Topik: e-commerce

  • Bukalapak Resmi Akhiri Layanan Marketplace, Pengguna Bisa Belanja hingga 9 Februari 2024

    Bukalapak Resmi Akhiri Layanan Marketplace, Pengguna Bisa Belanja hingga 9 Februari 2024

    Jakarta, Beritasatu.com – Bukalapak sebagai salah satu e-commerce di Indonesia mengumumkan secara resmi penutupan layanan marketplace, pada Selasa (7/1/2025).

    Bukalapak memutuskan untuk menutup layanan marketplace sebagai respons terhadap perubahan kebutuhan pasar dan tren digital yang terus berkembang.

    Selain menyatakan tutup secara resmi sebagai e-commerce, PT Bukalapak.com Tbk mengumumkan bahwa fokus mereka akan beralih sepenuhnya ke penjualan produk virtual, seperti pulsa dan token listrik yang dianggap lebih relevan dan menguntungkan di era digital saat ini.

    Keputusan ini juga didasarkan pada analisis bisnis yang mendalam, dengan tujuan meningkatkan profitabilitas dan menjaga keberlanjutan bisnis jangka panjang.

    Meski begitu, pengguna Bukalapak masih bisa melakukan pemesan produk fisik hingga 9 Februari 2025 dengan batas akhir penambahan produk pada 1 Februari 2025.

    Sementara itu, semua pesanan yang belum diproses hingga 2 Maret 2025 akan dibatalkan otomatis, dan dana akan dikembalikan kepada pembeli melalui BukaDompet.

    Sejarah Marketplace Bukalapak

    Bukalapak didirikan oleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Fajrin Rasyid di sebuah rumah kos di Bandung pada 10 Januari 2010.

    Diketahui tujuan awal dibentuknya Bukalapak, yakni untuk memberikan wadah bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia agar dapat bertransaksi secara online.

    Eksistensi Bukalapak sebagai e-commerce mulai dikenal luas saat tren sepeda lipat dan fixed-gear meningkat, dan menjadikan platform ini banyak digunakan sebagai sarana jual beli sepeda dan aksesorisnya.

    Seiring waktu, Bukalapak menarik perhatian investor, termasuk Batavia Incubator dan GREE Ventures. Pada 2017, Bukalapak meraih status unicorn setelah mendapatkan pendanaan besar, dengan nilai transaksi yang meningkat secara signifikan.

    Pada Agustus 2021, penjualan saham Bukalapak pada masyarakat umum (Initial Public Offering/IPO) menjadi yang terbesar dalam sejarah pasar modal Indonesia, hingga berhasil mengumpulkan sebanyak Rp 21,9 triliun.

    Namun, persaingan ketat dengan platform lain seperti Shopee dan Tokopedia memaksa Bukalapak melakukan restrukturisasi. CEO Achmad Zaky digantikan oleh Muhammad Rachmat Kaimuddin pada 2019.

    Meskipun mengalami tantangan, Bukalapak mencoba terus berkomitmen untuk mendukung pelapak dan memperluas layanan.

    Walau pada akhirnya, Bukalapak memutuskan untuk menghentikan operasi marketplace pada Januari 2025 demi fokus pada produk virtual.

  • Prabowo Luncurkan Sistem Canggih 17 Agustus, Pantau Transaksi Warga RI

    Prabowo Luncurkan Sistem Canggih 17 Agustus, Pantau Transaksi Warga RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, Presiden Prabowo Subianto akan meluncurkan suatu sistem yang super canggih hasil pengembangan government technology atau Govtech Indonesia.

    Sistem itu kata dia akan bisa memantau seluruh transaksi elektronik atau digital masyarakat, termasuk data-data perjalanan. Data itu akan dipantau untuk mendorong tingkat kepatuhan masyarakat supaya memenuhi kewajiban perpajakannya.

    “Dia mau ini program sudah jalan di Agustus dan kita harus kerja around the clock untuk buktikan ini, karena ini menyangkut game changer untuk Indonesia, karena kita bicara masalah pajak karena penerimaan pajak tidak maksimal,” kata Luhut saat konferensi pers perdana DEN di kantornya, Jakarta, Kamis (9/1/2025).

    Sistem baru hasil pengembangan govtech itu kata dia akan mengintegrasikan seluruh sistem digital yang saat ini telah dimiliki pemerintah, mulai dari coretax, sistem informasi mineral dan batu bara atau Simbara, sistem informasi sawit, perizinan berusaha melalui OSS, keimigrasian, digital ID atau data kependudukan, hingga data bongkar muat atau kepabeanan dan cukai.

