Topik: e-commerce

  • China Protes ke WTO soal Tarif AS

    China Protes ke WTO soal Tarif AS

    Jakarta

    China mengajukan protes ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait tarif 10% yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump pada impor dari China serta pembatalan pengecualian bea masuk untuk produk bernilai rendah pada Rabu (5/2). China menuduh tindakan tersebut sebagai proteksionis dan melanggar aturan WTO.

    Protes China datang di tengah kebingungan di kalangan pelaku pengiriman logistik mengenai pengecualian de minimis oleh Trump. Pengecualian ini berlaku untuk paket impor dengan nilai di bawah US$ 800 dan banyak digunakan oleh perusahaan e-commerce.

    Dikutip dari Reuters, Kamis (6/2/2025), pejabat Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS menyatakan bahwa semua paket kecil dari China dan Hong Kong harus memiliki dokumen bea cukai sebelum tiba di AS. Hal ini memungkinkan beberapa barang dikembalikan jika dokumen tersebut tidak lengkap.

    WTO mengonfirmasi bahwa China telah mengajukan permintaan konsultasi dengan AS terkait tarif tersebut. Dalam dokumen yang diajukan, China berargumen bahwa tarif baru Trump, yang bertujuan menghentikan pengiriman opioid fentanyl dan bahan kimia prekursor ke AS didasarkan pada tuduhan tidak berdasar dan salah.

    China juga menyatakan bahwa tarif tersebut diskriminatif karena hanya berlaku untuk barang asal China, sehingga bertentangan dengan kewajiban AS di bawah aturan WTO. Permintaan konsultasi ini adalah langkah awal dalam proses sengketa yang bisa mengarah pada keputusan bahwa tarif Trump melanggar aturan perdagangan, seperti putusan WTO pada 2020 yang menyatakan bahwa tarif era pertama kepresidenan Trump melanggar regulasi perdagangan.

    Namun, hal tersebut kemungkinan tidak memberikan manfaat nyata bagi China, karena Badan Banding WTO telah lama tidak berfungsi akibat AS yang memblokir penunjukan hakim banding dengan alasan keberatan terhadap perluasan wewenang hukum WTO.

    Sementara itu, Layanan Pos AS (USPS) mengumumkan pada Rabu bahwa mereka akan kembali menerima paket dari China dan Hong Kong, membalikkan keputusan sebelumnya yang sempat menangguhkan layanan tersebut secara sementara. Pengumuman ini dibuat setelah sehari sebelumnya mereka akan menangguhkannya.

    Pemerintahan Trump melanggar pengecualian de minimis sebagai celah yang memungkinkan fentanyl dan bahan kimia prekursornya masuk ke AS tanpa pemeriksaan. Laporan terbaru juga menemukan bahwa para pengedar narkoba memanfaatkan pengecualian ini.

    USPS mengatakan pihaknya sedang bekerja sama dengan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS untuk menerapkan mekanisme pemungutan tarif baru terhadap China guna meminimalkan gangguan pengiriman.

    Di sisi lain, hingga Rabu belum ada jadwal panggilan telepon antara Trump dan Presiden China Xi Jinping untuk membahas tarif baru AS dan langkah balasan dari China. Trump mengatakan pada Selasa bahwa ia tidak terburu-buru untuk berbicara dengan Xi, sementara tarif baru mulai berlaku tepat setelah tengah malam waktu Timur AS.

    China merespons dengan memberlakukan tarif yang ditargetkan pada impor batu bara, gas alam cair (LNG), minyak mentah, dan peralatan pertanian dari AS. Selain itu, China juga membuka penyelidikan anti-monopoli terhadap Alphabet (perusahaan induk Google).

    Maureen Cori, salah satu pendiri perusahaan konsultasi Supply Chain Compliance yang berbasis di New York mengatakan adanya perang dagang baru ini membuat sektor ritel dan pengiriman tidak siap.

    “Tidak ada waktu sama sekali bagi siapa pun untuk bersiap menghadapi ini. Yang benar-benar kita butuhkan adalah arahan dari pemerintah tentang cara menangani kebijakan ini yang datang tanpa peringatan atau pemberitahuan,” katanya.

    Saat ini, paket de minimis dikonsolidasikan sehingga bea cukai dapat memproses ratusan atau ribuan kiriman sekaligus. Namun, dengan aturan baru, setiap kiriman harus melalui pemeriksaan individual, yang secara signifikan meningkatkan beban bagi layanan pos, broker, dan agen bea cukai.

