Topik: diabetes

  • Hipertensi hingga Penyakit Jantung Meningkat karena Pola Makan

    Hipertensi hingga Penyakit Jantung Meningkat karena Pola Makan

    Jakarta

    Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr Siti Nadia Tarmizi, M Epid, mengatakan, penyakit tidak menular (PTM), seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes, hingga kanker, masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia. Salah faktor risikonya disebabkan oleh perilaku masyarakat mengonsumsi gula garam lemak (GGL) yang tinggi.

    Menurut data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, 47 persen warga Indonesia mengonsumsi gula melampaui batas harian. Begitu juga dengan asupan garam. Sebanyak 45 persen masyarakat mengonsumsi garam berlebih, dan 30 persen warga lainnya memiliki asupan lemak tinggi.

    dr Nadia mengatakan konsumsi gula, garam, dan lemak yang tidak terkendali berkontribusi besar terhadap peningkatan angka PTM dalam beberapa tahun terakhir.

    “Kalau kita lihat dari peta penyakit dari tahun 2019 sampai sekarang, itu penyakit tidak menular baik hipertensi, diabetes, jantung, kanker, itu tren terus meningkat. Karena pola makan tadi,” ujar dr Siti Nadia dalam detikcom Leaders Forum ‘Bijak Membaca Label Nutrisi’, Jumat (28/2/2025).

    detikcom Leaders Forum Foto: Grandyos Zafna/detikHealth

    Gula yang dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan diabetes melitus atau dikenal sebagai penyakit gula. Sementara itu, garam yang dikonsumsi dalam jumlah berlebih berisiko memicu hipertensi. Konsumsi lemak yang tinggi juga dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, yang pada akhirnya berujung pada penyakit jantung dan stroke.

    Pemerintah saat ini sedang menyelesaikan regulasi baru terkait pemberian label, tidak hanya untuk pangan olahan tetapi juga pada pangan siap saji. Nantinya, setiap produk makanan dan minuman siap saji akan dilengkapi dengan informasi terbaru mengenai kandungan gula, garam, lemak, serta jumlah kalorinya.

    dr Nadia mengatakan kesadaran akan pentingnya membaca label pada kemasan makanan menjadi salah satu cara untuk mengontrol konsumsi GGL. Ia juga menegaskan bahwa label pada makanan seharusnya dapat membantu masyarakat memahami kandungan nutrisi dalam produk yang mereka konsumsi.

    (suc/up)

  • Hipertensi dan Diabetes Jadi Penyakit Terbanyak ASN Pemkot Malang

    Hipertensi dan Diabetes Jadi Penyakit Terbanyak ASN Pemkot Malang

    Liputan6.com, Malang – Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Malang didorong menerapkan pola hidup sehat. Sebab banyak di antara mereka terdeteksi memiliki penyakit tidak menular berupa hipertensi, diabetes, sampai gangguan pembuluh darah.

    Dinas Kesehatan melakukan skrining risiko penyakit tidak menular (PTM) terhadap 11 ribu ASN Pemkot Malang pada 2024 lalu. Hasilnya, 15 belas persen ASN terdeteksi hipertensi, 10 persen diabetes, dan kurang dari 10 persen memiliki gangguan pembuluh darah. “Hasil itu menunjukkan banyak ASN terindikasi kurang sehat tubuhnya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif, kemarin.

    Menurut dia, risiko PTM yang dimiliki para ASN itu tidak serta-merta disebabkan oleh beban kerja mereka. Tapi ada faktor internal maupun eksternal yang sangat berpengaruh sehingga banyak di antara mereka terkena penyakit tersebut. Faktor internal misalnya, bisa berasal dari dalam kondisi dalam tubuh sendiri seperti genetika. Sementara faktor eksternal disebabkan sejumlah hal seperti pola hidup seseorang baik itu saat berada di rumah, lingkungan sekitar, maupun di lingkungan pekerjaan.

    Sebagai pencegahan risiko penyakit, Pemkot Malang menyosialisasikan ASN menerapkan pola hidup sehat. Apalagi pemerintah terus menggencarkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang bertujuan mewujudkan budaya hidup sehat di tengah masyarakat. “Kami sosialisasikan kepada para ASN mengubah pola hidupnya dari yang kurang sehat menjadi lebih sehat,” ujar Husnul.

    Pola hidup sehat seperti berolahraga, konsumsi makanan bergizi, sampai rutin periksa kesehatan sebagai deteksi dini. Langkah itu dapat mencegah risiko yang ditimbulkan akibat penyakit tidak menular yang dimiliki seseorang termasuk ASN Pemkot Malang.

  • Mengapa Perlu Bangun Subuh?

    Mengapa Perlu Bangun Subuh?

    Mengapa kita masih sulit bangun subuh, padahal sudah banyak pembahasan mengenai manfaat bangun subuh?

    Bangun subuh bukan sekadar rutinitas, tetapi kebiasaan yang membawa banyak manfaat secara spiritual, kesehatan, dan produktivitas. Sayangnya, banyak orang belum menyadari betapa berharganya waktu subuh dan lebih memilih terlelap dibanding memulai hari dengan penuh energi dan keberkahan.

    Bangun subuh bukan hanya perintah agama, tetapi juga rahasia kesuksesan banyak tokoh besar. Dari sisi Islam, Rasulullah SAW telah menekankan keberkahan waktu pagi. Ilmu kesehatan modern pun membuktikan bangun lebih awal meningkatkan kualitas hidup secara signifikan. Orang-orang sukses di berbagai bidang juga memanfaatkan waktu subuh untuk berpikir, merencanakan hari, dan melakukan aktivitas produktif. Jadi, mengapa kita masih ragu untuk memulai kebiasaan ini?

