Topik: e-commerce

  • Trafik broadband Telkomsel tumbuh 21,5 persen di wilayah Papua dan Maluku 

    Trafik broadband Telkomsel tumbuh 21,5 persen di wilayah Papua dan Maluku 

    Sumber foto: Aman Hasibuan/elshinta.com.

    Trafik broadband Telkomsel tumbuh 21,5 persen di wilayah Papua dan Maluku 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 16 Januari 2025 – 14:37 WIB

    Elshinta.com – Telkomsel sukses menyambungkan semangat pelanggan di wilayah Papua dan Maluku pada momen Natal dan Tahun Baru (NARU) 2024/2025 dengan mengoptimalkan jaringan broadband dan menyediakan produk serta layanan bernilai tambah. Melalui Telkomsel Siaga Naru , Telkomsel telah memastikan kelancaran dan kenyamanan konektivitas serta pengalaman digital pelanggan.
     
    Sebelumnya, ragam upaya untuk memastikan pengalaman terbaik bagi pelanggan di momen NARU telah dilakukan Telkomsel, seperti memperluas cakupan jaringan 4G dengan menambah ratusan titik 4G baru di Papua dan Maluku sehingga pada akhir tahun 2024 tercatat ada lebih dari2.600 BTS  4G/LTE Telkomsel yang mencakup hingga 77 persen wilayah populasi di Papua dan Maluku. Tak hanya itu, Telkomsel juga menyediakan 3 BTS Combat  selama moment NARU 2024/2025 yang lalu.
     
    Telkomsel juga telah memetakan 22 titik keramaian di seluruh wilayah Papua dan Maluku, khususnya untuk menganalisis kebutuhan jaringan secara akurat dan mengantisipasi setiap kemungkinan gangguan secara cepat dan proaktif. Hasilnya, Telkomsel sukses mengoptimalkan penanganan gangguan jaringan selama momen NARU 2024/2025. 
     
    Selama momen Naru tahun ini, Telkomsel juga melakukan drive test di 22 titik keramaian guna menjamin kesiapan jaringan, juga menyediakan 2 posko utama, 2 posko reguler, 18 posko di spesial area serta beragam promo menarik untuk memastikan ketersediaan produk dan layanan pelanggan.
     
    Lewat ragam upaya yang telah dilakukan, tercatat trafik akses broadband Telkomsel di wilayah Papua dan Maluku meningkat signifikan sebesar 21.5 persen dibandingkan rerata hari biasa sepanjang 2024, atau naik 7.5 persen dibandingkan periode Naru  sebelumnya. Lonjakan aktivitas digital pelanggan juga tercatat mengalami pertumbuhan trafik di berbagai layanan seperti online gamingyang naik 27 persen, layanan komunikasi (instant messaging dan video conference) yang naik 8 persen, media sosial yang naik 19 persen, video streaming yang tumbuh 22 persen, serta e-commerce yang melonjak hingga 29 persen. Selain itu, lima aplikasi dengan pertumbuhan payload tertinggi selama periode Naru  2024/2025 adalah Instagram (23 persen), WhatsApp (9 persen), TikTok (22 persen), Facebook (18 persen), dan YouTube (21 persen).
     
    Pertumbuhan trafik layanan SMS Telkomsel sebesar 9.4 persen dibandingkan rerata hari biasa, sementara layanan suara (voice) mengalami penurunan 6.2 persen. Sejumlah wilayah jugamencatatkan pertumbuhan trafik data yang signifikan dibandingkan rerata hari biasa, seperti Kota Biak Numfor yang meningkat lebih dari 46.4 persen, dan kota Maluku Tenggara yang naik lebih dari 45.2 persen.
     
    General Manager Region Network Operations and Productivity Telkomsel Maluku and Papua, Yasrinaldi mengatakan, hasil pencapaian trafik broadband ini mencerminkan komitmen kami di Telkomsel untuk terus menghadirkan konektivitas yang andal dan inovatif di wilayah Papua dan Maluku, sesuai visi perusahaan menjadi penyedia layanan telekomunikasi digital terbaik di regional. “Dengan semangat membuka semua peluang, Telkomsel mendukung masyarakat Papua dan Maluku untuk terus maju melalui optimalisasi jaringan berteknologi terdepan dan layanan bernilai tambah yang berpusat pada kebutuhan pelanggan di momen penting Naru,” ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Aman Hasibuan, Kamis (16/1).  
     
    “Selama momen Naru, Telkomsel telah menunjukkan upaya kami untuk terus memahami kebutuhan pelanggan dan menghadirkan pengalaman digital yang nyaman. Kedepannya, kami akan selalu memastikan keandalan jaringan dan inovasi produk yang mendukung pelanggan untuk tetap terhubung dan produktif, seperti Natal dan Tahun Baru kali ini,” tutup Yasrinaldi.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Cerita Implora Optimalkan Ekosistem Digital Bersama Shopee

    Cerita Implora Optimalkan Ekosistem Digital Bersama Shopee

    Jakarta, CNBC Indonesia – Selama beberapa tahun terakhir, industri kosmetik lokal terus menunjukkan perkembangan pesat. Bahkan menjadi salah satu sektor yang menawarkan peluang dan prospek bisnis yangmenjanjikan.

