Topik: e-commerce

  • Nusantara Communities, Super-App Berbasis Web3 Buka Peluang Ekonomi untuk Komunitas di Indonesia

    Nusantara Communities, Super-App Berbasis Web3 Buka Peluang Ekonomi untuk Komunitas di Indonesia

    Liputan6.com, Jakarta – PT Zocial Teknologi Indonesia (ZTI), perusahaan teknologi asal Indonesia, memperkenalkan Nusantara Communities, Super-app Social Commerce BerbasisWeb3 yang dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi komunitas di seluruh Indonesia.

    ZTI juga mengumumkan bahwa Ikatan Alumni Universitas Trisakti (IKA USAKTI) telah mengadopsi platform ini.

    Nusantara Communities dirancang dan dibuat untuk memfasilitasi kebutuhan beragam komunitas yang ada di Indonesia akan aplikasi yang bisa mempermudah komunikasi, kolaborasi bahkan transaksi keuangan dan perdagangan dalam sebuah komunitas.

    “Kami percaya bahwa E-commerce akan bertransformasi menjadi Social E-commerce dalam waktu dekat, dan Nusantara Communities merupakan platform super-aplikasi yang kuat untuk mempercepat transisi ini,” kata Rick Bleszynski, Pendiri dan Komisaris ZTI dalam keterangan tertulis.

    “Nusantara Communities memberdayakan komunitas, baik kecil maupun besar, untuk memperluas jangkauan anggota dan menciptakan lebih banyak peluang ekonomi bagi seluruh anggotanya,” tambahnya.

    Mengutip dari situs precedenceresearch.com, pasar perdagangan sosial global diperkirakan akan mencapai sekitar $1,66 triliun pada tahun 2025, naik dari $1,26 triliun pada tahun 2024, mencerminkan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sekitar 31,7% dari tahun 2024 hingga 2034.

    Nusantara Communities menawarkan beragam fitur yang dapat dioptimalkan oleh anggota komunitas; mulai dari layanan media sosial, pertukaran pesan, marketplace, dan fintech.

    Anggota komunitas dapat menggunakan aplikasi ini untuk memposting, membeli, dan menjual barang serta jasa di dalam komunitasnya.

    Pengguna juga dapat menemukan merek lokal dan berbelanja di marketplace yang tersedia. Selain itu pengguna juga dapat memanfaatkan diskon untuk membeli kebutuhan seperti pakaian, minuman, makanan, obat-obatan, dan lainnya.

    Fitur lain termasuk dompet digital untuk pengisian saldo dan berbagai pembayaran. Anggota juga dapat mengikuti pertemuan virtual, kelas, seminar, hingga streaming langsung untuk pertemuan, doa bersama, acara memasak, dan kegiatan belanja.

    PT Zocial Teknologi Indonesia juga mengumumkan bahwa saat ini Ikatan Alumni Universitas Trisakti (IKA USAKTI) juga telah mengadopsi platform ini untuk digunakan oleh ratusan ribu anggotanya.

    “Kami turut bangga menjadi satu di antara komunitas yang menjadi pionir pengguna platform ini. Apa yang ditawarkan oleh Nusantara Communities sejalan dengan salah satu misi IKA USAKTI yakni menghasilkan sinergitas dan solidaritas kebersamaan antara Ikatan Alumni Universitas Trisakti dengan lembaga lain di bawah naungan Yayasan Trisakti,” ujar TB.Robby Budiansyah, Ketua Umum IKA USAKTI.

    Melalui pengunduhan dan aktivasi aplikasi di perangkat seluler, pengguna Nusantara Communities dapat memilih komunitas mereka, dan secara otomatis akan mendapatkan kartu anggota digital yang memberikan akses ke layanan, termasuk diskon khusus bagi komunitas tersebut.

    Nusantara Communities tersedia untuk diunduh di Google Play Store dan Apple App Store.

  • Dorong Industri Kosmetik, BPOM Lakukan Hal Ini!

    Dorong Industri Kosmetik, BPOM Lakukan Hal Ini!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) mendukung penuh merek lokal untuk tumbuh dan menjadi “Raja” di negeri sendiri. Berkaitan dengan hal tersebut, BPOM RI mengungkapkan sejumlah “jurus” untuk menjaga dan melindungi popularitas merek lokal di industri kecantikan.

    Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia telah memiliki lebih dari 400 ribu jenis produk kecantikan. Selain itu, setiap tahunnya BPOM RI telah mengeluarkan lebih dari 84 ribu nomor izin edar baru untuk produk-produk tersebut.

