Topik: diabetes

  • Anak di Tangsel Cari Ayahnya yang Tak Pulang Semalaman, Ternyata Meninggal di Kursi Angkot

    Anak di Tangsel Cari Ayahnya yang Tak Pulang Semalaman, Ternyata Meninggal di Kursi Angkot

    TRIBUNJAKARTA.COM – Seorang anak mendapati ayahnya dalam kondisi tak bernyawa di kursi depan angkot.

    Peristiwa itu terjadi di SPBU Jalan Ir. H. Juanda, Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Jumat (4/4/2025) siang.

    Sang ayah adalah seorang sopir angkot jurusan Ciputat-Pondok Aren berinisial TS (49).

    Sudah sejak Kamis (3/4/2025) makam, TS tak pulang ke rumah.

    Sang anak mencari hingga bertanya ke rekan sesama sopir angkot di bilangan Ciputat.

    “Saat tiba di lokasi sekitar pukul 14.00 WIB, sang anak mendapati ayahnya dalam posisi terlentang di jok depan kendaraan dan sudah tidak bergerak,” ujar Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Bambang Askar, dikutip dari Kompas.com.

    Saat dilakukan pemeriksaan oleh polisi, tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh TS.

    Keluarga TS pun memberi tahu bahwa korban menderita penyakit diabetes dan gangguan paru-paru.

    “Keluarga korban mengonfirmasi bahwa korban sudah lama menderita penyakit diabetes atau gula dan paru-paru,” kata Bambang.

    Adapun pihak keluarga menolak dilakukan otopsi maupun visum terhadap jenazah TS. Mereka menyatakan telah mengikhlaskan kepergian almarhum.

    “Pihak keluarga menolak dilakukan autopsi maupun visum dan menyatakan bahwa kejadian ini merupakan musibah,” ucap dia.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Sopir Angkot di Ciputat Ditemukan Tewas dalam Mobilnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 April 2025

    Sopir Angkot di Ciputat Ditemukan Tewas dalam Mobilnya Megapolitan 4 April 2025

    Sopir Angkot di Ciputat Ditemukan Tewas dalam Mobilnya
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
     Seorang sopir angkot jurusan Ciputat-Pondok Aren berinisial TS (49) ditemukan tewas di dalam mobilnya yang terparkir di SPBU Jalan Ir. H. Juanda, Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Jumat (4/4/2025) siang.
    Kapolsek Ciputat Timur Kompol Bambang Askar menyampaikan, TS ditemukan tak bernyawa oleh anaknya yang mencari keberadaan sang ayah karena tidak pulang sejak Kamis (3/4/2025) malam.
    Setelah bertanya kepada beberapa rekan ayahnya, sang anak akhirnya menemukan TS yang terbujur kaku di jok depan angkotnya.
    “Saat tiba di lokasi sekitar pukul 14.00 WIB, sang anak mendapati ayahnya dalam posisi terlentang di jok depan kendaraan dan sudah tidak bergerak,” ujar  Bambang dalam keterangan tertulis, Jumat.
    Saat dilakukan pemeriksaan oleh polisi, tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh TS.
    Keluarga TS pun memberi tahu bahwa korban menderita penyakit diabetes dan gangguan paru-paru.
    “Keluarga korban mengonfirmasi bahwa korban sudah lama menderita penyakit diabetes atau gula dan paru-paru,” kata Bambang.
    Adapun pihak keluarga menolak dilakukan otopsi maupun visum terhadap jenazah TS. Mereka menyatakan telah mengikhlaskan kepergian almarhum.
    “Pihak keluarga menolak dilakukan autopsi maupun visum dan menyatakan bahwa kejadian ini merupakan musibah,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Studi Ungkap Penyebab Banyak Anak Muda yang Mulai Kena Stroke

    Studi Ungkap Penyebab Banyak Anak Muda yang Mulai Kena Stroke

    Jakarta

    Penyakit stroke dapat dialami oleh semua kalangan, termasuk usia muda. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC), melaporkan adanya peningkatan risiko stroke sebesar 15 persen pada orang yang berusia di bawah 65 tahun selama 10 tahun terakhir.

    Prevalensi stroke meningkat sebesar 14,6 persen pada mereka yang berusia 18-44 tahun dan 15,7 persen pada orang dengan usia 45-64 tahun.