    Faktor seperti populasi generasi muda yang terus bertambah dan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga penampilan, juga berkontribusi pada lahirnya banyak brand kosmetik lokal unggulan. Salah satu cerita inspiratif datang dari Implora, sebuah brand lokal yang berhasil berjaya di pasar kosmetik nasional dengan berbagai pencapaiannya.

    Berdiri sejak tahun 2002, Implora hadir dengan penuh inovasi untuk menjawab kebutuhan perempuan Indonesia akan produk kosmetik berkualitas tinggi. Chief Marketing Office Implora, Hendrata Liadi mengungkapkan perjuangan awal Implora dalam menjajakan produk kosmetik dari pintu ke pintu di wilayah Jawa dan Bali.

    Tidak pernah terbayang oleh mereka bahwa perjalanannya bisa bertahan lebih dari dua dekade dan mendapat kepercayaan dari masyarakat. Melihat semakin banyaknya masyarakat Indonesia yang jeli dan selektif dalam memilih produk kosmetik, Implora hadir dengan visi besar, yakni menyediakan produk kosmetik berkualitas tinggi dengan harga terjangkau.

    “Kami percaya bahwa Industri kosmetik nasional mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan, mengingat melimpahnya ketersediaan sumber daya alam sebagai bahan bakukosmetik. Tak hanya itu, transformasi digital turut berperan penting dalam perjalanan Implora. Kami mengakui, kehadiran e-commerce seperti Shopee memberikan kontribusi besar dalam memperluas jangkauan pasar kami, melalui berbagai program, fitur interaktif, dan kampanye belanja. Sebagai contoh, kami mencatatkan rata-rata peningkatan pesanan hingga 10 kali lipat pada setiap puncak kampanye belanja Shopee dibandingkan dengan hari biasa. Selain itu,pada kuartal I 2024, transaksi kami di Shopee mengalami lonjakan sebesar 50 kali lipat dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya,” jelas Hendrata Liadi dikutip Jumat (17/1/2024).

    Transformasi Implora: dari Usaha Rumahan Jadi Kosmetik Pilihan Masyarakat

    Implora dirintis oleh dua pendiri inspiratif asal Surabaya, Go Wi Liem dan Sri Melani, yang memulai perjalanan bisnis mereka dengan mengembangkan produk parfum pada awal tahun 2000-an. Berbekal tekad kuat, mereka meluncurkan merek parfum Implora yang mendapat sambutan positif dari masyarakat.

    Kesuksesan awal ini mendorong pasangan tersebut memperluas lini produk Implora dengan menghadirkan berbagai produk kosmetik non-parfum, seperti bedak, eyeshadow, dan lipstik, pada 2010-an. Di tahun 2017, Implora juga mendapat antusiasme yang luar biasa dari para pecinta kosmetik saat meluncurkan Urban Lip Cream Matte. Melihat potensi pasar yang lebih luas, Implora kemudian mengembangkan kategori skincare, dengan face serum sebagai produk perdananya. 

    Foto: Dok: Ist
    Implora

    Menyasar segmentasi perempuan muda, mulai dari mahasiswa hingga pekerja profesional, Implora membawa filosofi kosmetik adalah milik semua orang, sehingga mereka senantiasa berkomitmen menghadirkan produk inklusif.

    “Selaras dengan Tagline kami, ‘Berani Jadi Aku’, mencerminkan komitmen kami untuk membantu perempuan merasa nyaman dengan dirinya sendiri melalui produk yang sesuai kebutuhan, dengan merancang berbagai produk kosmetik yang sesuai dengan karakter paras perempuan Indonesia. Dalam menjaga kualitas, kami memastikan seluruh produk kami memenuhi standar tinggi, mulai dari perizinan BPOM, sertifikasi halal, hingga uji klinis oleh dermatologis. Serta, seluruh proses produksi kami dilakukan sesuai Good Manufacturing Practices dan dilakukan secara lokal di pabrik kami di Sidoarjo, Jawa Timur,” tambah Hendrata Liadi.

    Foto: Dok: Ist
    Implora

    Cara Implora Inovatif Mengoptimalkan Peluang Tumbuh Bersama Ekosistem Shopee

    Dalam memperluas visibilitas produknya secara nasional di seluruh Indonesia, Implora cermat dan adaptif dalam mengoptimalkan peluang yang dihadirkan ekosistem e-commerce, seperti Shopee. Sejak bergabung di Shopee di tahun 2017, Implora terus beradaptasi, berinovasi, dan berinvestasi dalam memanfaatkan berbagai peluang yang disediakan Shopee, mulai dari program promosi toko, kampanye belanja angka kembar, hingga fitur Shopee Live dan Shopee Video.

    “Pengalaman kami meyakini bahwa Shopee merupakan wadah yang tepat bagi kami untuk dapat terus bertumbuh dengan inovatif dalam mengakses pasar yang lebih luas,” jelas Hendrata Liadi.

    Hingga kini, Implora telah meluncurkan lebih dari 150 produk, mencakup kosmetik dekoratif, skincare, seperti Implora Urban Eyebrow, Implora Perfect Shield Gel Sunscreen SPF 30PA +++, Implora Healthy Glow Cushion, dan Implora Zodiac Series Perfume Collection yang baru saja diluncurkan di Shopee pada tahun 2024. Dengan portofolio yang terus berkembang, Implora memastikan setiap konsumen menemukan solusi kosmetik sesuai kebutuhan mereka, sekaligus memperkuat posisinya sebagai brand lokal unggulan.

