Topik: diabetes

  • Cuman 1 Menit, Tes Sederhana Ini Bisa Memprediksi Pendek-Panjang Usia

    Cuman 1 Menit, Tes Sederhana Ini Bisa Memprediksi Pendek-Panjang Usia

    Jakarta

    Sebuah tes sederhana yang dilakukan cukup hanya satu menit bisa mengungkap rahasia kesehatan. Bahkan, tes ini bisa memprediksi panjang atau pendeknya umur seseorang.

    Dikutip dari Daily Mail UK, ‘tes genggaman’ atau grip test telah lama dianggap sebagai cara sederhana untuk mengetahui kekuatan otot, kesehatan otak, hingga umur panjang secara keseluruhan, terutama pada orang tua.

    Cara seseorang menggenggam atau meremas benda bisa mencerminkan kesehatan mereka. Pasalnya, aktivitas ini membutuhkan kekuatan dari banyak otot dan sendi lengan.

    Kekuatan genggaman yang kuat telah dikaitkan dengan berkurangnya risiko kematian akibat sejumlah penyakit terkait usia. Mulai dari penyakit jantung dan diabetes tipe 2, hingga radang sendi, dan kanker tertentu.

    Semakin lemah genggaman seseorang, maka bisa menjadi tanda bahwa dirinya kehilangan otot. Pada akhirnya ini bisa mengakibatkan hilangnya mobilitas dan berdampak pada berbagai kondisi kesehatan.

    Ahli gizi di Amerika Serikat, Ed Jones mengatakan bahwa kekuatan genggaman seseorang bisa menjadi penanda kesehatan.

    “Jika Anda tidak dapat memegang dumbel seberat tiga perempat berat tubuh Anda selama satu menit, Anda akan meninggal lebih awal dibandingkan jika Anda lebih kuat,” ujar Ed Jones kepada Nutrition World Podcast.

    Menurut Ed Jones, tubuh yang kuat dan tangguh akan menua lebih lambat dan lebih kecil risiko terkena penyakit. Untuk mengikuti tes tersebut, Jones menyarankan untuk memegang beban atau objek yang sangat berat selama satu menit terus-menerus, misalnya dumbel, yang beratnya tiga perempat berat tubuh.

    Namun, perlu diperhatikan bahwa mengangkat beban yang berat bisa mengakibatkan cedera pada punggung. Opsi lain minim risiko untuk menguji kekuatan genggaman adalah dengan melakukan pull up.

    Kekuatan genggaman telah lama digunakan oleh dokter untuk mengidentifikasi pasien yang berisiko terkena berbagai masalah kesehatan sejak dini, termasuk penyakit kardiovaskular, bahkan demensia.

    Pada tahun 2016, penelitian yang melibatkan hampir 7.000 orang oleh University College London (UCL) menemukan bahwa mereka yang memiliki kekuatan genggaman yang lebih lemah pada awal penelitian selama 17 tahun memiliki tingkat kematian dini yang lebih tinggi dari rata-rata akibat semua penyebab.

    Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Strength and Conditioning tahun 2024, mereka yang memiliki kekuatan otot paling sedikit hampir 150 persen lebih mungkin meninggal lebih awal.

    (dpy/up)

  • Lebaran Mau Pesta Opor? Gas Aja, Dokter Bilang Tak Ada Larangan Makan Enak

    Lebaran Mau Pesta Opor? Gas Aja, Dokter Bilang Tak Ada Larangan Makan Enak

    Jakarta

    Berbagai makanan enak pasti terhidang saat lebaran. Masa iya sih, momen setahun sekali dilewatkan begitu saja cuma karena takut gemuk dan kolesterol naik?

    Risiko kesehatan akibat kalap makan enak memang perlu diantisipasi. Namun tidak berarti harus menghindari sama sekali berbagai hidangan enak seperti opor dan ketupat.

    “Siapa sih yang tidak mau selebrasi pada keadaan yang kemenangan yang mutlak pada waktu kita menyelesaikan (puasa) Ramadan? Ya semua kepingin,” kata pakar metabolisme dari Mayapada Hospital, dr Roy Panusunan Sibarani, SpPD-KEMD, FES, Kamis (20/3/2025).

    “Tapi kita pasti akan ajarkan bagaimana caranya melakukan selebrasi dengan sehat,” lanjutnya.

