Topik: diabetes

  • Apakah Daun Kelor Bisa Meninggikan Badan?

    Apakah Daun Kelor Bisa Meninggikan Badan?

    Jakarta

    Tanaman kelor dengan nama ilmiah Moringa oleifera kerap dimanfaatkan daunnya. Daun kelor diyakini mengandung sejumlah nutrisi yang bagus untuk kesehatan dan bantu mengobati sejumlah penyakit.

    Daun yang sering disebut sebagai superfood ini juga dipercaya bantu meninggikan badan. Benarkah demikian?

    Bisakah Daun Kelor Bantu Meninggikan Badan?

    Ya, daun kelor bisa bantu meninggikan badan terutama pada anak dalam masa pertumbuhan. Manfaatnya ini diyakini berkat nutrisi padat yang terkandung di dalamnya.

    Daun kelor kaya protein, asam amino esensial, serta berbagai vitamin dan antioksidan. Dikutip dari laman Good Housekeeping, nutrisi utama yang terkandung adalah kalsium, zat besi, kalium, magnesium, serta vitamin B dan C.

    Dalam situs Healthline dijelaskan, protein memainkan peran penting dalam perkembangan sehat anak sekaligus meningkatkan perbaikan jaringan dan fungsi imun tubuh. Kalsium dan magnesium berfokus pada kesehatan tulang, yang merupakan pusat pertumbuhan tinggi anak.

    Studi 2013 yang dimuat dalam Jurnal Media Gizi Indonesia (National Nutrition Journal) meneliti 31 anak balita yang memiliki berat badan dan tinggi badan tidak sesuai dengan usianya. Peserta diberi biskuit berbahan dasar daun kelor selama 2 bulan.

    Hasil pemberian biskuit menunjukkan berat badan anak mengalami kenaikan 0,35 kg per bulan dan tinggi badan naik 0,65 cm per bulan. Sebelum biskuit kelor dibagikan, berat badan dan tinggi badan anak diukur terlebih dahulu. Status gizi juga dievaluasi setiap bulan selama 2 bulan.

    Khasiat Lain Daun Kelor

    Selain bantu menambah tinggi, daun kelor memiliki sejumlah manfaat lain bagi kesehatan secara menyeluruh. Merujuk Healthline dan Medical News Today, berikut beberapa khasiat daun kelor:

    1. Kaya Antioksidan

    Banyak senyawa antioksidan ditemukan dalam daun kelor seperti flavonoid, fenolik, karotenoid, dan asam askorbat. Antioksidan bantu melawan radikal bebas yang bisa menyebabkan stres oksidatif dalam tubuh. Stres oksidatif dikaitkan dengan penyakit kronis antara lain diabetes, penyakit jantung, hingga kanker kulit.

    Penting mengelola kadar gula darah tubuh. Glukosa darah yang tinggi memicu risiko masalah kesehatan serius seperti penyakit jantung dan diabetes.

    Tinjauan tahun 2020 terhadap 7 studi pada manusia dan 23 studi pada hewan menemukan ekstrak daun kelor bantu menurunkan kadar gula darah tubuh. Efek ini diyakini karena senyawa quercetin, kaempferol, glukomoringin, asam klorogenat, dan isotiosianat dalam daun tanaman tersebut.

    3. Mengurangi Inflamasi

    Inflamasi atau peradangan dalam jangka waktu lama dapat memicu kondisi kesehatan kronis seperti penyakit jantung dan kanker. Beberapa senyawa dalam daun kelor dianggap memiliki sifat antiinflamasi, antara lain fenolik, alkaloid, karotenoid, dan panili.

    Penelitian 2019 menunjukkan, daun dari tanaman kelor mempunyai jumlah senyawa antiinflamasi dan antioksidan tertinggi dibandingkan dengan biji dan kulitnya.

    Daun kelor diyakini memiliki sifat antihiperlipidemia yang membantu menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida tubuh. Studi menunjukkan hal ini bantu meningkatkan HDL atau kolesterol ‘baik’ dan mengurangi LDL atau kolesterol ‘jahat’. Kadar kolesterol tubuh yang tinggi bisa menaikkan risiko penyakit jantung dan stroke.

    5. Meningkatkan Kesehatan Mata

    Beta karoten dalam daun kelor bertindak sebagai antioksidan. Senyawa ini bagus untuk memelihara penglihatan dan mencegah terjangkitnya penyakit mata.

    6. Menstabilkan Tekanan Darah

    Flavonoid seperti quercetin dan myricetin di dalam daun ini bantu mengendalikan tekanan darah normal. Sementara asam oleat dapat menurunkan tekanan darah tinggi.

    Studi 2021 meneliti sekelompok peserta sehat yang mengonsumsi 120 gram daun kelor, setelah dimasak selama seminggu. Sedangkan kelompok lain diperlakukan sebaliknya. Dua jam setelah makan, tekanan darah mereka yang mengonsumsi olahan kelor lebih rendah daripada peserta yang tidak memakannya.

    7. Meredakan Sakit Perut

    Daun kelor bantu mengatasi gangguan pencernaan. Kandungan di dalamnya memiliki efek pencahar yang bisa melancarkan buang air besar. Ekstrak kelor juga dapat mengurangi sekresi asam lambung sehingga bantu mencegah tukak lambung.

    Selain konsumsi makanan padat nutrisi seperti daun kelor, upaya meninggikan badan dapat dikombinasikan dengan cukup tidur dan olahraga teratur. Pastikan selalu menerapkan pola hidup sehat setiap saat, sehingga olahraga dan makanan bernutrisi bisa memberi manfaat maksimal.

    (azn/row)

  • Ketahui 7 Penyebab “Beser” dan Cara Mengatasinya

    Ketahui 7 Penyebab “Beser” dan Cara Mengatasinya

    Jakarta

    Beser adalah suatu kondisi ketika seseorang terlalu sering buang air kecil. Hal ini bikin repot dan tidak nyaman karena rasanya ingin kencing terus, padahal beberapa menit lalu baru saja balik dari kamar mandi.

    Beberapa orang menganggap beser adalah kondisi yang normal. Padahal, beser bisa menandakan adanya suatu penyakit tertentu. Maka dari itu, penting untuk mengetahui penyebab terlalu sering kencing.

    Lantas, apa penyebab seseorang mengalami beser? Lalu bagaimana cara mengatasinya? Simak pembahasannya dalam artikel ini.

    Seberapa Sering Buang Air Kecil dalam Sehari?