    Selain itu, sistem ini kata dia juga akan terintegrasi dengan sistem penyaluran belanja negara, seperti untuk kepentingan bantuan langsung tunai. Data-data penerimanya akan tercakup supaya membelanjakan dana yang diperoleh dari pemerintah secara benar.

    “Semua nanti targeted jadi tentang BLT pun harus buka bank account, dan dia harus belanjakan uang ini dengan arahan pemerintah misal di desa beli telur, ayam, dan sebagainya, itu akan ada barcode dibuat,” tutur Luhut.

    Secara konsep, dia mengatakan, sistem ini nantinya akan serupa seperti aplikasi PeduliLindungi yang diluncurkan pemerintah saat Pandemi Covid-19. Dengan begitu, data perjalanan masyarakat juga bisa akan terekam, untuk bisa profiling kemampuan belanjanya.

    “Kita belajar dari Covid, hp anda akan tunjukkan ke mana saja anda bergerak. Di sini juga sama kalau sekarang anda sering ke Bali berarti kau punya uang, enggak mungkin enggak punya uang jalan ke situ apalagi banyak traveling ke luar negeri, jadi teknologi ini akan memberikan kita bantuan lebih jauh,” tegasnya.

    Data transaksi e-commerce pun juga akan tercatut ke dalam sistem untuk memudahkan pemerintah memperluas basis pemajakannya. Termasuk juga untuk memblokir layanan kemigrasian seperti pembuatan paspor ataupun perizinan berusaha bila selama ini tidak patuh dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

    “Ini yang buat sistem ini anak-anak Indonesia, ada 300 sekarang yang kerja di LKPP, di Peruri, Telkom sana dan presiden kemarin malam sudah setuju ketemu mereka kira-kira 2-3 minggu dari sekarang setelah sistem ini terbentuk, jadi ini sistem bukan baru,” kata Luhut.

    Luhut mengatakan, sebelum sistem ini diluncurkan pihaknya akan ke India, karena negara itu kata dia sudah memiliki sistem yang serupa untuk mengetahui kekurangan dan kelebihannya saat pengimplementasian.

    “Tim nanti akan ke India dalam 10 hari ke depan dan presiden sudah perintah untuk itu kita belajar dari pengalaman India walaupun kita sudah banyak kesepahaman juga. Tapi kita perlu lesson learned dari India, kita pakai untuk kurangi kemungkinan-kemungkinan kita buat kesalahan,” tutur Luhut

    (arj/mij)

  • Bukalapak (BUKA) Blak-blakan Kontribusi Produk Fisik Cuma 3%

    Bukalapak (BUKA) Blak-blakan Kontribusi Produk Fisik Cuma 3%

    Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perdagangan elektronik (e-commerce) PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) menyatakan penghentian layanan produk fisik hanya berkontribusi sebesar 3% dari total pendapatan, sehingga tidak merugikan kelangsungan usaha perusahaan.

    Sekretaris Perusahaan Bukalapak Cut Fika Lutfi mengatakan bahwa penghentian layanan produk fisik justru untuk mencapai pendapatan kotor alias EBITDA yang positif.

    “Layanan produk fisik pada aplikasi dan situs web Bukalapak memiliki kontribusi sekitar 3% dari seluruh pendapatan perseroan. Sebaliknya, penghentian layanan produk fisik mendukung upaya perseroan untuk mencapai EBITDA positif,” kata Cut dalam keterbukaan informasi, Kamis (9/1/2025).

    Emiten bersandi saham BUKA itu berharap langkah penghentian layanan produk fisik bisa membawa dampak yang baik terhadap kondisi operasional dan kinerja keuangan di masa depan. “Dikarenakan perseroan dapat melakukan efisiensi biaya operasional yang cukup signifikan,” bebernya.

    Di samping itu, penghentian layanan produk fisik juga merupakan bagian dari langkah berkesinambungan. Bukalapak ingin memastikan seluruh unit bisnis di dalam grup BUKA fokus pada tujuan untuk membangun perusahaan yang dapat menciptakan nilai di masa depan, serta manfaat terbaik kepada para pemangku kepentingan.

    Adapun, proses penghentian layanan produk fisik Bukalapak bakal dilakukan secara bertahap dan dimulai pada Februari 2025.

    Cut juga mengaku perusahaan telah melakukan berbagai upaya yang terbaik, namun lini bisnis produk fisik ini terus menunjukkan penurunan kontribusi pendapatan dan pertumbuhan selama tiga tahun terakhir yang diakibatkan oleh perubahan dinamika pasar dan tantangan industri.

    Di lain sisi, sambung dia, biaya operasional untuk lini bisnis produk fisik juga terus menunjukkan peningkatan yang signifikan.

