Topik: diabetes

  • 7 Cara Sederhana Menjaga Ginjal Agar Tetap Sehat

    7 Cara Sederhana Menjaga Ginjal Agar Tetap Sehat

    Jakarta

    Ginjal merupakan sepasang organ yang terletak di kedua sisi tulang belakang, di bawah tulang rusuk. Meski berukuran kecil, organ ini memiliki banyak fungsi penting.

    Tugas utama ginjal yaitu menyaring racun, kotoran, dan limbah lain dari dalam darah untuk dikeluarkan dari tubuh melalui urine. Selain itu, ginjal juga berperan dalam produksi hormon, mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit, menjaga kestabilan tekanan darah, dan lain sebagainya.

    Karenanya, penting untuk senantiasa menjaga kesehatan ginjal. Ginjal yang bermasalah atau rusak dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap sejumlah penyakit kronis yang menurunkan kualitas hidupnya.

    Kabar baiknya, menjaga kesehatan ginjal tidak sulit untuk dilakukan. Dengan menerapkan pola makan dan gaya hidup sehat, kesehatan ginjal dapat terjaga dan terhindar dari risiko penyakit.

    Dikutip dari Healthline, berikut beberapa cara menjaga kesehatan ginjal yang bisa dipraktikkan.

    1. Olahraga Secara Teratur

    Olahraga tidak hanya membantu mengecilkan perut atau lingkar pinggang saja. Olahraga yang teratur juga dapat menurunkan risiko penyakit ginjal kronis.

    Tak hanya itu, olahraga juga dapat menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung. Keduanya penting untuk mencegah kerusakan ginjal.

    Olahraga untuk menjaga kesehatan ginjal tidak harus dengan pergi ke gym atau melakukan latihan yang berat. Berjalan, berlari, bersepeda, dan bahkan menari dapat menjadi aktivitas fisik untuk membantu menjaga kesehatan ginjal. Kuncinya adalah menemukan kegiatan yang disenangi, sehingga lebih mudah melakukannya dan memperoleh hasil yang diinginkan.

    2. Menjaga Kadar Gula Darah

    Orang dengan kadar gula darah tinggi, atau mengidap diabetes, memiliki risiko lebih tinggi mengalami kerusakan ginjal. Ketika sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan glukosa dalam darah, ginjal dipaksa bekerja ekstra keras untuk menyaring darah.

    Jika ginjal terus-menerus bekerja keras selama bertahun-tahun, hal ini dapat menyebabkan kerusakan yang mengancam nyawa.

    Dengan mengelola kadar gula darah, seseorang dapat mengurangi risiko mengalami kerusakan ginjal.

    3. Pantau Tekanan Darah

    Seperti yang disebutkan sebelumnya, tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal. Jika tekanan darah tinggi terjadi bersamaan dengan masalah kesehatan lain, seperti diabetes, penyakit jantung, atau kolesterol tinggi, dampaknya pada tubuh bisa signifikan.

    Tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg. Mengadopsi pola makan dan gaya hidup sehat dapat membantu menjaga tekanan darah tidak melebihi batas normal.

    4. Menjaga Berat Badan Ideal

    Orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas berisiko mengalami sejumlah kondisi kesehatan yang dapat merusak ginjal, seperti diabetes, penyakit jantung, hingga penyakit ginjal.

    Pola makan seimbang yang rendah garam, daging olahan, dan makanan lain yang merusak ginjal dapat membantu mengurangi risiko kerusakan ginjal. Fokuslah pada konsumsu bahan-bahan segar yang secara alami rendah garam, seperti kembang kol, blueberry, ikan, biji-bijian utuh, dan lain sebagainya.

    5. Minum Air yang Cukup

    Tubuh perlu terhidrasi dengan baik agar ginjal dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Air membantu membersihkan garam dan racun dari ginjal, serta menurunkan risiko penyakit ginjal kronis.

    Usahakan untuk setidaknya minum 1,5 hingga 2 liter air setiap hari. Jumlah ini bisa meningkat tergantung kondisi kesehatan dan tingkat aktivitas sehari-hari.

    6. Tidak Merokok

    Merokok dapat merusak pembuluh darah dalam tubuh. Akibatnya, aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk ginjal, menjadi terganggu.

    Merokok juga dapat meningkatkan risiko kanker pada ginjal.

