Topik: diabetes

  • Siklus Haid Pada Usia Subur Sebabkan Pembuluh Darah Sehat,Perempuan Muda Jarang Kena Stroke – Halaman all

    Siklus Haid Pada Usia Subur Sebabkan Pembuluh Darah Sehat,Perempuan Muda Jarang Kena Stroke – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Dokter spesialis bedah saraf dr Roslan Yusni Hasan  mengungkapkan, alasan perempuan muda jarang terkena serangan jantung dan penyakit pembuluh darah seperti stroke.

    Pada perempuan siklus menstruasi yang terjadi setiap bulan membuat pembuluh darah menjadi lebih sehat.

    Dengan demikian, kasus stroke pada laki-laki muda lebih sering terjadi bila dibandingkan perempuan.

    “Sangat jarang terjadi, stroke pada usia muda terutama pada perempuan. Pada perempuan, stroke itu pada perempuan itu hampir  tidak melihat, perempuan itu serangan jantung atau stroke pada usia subur.

    Karena pada saat usia subur, siklus mentruasi itu, siklus hormonal setiap bulan yang berganti itu, itu membuat pembuluh darah dan jantung perempuan itu sangat sehat,” kata dia dalam seminar di Jakarta, Sabtu (3/5/2025).

    Dokter yang biasa disapa dokter Ryu ini menjelaskan, angka kejadian stroke pada usia muda yakni usia 28 hari sampai 18 tahun yaitu 13 dari 100 ribu kejadian stroke.

    Semantara pada usia dewasa muda yaitu 18 sampai 49 tahun, angka insiden stroke sekitar 17 dari 100 ribu kejadian.

    “Sehingga memang sangat jarang. Jadi kalau ada yang mengatakan sekarang itu banyak usia muda yang menderita struk, itu sudah dari dulu  ada, tidak dilaporkan,” tutur dia.

    Meski demikian, perempuan muda bisa saja berisiko terkena stroke jika memiliki faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, merokok, atau riwayat keluarga. 

    Selain itu ada faktor risiko lain seperti tekanan darah tinggi selama kehamilan, penggunaan kontrasepsi hormonal.

    Mencegah stroke bisa dengan menerapkan pola hidup sehat, mengelola faktor risiko hipertensi, diabetes, dan obesitas, serta menghindari merokok dan penggunaan obat-obatan terlarang. 

  • Tanda Jantung Bermasalah yang Bisa Muncul di Kaki, Usia Muda Wajib Waspada

    Tanda Jantung Bermasalah yang Bisa Muncul di Kaki, Usia Muda Wajib Waspada

    Jakarta

    Tubuh akan mengeluarkan tanda peringatan jika terdapat masalah di organ tertentu. Salah satu yang bisa dikenali yakni penyakit gagal jantung yang gejalanya bisa terlihat di kaki.

    Gagal jantung merupakan masalah kesehatan yang terjadi ketika jantung terlalu lemah dan tidak berfungsi dengan optimal. Pada kondisi normal, jantung berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh melalui kontraksi dan relaksasi.

    Spesialis jantung dan pembuluh darah dr Susetyo Atmojo, SpJP menuturkan gagal jantung merupakan penyakit kronis yang sangat mungkin dicegah. Namun, dalam banyak kasus, penyakit gagal jantung terlambat terdeteksi sehingga kualitas hidup pasien menjadi sangat rendah.

    Padahal, penyakit gagal jantung bersifat tidak bisa sembuh sepenuhnya dan memerlukan pengobatan seumur hidup.

    “Pasien di Indonesia seringnya terdiagnosa stadium lanjut, padahal irreversibel, kemudian usia pasien di Indonesia relatif lebih muda, makanya kita perlu mengetahui faktor risiko. Gagal jantung itu berdampak pada ekonomi negara, pasien, caregiver, karena pengobatannya seumur hidup,” kata dr Susetyo ketika ditemui awak media di Puskesmas Palmerah, Jakarta Barat, Senin (5/5/2025).

    dr Susetyo mengungkapkan terdapat beberapa gejala gagal jantung yang harus diketahui, salah satunya muncul di kaki. Ia menuturkan pasien gagal jantung biasanya mengalami pembengkakan kaki.

    Ia menambahkan pembengkakan di kaki yang berkaitan dengan gagal jantung biasanya disertai gejala sesak napas dan kelelahan.

    “Gejalanya sesak napas, bengkak pada kaki, terus mudah capek. Misalnya dulu bisa jalan-jalan jauh, terus sekarang kok ngos-ngosan ya. Terus tidur lebih nyaman dengan bantal tinggi karena dada sesak, perut begah atau membesar,” sambungnya.

    Orang yang mengalami gagal jantung biasanya juga mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi. Hal ini diakibatkan pemompaan darah yang tidak maksimal ke otak.

    dr Susetyo mengingatkan bahwa pencegahan gagal jantung sebaiknya dilakukan sebelum gejala muncul. Ia menjelaskan gejala yang muncul biasanya justru menandakan gagal jantung sudah masuk stadium lanjut.