    Bahkan pada pasien diabetes, dr Roy menegaskan tidak ada eksklusivitas terkait makanan. Apapun boleh dikonsumsi, yang penting harus dipastikan porsinya tidak berlebihan dan diimbangi dengan menu yang lebih sehat seperti buah dan sayuran.

    “Mau makan kastengel? Silakan. Mau makan nastar? Ya silakan saja,” kata dr Roy.

    Selain itu, dr Roy membagikan cara sehat ‘selebrasi’ makan enak tanpa harus menghadapi risiko kesehatan. Setelah mengonsumsi makanan enak, dr Roy menjelaskan, tubuh punya waktu 3 jam untuk membakar energi dari karbohidrat dan lemak.

    Saran dr Roy, ada baiknya menyempatkan diri melakukan exercise pada periode tersebut setiap kali makan enak. Tidak perlu olahraga berat, latihan yang dimaksud bisa dilakukan sembari jalan kaki sepulang acara makan-makan.

    “Di depan rumah ada lapangan basket? Puterin dulu aja,” saran dr Roy.

    (suc/up)

  • Pakar dari Harvard Ungkap Kebiasaan Sederhana untuk Cegah Penyakit Jantung

    Pakar dari Harvard Ungkap Kebiasaan Sederhana untuk Cegah Penyakit Jantung

    Jakarta

    Jantung merupakan salah satu organ vital di tubuh. Oleh karena itu, penting untuk mengenali sederet faktor risiko dan yang membuatnya terserang penyakit.

    Ahli jantung Harvard dan dokter di Brigham and Women’s Hospitals, dr Haider Warraich, mengungkapkan kebiasaan yang ia lakukan untuk menjaga kesehatan jantung. Salah satunya adalah berolahraga secara rutin.

    “Saya berolahraga lima hingga enam kali seminggu. Saya menggunakan sepeda statis selama 30 menit lalu melakukan latihan ketahanan selama 30 menit,” kata Warraich dikutip dari News Week, Sabtu (29/3/2025).

    Jantung adalah otot yang perlu dilatih. Warraich menuturkan latihan aerobik seperti jalan kaki, lari, berenang, hingga menari dapat menyehatkan jantung sekaligus menurunkan tekanan darah.

    Latihan yang direkomendasikan untuk orang dewasa setidaknya 2 jam 30 menit setiap pekan. Untuk anak-anak dan remaja, durasi aktivitas fisik yang disarankan sekitar 1 jam setiap hari.

    Selain itu, Warraich juga mengingatkan pentingnya menjaga pola makan sehat. Beberapa jenis makanan seperti makanan tinggi lemak jenuh, natrium, dan gula telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes.

    “Saya merekomendasikan diet Mediterania dan sebagian besar mencoba untuk memiliki diet tinggi protein dengan sedikit tambahan gula, natrium, dan lemak jenuh,” kata Warraich.

    Warraich sangat menyukai kopi. Selain enak, minuman beraroma sedap ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan kardiovaskular.

    US Food and Drug Administration (FDA), semacam badan pengawas obat dan makanan di AS, merekomendasikan batas konsumsi kafein per hari sebanyak 400 mg per hari, sertara 4-5 cangkir kopi. Perlu digarisbawahi, kopi yang dimaksud adalah kopi hitam tanpa gula atau tambahan apapun.

    “Kopi jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar tampaknya memiliki manfaat kesehatan. Namun, terlalu banyak kopi dapat merugikan kesehatan, dan membuat seseorang sangat bergantung padanya,” ujar Warraich.

    Ia juga meminta masyarakat untuk membatasi konsumsi alkohol. Banyak penelitian menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi alkohol dengan risiko kesehatan jantung.

    Konsumsi alkohol secara teratur dikaitkan dengan risiko tekanan darah tinggi, yang dapat membebani otot jantung.

    “Sayangnya, sebagian besar data terkini menunjukkan alkohol dalam jumlah berapapun dapat membahayakan kesehatan jantung, dan risikonya meningkat seiring dengan asupan,” kata Warraich.

    (avk/suc)

  • Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari Ini Indonesia dan Dunia

    Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari Ini Indonesia dan Dunia

    Energi & Tambang29 Mar 2025 20:15Harga BBM Nonsubsidi Turun Jadi Kado Lebaran Pertamina, Bagaimana Shell dan BP AKR?

    Berikut daftar harga BBM dari Pertamina, BP AKR, hingga Shell Indonesia pada Sabtu, 29 Maret 2025.