    Pembahasan ini dimulai dari pertanyaan sederhana: kenapa sih harus bangun subuh? Tentu alasan utamanya adalah kewajiban untuk salat subuh bagi setiap muslim. Akan tetapi realitanya tidak sesederhana itu. Masih banyak muslim yang menganggap remeh kewajiban ini dan meninggalkan salat subuh dengan berbagai macam alasan, seperti kelelahan, tidur terlalu larut, atau merasa tidak ada kegiatan setelah subuh.

    Apa yang terjadi ketika kita bangun saat  awal pagi dan menunaikan kewajiban salat subuh tepat waktu? Banyak hal positif yang bisa dirasakan dengan bangun pagi, seperti badan yang lebih fresh karena ritme tidur yang lebih baik, memperbaiki metabolisme tubuh, udara pagi yang lebih segar dan menjadikan kita lebih bersemangat menjalani hari. Dengan bangun pagi, kita juga memiliki lebih banyak waktu untuk bersiap menjalani hari, kita bisa menggunakan waktu pagi untuk menyusun agenda atau daftar tugas, berkreasi, mengulang pelajaran, atau berkumpul sejenak bersama keluarga sebelum menuju ke tempat masing-masing.

    Dari sisi psikologis, bangun saat awal pagi juga dapat mengurangi stres yang timbul karena tekanan tugas atau pekerjaan. Pagi hari adalah waktu yang tenang, bebas dari hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari. Saat bangun subuh, seseorang memiliki lebih banyak waktu untuk bersiap tanpa terburu-buru. Ini dapat mengurangi stres dan kecemasan. Bangun lebih awal juga memberi kesempatan pada diri untuk menikmati udara segar, sinar matahari pagi, dan ketenangan sebelum dunia mulai sibuk. Paparan sinar matahari pagi membantu tubuh memproduksi serotonin, hormon yang berperan dalam meningkatkan mood dan kebahagiaan. Hal ini dapat membuat seseorang lebih bersemangat menjalani hari. yang sering muncul akibat tekanan pekerjaan atau tugas harian yang menumpuk. 

    Dikutip dari Universitas Islam Indonesia, penelitian dari Massachusetts General Hospital menunjukkan orang-orang dengan kebiasaan bangun pagi terbukti memiliki tingkat kebahagiaan dan kondisi kesehatan yang lebih baik dibandingkan mereka yang sering tidur terlalu malam dan terlambat bangun di pagi harinya. Mereka melakukan sebuah penelitian dengan memeriksa genom atau informasi genetik setiap individu untuk menentukan hubungan antara gen, waktu bangun tidur yang disukai, dan bagaimana hal tersebut berkaitan dengan kesehatan mereka. Hasil studi menunjukkan orang dengan kebiasaan bangun pagi memiliki kesehatan mental yang lebih baik, indeks massa tubuh yang stabil, serta memiliki risiko penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2 yang lebih kecil. Mereka yang memiliki kebiasaan tidur larut malam, memiliki risiko terkena penyakit skizofrenia dan mengalami depresi yang lebih tinggi.

    Beberapa dari kita merasa bangun pagi tidak terlalu penting, karena tidak banyak yang bisa dikerjakan pada pagi hari. Banyak juga yang merasa bingung akan melakukan kegiatan apa setelah subuh jika menjalankannya pada awal waktu. Padahal banyak kegiatan bermanfaat kegiatan bermanfaat yang bisa dilakukan yang dilakukan setelah subuh agar tidak tergoda untuk tidur lagi. 

    Hal yang sangat dianjurkan untuk dilakukan setelah salat subuh adalah berzikir dan berdoa, sebagaimana Rasulullah SAW biasa duduk berzikir hingga matahari terbit. Diceritakan oleh Anas bin Mâlik Radhiyallahu anhu dari Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

    مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ

    Barangsiapa yang salat Subuh berjemaah, kemudian ia duduk–dalam riwayat lain, ia menetap di masjid–untuk berzikir kepada Allah sampai matahari terbit, kemudian ia salat dua rakaat, maka ia akan mendapatkan (pahala), seperti pahala haji dan umrah, sempurna, sempurna, sempurna. (HR at-Tirmidzi)

    Zikir pagi dan doa setelah subuh dapat memberikan ketenangan hati serta keberkahan dalam menjalani hari. Selain itu, membaca atau merenungkan Al-Qur’an juga merupakan pilihan yang baik, karena waktu pagi adalah momen terbaik untuk memahami ayat-ayat Allah dan memperkuat roh atau spiritual.

    Selain ibadah, aktivitas fisik, seperti olahraga ringan, juga sangat bermanfaat. Berjalan kaki, joging, atau stretching dapat meningkatkan energi dan kesehatan tubuh, sementara udara pagi yang segar membantu menyegarkan pikiran. Setelah itu, mengikuti kajian atau belajar ilmu bisa menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menambah wawasan, baik melalui kajian daring, membaca buku, atau menonton video edukatif. Tak kalah penting, sarapan sehat juga diperlukan untuk memberikan energi yang cukup dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

    Agar hari lebih terstruktur, kita juga bisa memulai pagi dengan merencanakan aktivitas harian, seperti menulis to-do list atau menyusun agenda kerja. Membersihkan rumah atau kamar juga bisa menjadi kegiatan ringan yang membantu mengusir rasa kantuk sekaligus membuat lingkungan lebih nyaman. Bagi yang memiliki pekerjaan atau tugas akademis, pagi hari merupakan waktu ideal untuk fokus menyelesaikan tugas-tugas penting. Selain itu, memanfaatkan pagi untuk mengembangkan hobi, seperti menulis, melukis, atau membaca buku, juga bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk mengisi waktu dengan hal positif. Dengan berbagai aktivitas ini, bangun subuh tidak hanya menjadi kewajiban, juga awal dari hari yang penuh berkah dan produktif.

