Topik: diabetes

  • 10 Manfaat Puasa untuk Kesehatan: Kontrol Gula Darah, Baik untuk Hormon, Bantu Kesehatan Usus – Halaman all

    10 Manfaat Puasa untuk Kesehatan: Kontrol Gula Darah, Baik untuk Hormon, Bantu Kesehatan Usus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Umat Muslim tengah menjalankan ibadah puasa bertepatan dengan Ramadhan 1446 Hijriah tahun 2025.

    Rupanya puasa memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.

    Sebuah penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan kesehatan, meningkatkan umur panjang, dan mencegah kelebihan berat badan.

    Kerry Torrens, ahli gizi yang terdaftar dengan diploma pascasarjana di bidang Personalized Nutrition & Nutritional Therapy juga ikut memelihat ilmu di balik klaim tersebut dan bagaimana puasa mungkin cocok dengan gaya hidup modern kita.

    Lantas berikut manfaat puasa untuk kesehatan, mengutip bbcgoodfood.com:

    1. Baik untuk Hormon dan Mempengaruhi Metabolisme

    Ketika berpuasa, tubuh akan beradaptasi melalui perubahan kadar hormon, dan membuat simpanan lemak tubuh lebih mudah diakses.

    2. Dapan Membantu Penurunan Berat Badan

    Studi menunjukkan bahwa berpuasa dapat membantu penurunan berat badan, menghilangkan lemak berlebih dan meningkatkan lipid darah.

    3. Mengontrol Gula Darah agar Stabil

    Beberapa penelitian mendukung berpuasa sebagai cara untuk meningkatkan kontrol gula darah dan berpotensi mengurangi risiko diabetes, meskipunmemang diperlukan lebih banyak penelitian.

    Bagi penderita diabetes tipe 2, manfaat puasa intermiten antara lain menurunkan glukosa puasa dan insulin puasa, menurunkan resistensi insulin, dan menurunkan kadar hormon nafsu makan, leptin.

    4. Meningkatkan Kesehatan Usus

    Penelitian menunjukkan manfaat lain dari puasa yakni terhadap keragaman dan jumlah bakteri menguntungkan di usus.

    Hal ini tampaknya memiliki efek menguntungkan untuk perubahan berat badan, ukuran pinggang, dan metabolisme.

    5. Mendukung Kesehatan Jantung

    Penelitian menunjukkan bahwa berpuasa dapat mengurangi beberapa faktor risiko penyakit jantung,  termasuk tekanan darah, kolesterol, dan penanda peradangan.

    6. Membantu Mencegah Penyakit

    Berpuasa diyakini dapat membantuh pencegahan penyakit.

    Ini karena saat berpuasa, tubuh memulai proses yang disebut autophagy, atau pemeliharaan tubuh, ketika bahan limbah dari sel tubuh dibuang.

    Autophagy dianggap meningkatkan kemampuan tubuh untuk mengelola peradangan kronis dan dengan demikian, mengurangi risiko kondisi seperti penyakit jantung, multiple sclerosis, dan rheumatoid arthritis.

    7. Membantu Menunda Penuaan

    Puasa tampaknya meningkatkan kadar hormon pertumbuhan manusia, hormon yang berperan penting dalam pertumbuhan dan perbaikan, metabolisme, penurunan berat badan, kekuatan otot, dan kinerja olahraga.

    Disebut-sebut puasa dapat membantu menunda penuaan, namun penelitiannya saat ini sebagian besar terbatas pada hewan, sehingga diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami sepenuhnya bagaimana hal ini dapat berdampak pada penuaan manusia.

    8. Dapat Mengatur Ulang Ritme Sirkadian Tubuh

    Penelitian menunjukkan bahwa berpuasa secara langsung memengaruhi mikrobioma usus dan hal ini menyebabkan perubahan kadar metabolit yang bertindak sebagai molekul pemberi sinyal ke pusat tubuh.

    Dengan cara ini, puasa dapat membantu mengatur ulang ritme sirkadian dan bermanfaat bagi kondisi seperti obesitas yang berhubungan dengan gangguan jam tubuh atau mekanisme pengaturan waktu internal dalam tubuh yang bekerja secara otomatis. 

    9. Membantu Kesehatan Otak

    Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa puasa dapat melindungi tubuh dari penyakit Parkinson dan Alzheimer, serta meningkatkan fungsi otak dengan mendukung memori dan pemrosesan otak.

    Demikian pula, penelitian pada hewan menunjukkan bahwa puasa dapat melindungi kesehatan otak dan meningkatkan produksi sel-sel saraf.

    Namun memang diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan relevansinya bagi manusia.

    10. Membantu Mengurangi Kecemasan

    Penelitian pada manusia melaporkan puasa dapat mengurangi gejala kecemasan dan depresi serta meningkatkan kualitas hubungan sosial.

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

  • Awal Mula Kaki Pasien Diabetes di Medan Diamputasi, Keluarga Menduga Dokter Lakukan Malapraktik – Halaman all

    Awal Mula Kaki Pasien Diabetes di Medan Diamputasi, Keluarga Menduga Dokter Lakukan Malapraktik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Beredar viral di media sosial dugaan malapraktik yang dilakukan pihak Rumah Sakit Mitra Sejati, Medan, Sumatra Utara.