    “Hal ini menunjukkan bahwa geliat ekonomi produk lokal itu meningkat luar biasa juga. Tiap tahun meningkat,” kata Taruna dalam kepada CNBC Indonesia dalam program “Road to CNBC Indonesia Awards 2024”, Selasa (12/11/2024).

    “Proses peningkatan ini menunjukkan bahwa kita (Indonesia) punya sumber daya, baik itu sumber daya alam, sumber daya kosmetik, sangat banyak,” sambungnya.

    Di tengah meroketnya popularitas merek lokal, BPOM RI menyadari bahwa industri kecantikan di Indonesia mengalami sejumlah tantangan, salah satunya adalah banyaknya produk impor alias dari luar negeri.

    Taruna mengatakan, sebagian produk kecantikan impor memang mendapatkan nomor izin edar dari BPOM RI. Namun, tak sedikit juga produk yang tidak mendapatkan nomor izin edar alias ilegal. Biasanya, produk-produk ilegal dari luar negeri itu masuk melalui jasa titip hand carry.

    Menurut Taruna, hal ini terjadi sebagai salah satu konsekuensi dari perkembangan teknologi. Ia mengungkapkan, umumnya produk-produk ilegal beredar di masyarakat melalui e-commerce.

    “Biasanya, dia (produk impor tanpa nomor izin edar) masuk ke Indonesia mungkin lewat hand carry atau lewat apa secara ilegal. Artinya di situ dia tidak bayar pajak ke negeri kita,” jelas Taruna.

    “Kita paham bahwa karena pada umumnya dipasarkan secara online atau e-commerce. Akhirnya, kan, kalau rakyat kita membutuhkan produk dari luar, dia tinggal pesan lewat Paypal, Amazon, Tokopedia, atau apa, kan, gitu, terus dikirim ke sini (Indonesia),” lanjutnya.

    Demi melindungi produk dalam negeri, BPOM RI akan memperketat proses beredarnya produk impor di Indonesia, salah satunya melalui syarat surat keterangan surat izin impor. Dalam hal ini, BPOM RI akan bekerja sama dengan Kementerian/Lembaga terkait, seperti Bea Cukai, Kementerian Perdagangan, hingga Kementerian Perindustrian.

    “Domain yang dimiliki BPOM adalah nomor izin edar. Kemudian kalau dia impor, negara kita mempersyaratkan yang namanya surat keterangan izin impor. Nah, artinya harus ada juga itu kalau diimpor,” jelas Taruna.

    Secara independen, Taruna menjelaskan bahwa BPOM RI memiliki wewenang untuk melakukan penindakan terhadap produk-produk ilegal atau mengandung bahan-bahan berbahaya bagi konsumen. Menurutnya, BPOM memiliki wewenang saat sebelum dan setelah dipasarkan.

    “Dalam konteks yang lebih spesifik lagi, BPOM memiliki hak berupa melakukan penindakan. Kami memiliki otoritas pre-market alias sebelum dipasarkan dan juga setelah dipasarkan alias post-market. Ini, kan, bagian dari kita bisa mengambil tindakan, bisa mencabut izin edar, dan sebagainya kalau ada izin edarnya,” beber Taruna.

    “Jadi jika ada produk luar yang masuk ke dalam negeri, misalnya kosmetik tanpa izin edar, berarti itu sudah ilegal dan BPOM punya tanggung jawab untuk menarik dan melakukan penindakan,” lanjutnya.

    Selain itu, BPOM RI juga akan melindungi merek lokal dengan mewajibkan setiap produk impor untuk memiliki Certificates of Free Sale, yakni dokumen yang menyatakan bahwa produk tersebut telah dipasarkan di negara asal dan memenuhi syarat untuk diekspor.

    Menurutnya, Certificates of Free Sale adalah kunci bagi produk impor jika ingin mendapatkan izin edar dari BPOM RI dan memasuki pasar Indonesia. Taruna menegaskan, syarat ini akan diperketat agar Indonesia tidak menjadi “tempat sampah” bagi produk-produk asing.

    “Kalau misalnya dia (produk) diproduksi di luar negeri, kita membutuhkan Certificates of Free Market dari negara yang bersangkutan untuk dapat surat izin edar,” jelas Taruna.

    “Jangan sampai kita cuma jadi pembuangan, kita tidak mau itu. Jadi itu persyaratan mutlak. Kalau dia dapat izin edar dan dipasarkan secara bebas di negerinya, berarti itu, kan, aman,” lanjutnya.

    Selain mensyaratkan Certificates of Free Sale, BPOM RI juga akan melakukan evaluasi terhadap kandungan bahan-bahan dalam produk demi melindungi merek lokal dan kesehatan konsumen Indonesia. Lalu, BPOM juga akan melakukan pembinaan untuk merek lokal demi meningkatkan kualitas dan popularitasnya di industri kecantikan.

