Topik: e-commerce

  • Penetrasi dan Edukasi Harus Bersamaan

    Penetrasi dan Edukasi Harus Bersamaan

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Digital (KOMDIGI) menekankan pentingnya mendorong literasi dan edukasi di tengah penetrasi internet di daerah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T) yang meningkat. Tujuannya agar infrastruktur yang telah dibangun memberi dampak positif.  

    Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menekankan agar pemanfaatan infrastruktur internet yang telah dibangun, dapat dipergunakan secara bijak. Pemerintah akan terus melanjutkan program-program yang baik untuk mendorong transformasi digital bagi masyarakat, dengan menghadirkan infrastruktur digital berkualitas.

    “Transformasi digital tidak mungkin terjadi tanpa konektivitas yang baik,” kata Meutya melalui aplikasi Zoom, Kamis (12/6/2025).

    Meutya mengatakan dalam visi besar Presiden Prabowo Subianto, layanan-layanan publik akan dilakukan secara digital, karena itu perlu mempersiapkan sampai ke pelosok dan pos perbatasan untuk bisa terkoneksi.

    Hal ini cukup menantang karena Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas, dengan lebih dari 13.000 kepulauan juga penduduk salah satu terbesar di dunia.

    “Jadi kita tetap membutuhkan waktu untuk membangun serta melakukan edukasi. Pembangunan infrastruktur harus turun berbarengan dengan edukasi,” kata Menkomdigi.

    Untuk mendukung transformasi, Komdigi melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) telah menghadirkan akses internet ke 27.858 lokasi layanan publik melalui kapasitas satelit  SATRIA-1 dan 6.747 lokasi telah menerima sinyal seluler 4G.

    Untuk Provinsi NTT, BAKTI KOMDIGI telah menggelar 584 titik BTS 4G dan USO dan 2691 titik layanan akses internet gratis. Untuk Provinsi Maluku Utara, BAKTI KOMDIGI telah menggelar 497 titik BTS 4G dan USO dan 687 titik layanan akses internet gratis.

    Sementara itu, Gubernur Provinsi NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan infrastruktur digital dan digitalisasi sangat penting, terutama dalam mendukung program One Village One Product (OVOP) di NTT.

    “Kami harapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan digitalisasi, akses ke pasar dan e-commerce menjadi lebih mudah, sehingga produk-produk unggulan dari NTT bisa menjangkau pasar yang lebih luas,” tuturnya.

    Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda menuturkan dengan konektivitas, kualitas layanan kesehatan dan pendidikan dapat meningkat melalui pemanfaatan teknologi. Kami menghadapi kesulitan mencari tenaga pendidik di wilayah kami, namun kini anak-anak bisa belajar secara daring. 

    “Dalam bidang kesehatan, konektivitas memungkinkan kami melakukan telekonsultasi jarak jauh,” ujarnya.

    Jaringan Bakti Tangguh

    Untuk menguji keandalan jaringan di 3T, BAKTI KOMDIGI bersama dengan PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) menggelar kegiatan Monitoring Konektivitas Digital secara daring yang dihadiri langsung oleh Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, melalui platform Zoom Meeting.

    Kegiatan ini melibatkan warga, perangkat desa, tenaga pendidik, serta petugas kesehatan dari 14 titik lokasi layanan publik di tiga provinsi prioritas pembangunan: Maluku Utara, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Dalam sambutan, Menteri Komunikasi dan Digital menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya evaluasi dan pemantauan pemanfaatan infrastruktur konektivitas digital yang telah dibangun oleh pemerintah melalui Badan Layanan Umum BAKTI KOMDIGI.

    Sejak 2025, peningkatan kualitas layanan dilakukan melalui modernisasi jaringan transmisi dari VSAT ke microwave dan penyediaan komitmen Committed Information Rate (CIR) sebesar 8 Mbps per lokasi melalui kerja sama dengan Telkomsat.

    Inisiatif ini diharapkan mampu menunjang produktivitas masyarakat setempat di bidang pendidikan, kesehatan, serta kewirausahaan digital.

  • Cara Tetap Aman dari Serangan Malware Browser yang Kebal Terhadap Antivirus

    Cara Tetap Aman dari Serangan Malware Browser yang Kebal Terhadap Antivirus

    Bisnis.com, JAKARTA — Malware berbasis browser terbaru telah terdeteksi, yang memungkinkan pelaku kejahatan siber mengeksploitasi domain terpercaya seperti Google.com untuk menembus pertahanan antivirus tradisional. Berikut cara untuk menghindarinya.

    Temuan ini diungkap oleh peneliti keamanan dari c/side, yang memperingatkan bahwa teknik serangan ini sangat halus, hanya aktif dalam kondisi tertentu, dan sangat sulit dideteksi baik oleh pengguna awam maupun perangkat lunak keamanan konvensional.