    Mengutip Cleveland Clinic, rata-rata seseorang buang air kecil sebanyak 7-8 kali dalam sehari. Apabila kamu merasa ingin kencing terus atau harus buang air kecil setiap 30-60 menit sekali, kemungkinan besar mengalami beser.

    Namun, hal tersebut bisa dikategorikan “normal” apabila kamu minum terlalu banyak cairan atau sedang mengkonsumsi obat-obatan tertentu, sehingga jadi lebih sering kencing.

    Selain itu, seseorang akan lebih sering buang air kecil jika sudah berusia lebih dari 70 tahun, sedang hamil, atau memiliki kelenjar prostat yang membesar (benign prostatic hyperplasia atau BPH).

    Lansia menjadi paling sering mengalami beser karena adanya penurunan kapasitas kandung kemih dan berkurangnya fungsi otot. Ketika otot dasar panggul fungsinya menurun, maka lansia sulit mengendalikan rasa ingin kencing.

    Penyebab Beser

    Beser bisa menandakan kalau ada sejumlah masalah atau penyakit tertentu yang menyerang tubuh. Mengutip situs WebMD dan Mayo Clinic, berikut penyebab terlalu sering buang air kecil:

    1. Diabetes

    Penyebab yang pertama bisa menandakan seseorang mengalami diabetes. Sering buang air kecil dengan jumlah urin yang sangat banyak sering kali merupakan gejala awal diabetes tipe 1 dan tipe 2. Soalnya, tubuh mencoba membuang glukosa yang tidak terpakai dalam urin.

    2. Prostat

    Sebagian pria juga kerap mengalami beser. Nah, kondisi tersebut umumnya berkaitan dengan prostat jinak atau dikenal juga dengan benign prostatic hyperplasia (BPH).

    Prostat yang membesar dapat menekan uretra (saluran yang menyalurkan urine keluar dari tubuh) dan menghalangi aliran urine. Hal tersebut menyebabkan dinding kandung kemih jadi mudah teriritasi.

    Sebenarnya, masih belum diketahui pasti penyebab pembesaran pada prostat. Namun, faktor-faktor yang terkait dengan usia bertambah dan perubahan sel-sel testis mungkin berperan dalam pertumbuhan kelenjar serta kadar testosteron.

    3. Infeksi Saluran Kemih

    Infeksi saluran kemih (ISK) menjadi penyebab paling umum seseorang mengalami beser. ISK adalah suatu kondisi saat organ-organ pada sistem kemih, seperti ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra mengalami infeksi yang disebabkan oleh bakteri.

    4. Efek Diuretik

    Penyebab berikutnya karena efek diuretik. Mengkonsumsi apapun yang mengandung efek diuretik, seperti teh, kopi, atau pil diuretik untuk menangani hipertensi dan masalah hati serta ginjal, dapat membuat seseorang mengalami beser.

    Hal itu disebabkan ginjal melepaskan sodium lebih banyak ke urine. Kondisi itu membuat tubuh kekurangan sodium dan potasium yang bisa berdampak buruk. Umumnya, seseorang akan mengalami gejala seperti pusing, nyeri, dan mual.

    5. Kehamilan

    Sering buang air kecil merupakan kondisi yang umum selama masa kehamilan. Soalnya, rahim yang membesar dapat menekan kandung kemih, sehingga menyebabkan ibu hamil jadi sering kencing.

    Beberapa ibu hamil mungkin harus buang air kecil lebih sering saat memasuki trimester pertama dan ketiga, sedangkan lebih jarang beser selama trimester kedua.

    6. Nyeri Kandung Kemih

    Sistitis interstisial atau dikenal juga sebagai nyeri kandung kemih, merupakan kondisi kronis yang menyebabkan peradangan di dinding kandung kemih. Hal ini menyebabkan rasa nyeri pada kandung kemih dan daerah pinggul.

    Beberapa orang yang mengidap kondisi ini sering merasakan ingin kencing, tapi hanya sedikit air seni yang keluar. Sayangnya, belum diketahui secara pasti apa penyebab munculnya sistitis interstisial.

    7. Hiperkalsemia

    Hiperkalsemia merupakan kondisi ketika kadar kalsium dalam darah lebih tinggi dari normal, yakni di atas 10,4 mg/dL. Salah satu gejala seseorang yang mengidap hiperkalsemia adalah terlalu sering buang air kecil.

    Adapun sejumlah gejala lain dari hiperkalsemia, di antaranya:

    Rasa haus yang berlebihSakit perutMual dan muntahSembelitNyeriTulang dan otot yang melemahDenyut nadi cepat atau tidak teraturKebingungan, kelelahan, dan depresi.Cara Mengatasi Beser

    Mengutip laman WebMD, untuk mengatasi beser perlu diketahui penyebabnya terlebih dahulu. Misalnya, jika disebabkan oleh diabetes maka pengobatan akan melibatkan pengendalian kadar gula darah.

    Selain itu, ada sejumlah cara lain untuk mengatasi sering buang air kecil, yaitu:

    1. Pelatihan Kandung Kemih

    Cara ini melibatkan peningkatan interval antara penggunaan kamar mandi selama kurang lebih 12 minggu. Cara ini membantu melatih kandung kemih untuk menahan kencing lebih lama dan buang air kecil lebih jarang.

    2. Latihan Kegel

    Latihan ini dapat membantu memperkuat otot-otot di sekitar kandung kemih dan uretra. Fungsinya untuk meningkatkan kontrol kandung kemih serta mengurangi keinginan untuk kencing. Latihan ini membutuhkan waktu selama lima menit dan dilakukan sebanyak tiga kali sehari.

    3. Memantau Asupan Minuman

    Disarankan untuk minum air yang cukup agar dapat mencegah sembelit dan urine yang berlebih. Selain itu, hindari minum air sebelum tidur karena menyebabkan buang air kecil di malam hari.

    4. Modifikasi Pola Makan

    Cobalah untuk menghindari makanan yang dapat mengiritasi kandung kemih atau punya efek diuretik, seperti kafein, alkohol, dan minuman berkarbonasi. Penting juga untuk mengkonsumsi makanan berserat tinggi karena sembelit bisa memperburuk gejala sindrom kandung kemih.

    Itulah tujuh penyebab seseorang mengalami beser dan cara mengatasinya. Semoga membantu detikers!

    (ilf/fds)

  • 12 Cara Menghilangkan Nyeri Asam Urat dengan Cepat dan Alami

    12 Cara Menghilangkan Nyeri Asam Urat dengan Cepat dan Alami

    Jakarta

    Penyakit asam urat (gout) merupakan masalah kesehatan yang dipicu tingginya kadar asam urat atau uric acid di dalam darah. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa nyeri hebat bagi pengidapnya.