    Kendati begitu, dia memastikan bahwa aplikasi dan situs web Bukalapak, maupun aplikasi dan situs web marketplace lainnya yang, serta mitra Bukalapak akan tetap beroperasi dan dapat diakses oleh para pengguna dan konsumen untuk layanan lainnya yang telah ada sebelumnya, di antaranya produk virtual, gaming, dan investasi.

    Manajemen BUKA juga mengaku penghentian layanan produk fisik akan berdampak kepada sejumlah karyawan di seluruh ekosistem usaha perusahaan.

    “Dalam pelaksanaannya, perseroan akan memastikan pemenuhan seluruh hak dan kompensasi para karyawan yang terdampak sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ujarnya.

    Aplikasi Bukalapak saat dibuka di smartphonePerbesar

    Sebelumnya, Head of Media and Communications Bukalapak Dimas Bayu memastikan bahwa layanan marketplaceBukalapak masih tetap beroperasi meski perusahaan menutup layanan produk fisik.

    “Layanan marketplace Bukalapak masih tetap beroperasi,” kata Dimas dalam keterangan yang diterima Bisnis, Rabu (8/1/2025).

    Namun, Dimas mengatakan bahwa Bukalapak akan menghentikan layanan produk fisik secara bertahap hingga Februari 2025.

    Nantinya, Bukalapak akan berfokus pada layanan produk virtual seperti pulsa prabayar, paket data, token listrik, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, hingga voucher digital emas.

    “Ke depannya, kami hanya berfokus pada layanan produk virtual di platform marketplace kami, guna memperkuat posisi di ekosistem produk virtual dan memberikan layanan terbaik kepada pengguna di industri digital,” jelasnya.

    Sementara itu, Direktur Ekonomi Digital dan Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda memadang bahwa aksi bakar uang dinilai masih menjadi “bensin” pemain e-commerce untuk mempertahankan posisi serta merebut pasar antarpemain.

    “Apa yang terjadi di Bukalapak, semakin mengindikasikan inovasi dan bakar uang yang dilakukan oleh e-commerce, hampir di semua industri digital, itu bisa menjadi alat bertahan,” kata Huda kepada Bisnis, Rabu (8/1/2025).

    Apalagi, Huda menilai bahwa para pembeli lebih cenderung berpaku pada harga saat berbelanja online. “Tidak bisa dipungkiri, konsumen kita masih price oriented consumer. Harga menjadi daya tarik utama dalam berbelanja via digital,” tuturnya.

  • Celios Sebut E-Commerce Sulit Bersaing Tanpa Gratis Ongkir

    Celios Sebut E-Commerce Sulit Bersaing Tanpa Gratis Ongkir

    Bisnis.com, JAKARTA — Pembebasan biaya ongkos kirim atau gratis ongkir kepada pembeli menjadi nilai tambah yang dinanti pengguna. Tanpa kebijakan tersebut, platform e-commerce sulit bersaing. 

    Direktur Ekonomi Digital dan Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan bahwa promo berupa gratis ongkir masih menjadi andalan pemain e-commerce untuk bisa bersaing antarpemain.

    Terlebih, Huda mengungkap bahwa masyarakat Indonesia masih berorientasi pada harga (price oriented market). Artinya, harga masih menjadi faktor utama dalam pembelian.

    “Diskon atau promo masih menjadi andalan bagi startup digital untuk bisa bersaing dengan kompetitor, termasuk dalam bisnis e-commerce,” kata Huda kepada Bisnis, Kamis (9/1/2025).

    Dia menjelaskan bahwa diskon dan promo ini bisa berupa cashback hingga gratis ongkir. Apalagi, ungkap dia, ongkos kirim di Indonesia cukup tinggi jika tidak dibantu oleh gratis ongkir dari pihak platform.

    Sebelumnya, salah satu pelapak yang bergabung dengan Bukalapak pada 2015 mengatakan bahwa pembeli menginginkan adanya fitur gratis ongkos kirim (ongkir) dan cashback, sama seperti platform e-commerce lainnya.

    Pelapak yang menjual aksesoris elektronik itu juga menyampaikan bahwa fitur gratis ongkir di Bukalapak sudah tidak ada sejak lama.

    “Pembeli mau dapat free ongkir dan cashback dan itu persaingannya lumayan berat dengan marketplace lain,” kata pelapak BUKA yang enggan disebutkan namanya kepada Bisnis, Rabu (8/1/2025) malam.

    Jika menengok blog resmi BUKA, perusahaan sudah lama menutup fitur gratis ongkir dari pelapak pada 2022 silam. Per 1 September 2022, gratis ongkir tidak bisa diakses melalui Seller Center atau aplikasi Bukalapak terbaru mulai dari Android v5.18 dan iOS v3.13 ke atas.