    Serangan ini bermula dari skrip yang disisipkan di situs e-commerce berbasis Magento yang telah dikompromikan. Skrip tersebut mengarah ke URL Google OAuth logout yang tampak sah.

    Namun, URL ini telah dimanipulasi dengan parameter callback khusus yang, setelah diproses, akan menjalankan payload JavaScript berbahaya yang diobfusikasi menggunakan fungsi `eval(atob(…))`. 

    Penggunaan domain Google menjadi inti dari penipuan ini—karena skrip dimuat dari sumber terpercaya, sebagian besar kebijakan keamanan konten (CSP) dan filter DNS akan mengizinkannya tanpa pemeriksaan lebih lanjut.

    Skrip berbahaya ini hanya aktif dalam kondisi tertentu, misalnya jika browser mendeteksi aktivitas otomatisasi atau jika URL mengandung kata “checkout.” Dalam situasi ini, skrip akan diam-diam membuka koneksi WebSocket ke server jahat, memungkinkan penyerang mengirim payload tambahan yang dikodekan dalam base64 dan dieksekusi secara dinamis di browser korban.

    Dengan metode ini, penyerang bisa menjalankan kode secara real-time di sesi browser korban, menyesuaikan aksi jahat dengan perilaku pengguna.

    Dilansir dari TechRadar, Senin (16/6/2025) efektivitas serangan ini sangat dipengaruhi oleh kemampuannya menghindari deteksi. Logika skrip yang diobfusikasi dan pemicuan bersyarat membuatnya hampir mustahil dideteksi oleh antivirus Android terbaik sekalipun maupun pemindai malware statis. 

    Payload JavaScript yang dikirim lewat alur OAuth sah tidak akan diperiksa, ditandai, atau diblokir oleh mayoritas proteksi.

    Filter DNS atau firewall juga tidak efektif, karena permintaan awal menuju domain Google yang sah. Bahkan di lingkungan perusahaan, endpoint protection yang mengandalkan reputasi domain atau tidak memonitor eksekusi skrip dinamis dalam browser kemungkinan besar akan gagal mendeteksi aktivitas ini.

    Bagaimana Melindungi Diri?

    Adapun bagi pengguna umum, risiko tetap tinggi. Peneliti menyarankan beberapa langkah mitigasi berikut untuk menghindari serangan:

    Batasi skrip pihak ketiga

    Pengguna harus mulai membatasi keterlibatan pihak ketiga pada situs yang sensitif, terutama untuk transaksi keuangan. Cara menutup sebagian celah malware untuk masuk ke sistem

    Pisahkan sesi browser

    Untuk beberapa aktivitas penting seperti perbankan online, pengguna harus memisahkan sistem browser. Tujuannya, agar data penting seputar keuangan tidak kesedot, yang dikhawatirkan berdampak pada uang nasabah. 

    Waspada terhadap perilaku situs yang tidak biasa

    Ketika Anda terserang, situs akan melakukan permintaan login ulang atau redirect aneh. Waspada kondisi ini. 

  • Cerita UMKM Berubah Jadi Kafe Modern di Kota Jakarta, Kini Siap Ekspor

    Cerita UMKM Berubah Jadi Kafe Modern di Kota Jakarta, Kini Siap Ekspor

    Jakarta

    Berawal dari tradisi keluarga dan kecintaan pada dunia kuliner, Baker’s Gram kini bersiap mencicipi pasar ekspor. UMKM yang dikelola perempuan bernama Ratna ini telah berkembang dari industri rumahan menjadi kafe modern yang berlokasi di kawasan Gunung Sahari, Jakarta.

    Kisah usaha Ratna dimulai sejak ia masih duduk di bangku SMP, membantu sang ibu yang menggantikan sang kakak mengelola bakery milik keluarga yang terintegrasi dengan bisnis bridal house keluarga.

    “Saat itu, bakery kami menjadi bagian dari layanan komprehensif bridal house, mulai dair busana hingga kue pengantin,” ujar Ratna, Sabtu (14/6/2025).

    Setelah sempat vakum karena renovasi rumah jadi ruko pada 2000, Baker’s Gram resmi hadir kembali pada 5 Desember 2023 dengan konsep café kekinian yang menyajikan aneka roti, kopi, sarapan, hingga hidangan utama seperti chicken steak dan bakmi. Legalitas usahanya pun diperkuat lewat pendirian PT Genta Tata Boga pada Desember 2024, dilengkapi dengan NIB, sertifikasi halal, dan BPOM. N

    Perjalanan usaha Baker’s Gram semakin terarah sejak bergabung sebagai UMKM binaan Rumah BUMN BRI Jakarta pada 2024. Di sini, Ratna aktif mengikuti berbagai pelatihan yang difasilitasi oleh BRI, mulai dari strategi digital marketing, e-commerce, hingga sertifikasi halal self-declare.