    Kadar asam urat tinggi bisa menyerang beberapa bagian tubuh, seperti jempol kaki, pergelangan kaki, jari, pergelangan tangan, lutut, hingga siku. Hal itu membuat pengidapnya merasa tidak nyaman untuk beraktivitas sehari-hari karena memicu rasa kaku dan bengkak.

    Penyakit asam urat bisa disembuhkan dengan mengkonsumsi obat-obatan medis. Selain itu, ada juga sejumlah cara alami untuk meredakan asam urat tinggi.

    Lantas, bagaimana cara menghilangkan nyeri asam urat secara alami? Simak penjelasannya dalam artikel ini.

    Cara Menghilangkan Nyeri Asam Urat Secara Alami

    Mengutip laman Medical News Today, sebenarnya tidak ada obat yang benar-benar bisa menghilangkan asam urat. Sebab, asam urat adalah senyawa yang diproduksi tubuh untuk mengurai purin.

    Purin sendiri merupakan zat alami yang memiliki berbagai fungsi, seperti mengatur pertumbuhan sel dan menyediakan energi. Dalam kondisi normal, asam urat akan larut dalam darah dan dikeluarkan oleh urine.

    Jika kadar asam urat tinggi dapat menyebabkan pembentukan kristal di sendi. Hal itu yang dapat memicu peradangan sehingga akan mengeluhkan gejala nyeri yang mengganggu dan bengkak di sendi.

    Jika detikers punya riwayat asam urat tinggi, berikut sejumlah cara alami untuk menghilangkan nyeri asam urat dengan cepat:

    1. Air Putih

    Cara yang pertama adalah dengan perbanyak mengkonsumsi air putih setiap hari. Dengan meningkatkan konsumsi cairan maka dapat merangsang ginjal untuk melepas kelebihan cairan di tubuh lewat urine, sehingga dapat mengurangi pembengkakan pada pengidap asam urat.

    Menurut Badan Pangan dan Gizi, wanita dianjurkan minum setidaknya 2 liter air putih sehari dan pria membutuhkan sebanyak 3 liter air putih per hari.

    2. Lidah Buaya

    Selain untuk perawatan kulit dan wajah, lidah buaya ternyata bisa dimanfaatkan untuk menghilangkan nyeri asam urat. Sebab, lidah buaya punya sifat antiinflamasi dan analgesik yang dapat membantu meredakan peradangan nyeri dan asam urat.

    Cara pakainya juga mudah, cukup mengoleskan gel lidah buaya ke bagian tubuh yang nyeri asam urat. Bisa juga diolah menjadi minuman jus yang menyehatkan.

    3. Daun Sirsak

    Tak hanya buahnya yang kaya manfaat, daun sirsak juga dapat dimanfaatkan sebagai obat alami untuk meredakan nyeri asam urat. Daun ini mengandung senyawa aktif seperti acetogenin yang memiliki sifat antiinflamasi, sehingga diyakini dapat membantu mengurangi gejala asam urat.

    Daun sirsak bisa diolah dengan cara direbus. Setelah matang, air rebusan daun sirsak bisa diminum secara teratur hingga asam urat mulai mereda.

    4. Daun Salam

    Selain daun sirsak, daun salam bisa menjadi pilihan alternatif untuk menghilangkan nyeri asam urat. Kandungan senyawa antiinflamasi dan antioksidan dalam daun ini diyakini dapat membantu mengurangi peradangan sekaligus melancarkan aliran darah.

    Sama halnya dengan daun sirsak, kamu bisa mengolah daun salam dengan cara direbus. Jika sudah matang, air rebusan daun salam bisa dikonsumsi secara rutin.

    5. Kunyit

    Cara berikutnya adalah dengan mengkonsumsi kunyit. Rempah-rempah yang satu ini mengandung kurkumin yang bersifat antiinflamasi, sehingga dapat membantu meredakan peradangan dan nyeri yang disebabkan oleh asam urat.

    Cara menggunakannya juga mudah, kamu bisa menambahkan kunyit ke dalam hidangan masakan. Selain itu, detikers juga bisa mengkonsumsi suplemen kunyit yang mengandung kurkumin.

    6. Air Lemon

    Selain menyegarkan tubuh, minum air lemon secara rutin dipercaya dapat meredakan nyeri asam urat. Sebuah studi yang dipublikasikan BMJ Journal pada 2015 mengungkapkan, minum jus lemon yang dicampur dua liter air setiap hari dapat mengurangi nyeri akibat peradangan asam urat serta menetralkan kadarnya.

    Penelitian dari Science Direct pada 2017 juga menemukan hal yang sama. Mengkonsumsi segelas air lemon segar secara rutin selama enam minggu dapat mengurangi nyeri bagi pengidap gout.

    7. Kurangi Berat Badan

    Dilansir Mayo Clinic, mengurangi berat badan dapat mencegah kadar asam urat tinggi. Sebab, berat badan berlebih bisa meningkatkan risiko terkena gout.

    Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengurangi kalori dan menurunkan berat badan bisa mengurangi kadar asam urat serta mencegah terserang gout. Selain itu, menurunkan berat badan juga mengurangi tekanan pada sendi.

    8. Jus Ceri

    Jus ceri mengandung vitamin C tinggi yang dapat mendorong asam urat keluar lewat urine. Selain itu, efek sampingnya lebih kecil dibandingkan dengan sejumlah obat medis yang tersedia untuk meredakan nyeri asam urat.

    Penelitian yang diterbitkan oleh National Institute of Health pada Maret 2020 mengungkapkan, satu studi crossover kasus observasional konsumsi ceri dikaitkan dengan penurunan risiko serangan asam urat berulang.

    Namun, jus ceri berpotensi meningkatkan risiko batu ginjal. Jadi, pengidap gangguan ginjal perlu berhati-hati jika ingin meminumnya.

    9. Kompres Es Batu

    Apabila nyeri asam urat tidak terlalu parah, coba lakukan kompres es batu pada bagian sendi yang sakit. Cara ini dilakukan untuk mengurangi peradangan sekaligus meredakan nyeri.

    Bungkus es batu dengan handuk tipis dan tempelkan pada sendi sekitar 20 menit. Namun, jika punya riwayat masalah saraf akibat diabetes atau penyebab lainnya, tidak disarankan untuk kompres es batu.

    10. Menopang Sendi

    Menopang sendi disebut dapat mengurangi tekanan sekaligus mengatasi nyeri asam urat. Jika jempol kaki terkena serangan asam urat, cobalah untuk menyandarkannya di atas bantal atau bangku.