    7. Lakukan Pemeriksaan Secara Berkala

    Melakukan pemeriksaan secara teratur dapat membantu mendeteksi kerusakan ginjal lebih awal dan mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius. Hal ini terutama penting bagi mereka yang tergolong kelompok berisiko, di antaranya:

    Orang berusia 60 tahun ke atasOrang yang lahir dengan berat badan rendahOrang dengan riwayat penyakit kardiovaskular atau memiliki anggota keluarga yang mengidap kondisi tersebutOrang dengan riwayat tekanan darah tinggiPengidap obesitas

    (ath/suc)

  • Sederet Makanan yang Bisa Merusak Ginjal, Perlu Dibatasi Konsumsinya

    Sederet Makanan yang Bisa Merusak Ginjal, Perlu Dibatasi Konsumsinya

    Jakarta – Ginjal merupakan salah satu organ paling penting dalam tubuh manusia. Ginjal berfungsi menyaring darah, membuang limbah melalui urine, memproduksi hormon, hingga menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.

    Untuk menjaga kesehatan ginjal, pola makan memegang peranan penting. Mengonsumsi makanan yang rendah natrium dan kalium serta tinggi serat dapat membantu ginjal berfungsi lebih baik.

    Sementara makanan yang terlalu banyak garam, alkohol, dan makanan olahan lainnya harus dihindari dengan segala cara jika memiliki ginjal yang bermasalah.

    Lantas, apa saja makanan yang perlu dihindari?

    dr Mohit Khirbat, Konsultan Nefrologi Rumah Sakit CK Birla, Gurugram, India, mengatakan bahwa makanan tinggi kalium seperti pisang, buah jeruk, kacang-kacangan, kentang, hingga alpukat harus dihindari oleh pengidap gangguan ginjal. Termasuk juga makanan olahan tinggi natrium harus dihindari lantaran dapat meningkatkan tekanan darah.

    “Makanan tinggi fosfor seperti daging olahan dan keju juga harus dihindari untuk mencegah komplikasi yang berhubungan dengan ginjal,” katanya dikutip dari Hindu Times.

    “Minuman dan camilan manis dapat menyebabkan diabetes dan penambahan berat badan dan harus dihilangkan dari pola makan. Asupan protein yang berlebihan terutama dari sumber non-vegetarian dapat membebani ginjal karena beban asam yang berlebihan,” imbuhnya lagi.

    Asupan natrium yang berlebihan juga dapat meningkatkan tekanan darah dan membebani ginjal. Karenanya, ia menyarankan untuk membatasi mengonsumsi makanan-makanan tersebut.

    “Batasi makanan olahan, makanan kaleng, makanan restoran, daging olahan, dan camilan asin,” kata dr Khirbat.

    (ath/suc)

  • Libur Anak Sekolah Mulai 21 Maret 2025, Total Hari Libur Lebaran jadi Segini – Page 3

    Libur Anak Sekolah Mulai 21 Maret 2025, Total Hari Libur Lebaran jadi Segini – Page 3

     Lebaran 2025 sudah di depan mata! Banyak yang sudah menantikan momen berkumpul bersama keluarga dan menikmati liburan panjang. Pemerintah telah menetapkan jadwal resmi libur nasional dan cuti bersama Idul Fitri 1446 H, yang jatuh pada 31 Maret dan 1 April 2025.

    Selain itu, libur sekolah juga telah diatur, memberikan waktu yang cukup bagi siswa untuk beribadah dan bersilaturahmi. Artikel ini akan mengulas lengkap jadwal libur tersebut, berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri dan informasi resmi lainnya.

    Berdasarkan kalender Hijriah 2025 yang dikeluarkan Kementerian Agama, Ramadhan diperkirakan dimulai pada 1 Maret dan berakhir pada 30 Maret 2025. Namun, penetapan resmi akan diumumkan melalui sidang isbat.

    Advertisement Diabetes tanpa insulin! Penyakit hilang selamanyaSelengkapnya Sementara itu, libur Idul Fitri berdasarkan SKB 3 Menteri berlangsung dari 31 Maret hingga 7 April 2025, termasuk libur nasional, cuti bersama, dan akhir pekan. Siswa juga akan mendapatkan libur sekolah yang lebih panjang untuk menyambut Lebaran.

    Wacana libur sekolah penuh selama Ramadhan 2025 sempat beredar. Namun, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menegaskan bahwa sistem pembelajaran akan tetap berjalan, hanya saja akan lebih fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa selama bulan puasa.

    Opsi yang dipertimbangkan antara lain pengurangan jam belajar, pembelajaran daring, atau pengaturan jadwal khusus. Hal ini telah disepakati oleh Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri.