    “Saya paling antusias ikut pelatihan marketing digital karena di era sekarang, penjualan online sangat penting,” tuturnya.

    Tenaga kerja Baker’s Gram sendiri didominasi oleh lulusan SMK dan Gen Z yang berperan penting dalam pengelolaan media sosial dan e-commerce.

    “Mereka punya gaya sendiri, penuh semangat, dan cepat beradaptasi dengan dunia digital,” tambah Ratna.

    Ratna pun berpesan bagi pelaku UMKM lainnya untuk tetap terbuka dan semangat belajar.

    “Tetap semangat, terus buka wawasan dan cari produk yang sesuai dengan passion. Ketika produk sudah ditemukan, fokuslah mengembangkannya,” pesannya.

    Baker’s Gram menjadi salah satu bukti nyata komitmen BRI dalam mendorong pemberdayaan UMKM melalui Rumah BUMN. Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menjelaskan bahwa BRI tidak hanya memberikan pelatihan dan pembinaan, tetapi juga dukungan nyata dalam hal teknologi dan akses pasar.

    “BRI terus berkomitmen menjadi mitra utama pertumbuhan UMKM di seluruh Indonesia. Melalui Rumah BUMN, kami tidak hanya memberikan akses pelatihan dan pembinaan, tetapi juga mendukung UMKM dengan teknologi dan akses pasar,” ungkapnya.

    (sls/BRI)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Dari Kulit Kurban Jadi Rezeki: Cerita Perajin Kerupuk Sodo Gunungkidul

    Dari Kulit Kurban Jadi Rezeki: Cerita Perajin Kerupuk Sodo Gunungkidul

    Pasar kerupuk kulit sendiri cukup menjanjikan, terutama menjelang musim liburan atau hajatan. Camilan gurih berbahan dasar kulit sapi ini masih digemari berbagai kalangan, bahkan menjadi ikon khas di beberapa daerah. Menariknya, kerupuk kulit produksi Kalurahan Sodo kini tidak hanya dinikmati oleh masyarakat lokal atau wilayah DIY saja. Pasarnya telah merambah ke berbagai kota besar di Pulau Jawa seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya, bahkan sampai ke luar Pulau Jawa seperti Lampung, Palembang, Pontianak, hingga Makassar. “Biasanya lewat pengepul atau pesanan toko oleh-oleh. Tapi ada juga yang dikirim langsung lewat ekspedisi. Permintaan dari luar Jawa justru makin naik dalam beberapa tahun terakhir,” terang Susilo.

    Menurutnya, konsumen dari luar daerah menyukai kerupuk rambak produksi Gunungkidul karena teksturnya yang renyah, rasa gurih yang khas tanpa terlalu banyak tambahan penyedap, dan kualitas bahan baku yang masih terjaga. Sebagian pengrajin bahkan mulai menjalin kerja sama dengan reseller dan toko oleh-oleh di luar daerah. Beberapa telah memanfaatkan media sosial dan e-commerce untuk menjangkau pasar lebih luas. Namun demikian, belum semua pelaku UMKM di Kalurahan Sodo memiliki akses atau kemampuan untuk promosi digital secara optimal. “Kalau ada pelatihan online marketing atau bantuan kemasan modern, kami yakin rambak dari Sodo bisa bersaing dengan produk dari daerah lain. Sekarang saja banyak yang repeat order dari pelanggan luar Jawa,” tambahnya.

    Meski demikian, tantangan tetap ada. Selain keterbatasan tenaga kerja dan alat produksi, perubahan cuaca yang tak menentu bisa mengganggu proses penjemuran. Di sisi lain, kebutuhan akan alat pengering modern seperti oven atau dehydrator skala besar menjadi salah satu aspirasi utama pelaku usaha.

    Tak hanya Susilo, beberapa pengrajin lain di wilayah Sodo dan sekitarnya juga mengalami hal serupa. Bahkan menurut keterangan beberapa perajin kerupuk kulit setempat, jumlah produksi kerupuk meningkat hampir dua kali lipat dibanding bulan biasa. “Ini memang masa panen bagi kami. Tapi juga masa paling sibuk,” ujar salah satu anggota kelompok.

    Kondisi ini menunjukkan bahwa perayaan keagamaan seperti Iduladha tidak hanya membawa berkah spiritual, tapi juga berkah ekonomi bagi pelaku usaha kecil seperti pengrajin kerupuk rambak.

    Namun, untuk benar-benar bisa memanfaatkan momen ini, diperlukan kesiapan dari sisi produksi, penyimpanan, hingga distribusi. Jika dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin Kalurahan Sodo bisa dikenal lebih luas sebagai sentra produksi kerupuk kulit sapi khas Gunungkidul, sekaligus membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar dan memperkuat ketahanan ekonomi lokal. “Harapan kami, ada perhatian dari pemerintah juga untuk bantu pelatihan, alat, atau bahkan pemasaran. Supaya usaha kecil seperti kami bisa lebih maju,” pungkasnya.