    Ketentuan de minimis awalnya dimaksudkan untuk menyederhanakan perdagangan, tetapi penggunaannya melonjak seiring dengan meningkatnya belanja online. Pada 2024, sekitar 1,36 miliar pengiriman masuk ke AS menggunakan ketentuan ini, meningkat 36% dari 2023, menurut data Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP).

    (ara/ara)

  • Pos Amerika Tangguhkan Pengiriman Paket China & Hong Kong

    Pos Amerika Tangguhkan Pengiriman Paket China & Hong Kong

    Jakarta, FORTUNE – Layanan Pos Amerika Serikat (USPS) mengumumkan  akan menghentikan sementara Pengiriman Paket dari Cina dan Hong Kong. Keputusan ini diambil setelah Presiden Donald Trump menutup celah perdagangan yang selama ini dimanfaatkan oleh para pengecer, termasuk Temu dan Shein, untuk mengirimkan barang bernilai rendah tanpa bea masuk ke Amerika Serikat.

    Trump memberlakukan tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap barang-barang yang diimpor dari China, yang mulai berlaku pada Selasa (4/2). Kebijakan ini bertujuan untuk mengatasi celah aturan de minimis, yang memungkinkan para importir dan konsumen di Amerika Serikat menghindari pembayaran tarif untuk paket dengan nilai di bawah US$800. 

    Dengan ditutupnya celah ini, diharapkan paket-paket bernilai rendah dari Cina tidak lagi bebas dari bea masuk, sehingga mendorong persaingan yang lebih adil dengan produk lokal.

    USPS menyatakan bahwa perubahan kebijakan ini tidak akan memengaruhi pengiriman surat dan flat mail dari Cina dan Hong Kong. Namun, mereka belum memberikan pernyataan resmi apakah penangguhan ini berkaitan langsung dengan kebijakan baru Presiden Trump yang mengakhiri pengiriman de minimis dari China dan negara lainnya.
     

    Dampak Terhadap Perusahaan Ritel Seperti Shein dan Temu

    Shein, perusahaan fast fashion yang berbasis di Singapura, dan Temu, toko daring yang menjual berbagai produk mulai dari mainan hingga perangkat elektronik, adalah dua perusahaan yang mengalami pertumbuhan pesat di AS. Pertumbuhan ini sebagian besar didorong oleh manfaat dari kebijakan de minimis, yang memungkinkan mereka mengirim barang tanpa bea masuk. 

    Dengan kebijakan baru ini, kedua perusahaan tersebut menghadapi tantangan besar karena perubahan aturan tersebut dapat memengaruhi biaya operasional dan harga jual produk mereka di pasar Amerika.

    Berdasarkan laporan dari Komite Kongres AS untuk China pada Juni 2023, Shein dan Temu diperkirakan bertanggung jawab atas lebih dari 30 persen dari seluruh paket yang dikirim ke AS setiap harinya melalui ketentuan de minimis.

    Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa setengah dari semua paket yang dikirim berdasarkan ketentuan ini berasal dari Cina. Meskipun demikian, hingga saat ini Shein dan Temu belum memberikan tanggapan resmi terkait perubahan kebijakan ini.

    Analisis Para Ahli Mengenai Kebijakan Baru Ini

    Chelsey Tam, Analis Ekuitas Senior di Morningstar, mengatakan bahwa USPS kemungkinan memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan pajak yang baru sebelum mengizinkan kembali masuknya paket-paket dari China ke AS. 

    “Menurut pandangan kami, USPS akan memerlukan waktu untuk memilah cara melaksanakan kebijakan pajak baru sebelum mengizinkan paket China tiba di AS lagi,” ujarnya, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (5/2).

    Tam menambahkan, perubahan ini akan menjadi tantangan besar bagi USPS karena pada 2024 terdapat sekitar 4 juta paket de minimis yang dikirim setiap harinya. 

    “Ini merupakan tantangan yang signifikan bagi mereka karena ada 4 juta paket de minimis per hari pada tahun 2024, dan sulit untuk memeriksa semua paket, jadi itu akan memakan waktu,” tambahnya. 

    Proses pemeriksaan yang lebih ketat ini dapat menyebabkan keterlambatan pengiriman barang, yang pada akhirnya bisa berdampak pada kepuasan konsumen. Namun, beberapa ahli berpendapat,  meskipun kebijakan ini akan membuat produk dari perusahaan seperti Shein dan Temu menjadi lebih mahal, hal tersebut tidak akan signifikan mengurangi volume pengiriman. 

    Niall van de Wouw, Chief Airfreight Officer di Xeneta, menyatakan bahwa permintaan konsumen terhadap produk-produk dari China tetap tinggi meskipun ada kenaikan harga akibat tarif baru. 