    “Intinya, BPOM berpihak kepada pengusaha kosmetik dalam negeri. Kita ingin kosmetik dalam negeri kita ini menjadi tuan di negeri sendiri,” tegas Taruna.

    Taruna berpesan kepada seluruh pelaku industri kecantikan di Indonesia untuk selalu menjaga reputasi, kualitas, dan integritas setiap produknya. Sebab, perusahaan yang selalu jujur akan selalu mendapatkan kepercayaan dari konsumen di dalam negeri sehingga dapat menjadi raja di negeri sendiri.

    “Buat sejujur mungkin, lah, apa yang klaim itu sehingga saat konsumen memakai dan betul-betul terjadi sesuai klaimmya, pasti mereka akan meningkat kepercayaannya dan terus membeli produk,” pungkas Taruna.

    (dpu/dpu)

  • Pendiri Qoala perusahaan asuransi Indonesia masuk ke jaringan Endeavor

    Pendiri Qoala perusahaan asuransi Indonesia masuk ke jaringan Endeavor

    Inovasi dan dedikasi yang ia tunjukkan melalui Qoala adalah contoh dari jenis pemimpin yang kami dukung di Endeavor.

    Jakarta (ANTARA) – Pemimpin utama sekaligus pendiri perusahaan asuransi berbasis teknologi atau CEO dan Co-Founder Qoala Harshet Lunani terpilih masuk ke dalam jaringan Endeavor Indonesia yang merupakan komunitas bisnis.

    “Kami sangat antusias menyambut Harshet ke dalam jaringan Endeavor. Inovasi dan dedikasi yang ia tunjukkan melalui Qoala adalah contoh dari jenis pemimpin yang kami dukung di Endeavor,” kata Executive Director Endeavor Indonesia Devina Hartono dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

    Dia menyebutkan bahwa CEO dan Co-Founder Qoala Harshet Lunani resmi terpilih sebagai Endeavor Entrepreneur ke-103 dari Indonesia pada ajang Virtual International Selection Panel (ISP) ke-48.

    Keikutsertaan Harshet dalam ekosistem Endeavor merupakan pengakuan atas kontribusi Qoala yang inovatif di industri insurtech serta sebagai dukungan bagi Qoala untuk lebih cepat mencapai visi menciptakan dampak positif bagi masyarakat luas di Asia Tenggara.

    Akses pada asuransi masih menjadi tantangan signifikan di Asia Tenggara, terutama bagi kelompok berpenghasilan rendah yang rentan secara finansial dan kurang memiliki pemahaman terhadap produk asuransi. Hal ini menyebabkan adanya kesenjangan perlindungan yang cukup besar di wilayah tersebut.

    Dengan pendekatan insurtech, Qoala sebagai salah satu pemain utama insurtech di Asia Tenggara menghadirkan solusi nyata dan komprehensif melalui akses asuransi yang terjangkau, proses klaim yang mudah, dan berbagai produk mikro yang relevan bagi masyarakat luas.

    Bahkan, setiap bulan Qoala berhasil menjual polis melalui semua saluran (distribusi atau penjualan) mencapai sekitar Rp40 juta dan menjangkau belasan ribu pelanggan.

    “Kebutuhan akan solusi yang lebih inklusif dan mudah diakses semakin mendesak di tengah perkembangan teknologi yang pesat,” ujar Devina.

    Devina menuturkan bahwa Qoala tidak hanya mengejar keberhasilan bisnis, tetapi juga komitmen pada inovasi dan dampak yang luas bagi masyarakat.

    “Kami percaya, dengan dukungan jaringan global Endeavor, Qoala akan semakin memperkuat misinya untuk membawa solusi asuransi yang inklusif di Asia Tenggara,” katanya pula.

    Devina menjelaskan, sebagai Endeavor Entrepreneur, Hashet akan mendapatkan berbagai dukungan dari jaringan global Endeavor untuk nantinya membawa dampak yang lebih besar dalam industri maupun ekosistem kewirausahaan di Indonesia.

    “Ia akan memiliki akses jaringan mentor yang kuat secara global dari jaringan Endeavor hingga pada akhirnya menjadikan Qoala sebagai role model bagi perusahaan lain,” katanya lagi.

    CEO and Co-Founder Qoala Harshet Lunani mengatakan bahwa perusahaan tersebut bukan hanya beroperasi di Indonesia, tetapi juga di Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Filipina.

    Oleh karena itu, Qoala memanfaatkan teknologi untuk digitalisasi dan optimalisasi sektor asuransi di kawasan yang memiliki potensi pasar senilai lebih dari 90 miliar dolar AS.