    Pada akhirnya, bangun pagi bukan hanya kebiasaan yang bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental, juga memiliki nilai spiritual yang tinggi dalam Islam. Dengan bangun subuh, seorang muslim dapat menjalankan kewajiban salat tepat waktu, meraih keberkahan pagi, serta memanfaatkan waktu dengan aktivitas yang bermanfaat. Rasulullah SAW telah menegaskan pentingnya waktu pagi dalam sabdanya,”Ya Allah, berkahilah umatku di waktu pagi mereka.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah). Hadis ini menunjukkan pagi hari adalah saat yang penuh dengan keberkahan, baik untuk ibadah maupun aktivitas duniawi. Selain itu, bangun pagi juga mengajarkan kedisiplinan, kesungguhan, dan kepedulian terhadap waktu. Oleh karena itu, marilah kita membiasakan diri untuk bangun lebih awal, bukan hanya demi kesehatan dan produktivitas, juga untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meraih keberkahan dalam hidup.

  • Sepenting Apa Sih Baca Label Nutrisi di Kemasan Pangan?

    Sepenting Apa Sih Baca Label Nutrisi di Kemasan Pangan?

    Jakarta

    Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Taruna Ikrar, mengingatkan pentingnya membaca label nutrisi di kemasan produk pangan. Meskipun terlihat sederhana, kebiasaan ini bisa menjadi langkah awal untuk menjaga tubuh lebih sehat.

    Informasi nilai gizi, termasuk komposisi dan takaran, wajib tercantum dalam kemasan pangan olahan. Dengan memperhatikan dan memahami informasi tersebut, konsumen dapat menyesuaikan pilihannya dengan kebutuhan masing-masing.

    “Ketiga hal itu sangat penting untuk dipahami sehingga saat dikonsumsi kita bisa mengatur sesuai kebutuhan. Tidak lebih atau kurang. jadi label nutrisi ini penting, dan dalam konteks makanan yang bersifat diproduksi dengan kemasan ini menjadi tugas dan wewenang Badan POM,” kata Taruna dalam acara detikcom Leaders Forum ‘Bijak Membaca Label Nutrisi’, Jumat (28/2/2025).

    Selain mencantumkan nilai gizi, kemasan pangan juga perlu mencantumkan nomor izin edar dan tanggal kedaluwarsa dari sebuah produk.

    Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr Siti Nadia Tarmizi, MEpid, menjelaskan bahwa kebiasaan membaca kemasan produk pangan dapat memberikan dampak yang besar bagi kesehatan.

    Ia mencontohkan, orang yang tidak membaca kemasan produk pangan, punya risiko mengonsumsi makanan kedaluwarsa. Padahal ini dapat membahayakan seperti menimbulkan mual, muntah, diare, hingga meningkatkan risiko kanker karena bersifat karsinogenik.

    Selain itu, membaca label nutrisi dalam kemasan bermanfaat untuk menjaga asupan gula, garam, dan lemak (GGL) agar tidak berlebihan. Konsumsi makanan dengan kandungan tinggi GGL secara berlebihan dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes hingga hipertensi.

    “Kita punya batasan untuk konsumsi gula, karena kita tahu kalau gula kan akan membuat kita tentunya bisa menjadi sakit diabetes melitus, atau penyakit gula,” ucap dr Nadia.

    “Kalau garam bisa berakhir menjadi hipertensi, kalau kita kebanyakan konsumsi lemak, bisa mengalami gangguan, yang akhirnya ke serangan jantung, stroke ya kan,” sambungnya.

    R&D Director Tempo Scan Group, Linda Lukitasari di acara detikcom Leaders Forum ‘Bijak Membaca Label Nutrisi’. Foto: Grandyos Zafna/detikHealth

    Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, jumlah kasus obesitas pada penduduk usia 18 tahun meningkat dari 35,4 persen pada tahun 2018 menjadi 37,8 persen pada tahun 2023.

    Sementara itu, prevalensi diabetes pada penduduk di atas usia 15 tahun mengalami peningkatan dari 10,9 persen di tahun 2018 menjadi 11,7 persen pada tahun 2023. Demikian dengan hipertensi juga cukup tinggi berada di angka 30,8 persen.

    Pesan senada juga disampaikan R&D Director Tempo Scan Group, Linda Lukitasari, yang mengatakan bahwa membaca label nutrisi sebaiknya dijadikan sebuah kebiasaan. Pada konteks produk susu pertumbuhan anak, orang tua harus bisa mengenali nutrisi apa saja yang diperlukan oleh anak mereka.

    Terlebih, ada banyak jenis susu yang beredar di masyarakat, sehingga orang tua bisa memilih produk yang tepat sesuai kebutuhan.

    Ia menuturkan susu pertumbuhan anak dibuat secara khusus untuk anak berusia 1-3 tahun. BPOM RI sudah menetapkan standar terkait komposisi susu pertumbuhan anak meliputi makronutrien seperti protein, karbohidrat, lemak, dan gula, mikronutrien seperti vitamin dan mineral, hingga DHA.

    “Jadi label nutrisi ini memang perlu dibaca dan perlu dipahami, sehingga orang tua dapat mengerti susu yang mana yang mereka butuhkan, terutama untuk masa pertumbuhan 1-3 tahun,” kata Linda.

    “Jadi memang sudah diatur sedemikian rupa sehingga komposisi susu pertumbuhan ini memang menjadi komposisi yang tepat untuk tumbuh kembang anak,” tandasnya.