    Metode ini disebut mampu mengarahkan aliran darah serta cairan menjauh dari sendi dan kembali ke jantung.

    11. Hindari Makanan Berpurin Tinggi

    Ketika kadar asam urat tinggi, sebaiknya hindari sejumlah makanan yang punya purin tinggi, seperti daging merah, jeroan, sarden, hingga hidangan laut.

    Dilansir WebMD, makanan yang mengandung purin tinggi dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Sebagai penggantinya, kamu bisa konsumsi makanan daging rendah lemak, produk susu rendah lemak, dan kacang-kacangan seperti buncis.

    12. Rileks

    Agar penyakit asam urat tidak semakin parah, cobalah untuk tetap rileks sebisa mungkin. Soalnya, stres yang berlebih dapat memperparah gout.

    Meskipun sumber stres tidak bisa dihilangkan sepenuhnya, kamu bisa melakukan berbagai upaya agar tetap tenang, seperti meditasi atau istirahat yang cukup.

    Itulah 12 cara alami untuk menghilangkan nyeri asam urat dengan cepat. Semoga membantu detikers!

    (ilf/fds)

  • Sederet Manfaat Jalan Kaki Setelah Makan, Cukup Dilakukan 2 Menit

    Sederet Manfaat Jalan Kaki Setelah Makan, Cukup Dilakukan 2 Menit

    Jakarta

    Jalan kaki setelah makan menawarkan banyak manfaat kesehatan bagi tubuh. Tidak perlu lama-lama, cukup dua menit saja manfaat tersebut sudah bisa didapatkan.

    Dikutip dari Times of India, jalan kaki santai atau intensitas ringan setelah makan dapat membantu seseorang melawan penyakit jantung dan diabetes.

    Sebagai informasi, tepat setelah makan, umumnya kadar gula darah akan melonjak. Terutama jika makanan yang dikonsumsi kaya karbohidrat. Lonjakan ini membutuhkan insulin untuk bekerja dan memindahkan gula itu ke sel-sel darah.

    Jika seseorang hanya bermalas-malasan setelah makan, seperti duduk, bermain HP, atau menonton TV, maka otot akan menjadi tidak aktif dan membutuhkan waktu lama untuk menurunkan kadar gula darah.

    Penelitian menunjukkan bahwa hanya dengan berjalan kaki ringan selama dua menit setelah makan dapat menurunkan kadar gula darah pasca-makan secara drastis.

    Penelitian yang diterbitkan dalam Sport Medicine pada tahun 2022 tersebut menganalisis beberapa uji coba dan menyimpulkan bahwa orang yang berjalan kaki sebentar (2-5 menit) memiliki kadar gula darah yang lebih rendah dibandingkan mereka yang hanya bermalas-malasan.

    Ini karena saat berjalan, otot-otot kaki akan mulai berkontraksi dan memaksa tubuh untuk menggunakan glukosa yang beredar di dalam darah. Jalan kaki setelah makan juga membuat seseorang berenergi dan menghindari kembung.

    Rutin melakukan jalan kaki setelah makan, juga berarti menurunkan risiko diabetes dan penyakit jantung. Ketika gula darah tidak terkendali, ini akan mempengaruhi pembuluh darah, tekanan darah, dan kesehatan sistem kardiovaskular.

    Semakin banyak gula yang beredar secara tidak perlu, maka risiko kerusakan pada arteri akan meningkat. Jalan santai pasca-makan bisa membantu menurunkan tekanan darah, mengurangi trigliserida, dan meningkatkan sirkulasi.

    Jalan kaki ini bisa dimulai dalam 60 hingga 90 menit setelah makan, tetapi idealnya lebih cepat. Berjalan selama 10-15 menit tentu lebih baik, namun 2 menit masih jauh lebih baik daripada tidak sama sekali.

    (dpy/suc)

  • Diabetes Tipe 5 Resmi Diakui Secara Medis, Ini Ciri-ciri Pengidapnya

    Diabetes Tipe 5 Resmi Diakui Secara Medis, Ini Ciri-ciri Pengidapnya

    Jakarta

    Diabetes tipe 5 akhirnya secara resmi diakui sebagai bentuk penyakit yang berbeda oleh Federasi Diabetes Internasional atau International Diabetes Federation (IDF).

    Diabaikan selama puluhan tahun dalam penelitian, dan sering salah didiagnosis, butuh waktu lama bagi diabetes tipe 5, yang disebabkan oleh penurunan produksi insulin akibat kekurangan gizi, untuk mendapatkan pengakuan resmi.

    Diabetes tipe 5 adalah bentuk diabetes yang menyerang remaja dan dewasa muda yang kurus dan kurang gizi di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

    Dr Nihal Thomas, profesor endokrinologi di Christian Medical College, Vellore, merupakan salah satu anggota Kelompok Kerja Diabetes Tipe 5. Ia mengatakan kepada The Indian Express bahwa penyakit tersebut menyebabkan sel-sel beta pankreas berfungsi secara tidak normal, sehingga menyebabkan produksi insulin tidak mencukupi.

    Hal ini berbeda dengan diabetes tipe 2, yang terjadi akibat resistensi insulin. Sementara pankreas terus memproduksi insulin, tubuh tidak merespons hormon tersebut dengan benar.

    Istilah diabetes ‘Tipe 5’ diperkenalkan dan didukung oleh Prof Peter Schwarz, presiden IDF, pada bulan Januari tahun ini. Pada tanggal 7 April, istilah ini secara resmi diakui pada Kongres Diabetes Dunia ke-75 di Bangkok, Thailand.

    Meski demikian, ini bukanlah penyakit baru. Penyakit ini pertama kali dilaporkan di Jamaika pada awal tahun 1955 dengan sebutan diabetes tipe J. Pada tahun 1985, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan kondisi ini sebagai diabetes melitus yang berhubungan dengan kekurangan gizi.

    Namun klasifikasi ini dihapus pada tahun 1999 karena kurangnya bukti hubungan sebab akibat dengan kekurangan gizi, yang merupakan salah satu ciri pasti dari apa yang sekarang dikenal sebagai diabetes tipe 5.

    Penyakit ini kemudian dilaporkan di banyak negara, seperti India, Sri Lanka, Bangladesh, Uganda, Ethiopia, Rwanda, dan Korea, sebagian besar di belahan bumi selatan. Saat ini, penyakit ini diperkirakan menyerang 25 juta orang di seluruh dunia.

    Pengakuan resminya muncul berdasarkan penelitian terkini, yang telah membawa perhatian baru terhadap dampak kekurangan gizi pada perkembangan pankreas dan fungsi insulin, khususnya pada individu dengan gizi buruk di masa kanak-kanak dan awal dewasa.