    Platformnya mendukung lebih dari 75 ribu agen asuransi dengan alat yang memudahkan distribusi produk asuransi secara efisien, dan memungkinkan integrasi asuransi dalam e-commerce, sehingga lebih mudah diakses oleh masyarakat luas.

    Qoala juga menjadi satu-satunya insurtech di Indonesia yang memiliki perusahaan asuransi sendiri, membuka peluang sinergi dan efisiensi ekonomi yang lebih besar di ekosistemnya.

    Sejak berdiri tahun 2018, Qoala telah berkembang dengan lebih dari 485 karyawan dan mengumpulkan pendanaan lebih dari 130 juta dolar AS termasuk pendanaan Seri C sebesar 47 juta dolar AS pada Maret 2024 yang dipimpin oleh PayPal Ventures dan MassMutual.

    Harshet menuturkan bahwa pihaknya selalu berupaya membuat asuransi lebih terjangkau dan mudah diakses bagi masyarakat luas.

    Ia juga mengaku sangat antusiasme dalam menerima dukungan Endeavor di perjalanan Qoala ke level selanjutnya.

    “Jika dulu saya telah menjadi bagian dari tim di kantor pusat Endeavor, kini saya kembali sebagai Endeavor Entrepreneur yang merupakan sebuah kehormatan besar,” kata Harshet.

    Dia mengaku bahwa sebagai Endeavor Entrepreneur, dirinya akan terus berinovasi untuk membawa solusi asuransi yang lebih inklusif dan memberikan dampak nyata di Asia Tenggara.

    Dengan total 103 Endeavor Entrepreneurs di Indonesia, Harshet kini bergabung dengan jaringan para pionir startup, seperti Gibran Huzaifah (eFishery), Edward Tirtanata and James Prananto (Kopi Kenangan), Alfatih Timur and Vikra Ijas (Kitabisa), dan lainnya, yang siap bersama-sama menginspirasi inovasi dan kemajuan ekonomi di Indonesia.

    Pemilihan Harshet sebagai Endeavor Entrepreneur dilakukan oleh panelis terkemuka, seperti Shari Loessberg (Senior Lecturer at MIT Sloan School of Management, Endeavor Global Mentor), Adetayo Bamiduro (CEO and Co-Founder of MAX (Metro Africa Xpress), Endeavor Nigeria Entrepreneur).

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2024

  • Ekonom Ungkap Dampak Ngeri PPN 12% ke Pedagang Online

    Ekonom Ungkap Dampak Ngeri PPN 12% ke Pedagang Online

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% kemungkinan akan berdampak pada daya beli masyarakat di e-commerce. Kemungkinan akan ada penurunan karena harga yang makin mahal.

    “Tentu dampak ke daya beli, termasuk di e-commerce akan turun,” kata Pengamat ekonomi digital dan Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda kepada CNBC Indonesia, Selasa (12/11/2024).

    “Orang akan semakin malas berbelanja karena harga barang makin mahal. Prinsip dasar ekonomi adalah ketika harga naik permintaan barang akan turun,” imbuhnya.

    Kebijakan yang rencananya diterapkan tahun depan itu dinilai Nailul bakal jadi pukulan untuk penjual e-commerce. Karena belum lama ini juga harus menghadapi kenaikan biaya administrasi.

    Dia meminta kebijakan itu untuk dibatalkan. Sebab akan ada gangguan aktivitas ekonomi nantinya.

    “Jadi akan sangat menggangu aktivitas ekonomi di e-commerce. Maka kebijakan ini patutnya dibatalkan,” ucap dia.

    Rencana kenaikan PPN tersebut sudah diungkapkan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto pertengahan Agustus lalu. Dia mengatakan kenaikan tersebut menjadi amanat Undang-undang tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (UU HKPD).

    Namun pada Oktober lalu, Airlangga mengatakan presiden Prabowo Subianto tak membahas kenaikan PPN 12% saat mengumpulkan kabinet Merah putih di Magelang 24-27 Oktober 2024. Dia juga tak bisa memastikan keputusan pemberlakukan apakah akan ditunda atau tidak.

    “Nanti kita lihat ya, nanti kita bahas,” tegas Airlangga.

    Belanja makin hemat

    Laporan e-Conomy SEA 2024 yang diterbitkan oleh Google,Temasek, danBain & Company menyatakan saat ini, 60 persen hingga 70 persen dari pertumbuhan pendapatan ecommerce bersumber dari “pengguna lama.” Hal ini berbeda dari pola pertumbuhan sebelumnya yang mengandalkan tambahan pendapatan dari pengguna baru.