    Mengikuti tren belanja yang semakin dinamis, Implora juga memanfaatkan fitur Shopee Live sebagai kanal penjualan strategis untuk mendongkrak penjualan melalui pengalaman belanja yang lebih interaktif dan personal. Melalui Shopee Live, Implora dapat menjangkau audiens lebih luas dan memperkenalkan produk secara lebih holistik. Saat ini, Implora mengelola acara khusus bernama Lora’s Store yang tayang hampir 24 jam setiap harinya, sesi ini menjadiwadah berbagi inspirasi dan edukasi dunia kecantikan bagi pengguna Shopee.

    Selain itu, Lora’s Store juga menjadi tempat bagi komunitas “Implovers” untuk mendapatkan informasi produk langsung dari host, serta sering dimeriahkan oleh kolaborasi dengan influencer dan selebriti, yang berhasil menarik ratusan hingga ribuan penonton di setiap sesinya.

    “Shopee Live memberikan dampak luar biasa bagi kami, memungkinkan kami lebih dekat dengan konsumen dan memberikan pengalaman belanja yang interaktif. Dengan fitur seperti Shopee Live dan Shopee Video, kami semakin yakin bahwa teknologi adalah kunci untuk membawa kami melangkah lebih jauh. Selama mengikuti kampanye Shopee di sepanjang tahun 2024, kami mencatat rata-rata peningkatan penjualan hingga 8 kali lipat melalui Shopee Live dibandingkan hari biasanya,” jelas Hendrata Liadi.

    Merujuk laporan Nielsen First Half, pada 2024 memprediksi lonjakan signifikan di kategori make-up dan skincare di tahun 2025. Tren ini membuka peluang besar bagi Implora, yang secara konsisten berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pasar yang semakin inklusif dan beragam. Dengan persaingan yang semakin ketat dari brand lokal maupun internasional, Implora optimis menghadapi tahun 2025.

    Tidak ketinggalan, Hendrata Liadi menyebut pihaknya percaya bahwa Shopee adalah platform yang terus bisa membantu Implora mencapai pertumbuhan positif tahun 2025. “Dengan adaptasi yang cermat terhadap tren kecantikan, inovasi produk, serta perilaku konsumen yang dipengaruhi teknologi, Implora berkomitmen untuk menghadirkan produk berkualitas tinggi yang terjangkau dan relevan bagi seluruh perempuan Indonesia,” pungkasnya. 

    (bul/bul)

  • Intip Rahasia Sukses Implora, Optimalkan Ekosistem Digital Shopee untuk Jadi Kosmetik Pilihan Masyarakat – Page 3

    Intip Rahasia Sukses Implora, Optimalkan Ekosistem Digital Shopee untuk Jadi Kosmetik Pilihan Masyarakat – Page 3

    Dalam memperluas visibilitas produknya secara nasional di seluruh Indonesia, Implora cermat dan adaptif dalam mengoptimalkan peluang yang dihadirkan ekosistem e-commerce, seperti Shopee. Sejak bergabung di Shopee di tahun 2017, Implora terus beradaptasi, berinovasi, dan berinvestasi dalam memanfaatkan berbagai peluang yang disediakan Shopee, mulai dari program promosi toko, kampanye belanja angka kembar, hingga fitur Shopee Live dan Shopee Video. “Pengalaman kami meyakini bahwa Shopee merupakan wadah yang tepat bagi kami untuk dapat terus bertumbuh dengan inovatif dalam mengakses pasar yang lebih luas,” jelas Hendrata Liadi.

    Hingga kini, Implora telah meluncurkan lebih dari 150 produk, mencakup kosmetik dekoratif, skincare, seperti IImplora Urban Eyebrow, Implora Perfect Shield Gel Sunscreen SPF 30 PA +++, Implora Healthy Glow Cushion, dan Implora Zodiac Series Perfume Collection yang baru saja diluncurkan di Shopee pada tahun 2024. Dengan portofolio yang terus berkembang, Implora memastikan setiap konsumen menemukan solusi kosmetik sesuai kebutuhan mereka, sekaligus memperkuat posisinya sebagai brand lokal unggulan.

    Mengikuti tren belanja yang semakin dinamis, Implora juga memanfaatkan fitur Shopee Live sebagai kanal penjualan strategis untuk mendongkrak penjualan melalui pengalaman belanja yang lebih interaktif dan personal. Melalui Shopee Live, Implora dapat menjangkau audiens lebih luas dan memperkenalkan produk secara lebih holistik. Saat ini, Implora mengelola acara khusus bernama Lora’s Store yang tayang hampir 24 jam setiap harinya, sesi ini menjadi wadah berbagi inspirasi dan edukasi dunia kecantikan bagi pengguna Shopee.

    Selain itu, Lora’s Store juga menjadi tempat bagi komunitas “Implovers” untuk mendapatkan informasi produk langsung dari host, serta sering dimeriahkan oleh kolaborasi dengan influencer dan selebriti, yang berhasil menarik ratusan hingga ribuan penonton di setiap sesinya.

    Hendrata Liadi mengatakan Shopee Live memberikan dampak luar biasa bagi brandnya, memungkinkan Implora lebih dekat dengan konsumen dan memberikan pengalaman belanja yang interaktif.

