, Negara Asia Siap-siap Dijajah AS

    Petaka Tarif Trump, Negara Asia Siap-siap Dijajah AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintahan Trump dilaporkan akan menekan India untuk membuka penuh akses pasar e-commerce mereka yang bernilai US$125 miliar (Rp2.109 triliun) kepada raksasa online seperti Amazon dan Walmart.

    Menurut laporan Financial Times yang dikutip Reuters, Rabu (23/4/2025), tekanan ini akan menjadi bagian dari pembahasan luas dalam perundingan perjanjian dagang antara AS dan India.

    Selain e-commerce, sektor lain seperti makanan hingga otomotif juga akan masuk dalam agenda diskusi. Hal ini akan membuat India berada dalam posisi dilema dalam memprioritaskan pertumbuhan industri lokal dan melindungi UMKM dari gempuran e-commerce asing dari AS.

    Saat ini, Amazon dan Walmart beroperasi di India melalui unit lokal, tetapi menghadapi berbagai pembatasan pemerintah setempat. Kedua perusahaan dilarang memegang inventaris secara langsung dan menjual produk ke konsumen, berbeda dengan perusahaan domestik seperti Reliance yang bebas membuka toko fisik dan mengoptimalkan jaringan ritelnya untuk menjangkau pasar nasional.

    Baik Amazon maupun Walmart belum memberikan komentar resmi terkait laporan tersebut.

    Di tengah tekanan ini, India dan AS sedang merundingkan kesepakatan dagang yang diharapkan bisa tercapai sebelum berakhirnya masa tenggang 90 hari atas kenaikan tarif baru AS.

    Penangguhan tarif ini diumumkan Trump pada 9 April lalu bagi negara-negara mitra dagang utama.

    Wakil Presiden AS JD Vance juga telah bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi pada Senin, mempertegas keinginan Washington untuk segera menuntaskan kesepakatan.

    Permintaan dan kebijakan tarif dari pemerintah Trump ini, bukan tidak mungkin Negeri Bollywood itu harus menghadapi “penjajahan ekonomi” dengan perusahaan-perusahaan besar Amerika mendominasi pasar domestik mereka.

    (fab/fab)

  • Pasar Mangga Dua Disorot Amerika Jadi Sarang Barang Palsu, Ekonom Ungkap Hal Ini – Halaman all

    Pasar Mangga Dua Disorot Amerika Jadi Sarang Barang Palsu, Ekonom Ungkap Hal Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Laporan Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) yang kembali menyoroti Indonesia, khususnya Pasar Mangga Dua Jakarta dan platform e-commerce dalam daftar “Notorious Markets”, dinilai merupakan kritik keras yang tidak bisa dipandang sebelah mata. 

    Dalam daftar tersebut, Indonesia dianggap gagal menertibkan peredaran barang palsu dan bajakan, serta tidak cukup melindungi hak kekayaan intelektual. 

    Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat mengatakan, ini adalah isu yang kompleks, menyentuh berbagai aspek mulai dari perdagangan internasional, penegakan hukum, hingga dinamika ekonomi mikro pelaku usaha kecil. 

    “Klaim ini, walau punya dasar yang sahih, perlu dipahami secara kontekstual dan direspons dengan pendekatan seimbang, antara perlindungan pasar domestik dan pemenuhan komitmen global,” papar Achmad dikutip Rabu (23/4/2025).

    Mengapa Indonesia Disorot, Bukan Negara Produsen Besar Seperti Tiongkok?

    Jika kita melihat data global, Tiongkok memang merupakan negara dengan volume produksi barang palsu terbesar di dunia, mencakup lebih dari 70 persen barang bajakan secara global menurut laporan OECD dan EUIPO. 

    Namun, fokus laporan USTR bukan semata-mata pada negara produsen, melainkan pada titik-titik distribusi dan pasar akhir. 

    Dalam hal ini, Indonesia dengan pasar fisik seperti Mangga Dua dan ekosistem digital e-commerce yang longgar regulasinya menjadi titik temu antara produksi luar dan konsumsi domestik.