    “Volume e-commerce dari China tumbuh 20-30 persen per tahun lalu, jadi akan butuh palu godam untuk menembus tingkat permintaan konsumen itu dan saya tidak yakin de minimis saja sudah cukup,” tuturnya.

    Van de Wouw juga menambahkan bahwa harga produk dari China masih akan lebih murah dibandingkan dengan produk sejenis yang dijual oleh pengecer di AS. 

    “Harganya akan tetap lebih murah daripada membeli melalui pengecer di AS. Keterlambatan penerimaan barang karena gangguan operasional dapat berdampak lebih besar daripada harga,” imbuhnya. 

    Dengan kata lain, meskipun ada peningkatan biaya akibat tarif tambahan, konsumen Amerika masih akan cenderung membeli produk dari China karena harga yang lebih kompetitif.

    Strategi Adaptasi Shein dan Temu

    Shein dan Temu telah mulai mengambil langkah-langkah untuk meminimalisasi dampak dari kebijakan baru tersebut. Shein menyatakan dukungannya terhadap reformasi de minimis dan mulai melakukan diversifikasi sumber produksi dengan mendatangkan lebih banyak produk dari luar China. Selain itu, perusahaan ini juga membuka gudang di AS untuk mempercepat proses pengiriman dan mengurangi biaya logistik.

    Sementara Temu, yang merupakan anak perusahaan dari raksasa e-commerce China, PDD Holdings, juga mengambil langkah serupa. Perusahaan ini tidak hanya membuka gudang di AS, tetapi juga berusaha menarik lebih banyak penjual lokal untuk bergabung di platform mereka. 

    Dengan cara ini, Temu berharap dapat mengurangi ketergantungan pada produk dari China dan menghindari dampak negatif dari tarif tambahan. Selain itu, Shein yang berkantor pusat di Singapura, berencana untuk melantai di Bursa Efek London tahun ini.

    Langkah ini menunjukkan upaya perusahaan untuk memperluas jangkauan bisnis mereka di pasar internasional dan memperkuat posisi mereka di tengah tantangan regulasi yang semakin ketat di AS.
     

    Implikasi Jangka Panjang dari Kebijakan Ini

    Kebijakan tarif baru yang diterapkan oleh pemerintahan Trump ini mencerminkan upaya untuk memperkuat industri dalam negeri Paman Sam itu, dan mengurangi ketergantungan pada impor dari China. Namun, para ahli memperingatkan bahwa kebijakan ini dapat menimbulkan dampak yang beragam, baik bagi konsumen maupun pelaku industri.

    Di satu sisi, kebijakan ini dapat membantu meningkatkan daya saing produk lokal dengan membuat barang impor menjadi lebih mahal. Namun, di sisi lain, konsumen Amerika mungkin harus menghadapi kenaikan harga untuk produk-produk yang sebelumnya dapat mereka beli dengan harga lebih murah dari pengecer seperti Shein dan Temu.

    Selain itu, penangguhan pengiriman dari China dan Hong Kong oleh USPS dapat menyebabkan gangguan dalam rantai pasokan global, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi berbagai sektor industri di AS. Dengan adanya penundaan dan pemeriksaan yang lebih ketat, waktu pengiriman barang bisa menjadi lebih lama, yang bisa memengaruhi kepuasan konsumen dan operasional bisnis.

  • Dampak Pembatasan Perdagangan Donald Trump, Pos AS Hentikan Layanan Paket dari China – Page 3

    Dampak Pembatasan Perdagangan Donald Trump, Pos AS Hentikan Layanan Paket dari China – Page 3

    Sebuah laporan 2023 dari Komite Khusus DPR AS tentang Partai Komunis China menemukan kalau Temu dan Shein kemungkinan bertanggung jawab atas lebih dari 30 persen dari semua paket yang dikirim ke AS berdasarkan ketentuan itu dan kemungkinan hampir setengah dari semua pengiriman de minimis yang berasal dari China.

    Adapun China Post dan Hong Kong Post merupakan layanan pos yang dioperasikan pemerintah. Belum jelas apakah penangguhan itu berlaku untuk pengiriman paket dari China dan Hong Kong yang dikirim melalui kurir pos swasta.

    Sementara itu, Juru Bicara USPS mengarahkan pada pengumuman awal badan itu, saat dikonfirmasi CNBC.