    Peristiwa29 Mar 2025 20:11Polda Metro Jaya Imbau Masyarakat Tidak Konvoi ke Jakarta saat Malam Takbiran

    Perayaan malam takbiran sebaiknya dilakukan di wilayah masing-masing tanpa harus melakukan konvoi berbondong-bondong dengan sepeda motor atau mobil bak terbuka.

    Hot29 Mar 2025 20:00Menu Khas Lebaran yang Cocok untuk Penderita Diabetes, Tetap Sehat di Hari Raya

    Tips memilih menu Lebaran sehat dan aman untuk penderita diabetes, dengan tetap menikmati kelezatan hari raya tanpa khawatir gula darah melonjak.

    Ramadan29 Mar 2025 20:00Lahir Saat Lebaran, Pria di Malaysia Ini Bernama Idul Fitri

    Menurut pria tersebut, nama Idul Fitri membawa kebahagiaan tersendiri baginya.

    Liga Internasional29 Mar 2025 20:00Emi Martinez Ucap Nazar Jika Argentina Juara Piala Dunia 2026

    Kiper andalan Aston Villa Emiliano Martinez berjanji akan pensiun dari sepak bola internasional bersama Argentina. Namun, dia baru melakukannya jika Tim Tango sukses mempertahankan gelar di Piala Dunia 2026.

    Disabilitas29 Mar 2025 20:005 Penyebab Tinnitus atau Telinga Berdenging, Bagaimana Mengatasinya?

    Tinnitus bisa bersifat sementara atau permanen dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

    Selebritis29 Mar 2025 20:00Hanggini Keguguran, Luthfi Aulia: Terima Kasih Sudah Pernah Hadir di Dalam Perut Mamamu

    Kabar duka datang dari pasangan Hanggini dan Luthfi Aulia, diketahui Hanggini mengalami keguguran pada kehamilan pertamanya.

    Sports29 Mar 2025 19:56Siap-Siap! Saksikan Sengitnya Sprint Race MotoGP Amerika 2025 di Vidio!

    Catat tanggalnya! Sprint Race MotoGP Amerika 2025 akan digelar pada Minggu, 30 Maret 2025 pukul 03.00 WIB di Circuit of the Americas (COTA), Austin, Texas. Saksikan aksi Marc Marquez dan para pembalap lainnya secara langsung di Vidio dan Visionplus!

    Peristiwa29 Mar 2025 19:47Prabowo-Gibran Akan Salat Idul Fitri 1446 H di Masjid Istiqlal

    Selain Prabowo, Nasaruddin menyebut Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga akan melaksanakan salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal.

    Ekonomi29 Mar 2025 19:40Puncak Arus Mudik Lebaran 2025, 215 Ribu Tiket Kereta Api Terjual dalam Sehari

    KAI menyediakan total kapasitas hingga 4.591.510 tempat duduk untuk perjalanan periode 21 Maret-11 April 2025 untuk kelancaran arus mudik.

  • Kapan Waktu Terbaik Jalan Kaki Biar Makin Sehat dan Bugar? Begini Kata Ahli

    Kapan Waktu Terbaik Jalan Kaki Biar Makin Sehat dan Bugar? Begini Kata Ahli

    Jakarta

    Jalan kaki adalah aktivitas fisik yang mudah dilakukan untuk melawan gaya hidup mager alias malas gerak. Jalan kaki membuat tubuh tetap aktif dan memberikan dampak kesehatan yang besar untuk tubuh.

    Ahli gizi di India Dr Riddhi Patel mengungkapkan waktu terbaik jalan kaki untuk kesehatan adalah setelah makan, baik sarapan, makan siang, atau makan malam selama 10 menit. Menurutnya aktivitas ini memberikan dampak lebih baik dibanding jalan kaki pagi hari.

    Sementara itu jalan kaki dengan total durasi 30 menit sehari, termasuk jalan kaki setelah makan, memberikan manfaat kesehatan dua kali lipat dibanding jalan kaki pagi dengan durasi yang lama.

    “Tidak hanya membantu pencernaan, tetapi juga menghasilkan lonjakan gula yang lebih rendah setelah makan. Jadi, jika Anda pengidap diabetes, ini adalah salah satu aturan yang harus Anda patuhi,” kata Patel dikutip dari Hindustan Times, Sabtu (29/3/2025).

    Dibandingkan harus jalan 10 ribu langkah sekaligus, Patel lebih menyarankan metode ini dilakukan secara rutin.