  • Perjalanan Kasus Korupsi Eks Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba

    Perjalanan Kasus Korupsi Eks Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba

    Perjalanan Kasus Korupsi Eks Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Mantan Gubernur Maluku Utara,
    Abdul Ghani Kasuba
    , meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Chasan Boesoeirie Ternate, Maluku Utara, pada Jumat, 14 Maret 2025.
    Kabar meninggalnya Abdul Ghani Kasuba dibenarkan oleh Penasihat Hukum Abdul Ghani, Hairun Rijal.
    “Kabar (meninggal dunia) benar, putus tadi pukul sekitar 20.00 WIT, di ruang ICU RSUD Ternate,” kata Hairun saat dihubungi, Jumat malam.
    Abdul Ghani Kasuba sempat menjalani perawatan intensif akibat sejumlah penyakit yang dideritanya, termasuk infeksi pada otak, hipertensi hingga diabetes.
    Abdul Ghani Kasuba diketahui berstatus terdakwa kasus suap dan gratifikasi yang dijatuhi hukuman delapan tahun penjara dan denda Rp 300 juta oleh Pengadilan Negeri (PN) Ternate.
    Kasus yang menjerat
    Abdul Gani Kasuba
    berawal dari operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (
    KPK
    ) pada 18 Desember 2023.
    Saat itu, Abdul Ghani Kasuba ikut terjaring dalam OTT KPK.
    Abdul Ghani ditangkap bersama 17 orang terdiri dari beberapa pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara, dan pihak swasta.
    Dalam OTT tersebut, KPK juga mengamankan uang dengan total Rp 725 juta sebagai bagian dari penerimaan sejumlah Rp 2,2 miliar.
    Kemudian, KPK menetapkan Abdul Ghani Kasuba sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi setelah melakukan gelar perkara.
    Pada kasus suap pengadaan proyek dan perizinan, Abdul Ghani Kasuba sudah menjalani persidangan di PN Ternate.
    Dalam persidangan tersebut, Abdul Ghani divonis hukuman 8 tahun penjara dan denda Rp 300 juta.
    Menurut majelis hakim, Abdul Ghani terbukti bersalah terkait gratifikasi dan suap dalam kasus jual beli jabatan dan proyek infrastruktur di lingkungan Pemprov Maluku Utara.
    Selain itu, dia juga diwajibkan membayar uang pengganti Rp 109 miliar dan 90.000 Dollar Amerika Serikat (AS).
    Persidangan Abdul Ghani sempat menjadi sorotan publik lantaran munculnya istilah “Blok Medan” yang digunakan untuk kode untuk mengurus Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Maluku Utara.
    Istilah “Blok Medan” dikaitkan dengan menantu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution.
    KPK pernah menjelaskan bahwa awal mula munculnya istilah “blok Medan” dalam kasus dugaan suap Abdul Ghani Kasuba.
    Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu mengatakan, istilah blok Medan yang dikaitkan dengan Wali Kota Medan Bobby Nasution itu muncul dari keterangan Kepala Dinas ESDM Maluku Utara Suryanto Andili dalam persidangan.
    “Jadi di perkaranya AGK itu, itu tidak ada sebetulnya blok Medan. Adanya (blok Medan) disebutkan pada saat kepala dinas (ESDM) itu diperiksa pada saat di persidangan,” kata Asep di Gedung C1 KPK, Kuningan, Jakarta pada 6 November 2024.
    Pertambangan tersebut, menurut Asep, dikuasai oleh orang Medan.
    Namun, dia tidak menyebutkan identitas orang Medan penguasa tambang di Wasile tersebut.
    Dalam perjalanannya, KPK kembali menetapkan Abdul Ghani Kasuba sebagai tersangka dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) pada 8 Mei 2024.
    Namun, dalam proses persidangannya, Abdul Ghani Kasuba meninggal dunia pada Jumat, 14 Maret 2025.
    Selain itu, Abdul Ghani Kasuba diketahui mengajukan banding atas putusan PN Ternate.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terungkap Lewat Studi, Rutin Konsumsi Minuman Ini Bisa Cegah Demensia

    Terungkap Lewat Studi, Rutin Konsumsi Minuman Ini Bisa Cegah Demensia

    Jakarta

    Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa rutin mengonsumsi minuman tertentu dapat menurunkan risiko terkena demensia.