    Keluarga pasien kaget lantaran kaki korban diamputasi sedangkan perjanjian dokter hanya jari kaki yang diamputasi.

    Diketahui, pria yang menjalani operasi menderita sakit diabetes.

    Dinas Kesehatan Sumatera Utara telah memeriksa dokter serta perawat yang melakukan tindakan operasi.

    Kepala Dinkes Sumut, Faisal Hasrimy, mengaku telah mendengar insiden tersebut beberapa hari lalu dan langsung melakukan pemeriksaan.

    “Jadi kami Dinkes begitu dapat informasi dari masyarakat kita langsung melakukan pemeriksaan mulai dari kendali mutu hingga mengecek prosedur yang dikerjakan RS Mitra Sejati,” ungkapnya, Selasa (4/3/2025). 

    Ia menerangkan operasi amputasi jari kaki dilakukan pada Senin (24/2/2025) atas persetujuan pasien.

    “Jadi dari informasi yang kami dapatkan dari pihak rumah sakit bahwa prosedur sudah dijalankan.”

    “Memang yang kebetulan si ibu ini ada riwayat diabetes, nah tinggi 449, ya. Namun, pada saat diambil tindakan operasi, ternyata jaringan itu yang mati sudah menyebar ke atas bukan hanya di jari saja,” lanjutnya.

    Perawat sempat mencari keluarga untuk melakukan konfirmasi terkait amputasi lanjutan.

    “Nah pada saat mau di konfirmasi kembali, keluarga ibu itu enggak di dekat ruang operasi. Sementara, inikan harus diambil tindakan. karena, sedang proses operasi berjalan tapi dipanggil beberapa kali keluarganya enggak ada yang hadir,” tuturnya.

    Pihak keluarga merasa keberatan lantaran kaki korban diamputasi tanpa kesepakatan.

    “Itulah posisinya, nah di sinilah keberatan keluarganya. Kenapa penjelasan awal yang diamputasi jari kaki kenapa sampai ke kaki,” ucapnya.

    Pihak rumah sakit dan keluarga korban telah melakukan mediasi.

    “Tapi ini sudah ada pertemuan dan dibicarakan. Kita pun dari rumah sakit, ini sudah kita sampaikan ke kita lakukan pemeriksaan nanti akan kita lakukan evaluasi,” lanjutnya.

    Dinkes mendalami dugaan kelalian yang dilakukan perawat serta dokter.

    “Nanti temuan-temuan apa yang kita dapatkan akan kita publish. Karena saat ini tim kami serang melakukan pengecekan apakah ini memang ada kelalaian, atau apa karena salah prosedural. Ini sedang proses tim sedang bekerja,” sambungnya.

    Pasien yang mengalami amputasi telah menerima keputusan dokter, namun keluarga masih melayangkan protes ke rumah sakit.

    “Jadi hasil mediasi, kalau menurut management rumah sakit, ke tim kami, si ibu sudah menerima legowo, tapi yang belum menerima suami dan pengacara,” pungkasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunMedan.com dengan judul Viral Dokter Diduga Lakukan Amputasi Kaki Pasien Tanpa Izin, Begini Kata RS Mitra Sejati Medan

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunMedan.com/Annisa Ramadhani)

  • Awal Mula Kaki Pasien Diabetes di Medan Diamputasi, Keluarga Menduga Dokter Lakukan Malapraktik – Halaman all

    Diduga akibat Malapraktik, Pasien Diabetes di Medan Kehilangan Kaki Saat Operasi Amputasi Jari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang wanita berinisial JS (43) diduga menjadi korban malapraktik salah satu dokter di Rumah Sakit Mitra Sejati, Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut).

    Sebuah video yang viral memperlihatkan seorang pasien diabetes diduga menjadi korban malapraktik.

    Menurut keputusan dokter bersama keluarga, pasien seharusnya menjalani amputasi pada jari kakinya yang terluka.

    Namun, setelah operasi selesai, keluarga pasien terkejut karena bukan hanya jari kaki yang diamputasi, melainkan juga kaki pasien.

    Akibat kejadian ini, keluarga korban menuntut pihak rumah sakit untuk bertanggung jawab.

    “Saya menuntut direktur RS ini karena saudara saya kakinya dipotong, dipotong kakinya,” kata seorang pria dalam video viral, Selasa (4/3/2025). 

    Sementara itu, perekam video tersebut juga mengungkapkan bahwa amputasi seharusnya hanya dilakukan pada jari korban.

    “Gak ada bilang, jari kakinya dioperasi okelah kami setuju, dioperasilah hari Kamis. Dibawa ke ruang operasi rupanya kaki dipotong tanpa sepengetahuan,” kata pria lain yang merekam video itu.

    Respons Dinas Kesehatan Sumut

    Di sisi lain, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Utara telah buka suara.

    Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Faisal Hasrimy menjelaskan bahwa pihaknya sudah mendengar informasi tersebut beberapa hari lalu.

    Setelah mengetahui informasi tersebut, pihaknya langsung mendatangi pihak rumah sakit dan menggelar mediasi kepada korban dan RS Mitra Sejati.