    Apabila seseorang memiliki faktor risiko seperti hipertensi atau diabetes, maka pemeriksaan medis harus segera dilakukan. Ini perlu dilakukan agar kondisi jantung bisa terkontrol dengan baik.

    Adapun berikut ini beberapa faktor risiko kardiovaskular yang sebaiknya diperiksakan ke dokter:

    Hipertensi atau tekanan darah tinggi.Diabetes atau penyakit kencing manis.Obesitas.Malas bergerak.Konsumsi alkohol.Gangguan irama jantung.Hipertiroid.Kadar kolesterol tinggi.

    (avk/kna)

  • Benarkah Kopi Tanpa Gula Mempengaruhi Kadar Gula Darah? Begini Penjelasannya

    Benarkah Kopi Tanpa Gula Mempengaruhi Kadar Gula Darah? Begini Penjelasannya

    Jakarta

    Kopi menjadi salah satu minuman favorit yang dikonsumsi banyak orang sebelum beraktivitas. Selain memberikan energi dan mencegah kantuk, ternyata kopi terutama yang tanpa gula dapat memberikan manfaat untuk kesehatan.

    Efek kafein yang ada di dalam kopi akan berbeda-beda pada setiap orang. Beberapa orang tidak akan mengalami efek yang serius dan memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengalami diabetes tipe 2.

    Namun, beberapa orang dengan diabetes juga diimbau untuk tidak minum kopi secara berlebihan. Pasalnya, kafein dapat berdampak negatif pada sensitivitas insulin di dalam tubuh.

    Kandungan kafein di dalam kopi dapat memberikan efek yang berbeda pada kadar gula darah di dalam tubuh. Dikutip dari Mayo Clinic, orang dewasa sehat yang minum kopi sekitar 3-4 cangkir sehari tidak mengalami perubahan kadar gula darah yang signifikan.

    “Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minum kopi – baik berkafein maupun tanpa kafein – sebenarnya dapat mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2,” kata spesialis endokrinologi Dr Pankaj Shah dari Mayo Clinic.

    Dr Shah mengatakan kafein dapat memengaruhi cara tubuh menggunakan insulin pada pasien diabetes yang bisa menyebabkan gula darah lebih tinggi atau lebih rendah. Untuk beberapa orang dengan diabetes, sekitar 200 miligram kafein dapat menyebabkan perubahan ini.

    “Bagi yang lain, itu mungkin tidak memiliki efek yang signifikan pada gula darah” katanya lagi

    Dikutip dari WebMD, orang dengan diabetes memiliki risiko mengalami peningkatan kadar gula darah sebesar delapan persen atau lebih setelah minum kopi.

    Kafein di dalam kopi akan menurunkan sensitivitas insulin, sehingga sel-sel tubuh tidak dapat menyerap gula dari darah setelah makan atau minum. Dampaknya, kadar gula akan meningkat.

    Namun, efek ini akan berbeda pada setiap orang, sehingga diimbau untuk rutin memeriksakan kadar gula darah tubuh, khususnya sebelum dan sesudah minum kopi pahit atau kopi hitam tanpa gula.

    Bagi yang mengalami peningkatan atau penurunan kadar gula darah yang signifikan setelah minum kopi pahit, diimbau untuk membatasi konsumsi kafein per hari atau memilih jenis kopi tanpa kafein. Pasalnya, gula darah tinggi yang terjadi terus-menerus dan tidak segera diatasi dapat meningkatkan risiko komplikasi, seperti kerusakan saraf dan penyakit jantung.

    Berapa batas konsumsi kafein yang aman per hari?

    Konsumsi kafein sebanyak 200 mg atau sekitar 1-2 cangkir kopi dapat mempengaruhi kadar gula darah. Tetapi, efek ini akan berbeda pada setiap orang, sehingga perlu memperhatikan reaksi tubuh setelah minum kopi.

    Bagi orang dengan diabetes disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter dan memeriksakan kadar gula darah secara rutin. Hal ini untuk mengetahui efek kafein pada tubuh.

    Ketika kopi yang diminum membuat orang yang mengonsumsinya kesulitan mengatur kadar gula darah, disarankan untuk membatasi atau memilih kopi tanpa kafein.

    (sao/kna)

  • Pria Usia 30-an Kena Gagal Ginjal dan Gagal Jantung, Apa Pemicunya?

    Pria Usia 30-an Kena Gagal Ginjal dan Gagal Jantung, Apa Pemicunya?

    Jakarta

    Seorang pria di Los Angeles, California, Justin Pham, membagikan pengalamannya saat didiagnosis mengidap gagal ginjal dan gagal jantung di usia muda. Pham mengungkapkan fungsi ginjalnya menurun drastis hingga organ tersebut tidak lagi dapat berfungsi secara mandiri pada usia 30 tahun.