    Data yang dihimpun oleh Google, Temasek, dan Bain menunjukkan bahwa frekuensi belanja pengguna ecommerce naik signifikan dari 3 sampai 4 kali per tahun pada 2012 menjadi 27-32 kali per tahun pada 2024.

    Para konsumen di ecommerce juga lebih “percaya diri” untuk membeli barang sehari-hari lewat ecommerce. Hal ini, antara lain, digambarkan dari nilai transaksi per belanja (basket size) yang turun dari US$ 18 hingga US$ 23 pada 2012 menjadi US$ 13 hingga US$ 15 pada 2024.

    “Konsumen belanja online 8 kali lebih banyak dibandingkan dengan dekade lalu, tetapi bertransaksi lebih kecil tiap berbelanja karena pergeseran dalam kategori dan kompetisi yang makin intens,” kata laporan tersebut.

    Google Cs memperkirakan nilai transaksi ecommerce di Asia Tenggara pada 2024 naik 15 persen melewati US$ 159 miliar dengan porsi pendapatan naik 13 persen melampai US$ 35 miliar. Upaya menggenjot pendapatan dengan lebih efisien memangkas kerugian sehingga margin EBITDA industri ecommerce di Asia Tenggara menyusut menjadi 10 persen.

    Para perusahaan ecommerce menggenjot pendapatan dengan menaikkan komisi yang mereka pungut dari penjual di platform masing-masing. Menurut laporan Google, besaran komisi yang dipungut oleh para platform ecommerce di Asia Tenggara terus menanjak dan kini hampir menyentuh “batas atas” yang terbentuk di pasar ecommerce China.

    Sumber lain kenaikan pendapatan ecommerce adalah tambahan iklan, terutama dari pendapatan iklan dari “video commerce.” Di sisi lain, biaya pemasaran dan penjualan masih terus menanjak karena industri yang makin kompetitif dengan kehadiran platform ecommerce baru.

    (dem/dem)

  • Tecno Rilis Megabook K16S, Laptop 16 Inch Rp 6 Juta

    Tecno Rilis Megabook K16S, Laptop 16 Inch Rp 6 Juta

    Jakarta

    Tecno merilis laptop baru di Indonesia, yaitu laptop seri K pertama dari Megabook yang menurut mereka ditujukan untuk generasi muda yang menyukai hiburan.

    Dengan konsep “See Bigger, Sound Louder,” Megabook K16S hadir dengan layar lebar 16 inci rasio 16:10 dan speaker besar 2W 4013 dalam desain yang lebih tipis dan berbahan logam.

    “Tecno Megabook K16S hadir di Indonesia siap membantu para ‘Gen-Z’ atau generasi muda untuk mencapai lebih banyak hal, baik dalam berkarya, belajar, maupun menikmati hiburan, menjadikannya pilihan tepat bagi mereka yang menginginkan laptop dengan performa maksimal, desain yang sleek, fitur lengkap dan mendukung gaya hidup modern,” kata Anthoni Roderick, PR Manager Tecno Indonesia, dalam keterangan yang diterima detikINET.

    Tecno Megabook K16S dilengkapi dengan prosesor hingga AMD Ryzen 5 7430U yang punya 6 core dan 12 thread, dengan frekuensi boost maksimal 4,3 GHz dan menggunakan chip grafis terintegrasi AMD Radeon.

    Kapasitas RAM-nya adalah 8GB dan bisa ditingkatkan hingga 32GB, serta kapasitas penyimpanan SSD 512GB. Baterainya berkapasitas 70Wh, dan diklaim bisa bertahan hingga 17,5 jam untuk penggunaan pekerjaan kantor dan hiburan harian.

    Tecno Megabook K16S Foto: Dok. Tecno

    Megabook K16S telah diperbarui dengan desain all-metal yang lebih ringan dan tipis, serta mendukung pembukaan dengan satu jari hingga 180 derajat, memungkinkan pengguna untuk mencapai sudut pandang yang berbeda berkat engsel dan struktur yang sangat baik.

    Layar 16 inchnya ini menggunakan rasio 16:10 dan rasio screen to body 91%. Untuk penggunaan sehari-hari, laptop ini juga mendukung konferensi AI dengan kamera 1MP yang telah didukung dengan Privacy Camera Shutter yang berfungsi untuk membuka dan menutup kamera.

    Megabook K16S dilengkapi dengan perangkat lunak yang dikembangkan sendiri, PC Manager, yang memastikan migrasi data yang aman dan cepat, serta memudahkan kolaborasi dengan smartphone Tecno tipe tertentu melalui operasi yang mudah.

    Pengguna dapat dengan cepat mengelola pengaturan, pemecahan masalah, optimisasi PC, dan menghubungkan OneLeap untuk koneksi seamless melalui PC Manager guna mencapai operasi kolaboratif lintas platform yang meningkatkan efisiensi kerja harian.