    Stroke ditandai dengan mati rasa atau kelemahan yang terjadi tiba-tiba pada satu sisi tubuh, kesulitan berbicara, kebingungan, kehilangan keseimbangan, masalah penglihatan, hingga sakit kepala parah tanpa penyebab yang jelas.

    Terapis cedera otak Natalie Mackenzie dan ahli saraf Dr Rena Sukhdeo Singh mengungkap penyebab di balik peningkatan kasus stroke pada usia muda ini.

    “Selama karier saya, saya melihat peningkatan kasus stroke pada orang dewasa muda, yang berkaitan dengan gaya hidup buruk, seperti pola makan buruk, kurang olahraga, kurangnya pengobatan sleep apnea, penggunaan zat terlarang, dan obesitas,” jelas Dr Singh, dikutip dari Newsweek.

    Dr Singh yang merupakan Direktur Medis Primary Stroke Center di University of Maryland Shore Medical Center di Easton, menjelaskan bahwa risiko stroke masih lebih tinggi pada orang dewasa yang usianya di atas 55 tahun. Hal itu karena ‘keausan arteri di otak’, bersama dengan faktor-faktor yang berkaitan dengan usia, seperti penyakit jantung, kolesterol tinggi, dan diabetes.

    “Namun, meskipun kejadian stroke lebih tinggi pada populasi orang dewasa yang lebih tua, ada peningkatan kejadian stroke pada pasien di bawah usia 50 tahun,” terangnya.

    Kedua ahli itu pun mengidentifikasi faktor utama yang berkontribusi terhadap stroke di kalangan anak muda, yakni:

    1. Kegemukan atau Obesitas

    CDC menyatakan bahwa lebih dari 2 dari 5 orang dewasa di AS mengalami kegemukan, bersama dengan 1 dari 5 anak yang berusia 2-19 tahun. Hal ini disertai dengan masalah kesehatan, seperti kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi, yang membuat orang lebih rentan terhadap stroke.

    Masalah-masalah ini dapat dikelola dengan pilihan gaya hidup yang lebih sehat, pola makan, dan pengendalian berat badan yang didukung oleh olahraga.

    “Jelas bahwa peningkatan berat badan berkontribusi terhadap kejadian stroke. Diabetes secara umum diketahui meningkatkan risiko stroke karena dampaknya pada pembuluh darah dan jantung, mirip dengan efek tekanan darah tinggi serta obesitas,” jelas Mackenzie.

    Dr Singh pun menyoroti kebiasaan orang-orang muda yang kurang bergerak atau kurang aktif saat bekerja.

    2. Kebiasaan Makan Junk Food

    Dr Singh juga menyebutkan bahwa kebiasaan orang-orang usia muda makan junk food atau makanan cepat saji juga bisa menjadi pemicu stroke. Hal ini dapat berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, obesitas, bahkan sleep apnea.

    Sleep apnea merupakan suatu gangguan yang menyebabkan pernapasan berulang kali terhenti atau dangkal saat tidur.

    “Masing-masing kondisi tersebut secara independen meningkatkan risiko stroke,” tutur Dr Singh,

    3. Faktor Stres

    Menurut Dr Singh, stres pada anak muda yang terus meningkat dapat memicu stroke. Stres ini meningkatkan kadar kortisol dan mengakibatkan tekanan darah tinggi, yang dapat menyebabkan aterosklerosis pembuluh darah dan tekanan pada jantung.

    “Tubuh kita tidak dirancang untuk menjadi aktif dan ‘sibuk’ seperti ini, dan dampaknya terhadap kesehatan fisik dan mental cukup besar,” terang Mackenzie.

    Menurut survei Stress in America 2023 yang dilakukan secara daring oleh The Harris Poll atas nama American Psychological Association, stres berkepanjangan ini terjadi sejak COVID-19 yang mendorong peningkatan penyakit kronis dan masalah kesehatan mental.

    “Stres yang meningkat mempengaruhi tekanan darah dan dapat menyebabkan kondisi kesehatan kronis, menyebabkan kurangnya waktu untuk menjalani pilihan gaya hidup sehat, dan pada akhirnya mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan,” beber Mackenzie.

    “Pilihan makanan cepat saji karena kurangnya waktu (sering kali mengandung kadar garam tinggi, faktor risiko lainnya), ketidakmampuan untuk berolahraga secara teratur, dan lonjakan kondisi kesehatan mental bukanlah kondisi yang optimal bagi tubuh, karenanya menambah peningkatan risiko stroke,” pungkasnya.