    Pham pertama kali mengalami gangguan ginjal saat berusia sembilan tahun, yang mengharuskannya menjalani operasi pengangkatan sebagian ginjal kanan dan kiri. Meski begitu, ia tidak memiliki riwayat penyakit ginjal dalam keluarga.

    Pada saat usia 20-an, Pham mulai mengalami sejumlah gejala seperti kulit gatal, kram kaki pada pagi hari, nyeri perut, muntah, sering buang air kecil di malam hari, urine berbusa, dan sesak napas. Namun, ia mengaku mengabaikan gejala-gejala tersebut karena mengira kondisi itu adalah hal yang wajar.

    “Saya selalu mengira gejalanya adalah sesuatu yang kecil, seperti kulit kering yang membuat saya gatal. Atau saya akan menyalahkan masalah perut pada sesuatu yang saya makan,” tuturnya, kepada Newsweek.

    Kondisi kesehatannya kemudian semakin memburuk, terutama saat ia mulai merasa kehabisan napas dengan cepat. Pham sempat menduga dirinya terinfeksi COVID-19, mengingat kejadian tersebut terjadi pada 2022.

    Setelah menjalani pemeriksaan darah dan tes lanjutan, dokter mendiagnosis Pham mengidap penyakit ginjal kronis stadium 5 atau end-stage kidney disease (ESKD), kondisi ketika ginjal kehilangan seluruh fungsi normalnya. Ia baru menyadari bahwa hipertensi, yang merupakan penyakit turunan dalam keluarganya,penyebab kedua terbesar gagal ginjal setelah diabetes.

    Tak hanya itu, dua tahun setelah diagnosis tersebut, Pham kembali mengalami gejala tambahan seperti pembengkakan di tangan dan kaki, nyeri dada, kelelahan, dan penurunan nafsu makan. Setelah menjalani pemeriksaan lanjutan, ia diketahui juga mengalami gagal jantung.

    “Saat saya mulai mendatangi pusat transplantasi untuk menjalani pengujian lebih lanjut, dokter menemukan gagal jantung; ketika satu organ mulai gagal, organ lain pun ikut gagal.”

    Saat ini, Pham menjalani perawatan Peritoneal Dialysis (PD) selama 10 jam setiap hari. Ia juga masuk dalam daftar tunggu transplantasi ginjal dan dijadwalkan menjalani prosedur medis untuk jantungnya.

    Di tengah kondisinya, Pham tetap berusaha menjaga semangat dan aktif menyuarakan pentingnya kesadaran terhadap kesehatan, khususnya di kalangan anak muda.

    “Saran saya untuk kaum muda adalah selalu menemui dokter dan memikirkan kesehatan Anda. Jangan anggap remeh-hanya karena Anda masih muda bukan berarti hal itu tidak akan terjadi pada Anda,” pungkasnya.

    NEXT: Penjelasan Dokter Terkait Gagal Ginjal Picu Gagal Jantung

    Spesialis nefrologi dari Greenville, Carolina, Amerika Serikat, dr Blake Shusterman, menjelaskan penyakit ginjal sering kali luput dari perhatian karena tidak menunjukkan gejala yang khas. Kondisi inilah yang menyebabkan banyak pasien baru terdiagnosis saat penyakit telah memasuki tahap lanjut.

    Menurutnya, gagal ginjal kronis kerap memicu kondisi medis lain akibat efek domino yang ditimbulkannya. Ia menyebutkan bahwa gagal jantung dan gagal ginjal sering kali terjadi bersamaan karena ginjal berperan penting dalam mengatur keseimbangan garam dan air dalam tubuh

    Ketika fungsi ginjal menurun dan tidak mampu membuang kelebihan zat tersebut secara optimal, cairan dan garam dapat menumpuk, sehingga memberikan tekanan tambahan pada jantung. Penumpukan cairan ini juga dapat menyebabkan peregangan otot jantung, yang meningkatkan risiko terjadinya gagal jantung.

    Ketidakseimbangan elektrolit, seperti tingginya kadar kalium, lanjutnya, juga berkontribusi terhadap gangguan fungsi jantung.

    “Kadar elektrolit yang tidak normal, seperti kadar kalium yang tinggi, dapat menyebabkan masalah jantung pada orang yang menderita penyakit ginjal. Kalium dapat menumpuk dalam darah ketika ginjal tidak menyaring dengan baik,” lanjut dr Shusterman.

    Simak Video “Video: Setengah Juta Warga di Singapura Kena Penyakit Ginjal “
    [Gambas:Video 20detik]

  • Bumbu Dapur yang Bisa Turunkan Kadar Gula Darah untuk Cegah Penyakit Diabetes

    Bumbu Dapur yang Bisa Turunkan Kadar Gula Darah untuk Cegah Penyakit Diabetes

    Jakarta

    Pakar kesehatan mengidentifikasi rempah atau bumbu dapur yang memiliki efek penurun gula darah, yang sebanding dengan obat-obatan yang sering diresepkan untuk individu dengan atau berisiko diabetes tipe 2.