    “Jadi kami Dinkes begitu dapat informasi dari masyarakat kita langsung melakukan pemeriksaan mulai dari kendali mutu hingga mengecek prosedur yang dikerjakan RS Mitra Sejati,” terangnya, Selasa (4/3/2025), dikutip dari Tribun-Medan.com.

    Faisal pun menceritakan kejadian tersebut terjadi pada hari Senin (24/2/2025). Atas persetujuan pasien, dokter di RS Mitra Sejati melakukan tindakan operasi amputasi jari kaki pasien. 

    “Jadi dari informasi yang kami dapatkan dari pihak rumah sakit bahwa prosedur sudah dijalankan. Memang yang kebetulan si ibu ini ada riwayat diabetes nah tinggi 449 ya. Namun, pada saat diambil tindakan operasi, ternyata jaringan itu yang mati sudah menyebar ke atas bukan hanya di jari saja,” katanya. 

    Namun, pada saat akan dikonfirmasi kembali, kata Faisal, pihak keluarga tidak ada di dekat ruangan operasi.

    “Nah, pada saat mau dikonfirmasi kembali, keluarga ibu itu enggak di dekat ruang operasi. Sementara, inikan harus diambil tindakan. karena, sedang proses operasi berjalan, tapi dipanggil beberapa kali keluarganya enggak ada yang hadir,” katanya.

    Sementara itu, keluarga merasa keberatan karena pihak rumah sakit diduga tidak memberikan konfirmasi sebelum melakukan amputasi kaki.

    “Itulah posisinya, nah di sinilah keberatan keluarganya. Kenapa penjelasan awal yang diamputasi jari kaki kenapa sampai ke kaki,” katanya. 

    Namun, kata Faisal, sudah ada pertemuan antara keluarga pasien dan juga pihak rumah sakit.

    “Tapi ini sudah ada pertemuan dan dibicarakan. Kita pun dari rumah sakit, ini sudah kita sampaikan ke kita lakukan pemeriksaan nanti akan kita lakukan evaluasi,” katanya.

    Ia menyatakan bahwa meskipun prosedur telah dijalankan, evaluasi terhadap rumah sakit tetap akan dilakukan.

    “Nanti temuan-temuan apa yang kita dapatkan akan kita publish. Karena saat ini tim kami serang melakukan pengecekan apakah ini memang ada kelalaian, atau apa karena salah prosedural. Ini sedang proses tim sedang bekerja,” katanya.

    Selain itu, berdasarkan hasil mediasi, pihak rumah sakit mengklaim bahwa pasien telah menerima tindakan tersebut, tetapi keluarga masih belum menerimanya.

    “Jadi hasil mediasi, kalau menurut management rumah sakit, ke tim kami, si ibu sudah menerima legowo, tapi yang belum menerima suami dan pengacara,” katanya.

    Faisal Hasrimy menegaskan pihaknya akan memberikan sanksi tegas kepada rumah sakit apabila terdapat kesalahan.

    “Jadi sekarang belum ada sanksi baik itu ke dokter atau rumah sakit. Karena pemeriksaan masih diproses,” katanya.

    Suami Korban Melapor kepada Polda Sumut

    Suami korban, Everedy Sembiring (49), telah melaporkan salah satu dokter RS tersebut kepada Polda Sumut.

    Laporan Polisi ini tertulis dalam bukti laporan LP/ B/303/III/SPKT Polda Sumut tertanggal 3 Maret 2025.

    Kasubbid Penmas Polda Sumut, Kompol Siti Rohani Tampubolon, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan tersebut dan akan segera menindaklanjutinya.

    “Laporannya sudah diterima dan tentunya akan ditindaklanjuti, akan diproses,” kata Kasubbid Penmas Polda Sumut Kompol Siti Rohani Tampubolon, Selasa (4/3/2025).

    Berdasarkan bukti laporan (LP), Everedy Sembiring membawa istrinya, JS, ke RS tersebut pada Minggu, 23 Februari 2025.

    Jari telunjuk kaki sebelah kanan JS mengalami luka hingga membuat jari kakinya itu menghitam akibat terkena paku.

    Pada Senin (24/2/2025) sekira pukul 15.00 WIB, Everedy menandatangani surat persetujuan operasi jari telunjuk istrinya. Setelah itu, JS dibawa ke ruang operasi.

    Saat Everedy menunggu bersama anaknya, ia dipanggil oleh perawat sekira pukul 18.00 WIB.

    Everedy sangat kaget ketika perawat tiba-tiba menyerahkan kaki kanan istrinya yang telah diamputasi hingga bagian lutut.

    Akibatnya, sang istri mengalami cacat permanen karena setengah kaki kanannya diamputasi, diduga tanpa persetujuan.

    (Tribunnews.com/Falza) (Tribun-Medan.com/Fredy Santoso)

  • Cegah Obesitas, Mulai Cermat Baca Label Gizi pada Kemasan Makanan – Halaman all

    Cegah Obesitas, Mulai Cermat Baca Label Gizi pada Kemasan Makanan – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — Direktur Standarisasi Pangan Olahan, Badan POM RI Dra. Dwiana Andayani, Apt menyebut,  mayoritas masyarakat belum memahami pentingnya membaca label kemasan dengan cermat, terutama terkait kandungan gula, garam, dan lemak dalam pangan olahan.