    “Dengan fitur seperti Shopee Live dan Shopee Video, kami semakin yakin bahwa teknologi adalah kunci untuk membawa kami melangkah lebih jauh. Selama mengikuti kampanye Shopee di sepanjang tahun 2024, kami mencatat rata-rata peningkatan penjualan hingga 8 kali lipat melalui Shopee Live dibandingkan hari biasanya,” jelas Hendrata Liadi.

    Merujuk laporan Nielsen First Half, pada 2024 memprediksi lonjakan signifikan di kategori make-up dan skincare di tahun 2025. Tren ini membuka peluang besar bagi Implora, yang secara konsisten berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pasar yang semakin inklusif dan beragam. Dengan persaingan yang semakin ketat dari brand lokal maupun internasional, Implora optimis menghadapi tahun 2025.

    Berdasarkan laporan Nielsen First Half (2024), kategori make-up dan skincare diperkirakan akan mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2025. Tren ini pun menjadi peluang besar bagi Implora, yang secara konsisten berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pasar yang semakin inklusif dan beragam. Meskipun persaingan dengan brand lokal dan internasional semakin ketat, Hendrata Liadi mengaku Implora tetap optimis menyambut tahun 2025.

    “Kami percaya Shopee adalah platform yang terus bisa membantu kami mencapai pertumbuhan positif tahun ini. Dengan adaptasi yang cermat terhadap tren kecantikan, inovasi produk, serta perilaku konsumen yang dipengaruhi teknologi, Implora berkomitmen untuk menghadirkan produk berkualitas tinggi yang terjangkau dan relevan bagi seluruh perempuan Indonesia,” pungkas Hendrata Liadi.

     

    (*)

  • Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia

    Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia

    Rakuten adalah perusahaan internet dan e-commerce yang berasal dari Jepang. Perusahaan ini mulai melakukan ekspansi ke Indonesia pada 2011 dengan meluncurkan Rakuten Belanja Online.

    Rakuten diketahui memiliki modal awal Rp60 miliar dengan bekerja sama dengan mitra lokal, MNC Group.

    Namun, pada 2016, Rakuten memutuskan untuk menghentikan operasionalnya di Indonesia karena model bisnis yang kurang cocok dengan pasar lokal. Selain itu, persaingan yang makin ketat dengan berbagai e-commerce domestik juga menjadi faktor utama dalam keputusan tersebut.

    3. Qlapa

    Startup Qlapa menutuskan tutup pada 2019 karena kalah bersaing dengan sejumlah perusahaan unicorn lokal yang terus berkembang di Indonesia, dalam hal ini Tokopedia dan Bukalapak. Pendiri Qlapa mengungkapkan bahwa model bisnis yang dijalankan pada saat itu tidak dapat bertahan dalam jangka panjang.

    Qlapa sendiri merupakan platform e-commerce yang fokus pada jual beli kerajinan tangan khas Indonesia dan mulai beroperasi sejak 2015. Perusahaan ini pernah meraih penghargaan sebagai Aplikasi Mobile Unik Terbaik dari Google Play Awards.

    “Hampir 4 tahun yang lalu, kami memulai Qlapa dengan misi memberdayakan perajin lokal. Banyak pasang surut yang kami alami dalam perjalanan yang luar biasa ini. Kami sangat berterima kasih atas semua tanggapan positif dari para penjual, pelanggan, dan media. Dukungan yang kami terima sangat luar biasa dan membesarkan hati,” tulis manajemen Qlapa diakhir operasionalnya.

    4. Elevenia

    Siapa yang pernah belanja di Elevenia? Elevenia adalah platform belanja online yang didirikan pada 2014 oleh PT XL Planet, perusahaan joint venture antara PT XL Axiata Tbk dan SK Planet dari Korea Selatan.

    Namun, setelah tiga tahun berjalan, XL Axiata dan SK Planet memutuskan untuk melepas saham mereka di perusahaan ini karena dinilai tidak memberikan keuntungan yang diharapkan. Seiring berjalannya waktu, Elevenia akhirnya tidak mampu bertahan dan resmi tutup pada awal Desember 2022.

  • Perfect Corp Luncurkan AI API untuk Industri Kecantikan

    Perfect Corp Luncurkan AI API untuk Industri Kecantikan

    JAKARTA – Perfect Corp, penyedia solusi Artificial Intelligence (AI) dan Augmented Reality (AR) untuk industri kecantikan, meluncurkan AI API untuk mempermudah pengembang dalam mengintegrasikan teknologi.

    API ini menjadi solusi transformatif bagi para pengembang yang tertarik dengan solusi Perfect Corp dan ingin mengintegrasikan teknologinya ke aplikasi maupun produk. Selain di industri kecantikan, AI API ini juga berfungsi pada platform e-commerce atau teknologi lainnya. 

    Perfect Corp percaya bahwa AI API yang mereka rilis dapat mendorong transformasi di industri teknologi. Pasalnya, antarmuka pemrograman ini dapat menghadirkan pengalaman baru yang dapat menarik konsumen dan menawarkan inovasi bisnis digital terdepan. 