    Ciri-ciri Diabetes Tipe 5

    Menurut Dr Thomas, bentuk diabetes unik yang ditemukan pada orang India Asia ini tidak memiliki bukti penyebab autoimun atau genetik. Individu yang terkena diabetes tipe 5 biasanya memiliki indeks massa tubuh (IMT) yang lebih rendah, bahkan kurang dari 18,5 kg/m2.

    “Dibandingkan dengan yang dilaporkan dalam penelitian India sebelumnya. Sekresi insulin sangat berkurang, jauh lebih rendah dibandingkan diabetes Tipe 2 pada umumnya dan sedikit di atas kadar yang terlihat pada Diabetes Tipe 1,” katanya.

    “Pemindaian tubuh juga menunjukkan persentase lemak tubuh yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan kasus diabetes tipe 2. Selain itu, asupan protein, serat, dan zat gizi mikro esensial dari makanan juga sangat rendah,” imbuh Dr Thomas.

    (suc/up)

  • Memahami Arti Protein Urine Positif 1, Apakah Pertanda Buruk?

    Memahami Arti Protein Urine Positif 1, Apakah Pertanda Buruk?

    Jakarta

    Dalam dunia medis, terdapat sebuah istilah yang disebut protein urine positif 1. Istilah itu kerap muncul jika seseorang melakukan tes urine di pusat pelayanan kesehatan.

    Lewat tes urine, kamu dapat mengetahui apakah terdapat kadar protein atau tidak di dalam urine. Pada normalnya, manusia memiliki sangat sedikit kadar protein pada urine.

    Apabila hasil tes urine menunjukkan hasil protein positif 1 (+1), detikers perlu waspada. Sebab, angka tersebut menandakan ada sesuatu yang tidak beres di dalam tubuh.

    Untuk lebih jelasnya, simak pembahasan mengenai hasil tes protein urin positif 1 dalam artikel ini.

    Arti Protein Urine Positif 1

    Adanya kadar protein dalam urine tidak bisa dianggap sebagai hal yang biasa. Sebab, hasil tersebut menunjukkan adanya masalah pada ginjal.

    Mengutip Medline Plus, kadar protein tinggi dalam urine disebut sebagai proteinuria. Protein dapat masuk ke dalam urine manusia jika ginjal tidak berfungsi secara normal.

    Saat ginjal bekerja menyaring darah dan membuang limbah, terdapat filter kecil yang mencegah molekul protein agar tidak meninggalkan tubuh melalui urine. Apabila ditemukan masalah pada ginjal, maka protein bisa bocor dan masuk ke dalam urine.

    Sebenarnya, protein memiliki banyak fungsi penting bagi tubuh, seperti membangun otot dan tulang, mengatur jumlah cairan dalam darah, melawan infeksi, hingga memperbaiki jaringan yang rusak.

    Namun, protein harus tetap berada di dalam darah. Jika masuk ke dalam urine maka protein akan keluar dari tubuh, sehingga dapat membahayakan kesehatan secara menyeluruh.

    Kadar protein yang tinggi di dalam urine selama kurun waktu tertentu merupakan pertanda adanya penyakit ginjal atau kondisi lainnya yang telah merusak sistem penyaring pada ginjal.

    Perlu diketahui, siapa pun bisa terkena proteinuria. Namun, ada sejumlah golongan orang yang mungkin lebih rentan terkena proteinuria, yaitu:

    Berusia 65 tahun ke atasMemiliki anggota keluarga yang punya riwayat penyakit ginjalPengidap diabetes atau kondisi lainnya yang mempengaruhi ginjal.

    Kasus proteinuria disebut relatif umum terjadi. Sekitar 6,7% penduduk di Amerika Serikat mengidap proteinuria. Kondisi ini untungnya tidak menular, tetapi seseorang lebih mungkin mengidap proteinuria jika terdapat anggota keluarga yang pernah mengalaminya.

    Apakah Adanya Protein dalam Urine jadi Masalah Serius?

    Mengutip situs Cleveland Clinic, kondisi ini menjadi masalah serius. Sebab, proteinuria dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung dan kardiovaskular.

    Dalam beberapa kasus, adanya kadar protein dalam urine bisa menandakan gejala awal penyakit ginjal kronis atau chronic kidney disease (CKD). Meski begitu, seseorang dapat mengidap CKD dan memiliki kadar protein normal dalam urine.

    Selain itu, diabetes dan tekanan darah tinggi atau hipertensi juga dapat merusak fungsi ginjal. Kedua masalah kesehatan tersebut merupakan penyebab paling umum dari penyakit ginjal.

    Gejala Awal Proteinuria

    Sebagian orang mungkin tidak mengalami gejala apa pun pada tahap awal proteinuria. Pada tahapan berikutnya, gejala yang muncul mungkin meliputi:

    Pembengkakan di wajah, perut, kaki, atau pergelangan kakiLebih sering buang air kecilSesak napasKelelahanMual dan muntahHilangnya nafsu makanKram otot di malam hariBengkak di sekitar mata, terutama saat pagi hariAir seni berbusa.

    Gejala-gejala di atas merupakan gejala penyakit ginjal kronis. Apabila detikers merasakan sejumlah gejala tersebut, segera pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

    Penyebab Protein dalam Urine

    Mengutip situs WebMD, ada sejumlah hal umum yang dapat menyebabkan proteinuria, di antaranya:

    DehidrasiPeradanganTekanan darah rendahDemamAktivitas yang beratStresBatu ginjal.

    Selain itu, ada beberapa kondisi serius yang dapat menyebabkan proteinuria, meliputi:

    Gangguan sistem kekebalan tubuh seperti lupusPeradangan ginjal (glomerulonefritis)Kanker darah (multiple myeloma)PreeklamsiaPenumpukan protein di organ tubuhHemolisis intravaskular, suatu kondisi ketika sel darah merah pecah di pembuluh darahKanker ginjalGagal jantung.

    Demikian penjelasan mengenai hasil protein urine positif 1 yang disebut juga sebagai proteinuria. Semoga dapat membantu detikers!

    (ilf/fds)

  • Diabetes Tipe 5 Kini Diakui Secara Medis, Ancaman Baru yang Mengintai Usia Muda

    Diabetes Tipe 5 Kini Diakui Secara Medis, Ancaman Baru yang Mengintai Usia Muda

    Jakarta

    Jenis diabetes baru yang tidak terkait dengan obesitas tetapi dengan kekurangan gizi telah diakui secara resmi, beberapa dekade setelah pertama kali diidentifikasi di negara-negara berkembang.