    Selain itu, per 7 Oktober 2022, gratis ongkir tidak bisa digunakan untuk semua platform termasuk untuk aplikasi Bukalapak. Demikian yang dikutip dari blog resmi BUKA, Kamis (9/1/2025).

    “Makanya pembeli lari ke marketplace sebelah karena nyari free ongkirnya itu, meskipun penjual pakal berbayar pun tetap saja hasilnya nggak maksimal,” ungkapnya.

  • 3 Kriteria UMKM yang Dapat Penghapusan Piutang

    3 Kriteria UMKM yang Dapat Penghapusan Piutang

    Kriteria Penghapusan Piutang UMKM

    Maman menyebutkan tiga kriteria utama yang harus dipenuhi oleh UMKM untuk mendapatkan fasilitas penghapusan piutang:

    Maksimal Piutang Rp500 Juta
    “Kriteria pertama, dalam Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2024 tentang Penghapusan Piutang Macet pada UMKM disebutkan bahwa maksimal piutang adalah Rp500 juta,” ujar Maman di Jakarta, Rabu (8/1/2025).

    Terdaftar di Bank Himbara Sejak 5 Tahun Lalu
    UMKM tersebut sudah tercatat dalam daftar hapus buku Bank Himbara selama lima tahun sebelum PP ini ditetapkan.

    Tidak Mampu Membayar dan Tidak Memiliki Agunan
    Nasabah UMKM tersebut dinilai tidak memiliki kemampuan membayar serta sudah tidak lagi memiliki agunan.

    Alternatif Bagi UMKM yang Tidak Masuk Kriteria

    Bagi pengusaha UMKM yang tidak memenuhi kriteria penghapusan piutang, Kementerian UMKM membuka peluang akses Kredit Usaha Rakyat (KUR).

    ”Bagi pengusaha UMKM yang telah mendapatkan KUR, tidak dapat masuk dalam kriteria penghapusan piutang, karena telah memiliki asuransi atau jaminan,” tegas Maman.

    KUR dengan nilai di bawah Rp100 juta tidak membutuhkan agunan, serta hanya dikenakan bunga flat sebesar 6 persen. Jika terdapat pelanggaran atau ketidaksesuaian dalam implementasinya, masyarakat dapat melaporkan langsung ke Kementerian UMKM.

    Inovasi Pembiayaan: Innovative Credit Scoring (ICS)

    Sebagai langkah mitigasi, Kementerian UMKM mengajukan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sistem Innovative Credit Scoring (ICS) untuk membantu pengusaha UMKM mendapatkan pembiayaan tanpa tergantung agunan.

    ”Ke depan, para pengusaha UMKM diharapkan dalam mengakses pembiayaan tidak hanya dilihat dari agunan, melainkan menggunakan data alternatif seperti penggunaan listrik, aktivitas telekomunikasi, BPJS, dan transaksi e-commerce,” tambah Maman.

    Maman menegaskan pentingnya edukasi kepada pengusaha UMKM agar tetap bertanggung jawab dalam pengelolaan keuangan. Langkah ini bertujuan agar kebijakan penghapusan piutang tidak dimanfaatkan sebagai peluang untuk menghindari tanggung jawab finansial di masa depan.

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Menteri Maman Ungkap Kriteria UMKM yang Utangnya Dihapus Bank, Apa Saja?

    Menteri Maman Ungkap Kriteria UMKM yang Utangnya Dihapus Bank, Apa Saja?

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengungkap kriteria UMKM yang mendapat penghapusan piutang.

    Maman mengatakan, pelaku UMKM yang mendapat fasilitas ini yaitu mereka yang telah masuk dalam daftar hapus buku dan daftar hapus tagih dengan beberapa kriteria berdasarkan payung hukum yang disetujui pada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Kriteria pertama, dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.47/2024 tentang Penghapusan Piutang Macet pada UMKM disebutkan bahwa maksimal piutang adalah Rp500 juta,” kata Maman dalam keterangannya, Kamis (9/1/2025).

    Kedua, UMKM yang bersangkutan telah masuk dalam daftar hapus buku yang dimiliki Bank Himbara sejak 5 tahun yang lalu sebelum PP No.47/2024 ditetapkan. Kriteria ketiga, yaitu nasabah UMKM tersebut sudah tidak memiliki kemampuan untuk membayar, serta tidak lagi memiliki agunan.

    Adapun, Kementerian UMKM mencatat, kurang lebih 1 juta nasabah pelaku UMKM yang sebelumnya telah tercatat masuk dalam daftar hapus buku Bank Himbara akan mendapatkan fasilitas penghapusan piutang.