    Ketika membeli dan sebelum mengonsumsi ada baiknya memperhatikan Informasi Nilai Gizi (ING) yang mencantumkan jumlah sajian per kemasan, energi total per sajian, zat gizi utama seperti lemak, lemak jenuh, protein, dan karbohidrat (termasuk gula), serta persentase Angka Kecukupan Gizi (AKG) per sajian.

    Selain itu, label Front-of-Pack Nutrition Labelling dan pesan kesehatan pada kemasan dapat membantu konsumen dalam memilih produk yang lebih sehat.

    “Kami telah menetapkan regulasi yang mewajibkan pencantuman informasi nilai gizi pada kemasan produk,” tutur dia dalam media briefing di Jakarta, Selasa (4/2/2025).
     
    Diketahui, Kementerian Kesehatan RI telah menetapkan aturan dalam sehari masyarakat dapat mengonsumsi gula tidak lebih dari 50 gram (setara 4 sendok makan), garam tidak lebih dari 5 gram (setara 1 sendok teh), dan lemak tidak lebih dari 67 gram (setara 5 sendok makan).

    Dwiana mengatakan, dengan membaca informasi nilai gizi ini menjadi upaya promotif dan preventif dalam penanggulangan Penyakit Tidak Menular (PTM).

    “Agar produk makanan atau minuman yang dibeli sesuai dengan kebutuhan gizi kita. Cermati dan batasi konsumsi gula, garam dan lemak sehari sesuai dengan anjuran dalam pesan kesehatan,” jelas Dwiana.

    Ditambahkan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), Kementerian Kesehatan RI Dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid bahwa obesitas tidak hanya berdampak pada kesehatan secara fisik tapi juga pada masalah sosial dan ekonomi.

    Pemerintah sangat mendukung kolaborasi berbagai pihak dalam menanggulangi kasus obesitas di Indonesia, termasuk sektor swasta yang secara konsisten mengedukasi masyarakat.

    “Pengendalian obesitas dapat berjalan efektif jika kebijakan pemerintah didukung oleh partisipasi dan pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat dapat memanfaatkan berbagai fasilitas yang telah disediakan pemerintah untuk mendukung gaya hidup sehat,” kata Siti Nadia.

    Obesitas merupakan masalah global yang mengancam kesehatan masyarakat termasuk di Indonesia.

    Di Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun terjadi peningkatan obesitas yang cukup signifikan, dari 8 persen di tahun 2007 menjadi 21,8 persen di tahun 2018.

    Obesitas dapat dicegah dengan menjalani pola hidup sehat sejak dini, dengan mencermati pola konsumsi Gula Garam dan Lemak (GGL), baca label kemasan pada kemasan pangan olahan dan latihan fisik secara rutin.

    Bertepatan dengan Hari Obesitas Sedunia pada hari ini, Nutrifood bersama dengan Kementerian Kesehatan RI dan Badan POM mengajak masyarakat meningkatkan literasi nilai gizi pada makanan kemasan dan memahami bahan tambahan pangan pada makanan untuk cegah obesitas.

    Sebagai salah satu industri makanan dan minuman, Head of Strategic Marketing Nutrifood Susana, mengatakan, pihaknya mendukung kampanye #BatasiGGL dan mendapatkan dukungan dari Kementerian Kesehatan RI dan Badan POM RI sejak 2013.

    “Kami berupaya memberikan edukasi mengenai pentingnya membatasi konsumsi gula, garam, lemak dan membaca label kemasan agar orang semakin banyak orang terhindar dari risiko obesitas yang bisa menyebabkan prediabetes, diabetes dan penyakit tidak menular lainnya,” ujar Susana.

  • Tips Puasa Sehat untuk Pengidap Diabetes, Jangan Lupa Makan Sahur!

    Tips Puasa Sehat untuk Pengidap Diabetes, Jangan Lupa Makan Sahur!

    Jakarta

    Menjalani puasa, khususnya selama bulan Ramadan, dapat memberikan manfaat yang besar untuk kesehatan masyarakat. Namun, bagi orang-orang dengan kondisi khusus, seperti diabetes misalnya, harus lebih memperhatikan kondisinya selama berpuasa.

    Spesialis penyakit dalam Prof Dr dr Ketut Suastika, SpPD-KEMD, FINASIM menuturkan bahwa makan sahur adalah salah satu faktor penting dalam berpuasa, khususnya untuk pengidap diabetes. Bagi pengidap diabetes yang ingin puasa sangat dianjurkan untuk sahur sesuai dengan anjuran dari dokter.

    “Bagi mereka dengan diabetes yang menggunakan obat anti-diabetik hendaknya tetap harus sahur sesuai anjuran dokter, untuk menghindari kadar gula darah terlalu rendah atau hipoglikemia,” kata Prof Ketut ketika dihubungi detikcom, Selasa (18/2/2025).

    Prof Ketut juga sangat menyarankan pasien diabetes berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter spesialis gizi klinik sebelum berpuasa. Ini perlu dilakukan untuk memastikan bahwa kondisi tubuh dalam keadaan baik dan tidak berisiko ketika berpuasa.

    Selain itu, Prof Ketut juga mengimbau pasien diabetes untuk menjaga asupan gula ketika berbuka puasa. Jangan sampai gula darah naik secara tiba-tiba dan terlalu tinggi.