    (avk/up)

  • Tak Cuma Enak! 5 Manfaat Makan Buah Naga Tiap Hari, Bantu Cegah Penyakit Kronis

    Tak Cuma Enak! 5 Manfaat Makan Buah Naga Tiap Hari, Bantu Cegah Penyakit Kronis

    Jakarta

    Buah naga merupakan salah satu jenis buah-buahan yang populer di Indonesia. Tidak hanya enak, buah yang memiliki warna merah keunguan ini rupanya memiliki segudang manfaat untuk kesehatan tubuh.

    Dikutip dari Healthline, berikut ini sederet manfaat makan buah naga setiap hari untuk tubuh:

    1. Mencegah Penyakit Kronis

    Buah naga kaya akan antioksidan yang baik untuk mencegah radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul tidak stabil yang dapat memicu kerusakan sel, peradangan, dan penyakit.

    Antioksidan bekerja dengan menetralkan radikal bebas, sehingga kerusakan sel dan peradangan bisa dicegah. Penelitian menunjukkan bahwa pola makan kaya antioksidan dapat membantu mencegah berbagai penyakit kronis seperti kanker, diabetes, dan radang sendi.

    Buah naga mengandung beberapa jenis antioksidan kuat, termasuk vitamin C dan karotenoid.

    2. Menjaga Kesehatan Pencernaan

    Usus merupakan ‘rumah’ bagi triliunan mikroorganisme yang beragam. Keberadaan komunitas mikroorganisme ini sangat mempengaruhi kondisi kesehatan manusia.

    Buah naga mengandung prebiotik yang baik untuk menjaga keseimbangan bakteri baik dalam usus. Prebiotik merupakan jenis serat khusus yang mendorong pertumbuhan bakteri sehat dalam usus.

    Seperti serat pada umumnya, bakteri dalam usus tidak bisa mencernanya. Mereka menggunakan serat sebagai bahan bakar untuk pertumbuhan dan manusia mendapatkan manfaatnya.

    Konsumsi prebiotik secara teratur dapat membantu mengurangi risiko infeksi saluran pencernaan dan diare. Prebiotik mendorong pertumbuhan bakteri baik, yang menurut para peneliti dapat mengalahkan bakteri jahat.

    3. Menjaga Asupan Serat

    Serat merupakan salah satu zat yang baik untuk tubuh. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi serat, seperti yang ada di buah naga, dapat melindungi diri dari penyakit seperti penyakit jantung, diabetes tipe dua, dan menjaga berat badan ideal.

    Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa diet tinggi serat dapat melindungi terhadap kanker usus besar.

    4. Meningkatkan Imunitas Tubuh

    Vitamin C dan karotenoid dalam buah naga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah infeksi. Caranya adalah dengan melindungi sel darah putih dari kerusakan.

    Sel darah putih dalam sistem kekebalan tubuh dapat menyerang dan menghancurkan zat-zat berbahaya. Tapi, sel darah putih juga sangat sensitif terhadap kerusakan akibat radikal bebas.

    Vitamin C dan karotenoid adalah antioksidan kuat yang dapat membantu menetralkan radikal bebas dan melindungi sel darah putih dari bahaya.

    5. Menjaga Kebutuhan Zat Besi Tubuh

    Buah naga adalah salah satu jenis buah yang mengandung zat besi. Zat besi merupakan salah satu zat penting yang berguna untuk mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh dan memecahkan makanan menjadi energi.

    Masih ada banyak orang yang mengalami kekurangan zat besi. Sebanyak 17 persen orang di seluruh dunia diperkirakan mengalami kekurangan zat besi.

    Selain dari buah naga, zat besi juga bisa didapatkan dari daging, ikan, hingga kacang-kacangan.

    (avk/kna)

  • Kemenperin Minta Pemberlakuan Cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan Ditunda – Halaman all

    Kemenperin Minta Pemberlakuan Cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan Ditunda – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untuk memberlakukan cukai pada Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK).

    Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan sebelumnya mengumumkan rencana untuk menerapkan cukai MBDK pada semester kedua 2025.

    Menurut Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Direktorat Jendral Industri Agro Kemenperin, Merrijantij Punguan Pintaria, pemberlakuan cukai MBDK sebaiknya ditunda karena daya beli masyarakat masih rendah.

    “Melihat saat ini daya beli masih rendah, menurun nih, daya beli kita menurun, mungkin belum waktunya,” kata Merri ketika ditemui di kawasan industri GIIC, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (28/2/2025).

    Selain itu, Merri juga menjelaskan bahwa industri akan membutuhkan waktu dan biaya untuk melakukan penelitian kembali pada produk mereka jika cukai MBDK diberlakukan.

    Proses ini bisa berdampak pada harga jual produk, yang pada akhirnya bisa semakin memberatkan konsumen, terutama di tengah daya beli yang belum pulih.

    “Nanti pasti harus ada penelitian, uji coba lagi, melihat preferensinya masyarakat itu bagaimana dengan produk yang baru,” ujar Merri.

    Menurut Merri, waktu yang lebih tepat untuk memberlakukan cukai MBDK adalah saat daya beli masyarakat sudah membaik dan kondisi industri sudah pulih sepenuhnya.

    Mengenai pembahasan lebih lanjut soal cukai MBDK, Merri menyebutkan bahwa sampai saat ini belum ada diskusi antar kementerian.

    Ia menduga Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan masih melakukan penggodokan kebijakan secara internal.

    Sebagai informasi, penerapan cukai MBDK pada semester II 2025 sesuai dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2021 dan telah tercantum dalam APBN 2025.

    Saat ini, pemerintah masih perlu menyusun aturan pendukung berupa Peraturan Pemerintah (PP) dan aturan pelaksanaannya berupa Peraturan Menteri Keuangan (PMK) maupun Peraturan Direktur Jenderal (Perdirjen),

    Cukai MBDK hanya untuk jenis konsumsi gula tambahan bukan konsumsi gula utama seperti nasi.