    (sao/naf)

  • Diantar Keluarga, Jenazah Ray Sahetapy Disalatkan di Masjid Istiqlal

    Diantar Keluarga, Jenazah Ray Sahetapy Disalatkan di Masjid Istiqlal

    Jakarta, Beritasatu.com – Setelah berada di Rumah Duka Sentosa RSPAD, jenazah aktor legendaris Ray Sahetapy dibawa ke Masjid Istiqlal untuk disalatkan. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

    Berdasarkan pantauan Beritasatu.com, Jumat (4/4/2025), suasana duka masih menyelimuti keluarga besar almarhum Ray Sahetapy, yang dikenal sebagai Ferenc Raymond Sahetapy.  Keluarga dan kerabatnya berkumpul di Rumah Duka Sentosa RSPAD Jakarta Pusat untuk memberikan penghormatan terakhir.

    Dengan menggunakan mobil jenazah, almarhum Ray Sahetapy diantar oleh keluarga dan kerabat menuju Masjid Istiqlal untuk disalatkan.

    Prosesi salat jenazah dijadwalkan berlangsung sebelum jenazah dibawa ke tempat pemakaman umum (TPU) Tanah Kusir di Jakarta Selatan untuk dimakamkan.

    Seperti diketahui, Ray Sahetapy meninggal dunia akibat komplikasi stroke dan diabetes, dikenal sebagai salah satu aktor legendaris Indonesia.

    Sepanjang kariernya, Ray Sahetapy telah membintangi sejumlah film ikonik, seperti Pengkhianatan G30S/PKI, Jakarta Undercover, dan The Raid.

  • Tiga Masalah Kesehatan yang Umum pada Lansia dan Cara Merawatnya – Halaman all

    Tiga Masalah Kesehatan yang Umum pada Lansia dan Cara Merawatnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) membagikan tips merawat lanjut usia (lansia) dengan tiga masalah kesehatan yang umum dialami.

    Berikut tiga masalah kesehatan yang umum dialami lansia:

    1. Inkontinensia Urin (Ngompol)

    Ini merupakam kondisi dimana seseorang tidak dapat mengendalikan buang air kecilnya.

    Penyebabnya dapat berupa kesulitan bergerak, penurunan fungsi panca indra, pikun/demensia, menopause, pembesaran prostat, diabetes melitus, dan riwayat melahirkan banyak anak.

    Pencegahan inkontinensia urin dapat dilakukan dengan mengenali gejala awal (gelisah seperti mondar-mandir sambil memegang area alat kelamin, gerakan seperti mau membuka celana).

    Keadaan ini bukanlah hal yang normal dari proses penuaan dan dapat dicegah.

    Jika keadaan ini terjadi pada lansia, keluarga dapat melapor pada kader atau petugas kesehatan di puskesmas/klinik/layanan kesehatan lainnya.

    Cara merawatnya

    Jaga kebersihan diri dan lingkungan, pengaturan pola makan dan minum, lakukan latihan otot dasar panggul, berikan dukungan emosional, gunakan pakaian dalam yang nyaman, pastikan akses ke kamar mandi yang mudah, lakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur.

    2. Tersedak

    Tersedak adalah kondisi dimana saluran napas tersumbat sebagian atau seluruhnya oleh benda asing, makanan, atau cairan.

    Penyebabnya dapat berupa kesulitan menelan, demensia atau Alzheimer, penggunaan gigi palsu yang tidak pas, penggunaan obat-obatan, dan tekstur makanan yang keras atau besar.

    Pencegahan tersedak pada lansia dapat dilakukan dengan mengenali kesulitan menelan, memberikan makanan yang mudah dikunyah dan ditelan, dan melakukan pertolongan pertama jika terjadi tersedak.

    Beberapa cara untuk merawat lansia tersedak yaitu, kenali gejala tersedak, lakukan pertolongan pertama dan melakukan langkah Heimlich (pertolongan pertama untuk tersedak). 

    3. Cedera Akibat Jatuh

    Faktor risikonya dapat berupa lingkungan yang tidak aman, penggunaan obat-obatan tertentu, dan alas kaki yang tidak cocok.

    Langkah awal jika lansia mengalami jatuh adalah tetap tenang.

    Lalu memeriksa keadaan lansia, kemudian tanyakan kondisi lansia serta jangan memindahkan lansia jika mengalami sakit atau tanda gejala patah tulang.