    “Sebanyak kurang lebih 1 juta nasabah pengusaha UMKM yang sebelumnya telah tercatat masuk dalam daftar hapus buku Bank Himbara akan mendapatkan fasilitas penghapusan piutang,” katanya.

    Kendati begitu, bagi pelaku UMKM yang tidak mendapatkan penghapusan piutang, Maman memberikan opsi untuk mengakses fasilitas pinjaman agar dapat tumbuh melalui kredit usaha rakyat (KUR).

    “Bagi pengusaha UMKM yang telah mendapatkan KUR, tidak dapat masuk dalam kriteria penghapusan piutang, karena telah memiliki asuransi atau jaminan,” tuturnya.

    Lebih lanjut, Maman menuturkan bahwa penerima KUR di bawah Rp100 juta, tidak perlu menggunakan agunan dan hanya dikenakan bunga flat sebesar 6%.

    Jika ada yang menemukan ketidaksesuaian dengan aturan tersebut, Maman mengimbau pelaku UMKM untuk melaporkannya ke Kementerian UMKM.

    Di sisi lain, Maman menyebut bahwa pihaknya telah mengajukan kepada OJK untuk membuat sistem yang bernama Innovative Credit Scoring (ICS).

    Dia mengharapkan, pelaku UMKM ke depannya dapat memanfaatkan data alternatif seperti penggunaan listrik, aktivitas telekomunikasi, BPJS, dan transaksi e-commerce untuk bisa mengakses pembiayaan.

  • Pre-Order Tablet Rasa Laptop HUAWEI MatePad 12 X Dibuka, Ini Keunggulannya

    Pre-Order Tablet Rasa Laptop HUAWEI MatePad 12 X Dibuka, Ini Keunggulannya

    Jakarta

    HUAWEI resmi membuka jalur pembelian pre-order untuk tablet teranyar, yaitu HUAWEI MatePad 12 X. Tablet generasi baru ini hadir dengan desain ringan dan fitur inovatif yang menawarkan pengalaman lebih dari laptop.

    Dengan desain dan fitur tersebut, menjadikan Huawei MatePad 12 X pilihan ideal bagi profesional muda dan pekerja dinamis yang menginginkan perangkat yang fleksibel untuk bekerja dan berkreasi di mana saja.

    “HUAWEI MatePad 12 X adalah tablet yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan para profesional muda yang selalu mobile, sekaligus mendukung kebutuhan produktivitas dan kreativitas mereka,” ujar Country Head Huawei Device Indonesia Huiler Fan dalam keterangan tertulis, Senin (6/1/2025).

    “Dengan kombinasi performa tinggi dan portabilitas, HUAWEI MatePad 12 X adalah perangkat yang akan membawa pengalaman kerja layaknya laptop dalam format yang lebih ringan dan fleksibel,” imbuhnya.

    Tablet Stylish, Dukung Produktivitas Profesional Muda dan Kreatif

    HUAWEI MatePad 12 X tampil elegan dalam dua pilihan warna, White dan Greenery, dengan bodi yang terbuat dari material aluminium alloy serta finishing Natural Mica Powder sebagai bahan baku yang sering digunakan untuk kosmetik dan mobil mewah. Dipadukan dengan teknologi e-coating yang menciptakan efek kilau mutiara, sehingga memberikan kesan premium.

    Tak hanya stylish, tablet ini juga dirancang dengan mengutamakan portabilitas tanpa mengorbankan performa. Memiliki bobot 555 gram dan ketebalan 5.9 mm, HUAWEI MatePad 12 X mudah dan nyaman dibawa ke mana saja sepanjang hari, menjadikannya pilihan ideal untuk profesional muda yang sering bekerja di luar kantor atau berkreasi di kafe atau ruang publik lainnya.

    Produktivitas Seperti Menggunakan Laptop

    HUAWEI MatePad 12 X Foto: HUAWEI

    Dibekali aplikasi eksklusif WPS setara PC, HUAWEI MatePad 12 X menawarkan pengalaman pengolahan dokumen mirip dengan aplikasi kantor pada laptop. Fitur-fiturnya mencakup pivot table, pengaturan margin kustom, hingga animasi kustom yang dapat langsung dicetak. Selain itu, antarmuka pengguna yang intuitif dirancang untuk mendukung para profesional bekerja lebih efisien tanpa dibatasi oleh fitur standar tablet pada umumnya.

    HUAWEI MatePad 12 X juga dilengkapi dengan HUAWEI Notes, aplikasi pencatat cerdas yang memungkinkan pengguna untuk mencatat dengan mudah sambil merekam suara, mengedit file PDF, dan mencari catatan dengan teknologi handwriting search.