  • Kisah Sukses Baker’s Gram, Bukti BRI dan Rumah BUMN Cetak UMKM Siap Ekspor – Page 3

    Kisah Sukses Baker’s Gram, Bukti BRI dan Rumah BUMN Cetak UMKM Siap Ekspor – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Beberapa perjalanan usaha sering kali berawal dari kecintaan pada tradisi keluarga. Inilah yang dialami Ratna, pemilik Baker’s Gram, sebuah UMKM di bidang kuliner yang telah berevolusi dari industri rumahan menjadi café modern dengan visi ekspor global.

    Awal mula usaha ini dirintis sejak Ratna duduk di bangku SMP, membantu ibunya yang menggantikan sang kakak mengelola bakery di sebuah bridal house keluarga. “Saat itu, bakery kami menjadi bagian dari layanan komprehensif bridal house, mulai dari busana hingga kue pengantin,” ujarnya.

    Setelah sempat vakum karena renovasi rumah menjadi ruko pada tahun 2000, semangat berwirausaha kembali tumbuh saat anak-anak telah dewasa. Maka lahirlah kembali brand Baker’s Gram pada 5 Desember 2023.

    Kini, usaha tersebut tidak hanya menjual roti dan kue, tetapi juga menghadirkan konsep café yang nyaman di kawasan Gunung Sahari, Jakarta, lengkap dengan menu kopi, sarapan, dan hidangan utama seperti chicken steak dan bakmi.

    Ratna mendirikan badan hukum dengan nama PT Genta Tata Boga pada akhir Desember 2024 sebagai bentuk kepatuhan terhadap regulasi pemerintah. Legalitas usaha kini telah lengkap, termasuk NIB, sertifikasi halal, dan BPOM.

    Dalam proses tumbuh kembang usahanya, Ratna bergabung sebagai UMKM binaan Rumah BUMN BRI Jakarta sejak tahun 2024. Di sini, ia aktif mengikuti berbagai pelatihan seperti strategi digital marketing, e-commerce, hingga sertifikasi halal self-declare. “Saya paling antusias ikut pelatihan marketing digital, karena di era sekarang, penjualan online sangat penting,” tuturnya.

    Dukungan penuh dari BRI juga menjadi faktor penting dalam perjalanan Baker’s Gram. Melalui Rumah BUMN Jakarta, BRI juga memberikan kemudahan layanan transaksi keuangan digital seperti EDC Merchant dan QRIS.

    “BRI terus berkomitmen menjadi mitra utama pertumbuhan UMKM di seluruh Indonesia. Melalui Rumah BUMN, kami tidak hanya memberikan akses pelatihan dan pembinaan, tetapi juga mendukung UMKM dengan teknologi dan akses pasar,” ujar Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi.

    Tenaga kerja café ini juga didominasi oleh lulusan SMK dan Gen Z yang aktif dalam pengelolaan media sosial dan platform e-commerce. “Mereka punya gaya sendiri, penuh semangat, dan cepat beradaptasi dengan dunia digital,” ujar Ratna.

    Saat ini, Baker’s Gram sedang bersiap untuk langkah besar berikutnya: ekspor ke pasar internasional. Jika tak ada aral melintang, mereka akan mengikuti pameran produk UMKM Indonesia di Istanbul pada September 2025, bekerja sama dengan KJRI Istanbul dan Kementerian terkait.

    Sebagai pesan untuk sesama pelaku UMKM, Ratna menegaskan pentingnya semangat dan keterbukaan belajar. “Tetap semangat, terus buka wawasan dan cari produk yang sesuai dengan passion. Ketika produk sudah ditemukan, fokuslah untuk mengembangkannya,” pungkasnya.

  • Kisah Sukses Baker’s Gram, Bukti BRI dan Rumah BUMN Cetak UMKM Siap Ekspor – Page 3

    Kisah Sukses Baker’s Gram, Bukti BRI dan Rumah BUMN Cetak UMKM Siap Ekspor – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Beberapa perjalanan usaha sering kali berawal dari kecintaan pada tradisi keluarga. Inilah yang dialami Ratna, pemilik Baker’s Gram, sebuah UMKM di bidang kuliner yang telah berevolusi dari industri rumahan menjadi café modern dengan visi ekspor global.

    Awal mula usaha ini dirintis sejak Ratna duduk di bangku SMP, membantu ibunya yang menggantikan sang kakak mengelola bakery di sebuah bridal house keluarga. “Saat itu, bakery kami menjadi bagian dari layanan komprehensif bridal house, mulai dari busana hingga kue pengantin,” ujarnya.

    Setelah sempat vakum karena renovasi rumah menjadi ruko pada tahun 2000, semangat berwirausaha kembali tumbuh saat anak-anak telah dewasa. Maka lahirlah kembali brand Baker’s Gram pada 5 Desember 2023.