    Sebab, tujuan cukai MBDK adalah mengurangi konsumsi gula tambahan pada masyarakat yang menjadi penyebab utama penyakit tidak menular (PTM) seperti obesitas dan diabetes.

  • Bijak Memilih Cemilan, Nggak Harus Gemuk Cuma karena Suka Es Krim

    Bijak Memilih Cemilan, Nggak Harus Gemuk Cuma karena Suka Es Krim

    Jakarta

    Di balik segarnya es krim, kandungan gula dan lemak kerap kali bikin overthinking. Bagaimana caranya biar tetap bisa menikmati es krim, tanpa khawatir jadi gemuk?

    Ice Cream Asia Regulatory Affairs Lead Unilever, Tutut Wijayanti, menjelaskan bahwa sebenarnya gula dan lemak dalam es krim memiliki fungsi khusus. Kedua bahan tersebut berperan penting dalam pembentukan struktur es krim.

    “Kalau lihat es krim bentuknya itu creamy, dingin, terus manis, itu karena ada peran dari gula, lemak, protein kemudian kami tarus penstabil dan lain-lain, termasuk juga overrun untuk membuat bentuknya seperti itu,” kata Tutut pada acara detikcom Leaders Forum ‘Bijak Membaca Label Nutrisi’ di Jakarta Selatan, Jumat (28/2/2025).

    “Jadi kalau tidak ada gula, lemak mungkin tidak menjadi es krim yang bisa kita lihat sekarang,” sambungnya.

    Tutut menambahkan bahwa industri menyadari bahwa risiko gula dan lemak dalam produk pangan bisa menimbulkan masalah pada konsumen jika dikonsumsi berlebihan. Tentunya menjadi kekhawatiran tersendiri, karena es krim memiliki pangsa pasar utama yakni anak-anak.

    “Kami juga terus berinovasi bagaimana mengukur dan mengurangi (gula dan lemak). BPOM juga punya logo ‘pilihan lebih sehat’, kalau kami bisa punya logo itu maka akan menjadi tambahan value buat kami,” katanya.

    “Makannya kami akan terus berinovasi, meskipun secara teknis itu (gula dan lemak) harus tetap ada. Tapi kami akan berupaya memberikan opsi yang sehat ke masyarakat,” lanjut dia.

    Yang terpenting, menurut Tutut, para orang tua yang ingin memberikan es krim ke anak-anaknya wajib memerhatikan komposisi produk camilan tersebut. Di antaranya terkait jumlah kandungan kalori dan energi di dalam setiap takaran saji.

    “Terpenting juga takaran saji, ini yang biasanya konsumen agak miss yah,” kata Tutut.

    Angka-angka yang ada pada tabel nutrisi tersebut, lanjut Tutut merupakan hitungan per takaran saji. Hal ini membuat konsumen bisa menghitung, jika dirinya memakan satu es krim penuh, maka total gula, lemak, hingga kalori yang dikonsumsi bisa ditakar dengan cermat.

    Tabel nutrisi ini juga bisa membuat masyarakat lebih bijak dalam memilih makanan yang dikonsumsi. Menurut Tutut, jika dari pagi seseorang sudah banyak mengonsumsi makanan manis, mungkin dengan bantuan tabel nutrisi di produk bisa menyetop mereka untuk menambah asupan gula melalui es krim.

    Industri pangan membahas label nutrisi bersama BPOM RI dan Kemenkes RI di detikcom Leaders Forum ‘Bijak Membaca Label Nutrisi’ Foto: Grandyos Zafna/detikHealth

    Senada, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, mengatakan bahwa pihaknya akan terus mengedukasi masyarakat agar dengan bijak membaca tabel nutrisi di produk pangan.

    “Ini penting sekali tabel nutrisi. Misalnya soal kedaluwarsa, itu kan (kalau dikonsumsi) bisa memicu penyakit-penyakit seperti kanker, karena sifatnya karsinogen,” kata dr Nadia.

    “Terus penting untuk tahu apa-apa saja yang kita makan. Misalnya berapa kadar gula, karena kita tahu gula bisa bikin sakit diabetes, kebanyakan garam bisa hipertensi, kebanyakan lemak nantinya bisa kena serangan jantung, stroke,” lanjut dia.

    Itu sebabnya, label nutrisi jadi sangat penting untuk diperhatikan. Dicontohkan oleh dr Nadia, sejumlah negara bahkan sudah mencantumkan kandungan nutrisi pada manakan siap saji, termasuk jumlah kandungan kalorinya.

    “Kalau seperti itu kan kita jadi bisa mikir. Oh saya mau makan burger, misalnya 2.000 kalori, ini makanan saya seharian, berarti harus lari 5 km. Jadi mau makan 2.000 (kalori) atau lari 5 km nih? Pilihannya diserahkan (ke konsumen),” tutupnya.

    Kepala BPOM RI, Kemenkes RI, dan para industri membahas bersama pentingnya kebijakan label pangan. Foto: Grandyos Zafna/detikHealth

    (dpy/up)

  • PMI Dideportasi dari Malaysia Muntah Darah, Dirawat di Pekanbaru

    PMI Dideportasi dari Malaysia Muntah Darah, Dirawat di Pekanbaru

    Pekanbaru, Beritasatu.com – Satu dari 68 pekerja migran Indonesia (PMI) yang dideportasi dari Malaysia mengalami muntah darah akibat sakit yang diderita.

    Pria dengan inisial RP (52) merupakan warga asal Provinsi Jambi. Saat ini, PMI yang dideportasi dari Malaysia itu tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru, Riau.

    “Saat ini satu orang sedang dirawat di rumah sakit karena terindikasi diabetes. Ternyata pada saat di rumah ramah pada pukul 03.00 dini hari WIB, RP mengalami muntah darah dan langsung dilarikan ke RSUD Dumai,” kata Fanny kepada Beritasatu.com, Jumat (28/2/2025).