    “Asupan gula tambahannya harus diperhatikan. Untuk makanan manis lebih disarankan yang alami seperti buah-buahan,” tandasnya.

    Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, berikut ini adalah sederet langkah yang bisa dilakukan pasien diabetes, apabila ingin berpuasa dengan aman dan sehat:

    Melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum puasa.Memeriksa kadar kadar glukosa darah apabila mengalami gejala hipoglikemia atau hiperglikemia.Melakukan penyesuaian dosis dan jadwal pemberian obat atau insulin menurut anjuran dokter.Menghindari berbuka dengan makanan yang terlalu manis atau karbohidrat berlebih.Menyegerakan buka dan mengakhirkan sahur.Makan buah-buahan seperti kurma, pisang, melon, dan pepaya apabila ingin makanan manis.Melakukan konsultasi secara rutin.

    (avk/up)

  • 4
                    
                        Ini Alasan RSU Mitra Sejati Medan Amputasi Kaki Pasien Tanpa Izin…
                        Medan

    4 Ini Alasan RSU Mitra Sejati Medan Amputasi Kaki Pasien Tanpa Izin… Medan

    Ini Alasan RSU Mitra Sejati Medan Amputasi Kaki Pasien Tanpa Izin…
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Dinas Kesehatan Sumatera Utara (Sumut) menanggapi dugaan malpraktik yang dialami JS (43), seorang ibu rumah tangga yang kakinya diamputasi oleh
    RSU Mitra Sejati Medan
    tanpa persetujuan keluarga.
    Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Faisal Hasrimy, menyatakan pihaknya telah mengirimkan tim untuk menelusuri kejadian tersebut.
    Berdasarkan keterangan manajemen rumah sakit, JS awalnya mengalami luka di jari telunjuk kaki kanan akibat tertusuk paku.
    Namun, JS memiliki riwayat Diabetes Mellitus dengan kadar gula darah yang sangat tinggi, mencapai 449 mg/dl, sehingga mengalami infeksi berat yang menyebabkan kematian jaringan.
    “Sesuai dengan prosedur medis, amputasi diperlukan untuk mencegah penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain yang lebih luas,” ujar Faisal, Selasa (4/3/2025).
    Faisal menjelaskan bahwa pihak rumah sakit telah mendapatkan izin dari keluarga untuk mengoperasi jari-jari yang terluka.
    Namun, saat operasi berlangsung, ditemukan jaringan mati yang meluas hingga ke betis.
    “Saat itu, rumah sakit mencoba mengonfirmasi ke keluarga, tapi mereka tidak ada di lokasi meski sudah dipanggil beberapa kali. Karena itu, rumah sakit mengambil langkah berikutnya (operasi hingga ke betis),” kata Faisal.
    Pihaknya kini masih melakukan evaluasi menyeluruh terhadap tindakan rumah sakit dan tim medis terkait.
    Sebelumnya, JS diduga menjadi korban malpraktik karena kakinya diamputasi tanpa sepengetahuan keluarga. Kuasa hukum korban, Hans Benny Silalahi, menyatakan bahwa JS awalnya datang ke rumah sakit pada Minggu (23/2/2025) untuk mengobati luka di jari telunjuk kaki kanan.
    Setelah diperiksa, dokter menyarankan JS untuk menginap agar dapat menjalani operasi keesokan harinya.
    Sekitar pukul 15.00 WIB keesokan harinya, suami JS menandatangani dua berkas persetujuan operasi dan pembiusan untuk tindakan pada jari kaki.
    Namun, keluarga terkejut saat mengetahui bahwa kaki JS diamputasi hingga bagian betis.
    “Nah, setelah itu, keluarga semua terkejut rupanya bukan jari-jari yang dioperasi tapi kaki JS diamputasi dari bagian betis,” ujar Hans.
    Tidak terima dengan tindakan tersebut, suami JS melaporkan kasus ini ke Polda Sumut. Hans menyatakan bahwa pihaknya juga akan mengadukan masalah ini ke Mabes Polri, Kementerian Kesehatan, dan DPR RI.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Awas, Diabetes Mengintai! Hindari Konsumsi Makanan dan Minuman Manis Berlebih Saat Berbuka Puasa

    Awas, Diabetes Mengintai! Hindari Konsumsi Makanan dan Minuman Manis Berlebih Saat Berbuka Puasa

    Jakarta, Beritasatu.com – Berbuka puasa dengan makanan manis memang menggoda, terutama setelah seharian menahan lapar dan haus. Namun, konsumsi gula berlebihan bisa berdampak negatif bagi kesehatan, termasuk meningkatkan risiko diabetes.

    Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Harjoedi Adji Tjahjono, menjelaskan ada alasan biologis di balik keinginan makan manis saat berbuka. Setelah berpuasa, kadar gula dalam darah menurun, sehingga tubuh secara alami mencari sumber energi cepat.

    “Memberikan anak makanan atau minuman manis sebenarnya tidak masalah, karena tubuh membutuhkan energi setelah seharian berpuasa,” ujar Harjoedi dalam media briefing IDAI secara virtual, Selasa (4/3/2025).