    Layar Mewah untuk Pengalaman Visual Luar Biasa tapi Tetap Nyaman di Mata

    Keunggulan lainnya dari HUAWEI MatePad 12 X ada pada layar. Perangkat ini dilengkapi layar PaperMatte Display berukuran 12 inci dengan resolusi 2.8K, memberikan tampilan visual yang tajam dan nyaman dalam berbagai kondisi.

    Dengan tingkat kecerahan hingga 1.000 nits dan refresh rate mencapai 144 Hz, layar ini telah bersertifikasi TÜV Rheinland, sehingga aman digunakan dalam waktu lama tanpa menyebabkan kelelahan mata. Layar PaperMatte ini juga menawarkan keunggulan seperti kemampuan anti-silau, anti-lelah, dan anti-noda sidik jari.

    Baterai Awet dan Pengisian Cepat untuk Produktivitas Tanpa Batas

    Dengan baterai berkapasitas 10,100 mAh dan dukungan pengisian daya 66 W Turbo Fast mampu mendukung aktivitas sehari-hari tanpa khawatir kehabisan daya. Pengguna dapat mengisi baterai hingga penuh hanya dalam 80 menit, memberikan kebebasan untuk bekerja tanpa batasan waktu.

    Aksesori Penunjang yang Canggih dan Lengkap

    HUAWEI MatePad 12 X dilengkapi dengan Ultra-light and Thin NearLink Keyboard yang dirancang dengan lapisan micro-velvet anti-stain coating dan material silikon organik nano-grade, memberikan sentuhan halus, sekaligus tahan dengan berbagai jenis noda dari coretan pulpen, saus, minuman, memastikan tampilannya tetap bersih dan terjaga.

    Selain itu, HUAWEI M-Pencil (3rd Gen) dengan teknologi NearLink hadir dengan lebih dari 10.000 tingkat sensitivitas tekanan dan frekuensi respons enam kali lebih cepat dibandingkan Bluetooth, memastikan pengalaman menulis dan menggambar yang presisi dan responsif. Kombinasi keduanya memberikan kemudahan dan fleksibilitas bagi pengguna untuk mendukung produktivitas sehari-hari.

    Kreativitas dan Hiburan Tanpa Batas

    Tak hanya itu saja, tablet serbaguna ini juga dilengkapi dengan aplikasi GoPaint, memungkinkan pengguna berkreasi menggunakan berbagai jenis kuas, serta fitur Batik Resources Center yang menggabungkan seni tradisional Indonesia dengan teknologi digital. Selain itu, sistem audio HUAWEI Sound menawarkan pengalaman suara yang imersif, sempurna untuk hiburan dan menikmati konten multimedia.

    Tablet ini dirancang untuk memberikan pengalaman optimal dalam bekerja, belajar, dan berkreasi dengan lebih efisien. Sebagai wujud komitmen HUAWEI terhadap pengembangan produk, layanan, dan teknologi inovatif, MatePad 12 X dirancang untuk mendukung pencapaian tujuan profesional dan pribadi penggunanya.

    HUAWEI MatePad 12 X tersedia dengan harga Rp 8.999.000, dilengkapi dengan HUAWEI Smart Magnetic Keyboard, HUAWEI M-Pencil 3rd Gen dan HUAWEI Bluetooth Mouse, serta aplikasi eksklusif bawaannya, GoPaint dan PC-Level WPS Office.

    HUAWEI MatePad 12 X Foto: HUAWEI

    Pembelian dapat dilakukan di Shopee, Tokopedia, TikTok Shop, Blibli, Lazada, eraspace.com, dan DatascripMall.ID pada HUAWEI Official Store. Selain itu, Anda bisa mendapatkan HUAWEI MatePad 12 X secara offline melalui jaringan HUAWEI Authorized Experience Store terdekat, atau melalui mitra ritel kenamaan seperti Erafone, Urban Republic, BliBli Store, dan toko-toko berlisensi lainnya.

    Untuk pembelian secara online dapat dilakukan di HUAWEI Official Store selama periode pre-order mulai 9 Januari 2025, terdapat juga voucher early bird senilai hingga Rp 100 ribu yang dapat diklaim. Berbagai penawaran menarik juga tersedia melalui mitra e-commerce, seperti Shopee dengan cicilan 0 persen melalui Shopee PayLater hingga 6 bulan dan bebas biaya cicilan kartu kredit hingga 18 bulan.

    Tokopedia menawarkan cicilan dengan GoPay Later hingga 6 bulan serta Gadget Protection hingga 12 bulan, dan Blibli menyediakan cicilan bank 0 persen hingga 24 bulan dan layanan Blibli Care+ untuk perlindungan ekstra.