    Jika ada tanda cedera serius atau kehilangan kesadaran, segera hubungi layanan darurat. (Rina Ayu)

  • Apple Intelligence Bakal Masuk ke Ranah Kesehatan

    Apple Intelligence Bakal Masuk ke Ranah Kesehatan

    Jakarta

    Apple Health adalah salah satu fitur yang diandalkan Apple di iPhone. Mereka kabarnya tengah menyiapkan fitur baru, salah satunya adalah dokter virtual berbasis AI di Health.

    Menurut Mark Gurman dari Bloomberg, Apple menyiapkan fitur kesehatan baru yang bernama Project Mulberry, dan mungkin akan diimplementasikan di iOS 19.4 pada musim semi 2026 mendatang.

    Salah satu fitur di aplikasi Health itu bernama Health+, yang dari namanya mungkin adalah sebuah fitur berbayar. Fitur ini akan mengumpulkan data kesehatan, baik dari perangkat Apple ataupun perangkat pihak ketiga lainnya, dan memberikan saran olahraga, nutrisi, dan saran lain terkait kesehatan berdasarkan informasi tersebut.

    Fitur ini tampaknya akan didasarkan pada Apple Intelligence, dan saat ini Apple tengah “melatih” AI mereka dengan bermacam data dari dokter yang mereka pekerjakan. Mereka pun akan menambah para ahli lain di berbagai bidang kesehatan, misalnya nutrisi, terapi fisik, kesehatan mental, dan ahli jantung, untuk membuat video yang bertujuan menjelaskan kondisi kesehatan dan perubahan gaya hidup ke penggunanya.

    Bahkan menurut Gurman, Apple juga tengah mencari dokter untuk dijadikan pembawa acara dalam video tersebut, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Selasa (1/4/2025).

    Salah satu contoh dari video yang dimaksud Gurman ini adalah saat aplikasi Health mendeteksi tren detak jantung yang memburuk, Apple akan menampilkan video yang menjelaskan risiko serangan jantung.

    AI yang tengah dilatih oleh Apple ini, menurut Gurman, mungkin nantinya bisa menyerupai dokter asli.

    Apple pun disebut akan “meminjam” fitur yang sudah ditawarkan di aplikasi kesehatan lain. Misalnya MyFitnessPal dan Noom, yang bisa memantau makanan yang dimakan oleh pengguna, juga bisa menggunakan kamera iPhone untuk menganalisa gerakan olah raga penggunanya.

    Namun khusus untuk pemantau diabetes, tampaknya fitur pemantau gula darah tanpa jarum di Apple Watch masih butuh waktu lama untuk dikembangkan. Apple sejak lama disebut mengembangkan fitur tersebut, namun mereka menghadapi banyak masalah teknis dan akurasi sensor untuk memantau gula darah tersebut.

    (asj/rns)

  • Bukan Keluhan Biasa, Waspadai Gejala Kelelahan yang Bisa Jadi Tanda Kanker

    Bukan Keluhan Biasa, Waspadai Gejala Kelelahan yang Bisa Jadi Tanda Kanker

    Jakarta

    Salah satu gejala umum dari penyakit kanker adalah kelelahan. Kelelahan seperti apa yang berkaitan dengan kanker?

    Kelelahan merupakan sebuah kondisi ketika tubuh terasa sangat lemah atau letih. Kelelahan yang berkaitan dengan kanker berbeda dengan kelelahan normal karena biasanya tidak diakibatkan oleh aktivitas fisik atau mental.

    Dikutip dari Cancervic, kelelahan karena kanker biasanya tidak dapat membaik meski dengan istirahat atau tidur. Kelelahan jenis ini biasanya juga berlangsung terus menerus dan sangat mempengaruhi aktivitas.

    Orang-orang yang paling berisiko mengalami kelelahan terkait kanker adalah orang yang sudah memiliki masalah kelelahan sebelum diagnosis kanker, serta mereka yang mengalami depresi atau kecemasan, memiliki masalah tidur, dan kurang berolahraga.

    Tingkat kelelahan akibat kanker dapat bervariasi tergantung jenis kanker yang dialami, stadium, dan lama pengobatan. Kelelahan juga dapat dipicu oleh proses pengobatan atau perawatan yang panjang jika sudah didiagnosis.

    Beberapa pemicu kelelahan berkaitan dengan kanker juga dapat dipicu oleh perubahan kadar darah dan hormon, kurang makan sehat, tingkat stres tinggi, tidak tidur dengan baik, dan adanya masalah kesehatan lain seperti infeksi, diabetes, radang sendi, dan masalah jantung.