    Meskipun tubuh membutuhkan gula, konsumsi berlebihan bisa menimbulkan efek samping. Selain meningkatkan risiko diabetes, lonjakan gula dalam tubuh dapat menyebabkan energi naik drastis dan turun dengan cepat, yang justru membuat tubuh lemas.

    “Harus hati-hati, terlalu banyak konsumsi gula bisa menyebabkan lonjakan energi yang cepat, tetapi kemudian turun drastis, membuat tubuh jadi lemas,” tambahnya.

    Oleh karena itu, penting untuk mengontrol jumlah gula yang dikonsumsi dan memilih sumber gula alami yang lebih sehat.

    Untuk berbuka puasa yang lebih sehat, Harjoedi menyarankan konsumsi buah dengan kadar air tinggi seperti kurma, pepaya, melon, semangka, dan jeruk. Buah-buahan ini tidak hanya memberikan energi yang cukup tetapi juga membantu menjaga hidrasi tubuh.

    “Boleh berikan jus atau es buah, tetapi hindari terlalu banyak gula tambahan. Sebaiknya pilih sumber gula alami, seperti kurma, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah, atau buah segar seperti pepaya, semangka, dan jeruk,” jelasnya.

    Dengan pola makan yang tepat, berbuka puasa tidak hanya menyegarkan tetapi juga lebih sehat bagi tubuh.

  • Dosa Diampuni hingga Pahala Berlipat Ganda, Ini 7 Keutamaan Puasa Ramadhan

    Dosa Diampuni hingga Pahala Berlipat Ganda, Ini 7 Keutamaan Puasa Ramadhan

    Jakarta, Beritasatu.com – Puasa Ramadan atau Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang memiliki banyak keutamaan, baik dari segi spiritual maupun kesehatan. Lalu, apa saja keutamaan puasa Ramadhan?

    Ibadah ini tidak hanya menjadi bentuk ketaatan kepada Allah Swt, tetapi juga memberikan manfaat bagi jiwa dan tubuh. Dengan menjalankan puasa Ramadhan, umat Islam memiliki kesempatan untuk memperkuat iman, memperoleh ampunan dosa, serta meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

    Berikut adalah beberapa keutamaan puasa Ramadhan yang perlu diketahui, dikutip dari berbagai sumber, Senin (3/3/2025).

    Keutamaan Puasa Ramadhan

    1. Mendekatkan diri kepada Allah Swt

    Puasa Ramadhan menjadi sarana untuk mempererat hubungan antara hamba dan Sang Pencipta. Dalam Al-Qur’an, Allah Swt menegaskan puasa adalah ibadah yang sangat dicintai-Nya. Selama bulan suci ini, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah seperti salat, membaca Al-Qur’an, dan berzikir, sehingga keimanan dan ketakwaan semakin kuat.

    2. Meningkatkan iman dan ketakwaan

    Tujuan utama puasa Ramadhan adalah meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. Hal ini sesuai dengan firman-Nya dalam surah Al-Baqarah ayat (183):

    يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

    Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa”.

    Dengan menahan diri dari makan, minum, dan hawa nafsu, seseorang akan lebih sadar akan kehadiran Allah Swt dalam setiap aspek kehidupannya.

    3. Pengampunan dosa

    Ramadhan disebut sebagai bulan maghfirah, yaitu bulan pengampunan. Rasulullah SAW bersabda:

    “Siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan penuh iman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni”. (HR Bukhari dan Muslim)

    Hal ini menjadi kesempatan besar bagi umat Islam untuk bertobat dan memohon ampunan atas segala kesalahan yang telah diperbuat.

    4. Pahala berlipat ganda

    Setiap amal kebaikan yang dilakukan selama Ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya. Hal itu menunjukkan betapa besar keutamaan puasa Ramadhan bagi umat Islam yang menjalankannya dengan penuh keikhlasan.

    5. Memberikan kedamaian jiwa

    Menjalankan puasa membantu seseorang untuk lebih tenang dan sabar. Dengan menjauhi perilaku buruk serta lebih fokus pada ibadah, individu akan merasakan ketenangan batin dan kedamaian jiwa. Selain itu, puasa juga dapat mengurangi stres dan kecemasan.

    6. Membentuk karakter positif

    Puasa mengajarkan kedisiplinan, kesabaran, serta kepedulian terhadap sesama. Selama Ramadhan, umat Islam didorong untuk lebih dermawan, berbuat baik kepada sesama, dan menahan diri dari amarah. Kebiasaan baik ini dapat membentuk karakter positif yang berdampak pada kehidupan sehari-hari.

    7. Manfaat kesehatan dari puasa Ramadhan

    Selain manfaat spiritual, puasa juga memberikan banyak manfaat kesehatan, di antaranya menstabilkan kadar gula darah, yang sangat bermanfaat bagi penderita diabetes tipe II, dan meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga mengurangi risiko komplikasi diabetes.

    Puasa juga bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah dan memperbaiki profil lipid dalam darah, yang baik untuk kesehatan jantung, serta membantu detoksifikasi tubuh, karena saat berpuasa, tubuh memiliki waktu untuk mengistirahatkan sistem pencernaan dan membuang racun.