    Demensia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sekelompok simtom yang memengaruhi daya ingat, kemampuan berpikir, serta sosial. Demensia disebabkan oleh kerusakan pada sel saraf otak di bagian tertentu, dan seringkali ditandai dengan hilang ingatan.

    Risiko demensia cenderung meningkat seiring pertambahan usia. Namun, pola makan sehat, pikiran yang terstimulasi, dan daya hidup aktif telah terbukti dapat mengurangi risiko tersebut.

    Selain itu, mengonsumsi minuman tertentu tampaknya juga dapat berkontribusi dalam mencegah demensia.

    Minuman yang dimaksud adalah teh hijau. Dikutip dari Unilad, sebuah studi di Jepang menemukan orang dewasa berusia lebih tua yang secara teratur mengonsumsi teh hijau memiliki lebih sedikit lesi materi putih (white matter lesion) serebral di otak mereka. Lesi materi putih telah dikaitkan dengan penurunan kognitif dan perkembangan demensia.

    Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan kuesioner dari hampir 9.000 dewasa tentang asupan minuman mereka. Para peneliti kemudian menggunakan pemindaian otak untuk menganalisis perbedaan di otak para partisipan.

    Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa mengonsumsi tiga gelas atau lebih teh hijau per hari dapat membantu mencegah demensia.

    Temuan ini sejalan dengan meta analisis pada 2022 yang menunjukkan risiko demensia dapat turun hingga 6 persen untuk setiap cangkir teh hijau yang diminum.

    Diseduh menggunakan tanaman camellia sinensis, teh hijau merupakan minuman yang sudah dikonsumsi selama lebih dari 5.000 tahun, khususnya di Asia Timur. Kaya akan antioksidan seperti katekin seperti epigallocatechin gallate, minuman ini dikenal luas karena banyak manfaat kesehatannya.

    Teh hijau juga memiliki sifat antiperadangan yang dapat membantu mengurangi kemungkinan timbulnya berbagai penyakit seperti kanker, diabetes, masalah jantung, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, stroke, masalah usus, masalah tulang, dan masalah metabolisme.

    (ath/suc)

  • Gejala Gagal Ginjal yang Harus Diwaspadai, Bisa Picu Cuci Darah di Usia Muda

    Gejala Gagal Ginjal yang Harus Diwaspadai, Bisa Picu Cuci Darah di Usia Muda

    Jakarta

    Seorang wanita berusia 38 tahun membagikan ceritanya didiagnosis mengidap gagal ginjal kronis. Penyakit tersebut membuatnya harus rutin menjalani hemodialisa atau cuci darah sembari menunggu donor ginjal.

    Arsy Mahendra asal Bandung memiliki riwayat hipertensi yang tidak terkontrol dan tidak pernah menjalani pengobatan sejak 2022. Hipertensi sendiri merupakan salah satu faktor utama yang dapat memicu gagal ginjal kronis.

    “Ternyata selesai cek darah, hasilnya dinyatakan gagal ginjal kronis stadium 5,” katanya.

    Beberapa gejala yang dikeluhkannya antara lain kurang nafsu makan, mual muntah, sering cegukan, gatal-gatal, mulut bau besi, badan selalu banyak memar, pipis berbusa.

    Menyoal penyakit ginjal, spesialis penyakit dalam, dr Yunita Indah Dewi, SpPD mengatakan gagal ginjal dibagi menjadi gagal ginjal akut dan kronis. Gagal ginjal akut adalah gangguan fungsi ginjal yang terjadi secara tiba-tiba dan dapat kembali normal jika penyebabnya segera diatasi.

    Sementara gagal ginjal kronis adalah gangguan fungsi ginjal yang terjadi dalam jangka waktu lama dan berkembang secara perlahan-lahan. Biasanya kondisi ini disebabkan oleh penyakit kronis, seperti hipertensi atau diabetes, dan sulit untuk mengembalikan fungsi ginjal ke kondisi normal.

    “Kebiasaan yang memicu gagal ginjal kronis terutama di usia muda saat ini adalah kurang minum air putih, merokok, minum alkohol berlebihan, konsumsi obat pereda nyeri berlebihan, makan terlalu banyak gula, makan terlalu banyak daging, sering makan makanan olahan,” katanya saat dihubungi detikcom, Kamis (13/3),

    dr Yunita mengatakan terdapat sejumlah gejala penyakit ginjal kronis. Di antaranya:

    mualmuntahnafsu makan menurunmudah lelahmengalami gangguan tidurpenurunan frekuensi dan jumlah air kencingkram ototkulit kering (terutama sudah cuci darah)tekanan darah tinggisesak napas akibat penumpukan cairan di paru-paruDalam pemeriksaan urine, ditemukan protein dalam urinepenurunan berat badanpenumpukan cairan pada tangan dan kakidisfungsi ereksi pada laki-laki.