    Gejala kelelahan yang berkaitan dengan kanker meliputi:

    Lelah secara mental.Energi rendah.Nyeri otot.Merasa lemah di sekujur tubuh.Kesulitan berpikir jernih atau berkonsentrasi.Kesulitan melakukan tugas sehari-hari.Mudah sedih atau tersinggung.Tidak menikmati aktivitas favorit.

    Apabila mengalami rasa lelah yang terus menerus dan sulit dijelaskan pemicunya, sebaiknya pergi ke fasilitas medis untuk menjalani pemeriksaan. Ini penting untuk melihat apakah kelelahan yang dialami berkaitan dengan kanker atau tidak.

    Jika tidak, penanganan lanjutan nantinya bisa disesuaikan dengan kondisi medis masing-masing orang.

    (avk/naf)

  • 8 Rekomendasi Buah Rendah Gula yang Cocok untuk Pengidap Diabetes

    8 Rekomendasi Buah Rendah Gula yang Cocok untuk Pengidap Diabetes

    Jakarta

    Berbicara soal makanan sehat, buah-buahan pasti selalu menjadi salah satu yang direkomendasikan. Tak heran, mengingat buah-buahan kaya akan berbagai nutrisi, vitamin, hingga mineral yang penting untuk kesehatan tubuh.

    Meski begitu, ada beberapa kelompok orang yang tidak bisa sembarangan mengonsumsi buah-buahan. Misalnya, pengidap diabetes.

    Pasalnya, beberapa jenis buah-buahan mengandung gula dan karbohidrat yang cukup tinggi, sehingga dapat mengganggu pengelolaan kadar gula darah.

    Karenanya, orang dengan diabetes atau yang sedang menjaga kadar gula darahnya perlu teliti memilih buah untuk dikonsumsi. Mengonsumsi buah-buahan yang rendah gula dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap normal dan tidak mengalami lonjakan yang signifikan.

    Lalu, apa saja buah rendah gula yang aman bagi pengidap diabetes dan gula darah tinggi? Dikutip dari Today, berikut daftarnya.

    1. Buah beri

    Buah beri, seperti stroberi, blackberry, dan raspberry merupakan sumber antioksidan yang sangat baik bagi tubuh. Buah-buahan ini memiliki rasa yang lezat, dan dapat ditambahkan ke aneka makanan atau minuman.

    Buah beri juga memiliki kandungan gula yang cukup rendah. Satu cangkir buah stroberi mengandung sekitar 7 gram gula. Begitu pula dengan satu cangkir blackberry.

    Sementara itu, satu cangkir raspberry mengandung sekitar 5 gram gula.

    2. Semangka

    Semangka mengandung likopen, antioksidan kuat yang dikaitkan dengan penurunan tekanan darah dan risiko stroke. Semangka juga kaya akan kalium dan magnesium, menjadikannya buah yang direkomendasikan untuk mendukung kesehatan jantung.

    Satu cangkir semangka potong dapat mengandung sekitar 9 gram gula.

    3. Melon Jingga

    Melon jingga atau cantaloupe termasuk salah satu buah yang aman untuk pengidap diabetes. Satu cangkir melon jingga potong hanya mengandung sekitar 12 gram gula.

    Buah ini juga mengandung banyak vitamin A, serta sekitar dua per tiga dari jumlah vitamin C harian yang direkomendasikan.

    4. Jeruk

    Selain terkenal kaya akan vitamin C, jeruk juga mengandung antioksidan yang membantu meningkatkan sistem imun tubuh.

    Jeruk juga termasuk buah yang ramah untuk pengidap diabetes atau gula darah tinggi. Satu buah jeruk mengandung sekitar 13 gram gula.

    5. Kiwi

    Kiwi juga termasuk buah yang kaya akan vitamin C. Selain itu, buah ini juga mengandung banyak vitamin E. Kombinasi ini menjadikan kiwi ampuh untuk mendukung kesehatan kulit.

    Satu buah kiwi dapat mengandung sekitar 7 gram gula.

    6. Aprikot

    Aprikot mengandung vitamin A dan beta karoten yang baik untuk kesehatan mata. Buah ini juga kaya akan serat, sehingga dapat membantu mencegah sembelit dan mendukung pergerakan makanan di sistem pencernaan.