    Kini, usaha tersebut tidak hanya menjual roti dan kue, tetapi juga menghadirkan konsep café yang nyaman di kawasan Gunung Sahari, Jakarta, lengkap dengan menu kopi, sarapan, dan hidangan utama seperti chicken steak dan bakmi.

    Ratna mendirikan badan hukum dengan nama PT Genta Tata Boga pada akhir Desember 2024 sebagai bentuk kepatuhan terhadap regulasi pemerintah. Legalitas usaha kini telah lengkap, termasuk NIB, sertifikasi halal, dan BPOM.

    Dalam proses tumbuh kembang usahanya, Ratna bergabung sebagai UMKM binaan Rumah BUMN BRI Jakarta sejak tahun 2024. Di sini, ia aktif mengikuti berbagai pelatihan seperti strategi digital marketing, e-commerce, hingga sertifikasi halal self-declare. “Saya paling antusias ikut pelatihan marketing digital, karena di era sekarang, penjualan online sangat penting,” tuturnya.

    Dukungan penuh dari BRI juga menjadi faktor penting dalam perjalanan Baker’s Gram. Melalui Rumah BUMN Jakarta, BRI juga memberikan kemudahan layanan transaksi keuangan digital seperti EDC Merchant dan QRIS.

    “BRI terus berkomitmen menjadi mitra utama pertumbuhan UMKM di seluruh Indonesia. Melalui Rumah BUMN, kami tidak hanya memberikan akses pelatihan dan pembinaan, tetapi juga mendukung UMKM dengan teknologi dan akses pasar,” ujar Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi.

    Tenaga kerja café ini juga didominasi oleh lulusan SMK dan Gen Z yang aktif dalam pengelolaan media sosial dan platform e-commerce. “Mereka punya gaya sendiri, penuh semangat, dan cepat beradaptasi dengan dunia digital,” ujar Ratna.

    Saat ini, Baker’s Gram sedang bersiap untuk langkah besar berikutnya: ekspor ke pasar internasional. Jika tak ada aral melintang, mereka akan mengikuti pameran produk UMKM Indonesia di Istanbul pada September 2025, bekerja sama dengan KJRI Istanbul dan Kementerian terkait.

    Sebagai pesan untuk sesama pelaku UMKM, Ratna menegaskan pentingnya semangat dan keterbukaan belajar. “Tetap semangat, terus buka wawasan dan cari produk yang sesuai dengan passion. Ketika produk sudah ditemukan, fokuslah untuk mengembangkannya,” pungkasnya.

  • Bangkitnya Raja HP Setelah Dihantam Petaka Bertubi-tubi

    Bangkitnya Raja HP Setelah Dihantam Petaka Bertubi-tubi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Setelah beberapa kuartal mengalami penurunan penjualan di China, iPhone akhirnya bangkit dan mendadak laku keras. Hal ini mendorong pertumbuhan penjualan iPhone global sebesar 15% secara tahun-ke-tahun (YoY) untuk periode April-Mei 2025.

    Performa ini mencatat performa dua bulanan tertinggi bagi Apple sejak pandemi Covid-19, menurut data dari firma riset Counterpoint.

    Peningkatan penjualan global disokong oleh performa moncer di dua negara kunci Apple, yakni AS dan China. Salah satu pemicu pembelian yang meningkat adalah kekhawatiran tarif tinggi, sehingga banyak yang buru-buru memborong iPhone sebelum ada kenaikan harga.

    Selain AS dan China, penjualan iPhone juga mencatat peningkatan dari negaa-negara lain seperti Jepang, India, dan beberapa wilayah di Timur Tengah, menurut Counterpoint.

    “Performa iPhone di kuartal-II (Q2) tampak menjanjikan saat ini. Namun, seperti biasa, perubahan arah akan ditentukan oleh dua pasar utama, AS dan China,” kata analis senior Counterpoint, Ivan Lam, dikutip dari Reuters (13/6/2025).

    Data dari lembaga Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi China yang berafiliasi dengan pemerintah menunjukkan pengapalan HP merek asing ke China sepanjang April 2025 meningkat menjadi 3,52 juta unit dibandingkan 3,50 juta unit pada periode yang sama tahun lalu.

    Selain tantangan tarif, Apple juga menghadapi persaingan sengit dengan pemain lokal di China. Apple mengatasinya dengan menggelar diskon gila-gilaan demi menarik minat beli masyarakat terhadap iPhone.

    Platform e-commerce China terpantau menawarkan diskon hingga 2.530 yuan (Rp5,7 jutaan) untuk model iPhone 16 teranyar pada Mei 2025. Hal ini terbukti efektif menggenjot penjualan di pasar HP terbesar di dunia dan membantu membangkitkan kembali kejayaan Apple.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kecerdasan Buatan dan Pemberdayaan Ekonomi

    Kecerdasan Buatan dan Pemberdayaan Ekonomi

    Bisnis.com, JAKARTA — Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) merupakan teknologi canggih berkemampuan serba guna. AI telah menjadi topik yang makin populer di masyarakat dalam beberapa tahun terakhir.