    Rempah atau bumbu dapur yang dimaksud adalah kunyit. Bahan ini memiliki sifat antiinflamasi dan bahan aktif, yakni kurkumin.

    “Kurkumin memiliki sifat anti-diabetes dan efek yang mirip dengan metformin,” kata Dr Eric Berg, DC, seorang ahli dalam diet ketogenik, teknik rendah karbohidrat, dan intermitten fasting.

    Metformin bekerja dengan mengurangi produksi glukosa di liver dan meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, atau hormon penting yang mengatur kadar gula darah.

    Kurkumin pada kunyit juga dapat mengurangi lonjakan gula darah. Bahan itu membantu tubuh memanfaatkan glukosa secara lebih efektif, yang tidak hanya bermanfaat bagi liver tetapi juga otot.

    Kurkumin bekerja menghambat glukoneogenesis hati, proses saat organ tersebut menciptakan glukosa dari sumber non-karbohidrat. Bahan itu juga meningkatkan sensitivitas insulin, yang memungkinkan sel bereaksi lebih terhadap insulin dan menggunakan glukosa dengan cara yang lebih efisien.

    Mengapa Kurkumin Bermanfaat untuk Kadar Gula Darah?

    Diabetes sering dikaitkan dengan peradangan dan stres oksidatif yang terus-menerus. Sifat antiperadangan dan antioksidan kurkumin dapat membantu mengatasi masalah ini.

    Kurkumin berpotensi meningkatkan aktivitas enzim antioksidan, yang selanjutnya mengurangi stres oksidatif dalam model diabetes.

    Dikutip dari Express UK, kurkumin berpotensi meningkatkan sensitivitas insulin dengan meningkatkan produksi protein yang memungkinkan penyerapan glukosa ke dalam sel. Kurkumin dapat membantu mengurangi resistensi insulin, ciri utama diabetes tipe 2.

    Kurkumin atau senyawa yang ada di dalam kunyit itu juga dapat meningkatkan fungsi sel beta, yang penting untuk produksi insulin. Efek penurun glukosa kurkumin diduga terkait dengan kemampuannya untuk:

    Menghambat enzim yang terlibat dalam glukoneogenesis.Meningkatkan ekspresi protein pengangkut glukosa (GLUT4, GLUT2, GLUT3).Mengaktifkan AMPK, enzim yang terlibat dalam metabolisme glukosa.Mengurangi peradangan, yang dapat menyebabkan resistensi insulin.

    Penelitian lain menunjukkan bahwa kurkumin dapat meningkatkan sensitivitas insulin, yang berarti sel-sel tubuh merespons insulin dengan baik, membantu mengatur kadar gula darah. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa kurkumin dapat membantu mencegah atau menunda perkembangan diabetes tipe 2.

    Penelitian yang lebih baru dari Desember 2024 mengatakan bahwa kombinasi metformin dan kurkumin menunjukkan kemanjuran yang unggul dalam meningkatkan profil lipid dan metabolisme glukosa. Dalam hal mengonsumsi metformin dan kurkumin, penelitian menunjukkan bahwa kurkumin memberikan efek antiperadangan yang sinergis dengan metformin tanpa potensi efek samping.

    Selain gula darah, Dr Berg mengungkapkan bahwa rempah tersebut efektif dalam menstabilkan kadar kolesterol.

    “Penelitian telah menunjukkan bahwa kurkumin memiliki manfaat yang mirip dengan statin dan dapat membantu mengurangi kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida,” terangnya.

    Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kurkumin dapat bermanfaat bagi toleransi glukosa dan profil lipid. Dalam sebuah penelitian tahun 2019, kurkumin meningkatkan sensitivitas insulin dan profil lipid pada model tikus diabetes tipe 2.

    (sao/kna)

  • Fakta-fakta Penyakit Diabetes Tipe 5, Penyebab hingga Gejalanya

    Fakta-fakta Penyakit Diabetes Tipe 5, Penyebab hingga Gejalanya

    Jakarta

    International Diabetes Federation (IDF) atau Federasi Diabetes Internasional resmi mengakui diabetes tipe 5 yang terkait dengan kekurangan gizi. Diabetes tipe 5 ini biasanya menyerang remaja dan dewasa muda kekurangan gizi di negara berpenghasilan rendah.

    “Pengakuan IDF terhadap penyakit ini sebagai ‘diabetes tipe 5’ merupakan langkah penting dalam meningkatkan kesadaran akan masalah kesehatan yang sangat merugikan banyak orang,” kata Dr Meredith Hawkins, seorang ahli endokrinologi dan direktur pendiri Global Diabetes Institute di Albert Einstein College of Medicine di New York.

    Berikut fakta-fakta terkait penyakit diabetes tipe 5.