    “AI API kami dirancang untuk membuat teknologi kecantikan lebih mudah diakses dan memberikan dampak besar bagi perusahaan,” ujar Founder dan CEO Perfect Corp Alice Chang dalam keterangan yang VOI terima. “Dengan solusi ini, para pengembang dapat menciptakan solusi yang lebih kreatif dan inovatif.” 

    Alice menambahkan bahwa API ini dirancang dengan fleksibilitas dan skalabilitas tinggi sehingga teknologi ini dapat diintegrasikan ke situs web, platform e-commerce, bahkan aplikasi seluler. Untuk mendukung hasil yang lebih baik, berikut ini beberapa fitur di API Perfect Corp. 

    Text-to-Image: Membuat gambar berkualitas tinggi dan menarik secara langsung berdasarkan petunjuk teks. Ada beberapa opsi yang bisa dipilih untuk menerapkan tema yang ditentukan sebelumnya. AI Coloring: Mengubah gambar berwarna hitam-putih menjadi gambar yang penuh warna secara akurat.AI Image Enhancer: Meningkatkan kejernihan, kecerahan, hingga kualitas foto pada gambar dengan upaya yang minimal.AI Image Background Remover: Menghapus latar belakang gambar untuk menampilkan objek yang lebih bersih dan halus.AI Image Object Remover: Menghilangkan objek yang tidak diinginkan dengan mudah serta menghasilkan gambar yang bebas gangguan.

  • Viral KTP China untuk Warga Taiwan, Taktik Menuju Unifikasi?

    Viral KTP China untuk Warga Taiwan, Taktik Menuju Unifikasi?

    Jakarta

    Sebuah video dokumenter memicu kontroversi di Taiwan setelah seorang pengusaha Cina terlihat mendorong warga Taiwan mengajukan kartu identitas (atau Kartu Tanda Penduduk) Cina. Ia tampaknya tidak sadar bahwa pernyataannya akan menjadi pembicaraan publik.

    Lin Jincheng, kepala inkubator startup untuk pemuda Taiwan di Provinsi Fujian, Cina, mengatakan dalam video itu bahwa mereka yang menerima kartu identitas Cina masih bisa mempertahankan kewarganegaraan dan paspor Taiwan. Namun, hal ini melanggar hukum Taiwan.

    Video tersebut menyebutkan bahwa insentifnya adalah kemudahan akses ke pasar Cina bagi warga Taiwan. Lin menjelaskan, warga Taiwan dengan kartu identitas Cina dapat mendaftarkan perusahaan di Cina, memulai bisnis e-commerce atau lokapasar lintas negara, membeli properti, dan mengajukan pinjaman bank.

    Yun Wang, seorang profesor di Universitas Nasional Chengchi Taiwan yang fokus pada hubungan Taiwan-Cina, mengatakan kepada DW bahwa meskipun “Taiwan sangat menolak unifikasi dengan Cina, banyak warga yang tertarik mendapatkan keuntungan dari pasar Cina.”

    “Partai Komunis sangat memahami situasi ini dan memanfaatkannya dengan baik,” tambah Wang.

    Bagaimana respons otoritas Taiwan?

    Dalam penyelidikan yang sedang berlangsung, otoritas Taiwan melaporkan bahwa ada kurang dari 10 orang yang dicurigai memiliki kartu identitas Cina. Jika terbukti, registrasi rumah tangga atau “household registration” mereka di Taiwan akan dicabut.

    Pemerintah Cina sendiri belum memberikan tanggapan langsung atas tuduhan ini.

    Sebagai contoh, Lin menyebut di Xiamen, sebuah kota pelabuhan di tenggara Cina, lebih dari 4.000 warga Taiwan telah mengajukan kartu identitas itu, dengan waktu tunggu hingga tiga bulan. Namun, klaim ini belum bisa diverifikasi secara independen.

    Mengapa hal ini jadi masalah bagi Taiwan?

    Video viral ini dianggap sebagai bagian kecil dari strategi “front persatuan” Cina, yang bertujuan memengaruhi kaum muda Taiwan secara politik dan mendorong mereka untuk lebih terintegrasi dengan Cina.

    Ada juga kasus lain di mana beberapa YouTuber dan influencer Taiwan diketahui menerima pengarahan dari Departemen Kerja Front Persatuan Cina untuk menyebarkan propaganda pemerintah.

    Selain itu, laporan dari Biro Keamanan Nasional Taiwan baru-baru ini menunjukkan bahwa Cina menargetkan kelompok-kelompok seperti organisasi kuil, gangster, dan veteran pensiunan di Taiwan untuk membangun jaringan mata-mata.

    Dari berbagai strategi Cina, menawarkan kartu identitas ini termasuk taktik yang cukup baru, kata Wang.

    “Dulu, ketika orang Taiwan ke Cina, mereka diperlakukan seperti orang asing. Sekarang, mereka bisa dianggap warga negara,” jelasnya.

    Namun, Wang juga mengatakan bahwa Cina mungkin khawatir Taiwan memanfaatkan kesempatan ini untuk mengirim mata-mata ke Cina guna mengumpulkan intelijen.

    “Meskipun mereka memberikan perlakuan sebagai warga negara [untuk Taiwan], saya yakin mereka tetap waspada terhadap warga Taiwan,” tambahnya.

    Apakah Cina ‘membeli’ kolaborator?