    Selain itu, penting juga bagi masyarakat untuk meningkatkan intensitas jalan kaki. Jalan kaki dengan buru-buru memberikan efek yang lebih maksimal ke tubuh. Dikutip dari Mayo Clinic, berikut ini sederet manfaat jalan cepat setiap hari:

    Menjaga berat badan ideal.Menghilangkan lemak tubuh.Menjaga kesehatan kardiovaskular.Mencegah kanker, tekanan darah tinggi, dan diabetes tipe 2.Memperkuat tulang dan otot.Meningkatkan daya tahan tubuh.Meningkatkan kadar energi.Meningkatkan suasana hati, kognisi, memori, dan kualitas tidur.Mengurangi tingkat stres dan ketegangan.

    (avk/suc)

  • Gula Semut, Pemanis Sehat dari Kelapa yang Naik Daun

    Gula Semut, Pemanis Sehat dari Kelapa yang Naik Daun

    Liputan6.com, Yogyakarta – Kelapa telah lama dikenal sebagai tanaman serbaguna yang mampu menghasilkan berbagai produk turunan bernilai tinggi. Salah satu inovasi terbaru yang semakin populer adalah gula semut.

    Gula semut merupakan varian gula kelapa berbentuk bubuk yang diproses secara alami tanpa bahan pengawet. Produk ini juga menjadi peluang ekonomi menjanjikan bagi petani kelapa.

    Gula semut memiliki keunggulan dari segi kandungan gizi dibandingkan gula pasir biasa. Produk ini mengandung mineral penting seperti zat besi, kalium, dan zinc, serta kaya akan antioksidan dan serat pangan.

    Nilai tambah lainnya terletak pada indeks glikemik yang lebih rendah. Hal ini membuatnya lebih aman dikonsumsi oleh penderita diabetes.

    Kandungan inulin dalam gula semut berperan sebagai serat yang membantu mengontrol kadar gula darah sekaligus meningkatkan kesehatan sistem pencernaan. Dari perspektif ekonomi, transformasi nira kelapa menjadi gula semut mampu meningkatkan nilai tambah produk hingga 50 persen.

    Kenaikan nilai ini berdampak pada peningkatan pendapatan petani. Fakta ini dibuktikan oleh keberhasilan Koperasi Tani Mulya Sejahtera dari Kulon Progo, Yogyakarta, yang telah mengekspor gula semut organik ke beberapa negara termasuk Malaysia dan Kanada.

    Gula semut Indonesia telah menembus pasar ekspor ke berbagai negara. Selain Malaysia dan Kanada, produk ini juga diminati di Jepang, Korea Selatan, serta beberapa negara Eropa yang sangat memperhatikan produk-produk organik.

    Proses produksi gula semut relatif sederhana. Dimulai dari penyadapan nira kelapa yang benar untuk mendapatkan kualitas terbaik.

    Kemudian, dilakukan proses pemasakan dan pengkristalan secara tradisional. Teknik pengolahan yang tepat akan menghasilkan gula semut dengan tekstur halus, warna cokelat muda, dan rasa yang khas tanpa perlu tambahan bahan pengawet.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Puasa dan Hikmahnya terhadap Kesehatan Fisik dan Mental Spiritual

    Puasa dan Hikmahnya terhadap Kesehatan Fisik dan Mental Spiritual

    Puasa adalah menahan diri dari sesuatu yang membatalkan puasa, dengan niat tertentu, mulai dari terbitnya fajar sampai tenggelamnya matahari. Puasa yang dikerjakan dengan ikhlas, bukan saja akan mendatangkan pahala yang berlipat ganda, tapi juga akan menghapuskan berbagai dosa, baik yang terlanjur kita kerjakan di masa lalu maupun yang akan datang.

    Dari berbagai penelitian, berpuasa terbukti memberi kesempatan beristirahat bagi organ pencernaan, termasuk sistem enzim maupun hormon. Dalam keadaan tidak berpuasa, sistem pencernaan dalam perut terus aktif mencerna makanan, hingga tak sempat beristirahat, sehingga dapat menyebabkan berbagai macam penyakit kulit, mencegah penuaan, dan penyakit jantung. Puasa juga bisa mengangkat seseorang yang telah berkubang dalam maksiat menuju fitrahnya sebagai manusia itu sendiri.