    Apa itu diabetes tipe 5?

    Diabetes tipe 5 merupakan bentuk penyakit langka yang di masa lalu sering salah didiagnosis sebagai diabetes tipe 2, yang dapat dipengaruhi oleh pilihan gaya hidup dan berhubungan dengan ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan insulin yang diproduksinya atau diabetes tipe 1, suatu kondisi autoimun yang mengakibatkan kerusakan sel-sel penghasil insulin.

    Diabetes tipe 5 diperkirakan menyerang 20 hingga 25 juta orang di seluruh dunia, terutama di kawasan seperti Asia dan Afrika. Pengakuan ini menandai momen penting dalam pemahaman diabetes dan bagaimana kondisi tersebut memengaruhi remaja dan dewasa muda yang kurus dan kurang gizi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

    Meskipun diabetes tipe 5 telah diamati selama lebih dari 70 tahun, penyakit ini sebagian besar diabaikan dalam diskusi kesehatan global. Kondisi ini pertama kali diketahui pada pertengahan abad ke-20 dan sering kali salah diklasifikasikan sebagai diabetes tipe 1 atau 2.

    Penyebab diabetes tipe 5

    Nihal Thomas, profesor endokrinologi di Christian Medical College di India dan anggota Kelompok Kerja Diabetes Tipe 5, mengatakan penyakit tersebut menyebabkan sel beta pankreas berfungsi tidak normal, yang menyebabkan produksi insulin tidak mencukupi.

    “Karena kurangnya pengakuan formal, kondisi ini kurang diteliti dan salah didiagnosis,” katanya seperti dikutip oleh The Indian Express.

    Pasien diabetes tipe 5 sering salah didiagnosis mengidap diabetes Tipe 1 meskipun faktanya pemberian insulin yang terlalu banyak dapat berakibat fatal.

    Diabetes tipe 5 juga dikaitkan dengan kekurangan gizi pada orang yang memiliki indeks massa tubuh (IMT) yang sangat rendah, yaitu kurang dari 18,5 kg/m2. Tidak seperti diabetes tipe 2, produksi dan pelepasan glukosa oleh hati ke dalam aliran darah lebih rendah. Pemindaian tubuh menunjukkan persentase lemak tubuh yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan kasus diabetes tipe 2. Selain itu, asupan protein, serat, dan zat gizi mikro esensial dari makanan sangat rendah.

    Gejala diabetes tipe 5

    Dr Ajay Agarwal, dokter penyakit dalam, Rumah Sakit Fortis, Noida mengatakan gejala diabetes tipe 5 mirip dengan bentuk diabetes lainnya. Indikator utamanya meliputi kelelahan ekstrem, penurunan berat badan, dan infeksi yang sering terjadi, yang sering kali disalahartikan sebagai jenis diabetes lainnya.

    “Pemindaian tubuh menunjukkan persentase lemak serendah 10-12%, dibandingkan dengan 20-25% pada orang dewasa yang sehat,” kata Dr Ajay kepada Hindustian Times.

    Dr Ajay menambahkan bahwa meskipun gejalanya mungkin mirip, diabetes tipe 5 tidak boleh disamakan dengan jenis diabetes lainnya. Pengobatan diabetes tipe 5 berbeda dengan bentuk diabetes melitus lainnya.

    (kna/sao)

  • Matcha VS Kopi, Mana Minuman yang Paling Baik untuk Kesehatan?

    Matcha VS Kopi, Mana Minuman yang Paling Baik untuk Kesehatan?

    Jakarta

    Seiring dengan meningkatnya popularitas matcha, banyak yang mulai memilihnya sebagai pilihan minuman berkafein. Matcha kaya akan antioksidan dan asam amino yang dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan seperti mencegah kanker dan meningkatkan fungsi kognitif.

    Di sisi lain kopi juga penuh dengan antioksidan. Penelitian menunjukkan minum kopi dapat membantu mencegah peradangan, diabetes tipe 2, dan depresi.

    Matcha dan kopi sama-sama memiliki manfaat kesehatan, tetapi mana yang lebih baik untuk kesehatan? Berikut ulasannya dikutip dari Health.

    Manfaat matcha vs kopi

    Kopi

    Kopi merupakan sumber antioksidan dan kafein yang baik. Kopi mengandung antioksidan yang sangat baik yang disebut asam klorogenat, yang dapat mengurangi peradangan dan mengubah kadar gula darah dan lipid secara positif. Pada gilirannya, kopi dapat membantu mencegah atau mengelola peradangan dan kanker.

    Satu penelitian menemukan bahwa minum kopi dikaitkan dengan tingkat depresi yang lebih rendah. Secara khusus, peserta dalam penelitian yang minum sekitar 400 mililiter (mL), atau sekitar 1,5 cangkir, kopi per hari memiliki tingkat depresi terendah.