    Presiden dan CEO Firma Konsultan iMpact, Chris Pereira menuturkan, perusahaan e-commerce lintas batas mengandalkan USPS untuk sekitar 31 persen pengiriman jarak jauh. Ia mengatakan, mereka juga memakai berbagai penyedia pengiriman termasuk DHL, FedEx dan UPS serta operator yang lebih kecil.

    “USPS secara tradisional telah menjadi pilihan yang hembat biaya, terutama bagi penjual kecil di China, dan penangguhan itu dapat menyebabkan peningkatan biaya bagi penjual dan harga yang lebih tinggi bagi konsumen AS,” kata Pereira.

    Anggota Parlemen berpendapat impor de minimis memberi perusahaan China keuntungan yang tidak adil dengan memungkinkan mereka menghindari tarif. Pejabat juga mengatakan kalau paket de minimis tunduk pada dokumentasi dan pemeriksaan minimal.

    Organisasi perdagangan dan kelompok advokasi telah mendesak Donald Trump untuk mengekang pengiriman de minimis karena mereka menilai hal itu telah memungkinkan obat-obatan terlarang, seperti fentanil masuk ke Amerika Serikat melalui pos.

     

  • PAGAR Team TUP Tingkatkan Nilai Jual Kelapa Desa Pernasidi melalui  Website CocoBase

    PAGAR Team TUP Tingkatkan Nilai Jual Kelapa Desa Pernasidi melalui  Website CocoBase

    TRIBUNJATENG.COM – Telkom University Purwokerto kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesejahteraan masyarakat melalui inovasi digital program Innovillage 2024, kompetisi yang mendorong mahasiswa menciptakan solusi berbasis teknologi untuk masalah sosial, Kamis (23/1/2025).

    Pagar Team yang terdiri dari Farhat Huda, Stania Chlorita, dan Ilham Lii Assidaq berhasil lolos Top 165 Innovillage dari 719 proposal yang diajukan, dan mendapatkan hibah pendanaan sebesar 21 juta dalam kategori inovasi untuk menciptakan nilai bersama. 

    Pagar Team yang dibimbing oleh Aiza Yudha Pratama, S.T., M.Sc. mengembangkan website dengan nama “CocoBase” yaitu sistem database dan business intelligence data crawling.

    Website ini bertujuan untuk meningkatkan nilai jual gula kelapa di Desa Pernasidi, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas.

    Hal ini merupakan solusi dari permasalahan utama yang dialami Kelompok Tani Gendis Asri.

    Berdasarkan wawancara pada Oktober 2024, kelompok tani menyampaikan bahwa harga gula kelapa masih bergantung pada koperasi.

    Harga ini seringkali ditentukan sepihak tanpa pertimbangan dari petani dan bahkan jauh di bawah harga pasar. 

    Selain itu, petani juga menghadapi masalah kurangnya akses informasi dan sistem distribusi yang tidak transparan.

    “Masih terdapat kekurangan akses informasi harga pasar. Sistem distribusi juga tidak transparan, ditambah lagi pencatatannya masih manual jadi rawan terjadi missing data,” ujar Farhat, ketua Pagar Team. 

    Dalam menjawab permasalahan tersebut, Pagar Team menghadirkan CocoBase sebagai solusi platform informasi bagi petani yang dapat memberikan akses terhadap data hasil panen, termasuk total berat gula kelapa yang disetorkan, penyusutan pasca-pengeringan, dan harga pasar terkini. 

    “Sistem ini berbasis Telkom BigBox data crawlin, memanfaatkan OCA Blast dari PT Telkom Indonesia untuk mengirimkan informasi penting kepada petani melalui SMS atau WhatsApp secara real-time. Harapannya dapat memungkinkan petani membuat keputusan yang lebih baik terkait waktu distribusi dan penjualan produk,” terang Ilham saat ditanya mengenai sistem yang digunakan. 

    Selain itu, terdapat fitur CocoBlog yang menyajikan artikel informatif mengenai inovasi produk, tips pengolahan, dan perkembangan tren pasar gula kelapa.

    Menu Produk yang tersedia juga memungkinkan petani untuk memasarkan gula kelapa secara langsung kepada konsumen melalui e-commerce sehingga petani mendapat harga yang sesuai dengan pasar. 

    Dalam mendukung keberlanjutan proyek, Pagar Team memberikan kartu By.U dari Telkomsel kepada petani untuk memastikan akses internet yang stabil, serta layanan SMS yang memadai dalam pengoperasian website CocoBase. 

    “Kami juga melakukan pelatihan kepada Kelompok Tani Gendis Asri mengenai pengelolaan dan pemanfaatan website ini agar mereka dapat secara mandiri mengelola platform tersebut,”  imbuh Farhat. 