    Federasi Diabetes Internasional atau International Diabetes Federation (IDF) telah secara resmi mengakui kondisi tersebut sebagai diabetes tipe 5 atau diabetes pada usia muda atau Maturity Onset Diabetes of the Young (MODY).

    Bentuk diabetes langka ini diperkirakan menyerang sekitar 25 juta orang di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh rendahnya produksi insulin akibat kekurangan gizi, terutama di kalangan remaja dan dewasa muda yang kurus dan kurang gizi di rumah tangga berpenghasilan rendah dan menengah.

    Diabetes tipe 5 diakui secara resmi setelah pemungutan suara yang diadakan pada tanggal 8 April 2025 di Kongres Diabetes Dunia IDF di Bangkok, Thailand. Langkah ini diambil setelah bertahun-tahun perdebatan tentang klasifikasinya.

    Meredith Hawkins, profesor kedokteran di Albert Einstein College of Medicine, menjelaskan bahwa diabetes yang berhubungan dengan kekurangan gizi secara historis sangat kurang terdiagnosis dan kurang dipahami.

    “Pengakuan IDF terhadap penyakit ini sebagai diabetes tipe 5 merupakan langkah penting dalam meningkatkan kesadaran terhadap masalah kesehatan yang sangat menghancurkan bagi banyak orang,” katanya dikutip dari diabetes.co.uk.

    Diabetes tipe 5 merupakan bentuk penyakit yang diwariskan dan biasanya berkembang pada masa remaja atau awal dewasa akibat mutasi genetik yang diwariskan dari orang tua kepada anak. Jika salah satu orang tua membawa gen yang terpengaruh, anak-anak mereka memiliki peluang 50 persen untuk mewarisinya.

    Kondisi ini tidak terkait dengan obesitas atau gaya hidup. Para ahli memperkirakan bahwa MODY dapat memengaruhi hingga 25 juta orang di seluruh dunia, terutama pria muda di Asia dan Afrika dengan indeks massa tubuh di bawah 19 kg/m².

    Nihal Thomas, profesor endokrinologi di Christian Medical College di India dan anggota Kelompok Kerja Diabetes Tipe 5, mengatakan kondisi tersebut menyebabkan fungsi sel beta pankreas tidak normal, yang menyebabkan produksi insulin tidak mencukupi.

    “Karena kurangnya pengakuan formal, kondisi ini kurang diteliti dan salah didiagnosis,” tuturnya.

    MODY pertama kali didokumentasikan di Jamaika pada tahun 1955. Tiga dekade kemudian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikannya sebagai diabetes melitus terkait kekurangan gizi tetapi menghapus klasifikasi tersebut pada tahun 1999 karena tidak cukup bukti.

    (suc/up)

  • Hari Diabetes Nasional: Memahami Diabetes sebagai Penyakit Kronis dan Komplikasi yang Bisa Muncul – Halaman all

    Hari Diabetes Nasional: Memahami Diabetes sebagai Penyakit Kronis dan Komplikasi yang Bisa Muncul – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di Indonesia, Hari Diabetes Nasional diperingati setiap tanggal 18 April.

    Diabetes adalah penyakit yang disebut sebagai ibu dari segala penyakit karena risiko komplikasi yang ditimbulkannya. 

    Menurut data International Diabetes Federation (IDF), pada tahun 2021 Indonesia berada di urutan kelima dunia dengan kasus diabetes terbanyak, yakni sebanyak 19,5 juta.

    Umumnya pasien penyakit ini tidak dapat disembuhkan. Akan tetapi, pola makan, gaya hidup, dan pengobatan yang tepat bisa mengendalikan kadar gula darah dan mencegah komplikasi yang mungkin timbul.

    Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Metabolik Endokrin dan Diabetes, Eka Hospital BSD Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo, Sp.PD-KEMD, FINASIM, FACE mengatkan diabetes melitus (DM) adalah penyakit kronis. 

    “Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat penyakit kronis adalah kondisi yang berlangsung selama satu tahun atau lebih dan membutuhkan penanganan medis atau perubahan pola hidup ataupun keduanya,” ungkapnya, Jumat (18/5/2025). 

    Menurut American Diabetes Association (ADA), diabetes adalah kelompok kelainan metabolisme glukosa dalam darah akibat kekurangan insulin secara relatif atau absolut.

    Insulin sendiri adalah hormon yang membantu mengatur kadar glukosa dalam darah. 

    Dengan insulin yang cukup, glukosa yang ada dalam darah dapat masuk ke sel tubuh untuk kemudian diubah menjadi energi.

    Namun, ketika terjadi kekurangan insulin baik secara relatif maupun absolut tubuh, glukosa yang telah diserap dan ada di dalam darah akan menetap.

    Diabetes merupakan kondisi yang tidak dapat disembuhkan.

    Target tatalaksana diabetes yang hendaknya dicapai adalah kondisi terkontrol dan dengan target yang sifatnya individual. 

    Artinya, perubahan pola hidup dan pengunaan obat perlu disesuaikan dengan kondisi masing-masing individual dengan tujuan optimalisasi kualitas hidup dan pencegahan komplikasi.

    Dengan disiplin yang baik, Anda mungkin saja bisa menjaga kadar gula darah tetap normal hanya dengan menjaga pola makan dan olahraga, tanpa obat.

    Komplikasi akibat diabetes yang tidak terkontrol

    Ada alasan diabetes disebut sebagai ibu dari segala penyakit. Sebab, komplikasi yang dapat terjadi memang benar dapat melibatkan hampir seluruh bagian tubuh.

    Pada orang dewasa, kadar gula darah normal saat puasa adalah di bawah 100 mg/dL atau memiliki nilai HbA1C di bawah 5,7 persen.

    Glukosa yang terus berada dalam aliran darah akan terus terbawa ke seluruh organ dan dapat merusak pembuluh darah dan organ sehingga akan menyebabkan komplikasi.

    Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat diabetes antara lain sebagai berikut.

    • Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler), seperti serangan jantung, stroke, dan aterosklerosis.

    • Diabetik neuropati, yaitu kerusakan saraf akibat diabetes yang ditandai dengan sensasi kesemutan, mati rasa, atau terbakar. Biasanya biasanya bermula di ujung jari kaki dan tangan.

    • Disfungsi ereksi akibat kerusakan saraf yang berada di penis.

    • Nefropati diabetik, yaitu kerusakan ginjal yang terjadi akibat rusaknya pembuluh darah dan sistem saraf di glomerulus dan menyebabkan fungsi filtrasi ginjal gagal.