    Satu buah aprikot hanya mengandung sekitar 3 gram gula, sehingga cukup aman dikonsumsi oleh pengidap diabetes.

    7. Pepaya

    Pepaya mengandung banyak nutrisi yang penting untuk menunjang kesehatan, seperti vitamin A, C, E, K, folat, kalium, magnesium, dan likopen. Pepaya juga mengandung beta karoten, serta serat yang baik untuk kesehatan usus.

    Satu cangkir pepaya yang sudah dipotong dapat mengandung sekitar 11 gram gula.

    8. Persik

    Persik mengandung lebih banyak serat, vitamin C, dan kalium dibandingkan buah berbiji lainnya. Penelitian menunjukkan baik daging maupun kulit buah persik memiliki efek antioksidan dan antiperadangan yang tinggi.

    Satu buah persik mengandung sekitar 11 gram gula.

    (ath/naf)

  • Berduka, Menteri Ekraf Kenang Ray Sahetapy Sosok Aktor Senior Paling Populer dan Dihormati

    Berduka, Menteri Ekraf Kenang Ray Sahetapy Sosok Aktor Senior Paling Populer dan Dihormati

    TRIBUNJAKARTA.COM – Menteri  Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya turut mengucapkan belasungkawa yang mendalam atas kepergian aktor kawakan Ray Sahetapy.

    Ray Sahetapy meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat pada Selasa (1/4/2025) malam.

    Ray Sahetapy berpulang akibat sakit yang telah dideritanya selama dua tahun terakhir.

    “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Turut berduka cita yang mendalam. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran,” kata  Menekraf Riefky dalam keterangan tertulis, Rabu (2/4/2025).

    Menekraf Riefky mengenang almarhum sebagai sosok aktor senior yang mempunyai bakat luar biasa, paling populer dan dihormati di generasinya selama 40 tahun ini. 

    Sosok yang sering memerankan pria kompleks dengan karakter antagonis.

    “Almarhum dikenal sebagai aktor dengan nominasi terbanyak pada Festival Film Indonesia (FFI) dengan tujuh kali dinominasikan dan enam di antaranya dinominasikan dengan kategori aktor terbaik. Di kancah internasional, almarhum berkesempatan berperan dalam film Captain America: Civil War pada 2016, lalu film The Raid, Chrisye, hingga Ponirah Terpidana. Selamat jalan Bang Ray Sahetapy, semoga husnulkhatimah,” ucap Menekraf Riefky

    Diketahui, Ray Sahetapy meninggal dunia pada Selasa (1/4/2025) di usia 68 tahun. 

    Ray Sahetapy menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

    Sang anak, Raya Sahetapy mengungkap bahwa ayahnya itu sempat kritis sebelum akhirnya meninggal dunia.

    “Sebenarnya ayah udah masuk rumah sakit itu dari tanggal 11 kemarin,” ujar Raya, dikutip dari YouTube Cumicumi, Rabu (2/4/2025).

    “Tanggal 12 sempat drop, tapi sempat balik ke ruangan biasa, sempat membaik kondisinya.”

    “Namun kemarin tiba-tiba drop lagi dan akhirnya kembali ke pangkuan Tuhan Yang Maha Esa,” paparnya.

    Raya Sahetapy pun cerita jika sang ayah sudah kangen dengan mendiang putri sulungnya, Gisca Putri Sahetapy.

    “Terakhir beliau udah kangen sama almarhumah kakak,” ucapnya.

    Lebih lanjut, Raya mengungkap pesan almarhum kepada anak-anaknya.

    Ia selalu mengingat pesan Ray Sahetapy agar tetap menjadi orang baik.

    “Kalau untuk spesifik sih nggak, cuma tetap menjadi orang baik,” kata Raya.

    “Tetap ngetreat semua orang itu sama, tetap berperilaku baik ke orang-orang,” sambungnya.

    Adapun sebelum meninggal, Ray Sahetapy sempat mengalami komplikasi karena stroke, diabetes hingga sakit paru-paru.

    Karena kondisi tersebut, Ray harus menjalani perawatan di rumah sakit sejak 3 Maret 2025.

    Hal itu disampaikan adik Ray Sahetapy, Charly Sahetapy.

    “Dia Komplikasi,” kata Charly Sahetapy di Rumah Duka Sentosa, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (2/4/2025).

    Menurut penjelasan Charly, sang kakak sempat dirawat di rumah sakit sejak satu bulan lalu, lantaran kondisinya tidak sadarkan diri.