    Melalui CocoBase dan pendampingan yang dilakukan, Pagar Team berharap program ini dapat menjadi inspirasi untuk diterapkan di wilayah lain, sekaligus membantu meningkatkan kesejahteraan petani secara berkelanjutan. (*)

     

  • Dinamika Agensi Digital dan Media Lokal di Era Perubahan Konsumen

    Dinamika Agensi Digital dan Media Lokal di Era Perubahan Konsumen

    Surabaya (beritajatim.com) – Memasuki sesi ketiga Local Media Community (LMC) 2025, CEO Volare Advertising Network, Pradhana Harsaputera Sidharta, menyoroti tantangan terkini yang dihadapi agensi serta media online, baik yang berskala nasional maupun lokal. Dalam diskusi ini, ia menekankan betapa pesatnya perubahan perilaku klien dan audien dalam menentukan strategi pemasukan media.

    Menurut Pradhana, dinamika pasar saat ini sangat dipengaruhi oleh preferensi audien. Produk, layanan, dan strategi pemasaran harus selalu beradaptasi mengikuti keinginan konsumen, baik dalam konteks media massa, media sosial, maupun media komunitas.

    “Setiap hari konsumen kami mengalami perubahan. Kenapa klien menuju ke digital? Karena perkembangan dari era itu sendiri, terlebih lagi setiap era ikut berubah,” ujar Pradhana, Selasa (4/2/2025).

    Sebagai pelaku di industri agensi, Pradhana mengungkap bahwa perubahan tren terjadi begitu cepat. Salah satu contoh nyata adalah dampak konser Coldplay di Jakarta terhadap strategi pemasaran digital. Fenomena ini menunjukkan bagaimana tren global bisa memengaruhi strategi pemasaran lokal.

    “Seperti contohnya ada konser musik Coldplay di Jakarta, cukup berpengaruh. Beberapa menit produk di Malaysia menggunakan lirik dari lagu Coldplay membuat viral unggahan mereka. Bahkan, sebuah produk pengaman menggunakan gambar Coldplay, hingga Idul Adha menggunakan model senada dengan Coldplay,” terangnya.

    Peran agensi periklanan kini semakin kompleks. Jika dulu cukup dengan menyebarkan iklan secara luas dan berharap pesan sampai ke audien, kini strategi pemasaran harus lebih terarah dan spesifik sesuai preferensi masing-masing generasi. Generasi Boomer, Milenial, Gen Z, dan Gen Alpha memiliki pola konsumsi konten yang berbeda.

    “Audien juga mengalami perubahan. Kita selalu mengalami new advertising channel, salah satunya shop commerce strategi, agency membuat short video agency karena audience menonton hal itu saja, makin ke sini brand besar mulai meninggalkan e-commerce player dan mereka buat sendiri,” ucapnya.

    Ia juga mengungkapkan bahwa platform seperti TikTok kini menjadi rujukan utama bagi Generasi Z dalam mencari informasi.

    “40 persen GenZ melakukan search di TikTok. Tiap bulan agency me-refresh channel, tiap bulan mencari ide untuk beradaptasi dengan audiens, agency juga membuat iklan se shuttle mungkin dengan beradaptasi dengan konsumen. Hal itulah yang saat ini membuat agency bekerja keras dan memutar otak,” imbuhnya.

    Namun, di tengah pergeseran tren ini, media lokal tetap memiliki peluang besar. Dengan memperkuat komunitas lokal, media dapat menjadi jembatan antara produk dan konsumen yang lebih spesifik.

    “Semua informasi yang bersifat community, membuat banyak brand-brand yang masih mencari. Mas Pradana saya kalau misalkan pengen nyari ibu-ibu yang sukanya memasak gimana? Ya memerkuat lebih ke memasak di daerah Surabaya itu apa aja. Setiap demografi sedikit-cepat karena memang secara kalau kita ngomongin semua, kami lihat jika memang hal-hal itu dikawinkan dengan sebuah konten media yang kebetulan akan memperkuat, jadi kalau mau ngomong jika ingin memanfaatkan untuk teman-teman komunitas-komunitas itu,” jelasnya.

    Selain itu, media online juga perlu membangun kehadiran yang kuat di media sosial guna meningkatkan visibilitas dan daya tarik bagi para pengiklan.