    (ega/ega)

  • Catat! Ini Kriteria Utang UMKM yang Mau Dihapus Bank

    Catat! Ini Kriteria Utang UMKM yang Mau Dihapus Bank

    Jakarta

    Pemerintah akan menghapus piutang macet bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menjelaskan kembali kriteria utang UMKM yang akan dihapus tersebut.

    Maman menjelaskan penghapusan itu berlaku bagi UMKM masuk dalam daftar hapus buku penghapusan piutang UMKM di Bank Himbara. Hal ini berdasarkan payung hukum yang disetujui pada Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sebagai bentuk affirmative action serta wujud komitmen dan konsistensi negara dalam meringankan beban rakyat.

    Maman menilai kebijakan ini sangat baik. Meski begitu, pihaknya perlu mengantisipasi dan mencegah terjadinya moral hazard agar pengusaha UMKM tetap memiliki tanggung jawab dalam pengelolaan keuangan dan tidak sekadar menunggu kebijakan serupa di masa depan.

    “Sebanyak kurang lebih 1 juta nasabah pengusaha UMKM yang sebelumnya telah tercatat masuk dalam daftar hapus buku Bank Himbara akan mendapatkan fasilitas penghapusan piutang,” kata Maman dalam keterangannya, Kamis (9/1/2025).

    Maman menambahkan UMKM yang mendapat penghapusan piutang yaitu mereka yang sudah masuk dalam daftar hapus buku dan daftar hapus tagih dengan beberapa kriteria. Pertama, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2024 tentang Penghapusan Piutang Macet pada UMKM disebutkan bahwa maksimal piutang adalah Rp 500 juta.

    Kedua, UMKM tersebut sudah masuk daftar hapus buku yang dimiliki Bank Himbara sejak 5 tahun yang lalu sebelum PP ini ditetapkan. Ketiga, nasabah UMKM tersebut sudah tidak memiliki kemampuan untuk membayar, serta tidak lagi memiliki agunan.

    Maman menegaskan, Kementerian UMKM memiliki tanggung jawab untuk memberikan motivasi dan pemberdayaan pengusaha-pengusaha UMKM yang sudah mengajukan pinjaman yang tidak termasuk dalam daftar penghapusan piutang.

    Maman menjelaskan ada 1 juta UMKM yang mendapat penghapusan piutang. Namun, bagi UMKM yang tidak mendapatkan penghapusan piutang dapat mengakses fasilitas pinjaman agar dapat tumbuh melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

    “Bagi pengusaha UMKM yang telah mendapatkan KUR, tidak dapat masuk dalam kriteria penghapusan piutang, karena telah memiliki asuransi atau jaminan,” imbuh Maman.

    Maman menerangkan bagi penerima KUR di bawah Rp 100 juta, tidak perlu menggunakan agunan, dan hanya dikenakan bunga flat sebesar 6%. Apabila ada yang menemukan ketidaksesuaian dengan aturan tersebut, Maman mendorong agar melaporkan ke Kementerian UMKM.

    Menurutnya, Kementerian UMKM hadir untuk memitigasi jika terjadi ketidaksesuaian dalam implementasi kebijakan yang sudah dibuat. Selain itu, Kementerian UMKM juga mengajukan kepada OJK untuk membuat sistem yang bernama Innovative Credit Scoring (ICS).

    “Ke depan, para pengusaha UMKM diharapkan dalam mengakses pembiayaan tidak hanya dilihat dari agunan, melainkan menggunakan data alternatif seperti penggunaan listrik, aktivitas telekomunikasi, BPJS, dan transaksi e-commerce,” tambah Maman.

    (acd/acd)

  • BEI Tunggu Klarifikasi Bukalapak soal Penutupan Marketplace

    BEI Tunggu Klarifikasi Bukalapak soal Penutupan Marketplace

    Jakarta

    PT Bukalapak Tbk (BUKA) mengumumkan akan menyetop layanan penjualan untuk semua produk fisik di marketplace. Nantinya platform ini akan fokus pada penjualan produk virtual seperti token listrik, pulsa, paket data, dan lain sebagainya.

    Menanggapi hal tersebut, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menanti konfirmasi pihak BUKA terkait penutupan layanan marketplace. Hingga saat ini, ia mengaku tengah memonitoring saham BUKA.

    “Mudah-mudahan hari ini ada keterbukaan informasi dari mereka untuk mengklarifikasi yang ditutup itu apanya. Jadi bukan e-commerce dalam konteks bisnisnya semua ditutup, enggak. Nanti akan ada produk yang akan ditutup di e-commerce itu. Karena e-commerce itu kan menjual produk fisik dan non-fisik,” kata Nyoman kepada wartawan di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (9/1/2025).