    NEXT: Gagal ginjal di usia muda

    Kasus gagal ginjal di usia produktif juga disoroti Direktur Utama BPJS Kesehatan Prof Ali Ghufron Mukti. Dia menyebut terdapat kenaikan pembiayaan BPJS Kesehatan akibat penyakit ginjal yang mulai terlihat di usia muda.

    Prof Ghufron mengimbau masyarakat utamanya generasi muda untuk memerhatikan pola minum dan makan, juga mengontrol riwayat penyakit yang meningkatkan risiko gagal ginjal.

    “Itu satu, menurut saya, karena lingkungan, itu penting sekali. Dua, perilaku, kalau ginjal itu tolong jangan minum sembarangan, minum mohon maaf obat kuat, lebih segar minuman berenergi, ya itu, karena apa? Karena bahan pengawetnya,” jelas Prof Ghufron saat ditemui di agenda diskusi publik, Selasa (11/3).

  • Dokter Ungkap Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Picu Gagal Ginjal Kronis di Usia Muda

    Dokter Ungkap Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Picu Gagal Ginjal Kronis di Usia Muda

    Jakarta

    Gagal ginjal adalah kondisi saat satu atau kedua ginjal tak lagi berfungsi dengan baik. Kondisi ini bisa dialami siapa saja, termasuk mereka yang berusia muda akibat dari pola hidup yang buruk.

    Spesialis penyakit dalam, dr Yunita Indah Dewi, SpPD, menjelaskan gagal ginjal terbagi menjadi dua jenis utama, yakni gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronis. Gagal ginjal akut adalah gangguan fungsi ginjal yang terjadi secara tiba-tiba dan dapat kembali normal jika penyebabnya segera diatasi.

    “(Sementara) gagal ginjal kronis adalah gangguan fungsi ginjal yang terjadi dalam jangka waktu lama dan perlahan-lahan, yang disebabkan biasanya oleh penyakit kronis seperti hipertensi atau diabetes dan sulit untuk mengembalikan fungsi ginjal ke normal,” katanya saat dihubungi detikcom, Kamis (13/3/2025).

    dr Yunita mengatakan terdapat sejumlah kebiasaan buruk yang bisa memicu gagal ginjal kronis di usia muda. Di antaranya:

    kurang minum air putihmerokokminum alkohol berlebihankonsumsi obat pereda nyeri berlebihanmakan terlalu banyak gulamakan terlalu banyak dagingmakan makanan olahanBagaimana dengan makanan asin?

    Menurutnya, makanan asin mengandung natrium yang tinggi sehingga akan mengikat banyak cairan yang dialirkan bersama darah ke jantung, yang pada akhirnya dapat meningkatkan tekanan darah.

    “Tekanan darah yang tinggi dalam jangka waktu yang lama dan tidak diobati akan merusak ginjal,” katanya lagi.

    Punya masalah kesehatan selama puasa? Konsultasikan dengan ahlinya di Tanya Dokter detikHealth, dapatkan saldo e-wallet Rp 500 ribu bagi yang beruntung. KLIK DI SINI.

    (suc/suc)

  • Manfaat Mengonsumsi Jahe dan Kunyit, Termasuk Menyehatkan Jantung

    Manfaat Mengonsumsi Jahe dan Kunyit, Termasuk Menyehatkan Jantung

    Jakarta

    Jahe dan kunyit merupakan bumbu dapur yang kerap dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional. Keduanya kaya akan nutrisi serta antioksidan yang dapat membantu mencegah berbagai macam masalah kesehatan.

    Jahe dikenal bermanfaat untuk mengatasi mual, muntah, nyeri yang berhubungan dengan osteoarthritis. Jahe juga telah terbukti dapat membantu mengendalikan kadar gula darah.

    Di sisi lain, kunyit kerap digunakan untuk mengobati gangguan pencernaan, infeksi saluran pernapasan, dan nyeri arthritis.

    Sebuah studi menunjukkan mengkombinasikan jahe dan kunyit dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan, khususnya dalam melawan peradangan dan melindungi dari risiko penyakit kronis tertentu.

    Lantas, apa saja manfaat yang diperoleh dari rutin mengonsumsi jahe dan kunyit? Dikutip dari Health, berikut ulasannya.