    “Mereka (produk) saat ini lebih mencari media-media yang cukup besar, misalkan memang ada kesempatan dari media lokal membuat new distribution channel membuat new channel untuk pengembangan media untuk mendapatkan, adalah memperkuat melalui sosial medianya masing-masing,” bebernya. [beq]

  • Polri Akan Surati E-commerce untuk "Takedown" Penjualan Barang Elektronik Ilegal
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        4 Februari 2025

    Polri Akan Surati E-commerce untuk "Takedown" Penjualan Barang Elektronik Ilegal Nasional 4 Februari 2025

    Polri Akan Surati E-commerce untuk “Takedown” Penjualan Barang Elektronik Ilegal
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Bareskrim
    Polri
    akan menyurati sejumlah
    e-commerce
    di Indonesia untuk menurunkan atau men-
    takedown
    sejumlah barang
    elektronik
    yang diduga berasal dari
    penyelundupan
    ilegal.
    Barang elektronik ilegal ini diduga diselundupkan oleh PT GIA.
    “Untuk
    takedown e-commerce
    , kita akan bersurat ke
    e-commerce
    untuk segera men-
    takedown
    ,” ujar Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus
    Bareskrim Polri
    , Brigjen Helfi Assegaf saat konferensi pers di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (4/2/2025).
    Gudang penyimpanan barang milik PT GIA yang berada di Cikupa, Tangerang, telah digrebek polisi dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.
    Barang bukti yang telah diamankan polisi berjumlah 2.406 barang elektronik berupa, smart TV, digital TV, mesin cuci, setrika listrik, LED TV, speaker, TV rekondisi, remote TV, dan lain-lain.
    “PT GIA menawarkan produk melalui media
    online
    atau
    e-commerce
    seperti Shopee dan TikTok dengan nilai barang total sebesar Rp18.088.400.000, dengan mengakibatkan negara sebesar Rp 5.617.680.000,” kata Helfi.
    Saat ini, barang-barang ini disebutkan masih dapat ditemukan di
    e-commerce
    . Tapi, barang yang dimasukkan secara ilegal ini sudah disita oleh polisi.
    “Kita lihat mungkin di
    e-commerce
    masih nempel ya masih ada, tapi barangnya kan sudah sebagian besar kita sita. Jadi, kalaupun mungkin barang itu sama, makanya kita tetap lakukan pendalaman kepada para tersangka, saksi-saksi, dokumen-dokumen yang kita dapat,” ujar Helfi.
    Saat ini, polisi telah menetapkan PT GIA sebagai tersangka dengan ancaman pidana UU nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, Pasal 13 dan Pasal 57 UU nomor 3 tahun 2014 terkait perdagangan pelaku usaha yang memperdagangkan dagangan dalam negeri yang tidak memenuhi SNI yang telah diberlakukan secara wajib.
    Kemudian, pasal 120 jo Pasal 53 UU nomor 3 tahun 2014 tentang perindustrian, setiap orang dilarang membubuhkan tanda SNI dan tanda kesesuaian tanda atau jasa industri yang tidak sesuai ketentuan SNI.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • FedEx Tambah Layanan Buat Pebisnis Online Indonesia – Page 3

    FedEx Tambah Layanan Buat Pebisnis Online Indonesia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Perusahaan logistik internasional Federal Express Corporation atau biasa dikenal FedEx,memperluas layanan FedEx® International Connect Plus (FICP) ke Indonesia. Layanan ini ditujukan untuk pengiriman e-commerce internasional yang andal dan hemat biaya.

    Dengan Layanan FICP ini, pebisnis online di Indonesia mendapat solusi pengiriman yang andal dan hemat biaya ke berbagai tujuan utama di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Perluasan jangkauan FICP ini sejalan dengan komitmen FedEX untuk mendukung pertumbuhan e-commerce antar negara dari Asia ke Amerika Serikat dan Eropa.

    Managing Director FedEx Indonesia Garrick Thompson menjelaskan, FedEx bukan hanya penyedia layanan logistik.  FedEx merupakan mitra terpercaya yang berdedikasi untuk memberdayakan UMKM dan bisnis e-commerce Indonesia dengan portofolio solusi logistik yang komprehensif serta alat digital yang canggih.

    Kami membantu bisnis lokal untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi dan memasuki pasar global dengan berani,” ujar Garrick dalam keterangan tertulis, Selasa (4/2/2025).

    Menurutnya, FedEx bertujuan untuk mendorong pertumbuhan bisnis lokal Indonesia dan UMKM dengan memberikan opsi pengiriman yang lebih cepat dan hemat melalui fitur logistik end-to-end yang otomatis.

    Layanan ini bukan hanya membantu menyederhanakan proses ekspor, tetapi juga akan membantu bisnis di Indonesia untuk menjangkau pasar global dengan lebih efektif.