    Chih-wei Yu, seorang profesor di Universitas Kepolisian Nasional Taiwan, mengatakan bahwa Cina sedang mencoba “membeli mitra atau kolaborator lokal” di Taiwan.

    “Mereka tidak selalu meminta orang-orang ini melakukan sesuatu setiap saat, tetapi berharap ketika dibutuhkan, mereka akan mengikuti perintah Cina,” ujarnya.

    Otoritas Taiwan baru-baru ini mengimbau warganya untuk tidak terjebak dalam perangkap ini. Cina disebut-sebut secara perlahan menarik warga Taiwan dengan tujuan “membingungkan rasa identitas dan kedaulatan nasional mereka,” sesuai pernyataan resmi yang diterjemahkan dari bahasa Mandarin.

    Sementara itu, Cina tetap diam mengenai isu ini. Namun, sebagian besar perdebatan di media sosial Cina menyebut berita ini sebagai tanda bahwa Cina semakin mendekati “unifikasi” dengan Taiwan, sebuah pulau yang memerintah sendiri tetapi diklaim sebagai bagian dari wilayah Cina.

    Meski begitu, Wang yakin bahwa pemberian kartu identitas Cina kepada warga Taiwan tidak akan banyak membantu tujuan “unifikasi” atau melemahkan identitas nasional Taiwan.

    Menurutnya, tujuan utama Cina adalah menciptakan “gesekan dan perpecahan dalam masyarakat Taiwan melalui tindakan sejumlah kecil orang” yang memiliki kartu identitas Cina.

    Artikel ini diadaptasi dari DW berbahasa Inggris

    (ita/ita)

  • Industri Buy Now Pay Later Diprediksi Tumbuh 30% Tahun Ini

    Industri Buy Now Pay Later Diprediksi Tumbuh 30% Tahun Ini

    Jakarta, FORTUNE – Pefindo Biro Kredit (IdScore) memproyeksi bahwa industri Buy Now Pay Later (BNPL) atau Pay Later akan bertumbuh 24-30 persen pada 2025. Berdasarkan data yang dihimpun, hingga November 2024 pertumbuhan fasilitas BNPL mencapai 24,53 persen secara tahunan dengan total nilai portofolio kredit mencapai Rp35,14 triliun.

    Penetrasi geografis BNPL/Paylater masih terkonsentrasi di Jawa, terutama di Jabodetabek, dengan pangsa pasar 31,71 persen. Dari sisi pengguna sendiri, generasi muda yang terdiri dari Gen Z dan Millenial masih menjadi kelompok debitur terbesar, dengan persentase 48,27 persen dengan penggunaan untuk lainnya (transaksi untuk QRIS) sebesar 41,9 persen, pembelian di e-commerce 33 persen, pembelian tiket/hotel 21,1 persen.

    “Rata-rata fasilitas per debitur hampir 3 fasilitas/debitur,” ungkap Direktur Utama PEFINDO, Tan Glant Saputrahadi, dalam agenda “Tren dan Pertumbuhan Bisnis Buy Now Pay Later di Indonesia” di Jakarta, Kamis (16/1).

    Proyeksi tersebut sejalan dengan prediksi pertumbuhan portofolio kredit nasional yang juga diperkirakan tumbuh dua digit. Menurut riset dari PEFINDO, bank umum semakin agresif memasuki bisnis BNPL, dengan pertumbuhan year-on-year yang signifikan, mencapai 68,24 persen. 

    “Saat ini bisnis BNPL semakin diterima dan diintegrasikan ke dalam layanan perbankan konvensional,” katanya.

    Sementara itu, tren non-performing loan (NPL) atau kredit bermasalah pada BNPL terus menunjukkan penurunan cukup signifikan. Dari titik tertinggi 6,66 persen pada September 2023, NPL BNPL pada November 2024 berada pada level 3,21 persen. 

    Glant mencermati penurunan signifikan ini didorong oleh perbaikan kualitas portofolio kredit dan akuisisi kredit, terutama di sektor fintech dan dengan semakin banyaknya Bank Buku IV yang terjun ke industri ini.

    Beberapa faktor utama yang memengaruhi portofolio kredit BNPL, antara lain BI Rate, inflasi, indeks konsumsi rumah tangga, dan NPL. 

    “Dengan pengelolaan yang baik terhadap faktor-faktor tersebut, pertumbuhan industri BNPL diharapkan dapat terus berkelanjutan dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional,” ujarnya.

  • Ini Akibatnya Kalau Server E-commerce dan Jasa Keuangan Alami Downtime – Page 3

    Ini Akibatnya Kalau Server E-commerce dan Jasa Keuangan Alami Downtime – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Operasional perusahaan di berbagai sektor sangat bergantung pada kinerja jaringan. Kelambatan atau bahkan downtime jaringan dapat berkonsekuensi serius, mengancam reputasi bisnis dan berpotensi merugikan finansial.

    Perusahaan di sektor e-commerce, perbankan, dan jasa keuangan merupakan pihak yang paling rentan terdampak. Ketika server jaringan mereka mengalami downtime, interaksi dengan pelanggan terganggu, bahkan kepercayaan pelanggan pun dipertaruhkan.

    Downtime, atau berhentinya layanan akibat gangguan pada jaringan, bukanlah masalah sepele. Dampaknya merambat ke berbagai aspek, mulai dari kepercayaan pelanggan yang menurun, hilangnya potensi pendapatan, hingga terganggunya operasional perusahaan secara keseluruhan.