    Saat ini, RP tengah terbaring lemah di ruang ICU RSUD Arifin Ahmad setelah dirujuk dari RSUD Dumai. “Saat ini korban masih dirawat dan karena tidak memiliki BPJS dan kami masih berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, BPJS, Jamkes, Baznaz dan instansi terkait untuk membantu PMI tersebut,” tutur Fanny.

    Menurutnya, PMI yang dideportasi dari Malaysia itu ditunggui istrinya. “Sekarang pasien masih ditunggui oleh istrinya yang berasal dari Jawa Timur yang juga dideportasi. Kami tetap melakukan pendampingan terhadap RP hingga saat ini,” tandasnya.

    RP dideportasi bersama 67 PMI dari Malaysia, Sabtu (22/2/2025) lalu. Seluruh PMI yang dideportasi seusai menjalani proses hukum di Depot Tahanan Imigresen (DTI) Kemayan, Pahang, Malaysia.

    PMI terbanyak yang dideportasi berasal dari Nusa Tenggara Barat dengan 17 orang, disusul Jawa Timur 11 orang, Aceh 10 orang, Sumatera Utara delapan orang, dan Lampung dua orang, dan Jambi tiga orang. Kemudian, Sumatera Barat, NTT, Jawa Tengah, dan Jawa Barat masing-masing dua orang.

    PMI yang dideportasi dari Malaysia lainnya berasal dari Riau, Kepulauan Riau, dan Sulawesi masing-masing tiga orang. “Sebagian dari mereka sudah ada yang dipulangkan ke daerah asal dan sebagian lagi masih menunggu keberangkatan di shelter P4MI Dumai,” pungkasnya.

     

  • 5 Jajanan Pasar yang Rendah Kalori, Rekomendasi Menu Buka Puasa Menyehatkan! – Halaman all

    5 Jajanan Pasar yang Rendah Kalori, Rekomendasi Menu Buka Puasa Menyehatkan! – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ramadan sudah di depan mata. Saatnya mempersiapkan diri untuk menjalani ibadah di bulan suci dengan kondisi tubuh sehat dan prima. Salah satu kunci utama agar tetap bugar selama bulan puasa adalah memilih makanan berbuka yang tepat. Bukan hanya untuk kenyang sesaat, tetapi juga yang lebih sehat.

    Sayangnya, sudah menjadi kebiasaan banyak masyarakat memilih untuk mengonsumsi makanan yang tinggi akan gula dan lemak ketika berbuka. Seperti gorengan, kolak dengan tambahan gula berlebih, atau minuman manis dalam kemasan. Padahal, asupan seperti ini dapat menyebabkan gangguan gula darah yang drastis, membuat tubuh mudah lemas, dan bahkan berisiko menyebabkan gangguan pencernaan.

    Untuk menjaga energi tetap stabil selama Ramadan, memilih makanan rendah kalori ketika berbuka bisa menjadi solusi. Mengonsumsi makanan rendah kalori yang kaya serat dapat membantu menjaga kestabilan energi, mengontrol berat badan, serta memperbaiki fungsi pencernaan. 

    Mengutip dari laman Harvard TH Chan School of Public Health, pola makan yang berfokus pada bahan alami, seperti ubi, singkong, dan buah-buahan segar, dapat membantu tubuh tetap bugar. Asupan seperti ini menyediakan nutrisi yang cukup tanpa kelebihan kalori, sehingga dapat menunjang kesehatan tubuh selama periode puasa.

    Beruntungnya, di Indonesia memiliki berbagai jajanan pasar tradisional yang tidak hanya lezat tetapi juga rendah kalori dan bernutrisi. Dengan memilih jajanan pasar yang tepat, berbuka puasa bisa tetap nikmat tanpa mengorbankan kesehatan. 

    Merangkum dari berbagai sumber, Jumat (28/2/2025), berikut lima rekomendasi jajanan pasar rendah kalori yang cocok untuk menu buka puasa agar tubuh tetap bugar dan berenergi sepanjang Ramadan.

    1. Kolak Ubi

    Kolak ubi menjadi salah satu hidangan khas yang sering disajikan saat berbuka puasa. Ubi manis yang menjadi bahan utamanya tidak hanya lezat, tetapi juga kaya manfaat bagi kesehatan berkat kandungan gizinya yang melimpah.

    Menurut laman Boldsky, ubi memiliki indeks glikemik rendah, sehingga dapat membantu mengontrol kadar gula darah. Hal ini menjadikannya pilihan yang baik bagi penderita diabetes. Selain itu, ubi mengandung vitamin B6 yang bermanfaat dalam menurunkan kadar homosistein di dalam tubuh, yang berperan dalam mengurangi risiko penyakit jantung.

    Tak hanya itu, ubi juga merupakan sumber vitamin C yang berperan penting dalam mendukung sistem pencernaan, serta membantu pembentukan tulang dan gigi. Kandungan zat besi di dalamnya turut berkontribusi dalam meningkatkan produksi sel darah merah dan putih, serta memperkuat sistem imun tubuh.

    Namun, agar lebih sehat, sebaiknya pilih kolak ubi yang diolah tanpa pemanis buatan. Untuk memastikan kebersihan dan kualitas bahan, membuat sendiri di rumah bisa menjadi pilihan terbaik. Selain mudah dibuat, kolak ubi rumahan juga bisa disesuaikan dengan selera, menggunakan pemanis alami seperti gula aren atau madu agar tetap sehat dan lezat.

    2. Bubur Kacang Hijau

    Selain kolak ubi, bubur kacang hijau juga menjadi jajanan pasar yang kerap diburu ketika berbuka. Dicocol pakai roti tawar, rasanya beuh…. makin nikmat sekaligus bikin kenyang! 