    Matcha

    Matcha adalah minuman lain yang mengandung kafein dan kaya antioksidan. Minuman ini penuh dengan senyawa antioksidan yang disebut polifenol, terutama jenis polifenol yang disebut katekin. Katekin membantu mengurangi kadar senyawa berbahaya yang dikenal sebagai radikal bebas yang terkait dengan beberapa penyakit kronis.

    Penelitian menunjukkan bahwa meningkatkan asupan katekin dalam matcha yang disebut epigallocatechin gallate (EGCG) dapat membantu mencegah kanker kolorektal, kanker kandung empedu, dan kanker saluran empedu.

    Minum matcha juga dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif. Satu penelitian menemukan bahwa konsumsi teh matcha setiap hari meningkatkan fungsi kognitif di kalangan wanita lanjut usia tetapi tidak pada pria.9 Ditambah lagi, kandungan kafein dan theanine (asam amino) matcha dapat membantu meningkatkan reseptor dopamin dan serotonin untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan daya ingat.

    Perbandingan Kafein

    Matcha memiliki kandungan kafein antara 18,9-44,4 miligram (mg) kafein per gram (g) matcha. Kandungan kafein kopi adalah antara 10-12 mg/g.1

    Meskipun matcha memiliki lebih banyak kafein per gram, matcha sering kali dibuat menggunakan 2 g, sehingga kandungan kafeinnya sekitar 38-89 mg per sajian. Sementara itu, satu cangkir kopi sering kali mengandung 80-100 mg kafein.

    Matcha dan kopi memiliki banyak manfaat yang sama, sebagian besar karena kandungan antioksidan dan kafeinnya, tetapi keduanya juga memiliki beberapa perbedaan. Misalnya, matcha cenderung sedikit kurang asam daripada kopi. pH kopi berkisar antara 4,85-5,13, sedangkan matcha memiliki pH sekitar 5,58-5,94

    Mana yang lebih baik?

    Karena matcha mengandung theanine dan kafein, matcha dapat meningkatkan produktivitas lebih dari sekadar kafein dari kopi. Ditambah lagi, theanine dalam matcha memiliki aktivitas anti-stres yang dapat mencegah perasaan gelisah atau cemas yang dialami sebagian orang akibat kopi.

    Namun, kopi telah terbukti lebih efektif dalam mengurangi gejala depresi, dan kandungan kafeinnya yang lebih tinggi dapat menangkal kelelahan lebih dari sekadar matcha.

    Baik kopi maupun matcha dapat memicu gejala refluks asam karena kandungan kafein dan pH asamnya. Namun, matcha sedikit kurang asam dan mengandung lebih sedikit kafein daripada kopi, yang berarti matcha mungkin lebih mudah dicerna perut daripada kopi.

    Matcha dan kopi sama-sama merupakan minuman yang menyehatkan jika dinikmati dalam jumlah sedang.

    (kna/kna)

  • Diabetes Tipe 5 Resmi Diakui, Penyakit Gula Darah yang Ancam Generasi Muda

    Diabetes Tipe 5 Resmi Diakui, Penyakit Gula Darah yang Ancam Generasi Muda

    Jakarta

    Federasi Diabetes Internasional (IDF) resmi mengakui adanya penyakit yang disebut sebagai ‘diabetes tipe 5’. Pihaknya membentuk kelompok kerja untuk mengembangkan panduan baru bagi para dokter tentang cara mengenalinya.

    Menurut laporan IDF, penyakit ini diyakini dialami sekitar 25 juta orang di seluruh dunia. Hal ini disebabkan oleh produksi insulin rendah yang disebabkan oleh kekurangan gizi di antara remaja dan dewasa muda, yang kurus dan kekurangan gizi.

    Penyakit baru ini, yang berbeda dari diabetes tipe 1 dan 2, secara resmi diakui melalui pemungutan suara pada 8 April 2025 di Kongres Diabetes Dunia IDF di Bangkok, Thailand.

    “Tipe diabetes yang berhubungan dengan kekurangan gizi secara historis sangat kurang terdiagnosis dan kurang dipahami,” kata profesor kedokteran di Albert Einstein College of Medicine, Meredith Hawkins, dikutip dari Independent UK.

    Diabetes tipe 5 merupakan bentuk penyakit langka yang di masa lalu sering salah didiagnosis sebagai diabetes tipe 2. Umumnya, diabetes tipe 2 dipengaruhi oleh gaya hidup dan berhubungan dengan ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan insulin yang diproduksinya.

    Selain itu, penyakit ini juga kerap salah didiagnosis sebagai diabetes tipe 1, yakni suatu kondisi autoimun yang mengakibatkan kerusakan sel-sel penghasil insulin.

    Profesor endokrinologi di Christian Medical College di India dan anggota Kelompok Kerja Diabetes Tipe 5, Nihal Thomas, mengatakan penyakit ini menyebabkan sel-sel beta pankreas berfungsi tidak normal, yang menyebabkan produksi insulin tidak mencukupi.