    Para pengguna sudah dapat melakukan pre-order Tecno Megabook K16S di seluruh e-commerce resmi Tecno Indonesia seperti TikTok Shop, Tokopedia, Shopee, Lazada, Blibli dan Akulaku mulai 11 November 2024 dengan harga Rp 5.999.000.

    (asj/asj)

  • Skandal Kebocoran Data Amazon, Privasi Pegawai Terancam

    Skandal Kebocoran Data Amazon, Privasi Pegawai Terancam

    Bisnis.com, JAKARTA – Amazon, perusahan e-commerce asal Amerika Serikat, mengonfirmasi bahwa data karyawan mereka bocor dalam sebuah insiden. Adapun data bocor meliputi informasi kontak seperti alamat email, nomor telepon, dan lokasi gedung.

    Melansir dari The Verge, Selasa (12/11/2024) kebocoran ini diduga terjadi sejak tahun lalu dan terkait dengan masalah keamanan pada salah satu vendor manajemen properti yang bekerja dengan perusahaan.

    Dalam sebuah pernyataan kepada The Verge, juru bicara Amazon Adam Montgomery, menjelaskan bahwa perusahaan mereka diberitahu mengenai insiden keamanan yang mempengaruhi beberapa pelanggan dari vendor tersebut, termasuk Amazon. 

    “Kamu diberitahu tentang peristiwa keamanan di salah satu vendor manajemen properti kami yang berdampak pada beberapa pelanggannya, termasuk Amazon,” kata Montgomery.

    Meskipun data yang bocor terbatas pada informasi kontak kantor, Montgomery menegaskan bahwa sistem utama Amazon dan AWS tetap aman, dan tidak ada data sensitif seperti nomor jaminan sosial, dokumen identitas pemerintah, atau informasi keuangan yang terpengaruh.

    Amazon mengungkapkan bahwa data yang bocor mencakup informasi dari 25 organisasi, termasuk MetLife, HP, HSBC, dan Canada Post. Kebocoran ini terkait dengan kerentanannya sistem transfer file MOVEit yang terungkap tahun lalu, yang juga mempengaruhi perusahaan-perusahaan besar seperti BBC, British Airways, dan Sony.

    Hudson Rock juga mencatat bahwa data yang terungkap di forum peretasan tersebut adalah bagian dari kumpulan data yang lebih besar, dengan lebih dari 2,8 juta baris data Amazon yang terdeteksi. 

    Meskipun jumlah karyawan yang terkena dampak belum diumumkan, Amazon menyatakan bahwa hanya informasi kontak yang bobol dalam kebocoran data tersebut.

    “Satu-satunya informasi Amazon yang terlibat adalah informasi kontrak kerja karyawan, misalnya alamat email kantor, nomor telepon meja, dan lokasi gedung,” ujar Montgomery.

    Amazon terus memantau situasi ini dan berjanji akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi data karyawan mereka ke depannya.

  • Temu dan Shein Dapat Ultimatum dari Pemerintah Vietnam, Tabrak Aturan Dagang

    Temu dan Shein Dapat Ultimatum dari Pemerintah Vietnam, Tabrak Aturan Dagang

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Vietnam memberikan ultimatum kepada dua platform e-commerce besar asal Tiongkok, Shein dan Temu, untuk mendaftar ke pemerintah sebelum akhir November 2024. Keduanya nekat berjualan tanpa mengantongi izin.

    Melansir dari Reuters, Selasa (12/11/2024) jika dua aplikasi tidak mendaftar, pemerintah Vietnam bakal memblokir aplikasi dan domain Temu dan Shein.

    Wakil Menteri Perdagangan Vietnam, Nguyen Hoang Long menyatakan bahwa kementeriannya telah berkomunikasi dengan Shein dan Temu terkait masalah perizinan. 

    “Setelah pemberitahuan dari kementerian, jika platform ini tidak mematuhi, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan akan berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk menerapkan langkah-langkah teknis seperti memblokir aplikasi dan domain,” kata Long.

    Long menuturkan, langkah ini diambil setelah pemerintah dan pelaku bisnis lokal mengungkapkan kekhawatiran tentang dampak diskon besar-besaran yang ditawarkan kedua platform tersebut serta potensi penjualan barang palsu.

    Selain itu, Vietnam juga sedang mempertimbangkan untuk menghapus keringanan pajak untuk barang impor senilai hingga 1 juta dong ($40), yang selama ini digunakan oleh platform e-commerce untuk menghindari pajak pertambahan nilai (PPN). 