    Teknologi canggih dengan kemampuan serba guna (Bieger dkk., 2016), antara lain dipakai oleh komputer sebagai mesin membantu individu, manager perusahaan, atau pejabat pemerintah untuk belajar pengetahuan baru (tanpa duduk dibangku sekolah), untuk memecahkan masalah baru yang luas, membantu memberi arah pada adaptasi terhadap tuntutan baru, dan melakukan tugas-tugas yang sseharusnya dilakukan oleh manusia.

    Dari menjalankan kendaraan tanpa pengemudi manusia, hingga asisten virtual di ponsel pintar kita, AI sedang merubah cara hidup dan gaya kerja kita. Tapi apakah Anda tahu bahwa AI juga merupakan General Purpose Technology yang memiliki pengaruh besar pada pertumbuhan ekonomi?

    Mari kita jelajahi lebih lanjut mengenai keperkasaan AI, jenis-jenisnya, manfaatnya, serta hubungannya dengan General Purpose Technology dan pertumbuhan ekonomi.

    AI memiliki kapasitas sebagai General Purpose atau “Omni-Use” Technology. Menurut Klinger Dkk. (2018), teknologi tujuan umum (General Purpose Technology atau GPT) atau “Omni-Use”, merujuk pada jenis teknologi yang memiliki kemampuan untuk mengubah cara kerja dan kehidupan manusia secara signifikan.

    Ia merupakan fondasi bagi berbagai inovasi dan transformasi di beragam sektor ekonomi. Dari bergerak secara fisik seperti pada mesin uap (1698) dan listrik (1879), lalu bergerak secara digital (secara maya) pada komputer(1946), semikonduktor (1947), internet (1987), dan AI (sekarang) dengan kepandaian seperti pikiran manusia, yang disebut teknologi “deep learning” adalah contoh teknologi umum yang telah mempengaruhi dunia kita (Perez, 2010).

    Pada masa lalu, mesin uap adalah salah satu jenis teknologi umum (yang bergerak secara fisik) yang memberdayakan produksi massal dengan memanfaatkan mesin-mesin mekanistik. Hal ini membuka jalan bagi perkembangan industri selanjutnya pada manufaktur seperti otomotif, tekstil, dan elektronik.

    Kemudian ada tenaga listrik sebagai teknologi umum lainnya, dari sumberdaya aliran air secara fisik. Dari perkembangan masa lalu ke masa kini, penggunaan listrik sebagai sumber energi utama telah menghadirkan revolusi dalam transportasi, pencahayaan kota-kota besar, serta peternakan modern dengan peralatan canggih.

    Kemudian perkembangan masa kini, internet juga termasuk dalam kategori General Purpose Technology karena mampu menghubungkan orang-orang dari seluruh dunia melalui jaringan komunikasi digital.

    Hal ini berdampak besar pada bisnis e-commerce, pemasaran digital, pendidikan online, hingga “e-business” yang melancarkan arus pergerakan barang jasa pada logistik yang melibatkn banyak pemasok bisnis (Janssen & Sol, 2000).

    Selanjutnya perkembangan masa kini ke masa depan, kita juga menyaksikan perkembangan pesat AI sebagai salah satu bentuk teknologi umum terbaru. AI dapat digunakan dalam banyak bidang termasuk analisis data yang kompleks, pengambilan keputusan cerdas secara otomatis hingga implementasi robotika canggih.

    AI dan Kesejahteraan Publik

    Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa General Purpose Technology adalah teknologi yang memiliki dampak luas dan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menyejahterakan masyarakat secara luas.

    AI adalah teknologi yang berfokus pada pengembangan penalaran, pengetahuan, dan sistem untuk melakukan tugas-tugas cerdas apapun tanpa bantuan manusia. AI memungkinkan mesin pintar pada komputer untuk mengenali pola suatu gejala, belajar dari pengalaman untuk diperkuat atau dihindari, serta membuat keputusan sekalipun kompleks.

    Tidak sebagai program yang hanya menjalankan perintah tertentu, AI menggunakan algoritma (proses kerja yang harus diikuti) dan data serta informasi untuk mempelajari lingkungan sekitarnya.

    Dengan kemampuan ini, AI dapat mengevaluasi situasi secara real-time dan merespons yang tepat dengan cara yang optimal.

    Penerapan praktis dari teknologi ini sangat luas. Misalnya dalam industri otomotif, mobil otonom menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk mengemudi sendiri dengan aman dan efisien.

    Di dunia kesehatan, aplikasi medis berbasis AI membantu mendiagnosis penyakit lebih cepat dan akurat, dan menyediakan obat dengan tkaran yang tepat sesuai dengan ketentuan dokter.