    “Amerika Serikat tentu punya kepentingan strategis, melindungi brand dan industri mereka dari erosi nilai akibat pemalsuan,” tutur Achmad.

    Ia menyebut, ketika barang palsu yang meniru merek-merek Amerika masuk dan dijual bebas di Indonesia, mereka tidak hanya kehilangan potensi penjualan, tetapi juga menghadapi degradasi reputasi merek. 

    Kondisi ini, disebut Achmad, mendorong AS untuk menekan negara seperti Indonesia agar memperkuat perlindungan HKI, meski negara asal produksi seperti Tiongkok tidak disentuh secara frontal karena kompleksitas hubungan dagang yang lebih besar.

    Lemahnya Penindakan

    Achmad menyampaikan, penegakan hukum terhadap barang palsu di Indonesia, khususnya di ranah digital, masih jauh dari kata optimal. Banyak pelaku usaha menjual barang tiruan secara terang-terangan di marketplace besar tanpa takut sanksi. 

    “Ketidakhadiran sistem filtering yang efektif, lemahnya pengawasan dari pemerintah, serta kurangnya insentif bagi platform digital untuk membersihkan diri dari pedagang ilegal menjadi akar masalah,” ujarnya.

    Ditambah lagi, Achmad menilai, ketentuan hukum seperti UU ITE dan UU Perlindungan Konsumen belum memberikan tekanan yang cukup spesifik terhadap pemalsuan di ranah digital.

    Menurutnya, perdagangan digital menciptakan ruang gelap (black box) di mana identitas pelaku dan asal barang sulit ditelusuri. 

    Pasar Pagi Mangga Dua yang terletak di Jalan Mangga Dua Raya, Jakarta Utara, tetap menjadi pusat belanja fashion yang populer meski usianya sudah mencapai beberapa dekade. Terletak di sebelah ITC Mangga Dua, pasar ini menawarkan berbagai produk fashion dari grosir hingga satuan dengan variasi yang mencakup barang lokal dan impor. (Tribunnews/Galuh Nestiya)

    “Ini memerlukan pembaruan regulasi digital dan kolaborasi aktif antara pemerintah, penyedia platform, dan pemegang hak kekayaan intelektual. Tanpa itu, e-commerce akan terus menjadi jalur aman bagi pelaku pemalsuan,” ujarnya.

    Melihat hal ini, Achmad menyampaikan, sikap pemerintah Indonesia yang selama ini cenderung menunggu laporan dari pemegang merek sebelum menindak pelanggaran HKI harus diubah. 

    Ia menyebut, pendekatan ini hanya menimbulkan kesan bahwa negara bersikap pasif terhadap pelanggaran hukum yang jelas. Perlu ada reposisi paradigma dari sekadar “penegakan berbasis laporan” menuju “penertiban sistemik dan proaktif”.

    “Pemerintah bisa menggunakan pendekatan berbasis data dan teknologi untuk mengidentifikasi titik-titik distribusi barang ilegal, termasuk menerapkan kebijakan sanksi administratif terhadap pasar atau platform yang terbukti membiarkan perdagangan ilegal berlangsung,” katanya.

    Di sisi lain, Achmad meminta kampanye edukasi publik tentang pentingnya membeli produk asli dan dukungan kepada brand lokal juga perlu ditingkatkan.

  • Dampak ekonomi kebijakan reklasifikasi mitra platform menjadi karyawan

    Dampak ekonomi kebijakan reklasifikasi mitra platform menjadi karyawan

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Dampak ekonomi kebijakan reklasifikasi mitra platform menjadi karyawan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 22 April 2025 – 23:45 WIB

    Elshinta.com – Pemaksaan kebijakan ketenagakerjaan (seperti reklasifikasi mitra menjadi karyawan platform atau memaksakan pemberian manfaat setara karyawan) pada sektor mobilitas dan pengantaran digital dapat memberikan dampak negatif yang cukup signifikan terhadap ekonomi Indonesia, termasuk menurunnya pendapatan jutaan UMKM yang bergantung pada platform digital serta meningkatnya pengangguran.