     

  • Singapura Catat Sirup Obat Batuk Jadi Produk Kesehatan Ilegal Terbanyak

    Singapura Catat Sirup Obat Batuk Jadi Produk Kesehatan Ilegal Terbanyak

    Jakarta

    Sirup obat batuk menjadi produk kesehatan ilegal terbanyak yang disita otoritas kesehatan Singapura atau Health Singapore Agency (HSA), sepanjang 2024.

    Pihak berwenang menyita lebih dari 970.000 unit, 54 persen di antaranya merupakan sirup obat batuk merek kodein.

    Sisanya, obat peningkat gairah seksual dan obat penenang yakni sekitar 19 persen dan 18 persen dari keseluruhan temuan produk ilegal. Sementara 9 persen lain adalah obat resep.

    Operasi yang terarah, pembagian informasi intelijen, dan penegakan hukum bersama dengan lembaga lokal dan luar negeri berhasil menjalankan penyitaan produk kesehatan ilegal, serta menghapus ribuan produk ilegal dari platform e-commerce dan media sosial lokal.

    “Pendekatan multi-cabang ini telah mengganggu pasokan produk kesehatan ilegal dan melindungi masyarakat dari potensi bahaya yang ditimbulkan oleh produk-produk ini,” tambah HSA, dikutip dari CNA.

    Mei lalu, operasi yang dilakukan HSA dan polisi menyita 165 liter sirup obat batuk dan lebih dari 57.000 unit obat-obatan dengan nilai jual di pasaran sebesar mencapai SGD 130.000 atau Rp 1,5 miliar. Sirup obat batuk tersebut diproduksi dalam kondisi tidak bersih di sebuah unit kondominium di Geylang, termasuk kamar mandi dan wastafel dapur.

    Zat-zat yang Ditemukan

    HSA merilis peringatan publik pada 2024 untuk 14 produk kesehatan ilegal, termasuk suplemen kesehatan probiotik palsu. Di antara produk-produk tersebut, 13 mengandung bahan-bahan yang kuat dan/atau zat-zat yang dilarang, sementara suplemen kesehatan probiotik palsu tidak mengandung jenis probiotik yang dimaksud.

    “Zat-zat pengotor yang paling umum terdeteksi adalah sibutramin, zat yang dilarang sejak 201 dan steroid yang kuat seperti deksametason dan betametason valerat,” kata HSA.

    Sibutramin ditemukan dalam lima produk yang dipasarkan untuk menurunkan berat badan sementara steroid kuat ditemukan dalam tujuh produk yang dipasarkan untuk menghilangkan rasa sakit, menghilangkan eksim, memutihkan kulit, dan kesehatan umum lain.

    Efek Samping

    Produk-produk tersebut ditandai melalui pelaporan kejadian buruk dari para profesional perawatan kesehatan, pengawasan rutin, dan pengaduan konsumen. Sebanyak 13 orang melaporkan efek buruk yang dialami oleh diri mereka sendiri atau anggota keluarga mereka.

    Efek buruk tersebut termasuk kejang, ruam parah, dan ketidaknyamanan di dada.

    “Sementara HSA akan terus mempertahankan pengawasan dan penegakan hukumnya untuk mengekang penjualan dan penyediaan produk kesehatan ilegal, konsumen perlu berhati-hati dan cermat saat membeli produk kesehatan,” tambahnya.

    Tahun lalu, HSA menghapus 7.351 iklan dan mengeluarkan peringatan kepada 2.868 penjual daring. Sekitar 37 persen dari iklan yang dihapus adalah untuk produk yang memasarkan peningkatan estetika kulit dan rambut, termasuk dermal filler, toksin Botulinum, pemutih kulit, perawatan jerawat, dan produk perawatan rambut rontok.

    Daftar lainnya mencakup produk untuk mengelola kondisi kronis, penurunan berat badan atau peningkatan seksual serta kontrasepsi dan antibiotik. Sekitar 52 persen dari daftar tersebut ada di Shopee, sementara 36 persen ada di Lazada. Daftar lain yang terpengaruh juga terdeteksi di Carousell dan Qoo10. HSA mendakwa 30 orang pada tahun 2024 atas penjualan dan penyediaan produk kesehatan ilegal.

    Penjual dan pemasok produk tersebut dapat dituntut. Jika terbukti bersalah, mereka dapat dipenjara hingga tiga tahun dan/atau didenda hingga SGD 100.000.