    Kesimpulan. Kemampun dan manfaat AI sangat luas dan tidak terbatas pada beberapa contoh di atas. Teknologi ini terus berkembang pesat sehingga di masa depan memberi banyak pelbagai inovasi. Bagi individu maupun organisasi yang mampu memanfaatkannya dengan bijak, AI dapat menjadi alat yang sangat memberdayakan dalam kehidupan, seperti pendidikan di sekolah atau belajar sendiri, kesehatan, transportasi, produksi, belanja dan lainnya.

  • Iduladha Bikin UMKM Kerupuk Kulit Gunungkidul Panen 5 Ton

    Iduladha Bikin UMKM Kerupuk Kulit Gunungkidul Panen 5 Ton

    Gunungkidul, Beritasatu.com – Iduladha 1446 H/2025 M membawa berkah besar bagi para pelaku UMKM kerupuk kulit sapi di Kelurahan Sodo, Kapanewon Paliyan, Gunungkidul, Yogyakarta. Pasokan kulit sapi dari hewan kurban melimpah, membuat produksi kerupuk rambak melonjak hingga 5 ton dalam sepekan terakhir atau naik dua kali lipat dari hari biasa.

    “Ini benar-benar berkah tahunan. Kulit sapi banyak masuk, dan harganya lebih murah,” kata Susilo (35), perajin kerupuk kulit dari Padukuhan Sidorejo kepada Beritasatu.com, Jumat (13/6/2025).

    Harga kulit sapi basah yang biasanya Rp 30.000 per kilogram turun drastis menjadi Rp 8.000 – Rp 10.000. Penurunan ini bukan karena kualitas buruk, melainkan karena pasokan yang sangat tinggi setelah Iduladha.

    Namun, perajin harus bekerja ekstra cepat karena kulit sapi tidak bisa disimpan lama. Jika tak segera diolah, kulit akan membusuk.

    Pembuatan kerupuk kulit cukup panjang, mulai dari pembersihan, perebusan, penjemuran, pengirisan, penggorengan, hingga pengemasan. Dalam kondisi ideal, semua tahapan bisa selesai dalam beberapa hari, tetapi tergantung juga pada cuaca.

    Kerupuk kulit asal Kalurahan Sodo tak hanya laris di Yogyakarta, tetapi juga telah merambah kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya. Bahkan juga luar Pulau Jawa, seperti Lampung, Palembang, Pontianak, dan Makassar. Tekstur renyah dan rasa gurih jadi daya tarik utamanya.

    “Permintaan dari luar Jawa justru meningkat dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Susilo.

    Beberapa perajin telah bermitra dengan reseller dan toko oleh-oleh, serta mulai memanfaatkan media sosial dan e-commerce. Namun, masih banyak pelaku UMKM yang belum optimal dalam promosi digital.

    Meskipun potensi pasarnya besar, para pelaku usaha masih menghadapi kendala seperti keterbatasan tenaga kerja, peralatan produksi, serta cuaca yang tak menentu. Alat pengering modern, seperti oven atau dehydrator skala besar sangat dibutuhkan untuk mempercepat proses produksi.

    “Kalau ada pelatihan online marketing atau bantuan kemasan modern, kami yakin rambak dari Sodo bisa bersaing,” tambah Susilo.

    Para perajin berharap adanya dukungan dari pemerintah berupa pelatihan, bantuan alat produksi, hingga strategi pemasaran, agar UMKM kerupuk kulit di Gunungkidul bisa tumbuh lebih kuat dan menjadi penopang ekonomi lokal jangka panjang.

  • Banyak Desa Belum Tersentuh Internet

    Banyak Desa Belum Tersentuh Internet

    Bisnis.com, KUPANG — Presiden Prabowo Subianto memiliki segudang pekerjaan rumah perihal pemerataan konektivitas. Ratusan titik belum terhubung internet di tengah seluruh proses pelayanan dan laporan pemerintah yang telah berjalan lewat digital.

    Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan mengapresiasi atas dukungan yang telah diberikan pemerintah pusat dalam bentuk pembangunan jaringan dan peningkatan kapasitas konektivitas digital. Namun, dia menegaskan kebutuhan akan Base Transceiver Station (BTS) di 900 titik blankspot masih sangat mendesak. 

    “Kami masih membutuhkan BTS kira-kira di 900 titik area blankspot,” ujar Laka Lena, Kamis (12/6/2025).

    Selain itu, NTT juga membutuhkan pengembangan infrastruktur TIK dan jaringan fiber optik hingga ke tingkat desa agar pelayanan publik dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

    Dia menuturkan saat ini pemerintah Provinsi NTT tengah mendorong program digitalisasi sebagai strategi utama untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). 

    Laka Lena menargetkan PAD NTT dapat naik dua kali lipat, dari Rp1,4 triliun menjadi Rp2,8 triliun. 