    Langkah ini bertujuan untuk mengurangi pengaruh platform asing terhadap pasar lokal dan menjaga keberlanjutan bisnis di dalam negeri.

    Vietnam sendiri merupakan pasar e-commerce terbesar ketiga di Asia Tenggara dengan nilai pasar yang diperkirakan mencapai $22 miliar pada 2024, setelah Indonesia dan Thailand. 

    Platform e-commerce besar lainnya yang beroperasi di Vietnam termasuk Shopee, Lazada, dan pemain lokal seperti Tiki dan Sendo.

    Langkah Vietnam terhadap Shein dan Temu ini sejalan dengan tindakan serupa yang diambil oleh negara-negara Asia Tenggara lainnya. 

    Bulan lalu, Indonesia juga meminta Apple dan Google untuk memblokir Temu dari toko aplikasi mereka guna melindungi pedagang kecil yang kesulitan bersaing dengan harga murah yang ditawarkan platform tersebut.

  • Sambut lonjakan permintaan conversational AI, Gupshup tunjuk Anchali sebagai Country Head

    Sambut lonjakan permintaan conversational AI, Gupshup tunjuk Anchali sebagai Country Head

    Sumber foto: Heru Lianto/elshinta.com.

    Sambut lonjakan permintaan conversational AI, Gupshup tunjuk Anchali sebagai Country Head
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Senin, 11 November 2024 – 15:23 WIB

    Elshinta.com – Gupshup, perusahaan conversational AI Engagement terkemuka di dunia telah menunjuk Trisnia Anchali Kardia sebagai Country Head Indonesia yang baru. 

    “Saya sangat senang dapat memimpin fase pertumbuhan Gupshup selanjutnya di Indonesia dan bekerja sama dengan para pelaku bisnis dalam memanfaatkan potensi penuh dari conversational commerce untuk mendorong perjalanan transformasi digital mereka.” kata Anchali dalam keterangannya di Jakarta, Senin (11/11).

    Pasca penunjukkan tersebut ia berjanji akan fokus untuk mengembangkan bisnis enterprise Gupshup di Indonesia dan mendorong kepemimpinan pasar dalam keterlibatan AI percakapan.

    Terlebih pengalamannya dalam bidang perpesanan bisnis, e-commerce, serta penjualan dan adopsi teknologi telah dibuktikannya selama ia bekerja di perusahaan digital dan teknologi sebelumnya. 

    Menurutnya saat ini pasar Indonesia berada di persimpangan yang menarik antara pertumbuhan digital yang cepat dan perilaku konsumen yang terus berkembang, di mana keterlibatan percakapan dan perdagangan telah menjadi pusat kesuksesan bisnis. 

    Apalagi, lanjutnya, dengan kemampuan Conversational Cloud, AI Agents, dan Personalisasi Gupshup yang mutakhir dan rekam jejanya telah terbukti dalam membantu lebih dari 45.000 pelanggan, 

    “Kami memiliki peluang luar biasa untuk membantu bisnis di Indonesia dalam meningkatkan dan mentransformasi strategi keterlibatan pelanggan,” ujarnya seperti dilaporkan Reporter Elshinta, Heru Lianto. 

    Lebih lanjut ia mengatakan, lanskap teknologi yang berkembang pesat di Indonesia menjadikannya salah satu pasar pertumbuhan terpenting bagi Gupshup. 

    Pasalnya Gupshup memiliki posisi yang tepat untuk melayani kebutuhan bisnis yang ingin mentransformasi siklus hidup pelanggan secara menyeluruh dengan memanfaatkan pesan sebagai saluran utama untuk berinteraksi dengan pelanggan atau klien-kliennya seperti seperti Gojek, SuperIndo, Cinepolis, Tokopedia, Rupa Rupa, dan OLX.

    Ia optimis  Industri conversational commerce (perdagangan percakapan) di Indonesia diperkirakan akan tumbuh pada CAGR sebesar 19% antara tahun 2022 dan 2028. 

    Selain itu nilai transaksi pasar diperkirakan akan meningkat dari $12,7 miliar pada tahun 2023 menjadi $30,3 miliar pada tahun 2028, mencerminkan meningkatnya permintaan akan solusi perpesanan percakapan bisnis-ke-konsumen yang mulus.  

    Sementara Co-Founder dan CEO Gupshup, Beerud Sheth mengatakan dirinya sangat senang dengan kehadiran Trisnia Anchali Kardia sebagai Country Head Indonesia. Karena, kata dia, Anchali dapat membantu lebih banyak bisnis di Indonesia untuk memanfaatkan pesan percakapan guna mendorong pertumbuhan dan inovasi. 