    1. Melawan Stres Oksidatif

    Jahe dan kunyit kaya akan antioksidan yang dapat mencegah stres oksidatif. Stres oksidatif adalah kondisi yang disebabkan oleh efek radikal bebas dalam tubuh, yang dapat merusak sel dan jaringan.

    Seiring waktu, stres oksidatif juga dapat meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, dan jenis kanker tertentu.

    Jahe dan kunyit mengandung beragam senyawa yang memiliki efek antioksidan kuat, seperti gingerol, shogaol, dan kurkumin. Berbagai penelitian telah menunjukkan senyawa-senyawa tersebut memberikan efek antioksidan yang kuat ketika dikombinasikan.

    2. Mengurangi Peradangan

    Peradangan sejatinya merupakan mekanisme alami yang terjadi saat tubuh memulihkan diri dari cedera atau penyakit. Namun, peradangan yang terjadi terus-menerus dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan, seperti:

    Penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritisDepresiDiabetes tipe 2Penyakit ParkinsonJenis kanker tertentuHipertensiPenyakit jantungGangguan gastrointestinal, seperti radang usus besarAsma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)

    Antioksidan yang terkandung dalam jahe dan kunyit memiliki efek antiinflamasi kuat yang dapat mencegah terjadinya peradangan kronis.

    Sebuah studi sel hewan menemukan bahwa shogaol (dari jahe) dan kurkumin (dari kunyit) merupakan senyawa utama yang membantu mengurangi peradangan. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah efek ini terlihat pada manusia.

    3. Meningkatkan Imun Tubuh

    Efek antiperadangan dan antioksidan dari jahe dan kunyit dapat menjaga sistem kekebalan tubuh tetap sehat.

    Jahe dan kurkumin, senyawa utama dalam kunyit, memiliki sifat antimikroba yang kuat. Ini berarti keduanya dapat membantu membunuh dan mencegah pertumbuhan bakteri. Inilah alasan keduanya telah digunakan selama bertahun-tahun sebagai obat alami untuk pilek.

    Studi terdahulu juga menunjukkan ekstrak jahe dapat membantu mencegah masuk angin, melegakan sakit tenggorokan, dan mengurangi hidung tersumbat. Sementara, Kurkumin dapat memengaruhi sel darah putih dan membantu memperkuat pertahanan kekebalan alami tubuh.

    4. Mengurangi Nyeri Kronis

    Efek antiperadangan pada jahe dan kunyit dapat membantu mengurangi rasa sakit akibat peradangan.

    Sebuah penelitian terhadap 60 orang penderita osteoartritis lutut membandingkan efek ekstrak kunyit, lada hitam, dan jahe dengan Aleve (naproxen). Para peneliti menemukan kombinasi herbal tersebut sama efektifnya dengan Aleve dalam mengurangi rasa sakit dan peradangan jika dikonsumsi dua kali sehari selama empat minggu

    5. Mengatasi Mual dan Gangguan Pencernaan

    Jahe telah digunakan selama bertahun-tahun untuk mengatasi mual akibat kemoterapi, morning sickness, operasi, dan mabuk perjalanan. Hal ini mungkin disebabkan oleh kandungan senyawa dalam jahe, seperti gingerol dan shogaol, yang membantu mempercepat pengosongan perut dan melancarkan pencernaan.

    Sementara itu, kunyit dapat membantu mengatasi refluks asam. Sebuah penelitian menemukan kurkumin bisa sama efektifnya dengan Prilosec (omeprazole) yang digunakan untuk mengobati kondisi tersebut.

    6. Mendukung Kesehatan Jantung

    Asupan jahe dan kunyit dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dengan menurunkan peradangan, yang sangat terkait dengan penyakit jantung.

    Sebuah penelitian menemukan bahwa mengonsumsi 2-4 gram jahe segar setiap hari dapat membantu menurunkan tekanan darah dan menurunkan risiko penyakit jantung. Tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit jantung.

    Studi observasional lainnya menemukan bahwa orang yang mengonsumsi kunyit memiliki risiko kematian akibat penyakit jantung yang jauh lebih rendah. Kunyit dapat membantu mencegah atau memperlambat aterosklerosis (penumpukan plak di arteri). Penumpukan plak dapat membuat arteri menyempit, sehingga mengurangi aliran darah dan menyebabkan nyeri dada atau serangan jantung.