    Ia mengatakan, BUKA hanya menutup produk e-commerce fisik. Sementara e-commerce untuk produk non-fisik hingga saat ini masih terus berjalan.

    “E-commerce-nya benar memberikan kontribusi more than 50%. Dan e-commerce-nya masih akan berjalan. Dan kita juga tanyakan mengenai relevansi dana yang dihimpun. Karena tujuannya kan ada untuk pengembangan e-commerce,” jelasnya.

    Ia menilai, langkah yang dilakukan BUKA untuk melakukan efisiensi untuk melihat peluang profitabilitas yang lebih tinggi. Nyoman menegaskan, penutupan layanan yang dilakukan hanya pada salah satu komponen bisnisnya.

    “Jadi teman-teman kita juga sampai pada monitoring atas ini apakah perubahan bisnis atau tidak. Tapi kan kita dengerin dulu dan kita sudah melakukan permintaan penjelasan. Dan kita sudah ketemu kemarin hearing bahwa e-commerce-nya masih ada,” tutupnya.

    Selain itu, tercatat sebanyak Rp 8,7 triliun dari total dana IPO BUKA yang memgendap dalam bentuk surat utang atau obligasi. Adapun total dana IPO BUKA sendiri diketahui sebesar Rp 21,3 triliun.

    Mengutip dari Keterbukaan Informasi BUKA di Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan baru menggunakan dana IPO sebanyak Rp 11,94 triliun. Sementara saat ini, diketahui ada sebanyak Rp 9,82 triliun dana IPO per Juni 2024. Adapun mayoritas dana yang terisa atau sekitar Rp 8,7 triliun mengendap di obligasi.

    Diketahui sebelumnya, Bukalapak mengumumkan akan menyetop layanan penjualan untuk semua produk fisik di marketplace. Nantinya platform ini akan fokus pada penjualan produk virtual seperti token listrik, pulsa, paket data, dan lain sebagainya.

    “Kami ingin menginformasikan bahwa Bukalapak akan menjalani transformasi dalam upaya untuk meningkatkan fokus pada Produk Virtual. Sebagai bagian dari langkah strategis ini, kami akan menghentikan operasional penjualan Produk Fisik di Marketplace Bukalapak,” dikutip dari keterangan Bukalapak dalam blog resminya, Selasa (7/1/2025).

    Bukalapak menyadari penutupan layanan penjualan produk fisik ini akan berdampak pada usaha para pelapak. Karena itu, perusahaan berkomitmen untuk membuat proses transisi ini berjalan sebaik mungkin.

    Dalam hal ini pedagang di Bukalapak masih dapat mengunggah produk fisik baru hingga Kamis 1 Februari 2025. Selanjutnya, pada 9 Februari 2025 pukul 23:59 WIB akan menjadi waktu terakhir bagi pembeli dapat membuat pesanan untuk sejumlah kategori produk.

    “Kami menyarankan kepada Pelapak untuk menyelesaikan pengelolaan pesanan yang masuk sebelum tanggal akhir operasional Marketplace untuk menghindari pembatalan otomatis pesanan yang belum terpenuhi,” terang Bukalapak.

    Sedangkan untuk semua pesanan yang belum diproses hingga 2 Maret 2025 pukul 23:59 WIB akan dibatalkan secara otomatis oleh sistem. Dana dari pesanan yang dibatalkan akan dikembalikan kepada pembeli melalui BukaDompet.

    (rrd/rrd)

  • Video: Bukalapak Tutup Lapak Jualan Online, Pertanda Apa?

    Video: Bukalapak Tutup Lapak Jualan Online, Pertanda Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia- Bukalapak resmi menutup layanan penjualan produk fisik di marketplace per 7 Januari 2025 dan fokus pada penjualan produk virtual seperti pulsa prabayar hingga token listrik.

    Keputusan Bukalapak ini disebut Executive Director Asosiasi E-commerce Indonesia (iDEA), Arshi Adhini tidak dari bagian dari strategi dan transformasi bisnis Bukalapak. iDEA memandang masih dinamisnya bisnis e-Commerce membuat pelaku usaha harus dapat menerapkan strategi bisnis yang berdampak bagi ekosistem dan prospek usaha terkait.

    Seperti apa iDEA menanggapi penutupan layanan penjualan fisik Bukalapak? bagaimana tantangan bisnis E-Commerce saat ini? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Executive Director Asosiasi E-commerce Indonesia (iDEA) dalam Profit,CNBCIndonesia (Rabu, 08/01/2025)