    “Pasien sering salah didiagnosis menderita diabetes tipe 1, meskipun faktanya pemberian insulin yang terlalu banyak dapat berakibat fatal,” jelas Dr Hawkins.

    “Diabetes akibat kekurangan gizi lebih umum daripada tuberkulosis dan hampir sama umum dengan HIV/AIDS, tetapi tidak adanya nama resmi telah menghambat upaya untuk mendiagnosis pasien atau menemukan terapi yang efektif,” sambungnya.

    Gejala yang Dialami Pasien Diabetes Tipe 5

    Dr Hawkins mengatakan bahwa ia pertama kali mengetahui tentang diabetes akibat kekurangan gizi pada 2005 saat mengajar di pertemuan kesehatan global. Ini bertepatan saat dokter dari berbagai negara mengatakan padanya bahwa mereka melihat pasien dengan bentuk diabetes yang tidak biasa.

    “Pasien-pasien tersebut masih muda dan kurus, yang menunjukkan bahwa mereka menderita diabetes Tipe 1, yang dapat dikelola dengan suntikan insulin untuk mengatur kadar gula darah. Tetapi, insulin tidak membantu pasien-pasien ini dan dalam beberapa kasus menyebabkan gula darah rendah yang berbahaya,” terangnya.

    Para pasien juga tidak seperti orang dengan diabetes tipe 2, yang biasanya dikaitkan dengan obesitas. Hal itu sangat membingungkan.

    “Orang dengan bentuk diabetes ini memiliki cacat parah dalam kapasitas untuk mengeluarkan insulin, yang sebelumnya tidak diketahui. Temuan ini telah merevolusi cara kita berpikir tentang kondisi ini dan cara kita mengobatinya,” ujar Dr Hawkins.

    “Dokter di seluruh dunia masih belum yakin bagaimana cara merawat pasien ini, yang sering kali tidak bertahan hidup lebih dari setahun setelah diagnosis,” tambahnya.

    Dr Hawkins juga menambahkan bahwa untuk mengelola diabetes tipe 5, pasien harus mengonsumsi lebih banyak protein dan lebih sedikit karbohidrat dalam makanan mereka.

    “Namun, hal ini perlu dipelajari dengan serius sekarang, karena ada kemauan global dan mandat resmi dari (IDF) untuk melakukannya,” pungkasnya.

    (kna/kna)

  • Sariawan di Pipi Bagian Dalam, Ketahui Penyebab dan Cara Mengobatinya

    Sariawan di Pipi Bagian Dalam, Ketahui Penyebab dan Cara Mengobatinya

    YOGYAKARTA – Sariawan adalah luka kecil namun menyakitkan di dalam mulut, seringkali terasa sangat mengganggu, terutama ketika muncul di area pipi bagian dalam. Sariawan di pipi bagian dalam adalah hal umum, lantas bagaimana mengatasinya?

    Meskipun seringkali dianggap sepele, sariawan yang terus berulang atau terasa sangat sakit tentu memerlukan perhatian lebih. Mari kita telaah lebih lanjut mengenai berbagai penyebab sariawan serta cara efektif untuk meredakan dan mengobatinya.

    Penyebab Sariawan di Pipi Bagian Dalam

    Dilansir dari laman Hamburg Family Dentist, bahkan mulut yang sehat pun dilapisi oleh bakteri. Meskipun biasanya, rutinitas kebersihan mulut harian Anda membantu mencegah komplikasi kesehatan mulut. Namun, kelebihan bakteri dan jamur dapat menyebabkan masalah tambahan.

    Sariawan atau kandidiasis mulut disebabkan oleh penumpukan jamur Candida di mulut Anda. Perlu diketahui, bakteri dan jamur secara alami ada di mulut Anda, tetapi penting agar keduanya tidak dibiarkan menumpuk.

    Kandidiasis dapat muncul sebagai lapisan putih tebal yang dapat dikerok pada lidah atau bagian dalam pipi Anda. Mungkin juga terlihat seperti luka putih yang tidak merata.

    Anak kecil, bayi, dan lansia memiliki risiko lebih tinggi terkena kandidiasis mulut. Jika Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau menderita diabetes, maka penting bagi Anda untuk tetap aktif menjaga kesehatan mulut dan mencegah masalah seperti kandidiasis mulut.

    Baca juga artikel yang membahas Alasan Jalan Kaki Lebih Baik Dari Lari untuk Kesehatan Jangka Panjang

    Selain itu, perokok juga cenderung lebih sering mengalami kandidiasis mulut dibandingkan pasien lain.

    Beberapa faktor diatas yang dapat menyebabkan bakteri akan menyerang ketika bagian dalam  mulut luka seperti tidak sengaja tergigit atau karena pertumbuhan gigi yang tidak normal (menekan pipi bagian dalam).