    Salah satu dampak paling nyata dari jaringan yang lambat atau downtime adalah hilangnya peluang pendapatan.

    Ambil contoh perusahaan e-commerce. Saat platform mereka tidak dapat diakses, pelanggan tidak dapat melakukan pembelian. Otomatis, potensi pendapatan pun menurun. Kerugian penjualan selama masa downtime seringkali sulit untuk dipulihkan sepenuhnya.

    Untuk meminimalisir risiko ini, pemantauan server jaringan yang andal dan terpercaya mutlak diperlukan.

    Monitoring yang efektif dapat mendeteksi potensi masalah sebelum berkembang menjadi downtime yang merugikan. Dengan demikian, kelangsungan bisnis dan kepercayaan pelanggan dapat tetap terjaga.

     

  • Siapa Pemilik Aplikasi REDnote? Ini Profil dan Asal-Usulnya

    Siapa Pemilik Aplikasi REDnote? Ini Profil dan Asal-Usulnya

    Baru-baru ini, Aplikasi REDnote tengah ramai diperbincangkan di media sosial, khususnya bagi warga di Amerika Serikat. Banyak warga AS yang mencari tahu dan mulai beralih menggunakan media sosial RedNote yang berasal dari Cina ini.

    Hal ini menyusul rencana kebijakan pelarangan aplikasi TikTok oleh pemerintah Amerika Serikat karena alasan keamanan. Lalu, sebenarnya apa itu aplikasi REDnote? Berikut ulasan lengkap seputar siapa pemilik REDnote dan seperti apa aplikasinya.

    Apa itu aplikasi REDnote?

    Ilustrasi tampilan explore Red Note. (Dok. Xiaohongshu.com)

    REDnote adalah aplikasi media sosial asal Cina yang diperuntukkan bagi pasar global. Di Cina, REDnote lebih dikenal dengan nama Xiaohongsu, yang artinya little red book atau buku merah kecil. Dilansir New York Times, Kamis (16/1), REDnote menjadi aplikasi gratis yang paling banyak diunduh di Apple Store AS pada hari Selasa (14/1).

    Aplikasi REDnote menggabungkan e-commerce yang dibangun berdasarkan unggahan video pendek dari para penggunanya. Penggunanya bisa berbagi video pendek hingga unggahan berbasis teks.

    Hal itu lantas membuat REDnote dianggap mirip dengan TikTok. Mulai dari fitur dan layanan utamanya, tampilan aplikasi, hingga asal-usul yang sama-sama berasal dari Cina.

    Aplikasi REDnote mengeklaim telah memiliki lebih dari 300 juta pengguna yang sebagian besarnya berada di Cina. Per 16 Januari 2025, REDnote telah diunduh lebih dari 10 juta kali di Google Play Store.

    Siapa pemilik aplikasi REDnote?

    Miranda Qu, salah satu pendiri aplikasi REDnote (forbes.com)

    Menukil Reuters, aplikasi REDnote didirikan oleh Miranda Qu dan Charlwin Mao pada 2013 di Shanghai, Cina. Qu menjabat sebagai presiden, sedangkan Mao menjadi CEO REDnote.

    Awalnya mereka menyebut REDnote sebagai “Hong Kong Shopping Guide” dan menargetkan wisatawan Cina yang mencari rekomendasi barang-barang tertentu.

    REDnote juga dipandang sebagai salah satu kandidat initial public offering (IPO) yang potensial. Pengendali saham REDnote saat ini dikuasai oleh beberapa perusahaan raksasa seperti Alibaba, Tencent, hingga perusahaan pemodal asal Singapura, yaitu GSR Ventures, DST Global, dan GGV Capital.

    Kekayaan pemilik aplikasi REDnote

    Untuk diketahui, CEO REDnote Charlwin Mao ditaksir memiliki kekayaan pribadi sekitar 18 miliar yuan atau setara Rp40,2 miliar. Sementara Presiden REDnote, Miranda Qu diperkirakan mempunyai kekayaan 12 miliar yuan atau setara Rp26,8 miliar.

    Sebagian besar pengguna REDnote memang diketahui berasal dari Cina, sehingga konten-kontennya pun menggunakan bahasa Mandarin. Dengan masuknya REDnote ke pasar global, tentu akan membuat perusahaan harus menyesuaikan diri.

    Dilansir Reuters, pihak REDnote sedang berusaha untuk memoderasi konten berbahasa Inggris dan membangun alat terjemahan Inggris-Mandarin.

    REDnote juga memilih untuk mempertahankan satu versi aplikasinya. Berbeda dengan Tencent yang telah menjalankan aplikasi WeChat versi luar negeri dan domestik, atau ByteDance yang mengembangkan aplikasi Douyin sebagai aplikasi TikTok untuk pengguna di Cina.

    Kenapa aplikasi REDnote viral?

    ilustrasi tiktok (unsplash/solen feyissa)

    Aplikasi REDnote belakangan ini ramai digunakan oleh warga Amerika Serikat karena makin dekatnya kebijakan pelarangan aplikasi TikTok oleh pemerintah.