    Dia menilai digitalisasi sangat penting untuk mendorong pertumbuhan usaha kecil menengah, memperluas akses pasar melalui e-commerce, serta memastikan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah.

    Senada dengan Gubernur NTT, Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda juga menyoroti pentingnya konektivitas internet, terutama di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal). 

    Menurutnya, keterbatasan akses internet menghambat upaya digitalisasi di sektor pendidikan, kesehatan, dan pariwisata. 

    “Konektivitas menjadi kebutuhan utama untuk kita di daerah 3T. Membuka lebih banyak akses adalah jembatan untuk masa depan bagi anak-anak kami di Maluku Utara,” ujar Sherly.

    Dia juga menekankan pentingnya literasi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet secara positif dan menghindari dampak negatifnya. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mensosialisasikan literasi digital seiring dengan perluasan jaringan internet ke desa-desa.

    Sherly berharap pemerintah pusat melalui Komdigi dapat mempercepat pembangunan infrastruktur digital, terutama di desa-desa yang masih blankspot.

    Dengan pemerataan akses internet, diharapkan seluruh masyarakat NTT dan Maluku Utara dapat menikmati manfaat digitalisasi, meningkatkan produktivitas, dan mendorong kemajuan daerah secara menyeluruh.

    Warga mengakses internet

    Lemot

    Sementara itu, Warga Desa Kalali, Kupang, NTT, Yahfed Lasena mengatakan layanan internet di desa kurang cepat. Dia menduga hal tersebut disebabkan makin banyaknya orang yang menggunakan internet. 

    Jika 2 tahun lalu satu rumah hanya memiliki satu smartphone, sekarang satu rumah memiliki empat smartphone. Sementara itu di Desa Kalali hanya terdapat satu pemancar internet dengan kecepatan 4 Mbps dan jangkauan 200 meter.

    Pemancar tunggal itu menjadi rebutan ratusan warga yang ingin belajar, bekerja, dan beraktivitas dari jarak jauh. Alhasil, sebagian dari warga Desa Kalali harus bergadang hingga jam 1 malam untuk bergantian, sekaligus menunggu trafik internet sepi pengguna. Jika sepi, warga dapat mengirim file hingga mendaftar untuk masuk sekolah. Internet berjalan lebih cepat ketika yang menggunakan internet hanya 2-4 orang saja.

    “Mereka bergadang kadang hingga jam 2 malam hanya untuk mengirim laporan atau mengikuti tes online. Mereka datang dari jauh ke sini malam-malam,” ungkap Yahfed kepada Bisnis.

    Yahfed kondisi ini membaik ke depan, agar tidak ada masyarakat yang berebut internet dan seluruh aktivitas di tengah era digital yang cepat ini, berjalan lebih mulus. 

    Sementara itu di Halmahera Barat, Maluku Utara, Kepala Desa Sasur Inkaryanto Saba menyampaikan apresiasi kepada Bakti yang telah membawa akses internet ke Desa Sasur. 

    Namun, dia juga menyoroti berbagai kendala yang masih dihadapi warganya akibat keterbatasan kapasitas jaringan yang tidak seimbang dengan jumlah pengguna.

    Desa Sasur dan Sasur Pantai saat ini hanya dilayani oleh satu menara telekomunikasi. 

    Jarak antara kedua desa sekitar 300 hingga 400 meter, namun kualitas jaringan di Sasur Pantai sangat lemah. Inkaryanto mencontohkan, untuk mengirim foto lewat WhatsApp, warga harus menunggu hingga dua menit hanya untuk mendapatkan tanda centang satu dan dua. Sementara untuk panggilan telepon, suara yang terdengar sering kali berisik dan tidak jelas. 

    “Ketika kita browsing itu selalu lemot,” tambahnya.

    Internet di Desa Sasur umumnya digunakan untuk mencari informasi dan bermain media sosial. Namun, keterbatasan jaringan membuat pemanfaatan internet belum optimal, termasuk untuk pengelolaan administrasi desa.

    Sementara itu Direktur Utama Bakti Fadhilah Mathar menyampaikan total infrastruktur telekomunikasi yang dibangun Bakti di NTT mencapai 1.147 infrastruktur yang terdiri dari akses internet berbasis satelit dan BTS 4G. 

    Untuk Maluku Utara, total infrastruktur yang telah dibangun mencapai 1.658 infrastruktur, dengan lebih dari 50% infrastruktur dibangun pada kabinet Merah Putih atau pada saat pemerintah Prabowo Subianto. 

    “Ini juga bisa membuktikan bahwa betapa akseleratifnya Komdigi di bawah kepemimpinan Ibu Meutya Hafid,” kata wanita yang akrab disapa Indah. 

    Indah mengatakan ke depan Bakti akan fokus meningkatkan bandwidht akses internet dan memperbaiki kualitas BTS 4G yang telah dibangun.