    Efek Kandidiasis mulut

    Kandidiasis mulut dapat menyebabkan kesulitan menelan dan merasakan. Seiring perkembangannya, kondisi ini bisa menjadi menyakitkan. Kandidiasis mulut dapat membuat area yang terkena terasa seperti terbakar, dan sedikit pendarahan juga dapat terjadi jika Anda mengerok lidah atau pipi Anda. Beberapa orang menggambarkan perasaannya seperti ada kapas di mulut mereka.

    Kandidiasis dapat menyebar. Jika Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, ada kemungkinan kandidiasis menyebar ke paru-paru, saluran pencernaan, dan bahkan jantung Anda.

    Bagaimana cara mencegah Kandidiasis mulut?

    Rekomendasi terbaik untuk mencegah kandidiasis mulut adalah rutinitas kebersihan mulut harian yang teliti, yang meliputi menyikat dan membersihkan gigi secara menyeluruh dengan benang gigi, serta membersihkan lidah Anda.

    Dokter akan merekomendasikan pasien untuk menggunakan pengerok lidah untuk membersihkan lidah mereka. Sama seperti menyikat gigi, lidah Anda membutuhkan pembersihan harian agar tetap sehat dan bebas dari kuman dan bakteri.

    American Dental Association merekomendasikan agar beberapa pasien mempertimbangkan penggunaan pasta gigi atau obat kumur antimikroba.

    Artikel ini tidak dapat melebih-lebihkan pentingnya pemeriksaan gigi terjadwal secara teratur. Jika Anda seorang penderita diabetes, bahkan lebih penting bagi Anda untuk menjadwalkan kunjungan rutin ke dokter gigi.

    Selain sariawan di pipi bagian dalam, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya! 

  • Hati-hati, 6 Gejala Gula Darah Tinggi yang Muncul di Malam Hari

    Hati-hati, 6 Gejala Gula Darah Tinggi yang Muncul di Malam Hari

    Jakarta

    Tidur dengan kadar gula darah tinggi bisa jadi tidak nyaman. Cara terbaik untuk mengatasi kadar gula darah tinggi, atau hiperglikemia, di malam hari adalah memperbaiki rutinitas yang menjaga kadar gula darah tetap seimbang sepanjang hari.

    Ketika glukosa darah lebih tinggi dari 130 miligram per desiliter (mg/dL) saat berpuasa, 180 mg/dL sekitar dua jam setelah makan, atau lebih tinggi dari 200 mg/dL saat diuji secara acak, maka seseorang dianggap mengalami hiperglikemia.

    Gejalanya tak selalu muncul di pagi hingga siang hari. Dikutip dari Web MD, berikut ciri-ciri kadar gula darah tinggi saat malam hari:

    1. Sering terbangun buang air Kecil

    Tanda paling umum gula darah tinggi di malam hari adalah frekuensi buang air kecil yang meningkat, bahkan bisa lebih dari sekali dalam semalam. Ini terjadi karena tubuh berusaha membuang kelebihan glukosa melalui urine.

    2. Haus berlebihan

    Rasa haus yang intens saat malam juga bisa menjadi alarm. Ketika tubuh kehilangan cairan karena sering buang air kecil, sinyal haus meningkat sebagai bentuk kompensasi alami dari tubuh.

    3. Sulit tidur atau tidur tidak nyenyak

    Pengidap gula darah tinggi sering mengalami gangguan tidur karena ketidaknyamanan tubuh, entah karena haus, ingin buang air kecil, gelisah, atau jantung berdebar.

    4. Keringat dingin

    Meski ini lebih sering terjadi pada gula darah rendah (hipoglikemia), tetapi pada beberapa kasus hiperglikemia juga bisa menyebabkan sensasi tidak nyaman, seperti jantung berdebar cepat dan berkeringat saat beristirahat.

    5. Mulut kering

    Gula darah tinggi menyebabkan produksi air liur menurun, sehingga pengidapnya kerap mengalami mulut kering saat tidur. Selain itu, napas dengan bau buah-buahan (keton) bisa jadi tanda bahaya, khususnya pada diabetes tipe 1.

    6. Lelah saat bangun

    Jika bangun pagi dalam kondisi lelah, sakit kepala, atau tidak segar, bisa jadi ini dampak dari gula darah tinggi sepanjang malam yang mengganggu siklus tidur dan metabolisme.

    Tips Menghindari Hiperglikemia Malam Hari

    Hindari makan malam terlalu dekat waktu tidur, terutama makanan tinggi karbohidrat dan gula.Pantau kadar gula darah sebelum tidur.Konsultasikan dosis insulin atau obat oral dengan dokter jika sering mengalami gejala di atas.Perhatikan pola tidur dan tingkat stres, karena keduanya mempengaruhi kontrol glukosa.

    Jika kamu sering mengalami gejala-gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter. Gula darah yang tidak terkontrol di malam hari bisa meningkatkan risiko komplikasi jantung, ginjal, dan saraf dalam jangka panjang.

    (avk/naf)