    Tak hanya mengenyangkan, bubur kacang hijau juga kaya akan serat yang berperan dalam menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh. 

    Kandungan fitokimia seperti flavonoid dan isoflavonoid di dalamnya membantu melindungi pembuluh darah serta mengurangi risiko penyakit jantung. Selain itu, kacang hijau merupakan sumber protein nabati yang baik dan rendah lemak, sehingga dapat menjadi pilihan makanan bergizi selama Ramadan.

    Mengutip dari Hello Sehat, satu porsi bubur kacang hijau dengan santan seberat 240 gram mengandung sekitar 260 kkal. Sementara itu, versi tanpa santan dalam takaran yang sama hanya memiliki sekitar 196 kkal. Penambahan ketan hitam dan santan dapat meningkatkan kadar kalori karena mengandung lebih banyak karbohidrat dan lemak.

    Agar lebih sehat dan rendah kalori, sebaiknya pilih bubur kacang hijau tanpa santan. Dengan begitu, manfaat gizinya tetap optimal tanpa tambahan lemak berlebih. Membuatnya sendiri di rumah juga bisa menjadi alternatif yang lebih sehat, karena kamu bisa mengontrol takaran gula serta memilih bahan berkualitas.

    3. Kue Putu

    Selanjutnya ada kue putu yang disebut menjadi salah satu jajanan pasar rendah kalori. Kue ini terbuat dari tepung beras yang diisi gula merah, kemudian dikukus dalam bambu hingga matang, lalu disajikan dengan taburan kelapa parut. Teksturnya yang lembut dan rasa manis alami dari gula merah membuat kue putu cocok disantap ketika berbuka.

    Menukil dari Halodoc, kue putu termasuk jajanan yang relatif rendah lemak. Karena proses pembuatannya dengan cara dikukus, kue ini tidak mengandung minyak berlebih seperti gorengan, sehingga lebih aman dikonsumsi oleh mereka yang sedang menjaga pola makan.

    Dalam satu buah kue putu ayu, terdapat sekitar 26 kalori, yang terdiri dari 0,91 gram lemak, 3,78 gram karbohidrat, dan 0,77 gram protein. Kandungan kalorinya yang rendah menjadikan kue putu sebagai pilihan camilan yang tidak membuat tubuh cepat merasa berat, sehingga cocok dinikmati saat berbuka puasa tanpa khawatir mengonsumsi terlalu banyak kalori.

    4. Asinan

    Meski terbilang agar tricky kalau langsung disantap ketika berbuka, asinan juga menjadi salah satu jajanan pasar yang menyegarkan dan kerap diburu sebagai menu pendamping saat berbuka puasa. 

    Jajanan khas Bogor, Jawa Barat ini dibuat dari berbagai macam buah dan sayuran yang direndam dalam kuah bercita rasa asam, manis, dan pedas yang berasal dari campuran cuka, cabai, serta gula. 

    Karena menggunakan bahan-bahan alami yang kaya serat dan minim lemak, asinan tergolong camilan rendah kalori. Dalam satu porsi, asinan hanya mengandung sekitar 80 kalori, menjadikannya pilihan yang ringan dan menyegarkan untuk disantap setelah seharian berpuasa.

    5. Getuk

    Tribunners, pastinya sudah nggak asing dengan kue tradisional yang satu ini. Yap, Getuk. Getuk terbuat dari singkong yang dikukus, kemudian ditumbuk hingga lembut dan dicampur dengan gula serta sedikit garam untuk menambah cita rasa. 

    Hidangan ini sering kali disajikan dengan taburan kelapa parut yang memberikan sensasi gurih. Tak heran, getuk menjadi salah satu camilan yang sering diburu saat berbuka puasa karena rasanya yang manis, lembut, dan mengenyangkan tanpa membuat perut terasa terlalu penuh.

    Selain lezat, getuk juga termasuk camilan rendah kalori, sehingga cocok dikonsumsi sebagai pilihan makanan ringan yang tidak berlebihan saat berbuka. Setiap potongnya hanya mengandung sekitar 61 kalori, dengan rincian lemak sebesar 1,25 gram, karbohidrat 12,49 gram, dan protein 0,14 gram. Kandungan ini membuat getuk menjadi sumber energi sederhana yang mudah dicerna tubuh setelah seharian berpuasa.

    Itu dia deretan jajanan pasar yang bisa menjadi rekomendasi menu berbuka puasa nanti, Tribunners! Meskipun tergolong rendah kalori, tetap bijak dalam memilih makanan yang benar-benar menyehatkan. Pastikan untuk memperhatikan cara pengolahan dan memilih bahan-bahan yang lebih alami agar tetap mendapatkan manfaat terbaik selama menjalani ibadah puasa!

    #LokalAsri #ArahkanAksiAsrikanIndonesia #TribunNetwork #MataLokalMenjangkauIndonesia

  • Kenapa Tangan Sering Kesemutan? Ini 10 Penyebab dan Cara Mengatasinya

    Kenapa Tangan Sering Kesemutan? Ini 10 Penyebab dan Cara Mengatasinya

    Jakarta

    Tangan kesemutan mungkin menjadi hal yang pernah dialami semua orang. Tangan akan mati rasa dan merasakan sensasi geli dalam beberapa saat. Ini kadang terjadi setelah tangan tertimpa badan saat tidur.

    Jika kesemutan terjadi karena hal tersebut dan segera hilang dengan sendiri, maka hal ini bisa dibilang wajar. Namun ketika tangan sering kesemutan tanpa penyebab yang jelas, maka bisa jadi merupakan gejala dari masalah kesehatan.