    (naf/kna)

  • Viral Pengemudi Pakai Pelat Nomor Jepang di Malang, Polisi Langsung Tindak

    Viral Pengemudi Pakai Pelat Nomor Jepang di Malang, Polisi Langsung Tindak

    Malang (beritajatim.com) – Kota Malang kembali dihebohkan dengan aksi pengemudi mobil yang menggunakan pelat nomor berbahasa Jepang. Video mobil Honda Jazz berplat asing tersebut viral di media sosial, memicu spekulasi warganet bahwa kendaraan itu milik warga negara asing (WNA) asal China.

    Menanggapi laporan masyarakat, Satlantas Polresta Malang Kota segera melakukan penyelidikan. Pemilik mobil akhirnya berhasil diamankan dan diketahui sebagai Dimas Hadi, warga Pasuruan yang berdomisili di Malang.

    “Kami langsung melakukan penelusuran melalui CCTV Kota Malang, mencari informasi rekanan dan teman komunitas sampai ke medsos. Akhirnya berhasil kami amankan,” ujar Kasatlantas Polresta Malang Kota, Kompol Agung Fitriansyah, Senin (3/2/2025).

    Dimas pun langsung diberikan sanksi tilang karena melanggar Pasal 280 UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan terkait penggunaan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) yang tidak sesuai aturan.

    Mobil beserta plat nomor ilegal tersebut diamankan di Mako Polresta Malang Kota, dan Dimas diminta menggantinya dengan plat resmi serta menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat.

    “Pelanggar sudah ditindak dengan tilang, karena Pasal 280 terkait TNKB dan yang bersangkutan bersedia meminta maaf. Ini sebagai pembelajaran agar kita tetap mematuhi aturan yang ada demi keselamatan kita bersama,” tambah Agung.

    Dalam keterangannya, Dimas mengaku menyesali perbuatannya. Ia membeli pelat nomor tersebut melalui e-commerce pada 20 Desember 2024 dan menggunakannya hanya untuk membuat konten video. Kini, ia harus menjalani sidang tilang dengan denda sekitar Rp500 ribu.

    “Ini cuma buat konten video aja saya pakai sekali. Belinya online 20 Desember 2024. Saya menyesal dan mohon maaf karena kendaraan tidak sesuai dengan aturan,” ujar Dimas.

    Kasus ini menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk tidak sembarangan menggunakan atribut kendaraan yang tidak sesuai aturan, karena dapat berujung pada sanksi hukum. [luc/suf]

  • Nasib Aplikasi China Diblokir di RI, Kini Dijegal di Eropa

    Nasib Aplikasi China Diblokir di RI, Kini Dijegal di Eropa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Aplikasi Temu asal China kena tekanan di kawasan Uni Eropa. Sebelumnya, aplikasi e-commerce yang digadang-gadang ‘membunuh UMKM lokal’ tersebut sudah diblokir di Indonesia sejak tahun lalu. 

    Financial Times melaporkan Uni Eropa akan membuat platform e-commerce untuk bertanggung jawab pada produk berbahaya atau ilegal yang dijual online. Selain Temu, laporan itu juga menyebut nama platform lain yakni Shein dan Amazon.

    Menurut laporan, platform diwajibkan menyediakan data sebelum barang tiba di wilayah Eropa. Jadi, petugas bea cukai dapat mengontrol serta memeriksa paket lebih baik.

    Selain itu, pedagang online harus memungut biaya bea masuk dan PPN. Selain itu juga harus mematuhi syarat di Uni Eropa lainnya. Hal ini akan membuat keunggulan Temu yang menawarkan harga super murah bisa terancam.

    “EUCA (otoritas bea cukai Uni Eropa) akan bisa menyaring barang berdasarkan informasi dan mengidentifikasi potensi risiko, bahkan sebelum barang dimuat atau kedatangan fisiknya di UE,” kata laporan tersebut dikutip dari Reuters, Senin (3/1/2025).

    Reuters menuliskan pihak Temu tidak bisa dihubungi. Sementara Amazon, Shein, dan Uni Eropa tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar.

    Indonesia telah memblokir Temu pada Oktober lalu. Pemblokiran dilakukan di toko aplikasi baik di Play Store dan App Store.

    Budi Arie Setiadi yang saat itu masih menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) menyatakan keputusannya sebagai respons cepat keresahan masyarakat. Ini menjadi langkah pelindungan masyarakat, baik konsumen dan pelaku UMKM.

    “Kami men-take down Temu sebagai respons cepat keresahan masyarakat, terutama para pelaku UMKM. Apalagi, Temu tidak terdaftar sebagai PSE,” jelas dia.

    (fab/fab)