    Puasa telah menjadi populer beberapa tahun terakhir. Para ahli percaya bahwa puasa suatu hari nanti bisa diresepkan sebagai pengobatan. Metode tersebut menjadi harapan di masa depan untuk mengobati penyakit inflamasi kronis, penyakit gastrointestinal (penyakit pencernaan) menular, bahkan hingga penyakit jantung koroner dan diabetes.

    Sejumlah penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa puasa rutin berkala berdampak positif bagi kesehatan. Puasa rutin berkala dapat menurunkan kolesterol yang notabene diketahui bahwa kolesterol tinggi merupakan pemicu penyakit jantung koroner. Puasa rutin berkala juga dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan gangguan pencernaan, dan yang terbaru, puasa dapat membantu mengobati penyakit inflamasi kronis.

    Bruce Vallance, peneliti di Departemen Pediatri di Rumah Sakit Anak, University of British Columbia, mengatakan penelitian lebih lanjut tentang terapi puasa diperlukan. Vallance adalah salah satu ilmuwan yang beberapa tahun terakhir fokus pada penelitian tentang puasa. Vallance dan rekan penelitinya telah menunjukkan bahwa terapi puasa atau pembatasan kalori memiliki potensi untuk memodulasi penyakit pencernaan menular dan berpotensi tidak secara menguntungkan.

    Rasulullah SAW bersabda:

    عن أبي هريرة رضي الله عنه قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: صوموا تصحوا

    Artinya: “Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Berpuasalah, niscaya kalian akan sehat.”

    Kalimat “niscaya kalian akan sehat” menjelaskan jaminan kesehatan bagi orang yang menjalankan ibadah puasa dengan baik. Hadis ini berbicara manfaat, dan tidak berbicara proses. Artinya, puasa seperti apa yang menghasilkan kesehatan?

    Pola Makan yang Seimbang

    Memang, berpuasa dapat mempunyai pengaruh yang baik bagi sistem imun, tetapi dengan beberapa catatan. Antara lain, puasa dilakukan dengan memperhatikan pola makan seimbang ketika berbuka dan sahur, istirahat cukup, tidak stres, dan olahraga cukup.

    Puasa Meningkatkan Imunitas

    Para ahli kesehatan tidak meragukan manfaat ibadah puasa dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh atau imunitas.

    Beberapa penelitian mengungkapkan manfaat puasa bagi kesehatan, antara lain:

    Tubuh mendapatkan fase istirahat usus dan perut serta membantu detoksifikasi (pengeluaran racun dari dalam tubuh).Puasa juga bisa mengurangi kadar lemak tubuh. Kelebihan lemak tubuh bisa merusak keseimbangan sistem kekebalan tubuh manusia. Lemak yang banyak akan memicu produksi sel, yang menyebabkan peradangan pada organ tubuh, memicu munculnya penyakit pembuluh darah, dan masalah kesehatan lainnya.Rasa lapar memicu sel-sel induk dalam tubuh untuk memproduksi sel darah putih baru untuk melawan infeksi. Para peneliti menyebutkan bahwa puasa berfungsi sebagai “pembalik sakelar regeneratif” yang mendorong sel induk menciptakan sel darah putih baru. Penciptaan sel darah putih baru inilah yang menjadi dasar regenerasi seluruh sistem kekebalan tubuh.Puasa bermanfaat dalam merestart sistem kerja tubuh. Kondisi ini membantu menciptakan lingkungan yang sehat bagi tubuh untuk meregulasi hormon. Mereka yang makan setiap tiga sampai empat jam sekali tidak sempat mengalami lapar, sehingga tidak merasakan kemampuan tubuh untuk menyampaikan sinyal lapar. Ketika asupan makanan untuk tubuh dihentikan selama 12 jam, tubuh dapat lebih fokus pada kemampuannya untuk meregenerasi sel.

    Oleh karena itu, marilah kita menjalankan ibadah puasa dengan penuh keimanan, serta dibarengi dengan pola hidup dan pola makan yang seimbang agar puasa dapat meningkatkan imunitas spiritual dan imunitas tubuh.

    Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI).

  • 7 Penyebab Pembuluh Darah Pecah, Kondisi yang Dialami Titiek Puspa

    7 Penyebab Pembuluh Darah Pecah, Kondisi yang Dialami Titiek Puspa

    Liputan6.com, Yogyakarta – Penyanyi senior Titiek Puspa dikabarkan baru saja dilarikan ke rumah sakit karena mengalami pecah pembuluh darah. Ia menjalani perawatan intensif di ruang ICU usai operasi.