    • Retinopati diabetes, yaitu kerusakan saraf yang mata yang terjadi akibat diabetes dan dapat berujung pada kebutaan.

    • Penyakit pembuluh darah tepi, penyumbatan pada pembuluh darah yang biasanya terjadi pada pembuluh darah kaki akan menyebabkan aliran darah ya buruk pada kaki.

    Jika terjadi luka, penyembuhan jaringan akan terhambat dan jika terjadi terus menerus akan mengakibatkan kematian jaringan. Hal ini bisa berujung pada amputasi kaki.

    • Masalah kulit. Kadar gula darah yang tinggi menyebabkan Anda juga memiliki masalah pada kulit, termasuk di area kelamin. Infeksi jamur adalah yang paling sering terjadi.

    • Penyakit Alzheimer. Penyakit Alzheimer terjadi karena diabetes tipe 2 yang tidak dikendalikan dapat merusak saraf di otak.

    Pemeriksaan rutin untuk diabetes

    Di Indonesia, Hari Diabetes Nasional diperingati setiap tanggal 18 April. Ini adalah sebuah momen yang dibuat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan diabetes.

    Mulai dari pencegahan, gejala, diagnosis dini, pengelolaan diabetes, hingga gaya hidup sehat bisa membantu mencegah sekaligus mengendalikan kondisi ini.

    Apabila memiliki faktor risiko diabetes, seperti kelebihan berat badan, riwayat diabetes dalam keluarga, atau pola makan yang tidak sehat, Anda perlu mewaspadai beberapa gejala diabetes, seperti:

    • Haus berlebihan dan mulut kering

    • Sering buang air kecil

    • Merasa selalu lapar

    • Mengalami penurunan berat badan tanpa sebab

    • Kelelahan

    • Kesemutan atau mati rasa pada jari tangan dan kaki

    • Luka yang sulit sembuh

    • Infeksi jamur pada kulit dan kelamin yang berulang

    Apabila memiliki gejala tersebut atau tidak memilikinya tapi mempunyai riwayat diabetes, mungkin perlu melakukan beberapa pemeriksaan untuk mendiagnosis awal diabetes, seperti pemeriksaan gula darah rutin, yang meliputi:

    • Tes HbA1C

    • Tes gula darah puasa

    • Tes gula darah sewaktu

    • Tes gula darah 2 jam setelah makan

    Jika memiliki riwayat diabetes dalam keluarga, tanyakan pada dokter seberapa sering perlu menjalani pemeriksaan rutin untuk diabetes.

    Selain itu, jangan lupa untuk melakukan kontrol secara rutin jika memiliki diabetes, termasuk jika kadar gula darah sudah berangsur normal. 

    “Ikuti selalu saran dokter terkait pengendalian diabetes sebab ini adalah kondisi kronis yang membutuhkan perhatian medis secara berkelanjutan.Terlebih, diabetes kadang tidak menimbulkan gejala sampai ia menyebabkan komplikasi,” kata Sidartawan.

  • 10 Cara Alami Mengatasi Lemah Syahwat, Konsumsi Bayam hingga Jeruk

    10 Cara Alami Mengatasi Lemah Syahwat, Konsumsi Bayam hingga Jeruk

    Jakarta

    Lemah syahwat atau impotensi merupakan salah satu masalah penting bagi pria. Namun jangan khawatir, lemah syahwat masih bisa diatasi dengan sejumlah cara alami yang aman bagi kesehatan.

    Sebagai informasi, lemah syahwat adalah gangguan disfungsi ereksi yang cukup umum terjadi pada pria. Kondisi ini dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan diri dan bikin tidak nyaman saat berhubungan intim.

    Dilansir situs Cleveland Clinic, lebih dari 50% pria di seluruh dunia dengan rentang usia antara 40-70 tahun mengalami lemah syahwat. Angka tersebut mungkin bisa lebih tinggi karena banyak pria yang tidak segera mengatasi disfungsi ereksi karena malu.

    Jika kamu mengalami hal tersebut, jangan khawatir. Sebab, disfungsi ereksi masih bisa diatasi dengan melakukan sejumlah cara alami. Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.

    Cara Alami Mengatasi Lemah Syahwat

    Dilansir Health Central, sebuah penelitian menunjukkan bahwa kualitas makanan yang dimakan dapat menunda atau mencegah munculnya disfungsi ereksi. Jadi, daripada harus minum obat-obatan kimia yang bisa menimbulkan efek samping, lebih baik mencoba cara alami dalam mengatasi lemah syahwat.

    Untuk lebih jelasnya, simak cara alami mengatasi lemah syahwat di bawah ini:

    1. Semangka

    Cara yang pertama adalah dengan mengkonsumsi semangka. Sebab, semangka mengandung senyawa bernama citrulline yang dipercaya baik untuk kesehatan fungsi ereksi.

    Selain itu, citrulline dalam semangka juga dapat memperlebar dan melemaskan pembuluh darah. Hal ini baik untuk sirkulasi darah agar mengalir lancar ke penis saat ereksi.

    2. Jeruk dan Blueberry

    Jeruk dan blueberry merupakan buah yang mengandung flavonoid, yakni sejenis antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas di dalam tubuh. Tak hanya itu, flavonoid juga dapat melancarkan aliran darah di tubuh, salah satunya ke bagian penis agar ereksi dapat bertahan lama.

    Sebuah studi yang dilakukan oleh Harvard TH Chan School of Public Health dan University of East Anglia mengungkapkan, konsumsi makanan yang mengandung flavonoid dapat meminimalisir risiko disfungsi ereksi.

    3. Ikan Salmon

    Kandungan vitamin D pada ikan salmon memiliki sejumlah manfaat bagi tubuh, salah satunya membantu mengatasi lemah syahwat. Soalnya, vitamin D dapat mencegah disfungsi endotel pada penis, yakni suatu kondisi di mana arteri dan pembuluh darah tidak mampu mengalirkan darah dengan lancar.

    Sebagai informasi, tubuh yang kekurangan vitamin D juga menjadi salah satu faktor pria mengalami lemah syahwat. Maka dari itu, rutin mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin D agar tubuh tetap sehat.

    4. Bayam

    Sayuran hijau yang satu ini kaya akan oksida nitrat yang baik untuk kesehatan fungsi ereksi penis. Mengkonsumsi bayam secara rutin dipercaya dapat melebarkan arteri di dalam tubuh, sehingga aliran darah ke seluruh tubuh menjadi lancar, termasuk juga ke penis.