    ‘Pengalaman (Anchali) yang luas dalam pesan bisnis, mendorong adopsi penawaran inovatif, dan koneksi yang kuat dalam ekosistem teknologi Indonesia membuatnya menjadi aset yang tak ternilai saat kami memperluas kehadiran kami di wilayah ini,”  kata Beerud.

    Sebagai informasi sebelum bergabung dengan Gupshup, Anchali menjabat sebagai Country Head – Indonesia di Graas, sebuah perusahaan analitik e-commerce terkemuka, di mana ia berhasil meningkatkan pertumbuhan pendapatan hingga lebih dari 120% dan memperluas basis klien.

    Anchali memiliki pengalaman lebih dari satu dekade dalam bidang business messaging, memulai karirnya di Telkomsel, operator telekomunikasi terbesar di Indonesia, memimpin tim penjualan untuk meluncurkan bisnis periklanan digital, termasuk periklanan berbasis lokasi.  

    Kariernya kemudian membawanya ke Zomato Indonesia, di mana ia memimpin bagian penjualan. Setelah itu, Anchali pindah ke Line, salah satu aplikasi perpesanan terkemuka di Indonesia, sebagai Chief Commercial Officer. 

    Di Line, Anchali bertanggung jawab atas pemasaran, inisiatif produk, dan pengembangan bisnis untuk produk pesan perusahaan, memperkuat reputasinya sebagai pakar berpengalaman dalam ekosistem pesan. 

    Di luar pencapaian profesionalnya, Anchali adalah seorang traveler dan penyanyi bahkan telah merilis sebuah lagu di Spotify. Dua kesukaannya ini menunjukkan hasratnya dalam berkreasi dan bereksplorasi. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Seperti di Indonesia, Aplikasi Temu juga Mau Diblokir di Vietnam? – Page 3

    Seperti di Indonesia, Aplikasi Temu juga Mau Diblokir di Vietnam? – Page 3

    “Setelah adanya informasi tentang hal tersebut, jika kedua platform tersebut masih belum mematuhi aturan, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan akan berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk menerapkan pemblokiran aplikasi dan domain Temu dan Shein,” kata Long dalam pernyataan pemerintah.

    Sekadar informasi, Shein dan Temu tak segera memberikan komentar terkait hal ini. Namun, retailer fast fashion Shein memang sudah menjual produk-produk mereka di Vietnam dalam dua tahun terakhir.

    Ada pun Temu yang merupakan aplikasi e-commerce Tiongkok yang tergabung dalam PDD Holdings mulai mengizinkan konsumen di Vietnam untuk melakukan pembelian sejak bulan lalu.

     

  • Pasar E-commerce Indonesia Paling Moncer di ASEAN, Thailand dan Vietnam Lewat! – Page 3

    Pasar E-commerce Indonesia Paling Moncer di ASEAN, Thailand dan Vietnam Lewat! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Pasar e-commerce di Indonesia diperkirakan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, dengan nilai mencapai USD 65 miliar atau Rp 1 kuadriliun. Vietnam menempati urutan ketiga dengan estimasi USD 22 miliar, di belakang Indonesia dan Thailand (USD 26 miliar), menurut laporan tahunan “e-Conomy SEA 2024” dari Google, Temasek, dan Bain & Company yang dirilis pekan ini.

    Pada tahun 2030, pasar Indonesia diprediksi akan lebih dari dua kali lipat, mencapai USD 150 miliar sekitar Rp 2,4 kuadriliun. Proyeksi ini memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin regional dalam sektor e-commerce, melampaui negara-negara Asia Tenggara lainnya.

    Sebagai perbandingan negara-negara lain di kawasan ini juga menunjukkan pertumbuhan signifikan, namun diperkirakan tetap lebih kecil dari Indonesia. Misalnya, pasar e-commerce Malaysia diproyeksikan tumbuh dari USD 16 miliar pada 2024 menjadi USD 25 miliar pada 2030. Sementara itu, pasar e-commerce Filipina diperkirakan akan berkembang dari USD 21 miliar menjadi USD 60 miliar selama periode yang sama.

    Pasar Thailand diperkirakan meningkat dari USD 26 miliar menjadi USD 60 miliar, menyamai Filipina pada tahun 2030, sedangkan pasar Singapura, meskipun lebih kecil, akan tumbuh dari USD 9 miliar menjadi USD 17 miliar. 

    Dikutip melalui VnExpress, Vietnam juga menunjukkan pertumbuhan yang kuat selain Thailand. Pasar e-commerce Vietnam tumbuh sebesar 18% dari tahun lalu, menjadikannya laju pertumbuhan tercepat ketiga di kawasan ini setelah Filipina (23%) dan Thailand (19%).