    Dalam artikel ini akan kita ulas kenapa tangan sering kesemutan dengan 10 kemungkinan penyebab umum, lengkap dengan cara mengatasinya.

    Penyebab Umum Tangan Sering Kesemutan

    Dirangkum dari situs Healthline dan Medical News Today, berikut ini 10 penyebab umum tangan sering kesemutan:

    1. Saraf Terjepit

    Seseorang mungkin mengalami saraf terjepit jika ada terlalu banyak tekanan pada saraf dari jaringan di sekitarnya. Hal ini bisa terjadi karena cedera, gerakan berulang, dan kondisi peradangan tertentu.

    Saraf terjepit bisa terjadi di mana saja, termasuk tangan maupun kaki. Salah satu gejalanya adalah sering kesemutan, mati rasa, atau nyeri.

    2. Kekurangan Vitamin

    Kekurangan asupan nutrisi akan berpengaruh pada kondisi fisik. Sering kesemutan mungkin diakibatkan kekurangan vitamin tertentu yang berkaitan dengan saraf.

    Misalnya kekurangan vitamin B12 yang bisa menyebabkan kerusakan neurologis. Kemudian Vitamin B1 atau yang dikenal sebagai tiamin dibutuhkan tubuh untuk perbaikan neuron. Kekurangan B1 bisa menyebabkan rasa sakit atau kesemutan di tangan dan kaki.

    Selain itu, vitamin E dan B9 (folat) juga dibutuhkan tubuh. Jika tidak terpenuhi, salah satu gejalanya adalah kesemutan.

    3. Carpal Tunnel Syndrome

    Syndrome carpal tunnel atau sindrom terowongan karpal merupakan kondisi umum ketika saraf median tertekan saat bergerak melalui pergelangan tangan. Ini bisa disebabkan oleh cedera, gerakan berulang, atau kondisi peradangan.

    Penderita sindrom terowongan karpal mungkin merasakan mati rasa atau kesemutan pada empat jari pertama tangan mereka.

    4. Neuropati Akibat Diabetes

    Neuropati merupakan kondisi yang disebabkan oleh kerusakan saraf. Ada banyak jenis neuropati, salah satunya adalah neuropati diabetik, yaitu kerusakan saraf akibat diabetes.

    Kondisi ini biasanya memengaruhi tungkai dan kaki, dan terkadang lengan dan tangan. Selain merusak saraf, hal ini juga dapat merusak pembuluh darah yang memasok ke saraf.

    5. Gagal Ginjal

    Gagal ginjal merupakan kondisi ketika ginjal sudah tidak lagi berfungsi dengan baik. Akibatnya, cairan dan produk limbah bisa menumpuk di dalam tubuh, yang bisa merusak saraf. Kesemutan bisa terjadi akibat gagal ginjal, paling sering terjadi pada tungkai atau kaki.

    6. Kehamilan

    Kehamilan juga mungkin menyebabkan kesemutan. Hal ini karena bagian tubuh yang membesar menimbulkan tekanan pada saraf, maka ibu hamil mungkin akan sering merasa kesemutan di tangan dan kaki.

    7. Penggunaan Obat

    Sebagian obat bisa menyebabkan kerusakan saraf, yang kemudian bergejala sering kesemutan di tangan atau kaki. Obat ini antara lain obat kemoterapi, HIV, obat jantung, obat antiinfeksi, maupun obat antikonvulsan.

    8. Gangguan Autoimun

    Autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara tidak sengaja menyerang sel-sel tubuh Anda sendiri. Beberapa gangguan autoimun yang mungkin bergejala kesemutan adalah artritis reumatoid, sklerosis multipel, lupus, dan penyakit celiac.

    9. Keracunan

    Ketika seseorang menelan zat beracun, maka zat ini akan diserap melalui kulit yang kemudian dapat menyebabkan kesemutan. Beberapa racun yang dapat menyebabkan hal ini adalah arsenik, talium, dan merkuri

    10. Kecemasan

    Terakhir kesemutan mungkin terjadi karena kondisi psikologis seperti kecemasan atau anxiety. Salah satu gejala kecemasan adalah bernapas dengan sangat cepat, sehingga menyebabkan ketidakseimbangan kadar karbon dioksida dan oksigen. Hal ini bisa menyebabkan kesemutan.

    Cara Mengatasi Tangan Sering Kesemutan

    Cara mengatasi tangan sering kesemutan disesuaikan dengan penyebabnya. Ketika penyebabnya hilang, maka gejala tangan sering kesemutan juga akan hilang.

    Namun ketika mengalami kesemutan, berikut ini beberapa perawatan di rumah yang dilansir dari WebMD:

    Istirahat cukup.Menggunakan bidai.Kompres dingin atau panas.Minum pereda nyeri.Latihan khusus.Kapan Harus ke Dokter?

    Tangan kesemutan mungkin adalah gejala ringan. Namun dalam hal tertentu, ini bisa berbahaya. Berikut ini beberapa kondisi yang mengharuskan seseorang harus segera berkonsultasi dengan dokter.

    Mengalami perubahan dalam bicara, penglihatan, atau pernapasanTerjadi sensasi mati rasa atau kesemutan di seluruh lengan, kaki, atau area tubuh lain, atau yang menyebar dengan cepat ke seluruh tubuhWajah atau dada terasa lumpuh atau kehilangan rasa.Kehilangan kontrol kandung kemih atau ususRasa lemah atau mati rasa muncul secara tiba-tibaMerasa pusing atau kehilangan kesadaranMerasakan gejala di paha, area genital, atau bokong

    Demikian tadi 10 kemungkinan penyebab kenapa tangan sering sering kesemutan. Jika mengalami kesemutan yang tidak jelas penyebabnya, maka sebaiknya detikers mulai waspada dan jangan segan berkonsultasi dengan dokter.

    (bai/row)