    Keutamaan puasa Ramadhan mencakup berbagai aspek kehidupan, baik dari segi spiritual, sosial, maupun kesehatan. Dengan berpuasa, umat Islam dapat meningkatkan iman dan ketakwaan, memperoleh pahala berlipat ganda, serta menikmati manfaat kesehatan yang signifikan. Bulan penuh berkah ini adalah kesempatan emas untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah Swt.

  • Minum Teh Tawar Bisa Redakan 4 Penyakit, Ini Daftarnya

    Minum Teh Tawar Bisa Redakan 4 Penyakit, Ini Daftarnya

    Jakarta

    Semakin banyak riset menunjukkan manfaat meminum teh setiap hari bagi kesehatan. Terutama teh tanpa tambahan gula. Mulai dari menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, diabetes, hingga risiko kematian akibat penyakit lain.

    Meminum setidaknya empat cangkir teh hitam, hijau, atau teh oolong setiap hari menurunkan risiko seseorang terkena diabetes tipe 2 sebesar 17 persen selama rentang waktu satu dekade berdasarkan salah satu penelitian baru.

    1. Diabetes

    Penelitian yang dilakukan oleh tim dari China ini melibatkan lebih dari satu juta orang dewasa di delapan negara. Temuan tersebut menunjukkan kaitan jumlah atau frekuensi minum air teh setiap hari dengan kesehatan seseorang.

    Bila hanya meminum satu hingga tiga cangkir per hari, risiko diabetes tipe 2 menurun sebesar 4 persen. Ada tambahan penurunan risiko 1 persen untuk setiap tambahan satu cangkir per hari.

    “Hasil penelitian kami menarik karena menunjukkan orang dapat melakukan hal sederhana seperti minum empat cangkir teh sehari untuk mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2,” kata Xiaying Li, seorang peneliti di Universitas Sains dan Teknologi Wuhan, dalam sebuah pernyataan.

    2. Jantung-Stroke

    Sebuah penelitian yang diterbitkan beberapa waktu lalu menemukan mengonsumsi dua cangkir teh hitam atau lebih setiap hari menurunkan risiko kematian secara keseluruhan sebesar 9 hingga 13 persen di antara orang-orang di Inggris selama periode 14 tahun, dibandingkan dengan mereka yang tidak minum teh.

    Penelitian tersebut juga mengungkapkan hubungan antara minum beberapa cangkir teh dan risiko penyakit jantung koroner dan stroke yang lebih rendah.

    “Kami pikir temuan kami akan sangat meyakinkan bagi orang-orang yang sudah minum teh,” kata dr Maki Inoue-Choi, seorang ilmuwan staf di Institut Kanker Nasional yang memimpin penelitian tersebut.

    3. Peradangan

    Teh juga kaya polifenol, senyawa yang ditemukan secara alami pada tanaman kaya antioksidan.

    “Senyawa ini dapat mengurangi peradangan dan stres oksidatif dalam tubuh, dan pada gilirannya mungkin menurunkan risiko timbulnya kondisi kesehatan tertentu seperti penyakit jantung,” kata Inoue-Choi.

    Polifenol dominan dalam teh hijau, katekin, mungkin sangat membantu dalam menangkal penyakit dengan melindungi sel dari kerusakan. Ketika daun teh hijau difermentasi untuk membuat teh hitam, katekin diubah menjadi theaflavin, bentuk antioksidan lainnya.

    Inoue-Choi mengatakan hal itu mungkin menjelaskan mengapa teh hijau dan hitam tampaknya memberikan manfaat kesehatan. Hal itu mungkin juga menjelaskan mengapa orang perlu minum banyak teh untuk melihat risiko penyakit atau kematian yang jauh lebih rendah.

    Namun, studi Inoue-Choi tidak menemukan hubungan apa pun antara minum teh dan berkurangnya risiko kematian akibat kanker.

    Meskipun beberapa studi sebelumnya menunjukkan minum teh dapat menurunkan risiko kanker prostat, paru-paru, ovarium, atau kolorektal, satu studi juga menemukan minum tiga cangkir teh hitam per hari merupakan faktor risiko signifikan untuk kanker payudara.

    Studi lain menemukan minum teh yang sangat panas di atas 149 derajat Fahrenheit, dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker esofagus.

    “Temuan untuk kanker lebih beragam,” kata Inoue-Choi, seraya menambahkan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian.

    “Ada hasil yang lebih konsisten untuk penyakit jantung atau stroke.”

    Untuk saat ini, katanya, para ilmuwan belum menentukan rekomendasi umum tentang jumlah teh yang ideal untuk diminum.

    “Kami tidak akan merekomendasikan orang mengubah asupan teh mereka hanya berdasarkan studi tunggal ini,” kata Inoue-Choi.

    4. Kolesterol tinggi

    Teh hitam tawar mengandung senyawa theaflavin dan thearubigin, dua antioksidan kuat yang baik untuk kesehatan tubuh, dilansir dari WebMD.

    Sebuah penelitian menemukan, kedua senyawa tersebut dapat membantu meringankan hiperkolesterolemia (kolesterol tinggi) jika dikonsumsi rutin.

    Selain itu, satu tinjauan terhadap penelitian menemukan, minum teh hitam tawar secara signifikan mengurangi kolesterol jahat atau Low Density Lipoprotein (LDL) sebesar 4,64 miligram (mg)/dL.