    Kebijakan ini akan menghilangkan kemampuan platform digital sebagai bantalan ekonomi nasional. Efek domino dari kebijakan ini termasuk memperlambat pertumbuhan ekonomi nasional, menimbulkan gejolak sosial politik, dan turunnya kepercayaan investor baik dalam maupun luar negeri, terutama di masa perekonomian dunia yang menantang saat ini

    “Saat ini Industri ojol (ojek online), taksol (taksi online), dan kurol (kurir online) berkontribusi sebesar 2% PDB (Riset ITB tahun 2023). Perubahan status menjadi karyawan akan mengakibatkan banyak hal. Pertama, hanya sebagian kecil dari mitra pengemudi yang bisa terserap (diperkirakan hanya 10-30% mitra yang terserap, atau 70-90% tidak memiliki pekerjaan),” kata Direktur Eksekutif Asosiasi Mobilitas dan Pengantaran Digital Indonesia (Modantara) Agung Yudha kepada media di Jakarta, Selasa (22/4/2025).

    “Kedua, penurunan aktivitas ekonomi digital yang berujung pada penurunan PDB sebesar 5.5% dan 1.4 juta orang kehilangan pekerjaan (Data Svara 2023). Ketiga, dampak total pada perekonomian Indonesia bisa mencapai sekitar Rp 178 triliun, yang mencakup efek lanjutan di sektor lain,” kata Agung Yudha lagi.

    Wacana untuk menjadikan mitra pengemudi dan mitra kurir sebagai pegawai tetap sudah banyak terjadi di berbagai negara, namun hal tersebut bukan berarti serta merta merupakan kebijakan yang harus diikuti oleh Indonesia.

    Direktur Eksekutif  Modantara Agung Yudha juga menjelaskan beberapa negara telah mereklasifikasi Mitra Platform menjadi karyawan maupun memberikan klasifikasi sendiri, namun dengan hak dan manfaat yang menyerupai karyawan. Dampak reklasifikasi tersebut menimbulkan beberapa risiko seperti di Spanyol dengan 48 juta penduduk: jumlah mitra pengemudi menyusut, aplikasi Uber melakukan putus mitra pengemudi, aplikasi Deliveroo hengkang, aplikasi Glovo hanya mampu menyerap sebagian, sehingga 83% mitra diputus mitra dan tidak memiliki kesempatan pendapatan.

    Sementara itu, di Amerika (Seattle, Negara Bagian Washington dengan 8 juta penduduk): sejak diberlakukannya upah minimum, volume pesanan pengiriman makanan melalui UberEats turun 45% karena Uber menaikkan biaya pengiriman dan konsumen tidak menggunakan layanannya karena harga yang lebih tinggi.

    Kemudian, di Singapura (6 juta penduduk): platform menaikkan harga layanan transportasi dan pengantaran online. Lalu di Swiss (Geneva dengan 9 juta penduduk): perkembangan UMKM tersendat, penurunan permintaan terhadap layanan pemesanan makanan sebesar 42%, estimasi potensi pendapatan yang hilang bagi restoran sebesar 16 juta Euro (Rp260 miliar) per tahun dan potensi pendapatan negara atas pajak hilang.

    Bagaimana dengan Indonesia? Dampak ekonomi langsung: pertama, pelanggan kehilangan akses. Konsumen yang mengandalkan delivery karena keterbatasan mobilitas (misalnya orang tua, penyandang disabilitas, atau mereka yang tinggal jauh dari pusat kota) akan sangat terdampak. Jika layanan delivery mencakup makanan, obat-obatan, atau kebutuhan pokok, maka risiko krisis logistik bisa meningkat, apalagi di daerah terpencil atau saat ada bencana/krisis.

    Dampak ekonomi langsung yang kedua adalah penurunan pendapatan. Banyak UMKM menggunakan layanan pengantaran dan mobilitas digital untuk menjangkau pasar yang lebih luas dari sekedar area mereka beroperasi. Tanpa platform, bisnis mereka bisa stagnan atau bahkan rugi. Selain itu, dengan adanya reklasifikasi mitra sebagai pegawai, ada potensi untuk menekan perusahan teknologi pengantaran digital untuk menaikan harga yang dibebankan kepada pengguna layanan. Ini dapat berdampak pada naiknya beban operasional yang lebih besar bagi pengguna terutama UMKM.