    Bukti terbaru menunjukkan jahe dapat berperan dalam penurunan berat badan. Sebuah tinjauan uji coba terkontrol acak menemukan bahwa mengonsumsi 2 gram suplemen jahe setiap hari selama lebih dari delapan minggu paling efektif untuk menurunkan berat badan.

    Di sisi lain, penelitian pada tabung reaksi dan hewan menunjukkan bahwa kurkumin dapat mendukung penurunan berat badan dengan beberapa cara. Kurkumin dapat mematikan sel-sel lemak yang sedang berkembang dan mencegah terbentuknya sel-sel lemak baru. Kurkumin juga dapat meningkatkan metabolisme dan memperbaiki resistensi insulin.

    (ath/kna)

  • Muncul Gejala Telapak Kaki Sakit Seperti Ditusuk Jarum, Pertanda Apa?

    Muncul Gejala Telapak Kaki Sakit Seperti Ditusuk Jarum, Pertanda Apa?

    Jakarta

    Telapak kaki yang mengalami sakit seperti ditusuk jarum tentu bikin tidak nyaman. Kondisi ini terkadang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

    Sayangnya, masih ada sejumlah orang yang menganggap remeh kondisi tersebut. Padahal, telapak kaki yang sakit seperti ditusuk jarum bisa menandakan penyakit tertentu.

    Lantas, muncul gejala telapak kaki seperti ditusuk jarum menandakan penyakit apa? Simak pembahasannya dalam artikel ini.

    Telapak Kaki Sakit Seperti Ditusuk Jarum Gejala Penyakit Apa?

    Mengutip situs National Cancer Institute, muncul gejala telapak kaki sakit seperti ditusuk-tusuk jarum bisa menandakan penyakit neuropati, yakni suatu kondisi ketika terjadi kerusakan atau gangguan pada sistem saraf. Secara umum, neuropati berawal dari tangan atau kaki, lalu bisa menyebar ke bagian tubuh lain.

    Apabila telapak kaki terasa sakit seperti ditusuk jarum, kemungkinan terjadi kerusakan pada saraf tepi di telapak kaki yang disebut neuropati perifer. Kondisi ini juga menyebabkan sejumlah keluhan lain yang kerap dirasakan pengidapnya, seperti rasa nyeri, kesemutan, hingga kram otot.

    Jenis-jenis Neuropati

    Neuropati terdiri dari beberapa macam jenis. Mengutip situs Health Direct, pemberian nama neuropati biasanya berdasarkan bagian tubuh atau area yang terkena, penyebab kerusakan saraf, atau jumlah saraf yang terkena.

    Untuk lebih lengkapnya, simak jenis-jenis neuropati di bawah ini:

    1. Neuropati Otonom

    Kondisi ini terjadi karena kerusakan pada saraf yang mengandalkan fungsi otonom tubuh, seperti pencernaan, tekanan darah, dan fungsi kandung kemih.

    2. Neuropati Diabetik

    Neuropati jenis ini disebabkan oleh diabetes. Kondisi ini paling sering mempengaruhi saraf tangan dan kaki. Neuropati diabetik juga dapat mempengaruhi saraf yang mengendalikan fungsi otonom tubuh (neuropati otonom). Terkadang, kondisi ini juga mempengaruhi saraf di pinggul dan paha.

    3. Neuropati Perifer

    Kondisi ini dapat mempengaruhi saraf di bagian luar (perifer) tubuh manusia, seperti kaki, tungkai, tangan, dan lengan.

    4. Neuropati Fokal atau Mononeuropati

    Suatu kondisi neuropati yang hanya mempengaruhi satu saraf. Contohnya carpal tunnel syndrome (CTS) dan Bell’s palsy.

    5. Polineuropati

    Kondisi ini dapat mempengaruhi beberapa saraf tubuh. Kebanyakan orang yang mengidap neuropati mengalami jenis ini.

    Penyebab Umum Neuropati

    Ada sejumlah penyebab umum seseorang bisa mengidap neuropati, di antaranya adalah:

    DiabetesMasalah tiroidPenyalahgunaan alkohol jangka panjangKekurangan vitaminMengkonsumsi sejumlah obat tertentuTerjadi tekanan pada saraf.

    Neuropati juga bisa disebabkan oleh sejumlah hal lainnya, seperti:

    KankerPengobatan kanker, seperti kemoterapi atau radioterapiZat beracunGagal ginjalKekurangan giziInfeksi tertentu, seperti HIV/AIDSAdanya masalah dengan sistem kekebalan tubuh atau pembuluh darah.Cara Mengobati Neuropati

    Pada dasarnya, pengobatan untuk neuropati tergantung pada penyebabnya. Jika disebabkan oleh obat-obatan tertentu yang dikonsumsi, dokter mungkin menyarankan untuk mengganti atau berhenti minum obat tersebut.