    Efek ini lebih terasa pada orang dengan risiko kardiovaskular yang lebih tinggi.

    (naf/kna)

  • Simak Bahaya Minum Kopi saat Berbuka Puasa

    Simak Bahaya Minum Kopi saat Berbuka Puasa

    Jakarta: Saat menjalani puasa Ramadan, disarankan untuk tidak terlalu banyak mengonsumsi kopi. Bagi penikmat kopi, dianjurkan tidak meminum kopi saat berbuka karena bisa memicu naiknya asam lambung. 

    Pasalnya, selama berpuasa, lambung tidak menerima asupan makanan, jika langsung mengonsumsi kopi maka dapat memperburuk kondisi lambung.

    Kafein dalam kopi bisa merangsang produksi asam lambung, terutama saat perut masih kosong. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat melukai lapisan mukosa lambung dan menyebabkan ketidaknyamanan.
    Waktu yang pas minum kopi di bulan Ramadan

    Menurut Dr. Suci Sutinah Diah Suksmasari, Medical Advisor Bayer Indonesia, kopi sebaiknya dikonsumsi setelah perut terisi. “Boleh saja minum kopi, tapi jangan langsung saat berbuka karena kandungan kafeinnya cukup tinggi,” kata Dr. Suci.

    Waktu ideal untuk menikmati kopi adalah sekitar dua jam setelah berbuka. Dengan jeda waktu ini, tubuh memiliki kesempatan untuk menyeimbangkan kadar glukosa darah setelah mengonsumsi makanan berbuka. Dengan begitu, kopi tetap bisa dinikmati tanpa mengganggu sistem pencernaan. 
     

     

    Batasi konsumsi kopi selama puasa

    Sementara itu, ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo, Kencana Fitri Hudayani, menyarankan untuk membatasi meminum kopi agar tidak mengganggu kenyamanan selama berpuasa.

    “Minumlah kopi dalam jumlah yang wajar, misalnya cukup satu cangkir per hari. Selebihnya, pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan air putih,” ujar Fitri.

    Selain itu, membatasi konsumsi kopi juga membantu mengurangi asupan gula tambahan. Banyak orang menikmati kopi dengan tambahan gula atau susu, baik full cream maupun rendah lemak, yang dapat meningkatkan risiko diabetes dan hipertensi jika dikonsumsi berlebihan.

    “Menjaga asupan gula dan garam tetap penting, baik saat puasa maupun di hari-hari biasa. Ini bertujuan untuk mencegah berbagai penyakit metabolik,” tambah Fitri.

    Jadi, jika ingin tetap menikmati kopi selama Ramadan, pastikan untuk mengonsumsinya di waktu yang tepat dan dalam jumlah yang wajar agar tubuh tetap sehat dan puasa berjalan lancar.

    Jakarta: Saat menjalani puasa Ramadan, disarankan untuk tidak terlalu banyak mengonsumsi kopi. Bagi penikmat kopi, dianjurkan tidak meminum kopi saat berbuka karena bisa memicu naiknya asam lambung. 
     
    Pasalnya, selama berpuasa, lambung tidak menerima asupan makanan, jika langsung mengonsumsi kopi maka dapat memperburuk kondisi lambung.
     
    Kafein dalam kopi bisa merangsang produksi asam lambung, terutama saat perut masih kosong. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat melukai lapisan mukosa lambung dan menyebabkan ketidaknyamanan.

    Waktu yang pas minum kopi di bulan Ramadan

    Menurut Dr. Suci Sutinah Diah Suksmasari, Medical Advisor Bayer Indonesia, kopi sebaiknya dikonsumsi setelah perut terisi. “Boleh saja minum kopi, tapi jangan langsung saat berbuka karena kandungan kafeinnya cukup tinggi,” kata Dr. Suci.

    Waktu ideal untuk menikmati kopi adalah sekitar dua jam setelah berbuka. Dengan jeda waktu ini, tubuh memiliki kesempatan untuk menyeimbangkan kadar glukosa darah setelah mengonsumsi makanan berbuka. Dengan begitu, kopi tetap bisa dinikmati tanpa mengganggu sistem pencernaan. 
     

     

    Batasi konsumsi kopi selama puasa

    Sementara itu, ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo, Kencana Fitri Hudayani, menyarankan untuk membatasi meminum kopi agar tidak mengganggu kenyamanan selama berpuasa.
     
    “Minumlah kopi dalam jumlah yang wajar, misalnya cukup satu cangkir per hari. Selebihnya, pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan air putih,” ujar Fitri.
     
    Selain itu, membatasi konsumsi kopi juga membantu mengurangi asupan gula tambahan. Banyak orang menikmati kopi dengan tambahan gula atau susu, baik full cream maupun rendah lemak, yang dapat meningkatkan risiko diabetes dan hipertensi jika dikonsumsi berlebihan.
     
    “Menjaga asupan gula dan garam tetap penting, baik saat puasa maupun di hari-hari biasa. Ini bertujuan untuk mencegah berbagai penyakit metabolik,” tambah Fitri.
     
    Jadi, jika ingin tetap menikmati kopi selama Ramadan, pastikan untuk mengonsumsinya di waktu yang tepat dan dalam jumlah yang wajar agar tubuh tetap sehat dan puasa berjalan lancar.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)