    Menurut sang manajer, Mia, Titiek Puspa tiba-tiba pingsan dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Ternyata, penyebabnya adalah pecah pembuluh darah, sehingga langsung dilakukan operasi.

    Saat ini, Titiek Puspa sedang masa pemulihan usai menjalani operasi. Lalu, apa saja penyebab pembuluh darah pecah?

    Mengutip dari Siloam Hospitals, pembuluh darah adalah salah satu bagian paling penting dalam tubuh manusia. Salah satu fungsinya adalah untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

    Sama halnya dengan organ tubuh lainnya, pembuluh darah juga bisa mengalami gangguan berupa pembuluh darah pecah. Perdarahan akibat pecahnya pembuluh darah bisa muncul di bawah permukaan kulit dengan tanda-tanda fisik berupa bercak berwarna kemerahan, kecokelatan, atau keunguan yang disebut juga dengan purpura. Apa saja penyebabnya?

    1. Cedera 

    Cedera, seperti terjatuh atau terbentur, juga bisa menyebabkan pecahnya pembuluh darah kapiler yang berfungsi memfasilitasi pertukaran nutrisi dan oksigen dengan limbah dan karbon dioksida. Kondisi ini membuat sel darah merah bocor dan terkumpul di bawah kulit, sehingga memicu timbulnya memar.

    Umumnya, memar pada kulit tidak berbahaya dan bisa hilang dengan sendirinya dalam waktu sekitar dua hingga empat minggu. Namun, memar yang disertai dengan rasa nyeri, kemampuan gerak terbatas, dan pembengkakan, perlu diwaspadai karena kondisi ini bisa menjadi tanda-tanda keseleo.

    2. Perdarahan Subkonjungtiva 

    Perdarahan subkonjungtiva adalah kondisi saat pembuluh darah kecil di bawah permukaan bening (konjungtiva) mata pecah. Darah yang bocor tersebut tidak dapat diserap dengan cepat oleh konjungtiva, sehingga terperangkap di area tersebut. Umumnya, kondisi ini ditandai dengan munculnya bercak merah di bagian putih mata. Selama tidak terasa nyeri atau memengaruhi fungsi penglihatan, kondisi ini bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu kurang lebih dua minggu.

    3. Diabetes 

    Diabetes dapat menyebabkan pembuluh darah pecah di sekitar organ mata. Hal ini terjadi karena diabetes dapat meningkatkan kadar gula darah di bagian mata, sehingga menimbulkan komplikasi yang disebut dengan retinopati diabetik.

    Kondisi ini berbeda dengan perdarahan subkonjungtiva. Pecahnya pembuluh darah di retina akibat diabetes dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan menurunkan tingkat ketajaman penglihatan.

     

  • Ahli Ungkap yang Terjadi pada Tubuh Pasca 30 Hari Puasa Ramadan

    Ahli Ungkap yang Terjadi pada Tubuh Pasca 30 Hari Puasa Ramadan

    Jakarta

    Ramadan menjadi bulan paling suci dalam kalender Islam. Selama bulan ini, jutaan orang berpuasa dari makanan dan minuman, serta mengalihkan fokus mereka pada refleksi diri dan pertumbuhan spiritual.

    Menariknya, manfaat-manfaat puasa telah lama dipelajari, mengingat umat Islam telah menjalankan puasa dari fajar hingga senja selama Ramadan selama berabad-abad. Lantas, apa yang terjadi pada tubuh manusia setelah 30 hari menjalani pembatasan waktu makan atau makan dengan waktu terbatas?

    1. Meningkatkan Fungsi Otak

    Ahli gizi di Rumah Sakit Medcare Dubai, Arab, dr Lina Shibib mengatakan praktik tidak makan dan minum secara berkala selama sebulan telah terbukti meningkatkan berbagai proses penyembuhan dan meningkatkan fungsi tubuh.

    Sebuah studi terbaru dari Institut Psikiatri, Psikologi, dan Ilmu Saraf King’s College London menemukan bahwa puasa dapat meningkatkan fungsi otak, memperkuat daya ingat jangka panjang, serta merangsang pembentukan neuron baru di hipokampus, yang berperan dalam mencegah gangguan neurodegeneratif.

    “Puasa dan olahraga sama-sama meningkatkan pembentukan protein yang disebut faktor neurotropik yang berasal dari otak, atau BDNF, dalam sel-sel saraf,” kata Shibib, dikutip dari Arabnews.

    Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa protein tersebut terlibat dalam pembelajaran, memori, dan pembentukan sel-sel baru serta memiliki kemampuan untuk membuat neuron lebih tahan stres.

    “Selama puasa, neuron masuk ke dalam kondisi konservasi sumber daya dan ketahanan stres,” paparnya.

    “Ketika seseorang makan setelah berpuasa, neuron mereka masuk ke mode ‘pertumbuhan’, sehingga menghasilkan lebih banyak protein, tumbuh, dan membentuk koneksi baru,” kata Shibib.

    Hasilnya, siklus tantangan metabolik ini diikuti oleh periode pemulihan yang dapat meningkatkan neuroplastisitas, pembelajaran, memori, konsentrasi, ketajaman, dan ketahanan stres di otak.

    “Para peneliti juga menemukan (bahwa neuron hipokampus ini) akan memperlambat perkembangan penurunan kognitif, sehingga (berpotensi) menunda atau mencegah demensia dan Alzheimer,” ungkap Shibib.

    2. Mendetoksifikasi Racun dalam Tubuh

    Di bagian tubuh lainnya, para ahli kesehatan juga melihat perubahan halus pada fungsi organ.

    Misalnya, satu penelitian melaporkan penurunan kadar gula darah dan peningkatan sensitivitas insulin pada orang yang berpuasa selama bulan Ramadan.

    “Saat kita berpuasa, tubuh kita tidak memiliki akses ke glukosa seperti biasanya, sehingga sel-sel kita harus mencari cara lain untuk menghasilkan energi,” sambungnya lagi.

    Pada dasarnya, lanjut dr Shibib, puasa itu membersihkan tubuh dari racun, jika dilakukan secara teratur. Puasa juga dapat mendorong sel-sel untuk terlibat dalam proses yang biasanya tidak dipicu saat pasokan makanan tersedia secara teratur.

    Faktanya, organ-organ seperti hati dan ginjal, yang keduanya bertanggung jawab untuk detoksifikasi, kemudian sepenuhnya mampu beregenerasi tanpa masuknya racun tambahan secara terus-menerus.

    Proses pembersihan sel yang penting tersebut dikenal sebagai “autofagi” terjadi saat tubuh tidak perlu mencerna makanan apa pun, yang meningkatkan pertahanan imunnya sendiri.

    3. Menghancurkan Lemak

    Di sisi lain, lemak adalah salah satu racun tubuh yang paling sulit dihilangkan, dan karena itu penurunan berat badan merupakan proses yang sulit bagi jutaan orang di seluruh dunia.

    Menurut dr Pankaj Shah, ahli endokrinologi di Mayo Clinic, lemak hanya menjadi racun ketika kapasitas tubuh untuk menyimpannya dalam sel-sel lemak terlampaui, sehingga tubuh mulai menyimpan di area yang berbahaya.

    Sebagai contoh, lemak yang menumpuk di hati dapat menyebabkan perlemakan hati dan meningkatkan risiko diabetes. Demikian pula, lemak yang tersimpan di serat otot atau pankreas dapat berkontribusi pada kondisi serupa.

    “Jika dengan berpuasa total lemak tubuh berkurang, itu karena lemak makanan digantikan oleh lemak yang lebih sehat,” kata Shah, yang merujuk pada pengurangan asupan kalori yang diperlukan.

    Jika berat badan turun selama bulan Ramadan, maka akan terlihat jelas perbaikan pada fungsi hati, otot, sekresi insulin dan kerja insulin, serta kemungkinan terjadinya penurunan risiko penyakit kardiovaskular.

    Faktanya, tinjauan dari Universitas Sydney, Charles Perkins Center, Australia, menemukan 70 penelitian dan menunjukkan bahwa selama periode Ramadan, terjadi pengurangan kadar lemak tubuh (sebagai persentase berat badan) pada mereka yang kelebihan berat badan atau obesitas.

    Karena merangsang metabolisme dan menyeimbangkan hormon lapar dan kenyang, puasa dianggap sangat bermanfaat bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan dan biasanya tidak berhasil.

    Selain perubahan fisik dan manfaat puasa, puasa juga dianggap sebagai praktik yang mendatangkan perhatian dan membantu pemenuhan mental dan spiritual.

    “Banyak manfaat yang dirasakan di bulan Ramadan mungkin terkait dengan perubahan fisik selama berpuasa, tetapi juga, lebih banyak waktu bersama keluarga, meditasi, doa, dan rasa syukur ekstra yang sering terlihat selama periode keagamaan tersebut,” kata Shah.