    Melansir New York Times, Kamis (16/1), TikTok telah mengajukan kasusnya ke Mahkamah Agung (MA) AS pada Jumat (10/1). Hal ini dilakukan untuk menantang UU federal yang berupaya melarang aplikasi video pendek tersebut di AS.

    Awal mula kebijakan pelarangan TikTok di AS

    UU di AS yang melarang TikTok adalah “Protecting Americans from Foreign Adversary Controlled Applications Act” atau Perlindungan Warga dan Aplikasi yang Dikendalikan Pesaing Asing.

    UU tersebut berawal dari kekhawatiran AS bahwa pemerintah Cina dapat memanipulasi konten dan memperoleh akses ke data sensitif pengguna lewat aplikasi TikTok. Hal itu mendorong Kongres meloloskan UU yang bakal melarang platform tersebut, kecuali jika dijual kepada pembeli yang disetujui oleh pemerintah.

    Presiden ke-46 AS, Joe Biden telah menandatangani UU federal larangan TikTok tersebut pada April 2024. Hal ini memberikan ByteDance tenggat waktu hingga 19 Januari 2025 untuk menjual operasionalnya atau menghadapi pelarangan penggunaan aplikasi medsosnya.

    Pada 6 Desember 2024 lalu, ByteDance mengalami kekalahan dalam upaya hukum pertamanya untuk membatalkan UU tersebut. Saat itu, panel yang terdiri dari tiga hakim federal dengan suara bulat menolak argumen TikTok bahwa UU melanggar amandemen pertama.

    Mungkin diselamatkan oleh Donald Trump

    Ada kemungkinan Presiden terpilih AS, Donald Trump akan mencoba menyelamatkan TikTok yang kini 170 juta pengguna di AS. Namun, UU federal pelarangan TikTok dijadwalkan mulai berlaku sehari sebelum pelantikannya. Sedangkan Trump baru dilantik pada 20 Januari 2025 mendatang.

    Dengan makin dekatnya pelarangan TikTok, banyak pengguna di AS beralih ke platform alternatif, termasuk REDnote. Bahkan, pengguna media sosial di AS menyebut diri mereka sebagai “pengungsi TikTok” untuk berbondong-bondong mendaftarkan akun di REDnote.

  • Obat Setelan Beri Efek ‘Cespleng’, Tapi Bisa Bikin Lambung Bocor!

    Obat Setelan Beri Efek ‘Cespleng’, Tapi Bisa Bikin Lambung Bocor!

    Jakarta

    Penindakan apotek di Cilegon, Banten, yang terindikasi melakukan pelepasan kemasan asli obat, menjadi bukti masih banyaknya peredaran ‘obat setelan’ di pasaran. Obat setelan merupakan kombinasi obat yang dikemas dalam bahan plastik tanpa merek, maupun dipasarkan dengan merek yang tidak terdaftar izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI).

    Umumnya, dalam satu kemasan terdapat tiga hingga empat obat yang tidak diketahui indikasi serta kandungannya. Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Muda Prof Zullies Ikawati mewanti-wanti risiko lambung bocor dari pemakaian jangka panjang ‘obat setelan’.

    Tidak heran, bila banyak masyarakat yang mengaku mendapatkan efek kondisi membaik dalam hitungan jam bahkan menit setelah mengonsumsi obat setelan. Sebab, umumnya obat yang diberikan merupakan steroid dengan dosis tinggi.

    “Umumnya obat-obat setelan dikemas dan dijual untuk penyakit nyeri radang, encok, rematik, sakit gigi, pegel linu dan semacam itu dan biasanya mengandung obat antiradang, steroid, maupun nonsteroid seperti dexametasan, metilprednisolon,

    “Gimana nggak ‘cespleng’ efeknya? Karena mereka memberikan obatnya dobel, apalagi ditambah dengan obat analgesik dan antinyeri yang lain seperti mgkn piroksikam, ibuprofen, diklofenak, dan antalgin sehingga orang-orang yang menggunakan obat setelan merasakan ‘cespleng’ banget ini obatnya, sehingga tertarik menggunakan lagi ketika mengalami gangguan yang sama,” sambungnya.

    Padahal, penggunaan obat setelan dalam jangka panjang bisa berdampak fatal. Prof Zullies menyebut tidak sedikit dari mereka yang dibawa ke rumah sakit setelah mengonsumsi obat setelan.

    Pasien mengalami gangguan lambung seperti iritasi hingga lambung bocor, juga perdarahan lambung. Adapula yang mengalami osteoporosis, dan kadar gula hingga tekanan darah meningkat.

    Prof Zullies juga mengingatkan obat setelan yang dikonsumsi tidak terjamin keamanan dan kualitas, termasuk masa kedaluwarsa obat. Alih-alih membahayakan tubuh dengan obat setelan, masyarakat diminta mencari pengobatan resmi dengan berkonsultasi ke dokter baik melalui klinik, puskesmas, maupun fasilitas kesehatan terdekat.

    “Jadi kita benar-benar mendapatkan dosis dan indikasi obat yang tepat sesuai diagnosa penyakit,” pungkas Prof Zullies.

    Obat setelan masih banyak dijual di warung-warung dan toko jamu, obat semacam ini juga dengan mudah bisa didapat secara online melalui sejumlah e-commerce, dengan kisaran harga relatif murah. Mulai dari Rp 3 ribu hingga 35 ribu.

    (naf/kna)