    Untuk itu, disarankan segera pergi ke dokter umum dahulu atau ke dokter spesialis saraf dan penyakit dalam. Sebab, beberapa kondisi neuropati disebabkan oleh penyakit tertentu, seperti diabetes, hipertensi, dan lain sebagainya.

    Neuropati didiagnosis berdasarkan penilaian klinis yang dilakukan oleh dokter. Saat berkonsultasi dengan dokter, nantinya dokter akan melakukan pemeriksaan yang meliputi pengumpulan riwayat gejala pasien dan pemeriksaan fisik.

    Mengutip catatan detikHealth, kamu bisa mengurangi sejumlah keluhan neuropati dengan cara sebagai berikut:

    Mengkonsumsi vitamin B kompleksMinum obat anti nyeri, misalnya paracetamolMenggunakan alas kaki yang nyaman digunakanMelakukan aktivitas fisik seperti olahraga ringanMakan-makanan bergiziHindari merokok.

    Demikian penjelasan tentang munculnya gejala telapak kaki seperti ditusuk jarum yang bisa menandakan penyakit neuropati. Semoga bermanfaat.

    (ilf/fds)

  • Ciri-ciri Ginjal Bermasalah, Segera Deteksi Dini untuk Cegah Kerusakan Lebih Parah – Halaman all

    Ciri-ciri Ginjal Bermasalah, Segera Deteksi Dini untuk Cegah Kerusakan Lebih Parah – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Secara global, kematian akibat Penyakit Ginjal Kronik (PKG) semakin meningkat.

    Selain itu, prevalensi PGK di Indonesia saat ini semakin meningkat. Menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2020, prevalensi pasien PGK di Indonesia sekitar 710.000 kasus.

    Kondisi ini membuat peringatan World Kidney Day 2025 mengambil tema, Are Your Kidneys OK? Detect Early, Protect Kidney Health, pentingnya deteksi dini untuk menjaga kesehatan ginjal dan mencegah PGK.

    “Jumlah ini menunjukkan PGK merupakan masalah kesehatan yang serius di Indonesia,” ujar Dokter spesial penyakit dalam dr. Donnie Lumban Gaol yang ditemui di Mayapada Hospital Jakarta Selatan, Sabtu (15/3/2025).

    Ia mengungkapkan, kondisi diabetes dan hipertensi menjadi salah satu faktor key-risk terbesar pada PGK, yang jika tidak ditangani dengan serius akan menyebabkan gagal ginjal.

    “Sebaliknya, deteksi dini PGK menjadi kunci pencegahan untuk  memperlambat atau menghentikan perkembangan penyakit ginjal,” jelas dr Donnie.

    Deteksi dini PGK secara teratur dapat dilakukan dengan mewaspadai beberapa gejala pada tubuh.

    Di antaranya, penurunan jumlah urine; retensi cairan yang menyebabkan pembengkakan pada tungkai, pergelangan kaki, atau telapak kaki; urine berbusa; sesak napas, kelelahan, kebingungan, lemas, mual, detak jantung tidak teratur, serta nyeri dada.

    Hal lain yang dapat dilakukan dalam usaha deteksi dini penyakit ginjal adalah pemeriksaan penyakit ginjal secara teratur.

    Selain itu, melakukan pemeriksaan kadar kreatinin, urea, natrium, kalium, dan fosfat dalam darah.
     
    Namun, apabila terdiagnosis gangguan ginjal, para pejuang penyakit gagal ginjal dapat berupaya meningkatkan kualitas hidup dengan melakukan pengobatan dan terapi yang direkomendasi dokter. Kemudian, menerapkan gaya hidup sehat dengan melakukan aktivitas fisik teratur seperti berolahraga ringan.

    “Jangan lupa mengonsumsi makanan harian gizi dan nutrisi seimbang dengan memperhatikan batasan untuk makanan dan minuman,” tambah dr. Donnie.

    Pemenuhan nutrisi juga dapat dilakukan dengan mengonsumsi nutrisi tambahan yang memang disesuaikan untuk kebutuhan pasien ginjal dengan dialisis.

    Dukungan dari keluarga, teman, dan bergabung dengan komunitas atau kelompok pendukung juga penting karena dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dengan berbagi pengalaman dan dukungan. (*)