    (suc/suc)

  • 7 Tips Menjaga Pola Makan Setelah Lebaran agar Tetap Sehat

    7 Tips Menjaga Pola Makan Setelah Lebaran agar Tetap Sehat

    Jakarta

    Puasa selain sebagai ibadah juga bermanfaat bagi kesehatan. Pola makan yang telah dijaga dengan baik selama sebulan ini jangan sampai sia-sia setelah Lebaran tiba.

    Sudah menjadi tradisi bahwa Lebaran menjadi momen berkumpul keluarga sambil menikmati berbagai hidangan. Namun banyak yang lupa dan kalap karena banyak makanan yang menggoda selera.

    Tentu hal ini akan menjadi kebiasaan buruk jika terus dilakukan setelah Lebaran. Untuk mencegah badan melar dan tetap sehat, simak berbagai tips menjaga pola makan setelah Lebaran berikut ini.

    Tips Menjaga Pola Makan Setelah Lebaran

    Dirangkum dari situs Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia UGM dan Dinkes Pohuwato, berikut ini 7 tips menjaga pola makan setelah Lebaran:

    1. Batasi Makanan dan Asupan Kalori

    Meski banyak makanan tersaji, tetaplah sadar untuk membatasi jumlah makanan yang masuk ke tubuh kita. Jika ingin mencicipi, makanlah dengan sedikit porsi.

    Selain itu, batasi juga porsi makanan yang tinggi kalori, misalnya masakan bersantan dan tinggi lemak. Jika kebanyakan bisa meningkatkan berat badan, kolesterol, dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

    2. Batasi Asupan Gula

    Saat Lebaran juga pasti banyak tersaji makanan manis, seperti aneka kue dan roti. Belum lagi minuman seperti sirup, es buah, hingga teh manis.

    Boleh saja mencicipinya, tetapi perhatikan lagi jumlahnya. Jika dikonsumsi terlalu banyak maka akan meningkatkan risiko karies gigi, diabetes, hingga obesitas.

    Jangan lupa banyak air putih setelah makan dan minum yang manis untuk mengurangi kadar gulanya.

    3. Makan Sayur dan Buah

    Usahakan untuk rutin mengonsumsi sayur dan buah saat Lebaran. Lanjutkan kebiasaan ini setelah Lebaran untuk memenuhi asupan serat, vitamin, mineral, karotenoid, fitosterol, flavonoid, senyawa fenolik, dan antioksidan.

    WHO merekomendasikan untuk mengonsumsi buah-buahan dan sayuran setidaknya 400 gram/orang setiap hari. Manfaatnya antara lain mencegah beberapa penyakit berikut ini:

    Penyakit jantungDiabetes mellitusKankerRadang sendi (arthritis)Penyakit kulitObesitasPenyakit neurodegenerative, seperti Alzheimer dan Parkinson.

    4. Penuhi Kebutuhan Cairan

    Minum cukup air putih setiap hari. Usahakan sedikitnya minum 2 liter atau 8 gelas setiap hari. Hindari minuman manis, bersoda, kafein, dan alkohol.

    5. Pilih Jenis Makanan yang Tepat

    Dari banyaknya pilihan makanan, pilih jenis makanan yang tepat, yakni yang mengandung semua zat gizi makronutrien (karbohidrat, protein atau lemak), mikronutrien (vitamin mineral) dan cairan harian terpenuhi.

    Daripada nasi putih, pilihlah nasi merah, roti gandum atau oatmeal. Daripada gorengan atau junk food, makanan yang dimasak tanpa minyak.

    6. Terapkan Prinsip Diet

    Jangan lupa untuk menerapkan prinsip diet 4J, yaitu Jumlah, Jadwal, Jenis dan Jurus Masak. Jurus memasak yaitu memilih cara pengolahan yang bervariasi, seperti kukus, rebus, panggang, dan pepes daripada menggoreng. Menggoreng boleh saja, tetapi maksimal dua kali seminggu.

    7. Berolahraga

    Dan yang pasti adalah tubuh harus bergerak aktif. Usahakan untuk berolahraga 30 menit sehari atau 150 menit per minggu. Olahraga tidak perlu yang memerlukan alat dan biaya besar. Kamu bisa senam di rumah atau lari pagi di sekitar rumah.

    (bai/row)