    “Dia tanggal 3 masuk rumah sakit, saya yang bawa ke rumah sakit kemudian diperiksa sana sini emang sudah waktunya,” ungkapnya. 

    Lebih lanjut, Charly menyebut, kondisi kesehatan sang kakak mulai menurun sejak 2017 silam akibat diabetes.

    Kondisi tersebut, membuat Ray tidak bisa berjalan dengan normal.

    “Sudah engga sadar, sebenarnya gini, Ray itu diabetes udah cukup lama sebenarnya dari 2017, kemudian mungkin kalian pernah lihat dia jalannya sudah enggak normal tidak semangat seperti dulu-dulu lagi,” jelas Charly.

    Lantaran mengalami stroke pada 2023 silam, Ray harus kembali menjalani perawatan meski sebelumnya sempat membaik.

    “Dia kena stroke bulan Juni-Juli tahun 2023 jadi selama itu kami berusaha rawat supaya dia bisa kembali normal, tapi sempat juga dalam proses penyembuhan,” lanjut Charly.

    Lantas, kondisi Ray diperparah ketika ia didiagnosis mengalami sakit paru-paru.

    Setelah menjalani rangkaian perawatan, kondisi Ray sempat membaik, namun terus menurun. (TribunJakarta.com/Tribunnews.com)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Manfaat Minum Air Rebusan Daun Kelor bagi Kesehatan, Bantu Kontrol Gula Darah

    Manfaat Minum Air Rebusan Daun Kelor bagi Kesehatan, Bantu Kontrol Gula Darah

    TRIBUNJATENG.COM – Daun Kelor lebih dikenal sebagai daun penangkal hal mistik.

    Siapa sangka, tanaman dengan nama latin Moringa Oleifera ini memiliki banyak manfaat baik bagi kesehatan tubuh.

    Biasanya, daun kelor dibuat menjadi olahan sayur bening.

    Masyarakat juga merebus daun kelor dan meminum airnya.

    Berikut ini 7 manfaat baik dari daun kelor bagi kesehatan.

    1. Menurunkan kolesterol tinggi

    Daun kelor juga memiliki kandungan alami yang dapat menurunkan kolesterol tinggi.

    Beberapa penelitian yang melibatkan hewan dan manusia membuktikan daun kelor memiliki kemampuan untuk menurunkan kolesterol tinggi.

    Sehingga risiko penyakit jantung juga akan berkurang

    2. Menurunkan tekanan darah tinggi

    Daun kelor memiliki kandungan yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi.

    Bahkan, konsumsi 120 gram daun kelor matang selama satu minggu sudah terbukti dapat mengalami penurunan tekanan darah dua jam setelah makan.

    3. Mengontrol gula darah

    Beberapa penelitian sudah membuktikan daun kelor dapat membantu untuk mengatasi kadar gula darah tinggi.

    Para ahli percaya bahwa kandungan daun kelor, seperti isothiocyanates, dapat menurunkan peningkatan gula darah.

    Serta kadar gula darah puasa, khususnya pada penderita diabetes.

    4. Anti inflamasi

    Inflamasi kronis dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan yang lebih serius, seperti penyakit jantung dan kanker.

    Meskipun begitu, penelitian lebih lanjut mengenai manfaat ini sangat diperlukan karena penelitian sebelumnya hanya melibatkan hewan sebagai objeknya.

    5. Mencegah Kanker

    Daun kelor memiliki beberapa kandungan alami, seperti niazimicin, yang dapat mencegah perkembangan sel kanker.

    Bahkan, beberapa ahli berpendapat daun kelor dapat membunuh sel kanker, seperti kanker payudara, liver, usus, dan jenis kanker lainnya.

    6. Mengatasi gangguan pencernaan

    Daun kelor dapat dikonsumsi untuk mengatasi beberapa gangguan pencernaan, seperti sembelit dan tukak lambung.

    Pasalnya, daun kelor memiliki efek pencahar dan dapat menurunkan asam lambung sehingga akan menyehatkan saluran pencernaan.

    7. Meredakan asma

    Daun kelor memiliki molekul yang dapat membantu untuk mengelola atau mencegah asma, bronkokonstriksi, dan inflamasi saluran pernapasan.

    Bahkan, sebuah penelitian pada hewan membuktikan kesehatan paru-paru bisa meningkat setelah mengonsumsi ekstrak daun kelor.

    (*)