    Apalagi bisnis yang sangat bergantung pada delivery seperti restoran, supermarket, apotek, dan e-commerce akan mengalami penurunan penjualan drastis. UMKM yang tidak punya outlet fisik kuat atau tidak punya banyak pelanggan setia akan lebih terdampak: Restoran yang hanya beroperasi secara online akan kehilangan jalur utama penjualan dan hanya dapat bergantung pada area penjualan di mana outlet fisik berada.

    “Shopee, Tokopedia, dan e-commerce lainnya juga bekerja sama dengan layanan kurir instan terjadi penurunan layanan, sehingga bisa memengaruhi kepuasan pelanggan, dan berdampak pada berkurangnya omzet penjualan,” ungkapnya.

    Untuk efek sosial dan tenaga kerja antara lain: ribuan mitra pengemudi kehilangan penghasilan atau pekerjaan, karena serapan tenaga kerja pasti mengalami recruitment barrier, dan hanya sebagian kecil dari mitra pengemudi yang ada sekarang yang bisa terserap (diperkirakan hanya 10-30% yang terserap, atau terjadi penurunan sebesar 70-90%). Ini berarti potensi lonjakan pengangguran informal di kota besar, dan menambah beban negara.

    Pendapatan driver yang cenderung turun itu bisa menurunkan daya beli, yang mempengaruhi sektor lain seperti makanan, kebutuhan pokok, dan layanan finansial (misalnya cicilan motor atau pinjaman online).

    Efek domino ke sektor lain: restoran, toko, dan layanan logistik yang mengandalkan delivery. Dampak lebih jauh jika hal-hal tersebut terjadi: investasi di Indonesia turun dikarenakan hilangnya kepercayaan investor dalam dan luar negeri; penerimaan pajak negara menurun; terjadi gejolak sosial politik dikarenakan kondisi ekonomi yang rentan; dapat berujung pada ketidakstabilan keamanan nasional.

    Untuk multiplier effect, berdasarkan riset dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics, pada tahun 2019, kontribusi industri mobilitas dan pengantaran digital terhadap perekonomian Indonesia mencapai Rp127 triliun.

    Setiap peningkatan sebesar 10% pada jumlah mitra pengemudi, secara signifikan akan berkontribusi pada peningkatan tenaga kerja di industri mikro dan kecil sebesar 3,93%. Diperkirakan Industri ini menaungi lebih dari 1.5 juta UMKM dan perubahan status menjadi karyawan berpotensi mengakibatkan 1,4 juta orang kehilangan kesempatan pendapatan, dan penurunan aktivitas ekonomi digital yang berujung pada penurunan PDB sebesar 5.5% – Svara Institute, 2023

    Jika layanan delivery berkurang drastis hingga 70-90%, dampak ekonominya dapat dihitung berdasarkan kontribusi sektor tersebut (lebih dari Rp89 triliun). Jika menggunakan multiplier ekonomi yang sering digunakan untuk perhitungan sektor jasa (umumnya antara 1,5 hingga 2,5), maka kita bisa memperkirakan efek ekonomi lebih lanjut. Misalnya, jika multiplier rata – rata = 2, maka Rp89 triliun × 2 = Rp178 triliun.

    “Artinya, dampak total pada perekonomian Indonesia bisa mencapai sekitar Rp 178 triliun, yang mencakup efek lanjutan di sektor lain, seperti: UMKM yang bergantung pada pengiriman cepa, ekonomi digital dan jasa  logistik lain, kehilangan pendapatan bagi pekerja di sektor terkait, yang berkurang daya belinya, yang selanjutnya berdampak pada konsumerisme dan sektor ritel,” ungkap Agung menguraikan.daya belinya, yang selanjutnya berdampak pada konsumerisme dan sektor ritel,” ungkap Agung menguraikan.

    Sumber : Antara