    5. Kacang-kacangan

    Mengkonsumsi kacang-kacangan bisa jadi pilihan alternatif untuk mengatasi lemah syahwat. Senyawa katekin dan epikatekin dalam kacang-kacangan diyakini bisa membentuk salah satu bagian dari flavonoid.

    Dengan begitu, kacang-kacangan dapat membantu menurunkan disfungsi ereksi. Tak hanya itu, mengkonsumsi kacang-kacangan secara rutin juga turut meningkatkan produksi asam nitrat.

    6. Ginseng

    Cara berikutnya untuk mengatasi lemah syahwat adalah dengan mengkonsumsi ginseng. Zat kimia tertentu yang ada di dalam tanaman ini dapat meningkatkan relaksasi otot polos tubuh, sehingga membantu menghasilkan ereksi.

    Mengutip laman Medical News Today, sebuah studi pada 2012 mengungkapkan bahwa ekstrak ginseng dapat membantu mengobati disfungsi ereksi ringan hingga sedang. Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi hal tersebut.

    7. Olahraga

    Rutin berolahraga ternyata dapat membantu pria mengatasi serta mencegah lemah syahwat. Sebuah penelitian di 2018 menunjukkan, pria yang rutin berolahraga minimal 40 menit sehari atau 4 kali dalam seminggu dapat mencegah disfungsi ereksi.

    Ada beberapa jenis olahraga yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kesehatan sistem reproduksi, yaitu

    JoggingBerlariJalan cepatBersepedaRenang.

    8. Istirahat yang Cukup

    Dilansir Healthline, tidur yang cukup di malam hari dapat membantu mencegah disfungsi ereksi. Sebuah studi yang dilakukan pada 2017 mengungkapkan, pria yang bekerja shift malam dan punya kualitas tidur yang buruk memiliki risiko disfungsi ereksi lebih tinggi.

    Sebab, kurang tidur dapat menurunkan kadar testosteron yang turut berimbas pada disfungsi ereksi. Jika masalah kurang tidur tak segera diatasi, hal ini membuatmu lebih mudah terserang berbagai penyakit seperti diabetes dan darah tinggi.

    9. Berhenti Merokok

    Apabila kamu seorang perokok aktif, mungkin jadi salah satu penyebab mengalami lemah syahwat. Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa merokok bisa merusak pembuluh darah dan menghambat aliran darah ke penis untuk bisa ereksi.

    Selain itu, merokok juga dapat mengurangi jumlah oksida nitrat di dalam tubuh. Padahal, senyawa ini dibutuhkan untuk merelaksasi otot serta meningkatkan aliran darah ke penis agar ereksi bisa bertahan lama.

    10. Kurangi Stres

    Cara yang terakhir untuk mengatasi lemah syahwat adalah dengan mengurangi rasa cemas dan stres. Sebuah studi pada 2019 menunjukkan bahwa stres jadi salah satu pemicu utama lemah syahwat. Studi itu juga menunjukkan stres yang berlebih dapat mempengaruhi testosteron, sehingga bisa memicu disfungsi ereksi.

    Studi lainnya pada 2014 menjelaskan tentang program mengelola stres selama delapan minggu bersamaan dengan pengobatan disfungsi ereksi. Hasilnya, cara tersebut efektif untuk mengatasi lemah syahwat dibandingkan hanya pengobatan medis saja.

    Itulah 10 cara mengatasi lemah syahwat secara alami. Semoga bermanfaat!

    (ilf/fds)

  • Kebiasaan Sepele yang Merusak Ginjal, Hati-hati Cuci Darah di Usia Muda

    Kebiasaan Sepele yang Merusak Ginjal, Hati-hati Cuci Darah di Usia Muda

    Jakarta

    Ginjal memiliki peran penting untuk menyaring limbah, cairan berlebih, dan elektrolit dari darah. Ginjal juga membantu mengatur tekanan darah, memproduksi sel darah merah, serta keseimbangan kalsium dalam tubuh.

    Jika ginjal rusak, kemampuannya untuk menyaring limbah dan menjaga keseimbangan cairan terganggu. Jika sudah parah, bisa berujung ke penyakit gagal ginjal kronis yang berujung dialisis atau cuci darah.

    Berikut ini adalah beberapa pola makan yang dapat memicu kerusakan ginjal:

    1. Konsumsi Makanan Ultra Proses

    Makanan ultra proses mengandung gula, garam, dan lemak yang tinggi. Makanan jenis ini seringkali diberi zat kimia pewarna, perasa, dan pengawet agar rasanya lebih enak dan memperpanjang masa simpan.

    Contoh makanan ultra proses antara lain sosis, roti kemasan, minuman ringan berkarbonasi, dan lain-lain. Konsumsi berlebihan dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan seperti obesitas, penyakit jantung, dan diabetes tipe dua.

    Beberapa penelitian juga menunjukkan makanan ultra proses dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal. Sebuah penelitian di Amerika Serikat pada 14 ribu orang dewasa menemukan mereka yang sering mengonsumsi makanan ultra proses memiliki risiko penyakit ginjal 24 persen lebih tinggi.

    2. Pola Makan Tinggi Garam

    Pola makan tinggi garam (natrium) dapat memicu gangguan ginjal. Ginjal menyaring kelebihan air dari darah, dan untuk itu dibutuhkan keseimbangan natrium dan kalium.

    Konsumsi garam berlebih mengganggu keseimbangan tersebut, sehingga dapat menurunkan fungsi ginjal, meningkatkan tekanan darah, dan membebani kerja ginjal. Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, batas konsumsi garam harian yang dianjurkan adalah 5 gram, atau sekitar 1 sendok teh.

    3. Kurang Minum Air Putih

    Air dibutuhkan ginjal untuk membuang limbah. Kurang minum air putih dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal, terutama saat cuaca panas.

    Urine pekat akibat dehidrasi memiliki kadar mineral dan produk limbah yang tinggi. Kondisi ini meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal dan infeksi saluran kemih. Untuk menjaga fungsi ginjal, dianjurkan minum 1,5-2 liter air per hari.

    4. Terlalu Banyak Konsumsi Alkohol

    Konsumsi alkohol berdampak signifikan pada kesehatan ginjal. Kebiasaan ini membuat ginjal bekerja lebih keras dan dapat meningkatkan tekanan darah, yang dalam jangka panjang berisiko memicu penyakit ginjal jika tidak dikendalikan.

    Selain pola makan, beberapa faktor lain yang dapat memicu kerusakan ginjal antara lain:

    Kurangnya tidur berkualitasBerat badan berlebihanKebiasaan merokokKonsumsi obat-obatan tertentu secara berlebihan

    (avk/kna)